Anda di halaman 1dari 71

UNIVERSITAS JAMBI

Kampus Pinang Masak Jl. Raya Jambi-Muara KODE


Bulian Mendalo Indah, KM. 15 Kode Pos 36361
Telp. (0741) 583377, 58311
............
DOKUMEN TANGGAL
STANDAR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DIKELUARKAN
SOP PENGELOLAAN KEUANGAN DAN KAS
JUDUL PNBP
REVISI
KE : TANGGAL :
SUB. BAGIAN ANGGARAN PNBP
BAGIAN BAGIANKEUANGAN BUPK

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

BerlakunyaUndang-UndangNomor 17 Tahun 2003


tentangKeuangan Negara dan Undang-UndangNomor 1
Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara yang
mencerminkanadanyaperubahansistempenganggarantradision
almenjadipenganggaranberbasiskinerja.
Dengansistempenganggaranberbasiskinerja (performance
based budgeting), penyusunan dan
pelaksanaananggarantidakhanyaberdasarkaninput dan proses
saja, tetapiberorientasi pada output (hasilkinerja).
Universitas Jambi sebagai salah satu Perguruan Tinggi
Negeri (PTN) yang dijinkan secara penuh untuk menerapkan

SOP PENGELOLAAN KAS 1


Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU)
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor
782/KMK.05/2017 tertanggal 1 November 2017, diberi
kewenangan mengelola keuangan secara lebih fleksibel,
dengan mengutamakan produktivifitas, efisiensi dan
efektivitas. Dengan pola pengelolaan keuangan BLU
dimaksudkan agar Universitas Jambi dapat meningkatkan
pelayananannya di sektor publik.
Pada Badan Layanan Umum ini terdapat dua sumber
pendanaan, yaitu dari Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) dan dana APBN. Dana PNBP adalah dana yang
dihimpundari mahasiswaberupa SPP, dana yang
berasaldarimasyarakat, pemberdayaan fasilitas dan sumber
lainnya yang dikelola dengan pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum (PK-BLU). Sedangkan dana APBN
dana yang berasal dari Pemerintah Pusat yang diberikan untuk
pembiayaan rutin, antara lain belanja pegawai dalam hal ini
gaji, tunjangan dan belanja barang, Biaya Operasional
Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), serta Pinjaman Hibah Luar
Negeri (PHLN).
Standar Operasional Prosedur (SOP)KeuanganBadan
LayananUmuminidisusunsebagaiacuanbagi para
pengelolakeuangandalammelaksanakankegiatan dan program
agar tercapaitertibadministrasikeuangan.
UntukitudiharapkandenganadanyaSOPinipelaksanaananggara
SOP PENGELOLAAN KAS 2
ndapatterlaksanasecaraterkoordinir dan terarah,
sehinggadapatmengurangikesalahan-
kesalahansertamenekansekecilmungkinpenyimpangan.
Disusunnya SOP keuangan BLU ini juga dilatarbelakangi
bahwa pengelola keuangan pada Sub Satker, setiap periode
tertentu mengalami pergantian pejabat, dengan adanya
petunjuk teknis penggunaan anggaran ini dapat digunakan
sebagai petunjuk teknis bagi pejabat yang baru.

B. Tujuan

TujuandisusunnyaBuku Standar Operasional Prosedur


(SOP) Keuangan BLU UNJA Tahun 2017 ini yaitu:
1. Memberikangambaranumumpolapengelolaananggaran
dan organisasipengelolaanggaran pada
SubSatkerlingkupUNJA;
2. Memberikanpenjelasantentangpengertian-pengertian pada
anggaranberbasiskinerja dan polapenganggaranterpadu;
3. Memberikangambaranmekanismeatauprosedurpengajuan
dan pelaksanaankegiatan/anggaran;
4. Memberikanpemahamanmengenaiadministrasipengelolaa
nanggaransesuaiketentuan yang berlaku;
5. Memberikangambaranpolapertanggungjawaban/
pelaporanbagi para pelaksanakegiatan/anggaran.

SOP PENGELOLAAN KAS 3


C. Dasar Hukum

Beberapaketentuanumum yang mendasaripetunjuk


teknis penggunaan anggaranatas beban DIPA di lingkungan
UNJAini, yaitu:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4400);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Badan Layanan Umum;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun
2005 tentang Pengelolaan Badan Layanan Umum;

SOP PENGELOLAAN KAS 4


6. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 23 Tahun 2005
tentangPengelolaanKeuangan Badan LayananUmum;
7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
190/PMK.05/2012 Tentang Tata Cara Pembayaran Dalam
Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;
8. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
33/PMK.05/2016 Tentang
StandarBiayaMasukanTahunAnggaran 2017.
9. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
78/PMK.02/2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri keuangan Nomor 33/PMK.05/2016
tentangStandarBiayaMasukanTahunAnggaran 2017
10. Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharan Nomor Per-
47/PB/2014 tentang Petunjuk Teknis Penatausahaan,
Pembukuan dan Pertanggungjawaban Bendahara pada
Badan Layanan Umum serta Verifikasi dan Monitoring
Laporan Pertanggungjawaban Bendahara pada Badan
Layanan Umum.

SOP PENGELOLAAN KAS 5


BAB II

KETENTUAN UMUM
A. Ketentuan Umum
Ketentuan umum merupakan ketentuan yang
dijadikan sebagai pedoman teknis dalam pelaksanakan
pembayaran atas beban DIPA di lingkungan UNJA.
Ketentuan umum mengacu pada peraturan pengelolaan
keuangan yang berlaku, Ketentuan umum tersebut
sebagai berikut:

1. Pelaksanaan kegiatan harus dilakukan secara tertib


dan memenuhi ketentuan yang diperjanjikan baik
spesifikasi teknis maupun jadwal/waktu
penyelesaian;
2. Pengadaan barang dan jasa agar berpedoman pada
peraturan perundang-undangan yang berhubungan
dengan pengadaan barang/jasa pemerintah;
3. Pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan dengan
swakelola berpedoman pada SBM, SBK, dan POK
yang berlaku;
4. Penerbitan SPM didasarkan pada alokasi dana yang
tersedia dalam DIPA atau dokumen lain yang
dipersamakan dengan DIPA;
SOP PENGELOLAAN KAS 6
5. Pejabat yang menandatangani dan atau
mengesahkan dokumen yang berkaitan dengan
surat bukti yang menjadi dasar pengeluaran atas
beban APBN bertanggungjawab sepenuhnya atas
kebenaran material dan akibat yang timbul dari
penggunaan surat bukti pengeluaran;
6. Pada hakekatnya semua pembayaran dilakukan
secara langsung melalui penerbitan SPM-LS;
7. Setiap pengajuan penerbitan SPM harus
menyertakan SPP (SPP-LS/UP/TUP/GUP/ SKPA)
dan syarat-syarat kelengkapannya dengan
berpedoman pada ketentuan yang berlaku setelah
melalui proses verifikasi dan memperoleh validasi
dari pejabat yang ditunjuk/berwenang;
8. Pengajuan SPP dan penerbitan SPM harus
memperhatikan ketersediaan pagu anggaran
dalam–DIPA/DIPA Revisi atau Dokumen
Pelaksanaan Anggaran lain yang dipersamakan;
9. Penggunaan dan penggantian UP dapat dilakukan
sepanjang pagu anggaran dalam DIPA atau
dokumen pelaksanaan anggaran lainnya yang
dipersamakan dengan DIPA masih tersedia;
10. Penerbitan SPM dan SP2D harus memperhatikan
batas-batas anggaran yang tersedia dan rencana

SOP PENGELOLAAN KAS 7


penarikan yang telah ditetapkan untuk masing-
masing anggaran belanja dalam DIPA;
11. Ketentuan penggunaan materai diatur sebagai
berikut:
a. Pembayaran sampai dengan Rp 250.000,00
(dua ratus lima puluh ribu rupiah) tidak
menggunakan materai;
b. Pembayaran di atas Rp 250.000,00 (dua ratus
lima puluh ribu rupiah) sampai dengan Rp
1.000.000,00 (satu juta rupiah) menggunakan
materai Rp 3.000,- (tiga ribu rupiah);
c. Pembayaran di atas Rp 1.000.000,00 (satu juta
rupiah) menggunakan materai Rp 6.000,00
(enam ribu rupiah).
12. Sisa pengeluaran anggaran Rupiah Murni harus
disetor kembali ke Rekening Kas Negara yang
dilakukan dengan SPM Pengembalian Belanja yang
diterbitkan oleh satker. Sedangkan untuk sisa
pengeluaran anggaran PNBP disetorkan ke
Rekening BLU;
13. Ketentuan Perjalanan Dinas oleh pihak ketiga:
a. Pembelian/pengadaan tiket dan/atau biaya
penginapan dapat dilakukan melalui Pihak
Ketiga;

