Anda di halaman 1dari 11

RINGKASAN MATERI KULIAH AUDITING 1

TENTANG
JASA ASURANS DAN STANDAR AUDITING

Disusun oleh Kelompok 3:


Ike Arum Navianti (F1316058)
Ila Fetra

(F1316059)

Putri Maris Stela S (F1316078)

Program Studi S1 Akuntansi


Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2016

1.
1.1

Permintaan Akan Jasa Audit dan Jasa Assurance Lainnya

Sifat Auditing

Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan
melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan. Auditing
harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.
Untuk melakukan audit, harus tersedia informasi dalam bentuk yang dapat diverifikasi dan
beberapa standar (kriteria) yang dapat digunakan auditor untuk mengevaluasi informasi tersebut,
yang dapat dan memang memiliki banyak bentuk.
Bukti (evidence) adalah setiap informasi yang digunakan auditor untuk menentukan apakah
informasi yang diaudit dinyatakan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Bukti memiliki
banyak bentuk yang berbeda, termasuk:
Data elektronik dan data lain tentang transaksi
Komunikasi tertulis dengan pihak luar
Observasi oleh auditor
Kesaksian lisan pihak yang diaudit (klien)
Auditor harus memiliki kualifikasi untuk memahami kriteria yang digunakan dan harus
kompeten untuk mengetahui jenis serta jumlah bukti yang akan dikumpulkan guna mencapai
kesimpulan yang tepat setelah memeriksa bukti itu. Auditor juga harus memiliki sikap mental
independen. Kompetensi orang-orang yang melaksanakan audit akan tidak ada nilainya jika
mereka tidak independen dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti.
Tahap terakhir dalam proses auditing adalah menyiapkan laporan audit, yang menyampaikan
temuan-temuan auditor kepada pemakai. Laporan seperti ini memiliki sifat yang berbeda-beda,
tetapi semuanya harus memberi tahu para pembaca tentang derajat kesesuaian antara informasi
yang telah diaudit dan kriteria yang telah ditetapkan.
1.2

Perbedaan antara Auditing dan Akuntansi

Akutansi adalah pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran peristiwa-peristiwa


ekonomi dengan cara yang logis yang bertujuan untuk menyediakan informasi keuangan untuk
mengambil keputusan. Ketika mengaudit data akuntansi, auditor berfokus pada penentuan
apakah inforasi yang dicatat itu mencerminkan dengan tepat peristiwa-peristiwa ekonomi yang
terjadi selama periode akuntansi. Karena standar akuntansi internasioanl menyediakan kriteria
untuk mengevaluasi apakah informasi akuntansi telah dicatat sebagaimana mestinya, auditor
harus benar-benar memahami standar akuntansi tersebut
Selain memhami akuntansi, auditor juga harus memiliki keahlian dalam mengumpulkan dan
menginterpretasikan bukti audit. Keahlian inilah yang membedakan auditor dengan akuntan.
Menetukan prosedur audit yang tepat, memutuskan jumlah dan jenis item yang harus diuji, serta
mengevaluasi hasilnya adalah tugas yang hanya dilakukan oleh auditor.
1.3

Aspek Ekonomi dan Permintaan Akan Auditing

Dengan semakin kompleksnya masyarakat, semakan besar pula kemungkinan para


pengambil keputusan menerima informasi yang tidak andal. Beberapa alasannya adalah: jauhnya
informasi, keberpihakan (bias) dan motif si penyedia, data yang sangat banyak, serta adanya
transaksi pertukaran yang kompleks.

Jika membandingkan biaya dan manfaat, para manajer bisnis dan pemakai laporan keuangan
mungkin menyimpulkan bahwa cara terbaik untuk menangani risiko informasi adalah dengan
menetapkan risiko itu tetap tinggi namun wajar. Perusahaan kecil mungkin menganggap lebih
murah jika membayar biaya yang lebih tinggi ketimbang menambah biaya untuk mengurangi
risiko informasi. Bagi perusahaan yang besar, biasanya lebih praktis menanggung biaya untuk
mengurangi risiko informasi. Ada tiga cara melakukan hal itu, yakni: pemakai memverifikasi
informasi, pemakai berbagi risiko dengan manajemen, dan laporan keuangan yang diaudit sudah
disediakan. Cara yang paling umum bagi pemakai untuk memperoleh informasi yang andal
adalah dengan meminta audit independen.

1.4

Jasa Assurance

Jasa assurance adalah jasa professional independen yang meningkatkan kualitas informasi
bagi para pengambil keputusan. Jasa semacam ini dianggap penting karena si penyedia jasa
assurance itu independen dan dianggap tidak bias berkenaan dengan informasi yang diperiksa.
Salah satu kategori jasa assurance yang diberikan oleh akuntan publik adalah jasa atestasi.
Jasa atestasi adalah jenis jasa assurance di mana KAP mengeluarkan laporan tentang suatu
permasalahan atau asersi yang disiapkan pihak lain. Jasa atestasi dibagi menjadi lima kategori.
1.4.1 Audit atas Laporan Keuangan Historis

Audit atas laporan keuangan historis adalah suatu bentuk jasa atestasi di mana auditor
mengeluarkan laporan tetulis yang menyatakan pendapat tentang apakah laporan keuangan
tersebut telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi internasional yang
berlaku.
1.4.2 Audit atas Pengendalian Internal Atas Pelaporan Keuangan

Untuk audit atas pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan, manajemen


menegaskan bahwa pengendalian internal telah dikembangkan dan implementasikan
mengikuti kriteria yang sudah mapan. Evaluasi ini, yang dipadukan degan audit atas laporan
keuangan, mempertebal keyakinan pemakai tentang pelaporan keuangan di masa depan,
karena pengendalian internal yang efektif mengurangi kemungkinan salah saji dalam laporan
keuangan mendatang.
1.4.3 Review Laporan Keuangan Historis

Untuk review atas laporan kuangan historis, manajemen menegaskan bahwa laopran
tersebut telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi, sama seperti audit.
Akuntan publik hanya memberikan tingkat kepastian yang moderat atau sedang sehingga
lebih sedikit bukti yang diperlukan.
1.4.4 Jasa Atestasi Mengenai Teknologi Informasi

Untuk atestasi mengenai teknologi informasi, manajemen mengeluarkan berbagai


asersi tentang reliabilitas dan keamanan informasi elektronik. Banyak fungsi bisnis, seperti
pemesanan dan pembayaran, sekarang dilakukan melalui Internet atau secara langsung
antarkomputer dengan menggunakan electronic data interchange (EDI). Karena transaksi
dan informasi dipakai bersama secara online dan real-time, para pelaku bisnis meminta
kepastian yang lebih tinggi lagi mengenai informasi, transaksi, dan system pegamanan yang

melindunginya. WebTrust dan SysTrust adalah jasa-jasa atestasi yang dikembangkan untuk
memeniuhi kebutuhan akan assurance ini.
1.4.5 Jasa Atestasi Lain yang Diterapkan Pada Berbagai Permasalahan

Jasa ini merupakan perluasan alami dari audit atas laporan keuangan historis, karena
pemakai menginginkan kepastian yang independen menyangkut jenis-jenis informasi
lainnya. Biasanya akuntan ditugaskan untuk memberikan kepastian tertulis tentang
reliabilitas asersi yang dibuat manajemen.
Jasa assurance lain yang diberikan akuntan publik tidak memenuhi definisi jasa atestasi,
tetapi akuntan tetap harus independen dan harus memberikan assurance ini berbeda dengan jasa
atestasi karena akuntan publik tidak diharuskan mengeluarkan laporan tertulis, dan kepastian itu
tidak harus mengenai reliabilitas asersi pihak lain tentang ketaatan pada kriteria tertentu.
Penugasan jasa assurance lain ini berfokus pada peningkatan mutu informasi bagi pengambil
keputusan, sama seperti jasa atestasi. Contoh-contoh jasa assurance lainnya adalah:
Pengendalian atas dan dirsiko yang berhubungan dengan investasi, mencakup kebijakan
yang terkait dengan derivative
Mystery shopping
Penilaian risiko pengumpulan, pendistribusian, dan penyimpanan informasi digital
Penilaian risiko kecurangan dan tindakan illegal
Unsur-unsur organik
Kepatuhan pada perjanjian royalti hiburan
Sertifikaasi ISO 9000
Tanggung jawab dan keberlanjutan perusahaaan
KAP melakukan berbagai jasa lain yang umumnya berada di luar lingkup jasa assurance.
Tiga contoh spesifik adalah:
Jasa akuntansi dan pembukuan
Jasa pajak
Jasa konsultasi manajemen
1.5

Jenis-jenis Audit

Akuntan publik melakukan tiga jenis utama audit, yaitu audit operasional, audit ketaatan,
dan audit laporan keuangan.
1.5.1 Audit Operasional

Audit operasional mengevaluasi efisiensi dan efektivitas setiap bagian dari prosedur
dan metode operasi organisasi. Pada akhir audit operasional, manajemen biasanya
mengharapkan rekomendasi untuk memperbaiki operasi. Sebagai contoh, auditor mungkin
mengevaluasi efisiensi dan akurasi pemrosesan transaksi penggajian dengan sistem
komputer yang baru dipasang.
Dalam audit operasioanl, review atau penelaahan yang dilakukan tidak terbatas pada
akuntansi, tetapi dapat mencakup evaluasi atas struktur organisasi, operasi komputer, metode
produksi, pemasaran, dan semua bidang lain di mana auditor menguasainya. Dalam
organisasi yang lain, auditor mungkin mengevaluasi efisiensi aliran informasi dalam
pemrosesan penjualan.

1.5.2 Audit Ketaatan

Audit ketaatan dilaksanakan untuk menentukan apakah pihak yang diaudit mengikuti
proseur, aturan, atau ketentuan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi.
Berikut ini adalah contoh-contoh audit ketaatan untuk suatu perusahaan tertutup.
Menentukan apakah personel akuntansi mengikuti prosedur yang digariskan oleh
kontroler perusahaan.
Review tarif upah untuk melihat ketaatan dengan ketentuan upah minimum.
Unit-unit pemerintahan, seperti sekolah, harus menjalani audit ketaatan karena
banyaknya peraturan pemerintah. Banyak organisasi swasta dan nirlaba telah menetapkan
kebijakan, perjanjian kontraktual, dan persyaratan legal yang mungkin memerlukan audit
ketaatan.
Hasil dari audit ketaatan biasanya dilaporkan kepada manajemen, bukan kepada
pemakai luar, karena manajemen adalah kelompok utama yang berkepentingan dengan
tingkat ketaatan terhadap prosedur dan peraturan yang digariskan.
1.5.3 Audit Laporan Keuangan

Audit laporan keuangan dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan telah
dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu. Biasanya, kriteria yang berlaku adalah standar
akuntansi A.S. atau internasional, walaupun auditor mungkin saja melakukan audit atas
laporan keuangan yang disusun dengan menggunakan akuntansi dasar kas atau beberapa
dasar lainnya yang cocok untuk organisasi itu. Dalam menentukan apakah laporan keuangan
telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi, auditor mengumpulkan bukti
untuk menetapkan apakah laporan keuangan itu mengandung kesalahan yang material atau
salah saji lainnya.
1.6

Jenis-jenis Auditor

Jenis auditor yang paling umum dewasa ini adalah kantor akuntan publik, auditor badan
akuntabilitas pemerintah, agen-agen penerimaan negara, dan auditor internal.
1.6.1 Kantor Akuntan Publik

Kantor akuntan publik bertanggung jawab mengaudit laporan keuangan historis yang
dipublikasikan oleh semua perusahaan terbuka, kebanyakan perusahaan lain yang cukup
besar, dan banyak perusahaan serta organisasi nonkomersial yang lebih kecil. Sebuah KAP
mencerminkan fakta bahwa auditor yang menyatakan pendapat audit atas laporan keuangan
harus memiliki lisensi sebagai akuntan publik. KAP sering kali disebut auditor eksternal atau
auditor independen untuk membedakannya dengan auditor internal.
1.6.2 Auditor Badan Akuntabilitas Pemerintah

Auditor badan akuntabilitas pemerintah adalah auditor yang bekerja untuk


Government Accountability Office (GAO) A.S. sebuah badan nonpartisan dalam cabang
legislatif pemerintah federal. Dengan diketuai oleh Comptroller General, GAO hanya
melapor dan bertanggung jawab kepada Kongres.
Karena kewengangan untuk melakukan pengeluaran dan penrimaan dalam badanbadan pemerintah ditetapkan oleh hukum, dalam audit ini penekanan yang cukup besar
diberikan pada kepatuhan atau ketaatan.

1.6.3 Agen Penerimaan Negara

Agen penerimaan Negara adalah auditor yang melakukan pemeriksaan SPT pajak
wajib pajak untuk menentukan apakah SPT itu sudah mematuhi peraturan pajak yang
berlaku. Audit ini murni bersifat audit ketaatan. Auditor yang terlibat dalam salah satu
bidang ini harus memiliki pengetahuan tentang pajak dan keahlian auditing yang cukup luas
untuk melakukan audit yang efektif.
1.6.4 Auditor Internal

Auditor internal dipekerjakan oleh perusahaan untuk melakukan audit bagi


manajemen, sama seperti GAO mengaudit untuk Kongres. Tanggung jawab auditor
internal sangat beragam, tergantung pada si pemberi kerja.
1.7

Akuntan Publik Bersertifikat (CPA)


Tiga persyaratan untuk menjadi CPA:
Persyaratan Pendidikan.
Biasanya seorang sarjana (S1) Akuntansi dengan jumlah nilai kredit akuntansi minimum.
Sebagai besar Negara bagian sekarang mensyaratkan 150 jam kredit semester (225 kredit
kuartalan) untuk mendapat lisensi sebagai CPA. Beberapa Negara bagian lain
mengharuskan kredit yang lebih sedikit sebelum mengikuti ujian CPA tetapi
mensyaratkan 150 kredit semester sebelum menerima sertifikat CPA.
Persayaratan Ujian CPA yang Seragam.
Ujian berdasarkan computer telah diberikan pada berbagai pusat pengujian. Bagianbagian yang diujikan adalah auditing dan atestasi, akutansi dan pelaporan keuagan,
peraturan, dan lingkup dan konsep bisnis. Beberapa Negara bagian juga mensyaratkan
ujian etika yang tersendiri.
Persyaratan Pengalaman
Bervariasi mulai dari yang tanpa pengalaman sampai yang berpengalaman 2 tahun dalam
auditing. Beberapa Negara bagian mengharuskan memiliki pengalaman kerja di lembaga
pemerintah atau industri termasuk auditing internal.

2.

Profesi CPA

2.1 Kegiatan Kantor Akuntan Publik


Jasa akuntansi dan pembukuan
Banyak klien kecil yang memiliki staf akuntansi terbatas mengandalkan KAP untuk menyusun
laporan keuangannya.
Jasa perpajakan
KAP menyiapkan SPT pajak korporasi dan perorangan baik untuk klien audit maupun nonaudit.
Jasa konsultasi manajemen
Kebanyakan KAP memberikan jasa tertentu yang memungkinkan kliennya mengoperasikan
bisnis lebih efektif. Jasa ini disebut jasa konsultasi manajemen atau jasa penasihat manajemen.

2.2 Struktur Kantor Akuntan Publik


Tiga faktor utama yang mempengaruhi struktur organisasi semua KAP adalah:
1
2
3

Kebutuhan akan independensi dari klien.


Indepedensi memungkinkan auditor tetap tidak bias dalam menarik kesimpulan tentang
laporan keuangan.
Pentingnya stuktur untuk memicu kompetensi.
Kompetensi memungkinkan auditor melaksanakan audit dan melaksanakan jasa-jasa lain
secara efisien serta efektif.
Meningkatnya risiko tuntutan hukum yang dihadapi auditor.
KAP mengalami peningkatan biaya yang berkaitan dengan tuntutan hukum.

Tersedia enam struktur organisasi bagi KAP. Kecuali perusahaan perorangan (proprietorship),
setiap struktur menghasilkan suatu entitas yang terpisah dari si akuntan secara pribadi, yang membantu
meningkatkan indepedensi auditor. Empat struktur organisasi yang terakhir memberikan perlindungan
tertentu terhadap kerugian akibat tuntutan hukum.
1
2
3
4
5
6

Perusahaan perorangan (proprietorship)


Hanya kantor tunggal dengan pemilik tunggal yang dapat beroperasi dalam bentuk ini.
Persekutuan umum (general partnership)
Banyak organisasi ini sama seperti perusahaan perorangan, kecuali bahwa bentuk ini menyangkut
banyak pemilik.
Korporasi umum
Keunggulan korporasi adalah bahwa para pemegang sahamnya hanya bertanggung jawab sampai
sebatas investasi mereka dalam korporasi itu.
Korporasi profesional (professional corporation, PC)
PC memberikan jasa-jasa profesional dan dimiliki oleh satu atau lebih pemegang saham.
Limited liability company (limited liability company, LLC)
LLC menggabungkan atribut-atribut paling menguntungkan dari korporasi umum dan
persekutuan umum.
Limited liability partnership (LLP)
LLP dimiliki oleh satu atau lebih partner.

Hierarki organisasi dalam suatu KAP yang khas meliputi sekutu (partner) atau pemegang saham,
manajer, penyelia, auditor senior atau penanggung jawab, serta asisten. Seorang pegawai baru biasanya
memulai kariernya dalam KAP sebagai asisten dan menjalani 2 atau 3 tahun dalam setiap klasifikasi
sebelum meraih status partner. Kenaikan jabatan dalam KAP cukup pesat, dengan tugas dan tanggung

jawab yang terus berubah. Selain itu, para anggota staf audit biasanya juga mendapat beraneka ragam
pengalaman dari penugasan melayani klien. Berkat kemajuan teknologi komputer dan audit, para asisten
pemula dalam audit dengan cepat diberi taggung jawab dan tantangan yang lebih besar. Sifat hierakis
KAP akan membantu meningkatkan kompetensi. Individu-individu di setiap tingkat audit mengawasi dan
mereview pekerjaan individu lain yang berada pada tingkat di bawahnya dalam struktur organisasi itu.
Tingkat dan Tanggung Jawab Staf
Tingkat Staf
Asisten Staf

Pengalaman Rata-rata
0-2 tahun

Auditor Senior atau


Penanggung Jawab

2-5 tahun

Manajer

5-10 tahun

Partner

10 tahun ke atas

Tanggung Jawab Utama


Melakukan sebagian besar pekerjaan audit yang
terinci.
Mengoordinasikan dan bertanggung jawab atas
pekerjaan lapangan audit, termasuk mengawasi
dan mereview pekerjaan staf.
Membantu penanggung jawab merencanakan
dan mengelola audit, mereview pekerjaan
penanggung jawab, serta membina hubungan
dengan klien. Seorang manajer mungkin
bertanggung jawab atas lebih dari satu
penugasan pada saat yang sama.
Mereview keseluruhan pekerjaan audit dan
terlibat dalam keputusan-keputusan audit yang
signifikan. Seorang partner adalah pemilik KAP
dan karenanya mengembang tanggung jawab
akhir dalam melaksanakan audit dan melayani
klien.

2.3 Sarbanas-Oaxley Act dan Public Company Accounting Oversight Board


(PCAOB)
Sarbanas-Oaxley Act membentuk PCAOB yang ditunjuk dan diawasi oleh Securities and Exchange
Commission (SEC). PCAOB mengawasi auditor perusahaan publik atau terbuka, menetapkan standar
auditing dan pengendalian mutu untuk audit atas perusahaan publik, serta melakukan pemeriksaan atas
pengendalian mutu di kantor-kantor yang melakukan audit tersebut. PCAOB melakukan inspeksi atas
kantor-kantor akuntan yang terdaftar untuk menilai ketaatannya pada aturan-aturan PCAOB dan SEC,
standar profesional, serta kebijakan pengendalian mutu kantor itu sendiri.

2.4 Securities and Exchange Commission (SEC)


SEC adalah badan pemerintah federal yang membantu menyediakan informasi yang andal bagi
investor untuk membuat keputusan investasi. Meskipun SEC mensyaratkan banyak sekali informasi yang
tidak berkaitan langsung dengan para akuntan, Securities Act tahun 1933 dan 1934 mensyaratkan laporan
keuangan, yang disertai dengan pendapat akuntan publik independen, sebagai bagian laporan dari
registrasi dan laporan-laporan berikutnya. Hal yang mendapat perhatian khusus dari para auditor adalah
beberapa laporan spesifik yang harus mengikuti ketentuan-ketentuan pelaporan dalam UU sekuritas
tersebut. Hal terpenting dari laporan-laporan ini adalah sebagai berikut:

Formulir S-1
Formulir S berkaitan dengan Securities Act tahun 1933 dan harus dilengkapi serta didaftarkan ke
SEC apabila suatu perusahaan berencana menerbitkan sekuritas baru kepada masyarakat.
Formulir 8-K

Laporan ini diserahkan untuk melaporkan peristiwa-peristiwa yang penting bagi investor publik.
Formulir 10-K
Laporan ini harus diserahkan setahun sekali dalam jangka 60 sampai 90 hari setelah penutupan
setiap tahun fiskal, tergantung pada ukuran perusahaan.
Formulir 10-Q
Laporan ini harus diserahkan setiap kuartal bagi semua perusahaan terbuka.

2.5 American Institue of Certified Public Accountants (AICPA)


Para akuntan publik (CPA) mendapat lisensi dari negara bagian tempat mereka berpraktik, tetapi
ada pengaruh yang cukup besar terhadap mereka dari orgnanisasi profesi nasional, yaitu AICPA.
Keanggotaan dalam AICPA dibatasi hanya untuk CPA saja dan sukarela, tetapi tidak semua anggotanya
berpraktik sebagai auditor independen. Banyak dari anggota itu sebelumnya bekerja pada KAP tetapi
sekarang bekerja di lingkungan pemerintah, industri, dan pendidikan. AICPA memiliki wewenang untuk
menetapkan standar dan pembuat aturan dalam empat bidang utama berikut ini:
1

3
4

Standar Auditing
Auditing Standards Board (ASB) bertanggung jawab untuk mengeluarkan pernyataan atau
keputusan mengenai permasalahan auditing bagi semua entitas selain perusahaan terbuka yang
disebut Statement on Auditing Standard (SAS).
Standar kompilasi dan review
Accounting and Review Services Committee bertanggung jawab untuk mengeluarkan pernyataan
tentang tanggung jawab akuntan publik yang terkait dengan laporan keuangan perusahaan swasta
yang belum diaudit yang disebut Statements on Standards for Accounting and Review Services
(SSARS), dan memberikan pedoman untuk melakukan jasa kompilasi serta review.
Standar atestasi lainnya
Statements on Standards for Attestation Engagements memberikan suatu kerangka kerja bagi
pengembangan standar untuk penugasan atestasi.
Kode Perilaku Profesional
Committee on Profesional Ethics dalam AICPA menetapkan peraturan perilaku yang wajib
dipenuhi para akuntan publik (CPA).

Selain menyusun dan memberi nilai dalam CPA Examination (ujian sertifikasi akuntan publik),
AICPA juga melakukan banyak fungsi pendidikan dan fungsi lain bagi para akuntan publik.

2.6 Standar Auditing Internasional dan A.S.


Standar auditing merupakan pedoman umum untuk membantu auditor memenuhi tanggung jawab
profesionalnya dalam audit atas laporan keuangan historis. International Standards on Auditing (ISA)
dikeluarkan oleh International Auditing and Assurance Boards (IAASB) dari International Federation of
Accountants (IFAC). ISA tidak mengesampingkan peraturan-peraturan yang berlaku di suatu negara yang
mengatur audit atas informasi keuangan atau informasi lainnya, karena peraturan setiap negara itu sendiri
biasanya mengatur praktik-praktik audit. Auditing Standards Board di A.S. telah merevisi sebagian besar
standarnya agar sesuai dengan standar internasional. Selain itu, FCAOB juga mempertimbangkan standar
internasional yang sudah ada ketika mengembangkan standarnya. Jadi, standar A.S. sangat konsisten
dengan standar internasional, kecuali untuk persyaratan tertentu mengenai yang mencerminkan
karakteristik unik yang ada di lingkungan A.S. Standar auditing untuk perusahaan swasta dan entitas
lainnya di A.S. ditetapkan oleh Auditing Standards Board (ASB) dari AICPA. Standar-standar tersebut
dikenal sebagai Statements on Auditing Standards (SASs).

2.7 Standar Auditing yang Berlaku Umum


Secara historis, standar auditing telah diorganisasikan bersama dengan 10 standar auditing yang
berlaku umum (GAAS), yang dibagi menjadi tiga kategori:

Standar umum
Standar pekerjaan lapangan
Standar pelaporan
Standar auditing yang Berlaku Umum Standar Interim PCAOB
Standar Umum
1
2
3

Audit harus dilakukan oleh orang yang sudah mengikuti pelatihan dan memiliki kecakapan
teknis yang memadai sebagai seorang auditor.
Auditor harus mempertahankan sikap mental yang independen dalam semua hal yang
berhubungan dengan audit.
Auditor harus menerapkan kemahiran profesional dalam melaksanakan audit dan menyusun
laporan.

Standar Pekerjaan Lapangan


1
2
3

Auditor harus merencanakan pekerjaan secara memadai dan mengawasi semua asisten
sebagaimana mestinya.
Auditor harus memperoleh pemahaman yang cukup mengenai pengendalian internal untuk
merencanakan audit dan menentukan sifat, waktu, serta luas pengujian yang akan
dilaksanakan.
Auditor harus memperoleh cukup bukti audit yang tepat dengan melakukan inspeksi,
observasi, tanya-jawab, dan konfirmasi agar memiliki dasar yang layak untuk memberikan
pendapat menyangkut laporan keuangan yang diaudit.

Standar Pelaporan
1
2
3
4

Laporan harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsipprinisp akuntansi yang berlaku umum (GAAP).
Laporan harus mengindentifikasikan keadaan di mana prinsip-prinsip tersebut tidak secara
konsisten diiikuti selama periode berjalan jika dikaitkan dengan periode sebelumnya.
Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan dianggap sudah memadai, kecuali
dinyatakan sebaliknya dalam laporan auditor.
Laporan harus berisi pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan, secara keseluruhan,
atau asersi bahwa suatu pendapat tidak bisa diberikan. Jika tidak dapat menyatakan suatu
pendapat secara keseluruhan, auditor harus menyatakan alasan-alasan yang mendasarinya.
Dalam semua kasus, jika nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, laporan itu harus
denga jelas menujukkan sifat pekerjaan auditor, jika ada, serta tingkat tanggung jawab yang
dipikul auditor.

Tujuan auditor adalah untuk memberikan pemakai laporan keuangan suatu pendapat yang
dikeluarkan oelh auditor tentang apakah laporan keuangan telah disajika secara wajar, dalam semua hal
yang material, sesuai dengan kerangka kerja pelaporan keuangan yang berlaku umum.
Kualitas pribadi yang harus dimiliki auditor
1
2

Kompetensi dan Kapabilitas Teknis yang Memadai


Ketaatan terhadap Persyaratan Etis yang Relevan

Menegakkan Skeptisisme Profesional dan Menggunakan Pertimbangan Profesional

Pelaksanaan Kinerja
1
2
3
4

Perencanaan dan Pengawasan yang Memadai


Menentukan dan Menerapkan Tingkat Materialitas
Menilai Risiko Salah Saji yang Material
Bukti yang mencukupi dan Tepat

2.8 Statement on Auditing Standards


Prinsip-prinsip yang mendasari standar AICPA masih terlalu umum untuk memberikan pedoman
yang berarti, sehingga auditor beralih ke SAS, yang terbitkan ASB sebagai pedoman yang lebih khusus.
Semua SAS diberi dua nomor klasifikasi: satu nomor SAS dan satu nomor AU-C yang menunjukkan
lokasi dalam Codification of Auditing Standards. Kedua sistem klasifikasi ini digunakan dalam praktik.
Prinsip-prinsip GAAS dan SAS dipandang oleh para praktisi sebagai standar minimum kinerja, dan bukan
sebagai standar maksimum atau yang ideal.

2.9 Pengendalian Mutu


Bagi KAP, pengendalian mutu terdiri dari metode-metode yang digunakan untuk memastikan
bahwa kantor itu memenuhi tanggung jawab profesionalnya kepada klien dan pihak-pihak lain.
Unsur-unsur pengendalian mutu
1
2
3
4
5
6

Tanggung jawab kepemimpinan demi kualitas perusahaan (tone at the top)


Persyaratan etis yang relevan
Penerimaan dan kelanjutan klien serta penugasan
SDM
Kinerja penugasan
Pemantauan

Peer Review
KAP harus mendaftakan diri dalam program pemantauan praktik yang disetujui AICPA agar para
anggota KAP memenuhi syarat keanggotaan AICPA. Pemantauan praktik, yang juga dikenal sebagai peer
review, adalah review, oleh akuntan publik, atas ketaatan KAP pada sistem pengendalian mutu kantor itu
sendiri. Tujuan peer review adalah untuk menentukan dan melaporkan apakah KAP yang direview itu
telah mengembangkan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu yang memadai, dan mengikuti
kebijakan serta prosedur itu dalam praktik.
Praktik Audit dan Pusat Mutu
AICPA telah menetapkan praktik audit dan pusat mutu sebagai pusat sumber daya untuk
meningkatkan mutu praktik audit. Center for Audit Quality (CAQ) adalah organisasi kebijakan publik
otonom yang berafiliasi dengan AICPA yang melayani investor, auditor perusahaan publik, dan pasar
modal. Misi Centers ini adalah membantu mempertebal keyakinan ketika menjalani proses audit dan
membuat audit perusahaan publik menjadi lebih andal serta relevan bagi investor. Private Companies
Practise Section (PCPS) menyediakan praktik informasi manajemen bagi perusahaan dari segala ukuran.

Anda mungkin juga menyukai