A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
Beberapa peraturan yang berfungsi sebagai dasar hukum dan latar belakang dalam
pelaksanaan kegiatan ini di antaranya adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah;
b. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2020
tentang Pelaksanaan Sistem SAKTI;
c. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 215/PMK.05/2016
tentang Perubahan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
213/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat;
d. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 104/PMK.05/2017
tentang Pedoman Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan Lingkup
Bendahara Umum Negara dan Kementerian Negara/Lembaga; dan
e. Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Kementerian PUPR.
2. Gambaran Umum
Pemerintah menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
secara optimal dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi pemerintahan.
Pertanggungjawaban penggunaan APBN tersebut salah satunya dengan menyusun
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) yang akuntabel, relevan, dan dapat
dibandingkan. LKPP merupakan gabungan dari Laporan Keuangan
Kementerian/Lembaga Negara (K/L) di bawah Pemerintah. Penyusunan LK K/L
menggunakan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Instansi (SAI). Untuk mewujudkan tata
kelola keuangan negara yang tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan
bertanggung jawab, maka pada tahun 2022 pelaksanaan anggaran negara, dan sistem
penerimaan dan pengeluaran kas negara seluruh K/L menerapkan Sistem Aplikasi
Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI).
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Instansi (SAI) adalah serangkaian
prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data,
pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi
keuangan pada kementerian negara/Lembaga. Sistem Perbendaharaan dan
Anggaran Negara (SPAN) adalah Sistem yang dirancang dengan mengintegrasikan
proses penganggaran, pelaksanaan dan pelaporan keuangan Negara sehingga
diperoleh laporan keuangan akurat yang melalui proses akuntabel dan transparan.
Sedangkan SAKTI adalah aplikasi yang digunakan sebagai sarana bagi Satker dalam
mendukung implementasi SPAN untuk melakukan pengelolaan keuangan yang
meliputi tahapan perencanaan hingga pertanggungjawaban anggaran.
Kementerian Keuangan melalui surat Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor S-29/PB/PB.6/2022 tanggal 12 Juli 2022 hal Pedoman Penyusunan dan
Penyampaian Laporan Keuangan Semester I Tahun 2022 serta Pelaksanaan
TOR 2023, Penyusunan Pedoman Rekonsiliasi Laporan Keuangan pada SAKTI dan SPAN di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Rekonsiliasi resmi meluncurkan Aplikasi MonSAKTI untuk digunakan oleh K/L untuk
monitoring SAKTI atas interkoneksi, rekonsiliasi, dan penyusunan Laporan Keuangan.
Dalam penyusunan Laporan Keuangan, kegiatan rekonsiliasi harus dilakukan untuk
meminimalisasi terjadinya perbedaan pencatatan yang berdampak pada validitas dan
akurasi data yang disajikan dalam laporan keuangan. Rekonsiliasi yang dilakukan
adalah rekonsiliasi eksternal dan rekonsiliasi internal. Ada pun jenis-jenis elemen data
yang dilakukan proses rekonsiliasi adalah sebagai berikut:
1. Pagu Belanja
Data pagu belanja yang dibandingkan berupa kode BA, Es1, Kode Satker,
Program, Kegiatan, Output, Akun, Jumlah Rupiah, Jenis Kewenangan, Sumber
Dana, dan Cara Penarikan antara data SiAP dengan SAI.
2. Belanja
Data belanja yang dibandingkan berupa kode Satker, KPPN, Akun, Program,
Output, Dana, Jenis Kewenangan, BA, Es1, dan jumlah rupiah antara data SiAP
dengan SAI.
3. Pengembalian Belanja
Data pengembalian belanja yang dibandingkan berupa kode Satker, KPPN, Akun,
Program, Output, Dana, Jenis Kewenangan, BA, Es1, dan jumlah rupiah antara
data SiAP dengan SAI.
4. Estimasi Pendapatan
Data Estimasi Pendapatan Bukan Pajak yang dibandingkan berupa kode BA, Es1,
satker, KPPN, akun, dan jumlah rupiah antara data SiAP dengan SAI.
5. Pendapatan Bukan Pajak
Data Pendapatan Bukan Pajak yang dibandingkan berupa kode KPPN, Akun, BA,
Es1, dan jumlah rupiah antara data SAI dan SiAP.
6. Pengembalian Pendapatan Bukan Pajak
Data Pengembalian Pendapatan Bukan Pajak yang dibandingkan berupa kode
Satker, KPPN, Akun, BA, Es1, dan jumlah rupiah antara data SAI dan SiAP.
