TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
KOTA SALATIGA TAHUN 2011–2016
WALIKOTA SALATIGA,
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kota Salatiga.
2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat
Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah.
3. Walikota adalah Walikota Salatiga.
4. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2010-2014, yang selanjutnya disingkat RPJMN
Tahun 2010-2014, adalah dokumen perencanaan nasional
untuk periode 5 (lima) tahun.
5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013, yang selanjutnya
disingkat RPJMD Provinsi Jawa Tengah, adalah dokumen
perencanaan daerah Provinsi Jawa Tengah untuk
periode 5 (lima) tahun.
6. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Tahun 2005-2025, yang selanjutnya disingkat RPJPD
Tahun 2005-2025, adalah dokumen perencanaan daerah
untuk periode 20 (dua puluh) tahun.
7. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang
selanjutnya disingkat RPJMD, adalah dokumen
perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
8. Rencana Kerja Pembangunan Daerah, yang selanjutnya
disingkat RKPD, dokumen perencanaan daerah untuk
periode 1 (satu) tahun.
9. Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya
disingkat SKPD, adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di
lingkungan Pemerintah Daerah.
10. Rencana Strategis SKPD, yang selanjutnya disingkat
Renstra SKPD, adalah dokumen perencanaan SKPD
untuk periode 5 (lima) tahun.
BAB II
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
Pasal 2
RPJMD Tahun 2011-2016 merupakan dokumen perencanaan
pembangunan Daerah sebagai landasan dan pedoman bagi
Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembangunan 5
(lima) tahun terhitung sejak tahun 2011 sampai dengan
tahun 2016 dan pelaksanaannya lebih lanjut dituangkan
dalam RKPD.
Pasal 3
Sistematika RPJMD disusun sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
SERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
PEMBANGUNAN DAERAH
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
DAERAH
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG
DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
BAB XI PENUTUP
Pasal 4
RPJMD Tahun 2011-2016 berikut matriknya sebagaimana
tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 5
(1) RPJMD Tahun 2011-2016 merupakan penjabaran visi,
misi, dan program Walikota hasil pemilihan umum
Walikota tahun 2011.
(2) RPJMD Tahun 2011-2016 berpedoman pada RPJPD
Tahun 2005-2025 dan memperhatikan RPJMN
Tahun 2010-2014 serta RPJMD Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2008-2013.
Pasal 6
RPJMD Tahun 2011-2016 merupakan dokumen perencanaan
pembangunan Daerah sebagai landasan dan pedoman bagi
Pemerintah Daerah dalam penyusunan Rencana Strategis dan
sebagai acuan pelaksanaan pembangunan 5 (lima) tahun
terhitung sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2016 dan
pelaksanaan lebih lanjut dituangkan dalam RKPD.
Pasal 7
RPJMD Tahun 2011-2016 wajib dilaksanakan oleh Walikota
dalam rangka penyelenggaraan pembangunan di Daerah.
Pasal 8
RPJMD Tahun 2011-2016 menjadi pedoman bagi SKPD
dalam menyusun Renstra SKPD dan sebagai acuan bagi
seluruh pemangku kepentingan di Daerah dalam pelaksanaan
kegiatan pembangunan selama periode tahun 2011 sampai
dengan tahun 2016.
BAB III
PENGENDALIAN DAN EVALUASI
Pasal 9
(1) Walikota melakukan pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan RPJMD Tahun 2011-2016.
(2) Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJMD
dilaksanakan sesuai ketentuan Peraturan Perundang-
undangan.
BAB IV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 10
RKPD Tahun 2011 dan RKPD Tahun 2012 yang ditetapkan
sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini berpedoman pada
RPJMD Tahun 2007-2012.
Pasal 11
RPJMD Tahun 2011-2016 dapat diberlakukan sebagai
pedoman penyusunan RKPD Tahun 2017 sebelum
tersusunnya RPJMD Tahun 2016-2021 yang memuat visi dan
misi Walikota hasil pemilihan umum Walikota tahun 2016.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 12
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Ditetapkan di Salatiga
pada tanggal
WALIKOTA SALATIGA,
Ttd
YULIYANTO
Diundangkan di Salatiga
pada tanggal
Ttd
AGUS RUDIANTO
DAFTAR ISI
III - 56
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH ... 150
III - 57
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
DAFTAR
GAMBAR DAN GRAFIK
III - 58
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
DAFTAR TABEL
III - 59
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
III - 60
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
BAB I
PENDAHULUAN
III - 61
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
III - 62
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
III - 63
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
III - 64
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
III - 65
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
III - 66
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
43. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pajak
Daerah;
44. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Retribusi Jasa Umum;
45. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 13 Tahun 2011 tentang
Retribusi Jasa Usaha;
46. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 14 Tahun 2011 tentang
Retribusi Perizinan Tertentu.
III - 67
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Gambar 1.1.
RPJM Nasional
RPJMD Renstra SKPD
KUA+PPAS
RKA SKPD
RAPBD
III - 68
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
BAB I PENDAHULUAN
III - 69
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
III - 70
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah pada akhir periode masa
jabatan. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome
program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang
bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan
pada akhir periode RPJMD dapat dicapai.
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
Menjelaskan program transisi untuk kurun waktu satu tahun, disiapkan
untuk melayani perencanaan pembangunan pasca masa kerja Kepala
Daerah terpilih. Program disusun untuk menjembatani kekosongan
RPJMD pada masa pemilihan Kepala Daerah. Program disiapkan untuk
dapat dilaksanakan oleh pejabat Kepala Daerah hingga terpilih dan
ditetapkannya Kepala Daerah yang akan menjabat untuk masa lima
tahun berikutnya. Selain itu, bab ini juga membahas kaidah-kaidah
pelaksanaan RPJMD, sebagai pedoman bagi tersusunnya dokumen
perencanaan di satuan-satuan kerja pemerintah daerah, seperti Renstra
SKPD dan RKPD.
BAB X PENUTUP
III - 71
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
III - 72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
BAB II
III - 73
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Sehubungan dengan hal tersebut, secara implisit makna yang terkandung dalam
//Srīr = astu swasti prajābyah śakakālātīta pada Prasasti Plumpungan maupun
Trifungsi Kota Salatiga sebagai kota pendidikan dan olah raga, kota transit pariwisata,
maupun kota perdagangan dan jasa, dapat dirasakan sejalan dan senafas dengan visi
dan misi Walikota Salatiga terpilih yaitu mewujudkan Kota Salatiga SMART Sejahtera,
Mandiri, dan Bermartabat.
Gambaran umum kondisi daerah Kota Salatiga ini disusun dengan berpedoman
pada Lampiran I dan Lampiran III Permendagri No. 54 tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
Namun karena faktor keterbatasan kapasitas fiskal dan untuk memberi fokus yang
lebih tajam kepada isi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2011-2016 ini, maka data dan
informasi yang disajikan di dalam Bab II ini dibatasi hanya pada data dan informasi
yang menyangkut isu-isu strategis yang akan ditampung pada rancangan APBD Kota
Salatiga selama lima tahun ke depan. Data dan informasi tentang bidang pemerintahan
yang tidak dianggap prioritas tidak dicantumkan di dalam Bab II ini.
Selain itu, penyajian data dan informasi pada Bab II ini juga dilakukan dengan
berpedoman pada prinsip-prinsip perencanaan sebagai berikut :
III - 74
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
dan fungsi setiap SKPD, sebagaimana telah diatur di dalam beberapa Peraturan
Daerah Kota Salatiga tentang organisasi dan tata kerja perangkat daerah.
2) Analisis dan Penyajian Data dan Informasi. Melakukan analisis data sesuai skala
prioritas dan mensinergikan kemampuan keuangan daerah sepanjang periode
2011-2016 dengan data dan informasi yang dianggap paling prioritas. Menyajikan
sebagian data ke dalam narasi dan sebagian lagi ke dalam matriks dalam rangka
memudahkan penerjemahan data dan informasi.
3) Penguraian Data dan Informasi. Menguraikan data dan informasi pada Bab II ini
dalam bentuk narasi negatif. Maksudnya adalah bahwa data dan informasi yang
tersaji di dalam Bab II ini hanya mencakup aspek-aspek yang perlu ditangani
selama lima tahun ke depan secara terfokus dan terencana. Data dan informasi
yang diuraikan mencakup kondisi infrastruktur yang ada, kondisi kesejahteraan
masyarakat, dan ketersediaan fasilitas pelayanan publik.
4) Penggunaan Tabel dan Matriks. Untuk memudahkan proses analisis data dan
informasi dan dalam rangka menuangkannya ke dalam bentuk pernyataan target
kinerja dan arah kebijakan umum pembangunan daerah, maka sebagian data dan
informasi yang disajikan di dalam bab ini dilakukan dengan menggunakan tabel
dan matriks sebagai alat bantunya. Data dan informasi yang disajikan di dalam
bab ini terdiri dari data dan informasi turunan kewenangan setiap SKPD, dengan
menggunakan Lampiran I Permendagri No. 54 tahun 2010 sebagai rujukan.
1) Sebelah Utara : Kecamatan Pabelan (Desa Pabelan dan Desa Pejaten) dan
Kecamatan Tuntang (Desa Kesongo, Desa Watuagung);
III - 75
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga dilalui oleh jalan arteri primer (jalan nasional) yang menjadi
perlintasan dua kota besar di Jawa Tengah, yakni Semarang dan Surakarta.
Kota Salatiga juga perlintasan dari Jawa Timur (jalur tengah) ke Semarang dan
Jawa Barat sehingga transportasi darat melalui Salatiga cukup ramai. Salatiga
berjarak 100 km dari Yogyakarta, 57 km dari Semarang, dan 53 km dari
Surakarta, serta secara administratif Kota Salatiga mempunyai 4 kecamatan
dan 22 kelurahan, dengan jumlah RT sebanyak 1.044 dan RW sebanyak 199
pada tahun 2010.
