Konsep Resiprokal
Transaksi
Identifikasi)
Neraca Saldo
Setelah Penutupan Posting ke buku besar
(opsional)
Neraca Saldo
Laporan Keuangan
(Sebelum
Sektor Publik
Penyesuaian)
Neraca Saldo
(Setelah Penyesuaian)
JURNAL UMUM
Apabila transaksi telah dicatat di dalam jurnal, tahap selanjutnya adalah mengklasifikasikan
transaksi berdasarkan akunnya ke dalam buku besar. Buku besar merupakan kumpulan
catatan transaksi per akun. Setiap akun memiliki satu buku besar, sehingga jumlah buku besar
yang dimiliki sebuah entitas sama banyaknya dengan jumlah akun yang dimilikinya.
Setiap akun buku besar dimulai dengan rincian jumlah saldo awal yang merupakan saldo
akhir pada laporan keuangan tahun sebelumnya. Sebagai contoh, apabila Neraca Dinas
Pertamanan dan Tata Kota Kabupaten Ilalang Raya per 31 Desember 2014 menunjukkan
saldo akun kas di bendahara penerimaan sebesar Rp45.000.000, maka Fungsi Akuntansi
akan mencatat saldo awal akun tersebut di buku besar tahun 2015 sebesar Rp45.000.000.
Jurnal penyesuaian merupakan jurnal yang membuat laporan keuangan berada pada nilai yang sesuai
dengan keadaan pada saat tanggal pelaporan.
Tipe jurnal penyesuaian terdiri dari deferal dan akrual. Jurnal penyesuaian tipe deferal, antara lain:
a. Beban dibayar di muka adalah beban yang dibayar secara tunai, namun manfaatnya dapat dirasakan
kemudian. Contoh beban dibayar di muka adalah beban perlengkapan, asuransi dibayar di muka,
penyusutan, dan amortisasi aset tetap.
b. Pendapatan diterima di muka adalah pendapatan yang dibayar secara tunai lebih dahulu, namun
manfaat baru dirasakan oleh konsumen kemudian. Contoh pendapatan diterima di muka adalah sewa
dibayar di muka.
Sementara jurnal penyesuaian tipe akrual, antara lain:
a. Pendapatan akrual adalah pendapatan yang mana manfaatnya sudah diberikan, namun belum
dilaksanakan pembayarannya secara tunai. Contoh pendapatan diterima di muka adalah piutang atas
pemberian jasa.
b. Beban akrual adalah beban yang sudah terjadi, namun belum dibayarkan secara tunai. Contoh beban
akrual adalah beban bunga, beban gaji dan upah, serta beban kerugian piutang.
Apabila diketahui harga perolehan kendaraan dinas milik Dinas
Pertamanan dan Tata Kota, Kabupaten Ilalang Raya sebesar
Rp900.000.000 dengan umur ekonomis 20 tahun tanpa nilai sisa, maka
nilai penyusutan tahunan jika menggunakan metode garis lurus adalah
Rp45.000.000. Berikut jurnal penyesuaian yang dibuat untuk mengakui
adanya penyusutan tersebut.
NERACA SALDO SETELAH PENYESUAIAN
Jurnal Penutup–LO
Ilustrasi
Berikut nilai beberapa akun yang didapatkan dari data Dinas Pertamanan dan
Tata Kota, Kabupaten Ilalang Raya .
Komponen Laporan Operasional terdiri atas pendapatan-LO dikurangi beban-
beban operasi. Berdasarkan informasi tersebut, maka pendapatan retribusi
daerah-LO sebesar Rp1.200.000.000 dikurangi beban operasi sebesar
Rp800.000.000 akan menghasilkan nilai surplus/defisit-LO sebesar
Rp400.000.000. Langkah selanjutnya adalah membuat jurnal penutup-LO dengan
tujuan untuk membuat saldo dari akun-akun pendapatan-LO dan beban operasi
menjadi nol pada awal periode. Jurnal penutup-LO sendiri merupakanpencatatan
yang sifatnya kontra dari pencatatan surplus/defisit-LO. PPK SKPD akan mencatat
jurnal penutup untuk Laporan Operasional sebagai berikut:
Jurnal Penutup–LRA
Jurnal penutup dalam Laporan Realisasi Anggaran digunakan untuk menutup
perkiraan akun-akun yang terdapat dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA) itu
sendiri. Prosedur yang digunakan sama dengan prosedur yang digunakan untuk
menutup akun-akun Laporan Operasional (LO). Namun yang berbeda, akun-akun
yang ditutup dalam LRA adalah akun belanja dan pendapatan-LRA, serta
penerimaan dan pengeluaran pembiayaan. Untuk menutup selisih antara
pendapatan dengan belanja, maka digunakan akun estimasi perubahan SAL yang
mana akun ini nantinya akan menjadi bagian dari Laporan Perubahan SAL.