7. Pengembalian Pajak
Data Pengembalian Pendapatan Pajak yang dibandingkan berupa kode Satker,
KPPN, Akun, BA, Es1, dan jumlah rupiah antara data SAI dan SiAP.
8. Mutasi Uang Persediaan
Data mutasi atas transaksi UP/GUP/TUP antara mutasi yang terdapat pada
Neraca SAI dengan Neraca SiAP
9. Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran dibandingkan antara saldo yang terdapat
pada Neraca SAI dengan Neraca SiAP.
10. Kas pada Badan Layanan Umum
Saldo Kas pada Badan Layanan Umum dibandingkan antara saldo yang terdapat
pada Neraca SAI dengan Neraca SiAP. Apabila terdapat perbedaan karena Satker
BLU telah melakukan reklasifikasi Kas pada BLU menjadi aset yang lain (misalnya
menjadi investasi jangka pendek atau dana yang dibatasi penggunaannya) maka
pada saat pelaksanaan rekonsiliasi, satker BLU harus menjelaskan selisih
tersebut.
11. Kas Lainnya di K/L dari Hibah
Saldo Kas Lainnya di Kementerian Negara/Lembaga dari Hibah dibandingkan
antara saldo yang terdapat pada Neraca SAI dengan Neraca SiAP.
12. Pengesahan Hibah Langsung Barang/Jasa/Surat Berharga
TOR 2023, Penyusunan Pedoman Rekonsiliasi Laporan Keuangan pada SAKTI dan SPAN di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Data Pengesahan Hibah Langsung Barang/Jasa/Surat Berharga yang
dibandingkan paling sedikit berupa Kode BA, ES1, Satker, KPPN, Akun, dan
Jumlah Rupiah.
Hasil rekonsiliasi yang masih terdapat selisih menunjukkan adanya selisih data
keuangan antara SPAN yang tercatat pada Kuasa Bendahara Umum Negara (BUN)
dalam hal ini Kantor (KPPN) – SiAP dan SAKTI yang tercatat pada Satker – SAI. SiAP
adalah subsistem akuntansi BUN yang mencatat transaksi penerimaan dan
pengeluaran pemerintah dari sisi BUN. Apabila masih terdapat perbedaan yang
menyebabkan adanya Transaksi Dalam Konfirmasi (TDK), Satker harus melakukan
penelusuran dan perbaikan karena menjadi syarat terbitnya Surat Hasil Rekonsiliasi
(SHR) sebagai hasil akhir dari proses rekonsiliasi.
Pada Aplikasi SAKTI, data-data yang dilakukan rekonsiliasi antara modul-modul
pelaporan sebagai berikut:
1. Data pada Modul Persediaan
2. Data pada Modul Aset Tetap
3. Data pada Modul Piutang
4. Data pada Modul General Ledger dan Pelaporan (GLP)
Kementerian PUPR terus menerus meningkatkan kualitas penyusunan Laporan
Keuangan untuk dapat terus mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP),
salah satunya dengan memastikan telah dilakukannya proses rekonsiliasi baik antara
SAKTI dan SPAN maupun rekonsiliasi antar modul penyusunan laporan keuangan
secara memadai.
Pelaksanaan rekonsiliasi tersebut memerlukan pedoman disebabkan:
1. Satker di lingkungan Kementerian PUPR berjumlah 694 satker yang tersebar di
seluruh Indonesia
2. Keseragaman dalam melaksanakan rekonsiliasi baik antara SAKTI dan SPAN
maupun rekonsiliasi antar modul penyusunan laporan keuangan
Pada tahun 2023, Biro Keuangan akan menyusun Pedoman Rekonsiliasi Laporan
Keuangan pada SAKTI dan SPAN di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat dalam rangka meningkatkan kualitas Laporan Keuangan Kementerian PUPR.
C. SASARAN
Sasaran yang akan dicapai melalui Penyusunan Pedoman Rekonsiliasi Laporan Keuangan
pada SAKTI dan SPAN di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah
terlaksananya rekonsiliasi data dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan sesuai
ketentuan peraturan yang berlaku.
TOR 2023, Penyusunan Pedoman Rekonsiliasi Laporan Keuangan pada SAKTI dan SPAN di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
D. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan Penyusunan Pedoman Rekonsiliasi Laporan Keuangan pada SAKTI dan
SPAN di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berada di Biro Keuangan
Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum, Jalan Pattimura Nomor 20, Kebayoran
Baru, Jakarta Selatan.