Gambaran Kota Salatiga secara lebih jelas dapat dilihat pada gambar
berikut :
Gambar 2.1.
III - 76
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tabel 2.1. menyajikan data tentang luas wilayah Kota Salatiga menurut
kecamatan dan kelurahan.
Tabel 2.1.
III - 77
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
LUAS JUMLAH
No. WILAYAH
(ha) % RW RT
195,85 7 23
237,10 5 19
177,30 8 23
137,80 10 31
332,20 10 35
KECAMATAN ARGOMULYO
187,33 13 63
1 Kelurahan Noborejo
2 Kelurahan Ledok 188,43 9 55
3 Kelurahan Tegalrejo
4 Kelurahan Kumpulrejo 629,03 10 42
5 Kelurahan Randuacir
6 Kelurahan Cebongan 377,60 8 34
138,10 6 22
III - 78
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
2.1.2.Topografi
Kota Salatiga merupakan salah satu kota yang berhawa cukup sejuk, hal
ini karena secara geomorfologi wilayah Kota Salatiga berada di daerah kaki
gunung Merbabu dan gunung-gunung kecil antara lain Gajahmungkur,
Telomoyo dan Payung Rong, dengan ketinggian wilayah berada di kisaran 450-
825 meter di atas permukaan laut. Hal ini menjadi salah satu faktor yang
membuat Salatiga nyaman sebagai daerah tujuan wisata lokal dan memiliki
potensi yang sangat strategis untuk berperan sebagai kota transit, kota
pendidikan dan pusat pengumpulan serta pengolahan produksi pertanian dari
kabupaten di sekitarnya.
2.1.3.Klimatologi
III - 79
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
III - 80
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
1) Industri kecil
a) Kelurahan Kutowinangun
b) Kelurahan Gendongan
c) Kelurahan Tingkir Lor
d) Kelurahan Tingkir Tengah
2) Industri menengah
a) Kelurahan Sidorejo Kidul
b) Kelurahan Noborejo
3) Industri besar non polutan
a) Kelurahan Kutowinangun
b) Kelurahan Ledok
c) Kelurahan Mangunsari
d) Kelurahan Cebongan
e) Kelurahan Randuacir
f) Kelurahan Noborejo
III - 81
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Gambar 2.2.
III - 82
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
hektar untuk produksi jagung. Dari lahan tersebut, hingga okober 2010
telah menghasilkan 7.753 ton padi sawah dan 1.892 ton jagung. Namun
angka hasil produksi ini belum memenuhi jumlah konsumsi masyarakat
Salatiga, yaitu 16.155,40 ton beras dan 2.360,36 ton jagung. Pada tahun
2010 dan 2011 Kota Salatiga mendapat penghargaan Peningkatan Produksi
Beras Nasional dari Presiden Republik Indonesia. Perkebunan yang ada di
Kota Salatiga adalah perkebunan besar dan perkebunan rakyat. Perkebunan
besar di Salatiga yaitu perkebunan karet, yang dikelola oleh PT. Perkebunan
XVIII. Perkebunan rakyat tersebar di kelurahan-kelurahan baik dalam tanah
pertanian maupun pekarangan penduduk, seperti kelapa, cengkeh, kopi
yang jumlahnya relatif kecil-kecil dan lokasinya tersebar (sporadis). Populasi
kebun kopi di Salatiga seluas 27,55 hektar banyak terdapat di daerah
Ngawen, Bendosari dan Kumpulrejo. Untuk perkebunan kelapa rakyat
seluas 188,59 hektar banyak terdapat di daerah Bugel dan Kauman Kidul;
3) Perikanan dan Peternakan
Perikanan : Kapasitas produksi perikanan Kota Salatiga cenderung
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, yakni 2008 sebesar 205.905
ton, tahun 2009 sebesar 232.645 ton, dan tahun 2010 sebesar 327.444 ton.
Upaya memajukan sektor perikanan terus dilakukan, antara lain melalui
pengembangan :
III - 83
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tabel 2.2.
Tabel Perkebunan, Perikanan dan Peternakan
Tahun
No. Jenis Data
2006 2007 2008 2009 2010
III - 84
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
seluas 478 hektar terdiri dari sawah lestari seluas 274 hektar dan lahan kering
berkelanjutan 204 hektar.
Tabel 2.3.
Tabel Ketersediaan Energi dan Protein
Ketersediaan Ketersediaa Konsumsi Konsumsi
Skor
Tahun Energi n Protein Energi Protein
PPH
(Kkal/kap/hr) (gr/kap/hr) (Kkal/kap/hr) (gr/kap/hr)
2009 81,7 2.036,6 52,7 1.633,0 49,4
2010 85,6 1.981,1 51,3 1.550,5 45,2
2011 85,9 2.000,0 52 1.596,4 48,2
Kepadatan
Luas Kel. Jumlah
Kelurahan
(km2) Penduduk per km2
III - 85
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tabel 2.5.
III - 86
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
III - 87
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
III - 88
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
dan guru pada SD/MI sebesar 14, SMP/MTs sebesar 13 dan SMA/MA
sebesar 12. Hal ini dapat dilihat dari APM SD/MI/Paket A 86,48 dan APM
SMP/MTs/Paket B 78,86. Penyediaan sarana fisik dan fasilitas penunjang
serta peningkatan kualitas tenaga guru diperlukan dalam peningkatan
kualitas pendidikan di Kota Salatiga untuk mendukung visi menjadikan
Kota Salatiga sebagai Kota Pendidikan di wilayah Provinsi Jawa Tengah.
Untuk sektor kesehatan, peningkatan status kesehatan dan gizi
dalam suatu masyarakat sangat penting dalam upaya peningkatan
kualitas manusia. Tercapainya kualitas kesehatan dan gizi yang baik
tidak hanya penting untuk generasi sekarang tetapi juga bagi generasi
berikutnya. Tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai meliputi
Puskesmas 6 buah dengan puskemas pembantu sebanyak 22, balai
pengobatan pemerintah 2 buah, balai pengobatan swasta 10 buah, RSUD
1 buah, RS Swasta 3 buah, RS Khusus 2 buah (RS. Dr. Ario Wiryawan
dan RS. Dr. Asmir) sangat diperlukan dalam upaya peningkatan status
kesehatan. Hal ini akan terwujud bila adanya dukungan pemerintah dan
swasta. Fasilitas kesehatan lainnya adalah apotik dan toko obat
merupakan sarana penyedia obat yang mudah dijangkau oleh
masyarakat. Pada tahun 2010 di Kota Salatiga terdapat 26 apotik. Angka
kematian bayi di Kota Salatiga tahun 2006 sebesar 11,58/ 1000 KH,
tahun 2007 sebesar 9,80/1000 KH, tahun 2008 sebesar 5,8/1000 KH,
tahun 2009 sebesar 6,89/1000 KH dan pada tahun 2010 sebesar
9,6/1000 KH. Meningkatnya AKB dalam beberapa waktu terakhir
memberikan gambaran adanya penurunan dalam kualitas hidup dan
pelayanan kesehatan masyarakat. Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan
dari tahun 2006 sebesar 74,73/100.000 KH, tahun 2007 tidak ada
kematian ibu baik ibu hamil, bersalin maupun nifas sedang tahun 2008
AKI naik sebesar 64,7/100.000 KH, tahun 2009 turun menjadi
55,14/100.000 KH dan pada tahun 2010 meningkat menjadi
99,4/100.000 KH.
Kasus penyakit menular yang masih banyak ditemukan antara lain
HIV/AIDS, Demam Berdarah Dengue (DBD), TB-Paru. Kasus HIV/AIDS
tahun 2008 sebanyak 14 kasus, tahun 2009 menjadi 19 kasus
dan pada tahun 2010 menjadi 10 kasus, walaupun menurun namun
angka tersebut masih diatas standart nasional. Sedangkan kasus DBD
Tahun 2008 sebanyak 72 kasus, Tahun 2009 sebanyak 109 kasus dan
Tahun 2010 meningkat menjadi 155 kasus. Sedangkan penemuan kasus
III - 89
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
III - 90
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
berjumlah 72 buah.
Terkait dengan aspek kesejahteraan masyarakat, penyandang
permasalahan sosial menjadi aspek yang terkait dengan kesejahteraan
masyarakat. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di kelompokkan
dalam 27 jenis. Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh
sebanyak 22 kantor kelurahan dari 4 kecamatan di Kota Salatiga,
terdapat sebanyak 22 jenis PMKS yang menjadi permasalahan sosial di
Kota Salatiga. PMKS yang jumlahnya paling banyak dijumpai di Kota
Salatiga ada 6 jenis, yaitu Anak cacat, Wanita Rawan Sosial Ekonomi
(WRSE), Lanjut Usia Terlantar, Penyandang Cacat, Keluarga Fakir Miskin
dan Keluarga berumah tidak layak huni.
1) Anak cacat adalah anak yang berusia 5-18 tahun yang mempunyai kelainan
fisik dan atau mental, yang dapat menggangu atau merupakan rintangan
dan hambatan baginya untuk melakukan aktivitas secara layak, yang terdiri
dari: penyandang cacat fisik, penyandang cacat mental, penyandang cacat
fisik dan mental. Anak cacat di Kota Salatiga terdapat di 16 kelurahan dari
22 kelurahan yang ada di Kota Salatiga sebanyak 152 anak;
2) Wanita Rawan Sosial Ekonomi adalah seseorang wanita dewasa yang
berusia 15-59 tahun, belum menikah atau janda yang tidak mempunyai
penghasilan cukup untuk dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Wanita Rawan Sosial Ekonomi terdapat di 16 kelurahan dari 22 kelurahan
yang ada di Kota Salatiga. Secara keseluruhan jumlah WRSE di Kota
Salatiga berjumlah 525 wanita;
3) Lanjut usia terlantar seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih,
karena faktor-faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya
baik secara jasmani, rohani, maupun sosialnya. Lanjut usia terlantar di Kota
Salatiga sejumlah 694 orang terdapat di 17 kelurahan dari 22 kelurahan
yang ada di Kota Salatiga;
4) Penyandang cacat adalah seseorang yang mengalami kelainan fisik atau
mental sebagai akibat bawaan sejak lahir maupun lingkungan (kecelakaan)
sehingga menjadi hambatan untuk melakukan kegiatan sehari-hari secara
layak. Penyandang cacat terdiri dari penyandang cacat fisik, penyandang
cacat mental, penyandang fisik dan mental (UU No. 4 Tahun 1997)
terdekatnya, dan terancam baik secara fisik maupun non fisik. Di Kota
Salatiga penyandang cacat sebanyak 454 orang, yang tersebar di 18
kelurahan.
III - 91
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
karena besarnya nilai IPM dapat menjadi gambaran tentang capaian tingkat
kesejahteraan masyarakat ditinjau dari tingkat pendidikan, kesehatan dan daya
beli masyarakat. Unsur-unsur pembentuk IPM Kota Salatiga dari tahun 2007-
2009 cenderung mengalami peningkatan. IPM Kota Salatiga dari tahun 2007-
2009 memiliki nilai lebih tinggi daripada IPM Jawa Tengah tahun 2007-2009.
Tahun 2007 IPM Kota Salatiga mencapai 75,37 lebih tinggi dari IPM Jawa
Tengah yang hanya 70,92. Sedangkan tahun 2008 IPM Kota Salatiga mencapai
75,80 dan IPM Jawa Tengah hanya mencapai 71,60. Sementara itu tahun 2009
IPM Kota Salatiga mencapai 76,11 dan IPM Jawa Tengah mencapai 72,11.
Tabel 2.7.
Tabel 2.8.
Rata-
Angka Angka Pengeluaran
rata
Kabupaten/ Harapan Melek riil perkapita Nilai
No lama
Kota Hidup Huruf disesuaikan IPM
sekolah
(tahun) (%) (Ribu Rp)
(tahun)
III - 92
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Gambar 2.3.
III - 93
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
5,5
Persentase
4,5
4
2007 2008 2009 2010
Laju
Pertumbuhan 5,39 4,98 4,48 5,01
Ekonomi
Pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000 Kota Salatiga
dalam kurun waktu empat tahun berapa pada kisaran 4,48% - 5,39%.
Pertumbuhan PDRB atas dasar harga berlaku menunjukkan kecenderungan
meningkat pada kisaran 7,76% - 12,48%. Perkembangan laju pertumbuhan
PDRB atas dasar harga berlaku dan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000
di Kota Salatiga selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2.4.
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 dan Atas Dasar Harga Berlaku di
Kota Salatiga Tahun 2007-2010 (%)
14
12,48
11,35
12 10,68
10 7,76
Persentase
8 PDRB ADHB
5,39 5,01
6 4,98 4,48 PDRB ADHK
4 tahun 2000
2
0
2007 2008 2009 2010
III - 94
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
1.849.275,63 juta pada tahun 2010. Sektor jasa-jasa merupakan sektor yang
memberikan kontribusi terbesar dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2010.
Perkembangan PDRB Kota Salatiga atas dasar harga berlaku selengkapnya
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.9.
Pertambangan
2. 863,62 948,29 988,53 1.061,28
dan Penggalian
Industri
3. 251.617,36 273.701,34 284.382,66 308.543,65
Pengolahan
Perdagangan,
6. 242.100,15 279.806,09 306.226,25 342.005,38
Hotel & Restoran
Angkutan &
7. 157.078,58 177.287,37 195.069,19 210.339,85
Komunikasi
Lembaga
Keuangan,
8. 137.250,66 158.613,36 174.433,45 192.672,37
Persewaan, dan
Jasa Persewaan
III - 95
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Sama seperti PDRB atas dasar harga berlaku, PDRB Kota Salatiga Atas
Dasar Harga Konstan (ADHK) tahun 2000 juga menunjukkan peningkatan
dalam kurun waktu tahun 2006-2009. Pada tahun 2006 PDRB Kota Salatiga
hanya sebesar Rp 752.149,22 juta, selanjutnya meningkat menjadi Rp
792.680,44 juta pada tahun 2007, sebesar Rp 832.154,86 juta pada tahun
2008 dan Rp 869.452,99 juta pada tahun 2009. Sektor industri pengolahan
merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar dari tahun 2006
sampai dengan tahun 2009. Perkembangan PDRB atas dasar harga konstan
tahun 2000 Kota Salatiga secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.10.
Lapangan
No 2007 2008 2009 2010
Usaha
2. Pertambangan
524,05 525,83 526,59 526,92
dan Penggalian
3. Industri
168.536,20 171.322,03 175.969,61 180.162,84
Pengolahan
III - 96
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Lapangan
No 2007 2008 2009 2010
Usaha
Hotel &
Restoran
7. Angkutan &
118.950,30 127.110,14 133.785,22 139.783,67
Komunikasi
8. Lembaga
Keuangan,
Persewaan, 74.450,47 80.439,11 85.945,59 90.590,18
dan Jasa
Persewaan
21 20,59
20,24
19,36
19,05 19,11
19,62
19 Perdagangan, Hotel
dan Restoran
18 18,58
18,13 18,01 17,95 Jasa-jasa
17
16
2007 2008 2009 2010
III - 97
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
2000 Kota Salatiga juga selalu mengalami peningkatan dari tahun 2007-
2010, yaitu tahun 2008 sebesar 3,90%, tahun 2009 sebesar 3,41% dan
tahun 2010 sebesar 4,04%. Peningkatan PDRB Perkapita ADHB dan
PDRB ADH 2000 selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2.7.
Tahun 2007-2010
11.000.000
10.000.000
9.000.000
8.000.000
Rupiah
7.000.000
6.000.000
5.000.000
4.000.000
2007 2008 2009 2010
PDRB perkapita ADHB 8.288.969,259.227.188,659.841.641,8710.856.889,06
PDRB perkapita ADH
4.795.405,104.982.217,505.152.283,485.360.237,92
2000
Perkembangan laju inflasi barang dan jasa di Kota Salatiga pada tahun
2009 cukup rendah, yaitu mencapai 6,65%. Kelompok jenis barang dan jasa
yang berkontribusi paling tinggi terhadap laju inflasi umum adalah bahan
makanan (15,73%). Inflasi pada kelompok sandang tergolong tinggi, mencapai
8,69%. Sedangkan kelompo kesehatan memiliki nilai inflasi terkecil yaitu 1,58%.
Secara rinci nilai inflasi per kelompok barang dan jasa dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 2.11.
III - 98
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Inflasi (%)
No Kelompok Jenis Barang dan Jasa
2007 2008 2009 2010
III - 99
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
12
10
8
6
4
2
0
2007 2008 2009 2010
Nasional 6,59 11,06 4,28 6,96
Semarang 6,75 10,34 3,19 7,11
Salatiga 7,22 10,2 3,28 6,65
Surakarta 3,28 6,96 2,63 6,65
Investasi
Jumlah
Kelurahan Tenaga Kerja
Usaha (Juta)
3. Salatiga 0 0 -
4. Bugel 0 0 -
6. Pulutan 0 0 -
2. Gendongan 1 37 2.100
III - 100
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Investasi
Jumlah
Kelurahan Tenaga Kerja
Usaha (Juta)
4. Kalibening 0 0 -
5. Tingkir Lor 0 0 -
3. Tegalrejo 0 0 -
4. Kumpulrejo 0 0 -
5. Randuacir 0 0 -
4. Kalicacing 2 28 450
III - 101
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
III - 102
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
III - 103
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tabel 2.14.
Tahun 2006-2010
III - 104
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Gambar 2.9.
BAB III
III - 105
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
III - 106
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
III - 107
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
III - 108
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
III - 109
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Maksud dari analisis keuangan daerah Kota Salatiga ini adalah untuk
memberikan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan Kota
Salatiga dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah selama lima
III - 110
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
III - 111
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
III - 112
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Tabel 3.1.
PERTUMBUHAN
2007 2008 2009 2010 2011 REALISASI
URAIAN
PENDAPATAN
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(%)
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 684.131.589 1.451.640.514 1.637.844.177 2.469.461.328 2.964.213.854 333,28
Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 9.014.977.521 13.380.786.604 35.373.208.115 32.590.750.738 40.080.275.379 344,60
Dana Bagi Hasil Pajak 17.747.472.575 20.685.561.684 24.834.796.587 26.547.312.729 20.582.494.864 15,97
Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 719.013.628 20.685.561.684 24.834.796.587 26.547.312.729 1.776.381.078 147,06
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 13.218.894.444 73.158.198.948 41.113.134.107 74.156.070.269 109.001.365.799 824,587
Hibah - - - 24.655.685.094 - -
III - 63
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
PERTUMBUHAN
2007 2008 2009 2010 2011 REALISASI
URAIAN
PENDAPATAN
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(%)
Dana Darurat - - - - - -
Dana bagi hasil pajak dari provinsi dan Pemerintah Daerah 10.493.436.444 12.190.578.848 25.089.209.107 13.279.856.775 24.134.157.839 129,99
Bantuan keuangan dari provinsi 2.725.458.000 4.685.093.750 11.543.650.000 12.900.652.000 21.014.249.000 671,04
III - 64
Rencan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Pendapatan Kota Salatiga mengalami pertumbuhan cukup signifikan selama kurun waktu 2007-2011. Pendapatan asli daerah (PAD)
dan penerimaan dana perimbangan bertumbuh cukup besar, sehingga sangat mendukung pelaksanaan pembangunan daerah dan
pelayanan publik kepada masyarakat. Pendapatan daerah pada tahun 2007 berjumlah Rp 302.688.638.675,- meningkat menjadi
Rp.411.504.439.506,- pada tahun 2010, dan realisasi tahun 2011 adalah Rp 484.057.638.700,- atau naik sebesar 59,92% dari tahun 2007
sampai dengan tahun 2011 atau rata-rata pertumbuhan pendapatan selama kurun waktu tersebut adalah 11,98%.
PAD naik dari Rp. 36.192.748.028,- pada tahun 2007 menjadi Rp.66.503.746.959,- pada tahun 2011. Kenaikan sebesar 83,75%
atau rata-rata sebesar 16.75%, ini menunjukkan adanya peningkatan yang sangat besar, terutama dari pajak daerah dan lain-lain PAD
yang sah. Pajak daerah sendiri rata-rata tumbuh sebesar 25,01% dan retribusi bertumbuh negatif sebesar 12,22%. Hal ini menunjukkan
bahwa potensi sumber penerimaan dari pajak daerah yang cukup besar, salah satunya diakibatkan oleh penyerahan Bea Perolehan Hak
atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kepada daerah berdasarkan Undang-undang Nomor 28 Tahun
2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Penerimaan dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan mengalami peningkatan secara rata-rata yang sangat
signifikan, yakni sebesar 66,66%, dari Rp 684.131.589,- pada tahun 2007 menjadi Rp 2.469.461.328,- pada tahun 2010 dan
Rp.2.964.213.854,- pada tahun 2011. Hal yang sama juga terjadi untuk Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah yang secara rata-rata
tumbuh sebesar 68,92%.
Berdasarkan data historis bahwa capaian realisasi atasa nggaran dari PAD pada lima tahun terakhir hampir seluruhnya di atas
100% dengan rata-rata peningkatan per tahun 12,68% dan menyokong 12,78% dari total pendapatan. Untuk penerimaan dari dana
transfer pada lima tahun terakhir peningkatan rata-rata per tahun12,79% dan menyokong 85,55% dari total pendapatan.
Komponen Dana Perimbangan yang paling besar bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU), yakni mencapai sebesar 80% dari total
pendapatan daerah Kota Salatiga. Jumlah DAU yang diperoleh Kota Salatiga mengalami kenaikan cukup besar dalam kurun waktu 2007-
2012, yakni sebesar Rp. 212.614.000.000,- pada tahun 2007 menjadi Rp.325.710.016.000,- pada tahun 2012, atau meningkat sebesar
III - 65
Rencan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
34,72%. Dana Alokasi Khusus (DAK) juga mengalami peningkatan, namun tidak terlalu besar. Alokasi DAK tidak dapat diprediksi secara
matematis dikarenakan kucuran dana dari pusat tersebut tergantung dari kebijakan pemerintah.
Berdasarkan uraian di atas, kemampuan keuangan daerah relatif cukup baik dalam hal pertumbuhan dan potensi yang ada.
Namun, melihat kecenderungan terjadinya defisit mulai tahun 2009, kemampuan pemerintah Kota Salatiga dalam mendanai semua
program prioritas perlu mendapat perhatian yang serius. Mengingat sebagian besar penerimaan daerah berasal dari DAU, yang
menunjukkan ketergantungan yang sangat besar kepada Pemerintah diatasnya, maka upaya untuk meningkatkan kemandirian daerah
melalui peningkatan PAD mutlak dibutuhkan. Pada masa lima tahun ke depan diharapkan dapat dilakukan perencanaan dan
pengendalian yang baik untuk meningkatkan kapasitas fiskal Kota Salatiga sehingga pemanfaatan semua pendapatan dapat dilakukan
secara efektif dan efisien untuk peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat.
Intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dan retribusi daerah merupakan strategi untuk meningkatkan penerimaan daerah. Selain
upaya menambah jenis pajak dan retribusi (ekstensifikasi) hal lain yang dapat dilakukan adalah intensifikasi dengan cara mengefisienkan
administrasi dan cara kerja pemungutan dan penyetoran pajak dan retribusi, serta melakukan perencanaan yang baik untuk pemanfaatan
dana yang berasal dari pajak dan retribusi.
Upaya untuk peningkatan jumlah pendapatan daerah ini pada masa yang akan datang merupakan tantangan bagi Pemerintah Kota
Salatiga. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam rangka peningkatan pendapatan daerah meliputi :
III - 66
Rencan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
6) Adanya tanah kosong yang tidak jelas kepemilikannya dan banyaknya obyek pajak yang masih dalam sengketa menjadi
kendala dalam pemungutan PBB.
1) Alokasi belanja tidak langsung cenderung lebih besar dari belanja langsung, sehingga belanja untuk pelayanan public
relative kecil.
2) Belanja hibah dan bantuan social perlu mendapat perhatian karena walaupun masuk ke belanja tidak langsung tetapi
sasarannya langsung kemasyarakat.
3) Bantuan sosial relative menurun, menunjukkan bahwa ada peningkatan dalam hal pemberdayaan masyarakat.
4) Belanja hibah mengalami peningkatan, namundi masa-masa mendatang akuntabilitas pelaksanaan kegiatan-kegiatan
dalam belanja hibah dan belanja bantuan sosial ini perlu ditingkatkan.
Tabel 3.2.
III - 67
Rencan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
BelanjaBarangdanJasa - - 83.537.355.548
BelanjaBunga - - -
BelanjaSubsidi - - -
Pada lima tahun ke depan, proporsi alokasi ini akan dicermati dengan lebih baik sejalan dengan dinamika perekonomian dan kondisi
sosial di Kota Salatiga. Kebijakan pengalokasian anggaran setiap tahun akan disepakati oleh Walikota dengan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Kota Salatiga dalam Kebijakan Umum APBD (KUA), Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS), dan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sesuai dengan substansi Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang dihasilkan melalui
proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) dan pendekatan perencanaan lainnya (seperti top-down dan
teknokratik).
III - 68
Rencan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Tabel 3.3. menyajikan informasi tentang pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama Kota Salatiga selama tahun 2009-
2011. Penyajian informasi ini dimaksudkan untuk menunjukkan bagaimana porsi anggaran untuk belanja yang sifatnya wajib, mengikat,
serta menjadi prioritas dalam anggaran Kota Salatiga.
Secara umum alokasi untuk pengeluaran wajib, mengikat atau prioritas utama di Kota Salatiga mengalami pertumbuhan cukup
besar. Untuk belanja tidak langsung, pertumbuhan rata-rata mencapai 18%, sementara untuk belanja langsung tumbuh sebesar 12,74%.
Besarnya pertumbuhan belanja tidak langsung ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah Kota Salatiga mengingat perbandingan
dengan alokasi anggaran untuk belanja langsung cukup jauh.
Tabel 3.4. menyajikan data tentang realisasi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur daerah. Belanja untuk aparatur ini
menggambarkan alokasi untuk belanja gaji dan tunjangan, insentif, alokasi untuk meningkatkan kualitas SDM aparatur, dan penyediaan
perlengkapan dan fasilitas fisik perkantoran. Secara konsisten terjadi peningkatan untuk belanja tidak langsung. Belanja tidak langsung
ini meskipun sasarannya adalah aparatur, namun demikian merupakan manifestasi dari kebijakan Pemerintah Kota Salatiga dalam upaya
meningkatkan kualitas SDM aparatur dan peningkatan sarana dan prasarana fasilitas aparatur untuk pelayanan publik.
Sedangkan Tabel 3.5. menyajikan data mengenai realisasi dan proyeksi pendapatan dan belanja daerah Kota Salatiga. Data-data
tersebut menggambarkan kemampuan daerah dalam memperoleh pendapatan dan kebutuhan belanja yang diperlukan, terlihat bahwa
Kota Salatiga masih mengalami kondisi deficit sehingga diperlukan kebijakan-kebijakan yang mendorong pada kemandirian daerah.
Khusus untuk pembiayaan daerah tidak dapat diproyeksikan mengingat keterkaitannya yang erat dengan kebijakan yang merespon kondisi
daerah pada tahun berkenaan.
Tabel 3.3.
III - 69
Rencan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
(%)
3 Belanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan DPRD serta Operasional KDH/WKDH 1.030.000.000,00 1.030.000.000,00 0
III - 70
Rencan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Tabel 3.4.
Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kota Salatiga, 2009-2011
NO URAIAN 2009 (Rp) 2010 (Rp)
III - 71
Rencan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
2 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS (Bantuan Tugas Belajar dan Ikatan Dinas) 222.424.000 159.480.000
III - 72
Rencan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
9 Belanja Modal (Kantor, Mobil Dinas, Mebeleur, Peralatan dan Perlengkapan kantor) 60.089.492.081 37.337.084.802
III - 73
Rencan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 74
Rencan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 75
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
III - 76
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tabel 3.6.
Realisasi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
Kota Salatiga Tahun 2007-2011
PEMBIAYAAN 2007 2008 2009 2010 2011
PENERIMAAN
75.202.710.897 113.355.743.562 130.354.572.756 63.759.644.347 54.339.017.754
DAERAH
Penggunaan Sisa
Lebih Perhitungan 74.926.324.197 112.742.565.630 130.283.054.756 63.393.483.347 52.500.338.889
Anggaran
(SILPA) -
Pencairan Dana
- - - - -
Cadangan
Hasil Penjualan
Kekayaan Daerah - 5.617.600 - - -
Yang Dipisahkan
Penerimaan
- - - - -
Pinjaman Daerah
Penerimaan
Kembali
276.386.700 116.830.092 71.518.000 366.161.000 -
Pemberian
Pinjaman
Daerah 1.660.160.300
Penerimaan
- 490.730.240 - - 178.518.565
Piutang Daerah
PENGELUARAN
11.375.036.128 5.400.000.000 10.500.000.000 4.127.249.333 2.827.000.000
DAERAH
Pembentukan
10.000.000.000 2.000.000.000 - - -
Dana Cadangan
Penyertaan Modal
( investasi )
406.000.000 2.000.000.000 10.500.000.000 3.127.249.333
Pemerintah 2.200.000.000
Daerah
Pembayaran
419.036.128 - - - -
Pokok Hutang
Pemberian
550.000.000 1.400.000.000 - 1.000.000.000 627.000.000
Pinjaman Daerah
III - 77
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
NETTO
Sisa Lebih
Perhitungan 112.742.565.630 130.283.054.756 63.393.301.347 52.520.918.889 77.013.573.391
Anggaran (SILPA)
III - 78
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
III - 79
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
III - 80
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Tabel 3.7.
