Anda di halaman 1dari 23

SIKLUS AKUNTANSI KEUANGAN

SEKTOR PUBLIK

Tashadi Tarmizi
DIII- Jur Akuntansi
Polnep
Siklus Akuntansi
 Akuntansi  Suatu Sistem

 Sistem  Suatu kesatuan yang terdiri atas


subsistem-subsistem atau kesatuan yang terdiri
atas kesatuan yang lebih kecil, yang
berhubungan satu sama lainnya dan
mempunyai tujuan tertentu.

 Sistem  Input (masukan)  Output


(keluaran)
 Input sistem akuntansi  bukti-bukti transaksi
dalam bentuk dokumen/formulir

 Outputnya  Laporan Keuangan (L/K)

 Sistem akuntansi pemerintah/keuangan daerah


meliputi serangkaian proses ataupun prosedur,
yang dimulai dari pencatatan, penggolongan,
dan peringkasan transaksi dan/atau kejadian
keuangan serta pelaporan keuangan dalam
rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
 Akuntansi selain dikatakan SISTEM, juga
merupakan SIKLUS
 Siklus Akuntansi  terdiri atas tahap-tahap
tertentu dan setelah selesainya tahap-tahap
tersebut, kegiatan berulang kembali sesuai
dengan urutan tersebut.

 Siklus Akuntansi merupakan sistematika


pencatatan transaksi keuangan,
peringkasannya dan pelaporan keuangan.
(Bastian)
 Tahap-tahap  Bukti transaksi, jurnal,
posting ke buku besar, membuat neraca
saldo, membuat jurnal penyesuaian,
menyusun neraca saldo setelah penyesuaian,
membuat laoran keuangan, jurnal
penutupan, dan neraca saldo setelah
penutupan.
 Siklus Akuntansi
Bukti Buku Neraca Jurnal
Jurnal
Transaksi Besar Saldo Penyesuaian

Neraca saldo
Setelah Penyesuaian

Buku Data L/K :


Pembantu pendukung 1. Neraca
L/K 2. LRA
3. Lap Arus Kas
4. CALK

Neraca Saldo Jurnal


Setelah Penutupan Penutup
1. Transaksi
 Transaksi merupakan kegiatan yang mengubah posisi
keuangan suatu entitas dan pencatatannya memerlukan
data atau dokumen serta bukti pendukung dalam kegiatan
operasi suatu entitas.

 Transaksi-transaksi yang terjadi pertama-tama akan direkam


dalam formulir sehingga formulit tersebut merupakan bukti.

 Formulir terbagi :
- Formulir internal (dibuat oleh organisasi bersangkutan)
- Formulir eksternal (dibuat/diterima dari luar organisasi)
Bukti

 Bukti-bukti transaksi adalah sebagai berikut :


 Kas : Surat Tanda Setoran (STS), Surat Perintah Membayar (SPM),
 Piutang : Daftar jumlah penagihan, register penagihan piutang.
 Persediaan dan Aktiva Tetap : Buku Inventaris/Mutasi Barang,
Daftar Nilai Aktiva Tetap.
 Utang : Daftar Utang atau Pinjaman Daerah Surat-surat
Perjanjian.
 Pendapatan : STS, Daftar Pembukuan Administrasi (DPA).
 Belanja/Biaya : SPM, DPA
Sumber : Bastian (2002;3)
Jurnal
 Jurnal merupakan suatu media atau metode yang digunakan
untuk mencatat transaksi keuangan.
 Dalam jurnal ini, transaksi keuangan untuk pertama kalinya
diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan
informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
 Dalam jurnal ini pula kegiatan peringkasan data dilakukan
dengan hasil peringkasannya (berupa jumlah rupiah dan
transaksi tertentu) kemudian diposting ke rekening yang
bersangkutan dalam buku besar.

 Transaksi yang tidak mengakibatkan penerimaan dan


pengeluaran kas dicatat dalam jurnal umum. Transaksi yang
mengakibatkan penerimaan kas dicatat dalam jurnal untuk
penerimaan kas, sedangkan transaksi yang mengakibatkan
pengeluaran kas dicatat dalam jurnal untuk pengeluaran kas.
 Secara prinsip, data yang harus dicatat dan
digolongkan kedalam jurnal minimal meliputi :
 Tanggal transaksi atau kejadian keuangan.
 Kode rekening.
 Uraian.
 Jumlah Debit.
 Jumlah Kredit.
Aturan umum akuntansi dalam
penjurnalan

Nama Rekening Saldo Normal

Aktiva Debit
Kewajiban / Utang Kredit
Ekuitas Kredit
Pendapatan Kredit
Belanja / Biaya Debit
Buku Besar

