Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN ANALISIS

DATA KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN


TENTANG
Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
Untuk Indikator LPJ BENDAHARA
Lingkup Kementerian Negara/Lembaga di Jawa Timur

Disusun oleh:
Chandra Julihandono Sj
Tanggal 15 bulan Februari tahun 2021

A. LATAR BELAKANG
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 195/PMK.05/2018 tentang
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Belanja Kementerian Negara/Lembaga,
bahwa Monev Pelaksanaan Anggaran dilakukan untuk menjamin efektivitas pelaksanaan
anggaran, efisiensi penggunaan anggaran, dan kepatuhan terhadap regulasi pelaksanaan
anggaran melalui penilaian terhadap Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) yang
ditetapkan oleh Kementerian Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN).
Menunjuk Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan No.PER-4/PB/2020 Tentang
Petunjuk Teknis Penilaian Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Belanja Kementerian
Negara/Lembaga merupakan petunjuk teknis dari PMK Nomor 195/PMK.05/2018 tentang
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Belanja Kementerian Negara/Lembaga
yang digunakan antara lain untuk evaluasi kinerja pelaksanaan anggaran dan diwujudkan
dalam bentuk pengukuran kuliatas kinerja yang menggunakan Indikator Kinerja
Pelaksanaan Anggaran. IKPA sebagai alat monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran
telah digunakan secara luas oleh K/L dan menjadi perhatian utama pimpinan Satker/Eselon
I/K/L sebagai salah satu variabel dalam pengukuran kinerja pelaksanaan anggaran
sehingga penilaiannya harus akurat, transparan dan akuntabel.
Sebagai Kuasa BUN di Daerah, Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa
Timur melakukan pemantauan capaian kinerja pelaksanaan anggaran dan Laporan ini
dibuat sebagai penugasan pimpinan untuk melakukan pemantauan capaian kinerja
pelaksanaan anggaran Satker-satker lingkup Kanwil DJPb Provinsi Jawa Timur melalui
penilaian Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA). Indikator yang akan dibahas di
laporan ini yaitu kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang
pelaksanaan anggaran melalui indikator Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara.