Ringkasan Neraca Pemerintah Kota Salatiga
Per 31 Desember 2008 dan 2009
Jumlah Kenaikan/Penurununan
URAIAN
Tahun 2008 Tahun 2009 Jumlah %
III - 81
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 82
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
III - 83
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
9 Cadadangan Bagian Lancar Tagihan Kepada Dinas/Satuan Kerja 65.000.000,00 (65.000.000,00) (100,00)
10 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek (2.257.553.595,00) (3.039.821.504,00) (782.267.909,00) 34,65
III - 84
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Grafik 3.1.
Rasio Kemandirian Keuangan Daerah
20
15
Rasio 10
0
2007 2008 2009 2010 2011
Tahun
i
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Grafik 3.2.
Derajat Desentralisasi
16
14
12
10
Rasio 8
0
2007 2008 2009 2010 2011
Tahun
ii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
pendapatan daerah. Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar tingkat
ketergantungan pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat.
Grafik 3.3.
90
88
86
Rasio 84
82
80
78
2007 2008 2009 2010 2011
Tahun
iii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
selama 5 (lima) tahun tersebut Pemerintah Kota Salatiga dapat secara efektif
menggunakan dan memobilisasi semua sumber daya yang dimiliki sehingga
efektifitas pencapaian PAD tercapai bahkan melebihi dari target yang
ditetapkan.
Grafik 3.4.
140
120
100
80
Rasio
60
40
20
0
2007 2008 2009 2010 2011
Tahun
Grafik 3.5.
iv
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
120
118
116
114
112
Rasio 110
108
106
104
102
100
2007 2008 2009 2010 2011
Tahun
Grafik 3.6.
v
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
120
115
110
Rasio
105
100
95
2007 2008 2009 2010 2011
Tahun
vi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Tabel 3.8.
Permasalahan Umum dan Opsi Kebijakan Keuangan Daerah
Permasalahan
Masalah Umum
No Kondisi yang Diharapkan
Keuangan Daerah Kondisi Masa Kini
(Target Kinerja)
vii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Permasalahan
Masalah Umum
No Kondisi yang Diharapkan
Keuangan Daerah Kondisi Masa Kini
(Target Kinerja)
viii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Permasalahan
Masalah Umum
No Kondisi yang Diharapkan
Keuangan Daerah Kondisi Masa Kini
(Target Kinerja)
ix
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
BAB IV
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
x
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
dasar;
11) Belum terwujudnya Kota Salatiga sebagai Kota Pendidikan dan
Olahraga, Perdagangan dan Jasa serta transit Pariwisata;
12) Belum optimalnya penyelenggaraan good governance;
sosial (PMKS);
15) Masih kurangnya kompetensi pencari kerja dibandingkan dengan
tuntutan pasar kerja yang ada;
16) Belum tertatanya pasartradisional dan PKL.
xi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
BAB V
PEMBANGUNAN DAERAH
5.1. Visi
Adapun Visi Kota Salatiga adalah :
xii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Penjelasan Visi
xiii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Mandiri 1. Meningkatnya
pemberdayaan
mengandung arti perekonomian daerah
mewujudkan Kota Salatiga yang berbasis
sebagai pusat kegiatan kerakyatan.
masyarakat yang 2. Meningkatnya peran
serta seluruh anggota
berkemampuan serta
masyarakat dalam
berperan aktif dalam kegiatan
pembangunan, yang pembangunan.
dilandasi oleh jiwa dan 3. Meningkatnya
semangat kewirausahaan kreativitas dan
untuk meningkatkan kemampuan inovasi
potensi dan daya saing dalam menghadapi
persaingan global
daerah. Di dalam
berbasis nilai-nilai
keseluruhan makna kearifan lokal.
dimaksud, mandiri juga
mengandung arti
melestarikan nilai-nilai
kearifan lokal dan
mengutamakan
keselarasan pembangunan,
toleransi, dan hubungan
antar pemangku
kepentingan.
Bermartabat 1. Penyelenggaraan
pemerintahan yang
bermakna untuk bersih dan
mewujudkan Kota Salatiga berwibawa.
sebagai pusat 2. Pelayanan publik
penyelenggaraan yang profesional.
pemerintahan yang tunduk 3. Menjunjung tinggi
pada prinsip prinsip tata supermasi hukum.
pemerintahan yang bersih,
profesional, berwibawa,
demokratis, menjunjung
tinggi supremasi hukum
dan penghormatan yang
tinggi terhadap hak asasi
manusia.
5.2. Misi
Misi adalah pernyataan tentang tujuan operasional pemerintah,
yang diwujudkan dalam bentuk produk dan pelayanan, sehingga dapat
dinikmati oleh masyarakat luas. Berdasarkan penjabaran Visi yang
disajikan di atas, pernyataan Misi mencerminkan segala sesuatu yang
akan dilaksanakan untuk pencapaian Visi tersebut. Dalam rangka
mewujudkan Visi, maka perlu disusun rumusan Misi yang merupakan
uraian umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
xiv
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
xv
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Misi Pertama RPJMD ini melaksanakan Misi Pertama dan Misi Keenam
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Salatiga Tahun 2005-
2025 yaitu Misi Pertama : Mewujudkan Peningkatan Kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM), Misi Keenam : Mewujudkan Fasilitas dan Utilitas Kota yang
Berkualitas dan Memadai.
Dalam misi kedua ini ada 3 (tiga) tujuan yang ingin dicapai, yakni :
1) Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang memiliki daya
dukung dan daya ungkit terhadap pembangunan ekonomi dan sosial
dengan mengutamakan kepentingan masyarakat luas;
2) Meningkatnya konservasi dan pemanfaatan lingkungan hidup untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi;
xvi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
xvii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Dalam Misi Kedua ini ada 2 (dua) tujuan yang ingin dicapai, yakni :
1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas rehabilitasi dan penanganan
penyandang masalah kesejahteraan sosial;
2) Meningkatkan upaya penanganan mitigasi bencana dan penanganan
keluarga korban paska bencana.
xviii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
xix
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Dalam Misi Kelima ini ada 4 (empat) tujuan yang ingin dicapai, yakni :
xx
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
dengan hal tersebut, maka dalam proses pembangunan, mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring serta evaluasi, keterlibatan
masyarakat dan swasta sebagai pemangku kepentingan dalam
pembangunan sangat diperlukan. Kesepahaman dan hubungan yang
harmonis antara pemerintah dan para pemangku kepentingan tersebut
akan tercipta apabila semua pihak saling memahami peran dan fungsi
masing-masing dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan
pembangunan.
Konsep tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) telah
menjadi trend global yang akan menggeser konsep tradisional menuju
konsep penyelenggaraan pemerintahan yang melibatkan sektor swasta
dalam pengelolaan sektor publik atau dengan kata lain dari konsep
unilateral menjadi konsep multilateral yang melibatkan berbagai
stakeholder.
Karakteristik masyarakat Kota Salatiga bercirikan masyarakat
yang pluralis dimana kehidupan masyarakatnya sangat diwarnai oleh
kemajemukan suku, budaya, dan agama. Selama ini heterogenitas
masyarakat tersebut dapat dijadikan potensi utnuk upaya pembangunan
dalam rangka menuju kesejahteraan masyarakat. Oleh karenanya upaya
untuk mengembangkan sikap toleran dan saling menghormati
senantiasa dikembangkan sehingga tercipta harmonisasi di masyarakat.
Adapun fokus dari misi ini adalah upaya meningkatkan koordinasi
antara lembaga eksekutif dan legislatif, koordinasi dengan instansi
vertikal serta meningkatkan kerukunan antar umat beragama dan
menjaga stabilitas hubungan partai politik dan organisasi masyarakat.
Melalui Misi Keenam inilah, Pemerintah Daerah akan lebih
mengembangkan hubungan yang sinergis antara pemangku kepentingan
menuju terciptanya pembangunan yang berbasis pada upaya
peningkatan kesejahteraan, kemandirian dan martabat masyarakat
maupun Kota Salatiga.
Dalam Misi Keenam ini ada 4 (empat) tujuan yang ingin dicapai,
yakni :
1) Meningkatkan koordinasi antara lembaga eksekutif dan legislatif;
2) Meningkatkan koordinasi antara pemerintah daerah dengan instansi
vertikal;
3) Meningkatkan kerukunan antara pemeluk agama, penganut
kepercayaan, suku dan etnis;
xxi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Dalam Misi Ketujuh ini ada 4 (empat) tujuan yang ingin dicapai, yakni :
Misi Ketujuh RPJMD ini melaksanakan Misi Ketiga dan Misi Keempat
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Salatiga Tahun 2005-
xxii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
2025. Misi Ketiga : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik; Misi
Keempat : Mewujudkan Demokrasi Berdasarkan Hukum.
xxiii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Dalam Misi Kedelapan ini ada 4 (empat) tujuan yang ingin dicapai, yakni
:
Dalam Misi Kesembilan ini ada 3 (tiga) tujuan yang ingin dicapai, yakni :
xxiv
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
=== * * * ===
Berdasarkan isu strategis, isu prioritas, Visi dan Misi tersebut
terdapat 3 (tiga) fokus program pembangunan lima tahun ke depan yang
terdiri dari :
1) Bidang Pendidikan, terutama yang berkaitan dengan peningkatan
kualitas di setiap jenjang pendidikan, pengembangan sarana dan
prasarana pendidikan, tersedianya pelayanan pendidikan yang
berkualitas dan pemerataan akses pendidikan, serta tersedianya
beasiswa bagi siswa kurang mampu. Bidang pendidikan menjadi
fokus program pembangunan dengan alasan bahwa pendidikan
merupakan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dan upaya
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui SDM yang
berkualitas dapat dijadikan modal bagi Kota Salatiga untuk
melaksanakan pembangunan menuju kesejahteraan masyarakat.
