Anda di halaman 1dari 6

RUMAH SAKIT HARAPAN SEHAT

Jl. Sisingamangaraja Desa Gampa Meulaboh


Telp. 085260859947 Fax. 06557551735

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM SWASTA HARAPAN SEHAT
NOMOR : TAHUN ISI NO SEBENTAR
TENTANG
PEMBENTUKAN KOMITE ETIK
PADA RSUS HARAPAN SEHAT

DIREKTUR RSUS HARAPAN SEHAT

Menimbang : a. bahwa dalam upaya penyelesaian dan penanganan


keluhan maupun pengaduan masyarakat, terutama
yang menyangkut dugaan pelanggaran kode etik profesi
pemberian pelayanan kesehatan di rumah sakit perlu
dibentuk Komite Etik dan Hukum RSUS HARAPAN
SEHAT
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan
Direktur tentang Pembentukan Komite Etik dan
Hukum Pada RSUS HARAPAN SEHAT

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintah Daerah;
2. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
4. Undang – Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 512 Tahun 2007 tentang Izin Praktik dan
Pelaksanaan Praktik Kedokteran;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008
tentang Rekam Medis;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290 Tahun 2008
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 755 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan
Komite Medik di Rumah Sakit;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007
tentang Pedoman Tehnis Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014
tentang Perijinan dan Klasifikasi Rumah Sakit;
12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 77 Tahun 2002
tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN:

MENETAPKAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUS HARAPAN SEHAT


TENTANG PEMBENTUKAN KOMITE ETIK PADA RSUS
HARAPAN SEHAT
KESATU : Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit Swasta Harapan
Sehat dimaksud pada diktum KESATU beserta dengan
fungsi dan uraian tugas serta tata cara penanganan kasus
etik yang tercantum dalam lampiran keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dan atau
kekurangan akan diadakan perbaikan atau perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Meulaboh
pada Tanggal : sesuaikan
dengan no

DIREKTUR
Tempelkan tanda tangan

dr. Putri Nusa Gusmalia Sari


Lampiran I Keputusan Direktur RSUS Harapan Sehat
Nomor : sesuaikan no kita
Tanggal : no kita ari 2017

PEMBENTUKAN KOMITE ETIK PADA


RUMAH SAKIT UMUM SWASTA HARAPAN SEHAT

No. Nama Jabatan Ket


1 2 3 4
1. dr. Adico Notareza Aulia Ketua -
2. drg. Firman Tirma Anggota -
3. Safrizal, S.Kep Anggota -

Direktur

dr. Putri Nusa Gusmalia Sari


Lampiran II Keputusan Direktur RSUS Harapan Sehat
Nomor : isi no
Tanggal : isi no

KOMITE ETIK
PADA RUMAH SAKIT UMUM SWASTA HARAPAN SEHAT
A. PENDAHULUAN
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainnya kemampuan
untuk hidup sehat bagi warga negara. Agar dapat mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum dari tujuan nasional, perlu ditingkatkan upaya
untuk memperluas dan mendapatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dengan mutu yang lebih baik dan biaya terjangkau.
Selain itu dengan semakin meningkatnya pendidikan dan keadaan
sosial ekonomi masyarakat, maka sistem nilai dan orientasi dalam
masyarakatpun mulai berubah. Masyarakat cenderung menuntut
pelayanan umum yang lebih baik, lebih ramah, lebih bermutu termasuk
pelayanan kesehatan. Dengan semakin meningkatnya tuntutan
masyarakat akan mutu pelayanan rumah sakit, maka fungsi pelayanan
RSUS Harapan Sehat secara bertahap perlu terus ditingkatkan agar
menjadi efektif dan efisien serta memberi kepuasan dan kenyamanan
kepada pasien, keluarga maupun masyarakat.

