Anda di halaman 1dari 42

Laporan Rencana

BAB III
RENCANA STRUKTUR RUANG KOTA PALU
TAHUN 2010 - 2030

Rencana struktur ruang wilayah kota Palu merupakan kerangka sistem


pusat-pusat pelayanan kegiatan kota yang berhierarki dan satu sama lain
dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana wilayah kota yang dikaitkan dengan
kearifan budaya local kota sebagaimana tercermin dalam konsep ruang
berdasarkan filosofi “souraja” sebagaimana akan disajikan pada sub bab 3.1.1.4.
Rencana struktur ruang wilayah kota Palu menjadi arahan pembentuk
sistem pusat-pusat pelayanan wilayah kota yang memberikan layanan bagi
wilayah kota serta arahan perletakan jaringan prasarana wilayah kota sesuai
dengan fungsi jaringannya yang menunjang keterkaitan antar pusat-pusat
pelayanan kota. Disamping itu rencana struktur ruang wilayah kota Palu
merupakan dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima
tahunan untuk 20 (dua puluh) tahun.
Rencana struktur ruang wilayah Kota Palu terdiri dari:
1) Pusat pelayanan di wilayah kota merupakan pusat pelayanan sosial, budaya,
ekonomi, dan/atau administrasi masyarakat yang melayani wilayah kota dan
regional, yang meliputi:
a. pusat pelayanan kota, melayani seluruh wilayah kota dan/atau regional
b. subpusat pelayanan kota, melayani sub-wilayah kota
c. pusat lingkungan, melayani skala lingkungan wilayah kota

2) Sistem prasarana utama yang merupakan sistem jaringan transportasi, yang


terdiri atas:
a. sistem jaringan transportasi darat
b. sistem jaringan angkutan penyeberangan
c. jaringan transportasi laut,
d. jaringan transportasi udara,

3) Sistem prasarana lainnya, yang mencakup:


a. Sistem jaringan telekomunikasi,

III - 1
Laporan Rencana

b. Sistem jaringan sumber daya air,


c. Sistem jaringan energi,
d. sistem infrastruktur perkotaan terdiri dari;
i. sistem penyediaan air minum kota
ii. sistem pengelolaan air limbah kota
iii. sistem persampahan kota
iv. sistem drainase kota
v. penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan
vi. jalur pejalan kaki
vii. jalur evakuasi bencana
viii. jalur sepeda

Untuk lebih jelasnya, mengenai rencana struktur tata ruang Kota Palu
dapat dilihat pada gambar Peta III.01.

3.1 Rencana Pengembangan Pusat-pusat pelayanan kota

Penentuan pusat-pusat pelayanan di dalam struktur ruang Kota Palu tidak


terlepas dari historis dan perkembangan pusat-pusat pelayanan yang telah
terbentuk saat ini. Pada bahasan dibawah ini akan disajikan gambaran historis
pusat-pusat kegiatan kota dan terbentuknya pusat-pusat pelayanan yang terkait
erat dengan pusat-pusat kegiatan perdagangan yang telah berkembang sejak
kota ini terbentuk.

3.1.1. Historis perkembangan pusat kegiatan Kota Palu

Pada awalnya pusat kegiatan (centre of businnes district atau CBD) kota
Palu terletak di Kelurahan Ujuna saat ini. Pada kawasan ini berkembang
kegiatan dominan berupa pertokoan, pasar dan pusat hiburan rakyat. Sejalan
dengan perkembangan wilayah dan pertambahan penduduk kota maka pusat
kegiatan kota berkembang lebih luas pada kawasan-kawasan yang berbatasan
dengan kawasan pusat kegiatan ini. Ke arah timur (menyeberangi sungai Palu),
terbentuk blok pertokoan di Jalan St. Hasanuddin sedangkan ke arah selatan
blok pertokoan/ruko berkembang di Jalan Sis Al Jufri (bekas lapangan Persipal
Lama), sebagaimana ditunjukan pada gambar berikut. Kawasan CBD kota Palu

III - 2
Laporan Rencana

saat ini merupakan zona dengan derajat aksesibilitas tinggi. CBD ini merupakan
pusat segala aktivitas kota dan lokasi yang strategis untuk kegiatan perdagangan
skala kota, hal mana antara lain ditunjukkan dengan mahalnya harga tanah dan
nilai bangunan di kawasan ini.

3.1.2. Titik Tumbuh Baru (growing points) CBD Kota Palu

Fenomana perkembangan pusat kegiatan kota Palu saat ini nampaknya


tidak lagi hanya pada kawasan yang berbatasan dan menyatu dengan kawasan
CBD yang telah terbentuk sebelumnya. Pada beberapa bagian wilayah Kota Palu
saat ini telah terbentuk pusat kegiatan baru yang berperan sebagai growing
point CBD kota Palu pada masa datang. Pusat-pusat kegiatan baru yang
berkembangan pesat seperti kawasan perdagangan Pasar Manonda di bagian
Barat dan kawasan Pasar Masomba di Bagian selatan kota. Pada kedua
kawasan ini berkembang kegiatan perdagangan eceran (Retail Business District)
dengan kegiatan dominan pertokoan, perkantoran dan jasa serta pasar
tradisional skala besar. Beberapa pusat kegiatan lain dengan kegiatan dominan
pasar tradisional, toko/kios eceran seperti; Pasar Petobo di bagian selatan kota,

III - 3
Laporan Rencana

pasar Lasoani di bagian timur kota, serta Pasar Mamboro, Taipa dan
persimpangan Tawaeli di bagian utara kota. Jelasnya dapat dilihat pada gambar-
gambar berikut :

III - 4
Laporan Rencana

III - 5
Laporan Rencana

3.1.3. Rencana Hirarki Struktur Kegiatan Kota Palu


Secara teoritis efisiensi pusat pelayanan dapat dicapai apabila disusun
berhirarki sesuai dengan jangkauan pelayanan masing-masing pusat kegiatan.
Hirarki yang terbentuk direncanakan berdasarkan skala kegiatan jangkauan
pusat pelayanan yang telah ada saat ini, serta perkiraan kebutuhan
pembentukan pusat kegiatan baru pada pusat-pusat pengembangan baru
sebagai daya tarik pengembangan pada masa yang akan datang, yakni guna
mendukung terbentuknya kerangka dasar kota yang teratur. Selain itu pola
penyebaran kegiatan perdagangan kota yang cenderung linear perlu diatur
sedemikian rupa sehingga membentuk konfigurasi memusat sehingga dengan
demikian mendorong terbentuknya pusat-pusat kegiatan yang berbentuk blok-
blok pengembangan pada simpul-simpul pengembangan berhirarki.
Berdasarkan morfologi fisik kota dan kecenderungan perkembangan kegiatan
yang mengarah pada terbentuknya pusat-pusat kegiatan saat ini maka
direncanakan struktur kegiatan kota Palu pada masa yang akan datang akan
terdiri dari:

1. Pusat pelayanan kota (PPK), yakni :


a. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul
utama pelayanan perkotaan skala kota atau wilayah yang lebih luas.
b. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat
kegiatan perdagangan dan jasa skala kota atau wilayah yang lebih luas.
2. Sub Pusat Pelayanan kota sPPK), yakni:
a. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul
kedua pelayanan perkotaan yang mendukung Pusat kegiatan kota.
b. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul
pelayanan yang melayani beberapa kecamatan dan skala kota yang
mendukung Pusat pelayanan kota.
3. Pusat Lingkungan (PL), yakni:
a. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul
kegiatan perkotaan skala kecamatan yang mendukung Sub Pusat
pelayanan.

III - 6
Laporan Rencana

b. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul


kegiatan perdagangan dan jasa skala kecamatan yang mendukung sub
Pusat Kegiatan Kegiatan.

Secara skematis rencana hirarkis struktur pusat kegiatan dimaksud sebagaimana


disajikan pada Gambar 01 berikut.

Gambar 0.1 Konsep Stuktur tata ruang Kota Palu

3.1.4. Jabaran konsep struktur kota Kota Palu berdasarkan Filosofi


“SOURAJA”
Filosofi dasar dari konsep “Souraja” merupakan cerminan dari Kebutuhan
penataan ruang kota dan citra kota Palu sebagai Kota yang multi-etnik dan
budaya dari aspek liveability (menjadi tempat tinggal yang nyaman),
investability (iklim usaha yang kondusif sehingga atraktif bagi kalangan pelaku
bisnis), dan visitability (kota yang selalu dikunjungi karena kesan budaya
masyarakatnya dan daya jangkaunya).
Dukungan Infrastruktur yang handal harus menjadi aspek penting dalam
menyusun strategi pengembangan kota, yakni infrastuktur yang ada atau
tersedia adalah infrastruktur yang dibangun sesuai dengan standar pelayanan
minimal (SPM) dan standar infrastruktur (SNI) yang mampu mendukung
kehidupan dan perikehidupan masyarakat yang ada, diselaraskan antar

III - 7
Laporan Rencana

pembangunan infrastruktur ekonomi dan infrastruktur yang menunjang aspek


kenyamanan, rekreasi, olahraga dan seni (pariwisata dan budaya), memenuhi
kebutuhan pelayanan bagi masyarakat dan secara khusus mengembangkan
identitas diri Kota Palu.
Secara spasial jabaran souraja ini dicirikan dengan 3 (tiga) ruang utama
yaitu :
1. Ruang “gandaria” atau beranda kota dengan ciri “waterfront city”, yang
merupakan wajah Kota Palu terdepan yang terletak pada kawasan pesisir
Teluk Palu.