2) Bidang Kesehatan, terutama yang berkaitan dengan peningkatan
kualitas layanan kesehatan, penyediaan sarana dan prasarana
kesehatan, jaminan kesehatan bagi warga kurang mampu melalui
jamkesda bagi warga yang tidak terlayani oleh jamkesmas, biaya
pengobatan gratis di puskesmas, dan peningkatan kesehatan ibu dan
balita. Bidang kesehatan juga merupakan fokus program
pembangunan karena merupakan pelayanan dasar bagi masyarakat.
Terlebih biaya kesehatan di Indonesia semakin tidak terjangkau oleh
warga miskin sehingga dengan memberikan prioritas perhatian di
bidang kesehatan maka masyarakat miskin Kota Salatiga dapat
mendapatkan layanan kesehatan yang memadai.
3) Bidang Usaha Kecil Menengah (UKM) yaitu melalui pemberian akses
permodalan bagi UKM sehingga akan tercapai target
diberdayakannya 1000 UKM di Kota Salatiga. Pemberdayaan UKM
merupakan salah satu solusi untuk menangani masalah
penggangguran dan sebagai upaya menggerakkan perekonomian
daerah. Disamping itu, bidang UKM memberikan kontribusi yang
cukup signifikan pada PDRB Kota Salatiga yang tersebar dalam
sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran
serta sektor jasa sehingga dengan mengembangkan UKM maka akan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
xxv
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
xxvi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
xxvii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
xxviii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
TUJUAN
e. Peningkatan kuali
berencana
f. Pengendalian peny
lainnya
g. Peningkatan keseh
angka kematian ibu
h. Peningkatan status
i. Menurunnya angka
j. Melindungi kese
tersedianya upay
bermutu dan berke
k. Meningkatnya sara
kepada masyaraka
3. Meningkatkan kualitas dan kecepatan pelayanan akte Peningkatan mutu
catatan sipil (Akte Kelahiran, KTP) dan dokumen dokumen administrasi
administrasi kependudukan lainnya (Surat Keterangan
Domisili, Surat Keterangan Pindah, Kartu Keluarga)
4. Menciptakan kemandirian dalam bidang ketahanan pangan a. Meningkatnya pen
b. Tercapainya analis
5. Meningkatkan layanan dan fasilitas serta akses masyarakat a. Tersedianya sanita
terhadap kesediaan sanitasi dan air bersih b. Terciptanya penin
bersih dan sanitas
xxix
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
TUJUAN SASARAN
tangga miskin
2. Meningkatkan upaya penanganan a. Meningkatnya kesadaran
mitigasi bencana dan penanganan masyarakat dalam meminimalkan
keluarga korban paska bencana potensi terjadinya bencana
b. Meningkatnya keahlian dan
keterampilan anggota masyarakat
dalam menanggulangi bencana
untuk meminimalkan dampak
bencana
xxx
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
TUJUAN SASARAN
ketenagakerjaan
e. Terwujudnya fasilitasi
ketransmigrasian
5. Meningkatkan sumber-sumber a. Meningkatnya sumber-sumber
penerimaan daerah untuk penerimaan daerah
mendukung kemandirian b. Meningkatnya kemandirian keuangan
keuangan daerah daerah
6. Meningkatkan pengelolaan a. Terwujudnya pengelolaan pasar
pasar tradisional yang tradisional yang representatif
representatif b. Terwujudnya jaminan dan
perlindungan keberadaan pasar
tradisional
7. Meningkatkan peran serta Peningkatan partisipasi masyarakat dalam
masyarakat dalam proses pembangunan daerah melalui
perencanaan, pelaksanaan, dan berbagai forum
pengawasan pembangunan
daerah
xxxi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
xxxii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
xxxiii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
BAB VI
PEMBANGUNAN DAERAH
xxxiv
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Tabel 6.1.
Identifikasi SWOT
Internal Eksternal
xxxv
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Tabel 6.2.
xxxvi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
informasi
Alternatif Strategi
1. Meningkatkan
Kekuatan pembangunan
infrastruktur dasar
1. Letak yang strategis masyarakat.
untuk pengembangan 2. Meningkatkan produksi
perdagangan dan jasa. pertanian melalui
2. Iklim yang sejuk dan pengembangan pola
lingkungan yang tanam yang
nyaman. menyesuaikan kondisi
3. Telah ditetapkannya alam dan lahan.
Peraturan Daerah Kota 3. Memperkuat sistem
Salatiga Nomor 4 Tahun pemasaran dan
2011 Tentang Rencana manajemen usaha
Tata Ruang Wilayah Kota pertanian serta untuk
Salatiga Tahun 2010- mendukung
Faktor Internal 2030. pengembangan
4. Terdapatnya institusi agroindustri.
strategis (Balai Vektor, 4. Meningkatkan SDM
Korem 073, Yonif 411). petani dan kelembagaan
5. Tersedianya lembaga pendukung pertanian
pendidikan baik dari melalui kerjasama
jenjang pendidikan dasar dengan lembaga
sampai dengan perguruan tinggi.
perguruan tinggi yang 5. Meningkatkan
berskala internasional. penyediaan sarana dan
6. Keragaman suku bangsa prasarana produksi
maupun etnis. pertanian.
7. Fasilitas perdagangan 6. Meningkatkan produksi
dan jasa berskala perikanan budidaya air
regional. tawar melalui
8. Kemampuan masyarakat pemanfaatan potensi
untuk memproduksi lahan non produktif
produk khas kota. untuk pengembangan
9. Tingginya keterlibatan budidaya perikanan.
perempuan dalam 7. Meningkatkan
berbagai program pengolahan produk
pembangunan. perikanan melalui
10. Tingginya respon pengembangan usaha
pemangku kepentingan pengolahan produk
terhadap kebijakan perikanan tradisional
program pemerintah. menjadi usaha
11. Hubungan eksekutif dan pengolahan produk
legislatif yang harmonis. perikanan modern.
12. Banyaknya stakeholder 8. Meningkatkan
yang mendukung pendapatan
program pemerintah. pembudidaya ikan
13. Tingginya pemahaman dengan meningkatkan
politik dan demokrasi keterampilan usaha.
masyarakat. 9. Optimalisasi peran
14. Banyaknya fasilitas pemerintah daerah pada
perhotelan yang UKM dan Koperasi.
representatif. 10. Meningkatkan jumlah
15. Tersedianya fasilitas koperasi dan UKM yang
kesehatan yang berbadan hukum
memadai. melalui pengembangan
kebijakan yang berpihak
pada tumbuh
kembangnya Koperasi
dan UKM.
11. Meningkatkan akses
permodalan bagi
xxxvii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
xxxviii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
mengembangkan
kerukunan hidup antar
umat beragama.
26. Stabilisasi antar partai
politik dan ormas.
27. Advokasi tentang
Instrument
Internasional maupun
Nasional, Hak-hak Anak
dan perempuan.
28. Penguatan kelembagaan
pengarusutamaan
gender dan anak .
29. Advokasi dan
Diseminasi Instrumen
HAM pada aparatur.
30. Advokasi dan
Diseminasi Kota Layak
Anak.
31. Meningkatkan
koordinasi antar
pemangku kepentingan.
32. Meningkatkan
peranserta masyarakat
dalam pembangunan.
33. Optimalisasi koordinasi
kegiatan legislatif dan
eksekutif.
34. Optimalisasi kinerja
aparatur pemerintah.
35. Optimalisasi peran
lembaga dalam
memihak kepentingan
masyarakat.
36. Optimalisasi sistem
keamanan lingkungan.
37. Peningkatan
pemahaman dan
kesadaran masyarakat
terhadap produk
hukum.
38. Optimalisasi kualitas
SDM Aparatur
Pemerintah.
39. Optimalisasi
akuntabilitas
Pemerintah Daerah.
40. Meningkatnya
pemahaman warga
Negara terhadap hak
politik.
41. Melakukan evaluasi
prosedur dan perijinan
investasi untuk
meningkatkan
pelayanan perijinan.
42. Meningkatkan upaya
kegiatan promosi bagi
peningkatan
penanaman modal.
43. Meningkatkan jumlah
MoU kerjasama antar
daerah dalam rangka
promosi investasi, baik
dengan pemerintah dan
kalangan dunia usaha.
xxxix
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
45. Peningkatan
ketrampilan, kompetensi
dan produktivitas
tenaga kerja sesuai
dengan kebutuhan
pasar kerja.
46. Penegakan hukum dan
perlindungan tenaga
kerja.
Alternatif Strategi
1. Strategi Peningkatkan
Kualitas Aparatur
Pendidikan;
Meningkatkan kualitas
aparatur pendidikan
untuk mewujudkan tata
kelola penyelenggaraan
pemerintahan yang
baik (good governance)
di bidang pendidikan.
2. Strategi Memantapkan
Komitmen;
Memantapkan
komitmen dan
sinergitas peningkatan
mutu pendidikan
melalui koordinasi,
integrasi, dan
sinkronisasi
pembangunan
pendidikan antara
Pemerintah Kota dan
pemangku kepentingan
pendidikan Kota
Salatiga.
3. Strategi Kemitraan dan
Kerjasama; Membangun
kemitraan dan
kerjasama dengan
stakeholder guna
menjamin relevansi dan
daya saing pendidikan.
4. Strategi Pemberdayaan
Partisipasi Masyarakat;
Meningkatkan
partisipasi masyarakat
dalam penyelenggaraan
pendidikan.