B. DATA DAN FAKTA YANG MENDUKUNG


Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disebut IKPA adalah Indikator
yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan selaku BUN untuk mengukur kualitas kinerja
pelaksanaan anggaran belanja Kementerian Negara/Lembaga dari sisi kesesuaian
terhadap perencanaan, efektivitas pelaksanaan anggaran, efisiensi pelaksanaan anggaran,
dan kepatuhan terhadap regulasi sehingga aspek pengukuran IKPA terdiri dari : Aspek
kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan anggaran; Aspek kepatuhan
terhadap regulasi, Aspek efektivitas pelaksanaan kegiatan, dan Aspek efisiensi
pelaksanaan kegiatan.
Aspek kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan anggaran menekankan
bahwa DIPA merupakan dokumen pelaksanaan anggaran sebagai suatu hasil akhir
perencanaan yang telah ditetapkan oleh K/L sesuai rumusan RKA K/L pada tahun
pengusulannya dengan indikator penilaian terdiri dari : Revisi DIPA, Deviasi Halaman III
DIPA, dan Pagu Minus.
Aspek kepatuhan terhadap regulasi menekankan bahwa dalam melaksanakan anggaran,
Satker harus memenuhi norma-norma pengaturan batas waktu dalam memproses
transaksi keuangan berdasarkan ketentuan yang berlaku di bidang pelaksanaan anggaran
dengan indikator penilaian terdiri dari : Data Kontrak, Pengelolaan Uang Persediaan, LPJ
Bendahara, dan Dispensasi SPM.
Aspek efektivitas pelaksanaan kegiatan menekankan bahwa alokasi anggaran yang
tercantum pada DIPA dapat dieksekusi dengan baik, tepat, dan profesional untuk
mewujudkan output yang telah ditentukan dengan indikator penilaian terdiri dari :
Penyerapan Anggaran, Penyelesaian Tagihan, Konfirmasi Capaian Output, dan Retur
SP2D.
Aspek efisiensi pelaksanaan kegiatan menekankan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan
dan pembayaran tagihan atas penyelesaian pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat
waktu, tepat sasaran, dan tepat jumlah dengan indikator penilaian terdiri dari : Kesalahan
SPM dan Perencanaan Kas.
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 195/PMK.05/2018 tentang
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Belanja Kementerian Negara/Lembaga,
bahwa Monev Pelaksanaan Anggaran dilakukan untuk menjamin efektivitas pelaksanaan
anggaran, efisiensi penggunaan anggaran, dan kepatuhan terhadap regulasi pelaksanaan
anggaran melalui penilaian terhadap Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) yang
ditetapkan oleh Kementerian Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN).
Berdasarkan ketentuan atau kebijakan yang berlaku dan hasil monitoring data IKPA Satuan
Kerja Lingkup Kantor Wilayah DJPb Provinsi Jawa Timur sampai dengan bulan Desember
2020 (Semester II) pada aplikasi OM SPAN, dapat disampaikan data dan fakta bahwa :
1. Kebijakan Penghitungan Nilai IKPA TA 2020 adalah didasarkan hal-hal berikut :
a. Dalam rangka memasuki tatanan normal baru, menjaga tata kelola pelaksanaan
anggaran, serta mendorong akselerasi belanja pemerintah untuk penanganan
Covid-19 dan PEN, maka kebijakan penilaian IKPA K/L Tahun 2020 yang
sebelumnya “tidak dilakukan penilaian” sebagaimana diatur dalam surat Direktur
Jenderal Perbendaharaan Nomor S-258/PB/2020 dinyatakan “dilakukan penilaian
kembali” mulai Triwulan III Tahun 2020 yang diberlakukan mulai transaksi
pengelolaan keuangan mulai tanggal 1 Juli 2020 dan tidak bersifat akumulatif dari
bulan Januari-Juni 2020;
b. Batas cut-off update Halaman III DIPA untuk periode Triwulan III dilakukan
perpanjangan pengajuan revisi administrasi Halaman III DIPA sampai dengan
tanggal 6 Agustus 2020 dan kebijakan relaksasi penilaian IKPA sesuai dengan surat
Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-258/PB/2020 dinyatakan dicabut dan
tidak berlaku lagi;
c. Menyelesaikan revisi anggaran sesuai dengan Perpres Nomor 72 Tahun 2020
tentang Perubahan atas Perpres Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur
dan Rincian APBN Tahun Anggaran 2020 dan diajukan ke Kanwil DJPb sebelum
tanggal 6 Agustus 2020;
d. Melakukan reviu kembali atas rencana kegiatan sesuai dengan hasil revisi anggaran
Perpres Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Perpres Nomor 54 Tahun
2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian APBN Tahun Anggaran 2020;
e. Melakukan reviu rencana penarikan dana pada Halaman III DIPA dengan mengacu
pada jadwal pencairan dana yang ditetapkan;
f. Inventarisasi pekerjaan kontraktual, melakukan percepatan pengadaan
barang/jasa, melakukan pendaftaran data kontrak, dan percepatan pembayaran
sesuai prestasi pekerjaan.
2. Capaian IKPA K/L lingkup Provinsi Jawa Timur pada Semester II tahun 2020 sebesar
95,03 secara umum menunjukkan kinerja yang baik, serta menunjukkan jalan ditempat
(stagnan) dibandingkan tahun sebelumnya. Beberapa permasalahan umum dan khusus
yang mengakibatkan kenaikan/penurunan nilai kinerja pada indikator antara lain:
a. Permasalahan Umum: 1) pengelolaan UP belum maksimal, 2) keterlambatan
penyampaian data kontrak, dan 3) kurangnya pemahaman satker tentang arti
perencanaan dana sebagaimana tujuan dari Halaman III DIPA
b. Permasalahan Khusus: 1) permintaan UP yang melebihi ketentuan dalam 1 bulan,
2) pejabat penandatangan kontrak sulit ditemui, dan 3) keterlambatan merevisi
Halaman III DIPA.
3. Pada Perdirjen Perbendaharaan Nomor : PER-4/PB/2020 tentang Petunjuk Teknis
Penilaian Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Belanja Kementerian
Negara/Lembaga perhitungan Nilai IKPA untuk Indikator LPJ Bendahara dengan bobot
penilaian 5 persen mengacu pada norma perhitungan rasio ketepatan waktu
penyampaian LPJ oleh Bendahara Pengeluaran terhadap seluruh kewajiban
penyampaian LPJ.
4. Batas waktu penyampaian LPJ Bendahara Pengeluaran ke KPPN (paling lambat
tanggal 10 bulan berikutnya). Apabila tanggal 10 libur, LPJ disampaikan pada hari kerja
sebelumnya.
5. Rumus perhitungan nilai IKPA Indikator LPJ Bendahara sebagai berikut:
RKLPJ = (LPJB TW / LPJB) x 100
Nilai IKPA : sesuai dengan RKLPJ Bendahara Pengeluaran
Keterangan :
RKLPJ : Rasio Ketepatan Waktu Penyampaian LPJ Bendahara
LPJBTW : LPJ Bendahara Tepat Waktu
LPJB : LPJ Bendahara
Contoh : Satker A sepanjang tahun 2020 menyampaikan LPJ Bendahara ke KPPN
sebanyak 12 kali. Dua diantaranya terlambat disampaikan ke KPPN.
Nilai IKPA = (10 / 12) x 100 = 83,3
6. Data IKPA Semester II Tahun Anggaran 2020 untuk Satuan Kerja-satuan kerja K/L
Lingkup Kantor Wilayah DJPb Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut:
Nilai Aspek
Indikator Nilai Bobot Nilai Akhir
Aspek Kesesuaian Perencanaan dengan Pelaksanaan 100
Revisi DIPA 100 0 0
Deviasi Hal III DIPA 93,24 0 0
Pagu Minus 100 5 5
Aspek Kepatuhan Terhadap Regulasi 90,69
Data Kontrak 88 15 13,2
Pengelolaan UP/TUP 95 8 7,6
LPJ Bendahara 99,77 5 4,99
Dispensasi SPM 80 5 4
Aspek Efektifitas Pelaksanaan Kegiatan 99,36
Penyerapan Anggaran 100 15 15
Penyelesaian Tagihan 98,81 12 11,86
Konfirmasi Capaian 98,91 10 9,89
Output
Retur SP2D 99,73 5 4,99
Aspek Efisiensi Pelaksanaan Kegiatan 85
Perencanaan Kas 98,39 0 0
Kesalahan SPM 85 5 4,25
Sumber : RPA Semester II 2020

