PENGAWAS
PEJABAT
PPTK
PENGAWAS
ESELON IV
PPK
KONTEKS PBJ PEMERINTAH – APBD
PERPRES 16/2018
Permendagri 108/2017
PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN (PPTK)
• PA/KPA dalam melaksanakan Kegiatan menetapkan pejabat pada
SKPD/Unit SKPD selaku PPTK.
• PPTK bertugas membantu tugas dan wewenang PA/KPA.
• PPTK bertanggung jawab kepada PA/KPA.
• PPTK merupakan Pegawai ASN yang menduduki jabatan struktural
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
• Dalam hal tidak terdapat Pegawai ASN yang menduduki jabatan
struktural, PA/KPA dapat menetapkan pejabat fungsional umum selaku
PPTK yang kriterianya ditetapkan Kepala Daerah.
PP 12/2019
“MEMBANTU TUGAS”
• Yang dimaksud dengan "membantu tugas" adalah tugas yang ditentukan oleh
PA/KPA dalam rangka melaksanakan tindakan yang mengakibatkan
pengeluaran atas Beban anggaran belanja yang melaksanakan anggaran SKPD
yang dipimpinnya, yaitu:
a. mengendalikan pelaksanaan Kegiatan;
b. melaporkan perkembangan pelaksanaan Kegiatan;
c. menyiapkan dokumen dalam rangka pelaksanaan anggaran atas Beban
pengeluaran pelaksanaan Kegiatan; dan
d. melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang mengatur pengadaan barang/jasa.
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
• Pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk
mengambil keputusan dan/atau melakukan tindakan yang
dapat mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja
negara/anggaran belanja daerah
PERPRES 16/2018
TUGAS PPK...
• ....
• menetapkan rancangan kontrak
• menetapkan tim atau tenaga ahli
• mengendalikan kontrak
• melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan kepada
PA/KPA
• ....
PERPRES 16/2018
“Dalam melaksanakan PBJ melalui Penyedia,
PA/KPA/PPK/Pokja Pemilihan dapat dibantu Tim Teknis,
Tim/Tenaga Ahli, atau Tim Pendukung. PPK dapat juga
dibantu oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)”
PENGENDALIAN ?
Dimensi Pengendalian
• On site
Monitoring • On desk
• Terhadap tujuan
Evaluasi • historikal
• Terhadap best practises
• manajerial
Pengganjaran • politikal
KUALITAS
WAKTU
BIAYA
19
Titik kritis dapat menjadi penyebab terjadinya risiko-risiko dalam pelaksanaan kontrak pengadaan barang/jasa.
Titik Kritis (Red Flag) pada Tahap Pelaksanaan Kontrak dari Aspek
Pengawasan
• 1)Pada tahap rapat persiapan pelaksanaan kontrak, yaitu tidak dilaksanakannya rapat persiapan pelaksanaan kontrak dan penyedia
pekerjaan konstruksi tidak menyerahkan program mutu.
• 2)Tahapan pemberian uang muka dimana pembayaran uang muka tidak didasarkan pada klausal pembayaran uang muka dalam
kontrak.
• 3)Tahap Penyusunan Program Mutu, dimana PPK tidak melakukan penilaian atas hasil pekerjaan dalam hal mutu dan kemajuan fisik
pekerjaan.
• 4)Perubahan pelaksanaan pekerjaan di lapangan tidak didukung dengan perubahan kontrak/adendum oleh PPK.
• 5)Pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan kontrak seperti volume pekerjaan yang tidak sesuai kontrak, kualitas
pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis dalam kontrak/ kualitas pekerjaan rendah, dan penyelesaian pekerjaan terlambat.
• 6)Tahapan Pemutusan Kontrak, dimana baik penyedia maupun PPK tidak melakukan pemutusan kontrak meskipun terjadi kondisi yang
memenuhi syarat untuk dilakukannya pemutusan kontrak seperti penyimpangan terhadap pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata.
• 7)Pekerjaan tambah/kurang tidak diantisipasi sejak awal dalam perencanaan.
• 8)Penentuan harga kurs valuta asing untuk komponen barang impor diambangkan.
• 9)Dalam kontrak harga satuan (unit price), pekerjaan bervolume kecil harga satuannya direndahkan, sebaliknya pekerjaan bervolume
besar harga satuannya ditinggikan.
• 10)Kontrak yang selayaknya dijadikan kontrak tahunan dibuat sebagai kontrak multiyears, sehingga membuka peluang
penyesuaian/eskalasi harga atas kontrak
Risiko dalam Pelaksanaan
Kontrak
Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2018 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia
Naskah Perjanjian/Kontrak
Isi
• 1) para pihak telah sepakat atau setuju mengadakan Kontrak
• 2) para pihak telah menyepakati besarnya harga Kontrak dalam Kontrak
• 3) Kontrak yang dibuat ini meliputi beberapa dokumen dan merupakan satu kesatuan yang disebut
Kontrak.
• 4) apabila terjadi pertentangan antara ketentuan yang ada dalam dokumen Kontrak maka yang urutannya
lebih dulu sesuai dengan hierarkinya.
• 5) persetujuan para pihak untuk melaksanakan kewajiban masing-masing.
• 6) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, yaitu kapan dimulai dan diakhirinya pekerjaan tersebut.
• 7) kapan mulai efektif berlakunya Kontrak; dan
• 8) ungkapan-ungkapan dalam perjanjian harus mempunyai arti dan makna yang sama
c. Penutup
• Pernyataan bahwa para pihak telah menyetujui untuk melaksanakan perjanjian; dan
• Tanda tangan para pihak dalam Kontrak dengan dibubuhi materai.
Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2018 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia
Mengendalikan Pelaksanaan
Kontrak Pengadaan Barang/Jasa
Menganalisis substansi kontrak
Sumber: Dr. Ir. Erizal, Magr, Monitoring & Pengendalian Proyek , diadaptasi
METODE RENCANA PENGENDALIAN KONTRAK
(MONITORING)
• KURVA S
• DIAGRAM VEKTOR
• DIAGRAM BATANG
• DIAGRAM JARINGAN KERJA
KURVA S
Kurva S adalah suatu kurva yang disusun untuk menunjukkan hubungan antara nilai kumulatif biaya atau jam-orang
(man hours) yang telah digunakan atau persentase (%) penyelesaian pekerjaan terhadap waktu. Pada kurva–S dapat
digambarkan kemajuan volume pekerjaan yang diselesaikan sepanjang berlangsungnya proyek atau pekerjaan dalam
bagian dari proyek.
SASARAN PENGENDALIAN
• Pengendalian Biaya dan Waktu
• Pengendalian Teknis
• Pengendalian Administrasi
Fisik Jadwal kontrak
(curva s)
realisasi kontrak
100% Waktu
42
KURVA S
Kelebihan Kekurangan
Sumber: Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2018
Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia
Kurva S
Jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang disajikan
dalam grafis yang
memberikan ukuran prestasi
pekerjaan pada sumbu Y
dan satuan waktu pada
sumbu X.
Bulanan Termin
Sekaligus setelah
pekerjaan selesai
Peran dan Fungsi PPK dan PPTK dalam Pengendalian Prestasi
Pekerjaan
• PPTK dan PPK melakukan pengawasan/pengendalian terhadap pelaksanaan
kegiatan (kontrak).
• Pengendalian kontrak jg dapat dilakukan secara sendiri/bersama-sama dengan pihak
lain (pihak ketiga yg independen, penyedia, pengguna akhir).
SP1
Penyimpangan
Penyimpangan Penyimpangan Kuantitas
Jadwal (Waktu) Biaya (Jumlah) dan
Kualitas (Mutu)
Segitiga kecurangan atau fraud triangle menjelaskan tiga kondisi yang dapat
memberi petunjuk mengenai adanya kecurangan yakni :
Opportunity/peluang
Pressure/tekanan, , peluang ini
RATIONALIZATION
berhubungan dengan
ini sering didorong budaya korporasi dan
oleh kebutuhan yang pengendalian intern
(sangat) mendesak, yang tidak
termasuk kebutuhan FRAUD
mencegah,
untuk “sejajar” TRIANGLE mendeteksi, dan
dengan tetangganya mengoreksi keadaan.
PRESSURE OPPORTUNITY
atau rekan sekerja di
perusahaan/kantor.
Rationalization/pembenaran
, pembenaran adalah cara
pelaku “menentramkan
diri”, misalnya “semua orang
juga korupsi” atau “nanti
juga saya kembalikan
(jarahan saya)”.
Korupsi
Gratifikasi Pemerasan
Benturan
Penyuapan Ilegal secara
kepentingan ekonomi
Permainan
Permainan
dalam
Pembelian
faktur
Permainan
Permainan
dalam
Penjualan
tender
Perbedaan Administratif dan Substanstif dalam
Perubahan Kontrak
• Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat
pelaksanaan dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis/KAK yang
ditentukan dalam dokumen Kontrak, PPK bersama Penyedia dapat
melakukan perubahan kontrak.
