Anda di halaman 1dari 4

A.

Sistem Penganggaran Singapura

Sistem keuangan publik Singapura terdiri dari empat pilar yaitu The budget sector itself, The
Central Provident Fund, The government investment agencies, and Various special funds not
consolidated into the budget. Proses anggaran dicirikan oleh kerjasama antar-administrasi
yang erat dan penggunaan aturan fiskal konstitusional, batas atas penganggaran untuk
kementerian ("block budgets"), pemotongan pengeluaran antar kementerian (pemotongan
pengeluaran), endowment funds, dana tenaga kerja pusat, kontrol tenaga kerja pusat, dan
underspending terus menerus. Parlemen memiliki peran yang terbatas. Presiden Republik
memiliki peran penting sebagai "wali fiskal".

 Karakteristik Anggaran Singapura


1. Peraturan fiskal yang masuk ke dalam konstitusi.
2. Batas atas anggaran untuk kementerian yang bersifat lebih dari satu tahun secara
langsung berhubungan dengan perkembangan dalam GDP dan sepenuhnya setara
dengan semua kategori pengeluaran.
3. Pemotongan pengeluaran antar kementerian dilakukan untuk mendanai realokas
antar kementerian.
4. Dana sumbangan ketika ada keuntungan pada anggaran yang merubah mendanai
berbagai barang bagus dari pendapatan tahunan mereka.
5. Kontrol tenaga kerja pusat (jumlah karyawan) dan sistem biaya tambahan jika ada
lembur.
6. Pengurangan alokasi terus menerus.

Tahun fiskal Singapura dimulai dari tanggal satu April. Siklus penyusunan anggaran
dimulai bulan Juni atau sepuluh bulan sebelum tahun fiksal dimulai.

 Jadwal Penyusunan Anggaran Tahunan Negara Singapura

Tinjauan Strategis Tahunan : Pembahasan antar kementerian


Juni
dan perhitungan asumsi ekonomi.
Juli Batas anggaran setiap kementerian ditetapkan.
Pertemuan sektoral : pertemuan gabungan antar satuan kerja
Agustus
kementerian.
Kementerian-kementerian mengirimkan usulan Reinvesment
September
Fund.
Kementerian mengirimkan alokasi dari kebutuhan anggaran
Awal Oktober
sesuai batas anggaran yang telah ditetapkan.
Pertengahan
Keputusan Reinvestment Fund diumumkan.
Oktober
Pertemuan untuk meninjau anggaran : pertemuan gabungan
Akhir Oktober
antar kementerian.
November Kementerian menyempurnakan alokasi anggaran.

Desember Penyelesaian pembuatan anggaran.

Februari Proposal anggaran dikirim ke Dewan Parlemen.


Pengambilan suara untuk persetujuan kebijakan keuangan
Akhir Februari pemerintah.
Pembahasan awal anggaran.
Akhir Februari/
Pembahasan lanjutan anggaran.
Awal Maret
Pembahasan akhir anggaran.
Pertengahan Persetujuan anggaran.
Maret Anggaran disampaikan kepada Presiden untuk penetapan.

B. Sistem Penganggaran Indonesia

C. Perbedaan Sistem Penganggaran Indonesia dengan Singapura

Indonesia Singapura

Performance budgeting Modified Line-Item budgeting

Dana Pensiun masuk ke APBN Dana Pensiun tidak masuk APBN

Berfokus pada output dan outcome (dampak) Berfokus pada input (pendapatan)

Memiliki anggaran khusus sektor migas Tidak memiliki anggaran khusus sektor migas

Tahun 2017 Indonesia Singapura


Rencana 1666,4 75,816
Pendapatan Realisasi 1750,3 69,45
% 5% -8%
Rencana 2007,4 73,556
Belanja Realisasi 2080,5 75,07
% 4% 2%
Rencana -341 2,26
Surplus/
Realisasi -330,2 -5,62
(Defisit)
% -3% -349%

D. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Penganggaran Indonesia dan Singapura

Indonesia Singapura

Pengalokasian sumber daya yang terbatas Sederhana dan mudah dioperasikan karena
untuk membiayai kegiatan prioritas tidak memerlukan analisis yang rumit
pemerintah sehingga tujuan pemerintah
dapat tercapai dengan efisien dan efektif.

Menuntut setiap departemen untuk fokus Lebih mudah untuk dilakukan pengawasan
pada tujuan pokok yang hendak dicapai
dengan keberadaan departemen yang
bersangkutan.

Kelebihan Menyediakan kepala eksekutif pengendalian Backward oriented dapat menjamin


yang lebih terhadapan bawahannya. Kepala kepastian dibandingkan dengan forward
eksekutif tidak hanya melihat berapa banyak oriented karena keadaan di masa depan sulit
yang dibelanjakan bawahannya, namun juga untuk diprediks
menilai kinerja aktivitas menggunakan
standar satuan mata uang atau unit aktivitas.
Anggaran memungkinkan untuk peningkatan Penganggaran dengan perencanaan surplus
efisiensi administrasi karena adanya fokus memungkinan pemerintah untuk
anggaran pada output dan outcome meminimalisir dampak pengaruh ekonomi
eksternal
Hanya sedikit dari pemerintah pusat dan Lebih berorientasi pada input daripada
daerah yang memiliki staf anggaran atau output. Hal tersebut menyebabkan anggaran
akuntansi yang memiliki kemampuan yang tradisional tidak dapat dijadikan sebagai alat
memadai untuk mengidentifikasi unit untuk membuat kebijakan dan pilihan
pengukuran dan melaksanakan analisis sumber daya, atau memonitor kinerja.
biaya. Kinerja dievaluasi dalam bentuk apakah dana
Kekurangan telah habis dibelanjakan, bukan apakah
tujuan tercapai.
Banyak jasa dan aktivitas pemerintah tidak Aliran informasi (sistem informasi keuangan)
dapat langsung terukur dalamsatuan unit yang tidak memadai yang menjadi dasar
output atau biaya per unit yang dapat mekanisme pengendalian rutin,
dimengerti denganmudah. mengidentifikasi masalah dan tindakan.
Akun-akun dalam pemerintahan telah secara Para penyusun anggaran tidak memiliki
khusus dibuat dengan dasar anggaran yang alasan rasional dalam menetapkan target
dikeluarkan (cash basis). Hal ini membuat penerimaan dan pengeluaran.
pengumpulandata untuk keperluan
pengukuran kinerja sangat sulit, bahkan
kadang kalatidak memungkinkan.

Kadang kala, aktivitas langsung diukur Pendekatan incremental menyebabkan


biayanya secara detail dan dilakukan sejumlah besar pengeluaran tidak pernah
pengukuran secara detail lainnya tanpa diteliti secara menyeluruh efektivitasnya.
adanya pertimbangan memadai yang
diberikan pada perlu atau tidaknya aktivitas
itu sendiri.Dengan kata lain, tidak ada
pertimbangan untuk menentukan
apakahaktivitas tersebut merupakan alat
terbaik untuk mencapai tujuan organisasi.

Anda mungkin juga menyukai