Anda di halaman 1dari 131

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 616/K/X-XIII.2/12/2016

TENTANG

KETENTUAN PELAKSANAAN STANDAR BIAYA KELUARAN


ATAS KEGIATAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
TAHUN ANGGARAN 2017

SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa sejalan dengan kebijakan penganggaran berbasis kinerja


sesuai amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010
tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga, dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
71/PMK.02/2013 tentang Pedoman Standar Biaya, Standar
Struktur Biaya, dan Indeksasi dalam Penyusunan Rencana Kerja
dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
51/PMK.02/2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 71/PMK.02/2013 tentang Pedoman Standar
Biaya, Standar Struktur Biaya, dan Indeksasi dalam Penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga,
maka diperlukan penyusunan Standar Biaya Keluaran;
b. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor
106/PMK.02/2016 tentang Standar Biaya Keluaran Tahun
Anggaran 2017, perlu dilakukan pengaturan lebih lanjut mengenai
komponen, jenis biaya, batasan, dan tarif Standar Biaya Keluaran
yang berlaku di BPK;
c. bahwa sesuai dengan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf b, Standar Biaya Keluaran Kegiatan di BPK
mencakup Keluaran Laporan Hasil Pemeriksaan, Laporan
Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan dan Laporan
Pemantauan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara/Daerah pada
Kegiatan Pemeriksaan Keuangan Negara dan Pemantauan
Penyelesaian Kerugian Negara, Keluaran Laporan Reviu, Laporan
Pemberkasan dan Laporan Hasil Pemeriksaan Internal pada
Kegiatan Pengawasan oleh Inspektorat, Keluaran Pendidikan dan
Pelatihan pada Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pemeriksaan
Keuangan Negara, dan Keluaran Penilaian Kompetensi pada
Kegiatan Manajemen Sumber Daya Manusia;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, huruf b, dan huruf c, serta agar penggunaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara pada BPK dapat dilaksanakan
secara tertib, terukur, terarah, efisien, dan transparan serta lebih
memudahkan dalam penyusunan Rencana Kegiatan Pemeriksaan
dan Rencana Kegiatan Sekretariat Jenderal dan Penunjang, perlu
menetapkan Keputusan Sekretaris Jenderal tentang Ketentuan
Pelaksanaan Standar Biaya Keluaran atas Kegiatan BPK Tahun
Anggaran 2017;

Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara


Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423);
2. Surat Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor
31/SK/I-VIII.3/8/2006 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan,
Keputusan dan Naskah Dinas pada Badan Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia;
3. Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor
11/K/I-XIII.2/7/2008 tentang Petunjuk Teknis Evaluasi terhadap
Pelaksanaan Pemeriksaan Akuntan Publik atas Laporan
Keuangan;
4. Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 2/K/I-XIII.2/2/2009
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Dengan Tujuan
Tertentu;
5. Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 2 Tahun 2010
tentang Pemantauan Pelaksanaan Tindak Lanjut Rekomendasi
Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 92);
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.05/2012 tentang
Perjalanan Dinas Dalam Negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai
Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap;
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 71/PMK.02/2013 tentang
Pedoman Standar Biaya, Standar Struktur Biaya, dan Indeksasi
dalam Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga Lembaga sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 51/PMK.02/2014 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
71/PMK.02/2013 tentang Pedoman Standar Biaya, Standar
Struktur Biaya, dan Indeksasi dalam Penyusunan Rencana Kerja
dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;
8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pedoman
Pembatasan Pertemuan/Rapat di Luar Kantor dalam rangka
Peningkatan Efisiensi dan Efektifitas Kerja Aparatur;
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 164/PMK.05/2015 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Perjalanan Dinas Luar Negeri;
10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 33/PMK.02/2016 tentang
Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017;
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 106/PMK.02/2016 tentang
Standar Biaya Keluaran Tahun Anggaran 2017;
12. Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 9/K/I-XIII.2/6/2011
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja;
13. Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 1/K/I-XIII.2/3/2012
tentang Petunjuk Teknis Pemantauan Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan;
14. Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor
3/K/I-XIII.2/7/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana
Badan Pemeriksa Keuangan sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan
Nomor 13/K/I-XIII.2/12/2016 tentang Perubahan Ketiga Atas
Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 3/K/I-XIII.2/7/2014
tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Badan Pemeriksa
Keuangan;
15. Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 4/K/I-XIII.2/7/2014
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Keuangan;
16. Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor
5/K/I-XIII.2/10/2015 tentang Pedoman Manajemen Pemeriksaan
Badan Pemeriksa Keuangan;
17. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor
PER-66/PB/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran
atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan Nomor PER-11/PB/2011 tentang Perubahan atas
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor
PER-66/PB/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran
atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
18. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor
PER-22/PB/2013 tentang Ketentuan Lebih Lanjut Pelaksanaan
Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai
Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap;
19. Keputusan Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan
Nomor 226/K/X-XIII.2/4/2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Assessment Center Pegawai Badan Pemeriksa Keuangan;
20. Keputusan Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan
Nomor 245/K/X-XIII.2/5/2015 tentang Tata Kelola Kegiatan
Pertemuan/Rapat di Luar Kantor di Lingkungan Badan Pemeriksa
Keuangan;

Memperhatikan : Surat Menteri Keuangan Nomor S-795/MK.02/2015 tentang Standar


Biaya Masukan Lainnya di Lingkup Badan Pemeriksa Keuangan;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA


KEUANGAN TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN STANDAR
BIAYA KELUARAN ATAS KEGIATAN BADAN PEMERIKSA
KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2017.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:


1. Standar Biaya Keluaran, yang selanjutnya disingkat SBK adalah besaran biaya yang
dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah Keluaran Kegiatan yang merupakan akumulasi
biaya komponen Masukan Kegiatan.
2. Keluaran adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu Kegiatan yang
dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran, tujuan program, dan kebijakan.
3. Kegiatan adalah penjabaran dari program yang ada dalam Rencana Kerja dan Anggaran
(RKA) BPK yang berisi komponen Kegiatan untuk mencapai Keluaran dengan indikator
kinerja yang terukur.
4. Tarif adalah nilai suatu barang atau jasa yang ditentukan pada waktu tertentu untuk
penghitungan biaya komponen masukan Kegiatan.
5. Pemeriksaan Tematik adalah Pemeriksaan Kinerja atau Pemeriksaan Dengan Tujuan
Tertentu (PDTT) yang dilakukan atas tema tertentu yang selaras dengan isu-isu strategis
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2016-2020, yang
dilaksanakan dengan melibatkan lebih dari satu Auditorat Utama Keuangan Negara
(AKN) atau lebih dari satu satuan kerja pemeriksaan, sesuai dengan lingkup tugasnya
masing-masing, dimana pembiayaan atas koordinasi Pemeriksaan Tematik dapat
dialokasikan pada anggaran AKN yang menjadi penanggung jawab/koordinator atau
dialokasikan pada masing-masing satuan kerja pemeriksaan.
6. Rencana Kegiatan Pemeriksaan, yang selanjutnya disingkat RKP adalah dokumen yang
memuat RKP yang dilakukan oleh AKN dan BPK Perwakilan.
7. Rencana Kegiatan Sekretariat Jenderal dan Penunjang, yang selanjutnya disingkat
RKSP adalah dokumen yang memuat Rencana Kegiatan Kesekretariatan Jenderal
(Kesetjenan) dan Penunjang yang dilakukan oleh satuan kerja pada Sekretariat
Jenderal, Inspektorat Utama, dan Direktorat Utama serta BPK Perwakilan.
8. Keluaran Laporan Hasil Pemeriksaan, yang selanjutnya disebut Keluaran LHP adalah
hasil dari pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan yang dilaksanakan oleh AKN dan BPK
Perwakilan.
9. Keluaran Laporan Hasil Evaluasi Kantor Akuntan Publik, yang selanjutnya disebut
Keluaran Laporan Hasil Evaluasi KAP adalah dokumen yang memuat evaluasi BPK atas
pelaksanaan pemeriksaan keuangan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap
Laporan Keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD), Badan Layanan Umum (BLU), dan lembaga atau badan lain yang mengelola
keuangan negara, yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan, tidak termasuk evaluasi atas pelaksanaan Pemeriksaan oleh Pemeriksa yang
bekerja untuk dan atas nama BPK.
10. Keluaran Laporan Pemantauan adalah hasil dari pelaksanaan Subkeluaran Laporan
Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan dan Subkeluaran Laporan Pemantauan
Penyelesaian Ganti Kerugian Negara/Daerah yang dilaksanakan oleh AKN dan BPK
Perwakilan.
11. Keluaran Laporan Hasil Pemeriksaan dan Reviu adalah keluaran hasil dari pelaksanaan
Subkeluaran Laporan Reviu Sistem Pengendalian Mutu (SPM) Kelembagaan,
Subkeluaran Laporan Reviu atas Konsep Laporan Keuangan BPK, Subkeluaran
Laporan Reviu atas Konsep Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga (RKA-K/L) BPK, Subkeluaran Laporan Hasil Penilaian Kualitas Hasil
Pemeriksaan, Subkeluaran Laporan Hasil Reviu atas SPM Kinerja Pemeriksaan yang
terkategori sebagai subkeluaran atas reviu, Subkeluaran Laporan Hasil Pemeriksaan
Internal (LHPI) Inspektorat Utama yang merupakan hasil atas pemeriksaan kepatuhan,
pemeriksaan kinerja, dan reviu Sistem Pengendalian Internal (SPI) BPK, dan
Subkeluaran Laporan Pemberkasan yaitu hasil dari pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan
atas pengaduan dugaan terjadinya pelanggaran disiplin pegawai BPK.
12. Keluaran Pendidikan dan Pelatihan, yang selanjutnya disebut Keluaran Diklat adalah
hasil dari pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) kebijakan dan
penilaian kebutuhan atas pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) BPK.
13. Keluaran Penilaian Kompetensi adalah hasil pelaksanaan Kegiatan Assessment
pegawai dalam rangka menilai kompetensi pegawai.

Pasal 2

SBK BPK Tahun Anggaran 2017 berlaku untuk:


a. Keluaran LHP dan Laporan Hasil Evaluasi KAP serta Subkeluaran Laporan Pemantauan
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan dan Subkeluaran Laporan Pemantauan Penyelesaian
Ganti Kerugian Negara/Daerah pada Kegiatan Pemeriksaan Keuangan Negara dan
Pemantauan Penyelesaian Kerugian Negara yang dilaksanakan AKN I sampai dengan
AKN VII dan BPK Perwakilan, dengan rincian sebagaimana tercantum dalam Lampiran I
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini;
b. Keluaran Laporan Reviu, Laporan Pemberkasan, dan LHPI pada Kegiatan Pengawasan
oleh Inspektorat yang dilaksanakan Inspektorat Utama, dengan rincian sebagaimana
tercantum dalam Lampiran II sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini;
c. Keluaran Diklat pada Kegiatan Diklat Pemeriksaan Keuangan Negara yang dilaksanakan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat), dengan rincian sebagaimana tercantum
dalam Lampiran III sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini; dan
d. Keluaran Penilaian Kompetensi pada Kegiatan Manajemen SDM yang dilaksanakan Biro
SDM, dengan rincian sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

Pasal 3

Komponen pembentuk SBK terdiri dari tarif-tarif sebagaimana tercantum dalam Lampiran V
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini, yang berfungsi sebagai:
a. pedoman bagi satuan kerja di BPK untuk menyusun Rencana Kegiatan Pemeriksaan
(RKP) dan Rencana Kegiatan Sekretariat Jenderal dan Penunjang (RKSP) Tahun 2017;
dan
b. pedoman dalam rangka pelaksanaan Kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan
Tahun Anggaran 2017.
Pasal 4

Fungsi tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b merupakan:


a. batas tertinggi, artinya pembayaran atas bukti pengeluaran pada saat
pertanggungjawaban keuangan tidak dapat melebihi tetapi dapat sama atau lebih
rendah dari tarif yang ditetapkan; atau
b. estimasi, artinya pembayaran atas bukti pengeluaran pada saat pertanggungjawaban
keuangan dapat melebihi, sama, atau lebih rendah dari tarif yang ditetapkan.

BAB II
KELUARAN LHP
PADA KEGIATAN PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA DAN
PEMANTAUAN PENYELESAIAN KERUGIAN NEGARA

Pasal 5

Komponen pada Keluaran LHP terdiri atas:


a. Perencanaan Pemeriksaan;
b. Pelaksanaan Pemeriksaan; dan
c. Pelaporan Pemeriksaan.

Pasal 6

Perencanaan Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a meliputi:


a. Persiapan Pemeriksaan; dan
b. Pemeriksaan Interim/Pendahuluan.

Pasal 7

(1) Persiapan Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a merupakan


Kegiatan yang dilakukan untuk menyusun mekanisme perencanaan pemeriksaan
sampai dengan penyusunan Program Pemeriksaan (P2) sesuai dengan kebijakan dan
strategi Pemeriksaan yang akan dilaksanakan.
(2) Persiapan Pemeriksaan mencakup antara lain:
a. pembentukan Tim Perencanaan Pemeriksaan (TPP);
b. pemahaman objek pemeriksaan;
c. penyusunan paket P2;
d. penentuan Tim Pemeriksa;
e. persetujuan penugasan;
f. penyusunan Program Kerja Perorangan;
g. penerbitan Surat Perjalanan Dinas (SPD);
h. pencairan biaya pemeriksaan;
i. pengurusan akomodasi serta transportasi ke lokasi selama pemeriksaan; dan
j. penyediaan Tenaga Ahli jika diperlukan oleh TPP.
(3) Persiapan Pemeriksaan menghasilkan P2 dan Surat Tugas.
(4) Persiapan Pemeriksaan dilaksanakan berdasarkan Surat Perintah Perencanaan
Pemeriksaan (SP3) yang ditandatangani oleh Pemberi Tugas Pemeriksaan (PTP).

Pasal 8

(1) Pemeriksaan Interim/Pendahuluan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b


merupakan Pemeriksaan yang dilakukan pada tahun berjalan atau sebelum laporan
keuangan entitas yang diperiksa diserahkan ke BPK dan/atau untuk melakukan
pengumpulan data dan informasi secara langsung dari entitas yang diperiksa pada
Pemeriksaan Kinerja atau PDTT.
(2) Pemeriksaan Interim/Pendahuluan menghasilkan Laporan Pemeriksaan Interim atau
Laporan Pemeriksaan Pendahuluan.
(3) Pemeriksaan Interim/Pendahuluan dilaksanakan berdasarkan Surat Tugas yang
ditandatangani oleh PTP.

Pasal 9

(1) Pelaksanaan Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b meliputi:


a. Pemberitahuan Pemeriksaan;
b. Komunikasi Awal;
c. Pelaksanaan Program Pemeriksaan dan Penyusunan Kertas Kerja Pemeriksaan
(KKP);
d. Penyusunan Temuan Pemeriksaan (TP);
e. Komunikasi Akhir (Penyampaian TP);
f. Pengakhiran Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan;
g. Penilaian Kinerja Pejabat Fungsional Pemeriksa (PFP).
(2) Pelaksanaan pemeriksaan dilakukan di tempat kedudukan entitas yang diperiksa
dan/atau di dalam kantor (desk audit).
(3) Pelaksanaan Pemeriksaan menghasilkan KKP, TP, dan Laporan Akhir Pelaksanaan
Pemeriksaan Lapangan (LAPPL).
(4) Pelaksanaan Pemeriksaan dilaksanakan berdasarkan Surat Tugas yang ditandatangani
oleh PTP.
Pasal 10

(1) Pelaporan Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c merupakan


proses penyusunan laporan berdasarkan hasil analisis atas TP yang diperoleh pada saat
pelaksanaan pemeriksaan.
(2) Pelaporan Pemeriksaan menghasilkan LHP.
(3) Pelaporan Pemeriksaan dilakukan berdasarkan Surat Tugas yang ditandatangani oleh
PTP.

Pasal 11

Penentuan komposisi atau susunan Tim Pemeriksa berpedoman pada Pedoman


Manajemen Pemeriksaan yang berlaku.

Pasal 12

Biaya yang dapat digunakan pada Keluaran LHP terdiri atas:


a. biaya konsumsi rapat;
b. biaya perjalanan dinas terdiri atas:
1) biaya transpor luar kota dari kota tempat kedudukan Kantor BPK Pusat atau Kantor
BPK Perwakilan ke tempat kedudukan entitas yang diperiksa;
2) biaya penginapan;
3) uang harian; dan
4) biaya taksi.
c. uang harian pemeriksa dalam kota;
d. biaya pengecekan fisik;
e. satuan biaya pemeriksaan eksternal pemerintah;
f. biaya cucian/laundry;
g. biaya pengepakan/pengiriman KKP;
h. biaya paket Kegiatan Rapat/Pertemuan di luar kantor;
i. biaya alat tulis kantor;
j. biaya pencetakan dan penggandaan LHP;
k. biaya honorarium narasumber;
l. biaya uji laboratorium; dan
m. biaya survei.
Pasal 13

(1) Batasan penggunaan biaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 untuk setiap
komponen adalah sebagai berikut:
a. Persiapan Pemeriksaan
1. Biaya yang dapat digunakan pada komponen ini adalah sebagai berikut:
a) biaya konsumsi rapat;
b) biaya alat tulis kantor;
c) biaya paket Kegiatan Rapat/Pertemuan di luar kantor; dan
d) biaya honorarium narasumber.
2. Biaya konsumsi rapat dihitung paling banyak berdasarkan jumlah orang dalam
Tim Pemeriksa dan dilaksanakan paling banyak 4 (empat) kali untuk setiap
1 (satu) Keluaran LHP.
b. Pemeriksaan Interim/Pendahuluan
1. Biaya yang dapat digunakan pada komponen ini adalah sebagai berikut:
a) biaya perjalanan dinas;
b) uang harian pemeriksa dalam kota;
c) satuan biaya pemeriksaan eksternal pemerintah;
d) biaya cucian/laundry;
e) biaya alat tulis kantor;
f) biaya pengecekan fisik;
g) biaya survei; dan
h) biaya pengepakan/pengiriman KKP
2. Biaya survei hanya dapat digunakan untuk:
a) Pemeriksaan Kinerja; dan
b) Pemeriksaan Kinerja Tematik.
c. Pelaksanaan Pemeriksaan
1. Biaya yang dapat digunakan pada komponen ini adalah sebagai berikut:
a) biaya perjalanan dinas;
b) uang harian pemeriksa dalam kota;
c) satuan biaya pemeriksaan eksternal pemerintah;
d) biaya cucian/laundry;
e) biaya alat tulis kantor;
f) biaya honorarium narasumber;
g) konsumsi rapat;
h) biaya pengepakan/pengiriman KKP;
i) biaya pengecekan fisik;
j) biaya uji laboratorium; dan
k) biaya survei.
2. Biaya uji laboratorium dapat digunakan untuk:
a) Pemeriksaan Laporan Keuangan;
b) Pemeriksaan Investigatif;
c) Pemeriksaan Kinerja;
d) Pemeriksaan Kinerja Tematik;
e) PDTT; dan
f) PDTT Tematik.
3. Biaya survei hanya dapat digunakan untuk:
a) Pemeriksaan Investigatif;
b) Pemeriksaan Kinerja; dan
c) Pemeriksaan Kinerja Tematik.
4. Biaya honorarium narasumber dan konsumsi rapat hanya dapat digunakan untuk
Pemeriksaan Investigatif.
d. Pelaporan Pemeriksaan
1. Biaya yang dapat digunakan pada komponen ini adalah sebagai berikut:
a) biaya konsumsi rapat;
b) biaya paket Kegiatan Rapat/Pertemuan di luar kantor;
c) biaya alat tulis kantor; dan
d) biaya pencetakan dan penggandaan LHP.
2. Dalam hal keperluan pertanggungjawaban keuangan, biaya paket Kegiatan
Rapat/Pertemuan di luar kantor didasarkan pada Surat Tugas tersendiri.
(2) Batasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diuraikan dalam Lampiran VI sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

Pasal 14

(1) Biaya yang dapat digunakan pada pelaksanaan pemeriksaan yang dilakukan di dalam
Kantor BPK tempat kedudukan Pemeriksa (desk audit) terdiri atas:
a. biaya konsumsi rapat;
b. satuan biaya pemeriksaan eksternal pemerintah;
c. biaya alat tulis kantor; dan
d. biaya pencetakan dan penggandaan LHP.
(2) Tarif Kegiatan Pemeriksaan untuk entitas yang diperiksa di luar negeri mengacu pada
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB III
KELUARAN LAPORAN HASIL EVALUASI KANTOR AKUNTAN PUBLIK
PADA KEGIATAN PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA
DAN PEMANTAUAN PENYELESAIAN KERUGIAN NEGARA

Pasal 15

Komponen pada Keluaran Laporan Hasil Evaluasi KAP terdiri atas:


a. Perencanaan Evaluasi;
b. Pelaksanaan Evaluasi; dan
c. Pelaporan Evaluasi.
Pasal 16

(1) Perencanaan Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf a dilakukan untuk
memperoleh pemahaman atas tujuan evaluasi, harapan penugasan dari Komite
Pengarah, auditan dari KAP yang dievaluasi, KAP dan SPM KAP, yang dimuat dalam
program evaluasi.
(2) Pelaksanaan Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf b dilakukan
melalui:
a. komunikasi dengan KAP;
b. evaluasi atas kualifikasi Akuntan Publik serta anggota tim pemeriksa pada KAP;
c. evaluasi atas persyaratan independensi;
d. evaluasi atas surat perikatan/kontrak;
e. evaluasi atas SPM; dan
f. evaluasi atas perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pemeriksaan.
(3) Pelaporan Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf c dilakukan melalui:
a. penyusunan konsep Laporan Hasil Evaluasi (LHE);
b. reviu konsep LHE; dan
c. penerbitan dan penyampaian LHE.

Pasal 17

Evaluasi dilakukan oleh Tim Evaluasi yang ditetapkan dalam Surat Tugas yang
ditandatangani oleh Komite Pengarah/Pemberi tugas.
Pasal 18

Biaya yang dapat digunakan pada Keluaran Laporan Hasil Evaluasi KAP terdiri atas:
a. biaya konsumsi rapat;
b. biaya perjalanan dinas:
1. biaya transpor luar kota dari kota tempat kedudukan Kantor BPK Pusat ke tempat
kedudukan entitas yang diperiksa;
2. biaya penginapan;
3. uang harian; dan
4. biaya taksi;
c. satuan biaya pemeriksaan eksternal pemerintah;
d. biaya cucian/laundry;
e. biaya pengepakan/pengiriman kertas kerja evaluasi;
f. biaya paket Kegiatan Rapat/Pertemuan di luar kantor;
g. biaya alat tulis kantor; dan
h. biaya pencetakan dan penggandaan laporan.

Pasal 19

(1) Batasan penggunaan biaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 untuk setiap
komponen adalah sebagai berikut:
a. Persiapan Evaluasi terdiri atas:
1. biaya konsumsi rapat; dan
2. biaya alat tulis kantor.
b. Pelaksanaan Evaluasi terdiri atas:
1. biaya perjalanan dinas;
2. satuan biaya pemeriksaan eksternal pemerintah;
3. biaya cucian/laundry;
4. biaya pengepakan/pengiriman kertas kerja evaluasi; dan
5. biaya alat tulis kantor.
c. Pelaporan Evaluasi terdiri atas:
1. biaya alat tulis kantor;
2. biaya paket Kegiatan Rapat/Pertemuan di luar kantor; dan
3. biaya pencetakan dan penggandaan laporan.
(2) Batasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diuraikan dalam Lampiran VI sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
BAB IV
KELUARAN LAPORAN PEMANTAUAN
PADA KEGIATAN PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA DAN
PEMANTAUAN PENYELESAIAN KERUGIAN NEGARA

Pasal 20

Keluaran Laporan Pemantauan pada Kegiatan Pemeriksaan Keuangan Negara dan


Pemantauan Penyelesaian Kerugian Negara terbagi menjadi 2 (dua) Subkeluaran, yaitu:
a. Laporan Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan; dan
b. Laporan Pemantauan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara/Daerah.

Pasal 21

(1) Subkeluaran Laporan Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan merupakan


kegiatan dan/atau keputusan yang dilakukan oleh pejabat dari entitas yang
diperiksa dan/atau pihak lain yang kompeten untuk melaksanakan rekomendasi
hasil pemeriksaan.
(2) Pelaksanaan pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan melalui
pembahasan dengan pengawas intern serta prosedur lainnya yang relevan untuk
mendapatkan bukti yang memadai.
(3) Pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan oleh Tim Pembahas yang
ditetapkan dalam Surat Tugas oleh Auditor Utama (Tortama) atau Kepala Perwakilan.

Pasal 22

(1) Dalam hal yang berhubungan dengan pembiayaan, maka diperlukan pembatasan
terhadap jumlah pembahas dan hari pembahasan.
(2) Pada BPK Perwakilan, jumlah pembahas dan hari pembahasan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah sebagai berikut:
a. pembahas dari BPK paling banyak 5 (lima) orang perentitas perhari pembahasan;
b. pembahas dari entitas paling banyak 7 (tujuh) orang perhari pembahasan; dan
c. jangka waktu penugasan pembahasan paling lama 5 (lima) hari;
(3) Dalam hal kondisi tertentu, jumlah pembahas, dan hari pembahasan dapat melebihi
jumlah yang telah ditentukan pada ayat (2), dengan memperhatikan permasalahan yang
dibahas dan ketersediaan anggaran masing-masing BPK Perwakilan.
(4) Pada AKN I sampai dengan AKN VII, jumlah pembahas dan hari pembahasan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:
a. pembahas dari BPK paling banyak 8 (delapan) orang perentitas perhari
pembahasan;
b. pembahas dari entitas paling banyak 10 (sepuluh) orang perhari pembahasan; dan
c. jangka waktu penugasan pembahasan paling lama 10 (sepuluh) hari;
(5) Dalam hal kondisi tertentu, jumlah pembahas dan hari pembahasan dapat melebihi
jumlah yang telah ditentukan pada ayat (4), dengan memperhatikan permasalahan yang
dibahas dan ketersediaan anggaran masing-masing AKN.

Pasal 23

Biaya yang dapat dibebankan dalam rangka pembahasan sebagaimana dimaksud pada
Pasal 22 adalah sebagai berikut:
a. biaya konsumsi rapat;
b. biaya alat tulis kantor;
c. biaya pencetakan Laporan Pemantauan; dan
d. satuan biaya pemeriksaan eksternal pemerintah.

Pasal 24

(1) Subkeluaran Laporan Pemantauan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara/Daerah


merupakan Kegiatan Pemantauan Penyelesaian Kerugian Negara/Daerah yang
dilaksanakan di tempat kedudukan satuan kerja entitas yang menangani kerugian
negara/daerah (Inspektorat atau Satuan Pengawas Internal entitas yang diperiksa).
(2) Pemantauan dilakukan oleh Tim Pemantauan yang ditetapkan dalam Surat Tugas yang
ditandatangani oleh PTP.

Pasal 25

(1) Dalam hal yang berhubungan dengan pembiayaan, maka diperlukan pembatasan
terhadap susunan Tim Pemantauan dan jumlah hari pemantauan.
(2) Pada BPK Perwakilan susunan Tim Pemantauan dan jumlah hari pemantauan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:
a. Tim Pemantauan terdiri atas:
1. 1 (satu) Penanggung jawab;
2. 1 (satu) Pengendali Teknis;
3. 1 (satu) Ketua Tim; dan
4. 2 (dua) Anggota Tim;
b. jangka waktu pelaksanaan pemantauan paling lama 5 (lima) hari.
(3) Dalam hal kondisi tertentu, susunan Tim Pemantauan dan jumlah hari pemantauan
dapat melebihi jumlah yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
dengan pertimbangan dari Kepala Perwakilan dan memperhatikan ketersediaan
anggaran masing-masing BPK Perwakilan.
(4) Pada AKN I sampai dengan AKN VII susunan Tim Pemantauan dan jumlah hari
pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:
a. Tim Pemantauan terdiri atas:
1. 1 (satu) Penanggung Jawab;
2. 1 (satu) Pengendali Teknis;
3. 1 (satu) Ketua Tim; dan
4. 5 (lima) Anggota Tim;
b. jangka waktu pelaksanaan pemantauan paling lama 10 (sepuluh) hari.
(5) Dalam hal kondisi tertentu, susunan Tim Pemantauan dan jumlah hari pemantauan
dapat melebihi jumlah yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dengan pertimbangan dari Anggota BPK/Tortama dan memperhatikan ketersediaan
anggaran masing-masing AKN.

Pasal 26

Biaya yang dapat dibebankan dalam rangka pemantauan penyelesaian ganti kerugian
negara/daerah adalah sebagai berikut:
a. biaya perjalanan dinas terdiri atas:
1. biaya transpor luar kota dari kota tempat kedudukan BPK Pusat atau BPK
Perwakilan ke tempat kedudukan entitas yang diperiksa;
2. biaya penginapan;
3. uang harian; dan
4. biaya taksi;
b. biaya alat tulis kantor;
c. satuan biaya pemeriksaan eksternal pemerintah;
d. biaya pencetakan dan penggandaan Laporan Pemantauan; dan
e. biaya cucian/laundry.

BAB V
KELUARAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN DAN REVIU
PADA KEGIATAN PENGAWASAN OLEH INSPEKTORAT

Pasal 27

Keluaran Laporan Hasil Pemeriksaan dan Reviu pada Kegiatan Pengawasan Oleh
Inspektorat terbagi menjadi 7 (tujuh) Subkeluaran yang di SBK-kan, yaitu:
a. Laporan Reviu SPM Kelembagaan;
b. Laporan Reviu atas Konsep Laporan Keuangan BPK;
c. Laporan Reviu atas Konsep RKA-K/L BPK;
d. Laporan Hasil Penilaian Kualitas Hasil Pemeriksaan;
e. Laporan Hasil Reviu atas SPM Kinerja Pemeriksaan;
f. LHPI Inspektorat Utama; dan
g. Laporan Pemberkasan.
Pasal 28

Komponen Keluaran Laporan Hasil Pemeriksaan dan Reviu pada Kegiatan Pengawasan
oleh Inspektorat terdiri atas:
a. Persiapan
1. Tahap persiapan pada Keluaran Laporan Hasil Pemeriksaan dan Reviu pada
kegiatan pengawasan oleh Inspektorat dilakukan:
a) Pada subkeluaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf a sampai
dengan huruf e yang dapat terkategorikan sebagai subkeluaran atas kegiatan
reviu, kegiatan persiapan dilakukan untuk menetapkan tujuan dan sasaran reviu
serta menyiapkan langkah-langkah reviu yang dituangkan, baik dalam Program
Reviu Pendahuluan maupun pelaksanaan.
b) Pada subkeluaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf f, kegiatan
persiapan dilakukan untuk menetapkan tujuan dan sasaran pemeriksaan internal
serta menyiapkan langkah-langkah pemeriksaan internal yang dituangkan, baik
dalam Program Pemeriksaan Internal Pendahuluan maupun Pelaksanaan.
c) Pada subkeluaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf g, kegiatan
persiapan dilakukan untuk analisis awal terhadap dokumen pengaduan yang
diterima dan pengujian laporan yang diterima terkait kebenaran pengaduan,
untuk selanjutnya dapat menentukan posisi kasus pengaduan yang diterima
tersebut layak atau tidak untuk ditindaklanjuti, serta mengumpulkan informasi
dalam rangka menyusun Program Pendahuluan Pemberkasan (P3).
b. Pendahuluan
Tahap pendahuluan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan
pemahaman entitas secara umum melalui pengumpulan data dan informasi
sebagaimana langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam Program Reviu
Pendahuluan dan Program Pemeriksaan Internal Pendahuluan. Untuk kegiatan
Pemberkasan, tahap pendahuluan merupakan kegiatan pengujian analisis terhadap
dokumen pengaduan yang diterima dan melakukan pemeriksaan lapangan sebagai
langkah awal untuk meyakini kebenaran laporan pengaduan yang selanjutnya akan
ditentukan keberlanjutan proses pemeriksaan mendalam atau tidak. Jika dilanjutkan
akan disusun Program Pemberkasan (P2).
c. Pelaksanaan
1. Pada subkeluaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf a sampai dengan
huruf e, tahap pelaksanaan merupakan kegiatan pengujian dokumen reviu untuk
memperoleh keyakinan terbatas atas objek yang direviu untuk semua Keluaran reviu,
diakhiri dengan penyusunan temuan reviu.
2. Pada subkeluaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf f, tahap
pelaksanaan merupakan tahapan pengungkapan fakta yang merupakan tindak lanjut
dari tahap pendahuluan pemberkasan, sehingga hasil akhirnya dapat ditarik
kesimpulan.
3. Pada subkeluaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf g, tahap
pelaksanaan merupakan kegiatan pengumpulan dan analisis atas data dan informasi
dalam pemeriksaan sebagaimana dituangkan dalam program pemeriksaan internal
dan hasil pemeriksaan akan dituangkan dalam temuan pemeriksaan internal.
d. Pelaporan
Tahap pelaporan merupakan Kegiatan Penyusunan konsep Laporan
Reviu/LHPI/Pemberkasan hingga menjadi Laporan Reviu/LHPI/Pemberkasan.

