Anda di halaman 1dari 28

Pemerintah

Kabupaten Gowa

BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
SERTA KERANGKA PENDANAAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah memiliki kewenangan membuat
kebijakan daerah untuk memberi pelayanan, peningkatan peran serta,
prakarsa, dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan mempercepat
terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk mewujudkan hal
tersebut dibutuhkan pendanaan yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor
33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Daerah yang menetapkan dan mengatur pembagian kewenangan dan
pembagian keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Beberapa perubahan mendasar dalam sistem perencanaan


pembangunan dan penganggaran daerah menuntut dilakukannya sejumlah
perbaikan dalam pengelolaan keuangan daerah, terutama dalam aspek
anggaran, akuntansi dan pemeriksaan.Serangkaian perubahan tersebut
mengarahkan pengelolaan keuangan daerah secara ekonomi, efektif, efisien,
transparan dan akuntabel yang diimplementasikan dalam sistem anggaran
berbasis kinerja. Berdasarkan Undang-undang secara umum kebijakan
pengelolaan keuangan daerah pada Pemerintah Daerah Kabupaten Gowa
selama lima tahun periode 2010-2015 didasarkan pada Peraturan Pemerintah
Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yang ditindaklanjuti dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Gowa Nomor 11 Tahun 2014tentang Perubahan
atas Peraturan Daerah Kabupaten Gowa Nomor 8 Tahun 2009 tentang Pokok-
pokok Pengelolaan Keuangan Daerah.

Prinsip dasar pengelolaan keuangan daerah yang efektif, efisien,


akuntabel dan transparan merupakan hal yang telah dilaksanakan dalam

III.1
Pemerintah
Kabupaten Gowa

mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki untuk menjamin ketersediaan dan


kesinambungan pendanaan penyelenggaraan pembangunan, pemerintahan dan
kemasyarakatan. Keadaan tersebut telah memberikan hasil yang sangat
menggembirakan dalam pengelolaan keuangan, sehingga Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia telah memberikan penilaian opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) terhadap kinerja pengelolaan keuangan Pemerintah
Daerah Kabupaten Gowa selama 5 tahun berturut–turut mulai dari tahun 2011
sampai dengan tahun 2015.

3.1Kinerja Keuangan Masa Lalu

Pemerintah Kabupaten Gowa dalam rangka menyelenggarakan


Pemerintahan Daerah sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor
23Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33
Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah maka pengelolaan keuangan daerah sebagaimana
dimaksud merupakan sub sistem dari sistem pengelolaan keuangan negara dan
merupakan elemen pokok dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Selain kedua undang-undang tersebut di atas, terdapat beberapa


peraturan perundang-undangan yang menjadi acuan pengelolaan keuangan
daerah yang telah terbit lebih dahulu. Undang-undang yang dimaksud adalah
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Pada dasarnya buah pikiran yang
melatarbelakangi terbitnya peraturan perundang-undangan di atas adalah
keinginan untuk mengelola keuangan daerah secara efektif dan efisien.

Hal ini tentunya dapat terwujud melalui tata kelola pemerintahan yang
baik dalam mencapai tujuan sesuai pilar-pilar utama yaitu transparansi,
akuntabilitas dan partisipatif.Hal ini tentu dapat dipahami karena sejauh mana
penyelenggaraan kewenangan mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat

III.2
Pemerintah
Kabupaten Gowa

daerah menurut prakarsa dan aspirasinya sangat ditentukan oleh kemampuan


keuangan daerah.

Kinerja keuangan masa lalu yakni kondisi keuangan selama periode 5


tahun, yaitu sejak tahun 2010 hingga tahun 2015.Keuangan daerah merupakan
komponen paling penting dalam perencanaan pembangunan, sehingga analisis
mengenai kondisi dan proyeksi keuangan daerah perlu dilakukan untuk
memperoleh proyeksi yang tepat mengenai kemampuan daerah dalam
mendanai rencana pembangunan dan pemecahan permasalahan strategis
secara tepat. Dengan melakukan analisis keuangan daerah yang tepat akan
melahirkan kebijakan yang efektif dalam pengelolaan keuangan daerah.
Selanjutnya belanja daerah sebagai komponen keuangan daerah dalam
kerangka ekonomi makro diharapkan dapat memberikan dorongan atau
stimulan terhadap perkembangan ekonomi daerah secara makro ke dalam
kerangka pengembangan yang lebih memberikan efek multiplier yang lebih
besar bagi peningkatan kesejahteraan rakyat yang lebih merata.Untuk itu maka
kebijakan dalam pengelolaan keuangan daerah perlu disusun dalam kerangka
yang sistematis dan terpola.

3.1.1 Kinerja Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah yang tercermin dalam


Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan tolok ukur
pengelolaan keuangan tahunan pemerintah daerah dan realisasi
pelaksanaannya menggambarkan kinerja pemerintah daerah. Penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada dasarnya bertujuan
untuk menyelaraskan kebijakan ekonomi makro dan sumber daya yang
tersedia. Aspek penting dalam penyusunan anggaran adalah penyelarasan
antara kebijakan (policy), perencanaan (planning) dengan penganggaran
(budgeting) antara pemerintah dengan pemerintah daerah.

Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten


Gowa terdiri atas: (1) Pendapatan Daerah; (2) Belanja Daerah dan (3)
Pembiayaan Daerah. Secara umum komponen struktur Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) terdiri dari:

III.3
Pemerintah
Kabupaten Gowa

Komponen Pendapatan:

1) Pendapatan Asli Daerah yang berasal dari Hasil Pajak Daerah, Hasil
Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah.

2) Dana Perimbangan yang berasal dari Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil


Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Dana
Insentif Daerah; serta

3) Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah yang berasal dari Pendapatan


Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan
Pemerintah Daerah Lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus,
dan Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah
Lainnya.

Komponen Belanja:

1) Belanja Tidak Langsung yang didalamnya terdiri atas Belanja


Pegawai, Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Belanja
Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota
dan Pemerintah Desa Lainnya, Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa Lainnya, dan Belanja
Tidak Terduga; dan

2) Belanja Langsung yang didalamnya terdiri atas Belanja Pegawai,


Belanja Barang dan Jasa, serta Belanja Modal.

Komponen Pembiayaan:

1) Penerimaan Pembiayaan Daerah yang didalamnya terdiri atas Sisa


Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Lalu, Penerimaan
Kembali Pemberian Pinjaman, dan Penerimaan Piutang Daerah;

2) Pengeluaran Pembiayaan Daerah yang didalamnya terdiri atas


Pembentukan Dana Cadangan, Penyertaan Modal (Investasi)
Pemerintah Daerah, serta Pembayaran Pokok Utang.

III.4
Pemerintah
Kabupaten Gowa

3.1.1.1 Kinerja Pendapatan Daerah

Pendapatan Daerah bersumber dari Pendapatan Asli Daerah,


Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang
Sah.Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Pasal 6 Ayat (1) dan
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Pasal 22 ayat (1) ada 4
(empat) sumber Pendapatan Asli Daerah yang memegang peranan
penting dalam pengelolaan keuangan daerah yaitu Pajak daerah,
Retribusi daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.

Salah satu ukuran keberhasilan pemerintah daerah dalam


pengelolaan keuangan daerah dilihat dari rasio pertumbuhan
pendapatan dan rasio efektivitas pendapatan.Rasio pertumbuhan
pendapatan diartikan sebagai kemampuan pemerintah daerahdalam
mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan yang telah dicapai dari
tahun ke tahun.

