Anda di halaman 1dari 34

Sistem Akuntansi

Pemerintah Pusat dan


Daerah

Dosen : Eva Ulfah Rahayu, S.E., M.Ak.


SISTEM AKUNTANSI
PEMERINTAHAN INDONESIA
Sistem Akuntansi Pemerintahan Indonesia
terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu:
 Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
(SAPP)
 Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
(SAPD)
SISTEM AKUNTANSI
PEMERINTAH PUSAT (SAPP)
Akuntansi Pemerintah Pusat
Pokok Bahasan :
 Pengertian Akuntansi Pemerintah Pusat
 Ruang Lingkup SAPP
 Tujuan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
(SAPP)
 Kharakteristik SAPP
 Sistem Akuntansi Pusat (SiAP)
 Sistem Akuntansi Instansi (SAI)
 Dana Dekonsentrasi dan Tugas Perbantuan
 LKPP
Pengertian
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP)
merupakan serangkaian prosedur yang
disusun secara sistematis, baik manual
maupun terkomputerisasi, mulai dari
pengumpulan data, pencatatan,
pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan
posisi keuangan dan operasi keuangan
pemerintah pusat.
Ruang Lingkup SAPP
 Pemerintah Pusat : Lembaga tinggi
negara dan Lembaga eksekutif serta
Pemda yang mendapat dana APBN
(dana konsentrasi dan tugas
pembantuan)
Tujuan SAPP
1. Menjaga aset (safeguarding asset); agar aset pemerintah dapat
terjaga melalui serangkaian proses dengan standar.

2. Memberikan informasi yang relevan (relevance); menyediakan


informasi yang akurat dan tepat waktu, untuk menentukan
ketaatan terhadap otorisasi anggaran dan tujuan akuntabilitas.

3. Memberikan informasi yang dapat dipercaya (reliability) tentang


posisi keuangan suatu instansi dan pemerintah pusat

4. Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk


perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian kegiatan dan
keuangan pemerintah (feedback and predictability).
Karakteristik SAPP

1. Basis Akuntansi
 SAPP menggunakan basis kas untuk Laporan
Realisasi Anggaran (LRA) dan basis akrual untuk
neraca.
 Dengan basis kas, maka pendapatan diakui dan
dicatat pada saat kas diterima oleh Kas Umum Negara
(KUN) dan belanja diakui dan dicatat pada saat kas
dikeluarkan dari KUN.
 Sedangkan Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Dana diakui
saat dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada
saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh
pada keuangan pernerintah.
2. Sistem Pembukuan Berpasangan
 Sistem pembukuan berpasangan (double
entry system) didasarkan atas persamaan
dasar akuntansi, yaitu:
 Aset = Utang + Ekuitas Dana.
 Setiap transaksi dibukukan dengan
mendebit suatu perkiraan dan mengkredit
perkiraan yang lain.

3. Sistem yang Terpadu dan


Terkomputerisasi
 SAPP terdiri atas subsistem-subsistem
yang saling berhubungan dan merupakan
satu kesatuan yang tidak terpisahkan,
serta proses pembukuan dan pelaporannya
sudah dikomputerisasi.
4. Desentralisasi Pelaksanaan
Akuntansi

 Pelaksanaannya, kegiatan akuntansi dan


pelaporan dilakukan secara berjenjang
oleh unit-unit akuntansi, baik di pusat
maupun daerah.

5. Bagan Perkiraan Standar


 SAPP menggunakan perkiraan standar
yang ditetapkan oleh menteri keuangan
yang berlaku untuk tujuan pengganggaran
maupun akuntansi.
SAPP terbagi menjadi dua subsistem,
yaitu:
1) Sistem Akuntansi Pusat (SiAP);
 Merupakan bagian dari SAPP yang dilaksanakan oleh
Direktorat Informasi dan Akuntansi (DIA) yang akan
menghasilkan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
(LKPP) untuk mempertanggungjawabkan APBN.
 SiAPP sendiri terbagi menjadi dua subsistem, yaitu
 a) Sistem Akuntansi Kas Umum Negara (SAKUN) dan b)
Sistem Akuntansi Umum (SAU).