Pasal 29

(1) Penentuan komposisi/susunan tim reviu/pemeriksaan internal/pemberkasan, jumlah


personel dalam suatu tim, dan jumlah hari dalam setiap komponen ditentukan oleh
pemberi tugas dengan berpedoman pada Rencana Kegiatan Kesetjenan dan Penunjang
yang telah diusulkan dan hasil kegiatan persiapan reviu/pemeriksaan
internal/pemberkasan.
(2) Susunan tim dan jumlah hari reviu/pemeriksaan/pemberkasan dapat disesuaikan dengan
hasil rapat pembahasan persiapan reviu/pemeriksaan internal /pemberkasan.

Pasal 30

Biaya yang dapat digunakan pada Keluaran Kegiatan Pengawasan oleh Inspektorat terdiri
atas:
a. biaya konsumsi rapat;
b. biaya perjalanan dinas terdiri atas:
1. biaya transpor luar kota dari kota tempat kedudukan Inspektorat Utama (Itama) ke
kota tempat kedudukan Kantor BPK Perwakilan dan biaya transpor antarkota dalam
provinsi;
2. biaya penginapan;
3. uang harian perjalanan dinas luar kota; dan
4. biaya taksi;
c. uang harian pemeriksa dalam kota;
d. satuan biaya pemeriksaan eksternal pemerintah;
e. biaya cucian/laundry;
f. biaya pengepakan/pengiriman kertas kerja reviu/pemeriksaan/pengawasan;
g. biaya paket kegiatan rapat/pertemuan di luar kantor;
h. biaya alat tulis kantor;
i. biaya honorarium narasumber;
j. biaya pencetakan dan penggandaan laporan;
k. biaya survei untuk memberikan keyakinan atas kebenaran pelapor dan keberadaannya
sehingga laporan pengaduan yang masuk dapat dilanjutkan proses analisis kasus serta
untuk memberikan keyakinan atas pengungkapan fakta atas keterjadian yang merupakan
tindak lanjut dari pendahuluan pemberkasan. Contoh: Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) dan Kepolisian; dan
l. biaya pengecekan fisik untuk mengecek kebenaran hasil posisi pengaduan dan kejadian
sehingga kronologis kejadian dapat ditelusuri dengan akurat sebagaimana kondisi kasus
yang terjadi. Contoh: tempat kejadian penyimpangan.

Pasal 31

(1) Batasan penggunaan biaya-biaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 untuk setiap
komponen adalah:
a. Persiapan
Biaya yang dapat digunakan pada komponen ini adalah sebagai berikut:
1. biaya konsumsi rapat;
2. biaya alat tulis kantor;
3. biaya paket Kegiatan Rapat/Pertemuan di luar kantor;
4. biaya transpor dalam kota; dan
5. biaya honorarium narasumber.

b. Pendahuluan
Biaya yang dapat digunakan pada komponen ini adalah sebagai berikut:
1. uang harian pemeriksa dalam kota;
2. satuan biaya pemeriksaan eksternal pemerintah;
3. biaya alat tulis kantor;
4. biaya perjalanan dinas (hanya untuk Subkeluaran Laporan Pemberkasan);
5. biaya cucian/laundry;
6. biaya pengepakan dan pengiriman KKP;
7. biaya transpor dalam kota;
8. biaya pencetakan laporan (hanya untuk Subkeluaran Laporan Reviu atas Konsep
Laporan Keuangan BPK);
9. uang survei (hanya untuk Subkeluaran Laporan Pemberkasan); dan
10. uang pengecekan fisik (hanya untuk Subkeluaran Laporan Pemberkasan).

c. Pelaksanaan
Biaya yang dapat digunakan pada komponen ini adalah sebagai berikut:
1. biaya perjalanan dinas;
2. satuan biaya pemeriksaan eksternal pemerintah;
3. biaya cucian/laundry;
4. biaya alat tulis kantor;
5. biaya pencetakan laporan (hanya untuk Subkeluaran Laporan Reviu atas Konsep
Laporan Keuangan BPK);
6. biaya pengepakan dan pengiriman kertas kerja reviu/pengawasan;
7. biaya konsumsi rapat hanya dapat digunakan untuk Subkeluaran Laporan
Pemberkasan yang dilaksanakan di tempat kedudukan Itama;
8. biaya survei (hanya untuk Subkeluaran Laporan Pemberkasan);
9. biaya pengecekan fisik (hanya untuk Subkeluaran Laporan Pemberkasan);
10. biaya honorarium narasumber; dan
11. biaya paket Kegiatan Rapat/Pertemuan di luar kantor.

d. Pelaporan
Biaya yang dapat digunakan pada komponen ini adalah:
1. biaya paket Kegiatan Rapat/Pertemuan di luar kantor hanya untuk subkeluaran
laporan reviu dan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf a
sampai dengan huruf f;
2. biaya alat tulis kantor;
3. biaya konsumsi rapat;
4. biaya pencetakan dan penggandaan Laporan Hasil
Reviu/Pemeriksaan/Pemberkasan; dan
5. biaya honorium narasumber.
(2) Batasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diuraikan dalam Lampiran VI sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini

BAB VI
KELUARAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PADA KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA

Pasal 32

Kegiatan Diklat Pemeriksaan Keuangan Negara memiliki 1 (satu) jenis Keluaran yaitu
Diklat Pemeriksaan Keuangan Negara yang terdiri dari 6 (enam) subkeluaran berupa:
a. Diklat Jabatan Fungsional Pemeriksa;
b. Diklat Peningkatan Keterampilan Pemeriksaan Keuangan Negara;
c. Diklat Peningkatan Keterampilan Kelembagaan;
d. Diklat Sertifikasi Akuntan Publik;
e. Diklat Teknis Pemeriksaan Keuangan Negara;
f. Diklat Teknis Peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara.

Pasal 33

(1) Pelaksanaan diklat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf a sampai dengan
huruf c bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
(2) Diklat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kegiatan dalam rangka
peningkatan kompetensi/profesionalisme pegawai dan calon pegawai di lingkungan
BPK sesuai kebijakan pengembangan SDM yang menjadi tugas pokok Satuan
Kerja Pusdiklat.
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak mengatur kegiatan
peningkatan kompetensi/profesionalisme pegawai yang dilaksanakan oleh selain
Satuan Kerja Pusdiklat.

Pasal 34

(1) Pelaksanaan diklat sebagaimana dimaksud dalam pasal 32 huruf d sampai dengan
huruf f bersumber dari APBN Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
(2) Diklat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pelaksanaan dari
ketentuan tentang pemanfaatan KAP dalam rangka pemeriksaaan untuk dan atas
nama BPK serta upaya BPK untuk lebih berperan dalam pengembangan kapasitas
dan kapabilitas para pihak di luar BPK dalam mendorong terwujudnya tata kelola
pemerintahan yang baik, khususnya dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban
keuangan negara.

Pasal 35

(1) Seluruh jenis subkeluaran dalam rangka pelaksanaan kegiatan Diklat Pemeriksaan
Keuangan Negara dilaksanakan melalui komponen subkeluaran yang sama, yaitu:
a. persiapan diklat;
b. pelaksanaan diklat; dan
c. pelaporan diklat.
(2) Persiapan diklat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan kegiatan
untuk mempersiapkan teknis penyelenggaraan diklat meliputi penyusunan panduan
penyelenggaraan diklat dan pemutakhiran modul yang akan digunakan dalam
penyelenggaraan setiap jenis diklat serta melakukan koordinasi dengan berbagai
pihak yang berkaitan dengan persiapan penyelenggaraan diklat
(3) Pelaksanaan diklat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan
kegiatan pelaksanaan proses diklat, baik yang berhubungan dengan
pengajar/fasilitator/widyaiswara, peserta diklat, maupun kepanitiaan.
(4) Pelaporan diklat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan kegiatan
penyusunan laporan penyelenggaraan diklat.
(5) Pelaksanaan diklat didasarkan pada Keputusan Sekretaris Jenderal.
BAB VII
KELUARAN PENILAIAN KOMPETENSI
PADA KEGIATAN MANAJEMEN SDM

Pasal 36

Komponen Keluaran Penilaian Kompetensi terdiri atas:


a. perencanaan;
b. pelaksanaan; dan
c. pelaporan.

Pasal 37

Perencanaan penilaian kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf a


bertujuan untuk mempersiapkan pelaksanaan penilaian kompetensi, antara lain:
a. penyusunan proposal kegiatan dan penganggaran;
b. penyusunan jadwal penilaian kompetensi;
c. penyampaian informasi dan konfirmasi pelaksanaan penilaian kompetensi; dan
d. penyusunan dan/atau reviu kriteria metode dan alat ukur penilaian kompetensi.

Pasal 38

Pelaksanaan penilaian kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf b


seluruhnya dilakukan oleh Assessor, yang meliputi kegiatan:
a. pengambilan data;
b. interpretasi data atau scoring;
c. integrasi data;
d. penyusunan dinamika kompetensi atau laporan;
e. penyampaian umpan balik atau feedback; dan
f. pemastian kualitas.

Pasal 39

(1) Pengambilan data sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 huruf a terdiri atas:
a. tes tertulis;
b. diskusi kelompok; dan
c. wawancara.
(2) Interpretasi data atau scoring sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 huruf b
merupakan kegiatan pemberian skor atau nilai terhadap data yang diperoleh dari
masing-masing alat ukur yang digunakan dalam penilaian kompetensi.
(3) Alat ukur yang digunakan dalam penilaian kompetensi BPK sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) antara lain:
a. ability test;
b. self preference test;
c. simulasi tertulis;
d. diskusi kelompok; dan
e. wawancara.
(4) Integrasi data sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 huruf c merupakan proses
penggabungan data dari beberapa alat ukur dan beberapa Assessor untuk
menghasilkan skor kompetensi individu.
(5) Assessor sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) bertugas menyampaikan nilai hasil
yang berisi hasil analisis dari pelaksanaan kegiatan wawancara dalam rangka
menentukan tingkatan skor untuk masing-masing jenis kompetensi.
(6) Dalam pelaksanaan integrasi data, Assessor sebagaimana dimaksud dalam ayat (5)
didampingi oleh Integrator.
(7) Integrator sebagaimana dimaksud dalam ayat (6) bertugas menggabungkan semua nilai
hasil penilaian kompetensi.
(8) Penyusunan dinamika kompetensi atau laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38
huruf d merupakan gambaran komprehensif kompetensi individu, hasil dari penilaian
kompetensi.
(9) Penyampaian umpan balik atau feedback sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38
huruf e merupakan kegiatan penyampaian informasi tentang kompetensi yang dimiliki
oleh Assessee dan kompetensi yang dipersyaratkan, kekuatan maupun hal yang perlu
dikembangkan serta rekomendasi pengembangan kompetensi.
(10) Berdasarkan hasil penyampaian umpan balik atau feedback sebagaimana dimaksud
dalam ayat (9), Assessee diharapkan menyusun Aktivitas Pengembangan Individu (API)
sebagai tindak lanjut pelaksanaan penilaian kompetensi yang dalam pelaksanaannya
dapat difasilitasi oleh Assessor dan melibatkan atasan langsung Assessee.
(11) Pemastian kualitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 huruf f merupakan tahapan
kegiatan yang dilakukan dengan tujuan memastikan bahwa pelaksanaan penilaian
kompetensi telah dilakukan dengan mematuhi standar profesi serta ketentuan hukum
dan peraturan yang berlaku dan laporan hasil penilaian kompetensi yang diterbitkan
telah sesuai dengan kondisinya.

Pasal 40

Pelaporan Penilaian Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf c meliputi


Kegiatan:
a. penyusunan laporan kegiatan penilaian kompetensi; dan
b. penyampaian/presentasi hasil penilaian kompetensi kepada Sekretaris Jenderal, Badan
Pertimbangan Jabatan dan Pangkat (Baperjakat), dan/atau pengguna/pimpinan pada
satuan kerja Assessee.
Pasal 41

Biaya yang dapat digunakan pada Keluaran Penilaian Kompetensi terdiri atas:
a. biaya konsumsi rapat;
b. biaya konsumsi peserta dan panitia;
c. biaya alat tulis kantor;
d. biaya penggandaan soal dan jawaban;
e. honor tim penyelenggaraan penilaian kompetensi;
f. biaya jasa seleksi makalah dalam rangka lelang jabatan;
g. uang kegiatan penilaian kompetensi;
h. transpor dalam kota panitia dan Assessee dari Jakarta;
i. biaya perjalanan dinas:
1. biaya transpor luar kota dari kota tempat kedudukan Kantor BPK Pusat atau Kantor
BPK Perwakilan ke tempat kedudukan pelaksanaan penilaian kompetensi;
2. biaya penginapan;
3. uang harian; dan
4. biaya taksi;
j. biaya penggandaan dan penjilidan laporan hasil penilaian kompetensi.

Pasal 42

Batasan penggunaan biaya sebagaimana dimaksud pada Pasal 41 huruf a sampai dengan
huruf i untuk setiap komponen adalah sebagai berikut:
a. Biaya yang dapat digunakan pada komponen perencanaan adalah biaya konsumsi
rapat.
b. Biaya yang dapat digunakan pada Pelaksanaan adalah sebagai berikut:
1. biaya konsumsi peserta dan panitia;
2. biaya alat tulis kantor;
3. biaya penggandaan soal dan jawaban;
4. honor tim penyelenggaraan penilaian kompetensi;
5. biaya jasa seleksi makalah dalam rangka lelang jabatan;
6. uang kegiatan penilaian kompetensi;
7. transpor dalam kota panitia dan Assessee dari Jakarta; dan
8. biaya perjalanan dinas.
c. Biaya yang dapat digunakan pada pelaporan adalah biaya konsumsi rapat dan biaya
penggandaan dan penjilidan laporan hasil penilaian kompetensi.
BAB VIII
PRINSIP DAN PERTANGGUNGJAWABAN PERJALANAN DINAS
SERTA KETENTUAN PERPAJAKAN

Pasal 43

(1) Perjalanan dinas dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip sebagai berikut:


a. selektif, yaitu hanya untuk kepentingan yang sangat tinggi dan prioritas yang
berkaitan dengan penyelenggaraan tugas dan fungsi BPK;
b. ketersediaan anggaran dan kesesuaian dengan pencapaian kinerja satuan kerja;
c. efisiensi penggunaan belanja negara; dan
d. akuntabilitas pemberian perintah pelaksanaan perjalanan dinas dan pembebanan
biaya perjalanan dinas.
(2) Yang dimaksud dengan perjalanan dinas pada ayat (1) meliputi:
a. pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan; dan
b. mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya yang meliputi:
1. kegiatan sosialisasi/bimbingan teknis/diseminasi/workshop/Focus Group
Discussion (FGD)/pertemuan/rapat koordinasi/rapat pimpinan di dalam atau
di luar kantor penyelenggara kegiatan;
2. konsinyering; dan
3. rapat di dalam kantor di luar jam kerja.

Pasal 44

(1) Pemeriksa/pengawas/pemantau yang melakukan perjalanan dinas harus mempunyai


bukti pengeluaran berupa:
a. tiket transportasi dari kota tempat kedudukan Kantor BPK ke tempat kedudukan
kantor objek pemeriksaan/reviu;
b. bukti pembayaran penginapan; dan/atau
c. tiket transportasi dari tempat kedudukan kantor objek pemeriksaan ke tempat
kedudukan objek pengecekan fisik dalam rangka aktivitas pengumpulan bukti.
(2) Dalam hal bukti pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak diperoleh,
pemeriksa/pengawas/pemantau membuat Daftar Pengeluaran Riil yang dibutuhkan
untuk biaya tersebut yang disetujui Pejabat Pembuat Komitmen, dengan menyatakan
tanggung jawab sepenuhnya atas pengeluaran sebagai pengganti bukti pengeluaran
dimaksud.
(3) Dalam hal terjadi kehilangan bukti pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
pemeriksa/pengawas/pemantau membuat Daftar Pengeluaran Riil yang dibutuhkan
untuk biaya tersebut yang disetujui Pejabat Pembuat Komitmen, dengan menyatakan
tanggung jawab sepenuhnya atas pengeluaran sebagai pengganti bukti pengeluaran
dimaksud serta wajib melampirkan surat keterangan kehilangan dari pihak kepolisian.
Pasal 45

Dalam hal pertanggungjawaban perjalanan dinas, para pihak yang melakukan:


a. pemalsuan dokumen;
b. menaikkan dari harga sebenarnya (mark up); dan/atau
c. perjalanan dinas rangkap (2 (dua) kali atau lebih),
yang mengakibatkan kerugian negara bertanggung jawab sepenuhnya atas seluruh tindakan
yang dilakukan.
Pasal 46

Seluruh biaya yang diatur dalam Keputusan ini dilaksanakan dengan tetap mematuhi
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai perpajakan.

BAB IX
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 47

(1) Besaran Tarif masing-masing komponen biaya untuk setiap Keluaran mengacu pada
Lampiran V sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
(2) Pertanggungjawaban keuangan untuk setiap Keluaran disusun dengan mengacu pada
format yang ada pada Lampiran VII sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.

BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 48

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 30 Desember 2016

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA
SEKRETARIS JENDERAL,

ttd

HENDAR RISTRIAWAN
NIP 195803211978021001

Salinan sesuai dengan aslinya


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum
Pemeriksaan Keuangan Negara,

ttd

Nizam Burhanuddin
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN SEKJEN BPK-RI
NOMOR : 616/K/X-XIII.2/12/2016
TANGGAL : 30 DESEMBER 2016

KELUARAN PADA KEGIATAN PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA


DAN PEMANTAUAN PENYELESAIAN KERUGIAN NEGARA

Kode Keluaran Satuan


001 LHP Laporan Keuangan Pemerintah Pusat LHP
084 Laporan Hasil Evaluasi KAP Laporan
092 LHP AKN I LHP
093 LHP AKN II LHP
094 LHP AKN III LHP
095 LHP AKN IV LHP
096 LHP AKN V LHP
097 LHP AKN VI LHP
098 LHP AKN VII LHP
100 LHP Investigatif LHP
101 LHP BPK Perwakilan Provinsi Aceh LHP
102 LHP BPK Perwakilan Provinsi Sumut LHP
103 LHP BPK Perwakilan Provinsi Riau LHP
104 LHP BPK Perwakilan Provinsi Kepri LHP
105 LHP BPK Perwakilan Provinsi Jambi LHP
106 LHP BPK Perwakilan Provinsi Sumbar LHP
107 LHP BPK Perwakilan Provinsi Sumsel LHP
108 LHP BPK Perwakilan Provinsi Lampung LHP
109 LHP BPK Perwakilan Provinsi Bengkulu LHP
110 LHP BPK Perwakilan Provinsi Kepulauan Babel LHP
111 LHP BPK Perwakilan Provinsi Banten LHP
112 LHP BPK Perwakilan Provinsi Jabar LHP
113 LHP BPK Perwakilan Provinsi DKI Jakarta LHP
114 LHP BPK Perwakilan Provinsi Jateng LHP
Kode Keluaran Satuan
115 LHP BPK Perwakilan Provinsi DI Yogyakarta LHP
116 LHP BPK Perwakilan Provinsi Jatim LHP
117 LHP BPK Perwakilan Provinsi Bali LHP
118 LHP BPK Perwakilan Provinsi NTB LHP
119 LHP BPK Perwakilan Provinsi NTT LHP
120 LHP BPK Perwakilan Provinsi Kalbar LHP
121 LHP BPK Perwakilan Provinsi Kalteng LHP
122 LHP BPK Perwakilan Provinsi Kalsel LHP
123 LHP BPK Perwakilan Provinsi Kaltim LHP
124 LHP BPK Perwakilan Provinsi Sulut LHP
125 LHP BPK Perwakilan Provinsi Gorontalo LHP
126 LHP BPK Perwakilan Provinsi Sulbar LHP
127 LHP BPK Perwakilan Provinsi Sulsel LHP
128 LHP BPK Perwakilan Provinsi Sulteng LHP
129 LHP BPK Perwakilan Provinsi Sultra LHP
130 LHP BPK Perwakilan Provinsi Maluku LHP
131 LHP BPK Perwakilan Provinsi Maluku Utara LHP
132 LHP BPK Perwakilan Provinsi Papua LHP
133 LHP BPK Perwakilan Provinsi Papua Barat LHP
134 Laporan Pemantauan AKN I Laporan
135 Laporan Pemantauan AKN II Laporan
136 Laporan Pemantauan AKN III Laporan
137 Laporan Pemantauan AKN IV Laporan
138 Laporan Pemantauan AKN V Laporan
139 Laporan Pemantauan AKN VI Laporan
140 Laporan Pemantauan AKN VII Laporan
141 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Aceh Laporan
142 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Sumut Laporan
143 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Riau Laporan
144 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Kepri Laporan
Kode Keluaran Satuan
145 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Jambi Laporan
146 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Sumbar Laporan
147 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Sumsel Laporan
148 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Lampung Laporan
149 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Bengkulu Laporan
150 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Kepulauan Babel Laporan
151 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Banten Laporan
152 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Jabar Laporan
153 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi DKI Jakarta Laporan
154 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Jateng Laporan
155 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi DI Yogyakarta Laporan
156 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Jatim Laporan
157 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Bali Laporan
158 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi NTB Laporan
159 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi NTT Laporan
160 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Kalbar Laporan
161 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Kalteng Laporan
162 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Kalsel Laporan
163 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Kaltim Laporan
164 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Sulut Laporan
165 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Gorontalo Laporan
166 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Sulbar Laporan
167 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Sulsel Laporan
168 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Sulteng Laporan
169 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Sultra Laporan
170 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Maluku Laporan
171 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Maluku Utara Laporan
172 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Papua Laporan
173 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Papua Barat Laporan
176 LHP BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara LHP
Kode Keluaran Satuan
177 Laporan Pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara Laporan
180 LHP Tematik LHP

SEKRETARIS JENDERAL
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd

HENDAR RISTRIAWAN
NIP 195803211978021001

Salinan sesuai dengan aslinya


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum
Pemeriksaan Keuangan Negara,

ttd

Nizam Burhanuddin
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN SEKJEN BPK-RI
NOMOR : 616/K/X-XIII.2/12/2016
TANGGAL : 30 DESEMBER 2016

KELUARAN PADA KEGIATAN PENGAWASAN OLEH INSPEKTORAT

Kode Keluaran/Subkeluaran Satuan

088 Laporan Hasil Pemeriksaan dan Reviu

001 - Laporan Reviu SPM Kelembagaan Laporan

002 - Laporan Reviu Atas Konsep Laporan Keuangan BPK Laporan

003 - Laporan Hasil Reviu Atas SPM Kinerja Pemeriksaan Laporan

004 - LHPI Inspektorat Utama Laporan

005 - Laporan Pemberkasan Laporan

007 - Laporan Reviu Atas Konsep RKA K/L BPK Laporan

008 - Laporan Hasil Penilaian Kualitas Hasil Pemeriksaan Laporan

SEKRETARIS JENDERAL
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd

HENDAR RISTRIAWAN
NIP 195803211978021001

Salinan sesuai dengan aslinya


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum
Pemeriksaan Keuangan Negara,

ttd

Nizam Burhanuddin
LAMPIRAN III : KEPUTUSAN SEKJEN BPK-RI
NOMOR : 616/K/X-XIII.2/12/2016
TANGGAL : 30 DESEMBER 2016

KELUARAN PADA KEGIATAN DIKLAT PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA

Kode Keluaran Satuan


012 Diklat Pemeriksaan Keuangan Negara
001 - Diklat Jabatan Fungsional Pemeriksa Angkatan
002 - Diklat Peningkatan Keterampilan Pemeriksaan Keuangan
Angkatan
Negara
003 - Diklat Peningkatan Keterampilan Kelembagaan Angkatan
004 - Diklat Sertifikasi Akuntan Publik Angkatan
005 - Diklat Teknis Pemeriksaan Keuangan Negara Angkatan
006 - Diklat Teknis Peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan
Angkatan
Keuangan Negara

SEKRETARIS JENDERAL
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd

HENDAR RISTRIAWAN
NIP 195803211978021001

Salinan sesuai dengan aslinya


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum
Pemeriksaan Keuangan Negara,

ttd

Nizam Burhanuddin
LAMPIRAN IV : KEPUTUSAN SEKJEN BPK-RI
NOMOR : 616/K/X-XIII.2/12/2016
TANGGAL : 30 DESEMBER 2016

KELUARAN PADA KEGIATAN MANAJEMEN SDM

Kode Keluaran Satuan


007 Penilaian Kompetensi Laporan

SEKRETARIS JENDERAL
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd

HENDAR RISTRIAWAN
NIP 195803211978021001

Salinan sesuai dengan aslinya


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum
Pemeriksaan Keuangan Negara,

ttd

Nizam Burhanuddin
LAMPIRAN V : KEPUTUSAN SEKJEN BPK-RI
NOMOR : 616/K/X-XIII.2/ 12/2016
TANGGAL : 30 DESEMBER 2016

BESARAN TARIF MASING-MASING KOMPONEN BIAYA


UNTUK SETIAP KELUARAN
BESARAN TARIF MASING-MASING KOMPONEN BIAYA
UNTUK SETIAP KELUARAN

I. BIAYA PERJALANAN DINAS

Biaya perjalanan dinas meliputi:


a. biaya transpor luar kota;
b. biaya penginapan;
c. uang harian; dan
d. biaya taksi.

Pelaksanaan dan pertanggungjawaban penggunaan biaya perjalanan dinas


menggunakan 2 (dua) metode, yaitu:
a. metode at cost (sesuai bukti pengeluaran yang sah) untuk:
1) biaya transpor luar kota dengan pertanggungjawaban keuangan berupa
tiket pesawat terbang dan boarding pass/retribusi lainnya, tiket kapal laut,
kereta api, bus, atau bukti penggunaan moda transportasi lainnya;
2) biaya akomodasi dengan pertanggungjawaban keuangan berupa kuitansi
biaya penginapan; dan
3) biaya taksi dengan pertanggungjawaban berupa slip pembayaran.
b. metode lumsum untuk uang harian, sesuai Surat Tugas dan Surat Perjalanan
Dinas (SPD).

A. Biaya Transpor Luar Kota

1. Dalam Negeri
a. Biaya transpor luar kota dari tempat/kota kantor/satuan kerja berada
ke tempat/kota yang menjadi tujuan perjalanan dinas diberikan kepada
setiap pegawai untuk satu kali kunjungan sesuai Surat Tugas dan
SPD yang terbagi dalam 3 (tiga) klasifikasi:
1) transpor antara Jakarta ke Ibukota Provinsi;
2) transpor antara Jakarta ke Kota/Kabupaten sekitar;dan
3) transpor Antar Kota Dalam Provinsi;
b. Moda transportasi yang dapat digunakan adalah pesawat udara, kapal
laut, kereta api, bus, dan yang lainnya sesuai kenyataan.
c. Fasilitas moda transportasi perjalanan dinas pemeriksaan dalam
negeri sebagaimana tercantum dalam Tabel 4.
d. Tarif biaya transpor luar kota berfungsi sebagai estimasi.

2. Luar Negeri
a. Biaya tiket pesawat perjalanan dinas luar negeri Pergi Pulang (PP)
merupakan tarif biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan
biaya pembelian tiket pesawat udara dari bandara di Jakarta ke

1
berbagai bandara kota tujuan di luar negeri PP. Satuan biaya tiket
termasuk biaya asuransi, tidak termasuk airport tax, biaya retribusi
lainnya, biaya aplikasi visa, dan biaya lainnya dalam rangka
melaksanakan perjalanan dinas sepanjang dipersyaratkan di negara
penerima.
b. Tarif biaya tiket pesawat perjalanan dinas luar negeri sebagaimana
tercantum dalam Tabel 5 berfungsi sebagai estimasi.

