Anda di halaman 1dari 16

PROFIL UNIT TRANSFUSI DARAH

RSUD ZAINAL ABIDIN PAGARALAM


WAY KANAN
2019

Disusun Oleh :
dr. MELANIA DESSY SAVITRI

UNIT TRANSFUSI DARAH


RSUD ZAINAL ABIDIN PAGARALAM KABUPATEN WAY KANAN
LAMPUNG
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Dengan ini kami mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa, atas tersusunnya profil RSUD Zainal Abidin Pagaralam Kabupaten Way Kanan,
Lampung. Keberadaan Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS) saat ini sangat
diperlukan untuk menunjang tercapainya Program Nasional dalam Akreditasi Rumah Sakit
SNARS 2018, yang salah satunya dengan menurunkan AKI (Angka Kematian Ibu). Dengan
membantu ketersediaan darah yang aman bagi pasien, terutama ibu hamil dan bersalin yang
memerlukan transfusi darah.
Transfusi darah yang aman sangat diperlukan oleh pasien. Maka perlu dilakukan
kegiatan rekrutmen dan seleksi donor yang tepat. Terutama pemeriksaan uji saring terhadap
penyakit infeksi melalui transfusi darah, dilanjutkan dengan serta Uji Silang (Cross Match)
darah donor dan darah pasien yang memerlukan darah / komponen darah, untuk menghindari
kejadian yang tidak diinginkan berupa reaksi ketidakcocokan darah, yang dapat berakibat
fatal bagi pasien. Semua kegiatan tersebut dapat dikerjakan di UTDRS.
Profil UTD RSUD Zainal Abidin Pagaralam tak hanya memberi gambaran
tentang pentingnya memenuhi kebutuhan darah / komponen darah di internal RSUD Zainal
Abidin Pagaralam saja, tapi juga menggambarkan pentingnya operasional UTD RSUD
Zainal Abidin Pagaralam untuk memenuhi kebutuhan darah / komponen darah di Kabupaten
Way Kanan, terutama dalam memenuhi kebutuhan darah bagi ibu hamil dan bersalin.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada Direktur serta jajaran
manajemen RSUD Zainal Abidin Pagaralam terutama Kabid Medik dalam menyiapkan
segala sarana dan prasarana untuk operasional UTDRS, dan terlebih terhadap seluruh
petugas UTD yang telah bekerja keras untuk menjalankan kegiatan pelayanan darah
menyelesaikan tulisan tentang Profil UTD RSUD Zainal Abidin Pagaralam. Semoga tulisan
ini bermanfaat untuk meningkatkan pelayanan darah di RSUD Zainal Abidin Pagaralam dan
juga seluruh masyarakat Kabupaten Way Kanan.

Blambangan Umpu, 10 Juni 2019

Kepala Unit Transfusi Darah


RSUD Zainal Abidin Pagaralam
Kabupaten Way Kanan

dr. MELANIA DESSY SAVITRI


NIP 19711228 200212 2 003

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Pendahuluan 1

Bangunan Gedung UTDRS 3

Sarana dan Prasarana 5

Personil dan Struktur Organisasi UTDRS 6

- Personil UTDRS 6

- Gambar Struktur Organisasi UTDRS 7

Kegiatan-kegiatan UTDRS 8

Data Pelayanan UTDRS 10

Kesimpulan 13

ii
PENDAHULUAN

Unit Transfusi Darah Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin Pagaraalam
Kabupaten Way Kanan (selanjutnya disebut UTDRS) adalah unit pelayanan yang
bertanggung jawab terhadap pelayanan transfusi darah di Sakit Umum Daerah Zainal Abidin
Pagaraalam Kabupaten Way Kanan.
Tranfusi darah adalah tindakan memasukkan darah atau komponen darah ke dalam
sistem pembuluh darah seseorang. Komponen darah yang biasa ditranfusikan ke dalam tubuh
seseorang adalah sel darah merah (eritrosit), sel pembekuan darah (trombosit), sel darah
putih (lekosit), dan plasma darah.
Transfusi darah merupakan pengobatan simptomatis yang bertujuan menggantikan
atau menambah komponen darah yang hilang, atau terdapat dalam jumlah yang tidak
mencukupi. Tindakan transfusi darah / komponen darah bukanlah tindakan tanpa risiko.
Sebaliknya tindakan ini merupakan tindakan berisiko yang bisa fatal, sehingga harus
dilakukan sesuai prosedur yang aman, dan dengan indikasi yang jelas.

Komplikasi akibat tranfusi darah atau komponennya, dapat dibagi dalam 3


kelompok :
1. Reaksi Imunologis
Mulai dari gatal / urtikaria akibat reaksi imunologis dengan plasma, demam akibat
reaksi imunologis ringan terhadap protein plasma dan leukosit, sampai reaksi imunologis
berat seperti syok akibat tranfusi dengan eritrosit yang tidak cocok antibodinya.
2. Reaksi Non Imunologis
Misalnya overload cairan tubuh, gangguan metabolisme (hiperkalemia, kadar asam sitrat
yang tinggi), hingga perdarahan karena defisiensi faktor pembekuan darah (yang tidak
ada pada darah donor) dan kadar antikoagulan yang tinggi pada darah donor.
3. Penularan Penyakit
Antara lain Hepatitis B dan C, Sifilis, Malaria, cytomegalo virus (CMV), dan HIV.

Seleksi donor dilakukan untuk melindungi kesehatan donor dengan memastikan


donasi tersebut tidak membahayakan kesehatannya dan melindungi resipien dari risiko
penularan penyakit yang dapat ditularkan melalui darah atau efek merugikan lainnya.
Darah donor sebelum disimpan untuk diberikan pada resipien harus dipastikan
bebas dari penyakit yang bisa menulari resipien, seperti penyakit Hepatitis B, Hepatitis C,
Sifilis, Malaria, HIV. Supaya darah awet dan tidak membeku, harus disimpan dalam lemari
pendingin dengan suhu 1⁰C - 6⁰C. Darah tidak boleh beku, karena bisa menyebabkan
hemolisis dan menimbulkan reaksi transfusi berat.
Sebelum ditransfusikan, dilakukan pemeriksaan darah sekali lagi, yaitu sifat dan
jenis darah serta kecocokan antara darah donor dan resipien.

1
Penjelasan di atas memaparkan kegiatan pelayanan yang harus dilakukan di UTDRS.
Yaitu memberikan pelayanan darah dari rekrutmen donor, seleksi donor, pengambilan darah
donor, uji saring Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD), hingga uji silang serasi
antara darah donor dan resipien. Jika dari semua proses itu darah / komponen darah
dinyatakan aman untuk diberikan pada resipien, maka darah akan didistribusikan.
Selain pekerjaan teknis tersebut, UTDRS juga harus melakukan pencatatan dan
pelaporan yang memenuhi standar, serta yang terpenting adalah Pengawasan Proses dan
Mutu Darah / Komponen Darah.
UTD RSUD Zainal Abidin Pagaraalam juga mengerjakan semua rangkaian kegiatan
tersebut, untuk menunjang pelayanan kesehatan di RSUD Zainal Abidin Pagaraalam, terlebih
dengan akan diresmikannya Unit Hemodialisa yang dalam memenuhi standar prosedur
operasionalnya harus ditunjang dengan adanya UTD. Selain itu juga untuk mendukung
Program Nasional dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), yang salah satu
penyebabnya adalah akibat perdarahan selama kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan.

2
BANGUNAN GEDUNG

Bangunan gedung UTD RSUD Zainal Abidin Pagaraalam Kabupaten Way Kanan,
berupa bangunan permanen satu lantai dengan luas bangunan ± 128 m² (8m x 16m), yang
dibangun pada tahun 2004 dan masih bergabung dengan Instalasi Laboratorium.
Berdasar Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 83 Tahun 2014 tentang Unit
Transfusi Darah, Bank Darah Rumah Sakit, dan Jejaring Pelayanan Transfusi Darah, syarat
bangunan UTD Pratama memiliki luas 200 m². Sehingga bangunan gedung UTD RSUD
Zainal Abidin Pagaraalam Kabupaten Way Kanan belum sepenuhnya sesuai standar.
Mengingat dalam waktu dekat RSUD Zainal Abidin Pagaraalam Kabupaten Way
Kanan akan pindah ke Gedung Baru, maka kegiatan pelayanan UTDRS tetap dilaksanakan
dalam keterbatasan, tanpa mengurangi kualitas pelayanan.
Menurut Permenkes No. 83 Tahun 2014 tersebut, tata ruang UTD Pratama meliputi:

1. Ruang pelayanan donor


a. Ruang tunggu donor : 10 m²
b. Ruang seleksi donor : 6 m²
c. Ruang pemeriksaan oleh dokter : 6 m²
d. Ruang pengambilan darah : 2 kursi donor
e. Ruang konseling : 4 m²
f. Ruang pemulihan donor : 8 m²
g. Pantry : 6 m²
2. Ruang laboratorium
a. Ruang laboratorium uji saring : 20 m²
b. Ruang laboratorium serologi : 12 m²
c. Ruang produksi komponen : 20 m²
3. Ruang penyimpanan darah
a. Ruang penyimpanan darah : 8 m²
b. Ruang penyimpanan darah karantina : 4 m²
4. Ruang distribusi
Ruang tunggu permintaan darah : 9 m²
5. Ruang administrasi
a. Ruang kepala UTD : 9 m²
b. Ruang staf administrasi : 15 m²
c. Gudang logistik (perkantoran dan bahan habis pakai) : 6 m²
6. Kamar mandi / WC : 8 m²

Beberapa kegiatan masih dilakukan dalam satu ruang yang sama, yaitu :
1. Ruang tunggu donor masih jadi satu dengan ruang tunggu permintaan darah dan
ruang tunggu pasien Instalasi Laboratorium.

3
2. Ruang administrasi masih jadi satu dengan ruang administasi dan ruang sampling
Instalasi Laboratorium.
3. Ruangan seleksi donor, pemeriksaan dokter, pengambilan darah, dan pemulihan
donor.
4. Ruang konseling masih jadi satu dengan ruang Kepala UTD dan ruang Kepala
Instalasi Laboratorium.
5. Ruang laboratorium uji saring dengan ruang laboratorium klinik keseluruhan.
6. Ruang laboratorium serologi, produksi komponen, penyimpanan darah dan
penyimpanan darah karantina.
7. Gudang logistik masih bersama dengan gudang logistik Instalasi Laboratorium.
8. Belum ada Pantry.

4
SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan prasarana UTD RSUD Zainal Abidin Pagaraalam Kabupaten Way
Kanan bisa dikatakan Cukup Memenuhi Standar UTD Pratama, meskipun ada beberapa
peralatan yang masih harus dilengkapi seperti incubator platelet agitator. Selain itu sarana
penunjang untuk administrasi seperti : Komputer, Printer dan Genset masih bersama dengan
yang menjadi inventaris Instalasi Laboratorium Klinik.
Sampai tahun 2019 UTDRS belum memiliki Mobile Unit maupun Kendaraan
roda dua untuk distribusi darah. Untuk kegiatan luar gedung, UTDRS masih meminjam
ambulance rumah sakit. Tapi pengajuan Mobile Unit untuk tahun 2019 ini sudah disetujui
Kementerian Kesehatan, dalam waktu dekat bisa segera direalisasikan untuk kegiatan
Rekrutmen Donor dan Seleksi Donor di luar gedung.
Untuk peralatan dan BHP laboratorium serologi dan laboratorium uji saring
IMLTD sudah Cukup Memenuhi Standar UTD Pratama.
Upaya yang telah dilakukan agar UTD RSUD Zainal Abidin Pagaraalam
Kabupaten Way Kanan dapat memenuhi standar Permenkes No. 83 Tahun 2014, maka telah
diusulkan untuk pengadaan beberapa alat yang diperlukan pada tahun 2019 dan tahun 2020.

5
PERSONIL DAN STRUKTUR ORGANISASI UTDRS

PERSONIL / SDM :
1. Dokter Umum : 1 orang
2. Pelaksana Teknis Perawat : 3 orang
3. Pelaksana Teknis ATLM (Analis) : 2 orang
4. Pelaksana administrasi / keuangan : -
5. Tenaga penunjang : -
Kompetensi
Syarat
Tugas / Keterangan
Jabatan Profesi Diklat yang wajib diikuti
Manajemen Pelayanan Transfusi Darah Belum
Kepala UTD Dokter
Program Peningkatan Mutu dan Akreditasi
Umum Belum
Pelayanan Darah
Pelayanan Medik Dasar Transfusi Darah Belum
Staf medis Dokter
umum Pelayanan Lanjutan Medik Transfusi Darah Belum
Pelaksana Teknik Pelayanan Darah Dasar bagi Perawat Sudah
Pengelolaan
Perawat (1 orang)
(3 orang) Pelayanan Darah Lanjutan bagi Perawat Belum
Donor
Pelaksana Teknik Pelayanan Darah Dasar bagi ATLM Sudah
Pengelolaan
ATLM (1 orang)
(2 orang) Pelayanan Darah Lanjutan bagi ATLM Belum
Darah