2. Ruang “tatangana” atau ruang tengah atau ruang tamu kota yang merupakan
ruang utama aktifitas perkotaan mencakup lapisan melengkung setelah ruang
gandaria. Pada lapisan ini terakumulasi aktifitas berciri perkotaan.

3. Ruang “poavua” atau ruang belakang yang merupakan ruang kegiatan


dominan budidaya non perkotaan dan kawasan lindung.

Gambar 02 : Konsep dan Filosofi SOURAJA

III - 8
Laporan Rencana

Gambar 0.3. Penjabaran Konsep Struktur ruang Kota

3.1.5. Rencana pengembangan Pusat Pelayanan

Rencana sistem pusat pelayanan di Kota Palu merupakan penjabaran dari


kosep struktur ruang kota berdasarkan filosofi souraja: meliputi pusat pelayanan
kota, sub pusat pelayanan kota dan pusat lingkungan yang berjenjang sesuai
dengan bentuk dasar kota sebagai kota teluk, sebagai berikut:
1. Rencana pengembangan sistem pusat pelayanan Kota Palu merupakan
jantung pengembangan di ruang tatangana, yakni di kawasan pusat
pengembangan kegiatan perdagangan regional, jasa, transportasi dan
pemerintahan di pusat kota yang mencakup Kecamatan Palu Barat, Palu
Selatan dan Palu Timur.
2. Rencana pengembangan sistem sub pusat pelayanan Kota Palu
merupakan kawasan dengan fungsi perkantoran pemerintahan,
perdagangan jasa, serta pelayanan sosial dan budaya yang tersebar di 4
(empat) kecamatan yaitu Kecamatan Palu Utara, Kecamatan Palu Timur,
Kecamatan Palu Selatan, dan Kecamatan Palu Barat.

III - 9
Laporan Rencana

3. Pusat lingkungan merupakan kawasan dengan fungsi perkantoran


pemerintahan, pendidikan, perdagangan jasa dengan skala lingkungan,
pelayanan sosial dan budaya, serta perumahan yang tersebar di setiap
kelurahan.

3.2. Rencana Sistem Jaringan Prasarana Wilayah Kota

Rencana sistem jaringan prasarana wilayah Kota Palu, meliputi :


a. sistem prasarana utama, dan
b. sistem prasarana lainnya

3.2.1 Rencana sistem Prasarana Utama

Rencana sistem prasarana utama Kota Palu, terdiri atas sistem jaringan :
a. transportasi darat ;
b. transportasi laut ; dan
c. transportasi udara
Rencana sistem jaringan transportasi darat terdiri atas ;
a. jaringan lalu lintas dan angkutan jalan ; dan
b. jaringan jalan Kereta api ;
Rencana sistem jaringan transportasi laut terdiri atas:

a. rencana pengembangan pelabuhan, dan

b. alur pelayaran.

Rencana sistem jaringan transportasi udara terdiri atas :

a. bandar udara ; dan


b. ruang udara untuk penerbangan.

Lebih jelasnya mengenai rencana Sistim Transportasi Kota Palu dapat dilihat
pada uraian berikut ini sedangkan sistim jaringan transportasi yang direncanakan
dapat dilihat pada Gambar Peta III.02.

3.2.1.1. Rencana Sistem jaringan lalu lintas dan angkutan jalan

Rencana sistem jaringan lalu lintas dan angkutan jalan Kota Palu terdiri atas :

III - 10
Laporan Rencana

a. jaringan jalan ;
b. jaringan prasarana lalulintas dan angkutan jalan ;
c. jaringan pelayanan lalulintas dan angkutan jalan ;
d. jaringan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP); dan
e. jaringan transportasi perkotaan.

A. Rencana Jaringan jalan


Di Kota Palu direncanakan jaringan jalan terdiri atas:
a. jaringan jalan nasional sebagai jalan arteri primer ;
b. jaringan jalan nasional sebagai jalan kolektor primer ;
c. jaringan jalan kolektor sekunder ; dan
d. jaringan jalan lokal / lingkungan.

1) Jaringan jalan nasional sebagai jalan arteri primer di Kota Palu meliputi:
Jl Pantoloan-Tawaeli, Jl Kebonsari (Talise) - Tawaeli, Jl.Tanah Runtuh-
Kebonsari, Jl Sudirman, Jl Yos Sudarso, Jl. Sam Ratulangi, Jl Wolter
Monginsidi, Jl Emmi Saelan, Jl Basuki Rahmad, dan Jl. Abdul Rahman
Saleh.

2) Jaringan jalan nasional sebagai jalan kolektor primer di Kota Palu


meliputi ruas: Jl Watusampu (Taman Ria)-Ampera (batas Kab
Donggala), Jl Hasanuddin I, Jl Gajah Mada, Jl. Imam Bonjol, Jl.
Diponegoro, dan Jl Malonda.

3) Jaringan jalan kota sebagai jalan kolektor sekunder Kota Palu, meliputi:
Jl. Adam Malik; Jl. Anoa; Jl. Bali; Jl. Banteng; Jl. Bantilan; Jl. Beringin;
Jl. Bulu Masomba; Jl. Bulu Masomba 1; Jl. Bulu Masomba II; Jl. Bunga
Raya; Jl. Desa Kalora; Jl. Durian; Jl. Garuda; Jl. Gatot Subroto; Jl.
Hang Tuah; Jl. Jati; Jl. Jati Baru; Jl. Karana; Jl. Kartini; Jl. Kedondong;
JL. Kihajar Dewantara; Jl. Kijang; Jl. Kubur;Jl. Lamarani; Jl. Lapaturuki;
Jl. Letjen Soeprapto; Jl. Maleo; Jl. Maluku; Jl. Masjid Raya; Jl. Miangas;
Jl. Moh. Amin; Jl. Padat Karya; JL. Pasar Mamboro; Jl. Patimura; Jl.
Pendidikan; Jl. S. Parman; Jl. Sungai Balantak; Jl. Sungai Lariang; Jl.
Sungai Manonda; Jl. Sungai Palu I; Jl. Zebra; Jl. Terminal Petobo; JL.

III - 11
Laporan Rencana

Terminal Tipo; Jl. Tg Manimbaya II; Jl. Tg. Satu; Jl. Tg. Karang; Jl. Tg.
Manimbaya; Jl. Tg. Santigi; Jl. Untad I; Jl. Terminal Mamboro.

4) Rencana jaringan jalan lokal / lingkungan dalam Kota Palu disajikan


pada Tabel Lampiran I.
5) Rencana pengembangan jaringan jalan eksisting sebagai jalan arteri
sekunder meliputi ruas jalan lingkar Pantai Teluk Palu meliputi Jl. Raja
Moili, dan Jl. Cumi-cumi, dan ruas jalan lingkar luar Segmen Palupi-
Pengavu-Silae-Watusampu.

6) Rencana pengembangan jaringan jalan baru sebagai jaringan jalan


arteri sekunder meliputi ruas jalan lingkar luar Kota Palu segmen
Petobo-Mamboro-Tawaeli dan ruas jalan lingkar Pantai Teluk Palu.

B.Rencana Jaringan prasarana lalulintas dan angkutan jalan

Rencana Jaringan prasarana lalulintas dan angkutan jalan di Kota Palu


meliputi :
a. Rencana pengembangan terminal type A, B dan C ;
b. Jembatan timbang ; dan
c. Unit pengujian kendaraan bermotor.
Rencana pengembangan terminal meliputi :
a. Terminal Tipe A, yaitu Terminal Mamboro di Kecamatan Palu Utara
yang melayani Angkutan Kota Antar Propinsi (AKAP), Angkutan Kota
Dalam Propinsi (AKDP) dan Angkutan Kota (ANGKOT) ;
b. Terminal Tipe B, meliputi :
1. Terminal Tipo sebagai terminal Tipe B di Kecamatan Palu Barat yang
melayani Angkutan Kota Antar Propinsi (AKAP) dan Angkutan Kota
(ANGKOT); dan
2. rencana terminal pusat kegiatan (PK) yang terletak di Jl. Sudirman
di Kecamatan Palu Timur yang melayani Angkutan Kota
(ANGKOT).
c. Terminal Tipe C, meliputi :

III - 12
Laporan Rencana

1. Terminal Petobo di Kecamatan Palu Selatan yang melayani


Angkutan Perdesaan (ANDES) dari daerah belakang bagian
tengggara dan Angkutan Kota (ANGKOT) ;
2. Terminal Manonda di Kecamatan Palu Barat yang melayani
Angkutan Perdesaan (ANDES) dari daerah belakang bagian
selatan – barat dan Angkutan Kota (ANGKOT) ;
3. rencana Terminal Pasar Tawaeli di Kecamatan Palu Utara yang
melayani Angkutan Perdesaan (ANDES) dari daerah belakang
bagian utara-timur dan Angkutan Kota (ANGKOT) ; dan
4. rencana Terminal Pasar Lasoani di Kecamatan Palu Timur yang
melayani Angkutan Kota (ANGKOT)
Rencana jembatan timbang meliputi :
a. Rencana pengembangan jembatan timbang yang sudah ada di
Kelurahan Kayumalue Ngapa, Kecamatan Palu Utara ; dan
b. rencana pengembangan jembatan timbang baru di Kelurahan
Watusampu Kecamatan Palu Barat.

Rencana unit pengujian kendaraan bermotor berupa pengembangan unit


pengujian kendaraan bermotor di Kecamatan Palu Utara.