SOP PENGELOLAAN KAS 8


b. Pihak ketiga dapat berupa event organizer, biro
jasa perjalanan, maskapai penerbangan, dan
perusahaan jasa perhotelan/penginapan;
c. Penetapan pihak ketiga, dilakukan melalui
mekanisme pengadaan barang/jasa sesuai
peraturan perundang-undangan;
d. Kontrak dengan pihak ketiga dapat dilakukan
untuk satu paket kegiatan atau untuk kebutuhan
periode tertentu;
e. Nilai kontrak tidak diperkenankan melebihi
ketentuan tarif tiket dan penginapan yang telah
ditetapkan;
f. Pembayaran kepada pihak ketiga didasarkan
atas kerja yang telah diselesaikansebagaimana
diatur dalam kontrak;
g. Atas dasar kerja yang telah diselesaikan, Pihak
Ketiga mengajukan tagihan kepada PPK.
14. Uang Harian dipertanggungjawabkan sesuai jumlah
hari yang dipergunakan dalam perjalanan dinas
sesuaiperaturan yang berlaku;
15. Biaya Transportasi dan biaya penginapan perjalanan
dinas dipertanggungjawabkan sesuai biaya riil yang
dikeluarkan berdasarkan bukti pengeluaran yang
sah;

SOP PENGELOLAAN KAS 9


16. Pengadaan Barang/Jasa yang dibayar dengan UP
maksimal adalah Rp 50.000.000,00, dengan
ketentuan sbb:
a. Pembayaran s.d. Rp. 10.000.000,00
1) kuitansi sah UNJA ditandatangani PPK dan
BP/BPP;
2) nota pembelian yang sah, (sebagai
lampiran);
3) apabila nota pembelinya banyak dapat
direkap;
4) SIUP NPWP, Faktur pajak, SSP (bila
dipersyaratkan).
b. Pembayaran Rp 10.000.000,00 s.d. Rp
20.000.000,00
1) Kuitansi sah UNJA ditandatangani PPK,
BP/BPP, penerima pembayaran dan
tandatangan dan stempel toko,serta materai;
2) Kuitansi diketahui Pejabat Pengadaan
dengan keterangan bahwa nilai yang
tercantum dalam kuitansi tersebut telah
sesuai dengan HPS dan tandatangan
penerima barang dengan keterangan bahwa
barang tersebut telah diterima dan digunakan
untuk keperluan dinas;

SOP PENGELOLAAN KAS 10


3) SIUP NPWP, Faktur Pajak, SSP bila
dipersyaratkan.
c. Pembayaran Rp 20.000.000,00 s.d. Rp
50.000.000,00
1) Kontrak/perjanjian sederhana antara (pihak I)
dan Penyedia barang (pihak II);
2) Kuitansi tanda tangan PPK, BP/BPP
Penerimaan pembayaran;
3) SIUP, NPWP, Faktur Pajak, SSP;
4) Berita acara serah terima barang;
5) Berita acara pembayaran;
6) Berita acara prestasi pekerjaan (apabila
bertermin).

SOP PENGELOLAAN KAS 11


BAB III
PERSIAPAN ADMINISTRASI DAN
TANGGUNG JAWABPENGELOLA ANGGARAN
A. Persiapan Administrasi

Persiapanadministrasipentingdilakukankarenamenc
akup proses
mencermatidokumenpendukungpelaksanaanpembayara
n dan pendukunglainnya yang diperlukan,antara lain:
1. Menelitidenganseksama DIPA dan
PetunjukOperasionalKegiatan (POK) yang
telahditerima,
apakahmasihadakekeliruan/kesalahandalamperhitung
an, redaksi, uraiankegiatan,
biayasertaadanyaperubahanalokasi, waktu dan harga,
makadengansegeramengajukanrevisi/ralatsesuaiketen
tuan yang berlaku;
2. Berdasarkan DIPA, Satkerbersama Sub
SatkerlingkupUNJA, menyusunRencanaKegiatan
danPenganggaranTerpadu (RKPT);

SOP PENGELOLAAN KAS 12


3. Menunjukpejabat inti Satker dan Sub
SatkerlingkupUNJA;
4. MenunjukPejabatPelaporanbaikditingkatSatkermaupu
n Sub Satkerditetapkan oleh PPK atasnama KPA;
5. Mengisi dan
menandatanganiblankospesimentandatangan yang
diperlukan pada KPPN dan Bank Pemerintah;
6. MembukaRekening Giro di Bank Pemerintah yang
terdekatsertamengajukanpermintaan NPWP ke Kantor
PelayananPajak;
Selainpersiapanadministrasi,
makaperluditerbitkanbeberapakeputusansebagailandasa
nhukumpelaksanaananggaran, meliputi:
1. Penetapanunsur-
unsurpengelolaanggaranSatkerterdiridari KPA, PPK,
BendaharaPenerima dan BendaharaPengeluaran,
pada Sub Satkerterdiridari PPK,
BendaharaPengeluaranPembantu (BPP),
PejabatPengujiTagihan/Penandatangan SPM, dan
PPABP;
2. Mengacu pada butir 1 diatas, Rektorselaku KPA
mengajukanusulanpengelolaanggaran Satker dan Sub
Satker kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal
dengan mengacu kepada Persayaratan Personil

SOP PENGELOLAAN KAS 13


Pelaksana Kegiatan Satuan Kerja Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi;
3. Penerbitankeputusan oleh KPA
sesuaidengankewenangannyameliputi:
a. PenetapanBendaharaPengeluaran dan
Penerimaan;
b. PenetapanBendaharaPengeluaranPembantu
(BPP);
c. PenunjukanPenerima/PengurusBarang;
d. PenetapanTunjanganKompensansiKerja dan
sejenisnya;
e. Organisasi dan Tata Kerja yang
dilengkapidenganstrukturorganisasipengelolaanang
garan dan kegiatan;
f. PenetapanPenanggungjawabKegiatan;
g. Surat Keputusan lainnya yang
dianggapperluuntukkelancaranpelaksanaantugas.

4. Penerbitankeputusan oleh KPA:


a. Penunjukanstaf PPK;
b. Penunjukan Tim Teknislainnya;
c. PenunjukanPejabat/PanitiaPengadaan;
d. PenunjukanPetugasPemeriksaBarangatauPemerik
sa Hasil Pekerjaan;
e. RencanaOperasionalPelaksanaanAnggaranKerja;

SOP PENGELOLAAN KAS 14


f. Penerbitan SK-SK lain yang diperlukan.

B. Pengelola Keuangan BLU


Pejabatpengelolaanggaran DIPA BLU UNJAterdiriatas:
1. Kuasa Pengguna Anggaran: Rektor UNJA selaku
Pimpinan BLU
2. PejabatPenerbit/Penandatangan SPM
3. Bendaharawan:
a. Bendahara Penerima;
b. Bendahara Pengeluaran;
c. BendaharaPengeluaranPembantu;
4. PejabatPembuatKomitmen
a. Program/kegiatantingkatUniversitas
b. Program/kegiatan tingkat Fakultas dan Lembaga
a) Non Pengadaan Barang dan Jasa : Pejabat
Bersertifikat PBJ
b) Pengadaan Barang dan Jasa : Pejabat
Bersertifikat PBJ
c. Program/kegiatanPascasarjana
a) Non Pengadaan Barang dan Jasa : Pejabat
Bersertifikat PBJ

SOP PENGELOLAAN KAS 15


b) Pengadaan Barang dan Jasa : Pejabat
Bersertifikat PBJ
5. BPP (Bendahara Pengeluaran Pembantu)
a. BPP BUPK
b. BPP BAK, UPT dan Lembaga;
c. BPP Program Pasca Sarjana
d. BPP Fakultas-Fakultas
6. PetugasTeknisPenerima SPP dan Penguji SPP;
7. Petugas teknis pembuat SPM;
8. Petugas PengujiSPP/SPM
9. Petugas teknis pembuat SP2D;
10.Tim Monitoring Anggaran (SPP, SPM, dan serapan
anggaran);
11.PetugaspembantuAdministrasiKeuangan.