 Buku besar merupakan buku yang berisi


kumpulan rekening atau perkiraan yang telah
dicatat dalam jurnal. Rekening-rekening
tersebut digunakan untuk mencatat aktiva,
kewajiban atau utang, dan ekuitas secara
terpisah.
 Buku Besar  buku yang berisi kumpulan
rekening, bertujuan mencatat secara terpisah
atas pendapatan, belanja, pembiayaan,
aktiva, utang, dan ekuitas dana
Buku Besar Pembantu

 Buku besar pembantu digunakan untuk


mencatat rincian rekening tertentu yang ada
di buku besar.
 Rekening-rekening dalam buku besar yang
umumnya memerlukan buku besar pembantu
adalah piutang, persediaan, investasi jangka
panjang, aktiva tetap, dan utang. Beberapa
rekening objek pendapatan dan objek
belanja/biaya umumnya juga memerlukan
buku pembantu.
Neraca Saldo

 Prosedur berikutnya menyusun neraca saldo


pada akhir periode akuntansi.

 Langkahnya  mengambil saldo terakhir


yang ada disetiap rekening buku besar
pendapatan, belanja, pembiayaan, aktiva,
utang, dan ekuitas dana
Jurnal penyesuaian
 Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir
periode anggaran atau pada saat laporan keuangan akan
disusun guna menghasilkan pengaitan yang tepat antara
pendapatan dengan belanja/biaya. Penyesuaian dibutuhkan
ketika terdapat transaksi yang mempengaruhi pendapatan dan
belanja/biaya lebih dari satu periode anggaran. Penyesuaian ini
bertujuan untuk mengakui pendapatan pada periode dimana
pendapatan tersebut diperoleh dan untuk mengakui
belanja/biaya pada periode dimana barang dan jasa yang
berkaitan dipergunakan.
 Ayat jurnal penyesuaian akan selalu melibatkan satu rekening
pendapatan atau satu rekening belanja/biaya dan satu rekening
aktiva atau satu rekening utang/kewajiban.
Jurnal Penyesuaian

 Dilakukan karena angka-angka dalam neraca


saldo perlu disesuaikan dengan kondisi yang
sebenarnya.
 Akuntansi daerah yang dilakukan penyesuaian ;
- Pendapatan pajak & retribusi ditetapkan tgl 31
des, saldo persedian per tgl 31 des yang belum
terpakai, biaya yang dibayar periodenya
melewati tahun anggaran, pendapatan yang
diterima dimuka, penyusutan aset dsb
Jenis-jenis penyesuaian ini mempunyai
sub-sub kategori sebagai berikut :

 Biaya dibayar dimuka.


Biaya dibayar dimuka adalah biaya yang dibayar secara tunai dan dicatat
sebagai aktiva sebelum biaya tersebut dikonsumsi atau dipakai.

 Pendapatan ditangguhkan.
Pendapatan ditangguhkan adalah pendapatan yang sudah diterima secara tunai
dan dicatat sebagai utang/kewajiban sebelim pendapatan tersebut diperoleh.

 Pendapatan terhimpun.
Pendapatan terhimpun adalah pendapatan yang sudah diperoleh, namun belum
dibayar secara tunai atau dicatat.

 Biaya terhimpun.
Biaya terhimpun adalah biaya yang sudah dikeluarkan, namun belum dibayar
secara tunai atau dicatat.
Neraca saldo Setelah
Penyesuaian
 Neraca saldo yang disusun setelah
pembuatan jurnal-jurnal penyesuain
 Saldo-saldo yang ada dalam neraca saldo
setelah penyesuaian adalah saldo rekening-
rekening setelah disesuaikan.
 Jika ada rekening baru yang mincul, maka
rekening baru tsb dimasukkkan juga dalam
neraca saldo setelah penyesuaian.
Laporan Keuangan
 Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses
akuntansi.
 Sebagai hasil akhir dari proses akuntansi,
laporan keuangan menyajikan informasi yang
berguna untuk pengambilan keputusan oleh
berbagai pihak yang berkepentingan.
 Laporan keuangan menggambarkan pencapaian
kinerja dari program dan kegiatan serta
kemajuan realisasi dari pencapaian target
pendapatan, penyerapan belanja, dan
pembiayaan.
 Berdasarkan Neraca saldo setelah
penyesuaian maka dibuatkan :
1. Neraca
2. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
3. Laporan Arus Kas
4. Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK)
Jurnal Penutup

 Jurnal penutup merupakan langkah yang


dibutuhkan dalam siklus akuntansi.
 Langkah ini dilakukan setelah laporan
keuangan disusun.
 Jurnal penutup biasanya dilakukan hanya
pada akhir periode anggaran tahunan.
penutupan ini menyebabkan saldo dari
rekening pendapatan dan belanja/biaya
menjadi nol sehingga rekening-rekening
tersebut siap kembali menerima data
akuntansi periode berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai