Anda di halaman 1dari 13

PANDUAN

PERJANJIAN KERJASAMA/KONTRAK
KLINIS DAN KONTRAK MANAJEMEN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MADANI
PROVINSI SULAWESI TENGAH

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MADANI


PROVINSI SULAWESI TENGAH
2022
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI
TENGAH NOMOR : TAHUN 2022
TENTANG TATA KELOLA RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH BENDAN KOTA PEKALONGAN

BAB I
DEFINISI

1. DEFINISI
Kontrak atau perjanjian adalah kesepakatan antara dua orang atau
lebih mengenai hal tertentu yang disetujui oleh mereka. Sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, rumah sakit wajib menyediakan
pelayanan klinis dan manajemen. Rumah sakit dapat mempunyai pilihan
memberi pelayanan klinis dan manajemen ini secara langsung atau dapat
melalui kontrak atau perjanjian lainnya. Kontrak pelayanan klinis disebut
kontrak klinis dan untuk kontrak pelayanan manajemen disebut kontrak
manajemen.

2. TUJUAN
Panduan perjanjian kerjasama/kontrak (pemilihan, penetapan,
monitoring/evaluasi, dan mengakhiri kontrak klinis dan manajemen) ini
mempunyai 2 tujuan :
a. Tujuan Umum
1) Sebagai acuan dalam melakukan pemilihan, penetapan,
monitoring/evaluasi, dan mengakhiri kontrak klinis dan manajemen
di Rumah Sakit Umum Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah.
2) Untuk mengontrol perjanjian kerjasama/kontrak agar sesuai dengan
ketentuan yang telah dibuat secara bersama.
3) Untuk digunakan sebagai pegangan manajemen rumah sakit,
masing-masing bidang dan unit/instalasi terkait dalam menentukan
kelanjutan kerjasama.
b. Tujuan khusus
1) Memberikan penjabaran yang jelas dan seragam mengenai proses
yang digunakan dalam melakukan pemilihan, penetapan,
monitoring/evaluasi, dan mengakhiri kontrak klinis dan manajemen.
2) Menentukan kreteria atau indikator mutu sebagai dasar untuk
evalusi dalam perjanjian kerjasama RSUD Madani dengan pihak lain.
3) Untuk memastikan bahwa informasi yang digunakan dapat dijadikan
bahan pertimbangan bagi manajemen, bidang dan unit/instalasi
terkait untuk mengambil keputusan mengenai perpanjangan atau
pemutusan kerjasama/kontrak.
BAB II
RUANG LINGKUP

1. Panduan ini ditujukan untuk proses pemilihan, penetapan,


monitoring/evaluasi, dan mengakhiri kontrak klinis dan manajemen tiap
unit manajerial terkait.
2. Ruang lingkup perjanjian kerjasama/kontrak klinis dan manajemen
meliputi :
a. Pemilihan Kontrak Klinis dan Kontrak Manajemen
b. Penetapan Kontrak Klinis dan Kontrak Manajemen
c. Indikator Mutu Kontrak Klinis dan Kontrak Manajemen
d. Monitoring/evaluasi Kontrak Klinis dan Kontrak Manajemen
e. Mengakhiri Kontrak Klinis dan Kontrak Manajemen
BAB III
TATA LAKSANA

A. KONTRAK KLINIS
Kontrak pelayanan klinis disebut kontrak klinis adalah perjanjian
pelayanan klinis yang diberikan oleh pihak ketiga kepada pasien misalnya
layanan laboratorium, layanan radiologi dan pencitraan diagnostik dan
lain-lainnya. Kontrak klinik bisa juga berhubungan dengan staff profesional
kesehatan. Misalnya, kontrak perawat untuk pelayanan intensif, dokter
tamu/dokter paruh waktu, dan lain-lainnya.

1. PEMILIHAN/SELEKSI KONTRAK KLINIS


Dalam melakukan pemilihan kontrak klinis, maka rumah sakit
melakukan identifikasi terlebih dahulu terhadap kebutuhan pelayanan
pasien yang bersifat klinis yang tidak dapat dipenuhi oleh sumber daya
RSUD Bendan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

