Anda di halaman 1dari 38

Hubungan Tujuan Organisasi

dengan Laporan Keuangan


Materi MA pertemuan kedua
Karakteristik Organisasi
Sektor Publik vs Swasta

Swasta Sektor Publik (Pemerintah)

• Tujuan: mencari laba • Tujuan: layanan publik


• Kepemilikan jelas identitasnya • Kepemilikan publik
• Ukuran kinerja tunggal • Ukuran kinerja mulitidimensi
• Dokumen perencanaan dan • Dokumen perencanaan dan
penganggaran merupakan penganggaran merupakan
peraturan kebijakan eksekutif
• Sumber dana : pemilik dan hasil • Sumber dana: masyarakat
usaha • Struktur tata kelola: eksekutif vs
• Struktur tata kelola: pemilik vs legislatif
manajer
Contoh jenis-jenis layanan publik
Layanan kesehatan

Layanan pendidikan

Layanan tenaga kerja

Layanan administrasi kependudukan

Layanan lainnya
Gambaran Umum Perubahan
Pengelolaan Keuangan Negara

< Tahun 2003 > Tahun 2003

• Peninggalan masa kolonial • Reformasi keuangan negara


Belanda ( ICW Stbl ) ( UU No 17 Tahun 2003
• Single Entry Bookeeping tentang Keuangan Negara)
• Administrasi keuangan • Double Entry Bookeeping
negara untuk menyusun • Penatausahaan Keuangan
pertanggungjawaban Negara dan Akuntansi
keuangan negara Pemerintahan
Lingkup Pengelolaan Keuangan Negara
PERENCANAAN/PENGANGGARAN PELAKSANAAN ANGGARAN PERTANGGUNGJAWABAN

Input Proses Output/Input Proses Output/Input Proses Output

Renstra
APBN/APBD
PENATAUSAHAAN Dokumen LAPORAN
Target PENGANG- AKUNTANSI KEUANGAN
DPA KEUANGAN transaksi
Kinerja GARAN
Tahunan

RENJA Usulan
RKA

Persetujuan
DPR/DPRD

SISTEM PENGANGGARAN SISTEM AKUNTANSI


DEFINISI UMUM AKUNTANSI
• American Accounting Association (AAA),
Accounting is the process of identifying, measuring, and communicating economic
information to permit information judgment and decision by users of the information
(Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi
ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas
dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut)

• American Institute of Certified Public Accountants (AICPA),


Accounting is the art of recording, classifying and summarizing in a significant manner
and terms of money, transaction and events which are, in part at least, of finacial
character, and interpreting the result there of.
(Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan yang tepat dan
dinyatakan dalam satuan mata uang, transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang
setidak-tidaknya bersifat finansial dan penafsiran hasil-hasilnya.)
SISTEM AKUNTANSI VERSUS STANDAR AKUNTANSI

Standar Akt Sistem Akt


• Kerangka konseptual • Berisi prosedur-prosedur
• Definisi • Pihak yang terkait dalam prosedur
• Pengakuan • Dokumen yang digunakan
• Pengukuran • Catatan yang digunakan
• Penilaian • Kebijakan Akuntansi
• Penyajian • Panduan pencatatan/Jurnal
• Pengungkapan • Bagian dari Sistem Informasi
Lingkup Umum Akuntansi Di Sektor Swasta

Akuntansi
Manajemen

Akuntansi Akuntansi
Keuangan Perpajakan

AKUNTANSI
AKUNTANSI UNTUK ORGANISASI PEMERINTAH
TUJUAN IMPLIKASI AKUNTANSI

• NIRLABA (TIDAK BOLEH LABA) • TIDAK ADA LAPORAN LABA RUGI


• TARGET KINERJA – PELAYANAN • UKURAN KINERJA YANG MULTI
PUBLIK DIMENSI
• ANGGARAN ADALAH REGULASI • PENGELUARAN TIDAK BOLEH
(UU/PERDA) MELEBIHI ANGGARAN
• SISTEM AKUNTANSI YANG • SISTEM AKUNTANSI TERGANTUNG
DISTANDARKAN OLEH PERATURAN REGULASI
PERUNDANG-UNDANGAN • AKUNTANSI PEMERINTAHAN =
• KEBUTUHAN INFORMASI INTERNAL GABUNGAN ANTARA AKUNTANSI
DAN EKSTERNAL RELATIF SAMA KEUANGAN DAN AKUNTANSI
MANAJEMEN
LINGKUP AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Pencatatan
Penganggaran Penatausahaan
Akuntansi
Dasar Hukum Akuntansi Pemerintahan di
Indonesia serta Konsep Dasar
PAYUNG HUKUM UNDANG-UNDANG TERKAIT
AKUNTANSI PEMERINTAHAN

UUD 1945

UU 15/2004
UU 1/2004 PEMERIKSAAN
UU 17/2003
PERBENDAHARAAN PENGELOLAN DAN
KEUANGAN NEGARA
NEGARA TANGGUNGJAWAB
KEUANGAN NEGARA
UU 17/2003 KEUANGAN NEGARA
Pasal 30
(1) Presiden menyampaikan rancangan undang-undang tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBNkepada DPR berupa laporan
keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan,
selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
(2) Laporan keuangan dimaksud setidak-tidaknya meliputi Laporan
Realisasi APBN, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan
Keuangan, yang dilampiri denganlaporan keuangan perusahaan negara
dan badan lainnya.
UU 17/2003 KEUANGAN NEGARA
Pasal 31
(1) Gubernur/Bupati/Walikota menyampaikan rancangan peraturan daerah tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBDkepada DPRD berupa laporan keuangan yang
telah diperiksa oleh Badan Peme- riksa Keuangan, selambat-lambatnya 6 (enam) bulan
setelah tahun anggaran berakhir.
(2) Laporan keuangan dimaksud setidak-tidaknya meliputi Laporan Realisasi APBD,
Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan, yang dilampiri dengan
laporan keuangan perusahaan daerah.
UU 17/2003 KEUANGAN NEGARA
Pasal 32
(1) Bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
APBN/APBDsebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 dan Pasal 31
disusun dan disajikan sesuai dengan standarakuntansi pemerintahan.
(2) Standar akuntansi pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) disusun oleh suatu komite standar yang independen dan
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintahsetelah terlebih dahulu
mendapat pertimbangan dari Badan Pemeriksa Keuangan.
UU 1/2004 PERBENDAHARAAN NEGARA
Pasal 51
1) Menteri Keuangan/Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku
Bendahara Umum Negara/Daerah menyelenggarakan akuntansi atas
transaksi keuangan, aset, utang, dan ekuitas dana, termasuk transaksi
pembiayaan dan perhitungannya.
2) Menteri/pimpinan lembaga/kepala satuan kerja perangkat daerah selaku
Pengguna Anggaran menyelenggarakan akuntansi atas transaksi
keuangan, aset, utang, dan ekuitas dana, termasuk transaksi pendapatan
dan belanja, yang berada dalam tanggung jawabnya.
3) Akuntansi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) digunakan
untuk menyusun laporan keuangan
UU 1/2004 PERBENDAHARAAN NEGARA
Pasal 57
1) Dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan akuntansi
pemerintahan dibentuk Komite Standar Akuntansi Pemerintahan.
2) Komite Standar Akuntansi Pemerintahan bertugas menyusun standar
akuntansi pemerintahan yang berlaku baik untuk Pemerintah Pusat
maupun Pemerintah Daerah sesuai dengan kaidah-kaidah akuntansi
yang berlaku umum.
3) Pembentukan, susunan, kedudukan, keanggotaan, dan masa kerja
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan dengan keputusan Presiden.
UU 15/2004 PEMERIKSAAN PENGELOLAN DAN
TANGGUNGJAWAB KEUANGAN NEGARA
PENJELASAN Pasal 16 Ayat (1)
• Opini merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran
informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang
didasarkan pada kriteria (i) kesesuaian dengan standar akuntansi
pemerintahan, (ii) kecukupan pengungkapan (adequate disclosures), (iii)
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan (iv) efektivitas
sistem pengendalian intern.
• Terdapat 4 (empat) jenis opini yang dapat diberikan oleh pemeriksa, yakni
(i) opini wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion), (ii) opini wajar
dengan pengecualian (qualified opinion), (iii) opini tidak wajar (adversed
opinion), dan (iv) pernyataan menolak memberikan opini (disclaimer of
opinion).
PERATURAN DERIVATIF DARI UU
PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH DAERAH

• PP 45/2013 TATA CARA • PP 58/2005 PENGELOLAAN


PELAKSANAAN ANGGARAN KEUANGAN DAERAH
• PP 27/2014 PENGELOLAAN BARANG • PP 27/2014 PENGELOLAAN BARANG
MILIK NEGARA/DAERAH MILIK NEGARA/DAERAH
• PP 71/2010 STANDAR AKUNTANSI • PP 71/2010 STANDAR AKUNTANSI
PEMERINTAHAN PEMERINTAHAN
• PMK 238/2011 PEDOMAN UMUM • PERMENDAGRI 64/2014 PENERAPAN
SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN SAP BERBASIS AKRUAL PADA PEMDA
• PMK 219/2013 KEBIJAKAN
AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT
KONSEP DASAR

PERSAMAAN AKUNTANSI
Meskipun ada dua basis akuntansi yaitu kas (LRA) dan akrual (LO
dan Neraca), namun hanya 1 persamaan akuntansi yang digunakan.
Karena unsur ekuitas terbentuk dari transaksi kas (realisasi
anggaran) dan transaksi yg bersifat akrual. Sehingga persamaan yg
digunakan untuk dasar pencatatan sbb :

Aset = Kewajiban + Ekuitas + (Pendapatan-LO – Beban)


Ukuran Kinerja Sektor Publik
Ekonomis

Efektif Efisien
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Benefit (Manfaat)

Kriteria ukuran kinerja (SMART)


Monitoring dan 1. Simple
Impact (Dampak) evaluasi 2. Measurable
3. Achiavable
4. Relevan
5. Time constrain
Outcome(Hasil)

Perencanaan dan
penganggaran
Output (Keluaran)

Program dan kegiatan


Penganggaran berbasis kinerja vs tradisional

TUGAS MAHASISWA DI KELAS…?????


REFORMASI TATA KELOLA KEUANGAN
PENGANGGARAN PEMERINTAH
Outcome/Hasil
(INDIKATOR KINERJA
KUNCI)

Pelaksanaan anggaran Output/Keluaran

Standar Analisis
APBD/APBN Belanja (Standard
Spending Assesment)

Alokasi Anggaran Per


Kegiatan/Output
DATA DASAR UTAMA INFORMASI KEUANGAN

Kepegawaian

Ruang & Peralatan serta


Aset lainnya SIA Capaian layanan

Pengelolaan penerimaan dan


pengeluaran
Pengelolaan Anggaran Pemerintah
Standar
biaya

Keabsahan
Realisasi Kinerja
anggaran

Terintegrasi
Kekuasaan Keuangan Negara
KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
Pasal 6 – UU No 17 Tahun 2003 tentang keuangan negara
1) Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan
keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan.
2) Kekuasaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) :
a) dikuasakan kepada Menteri Keuangan, selaku pengelola fiskal dan Wakil
Pemerintah dalam kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan;
b) dikuasakan kepada menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna
Anggaran/Pengguna Barang kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya;
c) diserahkan kepada gubernur/bupati/walikota selaku kepala pemerintahan daerah
untuk mengelola keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam
kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan.

1. Dasar pelimpahan dan penyerahan kewenangan


2. Hubungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah
Pengelola Keuangan Pemerintah
MODEL APBN/APBD/PEMERINTAH UNSUR –UNSUR PENGENDALIAN INTERNAL

Pengguna/kuasa
pengguna anggaran 1. Ada pemisahan fungsi dan kewenangan
yang jelas
2. Ada dokumen sumber yang sah untuk
Pejabat
Pejabat pembuat pencatatan akuntansi
penandatanganan
komitmen 3. Pemisahan antara fungsi operator,
SPM
verifikator dan otorisator
Bendahara 4. Pelaksanaan dan pengendalian serta
pengeluaran/ pelaporan menjadi bagian dari
penerimaan pemisahan fungsi dan kewenangan
Bendahara pengelola keuangan
pengeluaran/ 5. Pejabat pengelola harus memiliki
Pemegang uang penerimaan kompetensi yang memadai
muka kerja (PUMK) pembantu 6. Ada rotasi pejabat secara periodik
ILUSTRASI STRUKTUR PENGELOLA DANA UNDIP PADA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (OPD)

Pengguna
Anggaran/Kuasa
PA

Pejabat
Penatausahaan
Keuangan

Pejabat
Bendahara Pejabat Pembuat
Pengendali
Pengeluaran Komitmen (PPK)
Kegiatan

Pemegang Uang
Bendahara
Muka Kerja
pembantu
(Jika ada)
PERSAMAAN AKUNTANSI

Ekuitas +
Aset Hutang (PENDAPATAN-
BEBAN)

Persamaan akuntansi tersebut digunakan dalam basis


akrual untuk menghasilkan Laporan Operasional (LO)
PERUBAHAN SAL

• AKUN LAWAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENCATAT


REALISASI PENAMBAHAN PENDAPATAN-LRA,
BELANJA, PEMBIAYAAN PENERIMAAN DAN
PEMBIAYAAN PENGELUARAN ADALAH AKUN“
PERUBAHAN SAL”
• SESUAI DENGAN SIFAT TRANSAKSI KETIKA
PENDAPATAN BERTAMBAH, AKAN MENAMBAH SAL.
• KETIKA BELANJA BERTAMBAH AKAN MENGURANGI
SAL
• KETIKA PEMBIAYAAN PENERIMAAN BERTAMBAH
AKAN MENAMBAH SAL
• KETIKA PENGELUARAN PEMBIAYAAN BERTAMBAH
AKAN MENGURANGI SAL
STRUKTUR AKUNTANSI

