Anda di halaman 1dari 16

Siklus Pengelolaan Keuangan Negara,

Anggaran, dan Akuntansi

Dr . Oman Rusmana, SE., M.Si,. Ak.


SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

 Siklus pengelolaan keuangan negara merupakan rangkaian dari perencanaan,


pelaksanaan, dan evaluasi terhadap kegiatan dalam sistem pengelolaan
keuangan negara.
1. Perencanaan dan Penganggaran
Sesuai UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
penyempurnaan penganggaran dilakukan melalui pendekatan berikut.
a. Pengintegrasian antara Rencana Kerja dan Anggaran
b. Penyatuan Anggaran (Unified Budget)
c. Penganggaran Berbasis Kinerja
d. Penggunaan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM)
e. Klasifikasi Anggaran
2. Pelaksanaan Anggaran/Perbendaharaan
Dalam pelaksanaan kegiatan oleh satuan kerja terdapat dua sistem yang
terkaitdengan pelaksanaan anggaran, yaitu sistem penerimaan dan sistem
pembayaran.
SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

3. Akuntansi
Sistem dan prosedur akuntansi sangat diperlukan dalam pelaksanaan
anggaran, tujuannya adalah:
a. Untuk menetapkan prosedur yang harus diikuti oleh pihak-pihak
yang terkait, sehingga jelas pembagian kerja dan tanggung jawab
di antara mereka.
b.Terselenggaranya pengendalian intern untuk menghindari
terjadinya penyelewengan.
c. Untuk menghasilkan laporan keuangan sebagai bentuk
pertanggungjawaban entitas pelaporan dalam pengelolaan
keuangan. Setiap entitas pelaporan terdiri dari dua bagian entitas
akuntansi, yaitu pengguna anggaran dan bendahara umum.
 Pengguna Anggaran
Bagian sistem ini terutama untuk mencatat transaksi yang menjadi
kewenangannya, di antaranya adalah pendapatan, belanja, serta aset
yang dikelola dan digunakan. Pada akhir periode, kegiatan akuntansi
oleh satuan kerja sebagai pengguna anggaran akan menghasilkan tiga
laporan, yaitu Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, dan Catatan
atas Laporan Keuangan (CaLK).
 Bendahara Umum
Bagian ini terutama mengelola pendapatan pajak dan pendapatan lain
yang tidak diserahkan pengelolaannya pada satuan kerja pengguna
anggaran, belanja, serta pembiayaan. Ada 4 jenis laporan yang
dihasilkan dari pelaksanaan akuntansi ini oleh bendahara umum, yaitu
Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Arus Kas (LAK),
dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).
 Pemeriksaan keuangan oleh BPK akan menghasilkan pernyataan
pendapat (opini) tentang tingkat kewajaran informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan. Ada empat macam opini yang diberikan
pemeriksa, yaitu:
a. Wajar tanpa pengecualian.
b. Wajar dengan pengecualian.
c. Tidak wajar.
d. Menolak memberikan opini.
Sementara kriteria yang digunakan dalam menentukan opini, antara lain:
a. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
b. Kecukupan pengungkapan.
c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
d. Efektivitas sistem pengendalian intern.
SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

4. Pemeriksaan
Pemerintah pusat maupun daerah wajib mempertanggungjawabkan
pengelolaan keuangannya kepada rakyat yang diwakili oleh
DPR/DPRD, namun lembaga perwakilan tersebut tidak mempunyai
informasi secara penuh terkait laporan pertanggungjawaban atas
pengelolaan keuangan daerah dari pihak eksekutif. Oleh karena itu,
perlu adanya pihak yang kompeten dan independen untuk menguji
laporan pertanggungjawaban tersebut. Lembaga yang berwenang
untuk melakukan pemeriksaan atas laporan pertanggungjawaban
tersebut adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

Tabel 4.1 Sistem Akuntansi SKPD dan BUD

Level Masukan Proses Keluaran Konsolidasi Pengguna

Satuan Kerja Bukti Transaksi, Sistem LRA, Neraca,


Perangkat Daerah Realisasi Akuntansi SKPD CaLK
(SKPD) Anggaran Kepala Daerah
Dikonsolidasi menyampaikan
Satuan Kerja Bukti Transaksi, Sistem LRA, Neraca, SKPKD/BUD, pada DPRD dan
Pengelola Realisasi Akuntansi LAK, CaLK diaudit BPK RI masyarakat.
Keuangan Daerah Anggaran SKPKD/BUD
(SKPKD)/Bendahar
a Umum Daerah
(BUD)
SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