2. PENETAPAN KONTRAK KLINIS


a. Kontrak klinis disusun berdasarkan kebutuhan klinis sesuai dengan
kebutuhan pelayanan pasien.
b. Direktur ikut terlibat dalam proses seleksi kontrak klinis.
c. Direktur rumah sakit bertanggung jawab terhadap kontrak untuk
memenuhi kebutuhan pasien dan manajemen termasuk ruang
lingkup pelayanan tersebut yang dicantumkan dalam persetujuan
kontrak.
d. Kepala bidang pelayanan klinis dan kepala unit/instalasi terkait ikut
berpartisipasi dalam seleksi pemilihan kontrak klinis dan
bertanggung jawab untuk mengkaji/review, memilih, serta
memantau kontrak tersebut.
e. Semua kontrak klinis menetapkan data mutu yang harus dilaporkan
kepada rumah sakit, disertai frekuensi dan mekanisme pelaporan,
serta bagaimana rumah sakit akan merespon jika persyaratan atau
ekspektasi mutu tidak terpenuhi.
f. Jika kontrak klinis berkaitan dengan staf profesional misalnya
kontrak perawat untuk perawatan kritis, home care, dokter
tamu/dokter paruh waktu, profesional pemberi asuhan lainnya, dll.),
maka staf tersebut harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan
RSUD Madani dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Proses kontrak klinis staf professional meliputi :
a. Proses kredensial
b. Evaluasi kontrak (penilaian kinerja)
c. Proses rekredensial
g. Dokter praktik mandiri dari luar rumah sakit yang memberikan
pelayanan diagnostik, konsultasi, dan layanan perawatan dari luar
rumah sakit, seperti kedokteran jarak jauh (telemedicine), radiologi
jarak jauh (teleradiology), dan interpretasoi untuk pemeriksaan
diagnostik lain seperti elektrokardiogram (EKG), elektroensefalogram
(EEG), dan elektromiogram (EMG), serta pemeriksaan lain yang
serupa juga harus dilakukan proses seperti diatas.

3. INDIKATOR MUTU KONTRAK KLINIS


1. Pelayanan dokter mitra
a. Mentaati jam kerja di RSUD Madani sesuai perjanjian
b. Melaksankan tugas sesuai dengan kewenangan klinis
berdasarkan standar kompetensi yang sudah ditetapkan
2. Tenaga BLUD Non PNS
a. Mematuhi jam kerja sesuai dengan perjanjian (/jam) per minggu
c. Melaksankan tugas sesuai dengan kewenangan klinis
berdasarkan standar kompetensi yang sudah ditetapkan

4. MONITORING/EVALUASI MUTU KONTRAK KLINIS


a. Direktur rumah sakit menginspeksi kepatuhan layanan kontrak
sesuai dengan kebutuhan.
b. Kontrak klinis telah ditetapkan dievaluasi setiap tahun atau sesuai
ketetapan di dalam kontrak oleh komite madik atau kepala bidang
atau kepala instalasi atau unit kerja yang sesuai bidang tugasnya.
c. Kepala bidang pelayanan klinis dan kepala unit/instalasi yang
terkait layanan yang dikontrak melakukan analisis dan memantau
informasi mutu yang dilaporkan pihak yang dikontrak yang
merupakan bagian dalam program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien rumah sakit.
d. Para pihak tetap menjaga mutu dan kontinuitas pelayanan.
e. Jika dalam pelaksanaan masa kontrak terdapat pelayanan yang
tidak sesuai dengan mutu maka unit terkait memberikan
rekomendasi kepada rumah sakit untuk menegur atau melakukan
pemutusan kontrak sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati
bersama sesuai ketentuan perundang-undangan.
f. Hasil evaluasi ini akan digunakan untuk menentukan apakah
diadakan perpanjangan atau pemutusan kerja sama.

