TENTANG
JASA ASURANS DAN STANDAR AUDITING
(F1316059)
1.
1.1
Sifat Auditing
Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan
melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan. Auditing
harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.
Untuk melakukan audit, harus tersedia informasi dalam bentuk yang dapat diverifikasi dan
beberapa standar (kriteria) yang dapat digunakan auditor untuk mengevaluasi informasi tersebut,
yang dapat dan memang memiliki banyak bentuk.
Bukti (evidence) adalah setiap informasi yang digunakan auditor untuk menentukan apakah
informasi yang diaudit dinyatakan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Bukti memiliki
banyak bentuk yang berbeda, termasuk:
Data elektronik dan data lain tentang transaksi
Komunikasi tertulis dengan pihak luar
Observasi oleh auditor
Kesaksian lisan pihak yang diaudit (klien)
Auditor harus memiliki kualifikasi untuk memahami kriteria yang digunakan dan harus
kompeten untuk mengetahui jenis serta jumlah bukti yang akan dikumpulkan guna mencapai
kesimpulan yang tepat setelah memeriksa bukti itu. Auditor juga harus memiliki sikap mental
independen. Kompetensi orang-orang yang melaksanakan audit akan tidak ada nilainya jika
mereka tidak independen dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti.
Tahap terakhir dalam proses auditing adalah menyiapkan laporan audit, yang menyampaikan
temuan-temuan auditor kepada pemakai. Laporan seperti ini memiliki sifat yang berbeda-beda,
tetapi semuanya harus memberi tahu para pembaca tentang derajat kesesuaian antara informasi
yang telah diaudit dan kriteria yang telah ditetapkan.
1.2
Jika membandingkan biaya dan manfaat, para manajer bisnis dan pemakai laporan keuangan
mungkin menyimpulkan bahwa cara terbaik untuk menangani risiko informasi adalah dengan
menetapkan risiko itu tetap tinggi namun wajar. Perusahaan kecil mungkin menganggap lebih
murah jika membayar biaya yang lebih tinggi ketimbang menambah biaya untuk mengurangi
risiko informasi. Bagi perusahaan yang besar, biasanya lebih praktis menanggung biaya untuk
mengurangi risiko informasi. Ada tiga cara melakukan hal itu, yakni: pemakai memverifikasi
informasi, pemakai berbagi risiko dengan manajemen, dan laporan keuangan yang diaudit sudah
disediakan. Cara yang paling umum bagi pemakai untuk memperoleh informasi yang andal
adalah dengan meminta audit independen.
1.4
Jasa Assurance
Jasa assurance adalah jasa professional independen yang meningkatkan kualitas informasi
bagi para pengambil keputusan. Jasa semacam ini dianggap penting karena si penyedia jasa
assurance itu independen dan dianggap tidak bias berkenaan dengan informasi yang diperiksa.
Salah satu kategori jasa assurance yang diberikan oleh akuntan publik adalah jasa atestasi.
Jasa atestasi adalah jenis jasa assurance di mana KAP mengeluarkan laporan tentang suatu
permasalahan atau asersi yang disiapkan pihak lain. Jasa atestasi dibagi menjadi lima kategori.
1.4.1 Audit atas Laporan Keuangan Historis
Audit atas laporan keuangan historis adalah suatu bentuk jasa atestasi di mana auditor
mengeluarkan laporan tetulis yang menyatakan pendapat tentang apakah laporan keuangan
tersebut telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi internasional yang
berlaku.
1.4.2 Audit atas Pengendalian Internal Atas Pelaporan Keuangan
Untuk review atas laporan kuangan historis, manajemen menegaskan bahwa laopran
tersebut telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi, sama seperti audit.
Akuntan publik hanya memberikan tingkat kepastian yang moderat atau sedang sehingga
lebih sedikit bukti yang diperlukan.
1.4.4 Jasa Atestasi Mengenai Teknologi Informasi
melindunginya. WebTrust dan SysTrust adalah jasa-jasa atestasi yang dikembangkan untuk
memeniuhi kebutuhan akan assurance ini.
1.4.5 Jasa Atestasi Lain yang Diterapkan Pada Berbagai Permasalahan
Jasa ini merupakan perluasan alami dari audit atas laporan keuangan historis, karena
pemakai menginginkan kepastian yang independen menyangkut jenis-jenis informasi
lainnya. Biasanya akuntan ditugaskan untuk memberikan kepastian tertulis tentang
reliabilitas asersi yang dibuat manajemen.
Jasa assurance lain yang diberikan akuntan publik tidak memenuhi definisi jasa atestasi,
tetapi akuntan tetap harus independen dan harus memberikan assurance ini berbeda dengan jasa
atestasi karena akuntan publik tidak diharuskan mengeluarkan laporan tertulis, dan kepastian itu
tidak harus mengenai reliabilitas asersi pihak lain tentang ketaatan pada kriteria tertentu.
Penugasan jasa assurance lain ini berfokus pada peningkatan mutu informasi bagi pengambil
keputusan, sama seperti jasa atestasi. Contoh-contoh jasa assurance lainnya adalah:
Pengendalian atas dan dirsiko yang berhubungan dengan investasi, mencakup kebijakan
yang terkait dengan derivative
Mystery shopping
Penilaian risiko pengumpulan, pendistribusian, dan penyimpanan informasi digital
Penilaian risiko kecurangan dan tindakan illegal
Unsur-unsur organik
Kepatuhan pada perjanjian royalti hiburan
Sertifikaasi ISO 9000
Tanggung jawab dan keberlanjutan perusahaaan
KAP melakukan berbagai jasa lain yang umumnya berada di luar lingkup jasa assurance.
Tiga contoh spesifik adalah:
Jasa akuntansi dan pembukuan
Jasa pajak
Jasa konsultasi manajemen
1.5
Jenis-jenis Audit
Akuntan publik melakukan tiga jenis utama audit, yaitu audit operasional, audit ketaatan,
dan audit laporan keuangan.
1.5.1 Audit Operasional
Audit operasional mengevaluasi efisiensi dan efektivitas setiap bagian dari prosedur
dan metode operasi organisasi. Pada akhir audit operasional, manajemen biasanya
mengharapkan rekomendasi untuk memperbaiki operasi. Sebagai contoh, auditor mungkin
mengevaluasi efisiensi dan akurasi pemrosesan transaksi penggajian dengan sistem
komputer yang baru dipasang.
Dalam audit operasioanl, review atau penelaahan yang dilakukan tidak terbatas pada
akuntansi, tetapi dapat mencakup evaluasi atas struktur organisasi, operasi komputer, metode
produksi, pemasaran, dan semua bidang lain di mana auditor menguasainya. Dalam
organisasi yang lain, auditor mungkin mengevaluasi efisiensi aliran informasi dalam
pemrosesan penjualan.
Audit ketaatan dilaksanakan untuk menentukan apakah pihak yang diaudit mengikuti
proseur, aturan, atau ketentuan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi.
Berikut ini adalah contoh-contoh audit ketaatan untuk suatu perusahaan tertutup.
Menentukan apakah personel akuntansi mengikuti prosedur yang digariskan oleh
kontroler perusahaan.
Review tarif upah untuk melihat ketaatan dengan ketentuan upah minimum.
Unit-unit pemerintahan, seperti sekolah, harus menjalani audit ketaatan karena
banyaknya peraturan pemerintah. Banyak organisasi swasta dan nirlaba telah menetapkan
kebijakan, perjanjian kontraktual, dan persyaratan legal yang mungkin memerlukan audit
ketaatan.
Hasil dari audit ketaatan biasanya dilaporkan kepada manajemen, bukan kepada
pemakai luar, karena manajemen adalah kelompok utama yang berkepentingan dengan
tingkat ketaatan terhadap prosedur dan peraturan yang digariskan.
1.5.3 Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan telah
dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu. Biasanya, kriteria yang berlaku adalah standar
akuntansi A.S. atau internasional, walaupun auditor mungkin saja melakukan audit atas
laporan keuangan yang disusun dengan menggunakan akuntansi dasar kas atau beberapa
dasar lainnya yang cocok untuk organisasi itu. Dalam menentukan apakah laporan keuangan
telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi, auditor mengumpulkan bukti
untuk menetapkan apakah laporan keuangan itu mengandung kesalahan yang material atau
salah saji lainnya.
1.6
Jenis-jenis Auditor
Jenis auditor yang paling umum dewasa ini adalah kantor akuntan publik, auditor badan
akuntabilitas pemerintah, agen-agen penerimaan negara, dan auditor internal.