C. Jaringan pelayanan lalulintas dan angkutan jalan

Jaringan pelayanan lalulintas dan angkutan jalan di Kota Palu meliputi ;


b. Jaringan trayek angkutan penumpang ; dan
c. Jaringan lintas angkutan barang.
Rencana jaringan trayek angkutan penumpang di Kota Palu meliputi ;
d. Pantoloan (terminal Pasar Vinase) – Terminal Mamboro - Terminal
Kota ;
e. Watusampu – Terminal Tipo – Terminal Kota ;
f. Terminal Bulili Petobo - Terminal Kota ;
g. Kawatuna - Terminal Lasoani - Terminal Kota ;
h. Palupi - Pasar modern Tawanjuka - Terminal kota ;
i. Terminal Manonda – Terminal Kota ;

III - 13
Laporan Rencana

j. Gawalise – Terminal Manonda – Terminal kota ;


k. Karaja Lemba – Masomba – Terminal Kota ; dan
l. Poboya – Talise – Terminal Kota ;

Rencana jaringan lintas angkutan barang di Kota Palu melalui jalan lingkar
luar Kota Palu.
Rencana Jaringan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP)
adalah pengembangan pelabuhan penyeberangan Taipa yang telah ada di
Kelurahan Taipa, Kecamatan Palu Utara.
Rencana jaringan transportasi perkotaan di Kota Palu meliputi ;
a. Tipo – Donggala ;
b. Manonda – Marawola ;
c. Petobo – Biromaru ;
d. Mamboro – Labuhan ; dan
e. Mamboro – Toboli.
Rencana jaringan transportasi Kereta api di Kota Palu ditujukan untuk
mendukung sistem transportasi regional lintas Sulawesi yang melalui Bitung,
Manado, Gorontalo, Palu, Mamuju, Pare-Pare, Makassar, Kolaka, dan
Kendari.

3.2.1.4. Jaringan Transportasi Laut

Rencana pengembangan pengembangan transportas laut di Kota palu terdiri


dari:
a. Rencana pengembangan pelabuhan
b. Rencana Alur pelayaran.

a. Rencana pengembangan pelabuhan

Rencana pengembangan pelabuhan di Kota Palu ditujukan untuk mendukung


tujuan pengembangan kota dan fungsi kota Palu sebagai Pusat Kegiatan
Nasional (PKN). Rencana pengembangan pelabuhan dimaksud seperti disajikan
pada Tabel 3.01.

III - 14
Laporan Rencana

Tabel 3.01.
Rencana Pengembangan Pelabuhan di Kota Palu

Nama pelabuhan Rencana Keterangan


pengembangan
Pelabuhan Pantoloan pelabuhan internasional Fungsi dan hirarki
utama sekunder sesuai pengembangannya telah
dengan Hirarki dan Fungsi ditetapkan dalam RTRWN
berdasarkan PP No.69
tahun 2001
Pelabuhan Taipa pelabuhan penyeberangan Usulan fungsi dan hirarki
lintas Propinsi sesuai pengembangan
dengan Hirarki dan Fungsi
berdasarkan PP No.69
tahun 2001
Pelabuhan Bea Cukai Diatur secara khusus Terkait dengan
Tawaeli kepabeanan
Rencana Pelabuhan AL Diatur secara khusus Terkait dengan pertahanan
Watusampu dan keamanan
Rencana Pelabuhan pelabuhan khusus lokal Usulan fungsi dan hirarki
Pariwisata Talise sesuai dengan Hirarki dan pengembangan
Fungsi berdasarkan PP
No.69 tahun 2001
Pelabuhan Kapal Tongkang pelabuhan khusus lokal Usulan fungsi dan hirarki
angkutan Sirtu Taipa dan sesuai dengan Hirarki dan pengembangan
Watusampu Fungsi berdasarkan PP
No.69 tahun 2001
Sumber: Hasil rencana

Rencana pengembangan pelabuhan AL di Kota Palu perlu mengacu pada


ketentuan khusus yang berlaku untuk pertahanan dan keamanan, sedangkan
rencana pengembangan pelabuhan selaian pelabuhan AL di Kota Palu
mencakup rencana peruntukan lahan dan perairan pelabuhan untuk memenuhi
kebutuhan penempatan fasilitas dan kegiatan operasional pelabuhan meliputi :
a. kegiatan jasa kepelabuhanan;

III - 15
Laporan Rencana

b. kegiatan pemerintahan;
c. kegiatan jasa kawasan;
d. kegiatan penunjang kepelabuhanan.

Khusus pengembangan pelabuhan Pantoloan sebagai pelabuhan internasional


utama sekunder, rencana peruntukan lahan pelabuhan ini untuk penyediaan
kegiatan :
1) fasilitas pokok, antara lain :
a) dermaga;
b) gudang lini 1;
c) lapangan penumpukan lini 1;
d) terminal penumpang;
e) terminal peti kemas;
f) terminal ro-ro;
g) fasilitas penampungan dan pengolahan limbah;
h) fasilitas bunker;
i) fasilitas pemadam kebakaran;
j) fasilitas gudang untuk bahan/barang berbahaya dan beracun (B3);
k) fasilitas pemeliharaan dan perbaikan peralatan dan
Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP).

2) fasilitas penunjang, antara lain :


a) kawasan perkantoran;
b) fasilitas pos dan telekomunikasi;
c) fasilitas pariwisata dan perhotelan;
d) instalasi air bersih, listrik dan telekomunikasi;
e) jaringan jalan dan rel kereta api;
f) jaringan air limbah, drainase dan sampah;
g) areal pengembangan pelabuhan;
h) tempat tunggu kendaraan bermotor;
i) kawasan perdagangan;
j) kawasan industri;
k) fasilitas umum lainnya (peribadatan, taman, tempat rekreasi,
olahraga, jalur hijau dan kesehatan).

III - 16
Laporan Rencana

Sedangkan rencana peruntukan perairan Pelabuhan Pantoloan, untuk


penyediaan kegiatan :
1) fasilitas pokok, antara lain :
a) alur pelayaran;
b) perairan tempat labuh;
c) kolam pelabuhan untuk kebutuhan sandar dan olah gerak kapal;
d) perairan tempat alih muat kapal;
e) perairan untuk kapal yang mengangkut bahan/barang berbahaya;
f) perairan untuk kegiatan karantina;
g) perairan alur penghubung intra pelabuhan;
h) perairan pandu;
i) perairan untuk kapal pemerintah.
2) fasilitas penunjang , antara lain:
a) perairan untuk pengembangan pelabuhan jangka panjang;
b) perairan untuk fasilitas pembangunan dan pemeliharaan kapal;
c) perairan tempat uji coba kapal (percobaan berlayar);
d) perairan tempat kapal mati;
e) perairan untuk keperluan darurat;
f) perairan untuk kegiatan rekreasi (wisata air).

Rencana pengembangan lahan daratan untuk pelabuhan Pantoloan


kurang lebih 22 ha, sedangkan perairannya perlu mengacu pada rencana induk
pengembangan pelabuhan Pantoloan.
Pelabuhan penyeberangan Taipa di Kecamatan Palu Utara yang
menghubungkan pulau Sulawesi melalui Kota Palu dengan Pulau Kalimantan
melalui Balikpapan. Sampai pada tahun perencanaan 2029 pelabuhan
penyeberangan Taipa akan tetap dipertahankan sebagai pelabuhan
penyeberangan Sabuk Tengah Indonesia. Untuk itu direncanakan peningkatan
kapasitas pelabuhan.
Untuk lebih jelasnya mengenai Luas alokasi pelabuhan penyeberangan
Taipa dapat dilihat Pada Tabel 3.02 berikut ini.

Tabel 3.02
Rencana Pelabuhan Penyeberangan
Kota Palu Tahun 2029

III - 17
Laporan Rencana

Luas Lahan Daratan


Nama Pelabuhan
Yang direncanakan
Pelabuhan
5,49 ha
Penyeberangan Taipa
Sumber : Hasil Rencana, 2009

b. Alur Pelayaran
Alur pelayaran di Kota Palu adalah perairan Teluk Palu yang dari segi
kedalaman, lebar, dan bebas hambatan pelayaran lainnya dianggap aman dan
selamat untuk dilayari oleh kapal di di teluk Palu. Guna mencegah tumpang tindih
penggunaan ruang perairan Teluk Palu maka perlu dsusun rencana yang lebih
rinci (zonasi) dimana keberadaan pelabuhan dan alur pelayaran merupakan
bagian dari komponen pemanfaatan ruang perairan Teluk Palu.

Penetapan alur pelayaran di teluk Palu ditujukan untuk dapat mempercepat


produktivitas bongkar muat di pelabuhan, lancarnya pergerakan kapal dan dan
yang paling utama adalah faktor keselamatan kapal yang berlayar. Data-data
yang diperlukan dan harus diketahui untuk mengetahui kondisi hidrografi alur
pelayaran perairan daratan adalah:

1. Kedalaman alur
2. Pasang surut
3. Lebar alur
4. Perubahan geometri/alignment alur
5. Ruang bebas diatas permukaan air

3.2.1.5 Sistem Jaringan Transportasi Udara

Simpul sistem jaringan transportasi udara di Kota Palu saat ini adalah
Bandar Udara Mutiara, sampai pada tahun perencanaan 2029 Bandar Udara
Mutiara akan tetap dipertahankan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional dan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah dengan

III - 18
Laporan Rencana

status sebagai Bandar Udara Pusat Penyebaran Sekunder. Untuk lebih jelasnya
mengenai rencana luas alokasi Bandar Udara Mutiara dapat dilihat Pada Tabel
3.03 berikut ini :

Tabel 3.03
Rencana Bandar Udara Kota Palu Tahun 2029

Dimensi Landasan Luas Lahan Yang


Nama Bandara Maks. Pesawat
Pacu direncanakan

Bandara Mutiara
2.067x30 m B-737 585,33 ha
(Palu)

Rencana pengembangan jaringan transportasi udara, mencakup rencana


pembangunan dan pengembangan bandar udara dengan mempertimbangkan
fungsi jaringan transportasi udara yang dapat berupa Bandar udara pusat
penyebaran sekunder beserta sarana pendukungnya dengan
mempertimbangkan:
1) ruang udara di atas bandara yang dipergunakan langsung untuk kegiatan
bandar udara (ketentuan keselamatan yang ditetapkan dalam Kawasan
Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP). Penentuan KKOP
mengikuti ketentuan dalam Kepmen Perhubungan Nomor KM 49 Tahun
2000);
2) ruang udara di sekitar bandar udara yang ditetapkan sebagai jalur
penerbangan; dan
3) bandar udara yang berada di kelurahan Petobo di Kecamatan Palu Selatan.

