MANAJEMEN PROYEK
Disampaikan oleh:
PENGENDALIAN
DIREKSI PEKERJAAN
WAKIL PEMILIK
- BERTANGGUNG JAWAB PENUH :
penggunaan dana, penyelesaian proyek
MANAGER
- KELANCARAN PELAKSANAAN PROYEK :
manajerial, antisipasi kondisi, T3 cepat
ENGINEER
- REKAYASA PRODUK FISIK TEPAT GUNA:
skala prioritas lokasi, type/dimensi konstruksi,
kualitas, kondisi lapangan dan keterbatasan
dana
Pemasukan
Penawaran
(Bid
Submission)
SPMK
(Notice to
Proceed)
Penyerahan
Lapangan
Tanda Tangan
Kontrak
Penetapan
Pemenang
Mulai
Pelaksanaan
(Commencement of
Works)
Taking Over
(PHO)
End of Defect
Liability Period
(FHO)
Construction
Period
Warranty Period
(Masa Jaminan)
(Defect Liability Period)
2. SURAT PERINTAH
MULAI KERJA
DAN
SERAH TERIMA
LAPANGAN
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara
3. RAPAT
PRA PELAKSANAAN
(PRE-CONSTRUCTION
MEETING)
10
4. PEMERIKSAAAN
BERSAMA
(MUTUAL CHECK)
DAN REVIEW DESIGN
12
REVIEW DESIGN
13
Pekerjaan Tambah
Pekerjaan Kurang
Perubahan terhadap Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan
14
Produk Perencanaan yg tdk lengkap dan tdk akurat dimana kualitas produk yg
tersedia bukan merupakan Rancangan bertahap/Phasing Design, maupun
Rancangan Rekayasa Lengkap/ Detailed Engineering Design, yg disebabkan
oleh misalnya keterbatasan waktu dan dana dalam perencanaan.
Dari kedua jenis produk perencanaan diatas, kuantitas Major item seharusnya
sudah harus akurat. Dalam banyak kasus, Major item mengalami revisi yang
besar terkait keakuratan perencanaan.
15
16
Review Desain mengakibatkan munculnya suatu Item pek. baru yg tergolong Pekerjaan
Minor. Karena merupakan pek.baru maka harga satuan untuk item pekerjaan itu belum
ada dan hal ini seharusnya tercantum di kontrak.
Jika persyaratan lain dari seperti panjang efektif pekerjaan tetap, waktu pelaksanaan
pekerjaan tetap, Nilai Kontrak tetap perubahan pada kuantitas item pek. < 25 % (10%)
terpenuhi, apakah kasus ini digolongkan sebagai minor saja atau major.
Secara logika besarnya volume pek.akan mempengaruhi harga satuan dari item pek
tsb. Jika akibat review desain terjadi penambahan volume pek. yg sangat besar, maka
secara logika harga satuan pek. juga akan turun. Hal ini yang sering dimanfaatkan oleh
Kontraktor untuk memaksimalkan keuntungan.
17
5. PENGENDALIAN
MUTU
18
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
19
PROGRAM MUTU
a. informasi pekerjaan
b. organisasi kerja penyedia
c. jadwal pelaksanaan pelaksanaan
d. prosedur pelaksanaan pekerjaan
e. prosedur intstruksi kerja
f. pelaksana kerja
Dapat direvisi sesuai dengan kondisi lokasi pekerjaan
Penyedia wajib memutakhirkan jika terdapat adendum kontrak dan peristiwa
kompensasi
Pemutakhiran harus mendapat persetujuan PPK
Persetujuan PPK tidak mengubah kewajiban kontraktual
20
MUTU BAHAN
Bahan baku
Bahan olahan
Penyedia jasa wajib menyerahkan contoh bahan/sertifikat pabrik (mill
certificate) sebelum memesan atau membuka sumber bahan (30 hari
sebelum pengolahan) untuk mendapatkan persetujuan direksi pekerjaan
Contoh diambil dari lapangan
Asal bahan (tempat ditambang, tumbuh, diproduksi) harus disampaikan
kepada direksi pekerjaan
Pencatatan hasil pengujian laboratorium dimasukkan dalam arsip
dokumentasi (baik memenuhi syarat maupun tidak)
o Dokumentasi terpisah (antara yang memenuhi dan yang tidak
memenuhi syarat)
o Diberi tanggal
Penumpukan bahan terhindar dari segregasi dan kadar air berlebihan
Penumpukan berbagai jenis bahan tidak boleh bercampur
21
Bahan jadi dapat dilaksanakan setelah mutu bahan baku dan bahan
olahan memenuhi syarat
Persyaratan teknis (gradasi, kepadatan, kuat tekan, kadar bahan
campuran, suhu campuran, slump test, stabilitas)
Persyaratan toleransi dimensi, ketepatan lokasi, ketepatan posisi,
kerataan
22
PENEMUAN
23
6.PENGENDALIAN
WAKTU
PELAKSANAAN
24
Memberitahukan rencana
Pengawasan keuangan
SEBAGAI SYARAT
25
CPM
Bar charts-basic and linked
Financial progress schedule S Curve
26
KONTRAK KRITIS :
Periode I Fisik : 0 70 % Terlambat > 10 %
Periode II Fisik : 70 100 % Terlambat > 5 % atau < 5% dan akan melampaui
tahun anggaran
MEKANISME :
SCM Tahap I (Tingkat proyek): Uji Coba I BA SCM Tahap I
SCM Tahap II (Tingkat Atlas) : Uji Coba 2 BA SCM Thp II
SCM Tahap III (Tingkat Atasan) Uji Coba 3 BA SCM Thp III
GAGAL : Kesepakatan Pihak Ketiga atau Pemutusan Kontrak secara sepihak
27
KETERLAMBATAN PELAKSANAAN
28
29
30
31
32
Sebelah Kiri Titik Referensi merupakan periode kontrak yang telah dilewati, bentuk
kurva tidak boleh berubah, atau tidak dapat digeser. Penggeseran hanya
dimungkinkan oleh perpanjangan waktu, itupun pada bagian sepanjang perpanjangan
waktu (dari titik transisi). Bobot bar chart yang ada di bagian kiri memungkinkan untuk
berubah apabila ada pengurangan volume(CCO) atau penambahan dana.
Bentuk kurva S harus tetap dipertahankan apabila terjadi perpanjangan waktu, dengan
menggeser kurva tersebut (termasuk Bar-Chartnya)sesuai perpanjangan waktu
tersebut.
Bentuk kurva S harus tetap dipertahankan apabila ada tambahan dana atau CCO
Balance, kecenderungan bentu kurva tetap dipertahankan, tidak melakukan
penggeseran Bar-Chart schedule dengan tujuan memperkecil deviasi.
33
Apabila perpanjangan waktu, perlu ditarik garis horisontal dari titik transisi
ke kiri sepanjang perpanjangan waktu. Sepanjang garis horisontal tersebut
tanpa ploting batangan skedul per-item
34
Batas Re-Skedul
100
2 bulan
90
2 bulan
80
AWAL
70
60
50
RE-SKEDUL
40
30
20
REALISASI
10
0
0
10
11
12
35
36
7. PENGENDALIAN BIAYA
37
38
penyedia
Kepastian (persetujuan atau penolakan) MC dari direksi pekerjaan dalam
waktu 7 hari
Perhitungan yang belum disepakati tidak perlu menunda persetujuan MC
Pembayaran dilakukan paling lambat sebagaimana ditentukan dalam
kontrak
Keterlambatan pembayaran oleh pengguna jasa, kontraktor berhak mendapatkan
kompensasi/ganti rugi sesuai suku bunga pinjaman bank pemerintah (BI)
Apabila kontraktor tidak menagih pembayaran, harus ada pernyataan tertulis
dari kontraktor, dan MC tetap diterbitkan
39
PEKERJAAN TAMBAH/KURANG
40
KEWENANGAN
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
41
Perubahan Major
Panjang Efektif berubah, atau
Waktu Pelaksanaan Pek. berubah, atau
Nilai Kontrak berubah, atau
Perubahan pd kuantitas item Pek.> 25 % (10%) atau
Ada item pekerjaan baru yang tergolong Major Item
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara
42
ASPEK PENTING
43
Diprakarsai oleh PPK ( Direksi Pekerjaan jika dikuasakan) atau oleh Kontraktor.
Disepakati serta ditandatangani oleh kedua belah pihak yang dituangkan dalam
Variasi ( Pekerjaan Tambah/Kurang)
Jika mengakibatkan variasi dalam Struktur Harga Satuan Mata Pembayaran
atau variasi dalam Jumlah Harga Kontrak, maka harus dinegosiasi.
Perintah tertulis yg dikeluarkan oleh PPK yg diparaf oleh Kontraktor,
menunjukkan penerimaanya atas perubahan pekerjaan.
Perintah perubahan hrs diterbitkan dlm satu formulir standar dan akan
mencakup semua instruksi yg dikeluarkan oleh PPK.
Untuk Amandemen, satu persetujuan tertulis antara Pemilik Bangunan dan
Kontraktor merumuskan satu perubahan dlm pek. atau Dokumen Kontrak yg tlh
menghasilkan dibuat pada bagian penutup kontrak.
Kontraktor akan menunjuk secara tertulis wakil perusahaan yg akan diberi kuasa
utk menerima perubahan dlm pek.
PPK akan menunjuk secara tertulis pejabat yg diberi kuasa utk
mengadministrasikan prosedur perubahan
44
45
46
PELAKSANAAN PERINTAH
PERUBAHAN
47
3 macam perubahan :
ALTERATION = perubahan spec atau lingkup pekerjaan
ADDITION
= perubahan karena pekerjaan tambah
OMISSION
= perubahan karena pekerjaan kurang
2. Engineer berwenang untuk memerintahkan :
o Perubahan volume pekerjaan;
o Penghapusan pekerjaan ( tapi tidak untuk dikerjakan Employe atau
kontraktor lain);
o Perubahan sifat, mutu atau jenis pekerjaan;
o Perubahan ketinggian permukaan, garis, posisi dan dimensi setiap
bagian pekerjaan;
o Penambahan jenis pekerjaan yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan;
o Perubahan urutan atau waktu pelaksanaan bagian pekerjaan ;
yang wajib dikerjakan oleh Kontraktor.
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara
48
Hanya berlaku untuk Mata Pembayaran Utama ( MPU = Major Pay Item )
Perubahan volume MPU > 25 % (10%) HS berubah
Bila volume MPU naik > 25 % (10%) HS baru berlaku untuk kenaikan
volume ( volume di atas 100 %
Bila volume MPU turun > 25 % (10%) HS baru berlaku untuk seluruh sisa
volume
HS tidak berubah bila perubahan NK < 15 % (ICB)
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara
49
50
CONTOH
PERHITUNGAN HARGA SATUAN AKHIR AKIBAT PERUBAHAN
VOLUME LEBIH DARI 25% (1)
VOLUME AKHIR LEBIH BESAR > 25% VOL AWAL
V1= 1000 M3
V2= 1500 M3
HS1= Rp 100.000,-/M3
HT2 = 1500 x Rp 100.000 {0,15(Rp 100.000 x 100) x
(1500/1000 1.25)}
= Rp 150.000.000 {Rp 15.000.000 x 0,25}
= Rp 150.000.000 Rp 3.750.000 = Rp 146.250.000
Harga satuan akhir:
HS2 = Rp 146.250.000/1500 = Rp 97.500/M3
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara
51
CONTOH
PERHITUNGAN HARGA SATUAN AKHIR AKIBAT PERUBAHAN
VOLUME LEBIH DARI 25% (2)
VOLUME AKHIR LEBIH KECIL > 25% VOL AWAL
V1= 1000 M3
V2= 600 M3
HS1= Rp 100.000,-/M3
HT2 = 600 x Rp 100.000+{0,10(Rp 100.000 x 1000) x (0,75600/1000)}
= Rp 60.000.000 + {Rp 10.000.000 x 0,15}
= Rp 60.000.000 + Rp 1.500.000 = Rp 61.500.000
Harga satuan akhir:
HS2 = Rp 61.500.000/600 = Rp 100.250/M3
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara
52
53
8. KLAIM
54
KLAIM
KLAIM
Managing Construction Contracts (Robert D. Gilbreath)
A request from contractor for adjustment to the contract price,
contract time and/or contract requirements
55
56
57
PROCEDURES OF CLAIMS
( PROSEDUR CLAIM )
FIDIC 2006 Art 20.1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
58
PERINGATAN
PERINGATAN DINI
DINI
(Ps
(Ps 30.1
30.1 SSUK
SSUK Pelelangan
Pelelangan Nasional)
Nasional)
59
60
61
TEKNIK
TEKNIK NEGOSIASI
NEGOSIASI KONTRAK
KONTRAK
Pedoman umum
62
TEKNIK
TEKNIK NEGOSIASI
NEGOSIASI KONTRAK
KONTRAK
Risalah rapat negosiasi
Win-win solution
Konsistensi antar-pasal
Kemahiran berargumentasi
Tempat perundingan
63
64
9. PENYESUAIAN
HARGA
65
PENYESUAIAN HARGA
66
KETENTUAN
operasional
Berlaku sesuai jadwal pelaksanaan kontrak awal/adendum kontrak
Untuk komponen luar negeri berlaku indeks penyesuaian negara asal barang
Pekerjaan baru dengan HS baru (akibat adendum kontrak) dapat diberikan
penyesuaian harga mulai bulan ke 13 sejak adendum kontrak ditandatangani
Terlambat pelaksanaan disebabkan penyedia, indeksi harga terendah antara
jadwal awal dengan jadwal realisasi pekerjaan
Indeks harga awal adalah indeks bulan ke 12
Koefisien tetap (keuntungan dan overhead) = 0.15
Penetapan koefisien pada PCM
Indeks harga dari BPS atau instansi resmi (dalam hal tidak ada pada BPS)
PPK membayar setelah penyedia mengajukan tagihan dilengkapi perhitungan
dan data pendukung
Pengajuan secara berkala setiap 6 bulan
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara
67
10. DENDA
KETERLAMBATAN
68
DENDA KETERLAMBATAN
69
70
71
72
Rencana
PHO
TTK
20-05-07
20-11-06
12-11-06
10-11-06
Usulan PHO
Rekomendasi
Konsultan
Pengawas
23-11-06
27-11-06
Rapat I
Panitia PHO
BA PHO
73
TTK
Rencana
PHO
20-05-07
20-11-06
23-11-06
12-11-06
10-11-06
Usulan PHO *)
*) Kegiatan Sebenarnya
Rekomendasi
Konsultan
Pengawas *)
REKAYASA
PHO
Rapat I
Panitia PHO *)
BA PHO *)
Rekayasa
Rapat I
Panitia PHO **)
**) Rekayasa
27-11-06
15-11-06
Rekayasa
BA PHO **)
19-11-06
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara
74
Rencana
PHO
TTK
20-05-07
20-11-06
10-11-06
Usulan PHO
12-11-06
23-11-06
27-11-06
Rapat I
Panitia PHO
Rekomendasi
Konsultan
BA PHO
PHO TANPA
Pengawas
Tgl Definitif Pek Selesai
Tgl Tentatif Pek Selesai
REKAYASA
(10-11-06)
(10-11-06)
TANGGAL
Daftar Cacat & Kekurangan Tgl Rencana FHO
(10-05-06)
Tgl BA PHO
Kegiatan Sebenarnya
(27-11-06)
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara
75
26.4
76
77
PROSEDUR PHO
Pengajuan PHO oleh Penyedia Jasa kepada Direksi Pekerjaan;
Pemeriksaan oleh Direksi Teknis;
Rekomendasi Direksi Teknis:
Tanggal tentatif pekerjaan selesai 100%
Pernyataan mengenai mutu
Daftar cacat dan kekurangan (bila ada)
Pengajuan PHO oleh Direksi Teknis kepada Direksi Pekerjaan;
Pembentukan Panitia PHO/FHO;
78
PROSEDUR PHO
Pembentukan Panitia PHO/FHO;
First Visit:
Penetapan prosedur dan tanggal tentatif pekerjaan selesai 100%;
Pemeriksaan administrasi, kuantitas, dan kualitas;
Penyusunan daftar cacat/kerusakan dan kekurangan;
Penetapan masa grace period;
Second Visit;
Pemeriksaan dan penilaian hasil perbaikan;
Penetapan tanggal definitif pekerjaan selesai 100%
Penyusunan Berita Acara PHO:
Tanggal definitif pekerjaan selesai 100%
Tanggal rencana FHO
Tanggal BA PHO
Perhitungan Kuantitas Akhir;
Pengesahan Berita Acara PHO.
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara
79
Pimpro
Pimpro bentuk
Panitia PHO
Pemeriksaan
Lapangan oleh
Panitia
Rapat Kedua Panitia
PHO
Perbaikan
selesai?
Pengesahan Penyelesaian
Keuangan oleh Pemimpin
Proyek
Tidak
Perbaikan
selesai?
Ya
Pengembalian Jaminan
Pelaksanaan
80
PROSEDUR FHO
Pengajuan FHO oleh Penyedia Jasa kepada Direksi Pekerjaan;
Pemberitahuan oleh Direksi Pekerjaan kepada Panitia FHO;
Rapat Pertama:
Pemeriksaan administrasi, teknis, dan kualitas
Kunjungan Lapangan;
Pemeriksaan dan identifikasi pekerjaan pemeliharaan
Rapat Kedua:
Penilaian hasil pekerjaan pemeliharaan;
Penetapan kesiapan untuk serah terima akhir pekerjaan;
Penetapan tanggal FHO;
Pemberitahuan kepada Direksi Pekerjaan atas hasil
pemeriksaan.
Pembuatan Berita Acara FHO dan Sertifikat Penyelesaian Pekerjaan.
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara
81
82
12. ADENDUM
KONTRAK
83
Pekerjaan Tambah/Kurang
Perubahan Desain
Bencana Alam yang dinyatakan oleh Gubernur
Keterlambatan pekerjaan yang disebabkan oleh Pihak Proyek misalnya
pembebasan lahan, dsb.
Masalah yang timbul diluar kewenangan penyedia jasa
Force Majeur misalnya huru-hara, perang, bencana alam, dsb.
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara
84
85
Perintah tertulis dari pengguna jasa atau usulan perubahan kontrak dari
penyedia jasa
Penyedia jasa/pengguna jasa harus memberikan tanggapan selambatlambatnya 7 hari atas perintah pengguna jasa/usulan penyedia jasa
Dilakukan negosiasi teknis dan harga dan dibuat BA
Dibuat adendum kontrak
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara
86
13. PENYELESAIAN
PERSELISIHAN
87
Sesuai KUHPerdata
Negosiasi/musyawarah
Mediasi *)
Konsiliasi *)
Adjudikator *)
Arbitrase
o
o
o
o
BANI
Dispute Board *)
International Chamber of Commerce (ICC)
United Nations Commission on International Trade Law (UNCITRAL)
88
Harry Purwantara
E-Mail: hpurwantara@yahoo.com
HP: 0816-953-468
89