Tabel 1
Transpor antara Jakarta ke Ibukota Provinsi (Tarif Tiket Pesawat )

(Orang/PP dalam Rupiah)


Antar Jakarta
dengan Ibukota Antar Jakarta
NO Provinsi Provinsi (PP) dengan Ibukota
Tarif Kelas Provinsi (PP)
Bisnis
1 Aceh 7.519.000 4,492,000

2 Sumatera Utara 7.252.000 3,808,000

3 Riau 5.583.000 3,016,000

4 Kepulauan Riau 4.867.000 2,888,000

5 Jambi 4.065.000 2,460,000

6 Sumatera Barat 5.530.000 2,952,000

7 Sumatera Selatan 3.861.000 2,268,000

8 Lampung 2.407.000 1,583,000

9 Bengkulu 4.364.000 2,621,000

10 Kepulauan Bangka Belitung 3.412.000 2,139,000

11 Banten 375.000 *)375,000

12 Jawa Barat 375.000 *)375,000

13 D.K.I. Jakarta - -

14 Jawa Tengah 3.861.000 2,182,000

15 D.I. Yogyakarta 4.107.000 2,268,000

16 Jawa Timur 5.466.000 2,674,000

17 Bali 5.305.000 3,262,000

18 Nusa Tenggara Barat 5.316.000 3,230,000

19 Nusa Tenggara Timur 9.413.000 5,081,000

20 Kalimantan Barat 4.353.000 2,781,000

21 Kalimantan Tengah 4.984.000 2,984,000

2
Antar Jakarta
dengan Ibukota Antar Jakarta
NO Provinsi Provinsi (PP) dengan Ibukota
Tarif Kelas Provinsi (PP)
Bisnis
22 Kalimantan Selatan 5.252.000 2,995,000

23 Kalimantan Timur 7.412.000 3,797,000

24 Kalimantan Utara 7.412.000 **)5,615,300

25 Sulawesi Utara 10.824.000 5,102,000

26 Gorontalo 7.231.000 4,824,000

27 Sulawesi Barat 7.295.000 4,867,000

28 Sulawesi Selatan 7.444.000 3,829,000

29 Sulawesi Tengah 9.348.000 5,113,000

30 Sulawesi Tenggara 7.658.000 4,182,000

31 Maluku 13.285.000 7,081,000

32 Maluku Utara 10.001.000 6,664,000

33 Papua 14.568.000 8,193,000

34 Papua Barat 16.226.000 10,824,000

Keterangan: *) Provinsi Banten dan Jawa Barat, tarif Jakarta ke Ibu Kota Provinsi merupakan tarif
angkutan darat.
**) Tarif pesawat ke Kalimantan Utara menggunakan tarif riil Garuda Indonesia

Tabel 2
Transpor antara Jakarta ke Kota/Kabupaten Sekitar

(Orang/sekali jalan dalam Rupiah)


No Ibukota Provinsi Kota/Kabupaten Tujuan Tarif
1 Jakarta Kota Bekasi 284.000
2 Jakarta Kabupaten Bekasi 284.000
3 Jakarta Kabupaten Bogor 300.000
4 Jakarta Kota Bogor 300.000
5 Jakarta Kota Depok 275.000
6 Jakarta Kota Tangerang 286.000
7 Jakarta Kota Tangerang Selatan 286.000
8 Jakarta Kabupaten Tangerang 310.000
9 Jakarta Kepulauan Seribu 428.000

3
Tabel 3
Transpor Antar Kota Dalam Provinsi

(Orang/Sekali Jalan dalam Rupiah)


KOTA/KABUPATEN HARGA Jenis Moda
NO PROVINSI KOTA ASAL
TUJUAN SATUAN Transportasi

ACEH
1 ACEH Banda Aceh Kota Banda Aceh 0
2 ACEH Banda Aceh Kab. Aceh Barat 275,000 Transportasi darat
3 ACEH Banda Aceh Kab. Aceh Barat Daya 298,000 Transportasi darat
4 ACEH Banda Aceh Kab. Aceh Besar 183,000 Transportasi darat
5 ACEH Banda Aceh Kab. Aceh Jaya 238,000 Transportasi darat
6 ACEH Banda Aceh Kab. Aceh Selatan 325,000 Transportasi darat
7 ACEH Banda Aceh Kab. Aceh Singkil 420,000 Transportasi darat
8 ACEH Banda Aceh Kab. Aceh Tamiang 315,000 Transportasi darat
9 ACEH Banda Aceh Kab. Aceh Tengah 293,000 Transportasi darat
10 ACEH Banda Aceh Kab. Ac eh Tenggara 460,000 Transportasi darat
11 ACEH Banda Aceh Kab. Aceh Timur 289,000 Transportasi darat
12 ACEH Banda Aceh Kab. Aceh Utara 270,000 Transportasi darat
13 ACEH Banda Aceh Kab. Bener Meriah 278,000 Transportasi darat
14 ACEH Banda Aceh Kab. Bireuen 220,000 Transportasi darat
15 ACEH Banda Aceh Kab. Gayo Lues 370,000 Transportasi darat
16 ACEH Banda Aceh Kab. Nagan Raya 275,000 Transportasi darat
17 ACEH Banda Aceh Kab. Pidie 190,000 Transportasi darat
18 ACEH Banda Aceh Kab. Pidie Jaya 205,000 Transportasi darat
19 ACEH Banda Aceh Kota Langsa 301,000 Transportasi darat
20 ACEH Banda Aceh Kota Lhokseumawe 240,000 Transportasi darat
21 ACEH Banda Aceh Kota Subulussalam 400,000 Transportasi darat
22 ACEH Banda Aceh Kota Sabang 100,000 Tranportasi Laut
23 ACEH Banda Aceh Kab. Simeulue 874,400 Tranportasi Udara
SUMATERA
UTARA
24 SUMATERA UT Medan Kota Medan 0
25 SUMATERA UTA Medan Kab. Asahan 259,000 Transportasi darat
26 UTARA Medan Kab. Batubara 225,000 Transportasi darat
27 SUMATERA UTA Medan Kab. Dairi 270,000 Transportasi darat
28 SUMATERA UTA Medan Kab. Deli Serdang 186,000 Transportasi darat
29 SUMATE Medan Kab. Humbang 300,000 Transportasi darat
Hasundutan
30 SUMATERA UTA Medan Kab. Karo 200,000 Transportasi darat
31 SUMATERA UTA Medan Kab. Labuhan Batu 287,000 Transportasi darat

4
KOTA/KABUPATEN HARGA Jenis Moda
NO PROVINSI KOTA ASAL
TUJUAN SATUAN Transportasi

32 SUMATERA Medan Kab. Labuhan Batu 360,000 Transportasi darat


Selatan
33 SUMATERA Medan Kab. Labuhan Batu 300,000 Transportasi darat
UTARA Utara
34 SUMATERA UTA Medan Kab. Langkat 186,000 Transportasi darat
35 SUMATERA UTA Medan Kab. Mandailing 420,000 Transportasi darat
36 SUMATERA UTA Medan Kab. Mandailing Natal 420,000 Transportasi darat
37 SUMATERA UTAR Medan Kab. Padang Lawas 420,000 Transportasi darat
38 SUMATERA Medan Kab. Padang Lawas 420,000 Transportasi darat
UTARA Utara
39 SUMATERA UTA Medan Kab. Pakpak Bharat 300,000 Transportasi darat
40 SUMATERA UTAR Medan Kab. Samosir 330,000 Transportasi darat
41 SUMATERA UTAR Medan Kab. Serdang Bedagai 200,000 Transportasi darat
42 SUMATERA UTAR Medan Kab. Simalungun 264,000 Transportasi darat
43 SUMATERA UTAR Medan Kab. Tapanuli Selatan 328,000 Transportasi darat
44 SUMATUTARA Medan Kab. Tapanuli Tengah 345,000 Transportasi darat
45 SUMATERA UTAR Medan Kab. Tapanuli Utara 330,000 Transportasi darat
46 SUMATERA UTA Medan Kab. Toba Samosir 300,000 Transportasi darat
47 SUMATERA UTA Medan Kota Binjai 180,000 Transportasi darat
48 SUMATERA UTAR Medan Kota Pematang Siantar 225,000 Transportasi darat
49 SUMATERA UTAR Medan Kota Sibolga 345,000 Transportasi darat
50 SUMATERA UTAR Medan Kota Tanjung Balai 285,000 Transportasi darat
51 SUMATERA UTAR Medan Kota Tebing Tinggi 203,000 Transportasi darat
52 SUMATERA UTAR Medan Kab. Nias 626,000 Transportasi udara
53 SUMATERA UTA Medan Kab. Nias Barat 626,000 Transportasi udara
54 SUMATERUTARA Medan Kab. Nias Selatan 626,000 Transportasi udara
55 SUMATEUTARA Medan Kab. Nias Utara 626,000 Transportasi udara
56 SUMATERA UTA Medan Kota Gunungsitoli 626,000 Transportasi udara
57 UTARA Medan Kota Padang 328,000 Transportasi darat
Sidempuan
RIAU
58 RIAU Pekanbaru Kota Pekanbaru 0
59 RIAU Pekanbaru Kab. Indragiri Hilir 380,000 Transportasi darat
60 RIAU Pekanbaru Kab. Indragiri Hulu 315,000 Transportasi darat
61 RIAU Pekanbaru Kab. Kampar 200,000 Transportasi darat
62 RIAU Pekanbaru Kab. Kuantan Singingi 300,000 Transportasi darat
63 RIAU Pekanbaru Kab. Pelalawan 225,000 Transportasi darat
64 RIAU Pekanbaru Kab. Rokan Hilir 350,000 Transportasi darat
65 RIAU Pekanbaru Kab. Rokan Hulu 322,000 Transportasi darat

5
KOTA/KABUPATEN HARGA Jenis Moda
NO PROVINSI KOTA ASAL
TUJUAN SATUAN Transportasi

66 RIAU Pekanbaru Kab. Siak 350,000 Transportasi darat


67 RIAU Pekanbaru Kota Dumai 400,000 Transportasi darat
68 Pekanbaru Kab. Bengkalis 295,000 Transportasi darat
69 RIAU Pekanbaru Kab. Kepulauan Meranti 276,500 Transportasi laut
KEPULAUAN
RIAU
70 KEPULAUAN RI Batam Kota Batam 0
71 KEPULAUAN RAU Tanjung Pinang Kab. Bintan 185,000 Transportasi darat
72 Batam Kota Tanjung Pinang 185,000 Transportasi laut
73 KEPULAUAN RIA Batam Kab. Bintan 185,000 Transportasi laut
74 KEPULAUAN RIA Batam Kab. Karimun 400,000 Transportasi laut
75 KEPULAUAN Batam Kab. Kepulauan 3,000,000 Transportasi udara
RIAU Anambas
76 KEPULAUAN RI Batam Kab. Lingga 1,000,000 Transportasi laut
77 KEPULAUAN RIA Batam Kab. Natuna 3,000,000 Transportasi udara
JAMBI
78 JAMBI Jambi Kota Jambi 0
79 JAMBI Jambi Kab. Batanghari 175,000 Transportasi darat
80 JAMBI Jambi Kab. Bungo 270,000 Transportasi darat
81 JAMBI Jambi Kab. Kerinci 325,000 Transportasi darat
82 JAMBI Jambi Kab. Merangín 260,000 Transportasi darat
83 JAMBI Jambi Kab. Muaro Jambi 170,000 Transportasi darat
84 JAMBI Jambi Kab. Sarolangun 241,000 Transportasi darat
85 JAMBI Jambi Kab. Tanjung Jabung 225,000 Transportasi darat
Barat
86 JAMBI Jambi Kab. Tanjung Jabung 190,000 Transportasi darat
Timur
87 JAMBI Jambi Kab. Tebo 250,000 Transportasi darat
88 JAMBI Jambi Kota Sungai Penuh 308,000 Transportasi darat
SUMATERA
BARAT
89 SUMATERA BAR Padang Kota Padang 0
90 SUMATBARAT Padang Kab. Agam 225,000 Transportasi darat
91 SUMERA BARAT Padang Kab. Dharmasraya 250,000 Transportasi darat
92 SUMATERA BARA Padang Kab. Lima Puluh Kota 225,000 Transportasi darat
93 SUMATE Padang Kab. Padang Pariaman 205,000 Transportasi darat
94 SUMATERA BARA Padang Kab. Pasamán 250,000 Transportasi darat
95 SUMATERA BAAT Padang Kab. Pasamán Barat 250,000 Transportasi darat
96 SUMATERBARAT Padang Kab. Pesisir Selatan 205,000 Transportasi darat
97 SUMATEA BARAT Padang Kab. Sijunjung 225,000 Transportasi darat

6
KOTA/KABUPATEN HARGA Jenis Moda
NO PROVINSI KOTA ASAL
TUJUAN SATUAN Transportasi

98 SUMATRA BARAT Padang Kab. Solok 210,000 Transportasi darat


99 SUMAERA BARAT Padang Kab. Solok Selatan 250,000 Transportasi darat
100 SUMTERA BARAT Padang Kab. Tanah Datar 220,000 Transportasi darat
101 SUMATERA BARA Padang Kota Bukit Tinggi 215,000 Transportasi darat
102 SUMATERA BARA Padang Kota Padang Panjang 210,000 Transportasi darat
103 SUMATEBARAT Padang Kota Pariaman 200,000 Transportasi darat
104 SUMATERA BARA Padang Kota Payakumbuh 225,000 Transportasi darat
105 SUMATERA BARA Padang Kota Sawahlunto 215,000 Transportasi darat
106 SUMAERA BARAT Padang Kota Solok 210,000 Transportasi darat
107 SUMATERA BARA Padang Kab. Kepulauan 250,000 Transportasi Laut
Mentawai
SUMATERA
SELATAN
108 SUMATERA SEL Palembang Kota Palembang 0
109 SUMATERA SEL Palembang Kab. Banyuasin 203,000 Transportasi darat
110 SUMASELATAN Palembang Kab. Empat Lawang 315,000 Transportasi darat
111 SUMASELATAN Palembang Kab. Lahat 250,000 Transportasi darat
112 SUMATERA SEL Palembang Kab. Muara Enim 235,000 Transportasi darat
113 SUMATERA SEL Palembang Kab. Musí Banyuasin 235,000 Transportasi darat
114 SUMASELATAN Palembang Kab. Musí Rawas 320,000 Transportasi darat
115 SUMASELATAN Palembang Kab. Musí Rawas Utara 325,000 Transportasi darat
116 SUMASELATAN Palembang Kab. Ogan llir 205,000 Transportasi darat
117 SUMATER Palembang Kab. Ogan Komering 248,000 Transportasi darat
Ulu
118 SUMATERA Palembang Kab. Ogan Komering 250,000 Transportasi darat
SELATAN Ulu Selatan
119 SUMATERA Palembang Kab. Ogan Komering 245,000 Transportasi darat
SELATAN Ulu Timur
120 SUMATERA SEL Palembang Kab. Pali 265,000 Transportasi darat
121 SUMASELATAN Palembang Kota Lubuk Linggau 290,000 Transportasi darat
122 TERA SELATAN Palembang Kota Pagar Alam 280,000 Transportasi darat
123 MATERA SELAT Palembang Kota Prabumulih 205,000 Transportasi darat
124 SUMATERA SEL Palembang Kab. Ogan Komering Ilir 205,000 Transportasi darat
LAMPUNG
125 LAMPUNG Bandar Lampung Kota Bandar Lampung 0
126 LAMPUNG Bandar Lampung Kab. Lampung Barat 270,000 Transportasi darat
127 LAMPUNG Bandar Lampung Kab. Lampung Selatan 234,000 Transportasi darat
128 LAMPUNG Bandar Lampung Kab. Lampung Tengah 246,000 Transportasi darat
129 LAMPUNG Bandar Lampung Kab. Lampung Timur 246,000 Transportasi darat
130 LAMPUNG Bandar Lampung Kab. Lampung Utara 252,000 Transportasi darat

7
KOTA/KABUPATEN HARGA Jenis Moda
NO PROVINSI KOTA ASAL
TUJUAN SATUAN Transportasi

131 LAMPUNG Bandar Lampung Kab. Mesuji 276,000 Transportasi darat


132 LAMPUNG Bandar Lampung Kab. Pesawaran 216,000 Transportasi darat
133 LAMPUNG Bandar Lampung Kab. Pesisir Barat 200,000 Transportasi darat
134 LAMPUNG Bandar Lampung Kab. Pringsewu 222,000 Transportasi darat
135 LAMPUNG Bandar Lampung Kab. Tanggamus 240,000 Transportasi darat
136 LAMPUNG Bandar Lampung Kab. Tulang Bawang 252,000 Transportasi darat
137 LAMPUNG Bandar Lampung Kab. Tulang Bawang 267,000 Transportasi darat
Barat
138 LAMPUNG Bandar Lampung Kab. Way Kanan 270,000 Transportasi darat
139 LAMPUNG Bandar Lampung Kota Metro 234,000 Transportasi darat
BENGKULU
140 BENGKULU Bengkulu Kota Bengkulu 0
141 BENGKULU Bengkulu Kab. Bengkulu Selatan 275,000 Transportasi darat
142 BENGKULU Bengkulu Kab. Bengkulu Tengah 185,000 Transportasi darat
143 BENGKULU Bengkulu Kab. Bengkulu Utara 250,000 Transportasi darat
144 BENGKULU Bengkulu Kab. Kaur 308,000 Transportasi darat
145 BENGKULU Bengkulu Kab. Kepahiang 238,000 Transportasi darat
146 BENGKULU Bengkulu Kab. Lebong 300,000 Transportasi darat
147 BENGKULU Bengkulu Kab. Mukomuko 338,000 Transportasi darat
148 BENGKULU Bengkulu Kab. Rejang Lebong 250,000 Transportasi darat
149 BENGKULU Bengkulu Kab. Seluma 225,000 Transportasi darat
KEPULAUAN
BANGKA
BELITUNG
150 BANGKA BELIG Pangkalpinang Kota Pangkalpinang 0
151 BANGKA BELNG Pangkalpinang Kab. Bangka 250,000 Transportasi darat
152 BANGKA BELIT Pangkalpinang Kab. Bangka Barat 275,000 Transportasi darat
153 BANGKA BELIG Pangkalpinang Kab. Bangka Selatan 275,000 Transportasi darat
154 BANGKA BELIT Pangkalpinang Kab. Bangka Tengah 250,000 Transportasi darat
155 BANGKA BEL Pangkalpinang Kab. Belitung 783,000 Transportasi udara
156 B Pangkalpinang Kab. Belitung Timur 783,000 Transportasi udara
(P.Pinang – Tj. Pandan)

250,000 Transportasi darat


(Tj. Pandan – Manggar)

BANTEN
157 BANTEN Serang Kota Serang 0
158 BANTEN Serang Kab. Lebak 190,000 Transportasi darat
159 BANTEN Serang Kab. Pandeglang 175,000 Transportasi darat
160 BANTEN Serang Kab. Tangerang 180,000 Transportasi darat
161 BANTEN Serang Kota Cilegon 170,000 Transportasi darat

8
KOTA/KABUPATEN HARGA Jenis Moda
NO PROVINSI KOTA ASAL
TUJUAN SATUAN Transportasi

162 BANTEN Serang Kota Tangerang 215,000 Transportasi darat


163 BANTEN Serang Kota Tangerang Selatan 230,000 Transportasi darat
164 BANTEN Serang Kab. Serang 100,000 Transportasi darat
JAWA BARAT
165 JAWA BARAT Bandung Kota Bandung 0
166 JAWA BARAT Bandung Kab. Bandung 183,000 Transportasi darat
167 JAWA BARAT Bandung Kab. Bandung Barat 183,000 Transportasi darat
168 JAWA BARAT Bandung Kab. Ciamís 245,000 Transportasi darat
169 JAWA BARAT Bandung Kab. Cianjur 215,000 Transportasi darat
170 JAWA BARAT Bandung Kab. Garut 243,000 Transportasi darat
171 JAWA BARAT Bandung Kab. Indramayu 275,000 Transportasi darat
172 JAWA BARAT Bandung Kab. Karawang 248,000 Transportasi darat
173 JAWA BARAT Bandung Kab. Kuningan 275,000 Transportasi darat
174 JAWA BARAT Bandung Kab. Majalengka 235,000 Transportasi darat
175 JAWA BARAT Bandung Kab. Pangadaran 283,000 Transportasi darat
176 JAWA BARAT Bandung Kab. Purwakarta 218,000 Transportasi darat
177 JAWA BARAT Bandung Kab. Subang 208,000 Transportasi darat
178 JAWA BARAT Bandung Kab. Sukabumi 245,000 Transportasi darat
179 JAWA BARAT Bandung Kab. Sumedang 230,000 Transportasi darat
180 JAWA BARAT Bandung Kab. Tasikmalaya 245,000 Transportasi darat
181 JAWA BARAT Bandung Kota Banjar 283,000 Transportasi darat
182 JAWA BARAT Bandung Kota Bekasi 265,000 Transportasi darat
183 JAWA BARAT Bandung Kota Bogor 285,000 Transportasi darat
184 JAWA BARAT Bandung Kota Cimahi 168,000 Transportasi darat
185 JAWA BARAT Bandung Kota Cirebon 270,000 Transportasi darat
186 JAWA BARAT Bandung Kota Depok 275,000 Transportasi darat
187 JAWA BARAT Bandung Kota Sukabumi 226,000 Transportasi darat
188 JAWA BARAT Bandung Kab. Bekasi 265,000 Transportasi darat
189 JAWA BARAT Bandung Kab. Bogor 285,000 Transportasi darat
190 JAWA BARAT Bandung Kab. Cirebon 270,000 Transportasi darat
191 JAWA BARAT Bandung Kota Tasikmalaya 245,000 Transportasi darat
JAWA TENGAH
192 JAWA TENGAH Semarang Kota Semarang 0
193 JAWA TENGAH Semarang Kab. Banjarnegara 260,000 Transportasi darat
194 JAWA TENGAH Semarang Kab. Banyumas 257,000 Transportasi darat
195 JAWA TENGAH Semarang Kab. Batang 240,000 Transportasi darat
196 JAWA TENGAH Semarang Kab. Blora 270,000 Transportasi darat
197 JAWA TENGAH Semarang Kab. Boyolali 240,000 Transportasi darat
198 JAWA TENGAH Semarang Kab. Brebes 263,000 Transportasi darat

9
KOTA/KABUPATEN HARGA Jenis Moda
NO PROVINSI KOTA ASAL
TUJUAN SATUAN Transportasi

199 JAWA TENGAH Semarang Kab. Cilacap 280,000 Transportasi darat


200 JAWA TENGAH Semarang Kab. Demak 230,000 Transportasi darat
201 JAWA TENGAH Semarang Kab. Grobogan 235,000 Transportasi darat
202 JAWA TENGAH Semarang Kab. Jepara 240,000 Transportasi darat
203 JAWA TENGAH Semarang Kab. Karanganyar 250,000 Transportasi darat
204 JAWA TENGAH Semarang Kab. Kebumen 260,000 Transportasi darat
205 JAWA TENGAH Semarang Kab. Kendal 230,000 Transportasi darat
206 JAWA TENGAH Semarang Kab. Klaten 250,000 Transportasi darat
207 JAWA TENGAH Semarang Kab. Kudus 235,000 Transportasi darat
208 JAWA TENGAH Semarang Kab. Magelang 240,000 Transportasi darat
209 JAWA TENGAH Semarang Kab. Pati 240,000 Transportasi darat
210 JAWA TENGAH Semarang Kab. Pekalongan 245,000 Transportasi darat
211 JAWA TENGAH Semarang Kab. Pemalang 250,000 Transportasi darat
212 JAWA TENGAH Semarang Kab. Purbalingga 270,000 Transportasi darat
213 JAWA TENGAH Semarang Kab. Purworejo 250,000 Transportasi darat
214 JAWA TENGAH Semarang Kab. Rembang 250,000 Transportasi darat
215 JAWA TENGAH Semarang Kab. Semarang 230,000 Transportasi darat
216 JAWA TENGAH Semarang Kab. Sragen 250,000 Transportasi darat
217 JAWA TENGAH Semarang Kab. Sukoharjo 250,000 Transportasi darat
218 JAWA TENGAH Semarang Kab. Tegal 260,000 Transportasi darat
219 JAWA TENGAH Semarang Kab. Temanggung 240,000 Transportasi darat
220 JAWA TENGAH Semarang Kab. Wonogiri 250,000 Transportasi darat
221 JAWA TENGAH Semarang Kab. Wonoso bo 250,000 Transportasi darat
222 JAWA TENGAH Semarang Kota Magelang 240,000 Transportasi darat
223 JAWA TENGAH Semarang Kota Pekalongan 245,000 Transportasi darat
224 JAWA TENGAH Semarang Kota Salatiga 235,000 Transportasi darat
225 JAWA TENGAH Semarang Kota Surakarta 245,000 Transportasi darat
226 JAWA TENGAH Semarang Kota Tegal 260,000 Transportasi darat
D.I.
YOGYAKARTA
227 D.I. YOGYAKAR Yogyakarta Kota Yogyakarta 0
228 D.I. YGYAKARTA Yogyakarta Kab. Bantul 225,000 Transportasi darat
229 D.I. YYAKARTA Yogyakarta Kab. Gunung Kidul 210,000 Transportasi darat
230 D.I. YOGYARTA Yogyakarta Kab. Kulonprogo 210,000 Transportasi darat
231 D.IYOGYAKARTA Yogyakarta Kab. Sleman 201,000 Transportasi darat
JAWA TIMUR
232 JAWA TIMUR Sidoarjo Kota Surabaya 240,000 Transportasi darat
233 Sidoarjo Kab. Banyuwangi 767,500 Transportasi Udara
234 JAWA TIMUR Sidoarjo Kab. Bondowoso 255,000 Transportasi Darat

10
KOTA/KABUPATEN HARGA Jenis Moda
NO PROVINSI KOTA ASAL
TUJUAN SATUAN Transportasi

235 JAWA TIMUR Sidoarjo Kab. Gresik 225,000 Transportasi Darat


236 JAWA TIMUR Sidoarjo Kab. Jember 767,500 Transportasi Udara
237 JAWA TIMUR Sidoarjo Kab. Jombang 285,000 Transportasi Darat
238 JAWA TIMUR Sidoarjo Kab. Lamongan 225,000 Transportasi Darat
239 JAWA TIMUR Sidoarjo Kab. Lumajang 261,000 Transportasi Darat
240 JAWA TIMUR Sidoarjo Kab. Magetan 285,000 Transportasi Darat
241 JAWA TIMUR Sidoarjo Kab. Nganjuk 245,000 Transportasi Darat
242 JAWA TIMUR Sidoarjo Kab. Ngawi 285,000 Transportasi Darat
243 JAWA TIMUR Sidoarjo Kab. Pacitan 290.000 Transportasi Darat
244 JAWA TIMUR Sidoarjo Kab. Pamekasan 307,000 Transportasi Udara
245 JAWA TIMUR Sidoarjo Kab. Pasuruan 228,000 Transportasi Darat
246 JAWA TIMUR Sidoarjo Kab. Ponorogo 285,000 Transportasi Darat
247 JAWA TIMUR Sidoarjo Kab. Sampang 235,000 Transportasi Darat
248 JAWA TIMUR Sidoarjo Kab. Situbondo 255,000 Transportasi Darat
249 JAWA TIMUR Sidoarjo Kab. Sumenep 307,000 Transportasi Udara
250 JAWA TIMUR Sidoarjo Kab. Trenggalek 245,000 Transportasi Darat
251 JAWA TIMUR Sidoarjo Kab. Tuban 365,000 Transportasi Darat
252 JAWA TIMUR Sidoarjo Kab. Tulungagung 245,000 Transportasi Darat
253 JAWA TIMUR Sidoarjo Kota Batu 242,000 Transportasi Darat
254 JAWA TIMUR Sidoarjo Kota Blitar 255,000 Transportasi Darat
255 JAWA TIMUR Sidoarjo Kota Kediri 235,000 Transportasi Darat
256 JAWA TIMUR Sidoarjo Kota Madiun 285,000 Transportasi Darat
257 JAWA TIMUR Sidoarjo Kota Malang 228,000 Transportasi Darat
258 JAWA TIMUR Sidoarjo Kota Mojokerto 285,000 Transportasi Darat
259 JAWA TIMUR Sidoarjo Kota Probolinggo 228,000 Transportasi Darat
260 JAWA TIMUR Sidoarjo Kab. Blitar 255,000 Transportasi Darat
261 JAWA TIMUR Sidoarjo Kab. Bojonegoro 365,000 Transportasi Darat
262 JAWA TIMUR Sidoarjo Kab. Madiun 285,000 Transportasi Darat
263 JAWA TIMUR Sidoarjo Kab. Malang 228,000 Transportasi Darat
264 JAWA TIMUR Sidoarjo Kab. Mojokerto 285,000 Transportasi Darat
265 JAWA TIMUR Sidoarjo Kab. Probolinggo 228,000 Transportasi Darat
266 JAWA TIMUR Sidoarjo Kab. Kediri 235,000 Transportasi Darat
267 JAWA TIMUR Sidoarjo Kota Pasuruan 228,000 Transportasi Darat
BALI
268 BALI Denpasar Kota Denpasar 0
269 BALI Denpasar Kab. Badung 188,000 Transportasi darat
270 BALI Denpasar Kab. Bangli 225,000 Transportasi darat
271 BALI Denpasar Kab. Buleleng 265,000 Transportasi darat
272 BALI Denpasar Kab. Gianyar 225,000 Transportasi darat

11
KOTA/KABUPATEN HARGA Jenis Moda
NO PROVINSI KOTA ASAL
TUJUAN SATUAN Transportasi

273 BALI Denpasar Kab. Jembrana 270,000 Transportasi darat


274 BALI Denpasar Kab. Karangasem 263,000 Transportasi darat
275 BALI Denpasar Kab. Tabanan 225,000 Transportasi darat
276 BALI Denpasar Kab. Klungkung 225,000 Transportasi darat
NUSA TENGGARA
BARAT
277 NUSA TENGGARA Mataram Kota Mataram 0
278 NUSA TENGGBA Mataram Kab. Lombok Barat 200,000 Transportasi darat
279 NUSA ARA BAR Mataram Kab. Lombok Tengah 210,000 Transportasi darat
280 TENGGARA BAR Mataram Kab. Lombok Timur 240,000 Transportasi darat
281 SA TENGGARA Mataram Kab. Bima 1,026,000 Transportasi Udara
282 NUSA TENGGARA Mataram Kab. Dompu 1,026,000 Transportasi Udara
283 NUSA TENGGARA Mataram Kab. Lombok Utara 250,000 Transportasi Darat
284 NUSA TENGGARA Mataram Kab. Sumbawa 536,000 Transportasi Udara
285 NUSA TENGGARA Mataram Kab. Sumbawa Barat 536,000 Transportasi Udara
286 NUSA TENGGARA Mataram Kota Bima 1,026,000 Transportasi Udara
NUSA TENGGARA
TIMUR
287 NUSA TENGGARA Kupang Kota Kupang 0
288 NUTENGGTIMUR Kupang Kab. Belu 325,000 Transportasi darat
289 SA TEARA TIMUR Kupang Kab. Kupang 175,000 Transportasi darat
290 ARA TIMUR Kupang Kab. Timor Tengah 218,000 Transportasi darat
Selatan
291 NUSA TENGGARA Kupang Kab. Timor Tengah 275,000 Transportasi darat
TIMUR Utara
292 NUSA TENGGARA Kupang Kab. Alor 817,000 Transportasi udara
293 NUSA TENGGARA Kupang Kab. Ende 1,335,900 Transportasi udara
294 NUSA TENGGARA Kupang Kab. Flores Timur 802,700 Transportasi udara
295 NUSA TENGTIM Kupang Kab. Lembata 663,570 Transportasi udara
296 NUSA GARA TIM Kupang Kab. Malaka 600,000 Transportasi darat
297 NTENGGARA TIM Kupang Kab. Manggarai 1,427,000 Transportasi udara
298 USA TENGGTIM Kupang Kab. Manggarai Barat 803,400 Transportasi udara
299 NUSA TENGGARA Kupang Kab. Manggarai Timur 1,427,000 Transportasi udara
300 NUSA TENGGARA Kupang Kab. Nagekeo 647,050 Transportasi udara
301 NUSA TENGGARA Kupang Kab. Ngada 861,000 Transportasi udara
302 NUSA TENGGTR Kupang Kab. Rote Ndao 267,000 Transportasi udara
303 NUSA TEARA TI Kupang Kab. Sabu Raijua 1,191,000 Transportasi udara
304 NUSANGGARA T Kupang Kab. Sikka 410,000 Transportasi udara
305 N TENGGARA TI Kupang Kab. Sumba Barat 817,000 Transportasi udara

12
KOTA/KABUPATEN HARGA Jenis Moda
NO PROVINSI KOTA ASAL
TUJUAN SATUAN Transportasi

306 USA TENGGATI Kupang Kab. Sumba Barat Daya 1,272,400 Transportasi udara
307 NUSA TEARA TI Kupang Kab. Sumba Tengah 795,000 Transportasi udara
308 NUSANGGARA T Kupang Kab. Sumba Timur 408,800 Transportasi udara
KALIMANTAN
BARAT
309 KALIMANTAN B Pontianak Kota Pontianak 0
310 KALIMANTAN B Pontianak Kab. Bengkayang 270,000 Transportasi darat
311 KALIMANTAN B Pontianak Kab. Kapuas Hulu 550,000 Transportasi darat
312 KALIMANTAN B Pontianak Kab. Kayong Utara 550,000 Transportasi darat
313 KALIMANTAN B Pontianak Kab. Ketapang 550,000 Transportasi darat
314 KALIMANTAN B Pontianak Kab. Landak 270,000 Transportasi darat
315 KALIMANTAN B Pontianak Kab. Melawi 430,000 Transportasi darat
316 KALIMANTAN B Pontianak Kab. Mempawah 230,000 Transportasi darat
317 KALIMANTAN B Pontianak Kab. Sambas 300,000 Transportasi darat
318 KALIMANTAN B Pontianak Kab. Sanggau 303,000 Transportasi darat
319 KALIMANTAN BA Pontianak Kab. Sekadau 343,000 Transportasi darat
320 KALIMANTAN B Pontianak Kab. Sintang 392,000 Transportasi darat
321 KALIMANTAN B Pontianak Kota Singkawang 257,000 Transportasi darat
322 KALIMANTAN BA Pontianak Kab. Kubu Raya 200,000 Transportasi darat
KALIMANTAN
TENGAH
323 KALIMANTAN TE Palangkaraya Kota Palangka Raya 0
324 KALIMANTAN T Palangkaraya Kab. Barito Selatan 290,000 Transportasi darat
325 KALIMANTAN T Palangkaraya Kab. Barito Timur 333,000 Transportasi darat
326 KALIMANTAN T Palangkaraya Kab. Barito Utara 425,000 Transportasi darat
327 KALIMANTAN TE Palangkaraya Kab. Gunung Mas 300,000 Transportasi darat
328 KALIMANTAN T Palangkaraya Kab. Kapuas 275,000 Transportasi darat
329 KALIMANTENGAH Palangkaraya Kab. Katingan 250,000 Transportasi darat
330 KALIMTENGAH Palangkaraya Kab. Kotawaringin Barat 425,000 Transportasi darat
331 KALIMANTAN Palangkaraya Kab. Kotawaringin 300,000 Transportasi darat
TENGAH Timur
332 KALIMANTAN T Palangkaraya Kab. Lamandau 525,000 Transportasi darat
333 KALIMANTAN T Palangkaraya Kab. Murung Raya 448,000 Transportasi darat
334 KALIMANTAN TE Palangkaraya Kab. Pulau Pisau 250,000 Transportasi darat
335 KALIM Palangkaraya Kab. Seruyan 328,000 Transportasi darat
336 KALIMA Palangkaraya Kab. Sukamara 525,000 Transportasi darat
KALIMANTAN
SELATAN
337 LIMANTAN SELA Banjarbaru Kota Banjarmasin 225,000 Transportasi darat

13
KOTA/KABUPATEN HARGA Jenis Moda
NO PROVINSI KOTA ASAL
TUJUAN SATUAN Transportasi

338 LIMANTAN SELA Banjarbaru Kab. Balangan 450,000 Transportasi darat


339 LIMANTAN SELA Banjarbaru Kab. Banjar 105,000 Transportasi darat
340 LIMANTAN SELA Banjarbaru Kab. Barito Kuala 350,000 Transportasi darat
341 LIMANTAN SE Banjarbaru Kab. Hulu Sungai 375,000 Transportasi darat
Selatan
342 KALIMANTAN Banjarbaru Kab. Hulu Sungai 400,000 Transportasi darat
SELATAN Tengah
343 LIMANTAN SEL Banjarbaru Kab. Hulu Sungai Utara 450,000 Transportasi darat
344 LIMANTAN SELA Banjarbaru Kab. Tabalong 500,000 Transportasi darat
345 KALIMANTAN SEL Banjarbaru Kab. Tanah Bumbu 550,000 Transportasi darat
346 KALIMANTSELA Banjarbaru Kab. Tanah Laut 325,000 Transportasi darat
347 KALIMAN SELAT Banjarbaru Kab. Tapin 350,000 Transportasi darat
348 KIMANTAN SELA Banjarbaru Kab. Kota Baru 600,000 Transportasi darat
KALIMANTAN
TIMUR
349 KALIMANTAN TIM Samarinda Kota Samarinda 0
350 KALIMANTAN TIM Samarinda Kab. Kutai Barat 1,500,000 Transportasi darat
351 KALIMANTAN TIM Samarinda Kab. Kutai Kartanegara 500,000 Transportasi darat
352 KALIMANTAN TIM Samarinda Kab. Kutai Timur 1,350,000 Transportasi darat
353 KALIMANTAN TIM Samarinda Kab. Paser 1,650,000 Transportasi darat
354 KALIMANTAN TI Samarinda Kab. Penajam Paser 650,000 Transportasi darat
Utara
355 KALIMANTAN TIM Samarinda Kota Balikpapan 550,000 Transportasi darat
356 KALIMANTAN TIM Samarinda Kota Bontang 600,000 Transportasi darat
357 KALIMANTAN Samarinda Kab. Berau 400,000 Transportasi darat
TIMUR (Samarinda – Balikpapan)
1,066,000 Transportasi udara
(Balikpapan – Berau)

358 KALIMANTAN Samarinda Kab. Mahakam Ulu 1,125,000 Transportasi udara


TIMUR (Samarinda – Melak)
150,000 Transportasi darat
(Melak – P. Tering)

2,400,000 Transportasi laut


(P. Tering – M. Ulu)

KALIMANTAN
UTARA
359 Tarakan Kota Tarakan 0
360 Tarakan Kab. Bulungan 577.000 Transportasi Udara
361 KALIMANTAN UT Tarakan Kab. Malinau 653.000 Transportasi Udara
362 KALIMANTAN UT Tarakan Kab. Nunukan 650,000 Transportasi Udara
363 KALIMANTAN UT Tarakan Kab. Tana Tidung 300.000 Transportasi Darat
SULAWESI

14
KOTA/KABUPATEN HARGA Jenis Moda
NO PROVINSI KOTA ASAL
TUJUAN SATUAN Transportasi
UTARA
364 SULAWESI UTA Manado Kota Manado 0
365 SULAWESI Manado Kab. Bolaang 250,000 Transportasi darat
UTARA Mongondow
366 SULAWESI Manado Kab. Bolaang 275,000 Transportasi darat
UTARA Mongondow Selatan
367 SULAWESI Manado Kab. Bolaang 250,000 Transportasi darat
UTARA Mongondow Timur
368 SULAWESI Manado Kab. Bolaang 300,000 Transportasi darat
UTARA Mongondow Utara
369 SULAWESI UTA Manado Kab. Minahasa 180,000 Transportasi darat
370 SULAWESI UTA Manado Kab. Minahasa Selatan 180,000 Transportasi darat
371 SULAWESI UTA Manado Kab. Minahasa 200,000 Transportasi darat
Tenggara
372 SULAWESI UTA Manado Kab. Minahasa Utara 175,000 Transportasi darat
373 SULAWESI UTA Manado Kota Kotamobagu 250,000 Transportasi darat
374 SULAWESI UTA Manado Kota Tomohon 170,000 Transportasi darat
375 SULAWESI Manado Kab. Kep. Siau 240,000 Transportasi Laut
UTARA Tagulandang Biaro
376 SULAWESI Manado Kab. Kepulauan 574,000 Transportasi Udara
UTARA Sangihe
377 SULAWESI UTA Manado Kab. Kepulauan Talaud 569,000 Transportasi Udara
378 SULAWESI UTA Manado Kota Bitung 150,000 Transportasi Darat
GORONTALO
379 GORONTALO Gorontalo Kota Gorontalo 0
380 GORONTALO Gorontalo Kab. Boalemo 413,000 Transportasi darat
381 GORONTALO Gorontalo Kab. Gorontalo 190,000 Transportasi darat
382 GORONTALO Gorontalo Kab. Pohuwato 675,000 Transportasi darat
383 GORONTALO Gorontalo Kab. Bone Bolango 250,000 Transportasi darat
384 GORONTALO Gorontalo Kab. Gorontalo Utara 375,000 Transportasi darat
SULAWESI
BARAT
385 SULAWESI BA Mamuju Kab. Mamuju 0
386 SULAWESI BAR Mamuju Kab. Majene 240,000 Transportasi darat
387 SULAWESI BAR Mamuju Kab. Mamasa 359,000 Transportasi darat
388 SULAWESI BARA Mamuju Kab. Mamuju Tengah 200,000 Transportasi darat
389 SULAWESI BAR Mamuju Kab. Mamuju utara 270,000 Transportasi darat
390 SULAWESI BARA Mamuju Kab. Polewali Mandar 260,000 Transportasi darat
SULAWESI
SELATAN
391 SULAWESI SEL Makassar Kota Makassar 0

15
KOTA/KABUPATEN HARGA Jenis Moda
NO PROVINSI KOTA ASAL
TUJUAN SATUAN Transportasi

392 SULAWESI SEL Makassar Kab. Bantaeng 235,000 Transportasi darat


393 SULAWESI SEL Makassar Kab. Barru 210,000 Transportasi darat
394 SULAWESI SELA Makassar Kab. Bone 240,000 Transportasi darat
395 SULAWESI SELA Makassar Kab. Bulukumba 240,000 Transportasi darat
396 SULAWESI SELA Makassar Kab. Enrekang 250,000 Transportasi darat
397 SULAWESI SEL Makassar Kab. Gowa 175,000 Transportasi darat
398 SULAWESI SEL Makassar Kab. Jeneponto 230,000 Transportasi darat
399 SULAWESI SEL Makassar Kab. Luwu 350,000 Transportasi darat
400 SULAWESI SEL Makassar Kab. Luwu Timur 375,000 Transportasi darat
401 SULAWESI SEL Makassar Kab. Luwu Utara 365,000 Transportasi darat
402 SULAWESI SELA Makassar Kab. Maros 170,000 Transportasi darat
403 SULAWESI SELA Makassar Kab. Pinrang 230,000 Transportasi darat
404 SULAWESI SELA Makassar Kab. Sidenreng 230,000 Transportasi darat
Rappang
405 SULAWESI SEL Makassar Kab. Sinjai 235,000 Transportasi darat
406 SULAWESI SELA Makassar Kab. Soppeng 235,000 Transportasi darat
407 SULAWESI SELA Makassar Kab. Takalar 190,000 Transportasi darat
408 SULAWESI SELA Makassar Kab. Tanatoraja 350,000 Transportasi darat
409 SULAWESI SELA Makassar Kab. Toraja Utara 350,000 Transportasi darat
410 SULAWESI SELA Makassar Kab. Wajo 230,000 Transportasi darat
411 SULAWESI SELA Makassar Kota Palopo 350,000 Transportasi darat
412 SULAWESI SEL Makassar Kota Pare-Pare 225,000 Transportasi darat
413 SULAWESI SELA Makassar Kab. Kep Selayar 550,000 Transportasi Udara
414 SULAWESI SELA Makassar Kab. Pangkajene dan 200,000 Transportasi Darat
Kepulauan
SULAWESI
TENGAH
415 SULAWESI TEN Palu Kota Palu 0
416 SULAWESI TEN Palu Kab. Buol 472,000 Transportasi darat
417 SULAWESI TEN Palu Kab. Luwuk 387,000 Transportasi darat
418 SULAWESI TEN Palu Kab. Morowali 380,000 Transportasi darat
419 SULAWESI TEN Palu Kab. Morowali Utara 350,000 Transportasi darat
420 SULAWESI TEN Palu Kab. Parigi Moutong 250,000 Transportasi darat
421 SULAWESI TEN Palu Kab. Poso 250,000 Transportasi darat
422 SULAWESI TEN Palu Kab. Sigi 219,000 Transportasi darat
423 SULAWESI TEN Palu Kab. Tojouna-Una 340,000 Transportasi darat
424 SULAWESI TEN Palu Kab. Toli-Toli 412,000 Transportasi darat
425 SULAWESI TEN Palu Kab. Banggai 877,000 Transportasi udara
426 SULAWESI TEN Palu Kab. Banggai 877,000 Transportasi udara
(Palu – Banggai)

16
KOTA/KABUPATEN HARGA Jenis Moda
NO PROVINSI KOTA ASAL
TUJUAN SATUAN Transportasi
Kepulauan 150,000 Transportasi darat
(Banggai – Banggai
Kepulauan)

427 SULAWESI Palu Kab. Banggai Laut 877,000 Transportasi udara


TENGAH (Palu – Banggai)
150,000 Transportasi darat
(Banggai – Pelabuhan)
150,000 Transportasi laut
(Pelabuhan – B. Laut)

428 SULAWESI TEN Palu Kab. Donggala 225,000 Transportasi darat


SULAWESI
TENGGARA
429 SULAWESI TEN Kendari Kota Kendari 0
430 SULAWESITENG Kendari Kab. Bombana 355,000 Transportasi darat
431 SULAWE TENG Kendari Kab. Kolaka 370,000 Transportasi darat
432 SULASI TENG Kendari Kab. Kolaka Timur 300,000 Transportasi darat
433 SUWESI TENGG Kendari Kab. Kolaka Utara 425,000 Transportasi darat
434 LAWESI TENGG Kendari Kab. Konawe 300,000 Transportasi darat
435 ULAWESI TENG Kendari Kab. Konawe Selatan 305,000 Transportasi darat
436 ULAWESI TENG Kendari Kab. Konawe Utara 300,000 Transportasi darat
437 ULAWESI TENG Kendari Kab. Buton 375,000 Transportasi Laut
438 ULAWESI TENG Kendari Kab. Buton Selatan 375,000 Transportasi Laut
439 ULAWESI TENG Kendari Kab. Buton Tengah 375,000 Transportasi Laut
440 ULAWESI TENG Kendari Kab. Buton Utara 500,000 Transportasi Laut
441 AWESI TENG Kendari Kab. Konawe 400,000 Transportasi Laut
Kepulauan
442 ULAWESI TENG Kendari Kab. Muna 300,000 Transportasi Laut
443 ULAWESI TENG Kendari Kab. Muna Barat 300,000 Transportasi Laut
444 ULAWESI TENG Kendari Kab. Wakatobi 688,000 Transportasi Udara
445 ULAWESI TENG Kendari Kab. Bau-bau 375,000 Transportasi Laut
MALUKU
446 MALUKU Ambon Kota Ambon 0
447 MALUKU Ambon Kab. Buru 1,000,000 Transportasi Laut
448 MALUKU Ambon Kab. Buru Selatan 1,000,000 Transportasi Laut
449 MALUKU Ambon Kab. Kepulauan Aru 1,728,000 Transportasi Udara
450 MALUKU Ambon Kab. Maluku Barat Daya 1,956,000 Transportasi udara
(Ambon – Saumlaki)
1,500,000 Transportasi laut
(Saumlaki – MBD)

451 MALUKU Ambon Kab. Maluku Tengah 1,250,000 Transportasi darat


452 MALUKU Ambon Kab. Maluku Tenggara 1,950,000 Transportasi Udara
453 MALUKU Ambon Kab. Maluku Tenggara 1,950,000 Transportasi Udara

17
KOTA/KABUPATEN HARGA Jenis Moda
NO PROVINSI KOTA ASAL
TUJUAN SATUAN Transportasi
Barat
454 MALUKU Ambon Kab. Seram Bagian 1,150,000 Transportasi darat
Barat (Ambon – Piru)
109,000 Transportasi laut
(Piru – SBB)

455 MALUKU Ambon Kab. Seram Bagian 1,250,000 Transportasi darat


Timur
456 MALUKU Ambon Kota Tual 1,950,000 Transportasi Udara
MALUKU UTARA
457 MALUKU UTARA Ternate Kota Ternate 0
458 Ternate Sofifi 400,000 Transportasi Laut
459 MALUKU UTARA Ternate Kab. Halmahera Barat 600,000 Transportasi Laut
460 MALUKU UTARA Ternate Kab. Halmahera 450,000 Transportasi darat
Tengah (Sofifi – Halteng)
400,000 Transportasi laut
(Ternate – Sofifi)

461 MALUKU UTARA Ternate Kab. Halmahera Timur 450,000 Transportasi darat
(Sofifi – Haltim)
400,000 Transportasi laut
(Ternate – Sofifi)

462 MALUKU UTARA Ternate Kab. Halmahera Utara 450,000 Transportasi darat
(Sofifi – Halmut)
400,000 Transportasi laut
(Ternate – Sofifi)

463 MALUKU UTARA Ternate Kab. Halmahera 850,000 Transportasi Laut


Selatan
464 MALUKU UTARA Ternate Kab. Kepulauan Sula 1,000,000 Transportasi Laut
MALUKU UTARA Ternate Kab. Pulau Morotai 400,000 Transportasi laut
(Ternate – Sofifi)
450,000 Transportasi darat
(Sofifi – Tobelo)

150,000 Transportasi laut


(Tobelo – Morotai)

465 MALUKU UTARA Ternate Kab. Pulau Taliabu 2,750,000 Transportasi Laut
466 MALUKU UTARA Ternate Kota Tidore Kepulauan 350,000 Transportasi Laut
PAPUA
467 PAPUA Jayapura Kota Jayapura 0
468 PAPUA Jayapura Kab. Jayapura 504,000 Transportasi darat
469 PAPUA Jayapura Kab. Sarmi 2,650,000 Transportasi darat
470 PAPUA Jayapura Kab. Merauke 1,134,000 Transportasi darat
471 PAPUA Jayapura Kab. Asmat 1,349,000 Transportasi udara
(Jayapura – Timika)
1,500,000 Transportasi udara
(Timika – Asmat)

18
KOTA/KABUPATEN HARGA Jenis Moda
NO PROVINSI KOTA ASAL
TUJUAN SATUAN Transportasi

472 PAPUA Jayapura Kab. Biak Numfor 1.250.000 Transportasi Udara


473 Jayapura Kab. Bivon Digoel 1,348,000 Transportasi udara
(Jayapura -Merauke)
2,103,000 Transportasi darat
(Merauke – Boven Digoel)

474 PAPUA Jayapura Kab. Deiyai 1,586,000 Transportasi udara


(Jayapura – Nabire)
1,500,000 Transportasi darat
(Nabire – Deiyai)

475 PAPUA Jayapura Kab. Dogiyai 1,550,000 Transportasi udara


(Jayapura – Nabire)
1,750,000 Transportasi darat
(Nabire – Dogiyai)

476 PAPUA Jayapura Kab. Intan Jaya 1,585,000 Transportasi udara


(Jayapura – Nabire)
1,500,000 Transportasi udara
(Nabire - Intan Jaya)

477 PAPUA Jayapura Kab. Jayawijaya 959,000 Transportasi udara


(Jayapura – Nabire)

478 PAPUA Jayapura Kab. Keerom 1.000.000 Transportasi Darat


479 PAPUA Jayapura Kab. Kepulauan Yapen 1,244,000 Transportasi udara
(Jayapura – Biak)
1,090,000 Transportasi udara
(Biak – Yapen)

480 PAPUA Jayapura Kab. Lanny Jaya 986,000 Transportasi udara


(Jayapur -Wamena)
2,250,000 Transportasi darat
(Wamena – L.Jaya)

481 PAPUA Jayapura Kab. Membramo Raya 3.750.000 Transportasi Udara


482 PAPUA Jayapura Kab. Membramo 4.000.000 Transportasi Udara
Tengah
483 PAPUA Jayapura Kab. Mappi 1,394,000 Transportasi udara
(Jayapura-Merauke)
1,456,000 Transportasi udara
(Merauke – Mappi)

484 PAPUA Jayapura Kab. Mimika 1.206.000 Transportasi Udara


485 PAPUA Jayapura Kab. Nabire 1.450.000 Transportasi Udara
486 PAPUA Jayapura Kab. Nduga 790,000 Transportasi udara
(Jayapura-Wamena)
2,800,000 Transportasi udara
(Wamena – Nduga)

487 PAPUA Jayapura Kab. Paniai 1,585,000 Transportasi udara


(Jayapura – Nabire)
1,500,000 Transportasi udara
(Nabire – Paniai)

488 PAPUA Jayapura Kab. Pegunungan 3.610.000 Transportasi Udara

19
KOTA/KABUPATEN HARGA Jenis Moda
NO PROVINSI KOTA ASAL
TUJUAN SATUAN Transportasi
Bintang

489 PAPUA Jayapura Kab. Puncak 1,000,000 Transportasi udara


(Jayapura – Timika)
2,500,000 Transportasi udara
(Timika – Puncak)

490 PAPUA Jayapura Kab. Puncak Jaya 3.610.000 Transportasi Udara


491 PAPUA Jayapura Kab. Supiori 1,250,000 Transportasi udara
(Jayapura – Biak)
2,000,000 Transportasi darat
(Biak – Supiori)

492 PAPUA Jayapura Kab. Tolikara 800,000 Transportasi udara


(Jayapura – Wamena)
1,150,000 Transportasi udara
(Wamena – Tolikara)

493 PAPUA Jayapura Kab. Waropen 951,000 Transportasi udara


(Jayapura – Biak)
1,150,000 Transportasi udara
(Biak – Serui)
1,500,000 Transportasi Laut
(Serui – Waropen)

494 PAPUA Jayapura Kab. Yahukimo 964,000 Transportasi udara


(Jayapura – Wamena)
2,855,000 Transportasi udara
(Wamena – Yahukimo)

495 PAPUA Jayapura Kab. Yalimo 990,000 Transportasi udara


(Jayapura – Wamena)
2,250,000 Transportasi darat
(Wamena – Yalimo)

PAPUA BARAT
496 PAPUA BARAT Manokwari Kab. Manokwari 0
497 PAPUA BARAT Manokwari Kab. Teluk Bintuni 900,000 Transportasi darat
498 PAPUA BARAT Manokwari Kab. Manokwari Selatan 750,000 Transportasi darat
499 Manokwari Kab. Pegunungan Arfak 2,650,000 Transportasi darat
500 Manokwari Kab. Fak-fak 971,000 Transportasi udara
(Mkw – Sorong)
822,000 Transportasi udara
(Sorong – Fakfak)

501 Manokwari Kab. Kaimana 971,000 Transportasi udara


(Mkw – Sorong)
822,000 Transportasi udara
(Sorong – Fakfak)
664,000 Transportasi udara
(Fakfak – Kaimana)

502 Manokwari Kab. Maybrat 971,000 Transportasi udara


(Mkw – Sorong)
1,000,000 Transportasi darat

20
KOTA/KABUPATEN HARGA Jenis Moda
NO PROVINSI KOTA ASAL
TUJUAN SATUAN Transportasi
(Sorong – Maybrat)

503 Manokwari Kab. Raja Ampat 971,000 Transportasi udara


(Mkw – Sorong)
1,250,000 Transportasi laut
(Sorong – R. Ampat)

504 Manokwari Kab. Sorong 971,000 Transportasi Udara


505 Manokwari Kab. Sorong Selatan 971,000 Transportasi udara
(Mkw – Sorong)
375,000 Transportasi darat
(Sorong – Sorsel)

506 Manokwari Kab. Tambrauw 971,000 Transportasi udara


(Mkw – Sorong)
750,000 Transportasi darat
(Sorong – Tambrauw)

507 PAPUA BARAT Manokwari Kab. Teluk Wondama 550,000 Transportasi Laut
508 PAPUA BARAT Manokwari Kota Sorong 971,000 Transportasi Udara

Tabel 4
Fasilitas Moda Transportasi Perjalanan Dinas Pemeriksaan Dalam Negeri
Moda Transportasi
NO Uraian
Pesawat Lainnya
Kapal Laut Kereta Api/Bus
Udara
Sesuai
Ketua/Wakil Ketua/ Anggota VIP/ Spesial/
1 Bisnis Kenyataan
BPK/Pejabat Eselon I Kelas I A Eksekutif
Sesuai
Penanggung jawab/Wakil
2 Ekonomi Kelas I B Eksekutif Kenyataan
Penanggung jawab
Sesuai
3 Pengendali Teknis Ekonomi Kelas IA Eksekutif Kenyataan

Sesuai
Ketua Tim/Ketua
4 Ekonomi Kelas II A Eksekutif Kenyataan
Subtim/Anggota Tim

Tabel 5
Transpor antara Jakarta ke Ibukota Negara Lain (Tarif Tiket Pesawat)

(Orang/PP dalam US$)


Besaran
No Kota
Eksekutif Bisnis Ekonomi
AMERIKA UTARA
1. Chicago 12,733 6,891 3,662
2. Houston 12,635 6,487 3,591
3. Los Angeles 11.411 5,925 3.242
4. New York 15.101 6,179 3,839
5. Ottawa 12,266 6,924 4,083
6. San Fransisco 13,438 7,138 2,987

21
Besaran
No Kota
Eksekutif Bisnis Ekonomi
7. Toronto 11.750 8,564 3,201
8. Vancouver 10.902 7,458 3,277
9. Washington 15.150 8,652 3,930
AMERIKA SELATAN
10. Bogota 18,399 9,426 7,713
11. Brazilia 16,393 11.518 5,970
12. Boenos Aires 23,000 15,300 10,400
13. Caracas 23.128 13,837 6,825
14. Paramaribo 15.018 9,494 7,353
15. Santiago de Chile 21,874 15,539 8,900
16. Quito 17,325 16,269 12,127
17. Lima 8.263 8,263 5,038
AMERIKA TENGAH
18. Mexico City 11,822 7,831 3,966
19. Havana 14.702 11,223 7,335
20. Panama City 15.532 9,306 6,195
EROPA BARAT
21. Vienna 10,520 4,177 3,357
22. Brussels 10,713 5,994 3,870
23. Marseilles 10,850 5,074 3,541
24. París 10,724 6,085 3,331
25. Berlin 10,277 6.126 3,959
26. Bern 11,478 6,778 4,355
27. Bonn 10,945 5,023 3.753
28. Hamburg 9,938 7,639 4,108
29. Geneva 8.166 5,370 4,333
30. Amsterdam 8,216 5,898 3,331
31. Den Haag 8.216 5,898 3,331
32. Frankfurt 7,660 4,037 1,065
EROPA UTARA
33. Copenhagen 9,696 4,920 3,730
34. Helsinki 10,023 5,931 3,681
35. Stockholm 9,917 5,506 3,433
36. London 11.410 7.293 4,153
37. Oslo 9.856 4,773 4.049
EROPA SELATAN
38. Sarajevo 11,778 7,129 6,033
39. Zagreb 16.974 10,177 5,182
40. Athens 14,911 9,256 8,041
41. Lisbon 9.309 4.746 3.383
42. Madrid 10.393 4.767 3.631
43. Rome 10,000 6,000 4,500
44. Beograd 10,318 6,404 5,564
45. Vatican 10,000 6,000 4,500

22
Besaran
No Kota
Eksekutif Bisnis Ekonomi
EROPA TIMUR
46. Bratislava 7,125 4,423 3,842
47. Bucharest 8,839 4,982 4.113
48. Kiev 10,860 6,029 5.193
49. Moscow 9,537 7,206 5,143
50. Prague 19.318 11,848 6,748
51. Sofia 7.473 6,346 3,612
52. Warsawa 10,777 5,052 3.447
53. Budapest 8,839 5,979 2.187
AFRIKA BARAT
54. Dakkar 12,900 9,848 8,555
55. Abuja 10,281 7,848 6,818
AFRIKA TIMUR
56. AddisAbaba 7,700 5,808 5,552
57. Nairobi 8,732 7,966 6,081
58. Antananarive 11,779 9,000 8,282
59. DarEsSalaam 8,947 6,599 5,733
60. Harare 11.118 10,600 5,747
AFRIKA SELATAN
61. Windhoek 18,241 11,774 7,510
62. CapeTown 17.182 9,703 8,429
63. Johannesburg 12,943 9,802 7,216
64. Maputo 11,255 8,524 6,275
65. Pretoria 12,943 9,802 7,216
AFRIKA UTARA
66. Algiers 9,536 6,593 5,710
67. Cairo 8,683 7,122 4,483
68. Khartoum 5,904 4,507 3,915
69. Rabbat 8,910 7,721 5,665
70. Tripoli 6,551 5,706 4,975
71. Tunisia 9,419 5,018 3,619
ASIA BARAT
72. Manama 6,573 6,154 4,827
73. Baghdad 5,433 4,148 3,545
74. Amman 7,561 6,431 3,545
75. Kuwait 6,771 4,273 3.110
76. Beirut 7,703 4,490 3,730
77. Doha 5.216 3,639 2,745
78. Damascus 8.684 5,390 3,325
79. Ankara 9,449 6,643 3,581
80. AbuDhabi 5,283 4,976 2,727
81. Sanaa 8,205 5,878 3,679
82. Jeddah 6,446 3,785 3,321
83. Muscat 6,469 5,156 3,727

23
Besaran
No Kota
Eksekutif Bisnis Ekonomi
84. Riyadh 5.359 3.510 3.000
85. Istanbul 11.061 4.435 2.467
86. Dubai 4,207 4,207 1,920
ASIA TENGAH
87. Tashkent 13,617 8,453 7,343
88. Astana 13,661 12,089 8,962
89. Suva 4.244 4.244 4,244
ASIA TIMUR
90. Beijing 2,595 2,140 1,623
91. Hongkong 3.028 2,633 1,257
92. Osaka 3.204 2,686 1,864
93. Tokyo 3,734 2,675 1,835
94. Pyongyang 4,040 2,220 1,660
95. Seoul 3,233 2,966 1,737
96. Shanghai 3,122 2,749 1,304
97. Guangzhou 3,122 2,749 1,304
ASIA SELATAN
98. Kaboul 6.307 3,905 3,208
99. Teheran 5,800 4,600 3,200
100. Colombo 3,119 2,562 1,628
101. Dhaka 3,063 2,417 1,092
102. Islamabad 5,482 3,333 2,501
103. Karachi 4,226 3,633 2,321
104. New Delhi 3,500 2,500 1,500
105. Mumbai 3,063 2,417 1,092
ASIA TENGGARA
106. Bandar Seri Bagawan 1,628 1,147 919
107. Bangkok 2,344 1,155 823
108. Davao City 2,757 2,558 1,641
109. Hanoi 1,833 1,833 1,656
110. Ho Chi Minh 1,677 1,503 1,235
111. Johor Bahru 1,195 911 525
112. Kota Kinabalu 1,894 1,427 694
113. Kuala Lumpur 1,158 659 585
114. Manila 2,453 1,614 1.150
115. Penang 918 766 545
116. Phnom Penh 2.202 1,981 1,627
117. Singapore 991 673 403
118. Vientiane 2,274 2,025 1,420
119. Yangon 1,468 1,212 1,053
120. Tawau 1.894 1,427 694
121. Songkhla 2.344 1.155 823
ASIA PASIFIK
122. Canberra 6,304 6,304 2,500

24
Besaran
No Kota
Eksekutif Bisnis Ekonomi
123. Darwin 6,689 4,900 3,964
124. Melbourne 4,886 3,814 2,858
125. Noumea 6,940 5,917 1,916
126. Perth 5,771 1,801 1,525
127. Port Moresby 8.252 17,090 13,835
128. Sydney 4.629 4,237 2,557
129. Vanimo 3,318 2,740 2,380
130. Wellington 11,750 9,830 4.120
131. Baku 13.234 8,556 2,281

Keterangan
- Satuan biaya tiket pesawat perjalanan dinas luar negeri pergi pulang (PP) merupakan satuan
biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya pembelian tiket pesawat udara dari
bandara di Jakarta ke berbagai bandara kota tujuan di luar negeri pergi pulang (PP). Satuan biaya
tiket termasuk biaya asuransi, tidak termasuk airport tax dan biaya retribusi lainnya.
Perjalanan dinas luar negeri dengan lama perjalanan melebihi 8 (delapan) jam penerbangan (tidak
termasuk waktu transit), bagi pejabat Eselon III ke atas/fungsional yang setara dapat
menggunakan kelas bisnis.

Tabel 6
Fasilitas Moda Transportasi Perjalanan Dinas Pemeriksaan Luar Negeri

Moda Transportasi
No Uraian
Pesawat Udara Angkutan Darat/Air

1 Ketua/Wakil Ketua BPK First/Eksekutif Bisnis


Anggota BPK/Pejabat Bisnis Bisnis
1
Eselon I
Penanggung jawab/Wakil Bisnis Bisnis
2
Penanggung jawab
Publised/Ekonomi *) Bisnis
3 Pengendali Teknis
Ketua Tim/Ketua Publised/Ekonomi *) Bisnis
4
Subtim/Anggota Tim
Keterangan:
*) : Apabila lama perjalanan melebihi 8 (delapan) jam penerbangan (tidak termasuk waktu transit), dapat
diberikan Klasifikasi Bisnis.

B. Biaya Penginapan

1. Biaya penginapan diberikan kepada pegawai sesuai dengan jumlah hari


menginap dan paling banyak sesuai Surat Tugas dan SPD.
2. Tarif biaya penginapan untuk Keluaran LHP dan Keluaran Laporan
Pemantauan pada Kegiatan Pemeriksaan Keuangan Negara dan
Pemantauan Penyelesaian Kerugian Negara, Keluaran Laporan Reviu,
Laporan Pemberkasan, dan LHPI pada Kegiatan Pengawasan oleh
Inspektorat dibedakan berdasarkan jenjang peran sesuai dengan Surat
Tugas.

25
3. Tarif biaya penginapan sebagaimana tercantum dalam Tabel 7 berfungsi
sebagai batas tertinggi.
4. Tarif biaya penginapan untuk Keluaran Penilaian Kompetensi pada
Kegiatan SDM dan Keluaran Diklat pada Kegiatan Diklat Keuangan
Negara mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor
33/PMK.02/2016 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017.

Tabel 7
Tarif Penginapan
(Orang/Hari dalam Rupiah)
TARIF HOTEL

PENANGGUNG
PEJABAT
NO. PROVINSI SATUAN JAWAB/ KETUA TIM/
NEGARA/ PENGENDALI
WAKIL ANGGOTA
PEJABAT TEKNIS
PENANGGUNG TIM
ESELON I
JAWAB

1. Aceh OH 4.420.000 1.625.000 1.063.000 546.000

2. Sumatera Utara OH 4.960.000 1.518.000 879.000 510.000

3. Riau OH 3.820.000 1.500.000 1.085.000 450.000

4. Kepulauan Riau OH 4.275.000 1.625.000 813.000 638.000

5. Jambi OH 4.000.000 1.500.000 925.000 500.000

6. Sumatera Barat OH 5.236.000 1.330.000 1.113.000 520.000

7. Sumatera Selatan OH 4.680.000 1.563.000 788.000 700.000

8. Lampung OH 3.960.000 1.625.000 875.000 400.000

9. Bengkulu OH 1.300.000 988.000 900.000 560.000

Kepulauan Bangka
10. OH 3.335.000 1.688.000 1.063.000 400.000
Belitung

11. Banten OH 4.763.000 1.788.000 1.000.000 718.000

12. Jawa Barat OH 3.700.000 1.760.000 800.000 560.000

13. D.K.I. Jakarta OH 8.720.000 1.490.000 992.000 610.000

14. Jawa Tengah OH 4.150.000 1.480.000 949.000 450.000

15. D.I. Yogyakarta OH 4.700.000 1.688.000 1.013.000 788.000

16. Jawa Timur OH 4.400.000 1.370.000 1.063.000 563.000

17. Bali OH 4.890.000 1.810.000 990.000 910.000

18. Nusa Tenggara Barat OH 3.500.000 1.994.000 1.000.000 580.000

19. Nusa Tenggara Timur OH 3.000.000 1.313.000 938.000 550.000

20. Kalimantan Barat OH 2.400.000 1.538.000 1.125.000 538.000

21. Kalimantan Tengah OH 3.000.000 1.950.000 938.000 659.000

26
TARIF HOTEL

PENANGGUNG
PEJABAT
NO. PROVINSI SATUAN JAWAB/ KETUA TIM/
NEGARA/ PENGENDALI
WAKIL ANGGOTA
PEJABAT TEKNIS
PENANGGUNG TIM
ESELON I
JAWAB

22. Kalimantan Selatan OH 4.250.000 2.100.000 904.000 540.000

23. Kalimantan Timur OH 4.000.000 2.188.000 1.188.000 688.000

24. Kalimantan Utara OH 4.000.000 2.188.000 775.000 500.000

25. Sulawesi Utara OH 3.827.000 1.950.000 863.000 550.000

26. Gorontalo OH 1.650.000 1.438.000 688.000 479.000

27. Sulawesi Barat OH 1.575.000 1.288.000 1.075.000 400.000

28. Sulawesi Selatan OH 4.820.000 1.550.000 847.000 580.000

29. Sulawesi Tengah OH 2.030.000 1.625.000 1.125.000 650.000

30. Sulawesi Tenggara OH 1.850.000 1.375.000 750.000 563.000

31. Maluku OH 3.000.000 1.288.000 740.000 667.000

32. Maluku Utara OH 3.110.000 1.520.000 750.000 480.000

33. Papua OH 2.850.000 2.088.000 950.000 550.000

34. Papua Barat OH 2.750.000 1.863.000 950.000 600.000

C. Biaya Uang Harian

1. Uang harian diberikan kepada pegawai sesuai dengan Surat Tugas dan
SPD.
2. Tarif uang harian untuk Keluaran LHP dan Keluaran Laporan
Pemantauan pada Kegiatan Pemeriksaan Keuangan Negara dan
Pemantauan Penyelesaian Kerugian Negara, Keluaran Laporan Reviu,
Laporan Pemberkasan, dan LHPI pada Kegiatan Pengawasan oleh
Inspektorat berdasarkan jenjang peran sesuai dengan Surat Tugas.
3. Tarif uang harian terbagi dalam 2 (dua) klasifikasi:
a. Tarif uang harian untuk pemeriksaan yang dilaksanakan di kota
tempat kedudukan Kantor BPK Pusat dan BPK Perwakilan.
Komposisi tarif tersebut terdiri dari uang saku dan uang makan, serta
ditambah biaya transpor pegawai sebagaimana tercantum dalam
Tabel 8 sebagai batas tertinggi; dan
b. Tarif uang harian untuk pemeriksaan yang dilaksanakan di luar kota
tempat kedudukan Kantor BPK Pusat dan BPK Perwakilan.
Komposisi tarif tersebut terdiri dari biaya transpor lokal, uang makan,
dan uang saku sebagaimana tercantum dalam Tabel 9 sebagai batas
tertinggi.