3.2.3. Rencana Sistem jaringan Prasarana Lainnya

3.2.3.1. Rencana Sistem Jaringan Energi

Sampai dengan tahun 2029 sistem jaringan energy Kota Palu masih
bertumpuh pada system jaringan energy listrik. Kebutuhan listrik Kota Palu pada
tahun proyeksi 2029 yaitu sebesar 110.264.866 VA dengan perincian kebutuhan
listrik rumah tangga sebesar 78.698.160 VA, kebutuhan listrik untuk jalan
sebesar 15.739.632 VA, dan kebutuhan lain sebesar 15.739.632 VA kebutuhan
listrik menurut kecamatan dengan besarnya kebutuhan perkecamatan adalah

III - 19
Laporan Rencana

Kecamatan Palu Selatan dengan besar kebutuhan listrik 39.295.368 VA,


Kecamatan Palu Barat dengan besar kebutuhan listrik 33.029.892 VA,
Kecamatan Palu Timur 24.832.332 VA dengan besar kebutuhan listrik dan
Kecamatan Palu Utara dengan besar kebutuhan listrik 13.019.832 VA.
Pendistribusian listrik di Kota Palu bergantung pada jumlah penduduk,
kepadatan penduduk dan jumlah rumah yang ada dan tersebar ditiap kelurahan
di Kota Palu, untuk Kelurahan terbesar kebutuhan listriknya di Kota Palu adalah
Kelurahan Tatura Utara yaitu sebesar 6.367.788 VA dan Kelurahan terkecil
kebutuhan listriknya adalah Kelurahan Poboya yaitu 475.524 VA.
Untuk lebih jelasnya mengenai proyeksi kebutuhan listrik Kota Palu tahun
proyeksi 2029 dapat dilihat pada tabel 3.04.

III - 20
Laporan Rencana

Tabel 3.04
Rencana Kebutuhan Listrik Kota Palu Tahun 2029
Penduduk Rencana Kebutuhan Prasarana Listrik
Kecamatan Tahun Rumah Standar (900 Penerangan Kebutuhan Lain Total Keb.
No /Kelurahan 2029 Tipe Kecil VA/RT) Jalan (20% RT) (20% RT) (VA)

I Kecamatan Palu Utara 51666 10333 9299880 1859976 1859976 13019832


1 Baiya 5806 1161 1045080 209016 209016 1463112
2 Kayumalue Ngapa 4783 957 860940 172188 172188 1205316
3 Kayumalue Pajeko 4181 836 752580 150516 150516 1053612
4 Lambara 3669 734 660420 132084 132084 924588
5 Mamboro 11223 2245 2020140 404028 404028 2828196
6 Panau 5100 1020 918000 183600 183600 1285200
7 Pantoloan 11515 2303 2072700 414540 414540 2901780
8 Taipa 5389 1078 970020 194004 194004 1358028
II Kecamatan Palu Timur 98541 19708 17737380 3547476 3547476 24832332
1 Besusu Barat 21949 4390 3950820 790164 790164 5531148
2 Besusu Tengah 12535 2507 2256300 451260 451260 3158820
3 Besusu Timur 12845 2569 2312100 462420 462420 3236940
4 Lasoani 8483 1697 1526940 305388 305388 2137716
5 Layana Indah 3343 669 601740 120348 120348 842436
6 Poboya 1887 377 339660 67932 67932 475524
7 Talise 23248 4650 4184640 836928 836928 5858496
8 Tondo 14251 2850 2565180 513036 513036 3591252
III Kecamatan Palu Selatan 155934 31187 28068120 5613624 5613624 39295368
1 Kawatuna 4123 825 742140 148428 148428 1038996
2 Lolu Selatan 19240 3848 3463200 692640 692640 4848480
3 Lolu Utara 17243 3449 3103740 620748 620748 4345236
4 Palupi 9309 1862 1675620 335124 335124 2345868
5 Pengawu 7703 1541 1386540 277308 277308 1941156
6 Petobo 7818 1564 1407240 281448 281448 1970136
7 Tanamodindi 15824 3165 2848320 569664 569664 3987648
8 Tawanjuka 3719 744 669420 133884 133884 937188

III - 21
Laporan Rencana

Penduduk Rencana Kebutuhan Prasarana Listrik


Kecamatan Tahun Rumah Standar (900 Penerangan Kebutuhan Lain Total Keb.
No /Kelurahan 2029 Tipe Kecil VA/RT) Jalan (20% RT) (20% RT) (VA)
9 Birobuli Utara 12183 2437 2192940 438588 438588 3070116
10 Birobuli Selatan 20176 4035 3631680 726336 726336 5084352
11 Tatura Selatan 13326 2665 2398680 479736 479736 3358152
12 Tatura Utara 25269 5054 4548420 909684 909684 6367788
IV Kecamatan Palu Barat 131071 26214 23592780 4718556 4718556 33029892
1 Balaroa 17491 3498 3148380 629676 629676 4407732
2 Baru 7972 1594 1434960 286992 286992 2009944
3 Boyaoge 7938 1588 1428840 285768 285768 2000376
4 Buluri 4082 816 734760 146952 146952 1028664
5 Donggala Kodi 11802 2360 2124360 424872 424872 2974104
6 Duyu 6620 1324 1191600 238320 238320 1668240
7 Kabonena 4244 849 763920 152784 152784 1069488
8 Kamonji 12140 2428 2185200 437040 437040 3059280
9 Lere 14039 2808 2527020 505404 505404 3537828
10 Nunu 9449 1890 1700820 340164 340164 2381148
11 Silae 5690 1138 1024200 204840 204840 1433880
12 Siranindi 10216 2043 1838880 367776 367776 2574432
13 Tipo 3884 777 699120 139824 139824 978768
14 Ujuna 13029 2606 2345220 469044 469044 3283308
15 Watusampu 2474 495 445320 89064 89064 623448
  Kota Palu 437212 87442 78698160 15739632 15739632 110264866
Sumber : Hasil Rencana 2009

III - 22
Laporan Rencana

Sistim jaringan listrik yang direncanakan mencakup :


 Bangunan pembangkit; (PLTD, PLTU, PLTS, PLTMH)
 Gardu induk distribusi;
 Jaringan transmisi tenaga listrik

Rencana Sistem jaringan energi/kelistrikan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan


energi masa datang dalam jumlah yang memadai dan dalam upaya menyediakan
akses berbagai macam jenis energi bagi segala lapisan masyarakat.
Sumber energi listrik meliputi : pembangkit listrik tenaga diesel, pembangkit
listrik tenaga air; pembangkit listrik tenaga mikro hidro; pembangkit listrik tenaga
uap dan pembangkit listrik tenaga surya. Adapun lokasi pengembangan sumber
energy listrik dimaksud yakni:
 pembangkit listrik tenaga diesel di kelurahan Silae Kecamatan Palu Barat
 Rencana pengembangan pembangkit listrik tenaga air berupa interkoneksi
dengan sistim jaringan regional energi listrik dari PLTA di luar wilayah kota.
 pembangkit listrik tenaga mikro hidro di Selena Kecamatan Palu Barat.
 Rencana pengembangan pembangkit listrik tenaga uap di kelurahan Mpanau
Kecamatan Palu Utara.
 Rencana pengembangan pembangkit listrik tenaga surya di kelurahan Layana
Kecamatan Palu Timur.
 Rencana pengembangan gardu induk distribusi terletak di
Kelurahan Talise Kecamatan Palu Timur

Untuk lebih jelasnya, rencana sistim jaringan listrik Kota Palu sampai akhir tahun
perencanaan dapat dilihat pada Gambar Peta No.III.02.

3.2.3.2 Rencana Sistem Jaringan Telekomunikasi

Rencana kebutuhan telepon Kota Palu untuk tahun 2029 dengan jumlah
21.948 SST dengan perincian kebutuhan rumah tangga sebanyak 17.488 SST,
telepon umum sebanyak 87 SST, non rumah tangga sebanyak 3.498 SST dan
cadangan sebanyak 874 SST, pendistribusian telepon untuk Kota Palu menyebar
sesuai dengan kepadatan penduduk yang ada di masing-masing kelurahan yang
ada ditiap kecamatan di Kota Palu dan kelurahan yang terbesar kebutuhan

III - 23
Laporan Rencana

sambungan telepon adalah Kelurahan Tatura Utara sebanyak 1.011 SST dan
kelurahan terkecil sambungan telepon adalah Kelurahan Poboya yaitu 377 SST,
kebutuhan akan telepon yang ada di Kota Palu didasari oleh jumlah penduduk
dan kepadatan penduduk yang ada dan tersebar di Kota Palu.
Untuk lebih jelasnya mengenai proyeksi sarana perkotaan telekomunikasi
(telepon) yang ada di Kota Palu pada tahun proyeksi 2029 dan pendistribusianya
dapat dilihat pada Tabel 3.05.
Sistem jaringan telekomunikasi Kota Palu bertujuan untuk meningkatkan
aksesibilitas masyarakat dan dunia usaha terhadap layanan telekomunikasi.
Sistem jaringan telekomunikasi yang dibutuhkan untuk wilayah Kota Palu
meliputi:
a. jaringan tetap yang meliputi jaringan tetap lokal, sambungan langsung jarak
jauh, sambungan Internasional dan tertutup;
b. jaringan bergerak meliputi jaringan bergerak terestrial dan seluler.

Jaringan tetap dengan lokasi sentral telekomunikasi di Kelurahan Besusu Timur


Kecamatan Palu Timur.
Jaringan bergerak teresterial yang meliputi radio trangking dan radio panggil
untuk umum akan ditetapkan lebih lanjut oleh penyelenggara telekomunikasi.
Jaringan bergerak seluler yang meliputi menara bersama telekomunikasi
ditetapkan lebih lanjut oleh penyelenggara telekomunikasi dengan
memperhatikan efisiensi pelayanan, keamanan dan kenyamanan lingkungan
sekitarnya.

Rencana sistim jaringan telekomunikasi Kota Palu sampai akhir tahun


perencanaan dapat dilihat pada Gambar Peta No.III.04.

III - 24
Laporan Rencana

Tabel 3.05
Rencana Kebutuhan Telepon Kota Palu Tahun 2029
 Tahun Rencana
Telepon Umum Cadangan
No. Kecamatan/Kelurahan RT (Tipe Kecil) Kebutuhan RT (1 TU/5000 pddk) Non RT (5% dari RT) Jumlah
2029 (20%) (SST) (SST) (20% RT) (SST) (SST) (SST)
I Kecamatan Palu Utara 51666 10333 2067 10 413 103 2594
1 Baiya 5806 1161 232 1 46 12 291
2 Kayumalue Ngapa 4783 957 191 1 38 10 240
3 Kayumalue Pajeko 4181 836 167 1 33 8 210
4 Lambara 3669 734 147 1 29 7 184
5 Mamboro 11223 2245 449 2 90 22 563
6 Panau 5100 1020 204 1 41 10 256
7 Pantoloan 11515 2303 461 2 92 23 578
8 Taipa 5389 1078 216 1 43 11 271
II Kecamatan Palu Timur 98541 19708 3942 20 788 197 4947
1 Besusu Barat 21949 4390 878 4 176 44 1102
2 Besusu Tengah 12535 2507 501 3 100 25 629
3 Besusu Timur 12845 2569 514 3 103 26 645
4 Lasoani 8483 1697 339 2 68 17 426
5 Layana Indah 3343 669 134 1 27 7 168
6 Poboya 1887 377 75 0 15 4 95
7 Talise 23248 4650 930 5 186 46 1167
8 Tondo 14251 2850 570 3 114 29 715
III Kecamatan Palu Selatan 155934 31187 6237 31 1247 312 7828
1 Kawatuna 4123 825 165 1 33 8 207
2 Lolu Selatan 19240 3848 770 4 154 38 966
3 Lolu Utara 17243 3449 690 3 138 34 866
4 Palupi 9309 1862 372 2 74 19 467
5 Pengawu 7703 1541 308 2 62 15 387
6 Petobo 7818 1564 313 2 63 16 392
7 Tanamodindi 15824 3165 633 3 127 32 794
8 Tawanjuka 3719 744 149 1 30 7 187

III - 25
Laporan Rencana

 Tahun Rencana Kebutuhan RT Telepon Umum Non RT Cadangan Jumlah


No. Kecamatan/Kelurahan RT (Tipe Kecil) (1 TU/5000 pddk) 2 (5% dari RT)
9 Birobuli Utara 12183 2437 (20%) (SST) 487 (20% RT) (SST)97 24 (SST)
612
(SST) (SST)
10 Birobuli Selatan 20176 4035 807 4 161 40 1013
11 Tatura Selatan 13326 2665 533 3 107 27 669
12 Tatura Utara 25269 5054 1011 5 202 51 1269
IV Kecamatan Palu Barat 131071 26214 5243 26 1049 262 6580
1 Balaroa 17491 3498 700 3 140 35 878
2 Baru 7972 1594 319 2 64 16 400
3 Boyaoge 7938 1588 318 2 64 16 398
4 Buluri 4082 816 163 1 33 8 205
5 Donggala Kodi 11802 2360 472 2 94 24 592
6 Duyu 6620 1324 265 1 53 13 332
7 Kabonena 4244 849 170 1 34 8 213
8 Kamonji 12140 2428 486 2 97 24 609
9 Lere 14039 2808 562 3 112 28 705
10 Nunu 9449 1890 378 2 76 19 474
11 Silae 5690 1138 228 1 46 11 286
12 Siranindi 10216 2043 409 2 82 20 513
13 Tipo 3884 777 155 1 31 8 195
14 Ujuna 13029 2606 521 3 104 26 654
15 Watusampu 2474 495 99 0 20 5 124
  Kota Palu 437212 87442 17488 87 3498 874 21948
Sumber : Hasil Rencana, 2009

III - 26
Laporan Rencana

3.2.3.3. Rencana sistem jaringan Sumberdaya Air


Rencana sistem jaringan sumber daya air Kota bertujuan untuk mendukung
pelestarian DAS Palu sebagai wilayah sungai strategis nasional, serta
memberikan akses secara adil kepada seluruh masyarakat untuk mendapatkan
air agar dapat berperikehidupan yang sehat, bersih, dan produktif.
Sistem jaringan sumber daya air kota Palu meliputi:
a. wilayah sungai
b. jaringan irigasi
c. jaringan air baku, dan
d. sistem pengendalian banjir di wilayah kota.

Wilayah Sungai di wilayah Kota Palu meliputi :


Sungai Palu, Sungai Tipo, Sungai Watusampu, Sungai Buluri, Sungai Lewara,
Sungai Kawatuna, Sungai Poboya, Sungai Watutela, Sungai Taipa, Sungai
Tawaeli dan Sungai Lambagu.

Jaringan irigasi di wilayah Kota Palu meliputi :


Daerah Irigasi Kawatuna, Daerah Irigasi Kayu Malue Ngapa, Daerah Irigasi
Lambara, Daerah Irigasi Mamboro, Daerah Irigasi Pantoloan, Daerah Irigasi
Poboya, Daerah Irigasi Tanamodindi, Daerah Irigasi Mpanau, Daerah Irigasi
Duyu, dan Daerah Irigasi Donggala Kodi.

Jaringan air baku di Kota Palu dikembangkan secara terpisah sesuai dengan
perkembangan kebutuhan penyediaan air baku.
Sumber air baku untuk air bersih meliputi:
Sistem pengendalian banjir di Kota Palu dilakukan melalui pengembangan
embung Watutela Kelurahan Tondo, Check Dam Sungai Pondo di Kelurahan
Poboya, Check Dam Sungai Sombe Lewara di Kelurahan Pengawu, Check Dam
Sungai Uve Numpu di Kelurahan Donggala Kodi, tanggul di sepanjang bantaran
Sungai Palu, Sungai Kawatuna, Sungai Sombe Lewara dan Sungai Pondo.

Pengendalian banjir di Kota Palu dipadukan dengan sistem drainase yang


menggunakan pendekatan DAS atau Sub DAS.

Untuk Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar Peta Nomor III.05.

III - 27
Laporan Rencana

3.2.3.4. Rencana Pengembangan Sistem Infrastruktur Perkotaan

Rencana pengembangan sistem infrastruktur perkotaan kota Palu


meliputi:
a. sistem penyediaan air minum ;
b. sistem pengelolaan air limbah ;
c. sistem persampahan ;
d. sistem drainase ;
e. penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan jalan pejalan
kaki ;
f. Jalur evakuasi bencana, dan
g. penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan jalan sepeda.

3.2.3.4.1. Rencana Sistem Jaringan Air Minum

Sistem penyediaan air minum bertujuan untuk menjamin kuantitas,


kualitas, kontinuitas penyediaan air minum bagi penduduk dan kegiatan ekonomi
serta meningkatkan efisiensi dan cakupan pelayanan.
Berdasarkan hasil proyeksi, kebutuhan air bersih melalui sistem perpipaan
di Kota Palu diperkirakan akan mencapai 23.568.459 liter/hari pada tahun 2029.
Kebutuhan air bersih di Kecamatan Palu Utara sebanyak 2785120 liter/hari atau
sebanyak 32.24 liter/detik. Di Kecamatan Palu Utara, Kelurahan Pantoloan
merupakan kelurahan yang kebuthan air bersih terbesar yaitu sebanyak 620.730
liter/hari atau 7.18 liter/detik. Di Kecamatan Palu Timur kebutuhan air bersih pada
tahun 2029 yaitu sebesar 5.311.976 liter/hari atau sebesar 61.48 liter/detik.
Kebutuhan air bersih terbesar di Kecamatan Palu Timur berada di Kelurahan
Talise yaitu sebsar 1.253.213 liter/hari atau sebesar 14.50 liter/detik. Proyeksi
kebutuhan air bersih di Kecamatan Palu Selatan sebesar 8.405.817 liter/hari
pada tahun 2029 atau sebesar 97.29 liter/detik. Kebutuhan air bersih terbesar
berada di Kelurahan Tatura Utara sebesar 1.362.157 liter/hari atau sebesar
15.77 liter/detik. Di Kecamatan Palu Barat proyeksi kebutuhan air bersih pada
tahun 2029 adalah sebesar 7.065.546 liter/hari atau sebesar 81.78 liter/detik.
Adapun kebutuhan air bersih terbesar berada di Kelurahan Balaroa dengan
jumlah kebutuhan air bersih sebesar 942.874 liter/hari atau sebesar 10.91
liter/detik.

III - 28
Laporan Rencana

Untuk lebih jelasnya mengenai proyeksi kebutuhan air bersih pada tahun
2029 dapat dilihat pada tabel 3.06.
Sistem penyediaan air minum kota palu meliputi jaringan perpipaan meliputi unit
air baku, unit produksi, unit distribusi, unit pelayanan, dan unit pengelolaan.
Lokasi system
Jaringan bukan perpipaan meliputi sumur dangkal, sumur pompa tangan, bak
penampungan air hujan, terminal air, mobil tangki air, instalasi air kemasan, atau
bangunan perlindungan mata air diatur lebih lanjut oleh Badan/Dinas yang
berwenang.
Sistem penyediaan air bersih dipadukan dengan sistem jaringan sumber daya
air, untuk menjamin ketersediaan air baku. Perlindungan air baku dilakukan
melalui keterpaduan pengaturan pengembangan Sistim Pengelolaan Air Minum
dan Prasarana dan Sarana Air Limbah sedangkan
(1) Sistem penyediaan air minum bertujuan untuk menjamin kuantitas, kualitas,
kontinuitas penyediaan air minum bagi penduduk dan kegiatan ekonomi
serta meningkatkan efisiensi dan cakupan pelayanan.

(2) Sistem penyediaan air minum terdiri atas:

a. jaringan perpipaan; dan

b. jaringan non perpipaan.

(3) Jaringan perpipaan adalah unit pengolahan yang terletak pada :

a. Kecamatan Palu Selatan, meliputi : Kelurahan Tatura dan Kelurahan


Kawatuna ;

b. Kecamatan Palu Timur, di Kelurahan Poboya ; dan

c. Kecamatan Palu Utara, di Kelurahan Mamboro.

(4) Jaringan non perpipaan meliputi sumur dangkal, sumur pompa tangan, bak
penampungan air hujan, terminal air, mobil tangki air, instalasi air kemasan,
dan/atau bangunan perlindungan mata air yang tersebar di Kecamatan Palu
Utara, Kecamatan Palu Timur, Kecamatan Palu Selatan, dan Kecamatan
Palu Barat.

III - 29
Laporan Rencana

Untuk lebih jelasnya, rencana sistim jaringan air bersih Kota Palu sampai
akhir tahun perencanaan dapat dilihat pada Gambar Peta No.III.05.

III - 30
Laporan Rencana

Tabel 3.06
Rencana Kebutuhan Air Bersih Kota Palu Tahun 2029
Tahun
Rencana Penduduk Domestik (Lt/Hari) Total Total Kebutuhan
Kecamatan/ Non Domestik Lainnya
Terlayani Domestik
No. Kelurahan 2029 SL KU (Lt/Hari) (Lt/Detik)
I Kecamatan Palu Utara 51666 38750 1162485 774990 1937475 290621 557024 2785120 32.24
1 Baiya 5806 4355 130635 87090 217725 32659 62596 312980 3.62
2 Kayumalue Ngapa 4783 3587 107618 71745 179363 26904 51567 257834 2.98
3 Kayumalue Pajeko 4181 3136 94073 62715 156788 23518 45076 225382 2.61
4 Lambara 3669 2752 82553 55035 137588 20638 39556 197782 2.29
5 Mamboro 11223 8417 252518 168345 420863 63129 120998 604990 7.00
6 Panau 5100 3825 114750 76500 191250 28688 54984 274922 3.18
7 Pantoloan 11515 8636 259088 172725 431813 64772 124146 620730 7.18
8 Taipa 5389 4042 121253 80835 202088 30313 58100 290501 3.36
II Kecamatan Palu Timur 98541 73906 2217173 1478115 3695288 554293 1062395 5311976 61.48
1 Besusu Barat 21949 16462 493853 329235 823088 123463 236638 1183188 13.69
2 Besusu Tengah 12535 9401 282038 188025 470063 70509 135143 675715 7.82
3 Besusu Timur 12845 9634 289013 192675 481688 72253 138485 692426 8.01
4 Lasoani 8483 6362 190868 127245 318113 47717 91457 457287 5.29
5 Layana Indah 3343 2507 75218 50145 125363 18804 36042 180209 2.09
6 Poboya 1887 1415 42458 28305 70763 10614 20344 101721 1.18
7 Talise 23248 17436 523080 348720 871800 130770 250643 1253213 14.50
8 Tondo 14251 10688 320648 213765 534413 80162 153644 768218 8.89
III Kecamatan Palu Selatan 2E+05 116951 3508515 2339010 5847525 877129 1681163 8405817 97.29
1 Kawatuna 4123 3092 92768 61845 154613 23192 44451 222255 2.57
2 Lolu Selatan 19240 14430 432900 288600 721500 108225 207431 1037156 12.00
3 Lolu Utara 17243 12932 387968 258645 646613 96992 185901 929505 10.76
4 Palupi 9309 6982 209453 139635 349088 52363 100363 501813 5.81
5 Pengawu 7703 5777 173318 115545 288863 43329 83048 415240 4.81
6 Petobo 7818 5864 175905 117270 293175 43976 84288 421439 4.88
7 Tanamodindi 15824 11868 356040 237360 593400 89010 170603 853013 9.87
8 Tawanjuka 3719 2789 83678 55785 139463 20919 40095 200477 2.32
9 Birobuli Selatan 12183 9137 274118 182745 456863 68529 131348 656740 7.60

III - 31
Laporan Rencana

Tahun
Rencana Penduduk Domestik (Lt/Hari) Total Total Kebutuhan
Kecamatan/ Non Domestik Lainnya
Terlayani Domestik
No. Kelurahan 2029 SL KU (Lt/Hari) (Lt/Detik)
10 Birobuli Utara 20176 15132 453960 302640 756600 113490 217523 1087613 12.59
11 Tatura Selatan 13326 9995 299835 199890 499725 74959 143671 718355 8.31
12 Tatura Utara 25269 18952 568553 379035 947588 142138 272431 1362157 15.77
IV Kecamatan Palu Barat 98303 2949098 1966065 4915163 737274 1413109 7065546 81.78
1 Balaroa 17491 13118 393548 262365 655913 98387 188575 942874 10.91
2 Baru 7972 5979 179370 119580 298950 44843 85948 429741 4.97
3 Boyaoge 7938 5954 178605 119070 297675 44651 85582 427908 4.95
4 Buluri 4082 3062 91845 61230 153075 22961 44009 220045 2.55
5 Donggala Kodi 11802 8852 265545 177030 442575 66386 127240 636202 7.36
6 Duyu 6620 4965 148950 99300 248250 37238 71372 356859 4.13
7 Kabonena 4244 3183 95490 63660 159150 23873 45756 228778 2.65
8 Kamonji 12140 9105 273150 182100 455250 68288 130884 654422 7.57
9 Lere 14039 10529 315878 210585 526463 78969 151358 756790 8.76
10 Nunu 9449 7087 212603 141735 354338 53151 101872 509360 5.90
11 Silae 5690 4268 128025 85350 213375 32006 61345 306727 3.55
12 Siranindi 10216 7662 229860 153240 383100 57465 110141 550706 6.37
13 Tipo 3884 2913 87390 58260 145650 21848 41874 209372 2.42
14 Ujuna 13029 9772 293153 195435 488588 73288 140469 702345 8.13
15 Watusampu 2474 1856 55665 37110 92775 13916 26673 133364 1.54
  Kota Palu 437212 327909 9837270 6558180 16395450 2459318 4713692 23568459 272.78
Sumber : Hasil Rencana 2009

III - 32
Laporan Rencana

3.2.3.4.2. Rencana Sistem Jaringan Air Limbah

Rencana sistem pengelolaan air limbah sebagaimana bertujuan untuk


pengurangan, pemanfaatan kembali, dan pengolahan bagi limbah dari kegiatan
permukiman dan kegiatan ekonomi dengan memperhatikan baku mutu limbah
yang berlaku.
Berdasarkan peningkatan kebutuhan air bersih maka air limbah yang
diproduksi juga mengalami peningkatan. Rencana produksi air limbah
menggunakan asumsi 70% dari kebutuhan air bersih. Total buangan air limbah
Kota Palu pada tahun 2029 yaitu sebanyak 3.299.584 liter/hari, dan Kecamatan
Palu Selatan merupakan kecamatan yang terbesar buangan air limbahnya yaitu
sebesar 1.176.814 liter/hari dan kecamatan yang terkecil volume air limbahnya
adala Kecamatan Palu Utara yaitu sebesar 389.917 liter/hari, untuk tingkat
kelurahan yang terbesar buangan air limbah adalah Kelurahan Lolu Utara
dengan buang air limbah sebanyak 190.702 liter/hari, dan kelurahan terkecil
jumlah air limbah buangannya adalah Kelurahan Poboya yaitu 14.241 liter/hari.
Untuk lebih jelasnya mengani proyeksi air limbah buangan Kota pada tahun akhir
perencanaan dapat dilihat pada Tabel 3.07.
Air limbah rumah tangga sejauh tidak menimbulkan pencemaran dapat di
buang ke jaringan drainase kota, sedangkan air limbah rumah tangga dan non
rumah tangga yang dapat menimbulkan pencemaran perlu dibuat instalasi
khusus baik secara individual maupun secara komunal. IPAL kota yang ada saat
ini tetap dipertahankan keberadaannya.
Sistem pengelolaan air limbah meliputi sistem pembuangan air limbah
setempat dan/atau terpusat.
Sistem pengelolaan air limbah setempat dilakukan secara individual
melalui pengolahan dan pembuangan air limbah setempat pada kawasan-
kawasan yang tidak terlayani sistem terpusat di Kota Palu.
Sistem pengelolaan air limbah terpusat dilakukan secara kolektif melalui
jaringan pengumpul dan diolah serta dibuang secara terpusat pada kawasan
bandara, kawasan pelabuhan, kawasan rumah sakit, kawasan pusat
pemerintahan, kawasan pariwisata, kawasan industri, kawasan perdagangan dan
jasa, kawasan perumahan dan kawasan permukiman padat di Kota Palu.