• (+)(-) Volume;
Perubahan
• (+)(-) Jenis Kegiatan; Substanstif
• Mengubah spek teknis sesuai dng kondisi lapangan;
• Mengubah Jadwal Pelaksanaan.
Perbedaan Administratif dan Substanstif dalam
Perubahan Kontrak
• Perubahan Kontrak Masalah Administrasi, dapat dilakukan sepanjang
disepakati kedua belah pihak.
• Masalah Adminsitrasi : Pergantian PPK, Perubahan Rekening Penerima.
Perubahan
Administratif
Penambahan nilai Kontrak akhir tidak melebihi 10% dari nilai kontrak awal
Lesson 4: Ketentuan Pinalti (PENGAYAAN)
• Sanksi, Denda, Ganti Rugi
• Pemutusan Kontrak
48
Pelayanan
Pengawasan Pengaduan Sanksi
Hukum
Sanksi, Denda & Ganti Rugi
• Sanksi finansial yg dikenakan kpd Penyedia sesuai ketentuan berlaku krn
terjadinya cidera janji/wanprestasi yg tercantum dalam kontrak;
Wanprestasi Sanksi
Finansial Sanksi Ganti Rugi
• Kegagalan bangunan;
• Jaminan tdk bisa dicairkan; Denda
• Salah hitung volume hasil pekerjaan Keterlambatan
berdasarkan audit;
• Barang/jasa tdk sesuai kualitasnya dg kontrak;
• Terlambat menyelesaikan pekerjaan
50
Pemenang
Peserta Pemilihan
Pemilihan/Penyedia
Proses
No Pelanggaran Sanksi Keterangan
Pengadaan
Seluruh 1 Lalai melakukan suatu sanksi dilaksanakan oleh Pejabat
Proses perbuatan yang administratif, Pembina
Pengadaan seharusnya menjadi Kepegawaian/pejabat
kewajibannya yang berwenang sesuai
dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan.
2 Terbukti melanggar pakta sanksi hukuman
integritas berdasarkan disiplin ringan,
putusan KPPU, Peradilan sedang, atau berat
Umum, atau PTUN .
Pemutusan Kontrak
• Pemutusan Kontrak: Tindakan yang dilakukan oleh Pejabat
Penandatanganan Kontrak atau Penyedia untuk mengakhiri berlakunya
Kontrak karena alasan tertentu
Pejabatan
Penandatanganan Penyedia
Kontrak
Pemutusan Kontrak (oleh Pejabat Penandatangan Kontrak)
• Penyedia terbukti KKN/kecurangan/pemalsuan;
• Pengaduan penyimpangan prosedur, dugaan KKN/pelanggaran persaingan sehat;
• Penyedia pailit;
• Penyedia terbukti dikenakan sanksi daftar hitam sebelum penandatangan Kontrak;
• Penyedia gagal memperbaiki kinerja setelah mendapat SP 3 kali;
• Penyedia tidak mempertahankan berlakunya Jaminan Pelaksanaan;
• Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya & tidak memperbaiki
kelalaiannya dalam jangka waktu yg ditetapkan;
• Berdasarkan penelitian pejabat penandatangan kontrak, penyedia tdk akan menyelesaikan
keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan kesempatan s/d 50 hari kalender sejak masa
berakhirnya pelaksanaan pekerjaan utk menyelesaikan pekerjaan;
• Setelah diberikan kesempatan tsb, Penyedia tdk dapat menyelesaikan pekerjaan;
• Penyedia menghentikan pekerjaan selama waktu yg ditentukan dlm kontrak dan tanpa
persetujuan pengawas pekerjaan.
Pemutusan Kontrak (oleh Penyedia)
• Setelah mendapatkan persetujuan Pejabatan Penandatanganan Kontrak, Pengawas
pekerjaan memerintahkan Penyedia untuk menunda pelaksanaan pekerjaan atau
kelanjutan pekerjaan, dan perintah tsb tidak ditarik selama waktu yg ditentukan
dalam kontrak;
• Pejabat Penandatangan Kontrak tdk menerbitkan SPP (Surat Permintaan
Pembayaran) untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai yg disepakati.
PRAKTIKUM
TERIMA KASIH, SEMOGA SUKSES DAN SEHAT