27
4. Tarif uang harian untuk Keluaran Penilaian Kompetensi pada Kegiatan
SDM dan Keluaran Diklat pada Kegiatan Diklat Pemeriksaan Keuangan
Negara mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor
33/PMK.02/2016 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran
2017.
5. Tarif uang harian untuk Perjalanan Dinas Luar Negeri merupakan
penggantian biaya keperluan sehari-hari dalam menjalankan perintah
pemeriksaan di luar negeri yang dapat digunakan untuk uang makan,
uang transportasi lokal, uang saku, dan uang penginapan sebagaimana
tercantum dalam Tabel 10 sebagai batas tertinggi. Besaran uang harian
yang tidak tercantum pada Tabel 10, merujuk pada besaran uang harian
pada negara dimana Perwakilan Republik Indonesia bersangkutan
berkedudukan.
6. Uang harian luar negeri juga diberikan untuk waktu perjalanan paling
tinggi sebesar 40% (empat puluh persen) dari tarif uang harian. Waktu
perjalanan yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas pergi pulang
meliputi :
a. waktu yang digunakan oleh moda transportasi;
b. waktu transit; dan/atau
c. waktu tempuh dari bandara/stasiun/pelabuhan/terminal bus ke
tempat tujuan di luar negeri atau tempat tujuan di dalam negeri dan
kembali ke tempat bertolak di dalam negeri atau tempat kedudukan
di luar negeri.
7. Perhitungan waktu perjalanan yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas
pergi pulang sebagaimana tercantum pada angka 6 adalah sebagai
berikut:
a. lama perjalanan 1 (satu) sampai dengan 24 (dua puluh empat) jam
dihitung 1 (satu) hari;
b. lama perjalanan 25 (dua puluh lima) sampai dengan 48 (empat puluh
delapan) jam dihitung 2 (dua) hari; dan
c. lama perjalanan 49 (empat puluh sembilan) sampai dengan 72 (tujuh
puluh dua) jam dihitung 3 (tiga) hari.

Tabel 8
Tarif Uang Harian Dalam Kota dan
Biaya Transpor Pegawai untuk Perjalanan Dinas Dalam Kota

(Orang/Hari dalam Rupiah)


Tarif Uang Harian Biaya Transpor
No Provinsi/Jenjang Peran
Dalam Kota Pegawai
1 Aceh 174.000 150.000
2 Sumatera Utara 183.000 150.000

28
Tarif Uang Harian Biaya Transpor
No Provinsi/Jenjang Peran
Dalam Kota Pegawai
3 Riau 183.000 150.000
4 Kepulauan Riau 183.000 150.000
5 Jambi 183.000 150.000
6 Sumatera Barat 192.000 150.000
7 Sumatera Selatan 192.000 150.000
8 Lampung 192.000 150.000
9 Bengkulu 192.000 150.000
10 Kepulauan Bangka Belitung 219.000 150.000
11 Banten 183.000 150.000
12 Jawa Barat 237.000 150.000
13 D.K.I. Jakarta 327.000 150.000
14 Jawa Tengah 183.000 150.000
15 D.I. Yogyakarta 228.000 150.000
16 Jawa Timur 219.000 150.000
17 Bali 282,000 150.000
18 Nusa Tenggara Barat 246.000 150.000
19 Nusa Tenggara Timur 237.000 150.000
20 Kalimantan Barat 192.000 150.000
21 Kalimantan Tengah 174.000 150.000
22 Kalimantan Selatan 192.000 150.000
23 Kalimantan Timur 237.000 150.000
24 Kalimantan Utara 237.000 150.000
25 Sulawesi Utara 183.000 150.000
26 Gorontalo 183.000 150.000
27 Sulawesi Barat 219.000 150.000
28 Sulawesi Selatan 237.000 150.000
29 Sulawesi Tengah 183.000 150.000
30 Sulawesi Tenggara 192.000 150.000
31 Maluku 192.000 150.000
32 Maluku Utara 237.000 150.000
33 Papua 372.000 150.000
34 Papua Barat 282.000 150.000

29
Tabel 9
Tarif Uang Harian Luar Kota

(Orang/Hari dalam Rupiah)


No Provinsi/Jenjang Peran Tarif Uang Harian Luar Kota
1 Aceh 360.000
2 Sumatera Utara 370.000
3 Riau 370.000
4 Kepulauan Riau 370.000
5 Jambi 370.000
6 Sumatera Barat 380.000
7 Sumatera Selatan 380.000
8 Lampung 380.000
9 Bengkulu 380.000
10 Kepulauan Bangka Belitung 410.000
11 Banten 370.000
12 Jawa Barat 430.000
13 D.K.I. Jakarta 530.000
14 Jawa Tengah 370.000
15 D.I. Yogyakarta 420.000
16 Jawa Timur 410.000
17 Bali 480.000
18 Nusa Tenggara Barat 440.000
19 Nusa Tenggara Timur 430.000
20 Kalimantan Barat 380.000
21 Kalimantan Tengah 360.000
22 Kalimantan Selatan 380.000
23 Kalimantan Timur 430.000
24 Kalimantan Utara 430.000
25 Sulawesi Utara 370.000
26 Gorontalo 370.000
27 Sulawesi Barat 410.000
28 Sulawesi Selatan 430.000

30
No Provinsi/Jenjang Peran Tarif Uang Harian Luar Kota
29 Sulawesi Tengah 370.000
30 Sulawesi Tenggara 380.000
31 Maluku 380.000
32 Maluku Utara 430.000
33 Papua 580.000
34 Papua Barat 480.000

Tabel 10
Tarif Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Negeri

(Orang/Hari dalam US$)


NO NEGARA SATUAN
Ketua/Wakil Penanggung Pengendali Ketua
Ketua/ jawab /Wakil Teknis/ Subtim/
Anggota/ Penanggung Ketua Tim Anggota
Eselon I Jawab Tim
AMERIKA UTARA
1 Amerika Serikat OH 578 513 440 382
2 Kanada OH 447 404 368 307

AMERIKA SELATAN
3 Argentina OH 534 402 351 349
4 Vanezuela OH 557 388 344 343
5 Brasil OH 436 341 291 241
6 Chile OH 415 316 270 222
7 Colombia OH 436 323 276 254
8 Peru OH 459 347 320 276
9 Suriname OH 398 295 252 207
10 Ekuador OH 385 273 242 241

AMERIKA TENGAH
11 Mexico OH 493 366 324 323
12 Kuba OH 406 305 261 221
13 Panama OH 414 342 306 271

EROPA BARAT
14 Austria OH 504 453 318 317
15 Belgia OH 466 419 282 281
16 Perancis OH 512 464 382 381
17 Rep. Federasi Jerman OH 447 415 285 285
18 Belanda OH 463 416 272 271

31
NO NEGARA SATUAN
19 Swiss OH 636 570 403 401

EROPA UTARA
20 Denmark OH 567 491 343 301
21 Finlandia OH 453 409 354 313
22 Norwegia OH 621 559 389 386
23 Swidia OH 466 436 342 341
24 Kerajaan Inggris OH 792 774 583 582

EROPA SELATAN
25 Bosnis Herzegovina OH 456 420 334 333
26 Kroasia OH 555 506 406 405
27 Spanyol OH 457 413 287 286
28 Yunani OH 422 379 242 241
29 Italia OH 702 637 446 427
30 Potugal OH 425 382 242 241
31 Sebia OH 417 375 326 288

EROPA TIMUR
32 Bulgaria OH 406 367 320 284
33 Czech OH 618 526 447 367
34 Hongaria OH 485 438 390 345
35 Polandia OH 461 415 360 319
36 Rumania OH 416 381 313 277
37 Rusia OH 556 512 407 406
38 Slovakia OH 437 394 341 303
39 Ukraina OH 485 436 375 331

AFRIKA BARAT
40 Nigeria OH 361 313 292 291
41 Senegal OH 384 317 237 231

AFRIKA TIMUR
42 Ethiopia OH 358 295 221 193
43 Kenya OH 384 317 237 225
44 Madagaskar OH 296 244 182 181
45 Tanzania OH 350 290 244 218
46 Zimbabwe OH 328 281 248 247
47 Mozambique OH 399 329 265 264

AFRIKA SELATAN
48 Namibia OH 405 334 268 233
49 Afrika Selatan OH 380 313 253 251

32
NO NEGARA SATUAN

AFRIKA UTARA
50 Aljazair OH 342 308 287 286
51 Mesir OH 409 303 235 211
52 Maroko OH 304 251 192 191
53 Tunisia OH 293 241 187 186
54 Sudan OH 342 282 210 184
55 Libya OH 308 254 189 165

ASIA BARAT
56 Azerbaijan OH 498 459 365 364
57 Bahrain OH 416 294 228 214
58 Irak OH 447 325 253 231
59 Yordania OH 406 292 236 225
60 Kuwait OH 456 325 296 294
61 Libanon OH 357 267 207 186
62 Qatar OH 386 276 215 196
63 Arab Suriah OH 358 257 200 196
64 Turki OH 456 364 283 253
65 Pst. Arab Emirat OH 459 323 302 301
66 Yaman OH 353 241 197 196
67 Saudi Arabia OH 450 331 269 251
68 Kesultanan Oman OH 413 292 247 249

ASIA TIMUR
69 Rep. Rakyat Cina OH 378 238 207 206
70 Hongkong OH 472 320 287 286
71 Jepang OH 519 303 262 261
72 Kore Selatan OH 412 326 297 296
73 Korea Utara OH 494 321 300 278

ASIA SELATAN
74 Afganistan OH 385 226 173 172
75 Bangladesh OH 339 196 167 166
76 India OH 422 329 327 325
77 Pakistan OH 343 203 182 181
78 Srilanka OH 380 242 209 199
79 Iran OH 421 312 243 217

ASIA TENGAH
80 Uzbekistan OH 392 352 287 254
81 Kazakhstan OH 456 420 334 333

33
NO NEGARA SATUAN
ASIA TENGGARA
82 Philipina OH 412 278 222 221
83 Singapura OH 530 363 279 276
84 Malaysia OH 394 262 219 218
85 Thailan OH 392 275 211 201
86 Myanmar OH 368 250 197 196
87 Laos OH 380 262 202 196
88 Vietnam OH 383 265 204 196
89 Brunei Daressalam OH 374 256 197 196
90 Kamboja OH 296 223 197 196
91 Timoe Leste OH 392 354 229 196

ASIA PASIFIK
92 Autralia OH 636 585 394 393
93 Selandia Baru OH 451 308 278 276
94 Kaledonia Baru OH 425 387 276 224
95 Papua Nugini OH 520 476 319 259
96 Fiji OH 363 329 221 179

D. Biaya Taksi

1. Biaya taksi dibayarkan kepada setiap pegawai sesuai dengan Surat


Tugas dan SPD yaitu biaya taksi dari dan/atau ke bandara
pelabuhan/stasiun/terminal. Biaya taksi dari dan/atau ke
bandara/pelabuhan/stasiun/terminal diberikan sebanyak 4 (empat) kali
yaitu dari tempat/kota kedudukan Kantor BPK Pusat/Perwakilan ke
bandara/pelabuhan/stasiun/terminal keberangkatan serta dari
bandara/pelabuhan/stasiun/terminal kedatangan ke tempat/kota yang
menjadi tujuan perjalanan dinas, dan sebaliknya yaitu dari tempat
kedudukan kantor tujuan perjalanan dinas ke bandara/
pelabuhan/stasiun/terminal keberangkatan serta dari bandara/pelabuhan/
stasiun/terminal kedatangan ke tempat kedudukan tempat/kota
kedudukan Kantor BPK Pusat/BPK Perwakilan berada.
2. Tarif biaya taksi sebagaimana tercantum dalam Tabel 11 berfungsi
sebagai estimasi.

34
Tabel 11
Tarif Taksi

(Orang/Kali dalam Rupiah)


Tarif Taksi
No Provinsi
(Orang/Kali)

1 Aceh 123,000
2 Sumatera Utara 232,000
3 Riau 94,000
4 Kepulauan Riau 137,000
5 Jambi 147,000
6 Sumatera Barat 190,000
7 Sumatera Selatan 128,000
8 Lampung 167,000
9 Bengkulu 109,000
10 Kepulauan Bangka Belitung 90,000
11 Banten 383,000
12 Jawa Barat 140,000
13 D.K.I. Jakarta 213,000
14 Jawa Tengah 75,000
15 D.I. Yogyakarta 118,000
16 Jawa Timur 185,000
17 Bali 158,000
18 Nusa Tenggara Barat 213,000
19 Nusa Tenggara Timur 100,000
20 Kalimantan Barat 131,000
21 Kalimantan Tengah 106,000
22 Kalimantan Selatan 125,000
23 Kalimantan Timur 100,000
24 Kalimantan Utara 94,000
25 Sulawesi Utara 138,000
26 Gorontalo 200,000
27 Sulawesi Barat 272,000
28 Sulawesi Selatan 145,000
29 Sulawesi Tengah 94,000
30 Sulawesi Tenggara 158,000
31 Maluku 240,000
32 Maluku Utara 188,000

35
Tarif Taksi
No Provinsi
(Orang/Kali)

33 Papua 431,000
34 Papua Barat 182,000

II. BIAYA PENGECEKAN FISIK

a. Biaya pengecekan fisik hanya digunakan untuk Keluaran LHP pada Kegiatan
Pemeriksaan Keuangan Negara dan Pemantauan Penyelesaian Kerugian
Negara.
b. Biaya pengecekan fisik adalah biaya transpor dari tempat kedudukan kantor
objek pemeriksaan ke tempat kedudukan objek pengecekan fisik dalam
rangka aktivitas pengumpulan bukti.
c. Tarif pengecekan fisik merupakan tarif moda transportasi yang digunakan
oleh Tim/Subtim.
d. Tarif pengecekan fisik sebagaimana tercantum dalam Tabel 12 berfungsi
sebagai batas tertinggi. Dasar penggunaan tarif adalah sewa kendaraan roda
4 (empat) dalam Standar Biaya Masukan 2017. Tarif ini sudah termasuk
bahan bakar dan pengemudi.
e. Pertanggungjawaban biaya pengecekan fisik menggunakan metode at cost
(sesuai bukti pengeluaran yang sah) berupa tiket, kuitansi*, berita acara
pengecekan fisik, Surat Tugas, dan SPD.

*Kuitansi atau bukti pembayaran lainnya yang dikeluarkan oleh badan usaha yang bergerak di
bidang jasa penyewaan kendaraan.

Tabel 12
Tarif Pengecekan Fisik

(Unit/Hari dalam Rupiah)


Tarif Pengecekan
No Provinsi
Fisik

1 Aceh 795.000

2 Sumatera Utara 888.000

3 Riau 875.000

4 Kepulauan Riau 820.000

5 Jambi 710.000

6 Sumatera Barat 700.000

7 Sumatera Selatan 875.000

8 Lampung 700.000

36
Tarif Pengecekan
No Provinsi
Fisik

9 Bengkulu 710.000

10 Kepulauan Bangka Belitung 927.000

11 Banten 700.000

12 Jawa Barat 744.000

13 D.K.I. Jakarta 710.000

14 Jawa Tengah 700.000

15 D.I. Yogyakarta 799.000

16 Jawa Timur 700.000

17 Bali 790.000

18 Nusa Tenggara Barat 790.000

19 Nusa Tenggara Timur 800.000

20 Kalimantan Barat 798.000

21 Kalimantan Tengah 944.000

22 Kalimantan Selatan 710.000

23 Kalimantan Timur 1.013.000

24 Kalimantan Utara 1.013.000

25 Sulawesi Utara 800.000

26 Gorontalo 740.000

27 Sulawesi Barat 710.000

28 Sulawesi Selatan 700.000

29 Sulawesi Tengah 770.000

30 Sulawesi Tenggara 770.000

31 Maluku 890.000

32 Maluku Utara 900.000

33 Papua 1.025.000

34 Papua Barat 980.000

III. TARIF SATUAN BIAYA PEMERIKSAAN EKSTERNAL PEMERINTAH DAN UANG


KEGIATAN ASSESSOR

A. Tarif Satuan Biaya Pemeriksaan Eksternal Pemerintah

1. Satuan Biaya Pemeriksaan Eksternal Pemerintah diberlakukan untuk


kegiatan pemeriksaan, pengawasan, pemantauan, dan evaluasi.

37
2. Satuan Biaya Pemeriksaan Eksternal Pemerintah ditetapkan untuk setiap
pegawai berdasarkan jenjang peran.
3. Pejabat Eselon I dan Eselon II yang melakukan pemeriksaan sesuai
jenjang peran tidak diberikan Satuan Biaya Uang Representasi.
4. Satuan Biaya Pemeriksaan Eksternal Pemerintah yang tercantum dalam
Tabel 13 dibayarkan sebagai batas tertinggi.
5. Pertanggungjawaban penggunaan Satuan Biaya Pemeriksaan Eksternal
Pemerintah menggunakan metode lumsum dengan ketentuan:
a. Penanggung jawab, wakil Penanggung jawab, dan Pengendali Teknis
sesuai dengan Surat Tugas.
b. Ketua Tim, Ketua Subtim, dan Anggota Tim sesuai dengan Surat
Tugas dan SPD.
Pertanggungjawaban pembayaran Satuan Biaya Pemeriksaan Eksternal
Pemerintah tidak diperkenankan duplikasi apabila penugasan dilakukan
pada tanggal yang sama.

Tabel 13
Tarif Satuan Biaya Pemeriksaan Eksternal Pemerintah

(Orang/Hari dalam Rupiah)


No Jenjang Peran Tarif Uang Kegiatan

1 Penanggung Jawab 220.000

2 Wakil Penanggung Jawab 200.000

3 Pengendali Teknis 180.000

4 Ketua Tim 160.000

5 Ketua Subtim 140.000

6 Anggota Tim 120.000

B. Tarif Uang Kegiatan Assessor Pada Tahap Pelaksanaan Penilaian Kompetensi

1. Uang kegiatan ditetapkan untuk setiap Assessor sesuai dengan Surat


Keputusan Penyelenggaraan Penilaian Kompetensi, Surat Tugas
Pelaksanaan Penilaian Kompetensi, dan Berita Acara Pelaksanaan
Penilaian Kompetensi.
2. Tarif uang kegiatan yang tercantum dalam Tabel 14 dibayarkan sebagai
batas tertinggi.
3. Pertanggungjawaban penggunaan uang kegiatan menggunakan metode
lumsum sesuai dengan Surat Keputusan Penyelenggaraan Penilaian
Kompetensi, Surat Tugas Pelaksanaan Penilaian Kompetensi, dan Berita
Acara Pelaksanaan Penilaian Kompetensi. Uang kegiatan Penilaian
Kompetensi dihitung menurut kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-
masing Assessor.

38
Tabel 14
Tarif Uang Kegiatan Assessor Pada Tahap Pelaksanaan Penilaian Kompetensi

(Rupiah)

No. Uraian Satuan Biaya

1. Pengambilan Data

a.
a. Tes Tertulis OK 400.000

b.
b. Diskusi Kelompok OK 75.000

c.
c. Wawancara OK 400.000

2. Interpretasi data atau Scoring

a. Ability Test Assessee 7.500

b. Self Preference Tes Assessee 7.500

c. Simulasi Tertulis Assessee 15.000

d. Diskusi Kelompok Assessee 50.000

e. Wawancara Assessee 300.000

3. Integrasi data

a. Penyampaian Nilai Assessee 150.000

b. Penggabungan Nilai Assessee 50.000

4. Penyusunan dinamika kompetensi atau laporan Assessee 400.000

5. Penyampaian umpan balik atau feedback Assessee 350.000

6. Pemastian Kualitas

a. Supervisi kegiatan Assessee 150.000

b. Reviu laporan Assessee 170.000

c. Approval Laporan Assessee 180.000

d. Menjamin Mutu Laporan Assessee 200.000

IV. TARIF BIAYA CUCIAN/LAUNDRY

a. Biaya cucian/laundry diberikan kepada setiap pegawai sesuai dengan Surat


Tugas dan SPD.
b. Biaya cucian/laundry hanya diberikan kepada pegawai yang melakukan
pemeriksaan/pengawasan/pemantauan di luar kota kedudukan Kantor BPK
Pusat atau Perwakilan.
c. Tarif biaya cucian/laundry yang tercantum dalam Tabel 15 dibayarkan
sebagai batas tertinggi.

39
d. Pertanggungjawaban penggunaan biaya cucian/laundry menggunakan
metode lumsum sesuai dengan Surat Tugas dan SPD.

Tabel 15
Tarif Biaya Cucian/Laundry

(Orang/Hari dalam Rupiah)


No Uraian Tarif

Hanya diberikan kepada


Pemeriksa yang melakukan
1 Biaya Laundry 35.000 pemeriksaan di luar tempat
kedudukan kantor BPK yang
bersangkutan

V. TARIF ALAT TULIS KANTOR, BIAYA PENGIRIMAN DAN PENGEPAKAN KKP,


PENCETAKAN, DAN PENGGANDAAN

A. Alat Tulis Kantor (ATK)


1. Biaya ATK ditetapkan untuk:
a. satu tim atau satu subtim pemeriksa dan dibedakan setiap komponen
pemeriksaan;
b. satu tim pengawas;
c. satu tim pemantau/pembahas; dan
d. satu paket untuk Keluaran Penilaian Kompetensi.
2. ATK yang dapat ditagihkan yaitu berupa:
a. alat tulis yang terdiri dari pensil, pulpen, spidol, penggaris, penghapus,
correction tape (tip-ex), penanda (stabilo), dan rautan;
b. kertas yang terdiri dari kertas print, refill struk, kertas concorde, kertas
fotokopi, post-it note, dan sign here sticker;
c. buku tulis dan memo;
d. file organizer yang terdiri dari penjepit kertas (paper clip), binder clip,
ordner, stopmap; dan/atau
e. peralatan kantor umum yang terdiri dari tempat pensil, stapler, isi
stapler, cutter, gunting, baterai, lakban, selotip, flashdisk, tinta printer,
pembolong kertas, Compact Disk (CD) RW, colokan listrik (stop kontak),
steker T, kabel data, dan meteran.
3. Tarif biaya ATK sebagaimana tercantum dalam Tabel 16 berfungsi sebagai
batas tertinggi.
4. Pertanggungjawaban penggunaan biaya ATK menggunakan metode
at cost (sesuai bukti pengeluaran yang sah) dengan mengacu pada Surat
Tugas dan SPD.

B. Pengepakan dan Pengiriman KKP


1. Biaya pengepakan dan pengiriman KKP ditetapkan untuk:

40
a. satu tim atau satu subtim pemeriksa; dan
b. satu tim pengawas.
2. Tarif biaya pengepakan dan pengiriman KKP sebagaimana tercantum
dalam Tabel 16 berfungsi sebagai batas tertinggi.
3. Pertanggungjawaban penggunaan biaya pengiriman dan pengepakan KKP
menggunakan metode at cost (sesuai bukti pengeluaran yang sah) dengan
mengacu pada Surat Tugas dan SPD.

C. Pencetakan dan Penggandaan


1. Biaya pencetakan dan penggandaan ditetapkan untuk:
a. setiap eksemplar LHP;
b. setiap eksemplar Laporan Reviu, Laporan Pemberkasan, dan LHPI;
c. setiap Assesse Soal dan Lembar Jawaban Penilaian Kompetensi; dan
d. setiap Assesse Laporan Penilaian Kompetensi.
2. Tarif biaya pencetakan dan penggandaan sebagaimana tercantum dalam
Tabel 16 berfungsi sebagai estimasi.
3. Pertanggungjawaban penggunaan biaya pencetakan dan penggandaan
menggunakan metode at cost (sesuai bukti pengeluaran yang sah) dengan
mengacu pada Surat Tugas dan SPD.

Tabel 16
Tarif ATK, Biaya Pengiriman dan Pengepakan KKP,
Pencetakan dan Penggandaan
(Rupiah)
No Uraian Satuan Tarif

1 ATK untuk:

a. Pemeriksaan:

1) Perencanaan Pemeriksaan:

a) Persiapan Pemeriksaan Tim/Subtim 309.000

b) Persiapan Pemeriksaan Prioritas Tim Persiapan 2.449.000

c) Pemeriksaan Interim/Pendahuluan Tim/Subtim 2.449.000

2) Pemeriksaan Terinci Tim/Subtim 3.062.000

3) Pelaporan Tim/Subtim 613.000

b. Pemantauan Tim 613.000

c. Pengawasan

1) Perencanaan/Pendahuluan Tim 2.449.000

2) Pelaksanaan Tim 2.449.000

3) Pelaporan Tim 2.449.000

41
No Uraian Satuan Tarif

d. Penilaian Kompetensi Paket 7.670.000

2 Biaya Pengiriman dan Pengepakan KKP Tim/Subtim 1.225.000

3 Pencetakan dan Penggandaan:

a. Pencetakan LHP Eksemplar 122.000

b. Pencetakan Laporan Reviu dan Pemberkasan Eksemplar 122.000

c. Penggandaan Soal dan Lembar Jawaban untuk Assesse


35.000
Penilaian Kompetensi

d. Penggandaan dan Penjilidan untuk Penilaian Assesse


17.000
Kompetensi

e. Pencetakan Laporan Pemantauan Eksemplar 58.000

VI. TARIF KEGIATAN RAPAT/PERTEMUAN DI LUAR KANTOR

a. Tarif paket kegiatan rapat/pertemuan di luar kantor meliputi:


1. biaya paket pertemuan untuk Pejabat Eselon I dan Eselon II sebagaimana
tercantum dalam Tabel 17 berfungsi sebagai batas tertinggi;
2. biaya paket pertemuan untuk Pejabat Eselon III ke bawah sebagaimana
tercantum dalam Tabel 18 berfungsi sebagai batas tertinggi;
3. uang harian sebagaimana tercantum dalam Tabel 19 berfungsi sebagai
batas tertinggi; dan
4. biaya transpor lokal sebagaimana tercantum dalam Tabel 20 berfungsi
sebagai batas tertinggi.
b. Pelaksanaan kegiatan rapat/pertemuan di luar kantor mengacu pada
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pedoman Pembatasan Pertemuan/Rapat
di Luar Kantor dalam Rangka Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas
Kerja Aparatur dan Keputusan Sekretaris Jenderal BPK Nomor
245/K/X-XIII.2/5/2015 tentang Tata Kelola Kegiatan Pertemuan/Rapat di Luar
Kantor di Lingkungan Badan Pemeriksa Keuangan.
c. Pertanggungjawaban keuangan penggunaan biaya paket kegiatan
rapat/pertemuan di luar kantor mengacu pada Surat Tugas dan Daftar Hadir
dengan menggunakan:
1. metode at cost (sesuai bukti pengeluaran) untuk biaya paket pertemuan;
2. metode lumsum untuk biaya transpor lokal; dan
3. metode lumsum untuk uang harian sesuai dengan jumlah hari paket
kegiatan rapat/pertemuan di luar kantor.

42
Tabel 17
Tarif Paket Kegiatan untuk Pejabat Eselon I dan II

(Orang/Hari dalam Rupiah)


No Provinsi Halfday Fullday Fullboard

1 Aceh 300.000 400.000 1.075.000

2 Sumatera Utara 240.000 365.000 800.000

3 Riau 225.000 335.000 690.000

4 Kepulauan Riau 230.000 360.000 790.000

5 Jambi 225.000 350.000 780.000

6 Sumatera Barat 232.000 310.000 882.000

7 Sumatera Selatan 263.000 384.000 860.000

8 Lampung 255.000 335.000 836.000

9 Bengkulu 230.000 325.000 875.000

10 Kepulauan Bangka Belitung 305.000 400.000 850.000

11 Banten 365.000 445.000 885.000

12 Jawa Barat 310.000 420.000 920.000

13 D.K.I. Jakarta 433.000 510.000 920.000

14 Jawa Tengah 232.000 309.000 749.000

15 D.I. Yogyakarta 250.000 405.000 963.000

16 Jawa Timur 277.000 405.000 963.000

17 Bali 375.000 490.000 1.500.000

18 Nusa Tenggara Barat 330.000 530.000 1.001.000

19 Nusa Tenggara Timur 250.000 388.000 1.088.000

20 Kalimantan Barat 270.000 325.000 810.000

21 Kalimantan Tengah 273.000 406.000 800.000

22 Kalimantan Selatan 225.000 360.000 930.000

23 Kalimantan Timur 272.000 365.000 863.000

24 Kalimantan Utara 250.000 350.000 750.000

25 Sulawesi Utara 273.000 350.000 870.000

26 Gorontalo 215.000 315.000 1.025.000

27 Sulawesi Barat 210.000 355.000 690.000

28 Sulawesi Selatan 273.000 390.000 1.229.000

43
No Provinsi Halfday Fullday Fullboard

29 Sulawesi Tengah 245.000 385.000 1.013.000

30 Sulawesi Tenggara 237.000 350.000 800.000

31 Maluku 306.000 414.000 1.088.000

32 Maluku Utara 290.000 460.000 850.000

33 Papua 318.000 400.000 1.088.000

34 Papua Barat 254.000 385.000 1.063.000

Tabel 18
Tarif Paket Kegiatan untuk Pejabat Eselon III ke Bawah
(Rupiah)
No Provinsi Halfday Fullday Fullboard

1 Aceh 300.000 330.000 750.000

2 Sumatera Utara 175.000 275.000 540.000

3 Riau 185.000 245.000 553.000

4 Kepulauan Riau 182.000 250.000 625.000

5 Jambi 185.000 285.000 610.000

6 Sumatera Barat 173.000 240.000 663.000

7 Sumatera Selatan 215.000 270.000 615.000

8 Lampung 216.000 270.000 640.000

9 Bengkulu 194.000 260.000 775.000

10 Kepulauan Bangka Belitung 265.000 310.000 739.000

11 Banten 275.000 320.000 750.000

12 Jawa Barat 230.000 290.000 720.000

13 D.K.I. Jakarta 300.000 360.000 764.000

14 Jawa Tengah 187.000 263.000 675.000

15 D.I. Yogyakarta 210.000 310.000 750.000

16 Jawa Timur 263.000 340.000 750.000

17 Bali 330.000 420.000 1.042.000

18 Nusa Tenggara Barat 280.000 420.000 755.000

19 Nusa Tenggara Timur 240.000 320.000 720.000

20 Kalimantan Barat 250.000 260.000 620.000

21 Kalimantan Tengah 210.000 340.000 775.000

44
No Provinsi Halfday Fullday Fullboard

22 Kalimantan Selatan 185.000 295.000 700.000

23 Kalimantan Timur 200.000 300.000 750.000

24 Kalimantan Utara 170.000 280.000 550.000

25 Sulawesi Utara 183.000 270.000 737.000

26 Gorontalo 175.000 250.000 813.000

27 Sulawesi Barat 203.000 290.000 638.000

28 Sulawesi Selatan 192.000 320.000 938.000

29 Sulawesi Tengah 205.000 320.000 738.000

30 Sulawesi Tenggara 195.000 280.000 688.000

31 Maluku 253.000 320.000 709.000

32 Maluku Utara 169.000 225.000 669.000

33 Papua 225.000 330.000 813.000

34 Papua Barat 216.000 320.000 750.000

Tabel 19
Tarif Uang Harian Fullboard, Fullday/Halfday
Kegiatan Rapat/Pertemuan di Luar Kantor

(Orang/Hari dalam Rupiah)


Fullboard Dalam Fullday/Halfday
No Provinsi
Kota Dalam Kota

1 Aceh 100,000 85,000


2 Sumatera Utara 110,000 95,000
3 Riau 100,000 85,000
4 Kepulauan Riau 110,000 95,000
5 Jambi 110,000 95,000
6 Sumatera Barat 100,000 85,000
7 Sumatera Selatan 100,000 85,000
8 Lampung 110,000 95,000
9 Bengkulu 110,000 95,000
10 Kepulauan Bangka Belitung 110,000 95,000
11 Banten 100,000 85,000
12 Jawa Barat 125,000 105,000
13 D.K.I. Jakarta 150,000 130,000
14 Jawa Tengah 110,000 95,000

45
Fullboard Dalam Fullday/Halfday
No Provinsi
Kota Dalam Kota

15 D.I. Yogyakarta 115,000 100,000


16 Jawa Timur 115,000 100,000
17 Bali 135,000 115,000
18 Nusa Tenggara Barat 125,000 105,000
19 Nusa Tenggara Timur 115,000 100,000
20 Kalimantan Barat 110,000 95,000
21 Kalimantan Tengah 100,000 85,000
22 Kalimantan Selatan 110,000 95,000
23 Kalimantan Timur 125,000 105,000
24 Kalimantan Utara 125,000 105,000
25 Sulawesi Utara 110,000 95,000
26 Gorontalo 110,000 95,000
27 Sulawesi Barat 100,000 85,000
28 Sulawesi Selatan 125,000 105,000
29 Sulawesi Tengah 110,000 95,000
30 Sulawesi Tenggara 110,000 95,000
31 Maluku 100,000 85,000
32 Maluku Utara 110,000 95,000
33 Papua 170,000 140,000
34 Papua Barat 135,000 115,000

Tabel 20
Tarif Transpor Lokal
Kegiatan Rapat/Pertemuan Di Luar Kantor

(Orang/Kali)/PP dalam Rupiah)

NO Uraian Tarif Tanspor Lokal

1 Golongan IV 325.000

2 Golongan III 250.000

3 Golongan II 200.000

4 Golongan I 150.000

46
VII. TARIF HONORARIUM NARASUMBER, UJI LABORATORIUM, DAN SURVEI

A. Honorarium Narasumber
1. Honorarium narasumber digunakan untuk narasumber yang diundang oleh
suatu Tim/Subtim Pemeriksa dalam tahap perencanaan.
2. Tarif biaya jasa profesi sebagaimana tercantum dalam Tabel 21 berfungsi
sebagai batas tertinggi.
3. Pertanggungjawaban penggunaan honorarium narasumber menggunakan
metode at cost (sesuai bukti pengeluaran yang sah).

