Jalan Sisingamangaraja Nomor 2 Jakarta Selatan 12014Kolak Pos '1403 Telepon: 7228901, 7393939 email :surat@atrbpn.go.id
SURAT EDARAN
NOMOR 2 i SE-KU .O1 .A2 lfir I 2023
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
REALISASI ANGGARAN DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANGI
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
1. Umurn
Bahwa dalam rangka tertib administrasi, akuntabilitas, dan
transparansi pengelolaan anggaran serta keseragaman pertanggungjaw'aban
peiaksanaan anggaran di iingkungan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/tsadan Pertanahan It{asionai, maka perlu dibuat pedoman pelaksanaan
dan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran di lingkungan Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Surat Edaran ini berisi ketentuan-ketentuan, tata cara
dan prosedur pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran di lingkungan
Kernenterian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
4. Dasar
4. Dasar
a. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan
Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 246,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6736);
b. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2010 tentang Tarif Pemotongan
dan Pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas Penghasilan yang Menjadi
Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5174);
c. Peraturan Pemerintah Nomor 128 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif atas
Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 351, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5804);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua
atas Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pajak
Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha Jasa Konstruksi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 6767);
e. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2022 tentang Penyesuaian
Pengaturan di Bidang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 231, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6836);
f. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.05/2012 tentang
Perjalanan Dinas Dalam Negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan
Pegawai Tidak Tetap (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
678);
g. Peraturan...
-3-
n. Peraturan...
-4-
GOL…
-5-
TARIF PAJAK
GOL
Memiliki NPWP Tidak Memiliki NPWP
IV 15% 18%
III 5% 6%
II 0% 0%
dalam…
-6-
3. Honorarium...
-7-
c. Honorarium…
-10-
Uraian…
-11-
TARIF PAJAK
Uraian
Memiliki NPWP Tidak Memiliki NPWP
Pegawai PNS
Gol. IV 15 % 18 %
Gol. III 5% 6%
Gol. II 0% 0%
Bukan Pegawai PNS
Keterangan:
*) Lapisan tarif Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang
Harmonisasi Peraturan Perpajakan pasal 17 ayat (1):
f. Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) yang terdiri atas Asisten
Verifikator Berkas, Operator Komputer, Pengelola Aplikasi, Petugas
Teknisi (Mechanical Electrical), Customer Service Officer, Asisten
Pengadministrasian Umum, Tenaga Satpam, Pengemudi, Petugas
Kebersihan, Pramubakti dan Supir.
Penunjukan dan Pembayaran honorarium Asisten Verifikator Berkas,
Operator Komputer, Pengelola Aplikasi, Petugas Teknisi (Mechanical
Electrical), Customer Service Officer, Asisten Pengadministrasian Umum,
Tenaga Satpam, Pengemudi, Petugas Kebersihan, Pramubakti dan Supir
dibebankan tiap bulan yang diberikan hanya kepada non-pegawai
Aparatur Sipil Negara yang ditunjuk untuk melakukan kegiatan sesuai
dengan tugas dan fungsinya berdasarkan surat keputusan pejabat yang
berwenang/kontrak kerja. Dalam 1 (satu) tahun anggaran dapat
dialokasikan tambahan honorarium sebanyak 1 (satu) bulan sebagai
tunjangan hari raya keagamaan.
Dalam…
-13-
g. Honorarium Rohaniwan
Untuk rohaniwan pembayarannya menggunakan Akun 521213 dan bagi
rohaniwan yang merupakan pegawai ASN dikenakan Pajak Penghasilan
Pasal 21 sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2010 dengan
tarif:
GOL…
-14-
TARIF PAJAK
GOL Memiliki NPWP Tidak Memiliki NPWP
IV 15 % 18 %
III 5% 6%
II 0% 0%
B. Biaya Konsumsi
Biaya konsumsi rapat dapat diberikan dengan ketentuan:
1. rapat koordinasi dilaksanakan secara langsung (offline) minimal selama
2 (dua) jam;
2. jika melibatkan unit Eselon II lainnya/kantor vertikal berdasarkan
struktur organisasi, diberikan konsumsi rapat berupa kudapan/snack;
3. jika melibatkan unit Eselon I lainnya/kementerian negara/lembaga
lainnya/instansi pemerintah/masyarakat, diberikan konsumsi rapat
berupa makan dan kudapan/snack.
C. Perjalanan Dinas dalam Negeri
Perjalanan Dinas dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip selektif,
ketersediaan anggaran dan kesesuaian dengan pencapaian kinerja,
efisiensi, akuntabilitas pemberian perintah pelaksanaan perjalanan dinas
dan pembebanan biaya perjalanan dinas.
Perjalanan dinas meliputi perjalanan dinas jabatan dan perjalanan dinas
pindah. Surat Edaran ini hanya mengatur perjalanan dinas jabatan yang
melewati batas kota, perjalanan dinas dalam kota sampai dengan 8
(delapan) jam dan dalam kota lebih dari 8 (delapan) jam.
Unsur…
-15-
Unsur biaya perjalanan dinas terdiri atas uang harian, uang representasi,
uang transpor (taksi/bus/kereta api/pesawat/moda transportasi lainnya)
dan biaya penginapan.
Satuan biaya tiket termasuk biaya asuransi, tidak termasuk airport tax,
bagasi, dan biaya retribusi lainnya. Uang harian terdiri atas uang makan,
uang transpor lokal, uang saku dan uang representasi dibayarkan secara
lumpsum, sedangkan biaya transpor dibayarkan berdasarkan metode
at cost (tetap memperhatikan kelas moda transportasi) serta biaya
penginapan dibayarkan dengan memperhatikan tarif tertinggi sesuai
Standar Biaya Masukan. Agar terdapat keseragaman dalam
pertanggungjawaban dan adanya efisiensi dalam pelaksanaannya,
perjalanan dinas jabatan dapat dibagi sebagai berikut:
1. Perjalanan Dinas Jabatan yang Melewati Batas Kota dengan akun
524111
a. Dilengkapi Surat Tugas dan Surat Perjalanan Dinas (SPD) sesuai
dengan format dalam Lampiran XII;
b. Mendapatkan uang harian yang dibayarkan secara lumpsum;
c. Tarif uang representasi Menteri sebesar Rp250.000,00 (dua
ratus lima puluh ribu rupiah), pejabat Eselon I sebesar
Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) dan pejabat Eselon II
sebesar Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah);
d. Satuan biaya taksi adalah biaya transpor menuju
bandara/pelabuhan/terminal/stasiun keberangkatan atau dari
bandara/pelabuhan/terminal/stasiun kedatangan menuju
tempat tujuan di kota kedatangan dan sebaliknya. Satuan biaya
taksi menggunakan metode at cost (sesuai pengeluaran) dengan
bukti pengeluaran yang dapat dipertanggungjawabkan.
e. Transpor menggunakan pesawat udara dibayar dengan
menggunakan metode at cost. Bukti harga tiket adalah sesuai tarif
harga maskapai dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.
f. Biaya…
-16-
i. Biaya…
-17-
2) Besaran…
-19-
2) pelaksanaannya…
-20-
e. Kegiatan…
-21-
Uraian…
-22-
a. Akomodasi…
-23-
Kepada…
-24-
a. Perjalanan…
-25-
5. Golongan…
-26-
d. Perhitungan…
-27-
7) Surat…
-29-
b. PPh Pasal 22
Pembelian barang dengan nilai pembelian di atas Rp2.000.000,00
(dua juta rupiah) dan pemecahan nilai pembelian atas suatu transaksi
yang menjadi satu kesatuan tersebut, walaupun nilai transaksi
pembelian yang terpisah kurang dari Rp2.000.000,00 (dua juta
rupiah) namun tetap dilakukan pemungutan PPh Pasal 22 sebesar
1,5%. Apabila pihak ketiga tidak mempunyai NPWP dikenakan tarif
sebesar 3%.