III - 33
Laporan Rencana

Lokasi instalasi pengolahan air limbah berdasarkan pertimbangan aspek


teknis, lingkungan, sosial budaya masyarakat setempat, mempertahankan yang
telah ada sekarang di kawasan tanah runtuh Kelurahan Talise Kecamatan Palu
Timur.
Untuk lebih jelasnya mengenai rencana pengembangan prasarana air
kotor di Kota Palu dapat dihat pada Gambar Peta III.06 berikut:

Tabel 3.07
Proyeksi Air Limbah Kota Palu Tahun 2029

Total
Penduduk
Total Kebutuhan Air Bersih Buangan Air
No. Kecamatan/Kelurahan Tahun
Limbah
2029 (Lt/Hari) (Lt/Detik) (Lt/Hari)
I Kecamatan Palu Utara 51666 557024 6.45 389917
1 Baiya 5806 62596 0.72 43817
2 Kayumalue Ngapa 4783 51567 0.6 36097
3 Kayumalue Pajeko 4181 45076 0.52 31553
4 Lambara 3669 39556 0.46 27689
5 Mamboro 11223 120998 1.4 84699
6 Panau 5100 54984 0.64 38489
7 Pantoloan 11515 124146 1.44 86902
8 Taipa 5389 58100 0.67 40670
II Kecamatan Palu Timur 98541 1062395 12.3 743677
1 Besusu Barat 21949 236638 2.74 165647
2 Besusu Tengah 12535 135143 1.56 94600
3 Besusu Timur 12845 138485 1.6 96940
4 Lasoani 8483 91457 1.06 64020
5 Layana Indah 3343 36042 0.42 25229
6 Poboya 1887 20344 0.24 14241
7 Talise 23248 250643 2.9 175450
8 Tondo 14251 153644 1.78 107551
III Kecamatan Palu Selatan 155934 1681163 19.46 1176814
1 Kawatuna 4123 44451 0.51 31116
2 Lolu Selatan 19240 207431 2.4 145202
3 Lolu Utara 17243 185901 2.15 130131
4 Palupi 9309 100363 1.16 70254
5 Pengawu 7703 83048 0.96 58134
6 Petobo 7818 84288 0.98 59002
7 Tanamodindi 15824 170603 1.97 119422
8 Tawanjuka 3719 40095 0.46 28067
9 Birobuli Selatan 12183 131348 1.52 91944

III - 34
Laporan Rencana

Total
Penduduk
Total Kebutuhan Air Bersih Buangan Air
No. Kecamatan/Kelurahan Tahun
Limbah
2029 (Lt/Hari) (Lt/Detik) (Lt/Hari)
10 Birobuli Utara 20176 217523 2.52 152266
11 Tatura Selatan 13326 143671 1.66 100570
12 Tatura Utara 25269 272431 3.15 190702
IV Kecamatan Palu Barat 131071 1413109 16.36 989176
1 Balaroa 17491 188575 2.18 132003
2 Baru 7972 85948 0.99 60164
3 Boyaoge 7938 85582 0.99 59907
4 Buluri 4082 44009 0.51 30806
5 Donggala Kodi 11802 127240 1.47 89068
6 Duyu 6620 71372 0.83 49960
7 Kabonena 4244 45756 0.53 32029
8 Kamonji 12140 130884 1.51 91619
9 Lere 14039 151358 1.75 105951
10 Nunu 9449 101872 1.18 71310
11 Silae 5690 61345 0.71 42942
12 Siranindi 10216 110141 1.27 77099
13 Tipo 3884 41874 0.48 29312
14 Ujuna 13029 140469 1.63 98328
15 Watusampu 2474 26673 0.31 18671
  Kota Palu 437212 4713692 54.56 3299584
Sumber : Hasil Rencana, 2009

3.2.3.4.3. Rencana Sistem Jaringan Persampahan

Rencana sistem persampahan bertujuan untuk meningkatkan kesehatan


masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber
daya.
Berdasarkan peningkatan jumlah penduduk maka sampah yang dihasilkan
juga mengalami peningkatan. Jumlah sampah yang dihasilkan Kota Palu pada
tahun 2029 mencapai 1.366.288 liter/hari. Sampah ini berasal dari 4 kecamatan
yang ada di Kota Palu. Jumlah timbulan sampah yang dihasilkan Kecamatan
Palu Utara sebesar 161.456 liter/hari dengan kelurahan yang menghasilkan
sampah terbesar adalah Kelurahan Mamboro sebesar 35.984,4 liter/hari.
Kecamatan Palu Timur menghasil-kan sampah sebesar 307.941 liter/hari.

III - 35
Laporan Rencana

Adapun kelurahan yang menghasilkan jumlah sampah terbesar adalah


Kelurahan Talise dengan jumlah timbulan sampah 72.650 liter/hari. Jumlah
sampah yang dihasilkan Kecamatan Palu Selatan mencapai 487.294 liter/hari.
Kelurahan yang menghasilkan jumlah timbulan sampah terbesar yakni Kelurahan
Tatura Utara dengan jumlah timbulan sampah 78.965,6 liter/hari. Jumlah sampah
yang dihasilkan Kecamatan Palu Barat pada tahun 2029 yaitu mencapai 409.957
liter/hari. Adapun kelurahan yang menghasilkan timbulan sampah terbesar
adalah Kelurahan Balaroa dengan jumlah timbulan sampah sebesar 54.659,4
liter/hari.
Untuk lebih jelasnya mengenai proyeksi timbulan sampah pada tahun
2029 dapat dilihat pada tabel 3.08.
Sistem persampahan kota Palu terdiri dari Tempat Penampungan
Sementara dan Tempat Pengolahan Sampah Akhir.
Tempat Penampungan Sementara (TPS) berupa tempat sebelum sampah
diangkut ke tempat pendauran ulang, pengolahan, dan/atau tempat pengolahan
sampah akhir, dengan lokasi pada setiap unit lingkungan permukiman dan pusat-
pusat kegiatan di Wilayah Kota Palu, ditetapkan di setiap unit RW.
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) berupa tempat untuk memproses dan
mengembalikan sampah ke media lingkungan secara aman bagi manusia dan
lingkungan, ditetapkan di Kelurahan Kawatuna Kecamatan Palu Timur dengan
pengolahan sampah di TPA menggunakan teknik sanitary land fill sedangkan
Pengelolaan sampah dapat dilakuan oleh masyarakat, swasta dan badan/dinas.
Untuk lebih jelasnya mengenai rencana pengembangan prasarana persampahan
di Kota Palu dapat dilihat pada Gambar Peta III.07.

III - 36
Laporan Rencana

Tabel 3.08
Proyeksi Timbunan Sampah Kota Palu Tahun 2029

Penduduk Sampah Non


Kecamatan/ Timbunan Sampah Total
No Tahun Domestik
Kelurahan (Liter/jiwa/hari) (Liter/Hari)
2029 (Liter/Hari)
I Kecamatan Palu Utara 51666 129165 32291.25 161456
1 Baiya 5806 14515 3628.75 18143.8
2 Kayumalue Ngapa 4783 11957.5 2989.375 14946.9
3 Kayumalue Pajeko 4181 10452.5 2613.125 13065.6
4 Lambara 3669 9172.5 2293.125 11465.6
5 Mamboro 11223 28057.5 7014.375 35071.9
6 Panau 5100 12750 3187.5 15937.5
7 Pantoloan 11515 28787.5 7196.875 35984.4
8 Taipa 5389 13472.5 3368.125 16840.6
II Kecamatan Palu Timur 98541 246352.5 61588.125 307941
1 Besusu Barat 21949 54872.5 13718.125 68590.6
2 Besusu Tengah 12535 31337.5 7834.375 39171.9
3 Besusu Timur 12845 32112.5 8028.125 40140.6
4 Lasoani 8483 21207.5 5301.875 26509.4
5 Layana Indah 3343 8357.5 2089.375 10446.9
6 Poboya 1887 4717.5 1179.375 5896.88
7 Talise 23248 58120 14530 72650
8 Tondo 14251 35627.5 8906.875 44534.4
III Kecamatan Palu Selatan 155934 389835 97458.75 487294
1 Kawatuna 4123 10307.5 2576.875 12884.4
2 Lolu Selatan 19240 48100 12025 60125
3 Lolu Utara 17243 43107.5 10776.875 53884.4
4 Palupi 9309 23272.5 5818.125 29090.6
5 Pengawu 7703 19257.5 4814.375 24071.9
6 Petobo 7818 19545 4886.25 24431.3
7 Tanamodindi 15824 39560 9890 49450
8 Tawanjuka 3719 9297.5 2324.375 11621.9
9 Birobuli Selatan 12183 30457.5 7614.375 38071.9
10 Birobuli Utara 20176 50440 12610 63050
11 Tatura Selatan 13326 33315 8328.75 41643.8
12 Tatura Utara 25269 63172.5 15793.125 78965.6
IV Kecamatan Palu Barat 131071 327677.5 81919.375 409597
1 Balaroa 17491 43727.5 10931.875 54659.4
2 Baru 7972 19930 4982.5 24912.5
3 Boyaoge 7938 19845 4961.25 24806.3
4 Buluri 4082 10205 2551.25 12756.3
5 Donggala Kodi 11802 29505 7376.25 36881.3