B. Biaya Uji Laboratorium


1. Uji laboratorium adalah aktivitas pendukung pemeriksaan untuk menguji
kualitas dan volume dari objek yang diuji.
2. Uji laboratorium dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dengan
menggunakan pihak penyedia jasa.
3. Tarif biaya uji laboratorium sebagaimana tercantum dalam Tabel 21
berfungsi sebagai estimasi.
4. Pertanggungjawaban penggunaan biaya uji laboratorium menggunakan
metode at cost dengan melampirkan bukti pengeluaran yang sah dengan
mengacu pada Surat Tugas.

C. Biaya Survei
1. Survei adalah aktivitas pendukung pemeriksaan untuk memperoleh
jawaban dengan menggunakan pertanyaan yang sama dari berbagai
sumber yang dianalisis untuk memperoleh kesimpulan atas objek survei.
2. Survei dilaksanakan sesuai kebutuhan dengan menggunakan pihak
penyedia jasa.
3. Tarif biaya survei sebagaimana tercantum dalam Tabel 21 berfungsi
sebagai estimasi.
4. Pertanggungjawaban penggunaan biaya survei menggunakan metode at
cost dengan melampirkan bukti pengeluaran yang sah dengan mengacu
pada Surat Tugas.

Tabel 21
Tarif Honorarium Narasumber, Uji Laboratorium, dan Survei
(Rupiah)
No Uraian Satuan Tarif

1 Hononarium Narasumber Orang/jam 1.700.000

2 Biaya Uji Laboratorium Paket 816.000 s.d. 27.941.000

3 Biaya Survei Paket 117.000 s.d. 11.665.000

47
VIII.TARIF BIAYA KONSUMSI RAPAT

a. Tarif konsumsi rapat sebagaimana tercantum dalam Tabel 22 berfungsi


sebagai estimasi.
b. Pertanggungjawaban biaya konsumsi rapat menggunakan metode at cost
(sesuai bukti pengeluaran yang sah) sesuai dengan Surat Tugas.

Tabel 22
Tarif Biaya Konsumsi Rapat

(Orang/Kali dalam Rupiah)


Tarif Konsumsi Rapat
No Provinsi
Makan Kudapan
1 Aceh 48.000 15.000

2 Sumatera Utara 46.000 13.000

3 Riau 40.000 15.000

4 Kepulauan Riau 41.000 25.000

5 Jambi 39.000 17.000

6 Sumatera Barat 44.000 16.000

7 Sumatera Selatan 46.000 17.000

8 Lampung 40.000 20.000

9 Bengkulu 44.000 16.000

10 Kepulauan Bangka Belitung 40.000 18.000

11 Banten 48.000 19.000


12 Jawa Barat 45.000 18.000

13 D.K.I. Jakarta 47.000 21.000

14 Jawa Tengah 38.000 15.000

15 D.I. Yogyakarta 36.000 14.000


16 Jawa Timur 44.000 18.000

17 Bali 44.000 17.000

18 Nusa Tenggara Barat 41.000 17.000

19 Nusa Tenggara Timur 41.000 21.000


20 Kalimantan Barat 42.000 16.000

21 Kalimantan Tengah 40.000 15.000

22 Kalimantan Selatan 45.000 15.000

23 Kalimantan Timur 42.000 20.000

48
Tarif Konsumsi Rapat
No Provinsi
Makan Kudapan
24 Kalimantan Utara 42.000 16.000
25 Sulawesi Utara 44.000 21.000

26 Gorontalo 44.000 14.000

27 Sulawesi Barat 47.000 20.000

28 Sulawesi Selatan 48.000 19.000


29 Sulawesi Tengah 41.000 17.000

30 Sulawesi Tenggara 42.000 20.000

31 Maluku 47.000 19.000

32 Maluku Utara 63.000 23.000


33 Papua 60.000 31.000

34 Papua Barat 62.000 25.000

IX. TARIF BIAYA KELUARAN DIKLAT PADA KEGIATAN DIKLAT PEMERIKSAAN


KEUANGAN NEGARA

A. Biaya Persiapan Diklat


1. Biaya penyusunan atau penyempurnaan kurikulum/materi ajar/modul
pelatihan:
a. Biaya penyusunan atau penyempurnaan kurikulum/materi ajar/modul
pelatihan merupakan komponen input untuk mempersiapkan
kurikulum/materi ajar/modul yang akan digunakan dalam setiap jenis
diklat. Komponen ini didokumentasikan dalam bentuk laporan
penyusunan kurikulum/materi ajar/modul pelatihan untuk setiap materi
diklat.
b. Penyusunan atau penyempurnaan kurikulum/materi ajar/modul
pelatihan dapat dilaksanakan dengan 2 (dua) metode:
1) Untuk melaksanakan diklat yang materi ajar/modul pelatihannya
tidak disusun oleh tim dari Pusdiklat maka diwajibkan kepada
narasumber/pengajar/fasilitator yang mengampu sesi materi ajar
tersebut untuk mempersiapkan secara mandiri sesuai
program/desain pelatihan yang ditetapkan oleh Pusdiklat; dan
2) Pusdiklat dapat membentuk kelompok kerja untuk
menyusun/menyempurnakan kurikulum materi ajar/modul pelatihan
dengan melibatkan narasumber/pengajar/fasilitator, baik dari internal
BPK maupun para pakar/akademi sebagai narasumber.
c. Satuan biaya penyusunan atau penyempurnaan kurikulum/materi
ajar/modul pelatihan ditetapkan dengan tarif paling tinggi sebagaimana
tercantum dalam Tabel 23;

49
d. Pertanggungjawaban atas biaya penyusunan materi ajar diberikan
kepada narasumber yang mengampu sesi diklat tertentu berdasarkan
realisasi materi ajar yang digunakan oleh pengajar dalam proses belajar
mengajar sepanjang materi ajar tersebut tidak disediakan oleh Pusdiklat
(disusun mandiri oleh pengajar yang bersangkutan).
e. Pertanggungjawaban atas biaya penyusunan atau penyempurnaan
kurikulum/modul pelatihan berdasarkan atas Surat Tugas dan atau
realisasi kurikulum/modul pelatihan yang telah disusun/disempurnakan
serta telah dilaporkan kepada Kepala Pusdiklat.

B. Biaya Penyelenggaraan Diklat


1. Honor penceramah/narasumber/pengajar/fasilisator/widyaiswara/panitia:
a. Honor penceramah merupakan pembayaran atas jasa yang diberikan
kepada Pejabat Negara/Pegawai Aparatur Sipil Negara/Anggota
Polri/TNI/Praktisi yang memberikan wawasan pengetahuan dan/atau
sharing experience sesuai dengan keahliannya kepada peserta diklat
pada kegiatan diklat.
b. Honor narasumber merupakan pembayaran atas jasa yang diberikan
kepada nonPejabat Negara/Pegawai Aparatur Sipil Negara/Anggota
Polri/TNI yang memberikan wawasan pengetahuan dan/atau sharing
experience sesuai dengan keahliannya kepada peserta diklat pada
kegiatan diklat.
c. Honor Pengajar/Instruktur/Fasilitator/Widyaiswara dari dalam satuan
kerja merupakan pembayaran atas jasa yang diberikan kepada
widyaiswara maupun pegawai lainnya yang berasal dari Pusdiklat.
d. Honor Pengajar/Instruktur/Fasilitator/Widyaiswara dari luar satuan kerja
merupakan pembayaran atas jasa yang diberikan kepada pengajar
yang berasal dari luar Pusdiklat.
e. Honor panitia merupakan pembayaran yang diberikan kepada pegawai
yang ditugaskan untuk menjadi panitia diklat yang ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang.
f. Penetapan penceramah/narasumber/pengajar/fasilisator/widyaiswara
dilakukan oleh Kepala Pusdiklat dengan mempertimbangkan kebutuhan
desain pelatihan.
g. Satuan honor penceramah/narasumber/pengajar/fasilisator/widyaiswara
dan panitia ditetapkan dengan tarif paling tinggi sebagaimana tercantum
dalam Tabel 23.
h. Pertanggungjawaban honor penceramah/narasumber/pengajar/
fasilisator/widyaiswara berdasarkan realisasi waktu pelaksanaan
pengajaran yang dilaksanakan oleh penceramah/narasumber/pengajar/
fasilisator/widyaiswara untuk setiap jenis diklat. Sedangkan

50
pertanggungjawaban biaya panitia berdasarkan surat tugas dan
realisasi pelaksanaan diklat.

2. Biaya konsumsi diklat:


a. Biaya konsumsi diklat merupakan komponen input penyediaan
makanan dan minuman ringan (kudapan) bagi peserta diklat yang
dilaksanakan sesuai dengan proses pengadaan sesuai ketentuan. Jika
diklat dilaksanakan dengan menginapkan peserta diklat maka berlaku
satuan biaya konsumsi peserta diklat menginap. Sedangkan jika
peserta diklat tidak menginap maka berlaku satuan biaya konsumsi
peserta diklat tidak menginap.
b. Satuan biaya konsumsi diklat ditetapkan dengan tarif paling tinggi
sebagaimana tercantum dalam Tabel 23.
c. Pertanggungjawaban atas biaya konsumsi diklat sesuai dengan biaya
aktual.

3. Biaya penggantian transpor penceramah/narasumber/pengajar/fasilisator/


widyaiswara dan peserta:
a. Biaya penggantian transpor narasumber/pengajar/fasilisator/
widyaiswara dan peserta merupakan komponen input penggantian
transpor bagi penceramah/narasumber/pengajar/fasilisator/widyaiswara
dari dalam kota dan luar kota, serta penggantian transpor bagi peserta
diklat dari luar kota.
b. Satuan biaya transpor penceramah/ narasumber/ pengajar/ fasilisator/
widyaiswara dan peserta mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 33/PMK.02/2016 tentang Standar Biaya Masukan Tahun
Anggaran 2017.
c. Pertanggungjawaban atas biaya transpor dalam kota bagi penceramah/
narasumber/pengajar/fasilisator/widyaiswara sesuai dengan bukti
kehadiran.
d. Pertanggungjawaban atas biaya transpor luar kota bagi penceramah/
narasumber/pengajar/fasilisator/widyaiswara sesuai dengan biaya
aktual yang didukung dengan bukti yang sah.
e. Pertanggungjawaban atas biaya transpor kedatangan peserta diklat
sesuai dengan biaya aktual yang didukung dengan bukti yang sah dari
peserta diklat, dengan pengaturan:
1) bagi setiap peserta diklat dari luar kota akan diberikan uang
penggantian transpor kedatangan berupa penggantian tiket, airport
tax dan pungutan lain yang diperkenankan secara at cost, serta uang
taksi sesuai tarif dan ketentuan yang berlaku; dan
2) peserta diklat berhak memperoleh penggantian transport kedatangan
setelah menyerahkan bukti asli tiket, airport tax dan, boarding pass
kepada panitia diklat dan panitia diklat telah melakukan verifikasi

51
atas keabsahan bukti tersebut. Pusdiklat tidak akan memberikan
biaya penggantian transport kedatangan apabila ditemukan
kecurangan dan akan memproses lebih lanjut kepada pihak yang
berwenang.
f. Pertanggungjawaban atas biaya transpor kepulangan peserta diklat
sesuai dengan biaya aktual yang tercantum dalam realisasi pekerjaan
penyediaan tiket kepulangan peserta diklat, dengan pengaturan:
1) untuk kepulangan ke kota asal, peserta diklat dari luar kota akan
diberikan tiket ke kota asal dan uang penggantian airport tax melalui
penyedia jasa yang telah ditetapkan melalui proses pengadaan
sesuai ketentuan; dan
2) penyediaan tiket kepulangan tersebut dilaksanakan dengan
memperhatikan kebutuhan peserta diklat.

4. Uang saku diklat:


a. Uang saku diklat diberikan kepada peserta diklat yang mengikuti diklat
di dalam kota melebihi 8 (delapan) jam atau mengikuti diklat di luar kota
tempat kedudukan peserta diklat.
b. Uang saku diklat dibayarkan sesuai tarif sebagaimana tercantum dalam
Tabel 23.
c. Pertanggungjawaban sesuai dengan bukti kehadiran secara penuh
untuk setiap hari penyelenggaraan diklat.

5. Biaya pembelian alat tulis dan perlengkapan diklat lainnya serta


penggandaan:
a. Biaya pembelian alat tulis dan perlengkapan diklat lainnya serta
penggandaan merupakan komponen input untuk penyediaan alat tulis
dan perlengkapan diklat lainnya serta penggandaan seperti ATK,
spanduk, pengadaan materi ajar, dan perlengkapan diklat lainnya yang
ditetapkan berdasarkan estimasi setiap jenis diklat.
b. Satuan biaya pembelian alat tulis dan perlengkapan diklat lainnya serta
penggandaan ditetapkan dengan estimasi sebagaimana tercantum
dalam Tabel 23.
c. Pertanggungjawaban atas biaya alat tulis dan perlengkapan lainnya
serta penggandaan sesuai dengan biaya aktual.

C. Biaya Pelaporan Diklat


1. Biaya penyusunan pelaporan diklat merupakan komponen input untuk
mendukung kebutuhan penyajian informasi tentang pelaksanaan diklat
yang mencakup proses penyelengaraan diklat dan catatan atas kualitas
penyelenggaraan diklat yang disusun pada setiap angkatan diklat.
2. Biaya penyusunan pelaporan ini terdiri dari biaya konsumsi rapat, biaya
penggandaan, uang saku rapat, dan biaya pembelian ATK.

52
3. Satuan biaya pendukung penyusunan pelaporan diklat ditetapkan dengan
tarif sebagaimana tercantum dalam Tabel 23.
4. Pertanggungjawaban atas pelaporan pelaksanaan diklat berdasarkan nota
persetujuan serta realisasi pelaksanaan diklat dan pembiayaan diklat yang
telah dilaporkan kepada Kepala Pusdiklat.

Tabel 23
Tarif Biaya Keluaran Kegiatan Diklat Pemeriksaan Keuangan Negara
(Rupiah)
NO Uraian 2017
A. Satuan Biaya Persiapan Diklat Satuan Tarif
(max)
1 Biaya penyusunan atau penyempurnaan materi ajar Modul 5.000.000
2 Honorarium narasumber penyusunan/pemutakhiran Orang/JP 1.700.000
kurikulum/materi ajar/modul pelatihan

B. Satuan Biaya Penyelenggaraan Diklat


1 Honor Penceramah Jam Pelatihan 1.000.000
2 Honor Narasumber Jam Pelatihan 1.700.000
3 Honor Pengajar/Instruktur/Fasilitator/Widyaiswara
Pengajar/Instruktur/Fasilitator/Widyaiswara dari dalam satker Jam Pelatihan 200.000
Pengajar/Instruktur/Fasilitator/Widyaiswara dari luar satker Jam Pelatihan 300.000
4 Honor Panitia Penyelenggara orang/kegiatan 400.000
5 Biaya konsumsi diklat
5,1 konsumsi peserta diklat menginap orang/hari 183.000
5,2 konsumsi peserta diklat tidak menginap orang/hari 89.000
6 Biaya pembelian alat tulis dan perlengkapan diklat lainnya 2.500.000
7 Biaya penggandaan materi diklat Eksemplar 150.000
8 Uang Saku Peserta Diklat
9,1 Uang saku peserta diklat dalam kota peserta/hari diklat 80.000
9,2 Uang saku peserta diklat luar kota peserta/hari diklat 110.000

C. Satuan Biaya Pelaporan Penyelenggaraan Diklat


1 Biaya Konsumsi Rapat orang/hari 68.000
2 Biaya Penggandaan Eksemplar 150.000
3 Uang Saku Peserta Rapat peserta/hari 300.000
4 Biaya pembelian alat tulis dan perlengkapan rapat 2.500.000

SEKRETARIS JENDERAL
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd

HENDAR RISTRIAWAN
NIP 195803211978021001
Salinan sesuai dengan aslinya
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum
Pemeriksaan Keuangan Negara,

ttd

Nizam Burhanuddin

53
LAMPIRAN VI : KEPUTUSAN SEKJEN BPK-RI
NOMOR : 616/K/X-XIII.2/12/2016
TANGGAL : 30 DESEMBER 2016

JENIS BIAYA YANG DIGUNAKAN DALAM STANDAR BIAYA KELUARAN PEMERIKSAAN, PENGAWASAN, DAN EVALUASI
KANTOR AKUNTAN PUBLIK TAHUN ANGGARAN 2017
PEMERIKSAAN PENGAWASAN
Evaluasi
NO URAIAN Kinerja PDTT SPM Konsep SPM Kinerja Penilaian Konsep
LK PP Investigatif LK Kinerja PDTT LHPI Pemberkasan KAP
Tematik Tematik Kelembagaan LK BPK Pemeriksaan Kualitas HP RKAKL
1 PERENCANAAN/PERSIAPAN
- Rapat di Dalam Kantor (ATK dan Konsumsi) P P P P P P P P P P P P P P P
- Rapat di Luar Kantor (ATK dan Konsinyering) P P P P P P P P P P P P P P O
- Narasumber P P P P P P P P P P P P P P O
2 PENDAHULUAN/INTERIM
- Uang Harian Pemeriksa Dalam Kota P P P P P P P P P P P P P P O
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota P P P P P P P O O O O P O O O
- Transportasi Perjalanan Dinas Luar Kota P P P P P P P O O O O P O O O
- Penginapan Perjalanan Dinas Luar Kota P P P P P P P O O O O P O O O
- Satuan Biaya Pemeriksaan Eksternal Pemerintah P P P P P P P P P P P P P P O
- Biaya Laundry P P P P P P P O O O O P O O O
- ATK dan Pengiriman KKP P P P P P P P P P P P P P P O
- Pengecekan Fisik P P P P P P P O O O O P O O O
- Uji Laboratorium O O O O O O O O O O O O O O O
- Survei O O O P P O O O O O O P O O O
3 TERINCI/PELAKSANAAN
- Uang Harian Pemeriksa Dalam Kota P P P P P P P P P P P P P P P
- Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota P P P P P P P P P P P P P O P
- Transportasi Perjalanan Dinas Luar Kota P P P P P P P P P P P P P O P
- Penginapan Perjalanan Dinas Luar Kota P P P P P P P P P P P P P O P
- Satuan Biaya Pemeriksaan Eksternal Pemerintah P P P P P P P P P P P P P P P
- Biaya Laundry P P P P P P P P P P P P P O P
- ATK dan Pengiriman KKP P P P P P P P P P P P P P P P
- Pengecekan Fisik P P P P P P P O O O O P O O O
- Uji Laboratorium O P P P P P P O O O O O O O O
- Survei O P P P P O O O O O O P O O O
- Konsumsi Rapat O P O O O O O O O O O P O O O
- Narasumber O P O O O O O P P P P P P O O
- Rapat di Luar Kantor (ATK dan Konsinyering) O O O O O O O P P P P P P P O
PEMERIKSAAN PENGAWASAN
Evaluasi
NO URAIAN Kinerja PDTT SPM Konsep SPM Kinerja Penilaian Konsep
LK PP Investigatif LK Kinerja PDTT LHPI Pemberkasan KAP
Tematik Tematik Kelembagaan LK BPK Pemeriksaan Kualitas HP RKAKL
4 PELAPORAN
- Rapat di Dalam Kantor (ATK dan Konsumsi) P P P P P P P P P P P P P O P
- Rapat di Luar Kantor (1 kali x 5 hari)(ATK dan Konsinyering) O P P O P O P P P P P O P O P
- Rapat di Luar Kantor (2 kali x 5 hari)(ATK dan Konsinyering) O O O P O P O O O O O O O O O
- Rapat di Luar Kantor (1 kali x 10 hari)(ATK dan Konsinyering) P O O O O O O O O O O O O O O
- Pencetakan Laporan P P P P P P P P P P P P P P P
- Narasumber O O O O O O O P O O P O O O O

SEKRETARIS JENDERAL
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd

HENDAR RISTRIAWAN
NIP 195803211978021001

Salinan sesuai dengan aslinya


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan
Hukum Pemeriksaan Keuangan Negara,

ttd

Nizam Burhanuddin
LAMPIRAN VII : KEPUTUSAN SEKJEN BPK-RI
NOMOR : 616/K/X-XIII.2/12/2016
TANGGAL : 30 DESEMBER 2016

PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN

UNTUK SETIAP KELUARAN


PERTANGGUNGJAWABAN UNTUK SETIAP KELUARAN
(SBK 2017)
NOMOR URAIAN KETERANGAN
I KUITANSI BELANJA DAN SPBy (SURAT PERINTAH BAYAR) Ada Rincian
I.A. BELANJA PERJALANAN PEMERIKSAAN/PENGAWASAN/PEMANTAUAN
I.A.1 DAFTAR KUMPULAN BIAYA PERJALANAN Ada Rincian
I.A.2 RINCIAN BIAYA PERJALANAN Ada Rincian
I.A.3 KUITANSI PEMBAYARAN SEWA KENDARAAN Ada Rincian
I.B. DAFTAR PENERIMAAN BIAYA TRANSPOR LOKAL/PENGGANTI TRANSPOR Ada Rincian
I.C DAFTAR PENERIMAAN BIAYA PERJALANAN PAKET FULLDAY/HALFDAY DALAM KOTA Ada Rincian
I.D DAFTAR PENERIMAAN BIAYA PERJALANAN PAKET FULLBOARD DALAM KOTA Ada Rincian
I.E. BIAYA OPERASIONAL PEMERIKSAAN/PENGAWASAN/PEMANTAUAN
I.E.1 DAFTAR KUMPULAN BIAYA OPERASIONAL Ada Rincian
I.E.2 DAFTAR PENERIMAAN BIAYA ALAT TULIS KANTOR SERTA PENGIRIMAN DAN PENGEPAKAN KKP Ada Rincian
I.E.3 DAFTAR PENERIMAAN BIAYA CUCIAN/LAUNDRY Ada Rincian
I.E.4 DAFTAR PENERIMAAN SATUAN BIAYA PEMERIKSAAN EKSTERNAL PEMERINTAH Ada Rincian
I.F DAFTAR PENERIMAAN HONORARIUM NARASUMBER Ada Rincian
I.G DAFTAR PENERIMAAN UANG KEGIATAN ASSESSMENT CENTRE Ada Rincian

II KUITANSI BELANJA PIHAK KETIGA DAN SPBy Ada Rincian


II.A FAKTUR BARANG/JASA Ada Rincian

III KUITANSI KELEBIHAN/PENGEMBALIAN BELANJA Ada Rincian


III.A KELEBIHAN BIAYA PERJALANAN PEMERIKSAAN/PENGAWASAN/PEMANTAUAN
III.A.1 DAFTAR KUMPULAN KELEBIHAN BIAYA PERJALANAN Ada Rincian
III.A.2 RINCIAN KELEBIHAN BIAYA PERJALANAN Ada Rincian
III.B DAFTAR KUMPULAN KELEBIHAN BIAYA OPERASIONAL PEMERIKSAAN/PENGAWASAN/PEMANTAUAN Ada Rincian
III.B.1 DAFTAR RINCIAN PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA ALAT TULIS KANTOR Ada Rincian
DAFTAR RINCIAN PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PENGIRIMAN DAN PENGEPAKAN KERTAS KERJA
III.B.2 Ada Rincian
PEMERIKSAAN
III.B.3 DAFTAR PERHITUNGAN KELEBIHAN SATUAN BIAYA PEMERIKSAAN EKSTERNAL PEMERINTAH Ada Rincian
III.B.4 DAFTAR PERHITUNGAN KELEBIHAN BIAYA CUCIAN/LAUNDRY Ada Rincian
III.C DAFTAR PERHITUNGAN PENGEMBALIAN BIAYA TRANSPORT LOKAL Ada Rincian
III.D DAFTAR PERHITUNGAN PENGEMBALIAN BIAYA PERJALANAN PAKET FULLDAY/HALFDAY DALAM KOTA Ada Rincian
III.E DAFTAR PERHITUNGAN PENGEMBALIAN BIAYA PERJALANAN PAKET FULLBOARD DALAM KOTA Ada Rincian

IV KUITANSI KEKURANGAN BELANJA DAN SPBy Ada Rincian


IV.A KEKURANGAN BIAYA PERJALANAN
IV.A.1 DAFTAR KUMPULAN KEKURANGAN BIAYA PERJALANAN Ada Rincian
IV.A.2 RINCIAN KEKURANGAN BIAYA PERJALANAN Ada Rincian
IV.B DAFTAR KUMPULAN KEKURANGAN BIAYA BELANJA OPERASIONAL Ada Rincian
IV.B.1 DAFTAR PERHITUNGAN KEKURANGAN BIAYA CUCIAN/LAUNDRY Ada Rincian
IV.B.2 DAFTAR PERHITUNGAN KEKURANGAN SATUAN BIAYA PEMERIKSAAN EKSTERNAL PEMERINTAH Ada Rincian

V DAFTAR PENGELUARAN RIIL Ada Rincian


I

KUITANSI BELANJA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN No. : ..................... 3) ASLI


KETIGA
KEDUA

KEEMPAT
KELIMA
Pejabat Penguji Tagihan/ SUDAH TERIMA DARI : Pejabat Pembuat Komitmen ...... 4)
Penandatangan SPM BANYAKNYA UANG : 5)

UNTUK PEMBAYARAN : Biaya ......................................... 6)


...................................... 1) Mengetahui, berdasarkan Surat Tugas No............ tanggal.......
NIP. ................................2) Pejabat Pembuat Komitmen dan SPD No...................tanggal........

, 10)
7) Yang Menerima
NIP. 8)

0 JUMLAH : Rp 9) 11)
NIP 12)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN KUITANSI BELANJA:


1) Diisi nama Pejabat Penguji Tagihan/Penandatangan SPM
2) Diisi Nomor Induk Pegawai (NIP) Pejabat Penguji Tagihan/Penandatangan SPM
3) Diisi nomor kuitansi masing-masing Pejabat Pembuat Komitmen
4) Diisi Nama Satuan/Unit Kerja/Program Pejabat Pembuat Komitmen
5) Diisi jumlah uang yang ditagihkan dengan menggunakan huruf
6) Diisi nama kegiatan yang dilaksanakan
7) Diisi nama Pejabat Pembuat Komitmen
8) Diisi NIP Pejabat Pembuat Komitmen
9) Diisi jumlah uang yang ditagihkan dengan menggunakan angka
10) Diisi nama kota, tanggal, bulan, dan tahun tagihan
11) Diisi nama salah satu pegawai yang melaksanakan Perjalanan Dinas
12) Diisi NIP salah satu pegawai yang melaksanakan Perjalanan Dinas

SURAT PERINTAH BAYAR (SPBy)............


............KUITANSI

SURAT PERINTAH BAYAR (SPBy)

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


.............................................................. 1)

SURAT PERINTAH BAYAR


Tanggal : ............. 2) Nomor : SPBy-..................... 3)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini selaku Pejabat Pembuat Komitmen memerintahkan Bendahara
Pengeluaran agar melakukan pembayaran sejumlah
Rp ..................... 4)
***...........................................................................................*** 5)

Kepada : 6)
Untuk Pembayaran : 7)
Biaya ...................................................................................................................
berdasarkan Surat Tugas No........................ tanggal...................
dan SPD No.................................... tanggal..................