C. ANALISIS
Berdasarkan uraian Data dan Fakta IKPA Semester II Tahun Anggaran 2020 untuk Satuan
Kerja-satuan kerja K/L Lingkup Kantor Wilayah DJPb Provinsi Jawa Timur diatas, dapat
disampaikan bahwa:
1. Pada aspek Kepatuhan Terhadap Regulasi, diketahui nilai indikator Pengelolaan
UP/TUP sebesar 95, LPJ Bendahara sebesar 99,77, Dispensasi SPM sebesar 80, dan
Data Kontrak sebesar 88.
2. Pada aspek tersebut nilai LPJ Bendahara diatas 90 (sangat tinggi) dan nilai aspek
menunjukkan nilai 90,69 yang berarti penyusunan dan penyampaian LPJ Bendahara
Satker-satker K/L lingkup Jawa Timur secara umum sudah sangat baik walaupun ada
sedikit Satker yang mengalami keterlambatan dalam penyampaian laporan
pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara dan rata-rata kepatuhan Satker terhadap
regulasi di bidang perbendaharaan negara sudah cukup bagus meskipun hanya
indikator Pengelolaan UP/TUP dan LPJ Bendahara saja yang nilainya sudah sangat
baik;
3. Tingkat ketepatan waktu rata-rata penyampaian LPJ Bendahara ke KPPN periode
Semester II 2020 sangat baik dari 7.860 LPJ terlambat 9 LPJ atau mencapai 99,77
persen, sedikit mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan periode yang sama
tahun sebelumnya yaitu 99,74 persen di tahun 2019 atau 21 LPJ terlambat disampaikan
dari 8.215 total LPJ.
4. Adapun Nilai Akhir dari IKPA lingkup Jawa Timur pada periode akhir tahun 2020 adalah
sebesar 95,03 menunjukkan pengelolaan anggaran dalam DIPA dilakukan dengan baik,
berkualitas, terkendali, terarah, dan terukur pada keempat aspek penilaian meskipun
sedikit lebih rendah dibandingkan capaian Nilai Akhir IKPA tahun 2019 sebesar 95,42.
Adanya pandemi Covid-19 yang tidak pernah diprediksi sebelumnya, yang dilanjutkan
dengan kebijakan relaksasi refocusing dan realokasi pelaksanaan anggaran
berpengaruh pada kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan anggaran.

