Layanan pendidikan
Layanan lainnya
Gambaran Umum Perubahan
Pengelolaan Keuangan Negara
Renstra
APBN/APBD
PENATAUSAHAAN Dokumen LAPORAN
Target PENGANG- AKUNTANSI KEUANGAN
DPA KEUANGAN transaksi
Kinerja GARAN
Tahunan
RENJA Usulan
RKA
Persetujuan
DPR/DPRD
Akuntansi
Manajemen
Akuntansi Akuntansi
Keuangan Perpajakan
AKUNTANSI
AKUNTANSI UNTUK ORGANISASI PEMERINTAH
TUJUAN IMPLIKASI AKUNTANSI
Pencatatan
Penganggaran Penatausahaan
Akuntansi
Dasar Hukum Akuntansi Pemerintahan di
Indonesia serta Konsep Dasar
PAYUNG HUKUM UNDANG-UNDANG TERKAIT
AKUNTANSI PEMERINTAHAN
UUD 1945
UU 15/2004
UU 1/2004 PEMERIKSAAN
UU 17/2003
PERBENDAHARAAN PENGELOLAN DAN
KEUANGAN NEGARA
NEGARA TANGGUNGJAWAB
KEUANGAN NEGARA
UU 17/2003 KEUANGAN NEGARA
Pasal 30
(1) Presiden menyampaikan rancangan undang-undang tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBNkepada DPR berupa laporan
keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan,
selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
(2) Laporan keuangan dimaksud setidak-tidaknya meliputi Laporan
Realisasi APBN, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan
Keuangan, yang dilampiri denganlaporan keuangan perusahaan negara
dan badan lainnya.
UU 17/2003 KEUANGAN NEGARA
Pasal 31
(1) Gubernur/Bupati/Walikota menyampaikan rancangan peraturan daerah tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBDkepada DPRD berupa laporan keuangan yang
telah diperiksa oleh Badan Peme- riksa Keuangan, selambat-lambatnya 6 (enam) bulan
setelah tahun anggaran berakhir.
(2) Laporan keuangan dimaksud setidak-tidaknya meliputi Laporan Realisasi APBD,
Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan, yang dilampiri dengan
laporan keuangan perusahaan daerah.
UU 17/2003 KEUANGAN NEGARA
Pasal 32
(1) Bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
APBN/APBDsebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 dan Pasal 31
disusun dan disajikan sesuai dengan standarakuntansi pemerintahan.
(2) Standar akuntansi pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) disusun oleh suatu komite standar yang independen dan
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintahsetelah terlebih dahulu
mendapat pertimbangan dari Badan Pemeriksa Keuangan.
UU 1/2004 PERBENDAHARAAN NEGARA
Pasal 51
1) Menteri Keuangan/Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku
Bendahara Umum Negara/Daerah menyelenggarakan akuntansi atas
transaksi keuangan, aset, utang, dan ekuitas dana, termasuk transaksi
pembiayaan dan perhitungannya.
2) Menteri/pimpinan lembaga/kepala satuan kerja perangkat daerah selaku
Pengguna Anggaran menyelenggarakan akuntansi atas transaksi
keuangan, aset, utang, dan ekuitas dana, termasuk transaksi pendapatan
dan belanja, yang berada dalam tanggung jawabnya.
3) Akuntansi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) digunakan
untuk menyusun laporan keuangan
UU 1/2004 PERBENDAHARAAN NEGARA
Pasal 57
1) Dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan akuntansi
pemerintahan dibentuk Komite Standar Akuntansi Pemerintahan.
2) Komite Standar Akuntansi Pemerintahan bertugas menyusun standar
akuntansi pemerintahan yang berlaku baik untuk Pemerintah Pusat
maupun Pemerintah Daerah sesuai dengan kaidah-kaidah akuntansi
yang berlaku umum.
3) Pembentukan, susunan, kedudukan, keanggotaan, dan masa kerja
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan dengan keputusan Presiden.
UU 15/2004 PEMERIKSAAN PENGELOLAN DAN
TANGGUNGJAWAB KEUANGAN NEGARA
PENJELASAN Pasal 16 Ayat (1)
• Opini merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran
informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang
didasarkan pada kriteria (i) kesesuaian dengan standar akuntansi
pemerintahan, (ii) kecukupan pengungkapan (adequate disclosures), (iii)
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan (iv) efektivitas
sistem pengendalian intern.
• Terdapat 4 (empat) jenis opini yang dapat diberikan oleh pemeriksa, yakni
(i) opini wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion), (ii) opini wajar
dengan pengecualian (qualified opinion), (iii) opini tidak wajar (adversed
opinion), dan (iv) pernyataan menolak memberikan opini (disclaimer of
opinion).
PERATURAN DERIVATIF DARI UU
PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH DAERAH
PERSAMAAN AKUNTANSI
Meskipun ada dua basis akuntansi yaitu kas (LRA) dan akrual (LO
dan Neraca), namun hanya 1 persamaan akuntansi yang digunakan.
Karena unsur ekuitas terbentuk dari transaksi kas (realisasi
anggaran) dan transaksi yg bersifat akrual. Sehingga persamaan yg
digunakan untuk dasar pencatatan sbb :
Efektif Efisien
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Benefit (Manfaat)
Perencanaan dan
penganggaran
Output (Keluaran)
Standar Analisis
APBD/APBN Belanja (Standard
Spending Assesment)
Kepegawaian
Keabsahan
Realisasi Kinerja
anggaran
Terintegrasi
Kekuasaan Keuangan Negara
KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
Pasal 6 – UU No 17 Tahun 2003 tentang keuangan negara
1) Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan
keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan.
2) Kekuasaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) :
a) dikuasakan kepada Menteri Keuangan, selaku pengelola fiskal dan Wakil
Pemerintah dalam kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan;
b) dikuasakan kepada menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna
Anggaran/Pengguna Barang kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya;
c) diserahkan kepada gubernur/bupati/walikota selaku kepala pemerintahan daerah
untuk mengelola keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam
kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan.
Pengguna/kuasa
pengguna anggaran 1. Ada pemisahan fungsi dan kewenangan
yang jelas
2. Ada dokumen sumber yang sah untuk
Pejabat
Pejabat pembuat pencatatan akuntansi
penandatanganan
komitmen 3. Pemisahan antara fungsi operator,
SPM
verifikator dan otorisator
Bendahara 4. Pelaksanaan dan pengendalian serta
pengeluaran/ pelaporan menjadi bagian dari
penerimaan pemisahan fungsi dan kewenangan
Bendahara pengelola keuangan
pengeluaran/ 5. Pejabat pengelola harus memiliki
Pemegang uang penerimaan kompetensi yang memadai
muka kerja (PUMK) pembantu 6. Ada rotasi pejabat secara periodik
ILUSTRASI STRUKTUR PENGELOLA DANA UNDIP PADA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (OPD)
Pengguna
Anggaran/Kuasa
PA
Pejabat
Penatausahaan
Keuangan
Pejabat
Bendahara Pejabat Pembuat
Pengendali
Pengeluaran Komitmen (PPK)
Kegiatan
Pemegang Uang
Bendahara
Muka Kerja
pembantu
(Jika ada)
PERSAMAAN AKUNTANSI
Ekuitas +
Aset Hutang (PENDAPATAN-
BEBAN)
TAHUN KEGIATAN
• Penyusunan pedoman penerapan standar akuntansi pemerintahan
berbasis akrual pada pemerintah daerah (Permendagri dan Panduan
2013 penerapannya)
• Pengembangan kapasitas SDM bidang Akuntansi pada Pemda