Rata-rata pertumbuhan pendapatan dikategorikan baik apabila


realisasi pendapatan setiap tahunnya cenderung mengalami
peningkatan. Untuk mengetahui realisasi pendapatan daerah Kabupaten
Gowa5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut:

III.5
Pemerintah
Kabupaten Gowa

Tabel 3.1
Pendapatan Daerah Tahun 2010-2015
di Kabupaten Gowa

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kab. Gowa (Data Diolah), 2016

Adapun rata–rata pertumbuhan pendapatan Kabupaten Gowa dapat


dilihat dari tabel berikut ini :
Tabel 3.2
Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah
Tahun 2010-2015 di Kabupaten Gowa

URAIAN TAHUN ANGGARAN


RATA- RATA
PENDAPATAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015* PERTUMBUH
AN
PENDAPATAN 05,18 101,85 (5,08) 80,79 63,44 57,42
22,42
PENDAPATAN ASLI DAERAH 11,95 50,11 (5,43) 39,48 36,06 3,58
22,62
Pendapatan Pajak Daerah (14,18) 165,17 38,59 60,24 10,52 14,99
45,89
Hasil Retribusi Daerah 23,10 (11,33) (3,95) 20,08 41,78 (14,24)
9,24
Hasil Pengelolaan Kekayaaan Daerah yang
(8,00) (32,00) 18,41 53,44 (20,50) 2,58
Dipisahkan 2,32
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 15,00 253,57 (57,86) 22,94 153,60 11,05
66,38
DANA PERIMBANGAN 1,56 5,03 22,02 12,84 10,47 12,30 10,71

Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 10,43 (13,08) 9,80 (28,79) (32,11) 1,88
(8,65)
Dana Alokasi Umum 2,81 9,16 24,62 14,35 11,35 6,48
11,46
Dana Alokasi Khusus (11,46) (12,38) 6,90 23,51 18,57 73,20
16,39
Dana Insentif Daerah - - - - 50,00 (100,00)
(8,33)

III.6
Pemerintah
Kabupaten Gowa

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 91,67 46,71 (21,67) 28,47 16,91 41,54
33,
Pendapatan Hibah - - - - - -

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi 8,75 86,34 0,05 21,97 35,79 2,50
25,
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 157,16 38,19 (31,29) 32,77 16,83 66,51
46,
Bantuan Keuangan dari Provinsi/Pemerintah
23,63 40,06 4,50 22,37 (6,75) (1,35)
Daerah Lainnya 13,

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kab. Gowa (Data Diolah), 2016

Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa mengalami peningkatan dari


tahun ke tahun selama lima tahun. Dari Tahun 2010 - 2015, rata-rata
pertumbuhan mencapai 22,42%. Pertumbuhan yang tertinggi adalah
Lain-lain Pendapatan Yang Sah, yang rata-ratapertumbuhannya
mencapai 33,94%.

Tingginya pertumbuhan tersebut didorongoleh peningkatan


pendapatan dari Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus.Sementara itu,
pertumbuhan PAD sebesar 22,62% dan Dana Perimbangan sebesar10,71%.

Berdasarkan data tahun 2010 – 2015, rata-rata proporsi realisasi


Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Gowa mampu menyumbangkan
9,80% dari total realisasi Pendapatan Daerah. Sementara porsi terbesar
berasal dari Dana Perimbangan sebesar 69,67% dari total pendapatan
daerah, sedangkan sisanya merupakan Lain-lain Pendapatan Daerah yang
Sah sebesar 20,53%. Proporsi Dana Perimbangan berfluktuasi selama
tahun 2010 – 2015 dengan kecenderungan menurun. Pada tahun 2010,
proporsi Dana Perimbangan 73,10%, tahun 2011 menurun menjadi
65,91%, tahun 2012 naik menjadi 73,97%, tahun 2013 menurun menjadi
70,83%, pada tahun 2014 menurun menjadi 68,46% dan pada akhir
RPJMD tahun 2015 menurun menjadi 65,74%. Namun penurunan porsi
Dana Perimbangan ini belum menunjukkan kemandirian daerah secara
signifikan.Penurunan proporsi Dana Perimbangan yang relatif besar tidak
diikuti peningkatan proporsi Pendapatan Asli Daerah yangsebanding.
Proporsi PAD pada tahun 2010 sebesar 7,62 % dan pada tahun 2015

III.7
Pemerintah
Kabupaten Gowa

menjadi 10,66%.Pergeseran proporsi pendapatan yang signifikan


bersumber dari Lain-lain Pendapatan yang Sah. Pada tahun 2010,
proporsinya hanya sebesar19,27% dan pada tahun 2015 mencapai
23,60%. Pergeseran yang besar ini disebabkan karena adanya
peningkatan Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus terkait dengan
transfer daerah untuk tunjangan profesi guru PNSD. Data tersebut lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel di berikut ini :
Tabel 3.3
Proporsi Pendapatan terhadap APBD
Tahun 2010-2015 di Kabupaten Gowa

URAIAN
PENDAPATAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015
PENDAPATAN 100 100 100 100 100 100
PENDAPATAN ASLI DAERAH 7,62 9,82 8,54 10,11 12,04 10,66
Pendapatan Pajak Daerah 1,33 3,04 3,87 5,26 5,09 5,00
Hasil Retribusi Daerah 5,04 3,84 3,39 3,45 4,29 3,14
Hasil Pengelolaan Kekayaaan Daerah yang
0,34 0,20 0,22 0,28 0,20 0,17
Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 0,91 2,75 1,07 1,11 2,47 2,34
DANA PERIMBANGAN 73,10 65,91 73,97 70,83 68,46 65,74
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 5,78 4,31 4,36 2,63 1,56 1,36
Dana Alokasi Umum 59,28 55,55 63,67 61,78 60,19 54,80
Dana Alokasi Khusus 8,04 6,05 5,95 6,23 6,47 9,58
Dana Insentif Daerah - - - 0,18 0,24 -
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 19,27 24,27 17,48 19,06 19,50 23,60
Pendapatan Hibah - 0,25 - - - 0,03
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi 2,69 4,31 3,97 4,10 4,88 4,27
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 13,88 16,47 10,41 11,73 11,99 17,07
Bantuan Keuangan dari Provinsi/Pemerintah
2,69 3,24 3,11 3,23 2,64 2,22
Daerah Lainnya

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kab. Gowa (Data Diolah), 2016

3.1.1.2 Kinerja Belanja Daerah

Berdasarkan Peraturan Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006


tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri
dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan
menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006,Belanja Daerah terdiri dari
:
1. Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak
terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan
kegiatan,yang terdiri dari jenis belanja (a) Belanja pegawai (b)

III.8
Pemerintah
Kabupaten Gowa

Belanja Bunga (c) Belanja subsidi (d) Belanja hibah (e) Belanja
bantuan sosial (f) Belanja bagi hasil (g) Belanja bantuan keuangan
dan (h) Belanja tidak terduga.
2. Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait
secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan,yang
terdiri dari jenis belanja (a) Belanja pegawai (b) Belanja barang
dan jasa (c) Belanja modal.

Belanja Daerah merupakan semua kewajiban daerah yang diakui


sebagai bahan untuk menentukan rencana belanja daerah di masa yang
akan datang dalam rangka peningkatan kapasitas pendanaan
pembangunan daerah.
Gambaran tentang Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Gowa
sebagaimana tertuang dalam tabel berikut :
Tabel 3.4
Belanja Daerah Tahun 2010-2015
di Kabupaten Gowa

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kab. Gowa (Data Diolah), 2016

Pada tahun 2015, realisasi belanja Kabupaten Gowa mencapai


Rp1.472.120.934.355,06. Besaran belanja ini meningkat dari tahun ke

III.9
Pemerintah
Kabupaten Gowa

tahun dengan rata-rata pertumbuhan 27,23%. Rata-rata pertumbuhan


belanja dijabarkan dalam tabel berikut :

Tabel 3.5
Tingkat Pertumbuhan Belanja Daerah
Tahun 2010-2015 di Kabupaten Gowa

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kab. Gowa (Data Diolah), 2016

Realisasi belanja dalam struktur APBD mengalami


peningkatan.Walaupun begitu, proporsi masing-masing belanja relatif
tidak banyak mengalami perubahan.Untuk mengetahui proporsi belanja
tidak langsung dan belanja langsung dipaparkan pada tabel berikut :

III.10
Pemerintah
Kabupaten Gowa

Tabel 3.6
Proporsi Belanja Daerah terhadap APBD
Tahun 2010-2015 di Kabupaten Gowa

URAIAN TAHUN ANGGARAN


BELANJA 2010 2011 2012 2013 2014 2015
BELANJA 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
BELANJA TIDAK LANGSUNG 58,38 61,87 64,98 57,53 54,46 58,14
Belanja Pegawai 53,88 57,92 62,36 54,86 50,81 48,23
Belanja Bunga - - - - - -
Belanja Subsidi - - - - - -
Belanja Hibah 1,68 0,46 0,18 0,26 1,72 1,76
Belanja Bantuan Sosial 0,58 1,25 0,28 0,17 0,19 0,07
Belanja Bagi Hasil Kepada Prov/Kab/Kota
0,04 2,24 2,16 2,24 0,18 0,11
dan Pemdes
Belanja Bantuan Keuangan Kepada
2,19 - - - 1,56 7,97
Prov/Kab./Kota dan Pemdes dan Parpol
Belanja Tidak Terduga - - - - - -
BELANJA LANGSUNG 41,62 38,13 35,02 42,47 45,54 41,86
Belanja Pegawai 2,87 4,04 2,98 2,40 1,58 1,48
Belanja Barang dan Jasa 14,43 16,66 14,92 16,78 14,20 14,20
Belanja Modal 24,32 17,43 17,12 23,29 29,76 26,18

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kab. Gowa (Data Diolah), 2016

Dari tabel diatas,menggambarkan bahwa selama lima tahun terakhir


proporsiBelanja Tidak Langsung terhadap jumlah anggaran belanja
sebagian besar digunakan untuk Belanja Pegawai. Sedangkan proporsi
Belanja Langsung terbesar digunakan untuk Belanja Modal.Perlu
dipahami bahwa belanja pegawai sebagian besar untuk belanja aparatur
bidang pendidikan dan kesehatan.
Total belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur tersebut
diperoleh dari perhitungan tabel realisasi belanja pemenuhan kebutuhan
aparaturberikut ini :

III.11
Pemerintah
Kabupaten Gowa

Tabel 3.7
Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Tahun 2010-2015 di Kabupaten Gowa

Tahun
No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
A Belanja Tidak Langsung 404.367.388.273 469.536.403.832 530.512.052.751 577.294.157.295 645.468.537.357 707.164.755.314
Belanja Gaji dan
1 354.157.902.750 391.530.943.475 428.229.413.170 450.154.461.490 478.936.429.973 521.058.676.572
Tunjangan
Belanja Tambahan
2 45.932.339.072 73.166.382.205 98.865.625.013 123.859.627.300 163.749.537.384 182.435.078.742
Penghasilan
Belanja Penerimaan
Anggota dan Pimpinan
3 2.800.700.000 2.746.500.000 2.775.000.000 2.899.000.000 2.782.570.000 3.671.000.000
DPRD serta Operasional
KDH/WKDH
Belanja Pemungutan
4 1.476.446.451 2.092.578.152 642.014.568 381.068.505 - -
Pajak Daerah
B Belanja Langsung 40.110.598.404 42.522.359.190 39.247.757.913 42.684.717.836 187.109.002.237 49.449.029.832
1 Belanja Honorarium PNS 11.069.552.925 14.016.344.803 10.847.694.050 8.438.719.500 6.001.553.500 5.843.345.000
2 Belanja Uang Lembur 1.567.777.350 1.675.895.000 1.988.454.800 2.669.457.960 2.418.622.600 2.743.427.400
Belanja Beasiswa
3 - - - - - -
Pendidikan PNS
Belanja Kursus, Pelatihan,
4 Sosialisasi dan Bimbingan 2.641.980.127 5.639.461.839 4.525.593.100 3.297.650.412 3.893.969.950 4.946.265.550
Teknis PNS
Belanja Premi Asuransi
5 260.034.000 485.034.000 503.411.600 669.784.800 418.088.275 562.720.426
Kesehatan
Belanja Makanan dan
6 14.262.133.702 12.127.320.288 10.145.257.240 12.097.912.538 159.675.001.368 18.967.190.860
Minuman Pegawai
Belanja Pakaian Dinas
7 905.034.050 276.687.500 615.214.060 1.003.203.800 1.449.475.675 1.076.650.800
dan Atributnya
Belanja Pakaian Khusus
8 282.297.500 134.260.000 285.650.000 560.086.350 932.229.350 784.408.500
dan Hari-hari Tertentu
9 Belanja Perjalanan Dinas 9.121.788.750 8.167.355.760 10.336.483.063 13.947.902.476 12.320.061.519 14.525.021.296
Belanja Perjalanan
10 - - - - - -
Pindah Tugas
Belanja Pemulangan
11 - - - - - -
Pegawai
Total 444.477.986.677 512.058.763.022 569.759.810.664 619.978.875.131 832.577.539.594 756.613.785.146
Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kab. Gowa (Data Diolah), 2016

3.1.1.3 Neraca Daerah

Neraca Daerah menggambarkan posisi keuangan Pemerintah


Daerah yang meliputi aset, kewajiban dan ekuitas dana pada suatu saat
tertentu. Laporan neraca daerah akan memberikan informasi penting
kepada manajemen pemerintahan daerah, pihak legislatif daerah

III.12
Pemerintah
Kabupaten Gowa

maupun para kreditur/pemberi pinjaman kepada daerah serta


masyarakat luas lainnya tentang posisi atau keadaan kekayaan atau
aset daerah dan kewajibannya serta ekuitas dana pada tanggal
tertentu. Elemen utama neraca Pemerintah Daerah meliputi aset,
kewajiban, dan ekuitas dana. Setiap elemen utama neraca tersebut
diturunkan dalam sub-sub rekening yang lebih terinci.

3.1.1.3.1 Aset
Aset memberikan informasi tentang sumber daya yang
dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah daerah yang dapat
memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi
pemerintahdaerah maupun masyarakat di masa datang
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, serta dapat diukur
dalam satuan moneter. Aset terdiri dari (1) aset lancar, (2)
investasi jangka panjang, (3) aset tetap, (4) dana cadangan,
dan (5) aset lainnya.
Pada tahun 2015, Kabupaten Gowa memiliki aset
senilai Rp2.694.481.844.675,07. Jumlah aset terbesar adalah
berupa aset tetap, yang pada tahun 2015 mencapai
Rp2.488.921.770.417,87,dan rata-rata pertumbuhan 7,88%
per tahun. Aset tetap ini meliputi 14,82% dari seluruh aset
pemerintah Kabupaten Gowa.

3.1.1.3.2Kewajiban
Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi
pelaksanaan tugas atau tanggungjawab untuk bertindak di
masa lalu.Kewajiban memberikan informasi tentang utang
pemerintah daerah kepada pihak ketiga atau klaim pihak
ketiga terhadap arus kas pemerintah daerah.
Kewajiban dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu
Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban Jangka Panjang.
Jumlah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah
Kabupaten Gowa pada tahun 2015 adalah sebesar

III.13
Pemerintah
Kabupaten Gowa

Rp12.510.827.441,00. Dari tahun 2010 hingga 2015, jumlah


kewajiban relatif fluktuatif, yaitu terendah pada tahun 2012
dan tertinggi pada tahun 2010,karena itu nilai pertumbuhan
tidak merefleksikan kecenderungannya.

3.1.1.3.3Ekuitas
Ekuitas Dana merupakan selisih antara aset dengan
kewajiban pemerintah daerah. Ekuitas Dana meliputi :
(1) Ekuitas Dana Lancar,
(2) Ekuitas Dana Investasi, dan
(3)Ekuitas Dana Cadangan.
Ekuitas Dana Lancar adalah selisih antara aset lancar
dan kewajiban jangka pendek.Ekuitas Dana Investasi
merupakan selisih antara jumlah nilai investasi permanen,
aset tetap dan aset lainnya (tidak termasuk Dana cadangan)
dengan jumlah nilai utang jangka panjang. Ekuitas Dana
Cadangan merupakan kekayaan pemerintah daerah yang
diinvestasikan dalam dana cadangan untuk tujuan tertentu
di masa mendatang. Nilai ekuitas dana Kabupaten Gowa
tahun 2015 mencapai Rp2.681.971.017.234,07,dan
mengalami pertumbuhan dari 2010-2015 dengan rata-rata
0,64%.
Perkembangan Neraca Pemerintah Kabupaten Gowa tahun 2010-2015
dan rata-rata pertumbuhannya dapat dilihat pada tabel berikut:

III.14
Pemerintah
Kabupaten Gowa

Tabel 3.8
Neraca Daerah Tahun 2010-2015
di KabupatenGowa
Tahun
URAIAN
2010 2011 2012 2013 2014 2015
ASET
ASET LANCAR
Kas 87.952.979.647,70 111.730.981.851,02 143.079.008.036,47 185.724.510.462,81 148.633.306.416,73 122.881.228.063,73
Investasi Jangka Pendek - - - - - -
Piutang 5.881.598.406,00 8.204.618.380,10 120.042.500,00 14.399.487.837,00 21.352.744.489,00 21.399.111.818,00
Piutang Lainnya 7.535.199.270,38 9.152.269.671,00 8.715.409.161,00 8.259.915.243,00 8.247.985.320,38 10.124.747.028,38
Bagian Lancar tuntutan perbendaharaan 1.991.726.105,00 -
Persediaan 7.302.312.493,00 6.222.317.789,00 6.864.991.910,00 6.076.058.262,00 9.147.531.414,00 9.852.732.333,00
Penyisihan Piutang (3.469.751.750,00) (3.470.451.500,00) (11.203.545.329,00) (4.645.565.096,30) (13.910.329.288,85)
Biaya Dibayar Dimuka - - - - - 523.093.943,03
JUMLAH ASET LANCAR 108.672.089.817,08 131.840.435.941,12 155.309.000.107,47 203.256.426.475,81 184.727.728.648,81 150.870.583.897,29
INVESTASI JANGKA PANJANG
Investasi Non Permanen 3.109.630.021,00 3.086.250.021,00 3.062.700.021,00 2.872.100.021,00 2.815.775.021,00 2.644.925.021,00
Investasi Permanen 3.300.000.000,00 3.300.000.000,00 3.300.000.000,00 3.300.000.000,00 3.300.000.000,00 -
Penyertaan modal pemda 1.387.577.640,00 736.170.479,00 2.780.014.802,00 3.067.809.456,00 711.323.941,00 4.011.323.941,00
Investasi permanen lainnya 3.080.000.000,23 3.081.000.000,00 4.054.000.000,00 4.054.000.000,00 9.054.000.000,00 9.054.000.000,00
JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG 10.877.207.661,23 10.203.420.500,00 13.196.714.823,00 13.293.909.477,00 15.881.098.962,00 15.710.248.962,00
ASET TETAP
Tanah 524.926.581.500,00 536.067.760.076,90 535.963.400.077,00 539.229.982.266,00 536.660.187.217,00 597.366.526.251,00
Peralatan dan Mesin 136.896.014.947,00 136.057.746.443,48 167.318.626.451,00 180.840.004.515,00 195.533.060.614,00 236.610.327.059,00
Gedung dan Bangunan 382.722.784.213,30 365.232.196.773,79 429.039.948.827,00 550.224.777.225,00 667.592.062.794,00 709.707.559.106,00
Jalan, Jaringan dan Investasi 1.102.234.326.347,85 1.175.686.926.635,61 1.241.994.899.756,50 1.404.905.132.756,00 1.686.378.458.441,00 1.935.990.497.549,00
Aset Tetap Lainnya 7.701.768.225,40 23.166.274.971,91 23.988.879.190,00 30.984.545.047,00 39.090.375.284,00 44.257.605.994,00
Konstruksi dalam Pengerjaan 58.064.999.850,00 61.141.131.217,73 93.739.161.029,50 53.999.956.904,00 4.821.814.153,00 52.141.329.954,00
Akumulasi Penyusutan - - (732.473.055.945,00) (847.579.124.387,00) (987.907.277.921,00) (1.087.152.075.495,13)
JUMLAH ASET TETAP 2.212.546.475.083,55 2.297.352.036.119,42 1.759.571.859.386,00 1.912.605.274.326,00 2.142.168.680.582,00 2.488.921.770.417,87
DANA CADANGAN
Dana Cadangan 23.802.835,61 23.679.060,91 32.839.987.506,93 17.522.902.923,93 12.906.066.630,93 13.159.510.764,93
JUMLAH DANA CADANGAN 23.802.835,61 23.679.060,91 32.839.987.506,93 17.522.902.923,93 12.906.066.630,93 13.159.510.764,93
ASET LAINNYA
Tagihan Piutang Penjualan Angsuran - - - - - -
Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah - - - - - -
Kemitraan dengan pihak ketiga - - - - - -
Aset Tidak Berwujud 7.529.998.795,00 17.251.670.815,00 26.836.209.329,00 34.443.037.704,00 40.038.345.204,00 47.084.125.204,00
Aset Lain-Lain 3.358.118.711,00 65.670.491.403 66.000.859.072,00 75.884.696.785,40 83.734.649.962,00 88.172.136.454,00
Akumulasi Amortisasi (7.753.864.080,00) (12.507.329.388) (16.815.959.489) (22.195.839.527)
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya - - - - - (87.240.691.498)
Aset Rusak Berat/Proses Penghapusan - - - - - -
JUMLAH ASET LAINNYA 10.888.117.506,00 82.922.162.217,82 85.083.204.321,00 97.820.405.101,40 106.957.035.677,00 25.819.730.632,98
JUMLAH ASET 2.343.007.692.903,47 2.522.341.733.839,27 2.046.000.766.144,40 2.244.498.918.304,14 2.462.640.610.500,74 2.694.481.844.675,07

KEWAJIBAN 6.135.727.272,00 12.510.827.441,00


KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Perhitungan Pihak Ketiga 11.043.649.344,00 2.046.023.150,00 - 20.019.304.625,00 925.153.535,00 82.490.654,00
Utang Bunga 397.079.625,00 397.079.625,00 397.079.625,00 397.079.625,00 397.079.625,00 397.079.625,00
Utang Gaji 222.722.341,00 67.874.961,00 240.500,00 202.318.315,00 5.450.167,00 -
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 2.837.425.021,00 2.837.425.021,00 2.825.425.021,00 2.670.925.021,00 2.660.925.021,00 -
Pendapatan diterima dimuka - - - - - 404.341.029
Utang Beban - - - - - 2.889.082.674
Utang Jangka Pendek Lainnya 963.417.600,00 - - 1.230.559.866,00 2.147.118.924,00 8.737.833.459,00
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 15.464.293.931,00 5.348.402.757,00 3.222.745.146,00 24.520.187.452,00 6.135.727.272,00 12.510.827.441,00
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Utang Dalam Negeri - - - - - -
Utang Luar Negeri - - - - - -
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG - - - - - -
JUMLAH KEWAJIBAN 15.464.293.931,00 5.348.402.757,00 3.222.745.146,00 24.520.187.452,00 6.135.727.272,00 12.510.827.441,00

III.15
Pemerintah
Kabupaten Gowa

TAHUN
URAIAN
2010 2011 2012 2013 2014 2015*
EKUITAS DANA - - - - 2.681.971.017.234,07
EKUITAS DANA LANCAR
Sisa Lebih Pembayaran Anggaran
87.600.562.447,48 111.644.659.709,28 143.072.409.765,30 185.511.614.820,95 148.024.869.835,79
(SILPA)
Cadangan untuk Piutang 13.416.797.676,38 17.356.888.051,10 8.835.451.661,00 22.659.403.080,00 31.592.455.914,38
Cadangan penyisihan Piutang (3.469.751.750,00) (3.470.451.500,00) (11.203.545.329,00) (4.645.565.096,30)
Cadangan untuk Persediaan 7.302.312.493,00 6.222.317.789,00 6.864.991.910,00 6.076.058.262,00 9.147.531.414,00
Dana yg hrs disediakan u/ pemb.utang jk.
(15.241.571.590,00) (5.280.527.796,00) (3.222.504.646,00) (24.317.869.137,00) (6.130.277.105,00)
Pendek
Pendapatan yang ditangguhkan 129.694.859,22 18.447.180,74 6.357.771,17 10.577.326,86 602.986.413,94
Selisih Kasda - - - - -
Cadangan untuk Biaya dibayar Dimuka - - - - -
JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR 93.207.795.886,08 126.492.033.184,12 152.086.254.961,47 178.736.239.023,81 178.592.001.376,81 -
EKUITAS DANA INVESTASI
Diinvestasikan dalam investasi jangka
10.877.207.661,23 10.203.420.499,00 13.196.714.823,00 13.293.909.477,00 15.881.098.962,00
panjang
Diinvestasikan dalam aset tetap 2.212.546.475.083,55 2.297.352.036.119,45 1.759.571.859.386,00 1.912.605.274.326,00 2.142.168.680.582,00
Diinvestasikan dalam aset lainnya 10.888.117.506,00 82.922.162.217,82 85.083.204.321,00 97.820.405.101,40 106.957.035.677,00
Dana yg hrs disediakan u/ pemb.utang jk.
- - - -
Panjang
JUMLAH EKUITAS DANA INVESTASI 2.234.311.800.250,78 2.390.477.618.837,27 1.857.851.778.530,00 2.023.719.588.904,40 2.265.006.815.221,00 -
EKUITAS DANA CADANGAN
Diinvestasikan dalam dana cadangan 23.802.835,61 23.679.060,91 32.839.987.507 17.522.902.923,93 12.906.066.630,93
JUMLAH EKUITAS DANA CADANGAN 23.802.835,61 23.679.060,91 32.839.987.506,93 17.522.902.923,93 12.906.066.630,93 -
JUMLAH EKUITAS DANA 2.327.543.398.972,47 2.516.993.331.082,30 2.042.778.020.998,40 2.219.978.730.852,14 2.456.504.883.228,74 2.681.971.017.234,07
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 2.343.007.692.903,47 2.522.341.733.839,30 2.046.000.766.144,40 2.244.498.918.304,14 2.462.640.610.500,74 2.694.481.844.675,07

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kab. Gowa (Data Diolah), 2016

Rasio kewajiban terhadap aset adalah kewajiban dibagi dengan aset,


sedangkan rasio kewajiban terhadap ekuitas adalah kewajiban dibagi dengan
ekuitas.Rasio Lancar digunakan untuk melihat kemampuan Pemerintah
Kabupaten Gowa dalam melunasi hutang jangka pendeknya.Semakin besar
rasio yang diperoleh, semakin lancar hutang pembayaran jangka pendeknya.

Berdasarkan perhitungan, nilai rasio lancar Neraca Keuangan


Pemerintah Kabupaten Gowa mengindikasikan bahwa Pemerintah dapat
dengan mudah mencairkan aset lancarnya untuk membayar seluruh hutang
atau kewajiban jangka pendeknya.Walaupun begitu, perlu diperhatikan nilai
rasio lancar yang semakin menurun.Nilai rasio yang semakin kecil dapat
menunjukkan semakin berkurangnya kemampuan pemerintah daerah dalam
melunasi kewajibannya.

Quick Ratio lebih akurat dibandingkan rasio lancar (current ratio)


karena Quick ratio telah mempertimbangkan persediaan dalam
perhitungannya.Sebaiknya ratio ini tidak kurang dari 1.Berdasarkan
perhitungan diperoleh nilai quick ratio neraca keuangan Pemerintah

III.16
Pemerintah
Kabupaten Gowa

Kabupaten Gowa menunjukkan bahwa kemampuan aset lancar Pemerintah


Kabupaten Gowa setelah dikurangi persediaan, mempunyai kemampuan
yang cukup kuat untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya.

3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu

Selama ini kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu dapat diuraikan


sebagai berikut :

3.2.1 Arah dan Kebijakan Pendapatan Daerah

Dalam rangka mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah yang luas


nyata dan bertanggung jawab, maka pembiayaan pemerintahan dan
pembangunan daerah yang berasal dari sumber-sumber pendapatan daerah
khususnya sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) perlu ditingkatkan
sehingga kemandirian daerah dalam membiayai penyelenggaraan
pemerintahan di daerah dapat terwujud. Hal ini diarahkan agar penerimaan,
pengelolaan dan pemanfaatan sumber-sumber pendapatan daerah
disesuaikan dengan kondisi dan keadaan jumlah penduduk, geografis dan
luas wilayah dengan tetap memperhatikan prinsip efisiensi, efektivitas dan
akuntabilitas.

Dengan mengacu pada uraian di atas, pendapatan daerah diarahkan


agar dalam penerimaan, pengelolaan dan pemanfaatannya dapat
mewujudkan Kabupaten Gowa sejajar dengan kabupaten termaju lainnya di
Indonesia dan menjadi daerah andalan di Sulawesi Selatan. Dengan arahan
tersebut, maka kebijakan pendapatan daerah meliputi:

a. Optimalisasi pemanfaatan dan pengelolaan pendapatan dari sumber daya


yang ada. Dengan potensi sumberdaya alam yang dimiliki, khususnya
bahan galian golongan C, yang masih menjadi primadona hendaknya
memperhatikan pengembangan dan kelestariannya.

b. Intensifikasi pemungutan PBB Diusahakan agar terjadi kesesuaian antara


target PBB dengan potensi PBB baik sektor perkotaan maupun pedesaan
yang ditunjang oleh akuratnya data potensi PBB, sarana dan prasarana
pendukung yang memadai, di samping peningkatan pengawasan dan

III.17
Pemerintah
Kabupaten Gowa

keterpaduan tugas serta pengembangan sumberdaya manusia pengelola


pendapatan daerah.

c. Penyempurnaan dan penambahan jenis pajak dan retribusi Atas dasar


kewenangan yang diberikan kepada daerah untuk menggali sumber-
sumber penerimaan khususnya dari sektor pajak dan retribusi, maka
diperlukan evaluasi dan pengkajian ulang jenis Obyek pajak dan retribusi
dalam rangka penyempurnaan dan penambahannya.

3.2.2 Arah dan Kebijakan Belanja Daerah

Fokus kebijakan Belanja Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Gowa


diarahkan pada peningkatan profesionalisme dan kinerja pengelolaan
belanja daerah dan tetap mengacu pada ketiga fungsinya yaitu
pertumbuhan, pemerataan dan stabilitas.

Kebijakan umum belanja daerah mengacu pada kebijakan yang


tertuang dalam RPJMD Tahun 2016-2021 pembangunan Kabupaten Gowa
merupakan payung atau dokumen induk perencanaan pembangunan yang
mengarahkan seluruh kegiatan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan menjadi terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan
sehingga berkedudukan sebagai acuan bagi semua pelaku utama
pembangunan dan berfungsi sebagai pedoman dalam mengembangkan
program dan kegiatan pembangunan di Kabupaten Gowa.

Dengan dasar norma perencanaan dan pelaksanaan anggaran, maka


dalam penyusunan belanja daerah Kabupaten Gowa tetap memperhatikan
prinsip-prinsip anggaran, yaitu prinsip keadilan, prinsip efisiensi dan
efektivitas serta prinsip transparansi dan akuntabilitas anggaran. Bertitik
tolak pada arah kebijakan dimaksud, maka pemerintah telah mengadakan
beberapa langkah penyempurnaan dan peningkatan alokasi dana
perimbangan keuangan berupa peningkatan alokasi dana ke daerah dengan :

a. Meningkatkan penerimaan Dana Bagi Hasil, baik Dana Bagi Hasil Pusat
maupun Dana Bagi Hasil Provinsi yang didalamnya termasuk dana alokasi
umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) guna memberikan

III.18
Pemerintah
Kabupaten Gowa

keleluasaan dan kemandirian daerah dalam merencanakan dan


melaksanakan penggunaan dana tersebut.

b. Memberikan kewenangan perencanaan dan pelaksanaan anggaran


melalui pendelegasian pemrosesan DIPA dan Dokumen anggaran lainnya
di daerah dan dilaksanakan dengan bertumpu pada ketentuan
penatausahaaan dan pengelolaan keuangan Daerah.

3.2.3 Arah dan Kebijakan Umum Pembiayaan Daerah

Pembiayaan Belanja diarahkan pada pemanfaatan dana untuk


menunjang upaya peningkatan akses usaha kecil menengah untuk sumber
daya modal serta penguatan kewirausahaan pemerintahan daerah melalui
penyertaan modal.

Kebijakan pembiayaan meliputi hal-hal sebagai berikut:


a. Mengupayakan peningkatan penghimpunan dana tabungan masyarakat
dan tabungan pemerintah untuk dapat menggerakkan investasi
pembangunan di daerah.
b. Pembiayaan pembangunan sektor swasta dan masyarakat diprioritaskan
pada kegiatan-kegiatan yang lebih berorientasi ekonomi utamanya
untuk mendukung pemulihan ekonomi pasca krisis.
c. Pembiayaan dari sektor pemerintah berorientasi pada kegiatan-
kegiatan yang lebih berorientasi ekonomi dan pencapaian keunggulan
kompetitif daerah.
d. Program-program yang diarahkan untuk dibiayai dengan dana
pemerintah, pengalokasian rencana pembiayaannya diatur berdasarkan
pembagian kewenangan dan tanggung jawab antar instansi/unit kerja.
e. Optimalisasi pengelolaan pembiayaan untuk menutupi defisit antara
Anggaran Pendapatan dan Belanja yang dianggarkan pada tahun
berjalan.

3.3 Kerangka Pendanaan

Dalam kerangka pendanaan ini akan dijelaskan berkaitan dengan proyeksi


Keuangan Daerah yang akan dikelola Pemerintah Kabupaten Gowa selama lima
tahun ke depan tahun 2016 sampai dengan 2021, yang meliputi; proyeksi

III.19
Pemerintah
Kabupaten Gowa

pendapatan daerah, proyeksi belanja daerah yang akan dilakukan Pemerintah


Daerah Kabupaten Gowa, baik belanja tidak langsung maupun belanja
langsung, demikian pula dengan proyeksi penerimaan pembiayaan daerah
maupun pengeluaran pembiayaan daerah.

Penyusunan proyeksi keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Gowa


selama lima tahun ke depan tersebut didasarkan pada asumsi-asumsi yang
diperoleh berdasarkan analisis data historis keuangan daerah beberapa tahun
sebelumnya berupa trend pertumbuhan pendapatan, belanja serta
pembiayaan, prediksi kondisi makro ekonomi ke depan, pertumbuhan ekonomi
dan inflasi, serta prediksi belanja wajib maupun pilihan yang direncanakan
lima tahun ke depan dalam rangka pencapaian visi,misi dan pembangunan
daerah khususnya peningkatan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum
serta daya saing daerah.

3.3.1 Analisis Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama

Analisis terhadap realisasi pengeluaran wajib dan mengikat ditujukan


untuk menghitung kebutuhan pendanaan belanja dan pengeluaran
pembiayaan yang tidak dapat dihindari atau harus dibayar dalam satu tahun
anggaran.

Adapun pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama


Kabupaten Gowa dalam lima tahun dalam disajikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.9
Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
Tahun 2010-2015 di KabupatenGowa
Tahun
No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015*
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
A Belanja Tidak Langsung 438.100.389.834 501.551.688.787 552.871.448.472 603.783.972.758 672.030.125.357 862.792.796.995
1 Belanja Gaji dan Tunjangan 354.157.902.750 391.530.943.475 428.229.413.170 450.154.461.490 478.936.429.973 520.984.609.475
2 Tambahan Penghasilan PNS 45.932.339.072 73.166.382.205 98.865.625.013 123.859.627.300 163.749.537.384 182.422.173.950
Belanja Penerimaan Anggota dan
3 Pimpinan DPRD serta operasional 2.800.700.000 2.746.500.000 2.775.000.000 2.899.000.000 2.782.570.000 3.671.000.000
KDH/WKDH
4 Belanja Pemungutan Pajak Daerah 1.476.446.451 2.092.578.152 642.014.568 381.068.505 - -
5 Belanja Bunga - - - - - -
6 Belanja Subsidi - - - - - -
7 Belanja Hibah 12.595.942.300 3.733.227.000 1.540.397.500 1.004.085.000 1.881.995.000 25.912.826.600

III.20
Pemerintah
Kabupaten Gowa

Tahun
No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
8 Belanja Bantuan Sosial 4.372.740.057 10.117.709.163 2.417.811.300 1.831.417.906 2.441.754.000 1.017.500.000
Belanja Bagi hasil Kepada
9 Provinsi/Kabupaten/Kota dan 318.478.704 18.164.348.792 1.046.174.065 - 2.320.868.279 1.675.443.700
Pemerintah Desa
Belanja Bantuan Keuangan Kepada
10 Provinsi/Kabupaten/Kota dan 16.445.840.500 - 17.355.012.856 23.654.312.557 19.916.970.721 117.418.560.765
Pemerintah Desa
11 Belanja Tidak Terduga - - - - - -
B Belanja Langsung 80.558.713.930 108.424.156.779 99.559.737.783 135.957.586.930 146.094.809.880 138.353.213.055
Belanja Honorarium PNS khusus untuk
1 - - - - - -
guru dan tenaga medis
2 Belanja Beasiswa pendidikan PNS - - - - - -
Belanja jasa kantor(khusus tagihan
3 bulanan kantor seperti listrik,air,telepon 32.019.463.514 41.410.429.551 45.601.503.038 55.354.457.852 82.177.109.740 76.120.851.878
dll)
Belanja sewa gedung kantor (yg telah
4 694.570.000 263.195.000 1.428.169.800 878.222.000 1.641.470.000 2.258.205.958
ada kontrak jangka panjangnya)
5 Belanja Bahan Habis Pakai 5.085.268.072 12.193.178.739 5.244.599.150 5.716.206.793 6.263.122.432 6.067.177.500
6 Belanja Bahan/Material 15.244.253.766 17.969.632.257 18.972.919.343 35.546.925.143 22.085.743.670 25.746.540.862
Belanja Perawatan Kendaraan
7 4.214.915.878 4.262.031.742 5.287.932.156 6.184.817.220 7.937.198.889 8.181.431.263
Bermotor
8 Belanja Cetak dan Penggandaan 16.307.716.881 19.932.657.647 14.764.537.930 18.358.659.533 12.893.990.853 6.692.407.560
9 Belanja Sewa Sarana Mobilitas 351.100.000 302.910.000 588.572.000 436.270.000 342.100.000 318.500.000
10 Belanja Pemeliharaan 4.418.193.319 9.691.905.843 5.345.329.766 6.133.006.689 7.373.777.021 6.881.817.608
11 Belanja Jasa Konsultasi 633.496.000 707.505.000 536.710.500 5.098.018.400 3.288.579.000 3.414.495.000
12 Belanja Premi Asuransi 260.034.000 485.034.000 503.411.600 669.784.800 418.088.275 562.720.426
Belanja sewa perlengkapan dan
13 peralatan kantor (yg telah ada kontrak 1.329.702.500 1.205.677.000 1.286.052.500 1.581.218.500 1.673.630.000 2.109.065.000
jangka panjangnya)
C Pembiayaan Pengeluaran 4.482.777.198 12.849.171.098 46.269.457.596 9.418.157.358 30.136.965.056 4.749.043.735
1 Pembentukan Dana Cadangan - - 42.816.308.446 7.918.152.039 25.000.000.000 -
Penyertaan Modal/Investasi Pemerintah
2 - - 1.373.000.000 1.500.000.000 5.000.000.000 597.496.000
Daerah
3 Pembayaran Pokok Utang 4.482.777.198 12.849.171.098 2.080.149.150 5.319 121.313.375 4.065.514.690
4 Pemberian Pinjaman Daerah - - - - 15.651.681 86.033.045
Total 523.141.880.962 622.825.016.664 698.700.643.851 749.159.717.046 848.261.900.293 1.005.910.243.399

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kab. Gowa (Data Diolah), 2016

3.3.2 Proyeksi Data Masa Lalu

Hal utama yang perlu diperkirakan dalam penghitungan kemampuan


anggaran adalah pendapatan daerah. Ini karena akan berkaitan dengan
kapasitas pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan dan
memberikan pelayanan kepada publik.

Proyeksi data masa yang akan datang merupakan proyeksi data untuk
lima tahun kedepanyang didasarkan pada rata-rata pertumbuhan selama
lima tahun yang lalu. Adapun proyeksi untuk lima tahun ke depan, meliputi :

III.21
Pemerintah
Kabupaten Gowa

proyeksi pendapatan, belanja dan proyeksi pengeluaran wajib dan mengikat


serta prioritas utama.

3.3.2.1 Proyeksi Pendapatan Daerah 2016 sampai dengan 2021

Tabel 3.10
Hasil Proyeksi Pendapatan Daerah
Tahun 2016-2021 di Kabupaten Gowa

URAIAN TAHUN ANGGARAN


PENDAPATAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PENDAPATAN 1.622.476.532.229,00 1.685.254.385.939,25 1.773.737.586.237,00 1.868.701.126.885,04 1.970.623.238.426,04 2.080.017.628.944,17
PENDAPATAN ASLI DAERAH 159.979.473.977,00 145.045.181.917,75 150.017.903.264,14 155.239.260.677,84 60.721.685.962,24 166.478.232.510,85
Pendapatan Pajak Daerah 65.675.635.430,00 70.675.635.430,00 74.209.417.201,50 77.919.888.061,58 81.815.882.464,65 85.906.676.587,89
Hasil Retribusi Daerah 66.895.465.692,00 45.590.754.990,00 45.590.754.990,00 45.590.754.990,00 45.590.754.990,00 45.590.754.990,00
Hasil Pengelolaan Kekayaaan Daerah yang
3.425.000.000,00 3.596.250.000,00 3.776.062.500,00 3.964.865.625,00 4.163.108.906,25 4.371.264.351,56
Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang
23.983.372.855,00 25.182.541.497,75 26.441.668.572,64 27.763.752.001,27 29.151.939.601,33 30.609.536.581,40
Sah
DANA PERIMBANGAN .293.053.877.776,00 1.358.057.785.009,80 1.427.906.907.535,29 1.502.963.132.611,80 .583.615.413.848,75 1.670.281.797.422,15
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 24.062.200.676,00 25.265.310.709,80 26.528.576.245,29 27.855.005.057,55 9.247.755.310,43 30.710.143.075,95
Dana Alokasi Umum 850.677.296.000,00 914.478.093.200,00 983.063.950.190,00 1.056.793.746.454,25 .136.053.277.438,32 1.221.257.273.246,19
Dana Alokasi Khusus 418.314.381.100,00 418.314.381.100,00 418.314.381.100,00 418.314.381.100,00 18.314.381.100,00 418.314.381.100,00
Dana Insentif Daerah - - - - - -
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG
169.443.180.476,00 182.151.419.011,70 195.812.775.437,58 210.498.733.595,40 226.286.138.615,05 243.257.599.011,18
SAH
Pendapatan Hibah - - - - - -
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi 53.544.436.876,00 57.560.269.641,70 61.877.289.864,83 66.518.086.604,69 71.506.943.100,04 76.869.963.832,54
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 83.741.410.000,00 90.022.015.750,00 96.773.666.931,25 104.031.691.951,09 111.834.068.847,43 120.221.624.010,98
Bantuan Keuangan dari
32.157.333.600,00 34.569.133.620,00 37.161.818.641,50 39.948.955.039,61 42.945.126.667,58 46.166.011.167,65
Provinsi/Pemerintah Daerah Lainnya
- - - - -

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kab. Gowa (Data Diolah), 2016

Proyeksi pendapatan dilakukan berdasarkan berdasarkan pertumbuhan


rata-rata pendapatan selama lima tahun. Proyeksi pendapatan ini mengacu
pada rata-rata pertumbuhan pendapatan dari tahun 2016 sampai dengan tahun
2021 sebesar 5,10% per tahun. Berdasarkan perhitungan proyeksi pendapatan
untuk tahun 2016 sebesar Rp 1,6 trilyun dan meningkat menjadi Rp 2 trilyun
lebih di akhir tahun RPJMD (2021).

Komponen pendapatan yang berkontribusi paling besar diproyeksikan dari


Dana Perimbangan.Meskipun demikian, komponen lain juga berkontribusi yaitu
dari Pendapatan Asli Daerah dan Lain-lain Pendapatan yang Sah. Untuk
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah seperti yang diproyeksikan diatas, masih
banyak yang dapat dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Gowa, seperti
dengan melakukan penyempurnaan berbagai regulasi yang ada, identifikasi

III.22
Pemerintah
Kabupaten Gowa

obyek dan wajib pajak, identifikasi obyek retribusi dan pengelolaan sumber
daya daerah lainnya yang produktif, termasuk mengoptimalkan Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang
telah dialihkan pengelolaannya kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Gowa.

3.3.2.2 Proyeksi Belanja Daerah 2016 sampai dengan 2021

Proyeksi belanja daerah dilakukan dengan menggunakan asumsi-asumsi


yang didasarkan pada data historis perkembangan pertumbuhan belanja tidak
langsung dan belanja langsung beberapa tahun sebelumnya, rencana-rencana
strategis Pemerintah Kabupaten Gowa lima tahun ke depan dalam rangka
memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Proyeksi belanja daerah Kabupaten Gowa dapat dilihat dari tabel, sebagai
berikut :

Tabel 3.11
Proyeksi Belanja Daerah
Tahun 2016-2021 di Kabupaten Gowa
TAHUN ANGGARAN
URAIAN
BELANJA 2016 2017 2018 2019 2020 2021
BELANJA 1.643.415.333.277,00 1.685.254.385.939,35 1.773.737.586.237,78 1.868.701.126.885,95 1.970.623.238.426,12 2.080.017.628.944,13
BELANJA TIDAK
1.017.743.174.595,10 1.057.122.322.391,44 1.112.625.448.693,28 1.172.193.045.497,32 1.236.120.641.197,74 1.304.735.447.517,63
LANGSUNG
Belanja Pegawai 840.352.000.314,10 872.867.422.360,45 918.696.429.391,07 967.881.066.501,66 1.020.665.486.867,67 1.077.320.377.570,69

Belanja Bunga - - - - - -

Belanja Subsidi - - - - - -

Belanja Hibah 5.000.000.000,00 5.193.463.000,00 5.466.140.581,35 5.758.797.748,08 6.072.882.577,26 6.409.988.289,12


Belanja Bantuan Sosial 2.046.050.000,00 2.125.216.994,23 2.236.799.387,30 2.356.557.626,49 2.485.084.279,44 2.623.031.307,79
Belanja Bagi Hasil Kepada
Prov/Kab/Kota dan 1.675.443.700,00 1.740.270.972,91 1.831.642.160,07 1.929.708.281,32 2.034.954.570,98 2.147.914.899,22
Pemdes
Belanja Bantuan Keuangan
Kepada Prov/Kab./Kota 168.169.680.581,00 174.676.602.763,85 183.847.823.115,36 193.691.035.564,96 204.254.944.644,67 215.593.136.621,90
dan Pemdes dan Parpol
Belanja Tidak Terduga 500.000.000,00 519.346.300,00 546.614.058,14 575.879.774,81 607.288.257,73 640.998.828,91
BELANJA LANGSUNG 625.672.158.681,90 628.132.063.547,92 661.112.137.544,50 696.508.081.388,63 734.502.597.228,38 775.282.181.426,50
Belanja Pegawai 41.869.233.552,18 43.489.263.058,32 45.772.666.815,20 48.223.335.396,48 50.853.918.342,36 53.677.327.888,73
Belanja Barang dan Jasa 292.529.438.423,72 303.848.162.972,87 319.801.710.769,76 336.923.894.364,38 355.303.092.801,95 375.029.520.514,32
Belanja Modal 291.273.486.706,00 280.794.637.516,72 295.537.759.959,54 311.360.851.627,77 328.345.586.084,06 346.575.333.023,45

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kab. Gowa (Data Diolah), 2016

Belanja Daerah diproyeksikan sebesar 5,10% per tahun. Proyeksi belanja


daerah Kabupaten Gowa lima tahun ke depan akan diprioritaskan untuk

III.23
Pemerintah
Kabupaten Gowa

keperluan belanja langsung yang merupakan belanja untuk melaksanakan


program kegiatan pelayanan dan pembangunan pada berbagai bidang dengan
tujuan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

3.3.2.3 Proyeksi Pembiayaan 2016 sampai dengan 2021

Apabila dikaitkan antara proyeksi pendapatan daerah dengan proyeksi


belanja daerah Kabupaten Gowa, maka jumlah pendapatan yang ada tidak
mencukupi untuk mendanai seluruh belanja kegiatan yang direncanakan, atau
terdapat defisit anggaran, sehingga harus ditanggulangi atau didanai dengan
pembiayaan daerah yang bersumber dari SILPA.

Penerimaan pembiayaan yang diharapkan pemerintah daerah Kabupaten


Gowa adalah Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) dan penerimaan piutang
daerah, di bawah dapat dilihat proyeksi Pembiayaan Daerah untuk lima tahun
ke depan baik penerimaan pembiayaan maupun pengeluaran pembiayaan.

Untuk proyeksi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gowa 5 tahun ke depan


dipengaruhi oleh kondisi perekonomian nasional dan regional. Berdasarkan
proyeksi tersebut, maka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gowa untuk tahun
2016-2021 diproyeksikan dengan asumsi bahwa kondisi perekonomian nasional
relatif sama dengan kondisi perekonomian daerah, perekonomian global tidak
mengalami perburukan dalam periode tersebut, stabilitas sektor keuangan
sudah pulih, serta harga komoditas pangan dan energi menyesuaikan secara
bertahap dan tidak mengalami gejolak tajam.

Adapun proyeksi dari pembiayaan umum daerah dapat dilihat dari tabel
berikut ini :

III.24
Pemerintah
Kabupaten Gowa

Tabel 3.12
Proyeksi Pembiayaan Umum Daerah
Tahun 2016-2021 di Kabupaten Gowa

URAIAN TAHUN ANGGARAN

BELANJA 2016 2017 2018 2019 2020 2021

PEMBIAYAAN DAERAH

PENERIMAAN PEMBIAYAAN 24,927,229,731.00 4,191,838,545.83 4,405,622,311.67 4,630,309,049.57 4,866,454,811.09 5,114,644,006.46


Sisa Lebih Perhitungan
24,927,229,731.00 4,191,838,545.83 4,405,622,311.67 4,630,309,049.57 4,866,454,811.09 5,114,644,006.46
Anggaran
Tahun Anggaran Sebelumnya - - - - - -

BELANJA LANGSUNG 3,988,428,683.00 4,191,838,545.83 4,405,622,311.67 4,630,309,049.57 4,866,454,811.09 5,114,644,006.46

Pembentukan Dana Cadangan - - - - - -


Penyertaan Modal/Investasi
-
Pemerintah Daerah
Pembayaran Pokok Utang 229,434,090

Pemberian Pinjaman Daerah 3,758,994,593 4,191,838,545.83 4,405,622,311.67 4,630,309,049.57 4,866,454,811.09 5,114,644,006.46

PEMBIAYAAN NETTO 20,938,801,048.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00


Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah, 2016

3.3.3 Perhitungan Kerangka Pendanaan

Kebijakan anggaran merupakan acuan umum dari rencana kerja


pembangunan dan merupakan bagian dari perencanaan operasional anggaran
dan alokasi sumberdaya.Sementara itu kebijakan keuangan daerah diarahkan
pada kebijakan penyusunanprogram dan indikasi kegiatan pada pengelolaan
pendapatan dan belanja daerahsecara efektif dan efisien.

Adapun proyeksi belanja dan pengeluaran wajib dan mengikat serta


prioritas utama disajikan dalam tabel sebagai berikut ini:

III.25
Pemerintah
Kabupaten Gowa

Tabel 3.13.
Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat
serta Prioritas UtamaTahun 2016-2021 di Kabupaten Gowa

Tkt
Pertu Proyeksi
Data Tahun
No Uraian mbuh
Dasar (Rp)
an 2016 2017 2018 2019 2020 2021
(%) Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Belanja Tidak
A 993,231,383,265.10 5.1 993,231,383,265 1,038,140,986,632 1,092,653,560,284 1,151,136,186,253 1,213,954,677,607 1,281,296,545,259
Langsung
1 Belanja Gaji dan 592,960,954,174 592,960,954,174 617,456,765,657 650,514,444,039 686,447,975,080 725,567,367,665 768,001,482,509
Tunjangan
2 Tambahan Penghasilan 226,200,962,000 226,200,962,000 237,737,211,062 249,861,808,826 262,604,761,076 275,997,603,891 290,073,481,690
PNS (Sertifikasi Guru)
Belanja Penerimaan
3 Anggota dan Pimpinan 3,802,000,000 3,802,000,000 3,995,902,000 4,199,693,002 4,413,877,345 4,638,985,090 4,875,573,329
DPRD serta operasional
KDH/WKDH
4 Belanja Pemungutan 422,342,810 422,342,810 443,882,293 466,520,290 490,312,825 515,318,779 541,600,037
Pajak Daerah
5 Belanja Bunga - - - - - - -
Belanja Bagi hasil
6 Kepada 1,675,443,700 1,675,443,700 1,760,891,329 1,850,696,786 1,945,082,323 2,044,281,521 2,148,539,879
Provinsi/Kabupaten/Kota
dan Pemerintah Desa
Belanja Bantuan
7 Keuangan Kepada 168,169,680,581 168,169,680,581 176,746,334,291 185,760,397,339 195,234,177,604 205,191,120,662 215,655,867,815
Provinsi/Kabupaten/Kota
dan Pemerintah Desa
Belanja Langsung 5.1
B 3,484,429,088.00 3,484,429,088 3,662,134,971 3,848,903,855 4,045,197,952 4,251,503,047 4,468,329,703

1 Belanja Honorarium PNS - - - - - - -


khusus untuk guru dan
tenaga medis
2 Belanja Beasiswa - - - - - - -
Pendidikan PNS
Belanja Jasa Kantor
3 (khusus tagihan bulanan 3,484,429,088.00 3,484,429,088 3,662,134,971 3,848,903,855 4,045,197,952 4,251,503,047 4,468,329,703
kantor seperti
listrik,air,telepon dll)
Belanja Sewa Gedung
4 Kantor (yg telah ada - - - - - - -
kontrak jangka
panjangnya)
Belanja Sewa
Perlengkapan dan
5 Peralatan Kantor (yg - - - - - - -
telah ada kontrak jangka
panjangnya)
C Pengeluaran 3,988,428,683.00 5.1 3,988,428,683 4,191,838,546 4,405,622,312 4,630,309,050 4,866,454,811 5,114,644,006
Pembiayaan
1 Pembentukan Dana - - - - - - -
Cadangan
Penyertaan
2 Modal/Investasi - - - - - - -
Pemerintah Daerah
Pembayaran Pokok
3 Utang 229,434,090 229,434,090 241,135,229 253,433,125 266,358,215 279,942,484 294,219,550
4 Pemberian Pinjaman 3,758,994,593 3,758,994,593 3,950,703,317 4,152,189,186 4,363,950,835 4,586,512,328 4,820,424,456
Daerah
Total 1,000,704,241,036.10 1,000,704,241,036 1,045,994,960,149 1,100,908,086,451 1,159,811,693,254 1,223,072,635,466 1,290,879,518,968

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kab. Gowa (Data Diolah), 2016

III.26
Pemerintah
Kabupaten Gowa

Perkiraan kapasitas kemampuan keuangan daerah dapat disajikan secara


indikatif dan disesuaikan dengan kondisi dan informasi pada saat perencanaan
dan penganggaran setiap tahun. Selengkapnya secara indikatif tersaji dalam
tabel sebagai berikut:

Tabel 3.14.
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
Untuk Mendanai Pembangunan Daerah
Tahun 2016-2021 di Kabupaten Gowa

TAHUN ANGGARAN
No URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1.
Pendapatan 1,622,476,532,229.00 1,685,254,385,939.25 1,773,737,586,237.00 1,868,701,126,885.04 1,970,623,238,426.04 2,080,017,628,944.17

2. Pencairan Dana
Cadangan - - - - - -

3. Sisa Lebih Riil


Perhitungan Anggaran 24,927,229,731.00 10,000,000,000.00 10,510,000,000.00 11,046,010,000.00 11,609,356,510.00 12,201,433,692.01

Total Penerimaan 1,647,403,761,960.00 1,695,254,385,939.25 1,784,247,586,237.00 1,879,747,136,885.04 1,982,232,594,936.04 2,092,219,062,636.18

Dikurangi :

4 Belanja Pengeluaran
Pembiayaan yang Wajib 1,000,704,241,036.10 1,045,994,960,149.33 1,100,908,086,450.51 1,159,811,693,254.41 1,223,072,635,465.66 1,290,879,518,967.68
dan Mengikat serta
Prioritas Utama
Kapasitas Riil
Kemampuan Daerah 646,699,520,923.90 649,259,425,789.92 683,339,499,786.50 719,935,443,630.63 759,159,959,470.38 801,339,543,668.50

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kab. Gowa (Data Diolah), 2016

Dari hasil analisis pembiayaan riil daerah ini, dapat ditentukan persentase
kerangka pendanaan berdasarkan prioritas. Adapun tabel kerangka pendanaan
untuk tahun 2016 sampai dengan tahun 2021 disajikan dalam tabel berikut ini :

III.27
Pemerintah
Kabupaten Gowa

Tabel 3.15.
Kerangka Pendanaan
Alokasi Kapasitas Rill Keuangan Daerah
Tahun 2016-2021 di Kabupaten Gowa

TAHUN ANGGARAN
Jenis
No 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Dana
% Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Rp

1 Prioritas I 51.67 334,145,262,377.00 51.67 335,458,994,409.78 51.67 353,072,268,911.27 51.67 371,975,758,188.78 51.67 392,267,035,797.97 51.67 414,045,701,625.48

2 Prioritas II 45.08 291,526,896,304.90 45.08 292,673,069,138.14 45.08 308,039,868,633.23 45.08 324,532,323,199.86 45.08 342,235,561,430.41 45.08 361,236,479,801.02

3 Prioritas III 3.25 21,027,362,242.00 3.25 21,127,362,242.00 3.25 22,227,362,242.00 3.25 23,427,362,242.00 3.25 24,657,362,242.00 3.25 26,057,362,242.00

Total 100 646,699,520,923.90 100 649,259,425,789.92 100 683,339,499,786.50 100 719,935,443,630.63 100 759,159,959,470.38 100 801,339,543,668.50

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kab. Gowa (Data Diolah), 2016

Prioritas I merupakan program pembangunan daerah dengan visi dan


misiatau program unggulan/dedicatedKepala Daerah yang definitif
harusdilaksanakan oleh daerah pada periode lima tahun mendatang. Program
prioritas I berhubungan langsung dengan kepentingan publik, bersifat
monumental, berskalabesar, dan memiliki kepentingan dan nilai manfaat yang
tinggi, memberikan dampak luas pada masyarakat dengan daya ungkit yang
tinggi pada capaian visi/misi daerah. Di samping itu, Prioritas I juga
diperuntukkan bagi prioritasbelanja yang wajib dilaksanakan oleh Pemerintah
Daerah.
Program Prioritas II merupakan program prioritas di tingkat SKPD
yangmerupakan penjabaran per urusan yang berhubungan dengan
program/kegiatan unggulan SKPD yang paling berdampak luas pada masing-
masing segmentasimasyarakat yang dilayani sesuai dengan prioritas dan
permasalahan yang dihadapi berhubungan dengan layanan dasar serta tugas
dan fungsi SKPD termasuk peningkatan kapasitas kelembagaan yang
berhubungan dengan itu.
Prioritas III merupakan prioritas yang dimaksudkan untuk alokasi
belanja-belanja tidak langsung seperti: tambahan penghasilan PNS, belanja
hibah, belanjabantuan sosial organisasi kemasyarakatan, dan belanja tidak
terduga, belanja bantuan partai politik, biaya pemungutan pajak dan retribusi
daerah.

III.28

Anda mungkin juga menyukai