STRUKTUR ORGANISASI
Berdasar Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang
Baik di Unit Transfusi Darah dan Pusat Plasmaferesis (Direktorat Standardisasi Obat,
Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan Makanan
Repubilk Indonesia Tahun 2018), struktur organisasi UTD adalah seperti pada bagan berikut
ini :
KEPALA UTD

MANAJER
WAKIL KEPALA UTD PEMASTIAN MUTU

BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN


PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGAWASAN ADMINISTRASI &
DONOR DARAH MUTU KEUANGAN
SEKSI
PELULUSAN
SEKSI PRODUK
SEKSI HUMAS & SEKSI SEKSI
REKRUTMEN PENGAMBILAN PENGUJIAN ADMINISTRASI
DONOR DARAH MUTU SEKSI
DOKUMENTASI
SEKSI
SEKSI SEKSI SEKSI KALIBRASI KEUANGAN
KONSELING PENGUJIAN SEKSI
DONOR DARAH HEMOVIGILANCE
SEKSI PENDIDIKAN,
SEKSI RUJUKAN, PELATIHAN, &
SEKSI SISTEM SEKSI PENELITIAN, & KEPEGAWAIAN
INFORMASI PENYIMPANAN & PENGEMBANGAN
MANAJEMEN DISTRIBUSI
DARAH SEKSI LOGISTIK
Tetapi karena keterbatasan SDM di RSUD Zainal Abidin Pagaraalam Kabupaten
Way Kanan, maka yang digunakan adalah struktur organisasi berdasar pada Permenkes No.
83 Tahun 2014, yaitu :
KEPALA UTD
dr. MELANIA DESSY SAVITRI

PENANGGUNG JAWAB TEKNIS PELAYANAN PENANGGUNG JAWAB ADMINISTRASI PENANGGUNG JAWAB MUTU
YUYUN TYAS ARININGSIH, A.Md.Kep. SRI HARTATI, S.Kep. AGUSTIN EKA, A.M.AK

BAGIAN PENGELOLAAN DONOR


NENENG MAHARANI, A.Md.Kep.

BAGIAN PENGELOLAAN DARAH


ENDANG SRI LUKMAWATI, A.Md.AK

7
KEGIATAN – KEGIATAN UTDRS

Kegiatan Pelayanan Darah yang telah dilaksanakan di UTD RSUD Zainal Abidin
Pagaraalam Kabupaten Way Kanan meliputi :
1. Rekrutmen Donor
2. Seleksi Donor
3. Pengambilan Darah Lengkap
4. Uji Saring IMLTD (Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah)
5. Pengujian Serologi Golongan Darah
6. Penyimpanan Darah
7. Distribusi Darah
8. Pengawasan Mutu dan Proses (termasuk Jaminan Mutu)
9. Notifikasi Donor Darah dengan Hasil Uji Saring IMLTD Reaktif

Rekrutmen Donor terdiri atas:


1. Pengerahan pendonor adalah kegiatan memotivasi, mengumpulkan dan
mengerahkan masyarakat dari kelompok risiko rendah agar bersedia menjadi
pendonor darah sukarela.
2. Pelestarian pendonor darah sukarela adalah upaya yang dilakukan untuk
mempertahankan pendonor darah sukarela untuk dapat melakukan donor darah
secara berkesinambungan dan teratur selama hidupnya.

Seleksi Donor bertujuan untuk mendapatkan pendonor potensial risiko rendah


terhadap Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD) demi menjamin kesehatan dan
keselamatan pendonor, resipien, dan petugas. Seleksi Donor dilakukan berdasarkan riwayat
kesehatan pendonor dan pemeriksaan kesehatan.

Pengambilan Darah Lengkap adalah proses pengambilan darah lengkap dari


pendonor untuk memenuhi kebutuhan transfusi bagi penyembuhan penyakit atau
pemeliharaan kesehatan sesuai standar. Yang hanya dilakukan terhadap calon pendonor yang
lulus Seleksi Donor dan telah menandatangani formulir informed consent. Proses ini harus :
1. Dilakukan dalam sistem tertutup untuk menghindari kontaminasi agar darah
aman bagi pasien.
2. Dilakukan oleh petugas yang berkompeten.
3. Dilakukan dengan menerapkan kewaspadaan universal.
4. Dilakukan dengan menggunakan peralatan pengambilan darah yang telah
dikualifikasi dan bahan habis pakai yang telah divalidasi.
5. Mengacu pada prosedur yang telah divalidasi.

