Anda di halaman 1dari 3

Nama : Tarida Evelina Sormin

NIM :7193520034

BAB 1

"Konsep Dasar Manajemen Keuangan Daerah dan Tahap Perkembangannya ”

Manajemen keuangan daerah merupakan proses perencanaan, pengorganisasian,


kepemimpinan dan pengendalian terhadap semua hak dan kewajiban daerah penyelenggaraan
pemerintah yang ada yang segalanya dinilai dengan uang, dan masuk dalam kekayaan yang
berhubungan dengan hak serta kewajiban daerah dalam rangka anggaran pendapatan dan
belanja daerah.

Fungsi Manajemen Keuangan Daerah

Fungsi manajemen keuangan daerah terdiri dari unsur-unsur pelaksanaan tugas

yang dapat terdiri dari tugas:

a. Pengalokasian potensi sumber-sumber ekonomi daerah

b. Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

c. Tolok ukur kinerja dan Standarisasi

d. Pelaksanaan Angaran yang sesuai dengan prinsip-prinsip Akutansi

e. Laporan pertangungjawaban Keuangan Kepala Daerah; dan

f. Pengendalian dan Pengawasan Keuangan Daerah.

Tujuan diaturnya keuangan daerah oleh pemerintah daerah adalah:

1) Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan sumber daya

keuangan daerah,

2) meningkatkan kesejahteraan daerah, dan

3) mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat.


Tugas pengelola keuangan daerah meliputi :

a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan keuangan daerah.

b. Menyusun rancangan peraturan daerah tentang anggaran pendapatan dan belanja daerah,
rancangan peraturan daerah tentang perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah. Dan
rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pendapatan
dan belanja daerah.

c. Melaksanakan pemungutan pendapatan daerah yang telah diatur dalam peraturan daerah.

d. Melaksanakan fungsi bendahara umum daerah

3. Prinsip Manajemen Keuangan Daerah

Prinsip manajemen keuangan daerah yang diperlukan untuk mengontrol kebijakan keuangan
daerah meliputi (Mardiasmo, 2002):

1) Akuntabilitas

2) Transparansi

3) Kejujuran

4) Value for money

5) Pengendalian

4. Instrumen Manajemen Keuangan Daerah

Dari sisi manajemen keuangan, dalam artian yang sederhana manajemen keuangan meliputi
serangkaian tindakan untuk merencanakan dan mewujudkan sumbersumber pendanaan, dan
merencanakan dan mewujudkan belanja yang seefisien dan seefektif mungkin. Dalam sektor
pemerintahan terutama di pemerintah daerah, perencanaan dan perwujudan sumber-sumber
pendanaan meliputi :

1) Perencanaan pendapatan dari sektor pajak dan pajak daerah, dan

2) Pendapatan daerah non pajak yang diperoleh dari retribusi ataupun sumbersumber pen
dapatan lainnya, seperti pinjaman berupa hutang atau menerbitkan surat utang.

B. PERKEMBANGAN MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH


1. Manajemen Keuangan Daerah di Era Prareformasi

Manajemen atau pengelolaan keuangan daerah di era prareformasi dilaksanakan terutama


berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah.
Pengertian daerah adalah daerah tingkat , yaitu provinsi, dan daerah tingkat, yaitu kabupaten
atau kotamadya.

2. Manajemen Keuangan Daerah di Era (Pasca) Reformasi (Periode: 1999-2004)

Era reformasi ditandai dengan pergantian pemerintahan dari Orde Baru kepada Orde
Reformasi pada tahun 1998, Dalam manajemen keuangan daerah, reformasi ditandai dengan
pelaksanaan otonomi daerah.

3. Reformasi Lanjutan (Periode: 2004 - Sekarang)

Sejalan dengan diterbitkanaya paket UU tentang Keuangun Negara, yakni UU Nomor 17


Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara. dan UU Nomor 15 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara, maka sebagai konsekuensinya adalah penyesuaian dan amandemen atas peraturan
perundangan sebelumnya. Dalam kaitan pemerintahan dan pengelolaan keuangan daerah,
maka diterbitkan UU Nomor 32 Tahun 2004 sebagai pengganti UU Nomor 22 Tahun 1999,
dan UU Nomor 33 Tahun 2004 sebagai pengganti UU Nomor 25 Tahun 1999. Selain itu,
muncul pula peraturan perundangan yang diamanatkan oleh UU terdahulu, seperti PP Nomor
24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

Anda mungkin juga menyukai