Anda di halaman 1dari 33

Akuntansi Pemerintah

Daerah
KONSEP DASAR
DEFINISI SEKTOR PUBLIK
• Menurut Mardiasmo (2002), dipandang dari sudut ilmu ekonomi,
sector publik didefinisikan sebagai suatu entitas yang aktifitasnya
berhubungan dengan penyediaan barang dan jasa untuk memebuhi
kebutuhan publik
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
• Akuntansi sektor publik adalah mekanisme Teknik dan analisis
akuntansi yang ditetapkan pada pengelolaan dana masyarakat di
Lembaga tinggi negara dan departemen dibawahnya, pemerintah
daerah, BUMN, BUMD, LSM, dan masyarakat 
• Organisasi sector public meliputi: Lembaga pemerintahan, organisasi
agama, organisasi social, Yayasan, institusi Pendidikan, dan organisasi
Kesehatan
PERSAMAAN SEKTOR PUBLIK DAN
SWASTA
1. Bagian dari sistem ekonomi negara. Sektor public dan swasta
merupakan bagian integral dari system ekonomi suatu negara dan
keduanya menggunakan sumber daya yang sama untuk mencapai
tujuan organisasi
2. Menghadapi masalah yang sama, yaitu kelangkaan sumber daya
yang terbata untuk mencapai tujuannya. Baik sector public maupun
swasta dituntut untuk menggunakan sumber daya organisasi secara
ekonomis, efektif, dan efisien
3. Pola pengendalian keuangan sector public dan swasta sama-sama
membutuhkan informasi yang handal dan relevan untuk
melaksanakan fungsi manajemen yaitu perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian
4. Menghasilkan produk yang sama, baik pemerintah maupun swasta
sama-sama bergerah dibidang transportasi masa, Pendidikan,
Kesehatan, penyediaan energi
5. Kedua sector diatur oleh perundangundangan dan ketentuan
hukum lain yang disyaratkan
PERBEDAAN SEKTOR PUBLIK DAN
SWASTA
TUJUAN SUMBER
ORGANISASI PENDANAAN
SEKTOR PUBLIK:
SEKTOR PUBLIK
• pajak, retribusi, utang
• Non Provite motive obligasi, laba
BUMN/BUMD. Penjualan
asset negara, dsb

SEKTOR SWASTA:
SEKTOR SWASTA
• pembiayaan internal,
• Provite motive modal sendiri, laba
ditahan, penjualan asset,
penerbitan saham, dsb
PERBEDAAN SEKTOR PUBLIK DAN
SWASTA
PENANGGUNG STRUKTUR
JAWABAN ORGANISASI
SEKTOR PUBLIK SEKTOR PUBLIK:
• Masyarakat dan • birokratis, kaku, dan
parlemen hierarkis

SEKTOR SWASTA SEKTOR SWASTA:


• Pemegang saham • fleksibel, datar,
dan kreditor pyramid, lintas
fungsional
PERBEDAAN SEKTOR PUBLIK DAN
SWASTA
KARAKTERISTIK SISTEM
ANGGARAN AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK SEKTOR PUBLIK
• Terbuka untuk • cash basis dan
publik accrual basis

SEKTOR SWASTA SEKTOR SWASTA:


• Tertutup untuk • Accrual basis
publik
RUANG LINGKUP AKUNTANSI PEMERINTAH

• Akuntansi pemerintah adalah aktivitas pemberian jasa untuk


menyediakan informasi keuangan pemerintahan berdasarkan proses
pencatatn, pengkalsifikasian, pengikhtisaran, suatu transaksi
keuangan pemerintahan serta penafsiran atas informasi keuangan
tersebut
Dasar Peraturan
Standar Akuntansi
No Peraturan Tentang
1 PP No 71/2010 Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
2 PMK No 238/2011 Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintahan
3 Permendagri No 64/ 2013 Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada
Pemerintahan Daerah
Sistem Pembukuan Akuntansi Pemerintah

• Pembukuan tunggal (Single Entry)  bertambahan kas di sisi


penerimaan dan berkurangnya kas di sisi pengeluaran. (Pemda 3
dekade)
Digunakan karena sederhana dan mudah dipahami. Namun memiliki
kelemahan karena hanya mencakup saldo kas
• Pembukuan berganda (Double Entry)  menggunakan konsep debit
dan kredit
DEFINISI
• PP No.24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
mendefinisikan Sistem Akuntansi Pemerintahan (SAP) sebagai serangkaian
prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan
data, pencatatan, pengikhtisaran dan pelaporan posisi keuangan dan operasi
pemerintah.
• Menurut Abdul Halim dalam bukunya Akuntansi Keuangan Daerah yang
diterbitkan pada tahun 2004 oleh Salemba Empat mendefinisikan Sistem
Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) adalah sistem akuntansi yang meliputi
proses pencatatan, penggolongan, penafsiran, peringkasan transaksi atau
kejadian keuangan serta laporan keuangannya dalam rangka pelaksanaan
APBD, dilaksanakan dalam prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum.
AKUNTANSI PEMDA
STRUKTUR AKUNTANSI PEMDA

Pemerintah Daerah HEAD OFFICE


(Provinsi/Kabupaten/Kota)

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) BRANCH OFFICE


(Dinas Daerah, Sekretaris Daerah, Sekretaris DPRD, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan)

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)


Transaksi Aliran Kas Pemerintah

Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Satuan Kerja Perangkat Daerah

Aliran Kas Keluar


Kas di Daerah Kas di Bendahara Pengeluaran
1. Pengeluaran UP/GU/TU
2. Pembayaran Langsung/ LS
Aliran Kas Masuk

Kas di Daerah Kas di Bendahara Pengeluaran


1. Setoran Pendapatan oleh SKPD kepada
PPKD
Basis Akuntansi Pemerintah

2 Basis Pencatatan

Basis Kas Basis Akrual

Mencatat transaksi yang


Mencatat transaksi yang
berhubungan dengan LO &
berhubungan dengan LRA
Neraca
Basis Akuntansi Pemerintah
• PP No 71 Tahun 2010 & Permendagri No 63 Tahun 2013 (Pedoman
Pencatatan Sistem Akuntansi)
• PP No 71 Tahun 2010:
• Basis kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat kas diterima atau dibayar. Untuk transaksi Laporan
Realiasi Anggaran
• Basis akrual adalah akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi pada saaat
transaksi itu terjadi. Untuk transaksi Laporan Operasional dan Neraca
Transaksi pendapatan dan belanja tunai

2 JURNAL:
1. Jurnal LRA
2. Jurnal LO
Bagan Akun Standar Pemerintah
1 = Aset
2 = Kewajiban NERACA
3 = Ekuitas
4 = Pendapatan-LRA
5 = Belanja
6 = Transfer
LRA
7 = Pembiayaan
8 = Pendapatan-LO
9 = Beban LO
Persamaan Dasar Akuntansi Pemda
ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS + (PENDAPATAN - BEBAN)

Proses konversi

ASET + BEBAN = KEWAJIBAN + EKUITAS + PENDAPATAN

Beban = beban LO + Belanja LRA + Pengeluaran Pembiayaan


Pedapatan = Pendapatan LO + Pendapatan LRA + Penerimaan Pendapatan
PENCATATAN
KEUANGAN PEMDA
Pengelolaan Keuangan Daerah
• Ketentuan Umum No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah
Daerah otonomi adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan Pemerintah dan kepentingan
masyarakat setempat
• Pengelolaan keuangan daerah
Keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,,
penatausahaan, pelaporanm pertanggungjawabanm dan pengawasan
keuangan daerah
Pencatatan Pendapatan
• Pendapatan
Adalah semua penerimaan rekening kas umum daerah yang menambah ekuitas
dana lancer dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak
pemerintah dan tidak perlu dibayar Kembali
• Pendapatan Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Adalah semua penerimaan rekening kas umum daerah yang menambah saldo
anggaran lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. Pendapatan LRA
dicatat berdasarkan basis kas
• Pendapatan Laporan Operasional (LO)
Adalah hak pemerintah yang diakui sebagai penambahan ekuitas dalam periode
tahun anggaran yang bersangkutan. Pendapatan LO dicatat berdasarkan basis akrual
Jenis Pendapatan Daerah
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Yaitu pendapatan yang bersumber dari daerah itu sendiri
a) Pajak daerah
b) Retribusi
c) Hasil pengelolaan kekayaan daerah
2. Pendapatan trasfer/ Dana Perimbangan
Yaitu pendapatan yang bersumber dari transfer dari pemerintah pusat
a) Bagi Hasil/dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK)
b) Pendapatan transfer Pemerintah
c) Pendapatan transfer Pemerintah Daerah
d) Bantuan Keuangan
Jenis Pendapatan Daerah
3. Lain-lain Pendapatan yang Sah
Yaitu pendapatan yang tidak bisa diklasifikasikan ke dalam pendapatan asli
daerah maupun pendapatan transfer.
a) Pendapatan hibah
b) Dana darurat
c) Pendapatan lainnya
4. Surplus Nonoperasional
Yaitu selisih pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan
merupakan tugas pokok dan tugas entitas
5. Pendapatan Luar Biasa
Yaitu pendapatan yang sifatnya tidak sering terjadi dan tidak dapat diramalkan
Pencatatan Belanja
• Belanja
Adalah pengeluaran yang dilakukan pemerintah sehingga mengurangi Saldo
Anggaran Lebih (SAL) dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan
• Beban
Adalah penurunan manfaat ekonomi sehingga menurunkan ekuitas, baik
berupa pengeluaran asset amupun timbulnya kewajiban
Perbedaan Belanja dan Beban

BELANJA BEBAN
Mengurangi SAL Mengurangi ekuitas
Dicatat dengan basis kas Dicatat dengan basis akrual
Disjikan dalam LRA Disajikan dalam LO
Kode akun 5 Kode akun 9
Jenis Belanja
1. Belanja Operasi
Pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari pemerintah
Contoh: belanja pegawai, belanja barang dan jasa
2. Belanja Modal
Pengeluaran anggaran untuk memperoleh asset tetap yang memberi manfaat lebih dari satu
periode akuntansi
Contoh: Gedung, tanah
3. Belanja tak terduga
Pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang tidak terduga
Contoh: penanggulangan bencana alam
4. Beban transfer
Pengeluaran uang tunai atau kewajiban kepada entitas lain
Pencatatan Pembiayaan
• Pembiayaan seluruh transaksi keuangan pemerintah baik penerimaan
maupun pengeluaran yang dimaksudkan untuk menutup defisit dan
memanfaatkan surplus anggaran
Jenis Pembiayaan
1. Penerimaan pembiayaan
Semua penerimaan rekening kas umum daerah yang berasal dari penerimaan
pinjaman, penjualan obligasi pemerintah, pecairan dana cadangan
2. Pengeluaran pembiayaan
Semua pengeluaran rekening kas umum daerah seperti pemberian pinjaman,
penyertaan modal pemerintah, pembentukan dana cadangan
Akuntansi Pendapatan
SKPD
JURNAL UMUM
Akuntansi Pendapatan di SKPD
Jurnal Standar
Pencatatan oleh SKPD
No Transaksi
Uraian Debit Kredit
1 Penerbitan SK Piutang Rp xxx
Pendapatan – LO Rp xxx
2 Penerimaan Pembayaran Kas di Bend Penerimaan Rp xxx
Piutang Rp xxx
Perubahan SAL Rp xxx
Pendapatan – LRA Rp xxx
3 Penyetoran Pendapatan oleh SKPD ke RK PPKD Rp xxx
Kas Daerah Kas di Bend Penerimaan Rp xxx
4 Pendapatan langaung disetor ke kas RK PPKD Rp xxx
umum daerah Piutang Rp xxx
Perubahan SAL Rp xxx
Pendapatan LRA Rp xxx

Anda mungkin juga menyukai