Contoh: pembelian komputer, mebel, mobil dinas, ATK, penunjang
komputer dan barang lainnya oleh Pemerintah kepada Wajib Pajak
penjual barang.
Transaksi pembelian barang dan perolehan jasa dari pihak ketiga
yang tidak perlu dipungut PPh Pasal 22 oleh bendahara yaitu:
1) pembelian…
-31-
e. PPh atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib
pajak yang memiliki peredaran bruto yang menerima atau
memperoleh penghasilan dengan peredaran bruto tidak melebihi
Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah) dalam
1 (satu) tahun pajak, dikenakan tarif 0,5% (nol koma lima persen)
sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2022 tentang
Penyesuaian Pengaturan di Bidang Pajak Penghasilan.
f. Kementerian…
-32-
m. PPN…
-34-
m. PPN atau PPn dan PPnBM tidak dipungut oleh Instansi Pemerintah
dalam hal pembayaran dengan mekanisme Uang Persediaan atas
penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak oleh PKP
Rekanan Pemerintah kepada Instansi Pemerintah yang dilakukan
melalui Pihak Lain dalam Sistem Informasi Pengadaan.
7) Dalam…
-36-
Persyaratan…
-37-
b) Penggunaan…
-38-
d) pengadaan…
-39-
H. Pengaturan…
-40-
H. Pengaturan Lainnya
1. Bukti Pertanggungjawaban (Evidence)
a. Pekerjaan Lapang
Bukti pertanggungjawaban (evidence) surat tugas dalam pekerjaan
lapang, khususnya kegiatan penyuluhan, pengukuran lapang
minimal memuat uraian:
1) nama petugas;
2) NIP petugas;
3) jabatan petugas dalam kegiatan;
4) lokasi dan volume;
5) waktu (mulai dan selesai)/lama pelaksanaan; dan
6) sumber pendanaan.
b. Pembantu Ukur
Bukti pertanggungjawaban (evidence) anggaran untuk pembantu
ukur lapangan berupa surat tugas (ST) dari perangkat desa atau
kepala kantor pertanahan dan foto geotagging pembantu ukur di
lokasi bidang tanah pada saat pelaksanaan pengukuran.
2. Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas
Pelaksana SPD mempertanggungjawabkan pelaksanaan perjalanan
dinas kepada pemberi tugas dan biaya perjalanan dinas kepada PPK
paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah perjalanan dinas dilaksanakan.
3. Jasa Konsultansi (Konsultan Perorangan) dan Jasa Lainnya (Tenaga
Pendukung)
Mekanisme penggunaan jasa konsultansi oleh konsultan
perorangan/tenaga ahli dan jasa lainnya oleh tenaga pendukung dalam
pelaksanaan anggaran agar berpedoman pada Surat Sekretaris Jenderal
Nomor B/KU.01.03/308-100/II/2023 tanggal 10 Februari 2023 hal
Mekanisme Penggunaan Jasa Konsultan oleh Konsultan
Perorangan/Tenaga Ahli dan Jasa Lainnya oleh Tenaga Pendukung
dalam Pelaksanaan Anggaran.
4. Rincian…
-41-
4. Rincian Anggaran Biaya (RAB), Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Standar
Biaya
Rincian Anggaran Biaya (RAB) dan Kerangka Acuan Kerja (KAK)/Term of
Reference (TOR) dapat dilihat dan diunduh pada tautan
https://linktr.ee/pagualokasianggaran2023 pada folder Template TOR
RAB.
5. Revisi Anggaran
a. Revisi anggaran bertujuan untuk meningkatkan efektivitas, kualitas
belanja, dan pemanfaatan penggunaan anggaran;
b. Jika target suatu kegiatan sudah tercapai namun masih terdapat sisa
anggaran maka satker agar melakukan optimalisasi dengan prioritas
menambah volume kegiatan dan kebutuhan untuk mendukung
output tersebut dengan memperhatikan ketentuan revisi anggaran;
c. Revisi kegiatan operasional layanan untuk belanja kegiatan lain dapat
dilakukan setelah satker mendapatkan persetujuan dari Dirjen teknis
terkait.
Contoh:
Revisi pemanfaatan anggaran sumber dana PNBP yang berpotensi
tidak terserap karena perubahan kebijakan, kebutuhan ATK yang
sudah tercukupi, dan lain-lain dapat diubah untuk kegiatan prioritas.
d. Salah satu bagian untuk penilaian Indikator Kinerja Pelaksanaan
Anggaran (IKPA) Satker adalah bobot Revisi Anggaran.
6. Pembayaran Tunjangan Kinerja, Uang Makan dan Uang Lembur Bulan
Desember
Pembayaran tunjangan kinerja, uang makan dan uang lembur bulan
Desember dapat dibayarkan pada bulan Desember sepanjang pagu
anggaran tersedia dalam DIPA tahun berjalan. Pengaturan lebih lanjut
terkait pembayaran tersebut menyesuaikan ketentuan langkah-langkah
akhir tahun yang diterbitkan Kementerian Keuangan.
7. Pengelolaan…
-42-
7. Pengelolaan Hibah
a. Pengelolaan Hibah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor 99/PMK.05/2017 Tanggal 18 Juli 2017
tentang Administrasi Pengelolaan Hibah;
b. Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Hibah diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 271/PMK.05/2014
Tanggal 31 Desember 2014 tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan
Keuangan Hibah.
8. Hibah Langsung Uang
Mekanisme pengelolaan hibah langsung uang adalah sebagai berikut:
a. Pembicaraan awal antara pemberi dan penerima hibah;
b. Konsultasi Rencana Penerimaan Hibah
1) Setiap hibah langsung yang akan diterima oleh K/L atau satuan
kerja dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Menteri Keuangan
Cq. DJPPR atau Kanwil DJPb. Konsultasi dilakukan dalam hal:
a) Penerimaan hibah untuk pertama kalinya dan/atau tidak
berulang; dan
b) Tidak sama dengan penerimaan hibah sebelumnya.
2) Cara konsultasi melalui:
a) Tatap muka;
b) Surat menyurat;
c) Rapat; dan/atau
d) Komunikasi melalui sarana elektronik.
c. Membuat Perjanjian Hibah
1) Hibah harus dituangkan dalam perjanjian hibah/dokumen yang
dipersamakan;
2) Salinan perjanjian hibah disampaikan kepada Badan Pemeriksa
Keuangan;
3) Perjanjian…
-43-
4) Dalam…
-44-
a) Bagi…
-47-
a) Bagi hibah yang berasal dari luar negeri kepada KPPN khusus
pinjaman dan hibah; dan
b) Bagi hibah yang berasal dari dalam negeri kepada KPPN mitra
kerjanya;
dengan dilampiri:
1. Salinan rekening koran atas rekening hibah; dan
2. Salinan bukti pengiriman/transfer kepada pemberi hibah
3) Berdasarkan SP3HL yang diterbitkan oleh KPPN, PA/KPA
membukukan pengurangan saldo kas di K/L dari hibah.
9. Pinjaman atau Hibah Luar Negeri (PHLN) Program Percepatan Reforma
Agraria (PPRA)
Tata cara penganggaran, pelaksanaan, pertanggungjawaban, dan
pelaporan dana Pinjaman atau Hibah Luar Negeri (PHLN) Program
Percepatan Reforma Agraria (PPRA) mengacu pada Petunjuk Teknis
Nomor 2/Juknis-100.03.02/II/2021 Tanggal 17 Februari 2021 tentang
Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan, Pertanggungjawaban, dan
Pelaporan Dana Pinjaman atau Hibah Luar Negeri (PHLN).
10. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
a. Penggunaan belanja terkait layanan pertanahan sumber dana PNBP
dengan tarif Rp0,00
Penerimaan layanan pertanahan Rp0,00 tidak diartikan belanja
operasional layanan juga Rp0,00. Belanja operasional layanan
dicairkan berdasarkan adanya permohonan terhadap layanan (baik
diberikan tarif Rp0,00 maupun tarif normal). Untuk itu belanja
operasional layanan terhadap layanan dengan penerimaan Rp0,00,
tetap dapat dialokasikan anggaran belanja sesuai dengan perhitungan
pembiayaan seperti pekerjaan lainnya yang tarifnya normal selama
alokasi penggunaan dana PNBP tersedia, sesuai dengan aturan yang
berlaku untuk menghasilkan output layanan dimaksud.
b. Pembayaran…
-48-
12. Kegiatan…
-50-
e. Penggunaan…
-51-
1) Contoh…
-52-
Contoh perhitungan:
Jumlah target fisik pelantikan untuk seluruh Kanwil BPN
Provinsi sebanyak 775 orang, dengan total penerimaan PNBP
sebesar Rp61.391.000,00. Jika Kanwil A menerima permohonan
pelantikan sebanyak 5 orang maka jumlah PNBP yang akan
disetor sejumlah 5 orang x Rp100.000,00 = Rp500.000,00.
Sehingga biaya operasional lebih besar dari biaya penerimaan.
Jika…
-53-
d. Layanan…
-55-
Tabel…
-56-
14. Kegiatan…
-57-
1) untuk…
-60-
3) optimalisasi…
-61-
e. Pelaksanaan…
-62-
g. Pelaksanaan…
-63-
i. Pelaksanaan…
-64-
k. Pelaksanaan…
-65-
d) Pelayanan…
-66-
16. Kegiatan…
-67-
3) Berdasarkan…
-68-
8. Surat…
I
-59-
Sugoto
Tembusan:
ftrlenteri A,graria dan Tata Ruang/Kepala Eadan Fertanahan Nasional, di
Jakarta.
Lampiran I Surat Edaran Menteri Agraria
dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional
Nomor : 1/SE-100.KU.01.03/I/2022
Tanggal : 10 Januari 2022
…………………………………...(12)
Yang Membuat Pernyataan
…………………………………...(13)
PETUNJUK PENGISIAN FORMAT
SURAT PERNYATAAN PEMBATALAN TUGAS PERJALANAN DINAS JABATAN
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan apabila di kemudian
hari ternyata surat pernyataan ini tidak benar dan menimbulkan kerugian negara,
saya bertanggung jawab penuh dan bersedia menyetorkan kerugian negara tersebut
ke Kas Negara.
…………………………………...(14)
Yang Membuat Pernyataan
…………………………………..(15)
PETUNJUK PENGISIAN FORMAT
SURAT PERNYATAAN PEMBATALAN TUGAS PERJALANAN DINAS JABATAN
[1] Diisi nama PPK satuan kerja yang dibebani biaya perjalanan dinasnya
[2] Diisi NIP PPK satuan kerja yang dibebani biaya perjalanan dinasnya
[3] Diisi jabatan PPK satuan kerja yang dibebani biaya perjalanan dinasnya
[4] Diisi nama satuan kerja yang dibebani biaya perjalanan dinasnya
[5] Diisi nama kementerian negara/lembaga dari satuan kerja yang dibebani
biaya perjalanan dinasnya
[6] Diisi nama Pelaksana SPD
[7] Diisi NIP Pelaksana SPD
[8] Diisi jabatan Pelaksana SPD
[9] Diisi nama satuan kerja yang dibebani biaya perjalanan dinasnya
[10] Diisi nama kementerian negara/lembaga dari satuan kerja yang dibebani
biaya perjalanan dinasnya
[11] Diisi transpor yang digunakan
[12] Diisi dengan jumlah rupiah biaya transpor dan penginapan yang tidak dapat
dikembalikan/refund sebagian/seluruhnya
[13] Diisi nomor DIPA, tanggal, dan nama satuan kerja yang dibebani biaya
perjalanan dinasnya
[14] Diisi dengan tempat dan tanggal menandatangani surat penyataan
[15] Diisi tanda tangan dan nama jelas PPK satuan kerja yang dibebani biaya
perjalanan dinasnya
Lampiran III Surat Edaran Menteri Agraria
dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional
Nomor : 1/SE-100.KU.01.03/I/2022
Tanggal : 10 Januari 2022
Biaya
Biaya Jumlah Pemetian
Jenis Perjalanan Dinas Biaya
Uang Harian Transpor Hari yang dan
Jabatan Penginapan
Pegawai dibayarkan Angkutan
Jenazah
a. Perjalanan Dinas
Jabatan dalam rangka
Sesuai
pelaksanaan tugas dan √ √ √ -
Penugasan
fungsi yang melekat pada
jabatan
b. Perjalanan Dinas
Jabatan untuk mengikuti Sesuai
√ 1) √ 1) √ 1) -
rapat, seminar dan Penugasan
sejenisnya
c. Perjalanan Dinas Maksimal
Jabatan dalam rangka 90
√ √ 2) √ 3) -
Pengumandahan (Sembilan
(Datasering) puluh) hari
g. Perjalanan Dinas
Jabatan untuk
menjemput/mengantarkan Maksimal
ke tempat pemakaman √ √ √ 3 (tiga) √
jenazah pejabat hari
negara/pegawai negeri
yang meninggal dunia
dalam melakukan
perjalanan dinas
h. Perjalanan Dinas
Jabatan untuk
menjemput/mengantarkan
ke tempat pemakaman Maksimal
jenazah pejabat √ √ √ 3 (tiga) √
negara/pegawai negeri hari
yang meninggal dunia dari
tempat Kedudukan yang
terakhir ke kota tempat
pemakaman
Keterangan :
Pejabat/Petugas yang
mengesahkan
No Pelaksana SPD Hari Tanggal
Tanda
Nama Jabatan
Tangan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Keterangan:
1. Diisi nomor urut
2. Diisi nama Pelaksana SPD yang melakukan Perjalanan Dinas
3. Diisi hari pelaksanaan Perjalanan Dinas
4. Diisi tanggal pelaksanaan Perjalanan Dinas sesuai yang tercantum dalam
Surat Tugas
5. Diisi nama pimpinan/pejabat/petugas di Tempat Tujuan Perjalanan Dinas.
6. Diisi jabatan pimpinan/pejabat/petugas di Tempat Tujuan Perjalanan Dinas.
7. Diisi tanda tangan pejabat sebagaimana dimaksud pada angka (5) yang
ditunjuk untuk menandatangani bukti kehadiran pelaksanaan perjalanan
dinas.
Catatan:
Untuk angka (3) dan (4), apabila penugasan lebih dari 1 (satu) hari, maka diisi per
hari dan per tanggal pelaksanaan Perjalanan Dinas.
Lampiran V Surat Edaran Menteri Agraria
dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional
Nomor : 1/SE-100.KU.01.03/I/2022
Tanggal : 10 Januari 2022
JUMLAH (10)
.............,....................(13)
Lunas Bayar,
Pejabat Pembuat Komitmen Bendahara Pengeluaran
(11) (12)
................................ ................................
NIP................................ NIP.............................
Keterangan:
b. Perjalanan Dinas
Jabatan untuk mengikuti
√ 1) √ 1) -
rapat, seminar dan
sejenisnya
c. Perjalanan Dinas Keberangkatan
Jabatan untuk menempuh √ dan -
ujian dinas/ujian jabatan Kepulangan
d. Perjalanan Dinas
Keberangkatan
Jabatan untuk mengikuti
√ dan -
pendidikan setara
Kepulangan
Diploma/S1/S2/S3
e. Perjalanan Dinas Sesuai
Jabatan untuk mengikuti √ -
Penugasan
pendidikan dan pelatihan
f. Perjalanan Dinas
Jabatan untuk
menjemput/mengantarkan
ke tempat pemakaman
Dibayarkan 1
jenazah pejabat √ √
(satu) kali
negara/pegawai negeri
yang meninggal dunia
dalam melakukan
perjalanan dinas
g. Perjalanan Dinas
Jabatan untuk
menjemput/mengantarkan
ke tempat pemakaman
jenazah pejabat Dibayarkan 1
√ √
negara/pegawai negeri (satu) kali
yang meninggal dunia dari
Tempat Kedudukan yang
terakhir ke kota tempat
pemakaman
Keterangan :
1. √ 1) : Rincian Biaya Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti kegiatan rapat,
seminar, dan sejenisnya berdasarkan Lampiran tersendiri sebagaimana tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini.
2. Biaya Transpor Kegiatan Dalam Kota dibayarkan secara lumpsum sesuai standar
biaya dan tidak diberikan kepada pelaksana SPD yang melakukan rapat dalam
komplek perkantoran yang sama.
3. Perjalanan Dinas Jabatan Dalam Kota dapat diberikan sepanjang tidak
menggunakan kendaraan dinas, disertai dengan surat tugas, dan tidak bersifat
rutin.
4. Jenis Perjalanan Dinas Jabatan pada huruf g dan h: biaya transpor
pegawai/keluarga diberikan paling banyak untuk 4 (empat) orang.
5. Lama Pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan pada huruf c dan d adalah sesuai
waktu yang ditempuh menuju tempat pendidikan/ujian.
Lampiran VII Surat Edaran Menteri Agraria
dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional
Nomor : 1/SE-100.KU.01.03/I/2022
Tanggal : 10 Januari 2022
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
15 16
(…………….……) (…………………)
Mengetahui
Direktur/Setditjen/Setitjen/Kapus/Kabiro/
Ketua STPN/Kakanwil/Kakantah
17
(…….…...……….)
Keterangan:
Keterangan :
Kegiatan :
Unit Kerja :
Hari :
Tanggal :
Tempat :
KOP SURAT
………………………………….(1)
SURAT PERNYATAAN
Nomor:……………(2)
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa pekerjaan tersebut harus segera di selesaikan di luar kantor
(dalam/ luar kota) (*) dan tidak/ perlu menginap (*), mengingat pada kantor Kementrian Agraria/ Tata
Ruang……………….…. (8) tidak terdapat fasilitas tersebut di atas untuk menyelenggarakan kegiatan
…………………..…… (9)
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan apabila di kemudian hari ternyata surat
pernyataan ini tidak benar, saya bertanggung jawab penuh dan bersedia diproses sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.
(nama) (nama)
NIP………………….(12) NIP……………………..(11)
Menyetujui Menyetujui
Pejabat Pembuat Komitmen Kepala Unit Kerja/Atasan Langsung
(nama) (nama)
NIP…………………..(14) NIP…………………..…(13)
Keterangan:
……………………………………………… (20)
PPK SATUAN KERJA PENYELENGGARA
(21) (22)
NAMA/NIP
PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR PESERTA
KEGIATAN RAPAT, SEMINAR, DAN SEJENISNYA (LAMPIRAN SPD)
Lembar I :
(1) Diisi nama Kementerian Negara/Lembaga dari satuan kerja yang dibebani biaya
perjalanan dinasnya.
(2) Diisi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) / jenis PPK kegiatan tertentu apabila
dalam satuan kerja terdapat lebih dari 1 (satu) PPK.
(3) Diisi nama / NIP pegawai yang melaksanakan perjalanan dinas (Pelaksana SPD).
(4) Diisi pangkat dan golongan Pelaksana SPD.
(5) Diisi jabatan / instansi Pelaksana SPD.
(6) Diisi tingkat biaya perjalanan dinas Pelaksana SPD.
(7) Diisi maksud dari dilaksanakannya perjalanan dinas.
(8) Diisi jenis alat angkutan/transpor yang digunakan.
(9) Diisi kota tempat kedudukan asal/keberangkatan Pelaksana SPD.
(10) Diisi kota tempat tujuan pelaksanaan perjalanan dinas.
(11) Diisi lama waktu dilaksanakannya perjalanan dinas dengan satuan hari atau
jam.
(12) Diisi tanggal keberangkatan pelaksanaan perjalanan dinas.
(13) Diisi tanggal harus kembali ke tempat kedudukan semula atau tiba di tempat
tujuan baru untuk perjalanan dinas pindah.
(14) Diisi nama pengikut atau yang turut serta dengan pegawai yang melaksanakan
perjalanan dinas, khusus untuk perjalanan dinas pindah. Untuk perjalanan
dinas jabatan, isian ini dikosongkan.
(15) Diisi dengan tanggal lahir pengikut/yang turut serta dengan pegawai yang
melaksanakan perjalanan dinas, khusus untuk perjalanan dinas pindah. Untuk
perjalanan dinas jabatan, isian ini dikosongkan.
(16) Diisi hubungan pengikut dengan Pelaksana SPD, khusus untuk perjalanan dinas
pindah. Untuk perjalanan dinas jabatan, isian ini dikosongkan.
(17) Diisi nama satuan kerja yang dibebani biaya perjalanan dinas.
(18) Diisi kegiatan, output dan akun dalam DIPA yang dibebani.
(19) Diisi Nomor dan tanggal Surat Tugas Pelaksana SPD.
(20) Diisi tempat penandatanganan SPD.
(21) Diisi tanggal penandatanganan SPD.
(22) Diisi nama dan NIP PPK yang menandatangani SPD.
PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERJALANAN DINAS (SPD)
KHUSUS DALAM RANGKA RAPAT, SEMINAR DAN SEJENISNYA
Lembar I :
(1) Diisi nama Kementerian Negara/Lembaga dari satuan kerja yang dibebani biaya
perjalanan dinasnya.
(2) Diisi “terlampir”.
(3) Diisi “terlampir”.
(4) Diisi “terlampir”.
(5) Diisi “terlampir”.
(6) Diisi “terlampir”.
(7) Diisi maksud dari dilaksanakannya perjalanan dinas.
(8) Diisi “terlampir”.
(9) Diisi “terlampir”.
(10) Diisi kota tempat tujuan pelaksanaan perjalanan dinas dalam rangka rapat,
seminar, dan sejenisnya.
(11) Diisi “terlampir”.
(12) Diisi “terlampir”.
(13) Diisi “terlampir”.
(14) Tidak perlu diisi/dikosongkan.
(15) Tidak perlu diisi/dikosongkan.
(16) Tidak perlu diisi/dikosongkan.
(17) Diisi nama satuan kerja yang dibebani biaya perjalanan dinas dalam rangka rapat,
seminar, dan sejenisnya.
(18) Diisi kegiatan, output dan akun dalam DIPA yang dibebani.
(19) Diisi “terlampir”.
(20) Diisi tempat penandatanganan SPD.
(21) Diisi tanggal penandatanganan SPD.
(22) Diisi nama dan NIP PPK yang menandatangani SPD.
Lembar II :
I. Diisi dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Biaya Perjalanan Dinas dibebankan pada DIPA Pelaksana SPD
(23) Diisi kota tempat kedudukan asal/keberangkatan Pelaksana SPD.
(24) Diisi nama tempat tujuan perjalanan dinas Pelaksana SPD.
(25) Diisi tanggal keberangkatan perjalanan dinas.
(26) Diisi nama jabatan penanda tangan SPD di tempat kedudukan
asal/keberangkatan.
(27) Diisi tanda tangan dan nama Kepala Satuan Kerja atau Pejabat yang ditunjuk
pada instansi Pelaksana SPD atau Atasan Pelaksana SPD
(28) Diisi NIP Kepala Satuan Kerja atau Pejabat yang ditunjuk pada instansi Pelaksana
SPD.
2. Biaya Perjalanan Dinas dibebankan pada DIPA Satuan Kerja Penyelenggara
(23) Tidak perlu diisi/dikosongkan.
(24) Tidak perlu diisi/dikosongkan.
(25) Tidak perlu diisi/dikosongkan.
(26) Tidak perlu diisi/dikosongkan.
(27) Tidak perlu diisi/dikosongkan.
(Tidak perlu ditandatangani oleh Kepala Satuan Kerja atau Pejabat yang ditunjuk
pada instansi Pelaksana SPD atau Atasan Pelaksana SPD).
(28) Tidak perlu diisi/dikosongkan.
Keterangan :
1. √ 1) : Uang Harian diberikan 1 (satu) hari pada saat kedatangan
dan 1 (satu) hari pada saat kepulangan.
2. √2) : Biaya transpor kepulangan Pelaksana SPD dalam rangka
mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya dapat dibayarkan
sebesar biaya transpor kedatangan tanpa menyertakan bukti
pengeluaran transpor kepulangan.
3. √3) : Uang Saku Fullboard/Fullday/Halfday diberikan sesuai
dengan paket rapat, seminar, dan sejenisnya yang diatur dalam
Standar Biaya.
4. √4) : Biaya Penginapan diberikan apabila memerlukan waktu
untuk menginap 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan/atau 1
(satu) hari pada saat kepulangan.
5. Uang Saku Paket Fullboard/Fullday/Halfday mengikuti ketentuan
yang diatur dalam Standar Biaya
6. Uang Transpor Pegawai diberikan sepanjang tidak menggunakan
kendaraan dinas, disertai dengan surat tugas, dan tidak bersifat
rutin.
Lampiran XIV Surat Edaran Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional
Nomor : 1/SE-100.KU.01.03/I/2022
Tanggal : 10 Januari 2022
CONTOH KUITANSI
KUITANSI
TA : (1)
Nomor Bukti : (2)
Mata : (3)
Anggaran
KUITANSI/BUKTI PEMBAYARAN
(10) (9)
Tanda Tangan
(11)
(Nama Jelas)
NIP/NRP
PETUNJUK PENGISIAN KUITANSI
NO URAIAN ISIAN
(1) Diisi tahun anggaran berkenaan
(2) Diisi nomor urut kuitansi/bukti pembukuan
(3) Diisi mata anggaran yang dibebani transaksi pembayaran
(4) Diisi nama satker yang bersangkutan
(5) Diisi jumlah uang dengan angka
(6) Diisi jumlah uang dengan huruf
(7) Diisi uraian pembayaran yang meliputi jumlah barang/jasa dan
spesifikasi teknisnya
(8) Diisi tempat tanggal penerimaan uang
(9) Diisi tanda tangan, nama jelas, stempel perusahaan(apabila ada) dan
meterai sesuai ketentuan
(10) Diisi tanda tangan, nama jelas dan NIP/NRP Pejabat Pembuat
Komitmen serta stempel dinas
(11) Diisi tanda tangan, nama jelas dan NIP/NRP pejabat yang ditunjuk
dan bertanggung jawab dalam penerimaan barang/jasa
Lampiran XVI Surat Edaran Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional
Nomor : 1/SE-100.KU.01.03/I/2022
Tanggal : 10 Januari 2022
SURAT PERNYATAAN
Surat jaminan tersebut di atas memenuhi sifat mudah dicairkan dan tidak
bersyarat (unconditional) sebagaimana dimaksud dalam Perpres No. 54
Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Perpres No. 4 Tahun 2015
KODE
SETORAN
KODE
SETORAN
900 Pemungut PPh Pasal 22 untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang
non-Bendaharawan dipungut oleh Pemungut selain
Bendaharawan.
910 Pemungut PPh Pasal 22 untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang
Bendaharawan APBN dipungut oleh Pemungut Bendaharawan
APBN
920 Pemungut PPh Pasal 22 untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang
Bendaharawan APBD dipungut oleh Pemungut Bendaharawan
APBD
3. Kode Akun Pajak 411124 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 23
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
100 Masa PPh Pasal 23 untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang
harus disetor (selain PPh Pasal 23 atas
dividen, bunga, royalti, dan jasa) yang
tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal
23 termasuk SPT pembetulan sebelum
dilakukan pemeriksaan.
104 PPh Pasal 23 atas Jasa untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang
harus disetor atas jasa yang dibayarkan
kepada Wajib Pajak dalam negeri yang
tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 23.
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
403 PPh Final Pasal 4 ayat (2) untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat
atas Persewaan Tanah (2) atas Persewaan Tanah dan/atau
dan/atau Bangunan Bangunan.
409 PPh Final Pasal 4 ayat (2) untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat
atas Jasa Konstruksi (2) atas jasa konstruksi
5. Kode Akun Pajak 411211 Untuk Jenis Pajak PPN Dalam Negeri
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
900 Pemungut PPN Dalam untuk pembayaran PPN Dalam Negeri yang
Negeri non-Bendaharawan dipungut oleh Pemungut selain
Bendaharawan.
910 Pemungut PPN Dalam untuk pembayaran PPN Dalam Negeri yang
Negeri Bendaharawan APBN dipungut oleh Pemungut Bendaharawan
APBN
920 Pemungut PPN Dalam untuk pembayaran PPN Dalam Negeri yang
Negeri Bendaharawan dipungut oleh Pemungut Bendaharawan
APBD APBD
Lampiran XXI Surat Edaran Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional
Nomor : 1/SE-100.KU.01.03/I/2022
Tanggal : 10 Januari 2022
Dokumen
No. Uraian Belanja Ketentuan Pelaksanaan Akun
Pertanggungjawaban
1 2 3 5 6
SURAT TUGAS
KEGIATAN ………………………………………………
NOMOR: …..
b. Dengan tugas:
Melaksanakan Kegiatan ….. Tahun Anggaran …..
2. Lokasi dan Volume Kegiatan:
a. Desa : …..
b. Kecamatan : …..
c. Volume : ….. (Bidang)
3. Waktu:
a. Mulai Tanggal : …..
b. Sampai Tanggal : …..
c. Lama Pelaksanaan : … Hari
4. Biaya dibebankan pada:
DIPA Tahun Anggaran … Kantor Wilayah BPN/Kantor Pertanahan …..
5. Hasil Pelaksanaan Tugas supaya dilaporkan.
Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung
jawab dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
Dikeluarkan di : ..…
Pada Tanggal : …..
Kepala/Ketua …..
Kantor Wilayah BPN/Kantor Pertanahan …..
………………………………………..
NIP. …………………………………..
Contoh Daftar Nominatif
JABATAN JUMLAH
JUMLAH SATUAN TANDA
NO. NAMA DALAM GOL. DITERIMA
BIDANG (RP) TANGAN
TIM (RP)
1 2 3 4 5 6 7 8
JUMLAH
….. , ……………………….
…………………………………. ………………………………….
NIP. …………………………… NIP. ……………………………
Lampiran XXIII Surat Edaran Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional
Nomor : 1/SE-100.KU.01.03/I/2022
Tanggal : 10 Januari 2022
No. RO
1 5523.PAC.001 Rancangan Peraturan Pemerintah/Rancangan Peraturan
Presiden Mengenai Penataan Ruang, Penataan Agraria, Pengendalian
dan Penertiban Tanah dan Ruang, Serta Pengenaan Tarif Layanan
2 5543.RBO.001 Peta Dasar Pertanahan
3 5543.RBO.004 Peta Panjang Batas Kawasan Hutan
4 5546.QAA.003 PBT K4 Non Sistematis
5 6412.RBO.U03 Peta Tematik Pertanahan dan Ruang Kategori I
6 6412.RBO.U04 Peta Tematik Pertanahan dan Ruang Kategori II
7 6412.RBO.U05 Peta Tematik Pertanahan dan Ruang Kategori III
8 6412.RBO.U06 Peta Tematik Pertanahan dan Ruang Kategori IV
9 6412.RBO.U07 Peta Tematik Pertanahan dan Ruang Kategori V
10 6413.QAA.U21 PBT Redistribusi Tanah Kategori 1
11 6413.QAA.U22 PBT Redistribusi Tanah Kategori 2
12 6413.QAA.U23 PBT Redistribusi Tanah Kategori 3
13 6413.QAA.U24 PBT Redistribusi Tanah Kategori 4
14 6413.QAA.U25 PBT Redistribusi Tanah Kategori 5
15 4402.QAB.001 DATA TANAH ULAYAT
16 6416.QAA.009 SHAT PTSL PM Kategori 3
17 6416.QAA.010 SHAT PTSL PM Kategori 4
18 6416.QAA.011 SHAT PTSL PM Kategori 5
19 6416.QAA.U06 SHAT PTSL ASN Kategori 6
20 6416.QAA.U10 SHAT PTSL PM Kategori 4
21 6416.QAA.U13 SHAT Non Sistematis Kategori 1
22 6416.QAA.U14 SHAT Non Sistematis Kategori 2
23 6416.QAA.U15 SHAT Non Sistematis Kategori 3
24 6416.QAA.U16 SHAT Non Sistematis Kategori 4
25 6416.QAA.U17 SHAT Non Sistematis Kategori 5
26 6416.QAA.U19 SHAT Redistribusi Tanah
27 6416.QAA.U20 SHAT Konsolidasi Tanah
28 5557.PEA.005 Data GTRA Pusat
29 6418.PEA.002 Data GTRA Kabupaten/Kota
30 6420.RBO.001 Data Lokasi Indikatif Pengadaan Tanah
31 4403.RBO.002 Basis Data Pengadaan Tanah (Data)
32 4404.QCE.002 Surat Pemberitahuan Keputusan Penyelesaian Konflik
Pertanahan
33 6426.QCE.002 Surat Pemberitahuan Keputusan Penyelesaian Sengketa
Pertanahan
34 5573.QCE.002 Surat Pemberitahuan Keputusan Penyelesaian Sengketa
Pertanahan
35 6427.QCE.002 Laporan Hasil Sidang Perkara Pertanahan
36 5576.QCE.002 Laporan Hasil Sidang Perkara Pertanahan
37 5568.PBT.002 Rancangan Perangkat Pengendalian Pemanfaatan Ruang
di Kawasan Lainnya
38 5568.QIA.001 Rekomendasi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah
39 5568.QIE.001 Rekomendasi Peningkatan Kinerja Kawasan
40 5538.PBT.001 Materi Teknis dan RPP Revisi RTRWN
41 5538.PBT.002 Materi Teknis RTR Nasional (Pulau/Kep dan KSN) di
Pulau Sumatera
42 5538.PBT.003 Materi Teknis RTR Nasional (Pulau/Kep dan KSN) di
Pulau Jawa-Bali
43 5538.PBT.004 Materi Teknis RTR Nasional (Pulau/Kep dan KSN) di
Pulau Sulawesi
44 5538.PBT.005 Materi Teknis RTR Nasional (Pulau/Kep dan KSN) di
Kepulauan Nusa Tenggara
45 5538.PBT.006 Materi Teknis RDTR Calon IKN
46 5539.PBT.001 Dokumen Persetujuan/Rekomendasi Kesesuaian
Kegiatan Pemanfaatan Ruang
47 6668.PBT.033 Materi Teknis dan Ranperkada RDTR Kab/Kota Hasil
Bimbingan Teknis di Pulau Sumatera
48 6668.PBT.034 Materi Teknis dan Ranperkada RDTR Kab/Kota Hasil
Bimbingan Teknis di Pulau Jawa-Bali
49 6668.PBT.049 Materi Teknis dan Ranperkada RDTR Kab/Kota Hasil
Bimbingan Teknis di Pulau Sulawesi
50 6668.PBT.050 Materi Teknis dan Ranperkada RDTR Kab/Kota Hasil
Bimbingan Teknis di Kep Maluku
51 6668.PBT.051 Materi Teknis dan Ranperkada RDTR Kab/Kota Hasil
Bimbingan Teknis di Pulau Papua
52 6668.PBT.052 Materi Teknis dan Ranperkada RDTR Kab/Kota Hasil
Bimbingan Teknis di Kepulauan Nusa Tenggara
53 6668.PBT.035 Materi Teknis dan Ranperkada RDTR Kab/Kota Arahan
Prioritas Nasional Hasil Bantuan Teknis di Pulau Sumatera
54 6668.PBT.036 Materi Teknis dan Ranperkada RDTR Kab/Kota Arahan
Prioritas Nasional Hasil Bantuan Teknis di Pulau Jawa-Bali
55 6668.PBT.053 Materi Teknis dan Ranperkada RDTR Kab/Kota Arahan
Prioritas Nasional Hasil Bantuan Teknis di Pulau Kalimantan
56 6668.PBT.054 Materi Teknis dan Ranperkada RDTR Kab/Kota Arahan
Prioritas Nasional Hasil Bantuan Teknis di Pulau Papua
57 6668.PBT.055 Materi Teknis dan Ranperkada RDTR Kab/Kota Arahan
Prioritas Nasional Hasil Bantuan Teknis di Kepulauan Nusa Tenggara
58 6668.PBT.056 Materi Teknis dan Ranperkada RDTR Kab/Kota Arahan
Prioritas Nasional Hasil Bantuan Teknis di Kepulauan Maluku
59 6669.PBT.001 Fasilitasi Penyusunan RTR Daerah
Lampiran XXIV Surat Edaran Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional
Nomor : 1/SE-100.KU.01.03/I/2022
Tanggal : 10 Januari 2022
KOP SURAT
Nomor :
Sifat :
Lampiran :
Hal : Permohonan Penerbitan Nomor
Register Hibah
Yth. .....................(1)....................
............(8).............
NIP....................................
Tembusan:
.......(9) ..........
PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERMOHONAN PENERBITAN NOMOR
REGISTER HIBAH
NO URAIAN ISIAN
(4) Diisi nama dan alamat instansi beserta nomor telepon/fax Pemohon
nomor register Hibah
(8) Diisi nama dan NIP pejabat penandatangan surat permohonan nomor
register Hibah
Pada hari ini Tanggal …… , Bulan ……, Tahun ……., bertempat di……….. kami
yang bertanda tangan dibawah ini:
I Nama Pemberi Hibah : Kepala Instansi ……… dalam hal ini bertindak
NIP……………………… untuk atas nama …… Pemerintah Kota/Kab
………….. yang berkedudukan di Jalan ………...,
selaku Pemberi Hibah untuk selanjutnya
disebut PIHAK PERTAMA
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA disebut PARA PIHAK dan masing-
masing PIHAK bersepakat untuk membuat Perjanjian Hibah dengan ketentuan
sebagai benkut:
BAB I
BESARAN, MAKSUD DAN TUJUAN
PEMBERIAN HIBAH
Pasal 1
(1) Pihak Pertama memberikan Hibah kepada Pihak Kedua sebesar Rp.xxxxx
Melalui APBD Tahun Anggaran ...…… sesuai dengan keputusan Nomor :
………..... tanggal ……..... tentang …………
(2) Pemberian Hibah oleh Pihak PERTAMA sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dibebankan pada APBD pemerintah …………. Tahun Anggaran 20xx pada
kelompok Belanja Tidak Langsung dengan Kode Rekening ……….
(3) Maksud dan Tujuan Pembenan Hibah dari Pihak PERTAMA kepada Pihak
KEDUA adalah unluk bantuan dana ……………… sebagaimana tertuang
dalam proposal yang diajukan oleh Pihak KEDUA Kepada Pihak PERTAMA.
BAB II
HAK DAN KEWAJIBAN
Bagian Kesatu
Bagian Kesatu Hak Pihak Pertama dan Pihak Kedua
Pasal 2
(1) Pihak PERTAMA berhak menerima laporan pertanggungjawaban
penggunaan dana dan Pihak KEDUA berupa laporan realisasi penerimaan dan
realisasi pengeluaran.
(2) Pihak PERTAMA berhak melakukan audit atas penggunaan dana
hibah yang dilaksanakan oleh Pihak KEDUA baik oleh Inspektorat
Kota/Kab ………. lembaga auditor internal pemerintah lainnya maupun oleh
Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk oleh Pemerintah Kota/Kab……………..
(3) Pihak KEDUA berhak menerima hibah yang telah ditetapkan oleh Pihak
PERTAMA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1).
Bagian Kedua
Kewajiban Pihak Pertama dan Pihak Kedua
Pasal 3
(1) Pihak PERTAMA menyalurkan pemberian hibah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) dibayarkan sekaligus sesuai
permohonan terlampir sebesar Rp. xxxxxxx (……………. rupiah) dan
ditransfer kepada bendahara pengeluaran pada Bank ……. No
Rek………….. atas nama Kantor Pertanahan Kota/Kab ……….. setelah
Pihak KEDUA memenuhi persyaratan pencairan.
(2) Pihak KEDUA wajib mengelola dana hibah yang telah diterima
dari Pihak PERTAMA untuk digunakan sesuai dengan maksud dan tujuan
proposal pencairan hibah yang diajukan
(3) Pihak KEDUA berkewajiban menyelenggarakan penatausahaan
penggunaan keuangan dana hibah dari Pihak PERTAMA sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan
(4) Pihak KEDUA berkewajiban menyampaikan laporan pertanggungjawaban
penggunaan dana hibah berupa laporan realisasi penerimaan dan realisasi
pengeluaran sesuai dengan rencana anggaran yang tertuang dalam proposal
pencairan hibah kepada Pihak PERTAMA dan melaporkan hasil kegiatan paling
lambat setiap semester kepada……. Kota/Kab ……….. melalui SKPD terkait
dengan tembusan Inspektorat Kota/Kab …………....
(5) Pihak KEDUA wajib memberikan seluruh data, bahan dan dokumen
dalam bentuk apapun yang diminta oleh Pihak PERTAMA dalam rangka
pengawasan/pemeriksaan atas dana hibah
(6) Pihak KEDUA berkewajiban memenuhi semua dokumen yang
dipersyaratkan dalam pencairan dan bertangjawab terhadap kebenaran dan
keabsahan seluruh dokumen yang disampaikan sebagai dasar pencairan dana
hibah.
(7) Pihak Kedua Wajib bertanggung jawab dari segi fisik maupun
keuangan dan bersedia diproses secara hukum dan mengganti kerugian
sesuai dengan nilai nominal yang telah ditetapkan apabila terjadi
penyimpangan dalam pengunaan dana hibah.
BAB III
SANKSI
Pasal 4
Apabila Pihak KEDUA tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud
dalam pasal 3 dapat dilaporkan kepada Instansi berwenang untuk
ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
BAB IV
PENUTUP
Pasal 5
(1) Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga), bermaterai cukup yang
masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama
(2) Apabila terjadi perselisihan kedua belah pihak dapat diselesaikan secara
musyawarah dan mufakat dan apabila tidak dicapai kemufakatam maka
diselesaikan melalui Kantor Panitera Pengadilan Negeri …………
Pasal 6
Perjanjian Hibah ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan
ditandatanganinya perjanjian hibah ini
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
(.……..…………….) (.…………………….)
KOP SURAT
_______________________________________________________________________________
RINGKASAN HIBAH
Penerima/Excecuting Agency
8. Implementing Agency/Beneficiary dan Kode Satuan Kerja (bisa lebih dari
satu)
a. Nama : .........(8)........
b. Alamat : .....................
c. Kode Satuan Kerja : .....................
d. Nomor Telepon/Faks : .........../.........
e. E-mail : .....................
9. Pemberi Hibah
a. Nama : .........(9)........
b. Alamat : .....................
c. Nomor Telepon/Faks : .........../.........
d. E-mail : .....................
10. Sumber Pembiayaan : Lembaga Lembaga
Bilateral
Multilateral
Lembaga Swasta Perorangan
Lainnya
:......(10)......
11. Jenis Pembiayaan : .........(11)........
12. Jenis Hibah : Terencana Langsung
13. Bentuk Hibah : Uang
Barang/Jasa/Surat
Berharga
14. Penarikan
Hibah.........(14a)........
a. Tata Cara Penarikan : PP L/C PL Reksus Hibah
Langsung
b. Rencana Penarikan/Disbursement Plan : .........(14b).......
No Penarikan Tanggal/Bulan/Tahun Nilai
1. I
2. II
3. III
4. IV
5. V
6. dan seterusnya
c. Diterushibahkan .......................(14c)....................
No Kepada Nilai
1.
2.
1.
2.