Atas dasar :
Kuitansi : 8)

Setuju/lunas dibayar tanggal 9) Diterima tanggal 12) 15)


Bendahara Pengeluaran Penerima Uang An. Kuasa Pengguna Anggaran
Pejabat Pembuat Komitmen

10) 13) 16)


NIP 11) NIP 14) NIP 17)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERINTAH BAYAR (SPBy):


1) Diisi Nama Satuan/Unit Kerja Penagih
2) Diisi Tanggal Dikeluarkan SPBy
3) Diisi Nomor SPBy
4) Diisi Jumlah Uang yang Ditagihkan dengan Menggunakan Angka
5) Diisi Jumlah Uang yang Ditagihkan dengan Menggunakan Huruf
6) Diisi Nama Salah Satu Pegawai yang Melaksanakan Perjalanan Dinas
7) Diisi Nama Kegiatan yang Dilaksanakan
8) Diisi Nomor Kuitansi Dinas
9) Diisi Tanggal Pembayaran oleh Bendahara Pengeluaran
10) Diisi Nama Bendahara Pengeluaran
11) Diisi NIP Bendahara Pengeluaran
12) Diisi Tanggal Diterimanya Uang oleh Penerima
13) Diisi Nama Salah Satu Pegawai yang Melaksanakan Perjalanan Dinas
14) Diisi NIP Salah Satu Pegawai yang Melaksanakan Perjalanan Dinas
15) Diisi Nama Kota, Tanggal, Bulan, dan Tahun Tagihan
16) Diisi Nama Pejabat Pembuat Komitmen
17) Diisi NIP Pejabat Pembuat Komitmen
I.A.1

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN Lembar ke :


Jl. Gatot Subroto No. 31 Kesatu
Jakarta Pusat Kedua
Ketiga
Keempat
Kelima

DAFTAR KUMPULAN BIAYA PERJALANAN DINAS


DARI ..................... KE : ......................1)

No Nama 2) Jumlah hari 3) Jumlah Uang (Rp) 4) Keterangan

1
2
3

-
......................5)

TERBILANG : 6)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR KUMPULAN BIAYA PERJALANAN:


1) Diisi tempat tujuan Perjalanan
2) Diisi nama-nama pegawai yang melaksanakan Perjalanan
3) Diisi jumlah hari Perjalanan
4) Diisi jumlah uang untuk masing-masing pegawai berdasarkan rincian biaya
5) Diisi total jumlah dari nomor 4)
6) Diisi dengan huruf sesuai nomor 5)
I.A.2

RINCIAN BIAYA PERJALANAN


Lampiran SPD Nomor : ............................1)
Tanggal : .............................2)

NO RINCIAN BIAYA JUMLAH KETERANGAN


A Uang yang telah diterima
1 Uang Harian Pemeriksa
.... hari x Tarif SBK Rp 3)

2 Biaya Transportasi
a. Transport Luar Kota
.... kali x Tarif SBK Rp 4)
Tempat tujuan

b. Taksi ke/dari Bandara


.... kali x Tarif SBK Rp 5)

3 Biaya Penginapan
.... hari x Tarif SBK Rp 6)

4 Transport Cek Fisik (jika diperlukan cukup ditagihkan oleh Ketua Tim saja)
.... kali x Tarif SBK Rp 7)
Tempat tujuan

Jumlah A Rp ..............................8)
Terbilang : ........................................................................................................................................9)

..........................................10)
Telah dibayar sebesar Telah menerima jumlah uang sebesar
Rp. ...................................11) Rp. ....................................12)

Bendahara Pengeluaran Yang Menerima

...................................13) .............................15)
NIP .............................14) NIP .......................16)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN RINCIAN BIAYA PERJALANAN:


1) Diisi nomor SPD
2) Diisi tanggal SPD
3) Diisi nilai perkalian jumlah hari dengan tarif SBK
4) Diisi Tempat Tujuan dan Tarif transport luar kota
5) Diisi nilai perkalian jumlah perjalanan taksi dengan tarif SBK
6) Diisi nilai perkalian jumlah hari dengan tarif SBK
7) Diisi nilai perkalian banyaknya pengecekan fisik dengan tarif SBK
8) Diisi nilai penjumlahan nomor 3) s.d nomor 7)
9) Diisi dengan huruf senilai nomor 8)
10) Diisi nama kota, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan pertangungjawaban
11) Diisi nilai sama dengan nomor 8)
12) Diisi nilai sama dengan nomor 8)
13) Diisi nama Bendahara Pengeluaran
14) Diisi NIP Bendahara Pengeluaran
15) Diisi nama pegawai yang membuat pertanggungjawaban
16) Diisi NIP pegawai yang membuat pertanggungjawaban
I.A.2
I.B

DAFTAR PENERIMAAN BIAYA TRANSPOR LOKAL/PENGGANTI TRANSPOR


KEGIATAN : (1)

No. Surat Tugas : (2)


Tanggal Surat Tugas : (3)

JUMLAH TARIF JUMLAH


NO NAMA NIP TANGGAL TUGAS GOL TANDA TANGAN
HARI (Rp) (Rp)
(4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) = (10 X 8) (12)
1
2
3
4
JUMLAH .................(13)
Terbilang : .....................................................................................................................................................(14)

(15)
Yang Menerima,

(16)
NIP (17)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR BIAYA TRANSPOR LOKAL/PENGGANTI TRANSPOR:


1) Diisi nama Kegiatan sesuai Surat Tugas
2) Diisi nomor Surat Tugas
3) Diisi tanggal Surat Tugas
4) Diisi nomor urut daftar Penerima
5) Diisi nama Pelaksana Perjalanan
6) Diisi NIP Pelaksana Perjalanan
7) Diisi tanggal penugasan
8) Diisi jumlah hari penugasan
9) Diisi Golongan Pelaksana Perjalanan
10) Diisi tarif SBK tahun 2017
11) Diisi perkalian antara jumlah hari (8) dengan tarif SBK tahun 2017 (10)
12) Diisi tanda tangan masing-masing penerima
13) Diisi jumlah total dari nomor (11)
14) Diisi dalam huruf senilai nomor (13)
15) Diisi nama kota, tanggal, bulan dan tahun tagihan
16) Diisi nama pegawai yang membuat pertanggungjawaban
17) Diisi NIP pegawai yang membuat pertanggungjawaban
I.C

DAFTAR PENERIMAAN BIAYA PERJALANAN PAKET FULLDAY/HALFDAY DALAM KOTA


KEGIATAN : (1)

Nomor Surat Tugas : (2)


Tanggal Surat Tugas : (3)

TRANSPOR LOKAL UANG SAKU JUMLAH JUMLAH


TGL TUGAS TANDA
NO NAMA/NIP/NPWP/NIK GOL TARIF JUMLAH TARIF BRUTO PPH NETTO BRUTO DIBAYAR
(JML HARI) TANGAN
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) % (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(4) (5) (6) (7) (8) (9) = (7 x 8) (10) (11) = (7 x10) (12) (13) = (11 x12) (14) = (11 -13) (15) = (9 +11) (16) = (9 +14) (17)
1
2
3
4
JUMLAH ............. (18) ............. (19) ........... (20) ............ (21) ............ (22) ............ (23)
Terbilang : ....................................................................................................................................................................................................................... (24)

, (25)
Yang Menerima,

(26)
NIP (27)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR BIAYA PERJALANAN PAKET FULLDAY/HALFDAY DALAM KOTA


1) Diisi nama Kegiatan sesuai Surat Tugas
2) Diisi nomor Surat Tugas 15) Diisi penjumlahan antara jumlah transpor lokal (9) dgn jumlah bruto uang saku (11)
3) Diisi tanggal Surat Tugas 16) Diisi penjumlahan antara jumlah transpor lokal (9) dgn jumlah neto uang saku (14)
4) Diisi nomor urut daftar Penerima 17) Diisi tanda tangan masing-masing penerima
5) Diisi Nama, NIP, Nomor Pokojk Wajib Pajak (NPWP), dan 18) Diisi jumlah total dari nomor (9)
Nomor Identitas Kependudukan (NIK) pelaksana perjalanan 19) Diisi jumlah total dari nomor (11)
6) Diisi Golongan Pelaksana Perjalanan 20) Diisi jumlah total dari nomor (13)
7) Diisi tanggal penugasan dan jumlah hari perjalanan 21) Diisi jumlah total dari nomor (14)
8) Diisi tarif SBK tahun 2017 22) Diisi jumlah total dari nomor (15)
9) Diisi perkalian antara jumlah hari (7) dengan tarif SBK tahun 2017 (8) 23) Diisi jumlah total dari nomor (16)
10) Diisi tarif SBK tahun 2017 24) Diisi dalam huruf senilai nomor (22)
11) Diisi perkalian antara jumlah hari (7) dengan tarif SBK tahun 2017 (10) 25) Diisi nama kota, tanggal, bulan dan tahun tagihan
12) Diisi tarif PPh Pasal 21 sesuai Golongan/tarif yang berlaku 26) Diisi nama pegawai yang membuat pertanggungjawaban
13) Diisi perkalian antara jumlah bruto (11) dengan tarif PPh Pasal 21 (12) 27) Diisi NIP pegawai yang membuat pertanggungjawaban
14) Diisi pengurangan jumlah bruto uang saku (11) dengan PPh pasal 21 (13)
I.D

DAFTAR PENERIMAAN BIAYA PERJALANAN PAKET FULLBOARD DALAM KOTA


KEGIATAN : (1)

Nomor Surat Tugas : (2)


Tanggal Surat Tugas : (3)

TGL TUGAS TRANSPOR UANG SAKU JUMLAH JUMLAH TANDA


NO NAMA/NIP/NPWP/NIK GOL LOKAL TARIF BRUTO PPH NETTO BRUTO DIBAYAR
(JML HARI) TANGAN
(Rp) (Rp) (Rp) % (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) = (7 x 9) (11) (12) = (10 x11) (13) = (10 -12) (14) = (8 +10) (15) = (8 +13) (16)
1
2
3
4
JUMLAH ................. (17) ................. (18) ................. (19) ................. (20)................. (21) ................ (22)
Terbilang : ...................................................................................................................................................................................................(23)

(24)
Yang Menerima,

(25)
NIP (26)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR BIAYA PERJALANAN PAKET FULLBOARD DALAM KOTA


1) Diisi nama Kegiatan sesuai Surat Tugas
2) Diisi nomor Surat Tugas 16) Diisi tanda tangan masing-masing penerima
3) Diisi tanggal Surat Tugas 17) Diisi jumlah total dari nomor (8)
4) Diisi nomor urut daftar Penerima 18) Diisi jumlah total dari nomor (10)
5) Diisi Nama, NIP, NPWP, dan NIK pelaksana perjalanan 19) Diisi jumlah total dari nomor (12)
6) Diisi Golongan Pelaksana Perjalanan 20) Diisi jumlah total dari nomor (13)
7) Diisi tanggal penugasan dan jumlah hari kegiatan 21) Diisi jumlah total dari nomor (14)
8) Diisi tarif SBK tahun 2017 (diberikan hanya satu kali) 22) Diisi jumlah total dari nomor (15)
9) Diisi tarif SBK tahun 2017 (diberikan hanya satu kali) 23) Diisi dalam huruf sesuai nomor (21)
10) Diisi perkalian antara jumlah hari (7) dengan tarif SBK tahun 2017 (9) 24) Diisi nama kota, tanggal, bulan dan tahun tagihan
11) Diisi tarif PPh Pasal 21 sesuai Golongan/ketentuan berlaku 25) Diisi nama pegawai yang membuat pertanggungjawaban
12) Diisi perkalian antara jumlah bruto (10) dengan tarif PPh Pasal 21 (11) 26) Diisi NIP pegawai yang membuat pertanggungjawaban
13) Diisi pengurangan jumlah bruto uang saku (10) dengan PPh pasal 21 (12)
14) Diisi penjumlahan antara transpor lokal satu kali (8) dengan jumlah bruto uang saku (10)
15) Diisi penjumlahan antara transpor lokal satu kali (8) dengan jumlah neto uang saku (13)
I.D
I.E.1

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN Lembar ke :


Jl. Gatot Subroto No. 31 Kesatu
Jakarta Pusat Kedua
Ketiga
Keempat
Kelima

DAFTAR KUMPULAN BIAYA OPERASIONAL


DARI ..................... KE : ......................1)

NO URAIAN JUMLAH UANG (Rp) KETERANGAN


(2) (3) (4)
1 Alat Tulis Kantor
2 Biaya Pengiriman dan Pengepakan KKP
3 Biaya Cucian/Laundry
Satuan Biaya Pemeriksaan Eksternal
4
Pemerintah

..................................(5)

Terbilang : .....................................................................................(6)

(7)
Yang Menerima,

(8)
NIP ............................... (9)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR KUMPULAN BIAYA OPERASIONAL


1) Diisi tempat tujuan Perjalanan
2) Diisi nomor urut daftar penerimaan biaya operasional
3) Diisi uraian biaya yang ditagihkan
4) Diisi jumlah uang untuk masing-masing biaya berdasarkan rincian
5) Diisi total jumlah nomor (4)
6) Diisi dalam huruf senilai nomor (5)
7) Diisi nama kota, tanggal, bulan, dan tahun tagihan
8) Diisi nama pegawai yang membuat pertanggungjawaban
9) Diisi NIP pegawai yang membuat pertanggungjawaban
I.E.2

DAFTAR PENERIMAAN BIAYA ALAT TULIS KANTOR SERTA


PENGIRIMAN DAN PENGEPAKAN KKP

Nomor Surat Tugas : 1)


Tanggal Surat Tugas : 2)
Nomor SPD : 3)

No Uraian Jumlah 4) Keterangan

1 Alat Tulis Kantor

2 Biaya Pengiriman dan


Pengepakan KKP

Jumlah Rp .......................... 5)
terbilang : ...................................................................... 6)

7)
Yang Menerima

8)
NIP 9)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR PENERIMAAN BIAYA ALAT TULIS KANTOR


1) Diisi nomor Surat Tugas
2) Diisi tanggal Surat Tugas
3) Diisi nomor SPD
4) Diisi jumlah uang berdasarkan tarif SBK 2017
5) Diisi total jumlah nomor (5)
6) Diisi dalam huruf senilai nomor (6)
7) Diisi nama kota, tanggal, bulan, dan tahun tagihan
8) Diisi nama pegawai yang membuat pertanggungjawaban
9) Diisi NIP pegawai yang membuat pertanggungjawaban
I.E.3

DAFTAR PENERIMAAN BIAYA CUCIAN/LAUNDRY


Nomor Surat Tugas : (1)
Tanggal Surat Tugas : (2)
Nomor SPD : (3)

JABATAN DALAM TGL TUGAS (JML TANDA


NO NAMA/NIP TARIF SBK JUMLAH
TIM HARI) TANGAN
(4) (5) (6) (7) (8) (9) = (7 x 8) (10)
1
2
3
4
JUMLAH Rp ................. (11)
Terbilang : .............................................................................................................................. (12)

, (13)
Yang Menerima,

(14)
NIP (15)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR PENERIMAAN BIAYA LAUNDRY :


1) Diisi Nomor Surat Tugas
2) Diisi Tanggal Surat Tugas
3) Diisi Nomor SPD
4) Diisi nomor urut daftar penerimaan biaya cucian/laundry
5) Diisi Nama dan NIP pemeriksa/pengawas
6) Diisi jenjang peran pemeriksa/pengawas
7) Diisi tanggal penugasan dan jumlah hari pemeriksaan/pengawasan
8) Diisi tarif SBK tahun 2017
9) Diisi perkalian antara jumlah hari (7) dengan tarif SBK tahun 2017 (8)
10) Diisi tanda tangan masing-masing penerima biaya cucian/laundry
11) Diisi total jumlah dari nomor (9)
12) Diisi dengan huruf sesuai nomor (11)
13) Diisi nama kota, tanggal, bulan, dan tahun tagihan
14) Diisi nama pegawai yang membuat pertanggungjawaban
15) Diisi NIP pegawai yang membuat pertanggungjawaban
I.E.4

DAFTAR PENERIMAAN SATUAN BIAYA PEMERIKSAAN EKSTERNAL PEMERINTAH

Nomor Surat Tugas : (1)(1)


Tanggal Surat Tugas : (2)(2)
Nomor SPD : (3)(3)

JABATAN TGL TUGAS JUMLAH


NO NAMA/NIP/NPWP/NIK GOL TARIF SBK PPh ps.21 JUMLAH NETO TANDA TANGAN
DALAM TIM (JML HARI) BRUTO
Rp Rp % Rp Rp
(4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) = (8 x 9) (11) (12) = (10 x 11) (13) = (10 - 12) (14)
1
2
3
4
JUMLAH .................15) ................16) ...................17)
Terbilang : ................................................................................................................................................................................................... 18)

, (19)
Yang Menerima,

(20)
NIP (21)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR PENERIMAAN SATUAN BIAYA PEMERIKSAAN EKSTERNAL PEMERINTAH:


1) Diisi Nomor Surat Tugas
2) Diisi Tanggal Surat Tugas 12) Diisi perkalian antara jumlah bruto (10) dengan tarif PPh pasal 21 (11)
3) Diisi Nomor SPD 13) Diisi pengurangan jumlah bruto (10) dengan PPh pasal 21 (12)
4) Diisi nomor urut daftar penerimaan 14) Diisi tanda tangan masing-masing penerima uang kegiatan
5) Diisi Nama, NIP, dan NPWP pemeriksa 15) Diisi total jumlah dari nomor (10)
6) Diisi jenjang peran pemeriksa/pengawas 16) Diisi total jumlah dari nomor (12)
7) Diisi golongan pemeriksa 17) Diisi total jumlah dari nomor (13)
8) Diisi tanggal penugasan dan jumlah hari pemeriksaan 18) Diisi dengan huruf sesuai nomor (15)
9) Diisi tarif SBK tahun 2017 19) Diisi nama kota, tanggal, bulan, dan tahun tagihan
10) Diisi perkalian antara jumlah hari (8) dengan tarif SBK tahun 2017 (9) 20) Diisi nama pegawai yang membuat pertanggungjawaban
11) Diisi tarif PPh Psl 21 sesuai Golongan/ketentuan yang berlaku 21) Diisi NIP pegawai yang membuat pertanggungjawaban
I.F

DAFTAR PENERIMAAN HONORARIUM NARASUMBER


Nomor Surat Tugas : (1)(1)
Tanggal Surat Tugas : (2)(2)

JUMLAH JUMLAH
JABATAN JANGKA TARIF SBK PPh ps.21 TANDA
NO NAMA/NIP/NPWP/NIK GOL BRUTO NETO
ESELON WAKTU TANGAN
Rp Rp % Rp Rp
(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) = (7 x 8) (10) (11) = (9 x 10) (12) = (9 - 11) (13)
1
2
3
4
JUMLAH ..............14) ...............15) ..............16)
Terbilang : ................................................................................................................................................................................... 17)

(18)
Yang Menerima,

(19)
NIP (20)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR PENERIMAAN HONORARIUM NARASUMBER:


1) Diisi Nomor Surat Tugas 11) Diisi perkalian antara jumlah bruto (9) dengan tarif PPh Pasal 21 (10)
2) Diisi Tanggal Surat Tugas 12) Diisi pengurangan jumlah bruto (9) dengan PPh pasal 21 (11)
3) Diisi nomor urut daftar penerimaan honorarium narasumber 13) Diisi tanda tangan masing-masing penerima honorarium narasumber
4) Diisi Nama, NIP, NIK, dan NPWP pemeriksa/pengawas 14) Diisi total jumlah dari nomor (9)
5) Diisi jabatan eselon narasumber 15) Diisi total jumlah dari nomor (11)
6) Diisi golongan narasumber 16) Diisi total jumlah dari nomor (12)
7) Diisi lamanya pekerjaan narasumber (dalam jam) 17) Diisi dengan huruf sesuai nomor (14)
8) Diisi tarif SBK tahun 2017 18) Diisi nama kota, tanggal, bulan, dan tahun tagihan
9) Diisi perkalian antara jangka waktu (7) dengan tarif SBK tahun 2017 (8) 19) Diisi nama pegawai yang membuat pertanggungjawaban
10) Diisi tarif PPh Psl 21 sesuai Golongan / ketentuan yang berlaku 20) Diisi NIP pegawai yang membuat pertanggungjawaban
I.G

DAFTAR PENERIMAAN UANG KEGIATAN ASSESSMENT CENTRE


Nomor Surat Tugas : (1) (1)
Tanggal Surat Tugas : (2) (2)

JUMLAH JUMLAH
NO NAMA/NIP/NPWP/NIK TUGAS FREKUENSI TARIF SBK PPh Ps. 21 TANDA TANGAN
BRUTO NETO
(3) (4) (5) (6) (7) (8) = (6 x 7) (9) = (8 x 12) (10) = (8 - 9) (11)
1
a Kali/Data
b Kali/Data
c dst
SUBJUMLAH
2
a Kali/Data
b Kali/Data
c dst
SUBJUMLAH
3 dst
JUMLAH

(13)
Yang Menerima,

(14)
NIP (15)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR PENERIMAAN UANG KEGIATAN ASSESSMENT CENTER :


1) Diisi Nomor Surat Tugas 9) Diisi perkalian antara jumlah bruto (8) dengan tarif PPh pasal 21 yang berlaku
2) Diisi Tanggal Surat Tugas 10) Diisi pengurangan jumlah bruto dengan PPh pasal 21
3) Diisi nomor urut daftar penerimaan uang kegiatan assessment centre 11) Diisi tanda tangan masing-masing penerima uang kegiatan assessment centre
4) Diisi Nama, NIP, dan NPWP assessor 12) Merupakan tarif PPh pasal 21 sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku
5) Diisi Tugas yang dilakukan assessor 13) Diisi nama kota, tanggal, bulan, dan tahun tagihan
6) Diisi banyaknya pekerjaan 14) Diisi nama pegawai yang membuat pertanggungjawaban
7) Diisi tarif SBK tahun 2017 15) Diisi NIP pegawai yang membuat pertanggungjawaban
8) Diisi perkalian antara banyaknya pekerjaan (6) dengan tarif SBK tahun 2017 (7)
II

KUITANSI PIHAK KETIGA *)

............................................................ (1) No. : (2)

Pejabat Penguji Tagihan/ SUDAH TERIMA DARI : Pejabat Pembuat Komitmen ................................................... (3)
Penandatangan SPM BANYAKNYA UANG : ..................................................................................................... (4)

UNTUK PEMBAYARAN : Pengadaan .................................................................................................


Mengetahui, ................................................................................................................. (5)
(6) Pejabat Pembuat Komitmen
(7)

(11)
(8) Yang Menerima
(9)
**)

0 JUMLAH :
Rp ..................... (10)
(12)
(13)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN KUITANSI PIHAK KETIGA


*) Format kuitansi hanya ilustrasi untuk menggambarkan informasi dasar yang harus ada dalam Kuitansi dari Pihak Ketiga. Dengan
adanya kuitansi pihak ketiga tidak diperlukan lagi kuitansi dinas
**) Diisi tanda tangan Direktur/yang memiliki kuasa dari pihak ketiga diatas materai dan dibubuhi stempel perusahaan.
- Tagihan nominal sampai Rp. 250.000,- tidak dikenakan bea materai
- Tagihan antara Rp. 250.000,- sampai Rp. 1.000.000,- dikenakan bea materai Rp. 3.000,-
- Tagihan nominal diatas Rp. 1.000.000,- dikenakan bea materai Rp. 6.000,-

1) Diisi nama perusahaan pihak ketiga 8) Diisi nama Pejabat Pembuat Komitmen
2) Diisi nomor kuitansi pihak ketiga 9) Diisi NIP Pejabat Pembuat Komitmen
3) Diisi nama Satuan/Unit Kerja/Program 10) Diisi jumlah uang yang ditagihkan dengan menggunakan angka
4) Diisi jumlah uang yang dibayar dengan menggunakan huruf 11) Diisi nama kota, tanggal, bulan, dan tahun tagihan
5) Diisi uraian pengadaan/belanja 12) Diisi nama pihak ketiga yang menerima
6) Diisi nama Pejabat Penguji Tagihan/Penandatangan SPM 13) Diisi jabatan pihak ketiga yang menerima
7) Diisi NIP Pejabat Penguji Tagihan/Penandatangan SPM

SURAT PERINTAH BAYAR (SPBy)............


............KUITANSI

SURAT PERINTAH BAYAR (SPBy)

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


.............................................................. 1)

SURAT PERINTAH BAYAR


Tanggal : ............. 2) Nomor : SPBy-..................... 3)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini selaku Pejabat Pembuat Komitmen memerintahkan Bendahara
Pengeluaran agar melakukan pembayaran sejumlah
Rp ..................... 4)
***...........................................................................................*** 5)

Kepada : .................................. 6) an. ........................................ 7)


Untuk Pembayaran : Pengadaan ...............................................................................
........................................................................................... 8)

Atas dasar :
1. Kuitansi : 9)
2. Faktur : 10)

Setuju/lunas dibayar tanggal 11) Diterima tanggal 14) 17)


Bendahara Pengeluaran Penerima Uang A.n. Kuasa Pengguna Anggaran
Pejabat Pembuat Komitmen

12) 15) 18)


NIP 13) NIP 16) 19)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERINTAH BAYAR (SPBy):


1) Diisi Nama Satuan/Unit Kerja/Program Penagih
2) Diisi tanggal dikeluarkan SPBy
3) Diisi Nomor SPBy
4) Diisi jumlah uang yang ditagihkan dengan menggunakan angka
5) Diisi jumlah uang yang ditagihkan dengan menggunakan huruf
6) Diisi nama penerima uang dari Satker untuk dan atas nama pihak ketiga
7) Diisi nama perusahaan pihak ketiga
8) Diisi nama pengadaan/belanja
9) Diisi nomor kuitansi pihak ketiga
10) Diisi nomor faktur pihak ketiga
11) Diisi tanggal pembayaran oleh Bendahara Pengeluaran
12) Diisi nama Bendahara Pengeluaran
13) Diisi NIP Bendahara Pengeluaran
14) Diisi tanggal diterimanya uang oleh Penerima
15) Diisi nama penerima uang dari Satker untuk dan atas nama pihak ketiga
16) Diisi NIP Salah Satu Pegawai yang Melaksanakan Perjalanan Dinas
17) Diisi Nama Kota, Tanggal, Bulan, dan Tahun Tagihan
18) Diisi Nama Pejabat Pembuat Komitmen
19) Diisi NIP Pejabat Pembuat Komitmen
II.A

FAKTUR PIHAK KETIGA *)

..................................................... 1)

Kepada Yth.
Pejabat Pembuat Komitmen
........................................ 2)
Jl. Jend. Gatot Subroto Nomor 31
Jakarta Pusat
FAKTUR
Nomor : .......................... 3)

No. 4) Nama Barang / Spesifikasi 5) Volume 6) Harga Satuan 7) Jumlah 8)


1 Rp Rp
2 Rp Rp

Rp. ........... 9)

terbilang : ................................................... 10)


13)
Mengetahui, Hormat Kami,
Pejabat Pembuat Komitmen

14)
11) 15)
12)
Penerima Barang

16)
17)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN FAKTUR PIHAK KETIGA:


*) Format Faktur hanya ilustrasi untuk menggambarkan informasi dasar yang harus ada dalam
Faktur dari Pihak Ketiga.
1) Diisi nama perusahaan pihak ketiga
2) Diisi nama Satuan/Unit Kerja/Program
3) Diisi nomor faktur pihak ketiga
4) Diisi nomor urut daftar
5) Diisi uraian nama barang
6) Diisi volume/jumlah masing-masing barang
7) Diisi harga satuan masing-masing barang
8) Diisi perkalian antara volume barang (6) dengan harga satuan (7)
9) Diisi jumlah total nomor (8)
10) Diisi jumlah uang yang dibayar dengan menggunakan huruf
11) Diisi nama Pejabat Pembuat Komitmen
12) Diisi NIP Pejabat Pembuat Komitmen
13) Diisi nama kota, tanggal, bulan, dan tahun tagihan
14) Diisi nama pihak ketiga yang menandatangani faktur
15) Diisi jabatan pihak ketiga yang menandatangani faktur
16) Diisi nama pegawai yang menerima barang
17) Diisi NIP pegawai yang menerima barang
III

KUITANSI KELEBIHAN/PENGEMBALIAN BELANJA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN No. : ………………… 3) ASLI


KEDUA KETIGA
KEEMPAT
KELIMA
Pejabat Penguji Tagihan/ SUDAH TERIMA DARI : ...................................4)
Penandatangan SPM BANYAKNYA UANG : 5)

UNTUK PEMBAYARAN : Kel ebi han Bi aya Per j al anan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6)


...................................... 1) ber dasar kan Sur at Tugas No. . . . . . . . . . . . t anggal . . . . . .
NIP ................................ 2) dan SPD No. . . . . . . . . . . . . . . . . . . t anggal . . . . . . . .

, 8)
Yang Menerima
Bendahara Pengeluaran

0 JUMLAH : Rp 7) 9)
NIP 10)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN KUITANSI KELEBIHAN BIAYA PERJALANAN:


1) Diisi nama Pejabat Penguji Tagihan/Penandatangan SPM
2) Diisi NIP Pejabat Penguji Tagihan/Penandatangan SPM
3) Diisi Nomor Kuitansi
4) Diisi nama salah satu pegawai yang mengembalikan kelebihan biaya Perjalanan
5) Diisi jumlah uang yang dikembalikan dengan menggunakan huruf
6) Diisi nama kegiatan yang dilaksanakan
7) Diisi jumlah uang yang dikembalikan dengan menggunakan angka
8) Diisi nama kota, tanggal, bulan, dan tahun tagihan
9) Diisi nama Bendahara Pengeluaran
10) Diisi NIP Bendahara Pengeluaran
III.A.1

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN Lembar ke :


Jl. Gatot Subroto Nomor 31 Kesatu
Jakarta Pusat Kedua
Ketiga
Keempat
Kelima

DAFTAR KUMPULAN KELEBIHAN BIAYA PERJALANAN


DARI ...................... KE : ......................1)

No Nama 2) Jumlah hari 3) Jumlah Uang (Rp) 4) Keterangan

1
2
3

-
......................5)

TERBILANG : ..........................................................................................................6)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR KUMPULAN KELEBIHAN BIAYA PERJALANAN:


1) Diisi tempat tujuan Perjalanan
2) Diisi nama-nama pegawai yang mengembalikan kelebihan Perjalanan
3) Diisi jumlah hari Perjalanan yang dilaksanakan
4) Diisi jumlah uang berdasarkan rincian biaya
5) Diisi total jumlah dari nomor 4)
6) Diisi dengan huruf sesuai nomor 5)
III.A.2

RINCIAN KELEBIHAN BIAYA PERJALANAN

Lampiran SPD Nomor : ............................1)


Tanggal : .............................2)

NO RINCIAN BIAYA JUMLAH KETERANGAN


A. Realisasi
1 Uang Harian
.... hari x Tarif Rp ...........................3)

2 Biaya Transportasi
a. Transport Luar Kota
.... kali x Tarif Rp ...........................4)
Tempat tujuan

b. Taksi ke/dari Bandara


.... kali x Tarif Rp ...........................5)

3 Biaya Penginapan
.... hari x Tarif Rp ...........................6)

4 Transport Cek Fisik (jika diperlukan cukup ditagihkan oleh Ketua Tim saja)
.... kali x Tarif Rp ...........................7)
Tempat tujuan

Jumlah A Rp ...........................8)

B Uang yang telah diterima


1 Uang Harian
.... hari x Tarif Rp ...........................9)

2 Biaya Transportasi
a. Transport Luar Kota
.... kali x Tarif Rp .........................10)
Tempat tujuan

b. Taksi ke/dari Bandara


.... kali x Tarif Rp .........................11)

3 Biaya Penginapan
.... hari x Tarif Rp .........................12)

4 Transport Cek Fisik (jika diperlukan cukup ditagihkan oleh Ketua Tim saja)
.... kali x Tarif Rp .........................13)
Tempat tujuan

Jumlah B Rp .........................14)
(Jumlah A - Jumlah B) Rp .........................15) Sisa Lebih Bayar

Terbilang : ....................................................................................................................................16)

..........., ..............................17)
Telah diterima sebesar Telah dibayar sebesar
Rp. ...................................18) Rp. ....................................19)

Bendahara Pengeluaran Yang Membayar

...................................20) .............................22)
NIP............................21) NIP......................23)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN RINCIAN KELEBIHAN BIAYA PERJALANAN:


1) Diisi nomor SPD 13) Diisi nilai perkalian jumlah kali dengan tarif
2) Diisi tanggal SPD 14) Diisi nilai penjumlahan nomor 9) s.d nomor 13)
3) Diisi nilai sesuai dengan bukti 15) Diisi selisih jumlah A (Nomor 8) dan jumlah B (Nomor 14)
4) Diisi nilai sesuai dengan bukti 16) Diisi dengan huruf senilai nomor 15)
5) Diisi nilai sesuai dengan bukti 17) Diisi kota dan tanggal pembuatan pertangungjawaban
6) Diisi nilai sesuai dengan bukti (tidak melebihi pagu) 18) Diisi nilai sama dengan nomor 15)
7) Diisi nilai sesuai dengan bukti 19) Diisi nilai sama dengan nomor 15)
8) Diisi nilai penjumlahan nomor 3) s.d nomor 7) 20) Diisi nama Bendahara Pengeluaran
9) Diisi nilai perkalian jumlah hari dengan tarif 21) Diisi NIP Bendahara Pengeluaran
10) Diisi nilai perkalian jumlah kali dengan tarif 22) Diisi nama pegawai yang mengembalikan kelebihan biaya PD
11) Diisi nilai perkalian jumlah kali dengan tarif 23) Diisi NIP pegawai yang mengembalikan kelebihan biaya PD
12) Diisi nilai perkalian jumlah hari dengan tarif
III.B

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN Lembar ke :


Jl. Gatot Subroto Nomor 31
Jakarta Pusat

DAFTAR KUMPULAN KELEBIHAN BIAYA OPERASIONAL

Nomor Surat Tugas : ...............................(1)


Tanggal Surat Tugas : ...............................(2)
Nomor SPD : ...............................(3)

JUMLAH JUMLAH YANG


NO URAIAN TARIF SBK SISA LEBIH
REALISASI DI TERIMA
(4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Alat Tulis Kantor
2 Biaya Pengiriman dan Pengepakan KKP
3 Biaya Cucian/Laundry
Satuan Biaya Pemeriksaan Eksternal
4
Pemerintah
JUMLAH Rp ............ (10) Rp ............ (11) Rp ............ (12)
Terbilang: .....................................................................................................................(13)

(14)
Ketua Tim/SubTim

(15)
NIP (16)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR KUMPULAN KELEBIHAN BIAYA OPERASIONAL


1) Diisi Nomor Surat Tugas
2) Diisi Tanggal Surat Tugas
3) Diisi Nomor SPD
4) Diisi nomor urut daftar
5) Diisi uraian biaya yang dipertanggungjawabkan
6) Diisi tarif SBK tahun 2017
7) Diisi jumlah realisasi pengeluaran berdasarkan bukti SPJ/rincian
8) Diisi jumlah yang telah diterima oleh tim pemeriksa/reviu
9) Diisi selisih antara jumlah realisasi (7) dan uang yang telah diterima (8)
10) Diisi jumlah nomor (7)
11) Diisi jumlah nomor (8)
12) Diisi jumlah nomor (9)
13) Diisi dengan huruf sesuai nomor (12)
14) Diisi nama kota, tanggal, bulan dan tahun tagihan
15) Diisi nama pegawai yang membuat pertanggungjawaban
16) Diisi NIP pegawai yang membuat pertanggungjawaban
III.B.1

DAFTAR RINCIAN PERTANGGUNGJAWABAN KELEBIHAN


BIAYA ALAT TULIS KANTOR

Nomor Surat Tugas : ...............................(1)


Tanggal Surat Tugas : ...............................(2)
Nomor SPD : ...............................(3)
No Uraian Jumlah Uang (Rp) Keterangan

A Uang yang diterima


1 Biaya ATK ........................ 4)
Jumlah A ........................ 5)

B Realisasi (6)
1 .......................7)
2 .........................
3 .........................
4 .........................
Jumlah B ........................ 8)

(Jumlah A - Jumlah B) ......................... 9) Sisa Lebih

TERBILANG : .......................................................................................................... 10)

(11)
Ketua Tim/SubTim

(12)
NIP. (13)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR RINCIAN PERTANGGUNGJAWABAN KELEBIHAN


BIAYA ATK:
1) Diisi Nomor Surat Tugas
2) Diisi Tanggal Surat Tugas
3) Diisi Nomor SPD
4) Diisi nilai uang yang telah diterima
5) Diisi jumlah uang yang telah diterima
6) Diisi uraian biaya Alat Tulis Kantor
7) Diisi jumlah uang sesuai uraian Nomor (6) berdasarkan bukti
8) Diisi total jumlah realisasi biaya Alat Tulis Kantor
9) Diisi selisih jumlah A (Nomor 5) dan jumlah B (Nomor 8)
10) Diisi dengan huruf senilai Nomor (10)
11) Diisi nama kota, tanggal, bulan, dan tahun tagihan
12) Diisi nama pegawai yang membuat pertanggungjawaban
13) Diisi NIP pegawai yang membuat pertanggungjawaban
III.B.2

DAFTAR RINCIAN PERTANGGUNGJAWABAN KELEBIHAN


BIAYA PENGIRIMAN DAN PENGEPAKAN KKP

Nomor Surat Tugas : ...............................(1)


Tanggal Surat Tugas : ...............................(2)
Nomor SPD : ...............................(3)
No Uraian Jumlah Uang (Rp) Keterangan

A Uang yang diterima


1 Biaya Pengiriman dan Pengepakan KKP ........................ (4)
Jumlah A ........................ (5)

B Realisasi (6)
1 ........................ (7)
2 .........................
3 .........................
4 .........................
Jumlah B ........................ (8)

(Jumlah A - Jumlah B) ........................ (9) Sisa Lebih

TERBILANG : ................................................................................................... (10)

(11)
Ketua Tim/SubTim

(12)
NIP (13)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR RINCIAN PERTANGGUNGJAWABAN KELEBIHAN


BIAYA PENGIRIMAN DAN PENGEPAKAN KKP:
1) Diisi Nomor Surat Tugas
2) Diisi Tanggal Surat Tugas
3) Diisi Nomor SPD
4) Diisi nilai uang yang telah diterima
5) Diisi jumlah uang yang telah diterima
6) Diisi uraian biaya pengiriman dan pengepakan KKP
7) Diisi jumlah uang sesuai uraian Nomor (6) berdasarkan bukti
8) Diisi total jumlah realisasi biaya Pengiriman dan Pengepakan KKP
9) Diisi selisih jumlah A (Nomor 5) dan jumlah B (Nomor 8)
10) Diisi dengan huruf senilai Nomor (10)
11) Diisi nama kota, tanggal, bulan, dan tahun tagihan
12) Diisi nama pegawai yang membuat pertanggungjawaban
13) Diisi NIP pegawai yang membuat pertanggungjawaban
III.B.3

DAFTAR PERHITUNGAN KELEBIHAN SATUAN BIAYA PEMERIKSAAN EKSTERNAL PEMERINTAH

Nomor Surat Tugas : (1)(1)


Tanggal Surat Tugas : (2)(2)
Nomor SPD : (3)(3)

TGL TUGAS DITERIMA REALISASI


JABATAN TARIF TANDA
NO NAMA/NIP/NPWP/NIK GOL REALISASI TARIF SBK JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH SELISIH LEBIH
DLM TIM PPh PPh PPh TANGAN
(JML HARI) BRUTO NETO BRUTO NETO
(4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) = (8 x11) (13) = (11 -12) (14) = (9 x10) (15) = (14 x 8) (16) = (14 - 15) (17) = (13 - 16) (18)
1
2
3
4
JUMLAH Rp............ (19)
Terbilang: ......................................................................................................................................................................................... (20)
(21)
Yang Menyerahkan

(22)
NIP (23)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR PERHITUNGAN KELEBIHAN SATUAN BIAYA PEMERIKSAAN EKSTERNAL PEMERINTAH:
1) Diisi Nomor Surat Tugas 13) Diisi pengurangan jumlah bruto (11) dengan PPh Psl 21 (12)
2) Diisi Tanggal Surat Tugas 14) Diisi perkalian antara jumlah hari riil (9) dengan tarif SBK tahun 2017 (10)
3) Diisi Nomor SPD 15) Diisi perkalian antara jumlah bruto (14) dengan tarif PPh psl. 21 (8)
4) Diisi nomor urut daftar penerimaan uang kegiatan pemeriksaan 16) Diisi pengurangan jumlah bruto (14) dengan PPh Psl 21 (15)
5) Diisi Nama, NIP, NPWP, dan NIK pemeriksa 17) Diisi pengurangan diterima netto (13) dengan realisasi netto (16)
6) Diisi jenjang peran pemeriksa 18) Diisi tanda tangan masing-masing penerima uang kegiatan pemeriksaan
7) Diisi golongan pemeriksa 19) Diisi jumlah total nomor (17)
8) Diisi tarif PPh Psl 21 sesuai Golongan/ketentuan yang berlaku 20) Diisi dengan huruf sesuai nomor (19)
9) Diisi tanggal dan jumlah hari penugasan riil 21) Diisi nama kota, tanggal, bulan dan tahun tagihan
10) Diisi tarif SBK tahun 2017 22) Diisi nama pegawai yang membuat pertanggungjawaban
11) Diisi jumlah bruto tagihan awal UKP 23) Diisi NIP pegawai yang membuat pertanggungjawaban
12) Diisi perkalian antara jumlah bruto (11) dengan tarif PPh Psl 21 (8)
III.B.4

DAFTAR PERHITUNGAN KELEBIHAN BIAYA CUCIAN/LAUNDRY


Nomor Surat Tugas : (1)
Tanggal Surat Tugas : (2)
Nomor SPD : (3)

JABATAN TGL TUGAS JUMLAH YANG DI TANDA


NO NAMA/NIP TARIF SBK JUMLAH SELISIH LEBIH
DALAM TIM (JUMLAH HARI) REALISASI TERIMA TANGAN
(4) (5) (6) (7) (8) (9) = (7 x 8) (10) (11) (12) = (10 - 11) (13)
1
2
3
4
JUMLAH Rp .........(14)
Terbilang : .....................................................................................................................................................................................(15)

(16)
Yang (Membayar)/Menerima,

(17)
NIP (18)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR PERHITUNGAN KELEBIHAN BIAYA CUCIAN/LAUNDRY :


1) Diisi Nomor Surat Tugas 10) Diisi jumlah realisasi pengeluaran berdasarkan bukti SPJ
2) Diisi Tanggal Surat Tugas 11) Diisi jumlah uang muka yang telah diterima oleh pemeriksa/pengawas
3) Diisi Nomor SPD 12) Diisi selisih antara jumlah realisasi (10) dan uang yang telah diterima (11)
4) Diisi nomor urut daftar perhitungan biaya cucian/laundry 13) Diisi tanda tangan masing-masing penerima biaya cucian/laundry
5) Diisi Nama dan NIP pemeriksa/pengawas 14) Diisi jumlah total nomor (12)
6) Diisi jenjang peran pemeriksa/pengawas 15) Diisi dengan huruf sesuai nomor (14)
7) Diisi tanggal penugasan dan jumlah hari pemeriksaan/pengawasan 16) Diisi nama kota, tanggal, bulan, dan tahun tagihan
8) Diisi tarif SBK tahun 2017 17) Diisi nama pegawai yang membuat pertanggungjawaban
9) Diisi perkalian antara jumlah hari (7) dengan tarif SBK tahun 2017 (8) 18) Diisi NIP pegawai yang membuat pertanggungjawaban
III.C

DAFTAR PERHITUNGAN PENGEMBALIAN BIAYA TRANSPOR LOKAL


KEGIATAN : (1)

Nomor Surat Tugas : (2)


Tanggal Surat Tugas : (3)

JUMLAH YANG JUMLAH


TANGGAL JUMLAH TANDA
NO NAMA NIP TARIF REALISASI DITERIMA PENGEMBALIAN
REALISASI HARI (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
TANGAN
(4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) = (8 X 9) (11) (12) = (11 - 10) (13)
1
2
3
4
JUMLAH ...................(14)
Terbilang : ......................................................................................................................................................................................(15)

(16)
Yang Membayar,

(17)
NIP (18)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR PERHITUNGAN BIAYA TRANSPOR LOKAL:


1) Diisi Nama Kegiatan 10) Diisi jumlah realisasi pengeluaran berdasarkan bukti SPJ
2) Diisi Nomor Surat Tugas 11) Diisi jumlah yang telah diterima
3) Diisi Tanggal Surat Tugas 12) Diisi selisih antara jumlah realisasi (10) dan yang diterima (11)
4) Diisi Nomor Urut 14) Diisi jumlah total nomor (12)
5) Diisi Nama Pegawai 15) Diisi dengan huruf sesuai nomor (14)
6) Diisi NIP Pegawai 13) Diisi tanda tangan masing-masing penerima
7) Diisi Tanggal Realisasi Perjalanan 14) Diisi nama kota, tanggal, bulan, dan tahun tagihan
8) Diisi Jumlah hari riil 15) Diisi nama pegawai yang membuat pertanggungjawaban
9) Diisi perkalian antara jumlah hari (8) dengan tarif SBK tahun 2017 (9) 16) Diisi NIP pegawai yang membuat pertanggungjawaban
III.D

DAFTAR PERHITUNGAN PENGEMBALIAN BIAYA PERJALANAN PAKET PERTEMUAN DALAM KOTA (FULLDAY/HALFDAY )
KEGIATAN : (1)

NoMOR Surat Tugas : (2)


Tanggal Surat Tugas : (3)

REALISASI YANG
TARIF JUMLAH TANDA
NO NAMA/NIP/NPWP/NIK GOL TGL TUGAS/ TRANSPOR LOKAL UANG SAKU JUMLAH DITERIMA
PPH PENGEMBALIAN TANGAN
JML HARI TARIF JUMLAH TARIF BRUTO PPh NETTO NETO (NETO)
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) = (8 x 9) (11) (12) = (8 x11) (13) = (7 x12) (14) = (12 -13) (15) = (10 +14) (16) (17) = (16 -15) (18)
1
2
3
4
JUMLAH ..................... (19)
Terbilang: ........................................................................................................................................................................................................... (20)

(21)
Yang Membayar,

(22)
NIP (23)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR PERHITUNGAN PENGEMBALIAN BIAYA PERJALANAN PAKET PERTEMUAN DALAM KOTA (FULLDAY/HALFDAY ) :
1) Diisi Nama Kegiatan 13) Diisi perkalian antara tarif PPh Psl 21 (7) dengan jumlah bruto (12)
2) Diisi Nomor Surat Tugas 14) Diisi pengurangan jumlah bruto uang saku (12) dengan PPh Psl 21 (13)
3) Diisi Tanggal Surat Tugas 15) Diisi penjumlahan antara transpor lokal (10) dengan jumlah uang saku neto (14)
4) Diisi Nomor Urut 16) Diisi sejumlah neto yang telah diterima
5) Diisi Nama/NIP/NIPWP/NIK Pegawai 17) Diisi pengurangan antara jumlah neto yang telah diterima (16) dgn jumlah neto realisasi (15)
6) Diisi golongan Pegawai 18) Diisi tanda tangan masing-masing yang mengembalikan
7) Diisi tarif PPh Psl 21 sesuai Golongan/ketentuan yang berlaku 19) Diisi jumlah total nomor (17)
8) Diisi tanggal dan jumlah hari penugasan riil 20) Diisi dengan huruf sesuai nomor (19)
9) Diisi tarif transport lokal SBK tahun 2017 21) Diisi nama kota, tanggal, bulan, dan tahun tagihan
10) Diisi perkalian antara jumlah hari penugasan (8) dengan tarif transpor lokal (9) 22) Diisi nama pegawai yang membuat pertanggungjawaban
11) Diisi tarif uang saku SBK tahun 2017 23) Diisi NIP pegawai yang membuat pertanggungjawaban
12) Diisi perkalian antara jumlah hari realisasi (8) dengan tarif uang saku (11)
III.E

RINCIAN PENGEMBALIAN BIAYA PERJALANAN PAKET PERTEMUAN DALAM KOTA (FULLBOARD )


KEGIATAN : (1)

Nomor Surat Tugas : (2)


Tanggal Surat Tugas : (3)

REALISASI YANG
TARIF JUMLAH TANDA
NO NAMA/NIP/NPWP/NIK GOL TGL TUGAS/ TRANSPOR UANG SAKU JUMLAH DITERIMA
PPH PENGEMBALIAN TANGAN
JML HARI LOKAL TARIF BRUTO PPh NETO NETO (NETO)
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) = (8 x10) (12) = (7 x11) (13) = (11 -12) (14) = (9 +13 ) (15) (16) = (15 -14) (17)
1
2
3
4
JUMLAH ..................... . (18)
Terbilang : ..................................................................................................................................................................................................................... (19)

(20)
Yang Membayar,

(21)
NIP (22)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR PERHITUNGAN PENGEMBALIAN BIAYA PERJALANAN PAKET PERTEMUAN DALAM KOTA (FULLBOARD ) :
1) Diisi Nama Kegiatan 12) Diisi perkalian antara tarif PPh Psl 21 (7) dengan jumlah bruto uang saku (11)
2) Diisi Nomor Surat Tugas 13) Diisi pengurangan antara jumlah bruto uang saku (11) dengan PPh Psl 21 (12)
3) Diisi Tanggal Surat Tugas 14) Diisi penjumlahan antara transpor lokal (9) dengan neto uang saku (13)
4) Diisi Nomor Urut 15) Diisi sejumlah neto yang telah diterima
5) Diisi Nama/NIP/NIPWP/NIK Pegawai 16) Diisi pengurangan jumlah neto yang telah diterima (15) dengan jumlah neto realisasi (14)
6) Diisi golongan Pegawai 17) Diisi tanda tangan masing-masing yang mengembalikan
7) Diisi tarif PPh Psl 21 sesuai Golongan/ketentuan yang berlaku 18) Diisi jumlah total nomor (16)
8) Diisi tanggal dan jumlah hari penugasan riil 19) Diisi dengan huruf sesuai nomor (19)
9) Diisi tarif transport lokal SBK tahun 2017 20) Diisi nama kota, tanggal, bulan dan tahun tagihan
10) Diisi tarif uang saku SBK tahun 2017 21) Diisi nama pegawai yang membuat pertanggungjawaban
11) Diisi perkalian jumlah hari realisasi (8) dengan tarif uang saku (10) 22) Diisi NIP pegawai yang membuat pertanggungjawaban
IV

KUITANSI KEKURANGAN BELANJA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN No. : ..................3) ASLI


KETIGA
KEDUA

KEEMPAT
KELIMA
Pejabat Penguji Tagihan/ SUDAH TERIMA DARI : Pejabat Pembuat Komitmen ...... 4)
Penandatangan SPM BANYAKNYA UANG : 5)

UNTUK PEMBAYARAN : Kekur angan Bi aya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6)


...................................... 1) Mengetahui, ber dasar kan Sur at Tugas No. . . . . . . . . . . t anggal . . . . .
NIP ................................ 2) Pejabat Pembuat Komitmen dan SPD No. . . . . . . . . . . . . . . . . . . t anggal . . . . . . . .

, 10)
7) Yang Menerima
NIP 8)

0 JUMLAH : Rp 9) 11)
NIP 12)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN KUITANSI KEKURANGAN BELANJA:


1) Diisi nama Pejabat Penguji Tagihan/Penandatangan SPM
2) Diisi NIP Pejabat Penguji Tagihan/Penandatangan SPM
3) Diisi nomor kuitansi masing-masing Pejabat Pembuat Komitmen
4) Diisi Nama Satuan/Unit Kerja/Program Pejabat Pembuat Komitmen
5) Diisi jumlah uang yang ditagihkan dengan menggunakan huruf
6) Diisi nama kegiatan yang dilaksanakan
7) Diisi nama Pejabat Pembuat Komitmen
8) Diisi NIP Pejabat Pembuat Komitmen
9) Diisi jumlah uang yang ditagihkan dengan menggunakan angka
10) Diisi nama kota, tanggal, bulan, dan tahun tagihan
11) Diisi nama salah satu pegawai yang melaksanakan Perjalanan Dinas
12) Diisi NIP salah satu pegawai yang melaksanakan Perjalanan Dinas

SURAT PERINTAH BAYAR (SPBy)............


............KUITANSI

SURAT PERINTAH BAYAR (SPBy)

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


.............................................................. 1)

SURAT PERINTAH BAYAR


Tanggal : ............. 2) Nomor : SPBy-..................... 3)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini selaku Pejabat Pembuat Komitmen memerintahkan Bendahara
Pengeluaran agar melakukan pembayaran sejumlah
Rp ..................... 4)
***...........................................................................................*** 5)

Kepada : ....................... 6)
Untuk Pembayaran : 7)
Kekurangan Biaya ...................................................................................................................
berdasarkan Surat Tugas No........................ tanggal...................
dan SPD No.................................... tanggal...................
...........................................

Atas dasar :
Kuitansi : 8)

Setuju/lunas dibayar tanggal 9) Diterima tanggal 12) 15)


Bendahara Pengeluaran Penerima Uang A.n. Kuasa Pengguna Anggaran
Pejabat Pembuat Komitmen

10) 13) 16)


NIP 11) NIP 14) 17)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERINTAH BAYAR (SPBy):


1) Diisi Nama Satuan/Unit Kerja penagih
2) Diisi tanggal dikeluarkan SPBy
3) Diisi Nomor SPBy
4) Diisi jumlah uang yang ditagihkan dengan menggunakan angka
5) Diisi jumlah uang yang ditagihkan dengan menggunakan huruf
6) Diisi nama salah satu pegawai yang melaksanakan Perjalanan Dinas
7) Diisi nama kegiatan yang dilaksanakan
8) Diisi nomor Kuitansi Dinas
9) Diisi tanggal Pembayaran oleh Bendahara Pengeluaran
10) Diisi nama Bendahara Pengeluaran
11) Diisi NIP Bendahara Pengeluaran
12) Diisi tanggal diterimanya uang oleh Penerima
13) Diisi nama salah satu pegawai yang melaksanakan Perjalanan Dinas
14) Diisi NIP salah satu pegawai yang melaksanakan Perjalanan Dinas
15) Diisi nama kota, tanggal, bulan, dan tahun tagihan
16) Diisi nama Pejabat Pembuat Komitmen
17) Diisi NIP Pejabat Pembuat Komitmen
IV.A.1

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN Lembar ke :


Jl. Gatot Subroto Nomor 31 Kesatu
Jakarta Pusat Kedua
Ketiga
Keempat
Kelima

DAFTAR KUMPULAN KEKURANGAN BIAYA PERJALANAN


DARI ....................... KE : ......................1)

No Nama 2) Jumlah hari 3) Jumlah Uang (Rp) 4) Keterangan

1
2
3

-
......................5)

TERBILANG : ..........................................................................................................6)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR KUMPULAN KEKURANGAN BIAYA PERJALANAN:


1) Diisi tempat tujuan Perjalanan
2) Diisi nama-nama pegawai yang menerima kekurangan biaya Perjalanan
3) Diisi jumlah hari Perjalanan yang dilaksanakan
4) Diisi jumlah uang berdasarkan rincian biaya
5) Diisi total jumlah dari nomor 4)
6) Diisi dengan huruf sesuai nomor 5)
IV.A.2

RINCIAN KEKURANGAN BIAYA PERJALANAN

Lampiran SPD Nomor : ............................1)


Tanggal : .............................2)

NO RINCIAN BIAYA JUMLAH KETERANGAN


A. Realisasi
1 Uang Harian
.... hari x Tarif Rp ...........................3)

2 Biaya Transportasi
a. Transport Luar Kota
.... kali x Tarif Rp ...........................4)
Tempat tujuan

b. Taksi ke/dari Bandara


.... kali x Tarif Rp ...........................5)

3 Biaya Penginapan
.... hari x Tarif Rp ...........................6)

4 Transport Cek Fisik (jika diperlukan cukup ditagihkan oleh Ketua Tim saja)
.... kali x Tarif Rp ...........................7)
Tempat tujuan

Jumlah A Rp ...........................8)

B Uang yang telah diterima


1 Uang Harian
.... hari x Tarif Rp ...........................9)

2 Biaya Transportasi
a. Transport Luar Kota
.... kali x Tarif Rp .........................10)
Tempat tujuan

b. Taksi ke/dari Bandara


.... kali x Tarif Rp .........................11)

3 Biaya Penginapan
.... hari x Tarif Rp .........................12)

4 Transport Cek Fisik (jika diperlukan cukup ditagihkan oleh Ketua Tim saja)
.... kali x Tarif Rp .........................13)
Tempat tujuan

Jumlah B Rp .........................14)
(Jumlah A - Jumlah B) Rp .........................15) Sisa Kurang Bayar

Terbilang : ....................................................................................................................................16)

..........., ..............................17)
Telah dibayar sebesar Telah diterima sebesar
Rp. ...................................18) Rp. ....................................19)

Bendahara Pengeluaran Yang Menerima

...................................20) .............................22)
NIP ............................21) NIP ......................23)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN RINCIAN KEKURANGAN BIAYA PERJALANAN:


1) Diisi nomor SPD 13) Diisi nilai perkalian jumlah kali dengan tarif
2) Diisi tanggal SPD 14) Diisi nilai penjumlahan nomor 9) s.d nomor 13)
3) Diisi nilai sesuai dengan bukti 15) Diisi selisih jumlah A (Nomor 8) dan jumlah B (Nomor 14)
4) Diisi nilai sesuai dengan bukti 16) Diisi dengan huruf senilai nomor 15)
5) Diisi nilai sesuai dengan bukti 17) Diisi kota dan tanggal pembuatan pertangungjawaban
6) Diisi nilai sesuai dengan bukti (tidak melebihi pagu) 18) Diisi nilai sama dengan nomor 15)
7) Diisi nilai sesuai dengan bukti 19) Diisi nilai sama dengan nomor 15)
8) Diisi nilai penjumlahan nomor 3) s.d nomor 7) 20) Diisi nama Bendahara Pengeluaran
9) Diisi nilai perkalian jumlah hari dengan tarif 21) Diisi NIP Bendahara Pengeluaran
10) Diisi nilai perkalian jumlah kali dengan tarif 22) Diisi nama pegawai yang menerima kekurangan biaya PD
11) Diisi nilai perkalian jumlah kali dengan tarif 23) Diisi NIP pegawai yang menerima kekurangan biaya PD
12) Diisi nilai perkalian jumlah hari dengan tarif
IV.B

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN Lembar ke :


Jl. Gatot Subroto Nomor 31
Jakarta Pusat

DAFTAR KUMPULAN KEKURANGAN BIAYA OPERASIONAL

Nomor Surat Tugas : ...............................(1)


Tanggal Surat Tugas : ...............................(2)
Nomor SPD : ...............................(3)

JUMLAH JUMLAH YANG DI


NO URAIAN TARIF SBK SISA KURANG
REALISASI TERIMA
(4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Alat Tulis Kantor
2 Biaya Pengiriman dan Pengepakan KKP
3 Biaya Cucian/Laundry
Satuan Biaya Pemeriksaan Eksternal
4
Pemerintah
JUMLAH Rp ............ (10) Rp ............ (11) Rp ............ (12)
Terbilang: .....................................................................................................................(13)

(14)
Ketua Tim/SubTim

(15)
NIP (16)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR KUMPULAN KEKURANGAN BIAYA OPERASIONAL


1) Diisi Nomor Surat Tugas
2) Diisi Tanggal Surat Tugas
3) Diisi Nomor SPD
4) Diisi nomor urut daftar
5) Diisi uraian biaya yang dipertanggungjawabkan
6) Diisi tarif SBK tahun 2017
7) Diisi jumlah realisasi pengeluaran berdasarkan bukti SPJ/rincian
8) Diisi jumlah yang telah diterima oleh tim pemeriksa/reviu
9) Diisi selisih antara jumlah realisasi (7) dan uang muka yang diterima (8)
10) Diisi jumlah nomor (7)
11) Diisi jumlah nomor (8)
12) Diisi jumlah nomor (9)
13) Diisi dengan huruf sesuai nomor (12)
14) Diisi nama kota, tanggal, bulan, dan tahun tagihan
15) Diisi nama pegawai yang membuat pertanggungjawaban
16) Diisi NIP pegawai yang membuat pertanggungjawaban
IV.B.1

DAFTAR PERHITUNGAN KEKURANGAN BIAYA CUCIAN/LAUNDRY


Nomor Surat Tugas : (1)
Tanggal Surat Tugas : (2)
Nomor SPD : (3)

JABATAN TGL TUGAS JUMLAH YANG DI SELISIH TANDA


NO NAMA/NIP TARIF SBK JUMLAH
DALAM TIM (JUMLAH HARI) REALISASI TERIMA KURANG TANGAN
(4) (5) (6) (7) (8) (9) = (7 x 8) (10) (11) (12) = (10 - 11) (13)
1
2
3
4
JUMLAH Rp .........(14)
Terbilang : ........................................................................................................................................................................................ (15)

(16)
Yang Menerima,

(17)
NIP (18)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR PERHITUNGAN BIAYA CUCIAN/LAUNDRY :


1) Diisi Nomor Surat Tugas 10) Diisi jumlah realisasi pengeluaran berdasarkan bukti SPJ
2) Diisi Tanggal Surat Tugas 11) Diisi jumlah uang muka yang telah diterima oleh pemeriksa/pengawas
3) Diisi Nomor SPD 12) Diisi selisih antara jumlah realisasi (10) dan uang muka yang diterima (11)
4) Diisi nomor urut daftar perhitungan biaya cucian/laundry 13) Diisi tanda tangan masing-masing penerima biaya cucian/laundry
5) Diisi Nama dan NIP pemeriksa/pengawas 14) Diisi jumlah total nomor (12)
6) Diisi jenjang peran pemeriksa/pengawas 15) Diisi dengan huruf sesuai nomor (14)
7) Diisi tanggal penugasan dan jumlah hari pemeriksaan/pengawasan 16) Diisi nama kota, tanggal, bulan, dan tahun tagihan
8) Diisi tarif SBK tahun 2017 17) Diisi nama pegawai yang membuat pertanggungjawaban
9) Diisi perkalian antara jumlah hari (7) dengan tarif SBK tahun 2017 (8) 18) Diisi NIP pegawai yang membuat pertanggungjawaban
IV.B.2

DAFTAR PERHITUNGAN KEKURANGAN SATUAN BIAYA PEMERIKSAAN EKSTERNAL

Nomor Surat Tugas : (1) (1)


Tanggal Surat Tugas : (2) (2)
Nomor SPD : (3) (3)

DITERIMA REALISASI SELISIH KURANG


JABATAN TARIF TARIF TANDA
NO NAMA/NIP/NPWP/NIK GOL TGL TUGAS JUMLAH JUMLAH TGL TUGAS JUMLAH JUMLAH
DLM TIM PPh SBK PPh Psl 21 PPh ps.21 TANGAN
(JML HARI) BRUTO NETO (JML HARI) BRUTO NETO
(4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) = (9 x10) (12) = (11 x 8) (13) = (11 -12) (14) (15) = (14 x 9) (16) = (15 x 8) (17) = (15 - 16) (18)
1
2
3
4
JUMLAH Rp ......... (19) Rp ........ (20) Rp .........(21)
Terbilang: ..................................................................................................................................................................................................... (22)

(23)
Yang Menerima,

(24)
NIP (25)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR PERHITUNGAN KEKURANGAN SATUAN BIAYA PEMERIKSAAN EKSTERNAL:


1) Diisi Nomor Surat Tugas 13) Diisi pengurangan jumlah bruto (11) dengan PPh Psl 21 (12)
2) Diisi Tanggal Surat Tugas 14) Diisi tanggal tugas dan jumlah hari realisasi
3) Diisi Nomor SPD 15) Diisi perkalian antara jumlah hari riil (14) dengan tarif SBK tahun 2017 (9)
4) Diisi nomor urut daftar penerimaan uang kegiatan 16) Diisi perkalian antara jumlah bruto (15) dengan tarif PPh pasal 21 (8)
5) Diisi Nama, NIP, NPWP, dan NIK pemeriksa 17) Diisi pengurangan jumlah bruto (15) dengan PPh Psl 21 (16)
6) Diisi jenjang peran pemeriksa 18) Diisi tanda tangan masing-masing penerima uang kegiatan pemeriksa/pengawas
7) Diisi golongan pemeriksa/pengawas 19) Diisi jumlah total nomor (15)
8) Diisi tarif PPh Psl 21 sesuai Golongan/ketentuan yang berlaku 20) Diisi jumlah total nomor (16)
9) Diisi tarif SBK tahun 2017 21) Diisi jumlah total nomor (17)
10) Diisi tanggal dan jumlah hari penugasan awal 22) Diisi dengan huruf sesuai nomor (19)
11) Diisi perkalian antara tarif SBK 2017 (9) dengan jumlah hari (10) 23) Diisi nama kota, tanggal, bulan, dan tahun tagihan
12) Diisi perkalian antara jumlah bruto (11) dengan tarif PPh Psl 21 (8) 24) Diisi nama pegawai yang membuat pertanggungjawaban
25) Diisi NIP pegawai yang membuat pertanggungjawaban
v
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Jl. Gatot Subroto Nomor 31
Jakarta Pusat

DAFTAR PENGELUARAN RIIL

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : ………………………………. 1)
NIP : ………………………………. 2)
Jabatan : ………………………………. 3)

berdasarkan Surat Perjalanan Dinas (SPD) nomor….…………...…..………………4)


tanggal.....................5), dengan ini kami menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :

1. Biaya transpor pegawai dan/atau biaya penginapan dibawah ini yang tidak dapat
diperoleh bukti-bukti pengeluarannya, meliputi :

No Uraian Jumlah Uang (Rp)

1 ……………………………………………………….6) …………………………7)
2 ……………………………………………………….6) …………………………7)
3 ……………………………………………………….6) …………………………7)
dst dst

......................................8)

TERBILANG : ..........................................................................................................9)

2. Jumlah uang tersebut pada angka 1 di atas benar-benar dikeluarkan untuk pelaksanaan
perjalanan dinas dimaksud dan apabila di kemudian hari terdapat kelebihan atas
pembayaran, kami bersedia menyetorkan kelebihan tersebut ke kas Negara

Demikian pernyataan ini kamu buat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan


sebagaimana mestinya.

Mengetahui / menyetujui ………………………………….10)


Pejabat Pembuat Komitmen Pelaksana SPD

..............................................11) .............................................13)
NIP........................................12) NIP.......................................14)

KETERANGAN/PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR PENGELUARAN RIIL:


1) Diisi nama pegawai yang melaksanakan perjalanan
2) Diisi NIP pegawai yang melaksanakan perjalanan
3) Diisi jabatan pegawai yang melaksanakan perjalanan
4) Diisi dengan tanggal SPD
5) Diisi dengan nomor SPD
6) Diisi rincian pengeluaran yang tidak dapat diperoleh buktinya
7) Diisi jumlah uang berdasarkan rincian biaya
8) Diisi total jumlah dari nomor 7)
9) Diisi dengan huruf sesuai nomor 8)
10) Diisi dengan nama kota, tanggal, bulan, dan tahun
11) Diisi dengan nama PPK
12) Diisi dengan NIP PPK
13) Diisi nama pegawai yang melaksanakan perjalanan
14) Diisi NIP pegawai yang melaksanakan perjalanan
I.A.3

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA

KUITANSI PEMBAYARAN
SEWA KENDARAAN

Telah dibayarkan kepada :………………………………………………………….


Untuk pembayaran sewa kendaraan dalam rangka cek fisik pemeriksaan BPK - RI
Tanggal : ……………………………………………………………..
Harga sewa perhari : ……………………………………………………………..
Total Biaya : ……………………………………………………………..
Dengan Pengemudi :
Nama : ………………………………………………………..…………….
No Telp/HP : ……………………………………………………………………..
Demikian Kuitansi pembayaran ini di buat dengan sebenar-benarnya.

…………..,…………..20….
Tim Pemeriksa BPK RI Pemilik Kendaraan

Materai

Rp. 6.000

………………………………… ………………………………..
NIP……………………………. ………………………………..

Catatan : dilampirkan fotokopi STNK kendaraan yang digunakan dan SIM Pengemudi

Anda mungkin juga menyukai