1.6.1 Kantor Akuntan Publik
Kantor akuntan publik bertanggung jawab mengaudit laporan keuangan historis yang
dipublikasikan oleh semua perusahaan terbuka, kebanyakan perusahaan lain yang cukup
besar, dan banyak perusahaan serta organisasi nonkomersial yang lebih kecil. Sebuah KAP
mencerminkan fakta bahwa auditor yang menyatakan pendapat audit atas laporan keuangan
harus memiliki lisensi sebagai akuntan publik. KAP sering kali disebut auditor eksternal atau
auditor independen untuk membedakannya dengan auditor internal.
1.6.2 Auditor Badan Akuntabilitas Pemerintah
Agen penerimaan Negara adalah auditor yang melakukan pemeriksaan SPT pajak
wajib pajak untuk menentukan apakah SPT itu sudah mematuhi peraturan pajak yang
berlaku. Audit ini murni bersifat audit ketaatan. Auditor yang terlibat dalam salah satu
bidang ini harus memiliki pengetahuan tentang pajak dan keahlian auditing yang cukup luas
untuk melakukan audit yang efektif.
1.6.4 Auditor Internal
2.
Profesi CPA
Tersedia enam struktur organisasi bagi KAP. Kecuali perusahaan perorangan (proprietorship),
setiap struktur menghasilkan suatu entitas yang terpisah dari si akuntan secara pribadi, yang membantu
meningkatkan indepedensi auditor. Empat struktur organisasi yang terakhir memberikan perlindungan
tertentu terhadap kerugian akibat tuntutan hukum.
1
2
3
4
5
6
Hierarki organisasi dalam suatu KAP yang khas meliputi sekutu (partner) atau pemegang saham,
manajer, penyelia, auditor senior atau penanggung jawab, serta asisten. Seorang pegawai baru biasanya
memulai kariernya dalam KAP sebagai asisten dan menjalani 2 atau 3 tahun dalam setiap klasifikasi
sebelum meraih status partner. Kenaikan jabatan dalam KAP cukup pesat, dengan tugas dan tanggung
jawab yang terus berubah. Selain itu, para anggota staf audit biasanya juga mendapat beraneka ragam
pengalaman dari penugasan melayani klien. Berkat kemajuan teknologi komputer dan audit, para asisten
pemula dalam audit dengan cepat diberi taggung jawab dan tantangan yang lebih besar. Sifat hierakis
KAP akan membantu meningkatkan kompetensi. Individu-individu di setiap tingkat audit mengawasi dan
mereview pekerjaan individu lain yang berada pada tingkat di bawahnya dalam struktur organisasi itu.
Tingkat dan Tanggung Jawab Staf
Tingkat Staf
Asisten Staf
Pengalaman Rata-rata
0-2 tahun
2-5 tahun
Manajer
5-10 tahun
Partner
10 tahun ke atas
Formulir S-1
Formulir S berkaitan dengan Securities Act tahun 1933 dan harus dilengkapi serta didaftarkan ke
SEC apabila suatu perusahaan berencana menerbitkan sekuritas baru kepada masyarakat.
Formulir 8-K
Laporan ini diserahkan untuk melaporkan peristiwa-peristiwa yang penting bagi investor publik.
Formulir 10-K
Laporan ini harus diserahkan setahun sekali dalam jangka 60 sampai 90 hari setelah penutupan
setiap tahun fiskal, tergantung pada ukuran perusahaan.
Formulir 10-Q
Laporan ini harus diserahkan setiap kuartal bagi semua perusahaan terbuka.
3
4
Standar Auditing
Auditing Standards Board (ASB) bertanggung jawab untuk mengeluarkan pernyataan atau
keputusan mengenai permasalahan auditing bagi semua entitas selain perusahaan terbuka yang
disebut Statement on Auditing Standard (SAS).
Standar kompilasi dan review
Accounting and Review Services Committee bertanggung jawab untuk mengeluarkan pernyataan
tentang tanggung jawab akuntan publik yang terkait dengan laporan keuangan perusahaan swasta
yang belum diaudit yang disebut Statements on Standards for Accounting and Review Services
(SSARS), dan memberikan pedoman untuk melakukan jasa kompilasi serta review.
Standar atestasi lainnya
Statements on Standards for Attestation Engagements memberikan suatu kerangka kerja bagi
pengembangan standar untuk penugasan atestasi.
Kode Perilaku Profesional
Committee on Profesional Ethics dalam AICPA menetapkan peraturan perilaku yang wajib
dipenuhi para akuntan publik (CPA).
Selain menyusun dan memberi nilai dalam CPA Examination (ujian sertifikasi akuntan publik),
AICPA juga melakukan banyak fungsi pendidikan dan fungsi lain bagi para akuntan publik.
Standar umum
Standar pekerjaan lapangan
Standar pelaporan
Standar auditing yang Berlaku Umum Standar Interim PCAOB
Standar Umum
1
2
3
Audit harus dilakukan oleh orang yang sudah mengikuti pelatihan dan memiliki kecakapan
teknis yang memadai sebagai seorang auditor.
Auditor harus mempertahankan sikap mental yang independen dalam semua hal yang
berhubungan dengan audit.
Auditor harus menerapkan kemahiran profesional dalam melaksanakan audit dan menyusun
laporan.
Auditor harus merencanakan pekerjaan secara memadai dan mengawasi semua asisten
sebagaimana mestinya.
Auditor harus memperoleh pemahaman yang cukup mengenai pengendalian internal untuk
merencanakan audit dan menentukan sifat, waktu, serta luas pengujian yang akan
dilaksanakan.
Auditor harus memperoleh cukup bukti audit yang tepat dengan melakukan inspeksi,
observasi, tanya-jawab, dan konfirmasi agar memiliki dasar yang layak untuk memberikan
pendapat menyangkut laporan keuangan yang diaudit.
Standar Pelaporan
1
2
3
4
Laporan harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsipprinisp akuntansi yang berlaku umum (GAAP).
Laporan harus mengindentifikasikan keadaan di mana prinsip-prinsip tersebut tidak secara
konsisten diiikuti selama periode berjalan jika dikaitkan dengan periode sebelumnya.
Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan dianggap sudah memadai, kecuali
dinyatakan sebaliknya dalam laporan auditor.
Laporan harus berisi pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan, secara keseluruhan,
atau asersi bahwa suatu pendapat tidak bisa diberikan. Jika tidak dapat menyatakan suatu
pendapat secara keseluruhan, auditor harus menyatakan alasan-alasan yang mendasarinya.
Dalam semua kasus, jika nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, laporan itu harus
denga jelas menujukkan sifat pekerjaan auditor, jika ada, serta tingkat tanggung jawab yang
dipikul auditor.
Tujuan auditor adalah untuk memberikan pemakai laporan keuangan suatu pendapat yang
dikeluarkan oelh auditor tentang apakah laporan keuangan telah disajika secara wajar, dalam semua hal
yang material, sesuai dengan kerangka kerja pelaporan keuangan yang berlaku umum.
Kualitas pribadi yang harus dimiliki auditor
1
2
Pelaksanaan Kinerja
1
2
3
4
Peer Review
KAP harus mendaftakan diri dalam program pemantauan praktik yang disetujui AICPA agar para
anggota KAP memenuhi syarat keanggotaan AICPA. Pemantauan praktik, yang juga dikenal sebagai peer
review, adalah review, oleh akuntan publik, atas ketaatan KAP pada sistem pengendalian mutu kantor itu
sendiri. Tujuan peer review adalah untuk menentukan dan melaporkan apakah KAP yang direview itu
telah mengembangkan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu yang memadai, dan mengikuti
kebijakan serta prosedur itu dalam praktik.
Praktik Audit dan Pusat Mutu
AICPA telah menetapkan praktik audit dan pusat mutu sebagai pusat sumber daya untuk
meningkatkan mutu praktik audit. Center for Audit Quality (CAQ) adalah organisasi kebijakan publik
otonom yang berafiliasi dengan AICPA yang melayani investor, auditor perusahaan publik, dan pasar
modal. Misi Centers ini adalah membantu mempertebal keyakinan ketika menjalani proses audit dan
membuat audit perusahaan publik menjadi lebih andal serta relevan bagi investor. Private Companies
Practise Section (PCPS) menyediakan praktik informasi manajemen bagi perusahaan dari segala ukuran.