PENDAHULUAN
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) terdapat 2 sub sistem yaitu, Sistem
Akuntansi Bendahara Umum Negara (SA-BUN) dilaksanakan oleh Kementerian
Keuangan selaku BUN dan Pengguna Anggaran Bagian Anggaran Pembiayaan dan
1
Perhitungan (BAPP). Dan juga, Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dilaksanakan oleh
Kementerian Negara atau Lembaga. Dalam pelaksanaan SAI, Kementerian Negara atau
Lembaga membentuk unit akuntansi keuangan dan unit akuntansi barang.
Dalam menjelaskan tentang Sistem akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat, Menteri Keuangan mengeluarkan peraturan PMK Nomor
171/PMK.05/2007, kemudian ditetapkan PMK Nomor 233/PMK.05/2011 atas perubahan
PMK Nomor 171/PMK.05/2007 demi penyempurnaan peraturan yang telah dikeluarkan
sebelumnya. Pada tahun 2013 kembali ditetapkan PMK Nomor 213/PMK.05/2013 yang
kemudian dilakukan perubahan dengan dikeluarkannya PMK Nomor 215/PMK.05/2016
pada tanggal 30 Desember 2016
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b. Sistem Pembukuan Berpasangan
Sistem Pembukuan Berpasangan didasarkan atas persamaan dasar akuntasi
yaitu Aset = Kewajiban + Ekuitas Dana. Setiap transaksi dibukukan dengan
mendebet sebuah perkiraan dan mengkredit perkiraan yang terkait.
c. Desentralisasi Pelaksanaan Akuntan
Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan di instansi dilaksanakan secara
berjenjang oleh unit-unit akuntansi baik di kantor pusat instansi maupun di
daerah.
d. Bagan Akun Standar
SAPP menggunakan akun standar yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan yang
berlaku untuk tujuan penganggaran maupun akuntansi.
e. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
SAPP mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dalam melakukan
pengakuan, penilaian, pencatatan, penyajian, dan pengungkapan terhadap
transaksi keuangan dalam rangka perencanaan, pelaksanaan anggaran,
pertanggungjawaban, akuntansi, dan pelaporan keuangan.
5
4. Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan, pengelolaan dan
pengendalian kegiatan dan keuangan pemerintah secara efisien.
7
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan informasi kenaikan atau
penurunan Saldo Anggaran Lebih (SAL).
3. Neraca menyajikan informasi tentang posisi aset, kewajiban, dan ekuitas
Pemerintah Pusat per 31 Desember.
4. Laporan Operasional (LO) menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang
menambah ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh Pemerintah untuk
kegiatan penyelenggaraan pemerintahan.
5. Laporan Arus Kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dari
Kas Umum Negara untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember.
6. Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan
ekuitas selama 1 (satu) tahun.
7. Catatan atas Laporan Keuangan disajikan dengan maksud agar pengguna laporan
keuangan dapat memperoleh informasi yang memadai tentang hal-hal yang
termuat dalam laporan keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi uraian
tentang kebijakan fiskal, kebijakan akuntansi, dan penjelasan pos-pos laporan
keuangan, daftar rinci atau uraian atas nilai pos yang disajikan dalam Laporan
Realisasi APBN, Laporan Perubahan SAL, Neraca, Laporan Operasional,
Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sistem akuntansi pemerintah pusat (SAPP) adalah serangkaian prosedur, baik manual
maupun terkomputerisasi, mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran,
sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pemerintah pusat. Ruang
lingkup SAPP adalah pemerintah pusat (dalam hal ini lembaga tinggi Negara dan lembaga
eksekutif) serta Pemda yang mendapatkan dana dari APBN (terkait dana dekonsentrasi dan
tugas pembantuan) sehingga tidak dapat diterapkan untuk lingkungan pemda atau lembaga
keuangan Negara. SAPP terbagi menjadi 2 subsistem, yaitu: Sistem akuntansi Pusat (SIAP)
terdiri atas:
1. SAKUN, yaitu subsistem SIAP yang menghasilkan laporan arus kas dan neraca
KUN.
2. SAU, yaitu subsistem SIAP yang akan menghasilkan LRA pemerintah pusat.
9
Laporan Perubahan Ekuitas dan Neraca mempunyai keterkaitan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Catatan Atas Laporan Keuangan
3.2.Saran
Bertolak dari pembahasan tersebut penyusun memberikan saran sebagai berikut :
Bagi pembaca penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun demi
sempurnanya makalah ini.
10