E. SUMBER PENDANAAN
Sumber dana kegiatan Penyusunan Pedoman Rekonsiliasi Laporan Keuangan pada
SAKTI dan SPAN di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dibebankan
pada DIPA Satuan Kerja Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2023.
G. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan Penyusunan Pedoman Rekonsiliasi Laporan Keuangan pada SAKTI
dan SPAN di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat meliputi:
1. Rekonsiliasi Internal
2. Rekonsiliasi Eksternal
H. KELUARAN
Keluaran dari kegiatan ini adalah tersedianya Pedoman Rekonsiliasi Laporan Keuangan
pada SAKTI dan SPAN di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang
dilengkapi dengan laporan pendahuluan, laporan antara, draft laporan akhir, dan laporan
akhir.
I. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari pelaksanaan kegiatan ini adalah Satker, Unit Organisasi, Unit
Kepatuhan Internal, Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR sebagai Aparat Pengawas
Internal Pemerintah (APIP), dan Biro Keuangan Kementerian PUPR.
2. Pelaksana Kegiatan
a. Kebutuhan Tenaga Ahli
Untuk menghasilkan keluaran dari pelaksanaan kegiatan Penyusunan Pedoman
Rekonsiliasi Laporan Keuangan pada SAKTI dan SPAN di Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, Konsultan diminta untuk menyediakan Tenaga Ahli
profesional yang dapat menjamin terlaksananya tugas dengan baik. Berdasarkan
gambaran umum, ruang lingkup, dan keluaran yang diinginkan, tenaga ahli yang
dibutuhkan antara lain:
TOR 2023, Penyusunan Pedoman Rekonsiliasi Laporan Keuangan pada SAKTI dan SPAN di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Pengalaman
Kualifikasi Jumlah Volume
No Personil Sejenis
Pendidikan Minimal (Orang) (Bulan)
Minimal
A Tenaga Ahli
Tenaga Ahli Akuntansi
A1 Keuangan S-2 2 Tahun 1 6
(Team Leader)
Tenaga Ahli
A2 Manajemen S-1 3 Tahun 1 6
Administrasi Negara
Tenaga Ahli
A3 Manajemen Sistem S-1 3 Tahun 1 6
Informasi/Informatika
B Tenaga Pendukung
Tenaga Pendukung
B1 S-1 1 Tahun 1 5
Administrasi
B2 Tenaga Design Grafis S-1 1 Tahun 1 5
TOR 2023, Penyusunan Pedoman Rekonsiliasi Laporan Keuangan pada SAKTI dan SPAN di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
c) Mengkoordinasikan penugasan tenaga ahli, dan tenaga pendukung dalam
pelaksanaan seluruh kegiatan;
d) Bertanggung jawab atas kualitas hasil penyusunan Pedoman Rekonsiliasi
Laporan Keuangan pada SAKTI dan SPAN di Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat;
e) Menyusun dan mengarahkan langkah kerja yang harus dilaksanakan oleh
tenaga ahli dan tenaga pendukung;
f) Menyiapkan jadwal dan tenggang waktu pelaksanaan pekerjaan serta
menyesuaikan jadwal tersebut dengan jadwal pekerjaan yang dibuat oleh
Pengguna Barang/Jasa;
g) Melakukan koordinasi dengan Pengguna Barang/Jasa dalam pelaporan
progres pekerjaan;
h) Merumuskan hasil penjaringan masukan pemangku kepentingan melalui
FGD dengan Pengguna Barang/Jasa dan calon pengguna keluaran;
i) Memadukan hasil pekerjaan dan perbaikan yang telah dilakukan oleh para
tenaga ahli;
j) Bersama tenaga pendukung melakukan identifikasi kebutuhan rancangan
Pedoman Rekonsiliasi Laporan Keuangan pada SAKTI dan SPAN di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
TOR 2023, Penyusunan Pedoman Rekonsiliasi Laporan Keuangan pada SAKTI dan SPAN di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
pengalaman minimal 3 (tiga) tahun di bidang. Tenaga ahli ini bertugas selama
6 (enam) bulan.
