Anda di halaman 1dari 16

RANCANGAN AKSI PERUBAHAN

KINERJA PELAYANAN

SISTEM INFORMASI PENYEDIAAN DANA (SAYAN)


SEBAGAI LANGKAH PERCEPATAN PENERBITAN SURAT
PENYEDIAAN DANA PADA BPKAD KABUPATEN TULANG
BAWANG UNTUK PENYERAPAN ANGGARAN GUNA
PENYEMPURNAAN PEMBANGUNAN MELALUI PROGRAM
BERGERAK MELAYANI WARGA YANG BERKELANJUTAN
DALAM PELAYANAN PUBLIK

Oleh :
FACHRUL REZA ADUNG, SE., MM.
NIP. 19871029 201101 1 005

PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS ANGKATAN II


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Pelayanan publik adalah rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Pemerintah selaku penyelenggara pelayanan publik berkewajiban melayani
setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan
dasarnya dalam kerangka pelayanan publik yang merupakan amanat
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pelayanan publik dapat berjalan dengan baik apabila pemerintah selaku


penyelenggara memiliki dasar hukum berupa norma hukum yang dapat
memberi pengaturan secara jelas, yaitu sebagai upaya untuk meningkatkan
kualitas dan menjamin penyediaan pelayanan publik sesuai dengan asas-
asas umum pemerintahan yang baik serta untuk memberi perlindungan bagi
setiap warga negara dan penduduk dari penyalahgunaan wewenang di dalam
penyelenggaraan pelayanan publik.

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945 pada Pasal 18 Ayat (6) dan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah terdapat mandat yang diberikan
kepada Pemerintah Daerah yang berhak menetapkan Peraturan Daerah dan
Peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas
pembantuan. sesuai dengan aspirasi masyarakat dan kebutuhan daerahnya
sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan umum dan peraturan
yang lebih tinggi.

Otonomi daerah di indonesia merupakan suatu sterategi yang memiliki


tujuan untuk merespons tuntutan masyarakat terhadap tiga permasalahan
utama yaitu sharing power, distribution of income dan kemandirian sistem
manajemen didaerah. Dalam perjalanan pelaksanaannya, banyak ditemui
berbagai hambatan, permasalahan dan kendala yang mengharuskan adanya
suatu penyempurnaan dalam pengaturan otonomi daerah tersebut.
Pelaksanaan otonomi daerah menuntut adanya serangkaian reformasi
disektor publik (public reform management) yang berorientsi pada kinerja.

Rendahnya tingkat penyerapan anggaran di pemerintah daerah


merupakan fenomena yang hampir selalu terjadi setiap tahun. Kendati

[FACHRUL REZA ADUNG, SE., MM] |Rancangan Aksi Perubahan PKP Angkatan II 2022 | 2
Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara atau
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) disusun sesuai dengan
kebutuhan penyelenggaraan Pemerintah Daerah, namun pelaksanaan tata
kelola pemerintahan masih ditemukan masalah kurang optimalnya
penyerapan anggaran APBD oleh OPD/SKPD. Kurang optimalnya
penyerapan anggaran akan berakibat pada hilangnya manfaat belanja,
karena dana yang telah dialokasikan ternyata tidak semuanya dapat
dimanfaatkan yang berarti terjadi hambatan dalam pembangunan daerah.

Belanja pemerintah di daerah menjadi pendorong utama laju


pertumbuhan ekonomi. Untuk kegiatan yang langsung menyentuh
kepentingan masyarakat luas, semakin awal pelaksanaan kegiatan, manfaat
serta efek stimulusnya juga makin besar. Penyerapan anggaran yang rendah,
menyebabkan dana tidak cepat tersalur kepada masyarakat, tidak tersalur ke
sistem perekonomian daerah, dan penerima manfaat tidak bisa menikmati
hasil pembangunan yang dibiayai dari dana tersebut secara tepat waktu. Jika
pelaksanaannya mundur padahal seharusnya bisa dilaksanakan lebih awal,
maka yang dirugikan adalah masyarakat, karena tertunda menerima
manfaat.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Nomor 12


tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah Kabupaten
Tulang Bawang, Badan pengelola keuangan dan aset daerah yang selanjutnya
disingkat dengan BPKAD melaksanakan pengelolaan keuangan dan aset
daerah Kabupaten Tulang Bawang. Selanjutnya, berdasarkan Peraturan
Bupati Tulang Bawang Nomor 70 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata kerja Badan Pengelola Keuangan Dan
Aset Daerah Kabupaten Tulang Bawang. disebutkan bahwa Badan Pengelola
Keuangan Dan Aset Daerah mempunyai tugas melaksanakan urusan
Pemerintahan Daerah di bidang Pegelolaan Keuangan dan Aset Daerah
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta tugas lain sesuai
dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. BPKAD selaku Bendahara Umum
Daerah (BUD) berfungsi memberikan unsur pelayanan dalam rangka
meningkatkan kinerja dan aparatur pemerintah, dan pelayanan kepada
masyarakat yang efektif, efien, transparan, dan akuntabel. Sub Bidang
Penyusunan Anggaran mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Anggaran
dalam melaksanakan pengkoordinasian, penyusunan, dan pengendalian
anggaran yang salah satu fungsinya adalah melakukan pelayanan
menyiapkan Draf Surat Penyediaan Dana (SPD) untuk ditetapkan oleh
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD).

Surat Penyediaan Dana (SPD) diterbitkan dalam rangka manajemen kas.


SPD merupakan dokumen pelaksanaan anggaran, dimana semua

[FACHRUL REZA ADUNG, SE., MM] |Rancangan Aksi Perubahan PKP Angkatan II 2022 | 3
pengeluaran kas harus dilakukan berdasarkan Surat Penyediaan Dana (SPD).
Penerbitan SPD oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan Daerah (PPKD) harus
mempertimbangkan jadwal pembayaran pelaksanaan program dan kegiatan
yang dimuat dalam dokumen pelaksanaan anggaran Organisasi Perangkat
Daerah (OPD). SPD digunakan untuk menyediakan dana bagi tiap-tiap OPD
dalam periode waktu tertentu. Informasi dalam SPD menunjukan secara
jelas alokasi tiap kegiatan. SPD merupakan tahapan awal dari setiap proses
pencairan anggaran kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah
daerah, sehingga menjadi instrumen penting dalam hal penyerapan anggaran
dan untuk menjamin ketersediaan anggaran sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan.

Memperhatikan data SPD yang telah diterbitkan oleh BPKAD Kabupaten


Tulang Bawang dalam kurun waktu Triwulan I sampai dengan Triwulan III
TA.2022, total penyerapan anggaran berdasarkan SPD yang telah diterbitkan
sebesar 40,48 %, semestinya penyerapan Anggaran Kas berdasarkan
Peraturan Bupati Tulang Bawang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Anggaran
Kas Kabupaten Tulang Bawang sudah mencapai 67,93%. Hal ini
menunjukkan bahwa penyerapan anggaran pada Kabupaten Tulang Bawang
belum optimal.

Berdasarkan konsultasi dengan Mentor (Kepala Bidang Anggran, Bapak


Hendra, SE., M.Si) tentang Rencana Aksi Perubahan, penyebab Penyerapan
anggaran yang belum optimal, dikarenakan lambatnya proses penerbitan
SPD sehingga waktu penerbitan Surat Penyediaan Dana belum terukur.
Kendala lambatnya proses penerbitan SPD tersebut diantaranya :
1. Terbatasnya informasi tentang proses Surat Penyediaan Dana;
2. Terbatasnya ruang penyimpanan Handphone apabila
mempergunakan media Whats App apabila permohonan Surat
Penyediaan Dana dikirim melalui aplikasi tersebut;
3. Kurang resfonsifnya SKPD dalam kelangkapan/perbaikan dokumen
yang dibutuhkan;
4. Belum terciptanya kepastian waktu pemrosesan Surat Penyediaan
Dana;
5. Pejabat penandatangan SPD sedang mendapatkan tugas kedinasan
ke luar daerah sehingga dibutuhkannya penjelasan tentang
dokumen tersebut; dan
6. Jarak tempuh dalam penyampaian permohonan Surat Penyadian
Dana dari SKPD ke BPKAD.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan upaya


inovatif dengan membuka ruang baru dalam percepatan proses penerbitan
Surat Penyediaan Dana (SPD) sehingga untuk pencairan anggaran bisa lebih
cepat dan efisien menjadikan penyerapan anggaran makin optimal dan tepat

[FACHRUL REZA ADUNG, SE., MM] |Rancangan Aksi Perubahan PKP Angkatan II 2022 | 4
waktu dalam rangka menjamin terlaksananya pembangunan sektor publik.
Keterbutuhan sebuah sistem informasi aplikasi berbasis website menjadi
salah satu pilihan untuk memudahkan dan mempercepat proses penerbitan
SPD pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tulang
Bawang untuk penyerapan anggaran makin optimal dan tepat waktu guna
penyempurnaan pembangunan melalui program bergerak melayani warga
yang berkelanjutan dalam pelayanan publik.

Sistem informasi aplikasi berbasis website dapat saya jelaskan sebagai


berikut berdasarkan wikipedia yaitu Situs web/website adalah sekumpulan
halaman web yang saling berhubungan yang umumnya berada pada peladen
yang sama berisikan kumpulan informasi yang disediakan secara
perorangan, kelompok, atau organisasi. Sebuah situs web biasanya
ditempatkan setidaknya pada sebuah server web yang dapat diakses melalui
jaringan seperti Internet, ataupun jaringan area lokal (LAN) melalui alamat
Internet yang dikenali sebagai URL. (https://id.wikipedia.org/wiki/Situs_web)

Permasalahan yang teridentifikasi berdasarkan latar belakang, maka


fokus Rancangan Aksi Perubahan ini adalah “Bagaimana Upaya
percepatan Penerbitan Surat Penyediaan Dana pada BPKAD Kabupaten
Tulang Bawang melalui Sistem Informasi Penyediaan Dana untuk
penyerapan anggaran guna penyempurnaan pembangunan melalui
program bergerak melayani warga yang berkelanjutan dalam
pelayanan publik”.

B. TUJUAN
1. Tujuan Jangka Pendek (2 Bulan) :
a. Pembentukan Tim Pelaksana Rencana Aksi Perubahan Sistem
Informasi Penyediaan Dana;
b. Pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) Sistem Informasi
Penyediaan Dana;
c. Pembuatan Sistem Informasi Penyediaan Dana berbasis Web;
d. Pelaksanaan simulasi dan sosialisasi Sistem Informasi Penyediaan
Dana;
e. Pengimplementasian Sistem Informasi Penyediaan Dana; dan
f. Melakukan evaluasi untuk penyempurnaan pada jangka menengah
dan jangka pendek.

[FACHRUL REZA ADUNG, SE., MM] |Rancangan Aksi Perubahan PKP Angkatan II 2022 | 5
2. Tujuan Jangka Menengah :
a. Menyusun rencana anggaran biaya Aksi Perubahan Sistem Informasi
Penyediaan Dana sebagai langkah percepatan Penerbitan Surat
Penyediaan Dana untuk bahan penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA) pada APBD Tahun Anggaran 2023.
b. Melakukan pengembangan Sistem Informasi Penyediaan Dana melaui
Sistem berbasis aplikasi Android, iOS dan Windows;
c. Upaya untuk mencapai Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang tertuang
dalam Renstra OPD; dan
d. Mendukung terlaksananya SKP (Sasaran Kerja Pegawai) Sub bidang
Penyusunan Anggaran dalam bingkai e – Kinerja.

3. Tujuan Jangka Panjang :


a. Melakukan integrasi antara Rencana Aksi Perubahan dengan FMIS
SIMDA-NG dan SIPD;
b. Melakukan pengembangan kategori informasi pengelolaan keuangan
dan Aset Daerah yang ditampilkan dalam Sistem Informasi
Penyediaan Dana;
c. Mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang bersih,
berkualitas dan transparan; dan
d. Mewujudkan peningkatan mutu pelayanan publik kepada
stakeholder, dalam hal pengelolaan keuangan dan aset daerah.

C. MANFAAT
Terdapat beberapa manfaat dalam melaksanakan aksi perubahan Upaya
percepatan Penerbitan Surat Penyediaan Dana pada BPKAD Kabupaten
Tulang Bawang melalui Sistem Informasi Penyediaan Dana untuk
penyerapan anggaran guna penyempurnaan pembangunan melalui program
bergerak melayani warga yang berkelanjutan dalam pelayanan publik,
diantaranya :

1. Bagi Masyarakat
a. SKPD/OPD dapat melaksanakan Program/kegiatan sesuai jadwal
yang direncanakan.
b. Menumbuhkan pemenuhan hak informasi dan peran serta
masyarakat untuk berpartisipasi membantu dalam pengawasan dan
pengendalian penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
c. Menumbuhkan tingkat kepercayaan Masyarakat terhadap
penyelenggaraan pemerintahan di daerah; dan
d. Masyarakat dapat lebih cepat Menikmati hasil pembangunan yang
dilaksanakan tepat waktu.

[FACHRUL REZA ADUNG, SE., MM] |Rancangan Aksi Perubahan PKP Angkatan II 2022 | 6
2. Bagi Pemerintah Daerah
a. Terlaksananya program bergerak melayani warga yang berkelanjutan
dalam pelayanan publik;
b. Optimalnya penyerapan anggaran pemerintah daerah;
c. Terciptanya pelayanan yang lebih terorganisir dengan baik sehingga
dapat terlaksana dengan cepat, tepat dan efektif;
d. Terwujudnya Proses Pengelolaan Keuangan yang transparan dan
terintegrasi;
e. Terciptanya kultur birokrasi pemerintah dan iklim kerja yang
berorientasi pada etos kerja dan produktifitas yang tinggi.;
f. Terciptanya perilaku birokrasi yang bersih; dan
g. Peningkatan Penilaian terhadap LAKIP, LKPJ, dan Laporan Keuangan.

3. Manfaat bagi BPKAD Kabupaten Tulang Bawang


a. Mendukung tercapainya IKK (Indikator Kinerja Kunci) dan IKU
(Indikator Kinerja Umum) yang telah ditetapkan dalam Renstra OPD;
b. Terlaksananya proses pengelolaan keuangan yang cepat, efisien dan
akuntabel;
c. Proses Pencairan Anggaran bebas dari budaya gratifikasi;
d. Mendukung perolehan Opini WTP dari BPK; dan
e. Mendukung Penilaian Monitoring Centre for Prevention (MCP)
KORSUPGAH KPK

4. Bagi Project Leader:


a. Menjadi sarana pembelajaran untuk mengembangkan potensi diri
sebagai kualifikasi dan peningkatan kompetensi dalam jabatan; dan
b. Menjadi bahan evaluasi Sasaran Kinerja Pegawai Kasubbid
Penyusunan Anggaran.

[FACHRUL REZA ADUNG, SE., MM] |Rancangan Aksi Perubahan PKP Angkatan II 2022 | 7
BAB II
PROFIL KINERJA ORGANISASI

A. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI


Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tulang Bawang
dibentuk melalui Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Tulang Bawang.
Melalui Peraturan Bupati Tulang Bawang Nomor 70 Tahun 2016 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsidan Tata Kerja Badan
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tulang Bawang disebutkan
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah yang selanjutnya disingkat
BPKAD adalah Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Tulang Bawang.

Kedudukan BPKAD menurut Peraturan Bupati Tulang Bawang


Nomor 70 Tahun 2016 adalah Perangkat daerah yang melaksanakan fungsi
urusan penunjang pemerintah daerah dalam hal pengelolaan keuangan
dan aset daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan dan sekaligus
sebagai Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) dan bertindak sebagai
Bendahara Umum Daerah (BUD) dan Pejabat Penatausahaan Barang
berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah sebagaimana yang


ditetapkan sesuai dengan Peraturan Bupati Tulang Bawang Nomor 70 Tahun
2016 dan dalam rangka meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada
masyarakat yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel maka
Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang melakukan perubahan struktur
organisasi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah yang tertuang dalam
Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2016.