5. Strategi Pemberdayaan
Satuan Pendidikan;
Sekolah sebagai pelaku
utama proses
pembelajaran diberi
kewenangan dan
otoritas lebih luas dalam
menentukan cara-cara
pencapaian target dan
output yang ingin
xl
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
dicapai berkaitan
dengan manajemen
yang akan
dikembangkan,
penggalian potensi
sumber daya, jalinan
hubungan dengan
instansi vertikal serta
kerjasama dengan
pihak-pihak terkait yang
berda dalam koridor dan
kerangka regulasi yang
berlaku. Hal ini
merupakan
implementasi dari Misi
Pertama, yaitu
mewujudkan sistem
pendidikan yang
demokratis dan
bermutu.
6. Strategi Kemandirian
dan Kualitas Hasil
Pendidikan;
Peningkatan kualitas
hasil pendidikan
merupakan tuntutan
mendesak dalam
mempersiapkan output
seiring dengan
marakkan persaingan
keunggulan sumber
daya manusia baik pada
tataran lokal, regional
maupun global. Kondisi
ini berkaitan dengan
kualitas lulusan
pendidikan yang tidak
dapat ditawar lagi.
Persoalan pembangunan
mentalitas kemandirian
sangat penting untuk
dapat diwujudkan
karena akan sangat
berpengaruh terhadap
keberhasilan individu
yang bersangkutan di
masyarakat.
7. Peningkatan akses
penduduk terhadap
lapangan pekerjaan dan
kesempatan berusaha
bagi penduduk.
8. Jaminan dan
perlindungan sosial pagi
penyandang masalah
kesejahteraan social.
9. Pembinaan dan
Pelatihan Bagi para
penyandang masalah
kesejahteraan social.
10. Sosialisasi dan
pendampingan terhadap
perempuan korban
kekerasan dalam rumah
tangga.
11. Meningkatkan
xli
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
kemampuan dan
pendapatan masyarakat
miskin.
12. Mengembangkan dan
menjamin keberlanjutan
usaha mikro dan kecil.
13. Mensinergikan
kebijakan dan program
penanggulangan
kemiskinan.
14. Meningkatnya
pelayanan kesehatan
masyarakat dengan
mengoptimalkan peran
masyarakat dan
pelaksana pelayanan
kesehatan dasar dan
rujukan ditingkat
pukesmas maupun
Rumah Sakit.
15. Mendorong pemerataan,
jangkauan dan mutu
pelayanan kesehatan
secara menyeluruh
(promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif)
terpadu,
berkesinambungan
sesuai standar
pelayanan minimal.
16. Mengembangkan model
pelayanan strategis dan
unggulan untuk upaya
kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan
perorangan.
17. Mendorong dan
mendukung
ketersediaan,
pemerataan, mutu dan
pelayanan keluarga
berencana.
Kelemahan 18. Peningkatan pembinaan
kesehatan dan keluarga
1. Belum terpenuhinya berencana kepada
kualitas SDM pendidikan masyarakat termasuk
dan tenaga kependidikan. keluarga miskin dan
2. Belum terpenuhinya rentan.
kualitas SDM dan 19. Meningkatkan perilaku
pelayanan kesehatan sehat dan
yang terjangkau. pemberdayaan
3. Belum terpenuhinya masyarakat melalui
infrastruktur jalan. pendekatan keluarga
4. Belum tertatanya sistem dan kemitraan menuju
parkir. kemandirian
5. Meningkatnya angka masyarakat.
kematian ibu dan balita. 20. Mendorong peningkatan
6. Meningkatnya jumlah kondisi kesehatan
penderita HIV /AIDS dan lingkungan melalui
penyakit menular pengendalian kualitas
lainnya. lingkungan.
7. Kurangnya ruang 21. Pengembangan sistem
terbuka hijau publik. jaminan kesehatan
8. Terbatasnya akses terutama bagi penduduk
permodalan dan miskin dan rentan.
pemasaran pelaku usaha 22. Pengembangan dan
xlii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
xliii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
masyarakat dan
institusi.
38. Meningkatkan
pemahaman terhadap
KIE.
39. Meningkatkan
pelayanan administrasi
kependudukan dan
catatan sipil melalui
pengembangan database
kependudukan dan
catatan sipil dengan
mengoptimalkan peran
pelaksana pelayanan di
tingkat kelurahan dan
kecamatan.
40. Meningkatkan
kepemilikan dokumen
kependudukan dan
catatan sipil melalui
pemanfaatan peran
aparat pemerintah
dalam peningkatan
kesadaran masyarakat
akan pentingnya
dokumen
kependudukan dan
catatan sipil.
41. Mendorong penyediaan
sumber pangan
alternative.
42. Mendorong pola pangan
harapan masyarakat.
43. Pembangunan sarana
prasarana pasar
tradisional.
xliv
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
xlv
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
xlvi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
xlvii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
xlviii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Tabel 6.3.
Strategi dan Arah Kebijakan Kota Salatiga
xlix
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
l
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
li
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
2) Meningkatkan
memperluas
perawatan, dukun
pengobatan
3) Penguatan K
Sistem Kesehat
Sistem Masyarakat
4) Meningkatkan
antar
kepentingan
7) Peningkatan kesehatan ibu 1) Penurunan angka
dan anak melalui ibu, bayi dan balita
penurunan angka kematian 2) Mengembangkan
ibu, bayi dan balita dan meningkatka
perbaikan gizi m
dan institusi
8) Menurunnya angka Meningkatkan S
kesakitan penyakit dan
kesehatan lingkungan
lii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
liii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
liv
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
ARAH
TUJUAN SASARAN STRATEGI
KEBIJAKAN
penyandang 2) Terciptanya berusaha bagi pelayanan
masalah peningkatan penduduk dasar
kesejahteraan pembinaan 2) Jaminan dan 2) Peningkatan
sosial terhadap para perlindungan kesejahteraan
penyandang sosial pagi sosial melalui
masalah penyandang penanganan,
kesejahteraan masalah perlindungan
sosial kesejahteraan jaminan sosial
3) Terwujudnya sosial dan
jaminan dan 3) Pembinaan dan rehabilitasi
perlindungan Pelatihan Bagi bagi PMKS
Sosial bagi para penyandang
penyandang masalah
masalah kesejahteraan
kesejahteraan social
sosial
4) Terlaksananya
pelayanan
rehabilitasi
dan sarana
prasarana
kesejahteraan
sosial
5) Menurunnya 1) Mengurangi 1) Memperbaiki
Prosentase beban program
Rumah tangga pengeluaran perlindungan
Miskin masyarakat social
miskin 2) Meningkatkan
2) Meningkatkan akses
kemampuan dan pelayanan
pendapatan dasar
masyarakat 3) Pemberdayaan
miskin kelompok
3) Mengembangkan masyarakat
dan menjamin miskin
keberlanjutan 4) Menciptakan
usaha mikro dan pembangunan
kecil yang inklusif
4) Mensinergikan
kebijakan dan
program
penanggulangan
kemiskinan
2) Meningkatkan 1) Meningkatnya Memasyarakatkan Peningkatan
upaya kesadaran bahaya bencana fasilitas
penanganan masyarakat penanganan
mitigasi dalam bencana
bencana dan meminimalkan
penanganan potensi
keluarga terjadinya
korban paska bencana
bencana 2) Meningkatnya
keahlian dan
lv
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
ARAH
TUJUAN SASARAN STRATEGI
KEBIJAKAN
keterampilan
anggota
masyarakat
dalam
menanggulang
i bencana
untuk
meminimalkan
dampak
bencana
lvi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
ARAH
TUJUAN SASARAN STRATEGI
KEBIJAKAN
pengembanga
n keahlian
dan
keterampilan
teknis (alih
teknologi dan
inovasi
produk) dan
penerapan
manajemen
modern
3) Meningkatnya Meningkatkan Peningkatan
jumlah sentra jumlah sentral jumlah demplot
perekonomian perekonomian buah-buahan
rakyat yang rakyat melalui dan kegiatan
produktif pelatihan dan bimbingan
pendampingan kampung buah
unggulan
4) Meningkatnya Meningkatnya Peningkatan dan
produksi dan produksi dan pengembangan
produktifitas produktifitas komoditas buah
hasil hasil perikanan unggulan, unit
perikanan dan dan pertanian pembenihan
pertanian dalam arti luas rakyat, unit
dalam arti luas pengolah ikan
(UPI), konfeksi,
one produk one
village (OPOV)
5) Meningkatnya 1) Meningkatka Pemberdayaan
keberdayaan n peran serta masyarakat baik
kelompok masyarakat langsung
masyarakat dalam ataupun melalui
kurang pembanguna kelembagaan
mampu n masyarakat
2) Merubah pola Pembinaan
pikir terhadap
masyarakat pedagang
kurang asongan dan PKL
mampu
6) Meningkatnya Menguatkan Pengembangan
produksi dan peran produk UKM
produktivitas masyarakat menjadi produk
UKM, Koperasi dalam dan yang berkualitas,
dan Sentra ketrampilan inovatif dan
Perekonomian Teknis (alih kreatif untuk
teknologi dan meningkatkan
inovasi produk) pemasaran
dan penerapan produk
manajerial
modern
2) Meningkatkan daya 1) Meningkatnya Meningkatkan Peningkatan
dukung pemangku daya dukung jumlah koperasi iklim usaha yang
kepentingan bagi dan kerjasama dan UKM yang kondusif bagi
lvii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
ARAH
TUJUAN SASARAN STRATEGI
KEBIJAKAN
pengembangan antara pelaku
berbadan Koperasi dan
UKM dan koperasi usaha kecil
hukum melalui UKM untuk
dan mikro
pengembangan mewujudkan
dengan para
kebijakan yang pemberdayaan
pemangku berpihak pada Koperasi dan
kepentingan tumbuh UKM yang lebih
kembangnya koordinatif dan
Koperasi dan partisipatif
UKM
2) Meningkatkan 1) Meningkatka Peningkatan
pembinaan n kapasitas dan
dan wirausahawa produktivitas
pendampingan n baru Koperasi dan
terhadap para melalui UKM untuk
pelaku UKM pengembanga meningkatkan
dan koperasi n lembaga daya saing SDM
diklat untuk Koperasi dan
melakukan UKM
pendidikan,
pelatihan,
