SOSIALISASI

Surat Edaran Kepala LKPP No. 8 Tahun 2020

tentang Tipologi Pejabat Pembuat Komitmen
dan Standar Kompetensi PBJP untuk PPK

Tatang Rustandar Wiraatmadja

Direktur Pengembangan Profesi dan Kelembagaan
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
27 April 2020
Latar Belakang
▪ PPK merupakan tugas/kewenangan dalam sebuah jabatan ASN (surat Kementerian PANRB
No.B/51/SM.02.03/2019 tanggal 11 April 2019, hal Status Jabatan Pembuat Komitmen dalam
Jabatan ASN).

▪ Bergesernya paradigma ASN terkait posisi PPK (dari semula posisi yang diinginkan menjadi posisi
yang tidak lagi diinginkan);

▪ Ruang lingkup tugas/kewenangan PPK sudah ditentukan (Pasal 12 ayat (1) PP 45/2013 & Pasal 11
Perpres 16/2018) → namun skala dari ruang lingkup pekerjaan PPK sangat luas: ada yang
melaksanakan tugas/kewenangan dari yang bersifat paling sederhana hingga yang paling kompleks.

▪ Karena luasnya skala pekerjaan PPK, maka perlu dibuat suatu pengelompokan berdasarkan
manajemen proyek dalam mengelola suatu kontrak pekerjaan PBJP.

▪ Belum tersedianya standar kompetensi untuk PPK yang mengacu pada skala dari ruang lingkup
tugas/kewenangan PPK.

▪ PPK diharapkan bisa menjadi bagian terintegrasi dari sistem pembinaan karier ASN.
2
Maksud dan Tujuan

Maksud Tujuan

Sebagai acuan dalam • Agar pengembangan dan

menyusun kompetensi pembinaan kompetensi kerja
kerja, pendidikan, PPK di bidang PBJP dapat
pelatihan, dan uji dilaksanakan secara lebih
kompetensi PPK di terencana dan terarah
Bidang PBJP • Meningkatkan profesionalitas
PPK sebagai SDM PBJ

3
 Dasar Hukum
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004
tentang Aparatur Sipil Negara
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017
tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Nomor 19 Tahun
2019 tentang Perubahan Atas Peraturan
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 15 Tahun 2018 tentang
Pelaku Pengadaan Barang/Jasa
01
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2018
02 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang
Tata Cara Pelaksanaan APBN
03
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
04 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
05
Peraturan LKPP Nomor 8 Tahun 2019 tentang
06 Kamus Kompetensi Teknis Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
Tipologi Pejabat Pembuat
Komitmen
Keterangan:
Parameter utama yang membedakan adalah manajemen proyeknya
mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks
Tipologi PPK mempertimbangkan azas kemanfaatan (deliverables)
terhadap operasional, pencapaian visi misi, dan tujuan organisasi
Penyusunan tipologi PPK ini bukan merupakan suatu penjenjangan 6
 PPK TIPE A
Menangani pekerjaan kategori Manajemen
Kontrak KOMPLEKS:
✓ risiko tinggi
✓ perlu teknologi tinggi
✓ menggunakan peralatan desain khusus
✓ menggunakan penyedia jasa asing, dan/atau
✓ sulit mendefinisikan secara teknis cara
memenuhi kebutuhan dan tujuan PBJ
Ex : pekerjaan pembangunan MRT, pekerjaan
pengadaan satelit, pekerjaan pengadaan dan
distribusi kotak suara Pemilu, pengadaan
penyedia jasa konsultasi Coretax, pekerjaan
penambangan SDA/mineral bawah laut,
pembangunan bendungan, dll
PPK TIPE B
Menangani pekerjaan kategori
Manajemen Kontrak UMUM ATAU
LAZIM ada dalam suatu organisasi,
namun tidak termasuk dalam kategori
pekerjaan kompleks dan/atau
sederhana.
Ex : pembangunan gedung sekolah,
konsultan perencanaan jembatan,
konsultan master plan, pembangunan
drainase perkotaan, belanja mobil
damkar, belanja eskavator, Jasa EO
bertaraf nasional, dll
PPK TIPE C
Menangani pekerjaan kategori
Manajemen Kontrak
SEDERHANA,
✓ bersifat operasional
✓ rutin,
✓ standar, dan/atau
✓ berulang/repetisi.
Ex: pengadaan ATK, konsumsi
rapat, jasa konsultansi kajian
sederhana, jasa kebersihan
dan/atau keamanan, dll
7
Ruang Lingkup Tugas Pejabat
Pembuat Komitmen Berdasarkan
Tipologinya

8
Ruang lingkup tugas PPK berdasarkan
tipologinya disusun dengan mengacu
pada tahapan manajemen proyek yang
meliputi Perencanaan (Planning),
Pengorganisasian (Organization),
Pelaksanaan (Actuating) dan
Pengendalian (Controling) atau (POAC).

9
 PPK TIPE A PPK TIPE B PPK TIPE C

▪ Merencanakan pengadaan → Identifikasi kebutuhan, ▪ Merencanakan pengadaan → Identifikasi ▪ Merencanakan

penetapan jenis barang/jasa, cara pengadaan, jadwal dan kebutuhan, penetapan barang/jasa, jadwal dan pengadaan →
rencana anggaran untuk barang/jasa spesifik dan/atau anggaran untuk barang/jasa bersifat umum dan Identifikasi
strategis dan/atau kritikal. tidak membutuhkan persyaratan/ penanganan kebutuhan,
▪ Menyusun Spesifikasi Teknis dan KAK melalui khusus. penetapan
pendekatan input- proses-output dengan ▪ Menyusun Spesifikasi Teknis dan Kerangka barang/jasa, jadwal
mempertimbangkan analisis proses produksi/ Acuan Kerja (KAK) melalui pendekatan input- dan anggaran untuk
barang/jasa
P
pelaksanaan pekerjaan, kompleksitas pasokan, faktor proses-output dengan mempertimbangkan
keamanan, dan faktor musim, serta kemungkinan sederhana dan
analisis proses produksi/pelaksanaan pekerjaan,
banyak tersedia di
E
menggunakan jasa ahli yang independen bilamana kesesuaian sifat dan karakteristik barang/jasa,
diperlukan, untuk pekerjaan yang kompleks dan/atau pasar.
untuk pekerjaan yang tidak kompleks dan/atau
▪ Menyusun
R
membutuhkan kompetensi teknis yang spesifik. tidak membutuhkan kompetensi teknis yang
▪ Menyusun Perkiraan Harga dengan mempertimbangkan spesifikasi teknis
spesifik. berbasis output
E
analisis proses produksi/pelaksanaan, bahan/material
▪ Menyusun perkiraan harga dengan untuk Barang/Jasa
dan teknologi serta tingkat kebaruan (versi) yang
mempertimbangkan analisis proses sederhana yang
N
digunakan, serta memaksimalkan sumber rujukan
harga/biaya yang terpercaya, pengalaman pekerjaan produksi/pelaksanaan, bahan/material yang banyak tersedia di
digunakan dan ketersediaan pasokan, dengan pasar dan KAK
C
yang sama yang dikerjakan minimal 3 tahun terakhir dan
mempertimbangkan tingkat inflasi 1 tahun terakhir, untuk memaksimalkan pemanfaatan referensi yang Jasa Konsultansi
kekinian (up to date), data yang relevan dan Perorangan.
A
pekerjaan yang kompleks dan/atau membutuhkan
kompetensi teknis yang spesifik, serta informasi dari sumber yang resmi dan ▪ Menyusun
terpercaya, untuk pekerjaan yang tidak perkiraan harga
N
mempertimbangkan azas manfaat optimal (best value for
money). kompleks dan/atau tidak membutuhkan berbasis harga
▪ Merumuskan Strategi Pengadaan yang sesuai tujuan pasar, standar
A
kompetensi teknis yang spesifik.
organisasi dan/atau tujuan PBJP. ▪ Merumuskan Pemaketan dan Cara harga, dan harga
▪ Menyusun rencana dan model pengelolaan risiko paket pekerjaan
A
Pengadaan sesuai Strategi Pengadaan yang
pekerjaan dengan mempertimbangkan aspek lazim digunakan. sejenis yang pernah
dilaksanakan
N ▪ Menyusun rencana sederhana untuk
keselamatan dan keamanan lingkungan selama proses
pengadaan, penggunaan dan purna pakai pengelolaan risiko pekerjaan 10
P PPK TIPE A PPK TIPE B PPK TIPE C

E ▪ Mengusulkan perubahan jadwal ▪ Mengusulkan penyesuaian ▪ Memilih dan/atau menyusun

N kegiatan jika diperlukan dengan tolak
ukur pada efektivitas dan/atau kualitas
jadwal kegiatan jika diperlukan
yang sifatnya teknis
Kontrak PBJP dalam bentuk
sederhana, seperti SPK, bukti
G pelaksanaan kegiatan. operasional. pembelian/pembayaran
▪ Menyusun Kontrak PBJP dalam bentuk ▪ Menyusun Kontrak PBJP dan/atau kuitansi, dan/atau
O Surat Perjanjian untuk Kontrak dalam bentuk Surat Perjanjian. surat pesanan.
R Pekerjaan Terintegrasi, Kontrak Payung,
Kontrak PBJ Internasional, dan kontrak
▪ Melakukan pengorganisasian
dan pengadministrasian
▪ Melakukan pengorganisasian
pekerjaan secara mandiri
G pemilihan penyedia Barang/Jasa secara pengadaan dengan bantuan dan/atau dengan bantuan
itemized. tenaga pendukung maksimal 5 tenaga pendukung maksimal 3
A ▪ Merumuskan dan menetapkan Tim (lima) orang personel. (tiga) orang personel.
N Pengelola Kontrak PBJP yang terdiri
atas unsur personel pendukung dan
▪ Menyusun instrumen
Evaluasi Kinerja Penyedia
I personel ahli dalam jumlah yang PBJP dengan tolak ukur pada
disesuaikan dengan kebutuhan teknis operasional.
S pekerjaan dan alokasi anggaran.
A ▪ Menyusun instrumen Evaluasi Kinerja
Penyedia PBJP dengan tolak ukur
S efektivitas dan/atau kualitas hasil
pekerjaan.
I
A
N 11
 PPK TIPE A
▪ Menandatangani kontrak dalam
bentuk Surat Perjanjian untuk
Kontrak Pekerjaan Terintegrasi,
Kontrak Payung, Kontrak PBJ
Internasional, dan kontrak pemilihan
P penyedia Barang/Jasa secara
itemized, dengan pihak yang
E sah/berwenang atas nama penyedia
L
barang/jasa.
▪ Melaksanakan PBJ dengan
A mempertimbangkan kompleksitas
dari segi bahan/material yang multi
K sources, tingkat teknologi yang
S
digunakan, metode/proses
pelaksanaan yang terintegrasi
A dan/atau multi years dan
kemungkinan belum memiliki
N standar/pedoman pekerjaan yang
A
baku, serta output yang dihasilkan
bernilai strategis tinggi dan memiliki
A dampak yang luas.
N 12
PPK TIPE B
▪ Menandatangani kontrak dalam
bentuk Surat Perjanjian dengan
pihak yang sah/berwenang atas
nama penyedia barang/jasa.
▪ Melaksanakan PBJ untuk
pekerjaan dengan input berupa
personel dengan keahlian tertentu
dan bahan/material umum,
proses/metode pelaksanaan telah
memiliki standar/pedoman yang
spesifik sesuai bidang pekerjaan
dengan variasi pelaksanaan
tergantung pada kondisi lapangan,
dan/atau keluaran (output) yang
akan dihasilkan dapat diukur
secara kuantitatif dan/atau
kualitatif.
PPK TIPE C
▪ Menetapkan dan/atau
menandatangani Kontrak
PBJP dalam bentuk sederhana,
seperti SPK, bukti pembelian/
pembayaran dan/atau kuitansi,
dan/atau surat pesanan.
▪ Melaksanakan PBJ untuk
pekerjaan dengan klasifikasi
sederhana (bahan/material
sederhana, proses/metode
pelaksanaan yang telah jelas
standar/pedomannya dengan
variasi pelaksanaan yang
rendah dan output yang dapat
diukur secara kuantitatif).
 PPK TIPE A
▪ Melakukan pemantauan dan
Pengawasan Pelaksanaan Kontrak
PBJP terhadap input, proses
produksi/ pelaksanaan, dan output
P hasil pekerjaan berupa Barang/Jasa
E yang kompleks.
▪ Melakukan pekerjaan Serah
N Terima Hasil PBJP berupa
Barang/Jasa yang kompleks setelah
G melalui proses penjaminan mutu
E (quality assurance).
▪ Mengevaluasi Kinerja pelaksana
N PBJP berbasis manfaat
(deliverables).
D ▪ Memastikan tersedianya jaminan
A Penyedia yang dapat digunakan
untuk pemeliharaan dan penggantian
L kerugian secara proporsional.
I
A
N
PPK TIPE B
▪ Melakukan pemantauan dan
pengawasan terhadap seluruh
tahapan/proses pengadaan untuk
dapat dilakukan koreksi dan
peninjauan ulang secara cepat
untuk menghindari/mengurangi
risiko keterlambatan penyelesaian
pekerjaan pengadaan.
▪ Melakukan pekerjaan Serah
Terima Hasil PBJP berupa
Barang/Jasa yang tidak kompleks
setelah melalui proses penjaminan
mutu (quality assurance).
▪ Mengevaluasi Kinerja pelaksana
PBJP berbasis proses dan output
atau hasil pekerjaan.
▪ Memastikan tersedianya jaminan
mutu dan garansi purna jual
barang yang diadakan.
PPK TIPE C
▪ Melakukan pemantauan dan
pengawasan Pelaksanaan
Kontrak PBJP untuk
Barang/Jasa sederhana dan
banyak tersedia di pasar.
▪ Melakukan pekerjaan Serah
Terima Hasil PBJP berupa
Barang/Jasa sederhana.
▪ Mengevaluasi Kinerja
pelaksana PBJP berbasis
output atau hasil pekerjaan.
▪ Memastikan tersedianya
garansi purna jual barang yang
berpotensi mengalami
kerusakan pasca pengadaan.
13
Standar Kompetensi Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah untuk
Pejabat Pembuat Komitmen

Untuk menjamin profesionalitas dan

pengembangan karier ASN yang diberikan
kewenangan sebagai PPK, seorang PPK
memerlukan sertifikasi kompetensi agar dapat
menjalankan tugas/kewenangan yang diberikan

14
“
Pejabat Pembuat Komitmen
wajib memiliki sertifikat
kompetensi di bidang
Pengadaan Barang/Jasa
paling lambat 31 Desember
2023.

Pasal 88 huruf b dan c Peraturan Presiden Nomor 16

Tahun 2018 tentang PBJP 15
 JENIS KOMPETENSI PPK TIPE A PPK TIPE B PPK TIPE C

Melakukan Perencanaan
Pengadaan Barang/Jasa Level 4 Level 3 Level 2
Pemerintah

Melakukan Pemilihan Penyedia

Barang/Jasa Pemerintah Level 1 Level 1 Level 1

Mengelola Kontrak Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah Level 4 Level 3 Level 2

Mengelola Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Secara Level 4 Level 3 Level 2
Swakelola

Peraturan LKPP Nomor 8 Tahun 2019 tentang Kamus Kompetensi Teknis Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
16
Terima kasih

17