Tugas dan Tanggung Jawab:
a) Melakukan kegiatan sesuai dengan keahlian di bidangnya sebagai ahli
manajemen informasi/informatika dalam proses Penyusunan Pedoman
Rekonsiliasi Laporan Keuangan pada SAKTI dan SPAN di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
b) Berkoordinasi dengan ketua tim dan tenaga ahli lain dalam pelaksanaan
kegiatan;
c) Bertanggung jawab menganalisa system rekonsiliasi:
d) Melaporkan progress pekerjaan yang dilakukan dan kendala yang ditemui
kepada ketua tim;
e) Bersama tenaga ahli lain turut serta dalam membuat rencana mutu
kontrak, laporan pendahuluan, laporan antara, draft laporan akhir, dan
laporan akhir.
TOR 2023, Penyusunan Pedoman Rekonsiliasi Laporan Keuangan pada SAKTI dan SPAN di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Tugas dan Tanggung Jawab:
a) Melakukan kegiatan sesuai dengan keahlian di bidangnya sebagai design
grafis dalam proses pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Pedoman
Rekonsiliasi Laporan Keuangan pada SAKTI dan SPAN di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
b) Berkoordinasi dengan ketua tim dan tenaga ahli lain dalam pelaksanaan
kegiatan;
c) Membuat design pedoman yang dibuat;
d) Berkoordinasi dengan tenaga pendukung administrasi dan membantu agar
kegiatan dapat berjalan dengan lancer dan tepat waktu
e) Membuat laporan secara periodik.
B Tenaga Pendukung
1 Tenaga Pendukung Administrasi 5
2 Tenaga Pendukung Design Grafis 5
Total 28
b. Tahapan Persiapan:
● Pelelangan Paket Pekerjaan Penyusunan Pedoman Rekonsiliasi Laporan
Keuangan pada SAKTI dan SPAN di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
● Penetapan penyedia jasa dan penandatanganan kontrak.
TOR 2023, Penyusunan Pedoman Rekonsiliasi Laporan Keuangan pada SAKTI dan SPAN di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
c. Tahapan Pelaksanaan:
● Studi literatur, penyusunan rencana kerja, dan metodologi;
● Rapat Koordinasi/Pembahasan/Evaluasi antara Tim Konsultan dan Tim Teknis
dilaksanakan di Provinsi DKI Jakarta
● Pengumpulan data lapangan (survei dan reviu di Satker sampel) sebanyak 4
kali di Provinsi DKI Jakarta, 2 kali di Provinsi Jawa Barat, dan 1 kali di Provinsi
Jawa Timur
● FGD I dengan para Stakeholder terkait dilaksanakan di Provinsi DKI Jakarta;
● Pelaksanaan Pembahasan Laporan Antara dilaksanakan di Provinsi DKI
Jakarta
● FGD II dengan para Stakeholder dan pakar terkait dilaksanakan di Provinsi DKI
Jakarta;
● FGD III dengan para Stakeholder terkait dilaksanakan di Provinsi DKI Jakarta;
● Memantau perkembangan project dan membandingkan dengan perencanaan
baik secara offline (site visite) maupun secara online;
d. Tahapan Pelaporan:
● Penyusunan Laporan oleh Konsultan sebagai bentuk pelaporan
progres/kemajuan atas pekerjaan yang dilakukan oleh Konsultan, yang
sekurang-kurangnya terdiri dari 4 (empat) laporan yaitu
1. Laporan Pendahuluan sebanyak 3 buku;
2. Laporan Antara sebanyak 3 buku;
3. Draft Laporan Akhir sebanyak 3 buku; dan
4. Laporan Akhir sebanyak 3 buku;
• Pemaparan laporan akhir;
• Finalisasi penyerahan Laporan Akhir;
• Panduan/Pedoman.
TOR 2023, Penyusunan Pedoman Rekonsiliasi Laporan Keuangan pada SAKTI dan SPAN di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Bulan Ke -
No Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
1 2 3 4 5 6
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : Desember 2022
Budhi Setyawan
NIP 196704231998031001
TOR 2023, Penyusunan Pedoman Rekonsiliasi Laporan Keuangan pada SAKTI dan SPAN di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
RINCIAN ANGGARAN BIAYA
Satuan Jml
1 2 3 4 5
EBD LAYANAN MANAJEMEN KINERJA INTERNAL
955 LAYANAN MANAJEMEN KEUANGAN
073 LAPORAN KEUANGAN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN
PEMERINTAH
4969.EB PENYUSUNAN PEDOMAN REKONSILIASI LAPORAN 898.400.000
D.955.0 KEUANGAN PADA SAKTI DAN SPAN DI KEMENTERIAN
73.A PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Budhi Setyawan
NIP 196704231998031001