KEWAJIBAN
Daniel Louis F. (F1316038)
Nanda Patria A. (F1316072)
Putri Maris Stela S. (F1316078)
DEFINISI
Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya xxx xxx
Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank xxx xxx
Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan bukan Bank xxx xxx
Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Obligasi xxx xxx
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Lainnya xxx xxx
Utang Jangka Pendek Lainnya xxx xxx
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek xxx xxx
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Utang Dalam Negeri - Pemerintah Pusat xxx xxx
Utang Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya xxx xxx
Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank xxx xxx
Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan bukan Bank xxx xxx
Utang Dalam Negeri Obligasi xxx xxx
Utang Jangka Panjang Lainnya xxx xxx
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang xxx xxx
Dalam pengungkapan pada Catatan atas Laporan Keuangan terkait dengan kewajiban, harus diungkapkan pula
hal-hal sebagai berikut:
1) jumlah saldo kewajiban jangka pendek dan jangka panjang yang diklasifikasikan berdasarkan pemberi
pinjaman;
2) jumlah saldo kewajiban berupa utang pemerintah berdasarkan jenis sekuritas utang pemerintah dan jatuh
temponya;
3) bunga pinjaman yang terutang pada periode berjalan dan tingkat bunga yang berlaku;
4) konsekuensi dilakukannya penyelesaian kewajiban sebelum jatuh tempo;
5) perjanjian restrukturisasi utang meliputi:
a. pengurangan pinjaman;
b. modifikasi persyaratan utang;
c. pengurangan tingkat bunga pinjaman;
d. pengunduran jatuh tempo pinjaman;
e. pengurangan nilai jatuh tempo pinjaman; dan
f. pengurangan jumlah bunga terutang sampai dengan periode pelaporan.
6) jumlah tunggakan pinjaman yang disajikan dalam bentuk daftar umur utang berdasarkan kreditur;
7) biaya pinjaman:
a. perlakuan biaya pinjaman;
b. jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada periode yang bersangkutan; dan
c. tingkat kapitalisasi yang dipergunakan.
SISTEM AKUNTANSI KEWAJIBAN DI
SKPD
Pihak-pihak Terkait :
1. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
2. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD)
3. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)
4. Pengguna Anggaran (PA/KPA)
Dokumen yang digunakan :
1. Peraturan Kepala Daerah tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah;
2. Nota Pesanan;
3. Berita Acara Serah Terima;
4. Kuitansi;
5. Surat Perjanjian Kerja;
6. SP2D UP/GU/TU;
7. SP2D LS; dan
8. Surat Pernyataan PA tentang Tanggung Jawab PA terhadap Laporan
Keuangan SKPD.
Jurnal Standar
Pencatatan atas pengadaan/pembelian barang/jasa dapat dilakukan
dengan menggunakan 2 (dua) pendekatan, yaitu: (1) Pendekatan
Beban, dan
(2) Pendekatan Aset.
a. Transaksi pengakuan terjadinya utang pada saat pengadaan atau pembelian ATK yang telah dilaksanakan dan
pelunasan belum dilakukan.
1) Jika menggunakan pendekatan beban, maka jurnal yang dibuat oleh fungsi akuntansi SKPD adalah:
Jurnal LO atau Neraca
2) Jika menggunakan pendekatan aset, maka jurnal yang dibuat oleh fungsi akuntansi SKPD adalah
Jurnal LO atau Neraca
b. Transaksi pembayaran pembayaran utang pada saat dilakukan pembayaran/pelunasan dengan asumsi
menggunakan mekanisme UP/GU, maka jurnal yang dibuat oleh fungsi akuntansi SKPD adalah:
1) Jika menggunakan pendekatan aset, maka jurnal yang dibuat oleh fungsi akuntansi SKPD adalah:
Jurnal LO atau Neraca
Jurnal LRA
2) Jika menggunakan pendekatan aset, maka jurnal yang dibuat oleh fungsi akuntansi SKPD adalah:
Jurnal LO atau Neraca
Jurnal LRA
c. Transaksi pembayaran utang pada saat dilakukan pembayaran atau pelunasan dengan asumsi menggunakan
mekanisme LS, maka jurnal yang dibuat oleh fungsi akuntansi SKPD adalah:
Jurnal LO atau Neraca
Jurnal LRA
Contoh ilustrasi :
1) Pada tanggal 9 April 2015, SKPD N menerima ATK dari supplier senilai Rp5.000.000,00 yang dibuktikan dengan
Berita Acara Serah Terima Barang, tapi barang tersebut belum dibayar. Pada tanggal 11 April 2015 SKPD N
membayar ATK tersebut kepada supplier dengan menggunakan mekanisme UP.
Jurnal LO atau Neraca
Jurnal LRA
2) Pada tanggal 19 April 2015, SKPD N membeli 5 unit personal komputer dari vendor senilai
Rp25.000.000,00. Pembayaran dilakukan dengan mekanisme LS barang setelah SP2D keluar, yaitu pada
tanggal 25 April 2015.
Jurnal LO atau Neraca
Jurnal LRA
SISTEM AKUNTANSI KEWAJIBAN DI PPKD
Akuntansi kewajiban PPKD terdiri atas penerimaan utang, pembayaran utang, dan
reklasifikasi utang yang dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu:
(1) akuntansi kewajiban, dan (2) akuntansi pembiayaan.
Jurnal LRA
2) Pembayaran Bunga Kewajiban - 1
Pada tanggal 5 November 2015, terbit SP2D LS untuk membayar bunga atas pinjaman
Pemerintah Kota Sentosa kepada Bank ABC sebesar Rp18.000.000,00
Jurnal LO atau Neraca
Jurnal LRA
3) Penyesuaian Beban Bunga Pinjaman
Pada tanggal 31 Desember 2015, dilakukan penyesuaian terhadap bunga pinjaman yang
belum dibayar pada tahun 2015 selama 2 bulan (November s/d Desember 2015) sebesar
Rp6.000.000,00
Jurnal LO atau Neraca
4) Pembayaran Bunga Kewajiban 2
Pada tanggal 3 Mei 2016, terbit SP2D LS untuk membayar bunga atas pinjaman
Pemerintah Kota Sentosa kepada Bank ABC sebesar Rp18.000.000,00
Jurnal LO atau Neraca
Jurnal LRA
5) Pembayaran Pokok Utang
Pada tanggal 2 Mei 2016, Pemerintah Kota Sentosa membayar pokok utang
pinjamannya kepada Bank ABC yang telah jatuh tempo sebesar Rp60.000.000,00. Untuk
pembayaran kewajiban jangka panjang ini, diterbitkan SP2D LS.
Jurnal LO atau Neraca
Jurnal LRA
6) Reklasifikasi utang
Pada tanggal 31 Desember 2015, Pemerintah Kota Sentosa melakukan reklasifikasi
bagian lancar hutang jangka panjang kepada Bank ABC atas utang yang akan jatuh
tempo senilai Rp60.000.000,00
Jurnal LO atau Neraca
7) Utang PFK (Perhitungan Fihak Ketiga) Pemotongan Pajak
Pada tanggal 30 November 2015, Bendahara PPKD melakukan pemotongan pajak atas
pembayaran gaji bulan Desember senilai Rp6.000.000,00. Pada tanggal 1 Desember
2015, Bendahara PPKD melakukan penyetoran pajak atas pembayaran gaji bulan
Desember senilai Rp6.000.000,00
Jurnal LO atau Neraca
H K
N
T
A