5. MENGAKHIRI KONTRAK KLINIS


1. Kontrak klinis akan berakhir dalam hal :
a. Berakhirnya jangka waktu kontrak PIHAK KEDUA melakukan
perbuatan-perbuatan :
1) Melakukan pelanggaran terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI,
dan peraturan perundang-undangan
2) Tidak mematuhi peraturan atau ketentuan yang berlaku di
RSUD Bendan
3) PIHAK KEDUA berhak mengakhiri perjanjian ini apabila
PIHAK PERTAMA terbukti secara sah dan meyakinkan
melakukan perbuatan-perbuatan :
a) Tidak memenuhi syarat-syarat atau tidak memenuhi
kewajiban yang ditetapkan dalam kesepakatan kerja, atau;
b) Memerintahkan PIHAK KEDUA untuk mengerjakan
pekerjaan yang tidak layak dan tidak ada hubungannya
dengan kesepakatan kerja, atau;
c) Memerintahkan bekerja walaupun ditolak oleh PIHAK
KEDUA untuk melakukan suatu pekerjaan pada unit
usaha lain yang tidak sesuai dengan kesepakatan kerja.
b. Kontrak klinis berakhir dengan sendirinya apabila :
1) PIHAK KEDUA meninggal dunia, atau;
2) PIHAK KEDUA mengundurkan diri sukarela dan melakukan
perbuatan yang dapat dikategorikan atau dianggap
mengundurkan diri. Surat permohonan pengunduran diri
selambat-lambatnya dikirimkan 1 (satu) bulan sebelum
waktu pelaksanaan pengunduran diri
2. Dalam hal PIHAK KEDUA bermaksud untuk memperpanjang atau
memperbaharui perjanjian, maka perpanjangan waktu kontrak
disesuaikan dengan kesepakatan yang tertuang dalam kontrak klinis
masing-masing
3. Dalam hal PIHAK PERTAMA tidak bermaksud memperpanjang
perjanjian, maka PIHAK PERTAMA akan memberitahukan PIHAK
KEDUA secara tertulis disertai dengan hasil penilaian kinerja
4. Dalam hal terjadi FORCE MAJEURE seperti bencana lam, revolusi,
pemogokan, kebakaran, atau tindakan/kebijakan pemerintah yang
menhgubah secara drastik keadaan masyarakat serta nilai materi
dan jasa, maka tidak memerlukan persetujuan terlebih dahulu oleh
kedua belah pihak untuk menghentikan pengoprasian pelayanan
kesehatan dari rumah sakit PIHAK PERTAMA, dan oleh karena
hukum perjanjian ini berakhir
5. Pihak pertama dan pihak kedua setuju untuk tidak saling menuntut
hak apapun akibat terhentinya pengoprasian rumah sakit PIHAK
PERTAMA seperti keadaan tercantum diatas
6. Apabila PIHAK KEDUA mengakhiri hubungan kerja sebelum
berakhirnya jangka waktu yang telah disepakatidalam kontrak,
maka PIHAK KEDUA mengembalikan upah sebesar satu kali gaji
yang diterima kepada PIHAK PERTAMA.

6. KEBERLANGSUNGAN PELAYANAN
Apabila kontrak klinis dinegosiasikan ulang atau dihentikan, maka
rumah sakit tetap menjaga keberlangsungan pelayanan terhadap pasien
sesuai dengan aturan yang berlaku.

B. KONTRAK MANAJEMEN
Kontak pelayanan manajemen disebut kontrak manajemen perjanjian
yang menunjang kegiatan rumah sakit dalam memberikan pelayanan
kepada pasien misalnya : layanan kebersihan, keamanan, rumah
tangga/tata graha/housekeeping, makanan, linen dan lain-lainnya. Kontrak
menejemen juga meliputi perjanjian kerjasama antara RSUD Madani
Provinsi Sulawesi Tengah dengan badan hukum dalam penyediaan alat
kesehatan (KSO alat) dan pelayanan non klinis.

1. PEMILIHAN/SELEKSI KONTRAK MANAJEMEN


Dalam melakukan pemilihan kontrak manajemen, RSUD Madani
melakukan identifikasi terlebih dahulu terhadap kebutuhan pelayanan
pasien yang bersifat manajerial yang tidak dapat dipenuhi oleh sumber
daya RSUD Madani. Kontrak manajemen meliputi :
1) Jasa Layanan Kebersihan
2) Jasa Keamanan
3) Jasa Rumah Tangga/Tata Graha/houskeeping
4) Makanan
5) Linen
6) Jasa Jasa Pemeliharaan/Perawatan Taman dan Lingkungan
Sekitar Gedung
7) Jasa Pemusnahan sampah medis
8) Sewa lahan
9) Kerjasama dengan Institusi Pendidikan

2. PENETAPAN KONTAK MANAJEMEN


a. Kontrak manajemen disusun berdasarkan kebutuhan dan upaya
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
h. Direktur rumah sakit bertanggung jawab terhadap kontrak untuk
memenuhi kebutuhan pasien dan manajemen termasuk ruang
lingkup pelayanan tersebut yang dicantumkan dalam persetujuan
kontrak.
b. Direktur ikut terlibat dalam proses seleksi kontrak klinis.
c. Semua kontrak manajemen menetapkan data mutu yang harus
dilaporkan kepada rumah sakit, disertai frekuensi dan mekanisme
pelaporan, serta bagaimana rumah sakit akan merespon jika
persyaratan atau ekspektasi mutu tidak terpenuhi.
d. Kepala bidang manajemen dan kepala unit/instalasi terkait ikut
berpartisipasi dalam seleksi pemilihan kontrak manajemen dan
bertanggung jawab untuk mengkaji/review, memilih, serta
memantau kontrak tersebut.

3. INDIKATOR MUTU KONTRAK MANAJEMEN


Pelayanan yang disediakan berdasarkan kontrak atau perjanjian
lainnya perlu mencantumkan indikator mutu yang dapat dipergunakan
untuk mengukur mutu pelayanan yang disediakan berdasar atas
kontrak tersebut. Terkait hal tersebut, maka untuk mencapai pelayanan
yang menjamin mutu dan keselamatan pasien perlu dilakukan upaya
kerjasama dengan Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit,
meliputi :
1. analisis informasi mutu dari pelayanan yang disediakan berdasar
atas kontrak atau perjanjian lainnya,
2. rencana tindak lanjut berdasar atas data dan informasi tersebut.
3. Seluruh pelayanan yang disediakan berdasar atas kontrak dan
perjanjian mencantumkan indikator mutu yang dapat dipergunakan
untuk mengukur mutu pelayanan yang disediakan berdasar atas
kontrak tersebut dan ditetapkan oleh Panitia Mutu dan Keselamatan
Pasien (PMKP)
4. Data indikator mutu dikumpulkan dan dilaporkan ke PMKP dan
dianalisis, dilaporkan serta diteruskan dan ditindaklanjuti sesuai
mekanisme pelaporan PMKP
5. frekuensi pengumpulan data, dan format pengumpulan data
dilakukan sesuai regulasi Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien
6. dilakukan monitoring mutu pelayanan yang disediakan berdasar
atas kontrak atau perjanjian lainnya.

4. MONITORING/EVALUASI MUTU KONTRAK MANAJEMEN


a. Direktur rumah sakit menginspeksi kepatuhan layanan kontrak
sesuai dengan kebutuhan.
b. Kontrak manajemen telah ditetapkan dievaluasi setiap tahun atau
sesuai ketetapan di dalam kontrak oleh komite madik atau kepala
bidang atau kepala instalasi atau unit kerja yang sesuai bidang
tugasnya
c. Kepala Bagian Tata Usaha dan kepala unit/instalasi yang terkait
layanan yang dikontrak melakukan analisis dan memantau informasi
mutu yang dilaporkan pihak yang dikontrak yang merupakan bagian
dalam program peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah
sakit.
d. Para pihak tetap menjaga mutu dan kontinuitas pelayanan.
e. Jika dalam pelaksanaan masa kontrak terdapat pelayanan yang
tidak sesuai dengan mutu maka unit terkait memberikan
rekomendasi kepada rumah sakit untuk menegur atau melakukan
pemutusan kontrak sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati
bersama sesuai ketentuan perundang-undangan.
f. Kedua pihak harus patuh terhadap perjanjian kerjasama atau MOU
yang telah disepakati.
g. Hasil evaluasi ini akan digunakan untuk menentukan apakah
diadakan perpanjangan atau pemutusan kerja sama.
5. MENGAKHIRI KONTRAK KLINIS
Kontrak manajemen akan berakhir apabila :
1. Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah
selesai atau terjadi keadaan kahar
2. Pemutusan kontrak dapat dilakukan bila mutu pelayanan yang
disediakan oleh pihak penyedia tidak sesuai dengan kontrak
3. Pemutusan kontrak dapat dilakukan jika penyedia menyimpang dari
pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
pemutusan kontrak melalui pemberitahuan tertulis dapat dilakukan
apabila :
a. Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajiabnnya
dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang
telah ditetapkan
b. Penyedia berada dalam keadaan pailit
c. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau
pemalsuan data dari proses pengadaan yang diputuskan oleh
instansi yang berwenang.
6. KEBERLANGSUNGAN PELAYANAN
Apabila kontrak manajemen dinegosiasikan ulang atau dihentikan,
maka rumah sakit tetap menjaga keberlangsungan pelayanan terhadap
pasien sesuai dengan aturan yang berlaku.
BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi perjanjian kerjasama/kontrak dilaksanakan melalui :


a. Dokumentasi hasil evaluasi perjanjian kerjasama dilakukan pada form
evaluasi perjanjian kerjasama.
b. Bidang Humas mendokumentasikan seluruh hasil penilaian perjanjian
kerjasama tersebut dan melakukan dokumentasi surat perjanjian
kerjasama kembali.
BAB V
PENUTUP

Panduan perjanjian kerjasama/kontrak ini ditetapkan dan dapat dievaluasi


sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi yang ada. Evaluasi panduan
ini akan dilakukan oleh bidang/unit terkait, selanjutnya direkomendasikan
kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah.
Semoga Panduan perjanjian kerjasama/kontrak ini bermanfaat, segala kritik
dan saran demi penyempurnaan buku panduan perjanjian kerjasama/kontrak
ini kami terima dengan senang hati.

Ditetapkan
Direktur UPT RSUD Madani Palu
Provinsi Sulawesi Tengah

dr. Nirwansyah Parampasi,Sp.PA


Nip.1970317 200312 1 001

Anda mungkin juga menyukai