SOP PENGELOLAAN KAS 16


BAB IV
MEKANISME PELAKSANAAN ANGGARAN

A. PROSEDUR PENERIMAAN DANA PENDIDIKAN

1. Prosedurpenerimaandanapendidikan(SPP, UKT,
SP, Wisuda)di UniversitasJambi:
a. LPTIKmembuat data tagihanpembayaran yang
dapat di akses olehbank dan
mahasiswamelakukanpembayaran secara online
di bank yang ditunjukolehUniversitasJambi.
b. BendaharaPenerima menerima report data
penerimaan dari Bank dan LPTIK
c. Bendahara Penerima melakukan validasi data
dari bank dengan merekonsiliasi data tersebut
dengan data yang ada dari LPTIK
d. Pihakbank juga mengirimkan data hardcopy
(reportrekeningkoran) ke BagianKeuangan. Dari
data Rekening Giro
kemudiandibuatPembukuanBendaharaPenerimaa
n yang meliputiBuku Kas Umum (BKU) dan
BukuPembantu (BP) yang
ditandatanganiolehBendaharaPenerimaan dan
KPA.
e. Bendahara Penerima kemudianmencetak data
yang telah divalidasi dan direkonsiliasi

SOP PENGELOLAAN KAS 17


menjadiRekapitulasiPembayaranMahasiswauntuk
divalidasidenganReportRekening Giro daribank.
f. RekapitulasiPembayaranMahasiswa yang
sudahdivalidasikemudiandijadikansebagaidasarp
embuatanRekapitulasiPenerimaanPendidikan
(RPP) yang
ditandatanganiBendaharaPenerimaan dan
diketahuiolehKasubagPNBP.
g. BendaharaPenerimaankemudianmenyusunLapor
anPertanggungjawaban (LPJ) berdasarkan BKU
yang kemudiandilaporkan ke KPPN
palinglambat10harikerjasetelahberakhirnyabulan
yang bersangkutan, kemudianLPJ diserahkan ke
BagianAkuntansiuntukdiprosesdalamJurnal Kas
Masuk (JKM) dan JurnalUmum (JU) yang
menghasilkanLaporanKeuangan.

2. ProsedurPenerimaan Dana (Non SPP, UKT, SP,


Wisuda) (SetorLangsung ke
RekeningPenerimaan) UniversitasJambi:
a. Pihakketigamenyetorkandananya ke Rekening
Penerimaan dengan Slip Setoran Bank (SSB)
berdasarkan ID Tagihan dari LPTIK.

SOP PENGELOLAAN KAS 18


b. SSB dan ID Tagihan yang
telahdivalidasiolehbankdiserahkan kepada
Bendahara Penerima.
c. Berdasarkanrekeningkoran dan
kuitansitersebutkemudiantransaksidibukukan ke
Buku Kas Umum (BKU) dan BukuPembantu (BP)
BendaharaPenerimaan
d. BKU dan BP kemudianditeliti dan
ditandatanganiolehBendahara Penerima dan
KPA.
e. Bendahara
PenerimaankemudianmenyusunLaporanPertangg
ungjawaban (LPJ) berdasarkan BKU yang
kemudiandilaporkan ke KPPN
palinglambat10harikerjasetelahberakhirnyabulan
yang bersangkutan, kemudianLPJ diserahkan ke
BagianAkuntansiuntukdiprosesdalamJurnal Kas
Masuk (JKM) dan JurnalUmum (JU) yang
menghasilkanLaporanKeuangan.

B. PROSEDUR TRANSFER DANA UNTUK OPERASIONAL


1. BendaharaPengeluaranmengajukansuratpermohonan
operasionaldana BLU
kepadaKuasaPenggunaAnggaran (KPA)

SOP PENGELOLAAN KAS 19


dengandilampiri Surat Permohonan dan rincianSP2D
Dana BLU yang
dilegalisasiolehKepalaBagianKeuangan.
2. KPA
memberikanpersetujuankepadaBendaharaPenerimaa
nuntukdiproses.
3. BendaharaPenerimaanmemprosessuratpermohonand
ana BLU denganmembuatsuratpemindahbukuandana
BLU dan dilegalisasioleh KPA.
BendaharaPenerimaanmelakukanproses transfer
dana BLU ke RekeningBendaharaPengeluaran.

KPA

1 2
BendaharaPengelua Bendahara
ran 3 Penerimaan

C. PENGAWASAN, PEMBUKUAN DAN PELAPORAN

1. Pengawasan

SOP PENGELOLAAN KAS 20


Pelaksanaankinerja BLU dilakukan di
bawahpengawasantimberikutini:
a. Internal
Pengawasaninternaldilakukanoleh:
1) Tim SPI (Satuan PengawasanInternal)

b. Eksternal
Pengawasaneksternaldilakukanoleh:
1) KAP (KantorAkuntanPublik)
2) Badan/Instansi yang ditunjuk

2. Pembukuan dan Pelaporan

Pada dasarnya,
formatbukubendaharaadalahmengacu pada
PerdirjenPerbendaharan Nomor
47/PB/2014tentangPetunjukTeknis Penatusahaan,
Pembukuan dan Pertanggungjawaban Bendahara
pada Badan Layanan Umum serta Verifikasi dan
Monitoring Laporan Pertanggungjawaban Bendahara
Pada Badan Layanan Umum.SesuaidenganBab III
pasal7ayat 1 s/d 5 dalamPerdirjen
47/PB/2014mengenaiPembukuanBendaharamenyeb
utkan:

SOP PENGELOLAAN KAS 21


a. Bendaharamenyelenggarakan pembukuan
terhadap seluruh uang yang ditatausakannya
b. Pembukuan Bendahara terdiri dari Buku Kas
Umum, Buku Pembantu dan Buku Pengawasan
Anggaran.
c. PembukuanBendahara dilaksanakan atas
dasardokumensumber.
d. Bendahara yang mengelola lebih dari satu DIPA
harus memisahkan pembukuannya sesuai DIPA
masing-masing
e. Pembukuan oleh Bendahara Penerimaan dan
Bendahara Pengeluaran dan BPP dilakukan
secara terpisah sesuai tanggungjawab masing-
masing.
Dalampasal8BabPerdirjen 47/PB/2014disebutkan:
a. Tata cara pembukuan Bendahara pada BLU
diatur sebagaimana tercantum dalam Lampiran I
Perdirjen 47/PB/2014
b. Dalam rangka keseragaman format, model buku
Bendahara pada BLU diatur sebagaiman
tercantum dalam Lampiran II Perdirjen
47/PB/2014
DalamBab VI Perdirjen
47/PB/2014tentangLaporanPertanggungjawabanBend

SOP PENGELOLAAN KAS 22


aharapada Badan Layanan Umum pada pasal 11
disebutkanbahwa:
a. Bendahara pada BLU wajib menyusun LPJ
Bendahara pada BLU secara bulanan atas uang
yang dikelolanya.
b. LPJ Bendahara pada BLU disusun dari hasil
rekonsiliasi LPJ Bendahara Penerima dan
Bendahara Pengeluaran berdasarkan Buku Kas
Umum, buku-buku pembantu dan buku
pengawasan anggaran yang telah diperiksa dan
direkonsiliasi oleh Pemimpin BLU atau pejabat
yang ditunjuk.
c. LPJ Bendahara pada BLU disusun sebagaimana
diatur dalam format I lampiran IV Perdirjen
47/PB/2014 dengan dilampiri:
1) Daftar rincian saldo rekening yang dikelola
Bendahara Penerima, Bendahara
Pengeluaran dan BPP disusun sebagaimana
diatur dalam format II lampiran IV perdirjen
47/PB/2014.
2). Rekening koran untuk rekening yang dikelola
oleh Bendahara Penerimaan dan Bendahara
Pengeluaran.
3) Berita Acara Pemeriksaan Kas dan
Rekonsiliasi
SOP PENGELOLAAN KAS 23
4) Konfirmasi Penerimaan Negara yang
diterbitkan oleh KPPN (bila ada)
5) LPJ Bendahara pada BLU yang benar
disampaikan ke KPPN paling lambat tanggal
10 (sepuluh) bulan berukutnya dan saat
pengajuan pengesahan sebagai data
pembanding bagi KPPN.

D. PROSEDUR PENCAIRAN ANGGARAN PNBP


1. Prosedur Pencairan Dana UP, TUP

PELAKSANA
KEGIATAN BPP dan PETUGAS
(UP, GUP, TUP) Pejabat PEMBUAT SPP
Pembuat
Komitmen
(PPK)
PENGUJI SPP PNBP

PETUGAS PEMBUAT SPM

Keterangan:
a. Pelaksanakegiatanmengajukanusulan/
proposalkepadaPejabatPembuatKomitmenunitkerj
a/fakultasberdasarkanRencanaBisnis&Anggaran
(RBA) yang ada.

SOP PENGELOLAAN KAS 24


b. PPK menyampaikanproposal yang
disetujuikepadaBendaharaPengeluaranPembantu
(BPP) dan petugaspembuat SPP.
c. BPP/ Pembuat SPP menyusun dan
menyampaikandokumen Surat
PermintaanPembayaran (SPP) kepadapenguji
SPP untukdiuji dan dikoreksikebenaran dan
kelengkapannya dalam waktu 1 (satu) hari kerja.
d. Penguji SPP menyerahkankembali SPP
kepadaPejabatPembuatKomitmenuntuk diuji dan
ditandatangani, selanjutnya dalam waktu paling
lambat 2 (dua) hari
diajukankepadaPejabatPenerbit/Penandatangan
SPM.
e. Penerbit/Penandatangan SPM menyerahkan SPP
yang telahdisetujuioleh PPK kepadaPenguji dan
pembuat SPM untukdiperiksakebenaran dan
kelengkapanberkasnya dalam waktu maksimal 2
(dua) hari. SelanjutnyaPenguji SPM
menyampaikan SPM
kepadaPejabatPenerbit/Penandatangan SPM
untukditandatangani.
f. SPM yang telahditandatangani dan
berkaslampiran dan
kelengkapannyadisampaikankepadaBendahara
Pengeluaran Universitas untuk diverifikasi dan
divalidasi sesuai dengan aturan dan ketersediaan
dana masing-masing unit dan fakultas dalam
waktu paling lama 2 (dua) hari.
g. Bendahara Pengeluaran selanjutnya
menyerahkan SPM dan berkas kelengkapannya
kepada pembuat Surat Perintah Pencairan Dana

SOP PENGELOLAAN KAS 25


(SP2D)untukdapatditerbitkan Surat
PerintahPencairan Dana (SP2D) dalam waktu
paling lambat 2 (dua) hari..
h. Petugas SP2D mencetak dan menyampaikan
SP2D kepadaBendaharaPengeluaran.
i. BendaharaPengeluaranmengajukanpermohonanp
encairanke KPA sesuai SP2D, dan KPA
memberikanperintahprosespencairandanakeBend
aharaPenerima,
selanjutnyaBendaharaPenerimamengajukanperm
ohonanpindahbuku yang disetujuioleh KPA dan
melakukan transfer ke
rekeningBendaharaPengeluaransesuaidokumen
SP2D.
j. BendaharaPengeluaranmencairkan/
mentransferdanake rekening
BendaharaPengeluaranPembantu (BPP) dalam
waktu 1 (satu) hari kerja.

SOP PENGELOLAAN KAS 26


2. Prosedur Pencairan Dana GUP, GUP Nihil, TUP Nihil dan LS

Pelaksana KPPN/
BPP/BP PPK PPSPM
Kegiatan PNBP

Bukti Bukti
SPP GUP SPM GUP SPM GUP
Pengeluara Pengeluar NIHIL NIHIL NIHIL
n an

Dokumen
Dokumen Dokumen
Pendukung
Pendukung Pendukung

ADK ADK

Pengembalian
Permintaan
Pengembalian
GUP
SPP GUP NIHIL

Keterangan:
a. Pelaksana kegiatan menyerahkan bukti-bukti
pengeluaran kepada BPP
b. Dokumen pendukung SPP-GUP NIHIL/LS berupa
bukti-bukti pengeluaran yang lengkap dan benar
diverifikasi dan divalidasi oleh BPP dalam waktu 2
(dua) hari kerja.

SOP PENGELOLAAN KAS 27


c. BPP mengajukan SPP-GUP/TUP/Nihil LS ke
pembuat SPP untuk diuji dan selanjutnya diajukan
kepada PPK
d. Setelah disetujui dan ditandatangani oleh PPK
diteruskan ke penerbit SPM untuk diterbitkan
SPM GUP/TUP Nihil dan LS-nya dalam waktu
paling lama 2 (dua) hari kerja.
e. SPM GUP/TUP Nihil dan LS beserta
kelengkapannya diajukan ke Bendahara
Pengeluaran untuk diverifikasi dan divalidasi
sesuai dengan peraturan yang berlaku serta
ketersediaan dana dalam waktu 1 (satu) hari kerja
f. Bendahara Pengeluaran menyerahkan berkas
GUP/TUP Nihil dan LS ke Pembuat SP2D untuk
diterbitkan SP2D-nya pada hari yang sama.
g. Pembuat SP2D mencetak dan menyampaikan
SP2D kepadaBendaharaPengeluaran.
h. BendaharaPengeluaranmengajukanpermohonanp
encairan ke KPA sesuai SP2D, dan KPA
memberikanperintahprosespencairandana ke
BendaharaPenerima,
selanjutnyaBendaharaPenerimamengajukanperm
ohonanpindahbuku yang disetujuioleh KPA dan
melakukan transfer ke
rekeningBendaharaPengeluaransesuaidokumen
SP2D.
i. Setelah SP2D diterima, dalam waktu 1 (satu) hari
BendaharaPengeluaranmencairkan/mentransferd
anasesuai SP2D ke rekening
BendaharaPengeluaranPembantu (BPP)ataupun
juga pihak ke tiga.

SOP PENGELOLAAN KAS 28


SOP PENGELOLAAN KAS 29
E. DOKUMEN BUKTI PENGELUARAN/PEMBAYARAN
Untuk mempertanggungjawabkan penggunaan
anggaran diperlukan tanda bukti pengeluaran yang terdiri
dari :
1. Kuitansi
Kuitansi atau tanda bukti pengeluaran uang Negara
adalah tanda bukti pembayaran terhadap
perorangan/pihak ketiga, terdiri dari:
a. Mencantumkan nama jabatan yang lengkap
b. Jumlah yang ditulis antara angka dengan huruf
harus sama;
c. Uraian untuk pembayaran yang jelas dan singkat;
d. Ditandatangani oleh yang berhak menerima uang
dan di bawah tanda tangan harus ditulis nama
jelas dan alamat lengkap serta dibubuhi stempel
resmi badan usaha dan materai (materai 3.000
untuk belanja mulai dari Rp.250.000,- sampai
dengan Rp. 999.999,- dan materai Rp. 6.000,-
untuk belanja mulai dari Rp. 1.000.000,-)
e. Setuju dibayar oleh PPK dan lunas dibayar oleh
BP dan BPP;
f. Kuitansi sudah didaftarkan pada buku penerimaan
barang (daftar gudang)
g. Uraian angka dan kalimat ditulis menggunakan
mesin tulis/komputer atau ditulis dengan huruf
SOP PENGELOLAAN KAS 30
latin dengan menggunakan bahasa resmi, jelas,
mencantumkan tempat dan tanggal penagihan;
h. Tidak ada coretan/tindasan/bekas hapusan;
i. Bukti pembayaran berupa bon tunai dari
Toko/Pihak Ketiga yang nilai pembayarannya
kecil dan tidak disertai kuitansi, maka nilai total
kumpulan bon-bon dapat dibuatkan kuitansi induk
yang di tanda tangani oleh PPK, BPBPP,
denganmelampirkan bon-bon tersebut;
j. Mencantumkan NPWP badan usaha/rekanan
yang bersangkutan;
k. Apabila halaman muka kuitansi tidak diuraikan
agar dilampiri dengan faktur, nota dan rincian
transaksi;
l. Kuitansi dilengkapi dengan faktur pajak dan SSP
yang ditandatangani oleh badan usaha.
m. Contoh format kuitansi sebagaimana lampiran 1