penyuluhan,
motivasi dan
kreatifitas
bisnis,
keahlian
teknis dan
keterampilan
dasar
2) Meningkatka Pengembangan
n kapasitas produk Koperasi
SDM dan UKM
Koperasi dan menjadi produk
UKM melalui yang berkualitas,
pengembanga inovatif dan
n keahlian kreatif untuk
dan meningkatkan
keterampilan pemasaran
teknis (alih produk
teknologi dan
inovasi
produk) dan
penerapan
manajemen
modern
3) Meningkatka 1) Penguatan
n kualitas kelembagaan
kelembagaan Koperasi untuk
koperasi mengembangk
melalui an koperasi
penataan sesuai nilai,
kelembagaan jati diri, prinsip
koperasi, dan asas
baik dalam Koperasi dan
lviii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
ARAH
TUJUAN SASARAN STRATEGI
KEBIJAKAN
arti legal meningkatkan
formal peran koperasi
maupun dalam
peningkatan peningkatan
akuntabilitas kesejahteraan
pengelolaan anggota
kelembagaan 2) Peningkatan
Koperasi dan
pengembangan
sarana dan
prasarana
usaha bagi
UKM/PKL
3) Meningkatnya Meningkatkan 1) Peningkatan
akses akses akses Koperasi
permodalan permodalan bagi dan UKM
usaha bagi Koperasi dan terhadap
koperasi, dan UKM yang sumber
UKM sesuai dengan pembiayaan,
kebutuhan teknologi, dan
pemasaran
2) Operasionalisa
si Bantuan
Langsung
Usaha Dana
Bergulir
(BLUDB)
4) Operasionalisa Meningkatkan Pembinaan
si Bantuan jumlah KSP / terhadap
Langsung USP, koperasi KSP/USP,
Usaha Dana dan UKM Koperasi dan
Bergulir UKM
(BLUDB)
3) Meningkatkan 1) Meningkatnya Meningkatkan Peningkatan
potensi dan daya daya saing fasilitasi fasilitasi
saing daerah daerah saranan pengelolaan
melalui prasarana sumber daya
peningkatan pariwisata pariwisata
investasi
2) Meningkatnya Melakukan Penyederhanaan
pelayanan dan evaluasi perijinan dan
perijinan prosedur dan peningkatan
investasi persyaratan pelayanan publik
perijinan
investasi untuk
meningkatkan
pelayanan
perijinan
3) Meningkatnya Meningkatkan Peningkatan
promosi upaya kegiatan kegiatan promosi
peluang promosi bagi penanaman
investasi peningkatan modal
penanaman
lix
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
ARAH
TUJUAN SASARAN STRATEGI
KEBIJAKAN
modal
4) Terjaminnya
Meningkatkan Peningkatan
jumlah keamanan
MOU kerjasama antar
berusaha
kerjasama antar daerah, baik
daerah dalam dengan
rangka promosi pemerintah
investasi, baik daerah dan dunia
dengan usaha dalam
pemerintah dan rangka promosi
kalangan dunia investasi
usaha
4) Meningkatkan 1) Meningkatkan Meningkatkan Pembangunan
kualitas dan ketersediaan dan perluasan infrastruktur
penyerapan tenaga lapangan kerja lapangan pendidikan
kerja bagi pekerjaan di untuk
masyarakat berbagai sektor penyediaan
fasilitas
pendidikan dan
biaya pendidikan
yang terjangkau
2) Meningkatnya Meningkatkan 1) Penyediaan
kualitas ketrampilan, lembaga-
tenaga kerja kompetensi dan lembaga
produktivitas pelatihan yang
tenaga kerja kurikulum
sesuai dengan pelatihannya
kebutuhan berorientasi
pasar kerja pada dunia
kerja
2) Menumbuhkan
profesionalism
e tenaga kerja
sebagai upaya
meningkatkan
kompetisi
tenaga kerja,
memberikan
pelatihan dan
keterampilan
tenaga kerja
untuk
mewujudkan
tenaga kerja
yang
berkualitas,
maju,
produktif dan
profesional
3) Meningkatnya Meningkatkan Peningkatan
penyerapan akses informasi akses informasi
tenaga kerja tenaga kerja pasar kerja
bagi pencari
kerja
lx
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
ARAH
TUJUAN SASARAN STRATEGI
KEBIJAKAN
lxi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
ARAH
TUJUAN SASARAN STRATEGI
KEBIJAKAN
2) Meningkatnya Meningkatkan Meningkatkan
kemandirian intensifikasi dan penerimaan PAD
keuangan ekstensifikasi dan pengelolaan
daerah PAD dan PBB PPB secara
mandiri
6) Meningkatkan 1) Terwujudnya Meningkatkan Meningkatkan
pengelolaan pasar pengelolaan sarana prasaran sarana prasarana
tradisional yang pasar pasar pasar tradisional
representatif tradisional tradisional
yang
representatif
2) Terwujudnya Melaksanakan Melaksanakan
jaminan dan pembangunan pembangunan
perlindungan pasar pasar tradisional
keberadaan tradisional
pasar
tradisional
7) Meningkatkan Peningkatan Meningkatkan Peningkatan
peran serta partisipasi peran masyakat peran
masyarakat dalam masyarakat dalam masyarakat
perencanaan, dalam proses pembangunan secara efektif dan
pelaksanaan, dan pembangunan efisien dalam
pengawasan daerah melalui pembangunan
pembangunan berbagai forum
daerah
lxii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
ARAH
TUJUAN SASARAN STRATEGI
KEBIJAKAN
3) Melestarikan Terjaganya Melakukan Pelestarian dan
benda cagar benda cagar inventarisasi cagar pemeliharaan
budaya budaya budaya cagar budaya
4) Mengembangkan Terwujudnya Mengindentifikasi Menciptakan
produk ciri khas produk ciri produk unggulan produk
kota khas Kota untuk menjadi ciri unggulan Kota
Salatiga khas Kota Salatiga Salatiga
lxiii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
lxiv
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
lxv
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
lxvi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
B A B V II
1) Urusan Pendidikan :
a) Program Pendidikan Anak Usia Dini;
b) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun;
lxvii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
lxviii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
lxix
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
lxx
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
lxxi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
lxxii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Tabel 7.1. berikut tentang Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kota
Salatiga :
lxxiii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
BAB VIII
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS
YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab ini merupakan langkah dalam penyusunan program prioritas dan program
pendukung. Pola perencanaan memisahkan antara aspek strategis dan operasional
program prioritas yang dipisahkan pula menjadi 2 (dua) yaitu program prioritas untuk
perencanaan strategis dan program prioritas untuk perencanaan operasional. Suatu
program prioritas yang dimaksudkan untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan
daerah pada dasarnya adalah perencanaan operasional. Suatu urusan menjadi
strategis tergantung tujuan dan sasaran pembangunan dan bagaimana strategi
pencapaiannya. Suatu urusan pemerintahan daerah dapat menjadi strategis di satu
tahun atau periode dan sebaliknya, menjadi operasional diperiode berikutnya.
Dalam hal suatu urusan atau program/kegiatan didalamnya menjadi strategis.
Maka perencanaan, pengendalian, dan evaluasi yang dilakukan lebih tinggi
intensitasnya dibanding yang operasional. Begitu pula dalam penganggarannya, harus
diprioritaskan terlebih dahulu. Yang demikian karena suatu urusan yang bersifat
strategis ditetapkan temanya karena pengaruhnya yang sangat luas dan urgent untuk
diselenggarakannya sangat tinggi. Suatu program prioritas, baik strategis maupun
operasional, kinerjanya merupakan tanggung jawab Kepala SKPD. Namun, bagi
program prioritas yang dikategorikan strategik, menjadi tanggung jawab bersama
Kepala SKPD dengan Walikota pada tingkat kebijakan. Berbeda dengan
penyelenggaraan aspek strategik, program prioritas bagi penyelenggaraan urusan
pemerintahan dilakukan agar setiap urusan (wajib) dapat diselenggarakan setiap
tahun, tidak langsung dipengaruhi oleh visi dan misi Walikota terpilih. Artinya, suatu
prioritas pada beberapa urusan untuk mendukung visi dan misi serta program
Walikota terpilih, tidak berarti bahwa urusan lain ditinggalkan.
Perumusan program prioritas bagi penyelenggaraan urusan dilakukan sejak
tahap awal evaluasi kinerja pembangunan daerah secara sistematis dilakukan pada
identifikasi permasalahan pembangunan diseluruh urusan (wajib dan pilihan).
Berdasarkan rumusan permasalahan pembangunan daerah di tiap urusan maka
dibuatlah program prioritas dengan mempertimbangkan faktor-faktor penentu
keberhasilan.
Sesuai dengan potensi, sumberdaya dan masalah-masalah mendesak yang
harus ditangani, peluang dan kesempatan yang bisa diraih dan dimanfaatkan, maka
Pemerintah Kota Salatiga memprioritaskan pembangunan pada prioritas utama
(Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi) dan prioritas pendukung yang diharapkan mampu
membawa dampak sebagai multiplier effect terhadap pembangunan di segala bidang.
Penentapan prioritas pembangunan ini akan memberikan arah dalam menetapkan
program-program utama dalam berbagai sektor sebagai implementasi pelaksanaan
lxxiv
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
lxxv
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
lxxvi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
lxxvii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
lxxviii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
BAB X
lxxix
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
lxxx
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2011-2016
BAB XI
PENUTUP
WALIKOTA SALATIGA
Cap ttd
YULIYANTO
lxxxi