Anda di halaman 1dari 37

F PENDEKATAN DAN METODOLOGI

F.1 PENDAHULUAN

Dewasa ini Indonesia sedang mengalami pembangunan di segala bidang,

diantaranya pembangunan fisik kota khususnya pasar. Sejalan dengan

perkembangan ini , maka diperlukan pengawasan dalam perencanaan dan

pelaksanaanya agar tercapai ketertiban dan perkembangan pembangunan pasar

yang sehat. Dan untuk menjaga investasi yang telah di berikan oleh pemilik

terhadap proyek yang sedang dilaksanakan.

Pada bangunan berskala besar, pekerjaan pengawasan dilakukan oleh Direksi

Lapangan. Dengan semakin kompleksnya pekerjaannya, maka pekerjaannya

pengawasan memerlukan suatu badan tersendiri yang khusus menangani seluruh

pengawasan suatu proyek. Badan/biro tersebut sebagai Manajemen Konstruksi

(Construction Management).

Manajemen Konstruksi tersebut , dimaksudkan agar dalam penanganan proyek

dalam skala besar tersebut dapat dicapai suatu hasil yang maksimal, yaitu:

- memenuhi spesifikasi yang diinginkan

- selesai tepat waktu

- effisiensi biaya

- keamanan dan keselamatan kerja terjamin.

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

dimana dalam hal ini Menejemen Konstruksi mewakili pihak pemilik (owner)

yang belum tentu menguasai hal-hal mengenai pembangunan suatu gedung.

F.2 PENDEKATAN TEKNIS

Dalam melaksanakan Pekerjaan Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar

Secang ini akan ditempuh pendekatan teknis yang mencakup aspek-aspek

pengawasan, meliputi :

1. aspek pengendalian waktu

2. pengendalian mutu

3. aspek manajemen proyek

Ketiga aspek tersebut diatas harus selalu diterapkan, baik dalam pengelolaan

intern tim Konsultan, maupun berkaitan dengan pelaksanaan tugas membantu

Pengguna Jasa dalam cakupannya mengelola proyek, berkaitan dengan

pelaksanaan konstruksi fisik di lapangan dan penyelenggaraan dokumen

pengelolaan yang diperlukan.

F.2.1. Aspek Pengendalian Waktu

Manajemen pengendalian waktu sangat diperlukan agar pelaksanaan kegiatan

ini dapat terselesaikan sesuai dengan rencana. Sebelum pelaksanaan pekerjaan

Kontraktor/ Pemborong telah membuat jadual/ time schedule yang didalamnya

diatur pembagian waktu beserta target yang harus dicapai sehingga ketepatan

dan penyesuaian terhadapnya harus diperhatikan. Untuk menunjang maksud

tersebut akan diterapkan kegiatan monitoring dan evaluasi, serta koordinasi

baik dengan pertemuan berkala maupun tinjauan lapangan.

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

F.2.2. Aspek Pengendalian Mutu

Pencapaian mutu/ kualitas pekerjaan yang optimal (sesuai ketersediaan dana)

merupakan tujuan utama dari pelaksanaan teknis konstruksi, baik mencakup

aspek kualitas konstruksi fisik maupun aspek fungsional, yaitu kenyamanan

dalam pemanfaatannya. Untuk mengendalikan tercapainya kualitas bangunan

sesuai fungsinya, Konsultan akan melaksanakan pengawasan terhadap jenis

dan mutu material serta pelaksanaan masing-masing tahap pekerjaan yang

dilaksanakan oleh Pemborong, mengacu pada gambar kerja, rencana kerja dan

syarat-syarat yang telah dijelaskan pada saat kegiatan pengadaan pemborong,

serta perubahan yang tertera dalam berita acara aanwijzing maupun

perubahan-perubahan sesuai perkembangan kondisi lapangan yang telah

mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa dan diketahui oleh tim teknis lain

dari dinas terkait.

Disamping dokumen proyek tersebut diatas juga digunakan pedoman dan tata

cara pelaksanaan komponen konstruksi berupa peraturan atau standar teknis

yang berlaku seperti dibawah ini :

 Undang – Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

 Keputusan Presiden No. 80 tahun 2003 berikut Amandemennya.