• STRUKTUR HUBUNGAN ENTITAS DALAM AKUNTANSI YANG


DIIMPLEMENTASIKAN DI PEMDA ADALAH STRUKTUR HOBO
(HOME OFFICE & BRANCH OFFICE)
CONTOH DI PEMDA
• STRUKTUR HUBUNGAN HOBO LEBIH TEPAT UNTUK
MENGGAMBARKAN HUBUNGAN TRANSAKSI ANTARA PPKD DAN
SKPD, DIBANDINGKAN DENGAN STRUKTUR HUBUNGAN INDUK
DAN ANAK (PARENT & SUBSIDIARY) DENGAN BEBERAPA ALASAN :
1) PPKD-SKPD BUKAN ENTITAS YANG MASING-MASING BERDIRI
SENDIRI, MELAINKAN SATU KESATUAN; 2) ANTARA PPKD DAN
SKPD TIDAK TERJADI TRANSFER INCOME (DALAM PENGERTIAN
PROFIT); 3) SKPD DIMILIKI 100% OLEH PEMDA
• TRANSAKSI ANTARA PPKD DAN SKPD DICATAT MENGGUNAKAN
AKUN RECIPROCAL YAITU RK-PPKD (MERUPAKAN AKUN EKUITAS
DI SKPD), DAN AKUN RK-SKPD (MERUPAKAN AKUN ASET DI PPKD)
BAGAN AKUN STANDAR (BAS)
Pengertian:
Daftar kodefikasi dan klasifikasi terkait
transaksi keuangan yang disusun secara
sistematis sebagai pedoman dalam
pelaksanaan anggaran dan pelaporan
keuangan pemerintah daerah.

BAS merupakan pedoman bagi pemerintah


daerah dalam melakukan kodefikasi akun
yang menggambarkan struktur laporan
keuangan secara lengkap.
Lanjutan....
• BAS digunakan dalam pencatatan transaksi
pada buku jurnal, pengklasifikasian pada buku
besar, pengikhtisaran pada neraca saldo, dan
penyajian pada laporan keuangan.

• BAS dirinci sebagai berikut:


olevel 1 (satu) menunjukkan kode akun;
olevel 2 (dua) menunjukkan kode kelompok;
olevel 3 (tiga) menunjukkan kode jenis;
olevel 4 (empat) menunjukkan kode obyek; dan
olevel 5 (lima) menunjukkan kode rincian obyek.
Lanjutan.....

• Kode akun terdiri atas:


o akun 1 (satu) menunjukkan aset;
o akun 2 (dua) menunjukkan kewajiban;
o akun 3 (tiga) menunjukkan ekuitas;
o akun 4 (empat) menunjukkan pendapatan-LRA;
o akun 5 (lima) menunjukkan belanja;
o akun 6 (enam) menunjukkan transfer;
o akun 7 (tujuh) menunjukkan pembiayaan;
o akun 8 (delapan) menunjukkan pendapatan-LO; dan
o akun 9 (sembilan) menunjukkan beban.
Perbedaan Antara SAP Berbasis Akrual
dan Kas Menuju Akrual
SAP Berbasis Kas Menuju Akrual: SAP Berbasis Akrual:
Komponen LKPD terdiri dari 4 laporan Komponen LKPD terdiri dari 7 laporan
(LRA, Neraca, LAK, dan CaLK); (LRA, Laporan Perubahan SAL, LO,
Neraca, LPE, LAK, dan CaLK);

Pendapatan, belanja dan pembiayaan Pendapatan, belanja dan pembiayaan


diakui dan dicatat pada saat kas diakui dan dicatat pada saat
diterima /dikeluarkan; timbulnya hak dan kewajiban tanpa
memperhatikan kas
diterima/dikeluarkan;
Penyajian aset dalam neraca belum Penyajian aset dalam neraca
mencerminkan nilai bersih karena mencerminkan nilai bersih dengan
belum memperhitungkan penyusutan memperhitungkan penyusutan dan
dan penyisihan piutang; penyisihan piutang;
Contoh Tahapan Implementasi SAP Berbasis Akrual
pada Pemerintah Daerah

TAHUN KEGIATAN
• Penyusunan pedoman penerapan standar akuntansi pemerintahan
berbasis akrual pada pemerintah daerah (Permendagri dan Panduan
2013 penerapannya)
• Pengembangan kapasitas SDM bidang Akuntansi pada Pemda

• Fasilitasi Penyusunan Perkada Kebijakan Akuntansi dan Perkada Sistem


Akuntansi Pemerintah Daerah
• Penyesesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi yang telah ada (SIPKD, SIMDA,
dll) pada Pemda/SKPD kepada Sistem Akuntansi Berbasis Akrual
2014
• Pengembangan kapasitas SDM Pemda (lanjutan)
• Uji coba penerapan SAP berbasis akrual pada beberapa daerah
• Review Kebijakan Akuntansi dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
serta aplikasinya

• Implementasi SAP berbasis akrual


2015 • Pengembangan kapasitas SDM Pemda (lanjutan)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai