Anda di halaman 1dari 12

Akuntansi Sektor

Publik
sistem pengelolaan
keuangan daerah
Disusun oleh:
ARIQ RODJALDY
IKE FAJAR YULIANDARI
SANDRO HARTO
YOGI BAGUS SANJAYA
ZAKKI MUBARAK

Pokok Pembahasan

Pengertian Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah


Prinsip-Prinsip Pengelolaan Keuangan
Dasar hukum keuangan daerah
Sumber Keuangan Daerah
PertanggungjawabanKeuangan Daerah
Ruang Lingkup Keuangan Daerah
Pengaruh terhadap Perekonomian Indonesia

Pengertian Sistem Pengelolaan


Keuangan Daerah
Sistem pengelolaan Keuangan Daerah adalah kerangka
dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan
mengenai keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pelaporan,
pertanggungjawaban, danpengawasan keuangan daerah.

Prinsip-Prinsip Pengelolaan
Keuangan

a. Tanggung jawab (accountability)


b. Mampu memenuhi kewajiban keuangan
c. Kejujuran
d. Hasil guna (efectiveness) dan daya guna (efficiency)
e. Pengendalian

Dasar hukum keuangan daerah


a.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah;
b.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1999 tentang perimbangan
keuangan antara pemerintah pusat dan daerah;
c.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang kewenangan
pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai daerah otonom;
d.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 105 Tahun 2000 tentang
dan

Pengelolaan

Pertanggungjawabkan Keuangan Daerah;

e.Permendagri Nomor 5 Tahun 1997 tentang pelaksanaan tuntutan perbendaharaan dan


tuntutan ganti rugi keuangan dan barang daerah;

Sumber Keuangan Daerah


A. Pendapatan Asli Daerah
B. Dana Perimbangan
Dana Bagi Hasil

Dana Alokasi Umum


Dana Alokasi Khusus

PertanggungjawabanKeuangan
Daerah
Semua penerimaan daerah dan pengeluaran daerah dalam
rangka desentralisasi dicatat dan dikelola dalam APBD.
Semua penerimaan daerah dan pengeluaran daerah yang
tidak berkaitan dengan pelaksanaan dekosentrasi atau
tugas pembantuan merupakan penerimaan dan
pengeluaran dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

Akuntansi Keuangan Daerah


Pemerintah daerah menyusun sistem akuntansi pemerintah daerah
yang mengacu kepada standar akuntansi pemerintahan. Sistem
akuntansi pemerintah daerah dilaksanakan oleh Satuan Kerja
Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) sebagai entitas pelaporan dan
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai entitas akuntansi.
1. prosedur akuntansi penerimaan kas;
2. prosedur akuntansi pengeluaran kas;
3. prosedur akuntansi aset tetap/barang milik daerah; dan
4. prosedur akuntansi selain kas.

LANJUTAN....

Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, entitas pelaporan menyusun


laporan keuangan yang meliputi:
1. laporan realisasi anggaran;
2. neraca;
3. laporan arus kas; dan
4. catatan atas laporan keuangan.
Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, entitas akuntansi menyusun
laporan keuangan yang meliputi:
1. laporan realisasi anggaran;
2. neraca; dan
3. catatan atas laporan keuangan.

Ruang Lingkup Keuangan Daerah


1)Hak daerah untuk memungut pajak Daerah dan retribusi daerah serta melakukan pinjaman ;
2)Kewajiban daerah untuk menyelenggarakan urusan Pemerintahan daerah dan membayar

tagihan pihak
ketiga;
3)Penerimaan daerah, adalah keseluruhan uang yang masuk ke kas daerah.
4)Pengeluaran daerah adalah uang yang keluar dari kas daerah.
5)Kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga,
piutang, barang,
serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uanga, termasuk kekayaan yang
dipisahkan pada perusahaan
daerah;
6)Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam rangka penyelenggaraan
tugas
pemerintahan daerah dan/atau kepentingan umum. UU keuangan Negara
menjelaskan bahwa yang
dimaksud dengan kekayaan pihak lain adalah meliputi kekayaan
yang dikelola oleh orang atau badan lain
berdasarkan kebijakan pemerintah, yayasanyayasan di lingkungan kementerian negara/lembag

Pengaruh terhadap Perekonomian


Indonesia
Urusan yang merupakan tugas pemerintah pusat di daerah dalam rangka
dekonsentrasi dibiayai atas beban APBN.
Urusan yang merupakan tugas pemerintah daerah dalam rangka
desentralisasi dibayar dari dan atas beban APBD.
Urusan yang merupakan tugas pemerintah pusat atau pemerintah daerah
atasnya, yang dilaksanakan dalam rangka tugas perbantuan, dibiayai oleh
pemerintah pusat atas beban APBN atau pemerintah daerah diatasnya atas
beban APBD pihak yang menugaskan.
Sepanjang potensi sumber keuangan daerah belum mencukupi, Pemerintah
pusat memberikan sejumlah sumbangan kepada pemerintah daerah.

END OF SLIDES
Thank You

Anda mungkin juga menyukai