Perubahan itu mencakup penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Badan


Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tulang Bawang, yaitu
melaksanakan urusan pemerintah daerah dibidang pengelolaan keuangan
dan aset daerah berdasarkan otonomi dan tugas pembantuan serta tugas lain
sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati dan berdasarkan
perundang-undangan yang berlaku.

Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 70 Tahun 2016 tersebut, Badan


Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tulang Bawang mempunyai
fungsi:

[FACHRUL REZA ADUNG, SE., MM] |Rancangan Aksi Perubahan PKP Angkatan II 2022 | 8
1. Selain sebagai SKPD, juga sebagai SKPKD yang melaksanakan
fungsi pengelola keuangan dan aset daerah;
2. PPKD sebagai kepala SKPKD menjalankan fungsi selaku Bendahara
Umum Daerah;
3. Sebagai entitas pelaporan yang menyelenggarakan Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah;
4. Sebagai entitas akuntansi melaksanakan penatausahaan keuangan
dan menyusun laporan keuangan SKPD dalam rangka pelaksanaan
dan pertanggungjawaban APBD;
5. Perumusan kebijakan teknis dan pedoman pelaksanaan di
bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah;
6. Mengelola Dana-Dana Perimbangan dan Pemerintahan Pusat dan
lain-lain Pendapatan Daerah yang sah;
7. Perumusan kebijakan penggunaan, pemanfaatan,
pengamanan, pemindah tanganan dan penghapusan barang milik
daerah;
8. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di
bidang pengelola keuangan dan aset daerah.

Berkenaan dengan tugasdan fungsi tersebut Badan Pengelola Keuangan


dan Aset Daerah Kabupaten Tulang Bawang mempunyai peran yang strategis
dalam pengelolaan anggaran, pengelolaan anggaran belanja,
pengelolaan barang daerah, penatausahaan dan pelaporan keuangan
daerah yang transparan dan akuntabel. Oleh karena itu, Badan Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah dilengkapi dengan susunan organisasi yang
terdiri dari 1 (satu) Kepala Badan, 1 (satu) Sekretaris Badan yang
membawahi 3 (tiga) Sub Bagian, 4 (empat) Bidang masing-masing
membawahi 2 (dua) Sub Bidang, serta Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan
kelompok Jabatan Fungsional. Selengkapnya susunan organisasi Badan
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah
sebagai berikut:

I. Kepala Badan
II. Sekretariat, membawahi :
a. Sub Bagian Bina Program
b. Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian
c. Sub Bagian Keuangan

III. Bidang Anggaran, membawahi :


a. Sub Bidang Kebijakan Anggaran
b. Sub Bidang Penyusun Anggaran

IV. Bidang Perbendaharaan dan Administrasi Gaji Pegawai, membawahi:


a. Sub Bidang Bendahara Umum

[FACHRUL REZA ADUNG, SE., MM] |Rancangan Aksi Perubahan PKP Angkatan II 2022 | 9
b. Sub Bidang Administrasi dan Gaji Pegawai
V. Bidang Akuntansi, membawahi :
a. Sub Bidang Pembukuan dan Evaluasi
b. Sub Bidang Pelaporan Keuangan Daerah

VI. Bidang Aset Daerah, membawahi :


a. Sub Bidang Inventarisasi Aset Daerah
b. Sub Bidang Mutasi Aset Daerah

VII. Unit Pelaksana Teknis


VIII. Kelompok Jabatan Fungsional

B. TUGAS DAN FUNGSI SUB BIDANG PENYUSUNAN ANGGARAN BPKAD


KABUPATEN TULANG BAWANG
Memperhatikan Pasal 18 Peraturan Bupati Tulang Bawang Nomor 70
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Sub Bidang
Penyusuanan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
pengumpulan dan pengolahan data anggaran sebagai bahan dalam
menentukan kebijakan dibidang penyusunan anggaran. Rincian tugas Sub
Bidang Penyusunan Anggaran adalah sebagai berikut :
1. Menyusun rencana kegiatan di bidang penyusuanan anggaran daerah
2. Mengkoordinasikan dana perimbangan dan lain-lain pendapatan
daerah yang sah
3. Menyusun petunjuk teknis dan pedoman pelaksanaan yang berkenaan
dengan tata caara penyusunan rka-skpd dan penyusunan
RAPBD/RPABD-P
4. Menghimpun, mengklasifikasikan, menganalisa dan menginput
data/bahan-bahan RKA/RKAP-SKPD dan mengkompilasi seluruh data
RKA/RKAP kedalam RAPBD kedalam RAPBD/RAPBD-P
5. Menyiapkan dan merumuskan pedoman penyusunan RKA-SKPD dan
penyusunan rancangan DPA-SKPD berikut perubahannya
6. Menyusun anggaran kas
7. Menyiapkan perhitungan besaran Uang Persedian (UP) yang dapat
dikelola oleh masing-masing SKPD yang selanjutnya ditetapkan oleh
Bupati
8. Menyiapkan draf Surat Penyediaan Dana (SPD) untuk ditetapkan oleh
PPKD
9. Meneliti dan mengkoreksi bahan-bahan dalam rangka pelaksanaan
pergeseran anggaran dan penyusunan DPA-Lanjutan
10. Menyiapkan dan menyusun Nota Keuangan APBD dan Perubahan
APBD

[FACHRUL REZA ADUNG, SE., MM] |Rancangan Aksi Perubahan PKP Angkatan II 2022 | 10
11. Melaksanakan verifikasi atas rancangan DPA-SKPD dan DPPA SKPD
sebelum disahkan oleh Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah (PPKD)
dan disetujui oleh Sekretaris Daerah
12. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala bidang
sesuai dengan bidang tugasnya.

C. KINERJA PELAYANAN PERANGKAT DAERAH


Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tulang
Bawang sebagai instansi yang bertanggungjawab dalam pengelolaan
keuangan daerah dan pengelolaan asset daerah mulai dari proses
penganggaran sampai proses pertanggungjawaban APBD yang mempunyai
tugas antara lain pelaksanaan pelayanan administrasi dan kegiatan
keuangan daerah serta pengelolaan asset daerah.

Kegiatan pelayanan di bidang pengelolaan keuangan daerah meliputi


penyiapan bahan penyusunan dan kebijakan keuangan daerah berupa
pemberian pedoman penyusunan anggaran, pedoman penatausahaan
keuangan daerah, pedoman pelaporan keuangan SKPD. Selain itu juga
melakukan pembinaan berupa sosialisasi dan pembinaan teknis di bidang
pengelolaan keuangan daerah. Sedangkan pengelolaan aset daerah berupa
pemberian pedoman penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah
dan Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah, pedoman
penatausahaan dan penyusunan aset, serta pembinaan pengelolaan asset
daerah. Dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan administrasi keuangan dan
aset daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang mengikuti
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Keberhasilan pencapaian kinerja pelayanan PD diukur berdasarkan


sasaran/ target Renstra PD periode sebelumnya, dimana program dan
kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Tulang Bawang selama kurun waktu lima tahun
sebelumnya mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena dengan
adanya perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah maka program dan
kegiatan yang dilaksanakan harus mengacu pada peraturan tersebut diatas.
Keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan tersebut tidak terlepas dari
dukungan sumber daya manusia dan sarana prasarana yang dimiliki baik
dari segi kualitas maupun kuantitas.

D. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN BPKAD


Dengan kedudukan dan fungsinya serta urusan pemerintahan yang
diselenggarakan BPKAD memiliki lingkup pelayanan yang luas. Sebagai

[FACHRUL REZA ADUNG, SE., MM] |Rancangan Aksi Perubahan PKP Angkatan II 2022 | 11
unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah BPKAD memberikan pelayanan
dalam proses pengelolaan keuangan daerah. Sebagai pengelola keuangan
daerah, dan pelaksanaan tugas di bidang keuangan daerah, maka BPKAD
memberikan pelayanan dalam wujud kebijakan teknis pengelolaan keuangan,
menyusun dokumen keuangan daerah di bidang penganggaran, pelaporan,
fungsi penyusunan perencanaan dokumen rencana pembangunan daerah
jangka panjang, jangka menengah dan tahunan.

Tantangan yang dihadapi BPKAD dalam jangka waktu 5 (lima) tahun


mendatang adalah:
1. Semakin strategisnya peran tahapan pengelolaan keuangan
konsekuensi tuntutan akuntabibiltas dalam penyelenggaraan
pemerintahan;
2. Prosentase kemiskinan dan angka pengangguran terbuka yang
masih relative tinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota di
Provinsi Lampung;
3. Perubahan kebijakan pengelolaan keuangan dari money follow
function menjadi money follow program;
4. Meningkatnya tuntutan masyarakat untuk perbaikan proses
pengelolaan keuangan.
5. Masih rendahnya proporsi belanja langsung terhadap belanja
daerah;

Sedangkan peluang bagi BPKAD dalam melaksanakan ketugasannya


adalah:
1. Keterpaduan perencanaan antar kabupaten;
2. Tawaran diklat Bappenas, lembaga diklat, dan perguruan tinggi
3. Program prioritas nasional dan Provinsi Lampung yang berada di
Tulang Bawang.

[FACHRUL REZA ADUNG, SE., MM] |Rancangan Aksi Perubahan PKP Angkatan II 2022 | 12
BAB III
IMPLEMENTASI AKSI PERUBAHAN

A. Deskripsi Proses Kepemimpinan


1. Pengelolaan Budaya Pelayanan (Pemanfaatan Teknologi Informasi)
Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke
generasi terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem
agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan
dan karya seni. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh yang bersifat
kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan
perilaku komunikatif diantaranya dalam hal pelayanan.

Budaya pelayanan memiliki peran penting dalam organisasi.


Pelayanan publik yang baik akan menghasilkan kepuasan bagi masyarakat
atau pengguna layanan, hal ini dapat diwujudkan dengan kerjasama yang
baik oleh aparatur pemerintahan yakni pihak yang menentukan kebijakan,
instansi dan juga pegawai yang menjalankan kebijakan tersebut.

Upaya yang dapat dilakukan untuk memberikan pelayanan publik


yang baik kepada masyarakat adalah pertama yaitu dalam menentukan
suatu kebijakan harus berisikan sebuah inovasi namun tetap harus
menitikberatkan pada kepentingan masyarakat dan melihat situasi
pelayanan publik yang dibutuhkan saat ini. Kedua yaitu menanamkan
pola pikir kepada para aparat pelaksana kebijakan untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat dengan sungguh-sungguh, bukan hanya
sekedar menjalankan tugas-tugas rutin saja namun harus selalu
berperilaku baik dengan bersikap responsif, cakap, memahami pekerjaan,
komunikatif dan selalu memiliki rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan
yang dilakukan.

Perekembangan teknologi yang ada saat ini diyakini dapat memberi


kelancaran dan kemudahan bagi manusia untuk melaksanakan berbagai
kegiatannya, termasuk dalam hal layanan konsultasi penyusunan produk
hukum daerah. Pemanfaatan IT yang dilakukan dalam melaksanakan aksi
perubahan yaitu dengan sistem informasi aplikasi berbasis website
menjadi salah satu pilihan untuk memudahkan dan mempercepat proses
penerbitan SPD pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Tulang Bawang untuk penyerapan anggaran makin optimal dan
tepat waktu guna penyempurnaan pembangunan melalui program
bergerak melayani warga yang berkelanjutan dalam pelayanan publik.

[FACHRUL REZA ADUNG, SE., MM] |Rancangan Aksi Perubahan PKP Angkatan II 2022 | 13
upaya inovatif dengan membuka ruang baru dalam percepatan proses
penerbitan Surat Penyediaan Dana (SPD) sehingga untuk pencairan
anggaran bisa lebih cepat dan efisien menjadikan penyerapan anggaran
makin optimal dan tepat waktu dalam rangka menjamin terlaksananya
pembangunan sektor publik.