2) Sistem Akuntansi Instansi (SAI);


merupakan bagian SAPP yang akan menghasilkan
laporan keuangan untuk pertanggung-jawaban
pelaksanaan anggaran instansi.
 SAI sendiri terbagi menjadi dua subsistem, yaitu:
 Sistem Akuntansi Keuangan(SAK) dan
 Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN).
Sistem Akuntansi Pusat (SiAP)
Merupakan serangkaian prosedur (manual
maupun terkomputerisasi) mulai dari
pengumpulan data, pencatatan,
pengikhtisaran, sampai pelaporan posisi
dan operasi keuangan pada Kementerian
keuangan selaku Bendahara Umum
Negara (BUN)
Sistem Akuntansi Pusat (SiAP)
SiAP memproses data transaksi Kas Umum Negara dan
Akuntansi Umum.

Dalam operasionalisasinya, SiAP terdiri atas dua aktifitas


penting yaitu :

 SAKUN; yaitu subsistem SiAP yang menghasilkan


Laporan arus kas dan Neraca KUN.

 SAU; yaitu subsistem SiAP yang akan menghasilkan


LRA Pemerintah Pusat dan Neraca.
Pelaksana SiAP :

 Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)


yang memproses data transaksi penerimaan dan
pengeluaran.
 KPPN Khusus untuk memproses data transaksi
pengeluaran yang berasal dari Bantuan Luar Negeri
(BLN).
 Direktorat Pengelolaan Kas Negara (DPKN) untuk
memproses data transaksi penerimaan dan
pengeluaran BUN melalui kantor pusat.
 DIA yang melakukan proses data APBN, serta
melakukan verifikasi dan akuntansi untuk data
transaksi penerimaan dan pengeluaran BUN melalui
kantor pusat.
Proses pembuatan laporan yang
dihasilkan SiAP adalah sbb:

 KPPN menyusun Laporan Arus Kas, Neraca


KUN, dan LRA di wilayah kerjanya. Laporan
tersebut disampaikan ke Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Perbendaharaan setiap
bulan.

KPPN Khusus memproses data transaksi


pengeluaran yang berasal dari BLN. KPPN
Khusus menyampaikan laporan tersebut
beserta data transaksi ke DIA setiap bulan.
 Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan
menyusun Laporan Keuangan:
(a)Laporan Arus Kas,
(b) Neraca KUN, dan
(c) LRA SAU di tingkat wilayah yang merupakan hasil
penggabungan laporan keuangan seluruh KPPN di
wilayah kerjanya.
Laporan keuangan tersebut disampaikan ke
Direktorat Jenderal Perbendaharaan, dalam hal ini DIA
setiap bulan.

 Direktorat Jenderal Perbendaharaan menyusun


laporan keuangan berupa Laporan Arus Kas, Neraca
KUN, dan LRA yang merupakan hasil penggabungan
laporan keuangan seluruh unit Dirjen Perbendaha-
raan, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Sistem Akuntansi Instansi (SAI)
SAI merupakan bagian dari SAPP yang akan
menghasilkan laporan keuangan untuk
pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran
instansi.
 SAI adalah serangkaian prosedur (manual
maupun terkomputerisasi) mulai dari
pengumpulan data, pencatatan,
pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan
posisi keuangan dan operasi keuangan pada
kementrian negara/lembaga.
SAI terdiri dari 2 (dua)
subsistem yaitu:
 Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) yang
menghasilkan informasi LRA, Neraca dan
Catatan Atas Laporan Keuangan
kementrian/instansi
 Sistem Akuntansi Barang Milik Negara
(SABMN) merupakan subsistem SAI yang
mengolah dokumen sumber dalam
rangka menyusun neraca dan laporan
Barang Milik Negara serta laporan
manajerial lainnya.
SAK
Pelaksanaan akuntansi dilakukan secara
berjenjang mulai dari kementrian/lembaga
sampai dengan kantor/satker.
Unit-unitt yang melaksanakan SAK
 Unit Akuntansi Pengguna Anggaran
(UAPA) yang berada pada level
Kementrian/ LembagaUnit Akuntansi
Pembantu Pengguna Anggaran-Eselon 1
(UAPPA-E1) yang berada pada level
eselon 1
 Unit Akuntansi Pembantu Pengguna
Anggaran-Wilayah (UAPPA-W) yang
berada pada tingkat wilayah
 Unit Akuntansi Kuasa Pengguna
Anggaran (UAKPA) yang berada pada
level Kuasa Pengguna Anggaran (Kantor)
SABMN
Pengertian barang : bagian dari
kekayaan yang merupakan satuan
tertentu yang dapat dinilai/dihitung/
diukur/ditimbang, tidak termasuk uang
dan surat berharga.
 UU No 1 Tahun 2004 : BMN adalah
semua barang yang dibeli atau
diperoleh atas beban APBN atau
berasal dari perolehan lainnya yang
sah seperti rampasan/sitaan.
Pengertian ini tidak mencakup barang-
barang yang dikuasai atau dimiliki :
Pemda dari APBD, BUMN/BUMD, Bank
Pemerintah dan Lembaga Keuangan
milik pemerintah.
 Tujuan SABMN : menghasilkan
neraca dan laporan barang milik
negara.
Pelaksana SABMN
Unit Akuntansi Pengguna Barang
(UAPB) yang berada pada level
Kementrian/Lembaga dengan
penanggungjawab menteri/pimpinan
lembaga.
 Unit Akuntansi Pembantu Pengguna
Barang Eselon 1 (UAPPB-E1) dengan
penanggungjawab pejabat eselon 1
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang-
Wilayah (UAPPB-W) dengan penanggungjawab
kepala kantor wilayah atau kepala unit kerja yang
ditetapkan
 Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang
(UAKPB) yang berada pada level Kuasa
Pengguna Barang (Kantor) dengan
penanggungjawab kepala kantor/satuan kerja.
PELAPORAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN DANA
KONSENTRASI & TUGAS PERBANTUAN

 Dana terkait Desentralisasi


 Sumber dana : APBN yang ditransfer
langsung ke Kas Umum Daerah
berupa Dana Perimbangan (DAU, DAK
dan Dana Bagi Hasil). Pelaporan dan
pertanggungjawaban di masing-
masing daerah
Dana Dekonstrasi dan Tugas
Perbantuan
Satuan kerja yang menerima dana
melaporkan dan
mempertanggungjawabkan penggunaan
dana kepada Kantor/ Lembaga teknis
yang terkait.
 Laporan ini akan digabungkan dengan
laporan keuangan dan barang milik
negara kementrian/lembaga (SAI)
Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat (LKPP)
 Laporan keuangan Pemerintah Pusat
merupakan laporan konsolidasi dari
laporan keuangan 2 (dua)
subsistemnya, yaitu : Laporan
Keuangan yang dihasilkan oleh SiAP
dan SAI
SISTEM AKUNTANSI
PEMERINTAH DAERAH (SAPD)
SISTEM AKUNTANSI
PEMERINTAH DAERAH (SAPD)
 Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
merupakan bagian dari pengelolaan keuangan
daerah.

Pengertian SAPD
SAPD adalah Serangkaian prosedur mulai
dari proses pengumpulan data, pencatatan,
pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan
keuangan dalam rangka
mempertanggungjawabkan pelaksanaan
APBD.
SAPD sekurang-kurangnya meliputi
prosedur akuntansi penerimaan kas,
pengeluaran kas, prosedur akuntansi
aset tetap/ barang milik daerah dan
prosedur akuntansi selain kas.
 Karakteristik SAPD sama dengan
karakteristik SAPP, yang meliputi
Basis Akuntansi dan Sistem Akuntansi
Berpasangan.
SAPD terdiri dari 2 (dua)
subsistem, yaitu:
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
 Sistem Akuntansi Satuan Kerja Perangkat
Daerah

Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah


SAPD dilaksanakan oleh Pejabat Penatausahaan
Keuangan Daerah (PPKD) yang mencatat
transaksi-transaksi yang dilakukan pada level
pemda seperti pendapatan dana perimbangan dan
belanja. Sistem ini dapat disebut juga Sistem
Akuntansi PPKD.
Sistem Akuntansi Perangkat Kerja
Daerah (SKPD)

 SKPD dilaksanakan oleh Pejabat


Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD.
 Transaksi-transaksi yang terjadi di
lingkungan satuan kerja harus dicatat
dan dilaporkan oleh PPK SKP

Satker terdiri dari:


Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD)
Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah
(SKPKD)
Transaksi pada SKPKD dapat
dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

Transaksi yang dilakukan oleh SKPKD


sebagai Satker
 Transaksi yang dilakukan oleh SKPKD
pada level pemda
Latihan soal (Quiz)
a) Apakah yang saudara ketahui tentang Sistem Akuntansi
Pemerintah Pusat?
 Berikan uraian singkat dan bentuk strukturnya melalui
bagan!
b) Akuntansi Pemerintah Pusat dalam aktivitasnya terdiri dari
dua kelompok, yaitu SiAP dan SAI.
 1) apakah yang dimaksud dengan SiAP? Dan
 2) apakah dimaksud dengan SAI? Jelaskan.
c) Apakah tujuan pokok Sistem Akutansi Pemerintah Pusat?

Selamat berlatih.

Anda mungkin juga menyukai