Uji Saring IMLTD (Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah) merupakan bagian dari
proses Seleksi Donor untuk menghindari risiko penularan infeksi dari donor kepada pasien,

8
dengan melakukan uji saring darah calon pendonor terhadap infeksi, paling sedikit uji saring
untuk HIV, Hepatitis B, Hepatitis C dan Sifilis.

Pengujian Serologi Golongan Darah adalah prosedur pemeriksaan mencocokkan


darah resipien dan darah donor, sebelum darah diberikan kepada resipien. Bertujuan untuk
memastikan ada tidaknya aloantibodi pada darah resipien yang akan bereaksi dengan darah
donor bila ditransfusikan dan / atau sebaliknya.

Penyimpanan Darah merupakan bagian dari upaya menjamin mutu dan keamanan
darah, serta meminimalkan potensi kontaminasi bakteri. Agar integritas dan efikasi darah
terpelihara sepanjang waktu, maka harus disimpan dalam rentang suhu tertentu. Sehingga
saat ditransfusikan tetap memberikan manfaat bagi resipien.

Distribusi Darah adalah penyampaian darah siap pakai untuk keperluan transfusi
dari UTDRS ke unit terkait internal RSUD, ke BDRS, ke UTD lain, atau ke institusi
kesehatan yang berwenang. Syaratnya :
1. Hasil uji saring IMLTD non reaktif.
2. Sudah diuji konfirmasi golongan darah ABO dan Rhesus.
3. Proses tetap mempertahankan rantai dingin darah sesuai jenis komponen.
4. Menggunakan alat distribusi yang suhunya tervalidasi.
5. Terkontrol oleh personil yang kompeten.

Pengawasan Mutu dan Proses adalah upaya menjamin Mutu darah melalui
pengontrolan semua tahap produksi : pendonor yang memenuhi persyaratan, transportasi
terkontrol dan tervalidasi, pengolahan terkualifikasi dan tervalidasi. Mutu komponen darah
dinilai melalui pemeriksaan sampel, yaitu :
1. metoda yang digunakan.
2. bahan yang digunakan.
3. semua peralatan dan program yang digunakan.
4. inspeksi yang dilakukan.
5. identifikasi semua petugas yang terlibat.

Notifikasi Donor Darah dengan Hasil Uji Saring IMLTD Reaktif adalah
pemberitahuan kepada pendonor atas hasil uji saring darah yang Reaktif melalui konseling
dan rujukan pendonor darah ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pemeriksaan diagnostik dan
penanganan selanjutnya.

9
DATA PELAYANAN UTDRS TAHUN 2018

A. Data Pasien yang Memerlukan Transfusi Darah Menurut Kepesertaan

Jumlah : 60
BPJS : 60 (100%)
Umum : 0
Laki-laki : 0
Perempuan : 60 (100%)
R. Kebidanan : 60 (100%)
R. lain : 0

B. Data Golongan Darah Resipien

Jumlah Resipien : 60
Golongan Darah A Rh (+) : 16 (26.7%)
Golongan Darah A Rh (-) : 0
Golongan Darah B Rh (+) : 20 (33.3%)
Golongan Darah B Rh (-) : 0
Golongan Darah AB Rh (+) : 3 (5%0
Golongan Darah AB Rh (-) : 0
Golongan Darah 0 Rh (+) : 21 (35%)
Golongan Darah 0 Rh (-) : 0

C. Data Jumlah kantong darah yang diberikan

Jumlah Resipien : 60
Jumlah Kantong Darah : 139
Golongan Darah A Rh (+) : 43 kantong darah (30.9%)
Golongan Darah A Rh (-) : 0
Golongan Darah B Rh (+) : 48 kantong darah (34.6%)
Golongan Darah B Rh (-) : 0
Golongan Darah AB Rh (+) : 5 kantong darah (3,6%0
Golongan Darah AB Rh (-) : 0
Golongan Darah 0 Rh (+) : 43 (30,9%)
Golongan Darah 0 Rh (-) : 0

D. Data Donasi Whole Blood

Jumlah Resipien : 60

10
Jumlah Total Donasi : 139 Pendonor
Pendonor Sukarela : 126 (90.6%)

- Pendonor Sukarela Baru : 112 (88.8%)

- Pendonor Sukarela Berulang : 14 (11.2%)

Pendonor Pengganti : 126 (90.6%)

Pendonor Bayaran : 13 (9.4%)


Pendonor berdasar Jenis Kelamin

- Laki-laki : 104 (74.8%)

- Perempuan : 35 (25.2%)
Berdasar Kelompok Umur Pendonor

- 17 Tahun : 0

- 18 - 24 Tahun : 12 (8.6%)

- 25 - 44 Tahun : 74 (53.2%)

- 45 - 64 Tahun : 53 (38.2%)

- ≥ 65 Tahun : 0

E. Data Donasi yang Ditolak berdasar seleksi donor dan hal lain

Berat Badan Kurang ( < 45 Kg) : 0


Usia < 17 tahun : 0
Kadar Hb Rendah ( < 12,5 Gr/dl) : 1 (25%)
Riwayat Medis Lain (Hipertensi, Hipotensi, Minum Obat, Pasca
: 0
Operasi, Kadar Hb Tinggi > 17 Gr/dl
Perilaku Beresiko Tinggi (Homo Seksual, Tato/Tindik Kurang
: 0
dari 6 Bulan, Sex Bebas, Penasun, Napi)
Riwayat Bepergian ( Daerah Endemis Malaria, Negara dengan
: 0
Kasus HIV Tinggi, Negara Dengan Kasus Sapi Gila)
Alasan Lain (Gagal pengambilan darah)----> darah berhenti
: 3 (25%)
mengalir
Jumlah : 4

F. Data Uji Saring IMLTD

Hepatitis B Total diperiksa : 29


Reaktif : 0
Reaktif Ulang : 0
Hepatitis C Total diperiksa : 29
Reaktif : 0
Reaktif Ulang : 0

11
HIV Total diperiksa : 29
Reaktif : 0
Reaktif Ulang : 0
Sifilis Total diperiksa : 29
Reaktif : 0
Reaktif Ulang : 0

G. Data Kantong Darah yang dimusnahkan berdasar penyebab

Gagal Pengambilan Darah : 3 kantong (2.1%)


IMLTD Reaktif : 0
Kedaluwarsa : 0
Masalah dalam proses produksi : 0
Masalah dalam proses penyimpanan : 0
Penyebab lain : 0
JUMLAH : 3 kantong

12
KESIMPULAN

Beberapa hal yang belum memenuhi standar di UTD RSUD Zainal Abidin Pagaralam
Kabupaten Way Kanan, tidak menjadi penghalang kegiatan pelayanan darah kepada pasien.
Upaya - upaya terus dilakukan meliputi pengadaan sarana dan prasarana, serta mengajukan
usul untuk peningkatan kapasitas SDM, mengingat baru 2 orang petugas UTDRS yang
mengikuti Diklat Pelayanan Darah (Diklat Pelayanan Darah Dasar bagi Perawat dan Pelayanan
Darah Dasar bagi ATLM).
Sementara untuk Pelayanan Pasien yang membutuhkan Transfusi Darah, kegiatan
pengambilan darah donor dan transfusi ke pasien tetap dilakukan. Walaupun baru Whole
Blood saja yang bisa dilakukan. Dengan Pemeriksaan Uji Saring IMLTD telah aktif sejak
bulan November 2018.
Setiap tahun UTDRS, membutuhkan hampir 100 – 200 kantong darah Whole Blood,
dengan permintaan utama dari bagian Kebidanan dan Kandungan, yang semuanya bersifat
CITO, sehingga jarang dilakukan Uji Silang Darah Donor dan Pasien.
Permintaan darah / komponen darah dari bagian lain sementara belum terlayani,
mengingat yang diminta sering kali adalah komponen darah, atau transfusi khusus pada
neonatus. Karena sarana pengolahan komponen darah baru terpenuhi bulan Mei 2019, dan
belum ada petugas yang mendapatkan Diklat Pelayanan Darah Lanjutan yang di dalamnya
mencakup tindakan transfusi khusus.
Walaupun belum ada laporan yang bermakna tentang reaksi transfusi atau insiden
keselamatan pasien lainnya, untuk menjamin kelangsungan pelayanan dan keselamatan
pasien, telah dilakukan uji silang darah donor dan pasien sejak bulan Mei 2019.
Pendonor, masih didominasi oleh pendonor pengganti, baik dari keluarga pasien
maupun dari donor komersil (donor bayaran).
Dengan upaya melengkapi sarana prasarana UTDRS, dan program Diklat bagi SDM
UTD baik dasar maupun lanjutan, serta realisasi pengadaan dan operasional Mobile Unit, ke
depan kegiatan pelayanan UTD RSUD Zainal Abidin Pagaralam Kabupaten Way Kanan
akan ditingkatkan, terutama dalam upaya pengerahan dan pelestarian donor, serta
pengolahan dan distribusi komponen darah (PRC, FFP dan TC).

13

Anda mungkin juga menyukai