Implementasi Sistem Informasi Peyediaan Dana berbasis website


dalam percepatan proses penerbitan Surat Penyediaan Dana (SPD) akan
menjadi penggunaan pelayanan berbasis Teknologi Informasi digital, hal ini
akan meningkatkan pelayanan pengelolaan keuangan SKPD menjadi lebih
cepat dan tepat waktu, mulai dari tahap penyampaian permohonan,
verifikasi dokumen, proses pengerjaan dokumen, penolakan dokumen,
pengotorisasian dokumen (tanda tangan dokumen SPD), dan penerbitan
Nomor Register SPD dan layanan informasi, konsultasi dan koordinasi
kerja bidang akuntansi BPKAD Tulang Bawang.

a. Penggunaan website yang akan diterapkan dalam layanan


percepatan proses penerbitan Surat Penyediaan Dana (SPD), dapat
membantu SKPD dalam menyampaikan permohonan SPD
sehingga :
1) Anggaran Kas menjadi acuan dalam permohonan penyediaan
dana sebagiamana tertuang dalam Rencana Kerja SKPD;
2) Penyerapan anggaran di atas 90 % dari anggaran kas;
3) Berkas Usulan SPD dikirim secara online;
4) Waktu penerbitan SPD dapat terukur;
5) Siklus pencairan pendek;
6) Tidak terjadi interaksi antara Bendahara dengan Bidang

b. Penggunaan website mempergunakan server yang dapat


menyimpan seluruh dokumen permohonan SPD pada SKPD.
Dengan Sistem Informasi Penyediaan Dana berbasis website ini,
menjadikan kedepannya Bidang Anggaran BPKAD tidak lagi
menerima berkas Permohonan SPD pada SKPD dalam bentuk
hardcopy sehingga tidak terjadi penumpukan berkas pada Bidang
Anggaran. Dokumen yang telah tersimpan pada server ini juga
dapat digunakan bagi entitas pemangku kepentingan lainnya
seperti BPK-RI dan APIP dalam proses pemeriksaan keuangan
maupun pengawasan internal yang dilakukan secara berkala.

[FACHRUL REZA ADUNG, SE., MM] |Rancangan Aksi Perubahan PKP Angkatan II 2022 | 14
DAFTAR PUSTAKA

Kabupaten Tulang Bawang, Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Nomor


12 tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah
Kabupaten Tulang Bawang.

Kabupaten Tulang Bawang, Peraturan Bupati Tulang Bawang Nomor 70 Tahun


2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata
kerja Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tulang
Bawang.

Kabupaten Tulang Bawang, Peraturan Bupati Tulang Bawang Nomor 1 Tahun


2022 tentang Anggaran Kas Kabupaten Tulang Bawang.

Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun


1945 pada Pasal 18 Ayat (6).

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah


Daerah.

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan


Negara.

Republik Indonesia, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020


tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah

Wkipedia Ensiklopedia Bebas. (2022). Situs Web. available on-line at


https://id.wikipedia.org/wiki/Situs_web

----------. 2019. Modul Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Kepemimpinan Dalam


Melaksanakan Pekerjaan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

----------. 2019. Modul Diagnosa Organisasi Pelatihan Kepemimpinan Pengawas.


Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

----------. 2019. Modul Berfikir Kreatif Dalam Pelayanan Pelatihan Kepemimpinan


Pengawas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

[FACHRUL REZA ADUNG, SE., MM] |Rancangan Aksi Perubahan PKP Angkatan II 2022 | 15
----------. 2019. Modul Membangun Tim Kreatif Pelatihan Kepemimpinan
Pengawas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

----------. 2019. Modul Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Pelayanan Publik


Pelatihan Kepemimpinan Pengawas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

----------. 2019. Modul Komunikasi Publik Pelatihan Kepemimpinan Pengawas.


Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

----------. 2022. Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas


(PKP) Angkatan II. Natar : Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Daerah Provinsi Lampung.

[FACHRUL REZA ADUNG, SE., MM] |Rancangan Aksi Perubahan PKP Angkatan II 2022 | 16

Anda mungkin juga menyukai