BENTUK
NEGARA
PENGELOLAAN
TIDAK DIPISAHKAN
Dikelola melalui sistem
APBN
Tunduk sepenuhnya
pada perundang
undangan keuangan
negara
Berlaku prinsip2 umum
pengelolaan keuangan
negara, a.l. azas bruto,
universalitas, non
afektasi, non kontraksi
KEUANGAN
DIPISAHKAN
Tunduk pada rezim
perundangundangan
tersendiri, yaitu UU
BUMN.
BUREAUCRACY
Legislation &
S
T
A
T
E
Private Goods
Public Goods
Regulation
Authorities
Controls & Judiciary
Government
BUMN
BLU
Public
Service
Deliveries
Internal
Service
Agencies
Perum
Persero
PT BHMN(?)
BHP?
YAYASAN
& NGOs
Non-for-Profit
PRIVATE
PROPERTIES
Market
P
R
I
V
A
T
E
3. Perusahaan Negara/BUMN
PELAYANAN UMUM
PUBLIC vs
PRIVATE
PUBLIC (PEMERINTAH)
PRIVATE (KORPORASI)
MOTIVASI =
MENYEDIAKAN
LAYANAN KPD
MASYARAKAT
PENDANAAN= DARI
PENERIMAAN PAJAK
PENGELOLAAN :
MELALUI SISTEM
APBN
MOTIVASI =
KEUNTUNGAN
(PROFIT)
PENDANAAN = DARI
MASYARAKAT
PENGELOLAAN =
TIDAK MELALUI
SISTEM APBN
5
PELAYANAN UMUM
PUBLIC vs
PRIVATE
PUBLIC (PEMERINTAH)
PRIVATE (KORPORASI)
MOTIVASI =
MENYEDIAKAN
LAYANAN KPD
MASYARAKAT
PENDANAAN= DARI
PENERIMAAN PAJAK
PENGELOLAAN :
MELALUI SISTEM
APBN
MOTIVASI =
KEUNTUNGAN
(PROFIT)
PENDANAAN = DARI
MASYARAKAT
PENGELOLAAN =
TIDAK MELALUI
SISTEM APBN
6
PRIVATE (KORPORASI)
KUALITAS = TINGGI
HARGA
= TINGGI
PUBLIC (PEMERINTAH)
KUALITAS = RENDAH
HARGA
= RENDAH
PRIVATE (KORPORASI)
KUALITAS = TINGGI
HARGA
= TINGGI
GAGASAN IDEAL
(LAYANAN UMUM TERTENTU)
KUALITAS
: TINGGI
HARGA
: SHARING
LEMBAGA
: PEMERINTAH
PENGELOLAAN : MODEL KORPORASI
PENGERTIAN BLU
BLU adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang
dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau
jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari
keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya
didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas
(Pasal 1 angka 23)
Tujuan BLU
Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
dalam rangka memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa
Fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan
berdasarkan prinsip ekonomi dan
produktivitas
Penerapan praktek bisnis yang sehat.
Psl 2 PP 23/2005
BLU
Mengapa BLU alasan utama meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pelayanan publik.
Paradigma baru:
Let the Managers Manage dengan membiarkan manajer
pengelola jasa-jasa pemerintah untuk menggunakan
anggaran dengan cara yang paling efisien
Make the Managers Manage memastikan bahwa manajer
menghasilkan kinerja
Pengaturan BLU Merupakan wadah implementasi enterprising
the government dan penganggaran berbasis kinerja
Karakteristik BLU
1. Berkedudukan sebagai lembaga pemerintah
(bukan kekayaan negara yang dipisahkan)
2. Menghasilkan barang/jasa yang seluruhnya/
sebagian dijual kepada publik
3. Tidak bertujuan mencari keuntungan (laba)
4. Dikelola secara otonom dengan prinsip efisiensi
dan produktivitas ala korporasi
5. Rencana kerja/anggaran dan pertanggung
jawaban dikonsolidasikan pada instansi induk
6. Pendapatan & sumbangan dpt digunakan
langsung
7. Pegawai dapat terdiri dari PNS dan Profesional
Non-PNS
8. Bukan sebagai subyek pajak
Lingkungan
BLU
Kinerja
(output/outcome)
Msyarkt
Etc.
Govt.
Investor
Employee
15
Persyaratan
Pasal 4 PP23/2005
16
Persyaratan BLU
Persyaratan substantif
Persyaratan teknis
Persyaratan administrasi
17
Penetapan BLU
Instansi/calon
BLU
usulan
Persyaratan
substantif
ya
tidak
Tidak diusulkan
Menteri Teknis/
Pimpinan Lembaga
Menteri
Keuangan
usulan
ya
Teliti
Persyaratan
teknis
tidak
memuaskan
Teliti
Persyaratan
administrasi
ya
kurang
tidak
Tdk
diusulkan
Tdk
disetujui
19
Fleksibilitas dibatasi:
Penggunaan langsung pendapatan dibatasi,
sisanya harus disetor ke kas negara sesuai
prosedur PNBP
Tidak dibolehkan mengelola Utang
Tidak dibolehkan mengelola Investasi
Pengadaan barang/jasa mengikuti ketentuan
umum pengadaan barang/jasa yang berlaku.
Tidak diterapkan flexible budget
20
21
FLEKSIBILITAS PK BLU
Penjelasan
23
Alokasi APBN
Hasil
Layanan BLU
PNBP
K/L
Hasil Kerjasama
Dgn Pihak Lain
Dapat dikelola
langsung sesuai RBA
Usaha Lainnya
Hibah Terikat
Sesuai persyaratan
pemberi hibah
Pasal 14 PP 23/2005
24
24
25
25
Belanja
Pengelolaan belanja fleksibel sesuai dengan
ambang batas yang ditetapkan dalam RBA
Jika melampaui ambang batas harus mendapat
persetujuan Menkeu.
Jika terjadi kekurangan anggaran, dapat diajukan
ke Menkeu.
Belanja Pegawai BLU dilaporkan sebagai belanja
barang dan jasa di kementerian/lembaga.
Pasal 15 PP 23/2005
27
Pengelolaan Kas
Pengelolaan kas berdasarkan praktek bisnis
yang sehat
Penarikan dana APBN dengan SPM
Rekening bank BLU dibuka di bank umum oleh
pimpinan BLU
BLU dapat melakukan investasi jangka pendek
dalam rangka cash management.
Pasal 16 PP 23/2005
28
Pengelolaan piutang
BLU dapat memberikan piutang terkait dengan
kegiatannya.
Piutang dikelola sesuai dengan praktek bisnis
yang sehat
Piutang dapat dihapus secara berjenjang sesuai
dengan kewenangan.
Kewenangan penghapusan piutang diatur oleh
Menkeu (PMK No. 230/PMK.05/2009).
Pasal 17 PP 23/2005
29
Pengelolaan Utang
BLU dapat memiliki utang jangka pendek
sehubungan dengan kegiatan operasionalnya/
perikatan peminjaman dengan pihak lain
Utang dikelola sesuai dengan praktek bisnis
yang sehat
Perikatan peminjaman jangka pendek diatur
dalam PMK 77/PMK.05/2009.
Pembayaran utang merupakan tanggungjawab
BLU
Pasal 18 PP 23/2005
30
Investasi
BLU tidak dapat melakukan investasi jangka
panjang kecuali atas ijin Menkeu.
Keuntungan dari investasi pendapatan BLU.
Investasi yg telah di miliki sebelum ditetapkan
menjadi PPK-BLU dianggap telah disetujui
Menkeu.
Ps. 19 dan 37 PP 23/2005
31
REMUNERASI
ADALAH IMBALAN KERJA YANG DAPAT BERUPA GAJI,
TUNJANGAN TETAP, HONORARIUM, INSENTIF, BONUS ATAS
PRESTASI, PESANGON, DAN/ATAU PENSIUN
PP23/2005
TATA KELOLA
Kelembagaan tunduk pada peraturan
perundangan sektoral.
Jika terjadi perubahan kelembagaan,
harus berpedoman pada ketentuan
Menteri PAN dan RB
Ps 31 PP 23/2005
36
37
39
Remunerasi
Pengelola, dewan pengawas dan
pegawai BLU dapat diberikan remunerasi
berdasarkan tingkat tanggungjawab dan
tuntutan profesionalisme.
Remunerasi ditetapkan berdasarkan
peraturan Menteri Keuangan/kepala
daerah
40
Dewan Pengawas
Satker BLU yang memenuhi persyaratan, dapat
mempunyai
Dewas,
yang
ditetapkan
oleh
Menteri/Pimpinan
Lembaga
dengan
persetujuan
Menkeu.
Persyaratan jumlah Dewas sbb:
Nilai omset Rp 15 miliar s.d 30 miliar/th atau aset di atas
Rp 75 miliar tiga Dewas.
Nilai omset di atas Rp 30 miliar/th atau aset Rp 200 miliar
tiga atau lima Dewas.
Fleksibilitas Keuangan
Tata Kelola yang
Baik
Peningkatan Pelayanan
Publik
Investor
Stakeholders
Pemerintah
Lain-lain
Pegawai
Masyarakat
SIMPULAN
BLU merupakan wujud transformasi bagi instansi
Pemerintah yg melakukan fungsi operasional
pelayanan publik dengan mengedepankan efektivitas
dan efisiensi
BLU adalah berkedudukan sbg agen dari instansi
induk (K/L)
BLU diciptakan sbg wadah implementasi anggaran
berbasis kinerja
BLU dikendalikan melalui budget dan akuntabilitas, ttp
diberikan fleksibilitas dlm manajemen operasionalnya