Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
KELOMPOK B :
T.A 2021/2022
AKUNTANSI AKRUAL PEMERINTAHAN
1. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menyusun LRA, Neraca, LO, LPE, dan
CaLK. Selanjutnya laporan keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
digabungkan dan dikonsolidasikan dengan laporan keuangan Satuan Kerja Pengelola
Keuangan Daerah (SKPKD) menjadi laporan keuangan pemerintahan daerah. Untuk
kepentingan konsolidasi, pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terdapat akun
rekening Koran (RK) Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) untuk mencatat
perpindahan kas dari kas daerah ke kas bendahara Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) atau dari kas di bendahara Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) ke kas
daerah Sebaliknya pada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (Satuan Kerja
Pengelola Keuangan Daerah) terdapat akun Rekening Koran Satuan Kerja Perangkat
Daerah.
2. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah menyusun Laporan Perubahan Saldo
Anggaran Lebih dan Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah.
3. Proses penggabungan Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah dan
penyusunan Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih & Laporan Arus Kas
pemerintah daerah dilakukan oleh Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah
(SKPKD). Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tidak perlu membuat Laporan
Perubahan Saldo Anggaran Lebih dan Laporan Arus Kas
4. Pencatatan akuntansi yang dilakukan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
meliputi akuntansi Pendapatan Laporan Realisasi Anggaran, Pendapatan Laporan
Operasional, Belanja Laporan Realisasi Anggaran, Beban Laporan Operasional, Kas
Dan Setara Kas, Piutang, Persediaan, Aset Tetap Dan Penyusutan, Aset Lainnya,
Kewajiban, Dan Koreksi Kesalahan. Sementara itu, pencatatan terkait Pendapatan
Transfer, Pembayaran, Investasi Jangka Panjang, Dan Cadangan Tidak Dilakukan
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tetapi oleh Pejabat Pengelola Keuangan
Daerah (PPKD) selaku Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD).
Untuk bisa menjurnal transaksi keuangan dengan benar, maka terlebih dahulu perlu
dipahami persamaan dasar akuntansi. Pemahaman tentan persamaan dasar akuntansi
penting untuk menentukan ayat jurnal yang perlu dicatat di sisi debet dan kredit. Berikut
adalah persamaan dasar akuntansi pemerintahan daerah:
Aset yang dicatat dan dilaporkan meliputi: Aset yang dicatat dan dilaporkan berupa:
1. Aset Lancar 1. Aset Lancar
2. Aset Tidak Lancar 2. Aset Tidak Lancar
3. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD)
Kewajiban meliputi: Kewajiban yang dicatat berupa:
1. Kewajiban Jangka Pendek 1. Kewajiban Jangka Pendek
2. Kewajiban Jangka Panjang
Ekuitas meliputi :
A. Ekuitas
B. Rencana Kerja Pejabat Pengelola
Keuangan Daerah (PPKD)
C. HUBUNGAN ANTAR LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan satu dengan lainnya memiliki kaitan dalam hal aliran data
keuangan. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) memiliki keterkaitan dengan Laporan
Perubahan Saldo Anggaran Lebih. Saldo Anggaran Lebih (SAL)/Sisa lebih perhitungan
anggaran (SiLPA) (tahun berjalan) pada Laporan Realisasi Anggaran akan dimasukkan
ke dalam Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih untuk menambah saldo Saldo
Anggaran Lebih / Sisa lebih perhitungan anggaran (awal). Neraca memiliki keterkaitan
dengan Laporan Operasional (LO) dan Laporan Perubahan Ekuitas (LPE). Saldo
Surplus/Defisit pada Laporan Operasional (LO) akan menambah/mengurangi saldo
Ekuitas pada Laporan Perubahan Ekuitas. Saldo akhir Ekuitas pada Laporan Perubahan
Ekuitas jumlahnya akan sama dengan ekuitas di Neraca.
Akuntansi PPKD
1. Pada awal tahun, pemerintah daerah memiliki ringkasan anggaran tahun berjalan
sebagai berikut :
Pendapatan 650.000.000.000
Belanja 700.000.000.000
Surplus(Defisit) (50.000.000.000)
Pembiayaan Penerimaan 75.000.000.000
Pembiayaan Pengeluaran (25.000.000.000)
SiLPA 0
Jurnal :
Estimasi Pendapatan 650.000.000.000
Estimasi Penerimaan 75.000.000.000
Apropriasi Belanja 700.000.000.000
Apropriasi Pengeluaran Pembiayaan 25.000.000.000
b. Pada tanggal 15 JUni 2016, Hotel “Nyaman” membayar pajak PBB sebesar Rp
5.000.000,- melalui bank atas nama pemerintah daerah.
Jurnal :
15/06/2016 Kas di Kas Daerah 5.000.000
Piutang Pendapatan Pajak PBB 5.000.000
b. Pada tanggal 15 Januari 2016 diterima pencairan DAU untuk bulan Januari
sebesar Rp 25 milyar.
Jurnal :
15/01/2016 Kas di Kas Daerah 25.000.000.000
Piutang Pendapatan Pajak PBB 25.000.000.000
b. Pada Tanggal 9 Agustus 2016 pemerintah daerah menerima hibah tunai sebesar
Rp 500 juta dari perusahaan setempat yang merupakan bagian dari dana CSR
perusahaan.
Jurnal :
09/08/2016 Kas di Kas Daerah 500.000.000
Pendapatan Hibah-LO 500.000.000
8. Pencatatan beban
Beban merupakan segala bentuk pengeluaran operasional yang mempengaruhi
LO,LRA, dan neraca.
Contoh, pada tanggal 25 Februari 2016 diterbitkan SP2D LS untuk membayar beban
bantuan social sebesar RP 100 juta.
Jurnal :
25/02/2016 Beban Bantuan Sosial-LO 100.000.000
Kas di Kas Daerah 100.000.000
d. Jurnal Penutup LO
31/12/2016 Pendapatan-LO xxx
Surplus/Defisit-LO xxx
Beban xxx
2. Akuntansi SKPD
1. Pada awal tahun 1 Januari 2016, Dinas A memiliki ringkasan anggaran tahun
2016 sebagai berikut :
Pendapatan Rp 50.000.000.000
Belanja Rp 52.000.000.000
Surplus(Defisit) (Rp 2.000.000.000)
Jurnal :
Estimasi pendapatan 50.000.000.000
Estimasi Perubahan SAL 2.000.000.000
Aprosiasi Belanja 52.000.000.000
b. Pada tanggal 20 Januari 2016, wajib pajak membayar pajak parkir sebesar
Rp 4.000.000,- melalui bendahara penerimaan di SKPD A. bendahara
penerimaan menyetorkan penerimaan pajak parkir tersebut ke rekening kas
daerah tanggal 21 Januari 2016.
Jurnal :
20/1/2016 Kas di Bendahara Penerimaan 4.000.000
Piutang Pendapatan Pajak Parkir 4.000.000
20/1/2016 Estimasi Perubahan SAL 4.000.000
Pendapatan Pajak Parkir - LRA 4.000.000
21/1/2016 RK PPKD 4.000.000
Kas di Bendahara Penerimaan 4.000.000
5. Jurnal Penutup
Pada akhir tahun Dinas A memiliki ringkasan realisasi anggaran :
Anggaran Realisasi
Pendapatan Rp 50.000.000.000 Rp 51.000.000.000
Belanja Rp 52.000.000.000 Rp 50.500.000.000
Surplus/(Defisit) (Rp 2.000.000.000) Rp 500.000.000
c. Jurnal Penutup LO
31/12/2016 Pendapatan-LO xxx
Surplus/Defisit-LO xxx
Beban xxx