2. Daftar Nominatif Pembayaran Honor


a. Mencantumkan judul dan tanggal pelaksanaan
kegiatan serta nomor dan tanggal Surat
Keputusan yang menjadi dasar pelaksanaan dan
pembayaran honor kegiatan tersebut.
b. Mencantumkan nama, golongan, NPWP, jabatan
yang lengkap
SOP PENGELOLAAN KAS 31
c. Nama penerima dan besaran honor harus sesuai
dengan Surat Keputusan Pembayaran
d. Besaran honor tidak boleh melebihi standar biaya
masukan yang dikeluarkan oleh Kementerian
Keuangan
e. Jumlah yang ditulis antara angka dengan huruf
harus sama;
f. Memperhitungkan jumlah PPh sesuai dengan
golongan yang bersangkutan
g. Mencantumkan nomor rekening penerima dan
nama bank persepsi
h. Daftar nominatif ditandatangani oleh penanggung
jawab kegiatan
i. Setuju dibayar oleh PPK dan lunas di bayar oleh
BP dan BPP;
j. Ditulis uraian angka dan kalimat menggunakan
mesin tulis/komputer
k. atau ditulis dengan huruf latin dengan
menggunakan bahasa resmi, dan jelas;
l. Tidak ada coretan/tindasan/bekas hapusan;
m. Dilengkapi dengan Surat Pernyataan Tanggung
Jawab Belanja (SPTB) LS dan Surat Pernyataan
Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang
ditandatangani oleh PPK.

SOP PENGELOLAAN KAS 32


n. Contoh Daftar Nominatif sebagaimana tercantum
dalam lampiran 2
o. Contoh SPTB LS sebagaimana tercantum dalam
lampiran 3

3. Bukti Pengeluaran untuk Perjalanan Dinas


a. Surat Tugas pejabat yang berwenang, yang
dilengkapi dengan undangan (jika ada);
b. Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) yang
ditandatangani dan distempel oleh panitia
penyelenggara kegiatan;
c. Bukti pengeluaran yang sah untuk biaya
transportasi pegawai terdiri dari :
1) Tiket pesawat (PP) dilengkapi dengan
boarding pass dan airport tax (apabila
perjalanan menggunakan pesawat)
2) Tiket bus/kereta api asli (PP) jika
menggunakan transportasi darat
d. Bukti pengeluaran yang sah untuk biaya
penginapan adalah bill hotel atau bukti
pembayaran lainnya yang dikeluarkan oleh hotel
tempat menginap, dan disahkan oleh pejabat
yang berwenang.
e. Bila bukti pengeluaran tidak lengkap dan tidak
dapat diyakini kebenarannya, maka
SOP PENGELOLAAN KAS 33
pejabat/pegawai yang melakukan perjalanan
dinas harus membuat daftar pengeluaran riil yang
diketahui oleh PPK.
f. PPK menilai kesesuaian dan kewajaran atas
biaya-biaya yang tercantum dalam daftar
pengeluaran riil.
g. Format SPPD dan Daftar Pengeluaran Riil
diseusuaikan dengan Lampiran I dan Lampiran IX
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 113/PMK.05/2012

4. Pengajuan SPP
Pengajuan SPP memperhatikan syarat-syarat sebagai
berikut.
a. SPP-LS untuk Pengadaan Barang/Jasa
dilengkapi dengan:
1) SPTB, sesuai dengan format lampiran 3
2) Surat Pernyataan LS kepala
kantor/Satker/PPK atau pejabat lain yang
ditunjuk mengenai penetapan rekanan
pemenang;
3) Surat Perjanjian/Kontrak/SPK, yang
mencantumkan, Identitas Penerima Kontrak,
Nomor Rekening badan usaha, nama bank
penerima, NPWP, Nilai Kontrak, Lingkup
SOP PENGELOLAAN KAS 34
pekerjaan, dan Jadwal Penyelesaian
Pekerjaan, serta hak dan kewajiban masing-
masing;
4) Ringkasan Kontrak sesuai dengan lampiran
8untuk Rupiah Murni dan PNBP dann sesuai
dengan lampiran 9 untuk PHLN;
5) Melampirkan fotokopi Kartu NPWP dan
Rekening Bank pihak ketiga;
6) Kuitansi yang disetujui oleh KPA/PPK atau
pejabat lain yang ditunjuk;
7) Faktur Pajak beserta SSP-nya yang telah
ditandatangani oleh Wajib Pajak;
8) Jaminan Bank yang dikeluarkan oleh bank
untuk pengadaan barang/jasa di atas
Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah),
dilengkapi dengan SPTJM yang menyatakan
bahwa jaminan Bank atau asuransi tersebut
sah dan masih berlaku yang ditandatangani
oleh KPA/PPK serta pihak ketiga yang
bersangkutan untuk pembayaran uang
muka, pembayaran termin dan pemeliharaan
pekerjaan;
9) Berita Acara Penyelesaian/Prestasi
Pekerjaan untuk pekerjaan yang dibayarkan
secara bertahap;
SOP PENGELOLAAN KAS 35
10) Berita Acara Serah Terima Pekerjaan untuk
pekerjaan yang dibayarkan 100%;
11) Berita Acara Pembayaran untuk Kontrak yang
dibayarkan per termin dan NPPHLN;
12) Berita Acara diatas dibuat
sekurangkurangnya dalam rangkap lima dan
disampaikan kepada:
a) Asli dan satu tembusan untuk PP-SPM,
dan asli dikembalikan ke Satker/PPK
setelah SPM diterbitkan;
b) Masing-masing 1 tembusan untuk pihak
yang membuat kontrak;
c) Satu Tembusan untuk pejabat pelaksana
Pemeriksa Pekerjaan.
13) Dokumen lain yang dipersyaratkan untuk
kontrak yang dananya sebagian atau
seluruhnya bersumber dari Pinjaman/Hibah
Luar Negeri antara lain:
a) Naskah Perjanjian Pinjaman/Hibah Luar
Negeri (NPPHLN);
b) Nomor Register Hibah;
c) No Objection Letter (NOL);
d) Kontrak/Surat Perintah Kerja (SPK);
e) Invoice (Surat Tagihan dari Rekanan).

SOP PENGELOLAAN KAS 36


b. Syarat Pengajuan SPP untuk pembayaran
Biaya Langganan Daya dan Jasa (Listrik,
Telepon dan Air) dilengkapai dengan:
1) SPTB, sesuai dengan format lampiran 3
2) Bukti tagihan daya dan jasa yang telah
dilegalisir oleh pejabat yang berwenang;
3) Nomor Rekening dan NPWP Pihak Ketiga
(P.T. PLN, P.T. Telkom, PDAM, dll);
4) Dalam hal pembayaran langganan Daya dan
Jasa belum dapat dilakukan secara langsung,
Satker yang bersangkutan dapat melakukan
pembayaran dengan UP;
5) Tunggakan langganan daya dan jasa tahun
anggaran sebelumnya dapat dibayarkan oleh
Satker sepanjang dananya tersedia dalam
DIPA berkenaan;

c. SPP-LS untuk Perjalanan Dinas dilengkapi


dengan:
1) SPTB, sesuai dengan format lampiran 3
2) Surat Tugas dari Pejabatberwenang;
3) Khusus perjalanan dinas luar negeri,
dilengkapi dengan Surat Persetujuan dari
Sekretariat Negara dan PasporDinas.

SOP PENGELOLAAN KAS 37


4) Daftar Nominatif yang ditandatangani oleh
pejabat yang berwenang memerintahkan
perjalanan dinas (PPK) dan disyahkan oleh
Pejabat yang berwenang di KPPN. Daftar
Nominatif sekurang-kurangnya berisi:
a) Nama, NIP;
b) Pangkat/Golongan;
c) Nomor Surat Tugas
d) Kota Tujuan;
e) Tanggal Keberangkatan;
f) Tanggal Kembali
g) Lama Perjalanan Dinas; dan
h) Rincian Biaya.
i) Jumlah Biaya

d. SPP-LS untuk Honorarium dilengkapi dengan:


1) SPTB, sesuai dengan format lampiran 3
2) Untuk fakultas dan Program Pascasarjana,
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
(SPTJM) yang ditandatangani oleh PPK yang
tercantum dalam SK yang dikeluarkan oleh
Rektor.
3) Bagi lembaga/biro/unit, SPTJM ditanda
tangani oleh ketua lembaga/kepala

SOP PENGELOLAAN KAS 38


biro/kepala unit yang bersangkutan, sebagai
pertanggungjawaban terhadap PPK
universitas.
4) Surat Keputusan kepanitiaan yang
mencantumkan nama, jabatan, dan besaran
honor yang ditanda tangani oleh PPK
masing-masing;
5) Daftar Nominatif Pegawai yang menerima
honorarium yang ditandatangani oleh
penanggungjawab kegiatan, PPK, BP dan
BPP;
6) SSP PPh Pasal 21;
7) Daftar Hadir (untuk lembur).

e. Syarat Pengajuan SPP-UP


1) UP
digunakanuntukkeperluanmembiayaikegiatan
operasionalsehari-hariSatker dan
membiayaipengeluaran yang
tidakdapatdilakukanmelaluimekanismePemba
yaran LS.
2) UP merupakanuangmukakerjadariKuasa
BUN kepadaBendaharaPengeluaran yang
dapatdimintakanpenggantiannya (revolving)

SOP PENGELOLAAN KAS 39


3) Pembayarandengan UP yang dapatdilakukan
oleh BendaharaPengeluaran/ BPP
kepadasatupenerima/penyediabarang/jasa
paling banyaksebesarRp 50.000.000,00 (lima
puluhjuta rupiah), kecualiuntukpembayaran
honorarium dan perjalanandinas.
4) UP
dapatdigunakanuntukpembayaranbelanjabara
ng, modal, dan belanja lain-lain.
5) Pemberian UP kepada Unit
Kerjaberdasarketentuanberikut:
(a) Rp. 50.000.000,00 (lima puluhjuta rupiah)
untukpagujenisbelanja yang
bisadibayarkanmelalui UP
sampaidenganRp 900.000.000,00
(sembilanratusjuta rupiah);
(b) Rp.100.000.000,00 (seratusjuta rupiah)
untukpagujenisbelanja yang
bisadibayarkanmelalui UP di atasRp
900.000.000,00 (sembilanratusjuta
rupiah) sampaidenganRp
2.400.000.000,00
(duamilyarempatratusjuta rupiah);

SOP PENGELOLAAN KAS 40


(c) Rp.200.000.000,00 (duaratusjuta rupiah)
untukpagujenisbelanja yang
bisadibayarkanmelalui UP di atasRp
2.400.000.000,00
(duamilyarempatratusjuta rupiah)
sampaidenganRp 6.000.000.000,00
(enammilyar rupiah); atau
(d) Rp500.000.000,00 (lima ratusjuta rupiah)
untukpagujenisbelanja yang
bisadibayarkanmelalui UP di atasRp
6.000.000.000,00 (enammilyar rupiah).
6) UP dapatdiajukan oleh Unit Kerja pada KPA
denganmelampirkan:
(a) RincianPenggunaan Dana UP;
(b) Surat Pernyataan UP yang
menyatakanbahwa UP
tersebuttidakuntukmembiayaipengeluara
n-pengeluaran yang
menurutketentuanharusdengan LS,
sebagaimanaContoh Format Surat
Pernyataan UP Pada Lampiran 5.

SOP PENGELOLAAN KAS 41


f. Syarat Pengajuan SPP-TUP
Pengajuan TUP, wajib dilengkapi:
1) Rincian Penggunaan Dana untuk kebutuhan
mendesak dan riil yang dimintakan TUP
2) Surat Pernyataan yang memuat pernyataan:
a) Bahwa kegiatan yang dibiayai tersebut
tidak dapat dilaksanakan/dibayar melalui
penerbitan SPM-LS dan UP tidak
mencukupi untuk membiayai kegiatan
tersebut;
b) Penggunaan dana TUP maksimal 1
bulan sejak SP2D diterbitkan;
c) Apabila tidak habis dalam satu bulan
Bendahara menyetorkan sisa dana TUP
ke kas negara
d) Format surat pernyataan TUP
sebagaimana tercantum dalam lampiran6

g. Syarat Pengajuan SPP-GUP/NIHIL


1) SPTB, sesuai dengan format lampiran 4
2) Faktur Pajak dan Surat Setoran Pajak (SSP)
berkenaan yang telah dilegalisir oleh
KPA/PPK atau Pejabat yang ditunjuk.

SOP PENGELOLAAN KAS 42


h. Syarat Pengajuan SPP Pengadaan Tanah
Pembayaran pengadaan tanah untuk kepentingan
umum dilaksanakan melalui:
1) Pengajuan SPP-LS dilengkapi dengan:
a) Persetujuan Panitia Pengadaan Tanah
untuk tanah yang luasnya lebih dari 1
(satu) hektar di kabupaten/kota
b) Foto copy bukti kepemilikan tanah
c) Kuitansi
d) SPPT PBB tahun transaksi
e) Surat persetujuan harga
f) Pernyataan dari penjual bahwa tanah
tersebut tidak dalam sengketa dan tidak
sedang dalam agunan
g) Pelepasan/penyerahan hak atas
tanah/Akta Jual Beli dihadapan PPAT
h) SSP PPh final atas pelepasan hak
i) Surat pelepasan hak adat (bila
diperlukan).

2) Pengajuan SPP-UP/TUP dilengkapi dengan:


a) Pengadaan tanah yang luasnya kurang
dari 1 (satu) hektar dilengkapi
persyaratan daftar nominatif pemilik

SOP PENGELOLAAN KAS 43


tanah yang ditandatangani oleh Kuasa
PA;
b) Pengadaan tanah yang luasnya lebih dari
1 (satu) hektar dilakukan dengan
bantuan panitia pengadaan tanah di
kabupaten/kota setempat dan dilengkapi
dengan daftar nominatif pemilik tanah
dan besaran harga tanah yang
ditandatangani oleh Kuasa PA dan
diketahui oleh Panitia Pengadaan Tanah
(PPT);
c) Pengadaan tanah yang pembayarannya
dilaksanakan melalui UP/TUP harus
terlebih dahulu mendapat ijin dispensasi
dari Kantor Pusat DJPb/Kanwil DJPb
sedangkan besaran uangnya harus
mendapat dispensasi UP/TUP sesuai
ketentuan yang berlaku.
a. Pengesahan Belanja BLU
Tata cara pengajuan SPP Pengesahan belanja
BLU kepada PP-SPM dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) PPK/BP Satker BLU mengajukan SPP
Pengesahan setiap bulan kepada PPSPM;

SOP PENGELOLAAN KAS 44


2) Pengajuan SPP pengesahan dilakukan setiap
bulan selambat-lambatnya tanggal 10 setelah
akhir bulan yang bersangkutan;
3) SPP pengesahan dilampiri dengan SPTJ yang
ditandatangani oleh KPA/PPK/Pimpinan BLU
yang disampaikan ke KPPN untuk
mengesahkan pendapatan/belanja BLU,
sebagaimana contoh Format SPTJ pada
Lampiran 7