 Pemeriksaan keuangan oleh BPK akan menghasilkan pernyataan


pendapat (opini) tentang tingkat kewajaran informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan. Ada empat macam opini yang diberikan
pemeriksa, yaitu:
a. Wajar tanpa pengecualian.
b. Wajar dengan pengecualian.
c. Tidak wajar.
d. Menolak memberikan opini.
 Sementara kriteria yang digunakan dalam menentukan opini, antara
lain:
a. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
b. Kecukupan pengungkapan.
c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
d. Efektivitas sistem pengendalian intern.
SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

5. Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN/APBD berupa laporan
keuangan. Laporan keuangan yang disampaikan ke DPR/DPRD adalah
laporan keuangan yang telah diperiksa oleh BPK. Laporan keuangan
yang telah diaudit ini disampaikan kepada lembaga legislatif selambat-
lambatnya 6 bulan setelah tahun anggaran berakhir. Selain laporan
keuangan tersebut juga dilampirkan ikhtisar laporan keuangan
perusahaan daerah dan satuan kerja lainnya yang pengelolaannya
diatursecara khusus, seperti Badan Layanan Umum (BLU).
SIKLUS ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH

 Pada umumnya siklus anggaran terdiri


dari tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Penyusunan/Persiapan Anggaran
2.Ratifikasi Anggaran
3.Pelaksanaan Anggaran
4.Pelaporan dan Evaluasi
SIKLUS ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH

 Menurut Asian Development Bank proses/siklus anggaran dapat dibagi ke dalam


4 (empat) tahapan, yaitu:
a. Penyusunan Anggaran
b.Penetapan Anggaran
c.Pelaksanaan Anggaran
d.Tahapan Auditing (Pemeriksaan)
 Apabila dijabarkan secara rinci, setiap tahapan mempunyai siklus waktu yang
berbeda. Tahap 1 dan 2 (Penyusunan Anggaran dan Penetapan Anggaran)
memerlukan waktu 12 bulan, Tahap 3 (Pelaksanaan Anggaran) berlangsung 12
bulan, dan Tahap 4 (Auditing Anggaran) memerlukan waktu 6 bulan. Dengan
demikian proses anggaran di Indonesia memerlukan waktu 30 bulan (dua
setengah tahun). Dalam UU Nomor 25 Tahun 2004, SKB Nomor 0259/M.PPN/1
Tahun 2005, dan PP Nomor 58 Tahun 2005 diberikan alokasi penjadwalan
waktu untuk Tahap 1 dan 2 (Penyusunan dan Penetapan Anggaran) yang
mempunyai siklus waktu 12 bulan, meskipun pada kenyataannya setiap
pemerintahan kabupaten/kota mempunyai variasi tersendiri dalam pengaturan
waktunya
Jadwal Penyusunan dan Penetapan Anggaran Pemerintah Daerah
Jadwal Penyusunan dan Penetapan Anggaran Pemerintah Daerah
SIKLUS ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH

 Proses dan Siklus Anggaran Pemerintah Daerah


SIKLUS AKUNTANSI
PERBEDAAN ANTARA SIKLUS ANGGARAN DAN SIKLUS
AKUNTANSI

Perbedaan Siklus Anggaran Siklus Akuntansi


Fungsi Alat perencanaan, pengendalian, kebijakan Mencatat, mengklasifikasi,
fiskal, politik, koordinasi dan komunikasi, menggolongkan,
penilaian, kinerja, pemotivasi, menciptakan menganalisis, mengikhtisarkan,
ruang publik. melaporkan,
dan menginterpretasi transaksi.

Tujuan pencatatan Kepatuhan. Pencatatan transaksi.


Membandingkan antara anggaran dan
realisasi.
Sistem Pembukuan Tata buku tunggal (single entry). Tata buku berpasangan (double entry).

Output Laporan Laporan perbandingan antara anggaran dan Neraca, Laporan Kinerja Keuangan,
realisasi anggaran. Laporan
Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas.
Informasi yang Informasi terbatas (penerimaan dan Informasi yang lebih luas.
dihasilkan pengeluaran kas).
Rentang waktu Lebih dari satu periode fiskal. Satu periode fiskal (satu tahun).
Transaksi yang dicatat Hanya transaksi yang dianggarkan. Mencatat semua transaksi, baik yang
dianggarkan maupun yang tidak
dianggarkan.

Anda mungkin juga menyukai