17. Tanggal Efektif/Effective : .........(17)........ tanggal bulan tahun
Date
18. Tanggal Batas Waktu : .........(18)........ tanggal bulan tahun
Pengefektifan/Date Effective
Limit
19. Tanggal Batas Penarikan/ : .........(19)......... tanggal bulan tahun
Closing Date
20. Tanggal Penutupan : .........(20).......... tanggal bulan
tahun
Rekening/Date of Closing
Account
21. Biaya : .........(21)..........
No. Uraian I II III IV V
1. Jenis Biaya
2. Besar Biaya
3. Jatuh Tempo
Nama
NIP/NRP
PETUNJUK PENGISIAN
RINGKASAN HIBAH
NO URAIAN ISIAN
(1) Diisi dengan nama proyek sesuai yang tertulis dalam perjanjian Hibah
(2) Diisi dengan jumlah hibah sesuai yang tertulis dalam perjanjian Hibah
(3) Diisi dengan mata uang sesuai yang tertulis dalam perjanjian Hibah
(8) Diisi dengan nama Eselon I/Satuan Kerja penerima dan pengelola Hibah
(9) Jelas
(10) Jelas
(11) Diisi dengan jenis peruntukkan pembiayaan dari Hibah, misal bantuan
program, bantuan proyek, technical assistance
(12) Jelas
(13) Jelas
(14) a. Jelas
b. Dilampirkan dengan rencana penarikan/disbursement schedule
dari
executing agency, termasuk alokasi per jenis kategori dan per tahun
c. Diisi nama Lembaga/Pemerintah Daerah/Badan Usaha Milik
Negara penerima penerusan Hibah
(15) Diisi dengan sektor yang dibiayai dalam Hibah, misal infrastruktur,
pendidikan, kesehatan, dsb
(16) Dalam hal proyek di berbagai lokasi, disebutkan lokasi dan alokasi dana
per provinsi dan kabupaten/kota
(18) Jelas
(19) Jelas
KOP SURAT
______________________________________________________________________________
Bertanggung jawab penuh atas segala penerimaan hibah berupa (7)..... yang
diterima langsung dari :
Pemberi hibah : (8)................
Nilai hibah/Komitmen hibah : (9)................
Digunakan dalam rangka (10)...................tanpa melalui KPPN dengan rincian
sebagai berikut :
Nama (18)…............
NIP (19)...............
NO URAIAN ISIAN
KOP SURAT
______________________________________________________________________________
…………………(6)
NIP……………
Nomor Uraian
(1) Diisi :
a) Direktur Jenderal Perbendaharaan untuk permohonan ijin
pembukaan rekening kewenangan Kuasa BUN Pusat
b) Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
permohonan ijin pembukaan rekening kewenangan Kuasa BUN
di daerah sesuai dengan wilayah kerja masing-masing KPPN
(4) Diisi :
a) Bank Indonesia/Nama Bank Umum/Kantor Pos dan Giro
dimana rekening tersebut akan dibuka
b) “Bank Umum”
Untuk permohonan ijin pembukaan rekening pengelolaan kas
BLU dalam bentuk deposito
c) “Bank Umum di Luar Negeri”
Untuk rekening pada perwakilan RI
(5) Diisi :
a) Menampung pendapatan Negara dalam rangka
pelaksanaan APBN yang ditatausahakan oleh Bendahara
Penerimaan; atau
b) Menampung uang untuk keperluan belanja Negara dalam
rangka pelaksanaan APBN yang ditatausahakan oleh Bendahara
Pengeluaran; atau
c) Menampung selain diatas, berdasarkan kebutuhan yang
benar- benar diperlukan untuk kantor/satuan kerja sesuai
dengan bidang tugasnya.
KOP SURAT
______________________________________________________________________________
…………………8)
NIP……………
PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYATAAN
PENGGUNAAN REKENING
Nomor Uraian
(6) Diisi :
a) Bank Indonesia/Nama Bank Umum/Kantor Pos dan Giro
dimana rekening tersebut akan dibuka
b) “Bank Umum”
Untuk permohonan ijin pembukaan rekening pengelolaan kas
BLU dalam bentuk deposito
c) “Bank Umum di Luar Negeri” Untuk rekening pada
perwakilan RI
(7) Diisi :
a) Menampung pendapatan Negara dalam rangka pelaksanaan
APBN yang ditatausahakan oleh Bendahara Penerimaan; atau
b) Menampung uang untuk keperluan belanja Negara dalam
rangka pelaksanaan APBN yang ditatausahakan oleh Bendahara
Pengeluaran; atau
c) Menampung selain diatas, berdasarkan kebutuhan yang benar-
benar diperlukan untuk kantor/satuan kerja sesuai dengan bidang
tugasnya.
KOP SURAT
______________________________________________________________________________
SURAT KUASA
Nomor : …………..........1)
Yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : ………………...2)
NIP : ………………...3)
Jabatan : ………………...4)
Memberikan kuasa kepada :
1. Direktur Jenderal Perbendaharaan cq. Direktur Pengelolaan Kas Negara
selaku Kuasa Bendahara Umum Negara Pusat; dan
2. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.5) selaku Kuasa Bendahara Umum Negara di Daerah.
untuk bertindak sesuai dengan kewenangannya sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor : . . . . . . . . / PMK.05 / 2014 tentang
Rekening Milik Kementerian Negara/Lembaga/Satuan Kerja atas rekening
pemerintah pusat pada . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6) untuk . . . . . . . . . . . . . . . 7),
yaitu :
1. Memperoleh segala informasi mengenai rekening;
2. Melakukan blokir atas rekening; dan
3. Menutup rekening dan memindahbukukan saldo ke rekening kas umum
negara.
Surat Kuasa ini berlaku selama rekening atas nama
………………………………..8)
masih dibuka.
Demikian digunakan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Nomor Uraian
(1) Diisi : Nomor Surat Kuasa yang diterbitkan oleh KPA atau pejabat
yang ditunjuk.
(3) Diisi : Nomor Induk Pegawai KPA atau pejabat yang ditunjuk.
(6) Diisi :
- Bank Indonesia/ nama bank umum kantor pos
giro rekening tersebut akan dibuka.
- " Seluruh bank umum dimana kami membuka
rekening" Untuk satuan kerja B LU.
KOP SURAT
______________________________________________________________________________
….…………………8)
NIP……………
PETUNJUK PENGISIAN SURAT KETERANGAN SUMBER DANA, MEKANISME
PENYALURAN DANA REKENING DAN PERLAKUAN PENYETORAN
BUNGA/JASA GIRO
Nomor Uraian
(1) Diisi :
- Direktur Jenderal Perbendaharaan untuk pennohonan ijin
pembukaan rekening kewenangan Kuasa BUN Pusat.
- Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan untuk
permohonan ijin pembukaan rekening kewenangan Kuasa BUN
Daerah sesuai dengan wilayah kerja masing- masing KPPN
KOP SURAT
______________________________________________________________________________
….…………………9)
NIP……………
PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN
MEMASUKKAN DANA HIBAH KEDALAM DIPA
Nomor Uraian
KOP SURAT
______________________________________________________________________________
…………………10)
NIP……………
Tembusan :
……………………..11)
PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN PENUTUPAN REKENING
Nomor Uraian
(1) Diisi :
1. Direktur Jenderal Perbendaharaan untuk penerbit ijin Kuasa
BUN Pusat.
2. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
penerbit ijin Kuasa BUN Daerah sesuai dengan wilayah kerja
masing- masing KPPN.
(4) Diisi : Nomor rekening yang telah ditutup sesuai dengan rekening
koran.
(5) Diisi : Nama rekening yang telah ditutup sesuai dengan rekening
koran.
(9) Diisi : Nomor rekening kas negara tempat saldo rekening yang
telah ditutup disetorkan
(11) Diisi :
1. Direktur Jenderal Perbendaharaan c.q Direktur Pengelolaan
Kas Negara, apabila surat persetujuan diterbitkan oleh KPPN ;
atau KPPN mitra kerja masing-masing Kementerian / Lembaga
/ Satuan Kerja apabila surat persetujuan diterbitkan oleh
Direktur Jenderal Perbendaharaan c.q Direktur Pengelolaan
Kas Negara;
2. Sekretaris Jenderal instansi vertikal masing-masing
Kementerian / Lembaga / Satuan Kerja