5. Penerbitan SPM
a. Ketentuan Penerbitan
1) SPM-LS
(a) Pembayaran dilakukan setelah mendapat
persetujuan dari pembuat komitmen dan
pihak penguji tagihan untuk memastikan
pembayaran tersebut telah memenuhi
semua persyaratan yang telah ditetapkan
dalam kontrak;
(b) Penerbit SPM harus memastikan Nomor
NPWP dan Nomor Rekening Pihak
Ketiga, sehingga tidak terjadi kekeliruan
penerima transfer dana;
(c) Setiap proses penyelesaian pekerjaan
pengadaan Barang dan Jasa harus
SOP PENGELOLAAN KAS 45
dilakukan pemeriksaan yang hasilnya
dituangkan dalam dokumen BAPP yang
memuat:
(1) Identitas pekerjaan;
(2) Nomor dan tanggal kontrak;
(3) Nilai kontrak; nomor dan tanggal
DIPA yang menjadi dasar
pembuatan kontrak;
(4) Tahap penyelesaian pekerjaan;
(5) Pernyataan kesaksian atas prestasi
kerja yang telah diselesaikan;
(6) Rekomendasi pembayaran
hak/tagihan atas penyelesaian
pekerjaan.
(d) Penerbitan SPM-LS harus memerhatikan
batas dana dan rencana penarikan dana
yang ditetapkan, dan setiap pembayaran
yang diajukan anggarannya harus masih
tersedia di dalam DIPA;
(e) SPM-LS dibuat atas beban Akun yang
tersedia kreditnya pada DIPA atau
dokumen pelaksanaan anggaran lainnya
yang dipersamakan dengan DIPA;
(f) Untuk penerbitan SPM-LS gaji:

SOP PENGELOLAAN KAS 46


(1) SPP harus sudah diterima oleh
penerbit SPM paling lambat tanggal
5 sebelum bulan pembayaran,
sedangkan SPMnya harus sudah
diterima KPPN paling lambat tanggal
10 sebelum bulan pembayaran;
(2) Pembayaran gaji dilakukan untuk
pihak-pihak yang telah mendapatkan
persetujuan untuk dibayarkan
gajinya;
(3) Surat keputusan mengenai
penggajian harus diarsip dengan
baik;
(4) Setiap pembayaran harus
memperhatikan jumlah pajak
(khususnya PPh 21) yang harus
dipotong oleh negara dan
memastikan jumlah tersebut telah
dicantumkan dalam SPM;
(5) Dalam menerbitkan SPM-LS, PP-
SPM harus memperhitungkan pajak-
pajak yang timbul dan/atau harus
dibayar sebagai akibat pengeluaran
yang dilakukan;

SOP PENGELOLAAN KAS 47


(6) Ketentuan terhadap Penerbitan
SPM-LS untuk pengadaan barang
dan jasa harus memerhatikan hal-hal
berikut :
(a) Dokumen kontrak harus
memenuhi syarat-syarat dalam
pembuatan dokumen kontrak;
(b) Pembayaran uang muka harus
dicantumkan dalam kontrakserta
melampirkan jaminan bank yang
masih berlaku;
(c) Pembayaran kontrak harus
sesuai prestasi penyelesaian
pekerjaan dengan sistem
sertifikasi atau sistem termin
dengan memperhitungkan
besarnya uang muka yang telah
dibayar dan kewajiban
perpajakan.

2) SPM-UP
Pengajuan UP wajib dilengkapi:
a) SPTB (Rincian Penggunaan Dana);
b) Surat Pernyataan bahwa kegiatan yang
dibiayai tersebut tidak dapat
SOP PENGELOLAAN KAS 48
dilaksanakan/dibayar melalui penerbitan
SPM-LS;
3) SPM-TUP
Pengajuan TUP wajib dilengkapi:
a) Rincian Penggunaan Dana untuk
kebutuhan mendesak dan riil yang
dimintakan TUP;
b) Rekening Koran yang menunjukkan
saldo terakhir;
c) Surat Pernyataan bahwa kegiatan yang
dibiayai tersebut tidak dapat
dilaksanakan/dibayar melalui penerbitan
SPM-LS dan UP tidak mencukupi untuk
membiayai kegiatan tersebut.
4) SPM-GUP/NIHIL
a) Penggantian uang persediaan (GUP)
dilakukan jika UP telah digunakan
minimal 50% dari jumlah UP yang
diterima;
b) SPM-GUP/NIHIL hanya dapat diterbitkan
jika pengeluaran tersebut tersedia kredit
anggaran untuk masing-masing akun
dalam DIPA bersangkutan;
c) Pengajuan SPP-GUP/NIHIL dilengkapi
dengan bukti pengeluaran yang sah
SOP PENGELOLAAN KAS 49
untuk dana yang telah digunakan,
dengan ketentuan melampirkan :
(1) SPTB
(2) Faktur Pajak dan Surat Setoran
Pajak (SSP) berkenaan yang telah
dilegalisir oleh KPA/PPK atau
Pejabat yang ditunjuk;
d) SPM-GUP/NIHIL diterbitkan atas nama
KPA atas beban masing-masing Akun
sesuai dengan sifat pengeluaran.

b. Prosedur Penerbitan SPM


PP-SPM setelah menerima SPP, segera
melakukan proses penerbitan SPM melalui
mekanisme sebagai berikut:

1) Penerimaan dan pengujian SPP


a) Petugas Administrasi menerima dan
memeriksa kelengkapan berkas SPP;
b) Petugas Administrasi mencatat dalam
buku pengawasan penerimaan SPP, dan
menyerahkan tanda terima SPP
berkenaan;
c) Petugas Administrasi menyampaikan
SPP beserta dokumen syarat-syarat

SOP PENGELOLAAN KAS 50


penerbitan SPM kepada verifikator untuk
diverifikasi;
d) Verifikator melakukan verifikasi atas SPP
beserta dokumen syarat-syarat
penerbitan SPM dengan ketentuan
sebagai berikut :
(1) Memeriksa ketersediaan pagu
anggaran dalam DIPA atau
dokumen yang dipersamakan,
untuk memperoleh keyakinan
bahwa tagihan tidak melampaui
batas pagu anggaran;
(2) Memeriksa pencapaian tujuan
dan/atau sasaran kegiatan sesuai
dengan indikator kinerja yang
tercapai dalam DIPA berkenaan
dan/atau spesifikasi teknis yang
telah ditetapkan dalam kontrak;
(3) Memeriksa kebenaran atas hak
tagih yang menyangkut antara lain:
(a) Pihak yang ditunjuk untuk
menerima pembayaran
(nama orang/perusahaan,
alamat, nomor NPWP, nomor
rekening dan nama bank);
SOP PENGELOLAAN KAS 51
(b) Nilai tagihan yang harus
dibayar (kesesuaian dan/atau
kelayak-annya dengan
prestasi kerja yang dicapai
sesuai spesifikasi teknis yang
tercantum dalam kontrak
berkenaan), dan
(c) Jadwal waktu pembayaran
(kesesuaian dengan jadwal
penarikan dana yang
tercantum dalam DIPA
dan/atau ketepatannya
terhadap jadwal waktu
pembayaran
gunameyakinkan bahwa
tagihan yang harus dibayar
belum kadaluarsa).
e) Memeriksa tersedianya dana atas beban
Akun yang tersedia pada DIPA atau
dokumen pelaksanaan anggaran lainnya
yang dipersamakan dengan DIPA;
f) Memeriksa kelengkapan dokumen
pendukung SPP sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang
berlaku;
SOP PENGELOLAAN KAS 52
g) Apabila masih terdapat ketidaksesuaian
dokumen pendukung, Verifikator
menyampaikan kembali berkas yang
telah diverifikasi kepada Petugas
Administrasi yang selanjutnya
dikembalikan kepada PPK/BP untuk
perbaikan/penyesuaian.
h) Verifikator selanjutnya menyerahkan
dokumen sumber kepada Operator untuk
dilakukan proses input data SPP dan
syarat-syarat penerbitan SPM ke dalam
Aplikasi SPM Kementerian Keuangan
Republik Indonesia.