 Keputusan Menteri Kimpraswil No. 332/KPTS/M/2002 tanggal 21

Agustus 2002.

 Peraturan Beton Bertulang Indonesia SNI03-2487-2002.

 Peraturan Baja Indonesia SNI03-1729-2002.

 Peraturan Gempa Indonesia SNI03-1726-2002.

 Peraturan Umum Listrik (PUIL) tahun 1982.

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

 Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia SNI03-XXXX-2000.

 Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.

F.2.3. Aspek Manajemen Proyek

Dalam aspek ini Konsultan akan melaksanakan tugas yang berkaitan dengan

administrasi proyek, penyiapan materi pertemuan koordinasi, penyusunan

laporan perkembangan pekerjaan, pendamping teknis, dan lain-lain.

Dalam aspek manajemen ini, kegiatan yang akan dilakukan Konsultan adalah :

1. Pendamping Pengguna Jasa dalam pertemuan pra konstruksi.


Perlunya diadakan pertemuan dimuka adalah dalam rangka menjalin
hubungan yang baik antara Pemberi Tugas, Kontraktor, dan Konsultan.
Dalam pertemuan tersebut untuk penyamaan persepsi yang termasuk
didalamnya format pelaporan.
2. Pendamping Pengguna Jasa dalam tinjauan lapangan maupun site meeting
dalam rangka memberikan persetujuan atas tahapan pekerjaan yang telah
dan akan dilaksanakan.
3. Mendampingi Pemberi Tugas dalam pertemuan koordinasi berkala.
4. Mendampingi Pemberi Tugas dan Kontraktor dalam hal administrasi proyek

F.3 METODE PELAKSANAAN

F.3.1. Fungsi dan Peran Manajemen Konstruksi

a. Pada Tahap Perencanaan

1. Perencanaan Awal (Preliminary Design)


2. Desain Pengembangan (Development Design)
3. Perencanaan Akhir (Finally Design)
Perencanaan Manajemen Konstruksi pada tahap perencanaan ini:

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

 Membantu pemilik dalam menunjuk perencana

 Membantu mengembangkan sasaran proyek yang ingin dicapai pemilik

 Membantu dalam penyusunan studi kelayakan

 Membuat proyeksi arus dana ( Cash Flow )

 Membuat usul-usul konsep design dan prosedur pelaksanaan untuk studi

awal

 Membantu dalam menentukan sumber-sumber dana

 Membuat jadwal waktu yang terpadu untuk semua tahap perencanaan,

perancangan, pelelangan dan pelaksanaan

 Memeriksa kriteria-kriteria dan standard yang diminta pemilik

 Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan yang terdiri atas konsultasi

pekerjaan perencanaan dari segi effisiensi sumber daya dan kemudahan

pelaksanaan, penyusunan laporan kegiatan secara periodik, perumusan

evaluasi kemajuan pekerjaan perencanaan, koreksi teknis bila terjadi

penyimpangan dan penelitian kelengkapan dokumen pelelangan

 Mengendalikan program yang terdiri dari evaluasi program terhadap hasil

perencanaan, perubahan lingkungan, penyimpangan teknis dan managerial

atas persoalan yang timbul dan akan timbul serta pengusulan koreksi

program.

b. Pada Tahap Perancangan

 Memberi rekomendasi mengenai gambar perencanaan dan spesifikasi.

Membahas rencana-rencana arsitektur, struktur mekanikal dan elektrikal

bersama perencana.

 Memberi rekomendasi mengenai perkiraan biaya atau Bill of Quantity

 Memberikan rekomendasi mengenai pembelian material yang memerlukan

waktu penyerahan lama.

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

 Menentukan fasilitas penunjang untuk mengendalikan pelaksanaan di

lapangan.

 Membantu dalam survey lapangan.

 Menyusun daftar proyek bersama-sama perencana.

 Memproses perizinan yang diperlukan.

c. Pada Tahap Pelelangan

 Memeriksa kembali rencana akhir ( gambar dan spesifikasi ) bersama-sama

dengan perencana.

 Menyusun dan membai-bagi paket pekerjaan yang akan dilelangkan.

 Menyiapkan dokumen-dokumen pelelangan.

 Prakualifikasi calon-calon perserta.

 Penyelenggaraan rapat-rapat pelelangan.

 Memberikan rekomendasi pada pemilik untuk pemenang lelang.

 Menyiapkan kontrak-kontrak.

d. Pada tahap Konstruksi dan Pelaksanaan

 Menyusun prosedur-prosedur lapangan.

 Menyusun perijinan-perijinan / sertifikat-sertifikat yang diperlukan.

 Mengkoordinasikan dan memberi pengarahan kepada pihak-pihak yang

terlibat dalam tahap-tahap pembangunan fisik di lapangan.

 Mengontrol rencana konstruksi agar sesuai dengan pelaksanaan di lapangan.

 Pengawasan inspeksi pekerjaan di lapangan, untuk menghasilkan kualitas

yang diharapkan dalam waktu yang telah ditentukan.

 Menyusun jadwal waktu pelaksanaan pembangunan yang selalu dimonitor

dan diperbaharui.

 Mengkoordinasikan pekerjaan-pekerjaan servis pendukung seperti:

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

 Pengadaan air kerja, listrik untuk penerangan sementara dan sumber

daya, kantor-kantor/gudang sementara, jalan-jalan sementara dan

sebagainya.

 Memimpin rapat-rapat koordinasi setiap minggu dengan tujuan:

 Mengawasi kemajuan pekerjaan kontraktor

 Meminta pertanggungjawaban kontraktor

 Membicarakan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di lapangan

 Dalam rapat koordinasi lapangan, kontraktor utama dapat mengemukakan

masalah-masalah atau kelambatan yang terjadi di lapangan, baik yang

berkaitan dengan pemilik, manajemen konstruksi atau perkembangan bahan-

bahan.

 Mengadakan rapat khusus untuk menyelesaikan masalah-masalah yang

harus diselesaikan sebelum menunggu diselenggarakannya rapat koordinasi

lapangan.

 Memberikan petunjuk sub-kontraktor/kontraktor spesialis jika diperlukan.

 Bila terjadi keragu-raguan dari pihak kontraktor, maka Manajemen

Konstruksi akan memeriksai construction drawing atau membuat redesign,

berupa gambar atau sketsa yang harus disetujui oleh konsultan perencana.

 Memeriksa shop drawing yang dibuat oleh kontraktor utama ( shop drawing

diperlukan karena construction drawing belum cukup jelas untuk

pelaksanaan di lapangan ).

 Mengawasi pengadaan dan kualitas tenaga kerja, material dan peralatan dari

kontraktor.

 Menguji peralatan yang dipasang ( testing and commisioning ) oleh

kontraktor.

 Menyusun program - program untuk keselamatan kerja dan keamanan

proyek.

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

 Menyusun laporan-laporan berkala ke Dinas Pengawasan Pembangunan

Kota.

 Mensahkan laporan harian yang dibuat oleh kontraktor utama, yang berisi :

 Aktivitas yang dilakukan di lapangan

 Material yang masuk

 Peralatan yang dipakai

 Jumlah Pekerja

 Keadaan cuaca

 Mensahkan laporan bulanan yang dibuat oleh kontraktor udara, yang

memuat :

 Aktivitas yang terjadi di lapangan

 General Supervision Report

 Equipment Report

 Man Power Histogram

 Progress Schedule

 Progress of Cost Work

 Coordination Meeting

 Testing masters

 Document photo

 Menyusun berita acara prestasi pekerjaan.

 Menyusun berita acara serah terima pekerjaan.

 Menyusun daftar kekurangan atau perbaikan pekerjaan selama masa

pemeliharaan.

 Menyusun dokumen pendaftaran (DIP, kontrak, berita acara serah terima,

gambar dan IMB )

 Memproses klaim apabila terjadi pelanggaran kontrak.

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

 Memeriksa dan menyusun gambar-gambar kerja sesuai dengan lapangan ( as

built drawing ) yaitu gambar-gambar arsitektur, struktur, serta mekanikal &

elektrikal yang disesuaikan dengan semua pekerjaan yang telah

dilaksanakan di lapangan, termasuk perubahan-perubahan pekerjaan.

 Melakukan inspeksi-inspeksi berkala dan inspeksi akhir untuk proses serah

terima.

e. Pada Tahap sesudah pelaksanaan

 Jika sebagian bangunan telah selesai dan telah digunakan oleh pemilik, maka

manajemen konstruksi mengkoordinasi apa-apa yang perlu untuk

memungkinkan kegiatan pelaksanaan pembangunan dan operas dapat

berjalan dengan sebaik-baiknya dan tidak saling mengganggu.

 Menyusun pedoman untuk mengoperasikan dan memelihara bangunan.

 Memproses garansi / jaminan / sertifikat.

 Menyelesaikan segi-segi administrasi proyek.

 Menyerahkan kunci-kunci, gambar-gambar ( as built drawing ), laporan

material, suku cadang dan sebagainya kepada pemilik.

F.3.2. Tahap Persiapan

Dalam persiapan ini, kegiatan utama dari Konsultan Pengawas adalah

mempersiapkan tim yang akan bertugas membantu Pengguna Jasa

mengendalikan pelaksanaan kegiatan, baik yang menyangkut aspek

manajemen proyek maupun pengendalian pelaksanaan konstruksi di lapangan.

Kegiatan-kegiatan pokok yang akan dilaksanakan pada tahap ini antara lain :

1. Pengumpulan data pengawasan


2. Pengumpulan data perencanaan teknis yang telah dilaksanakan sebelumnya
berupa gambar kerja, RKS, RAB, dan Berita Acara Aanwijzing.

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

3. Penyusunan format monitoring, progress maupun pelaporan yang akan


digunakan dalam mekanisme pengawasan.
4. Persiapan mobilisasi personil yang terlibat dalam tim pengawasan baik
personil inti maupun penunjang/ pendukung.
5. Koordinasi antar anggota tim, berkaitan dengan struktur organisasi,
sinkronisasi lingkup pekerjaan masing-masing personil, pembagian wilayah
tugas, serta mekanisme teknis pengawasan dan pelaporan.
6. Pengenalan lokasi penugasan masing-masing personil pengawasan
lapangan.

F.3.3. Tahap Pengawasan Teknis

Dalam tahap pengawasan ini, tugas utama konsultan adalah mengadakan

pengawasan terhadap penggunaan material oleh Pemborong, pengawasan

pelaksanaan pembangunan, serta pelaporan pencapaian hasil pelaksanaan

pembangunan yang dikerjakan oleh Pemborong. Aspek pengendalian mutu

dan waktu merupakan aktifitas yang sangat mendapatkan perhatian. Pada

tahap ini mekanisme pengawasan dan pelaporan merupakan aktifitas yang

harus dicermati mengingat pada tahap inilah kegiatan utama proyek sedang

berlangsung.

Secara lebih rinci kegiatan yang akan dilaksanakan oleh tim Konsultan pada

tahap pengawasan ini antara lain :

1. Master Coordination Schedule.

Master Coordination Schedule merupakan rencana kerja keseluruhan dari

kegiatan proyek. Schedule ini merupakan rencana kerja yang harus diacu oleh

semua pihak yang terkait pada kegiatan ini. Schedule detail untuk masing-

masing kelompok kegiatan atau masing-masing paket pekerjaan dibuat

berdasarkan master coordination schedule. Apabila terjadi penyimpangan dari

schedule detail, maka harus dilakukan revisi schedule sehingga kembali kepada

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

master schedule yang ada dengan melakukan langkah-langkah percepatan

pelaksanaan pekerjaan.

2. Schedule Pelaksanaan Pekerjaan Tiap Paket Pekerjaan.

Sebelum melaksanakan pekerjaan fisik, Kontraktor berkewajiban untuk

membuat schedule pelaksanaan pekerjaan. Schedule pelaksanaan ini

merupakan acuan dasar untuk evaluasi dan monitoring pelaksanaan pekerjaan.

Schedule pelaksanaan pekerjaan yang telah dibuat dsetujui oleh Pengguna Jasa.

Schedule pelaksanaan pekerjaan harus dibuat secara terrinci dilengkapi pula

dengan target penyelesaian pekerjaan setiap kurun waktu tertentu. Pembagian

kurun waktu ini biasanya setiap minggu, hal ini dilakukan mengingat evaluasi

yang akan dilakukan adalah evaluasi mingguan. Setiap evaluasi, Konsultan

Pengawas akan melakukan opname pekerjaan sehingga dapat diketahui

prosentase kemajuan pelaksanaan pekerjaan. Pengecekan silang dilakukan oleh

Konsultan, yaitu pengecekan presentasi fisik mingguan dengan target prestasi

fisik yang terdapat pada schedule pelaksanaan pekerjaan. Selisih prestasi fisik

setiap minggu tidak boleh lebih dari 5%. Bila pada minggu tertentu didapatkan

kekurangan prestasi fisik lebih dari 5% maka Konsultan berkewajiban

memberikan teguran kepada Kontraktor agar mengambil langkah-langkah

percepatan. Sedangkan untuk selisih fisik lebih dari 10% maka surat peringatan

kepada Kontraktor untuk segera mengejar ketinggalan yang dikeluarkan oleh

Pengguna Jasa. Bila selisih fisik lebih dari 15% maka perlu dilakukan

penyusunan ulang jadual pelaksanaan pekerjaan guna mendapatkan jalan

keluar terbaik untuk mengejar ketinggalan prestasi tersebut. Penjadualan ulang

dibuat bersama-sama antara Konsultan dan Kontraktor dibawah arahan dari

Pimpinan Proyek.

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

3. Schedule Pengadaan Material, Peralatan, dan Tenaga.

Pelaksanaan bagian pekerjaan memerlukan bahan material, tenaga kerja, dan

peralatan yang digunakan untuk melaksanakan bagian pekerjaan dimaksud.

Agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan lancar maka diperlukan

adanya rincian lebih detail mengenai pengadaan material, tenaga kerja, dan

peralatan. Mengingat lahan yang tersedia untuk menampung material di

lapangan sangat terbatas, disamping itu dituntut pula material yang diperlukan

harus selalu siap di lapangan, maka mendatangkan material dibuat dengan

mengacu pada schedule pelaksanaan pekerjaan sehingga material yang

didatangkan di lapangan betul-betul material yang segera diperlukan untuk

dilaksanakan pemasangannya. Selain material yang cukup, diperlukan pula

tenaga kerja yang memadai untuk melaksanakan pekerjaan. Kontraktor

berkewajiban menyiapkan untuk melaksanakan pekerjaan fisik ini. Sedangkan

untuk melaksanakan bagian pekerjaan fisik selain diperlukan tenaga kerja,

diperlukan pula peralatannya. Peralatan yang digunakan harus sesuai dengan

jenis pekerjaannya. Dengan demikian schedule pendatangan material harus

dilengkapi pula dengan alokasi tenaga kerja dan peralatan yang digunakan

untuk mengerjakan bagian pekerjaan yang dimaksud.

4. Schedule Pengajuan Contoh Material dan Shop Drawing

Material yang digunakan untuk pekerjaan fisik ini sudah ditentukan

spesifikasinya oleh Konsultan. Untuk memudahkan mutu material yang akan

didatangkan oleh Kontraktor, terlebih dahulu contoh material yang akan

didatangkan harus disampaikan untuk mendapatkan persetujuan. Dengan

adanya contoh material yang akan digunakan pada pekerjaan ini maka

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

pengecekan pendatangan material tinggal melakukan pencocokan dengan

contoh yang sudah disetujui. Bila material yang didatangkan tidak sesuai

dengan contoh material sudah disetujui maka material tersebut harus

dikeluarkan dari proyek. Persetujuan contoh material memerlukan waktu

pemeriksaan sehingga pengajuan contoh bahan harus dilakukan sebelum

adanya jadual untuk menunjukkan contoh material yang akan digunakan oleh

Kontraktor. Disamping pengajuan contoh material sebelum pelaksanaan

pekerjaan dimulai, Kontraktor berkewajiban untuk menyampaikan gambar

kerja (shop drawing). Gambar kerja yang dibuat oleh Kontraktor disajikan

untuk setiap bagian pekerjaan sehingga gambar kerja dibuat satu minggu

sebelum rencana pengerjaan bagian pekerjaan. Tersebut. Dengan demikian

Kontraktor harus membuat jadual waktu penyampaian gambar kerja.

Penyusunan jadual ini akan digunakan sebagai dasar monitoring dan evaluasi

oleh Konsultan Pengawas. Konsultan Pengawas berkewajiban untuk

memberikan teguran kepada Kontraktor bila penyampaian gambar kerja

melebihi waktu yang direncanakan, karena hal ini akan dapat menghambat laju

penyelesaian pekerjaan secara keseluruhan. Lama waktu pekerjaan fisik sudah

ditentukan sejak awal pelaksanaan pekerjaan. Alokasi waktu yang ada

merupakan kendala yang harus diperhatikan oleh semua pihak yang terkait

pada pengerjaan proyek ini. Pengawasan waktu pekerjaan merupakan hal yang

penting untuk dicermati, apabila batas waktu yang ditetapkan dilewati maka

baik Kontraktor, Konsultan Pengawas maupun Pengguna Jasa akan mengalami

kerugian.

Hal yang harus diperhatikan dalam pengendalian waktu, adalah :

a. Evaluasi rencana Kontraktor.

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

b. Evaluasi, diskusi dan revisi network planning atau S Curve pekerjaan

secara keseluruhan dari Kontraktor.

c. Pengendalian waktu realisasi program baik pendatangan bahan/ alat

maupun jangka waktu pelaksanaan.

d. Memberikan alternative pelaksanaan untuk mengejar apabila ada

keterlambatan waktu program-program selama konstruksi

berlangsung.

e. Memberikan teguran administrative terhadap Kontraktor apabila

terlambat/ ingkar janji.

5. Pengawasan Biaya.

Aspek terakhir yang masuk dalam aspek pengawasan proyek adalah aspek

biaya. Aspek ini merupakan aspek paling penting dalam pelaksanaan

pekerjaan. Biaya pelaksanaan pekerjaan harus dikendalikan sedemikian rupa

sehingga jumlah biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini

tidak akan melebihi dana yang tersedia.

a. Prosedur Pembayaran Termin Untuk Kontraktor

Pembayaran termin/ angsuran didasarkan pada prestasi pekerjaan dan

dilakukan atas dasar berita acara pemeriksaan prestasi pekerjaan.

Kontraktor dapat menerima pembayaran termin terakhir apabila :

1. Pelaksanaan seluruh pekerjaan telah dilaksanakan dan masa

pemeliharaan telah selesai serta telah ditandatangani berita acara

penyerahan pekerjaan.

2. Pihak kontraktor telah menyerahkan surat jaminan pemeliharaan

dari Bank atau Lembaga Keuangan yang ditetapkan oleh Menteri

Keuangan.

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

Pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi biasa ditemukan adanya

perubahan perubahan disain untuk penyesuaian dengan kondisi

lapangan yang ada. Penyesuaian ini mengandung konsekuensi yaitu

berkurangnya volume atau bertambahnya volume pekerjaan akibat

adanya penyesuaian tersebut. Dengan adanya perubahan volume secara

otomatis maka biaya penyelesaian pekerjaan juga akan berubah. Ada 2

kondisi perubahan biaya, yaitu penambahan biaya dan pengurangan

biaya. Bila yang terjadi pengurangan biaya, hal ini tidak terlalu

mengkhawatirkan, namun bila yang terjadi adalah penambahan biaya

tersebut memang betul-betul dilakukan, maka evaluasi selanjutnya

apakah dana yang tersedia cukup atau tidak.

b. Pekerjaan Kurang

Untuk pengawasan ini dilakukan dengan melaksanakan opname secara

detail sehingga besarnya volume pekerjaan kurang dapat diketahui

secara pasti. Dari pengurangan volume ini dapat dikonversikan menjadi

pengurangan biaya. Pengurangan biaya ini akan dikembalikan kepada

Pengguna Jasa, dengan demikian maka efisiensi pengurangan dana

dapat dicapai dengan baik.

c. Pekerjaan Tambah

Pengawasan pekerjaan tambah dilakukan dengan cara yang sama

dengan pekerjaan kurang. Penambahan biaya akan diambilkan dari

biaya pada pekerjaan kurang. Perbandingan biaya pekerjaan tambah

dan biaya pekerjaan kurang terdiri dari :

 Biaya pekerjaan tambah = Biaya pekerjaan kurang

 Biaya pekerjaan tambah < Biaya pekerjaan kurang

 Biaya pekerjaan tambah > Biaya pekerjaan kurang

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

Kondisi ideal bila biaya pekerjaan tambah sama dengan jumlah biaya

pekerjaan kurang. Kondisi ini tidak akan menimbulkan masalah dengan

pendanaan proyek yang ada. Bila biaya pekerjaan tambah lebih kecil

dari biaya pekerjaan kurang, kondisi ini tidak akan menimbulkan

masalah dengan pendanaan kegiatan, justru terdapat penghematan

dana sebesar selisih antara biaya pekerjaan tambah dan biaya pekerjaan

kurang. Selisih ini akan dikembalikan kepada Pengguna Jasa.

Kemungkinan terakhir adalah bila jumlah biaya pekerjaan tambah lebih

besar dari biaya pekerjaan kurang. Kondisi ini akan menimbulkan

masalah karena terdapat selisih dana yang harus diadakan oleh

kegiatan untuk menutup kekurangan biaya akibat adanya penambahan

biaya pekerjaan tersebut.

6. Pengawasan Administrasi

Tiga aspek pengawasan yaitu pengawasan mutu, waktu, dan biaya tidak

akan dilakukan dengan baik tanpa adanya dukungan administrasi proyek

yang memadai. Dengan dasar ini maka pekerjaan ini secara administrasi

mutlak diperlukan untuk kelancaran penyelesaian pekerjaan ini.

a. Rapat Koordinasi

Rapat koordinasi merupakan hal yang sangat penting untuk pencapaian

maksud dan tujuan dari pelaksanaan pembangunan tersebut. Konsultan

Pengawas berperan penting dalam hal koordinasi pekerjaan antara

Kontraktor dan Pengguna Jasa dengan mengupayakan hal-hal sebagai

berikut :

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

 Mengadakan pertemuan awal antara Kontraktor, Konsultan

Pengawas dan Pengguna Jasa untuk mengadakan klarifikasi

pekerjaan.

 Sebagai tindak lanjut dari pertemuan awal diprogramkan suatu

rapat koordinasi rutin untuk membahas pemecahan permasalahan,

tukar menukar informasi dan monitoring kemajuan pekerjaan.

 Usulan antar pelaksana proyek ini apabila dipandang perlu untuk

mengadakan presentasi penanganan masalah-masalah lapangan

yang jarang ditemui atau hal-hal yang spesifik.

 Penyusunan risalah hasil pembahasan pada setiap kali pertemuan.

Rapat koordinasi pekerjaan secara rutin akan dilakukan setiap minggu.

Pada rapat koordinasi ini pokok bahasannya adalah evaluasi dan

monitoring pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor. Rapat

koordinasi pertama selain membahas klarifikasi pekerjaan Kontraktor

juga membahas prosedur yang harus dilakukan Kontraktor pada saat

pelaksanaan pekerjaan. Rapat koordinasi mingguan ini dilakukan di

lapangan dengan peserta Konsultan, Kontraktor dan Pimpinan Proyek.

Setelah selesai rapat dibuat berita acara rapat dimana berita acara

tersebut merupakan dokumen administrasi yang harus dilaksanakan

oleh semua pihak yang terkait.

b. Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan

Pelaksanaan pekerjaan pembangunan fisik oleh Kontraktor harus sesuai

dengan prosedur yang telah disepakati pada saat rapat koordinasi

pertama kali.

Prosedur yang disepakati diantaranya adalah :

a. Ijin mulai pekerjaan.

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

b. Pengajuan contoh material.

c. Prosedur penyampaian laporan fisik mingguan.

d. Prosedur permohonan pembayaran angsuran.

Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus mengajukan

ijin memulai pekerjaan, ijin ini disampaikan kepada Konsultan

Pengawas. Ijin memulai pekerjaan yang dibuat oleh Kontraktor

harus dilampiri dengan jadual pelaksanaan pekerjaan, jadual

penanda tanganan material, tenaga kerja dan peralatan serta

dilengkapi pula dengan gambar kerja (shop drawing). Dengan

adanya laporan fisik mingguan, Kontraktor dapat mengetahui

dengan pasti apakah hak angsuran kepada Kontraktor sudah

waktunya untuk dibayarkan. Bila sudah waktunya maka

Kontraktor harus mengajukan permohonan pembayaran angsuran.

c. Penyerahan Pekerjaan

Penyerahan pekerjaan ini terdiri dari penyerahan pertama dan

pernyerahan kedua. Penyerahan pertama dilakukan setelah

Kontraktor menyelesaikan seluruh pekerjaan fisik, termasuk

pekerjaan tambah dan pekerjaan kurang. Sedangkan penyerahan

kedua (akhir) dilakukan setelah masa pemeliharaan pekerjaan

Kontraktor sudah habis dan sudah tidak ada pekerjaan revisi yang

diminta oleh Konsultan Pengawas maupun Pengguna Jasa.

Prosedur penyerahan pertama dan kedua. Pemeriksaan akhir guna

serah terima pertama dilakukan bersama-sama seluruh pihak yang

terkait dengan pekerjaan ini. Bila hasil pekerjaan tidak diterima

maka Kontraktor berkewajiban melaksanakan revisi pekerjaan

yang belum diterima tersebut. Setelah revisi pekerjaan selesai

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

dikerjakan, maka dilakukan pemeriksaan ulang sampai dengan

diterimanya pekerjaan tersebut. Setelah hasil pemeriksaan dapat

diterima maka diterbitkan berita acara yang memuat telah

selesainya dan telah diterima seluruh pekerjaan yang dilaksanakan

oleh Kontraktor. Selanjutnya Konsultan Pengawas membuat surat

pengantar penyerahan pertama.

Berdasarkan berita acara pemeriksaan akhir pekerjaan dan surat

pengantar dari Konsultan Pengawas maka Pimpinan Proyek

membuat berita acara penyerahan pekerjaan dimaksud. Dengan

dasar berita acara ini maka administrasi pekerjaan kontraktor dapat

diterima. Setelah masa pemeliharaan berakhir Kontraktor

mengajukan permohonan pemeriksaan pekerjaan guna serah

terima akhir pekerjaan. Pemeriksaan dilakukan dengan cara yang

sama dengan serah terima pertama. Dari hasil pemeriksaan akhir

tersebut dibuatlah berita acara penerimaan hasil pemeriksaan.

Berita acara ini sebagai dasar Pimpinan Proyek untuk melakukan

serah terima pekerjaan. Setelah penandatanganan berita acara serah

terima ini maka segala kerusakan yang terjadi bukan tanggung

jawab Kontraktor.

F.3.4. Tahap Pemeliharaan

Setelah Serah Terima Pertama, pekerjaan/ tugas dari konsultan pengawas

belum selesai. Pada masa pemeliharaan, tugas utama dari Konsultan

Pengawas adalah mengumpulkan/ menginventarisasi data kerusakan/

cacat-cacat pada bangunan. Setelah data terkumpul dan diolah, kemudian

berkoordinasi dengan kontraktor pelaksana, pengguna anggaran serta

pengelola teknis. Selama masa perbaikan tersebut konsultan pengawas

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

berkewajiban melakukan pengawasan penuh sampai selesai. Sebelum

serah terima kedua dilaksanakan, bersama pengguna anggaran, pengelola

teknis kegiatan serta kontraktor pelaksana melakukan evaluasi secara

menyeluruh dan segera melakukan penyempurnaan apabila masih terjadi

kerusakan-kerusakan.

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

FLOW CHART / DIAGRAM PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

Kontraktor Konsultan
Pelaksana Pengawas

Usulan Perbaikan
Pekerjaan

Shop Drawing Perbaikan

Request Perbaikan

Cek Lapangan/
Perbaikan
Bahan/ Peralatan

Mulai Pelaksanaan
Pekerjaan

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang
PT. TERAGA OLAH RAKAYASA

USULAN TEKNIS
Manajemen Konstruksi Pembangunan Pasar Secang

Anda mungkin juga menyukai