Anda di halaman 1dari 89

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

MANAJEMEN PROYEK
Disampaikan oleh:

Ir Harry Purwantara, MEng.Sc


Pada

SOSIALISASI PELAKSANAAN KONTRAK


Sumatera Utara, 19-20 Mei 2011
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

1. PERAN DAN FUNGSI


PENGELOLA PROYEK

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

TIP SUKSES SEBAGAI SATKER


TUGAS MANAJEMEN PENGENDALIAN

PENGENDALIAN

Upaya pengawasan disertai T3 untuk pencapaian sasaran

3 LANGKAH POKOK PROSES PENGENDALIAN


Penentuan standar kinerja yg dikelola : mutu, biaya,waktu
Membandingkan pencapaian kinerja dengan standar kinerja
Melakukan tindakan koreksi penyimpangan kinerja

SYARAT TERCAPAINYA TUJUAN PENGENDALIAN

Menciptakan sadar akan mutu, biaya, waktu, tertib administrasi


Meminimalkan resiko, faktor efisiensi perencanaan dan pelaksanaan
Mengkomunikasikan kesegala pihak kinerja pelaksanaan, menekan
potensi kritis dan rawan
Mampu dan cukup luwes menggalang kekompakan pelaksanaan di
lapangan
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

4 HAL PENGENDALIAN PROYEK


Pengendalian teknis, adminstrasi proyek, biaya, manfaat
ACUAN KEBERHASILAN PENGENDALIAN PROYEK :
Tepat waktu, mutu, biaya, manfaat
Tertib administrasi

SYSTEM PENGENDALIAN AGAR EFISIEN, EFEKTIF, TERBUKA, ADIL,


TRANSPARAN DAN AKUNTABEL :
Tolok Ukur harus realistis, terintegrasi
Perangkat dapat memproses dengan cepat
Perkiraan yang akurat
Rencana tindakan

URUTAN KEKUATAN HUKUM DOKUMEN KONTRAK

Adendum kontrak, Surat perjanjian, surat penawaran termasuk daftar


kuantitas harga, syarat-syarat khusus kontrak, syarat-syarat umum
kontrak, spesifikasi khusus, spesifikasi umum, gambar, dan dokumen lain
(jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP)
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

DIREKSI PEKERJAAN

WAKIL PEMILIK
- BERTANGGUNG JAWAB PENUH :
penggunaan dana, penyelesaian proyek
MANAGER
- KELANCARAN PELAKSANAAN PROYEK :
manajerial, antisipasi kondisi, T3 cepat
ENGINEER
- REKAYASA PRODUK FISIK TEPAT GUNA:
skala prioritas lokasi, type/dimensi konstruksi,
kualitas, kondisi lapangan dan keterbatasan
dana

DIREKSI PEKERJAAN DALAM HAL SEBAGAI PNS TERIKAT :


UU PNS (NO: 43/1999)
- Pelayanan masyarakat secara profesional,jujur,adil,merata
UU JASA KONSTRUKSI (NO: 18/1999)
- Kontrak kerja konstruksi, masa pertanggungan/ pemeliharaan,kegagalan

konstruksi, sanksi administratif / pidana


Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

BAGAN ALIR (SEQUENCE) PROSEDUR ADMINISTRASI


PELAKSANAAN PROYEK

Pemasukan
Penawaran
(Bid
Submission)

SPMK
(Notice to
Proceed)
Penyerahan
Lapangan

Tanda Tangan
Kontrak

Penetapan
Pemenang

Mulai
Pelaksanaan
(Commencement of
Works)

Taking Over
(PHO)

End of Defect
Liability Period
(FHO)

Contract Period = Masa Ikatan Hukum Kontrak


Letter of
Acceptance
(Notice of
Award)
Tender Period
Bid Security
(Jaminan Tender)

Construction
Period

Warranty Period
(Masa Jaminan)
(Defect Liability Period)

(Masa Pelaksanaan) Maintenance Security


(Time for Completion) (Jaminan Pemeliharaan)
Performance Security
(Jaminan Pelaksanaan)
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

2. SURAT PERINTAH
MULAI KERJA
DAN
SERAH TERIMA
LAPANGAN
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

Diterbitkan direksi pekerjaan kepada penyedia jasa


Agar penyedia jasa secara resmi dapat memulai pekerjaan
Diterbitkan selambat-lambatnya 14 hari sejak tanggal tanda tangan kontrak
Dalam SPMK dicantumkan Tanggal Mulai Kerja
Penyerahan lapangan:
o Sebelum diterbitkan SPMK atau
o Sesuai Tanggal Mulai Kerja
Tanggal Mulai Kerja sebagai tanggal efektif waktu pelaksanaan

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

3. RAPAT
PRA PELAKSANAAN
(PRE-CONSTRUCTION
MEETING)

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

PERSIAPAN PELAKSANAAN KONTRAK


(PRE CONSTRUCTION MEETING-PCM)
TUJUAN TERPENTING:

Kesamaan interpretasi dan persepsi tentang pasal-pasal


dokumen kontrak yang dianggap kurang jelas
Pemahaman dan koreksi gambar rencana kerja
Kesepakatan dalam prosedur request dan approval
Penyusunan detail peralatan, waktu mobilisasi dan
pelaksanaan fisik ( program mutu, lokasi sumber material,
buangan galian dll)
Kesepakatan prosedure dan metode pelaksanaan kerja
Penjelasan prosedure administarsi dan keuangan

Keberhasilan pelaksanaan proyek sangat tergantungdari hasil rapat


persiapan pelaksanaan
PCM dilaksanakan secara serius dan bukan basa basi
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

10

PERSIAPAN PELAKSANAAN KONTRAK


(PRE CONSTRUCTION MEETING-PCM)
Rencana pelaksanaan kontrak disepakati pengguna jasa, penyedia jasa, perencana
dan pengawas.
Rapat persiapan pelaksanaan kontrak (PCM) dalam 7 hari sejak SPMK
Materi yang dibahas dan disepakati antara lain
Program mutu
Organisasi kerja
Tata cara pengaturan pekerjaan
Jadwal pelaksanaan pekerjaan
Jadwal pengadaan bahan, mobilisasi alat dan personil
Penyusunan rencana pemeriksaan lapangan
Sosialisasi kepada masyarakat dan Pemda tentang rencana kerja
Menyepakati aturan hubungan kerja antara para pihak
Jam kerja/hari kerja Employer/Engineer
Prosedur dan tenggat waktu keputusan terhadap usul kontraktor
Prosedur klaim
Prosedur serah terima pekerjaan
Dan lain-lain yang diperlukan
Hasilnya dituangkan dalam BA
11

4. PEMERIKSAAAN
BERSAMA
(MUTUAL CHECK)
DAN REVIEW DESIGN

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

12

REVIEW DESIGN

Review Desain adalah merupakan suatu upaya untuk menyesuaikan


produk original desain (jalan maupun jembatan) yang pelaksanaan
konstruksinya tidak seperti yang dikehendaki dalam perencanaan teknis
(original desain).

Dilakukan sebelum proses pelelangan pelaksanaan konstruksi. Pada kasus


ini Review Design adalah merupakan bagian dari proses perencanaan

Dilakukan pada saat pelelangan.Akan menyebabkan proses pelelangan akan


memakan waktu yang panjang.

Dilakukan setelah proses pelelangan pelaksanaan konstruksi atau sering


disebut Rekayasa Lapangan

Proses review desain yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan


pekerjaan di lapangan

Untuk mendetilkan rancangan asli, dilakukan pada periode mobilisasi dan


hanya diterapkan pada Rancangan Bertahap (Phasing Design)

Untuk menerapkan rancangan detil di lapangan, umumnya dilakukan selama


masa pelaksanaan pekerjaan, dan dapat diterapkan baik pada Rancangan
Bertahap (Phasing Design) maupun pada Rancangan Lengkap (Full
Engineering Design)
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

13

KONSEKUENSI UTAMA REVIEW


DESAIN

Pekerjaan Tambah
Pekerjaan Kurang
Perubahan terhadap Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

14

KASUS YANG SERING TERJADI TERKAIT DESAIN (1)

Produk Perencanaan yg tdk lengkap dan tdk akurat dimana kualitas produk yg
tersedia bukan merupakan Rancangan bertahap/Phasing Design, maupun
Rancangan Rekayasa Lengkap/ Detailed Engineering Design, yg disebabkan
oleh misalnya keterbatasan waktu dan dana dalam perencanaan.

Dari kedua jenis produk perencanaan diatas, kuantitas Major item seharusnya
sudah harus akurat. Dalam banyak kasus, Major item mengalami revisi yang
besar terkait keakuratan perencanaan.

Salah satu hal yang menyebabkan ketidak akuratan tersebut adalah


kurangnya informasi utilitas yg ada dan yg harus dipindahkan. Pemindahan
utilitas akan sangat memerlukan waktu dan biaya.

Berdasarkan Dokumen Kontrak/Spesifikasi teknis, yang melakukan Review


Desain adalah Direksi Pekerjaan. Tetapi dalam kenyataannya sering ditemui
bahwa yang mengerjakan Review Desain adalah Kontraktor.

Review Desain bertujuan untuk mengatasi masalah teknis atau kendala di


lapangan. Sering terjadi Review Desain dilakukan untuk mencari keuntungan
yang lebih bagi kontraktor.
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

15

KASUS YANG SERING TERJADI TERKAIT DESAIN (2)

Produk Perencanaan yg tdk lengkap dan tdk akurat dimana kualitas


produk yg tersedia bukan merupakan Rancangan bertahap/Phasing
Design, maupun Rancangan Rekayasa Lengkap/ Detailed Engineering
Design, yg disebabkan oleh misalnya keterbatasan waktu dan dana
dalam perencanaan.

Dari kedua jenis produk perencanaan diatas, kuantitas Major item


seharusnya sudah harus akurat. Dalam banyak kasus, Major item
mengalami revisi yang besar terkait keakuratan perencanaan.

Salah satu hal yang menyebabkan ketidak akuratan tersebut adalah


kurangnya informasi utilitas yg ada dan yg harus dipindahkan.
Pemindahan utilitas akan sangat memerlukan waktu dan biaya.

Berdasarkan Dokumen Kontrak/Spesifikasi teknis, yang melakukan


Review Desain adalah Direksi Pekerjaan. Tetapi dalam kenyataannya
sering ditemui bahwa yang mengerjakan Review Desain adalah
Kontraktor.

Review Desain bertujuan untuk mengatasi masalah teknis atau kendala


di lapangan. Sering terjadi Review Desain dilakukan untuk mencari
keuntungan yang lebih bagi kontraktor.
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

16

KASUS YANG SERING TERJADI TERKAIT


PERUBAHAN PEKERJAAN

Review Desain mengakibatkan munculnya suatu Item pek. baru yg tergolong Pekerjaan
Minor. Karena merupakan pek.baru maka harga satuan untuk item pekerjaan itu belum
ada dan hal ini seharusnya tercantum di kontrak.

Jika persyaratan lain dari seperti panjang efektif pekerjaan tetap, waktu pelaksanaan
pekerjaan tetap, Nilai Kontrak tetap perubahan pada kuantitas item pek. < 25 % (10%)
terpenuhi, apakah kasus ini digolongkan sebagai minor saja atau major.

Secara logika besarnya volume pek.akan mempengaruhi harga satuan dari item pek
tsb. Jika akibat review desain terjadi penambahan volume pek. yg sangat besar, maka
secara logika harga satuan pek. juga akan turun. Hal ini yang sering dimanfaatkan oleh
Kontraktor untuk memaksimalkan keuntungan.

Pada banyak kasus, Pek.Tambah/kurang sdh dilaksanakan oleh Kontraktor sebelum


persetujuan secara tertulis tersedia

Revisi atau Perpanjangan Jadwal pelaksanaan dilakukan bukan untuk mengantisipasi


hasil Review Desain, tetapi utk mengakomodasi keterlambatan kontraktor.

Perpanjangan Waktu Pelaksanaan dapat mengakibatkan terjadinya eskalasi


Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

17

5. PENGENDALIAN
MUTU

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

18

LANGKAH MENUJU JAMINAN MUTU


1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Penentuan spesifikasi produk


Penyusunan rangkaian proses
Identifikasi masalah kritis
Tidak terkendalinya suatu proses kegiatan yang akan menimbulkan
kegagalan kualitas
Kemungkinan tercadinya kecerobohan, manipulasi dan penyelewengan.
Penentuan cara pengendalian butir 3
Penentuan jenis dan spesifikasi peralatan yang akan digunakan
Penentuan kriteria tenaga kerja
Penentuan spesifikasi material yang akan digunakan
Penentuan alat laboratorium yan akan digunakan.
Menyusun manual kerja operator/instruktur/tenaga laboratorium.
Melakukan uji coba
Periksa hasil uji coba sampai produk memenuhi persyaratan mutu dengan
stabil
Perbaiki sistem/sub sistem, tata cara, manual bila hasil kurang baik.
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

19

PROGRAM MUTU
a. informasi pekerjaan
b. organisasi kerja penyedia
c. jadwal pelaksanaan pelaksanaan
d. prosedur pelaksanaan pekerjaan
e. prosedur intstruksi kerja
f. pelaksana kerja
Dapat direvisi sesuai dengan kondisi lokasi pekerjaan
Penyedia wajib memutakhirkan jika terdapat adendum kontrak dan peristiwa
kompensasi
Pemutakhiran harus mendapat persetujuan PPK
Persetujuan PPK tidak mengubah kewajiban kontraktual

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

20

MUTU BAHAN

Bahan baku
Bahan olahan
Penyedia jasa wajib menyerahkan contoh bahan/sertifikat pabrik (mill
certificate) sebelum memesan atau membuka sumber bahan (30 hari
sebelum pengolahan) untuk mendapatkan persetujuan direksi pekerjaan
Contoh diambil dari lapangan
Asal bahan (tempat ditambang, tumbuh, diproduksi) harus disampaikan
kepada direksi pekerjaan
Pencatatan hasil pengujian laboratorium dimasukkan dalam arsip
dokumentasi (baik memenuhi syarat maupun tidak)
o Dokumentasi terpisah (antara yang memenuhi dan yang tidak
memenuhi syarat)
o Diberi tanggal
Penumpukan bahan terhindar dari segregasi dan kadar air berlebihan
Penumpukan berbagai jenis bahan tidak boleh bercampur

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

21

MUTU HASIL PEKERJAAN

Bahan jadi dapat dilaksanakan setelah mutu bahan baku dan bahan
olahan memenuhi syarat
Persyaratan teknis (gradasi, kepadatan, kuat tekan, kadar bahan
campuran, suhu campuran, slump test, stabilitas)
Persyaratan toleransi dimensi, ketepatan lokasi, ketepatan posisi,
kerataan

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

22

PENEMUAN

Apabila ditemukan cacat mutu


o Direksi pekerjaan memberitahukan kepada penyedia jasa
o Direksi pekerjaan dapat memerintahkan kontraktor melakukan pengujian
o Hasil pengujian menunjukkan cacat mutu, biaya kontraktor
o Hasil pengujian tidak menunjukkan cacat mutu, biaya pengguna jasa
sebagai peristiwa kompensasi

PERBAIKAN CACAT MUTU


Kontraktor bertanggung jawab terhadap perbaikan cacat mutu sebelum
berakhirnya masa pemeliharaan
Perbaikan cacat mutu sesuai denga waktu yang ditetapkan dalam
pemberitahuan direksi pekerjaan
Dalam hal penyedia jasa gagal memperbaiki cacat mutu, direksi pekerjaan
dapat melakukan perbaikan melalui pihak ketiga dan biaya dibebankan
kepada kontraktor
Untuk setiap keterlambatan perbaikan cacat mutu, PPK/Pengguna jasa dapat
o mengenakan denda keterlambatan, dan
o mendaftarhitamkan penyedia jasa
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

23

6.PENGENDALIAN
WAKTU
PELAKSANAAN

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

24

JADWAL KERJA DIPERLUKAN


UNTUK :

Menyiapkan rencana pelaksanaan

Mengendalikan kegiatan pokok

Memberitahukan rencana

Mengatur & melaporkan perkembangan

Alat memonitor pekerjaan

Alat utk memperkirakan kebutuhan tenaga kerja, peralatan dan bahan.

Pengawasan keuangan
SEBAGAI SYARAT

Memantau kemajuan kontraktor

Mendukung pembayaran eskalasi harga

Mendukung penyediaan anggaran biaya

Mendukung permintaan tambahan biaya akibat perubahan pekerjaan

Mendukung permintaan perpanjangan waktu


Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

25

JADWAL KERJA DIPERLUKAN


JENIS JADWAL PELAKSANAAN:

CPM
Bar charts-basic and linked
Financial progress schedule S Curve

JADWAL PELAKSANAAN KURVA-S

Gambaran rencana kemajuan pekerjaan bulanan


Dimulai sejak tanggal mulai kerja sampai dengan PHO
Dapat digambarkan realisasi pelaksanaan pekerjaan setiap bulan
Dapat menunjukkan gambaran antara rencana dan realisasi
Memuat:
No divisi
Deskripsi masing-masing divisi
Total harga masing-masing divisi
Prosentase masing-masing divisi
Rencana kemajuan pekerjaan
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

26

SHOW CAUSE MEETING (SCM)

KONTRAK KRITIS :
Periode I Fisik : 0 70 % Terlambat > 10 %
Periode II Fisik : 70 100 % Terlambat > 5 % atau < 5% dan akan melampaui
tahun anggaran
MEKANISME :
SCM Tahap I (Tingkat proyek): Uji Coba I BA SCM Tahap I
SCM Tahap II (Tingkat Atlas) : Uji Coba 2 BA SCM Thp II
SCM Tahap III (Tingkat Atasan) Uji Coba 3 BA SCM Thp III
GAGAL : Kesepakatan Pihak Ketiga atau Pemutusan Kontrak secara sepihak

KESEPAKATAN PIHAK KETIGA


Penyedia jasa tetap bertanggung jawab
Pihak ketiga ditentukan pengguna jasa atau atas usulan penyedia jasa
Pihak ketiga dibayarkan secara langsung
Selisih harga tanggung jawab penyedia jasa
Dituangkan dalam adendum kontrak
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

27

KETERLAMBATAN PELAKSANAAN

Dalam hal terjadi keterlambatan pelaksanaan, penyedia jasa:


o Segera mengevaluasi kemampuannya
o Mencari penyebab keterlambatan dan jalan keluarnya
o Apabila karena pengguna jasa, segera mengajukan perpanjangan waktu
o Apabila kesalahan penyedia jasa:
Denda keterlambatan
Denda keterlambatan tidak mempengaruhi kewajiban penyedia jasa

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

28

PERPANJANGAN WAKTU PELAKSANAAN

Penyedia jasa wajib:


o Menyampaikan peringatan dini
o Bekerja sama dengan pengguna jasa
Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan:
o Terjadi peristiwa kompensasi:
Keterlambatan penyerahan lapangan, gambar, spesifikasi dan perintah
Pengguna jasa mengubah jadwal yang dapat memepengaruhi pelaksanaan
Keterlambatan pembayaran
Pengujian tambahan terbukti tidak ada penyimpangan pekerjaan
Penolakan subkontrak tanpa alasan
Keadaan tanah jauh lebih buruk dari informasi saat pelelangan
Keterlambatan pelaksanaan oleh pihak lain dari pengguna jasa
Dampak kejadian resiko pengguna jasa
Pengguna jasa menunda BA PHO/FHO
Adanya perintah penundaan pekerjaan
Kompensasi lain yang ditetapkan dokumen kontrak
o Adanya perubahan pekerjaan

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

29

PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN

Dalam hal ada keinginan pengguna jasa sebelum rencana tanggal


penyelesaian
Penyedia jasa mengusulkan kepada direksi pekerjaan
Jika pengguna jasa menerima usulan biaya, dimasukkan dalam harga
kontrak sebagai perintah perubahan

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

30

PEMUTAKHIRAN JADWAL PELAKSANAAN

KEUNTUNGAN PEMUTAKHIRAN JADWAL BAGI KONTRAKTOR


o Merupakan rencana tindakan tertulis
o Dasar periode waktu utk penyelesaian
o Dasar penentuan periode kontrak yg efektif
o Dasar untuk efisiensi
o Dasar pengendalian pekerjaan
o Dasar pengendalian biaya & cash flow

PRINSIP PERUBAHAN JADWAL PELAKSANAAN


o Kurva S awal tetap dipertahankan
o Revisi Skedul tidak bertujuan untuk memperkecil deviasi
o Proses Revisi skedul dimulai pada tanggal terjadinya perubahan.
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

31

PEMUTAKHIRAN JADWAL PELAKSANAAN

BENTUK PERUBAHAN KURVA S


o Bagian kiri titik batas revisi skedul :
periode kontrak yang dilewati
bentuk kurva tidak boleh berubah
o Titik batas revisi skedul adalah tanggal dimana dilakukan revisi skedul
tersebut
o Bagian kanan titik batas revisi skedul : yang akan dilaksanakan

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

32

BENTUK KURVA S HASIL REVISI

Sebelah Kiri Titik Referensi merupakan periode kontrak yang telah dilewati, bentuk
kurva tidak boleh berubah, atau tidak dapat digeser. Penggeseran hanya
dimungkinkan oleh perpanjangan waktu, itupun pada bagian sepanjang perpanjangan
waktu (dari titik transisi). Bobot bar chart yang ada di bagian kiri memungkinkan untuk
berubah apabila ada pengurangan volume(CCO) atau penambahan dana.

Bentuk kurva S harus tetap dipertahankan apabila terjadi perpanjangan waktu, dengan
menggeser kurva tersebut (termasuk Bar-Chartnya)sesuai perpanjangan waktu
tersebut.

Bentuk kurva S harus tetap dipertahankan apabila ada tambahan dana atau CCO
Balance, kecenderungan bentu kurva tetap dipertahankan, tidak melakukan
penggeseran Bar-Chart schedule dengan tujuan memperkecil deviasi.

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

33

CARA MEMERIKSA KURVA-S HASIL REVISI

Setiap revisi skedul harus digambarkan kurva skedul sebelumnya (Original


or Previous Schedule). Selalu terdapat bagian kiri, batas titik re-skedul, dan
bagian kanan.

Apabila perpanjangan waktu, perlu ditarik garis horisontal dari titik transisi
ke kiri sepanjang perpanjangan waktu. Sepanjang garis horisontal tersebut
tanpa ploting batangan skedul per-item

Skedul awal dan revisinya (termasuk apabila dilakukan berulang-ulang)


pada dasarnya satu kesatuan yang utuh. Bagian skedul satu dengan lainnya
saling berangkai tidak berdiri terpisah.

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

34

REVISI SKEDUL AKIBAT PERPANJANGAN


WAKTU (BENAR)
2 bulan

Batas Re-Skedul
100

2 bulan

90

2 bulan

80

AWAL

70
60

50

RE-SKEDUL

40

30

20

= (Awal Rencana Baru) > 0

REALISASI

10
0
0

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

10

11

12

35

KASUS YANG SERING TERJADI

Revisi atau perpanjangan jadwal pelaksanaan dilakukan bukan untuk


mengantisipasi hasil review desain, tetapi untuk mengakomodasikan
keterlambatan kontraktor

Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat mengakibatkan terjadinya


eskalasi

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

36

7. PENGENDALIAN BIAYA

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

37

PEMBAYARAN HASIL PEKERJAAN (1)

Sistem sertifikat bulanan/MC (Kontrak harga satuan)

o harus diterbitkan setiap bulan


o bernomor urut setiap bulan
o diajukan oleh penyedia jasa untuk mendapat persetujuan direksi
pekerjaan
o MC mencakup:
komulatif prestasi fisik
nilai kotor MC
Pengurangan (retensi, pengembalian uang muka, nilai MC yang lalu)
Nilai bersih
PPN
PPN atas uang muka
Pembayaran total
Komponen asing
Komponen lokal
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

38

PEMBAYARAN HASIL PEKERJAAN (2)

Permintaan pembayaran dilengkapi dengan bukti pembayaran kepada sub-

penyedia
Kepastian (persetujuan atau penolakan) MC dari direksi pekerjaan dalam
waktu 7 hari
Perhitungan yang belum disepakati tidak perlu menunda persetujuan MC
Pembayaran dilakukan paling lambat sebagaimana ditentukan dalam
kontrak
Keterlambatan pembayaran oleh pengguna jasa, kontraktor berhak mendapatkan
kompensasi/ganti rugi sesuai suku bunga pinjaman bank pemerintah (BI)
Apabila kontraktor tidak menagih pembayaran, harus ada pernyataan tertulis
dari kontraktor, dan MC tetap diterbitkan

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

39

PEKERJAAN TAMBAH/KURANG

Pekerjaan tambah adalah suatu pe-nambahan pekerjaan yg terjadi sbg


akibat kondisi lapangan yg tdk dpt dielakkan dlm rangka penyelesaian
pekerjaan secara keseluruhan.

Pekerjaan kurang adalah suatu pengurangan volume pekerjaan juga


karena kondisi lapangan, meskipun volumenya secara jelas tercantum di
dalam dokumen kontrak

JENIS PEKERJAAN TAMBAH/KURANG

Berupa kenaikan atau penurunan volume pekerjaan pada item tertentu


yang sudah ada harga satuannya di dalam kontrak
Berupa Variation Order atau Change Order yang belum ada
kesepakatan harga satuannya di dalam kontrak
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

40

KEWENANGAN
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Menambah atau mengurangi volume pek. yang tercantum di dalam


kontrak
Menghapus atau bahkan mengadakan jenis pekerjaan baru
Mengubah spesifikasi pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan
Mengubah ketinggian, kedudukan dan ukuran dari bagian-bagian
pekerjaan
Melaksanakan pek.tambahan yg diperlu-kan untuk menyelesaikan
seluruh pek.

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

41

PERBEDAAN PERUBAHAN MINOR


DAN PERUBAHAN MAJOR
Perubahan Minor
Panjang efektif pekerjaan tetap
Waktu Pelaksanaan Pekerjaan tetap
Nilai Kontrak Pekerjaan Tetap
Perubahan pada kuantitas item pekerjaan < 25 % (10%), atau
Tidak ada pekerjaan baru yang tergolong Major Item

Perubahan Major
Panjang Efektif berubah, atau
Waktu Pelaksanaan Pek. berubah, atau
Nilai Kontrak berubah, atau
Perubahan pd kuantitas item Pek.> 25 % (10%) atau
Ada item pekerjaan baru yang tergolong Major Item
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

42

ASPEK PENTING

Dibuat tertulis, ditandatangani oleh PPK, Konsultan


Supervisi dan Kontraktor
Usul perubahan bisa dari PPK atau Kontraktor yang
kemudian ditindaklanjuti dengan negosiasi atas dasar harga
yang wajar
Kewenangan dalam menetapkan batasan persetujuan
harga pekerjaan tambah/kurang diatur oleh instansi yang
berwenang.
PPK melangkah sesuai dengan prosedur dan ketentuan
yang berlaku

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

43

PROSEDUR UMUM PERUBAHAN


PEKERJAAN

Diprakarsai oleh PPK ( Direksi Pekerjaan jika dikuasakan) atau oleh Kontraktor.
Disepakati serta ditandatangani oleh kedua belah pihak yang dituangkan dalam
Variasi ( Pekerjaan Tambah/Kurang)
Jika mengakibatkan variasi dalam Struktur Harga Satuan Mata Pembayaran
atau variasi dalam Jumlah Harga Kontrak, maka harus dinegosiasi.
Perintah tertulis yg dikeluarkan oleh PPK yg diparaf oleh Kontraktor,
menunjukkan penerimaanya atas perubahan pekerjaan.
Perintah perubahan hrs diterbitkan dlm satu formulir standar dan akan
mencakup semua instruksi yg dikeluarkan oleh PPK.
Untuk Amandemen, satu persetujuan tertulis antara Pemilik Bangunan dan
Kontraktor merumuskan satu perubahan dlm pek. atau Dokumen Kontrak yg tlh
menghasilkan dibuat pada bagian penutup kontrak.
Kontraktor akan menunjuk secara tertulis wakil perusahaan yg akan diberi kuasa
utk menerima perubahan dlm pek.
PPK akan menunjuk secara tertulis pejabat yg diberi kuasa utk
mengadministrasikan prosedur perubahan

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

44

USULAN PERUBAHAN YANG DIRINTIS


OLEH PPK
Memberikan kepada Kontraktor pengumuman tertulis yang berisi :

Satu uraian rinci mengenai perubahan yg diusulkan dan lokasinya


dalam proyek.

Gambar dan spesifikasi kelengkapan yang merinci perubahan


yang diusulkan.

Jangka waktu yang direncanakan untuk mengerjakan perubahan


yang diusulkan tersebut.

Perubahan kontrak yang diusulkan, harus disetujui dan


dirumuskan dalam satu Adendum Kontrak.

Pengumuman tsb. adalah hanya suatu pemberitahuan saja dan


tidak merupakan satu perintah untuk melaksanakan perubahan2
tsb, atau utk menghentikan pekerjaan yg sedang berjalan.
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

45

USULAN PERUBAHAN YANG DIRINTIS


OLEH KONTRAKTOR
Mengajukan Kepada PPK usulan tertulis yang berisi:

Uraian perubahan yang diajukan


Pernyataan alasan untuk membuat usulan perubahan
Pernyataan pengaruh pada Jadwal Pelaksanaa, jika ada
Pernyataan pengaruh yang ada dari pekerjaan-pekerjaan sub kontraktor
yang terpisah, jika ada
Perincian apakah semua atau sebagian usulan perubahan harus di
bawah Harga Satuan Mata/Item Pembayaran yang ada beserta dengan
suatu Harga Satuan tambahan atau Lump Sum yang dipertimbangkan,
mungkin perlu disetujui.

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

46

PELAKSANAAN PERINTAH
PERUBAHAN

Dasar Perintah Perubahan


- Permintaan PPK dan sambutan kontraktor atas persetujuan bersama
- Permohonan Kontraktor utk perubahan yg diterima oleh Pinpro
PPK akan mempersiapkan Perintah Perubahan tsb. dan menyediakan
satu nomor Perintah Perubahan
Perintah Perubahan tsb akan menguraikan perubahan dlm pekerjaan2,
dgn lampiran revisi Dokumen Kontrak yg diperlukan.
Perintah Perubahan tersebut akan menetapkan dasar pembayaran satu
penyesuaian waktu yg diperlukan, sbg akibat adanya perubahan.
PPK akan menandatangani dan menetapkan tanggal Perintah
Perubahan sbg otorisasi bagi kontraktor utk melaksanakan perubahan
tsb.
Kontraktor akan menandatangani dan memberi tgl perintah perubahan
utk menyatakan persetujuan dgn rincian di dalamnya.

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

47

VARIATIONS ( OF THE WORK )


( PERUBAHAN PEKERJAAN )
1. Ada

3 macam perubahan :
ALTERATION = perubahan spec atau lingkup pekerjaan
ADDITION
= perubahan karena pekerjaan tambah
OMISSION
= perubahan karena pekerjaan kurang
2. Engineer berwenang untuk memerintahkan :
o Perubahan volume pekerjaan;
o Penghapusan pekerjaan ( tapi tidak untuk dikerjakan Employe atau
kontraktor lain);
o Perubahan sifat, mutu atau jenis pekerjaan;
o Perubahan ketinggian permukaan, garis, posisi dan dimensi setiap
bagian pekerjaan;
o Penambahan jenis pekerjaan yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan;
o Perubahan urutan atau waktu pelaksanaan bagian pekerjaan ;
yang wajib dikerjakan oleh Kontraktor.
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

48

VARIATIONS ( OF THE WORK ) (lanjutan)


3. Harga Satuan dapat berubah apabila volume pekerjaan berubah.
Ada 2 macam perubahan Harga Satuan karena perubahan volume pekerjaan :
a. Harga Satuan berubah karena volume pay item yang
bersangkutan berubah > 25 % (ICB) 10% (LCB)
dipergunakan pada pekerjaan yang volume pay itemnya hampir pasti
risiko bagi Kontraktor kecil.
b. Harga Satuan berubah karena nilai kontrak berubah > + 15 % (ICB)
dipergunakan pada pekerjaan yang volume pay itemnya belum pasti /
belum mantap ( misalnya sebagai hasil simplified design ) risiko
bagi Kontraktor besar.

4. Penetapan perubahan Harga Satuan ( HS )


o
o

Hanya berlaku untuk Mata Pembayaran Utama ( MPU = Major Pay Item )
Perubahan volume MPU > 25 % (10%) HS berubah

Bila volume MPU naik > 25 % (10%) HS baru berlaku untuk kenaikan
volume ( volume di atas 100 %

Bila volume MPU turun > 25 % (10%) HS baru berlaku untuk seluruh sisa
volume
HS tidak berubah bila perubahan NK < 15 % (ICB)
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

49

CONTOH RUMUS PERUBAHAN HARGA SATUAN AKIBAT


PERUBAHAN VOLUME LEBIH DARI 25% (ATAU 10%)
VOLUME AKHIR LEBIH BESAR > 25% (10%) VOL AWAL

HT2 = V2 x HS1 {0.15(HS1 x V1)x(V2/V1-1.25)}


atau
HT2 = V2 x HS1 {0.15(HS1 x V1)x(V2/V1-1.10)}

VOLUME AKHIR LEBIH KECIL > 25% (10%) VOL AWAL

HT2 = V2 x HS1 + {0.10(HS1 x V1)x(0.75-V2/V1)}


atau
HT2 = V2 x HS1 + {0.10(HS1 x V1)x(0.90-V2/V1)}

HT2 = Harga Total Akhir


V1 = Volume Awal
V2 = Volume Akhir
HS1= Harga Satuan Awal
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

50

CONTOH
PERHITUNGAN HARGA SATUAN AKHIR AKIBAT PERUBAHAN
VOLUME LEBIH DARI 25% (1)
VOLUME AKHIR LEBIH BESAR > 25% VOL AWAL

HT2 = V2 x HS1 {0.15(HS1 x V1)x(V2/V1-1.25)}

V1= 1000 M3
V2= 1500 M3
HS1= Rp 100.000,-/M3
HT2 = 1500 x Rp 100.000 {0,15(Rp 100.000 x 100) x
(1500/1000 1.25)}
= Rp 150.000.000 {Rp 15.000.000 x 0,25}
= Rp 150.000.000 Rp 3.750.000 = Rp 146.250.000
Harga satuan akhir:
HS2 = Rp 146.250.000/1500 = Rp 97.500/M3
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

51

CONTOH
PERHITUNGAN HARGA SATUAN AKHIR AKIBAT PERUBAHAN
VOLUME LEBIH DARI 25% (2)
VOLUME AKHIR LEBIH KECIL > 25% VOL AWAL

HT2 = V2 x HS1 + {0.10(HS1 x V1)x(0.75-V2/V1)}

V1= 1000 M3
V2= 600 M3
HS1= Rp 100.000,-/M3
HT2 = 600 x Rp 100.000+{0,10(Rp 100.000 x 1000) x (0,75600/1000)}
= Rp 60.000.000 + {Rp 10.000.000 x 0,15}
= Rp 60.000.000 + Rp 1.500.000 = Rp 61.500.000
Harga satuan akhir:
HS2 = Rp 61.500.000/600 = Rp 100.250/M3
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

52

KASUS YANG SERING TERJADI

Review Desain mengakibatkan munculnya suatu Item pek.baru yg tergolong


Pek.Minor. Karena merupakan pek.baru maka harga satuan utk item pek.itu
belum ada dan hal ini sehrsnya tercantum di kontrak. Jika persyaratan lain
dari seperti panjang efektif pekerjaan tetap, waktu pelaksanaan pekerjaan
tetap, Nilai Kontrak tetap perubahan pada kuantitas item pek.< 25 %
terpenuhi, apakah kasus ini digolongkan sebagai CCO saja atau
Amandemen.

Secara logika besarnya vol.pek.akan mempengaruhi harga satuan dari item


pek.tsb. Jika akibat review desain terjadi penambahan volume pek.yg sangat
besar, maka secara logika harga satuan pek.juga akan turun. Hal ini yang
sering dimanfaatkan oleh Kontraktor untuk memaksimalkan keuntungan.

Pada banyak kasus, Pekerjaan Tambah/kurang sudah dilaksanakan oleh


Kontraktor sebelum persetujuan secara tertulis tersedia

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

53

8. KLAIM

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

54

KLAIM
KLAIM
Managing Construction Contracts (Robert D. Gilbreath)
A request from contractor for adjustment to the contract price,
contract time and/or contract requirements

Kamus Besar bahasa Indonesia (WJS Purwodarminto)


Tuntutan pengakuan atas suatu fakta bahwa seorang berhak (untuk
memiliki atau mempunyai) atas sesuatu.

Kamus Umum Bahasa Indonesia (Badudu-Zein)


Tuntutan atas sesuatu yang dianggap menjadi hak.
Tuntutan atas sesuatu yang dianggap menyalahi perjanjian atau
kontrak.

Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (Drs Peter Salim, Yenny


Salim)
Tuntutan pengakuan bahwa seseorang berhak memiliki atas sesuatu.

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

55

MASALAH YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN


KLAIM
Variasi Kontrak (Variations)
Keadaan lapangan yang tidak sesuai dengan kontrak/penjelasan
lelang
Pelanggaran kontrak (Breach of Contract)
Penghentian/penundaan pekerjaan (Suspension of works)
Keterlambatan (pekerjaan, pembayaran, penyerahan gambar,
penyerahan lapangan, penyerahan fasilitas, perizinan, keputusan,
dsb)
Risiko khusus (Spesial Risks)
Perubahan-perubahan (harga, waktu, metode pelaksanaan,
urutan pelaksanaan, mutu, kuantitas, pekerjaan)
Perubahan peraturan perundang-undangan

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

56

KOMPENSASI (Pasal 58.1 SSUK Pelelangan Nasional)


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

PPK mengubah jadwal yang dapat mempenaruhi pelaksanaan pekerjaan.


Keterlambatan pembayaran kepada penyedia
PPK tidak memberikan gambar,instruksi,spesifikasi sesuai jadwal
Penyedia belum bisa masuk lokasi sesuai jadwal
Pengujian tambahan atas perintah PPK ternyata tidak terdapat Cacat Mutu
Penundaan pekerjaan oleh PPK
Perintah PPK untuk mengatasi kondisi tertentu nyang tidak dapat diduga
sebelumnya dan disebabkan oleh PPK
8. Kompensasi lain yang ditentukan syarat-syarat khusus kontrak
Kompensasi berupa biaya dan/atau waktu pelaksanaan
Harus dibuktikan adanya kerugian yang diderita penyedia
Penyedia tidak berhak atas ganti rugi/perpanjangan waktu jika penyedia lalai/gagal
memberikan peringatan dini dalam mengantisipasi atau mengatasi dampak
Peristiwa Kompensasi

57

PROCEDURES OF CLAIMS
( PROSEDUR CLAIM )
FIDIC 2006 Art 20.1
1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Kontraktor mengajukan Notice to Claim dalam 28 hari sejak kejadian


Engineer segera memeriksa materi claim dan keabsahan Claim apabila
tidak sesuai claim ditolak
Dalam 42 hari ( atau sesuai kesepakatan waktu dengan Engineer ) sejak
kejadian, Kontraktor mengajukan perincian perhitungan claim.
Dalam 42 hari ( atau sesuai kesepakatan waktu dengan Engineer ) sejak
diterimanya claim, Engineer menyetujui atau menolak..
Selama peristiwa belum selesai, Kontraktor wajib menyampaikan secara
periodik akumulasi perhitungan claim
Dalam 28 hari setelah peristiwa berakhir Kontraktor harus
menyampaikan perhitungan final.
Apabila Kontraktor tidak mengikuti prosedur claim, hak untuk
pembayaran claim terbatas pada keputusan Engineer atau Arbitrator
sesuai Art 67.3
Pembayaran interim claim dapat disertakan pada Monthly Payment .
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

58

PERINGATAN
PERINGATAN DINI
DINI
(Ps
(Ps 30.1
30.1 SSUK
SSUK Pelelangan
Pelelangan Nasional)
Nasional)

Penyedia jasa wajib menyampaikan peringatan dini kepada pengawas


pekerjaan atas peristiwa atau kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi
mutu pekerjaan, menaikkan nilai kontrak atau menunda penyelesaian
pekerjaan

Penyedia jasa membuat perkiraan akibat yang timbul (pekerjaan, harga,


waktu penyelesaian) dan diserahkan kepada direksi pek. sesegera
mungkin

Penyedia jasa wajib bekerja sama dengan pengawas pekerjaan dalam


membahas upaya-upaya untuk mengurangi akibat kejadian/keadaan.

Penyedia jasa tidak berhak menerima pembayaran tambahan untuk


biaya-biaya yang sesungguhnya dapat dihindari melalui peringatan dini.

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

59

DATA YANG DIPERLUKAN DALAM PENGAJUAN


KLAIM

Jadwal pelaksanaan (Time Schedules)


Surat-menyurat (termasuk perintah direksi pekerjaan)
Risalah rapat/ berita acara rapat
Foto
Buku harian/laporan harian
Dokumen pengajuan dan realisasi pembayaran
Dokumen pengajuan (request) dan persetujuan (approval)
Dokumen hasil pemeriksaan (inspection report)
Data-data pendukung lain yang terkait, seperti:
Peraturan perundang-undangan
Data iklim
Indeks harga BPS
Dls.

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

60

FAKTOR PENDUKUNG MANAJEMEN KLAIM


KONSTRUKSI
1. Kemampuan bernegosiasi
Legal
Sosial
Keteknikan
2. Pengetahuan tentang kontrak
Interpretasi kontrak dari sudut pandang biaya dan manaemen klaim
kontrak
Titik lemah kontraktual
Prinsip-prinsip yang harus digunakan
Gambaran posisi kontrak
Penggunaan pasal-pasal kontrak dalam menjabarkan argumentasi
3. Pengetahuan tentang biaya kontrak
Harga dan harga satuan untuk klaim
Metodologi penetapan harga yang wajar untuk klaim

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

61

TEKNIK
TEKNIK NEGOSIASI
NEGOSIASI KONTRAK
KONTRAK

Pedoman umum

Karakter pihak lawan kontrak

Luwes atau keras dan lihai

Komposisi para perunding

Satu orang atau tim

Pemilihan juru runding

Berwibawa, tegas dan jelas ucapannya

Rasa humor yang tinggi

Tata tertib berunding

Jangan bertengkar/adu argumentasi sesama anggota tim

Jadilah pendengar yang baik

Tidak ada gangguan selama perundingan (telpon, tamu dls)

Konsep kontrak yang digunakan

Usahakan konsep kita yang dipakai

Kalau konsep lawan yang dipakai usahakan banyak perubahan


Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

62

TEKNIK
TEKNIK NEGOSIASI
NEGOSIASI KONTRAK
KONTRAK
Risalah rapat negosiasi

Usahakan risalah rapat disusuan oleh kita

Otoritas para perunding

Masing-masing perunding harus mempunyai otoritas penuh

Tanyakan, dengan sopan dan halus, otoritas pihak lawan

Menang tanpa mengalahkan

Usahakan memenangkan adu argumentadsi tanpa lawan merasa


dikalahkan

Lebih penting menang dalam perundingan daripada menang dalam


perdebatan

Win-win solution

Usahakan kesetaraan dan keadilan dam kontrak tercapai


Pedoman khusus

Penguasaan materi kontrak

Acuan yang dipakai

Konsistensi antar-pasal

Kemahiran berargumentasi

Tempat perundingan

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

63

UPAYA-UPAYA PENTING UNTUK MENGANTISIPASI


ATAU MENGURANGI KEMUNGKINAN TERJADINYA
PERSELISIHAN DALAM KLAIM
Pasal-pasal penting ketentuan kontrak dibahas secara serius dalam
penjelasan lelang dan dibuat secara tertulis
Dalam rapat persiapan pelaksanaan (Pre Construction Meeting/PCM)
Dibahas pasal-pasal penting ketentuan kontrak (terutama terkait
dengan masalah klaim) dibahas secara serius
Disepakati tentang prosedur dan mekanisme pengajuan klaim
(termasuk dokumen dan waktu klaim yang diperlukan)
Setiap pengajuan pembayaran (atau akhir bulan) ditanyakan secara tertulis
kepada Kontraktor apakah ada klaim dengan jawaban tertulis juga.

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

64

9. PENYESUAIAN
HARGA

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

65

PENYESUAIAN HARGA

MAKSUD PRICE ADJUSTMENT

o Cost of money atas beban biaya yang dikeluarkan kontraktor


o Merupakan hak kontraktor sesuai kontrak
o Bukan merupakan keuntungan tambahan (additional profit)

TUJUAN ESKALASI /DE-ESKALASI

o Akibat fluktuasi harga (upah, bahan, alat)


o Tidak termasuk overhead dan keuntungan

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

66

KETENTUAN

PENYESUAIAN HARGA (Kontrak nasional)

Berlaku untuk masa pelaksanaan > 12 bulan

Berlaku mulai bulan ke 13


Berlaku untuk semua item pekerjaan
Tidak berlaku untuk komponen komponen keuntungan dan biaya

operasional
Berlaku sesuai jadwal pelaksanaan kontrak awal/adendum kontrak
Untuk komponen luar negeri berlaku indeks penyesuaian negara asal barang
Pekerjaan baru dengan HS baru (akibat adendum kontrak) dapat diberikan
penyesuaian harga mulai bulan ke 13 sejak adendum kontrak ditandatangani
Terlambat pelaksanaan disebabkan penyedia, indeksi harga terendah antara
jadwal awal dengan jadwal realisasi pekerjaan
Indeks harga awal adalah indeks bulan ke 12
Koefisien tetap (keuntungan dan overhead) = 0.15
Penetapan koefisien pada PCM
Indeks harga dari BPS atau instansi resmi (dalam hal tidak ada pada BPS)
PPK membayar setelah penyedia mengajukan tagihan dilengkapi perhitungan
dan data pendukung
Pengajuan secara berkala setiap 6 bulan
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

67

10. DENDA
KETERLAMBATAN

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

68

DENDA KETERLAMBATAN

Denda: sanksi finansial yang dikenakan kepada penyedia jasa.


Denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan perhari terlambat
o
1/1000 dari sisa harga bagian kontrak yang belum dikerjakan
apabila bagian pekerjaan yang sudah dilaksanakan telah
berfungsi
o
1/1000 dari harga kontrak apabila pekerjaan yang sudah
dilaksanakan belum berfungsi
Pembayaran denda diperhitungkan dalam MC
Pembayaran denda tidak mengurangi tanggungjawab kontraktual
penyedia jasa
Apabila denda keterlambatan sudah mencapai lebih besar dari 5%
nilai kontrak dan pengguna jasa/PPK menilai penyedia jasa tidak
akan sanggup menyelesaikan kontrak, kontrak dapat diputus
ICB: ada denda maksimal (25% masa pelaksanaan)

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

69

11. SERAH TERIMA


PEKERJAAN
(PHO DAN FHO)

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

70

MAKSUD DAN TUJUAN PENYERAHAN


PEKERJAAN
Penyerahan Pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan :
memastikan seluruh pekerjaan dilaksanakan sesuai persyaratan Dokumen
Kontrak dan Peraturan yang berlaku;
memastikan hasil pekerjaan secara fisik dan administrasi dapat diterima;
memastikan hasil pekerjaan layak dipergunakan umum;
pernyataan berakhirnya kontrak dan tanggungjawab penyedia jasa.
Penyerahan Pekerjaan kepada Pembina Infrastruktur
perwujudan tanggung-jawab direksi pekerjaan;
penetapan status sementara dan tetap pekerjaan;
penunjukan satuan organisasi pengelola pekerjaan.
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

71

MANFAAT PENYERAHAN PEKERJAAN


Serah Terima Pekerjaan :
Memenuhi persyaratan administrasi, teknis, dan finansial;
Wujud tanggungjawab penyedia jasa dan direksi teknis;
Dokumen pembuktian, jika terjadi kegagalan konstruksi;

Penyerahan Pekerjaan kepada Penyelenggara Jalan:


Wujud tanggungjawab direksi pekerjaan kepada penyelenggara jalan;
Catatan sejarah pelaksanaan konstruksi;
Dasar penyusunan perencanaan, pemrograman, penganggaran,
pengoperasian, dan pemeliharaan.

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

72

KASUS PHO (1)


Rencana
FHO

Rencana
PHO

TTK

20-05-07

20-11-06
12-11-06

10-11-06

Usulan PHO
Rekomendasi
Konsultan
Pengawas

23-11-06

27-11-06

Rapat I
Panitia PHO
BA PHO

Nilai Kontrak = Rp 10 Milyar


Denda = 0.1% per hari
KENA DENDA ATAU TIDAK?

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

73

KASUS PHO (2)


Rencana
PHO

TTK

Rencana
PHO
20-05-07

20-11-06
23-11-06

12-11-06

10-11-06

Usulan PHO *)
*) Kegiatan Sebenarnya

Rekomendasi
Konsultan
Pengawas *)

REKAYASA
PHO

Rapat I
Panitia PHO *)
BA PHO *)
Rekayasa

Rapat I
Panitia PHO **)

**) Rekayasa

27-11-06

15-11-06

Rekayasa

BA PHO **)
19-11-06
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

74

KASUS PHO (3)


Rencana
FHO

Rencana
PHO

TTK

20-05-07

20-11-06
10-11-06

Usulan PHO

12-11-06

23-11-06

27-11-06

Rapat I
Panitia PHO

Rekomendasi
Konsultan
BA PHO
PHO TANPA
Pengawas
Tgl Definitif Pek Selesai
Tgl Tentatif Pek Selesai
REKAYASA
(10-11-06)
(10-11-06)
TANGGAL
Daftar Cacat & Kekurangan Tgl Rencana FHO
(10-05-06)
Tgl BA PHO
Kegiatan Sebenarnya
(27-11-06)
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

75

TANGGAL PENYELESAIAN PEKERJAAN


SSUK:
1.26

Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal


penyerahan pertama
pekerjaan
selesai,
dinyatakan dalam Berita Acara penyerahan pertama
pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK.

26.4

Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam Pasal


ini adalah tanggal penyelesaian semua pekerjaan.

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

76

SSUK Permen 43/2007


SSUK Pasal 28.5
Pekerjaan dinyatakan selesai apabila penyedia jasa telah melaksanakan pekerjaan selesai 100%
(seratus persen) sesuai ketentuan kontrak dan telah dinyatakan dalam berita acara penyerahan
pertama pekerjaan yang diterbitkan direksi pekerjaan
SSUK Pasal 49.2
Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) penyedia jasa mengajukan permintaan secara tertulis
kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk penyerahan pertama pekerjaan
SSUK Pasal 49.3
Pejabat Pembuat Komitmen memerintahkan panitia penerima pekerjaan untuk melaksanakan
penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh penyedia jasa selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari setelah diterimanya surat permintaan dari penyedia jasa. Apabila terdapat kekurangan
dan/atau cacat hasil pekerjaan, penyedia jasa wajib menyelesaikan/memperbaiki, kemudian panitia
penerima pekerjaan melakukan pemeriksaan kembali dan apabila sudah sesuai dengan ketentuan
kontrak, maka dibuat berita acara penyerahan pertama pekerjaan
SSUK Pasal 1 huruf hh
Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal penyerahan pertama pekerjaan selesai, dinyatakan
dalam berita acara pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh Pejabat Pem,buat Komitmen
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

77

PROSEDUR PHO
Pengajuan PHO oleh Penyedia Jasa kepada Direksi Pekerjaan;
Pemeriksaan oleh Direksi Teknis;
Rekomendasi Direksi Teknis:
Tanggal tentatif pekerjaan selesai 100%
Pernyataan mengenai mutu
Daftar cacat dan kekurangan (bila ada)
Pengajuan PHO oleh Direksi Teknis kepada Direksi Pekerjaan;
Pembentukan Panitia PHO/FHO;

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

78

PROSEDUR PHO
Pembentukan Panitia PHO/FHO;
First Visit:
Penetapan prosedur dan tanggal tentatif pekerjaan selesai 100%;
Pemeriksaan administrasi, kuantitas, dan kualitas;
Penyusunan daftar cacat/kerusakan dan kekurangan;
Penetapan masa grace period;
Second Visit;
Pemeriksaan dan penilaian hasil perbaikan;
Penetapan tanggal definitif pekerjaan selesai 100%
Penyusunan Berita Acara PHO:
Tanggal definitif pekerjaan selesai 100%
Tanggal rencana FHO
Tanggal BA PHO
Perhitungan Kuantitas Akhir;
Pengesahan Berita Acara PHO.
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

79

BAGAN ALIR KEGIATAN (PHO)


Usulan PHO dari Kontraktor
Pekerjaan
Selesai

Pimpro

Pimpro bentuk
Panitia PHO

Pemeriksaan Awal oleh


Konsultan Supervisi
Penunjukan Tim Teknik dan
Tanggal Pemeriksaan Awal
Pemeriksaan Awal ke
Lapangan oleh Tim Teknis
Laporan Pemeriksaan Awal
oleh Tim Teknis

Pemeriksaan
Lapangan oleh
Panitia
Rapat Kedua Panitia
PHO

Rapat awal Panitia Serah


Terima
Menentukan Pekerjaan
Tambahan/Perbaikan
Menentukan Masa Tenggang

Hari Akhir Tenggang Waktu

Rekomendasi kepada Pimpro:


1. Penetapan Tanggal PHO yang diusulkan
(Tgl Tentatif Pek Selesai)
2. Daftar cacat dan kekurangan (jika ada)
Ya

Memperkuat Tanggal PHO yang


diusulkan/Tgl Tentatif Pek Selesai
Sebagai Tanggal Definitif Pek Selesai

Perbaikan
selesai?

Serah Terima Pertama


Tidak

Surat Peringatan oleh Pimpro


Merevisi Tgl Tentatif PHO
Mengusulkan kerusakan
yang dihapuskan
Perbaikan oleh pihak lain
Menyesuaikan laporan
penyelesaian

Pengesahan Penyelesaian
Keuangan oleh Pemimpin
Proyek

Tidak
Perbaikan
selesai?

Berita Acara Serah Terima


Pertama (PHO) yang
memuat:
1.Tanggal Definitif Pekerjaan
Selesai
2. Tanggal Rencana FHO
3. Tanggal BA PHO

Ya
Pengembalian Jaminan
Pelaksanaan

Pemeriksaan Tim Teknik


Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

80

PROSEDUR FHO
Pengajuan FHO oleh Penyedia Jasa kepada Direksi Pekerjaan;
Pemberitahuan oleh Direksi Pekerjaan kepada Panitia FHO;
Rapat Pertama:
Pemeriksaan administrasi, teknis, dan kualitas
Kunjungan Lapangan;
Pemeriksaan dan identifikasi pekerjaan pemeliharaan
Rapat Kedua:
Penilaian hasil pekerjaan pemeliharaan;
Penetapan kesiapan untuk serah terima akhir pekerjaan;
Penetapan tanggal FHO;
Pemberitahuan kepada Direksi Pekerjaan atas hasil
pemeriksaan.
Pembuatan Berita Acara FHO dan Sertifikat Penyelesaian Pekerjaan.
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

81

PENYERAHAN PEKERJAAN KEPADA PENYELENGGARA


JALAN

Usulan Penyerahan Pekerjaan Sementara;


Usulan penetapan Status Sementara;
Penetapan Status Sementara;
Perintah Alih Kepengurusan Barang;
Penyerahan Alih Kepengurusan Barang;
Ringkasan pengendalian mutu
Penyerahan Pengelolaan
Usulan penetapan Status Tetap;
Ketetapan Status Tetap;
Penetapan Status Tetap;
Penyerahan Aset;
Pencoretan dalam BIB.
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

82

12. ADENDUM
KONTRAK

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

83

FAKTOR PENTING PERUBAHAN KONTRAK

Apa yang menjadi alasan utama perubahan / adendum kontrak


Apa yang dijadikan subjek pokok persoalan perubahan kontrak
Apa kajian terhadap usulan perubahan memenuhi kelayakan teknis dan biaya
Adendum kontrak dapat dibuat setiap saat apabila diperlukan dan tanpa
pembatasan jumlah tanpa menunggu menumpuknya beberapa masalah

LATAR BELAKANG PERUBAHAN KONTRAK

Pekerjaan Tambah/Kurang
Perubahan Desain
Bencana Alam yang dinyatakan oleh Gubernur
Keterlambatan pekerjaan yang disebabkan oleh Pihak Proyek misalnya
pembebasan lahan, dsb.
Masalah yang timbul diluar kewenangan penyedia jasa
Force Majeur misalnya huru-hara, perang, bencana alam, dsb.
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

84

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM


PEMBUATAN PERUBAHAN KONTRAK

Adanya keadaan tertentu yang memerlukan perubahan kontrak


Direksi teknis wajib menilai usulan biaya dari penyedia jasa dan melaporkan
kepada direksi pekerjaan selambat-lambatnya 7 hari
Apabila HS perubahan pekerjaan ada dalam BOQ dan volume tidak
melampaui batas sesuai dengan ketentuan kontrak, HS tetap
Apabila HS perubahan pekerjaan tidak ada dalam BOQ, HS baru yang
wajar
Apabila usulan HS perubahan pekerjaan tidak wajar, HS berdasarkan harga
perkiraan pengguna jasa
Apabila perintah perubahan mendesak sehingga usulan biaya dan
negosiasi akan menunda pekerjaan, maka perubahan pekerjaan harus
dilaksanakan dan diberlakukan sebagai peristiwa kompensasi
Penyedia jasa tidak berhak menerima pembayaran tambahan biaya untuk
biaya yang sebenarnya dapat dihindari dengan peringatan dini

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

85

CAKUPAN PERUBAHAN KONTRAK

Perubahan lingkup pekerjaan


Perubahan jadwal pelaksanaan
Perubahan harga kontrak

PROSEDUR PEMBUATAN ADENDUM


KONTRAK

Perintah tertulis dari pengguna jasa atau usulan perubahan kontrak dari
penyedia jasa
Penyedia jasa/pengguna jasa harus memberikan tanggapan selambatlambatnya 7 hari atas perintah pengguna jasa/usulan penyedia jasa
Dilakukan negosiasi teknis dan harga dan dibuat BA
Dibuat adendum kontrak
Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

86

13. PENYELESAIAN
PERSELISIHAN

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

87

Dipilih salah satu :


MELALUI PENGADILAN

Sesuai KUHPerdata

MELALUI DI LUAR PENGADILAN

Negosiasi/musyawarah
Mediasi *)
Konsiliasi *)
Adjudikator *)
Arbitrase
o
o
o
o

BANI
Dispute Board *)
International Chamber of Commerce (ICC)
United Nations Commission on International Trade Law (UNCITRAL)

*) Nama telah ditetapkan sejak awal kontrak


Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

88

Harry Purwantara
E-Mail: hpurwantara@yahoo.com
HP: 0816-953-468

Manajemen Proyek @ Harry Purwantara

89

Anda mungkin juga menyukai