2) Penerbitan SPM
Operator melakukan input data pada Aplikasi
SPM berdasarkan jenis SPP dan data yang
tertera pada dokumen SPP dan syarat-syarat
penerbitan SPM;
a) Operator mencetak SPM dan
menyerahkan kepada Verifikator untuk
diverifikasi;
b) Verifikator melakukan verifikasi untuk
memastikan keakuratan data hasil cetak

SOP PENGELOLAAN KAS 53


SPM yang dibandingkan dengan
dokumen sumber.
(1) Apabila masih ada kekeliruan,
Verifikator menyerahkan kembali
kepada Operator untuk dilakukan
perbaikan pada Aplikasi SPM;
(2) Apabila sudah benar, Verifikator
membubuhi paraf pada SPM yang
telah diverifikasi dan menyerahkan
kepada Pejabat Penandatangan
SPM.
c) Pejabat Penandatangan SPM melakukan
verifikasi atas SPM dan memvalidasi
dengan cara menandatangani SPM
apabila sudah benar;
d) Pejabat Penandatangan SPM
menyerahkan SPM yang telah
ditandatangani kepada Petugas
Administrasi;
e) Operator menyimpan ADK kirim SPM
pada media penyimpanan (CD, USB
flash disk atau disket) untuk keperluan
pengiriman ke KPPN, yang dilampirkan
pada hasil cetak SPM;

SOP PENGELOLAAN KAS 54


f) Jumlah rangkap SPM sekurang-
kurangnya dalam rangkap 4 (empat)
dengan ketentuan:
(1) Lembar kesatu dan lembar kedua
disampaikan kepada KPPN
pembayar;
(2) Lembar ketiga sebagai pertinggal
pada penerbit SPM, dilampiri dengan
dokumen sumber SPP dan syarat-
syarat penerbitan SPM.
g) Petugas Administrasi menerima SPM
dan dokumen sumber terkait untuk
dicatat dalam buku agenda sebelum
diserahkankembali kepada petugas yang
ditunjuk oleh KPA/PPK/BP/BPP;
h) Petugas Administrasi menyerahkan SPM
dan ADK dikirim kepada petugas yang
ditunjuk oleh KPA/PPK/BP/BPP untuk
disampaikan ke KPPN guna pencairan
dana;

SOP PENGELOLAAN KAS 55


3) Penolakan Penerbitan SPM
a) PP-SPM wajib menolak pembayaran
atas SPP apabila:
(1) DIPA/SKPA belum diterima;
(2) SPP tidak lengkap/tidak memenuhi
persyaratan;
(3) Surat bukti pengeluaran tidak
memenuhi syarat keabsahan
menurut ketentuan yang berlaku;
(4) Jumlah pembayaran yang
dimintakan melebihi batas
pembiayaan yang diperkenankan
atau melebihi kredit anggaran yang
tersedia;
(5) Kontrak tidak dibuat menurut
ketentuan yang berlaku;
(6) Pembayaran yang dimintakan tidak
sesuai dengan tujuan Akun yang
akan dibebani.
b) Penolakan penerbitan SPM harus
diselesaikan oleh PP-SPM dan
disampaikan kepada PPK/BP selambat-
lambatnya dalam waktu 2 (dua) hari
kerja sejak diterimanya SPP dengan

SOP PENGELOLAAN KAS 56


mencantumkan alasan penolakan
secara jelas.Untuk Satker BLU, KPPN
menerbitkan SP2B Pengesahan
berdasarkan SP3B Pengesahan
sebagai dasar realisasi penggunaan
dana yang bersumber dari pendapatan
BLU.

7. Penerbitan SP2D BLU


Operator melakukan input data berdasarkan jenis
SP2D dan data yang tertera pada dokumen SPM dan
syarat-syarat penerbitan SP2D;
a. Operator mencetak SP2D dan menyerahkan
kepada Verifikator untuk diverifikasi;
b. Verifikator melakukan verifikasi untuk memastikan
keakuratan data hasil cetak SP2D yang
dibandingkan dengan dokumen sumber;
1) Apabila masih ada kekeliruan, Verifikator
menyerahkan kembali kepada Operator untuk
dilakukan perbaikan cetakan SP2D;
2) Apabila sudah benar, Verifikator membubuhi
paraf pada SP2D yang telah diverifikasi dan
menyerahkan kepada
BendaharaPengeluaran.

SOP PENGELOLAAN KAS 57


c. Jumlah rangkap SP2D sekurang-kurangnya
dalam rangkap 5 (lima) dengan ketentuan:
1) Lembar kesatu untuk arsip Bendahara
Pengeluaran
2) Lembar kedua disampaikan kepada
Penerima/ Pihak Ketiga
3) Lembar ketiga disampaikan kepada Bagian
Akuntansi
4) Lembar keempat untuk arsip ISO
5) Lembar kelima untuk arsip pemberkasan SPJ
Bagian Keuangan
d. Bendahara Pengeluaran melakukan verifkasi
akhir sekaligus membuat rekap SP2D yang telah
ditandatangani dan surat pengantar pencairan
dana ke bank.

8. PenolakanPenerbitan SP2D BLU


Pejabat penandatangan SP2D wajib menolak
pembayaran atas SPM apabila:
a. DIPA/SKPA belum diterima;
b. SPM tidak lengkap/tidak memenuhi persyaratan;
c. Surat bukti pengeluaran tidak memenuhi syarat
keabsahan menurut ketentuan yang berlaku;

SOP PENGELOLAAN KAS 58


d. Jumlah pembayaran yang dimintakan melebihi
batas pembiayaan yang diperkenankan atau
melebihi kredit anggaran (PAGU) yang tersedia;
e. Kontrak tidak dibuat menurut ketentuan yang
berlaku;
f. Pembayaran yang dimintakan tidak sesuai
dengan tujuan akun yang akan dibebani.
Penolakan penerbitan SP2D harus diselesaikan oleh
PP-SP2D dan disampaikan kepada unit kerja terkait
selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua) hari kerja
sejak diterimanya SPM dengan mencantumkan alasan
penolakan secara jelas.

SOP PENGELOLAAN KAS 59


BAB V
PENUTUP

Untukmencapaitertibadministrasidalampengelolaanan
ggaran, makakegiatan di tingkat Sub
Satkerharussesuaidenganperaturan yang
berlakusehinggakegiatan/Program dapatberjalandengantertib,
efektif dan efisien. Dalampelaksanaankegiatan dan
anggaranberbagaidokumen yang
dipergunakansebagaiacuanpelaksanaanantara lain:
RencanaKerja dan AnggaranKementrian Negara/Lembaga
(RKA-KL), Daftar IsianPelaksanaanAnggaran (DIPA),
PedomanOperasionalKegiatan (POK), dan
RencanaKegiatanPenganggaranTerpadu (RKPT).
DiharapkanPetunjuk Teknis Penggunaan Anggaran
UNJA Tahun 2017
inidapatmenjadipayungpelaksanaankegiatan dan anggarandi
Universitas Jambisehinggadapatberjalanlebihefektif, efisien
dan terarahsertaakuntabel.

SOP PENGELOLAAN KAS 60


SOP PENGELOLAAN KAS 61
Lampiran : 1
Contoh Format Kuitansi

SOP PENGELOLAAN KAS 62


Daftar Nominatif :

No Nama Gol. NPWP Jabatan Jumlah Honor PPh Jumlah Diterima No. Rekening
Lampiran : 2

SOP PENGELOLAAN KAS


Mengetahui: BP BPP Penanggung Jawab..........
PPK

(.....................................) (.....................................) (.....................................) (.....................................)


NIP NIP NIP NIP
Contoh Format Daftar Nominatif Pembayaran Honor

63
Lampiran : 3
Contoh Format SPTB LS

SOP PENGELOLAAN KAS 64


Lampiran : 4
Contoh Format SPTB GU

SOP PENGELOLAAN KAS 65


Lampiran : 5
Contoh Format Surat Pernyataan UP

SOP PENGELOLAAN KAS 66


Lampiran : 6
Contoh Surat Pernyataan TUP

SOP PENGELOLAAN KAS 67


Lampiran : 7
Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab BLU

SOP PENGELOLAAN KAS 68


Lampitan : 8
Format Ringkasan Kontrak untuk Rupiah Murni dan PNBP

SOP PENGELOLAAN KAS 69


Lampiran : 9
Format Ringkasan Kontrak untuk PHLN

SOP PENGELOLAAN KAS 70


PENGESAHAN
DISIAPKAN OLEH, DIPERIKSA OLEH, DISAHKAN OLEH,
Ka. BagianKeuangan, Wakil RektorBidangUmum Rektor,
dan Keuangan,

Hj. Wiwik Diyanti, S.E. Ir. Yusrizal, M.Sc., Ph.D. Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc., Ph.D.

NIP196509251989032002 NIP 196302041989031003 NIP 196612311991021005

SOP PENGELOLAAN KAS 71

Anda mungkin juga menyukai