D. KESIMPULAN
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Belanja Kementerian Negara/Lembaga,
dilakukan untuk menjamin efektivitas pelaksanaan anggaran, efisiensi penggunaan
anggaran, dan kepatuhan terhadap regulasi pelaksanaan anggaran melalui penilaian
terhadap Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA).
Dalam rangka mendukung dan mengakselerasi program penanganan Covid-19 dan
percepatan pertumbuhan ekonomi, sekaligus sebagai respon cepat dalam mengantisipasi
dan adaptif terhadap situasi pandemi Covid-19 melalui instrumen APBN termasuk belanja
K/L dengan dilakukannya refocusing dan realokasi belanja, maka diterbitkannya kebijakan
relaksasi penilaian IKPA belanja K/L berupa tidak diadakannya penilaian IKPA 2020 pada
aplikasi OM SPAN sampai batas waktu yang belum ditentukan sesuai Surat Dirjen
Perbendaharaan nomor : S-258/PB/2020 tanggal 23 Maret 2020 hal Kebijakan Relaksasi
Penilaian Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) Tahun 2020 pada Aplikasi OM-
SPAN.
Selanjutnya melalui Nota Dinas Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : ND-
533/PB/2020 hal Penilaian Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) Kementerian
Negara/Lembaga (K/L) Triwulan III dan IV Tahun 2020 pada aplikasi OM-SPAN, ditetapkan
bahwa mulai Triwulan III 2020 dilakukan penerapan kembali kebijakan penilaian IKPA.
Namun demikian, guna menjaga akselerasi belanja Pemerintah untuk penanganan Covid-
19 dan pemulihan ekonomi nasional dengan tetap menyelaraskan upaya pengawalan
Langkah-Langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran di masa Covid-19 dan optimalisasi
Capaian IKPA, maka untuk IKPA berupa Revisi DIPA, Deviasi Halaman III DIPA dan
Perencanaan Kas tidak dilakukan penilaian.
Pada Perdirjen Perbendaharaan No. PER-4/PB/2020 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian
Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Belanja Kementerian Negara/Lembaga
perhitungan nilai IKPA untuk Indikator LPJ Bendahara dengan bobot penilaian 5 persen
mengacu pada norma perhitungan rasio ketepatan waktu penyampaian LPJ oleh
Bendahara Pengeluaran terhadap seluruh kewajiban penyampaian LPJ.
Untuk nilai IKPA pada indikator LPJ Bendahara adalah sebesar 99,77 (sangat tinggi) dan
nilai aspek menunjukkan nilai 90,69 yang berarti penyusunan dan penyampaian LPJ
Bendahara Satker-satker K/L lingkup Jawa Timur secara umum sudah sangat baik
walaupun ada sedikit Satker yang mengalami keterlambatan dalam penyampaian laporan
pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara.
Satuan Kerja K/L Lingkup Wilayah Kantor Wilayah DJPb Provinsi Jawa Timur secara umum
telah melakukan pengelolaan anggaran dalam DIPA dengan baik dan berkualitas mulai dari
Aspek kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan anggaran; Aspek kepatuhan
terhadap regulasi, Aspek efektivitas pelaksanaan kegiatan, dan Aspek efisiensi
pelaksanaan kegiatan.
Adapun masih adanya IKPA yang nilainya kurang baik atau belum sesuai yang diharapkan,
akan dilakukan langkah-langkah lebih lanjut oleh Satker-satker K/L lingkup Provinsi Jawa
Timur bersama dengan Kanwil DJPb Provinsi Jawa Timur agar pengelolaan anggaran
semakin baik dan berkualitas sesuai ketentuan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai