Anda di halaman 1dari 45

Pengelolaan Keuangan BLU

Hukum Keuangan Negara Pertemuan 7

BENTUK
NEGARA

PENGELOLAAN

TIDAK DIPISAHKAN
Dikelola melalui sistem
APBN
Tunduk sepenuhnya
pada perundang
undangan keuangan
negara
Berlaku prinsip2 umum
pengelolaan keuangan
negara, a.l. azas bruto,
universalitas, non
afektasi, non kontraksi

KEUANGAN

DIPISAHKAN
Tunduk pada rezim
perundangundangan
tersendiri, yaitu UU
BUMN.

BUREAUCRACY
Legislation &

S
T
A
T
E

Private Goods

Semi Public Goods

Public Goods

Regulation
Authorities
Controls & Judiciary

Government

BUMN

BLU
Public
Service
Deliveries
Internal
Service
Agencies

Perum
Persero
PT BHMN(?)
BHP?

YAYASAN
& NGOs

Non-for-Profit

PRIVATE
PROPERTIES

Market

P
R
I
V
A
T
E

Kelembagaan Sektor Publik


1. Satker biasa
Non Profit (pendapatan < belanja)
Tidak Otonom
Pengelolaan sesuai dengan mekanisme APBN.

2. Satker dengan PK BLU

Not For Profit (tidak mengutamakan keuntungan)


Pengelolaan keuangan sesuai dengan PP 23/2005
Kekayaan Negara yang Tidak Dipisahkan
Semi Otonom/Otonom

3. Perusahaan Negara/BUMN

Profit Oriented (Pendapatan > belanja


Pengelolaan keuangan bisnis murni
Kekayaan Negara yang Dipisahkan
Otonom
4

PELAYANAN UMUM
PUBLIC vs
PRIVATE

PUBLIC (PEMERINTAH)

PRIVATE (KORPORASI)

MOTIVASI =
MENYEDIAKAN
LAYANAN KPD
MASYARAKAT
PENDANAAN= DARI
PENERIMAAN PAJAK
PENGELOLAAN :
MELALUI SISTEM
APBN

MOTIVASI =
KEUNTUNGAN
(PROFIT)
PENDANAAN = DARI
MASYARAKAT
PENGELOLAAN =
TIDAK MELALUI
SISTEM APBN
5

PELAYANAN UMUM
PUBLIC vs
PRIVATE

PUBLIC (PEMERINTAH)

PRIVATE (KORPORASI)

MOTIVASI =
MENYEDIAKAN
LAYANAN KPD
MASYARAKAT
PENDANAAN= DARI
PENERIMAAN PAJAK
PENGELOLAAN :
MELALUI SISTEM
APBN

MOTIVASI =
KEUNTUNGAN
(PROFIT)
PENDANAAN = DARI
MASYARAKAT
PENGELOLAAN =
TIDAK MELALUI
SISTEM APBN
6

CONCERN PELAYAHAN UMUM


* KUALITAS
* HARGA
PUBLIC (PEMERINTAH)
KUALITAS = RENDAH
HARGA
= RENDAH

PRIVATE (KORPORASI)
KUALITAS = TINGGI
HARGA
= TINGGI

CONCERN PELAYAHAN UMUM


* KUALITAS
* HARGA

PUBLIC (PEMERINTAH)
KUALITAS = RENDAH
HARGA
= RENDAH

PRIVATE (KORPORASI)
KUALITAS = TINGGI
HARGA
= TINGGI

GAGASAN IDEAL
(LAYANAN UMUM TERTENTU)

KUALITAS
: TINGGI
HARGA
: SHARING
LEMBAGA
: PEMERINTAH
PENGELOLAAN : MODEL KORPORASI

PENGERTIAN BLU
BLU adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang
dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau
jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari
keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya
didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas
(Pasal 1 angka 23)

Tujuan BLU
Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
dalam rangka memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa
Fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan
berdasarkan prinsip ekonomi dan
produktivitas
Penerapan praktek bisnis yang sehat.
Psl 2 PP 23/2005

BLU
Mengapa BLU alasan utama meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pelayanan publik.
Paradigma baru:
Let the Managers Manage dengan membiarkan manajer
pengelola jasa-jasa pemerintah untuk menggunakan
anggaran dengan cara yang paling efisien
Make the Managers Manage memastikan bahwa manajer
menghasilkan kinerja
Pengaturan BLU Merupakan wadah implementasi enterprising
the government dan penganggaran berbasis kinerja

Dasar Hukum BLU

UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara;


PP No. 23/2005 tentang PK BLU;
Peraturan-peraturan Menteri Keuangan:

Persyaratan Administratif Penetapan


Satker PK BLU;
Pengadaan Barang/Jasa pada BLU;
Pembentukan Dewas pada BLU;
Penetapan Remunerasi BLU;
Tata Cara Penyusunan RBA dan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran BLU

Karakteristik BLU
1. Berkedudukan sebagai lembaga pemerintah
(bukan kekayaan negara yang dipisahkan)
2. Menghasilkan barang/jasa yang seluruhnya/
sebagian dijual kepada publik
3. Tidak bertujuan mencari keuntungan (laba)
4. Dikelola secara otonom dengan prinsip efisiensi
dan produktivitas ala korporasi
5. Rencana kerja/anggaran dan pertanggung
jawaban dikonsolidasikan pada instansi induk
6. Pendapatan & sumbangan dpt digunakan
langsung
7. Pegawai dapat terdiri dari PNS dan Profesional
Non-PNS
8. Bukan sebagai subyek pajak

TATA KELOLA BLU YANG BAIK (GOOD CORPORATE


GOVERNANCE)
Pengelolaan Keuangan
yang Otonom

Tata Kelola yang baik


(Good Corp. Governenace)

Lingkungan
BLU
Kinerja
(output/outcome)

Msyarkt

Etc.
Govt.

Investor

Employee
15

Persyaratan

substantif BLU, fungsi dasar


pelayanan publik a.l. pendidikan, kesehatan
Persyaratan
teknis
BLU
diatur
oleh
Kementerian/Lembaga teknis sanggup
meningkatkan kinerja pelayanan dan keuangan
Persyaratan administratif diatur oleh Menteri
Keuangan
pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja;
pola tata kelola;
rencana strategis bisnis ;
laporan keuangan pokok;
standar pelayanan minimum; dan
laporan audit terakhir/pernyataan bersedia diaudit.

Pasal 4 PP23/2005
16

Persyaratan BLU
Persyaratan substantif

Penyediaan barang dan/atau jasa


Pengelolaan wilayah/kawasan tertentu utk meningkatkan ekonomi
Pengelolaan dana khusus dlm rangka meningkatkan ekonomi

Persyaratan teknis

Kinerja layanan layak dikelola dan ditingkatkan melalui BLU


Kinerja keuangan sehat

Persyaratan administrasi

pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja;


pola tata kelola;
rencana strategis bisnis ;
laporan keuangan pokok;
standar pelayanan minimum; dan
laporan audit terakhir/pernyataan bersedia diaudit.

17

Penetapan BLU
Instansi/calon
BLU

usulan

Persyaratan
substantif
ya
tidak
Tidak diusulkan

Menteri Teknis/
Pimpinan Lembaga

Menteri
Keuangan
usulan

ya
Teliti
Persyaratan
teknis
tidak

memuaskan

Teliti
Persyaratan
administrasi

ya

kurang
tidak
Tdk
diusulkan
Tdk
disetujui

Status BLU dan Konsekuensinya


1. BLU Penuh
Kriteria:
Persyaratan Substantif, Teknis Terpenuhi
Persyaratan Administrasi Terpenuhi memuaskan
Fleksibilitas, Semua yang diamanatkan PP 23/2005 a.l :
Pengelolaan Pendapatan dan Belanja
Pengelolaan Kas
Pengelolaan Piutang dan Utang
Investasi
Pengadaan dan Pengelolaan Barang
Pengembangan sistem dan prosedur pengelolaan
keuangan dan akuntansi
Remunerasi
Status Kepegawaian PNS dan non PNS
Nomenklatur kelembagaan dan pimpinan

19

Status BLU dan Konsekuensinya


2. BLU Bertahap (paling lama 3 tahun)
Kriteria:

Persyaratan Substantif dan Teknis Terpenuhi


Persyaratan Administrasi Terpenuhi, tetapi
kurang memuaskan

Fleksibilitas dibatasi:
Penggunaan langsung pendapatan dibatasi,
sisanya harus disetor ke kas negara sesuai
prosedur PNBP
Tidak dibolehkan mengelola Utang
Tidak dibolehkan mengelola Investasi
Pengadaan barang/jasa mengikuti ketentuan
umum pengadaan barang/jasa yang berlaku.
Tidak diterapkan flexible budget
20

3 JENIS RUMPUN BLU:


1. Rumpun Kegiatan Penyediaan Jasa/Barang
(Kesehatan, Pendidikan)
2. Rumpun Kegiatan Pengelolaan Wilayah (Otorita,
Kapet)
3. Rumpun Pengelola Dana Khusus (Dana bergulir
UKM, Penerusan Pinjaman, Tabungan perumahan)

21

FLEKSIBILITAS PK BLU

Pendapatan dapat digunakan langsung


Belanja fleksible budget dengan ambang batas
Pengelolaan Kas pemanfaatan idle cash, hasil u/ BLU
Pengelolaan Piutang dapat memberikan piutang usaha
Utang dapat melakukan utang sesuai jenjang, t. jawab pelunasan
pada BLU
Investasi jk pendek oleh BLU, jk panjang ijin Menkeu
Pengelolaan Barang dapat dikecualikan dari aturan umum
pengadaan, barang inventaris dapat dihapus BLU
Akuntansi standar akuntansi keuangan IAI
Remunerasi sesuai tingkat t. jawab dan profesionalisme
Surplus/Defisit surplus dapat digunakan u/ tahun berikutnya, defisit
dapat dimintakan dr APBN)
Organisasi dan nomenklatur (diserahkan kepada K/L & BLU ybs.)

Penjelasan

flexible budget dengan ambang batas : anggaran fleksibel


sebagaimana dimaksud adalah belanja BLU dapat
bertambah atau berkurang dari yang dianggarkan
sepanjang pendapatan terkait bertambah atau berkurang
setidaknya proporsional. Peningkatannya dibatasi dalam
suatu persentase tertentu.

23

Sumber Pendapatan BLU


-Belanja Peg, Barang, & Modal
-Penarikan dana dgn SPM

Alokasi APBN
Hasil
Layanan BLU

PNBP
K/L

Hasil Kerjasama
Dgn Pihak Lain

Dapat dikelola
langsung sesuai RBA

Usaha Lainnya

Hibah Terikat

Sesuai persyaratan
pemberi hibah

Pasal 14 PP 23/2005
24
24

Perencanaan dan Anggaran


BLU membuat renstra bisnis lima tahunan mengacu
ke Renstra K/L
BLU menyusun RBA tahunan berbasis kinerja,
perhitungan akuntansi biaya mengacu pada renstra
bisnis sehingga diperoleh perkiraan biaya per output
(kegiatan).
RBA disusun berdasarkan kebutuhan dan
kemampuan pendapatan disertai dengan standar
pelayanan minimum dan biaya dari output yang
dihasilkan.
RBA diintegrasikan ke dalam RKA KL
Pasal 10 PP 23/2005

25
25

Dokumen Pelaksanaan Anggaran

RBA yang disetujui sebagai dasar untuk


membuat dokumen pelaksanaan anggaran.
Dokumen pelaksanaan anggaran disahkan oleh
Menteri Keuangan.
Dokumen pelaksanaan anggaran merupakan
lampiran dari perjanjian kerja antara pimpinan
BLU dengan kementerian.
Dokumen pelaksanaan anggaran menjadi dasar
penarikan dana dari APBN.
Pasal 12 PP 23/2005
26

Belanja
Pengelolaan belanja fleksibel sesuai dengan
ambang batas yang ditetapkan dalam RBA
Jika melampaui ambang batas harus mendapat
persetujuan Menkeu.
Jika terjadi kekurangan anggaran, dapat diajukan
ke Menkeu.
Belanja Pegawai BLU dilaporkan sebagai belanja
barang dan jasa di kementerian/lembaga.
Pasal 15 PP 23/2005

27

Pengelolaan Kas
Pengelolaan kas berdasarkan praktek bisnis
yang sehat
Penarikan dana APBN dengan SPM
Rekening bank BLU dibuka di bank umum oleh
pimpinan BLU
BLU dapat melakukan investasi jangka pendek
dalam rangka cash management.
Pasal 16 PP 23/2005
28

Pengelolaan piutang
BLU dapat memberikan piutang terkait dengan
kegiatannya.
Piutang dikelola sesuai dengan praktek bisnis
yang sehat
Piutang dapat dihapus secara berjenjang sesuai
dengan kewenangan.
Kewenangan penghapusan piutang diatur oleh
Menkeu (PMK No. 230/PMK.05/2009).
Pasal 17 PP 23/2005
29

Pengelolaan Utang
BLU dapat memiliki utang jangka pendek
sehubungan dengan kegiatan operasionalnya/
perikatan peminjaman dengan pihak lain
Utang dikelola sesuai dengan praktek bisnis
yang sehat
Perikatan peminjaman jangka pendek diatur
dalam PMK 77/PMK.05/2009.
Pembayaran utang merupakan tanggungjawab
BLU
Pasal 18 PP 23/2005

30

Investasi
BLU tidak dapat melakukan investasi jangka
panjang kecuali atas ijin Menkeu.
Keuntungan dari investasi pendapatan BLU.
Investasi yg telah di miliki sebelum ditetapkan
menjadi PPK-BLU dianggap telah disetujui
Menkeu.
Ps. 19 dan 37 PP 23/2005

31

Pengelolaan Barang (1)


Pengadaan barang berdasarkan prinsip efisien dan
ekonomis sesuai dengan praktek bisnis yang
sehatdapat dibebaskan seluruhnya atau sebagian
dari ketentuan yang berlaku bila terdapat alasan
efektivitas dan efisiensi.
Kewenangan pengadaan barang secara berjenjang
berdasarkan nilai yang diatur oleh Menkeu (diatur
dalam PMK No. 8/PMK.02/2006).
Barang inventaris dapat dialihkan dan dihapuskan
oleh BLU dan dilaporkan secara berkala kepada
menteri/pimpinan lembaga.
Ps. 20-21 PP 23/2005
32

Pengelolaan Barang (2)


BLU tidak dapat mengalihkan/menghapuskan Aset
tetap kecuali atas ijin pejabat yang berwenang.
Pengalihan/penghapusan Asset Tetap dilakukan
secara berjenjang berdasarkan nilai dan jenis
barang yang sesuai dengan peraturan perundangan.
Pengalihan/penghapusan aset tetap dilaporkan
kepada menteri/pimpinan lembaga.
Tanah dan bangunan diberi sertifikat atas nama
Pemerintah RI
Ps 22-23 PP 23/2005
33

REMUNERASI
ADALAH IMBALAN KERJA YANG DAPAT BERUPA GAJI,
TUNJANGAN TETAP, HONORARIUM, INSENTIF, BONUS ATAS
PRESTASI, PESANGON, DAN/ATAU PENSIUN

Pengelola, dewan pengawas dan pegawai BLU


dapat diberikan renumerasi berdasarkan tingkat
tanggungjawab dan tuntutan profesionalisme.
Menteri/pimpinan lembaga mengajukan besaran
remunerasi bagi pejabat pengelola, Dewas dan
pegawai BLU untuk ditetapkan oleh Menkeu.
Besaran remunerasi mempertimbangkan
proporsionalitas, kesetaraan, kepatutan dan
kinerja BLU.
Renumerasi ditetapkan berdasarkan Keputusan
Menteri Pasal
Keuangan
36
c

PP23/2005

Pejabat Pengelola dan Pegawai BLU

Pejabat pengelola BLU terdiri dari: Pemimpin BLU,


Pejabat Keuangan, dan Pejabat Teknis
Nomenklatur pejabat pengelola BLU disesuaikan
dengan nomenklatur yang berlaku di instansi BLU.
Pejabat pengelola BLU dan pegawai BLU dapat
terdiri dari PNS dan/atau tenaga profesional non
PNS sesuai kebutuhan BLU
Syarat pengangkatan dan pemberhentian pejabat
pengelola dan pegawai BLU sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Ps 32-33 PP 23/2005
35

TATA KELOLA
Kelembagaan tunduk pada peraturan
perundangan sektoral.
Jika terjadi perubahan kelembagaan,
harus berpedoman pada ketentuan
Menteri PAN dan RB
Ps 31 PP 23/2005

36

REKENING BLU (PNBP)


Dana PNBP -> Rekening lainnya :
Rekening Pengelolaan Kas
Rekening Operasional
Rekening Dana Kelolaan
Peraturan Menkeu (no 57/PMK.05/2007)
Peraturan Menkeu (no 05/PMK.05/2010)

37

Akuntansi, Pelaporan dan


Pertanggungjawaban Keuangan
BLU menyelenggarakan akuntansi sesuai dengan SAK yang
diterbitkan asosiasi profesi akuntansi Indonesia.
Jika tidak ada standar akuntasi, dapat menerapkan standar
akuntansi industri yang spesifik setelah mendapat
persetujuan Menteri Keuangan
Laporan Keuangan terdiri dari LRA, Neraca, LAK dan CaLK
disertai laporan kinerja.
Laporan keuangan tersebut disampaikan kepada
menteri/pimpinan lembaga/kepala daerah secara berkala
LK tersebut menjadi bagian dari LK kementerian/
lembaga/pemerintah daerah.
LK sebagai LPJ BLU diaudit oleh auditor eksternal.
38

Surplus dan Defisit


Surplus anggaran dapat digunakan untuk TA
berikutnya.
Surplus dapat disetor sebagian/seluruhnya ke Kas
Negara/Kas Daerah atas perintah Menkeu/kepala
daerah dengan mempertimbangkan likuiditas BLU
Defisit anggaran BLU dapat diajukan
pembiayaannya dalam TA berikutnya kepada
Menkeu/kepala daerah melalui menteri/pimpinan
lembaga/kepala SKPD

39

Remunerasi
Pengelola, dewan pengawas dan
pegawai BLU dapat diberikan remunerasi
berdasarkan tingkat tanggungjawab dan
tuntutan profesionalisme.
Remunerasi ditetapkan berdasarkan
peraturan Menteri Keuangan/kepala
daerah
40

Pembinaan dan Pengawasan


Pembinaan Teknis BLUmenteri/pimpinan
lembaga
Pembinaan Keuangan Menteri Keuangan
Dapat dibentuk suatu dewan pengawas dalam
melaksanakan pembinaan untuk BLU yang
memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan.
Pemeriksaan intern dilakukan oleh satuan
pemeriksaan intern BLU.
Pemeriksaan ekstern BLU sesuai dengan
peraturan perundangan.
41

Dewan Pengawas
Satker BLU yang memenuhi persyaratan, dapat
mempunyai
Dewas,
yang
ditetapkan
oleh
Menteri/Pimpinan
Lembaga
dengan
persetujuan
Menkeu.
Persyaratan jumlah Dewas sbb:
Nilai omset Rp 15 miliar s.d 30 miliar/th atau aset di atas
Rp 75 miliar tiga Dewas.
Nilai omset di atas Rp 30 miliar/th atau aset Rp 200 miliar
tiga atau lima Dewas.

Unsur dewas terdiri dari unsur kementerian


negara/lembaga teknis, kementerian keuangan, dan
tenaga ahli.
42

REFORMASI KEUANGAN NEGARA UNTUK


MENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK MELALUI PK
BLU
BLU bertujuan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat tanpa mencari keuntungan,
melakukan kegiatan berdasarkan prinsip efisiensi dan produktifitas dengan pengelolaan
keuangan yang fleksibel
- Pendapatan dapat digunakan lansung
- Manajemen business like
- Enterprising the government
- Performance oriented
- Praktek bisnis yang sehat
- Pegawai PNS dan profesional non PNS
- Akuntabel dan transparan
- Eliminasi kegiatan off budget

Fleksibilitas Keuangan
Tata Kelola yang
Baik
Peningkatan Pelayanan
Publik
Investor

Stakeholders

Pemerintah

Lain-lain

Pegawai
Masyarakat

- Tidak mencari keuntungan


- Peningkatan kuantitas dan kualitas layanan
- Peningkatan akses oleh masyarakat

PRASYARAT IMPLEMENTASI PK BLU


Pemahaman atas peraturan-peraturan tentang BLU;
Pengaturan institusi BLU;
Pengembangan sistem dan prosedur pelayanan
publik (bussiness process) sesuai tujuan dan jenis
BLU;
Pengembangan SDM terutama di bidang
manajemen dan keuangan;
Penyediaan sarana dan prasarana bisnis;
Sistem infomasi keuangan dan kinerja yang
memadai;
Perubahan pola pikir (mind set) dari birokrasi
menjadi government entrepeneur.
44

SIMPULAN
BLU merupakan wujud transformasi bagi instansi
Pemerintah yg melakukan fungsi operasional
pelayanan publik dengan mengedepankan efektivitas
dan efisiensi
BLU adalah berkedudukan sbg agen dari instansi
induk (K/L)
BLU diciptakan sbg wadah implementasi anggaran
berbasis kinerja
BLU dikendalikan melalui budget dan akuntabilitas, ttp
diberikan fleksibilitas dlm manajemen operasionalnya

Anda mungkin juga menyukai