LANGKAT
LAPORAN
REPRESENTASI PEMILIK
TENTANG
KINERJA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
UPT RSUD TANJUNG PURA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Laporan ini secara garis besar mencakup evaluasi kinerja baik dari
aspek keuangan maupun aspek non keuangan.
Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah, tujuan BLUD adalah meningkatkan kinerja manfaat, kinerja
pelayanan dan kinerja keuangan. Dalam rangka mengevaluasi kinerja itulah
laporan representasi pemilik ini disajikan.
Tujuan laporan ini disamping sebagai laporan kepada Bupati sebagai
Kepala Daerah Kabupaten Langkat, juga dimaksudkan untuk dapat dipakai
pengelola BLUD RSUD Tanjung Pura sebagai masukan dan saran dalam
rangka meningkatkan kinerjanya.
REPRESENTASI PEMILIK
UPT RSUD TANJUNG PURA
Ketua
A. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 44 pasal 16 ayat 3 mengatur bahwa Rumah
Sakit yang dikelola Pemerintah dan Pemerintah Daerah
diselenggarakan berlandaskan pengelolaan Badan Layanan Umum
(BLU) atau Badan Layanan Umum Daerah (BLUD);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Badan Layanan Umum, dimana Rumah Sakit merupakan layanan
yang memenuhi syarat ditetapkan sebagai BLUD;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah, dimana secara historis merupakan instansi atau lembaga
yang terdepan ditetapkan menjadi BLUD;
4. Penetapan RSUD Kabupaten Sehat tenan sebagai Badan Layanan
Umum Daerah dengan status BLUD penuh berdasarkan Surat
Keputusan Bupati Langkat Nomor …….. Tahun 2023;
5. Pengangkatan Dewan Pengawas Badan Layanan Umum Daerah
Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura masa bakti 2023-2028
berdasarkan Keputusan Bupati Langkat Nomor ……….. Tahun
2023;
6. Pengangkatan Sekretaris Dewan Pengawas Badan Layanan Umum
Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura berdasarkan
Keputusan Bupati Langkat Nomor ……….. Tahun 2023.
B. SUSUNAN ANGGOTA DEWAN PENGAWAS
2. Kewajiban
a. memberikan pendapat dan saran kepada Kepala Daerah mengenai
Rencana Bisnis Anggaran yang diusulkan oleh pejabat pengelola;
b. mengikuti perkembangan kegiatan BLUD dan memberikan
pendapat serta saran kepada Kepala Daerah mengenai setiap
masalah yang dianggap penting bagi pengelolaan BLUD;
c. melaporkan kepada Kepala Daerah tentang kinerja BLUD;
d. memberikan nasehat kepada pejabat pengelola dalam
melaksanakan pengelolaan BLUD;
e. melakukan evaluasi dan penilaian kinerja baik keuangan
maupun non keuangan, serta memberikan saran dan catatan-
catatan penting untuk ditindaklanjuti oleh pejabat pengelola
BLUD; dan
f. memonitor tindak lanjut hasil evaluasi dan penilaian kinerja.
D. TEKNIS PENGAWASAN
Pengawasan dilakukan dengan melakukan review, wawancara,
pemantauan, analisis dan evaluasi kegiatan pada tahun anggaran 2023.
Review, dilakukan terhadap dokumen terkait baik berupa dokumen
pelayanan maupun dokumen keuangan, wawancara dilakukan terhadap
personalia yang relevan, kemudian pemantauan dilakukan terhadap
aktivitas pelayanan dan keuangan. Berdasarkan review, wawancara dan
pemantauan dilakukan analisis dan evaluasi.
Kondisi
Rencana Bisnis Anggaran telah disusun UPT RSUD Tanjung Pura
namun dalam menyusun Rencana Bisnis Anggaran tersebut
menemui kesulitan utamanya dalam menyusun laporan keuangan
(kinerja tahun berjalan dan proyeksi laporan keuangan). Faktor
penyebabnya adalah ketersediaan data untuk diolah lebih lanjut
menjadi laporan keuangan, ketepatan waktu pengolahan informasi
keuangan, kuantitas dan kualifikasi personal, media pengolah
informasi.
Evaluasi
Kondisi
Sejak ditetapkan UPT RSUD Tanjung Pura menjadi BLUD pada
tahun 2009 telah menyiapkan beberapa perangkat payung hukum
sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 2 Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang diberikannya kewenangan
Kepala Daerah mengatur implementasi Pola Pengelolaan Keuangan
BLUD. Dalam penerapan pola pengelolaaan keuangan BLUD, setelah
UPT RSUD Tanjung Pura ditetapkan menjadi BLUD tentunya harus
diback-up dengan berbagai peraturan yang melandasinya. Jika
penyiapan demikian tidak dilakukan, UPT RSUD Tanjung Pura bisa
menghadapi masalah hukum di mana fleksibelitas
diimplementasikan tetapi tidak diback up dengan peraturan yang
benar.
Beberapa dokumen/pedoman/ peraturan penting yang belum
disiapkan dan/atau perlu penyempurnaan oleh RSUD Tanjung Pura:
a. Pengajuan, penetapan, format Rencana Bisnis Anggaran dan
pelaksanaan anggaran yang mengatur mengenai penggeseran
anggaran, penggunaan ambang batas, penggunaan surplus
sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 23/2005: Pasal 13,29,15
ayat 3-4 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 61/2007: Pasal
71-79 dan Bab XII, Pasal 109, dan Pasal 68.
b. Pengadaan barang dan jasa sesuai Peraturan Pemerintah Nomor
23/2005 Pasal 20 ayat 1, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
61/2007 Pasal 99 - 105
Evaluasi
Secara umum UPT RSUD Tanjung Pura telah dapat
mengimplementasikan pola pengelolaan keuangan dengan berpijak
pada Peraturan tentang Pola Tata Kelola. Dalam Peraturan tentang
pola tata kelola tersebut mulai penggunaan dana langsung,
perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran dan
pertanggungjawaban sudah diatur dalam peraturan tersebut. Namun
dalam pengaturan lebih lanjut seperti pergeseran anggaran, ambang
batas, penggunaan surplus belum diatur secara lebih spesifik dalam
peraturan tersendiri di luar Pola Tata Kelola. UPT RSUD Tanjung
Pura hendaknya segera menyiapkan peraturan di atas untuk
selanjutnya diajukan kepada Bupati Sehat tenan menjadi Peraturan
Bupati. Disamping itu untuk implementasi fleksibelitas dan
memperlancar pelayanan kepada masyarakat dalam bentuk
pengadaan barang dan jasa serta investasi asset tetap perlu diajukan
Bupati Sehat tenan menjadi Peraturan Bupati tentang jenjang nilai
pengadaan barang dan jasa.
Evaluasi
Hendaknya disusun penatausahaan keuangan yang mengatur
tentang SOP Pengeluaran uang dari dana BLUD sesuai dengan
system pengendalian intern yang memadai. SOP ini merupakan
kewenangan Pengelola BLUD dan cukup diatur dengan Peraturan
Pemimpin BLUD.
Hendaknya menggunan system akuntansi bebasis IT misalnya dengan
aplikasi software akuntansi yang dapat menghasilkan laporan
keuangan versi SAK dan sekaligus SAP. Sistem aplikasi dengan basis
IT akan membantu mempermudah dan mempercepat dalam proses
penyusunan Laporan Keuangan, sehingga Laporan Keuangan BLUD
baik versi SAK maupun SAP akan bisa diterbitkan secara cepat dan
tepat waktu (tri wulan, semsteran, dan tahunan), dan akan lebih
berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
4. Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi telah disiapkan oleh UPT RSUD Tanjung Pura
mencakup pedoman atau kebijakan untuk mencatat atau mengakui,
mengukur dan menyajikan. Pedoman akuntansi BLUD ini penting
dipakai sebagai pedoman dalam penyelenggaraan akuntansi RSUD
Tanjung Pura karena terdapatnya perbedaan beberapa kebijakan
akuntansi BLUD dengan kebijakan akuntansi yang berlaku untuk
SKPD. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 dan
ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64
Tahun 2013, semua instansi pemerintah termasuk RSUD Tanjung
Pura, dalam penyusunan laporan keuangan untuk kepentingann
Pemda haruslah disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi SAP
Akrual. Peraturan SAP juga telah dikeluarkan untuk mengatur
penyajian laporan keuangan BLUD dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 217/PMK.05/2015. Peraturan Menteri Keuangan
ini penyajiannya berbeda dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 64 Tahun 2015.
Kondisi
Kebijakan akuntansi yang ada belum secara eksplisit mencerminkan
kebutuhan penyelenggaraan akuntansi berbasis SAP terbaru (apakah
menggunakan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun
2013 ataukah Peraturan Menteri Keuangan Nomor
217/PMK.05/2015.
Evaluasi
UPT RSUD Tanjung Pura perlu melakukan pembaharuan kebijakan
akuntansi BLUD (SAK) yang lebih mendekatkan dengan kebijakan
akuntansi yang diterapkan di Pemerintah Daerah Kabupaten
Langkat (SAP terbaru berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun
2013) ataukah Peraturan Menteri Keuangan Nomor
217/PMK.05/2015. Pemilihan kebijakan ini perlu dikonsultasikan
dengan PPKD. Dengan pembaharuan ini diharapkan akan
memperkecil perbedaan perlakuan antara kebijakan akuntansi SAK
dan SAP. Dengan menyesuaikan kebijakan akuntansi ini, maka
konversi dari SAP dan SAK akan menjadi lebih sedikit.
Kebijakan akuntansi UPT RSUD Tanjung Pura perlu masih
menggunakan Kebijakan akuntansi Kabupaten Langkat dimana
belum secara eksplisit mengatur kebijakan akuntansi BLUD apakah
menggunakan Penyajian akuntansi PSAP ataukah Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 64 tahun 2013.
A. KESIMPULAN
Secara umum implementasi Pola Pengelolaan Keuangan BLUD di RSUD
Tanjung Pura telah ditopang dengan berbagai payung hukum sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun 2007.
Beberapa perbaikan perlu dilakukan atau ditingkatkan baik terkait
dengan pengaturan anggaran, penyelenggaraan akuntansi, kebijakan
akuntansi, kebijakan penatausahaan, serta peningkatan aspek pelayanan,
sarana dan prasarana, serta SDM.
B. REKOMENDASI
1. Koordinasi dan peningkatan pemahaman tentang BLUD hendaknya
senantiasa dilakukan antara SKPD terkait yaitu UPT RSUD Tanjung
Pura, Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah, Bappeda, Inspektorat dan
Bagian Hukum sehingga pengimplementasian fleksibelitas yang
diberikan dapat dilakukan sesuai dengan peraturan BLUD yang
berlaku, sehingga yang terjadi bukannya menurut versi atau
interpretasi masing-masing, tetapi semuaya berdasarkan kaidah
hukum atau peraturan.
2. Koordinasi dan kerjasama antara pihak-pihak terkait untuk
melakukan perbaikan-perbaikan dalam rangka peningkatan
pengelolaan BLUD dengan memperhatikan hal-hal sebagaimana
tercantum dalam BAB IV di atas.