LAPORAN KEUANGAN
Neraca
Penyusunan Neraca dimulai dengan memasukkan seluruh akun, termasuk aset, kewajiban, dan
ekuitas. Akun-akun tersebut dimasukkan berdasarkan urutan kode akun Permendagri, semakin
likuid (lancar, mudah untuk dicairkan ke kas) suatu aset dan kewajiban, maka akan diletakkan
di urutan teratas dibandingkan aset dan kewajiban yang tidak likuid. Untuk akun-akun,
seperti akumulasi penyusutan dan cadangan kerugian piutang akan diletakkan di bawah
akun aset yang terkait dengan akun tersebut, dan selanjutnya akan disajikan sesuai nilai
bersihnya. Setelah penutupan Laporan Operasional, akun surplus/ defisit-LO akan menambah
nilai ekuitas jika terdapat surplus dan akan mengurangi ekuitas jika terdapat defisit.
Laporan Perubahan SAL
Proses penyusunan Laporan Perubahan SAL dilakukan dengan cara memasukkan nilai Saldo
Anggaran Lebih di awal tahun yang dikurangi dengan penggunaan SAL sebagai penerimaan
pembiayaan tahun berjalan. Hasilnya selanjutnya diakumulasikan dengan SiLPA/SiKPA tahun
berjalan yang diperoleh dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA), koreksi kesalahan pembukuan
tahun sebelumnya, serta hal-hal lain yang memengaruhi nilai SAL, sehingga kemudian akan
didapatkan nilai SAL akhir.
Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas disusun dengan cara mengklasifikasikan arus kas masuk dan arus kas keluar ke
dalam kategori aktivitas operasi, aktivitas investasi, aktivitas pendanaan, dan aktivitas transitoris.
Terdapat dua macam metode untuk menyajikannya, yaitu metode langsung dan metode tidak
langsung. Metode langsung mengungkapkan pengelompokan utama penerimaan dan pengeluaran
kas bruto. Sementara dalam metode tidak langsung, terdapat penyesuaian nilai arus kas
berdasarkan kenaikan/penurunan akun-akun yang terkait dengan laporan operasional. Perbedaan
antara metode langsung dengan metode tidak langsung terletak pada kategori arus kas dalam
aktivitas operasi.
HOME OFFICE and BRANCH OFFICE (HOBO)
PPKD, Dinas
Pendapatan,
Pengelolaan
keungan dan Aset
Daerah
SKPD
Contoh: Dinas SKPD
SKPD
Perindustrian, Contoh: Dinas
Contoh: Dinas
Perdagangan, dan Pemuda, Olahraga,
Sosial,
Koperasi. Kebudayaan, dan
Tenaga Kerja, dan
Pariwisata.
Transmigrasi.
Ilustrasi 1
PPKD mentransfer sebagian Dana Alokasi Umum ke SKPD Pelayaran Kabupaten
Ilalang Raya sebesar Rp80.000.000. Berikut pencatatannya pada PPKD (dalam
ribuan rupiah).
Ilustrasi 2
PPKD melakukan pembayaran atas transaksi pembelian tanah untuk keperluan
pembangunan Wisma Atlet Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ilalang Raya
sebesar Rp6.000.000.000. Berikut pencatatannya pada PPKD (dalam ribuan
rupiah).
Ilustrasi 3
Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ilalang Raya memperoleh pendapatan
retribusi dari sewa Gelanggang Olahraga yang dibayarkan oleh Wajib Retribusi
ke rekening kas daerah sebesar Rp400.000.000. Berikut pencatatannya pada
PPKD (dalam ribuan rupiah).
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)
5. Memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh bank dan/atau lembaga keuangan
lainnya yang ditunjuk.
6. Mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan APBD.
11. Melakukan pengelolaan utang dan piutang daerah, serta melakukan penagihan piutang daerah.
PPKD dapat melimpahkan kepada pejabat lainnya di lingkungan Satuan Kerja
Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) untuk melaksanakan tugas-tugas sebagai
berikut.
1. Menyusun rancangan APBD dan rancangan Perubahan APBD.
2. Melakukan pengendalian pelaksanaan APBD.
3. Melaksanakan pemungutan pajak daerah.
4. Menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian jaminan atas nama
pemerintah daerah.
5. Melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah.
6. Menyajikan informasi keuangan daerah.
7. Melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan, serta penghapusan barang
milik daerah.
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)