III - 37
Laporan Rencana

Penduduk Sampah Non


Kecamatan/ Timbunan Sampah Total
No Tahun Domestik
Kelurahan (Liter/jiwa/hari) (Liter/Hari)
2029 (Liter/Hari)
6 Duyu 6620 16550 4137.5 20687.5
7 Kabonena 4244 10610 2652.5 13262.5
8 Kamonji 12140 30350 7587.5 37937.5
9 Lere 14039 35097.5 8774.375 43871.9
10 Nunu 9449 23622.5 5905.625 29528.1
11 Silae 5690 14225 3556.25 17781.3
12 Siranindi 10216 25540 6385 31925
13 Tipo 3884 9710 2427.5 12137.5
14 Ujuna 13029 32572.5 8143.125 40715.6
15 Watusampu 2474 6185 1546.25 7731.25
  Kota Palu 437212 1093030 273257.5 1366288
Sumber : Hasil rencana, 2009

III - 38
Laporan Rencana

Tabel 3.09
Proyeksi Sarana Persampahan Kota Palu Tahun 2029
Wadah Gerobak Container Armroll Truck
Kecamatan/ Penduduk Truk Sampah
No. Komunal Sampah Volume 6 m3 Volume Volume Truk Kecil (unit)
Kelurahan Tahun 2029 (unit)
(unit) (unit) 8 m3 10 m3
I Kecamatan Palu Utara 51666 172 65 10 8 6 17 5
1 Baiya 5806 19 7 1 1 1 2 1
2 Kayumalue Ngapa 4783 16 6 1 1 1 2 0
3 Kayumalue Pajeko 4181 14 5 1 1 1 1 0
4 Lambara 3669 12 5 1 1 0 1 0
5 Mamboro 11223 37 14 2 2 1 4 1
6 Panau 5100 17 6 1 1 1 2 1
7 Pantoloan 11515 38 14 2 2 1 4 1
8 Taipa 5389 18 7 1 1 1 2 1
II Kecamatan Palu Timur 98541 328 123 20 15 12 33 10
1 Besusu Barat 21949 73 27 4 3 3 7 2
2 Besusu Tengah 12535 42 16 3 2 2 4 1
3 Besusu Timur 12845 43 16 3 2 2 4 1
4 Lasoani 8483 28 11 2 1 1 3 1
5 Layana Indah 3343 11 4 1 1 0 1 0
6 Poboya 1887 6 2 0 0 0 1 0
7 Talise 23248 77 29 5 4 3 8 2
8 Tondo 14251 48 18 3 2 2 5 1
III Kecamatan Palu Selatan 155934 520 195 32 24 19 52 16
1 Kawatuna 4123 14 5 1 1 0 1 0
2 Lolu Selatan 19240 64 24 4 3 2 6 2
3 Lolu Utara 17243 57 22 3 3 2 6 2
4 Palupi 9309 31 12 2 1 1 3 1
5 Pengawu 7703 26 10 2 1 1 3 1
6 Petobo 7818 26 10 2 1 1 3 1
7 Tanamodindi 15824 53 20 3 2 2 5 2
8 Tawanjuka 3719 12 5 1 1 0 1 0
9 Birobuli Selatan 12183 41 15 2 2 1 4 1

III - 39
Laporan Rencana

Wadah Gerobak Container Armroll Truck


Kecamatan/ Penduduk Truk Sampah
No. Komunal Sampah Volume 6 m3 Volume Volume Truk Kecil (unit)
Kelurahan Tahun 2029 (unit)
(unit) (unit) 8 m3 10 m3
10 Birobuli Utara 20176 67 25 4 3 2 7 2
11 Tatura Selatan 13326 44 17 3 2 2 4 1
12 Tatura Utara 25269 84 32 5 4 3 8 3
IV Kecamatan Palu Barat 131071 437 164 26 20 16 44 13
1 Balaroa 17491 58 22 4 3 2 6 2
2 Baru 7972 27 10 2 1 1 3 1
3 Boyaoge 7938 26 10 2 1 1 3 1
4 Buluri 4082 14 5 1 1 0 1 0
5 Donggala Kodi 11802 39 15 2 2 1 4 1
6 Duyu 6620 22 8 1 1 1 2 1
7 Kabonena 4244 14 5 1 1 1 1 0
8 Kamonji 12140 40 15 2 2 1 4 1
9 Lere 14039 47 18 3 2 2 5 1
10 Nunu 9449 31 12 2 1 1 3 1
11 Silae 5690 19 7 1 1 1 2 1
12 Siranindi 10216 34 13 2 2 1 3 1
13 Tipo 3884 13 5 1 1 0 1 0
14 Ujuna 13029 43 16 3 2 2 4 1
15 Watusampu 2474 8 3 0 0 0 1 0
Kota Palu 437212 1457 547 88 66 53 146 44
Sumber : Hasil Rencana, 2009

III - 40
Laporan Rencana

3.2.3.4.4. Rencana Sistem Drainase

Rencana sistem drainase sebagaimana bertujuan untuk mengurangi banjir


dan genangan air bagi kawasan permukiman, industri, perdagangan, perkantoran
dan jalan.
Sistem drainase kota Palu yang berfungsi untuk mengalirkan limpasan air
hujan (storm ater) dan air permukaan lainnya untuk menghindari genangan air di
kawasan-kawasan kota.
Di Kota Palu direncanakan sistem drainase meliputi jaringan drainase
makro dan mikro.
a. Jaringan makro merupakan bagian dari sistem pengendalian banjir pada
DAS/sub DAS, yang terintegasi dengan sistim alur alam kota Palu.
b. Jaringan drainase mikro terdiri dari drainase primer, sekunder, dan tersier
yang ditetapkan dengan menggunakan pendekatan Sub-DAS dan sistim alur
alam pada masing-masing Kecamatan di Kota Palu.

Untuk Lebih Jelasnya dapat dilihat pada Gambar Peta Nomor III.08.

3.2.3.4.5. Rencana Sistem jaringan jalan Pejalan Kaki

Rencana penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan


jalan pejalan kaki di Kota Palu bertujuan untuk mengakomodasi pengguna
pejalan kaki supaya terjadi keamanan dan keselamatan.
Penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan jalan
pejalan kaki direncanakan dalam bentuk ruang pejalan kaki di sisi jalan, ruang
pejalan kaki di sisi air, ruang pejalan kaki di kawasan komersial/perkantoran,
ruang pejalan kaki di RTH, ruang pejalan kaki di bawah tanah, dan ruang pejalan
kaki di atas tanah.

3.2.3.4.6. Jalur Evakuasi Bencana

Rencana jalur evakuasi bencana bertujuan sebagai penyediaan ruang


yang dapat digunakan sebagai tempat keselamatan dan ruang untuk berlindung
jika terjadi bencana.
Jalur evakuasi bencana meliputi escape way dan melting point baik dalam
skala kota, kawasan, maupun lingkungan. Jalur evakuasi bencana ditetapkan di

III - 41
Laporan Rencana

Kecamatan Palu barat, Kecamatan Palu Timur, Kecamatan Palu Selatan dan
Kecamatan Palu Utara.
Rencana jalan khusus jalur evakuasi bencana di Kota Palu dapat dibagi
berdasarkan 4 wilayah Kecamatan, yaitu :
a. Kecamatan Palu Utara meliputi ruas jl. Jaelangkara (Palu – kebun Kopi)
dengan tujuan akhir Kawasan Industri Palu.
b. Kecamatan Palu Timur, meliputi ruas jl. Soekarno Hatta dengan tujuan akhir
Lokasi Eks MTQ di bukit Jabal Nur.
c. Kecamatan Palu Selatan, meliputi ruas jl. Muhammad Yamin dengan tujuan
Lapangan Watulemo.
d. Kecamatan Palu Barat, meliputi ruas jl. Munif Rahman, Jl. Gawalise, dengan
tujuan akhir Stadion Gawalise

Melting point adalah suatu areal lahan tempat untuk berlindung sementara
pada waktu terjadi bencana alam Areal ini diperlengkapi dengan prasarana dasar
seperti sumber air bersih dan sanitasi serta bangunan untuk perlindungan.

3.2.3.4.7. Jalur Sepeda

Rencana penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan


jalan sepeda di Kota Palu bertujuan untuk mengakomodasi pengguna sepeda
supaya terjadi keamanan dan keselamatan.
Penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan jalan
sepeda direncanakan di pusat pelayanan kota, pusat pelayanan pariwisata
dan ruas jalan Dr. Moh. Yamin - Jl.R.A.Kartini - Jl.Monginsidi - Jl.Hasanudin -
Jl. Sudirman – Jl. Mohammad Hatta-Jl.Juanda di Kecamatan Palu Selatan
sebagai bagian dari kelengkapan prasarana jalan.

III - 42

Anda mungkin juga menyukai