B. LATAR BELAKANG
RSUS Harapan Sehat adalah suatu institusi pelayanan kesehatan
yang kompleks, padat karya dan padat modal. Kompleksitas ini muncul
karena pelayanan kesehatan menyangkut berbagai fungsi pelayanan,
pendidikan dan penelitian, serta mencakup berbagai tingkatan maupun
jenis disiplin. Agar RSUS Harapan Sehat mampu melaksanakan fungsi
yang demikian kompleks, maka diperlukan sumber daya manusia yang
profesional di bidang teknis medis maupun administrasi kesehatan. Untuk
menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan, RSUS Harapan Sehat
mempunyai suatu aturan yang menjamin peningakatan mutu di semua
tingkatan.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terselenggaranya kegiatan hukum Rumah Sakit yang efektif dan
berkualitas.
2. Tujuan Khusus
Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Direktur dalam hal :
a. Penyusunan dan perumusan medicoetiklegal dan kode etik
pelayanan rumah sakit.
b. Menyelesaikan masalah etik rumah sakit dan pelanggaran terhadap
kode etik pelayanan rumah sakit.
c. Pemeliharaan etik penyelenggaraan fungsi rumah sakit, Hospital
Bylaws.
d. Sebagai gugus tugas dalam penanganan masalah hukum di RSUS
Harapan Sehat
D. FUNGSI
1. Fungsi Pendidikan
Bekerjasama dengan administrasi rumah sakit, instalasi dan ruangan,
staf medis, perawat dan berbagai profesi kesehatan lainnya, komite
akan melakukan upaya pendidikan mengenai etika klinis dengan cara
in house training atau metode pelatihan dan pendidikan lainnya.
2. Meninjau dan Mengembangkan Kebijakan
Komite akan membantu rumah sakit dan staf profesionalnya dalam
mengembangkan kebijakan dan prosedur sehubungan dengan etika.
3. Meninjau Kasus
Salah satu fungsi penting dari komite adalah perannya sebagai forum
untuk menganalisa pertanyaan-pertanyaan etika yang muncul dalam
perawatan pasien secara individu. Dalam perannya ini, komite akan
berusaha untuk memberikan dukungan dan konsultasi bagi mereka
yang bertanggungjawab terhadap pengambilan keputusan meliputi
petugas kesehatan, pasien, pendamping dan anggota keluarga pasien.

E. KEGIATAN POKOK DANRINCIAN KEGIATAN


a. Mengadakan rapat koordinasi Komite Etik dengan Komite Medik dan
Komite Keperawatan setiap 3 bulan sekali.
b. Memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarga pasien tentang
hak dan kewajiban antara pasien dan dokter.
c. Membantu Direktur menyusun dan merumuskan medicoetiklegal dan
kode etik pelayanan rumah sakit.
d. Menyelesaikan masalah pelanggaran etik dan hukum terhadap pegawai
di RSUS Harapan Sehat
e. Menyelesaikan masalah pelanggaran etik dan hukum antara pasien dan
RSUS Harapan Sehat.
f. Menyelesaikan konflik etik yang timbul antar profesi di RSUS Harapan
Sehat
F. TATA CARA PENANGANAN KASUS ETIK
1. Direktur mengajukan permintaan kepada komite etik untuk melakukan
peninjauan kasus
2. Tim akan melakukan peninjauan terhadap permintaan tersebut untuk
menentukan :
a. Masalah yang terjadi;
b. Status pasien;
c. Pertanyaan seputar etika;
d. Masalah-masalah yang menyebabkan permintaan;
e. Informasi lain yang diperlukan.
3. Jika penilaian dari tim bahwa permintaan tersebut tepat, tim akan
menghubungi dokter pasien untuk mendiskusikan permintaan
tersebut, meminta partisipasinya dan menjadualkan pertemuan
peninjauan kasus. Sebagai tambahan, pasien atau keluarga pasien
atau pembuat keputusan bagi pasien, sesuai kebutuhan kasus, harus
juga diberitahukan bahwa peninjauan kasus akan dilakuakan, dan
diundang untuk berpartisipasi. Keputusan mereka untuk tidak
berpartisipasi, atau penolakan mereka untuk konsultasi, tidak boleh
mencegah konsultasi etika formal berlangsung, dengan asumsi bahwa
konsultasi ditentukan tim.
4. Jika dalam penilaian peninjauan kasus oleh tim, permintaan
peninjauan kasus tidak tepat, tim juga akan menginformasikan kepada
pihak yang meminta peninjauan kasus dan/atau dokter yang merawat
5. Melakukan Pertemuan Peninjauan Kasus :
a. Ketua tim menjelaskan mengapa pertemuan tersebut dilakukan dan
menjelaskan tugas mereka dan perlunya menjaga kerahasiaan
b. Jika dokter yang merawat pasien dan petugas kesehatan lain hadir,
akan tepat sekali bila mereka mempresentasikan kepada tim
peninjau mengenai riwayat pasien, kondisi pasien saat ini, prognosis
dan hal-hal yang berkaitan dengan peninjauan kasus. Anggota tim
dapat meminta peserta pertemuan, termasuk pasien/anggota
keluarag jika ada, untuk menjelaskan apa pertanyaan, masalah atau
hal-hal etika yang diminta untuk ditinjau.
c. Setelah itu diadakan pertemuan tertutup untuk tim untuk
merumuskan rekomendasi.
6. Rekomendasi hasil dari peninjauan kasus dan setiap rekomendasi akan
dikomunikasikan kepada individu yang meminta peninjauan kasus; ke
dokter yang merawat; ke staf rumah sakit; dan ke pasien/keluarganya.
Setelah diskusi ini, dan bersama-sama dengan dokter yang merawat,
tim akan mencatat hasil dari peninjauan kasus etik dalam rekam medis
pasien. Hasil ini juga akan dilaporkan ke, dan ditinjau oleh, komite
pada pertemuan berikutnya.

DIREKTUR

dr. Putri Nusa Gusmalia Sari

Anda mungkin juga menyukai