Anda di halaman 1dari 143

MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN

RUMAH SUSUN MBR


KOTA MADIUN

B. PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA

Bab ini akan membahas mengenai bagaimana Konsultan Manajemen Konstruksi akan

melaksanakan tugas sesuai dengan bidang penugasannya dalam suatu proyek, yang

meliputi pendekatan dan metodologi serta rencana kerja yang akan dilaksanakan

dalam rangka pekerjaan Manajemen Kontruksi Pembangunan Rumah Susun MBR

Kota Madiun.
Pada umumnya dalam suatu proyek, Konsultan Manajemen Konstruksi

bertanggungjawab mengkoordinasi seluruh kegiatan atau aktivitas proyek. Kegiatan

atau aktivitas tersebut mulai dari konsep design sampai dengan terwujudnya

bangunan tersebut. Dengan demikian, Konsultan Manajemen Konstruksi mewakili

pemilik (owner/user) dalam hal mengatur dan melaksanakan segala fungsi manajemen

termasuk dalam hal pengontrolan / pengendalian waktu, biaya dan kualitas dalam

proyek yang akan dilaksanakan tersebut.

Guna menyusun pendekatan dan metodologi serta rencana kerja untuk

pekerjaan Konsultan Manajemen Konstruksi hal-hal yang perlu dipahami antara lain

meliputi :

USULAN TEKNIS

1
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

(1) Gambaran kondisi fisik eksisting lokasi kegiatan,

(2) Data-data terdahulu terkait rencana Pembangunan Rumah Susun;

(3) Sasaran capaian dari pelaksanaan pekerjaan tersebut,

(4) Ruang lingkup kegiatan manajemen konstruksi

Selain itu pada Bab ini juga akan membahas tentang bagaimana konsultan

Management Konstruksi melaksanakan tugas dalam suatu proyek, seperti pada

umumnya Konsultan Management Konstruksi akan merupakan pendamping utama bagi

Pemberi Tugas dalam pelaksanaan suatu proyek, sehingga tugas Konsultan

Management Konstruksi sesuai Ruang Lingkup dalam KAK adalah sebagai berikut:

a) Tahap Review Dokumen Perencanaan ;

1) Melakukan evaluasi teknis terhadap hasil perencanaan, yang meliputi

penelitian/hasil tes Laboratorium dan pemeriksaan hasil perencanaan dari

sudut efisiensi sumber daya dan biaya, serta kemungkinan keterlaksanaan

konstruksi fisik.

2) Evaluasi dan koordinasi dengan perencana terkait hasil perencanaan,

perubahan-perubahan/ penyimpangan teknis dan administrasi atas

persoalan yang timbul serta pengusulan saat pelaksanaan konstruksi.

3) Membantu evaluasi teknis, memfasilitasi serta melakukan koordinasi,

dengan pihak-pihak yang terlibat pada tahap pelaksanaan konstruksi yang

terkait dengan perubahan teknis dan syarat teknis perencanaan, serta

perijinan-perijinan.

4) Meneliti kelengkapan dokumen perubahan perencanaan dengan melihat

kondisi lapangan, menyusun program pengendalian pelaksanaan konstruksi

oleh Kontraktor bersama konsultan perencana serta membantu proses

pemenuhan persyaratan perubahan terhadap dokumen hasil perencanaan.

5) Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka proses perubahan-

perubahan hasil perencanaan yang merupakan justifikasi teknis dan

Administrasi, atas persetujuan konsultan perencana dan pemberi tugas.

USULAN TEKNIS

2
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

6) Melengkapi dan menyusun persyaratan Administrasi perubahan-

perubahan perencanaan, laporan dan berita acara dan risalah rapat,

dokumentasi rapat dalam rangka pengendalian pekerjaan.

7) Mengadakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi proses perubahan-

perubahan perencanaan.

8) Review dokumen perencanaan dilakukan pararel dengan pelaksanaan

pekerjaan konstruksi.

9) Memfasilitasi koordinasi, konsultasi dengan pihak terkait baik institusi

pemerintah, Badan Usaha Milik Negara/Daerah maupun pihak swasta yang

terkait dengan pelaksanaan pekerjaan baik tahap review dokumen

perencanaan, pelaksanaan, dan pemenuhan perijinan.

b) Tahap Pelaksanaan

1) Bertanggung jawab terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan konstruksi

sesuai penugasannya.

2) Menyusun RMK (Rencana Mutu Kontrak) kegiatan Konsultan Manajemen

Konstruksi sesuai dengan peraturan dan standar yang berlaku.

3) Membantu PPK dalam pelaksanaan rapat persiapan pelaksanaan kontrak

PCM.

4) Memeriksa dan mengevaluasi dokumen RMK dan RK3K Penyedia Jasa

Pelaksanaan Konstruksi termasuk perubahannya.

5) Memfasilitasi dan Meneliti penyiapan dokumen untuk proses perizinan

yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan.

6) Bersama dengan penyedia jasa konstruksi melakukan pemeriksaan

lapangan bersama, dan melakukan penyesuaian antara gambar, RAB

dengan kondisi lapangan dalam rangka MC Nol, memeriksa dan

menerbitkan Berita Acara MC-Nol lengkap dengan lampiran teknis.

7) Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan konstruksi fisik yang disusun

oleh kontraktor yang meliputi program-program pencapaian pelaksanaan

USULAN TEKNIS

3
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

konstruksi, program pencapaian penyediaan dan penggunaan sumber daya

berupa: tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan, bahan bangunan,

informasi, dana, program Quality Assurance / Quality Control dan

program kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

8) Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi

program pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian

waktu, pengendalian sasaran fisik (kualitas dan kuantitas) hasil

konstruksi, pengendalian perubahan pekerjaan, pengendalian tertib

administrasi, pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja.

9) Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan

manajerial yang timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun

tangan, serta melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan.

10) Memeriksa dan menyetujui semua dokumen baik administrasi maupun

teknis yang terkait dengan pelaksanaan konstruksi.

11) Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan

konstruksi fisik dan atau yang terkait dengan pemenuan persyaratan

perijinan.

12) Memastikan kesesuaian Design for Construction (DFC) dan Shop Drawing

pekerjaan pembangunan lanjutan dengan memperhitungkan kondisi

eksisting bangunan dan data dasar.

13) Melakukan kegiatan pengawasan yang tediri atas:

Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang

akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan dilapangan;

Memberikan ijin dan mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan

metode pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu dan biaya

pekerjaan konstruksi.

Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,

kuantitas dan laju pencapaian volume / realisasi fisik.

USULAN TEKNIS

4
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan

persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi.

Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat

laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan

masukan hasil rapat-rapat lapangan dan laporan harian/mingguan

pekerjaan konstruksi fisik yang dibuat oleh penyedia jasa pelaksana

konstruksi.

Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan pekerjaan

dan pembayaran angsuran pekerjaan pelaksanaan konstruksi.

Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang

diajukan oleh Kontraktor dan memastikan kesesuaian gambar

pelaksanaan dengan kondisi eksisting bangunan.

Memberikan persetujuan terhadap semua gambar dan rencana kerja

yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan

Kontrak penyedia jasa konstruksi baik untuk pekerjaan permanen

ataupun pekerjaan sementara.

Memberikan persetujuan atas semua gambar perubahan, spesifikasi

teknis perubahan dan justifikasi teknis perubahan termasuk

menerbitkan pernyataan tidak keberatan (no objection) untuk

gambar sementara dan gambar perubahan yang tidak tercantum

dalam Kontrak penyedia jasa konstruksi.

Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai persyaratan

dalam Kontrak penyedia jasa konstruksi.

Menerbitkan surat teguran kepada penyedia jasa konstruksi jika

terjadi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan

Kontrak penyedia jasa konstruksi dan melaksanakan rapat

pembuktian (show couse meeting).

Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan dilapangan

(As Built Drawing) sebelum serah terima I.

USULAN TEKNIS

5
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Merekomendasikan kepada Pemberi Tugas terhadap akibat

pelaksanaan penyedia jasa untuk melakukan tindakan sanksi sanksi

keterlambatan pelaksanaan pekerjaan dilapangan sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

Melakukan pemeriksaan dan eveluasi perubahan perkejaan sebagai

dasar proses Addendum Kontrak oleh Tim Peneliti Kontrak.

Menyusun daftar cacat / kerusakan sebelum serah terima I dan

mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan.

Bersama-sama dengan penyedia jasa perencanaan menyusun petunjuk

pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung.

Melakukan pengukuran bersama dilapangan dalam rangka progress

capaian pekerjaan dan menerbitkan Berita Acara Progres Kemajuan

Pekerjaan / Progres Prestasi Fisik sampai dengan pekerjaan 100%

untuk pembayaran angsuran pekerjaan konstruksi.

Menyusun berita acara persetujuan pemeriksaan pekerjaan pertama

dan memastikan pekerjaan terpasang sesuai dengan persyaratan

spesifikasi teknis dalam rangka serah terima pertama, berita acara

pemeliharaan pekerjaan dan serah terima kedua pekerjaan

konstruksi, sebagai kelengkapan untuk pembayaran angsuran

pekerjaan konstruksi.

Melakukan testing dan commissioning dan menerbitkan berita acara

hasil testing dan commissioning sesuai dengan spesifikasi teknis yang

ditetapakan dalam Kontrak penyedia jasa konstruksi.

Memberikan rekomendasi dilakukan serah pertama pekerjaan

pertama dan serah terima perkerjaan kedua.

Membantu pemberi tugas dalam menyusun Dokumen Pendaftaran;

Melakukan pemeriksaan dan menyatakan kelaikan fungsi bangunan

gedung terbangun sesuai dengan IMB.

USULAN TEKNIS

6
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Membantu pengelola kegiatan dalam penyiapan kelengkapan dokumen

Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dari Pemerintah Kabupaten atau Kota

setempat.

Melakukan evaluasi rencana kerja mingguan konstruksi dan

mensosialisasikan kepada pihak terkait di lingkungan lokasi

pekerjaan.

Menerbitkan surat penyataan kehandalan bangunan selama umur

bangunan sesuai yang dipersyaratkan dalam Kontrak penyedia jasa

konstruksi.

Memberikan laporan pengawasan secara periodic kepada PPK.

Lingkup tugas dan tanggung jawab pengawasan lainnya sebagaimana

diatur dalam dokumen Kontrak penyedia jasa konstruksi.

14) Melakukan kegiatan pengawasan dan laporan pada masa pemeliharaan:

Melakukan pengawasan cacat kurang secara berkala selama masa

pemeliharaan.

Melakukan koordinasi dengan pihak pengelola/pengguna bangunan

jika ada kegiatan penggunaan bangunan selama masa pemeliharaan.

Memerintahkan penyedia jasa konstruksi untuk memperbaiki cacat

kurang selama masa pemeliharaan sampai dengan serah terima kedua.

Melakukan pemeriksaan pekerjaan kedua untuk memastikan kondisi

bangunan sesuai dengan serah terima pertama sebagai dasar serah

terima akhir pekerjaan.

15)Menyusun laporan mingguan dilengkapi profil pelaksanaan mingguan,

bulanan, dan Akhir, Potret Pelaksanaan (Executive Summary) dan

Laporan Pemeliharaan Berkala pekerjaan manajemen konstruksi.

16)Memastikan terpenuhinya pedoman pemeliharaan serta petunjuk

pengoperasian elemen bangunan terkait dengan fungsi bangunan dalam

bentuk manual book yang dibuat oleh pelaksana konstruksi.

USULAN TEKNIS

7
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

17)Menyusun laporan mingguan yang dilengkapi Profil pelaksanaan setiap

Minggu, bulanan, dan Akhir, Potret Pelaksanaan (Executive Summary)

dan Laporan Pemeliharaan Berkala pekerjaan manajemen konstruksi.

Pengendali

 Konsultan Management Konstruksi


 User
 Team Teknis

ok
Memeriksa shop Drawing
K

Pengendalian Pelaksanaan A
fisik dilapangan PROSES
LAPORAN
MINGGUAN,
PELAKSANAAN
BULANAN

K
FISIK
DAN AKHIR

Menghadiri Rapat Lapangan


secara berkala

Penyesuaian &
optimasi

SERAH TERIMA

Bagan. Flowchat pada Proses Pengawasan

Berdasar pada output / keluaran yang ingin dicapai pada pekerjaan Konsultan

tersebut yaitu kualitas pekerjaan yang baik sesuai spesifikasi teknik, tepat waktu,

Mutu dan Biaya, maka pendekatan dan methodologi pelaksanaan kegiatan tersebut

adalah sebagai berikut :

USULAN TEKNIS

8
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

B. PENDEKATAN TEKNIS, METODOLOGI & PROGRAM KERJA

B1. GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN

B1.1 LETAK GEOGRAFIS DAN KONDISI ADMINITRASI

A. PROFIL KOTA MADIUN

Kota Madiun merupakan salah satu

kota yang ada di Provinsi Jawa Timur.

Di Kota ini terdapat pusat industri

kereta api (INKA). Madiun dikenal

memiliki Lapangan Terbang Iswahyudi,

yakni salah satu pangkalan

utama AURI. Madiun memiliki

julukan Kota Gadis. Kota Madiun terkenal dengan produk unggulannya

makanan brem. Salah satu makanan khas Madiun adalah Pecel Madiun, serta

sambal pecel madiun. Kota Madiun juga merupakan pelestari budaya

tradisional, yaitu pencak silat yang merupakan salah satu kekayaan seni

beladiri di Indonesia.

B. GEOGRAFIS KOTA MADIUN

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2010

tentang Batas Daerah Kota Madiun dengan Kabupaten Madiun dan Batas

Daerah Kota Madiun dengan Kabupaten Magetan Provinsi Jawa Timur,

disebutkan bahwa Kota Madiun terletak pada 1110 BT – 1120 BT dan 70 LS –

80 LS. Sedangkan berdasarkan RTRW Kota Madiun Tahun 2010-2030, Kota

Madiun memiliki wilayah seluas 33,23 km2 yang terbagi menjadi 3 (tiga)

kecamatan, yaitu Kecamatan Manguharjo, Kecamatan Taman, dan Kecamatan

Kartoharjo. Kecamatan dengan wilayah terluas di Kota Madiun adalah

Kecamatan Taman dengan luasan sebesar 12,46 km2 (37,50%), disusul

Kecamatan Kartoharjo seluas 10,73 km2 (32,29%), dan Kecamatan

Manguharjo seluas 10,04 km2 (30,21%). Berikut ditampilkan jumlah Rukun

USULAN TEKNIS

9
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) ditiap kecamatan di Kota Madiun,

yaitu :

 Kecamatan Manguharjo terdiri dari 324 RT dan 88 RW

 Kecamatan Taman terdiri dari 393 RT dan 105 RW

 Kecamatan Kartoharjo terdiri dari 309 RT dan 74 RW

Gambar Peta Adminitrasi Kota Madiun

USULAN TEKNIS

10
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tabel Luas Kecamatan di Kota Madiun Tahun 2018-2021


Luas Wilayah Luas Wilayah
Jumlah Administrasi Terbangun
No Nama Kecamatan
Kelurahan (%) thd (%) thd
(Ha) (Ha)
total total
1 Kec. Manguharjo 9 1004 30,21% 605,00 18,21%

2 Kec. Taman 9 1246 37,50% 1215,4 36,58%

3 Kec. Kartoharjo 9 1073 32,29% 633 19,05%

Jumlah 27 3323 100,00% 2453,4 73,83%

Sumber : BPS Kota Madiun 2022.

Wilayah Kota Madiun berbatasan dengan :

 Sebelah Selatan : Kecamatan Geger

 Sebelah Utara : Kecamatan Madiun

 Sebelah Barat : Kecamatan Jiwan, Kabupaten Magetan

 Sebelah Timur : Kecamatan Wungu

B1.2 KONDISI TOPOGRAFI KOTA MADIUN

Topografi Kota Madiun berupa daratan dengan suatu daerah berbentuk

cekungan berada pada ketinggian di sebelah utara 64 m diatas permukaan

laut, sebelah selatan 67 meter diatas permukaan laut dan tengah 63 meter

diatas permukaan laut. Perbedaaan ketinggian antara bagian wilayah yang

satu dengan wilayah yang lainnya sangat kecil dengan kemiringan rata-rata 0

– 2 % atau dapat dikatakan relatif datar

Gambar Peta Topografi Kota Madiun

USULAN TEKNIS

11
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

B1.3 KONDISI GEOLOGI KOTA MADIUN

Struktur geologi Kota Madiun, sebagian besar terdiri dari tanah Alluvial

dengan kadar mineral dan organisme yang cukup. Tanah alluvial berwarna

hitam kelabu dan memiliki daya penahan air yang cukup baik. Struktur tanah

cukup baik, sehingga mampu menyerap dan menahan air hujan cukup besar

maka potensi air tanah cukup besar.


Gambar Peta Geologi lembar Madiun

USULAN TEKNIS

12
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

B1.4 KONDISI HIDROLOGI

Ditinjau dari aspek Hidrologi, sumber air tanah dangkal yang ada di kota

Madiun memiliki kedalaman 8 m, sedangkan untuk sumber air tanah dalam

atau air tertekan (artesis) terdapat pada kedalaman lebih dari 90 m. Di

sebelah barat Kota Madiun terdapat sungai besar yaitu Kali Madiun yang

membelah wilayah Kota Madiun menjadi dua bagian wilayah. Secara

USULAN TEKNIS

13
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

hidrogeologis Kota Madiun memiliki sumber daya air yang cukup guna

memenuhi kebutuhan air masyarakat.

Kota Madiun berada dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo pada

Wilayah Sungai (WS) Bengawan Solo, dan dilintasi oleh Sungai Madiun

sebagai sungai utama dengan anak sungai yaitu Sungai Catur dan Sungai Sono.

Sumber air Kota Madiun berasal dari sumber air dangkal dengan kedalaman

sekitar 8 meter, sumber air artesis terdapat pada kedalaman kurang lebih

90 meter. Sedangkan sumber air bersih untuk pemenuhan kebutuhan air

bersih berasal dari Sumber Air Ngrowo, Sumber Air Kapuas, Sumber Air

pada Perumnas I dan II, serta PPAT dengan kedalaman rata-rata 100 m – 125

m.
Gambar Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kota Madiun

B1.5 KONDISI KLIMATOLOGI DAERAH KOTA MADIUN

Kota Madiun beriklim tropis dengan temperatur harian berkisar 20ºC-35ºC

dan mempunyai curah hujan rata-rata 2000 mm3 pertahun. Pada umumnya

dalam setahun terjadi 4 -5 kering dan 2 – 3 bulan lembab serta 5 – 6 bulan

basah. Arah mata angin di Kota Madiun dari arah selatan ke utara rata-rata

78 %. Rata-rata suhu udara selama tahun 2017 di Kota Madiun adalah antara

USULAN TEKNIS

14
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

23,60- 23,97 o C. Penyinaran matahari paling tinggi persentasenya terdapat

di bulan September sedangkan kecepatan angin paling besar terjadi di Bulan

Agustus sebesar 70,69 knot.

Pengukuran curah hujan dilakukan di 4 (empat) stasiun. Masing-masing

adalah Stasiun Kantor UPT, Stasiun PG Kanigoro, Stasiun PG Rejoagung dan

Stasiun Klegen. Dari keempat stasiun tersebut, tercatat bahwa tidak ada

hari hujan di Bulan Agustus 2017. Jumlah hari hujan terbanyak yaitu 22

hari, terjadi pada bulan Februari, tercatat di seluruh stasiun. Sementara

itu rata-rata curah hujan tertinggi tercatat di Stasiun Klegen pada Bulan

Februari sebesar 29,76 mm3 /hari.

B1.6 TATA RUANG KOTA MADIUN

Gambar Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Madiun Tahun 2010-2030

Gambar Pola Tata Ruang Kota Madiun Tahun 2010 - 2030

USULAN TEKNIS

15
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Rencana pola ruang wilayah sebagaimana peta diatas diwujudkan dalam

bentuk:

1. Rencana kawasan lindung.

a. Kawasan perlindungan setempat.

Pengelolaan kawasan perlindungan setempat dilakukan melalui

pembatasan kegiatan pada sempadan sungai, sempadan mata air,

sempadan SUTT, sempadan rel kereta api, pemanfaatan daerah

sempadan sungai, sempadan rel kereta api untuk RTH, dan penataan

kawasan tepian sungai untuk pariwisata.

b. RTH.

Pengembangan RTH kota dilakukan melalui pengembangan RTH

pemakaman, RTH gerbang kota, RTH hutan kota, pengembangan RTH

sebagai pendukung ruang evakuasi bencana, pengendalian perubahan

fungsi pada RTH yang sudah ada dan pengembangan zona penyangga

kawasan industri.

c. Kawasan cagar budaya.

Pengelolaan kawasan suaka alam dan cagar budaya dilakukan melalui

perlindungan benda cagar budaya dan pengembangan cagar budaya

sebagai pendukung pariwisata budaya.

d. Kawasan rawan bencana alam.

USULAN TEKNIS

16
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Pengembangan kawasan ini dilakukan melalui pengembangan jalur dan

ruang evakuasi bencana pada kawasan rawan bencana banjir.

2. Rencana kawasan budidaya.

a. Kawasan peruntukan perumahan.

Pengembangan kawasan perumahan dilakukan melalui pembangunan

perumahan, perbaikan kualitas perumahan, dan pembangunan rumah

susun sederhana sewa (Rusunawa).

b. Kawasan peruntukan perdagangan jasa.

pengembangan kawasan ini dilakukan melalui pengembangan wisata

budaya, wisata belanja, dan wisata pendidikan pada kawasan

perdagangan dan jasa, pengembangan kawasan perdagangan baru di

Kelurahan Oro-oro Ombo seluas kurang lebih 6 Ha, pengembangan

akomodasi wisata, pengembangan perdagangan jasa pada tiap pusat

pelayanan, peningkatan pasar umum, dan pengembangan pasar grosir.

c. Kawasan peruntukan perkantoran

Pengembangan kawasan ini dilakukan melalui pengembangan pusat

pelayanan masyarakat pada kawasan perkantoran.

d. Kawasan peruntukan industri.

Pengembangan kawasan ini dilakukan melalui pengembangan kawasan

industri dan sentra industri kecil.

e. Kawasan peruntukan pariwisata.

Pengembangan kawasan ini dilakukan melalui pengembangan pusat

wisata Jawa Timur.

f. RTNH.

Pengembangan kawasan ini dilakukan melalui pengembangan RTNH

pekarangan.

g. Ruang evakuasi bencana.

USULAN TEKNIS

17
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Pengembangan kawasan ini dilakukan melalui pengembangan RTH

lingkungan perumahan pada kawasan ruang evakuasi bencana dan

pengembangan RTH kota.

h. Kawasan peruntukan ruang bagi kegiatan sektor informal.

Pengembangan kawasan ini dilakukan melalui pengembangan

sektor informal pada kegiatan potensial seperti pariwisata dan

fasilitas olah raga (stadion) pada kawasan peruntukan sektor

informal serta penataan sektor informal.

i. Kawasan peruntukan pertanian.

Pengembangan kawasan ini dilakukan dengan cara mempertahankan

sawah irigasi teknis, diversifikasi komoditi pertanian, dan intensifikasi

pertanian untuk mempertahankan hasil produksi pada kawasan

peruntukan pertanian.

j. Kawasan peruntukan pelayanan umum.

Pengembangan kawasan ini melalui pengembangan politeknik negeri dan

pembangunan pendidikan akademi perkeretaapian skala nasional pada

kawasan peruntukan pelayanan umum di Kecamatan Manguharjo.

k. Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan.

Pengembangan kawasan in dilakukan dengan cara mempertahankan

kawasan pertahanan dan keamanan yang ada dan pengembangan

zona penyangga kawasan pertahanan dan keamanan pada kawasan

peruntukan pertahanan dan keamanan.

Berdasarkan data Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Madiun tahun 2010-

2030, pengembangan hutan kota dengan total kawasan seluas 24 Ha yang

meliputi 3 kecamatan, meliputi:

1. Hutan kota di Kecamatan Manguharjo seluas kurang lebih 10 Ha.

2. Hutan kota di Kecamatan Kartoharjo seluas kurang lebih 7 Ha.

USULAN TEKNIS

18
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

3. Hutan kota di Kecamatan Taman seluas kurang lebih 7 Ha.

Penggunaan tanah lainnya berupa pertania sawah dan permukiman. Kecamatan

dengan lahan pertanian terluas seperti halnya tahun 2017 adalah tetap di

Kecamatan Kartoharjo, meliputi 42% dari total keseluruhan lahan pertanian

di Kota Madiun. Seluruhnya merupakan lahan pertanian irigasi.

Luas lahan pertanian di Kota Madiun terus berkurang setiap tahunnya akibat

alih fungsi lahan yang digunakan untuk bangunan perumahan dan pertokoan.

Berdasarkan data catatan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota

Madiun, luas lahan produktif pada tahun 2016 mencapai 926 Ha, tahun 2017

turun menjadi 923 Ha, dan sampai akhir tahun 2018 menjadi 901 Ha.

Tabel Pola Penggunan Lahan di Kota Madiun

Kecamatan Kecamatan Kecamatan


Jenis Penggunan Total
Mangunharjo Taman Kertoharjo

Kawasan Terbangun 459 495 599 1553

Kawasan Tak Terbangun 536 628 440 1604

Infrastruktur dan Sungai 9 123 34 166

Sumber : Rencana Tata Ruang (RTRW) Wilayah Kota Madiun tahun 2010-2030.

Dalam usaha menekan alih fungsi lahan, Pemerintah Kota Madiun

mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6 tahun 2011 tentang

Rencana Tata Ruang (RTRW) Wilayah Kota Madiun tahun 2010-2030. Dalam

perda tersebut terdapat lahan pertanian berkelanjutan yang dilarang untuk

dialihfungsikan, yakni seluas 444 Ha hingga tahun 2030. Adapun, wilayah

yang ditetapkan untuk pengembangan kawasan pertanian tanaman pangan

(sawah) sebagai lahan pertanian berkelanjutan, terdapat di daerah Kelurahan

Kejuron, Pangongangan, Demangan, Kuncen, Josenan, Manguharjo, Kelun,

Tawangrejo, dan Rejomulyo.

USULAN TEKNIS

19
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Namun data dari BPS Kota Madiun menyatakan bahwa luas panen padi sawah

tahun 2018 jauh dibawah luas panen sawah pada tahun 2016. Penurunan

tersebut terjadi hingga 69% sehingga pada akhir tahun 2017, luas panen

sawah hanya mencapai 793 Ha.

Gambar Persentase Luas Lahan Sawah Menurut Kecamatan di Kota Madiun (hektar)

tahun 2017

Sumber Gambar : madiunkota.bps.go.id

Potensi lahan perkebunan yang ada di wilayah Kota Madiun, pemanfaatannya

masih digunakan untuk budidaya tanaman kelapa dan tebu. Data dari Dinas

Perkebunan Provinsi Jawa Timur mencatat bahwa luas tanaman tebu di kota

Madiun mengalami penurunan 22% pada tahun 2017. Data luas tanaman

perkebunan menurut jenis tanaman ditampilkan pada tabel berikut.

Tabel Luas Tanaman Perkebunan Menurut Jenis Tanaman di Kota Madiun

Luas Tanaman Perkebunan (Ha)


Tahun
Kelapa Tebu Lainnya

2016 54 126 8

USULAN TEKNIS

20
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

2017 54 98 8

Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur

Sedangkan untuk tingkat produksi tanaman perkebunan yang ada di Kota

Madiun cenderung menunjukan hasil yang sama pada tahun 2016 – 2017. Data

tersebut didapatkan dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur sebagaimana

Tabel berikut.

Tabel Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Jenis Tanaman di Kota Madiun

Produksi Tanaman Perkebunan (ton)


Tahun
Kelapa Tebu Lainnya

2016 28 715 1

2017 28 715 1

Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur

Pada potensi peternakan yang ada di Kota Madiun, terlihat bahwa

masyarakat banyak yang memelihara kambing dan domba sebagai hewan

ternaknya. Di tiga kecamatan yang ada, peternakan kambing dan domba

menunjukan tingkat populasi yang lebih tinggi dibandingkan ternak hewan

lainnya, seperti sapi perah, sapi potong, dan kerbau.


Tabel Populasi Ternak Menurut Kecamatan dan Jenis Ternak tahun 2017

Kecamatan Sapi Perah Sapi Potong Kerbau Kuda Kambing Domba

Manguharjo 21 35 8 - 1225 426

Taman - 71 - - 671 119

Kartoharjo - 191 - 4 1022 447


Total 21 297 8 4 2918 992
Sumber : Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan

Sedangkan untuk jenis ungags, peternakan ayam potong dan itik adalah yang

paling banyak berada di tiga kecamatan. Khusus peternakan ayam petelur dan

ayam pedaging berada di kecamatan Taman.

Tabel Populasi Unggas Menurut Kecamatan dan Jenis Unggas tahun 2017

USULAN TEKNIS

21
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Kecamatan Ayam kampung Ayam Ayam Pedaging Itik Petelur

Manguharjo 19190 - - 3094

Taman 24403 2100 16000 1313

Kartoharjo 19824 - - 1838

Total 63417 2100 16000 6245

Sumber : Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan

B1.7 POTENSI PENGEMBANGAN WILAYAH KOTA MADIUN

1. Kawasan Strategis Pertumbuhan Ekonomi

A. Potensi

1) Berkembangnya pusat-pusat perdagangan dan jasa yang

memberikan pelayanan skala regional di Jalan Soekarno Hatta-

Jalan Pahlawan dan Jalan S. Parman.

2) Terdapat pusat kegiatan industri di sekitar Jalan Basuki Rahmad

meliputi Pabrik Gula Redjo Agung, PT Inka serta industri

pengolahan lainnya yang tersebar di Kota Madiun.

B. Prospek Pengembangan

Pengembangan kegiatan perdagangan jasa baru di luar wilayah Pusat

Kota Madiun

1) Pengembangan potensi wisata Kota (wisata belanja), wisata

pendidikan (Industri Kereta Api, Industri Gula maupun industri

pengolahan), serta wisata budaya (sebagai sentra wisata budaya

Jawa Timur).

2. Kawasan Strategis Sosial Budaya

A. Potensi

1) Terdapat bangunan-bangunan peninggalan Belanda yang memiliki

nilai arsitektur tinggi.

USULAN TEKNIS

22
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

2) Terdapat tempat-tempat sakral yang dihormati oleh masyarakat

Kota Madiun seperti Makam Kuncen yang merupakan makam

pendiri Kota Madiun.

3) Terdapat monumen, sumber air maupun bangunan kuno lainnya

yang memiliki nilai sejarah di Kota Madiun sebagai aset budaya.

B. Prospek Pengembangan

1) Konservasi dan preservasi bangunan-bangunan kuno.

2) Menjadikan aset budaya tersebut sebagai potensi pariwisata

budaya.

3. Kawasan Strategis Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup

A. Potensi

1) Kawasan sekitar Kali Madiun sebagai bagian dari wilayah sungai

Bengawan Solo, memiliki fungsi vital bagi keberlangsungan hidup

masyarakat.

2) Terdapat beberapa mata air di Kota Madiun yang dimanfaatkan

sebagai sumber utama air bersih maupun air minum di Kota Madiun.

3) Terdapat potensi Ruang Terbuka Hijau meliputi makam, lapangan,

dan taman serta hutan kota.

B. Prospek Pengembangan

Rencana pengembangan Hutan Kota di 11 titik di Kota Madiun.

Pengembangan RTH sungai yang difungsikan sebagai taman aktif

maupun non aktiv sebagai kawasan sempadan sungai. Pembangunan

embung di daerah Pilangbango yang digunakan untuk menampung air

hujan untuk mencegah banjir.

B1.8 KONDISI WILAYAH RAWAN BENCANA KOTA MADIUN

Bencana yang terjadi merupakan bencana banjir dan kebakaran. Kawasan

banjir biasa terjadi di Kelurahan Kelun dan Kelurahan Rejomulyo Kecamatan

Kartoharjo. Ini terjadi apabila hujan deras atau turun sedikit lama dikawasan

USULAN TEKNIS

23
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

hulu sungai di Gunung Wilis. Sedangkan bencana kebakaran justru sering

terjadi menimpa fasilitas-fasilitas yang tergolong besar, misalnya Pasar

Besar Madiun yang mengalami kebakaran pada bulan Oktober 2008, serta

kebakaran yang menimpa toko meubel terkenal di Kota Madiun yaitu Toko

Megah Jati di Jl. Agus Salim pada bulan Pebruari 2009.

Banjir pernah terjadi di Kecamatan Kartoharjo di wilayah kelurahan

Rejomulyo dan Kelurahan Kelun. Daerah Rejomulyo sejajar dengan sungai

Terate Timur dan Sono sehingga ketika terjadi hujan dan air sungai meluap

maka terjadilah banjir karena air masih tergenang di daratan dan tidak

mengalir ke Sungai.

Untuk daerah di Kelurahan Kelun banjir terjadi di perumahan Kartoharjo

Indah karena terletak di daerah pertemuan antara anak sungai kali Sono dan

kali terate timur serta kali terate Barat. Letak perumahan Kartoharjo indah

terletak di daerah yang datar dengan kriteria topografi 0-2 %, sehingga

ketika volume air yang tertampung disungai tersebut tidak sesuai dengan

kapasitasnya, maka air sungai akan meluap ke daratan seperti yang terjadi di

Perumahan Kartoharjo Indah.


Bencana Banjir Kota Madiun tahun 2009

Sumber : BPBD Kota Madiun Tahun 2009

Selain bencana banjir, kurang maksimalnya fungsi dari drainase kota juga

menimbulkan masalah lain, yaitu adanya genangan-genangan air bila hujan

turun. Hampir diseluruh wilayah Kota Madiun terdapat genangan air bila

USULAN TEKNIS

24
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

hujan, namun ada beberapa titik lokasi genangan tersebut yang tinggi. Daerah

yang rawan genangan air umumnya berada di pusat kota, yaitu antara lain

Aloon-aloon kota dan Jl. Pahlawan. Pada umumnya genangan yang terjadi di

Kota Madiun selain disebabkan oleh curah hujan yang cukup tinggi juga

disebabkan elevasi muka air Kali Madiun umumnya lebih tinggi dari elevasi

muka tanah di sekitar sungai. Lokasi genangan dapat dilihat pada tabel

dibawah ini.
Tabel Genangan diota Madiun Tahun 2009

Luas Lama Genangan Kedalaman


Lokasi Genangan
(Ha) (Jam) (Cm)
Nambangan Kidul 9 4 30-40
Nambangan Lor 18 3 30-70
Kartoharjo 17 8 30-60
Madiun Lor 12 7 20-50
Patihan 11 8 30-60
Mangunharjo 11 3 20-50
Winongo 10 3 20-50
Tawangrejo 20 4 30-50
Oro-oro Ombo 20 5 30-60
Sogaten 15 4 30-60
Sumber : Rencana Tata Ruang (RTRW) Wilayah Kota Madiun tahun 2010-2030.

B1.9 KONDISI DEMOGRAFI KOTA MADIUN

1) Demografi Kota Madiun

Jumlah penduduk Kota Madiun tahun 2021 berdasarkan hasil registrasi

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Madiun adalah sebanyak

201.452 jiwa. Dengan komposisi jumlah penduduk laki-laki sebanyak

98.480 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 102.972 jiwa.

Sedangkan jumlah Kepala Keluarga di Kota Madiun sebanyak 72.272 KK

tersebar di tiga wilayah kecamatan.

Tabel Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan Tahun 2021

No Kecamatan Laki-laki Perempuan Total

USULAN TEKNIS

25
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

1 Mangunharjo 29.307 30.681 59.988

2 Taman 42.067 43.939 86.006

3 Kartoharjo 27.106 28.352 55.458

Jumlah 98.480 102.972 201.452


Sumber : Dinas Dukcapil Kota Madiun

Tabel Jumlah Kepala Keluarga (KK) Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan
Tahun 2021

No Kecamatan Laki-laki Perempuan Total

1 Mangunharjo 15.993 6.314 22.307

2 Taman 22.321 7.876 30.188

3 Kartoharjo 14.668 5.109 19.777

Jumlah 98.480 102.972 201.452


Sumber : Dinas Dukcapil Kota Madiun

Grafik Pertumbuhan Penduduk Tahun 2017 s.d 2021

Sumber : Dinas Dukcapil Kota Madiun

2) Tingkat Kemiskinan Kota Madiun

Pada Bulan Maret 2020 tercatat tingkat kemiskinan di jawa timur

sebanyak 4.4191 juta jiwa dengan prosentase 11.09% dan juga

USULAN TEKNIS

26
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Perkembangan jumlah penduduk miskin kota Madiun pada bulan Maret

2020 tercatat jumlah penduduk miskin di kota madiun sebanyak 8.83 ribu

jiwa dengan prosentase 4.98%. Lebih jelasnya dapat di lihat pada gambar

dibawah ini:
Gambar Profil Kemiskinan Kota Madiun 2020

Sumber : BPS Kota Madiun Tahun 2020

3) Tingkat Pengangguran Kota Madiun

USULAN TEKNIS

27
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Pengangguran Terbuka atau sering juga disebut pengangguran penuh

adalah jumlah penduduk usia kerja yang sedang mencari pekerjaan, atau

sedang mempersiapkan usaha, atau merasa tidak mungkin mendapatkan

pekerjaan, atau sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah perbandingan antara jumlah

pengangguran dengan jumlah angkatan kerja. Angkatan kerja adalah

penduduk yang aktif secara ekonomi, yaitu mereka yang bekerja dan

penganggur. Sedangkan yang termasuk bukan angkatan kerja adalah

penduduk usia kerja yang melakukan kegiatan sekolah, mengurus rumah

tangga dan lainnya. Kegunaan dari indikator pengangguran terbuka ini

baik dalam satuan unit (orang) maupun persen berguna sebagai acuan

pemerintah bagi pembukaan lapangan kerja baru.


Gambar Ketenagakerjaan Kota Madiun

Gambar Angkatan Kerja Kota Madiun

USULAN TEKNIS

28
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Sumber : BPS Kota Madiun tahun 2021

Gambar Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kota Madiun

B1.10 IPM (INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA) KOTA MADIUN

USULAN TEKNIS

29
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian pembangunan

manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran

kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar.

Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat; pengetahuan, dan

kehidupan yang layak. Untuk dapat lebih jelas mengenai data IPM kota

Madiun dapat dilihat dibawah ini.


Gambar IPM Kota Madiun

Sumber : BPS Kota Madiun Tahun 2021


B1.11 Aspek Pelayanan Umum

1. Pendidikan

USULAN TEKNIS

30
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Pendidikan merupakan suatu sistem yang diciptakan bagi siswa untuk

dapat menempuh beberapa tingkatan pada jenjang sekolah

kependidikan. Terdapat proses dalam pembelajaran yang diterima oleh

siswa, agar dapat mencapai tujuan belajar seperti memiliki pengetahuan

dan wawasan. Proses pembelajaran di kelas dapat berlangsung dengan

baik karena adanya sarana dan prasarana sekolah, sehingga penting bagi

sekolah untuk adanya pengadaan dan perawatan kondisi ruang kelas.

Dari table dibawah ini kita dapat melihat sarana dan prasarana

pendidikan yang ada di Kota Madiun.


Tabel Jumlah Sekolah dan Perguruan Tinggi di Kecamatan kota Madiun

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Madiun

2. Kesehatan Kota Madiun

Kesehatan merupakan bagian penting dari kesejahteraan masyarakat.

Kesehatan juga merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia

disamping sandang, pangan, dan papan. Dengan berkembangnya

pelayanan kesehatan dewasa ini, memahami etika kesehatan merupakan

bagian penting dari kesejahteraan masyarakat. Namun dalam kehidupan

kita tentu tidak lepas dari masalah kesehatan. Oleh sebab itu sangat

dibutuhkan sarana dan prasarana penunjang kesehatan di Kota Madiun,

berikut ini sarana dan prasarana penunjanga kesehatan di Kota Madiun

Yaitu :
Tabel Jumlah Sarana Kesehatan di Kota Madiun

USULAN TEKNIS

31
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Sumber: Data BPS Kota Madiun

Selain sarana dan prasaran, Tenaga medis kesehatan juga sangat

dibutuhkan di Kota Madiun. Berikut data BPS Kota Madiun mengenai

Jumlah tenaga medis dapat dilihat ditabel dibawah ini.

Tabel Jumlah Tenaga Medis, Farmasi dan Ahli Gizi di Kota Madiun

Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dokter Perawat Bidan Farmasi Ahli Gizi

Puskesmas di Kecamatan
8 16 14 13 3
Manguharjo

Puskesmas di Kecamatan Taman 8 18 28 13 7

Puskesmas di Kecamatan
11 21 18 11 3
Kartoharjo

Rumah Sakit 443 954 187 112 40

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 87 60 20 209 -

Sumber: Data BPS Kota Madiun

3. Jalan di Kota Madiun

Pembangunan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang merupakan

salah satu dari bentuk pembangunan fisik yang diamanatkan dalam

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Pembangunan fisik sangat menentukan pembangunan sosial dan ekonomi

suatu daerah, karena multiplier effect yang diciptakan sangatlah besar

dan berkelanjutan. Pembangunan fisik dapat membuka keterisolasian

suatu wilayah, dan apabila didukung penataan ruang yang sesuai

USULAN TEKNIS

32
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

peruntukannya, maka dapat memaksimalkan investasi sehingga

perekonomian daerah dapat berkembang.


Tabel Panjang Jalan kota Menurut Kondisi Jalan di Kota Madiun (km),

2017-2019

Kondisi Jalan 2017 2018 2019


Catatan : Tidak
mencakup jalan Baik/Good 400,700 397,480 405,540
negara dan jalan
Sedang/Moderate 26,190 31,520 26,250
propinsi
Rusak/Damage 5,910 1,470 -

Rusak Berat/Severely Damage - 2,625 1,305

Jumlah/Total 432,800 433,095 433,095


Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Madiun

4. Distributor dan Suplier Bahan Bangunan Kontruksi di Kota Madiun

1) Besi Logam Jaya

Alamat : Jl. Panglima Sudirman No.230, Pandean, Taman, Kota

Madiun, Jawa Timur 63133, Indonesia

2) Toko Besi Maju

Alamat : Jl. Cokroaminoto No.28, Kejuron, Taman, Kota Madiun,

Jawa Timur 63133, Indonesia. Telepon: (0351) 471146

3) TB. Tiga Jaya

Alamat : JL Kolonel Marhadi, No. 81-83, Nambangan Lor, Madiun,

Kota Madiun, Jawa Timur 63129, Indonesia

Telepon: (0351) 455123

4) UD. Supari Toko Besi & Bahan Bangunan

Alamat : Jl. Mundu No.212, Sugihwaras, Saradan, Madiun, Jawa

Timur 63155, Indonesia

5) CV. Gama Sakti Mandiri

Alamat : Jl. Soekarno - Hatta, Demangan, madiun, Kota Madiun,

USULAN TEKNIS

33
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Jawa Timur 63136, Indonesia

Telepon: (0351) 2811080

6) PT. Tirta Kencana Tatawarna.

Alamat : JL. Raya Nglames, Km. 57, Nambangan Lor, Madiun, Kota

Madiun, Jawa Timur 63129, Indonesia

Telepon: (0351) 462938

7) PT. Bumi Pembangunan Pertiwi

Alamat : Jl. Raya Nglames KM.5, Tiron, Kec. Madiun, Madiun, Jawa

Timur 63151, Indonesia. Telepon: (0351) 452282

8) Anugerah Keramik

Alamat : JL. H Salim No.192, Pandean, Taman, Kota Madiun, Jawa

Timur 63129, Indonesia. Telepon: (0351) 456417

9) CV . Jati Mekar.

Alamat : Jl. Sari Mulya No.43, Rejomulyo, Kartoharjo, Kota Madiun,

Jawa Timur 63111, Indonesia. Telepon: (0351) 451787

10)PT . Bengawan Readymix

Alamat : Jl Jend Basuki Rachmad,Sukasari,Kartoharjo, Madiun,

Indonesia, Telepon : 0351 491491, 0351 491492

B1.12 Gaya Arsitektur dan Ornamen Pada Bangunan Bersejarah Kota Madiun

Rumah Dinas Bakorwil menjadi salah satu bangunan peninggalan bangsa

Belanda yang penting di Kota Madiun karena merupakan penghubung

pemerintahan kota dengan provinsi. Lokasi rumah Dinas Bakorwil yang

terletak pada salah satu jalur utama Kota Madiun, yaitu merupakan kawasan

pusat pertokoan dan pemerintahan menjadikannya salah satu ikon penting di

kawasan tersebut. Rumah Dinas Bakorwil yang telah berusia lebih dari 100

tahun ini mencerminkan langgam arsitektur kolonial Belanda Indische

Empire Style yang terlihat megah dan mewah.

USULAN TEKNIS

34
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Fasade bangunan yang mengalami perubahan sedikit demi sedikit mulai

mengaburkan karakter visual dari gaya bangunan. Karakter visual menjadi

ciri khas dari suatu objek arsitektur untuk membedakannya dari objek

arsitektur yang lainnya. Fasade bangunan rumah dinas Bakorwil telah

mengalami beberapa perubahan, namun perubahan yang terjadi dapat

diidentifikasi sehingga dapat diketahui wujud fasade asli bangunan.

Perubahan yang paling banyak terjadi terletak pada fasade sisi utara dan

selatan. Perubahan yang terjadi diakibatkan oleh perubahan denah

bangunan.
Gambar Perubahan denah bangunan rumah dinas Bakorwil

(a) Rekonstruksi Denah Awal Bangunan (b) Denah tahun 2014

Sumber : Penelitian Pipiet,dkk tahun 2014. Karakter Visual Fasade Bangunan


Kolonial Belanda Rumah Dinas Bakorwil Kota Madiun

Pada awalnya fasade sisi barat dan timur bangunan memiliki bentuk yang

simetris mengikuti bentuk denah yang simetris. Namun perubahan denah

pada bangunan berdampak cukup signifikan pada fasade sisi barat.

USULAN TEKNIS

35
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Perubahan yang terjadi pada fasade sisi timur bangunan relatif kecil

dibandingkan dengan fasade sisi barat.

Gambar Bentuk simetris fasade pada sisi barat dan timur bangunan pada awal
pembangunan

Sumber : Penelitian Pipiet,dkk tahun 2014. Karakter Visual Fasade Bangunan

Perubahan fasade yang terjadi pada sisi utara dan selatan bangunan

berdampak pada perubahan jenis pintu yang digunakan. Selain itu jenis

balustrade mengalami perubahan pada sisi utara bangunan. Namun

USULAN TEKNIS

36
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

perubahanperubahan yang terjadi dapat diidentifikasi sehingga dapat

diketahui bentuk asli dari fasade bangunan dapat dilihat pada gambar

dibawah ini.

Bentuk simetris fasade pada sisi barat dan timur bangunan

Sumber : Penelitian Pipiet,dkk tahun 2014. Karakter Visual Fasade Bangunan

Selain menunjukkan langgam Indische Empire Style berdasarkan komposisi

yang simetris pada bangunan, karakter visual rumah Dinas Bakorwil juga

dibentuk oleh adanya elemenelemen visual yang terdiri dari atap, dinding

eksterior, balustrade, kolom, pintu dan jendela, dengan uraian sebagai

berikut:

1. Atap

USULAN TEKNIS

37
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Bentuk atap pada bangunan terdiri dari tiga jenis yang merupakan

kombinasi enam konstruksi atap perisai atau limasan dengan atap datar

pada teras dan pendopo dan atap.


Jenis atap bangunan rumah dinas Bakorwil

2. Dinding Eksterior

Dinding bangunan rumah Dinas Bakorwil secara keseluruhan

menggunakan dinding batu bata merah dan diplester. Ada dua jenis

ketebalan dinding yang digunakan, untuk dinding yang masih asli

peninggalan kolonial Belanda adalah dinding satu bata ± 30 cm sedangkan

dinding tambahan atau dinding baru yang digunakan untuk penambahan

masa dan ruang bangunan baru adalah dinding pasangan setengah bata ±

15 cm. Dinding setengah bata digunakan pada masa bangunan baru, yaitu

km/wc, dapur dan ruang kesekretariatan pada sisi selatan bangunan.

Dinding eksterior bangunan utama merupakan dinding bata berukuran

satu bata dan diplester. Dinding eksterior bangunan ini tidak memiliki

USULAN TEKNIS

38
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

ornamen hanya dinding bata polosan. Dinding eksterior bangunan

memiliki tekstur yang halus.


Gambar Kondisi dinding eksterior bangunan rumah dinas Bakorwil

3. Balustrade

Balustrade atau pagar pembatas pada bangunan rumah Dinas Bakorwil

Kota Madiun terdapat pada serambi. Balustrade mengelilingi serambi

utara hingga selatan. Warna yang digunakan pada balustrade ini adalah

coklat tua dan material yang digunakan adalah besi. Ada tiga jenis

balustrade pada bangunan rumah dinas Bakorwil namun hanya satu jenis

balustrade yang diperkiraan peninggalan dari kolonial Belanda.

Balustrade peninggalan kolonial Belanda memiliki bentuk sulur tanaman

dengan ketinggian balustrade 77,5 cm dengan ornamen bunga pada

bagian tengah sedangkan balustrade kedua merupakan papan kayu yang

diperkirakan penggunaannya untuk menggantikan balustrade asli

peninggalan Kolonial Belanda yang telah rusak.

USULAN TEKNIS

39
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

4. Pintu

Pintu adalah salah satu elemen yang penting pada fasade bangunan. Pada

bangunan rumah Dinas Bakorwil tidak memiliki banyak jenis pintu

Kolonial Belanda. Pada fasade bangunan hanya menggunakan dua jenis

pintu. Jenis pintu yang mendominasi pada fasade bangunan adalah pintu

jenis krepyak sesuai dengan perkembangan arsitektur abad ke-20. Jenis

pintu ini terletak pada fasade sisi utara, timur dan selatan bangunan

sedangkan pada fasade sisi barat bangunan menggunakan pintu dengan

jenis kayu yang dipadu dengan kaca. Setelah terjadi penambahan ruang

pada serambi bangunan berdampak pada tatanan dan jumlah pintu pada

fasade.

Pintu jenis pertama berupa pintu kayu yang dipadu dengan kaca memiliki

ukuran pintu yang sangat besar yaitu 0,8x3,5 meter. Ciri yang menonjol

pada pintu, yaitu penggunaan material kaca yang disusun secara vertikal.

Pada pintu terdiri dari 3 kaca bening dengan ukuran 0,52 x 0,67 meter.

Saat ini pada pintu kaca terdapat gorden berwarna merah yang

menghiasi bagian depan pintu.

USULAN TEKNIS

40
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

B1.13 Rumah Adat Jawa Timur

1. Jenis- Jenis Rumah Adat Jawa Timur

Rumah adat Jawa Timur hampir sama dengan rumah adat di Jawa lainnya.

Jenis rumah paling terkenal adalah rumah dengan konsep Joglo.

Sinkretisme agama dan kepercayan kejawen yang dianut masyarakat

turut menyumbang karakteristik dan keunikan bangunan.

Termasuk bentuk dan tata ruangnya yang terpengaruh oleh kepercayaan

masyarakat Jawa. Ada beberapa jenis rumah adat yang dapat Anda

temukan di Jawa Timur. Berikut adalah beberapa jenis rumah adat,

filosofi, dan juga pembagian ruang pada rumah adat di Jawa Timur.

Rumah adat Jawa Timur memang memiliki beberapa kesamaan dengan

rumah adat Jawa Tengah. Meski begitu, keduanya tetap memiliki ciri

khas dan nilai filosofis masing-masing. Di Jawa Timur, rumah adatnya

juga tersebar di berbagai daerah. Berikut ini adalah beberapa jenis

rumah adat yang bisa Anda temukan di Jawa Timur:

1. Rumah Joglo Jompongan dan Joglo Sinom

USULAN TEKNIS

41
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Rumah adat pertama yang sudah populer adalah rumah Joglo. Tak

hanya di Jawa Tengah saja, ternyata Jawa Timur juga memiliki rumah

adat ini. Joglo di Jawa Timur ada beberapa macam, yang paling

terkenal adalah rumah Joglo Jompongan dan Sinom. Desain di setiap

rumah memiliki keunikan masing-masing. Bangunan dengan bentuk limas

ini dibangun dengan bahan dasar kayu jati. Di dalam rumah tersebut,

ruang-ruang dibagi sesuai fungsinya. Rata-rata setiap rumah Joglo

memiliki area khusus, seperti senthong, yang dibagi menjadi senthong

kiwa, senthong tengen, dan senthong tengah.

Dalam pembangunannya juga dibuat saka guru atau tiang penyangga

dan juga bebatur, yang dibuat dengan posisi tanah lebih tinggi dari

sekitarnya. Bebatur ini menjadi cermin dari keharmonisan alam dan

manusia, juga antara manusia satu dengan manusia lainnya. Lalu untuk

pondasi rumah Joglo lebih berkaitan erat dengan kepercayaan

kejawen yang masih dianut masyarakat.

Bagi masyarakat, Joglo Jompongan lebih dikenal sebagai dasar dari

rumah adat Joglo. Bentuknya lebih mengarah ke bujur sangkar, dan

memiliki pengerat di dua bagian. Semantara untuk Joglo Sinom, sudah

lebih berkembang lagi. Rumah ini dibangun dengan konsep teras yang

USULAN TEKNIS

42
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

mengeliling, kemudian setiap sisinya dibuat bertingkat lebih tinggi.

Joglo Sinom juga memiliki ketentuan jumlah penyangga, yaitu 36 pilar,

di mana 4 di antaranya dijadikan sebagai pilar utama atau saka guru.

2. Rumah Adat Joglo Situbondo

Selain kedua Joglo di atas, masih ada rumah Joglo Situbondo.

Sebenarnya hanya penyebutannya saja yang berbeda. Secara umum

ketentuan bangunan dan bentuknya hampir serupa. Joglo ini memiliki

bentuk limas atau dara gepak. Material utamanya pun sama, yaitu

kayu jati. Lalu yang menjadi keunikan dari rumah adat satu ini adalah

kepercayaan Kejawen yang berakar pada sinkretisme jadi lambang

rumah adat satu ini. Dalam tata ruang Joglo Situbondo,

menggambarkan keharmonisan antar sesama manusia dan dengan

lingkungan. Bangunan dibagi menjadi beberapa area, seperti pendopo

dan bagian inti rumah yang terdiri dari senthong tengen untuk dapur

dan gudang, senthong kiwa untuk area kamar tidur, dan senthong

tengah sebagai tempat menyimpan benda pusaka dan berharga

lainnya.

Kemudian pondasi rumah, jumlah saka yang dipakai, bebatur rumah,

juga ornamen atau hiasan yang menggambarkan kepribadian dari

masyarakat sekitar. Saat hendak masuk ke rumah Joglo Situbondo,

Anda akan melihat makara atau selur gulung. Pintu dengan ukiran

USULAN TEKNIS

43
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

semacam itu menjadi penanda yang diyakini masyarakat bahwa hal-hal

negatif tidak dapat masuk rumah dengan makara tersebut. Selain

rumah Joglo Situbondo, masih ada rumah Joglo lain yang bisa

ditemukan di Jawa Timur, seperti Joglo Hageng dan Joglo Pengrawit.

3. Rumah Adat Osing

Selanjutnya ada rumah adat Osing yang bisa Anda temukan saat

berkunjung ke Banyuwangi. Rumah ini memiliki beberapa jenis, yaitu

Baresan, Crocogan, dan Tikel Balung. Ketiganya dibedakan

berdasarkan rab atau jumlah bidang atapnya. Baresan memiliki 4 rab,

lalu Crocogan memiliki 2 rab, dan Tikel Balung memiliki 4 rab.

Untuk pembagian ruangnya, ketiganya sama saja. Rumah akan dibagi

menjadi empat area, yakni pembatas atau hek/baleh, teras atau

ampet, ruang tengah atau jerumah, dan dapur atau pawon. Rumah

Osing biasanya masih berlantai tanah, dengan atap genting dari

gerabah.

4. Rumah Adat Suku Tengger

USULAN TEKNIS

44
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Keempat ada rumah adat suku tengger yang terkenal dengan keunikan

bentuk atapnya. Atap rumah suku tengger memiliki bentuk meruncing

dan meninggi yang menumpuk ke atas. Dengan bubungan yang tinggi,

rumah adat ini dikenal hanya memiliki 1-2 jendela saja. Lalu di bagian

depan rumah pasti ada bale-bale atau tempat untuk duduk-duduk atau

bersantai. Kemudian, material utama yang dipakai untuk membangun

rumah adalah berbagai jenis papan dan kayu.

Pada umumnya, masyarakat Suku Tengger yang berada di wilayah

gunung Bromo ini akan membangun rumah secara berdekatan. Jadi

biasanya konsep pembangunan rumah di sana tampak tidak teratur,

satu rumah dengan lainnya saling berdekatan dan bergerombol.

Pemisah antar rumah hanya sepetak jalan bagi pejalan kaki saja.

Adapun tujuan dari konsep tersebut tidak lain adalah untuk menghalau

angin kencang dan cuaca buruk. Selain menjaga setiap rumah dari

terpaan angin hal ini juga menunjukkan solidaritas masyarakat yang

tinggi. Seperti dalam membangun rumah, mereka telah memikirkan

orang lain di sekitarnya.

5. Rumah Adat Dhurung

USULAN TEKNIS

45
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Rumah adat Jawa Timur satu ini cukup berbeda dengan rumah adat

lainnya. Sebab pondasi yang dipakai berbentuk gubug. Lalu bagian

atapnya terbuat dari rumbai daun pohan atau dheun. Rumah adat ini

biasa terletak di samping-samping ladang, dan dijadikan sebagai

tempat istirahat setelah bekerja di ladang. Selain di samping ladang,

dhurung juga biasa dibangun di depan rumah dengan ukuran kecil

sampai sedang.

Selain untuk istirahat, tempat ini juga dimanfaatkan untuk

bersosialisasi dengan para tetangga, sekaligus menjadi tempat

mencari jodoh. Apabila dhurung ini dibangun dengan ukuran besar,

maka tempat ini juga dijadikan sebagai penyimpan padi.

6. Rumah Adat Limasan Lambang Sari

Selanjutnya ada rumah adat Limasan Lambang Sari. Sesuai dengan

namanya, rumah ini memiliki bentuk limas atau persegi panjang.

USULAN TEKNIS

46
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Lambang Sari ini memiliki keunikan tersendiri, di mana konstruksi

atapnya dibuat serupa balok penyambung.

Untuk tiang rumahnya ada sebanyak 16 buah dengan atap empat sisi.

Apabila Anda memperhatikan, ada satu bubungan kuat yang

menghubungkan keempat sisi atap tersebut. Lalu pondasinya

berbentuk umpak dengan alas tiang dari batu, dan ada purus di

tengah tiang bawah sebagai pengunci tiang bangunan.

Filosofi Rumah Adat Jawa Timur

Rumah Adat Jawa Timur terdiri dari banyak jenis. Rumah-rumah adat di

sana lebih banyak berbentuk limasan atau dara gepek dengan konsep

Joglo. Material yang umumnya dipakai adalah kayu, terutama kayu jati.

Rumah Joglo ini menjadi lambang dari bentuk atapnya yang seperti

gunungan.

Dalam kehidupan masyarakat Jawa, gunung menjadi tempat sakral dan

memiliki kedudukan yang tinggi. Sebab masyarakat percaya bahwa gunung

menjadi tempat tinggal para dewa. Maka dari itu, bentuknya dituangkan

dalam bentuk atap rumah yang biasa disebut Tajug. Selain bagian atap,

masih ada banyak makna filosofis pada bangunan adat di sana. Mulai dari

bagian serambi yang desainnya mirip pendopo. Serambi ini dibuat sangat

luas, bahkan bisa lebih dari setengah luas rumah. Di kehidupan

masyarakat dulu, pendopo atau serambi memang dibuat dengan ukuran

yang besar, sebab biasa dipakai untuk menerima tamu banyak dalam

beberapa acara adat masyarakat.

Kemudian, masyarakat juga lebih memilih material bangunan yang

memanfaatkan sumber daya alam. Kebanyakan masyarakat Jawa Timur,

termasuk para leluhur jaman dulu banyak mempercayakan bangunannya

pada kayu jati. Joglo Situbondo, salah satu yang menjadikan kayu jati

USULAN TEKNIS

47
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

sebagai bahan baku utama bangunan. Selain kayu jati, masih banyak kayu

lain yang dimanfaatkan. Seperti dengan memanfaatkan kayu dari pohon

kelapa untuk menjadi pelengkap struktur rumah. Masyarakat juga

memanfaatkan anyaman bambu untuk dinding rumah. Lalu bagian atas

sudah ada beberapa rumah yang memakai genteng dari tanah liat. Selain

itu, beberapa rumah juga memakai anyaman dari daun kelapa sebagai

penutup atap. Rumah adat Jawa Timur memiliki ciri khas ukiran pada

pintu. Ciri khas ini juga menjadi salah satu lambang kepercayaan

masyarakat terhadap leluhur. Di mana mereka percaya bahwa dengan

memberikan ukiran pada pintu rumah akan terhindar dari hal-hal negatif.

Bagian-bagian Ruang dalam Rumah Adat Jawa Timur

Salah satu fitur yang menjadi ciri khas rumah adat Jawa Timur adalah

adanya pembagian ruang. Berbagai ukiran dan hiasan yang dipasang di

dinding, atap, dan juga pada pondasi juga memiliki makna tersendiri.

Kekayaan filosofi rumah adat Jawa Timur memang cukup kental. Nah,

jika ingin tahu pembagian ruang-ruang pada rumah adat di sana beserta

fungsinya, berikut ulasannya:

1. Emperan

Rumah adat di Jawa Timur pasti memiliki emperan, yang menjadi

penghubung antara ruang Pringgitan dengan Omah. Emperan ini

berbeda dengan pendopo. Emperan biasanya dipakai untuk menerima

tamu, jadi di sana akan disediakan kursi dan meja.

Selain sebagai tempat menerima tamu, juga biasa dipakai untuk

bersantai bersama keluarga dan tetangga. Adanya emperan ini

sekaligus menjadi perekat antar anggota keluarga.

2. Pendopo

USULAN TEKNIS

48
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Bagian kedua dari rumah adat Jawa Timur adalah Pendopo. Istilah ini

biasanya dipakai oleh rumah-rumah Joglo. Area atau tempatnya

memang dibuat luas dan diletakkan di bagian depan rumah.

Hampir sama dengan emperan, Pendopo juga dijadikan tempat

menerima dan menjamu tamu. Selain itu, Pendopo juga dijadikan

sebagai balai pertemuan masyarakat, baik untuk berdiskusi, maupun

bermusyawarah dan bermufakat. Pendopo dipilih karena dapat

menampung banyak orang.

3. Pringgitan

Pembagian ruang ketiga adalah Pringgitan, yaitu penghubung antara

pendopo dengan rumah dalam. Bagian ini biasa dipakai oleh

masyarakat sebagai tempat melakukan pertunjukan wayang kulit.

Wayang dalam bahasa Jawa disebut dengan pringgit. Sehingga

kemudian muncullah kata Pringgitan.

4. Omah nJero

Omah nJero menjadi ruang utama dalam rumah adat Jawa Timur.

Tempat ini dijadikan tempat berkumpulnya anggota keluarga, baik

untuk bersantai maupun bercengkrama bersama. Selain omah njero,

masih ada omah mburi dan omah dalem ageng.

5. Senthong Kiwa

Selanjutnya ada senthong kiwa atau kamar sebelah kiri. Ruangan ini

biasanya ada di rumah Situbondo, yang menunjukkan ruangan di

sebelah kiri. Di sinilah ada yang namanya dempil, atau kamar tidur

untuk orang tua. Ruang ini menjadi ruang yang dihubungkan dengan

ruang belakang. Umumnya, di sini orang-orang akan membuat

kerajinan.

6. Senthong tengah

USULAN TEKNIS

49
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Sama dengan namanya, senthong merupakan satu ruangan yang ada di

bagian tengah. Masyarakat Situbondo yang umumnya menyebut ruang

ini sebagai senthong tengah. Bagi masyarakat, tempat ini cukup

sakral. Namun seperti ruang lainnya, akan ada tempat tidur di

senthong.

Zaman dulu masyarakat masih terpengaruh dengan ajaran Hindu dan

Budha. Maka dari itu, terdapat beberapa kepercayaan yang

ditunjukkan melalui adat dan kebiasaan. Senthong ini dulu akan selalu

diberi penerangan baik siang ataupun malam.

Tempat tidur pun akan dilengkapi dengan bantal dan guling, kemudian

cermin besar dipasang di bagian dinding lengkap dengan sisir yang

terbuat dari tanduk. Di bagian kamar tengah pula, akan ada ukiran

atau hiasan yang melambangkan pendidikan kerohanian.

7. Senthong tengen

Bagian ruang ketujuh rumah Joglo adalah senthong tengen, yang

merupakan ruang di bagian kanan jika dilihat dari arah pintu masuk.

Istiah senthong tengen memang sudah sering dipakai oleh

masyarakat Situbondo, Jawa Timur. Di ruangan inilah dapur,

pendaringan, dan juga gudang berada. Biasanya tempat ini juga yang

dipakai untuk menyimpan peralatan pertanian.

8. Gandhok

Bagian ruang terakhir pada rumah adat Jawa Timur adalah Gandhok.

Bangunan ini menjadi bagian paling belakang rumah yang dibuat

memanjang. Masyarakat biasa menggunakan tempat ini untuk

menyimpan barang atau bahan makanan.

USULAN TEKNIS

50
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

B1.14 Perkembangan Dan Penanganan Virus Covid 19 di Kota Madiun

USULAN TEKNIS

51
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

USULAN TEKNIS

52
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

B1.15 PROFIL TEMPAT KEGIATA

A. Kecamatan Mangunharjo kota Madiun

Kecamatan Manguharjo adalah wilayah kerja Camat Manguharjo sebagai

perangkat daerah Kota Madiun. Sesuai Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 3

Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, Kecamatan

merupakan perangkat daerah sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang

mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh Camat.

Kecamatan dibentuk dalam rangka meningkatkan koordinasi penyelenggaraan

pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat desa atau

sebutan lain dan kelurahan. Camat berkedudukan di bawah dan bertanggung

jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

USULAN TEKNIS

53
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Kantor Kecamatan Manguharjo beralamat di Jl. Gajah Mada no 20 Kota Madiun,

Kode Pos 63100.

Telephone : (0351) 463123, Fax (0351) 463123,

Website https : //kecamatan-manguharjo.madiunkota.go.id/

E-mail : kecamatanmanguharjo@gmail.com

PETA WILAYAH KECAMATAN MANGUHARJO

USULAN TEKNIS

54
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Kecamatan Manguharjo adalah satu dari 3 kecamatan di Kota Madiun. Terdiri

atas 9 kelurahan sebagai berikut:

1. Kelurahan Nambangan Kidul

2. Kelurahan Nambangan Lor

3. Kelurahan Manguharjo

4. Kelurahan Pangongangan

5. Kelurahan Winongo

6. Kelurahan Madiun Lor

7. Kelurahan Patihan

8. Kelurahan Ngegong

9. Kelurahan Sogaten

Luas wilayah Kecamatan Manguharjo meliputi 30,21% dari keseluruhan

wilayah Kota Madiun. Sedangkan di dalam Kecamatan Manguharjo sendiri,

kelurahan terluasnya adalah Kelurahan Winongo (2 km2), dan yang paling kecil

adalah Kelurahan Pangongangan (0,61 km2).

USULAN TEKNIS

55
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Kecamatan Manguharjo telah dilengkapi dengan dua Puskesmas sebagai

sarana pemeliharaan kesehatan warganya. Dua puskesmas tersebut masing-

masing adalah Puskesmas Mangu Harjo dan Puskesmas Patihan. Menurut

hasil Survei Potensi Desa (PODES) yang dilaksanakan pada tahun 2011, 2014

dan 2018, Kecamatan Manguharjo telah pula memiliki fasilitas SD, SMP,

SMA/SMK. Perguruan Tinggi juga tercatat ada di 2 kelurahan di Kecamatan

Manguharjo (hasil survei PODES 2018). Mayoritas penduduk Kecamatan

Manguharjo adalah muslim. Namun ada juga penduduk beragama Kristen,

Hindu Budha dan lainnya (Kong Hucu, aliran kepercayaan).

Kemiskinan tidak lagi dipahami hanya sebatas kemampuan ekonomi, tetapi

juga kegagalan memenuhi hak-hak dasar dan perbedaan perlakuan bagi

seseorang atau sekelompok orang dalam menjalani kehidupan secara

bermartabat. Hak-hak dasar yang diakui secara umum meliputi terpenuhinya

kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih,

pertanahan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, rasa aman dari perlakuan

atau ancaman tindak kekerasan dan hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan

sosial politik, baik bagi perempuan maupun laki-laki. Pengentasan kemiskinan

selalu menjadi prioritas utama dalam kebijakan pembangunan oleh

Pemerintah. Berbagai upaya nyata di berbagai bidang telah dilakukan oleh

Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Tingkat I maupun Pemerintah

Kabupaten/Kota demi tercapainya upaya pengentasan kemiskinan. Pemerintah

saat ini memiliki berbagai program penanggulangan kemiskinan yang

terintegrasi mulai dari program penanggulangan kemiskinan berbasis bantuan

sosial, program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan

masyarakat serta program penanggulangan kemiskinan yang berbasis

pemberdayaan usaha kecil, yang dijalankan oleh berbagai elemen pemerintah

baik pusat maupun daerah.

USULAN TEKNIS

56
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Garis Kemiskinan dan Penduduk Miskin di Kota Madiun Tahun 2010-2016

Sumber : BPS Kota Madiun tahun 2016.

Dari tabel diatas diperoleh gambaran bahwa persentase penduduk miskin di

Kota Madiun selama tahun 2012-2014 menunjukkan kecenderungan menurun.

Pada tahun 2012 jumlah penduduk miskin Kota Madiun sebesar 9.300 orang,

terus menurun menjadi 8.480 orang tahun 2014. Tetapi tahun 2015-2016,

jumlah penduduk miskin Kota Madiun mengalami kenaikan menjadi 8.550

orang di tahun 2015 dan 9.050 orang tahun 2016. Kenaikan ini disebabkan

adanya kenaikan garis kemiskinan akibat pengaruh inflasi. Garis kemiskian

Kota Madiun tahun 2010-2016 selalu mengalami kenaikan. Tahun 2011 angka

garis kemiskinan Kota Madiun sebesar 241.503 rupiah terus naik menjadi

376.956 rupiah di tahun 2016. Meskipun berbagai program telah

dilaksanakan oleh pemerintah, namun demikian berbagai kendala di lapangan

masih kerap dihadapi baik dari sisi pengelolaan maupun ketidaktepatan

sasaran.

B1.16 ISUE-ISUE RUSUN MBR KABUPATEN MADIUN

Pembangunan di Kota Pendekar tak hanya dilakukan di pusat kota. Pemerataan

pembangunan yang tengah dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, kini

menyasar kawasan makam China atau Bongpay yang berada di Jalan Hayam

Wuruk, Kelurahan/Kecamatan Manguharjo Kota Madiun.

USULAN TEKNIS

57
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Lokasi pembangunan Rusunawa III di Jalan Hayam Wuruk, Kecamatan


Manguharjo Kota Madiun.

Sumber : Lentera.com

Pembangunan Rusunawa III yang menggunakan sumber anggaran dari APBN

itu, diprioritaskan untuk warga yang selama ini tinggal di sekitar area makam

tersebut. Pun, keluarga yang sebelummya dimakamkan di kawasan tersebut

turut melakukan pemindahan makam. Untuk itu, Wali Kota Madiun, Maidi

mengapresiasi langkah warga ahli waris yang berperan aktif melakukan

pemindahan makam secara mandiri. “Targetnya pemindahan makam Januari

atau awal Februari selesai. Alhamdulillah ada ahli waris yang membongkar dan

memindahkan sendiri makam keluarganya. Kita juga sudah siapkan lokasi

pemindahan makam. Setelah nanti rata pembangunan rusunawa III segera

mulai,” ujar Maidi, usai kegiatan Rakor Forkopimda di Gedung GCIO.

Pembangunan yang ditargetkan selesai sebelum penghujung tahun 2022

tersebut, digadang-gadang akan memiliki tinggi enam lantai dan 70 unit

ruangan di dalamnya. Serta, secara kapasitas mampu menampung 200 orang

dengan tipe kamar 36. Pembangunan rusunawa yang dilakukan di lokasi

tersebut, merupakan salah satu upaya Pemkot Madiun untuk memutus mata

USULAN TEKNIS

58
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

rantai kemiskinan di Kota Pendekar. Pun, untuk memberikan kenyamanan

warga serta menjamin kesejahteraan warga Kota Madiun. “Kita buatkan

mereka tempat yang lebih bagus dan nyaman, identitas sudah kita kantongi

semua. Kalau ada sisa, masyarakat Kota Madiun yang belum tertampung bisa

menempati”, pungkasnya.

Dasar rencana pembangunan Rusunawa III Pemkot Madiun sebagai

berikut:

Undang-Undang No 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun

Undang-undang No II Tahun 2020 tentang Cipta Kerja

Peraturan Pemerintah No 13 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan

Rumah Susun

Peraturan Menteri PUPR No 1/PRT/M /2018 tentang Bantuan

Pembangunan dan Pengelolaan Rumah Susun

Peraturan Menteri PUPR No 1/PRT/M/2019 tentang Tata Cara

Pengajuan Usulan Pembangunan dan Pengelolaan Rumah Susun Khusus

pada Perguruan Tinggi dan Lembaga Pendidikan Keagamaan Berasrama

Peraturan Menteri PUPR No 19/PRT/M/2019 tentang Perubahan Atas

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor

USULAN TEKNIS

59
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

1/PRT/M/2018 tentang Bantuan Pembangunan dan Pengelolaan Rumah

Susun.

Pemkot Madiun dalam waktu dekat akan menyulap area kuburan Bong Chino

(Makam keturunan China) jadi hunian Rumah Susun Sewa (Rusunawa). Saat ini

Pemkot Madiun telah memulai tahapan-tahapan. Di antaranya sosialisasi.

"Betul jadi area kuburan Bong Cino yang berada di Jalan Hayam Wuruk

Kelurahan/Kecamatan Manguharjo akan kita sulap jadi hunian Rusunawa III

dan sudah kita sosialisasikan," ujar Wali Kota Madiun Maidi saat

dikonfirmasi, detikJatim, Jumat (21/1/2022).

Maidi memaparkan alasan menyulap area makam warga keturunan China

seiring semakin sempitnya lahan di perkotaan Madiun. Di samping itu Pemkot

Madiun ingin menunjang aktivitas warga lebih baik.

"Kenapa kita buat Rusunawa III dan lokasi di Bong Chino ini, karena semakin

tingginya nilai lahan dan terbatasnya lahan kota. Serta keterbatasan

kemampuan pemerintah kota dalam menyediakan prasarana dan sarana

permukiman untuk menunjang aktivitas penduduk sehari-hari. maka perlu

penyediaan hunian yang layak bagi masyarakat," tambahnya.

Menurut orang nomor satu di Kota Pecel, selain itu tujuan dibangunnya

Rusunawa III, seiring adanya potensi lahan pekerjaan cukup tinggi. Hal ini

akan menyebabkan munculnya daerah kantong-kantong permukiman yang

tidak layak huni (kumuh) di lahan-lahan yang seharusnya bisa dioptimalkan.

"Fenomena yang menjadi dasar penataan permukiman dengan penyediaan

rumah susun ini sebagai upaya dalam merelokasi kawasan hunian yang tidak

layak huni (Kumuh) menjadi layak huni untuk masyarakat berpenghasilan

rendah (MBR). Oleh karena itu perlu mengembangkan wilayah yang akan

dijadikan lokasi rusunawa,' terang Maidi. Dia menuturkan luas lahan kuburan

USULAN TEKNIS

60
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

bong Chino dengan total kurang lebih 188 makam adalah 19.838m² terdiri

dari dua Sertifikat Hak Pakai. Yakni dengan rincian Sertifikat Hak Pakai (HP)

No 63 dengan luas 10.000m² dan nomor 64 dengan luas 9.838 m².

"Luas lahan bong Chino hampir 20 ribu meter persegi dengan status hak

pakai. Terdapat makam yang total dari daftar ahli waris sekitar 188 dari

pengajuan semula oleh kelurahan ada 212," ungkapnya. Maidi meminta agar

proyek pembangunan Rusunawa tidak akan meninggalkan konflik dengan ahli

waris. Kuburan makam bong Chino terdapat bangunan rumah tinggal 60 KK.

"Kalau jumlah KK yang menempati Bong Chino saat ini ada 60 KK dengan

rincian 26 KK di utara ada 37 rumah dan 34 KK di selatan. Agar tidak konflik

sudah kita laksanakan sosialisasi, yang sudah tangal 11 Oktober sampai 30

November 2021," imbuhnya.

Lebih lanjut, Maidi mengungkapkan sebelumnya Pemkot Madiun sudah

membangun rusunawa tahap I dan II berlokasi di Kelurahan Nambangan Lor

Kecamatan Manguharjo. Gedung rusunawa tahap I dan II berlantai tiga

dengan total anggaran pembangunan Rp 18 miliar memiliki kapasitas 66 KK.

"Alhamdulillah Rusunawa tahap I dan II sudah ada penghuninya mereka

senang," tandasnya. Data yang dihimpun detikJatim, dari sekitar 188 makam

yang ada ahli waris di kuburan Bong Chino ada 44 makam dibongkar sendiri

oleh ahli waris yang saat ini sudah berjalan. Sedangkan lainnya dibongkar

Pemkot Madiun.

USULAN TEKNIS

61
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

B2. Pendekatan

Uraian Pendekatan paket pekerjaan ini telah diuraikan pada maksud

dilaksanakannya dari kegiatan ini adalah untuk melakukan pengawasan

terhadap pekerjaan, agar dapat tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya

serta dapat dapat beroperasi secara optimal.

Dalam penyusunan pendekatan ini, dilakukan langkah-langkah sistematis sbb:

1. Memahami seluruh uraian penjelasan di dalam KAK;

2. Memberikan tanggapan terhadap KAK, serta memberikan usulan-usulan

berupa inovasi berupa modifikasi atau gagasan baru untuk dapat

meningkatkan kinerja pelaksanaan dan hasil pekerjaan (delivery) yang

optimal;

3. Mempelajari secara rinci lingkup pekerjaan, data-data penunjang, keluaran

yang diperlukan, serta hal-hal lain yang disyaratkan dan kemudian

merumuskan suatu metodologi yang tepat guna dalam melaksanakan

pekerjaan;

4. Membuat program kerja yang memuat kegiatan-kegiatan dalam tahapan

pelaksanaan pekerjaan dan rencana waktu penyelesaiannya termasuk

keterkaitannya dengan target/sasaran yang harus dipenuhi;

5. Membuat usulan struktur organisasi dan susunan komposisi tim yang

terdiri dari penanggung jawab proyek dan tenaga ahli inti sesuai dengan

disiplin ilmu yang bersangkutan serta tenaga pendukung yang sesuai

dengan kebutuhan pelaksanaan pekerjaan.

B3. Metodologi

B3.1 Deskripsi

Proses Pengendalian yang bertujuan untuk memantau, mengatasi dan

mengadakan pembetulan agar kegiatan proyek mencapai sasaran yang telah

USULAN TEKNIS

62
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

ditentukan, atau dengan perkataan lain bermaksud menuntun dan mengarahkan

kegiatan kearah sasaran yang dituju. Suatu bentuk pengendalian dapat berupa

evaluasi yang menitik beratkan pada proses pelaksanaan kegiatan itu sendiri

hingga pencapaian hasil kegiatan, yang dituangkan dalam bentuk laporan berisi

uraian kegiatan dan hasil pencapaiannya.

Dari segi intensitas dan potensi keberhasilannya pengendalian teknis selama

siklus proyek diuraikan menjadi:

Pengendalian mutu

Pengendalian metoda kerja

Pengendalian jadwal pelaksanaan.

B3.2 Pengendalian Mutu

Dalam pembahasan masalah mutu dan standar sering digunakan 2 istilah yang
tujuannya sama tapi pelaksanannya berbeda, yaitu “Pengendalian Mutu” dan
“Jaminan Mutu” atau “Quality Control” (QC).
“Pengendalian Mutu” merupakan proses pengaturan dimana kita mengukur
kwalitas pelaksanaan nyata dibandingkan dengan standar, serta mengambil

tindakan bila ada penyimpangan.

Sedangkan “Jaminan Mutu” atau Quality Assurance (QA) ialah semua

perencanaan metoda dan langkah sistimatis yang diperlukan untuk memberikan

keyakinan bahwa semua perencanaan dan pelaksanaan yang dilakukan sudah

sesuai dengan standar-standar yang berlaku serta syarat-syarat yang

dispesifikasikan dalam kontrak.

Jaminan mutu yang berhasil-guna dapat dicapai dengan program yang

sistematis dengan lengkap/jelas yang meliputi beberapa hal:

Perencanaan dan prosedur teknis pelaksanaan dalam usaha pencapaian

sasaran yang ditargetkan.

Perencanaan yang sistematis dan terarah bagi kegiatan jaminan mutu

dimulai dari awal sampai akhir proyek.

USULAN TEKNIS

63
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Penyusunan bahasa dan kriteria perihal spesifikasi serta standar mutu

yang akan dicapai dalam perancangan, bahan dan pelaksanaan konstruksi.

Penyusunan organisasi dan tenaga yang professional serta trampil untuk

melaksanakan kegiatan jaminan mutu.

Pembuatan prosedur pelaksanaan pengawasan mutu yang meliputi

pemantauan, pemeriksaan, pengujian, pengukuran dan pelaporan hasil-hasil

(dokumen pelaporan). Yang dimaksud dengan prosedur di sini adalah,

tahap-tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu kegiatan.

Pengenalan bagian kegiatan yang memerlukan bantuan atau keterlibatan

pihak ketiga, seperti izin-izin dan persetujuan pemerintah.

Pendokumentasian yang baik dan aman.

Pengendalian mutu oleh Site Engineer terhadap pelaksanaan proyek yang

berupa pengawasan mutu adalah jaminan bahwa semua pekerjaan telah

memenuhi syarat-syarat gambar spesifikasi dan dokumen lain. Dengan

pemeriksaan dan pengujian pekerjaan kontraktor secara terus menerus,

Pemilik Pekerjaan dapat diyakinkan bahwa pekerjaan sesuai dengan standar

kualitas yang ditetapkan.

Pengawasan terhadap proyek dilakukan dengan cara pemeriksaan pengukuran

dan pengujian, dan hal ini meliputi metode utama pengendalian kecakapan kerja

serta kualitas dan pelaksanaan spesifikasi untuk konstruksi jalan dan jembatan

serta pekerjaan pemeliharaan.

Maksud pengendalian mutu adalah untuk meyakinkan bahwa pekerjaan

memenuhi persyaratan disain dan perencanaan yang cukup tinggi untuk

penyelenggaraan pekerjaan yang dapat memuaskan (dan ekonomis) untuk

memenuhi umur rencana konstruksi yang disyaratkan.

Pemeriksaan serta pengujian yang teratur merupakan alat yang perlu untuk

mencegah hasil yang tidak dapat diterima karena faktor-faktor seperti

kecakapan kerja yang rendah, penggantian sumber material atau kualitas

material yang rendah, ketidakcocokan atau ketidakcukupan peralatan, serta

USULAN TEKNIS

64
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

membiarkan pekerjaan lapangan terlalu lama manjadikan keadaan yang

merugikan.

Pengawasan yang dilakukan di lapangan pada proyek pekerjaan konstruksi

meliputi:

Dokumen kontrak;

Jadual rencana kerja;

Ketelitian Pematokan ukuran proyek;

Pekerjaan menentukan lokasi, garis dan elevasi;

Kelandaian dan kemiringan melintang jalan yang tepat;

Koreksi dimensi dan elevasi yang tepat dari macam-macam konstruksi;

Kecocokan unit produksi dan peralatan;

Sumber material.

Pengendalian juga diarahkan pada manajemen dan pelaksanaan di lapangan pada

tingkat yang diperlukan untuk proyek tertentu, dan pengukuran serta

pengesahan pekerjaan selesai.

Pengendalian mutu juga perlu meyakinkan bahwa material-material yang

disusulkan untuk dipergunakan sesuai dan memuaskan dan dapat memenuhi

persyaratan spesifikasi. Material harus diperiksa dan diuji sebelum

dipergunakan.

Dalam pengertian yang luas, Mutu adalah sifat dan karakteristik produk yang

dihasilkan sehingga memenuhi kebutuhan pemberi tugas sesuai standar acuan

yang telah diberikan dalam kriteria perencanaan dan spesifikasi.

Dengan demikian, kegiatan atau hasil kegiatan yang dilaksanakan yang terdiri

dari komponen peralatan, bahan yang digunakan, metoda pelaksanaan dan

sumber daya pelaksananya harus memenuhi kriteria dan spesifikasi yang

ditetapkan agar dapat berfungsi secara memuaskan atau siap pakai. Untuk

mencapai tujuan tersebut secara efektif dan efisien harus diperlukan

pengendalian, termasuk memonitor pelaksanaan berupa pemeriksaan prosedur

dan hasil pengujian, laporan pengawasan, laporan pencapaian kemajuan

USULAN TEKNIS

65
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

pekerjaan yang dilaksanakan secara terprogram guna menghindari pelaporan

yang kurang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.

Upaya pengendalian mutu meliputi tindakan-tindakan yang berupa pengetesan,

pengukuran, dan pemeriksaan untuk memantau apakah kegiatan-kegiatan

konstruksi telah dilakukan sesuai kriteria yang di tetapkan, demikian juga

halnya dengan material, dan peralatan yang digunakan apakah telah sesuai

dengan prosedur dan kontrak pekerjaan, bila ternyata terdapat penyimpangan

maka segera diadakan koreksi dan rencana tindak lanjut.

Suatu program pengendalian mutu yang lengkap menjelaskan rencana

pengendalian, pengawasan dan pengetesan yang komprehensif, dalam konteks

ini pengawasan dimaksud adalah memantau kegiatan Manajeman Konstruksi

Pasar Randudongkal dalam melakukan pengendalian mutu bahan dan hasil

pekerjaan di lapangan dengan mengkaji laporan hasil pengendalian mutu yang

dibandingkan dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.

Metode yang dipakai dalam pengendalian mutu tergantung pada jenis obyek

dan ketepatan yang diinginkan, ada beberapa metode yang sering digunakan

dalam pengendalian mutu yaitu:

Pengecekan dan Pengkajian

Hal ini dilakukan terhadap gambar teknis atau gambar kerja, tindakan ini

dilakukan untuk mengetahui dan meyakini bahwa dimensi dan desain yang

telah ditetapkan telah sesuai.

Pemeriksaan/Inspeksi.

Kegiatan ini berupa pemeriksaan fisik saat pelaksanaan termasuk

menyaksikan uji coba pelaksanaan dan pengadaan material, serta proses

produksi.

Pengujian dengan Pengambilan Contoh

Cara ini dimaksudkan untuk menguji hasil pelaksanaan apakah material,

komposisi, metoda pelaksanaan sudah sesuai spesifikasi.

USULAN TEKNIS

66
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tes Bahan (Testing of Material)

Sebelum memulai pelaksanaan suatu bagian dari proyek, kontraktor harus

memiliki semua material yang diperlukan yang telah diuji dan disetuui oleh

konsultan.

‘Job Mix Formula’

Kontraktor harus mempersiapkan ‘Job Mix Formula’ dan disetujui oleh

konsultan.

Permintaan Tes Percobaan (‘Request for Trial Test’)

Sebelum memulai pelaksanaan suatu bagian dari proyek, kontraktor harus

melaksanakan suatu percobaan pelaksanaan terhadap bagian dari proyek

tersebut. Untuk memulai pengujian ini, pertama-tama kontraktor harus

menyerahkan lembar form “REQUEST FORM FOR WORK TRIAL’ ke

konsultan yang selanjutnya memeriksa dan membuat perubahan jika

diperlukan atau menolak jika terdapat masalah, seperti material yang tidak

disetujui. Apabila tanggal pelaksanaan pengujian telah ditetapkan, maka

pengujian tersebut bisa dilaksanakan.

Tes Percobaan

Pengujian dilakukan menggunakan material yang lulus uji, meliputi metode,

jumlah, asal dan jenis bahan yang diperiksa dan disesuaikan hingga

memenuhi spesifikasi. Ini semua dicatat dan dikeluarkan sebagai instruksi

lokasi dan akan menjadi bagian dari persyaratan kontrak yang diperlukan

pada semua bagian dari proyek yang besar.

Permintaan (‘Request’) Mulai Kerja

Sebelum bias memulai suatu bagian dari proyek, kontraktor harus memiliki

formulir “PERMINTAAN MULAI KERJA” yang telah disetujui. Formulir ini

berisi ringkasan metode konstruksi yang didasarkan pada ‘ TRIAL TEST’

dan ini diisi oleh konsultan.

USULAN TEKNIS

67
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Persetujuan Melaksanakan Proyek (‘Approval To Proceed’)

Adapun prosedur untuk mendapatkan persetujuan melaksanakan proyek

sampai bagian dari proyek berikutnya, adalah sebagai berikutL Lapisan

sebelumnya (bagian dari proyek sebelumnya) harus 100% disetujui oleh

konsultan. Semua tes yang diperlukan harus dilaksanakan dan harus lulus

serta ‘layer’ (bagian dari proyek) harus sesuai dengan spesifikasi dalam

segala hal.

B3.3 Pengendalian Metode Kerja

Pengendalian ini bermaksud mengkaji apakah kegiatan telah dilaksanakan

sesuai prosedur dan metoda yang telah ditetapkan dalam spesifikasi dan

peraturan yang ada. Yang dilihat bukan saja pencapaian hasil pekerjaan

tetapi juga diteliti apakah cara-cara pencapaian hasil tersebut telah

mengikuti prosedur dan metoda secara tepat.

Memantau atau mengendalikan metoda kerja, mutu, jadwal dan biaya secara

terpisah tidak dapat memberikan penjelasan perihal kinerja suatu kegiatan

pada saat pelaporan, karena walaupun suatu pekerjaan berlangsung secara

cepat, tetapi apabila tidak menggunakan metoda yang dipersyaratkan belum

tentu mendapatkan mutu hasil pekerjaan sesuai spesifikasi.

B3.4 Pengendalian Jadual Pelaksanaan

Pengendalian jadual pelaksanaan dilakukan adalah untuk mengkaji dan

memonitor perbandingan antara rencana penyelesaian pekerjaan dengan

hasil pencapaian yang telah dilaksanakan sebagai bahan pengendalian apabila

terjadi penyimpangan dan mencari penyebab dan solusi pemecahan masalah

agar dapat kembali ke dalam rencana kerja semula. Untuk melakukan

pengendalian ini digunakan tolok ukur adalah jadwal rencana kerja yang

telah disusun berupa bagan balok atau Curva”S” dengan meneliti uraian

kegiatan dan saling ketergantungan dalam pelaksanaannya hal-hal mana yang

lebih dominan menyebabkan keterlambatan.

USULAN TEKNIS

68
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

USULAN TEKNIS

69
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

MS. Project

USULAN TEKNIS

70
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Microsoft Project adalah suatu paket program sistem perencanaan suatu

proyek. Dengan bantuan program ini seorang pemimpin proyek akan dibantu

untuk memperhitungkan jadwal suatu proyek secara terperinci pekerjaan

demi pekerjaan.

Microsoft Project juga mampu membantu melekukan pencatatan dan

pemantauan terhadap penggunaan sumber daya, baik yang berupa sumber

daya manusia maupun sumber dya peralatan. Pada Microsoft Project dicatat

kebutuhan tenaga kerja pada setiap sector pekerjaan, juga dicatat jam

kerja jam lembur pegawai, dan mengkalkulasi biaya bagi tenaga kerja, biaya

tetap, total biaya proyek, serta membantu mengontrol penggunaan tenaga

kerja pada beberapa pekerjaan untuk mengindari overllocation (kelebihan

beban pada penggunaan tenaga kerja).

Semua tahapan dalam proyek bisa disajikan kedlam suatu laporan. Laporan

itu dapat berupa penjadwalan, penggunaan sumber daya, biaya peralatan,

dan biaya tenaga kerja.

USULAN TEKNIS

71
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

USULAN TEKNIS

72
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Contoh hasil Ms Project

USULAN TEKNIS

73
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

B4. PROGRAM KERJA/RENCANA KERJA

Program kerja konsultan dalam pelaksanaan Manajemen Kontruksi


Pembangunan Rumah Susun MBR Kota Madiun. meliputi :
1. Persiapan dan Review Desain

2. Tahap Pelaksanaan

3. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

4. Penyerahan Hasil Pekerjaan

B4.1 Persiapan dan Review Desain

Program kerja konsultan pada tahap persiapan dan Review Desain meliputi :

Mobilisasi personil sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Berkoordinasi dengan pemberi tugas untuk memperoleh dokumen

pelaksanaan.

Meneliti kelengkapan dokumen perencanaan dan dokumen pelelangan,

menyusun program pelaksanaan evaluasi kegiatan pelelangan bersama

penyedia jasa perencanaan dan panitia pelelangan.

Mengikuti PCM (Pra Construction Meeting) memberikan penjelasan, dan

membahas permasalahan yang terkait dengan dokumen kontrak,

mekanisme kerja dilapangan (prosedur) serta metode pelaksanaan, serta

membantu kegiatan laporan panitia lelang.

Menyiapkan format-format dan ATK yang akan dipergunakan dalam

kegiatan pengendalian.

Melakukan peninjauan, pendataan dan pemeriksaan terhadap kondisi

lokasi kerja dan lingkungan di sekitarnya.

Menganalisa resiko yang akan dihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan dan

memberikan rekomendasi terhadap tidakan yang harus diambil untuk

menanggulangi resiko tsb.

Melakukan perhitungan kembali terhadap kuantitas item pekerjaan dan

disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.

USULAN TEKNIS

74
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan pekerjaan dan

pembayaran angsuran pekerjaan perencanaan.

Mengadakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi perencanaan,

menyusun laporan hasil rapat koordinasi, dan membuat laporan kemajuan

pekerjaan manajemen konstruksi.

B4.2 Tahap Pelaksanaan

Program kerja konsultan pada tahap pelaksanaan ini (kuantitas, kualitas dan

waktu) meliputi :

Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun oleh

pelaksana konstruksi.

Melakukan pengawasan setiap hari terhadap setiap aktifitas yang

dilakukan oleh kontraktor dalam rangka pelaksanaan pekerjaan.

Melakukan pemeriksaan dan pengujian terhadap setiap material yang

masuk ke lokasi kerja.

Melakukan pengawasan terhadap metode pelaksanaan pekerjaan.

Melakukan peninjauan ke lokasi fabrikasi terhadap barang yang

difabrikasi di luar lokasi proyek.

Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan

konstruksi fisik.

Memberikan instruksi-instruksi tertulis kepada pihak kontraktor untuk

memperoleh kualitas, kuantitas dan waktu pelaksanaan yang sesuai

dengan kontrak.

Melakukan pengujian terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan.

Melakukan pendataan terhadap hasil pekerjaan yang sudah memenuhi

kualitas sesuai spesifikasi teknis.

Mendokumentasikan pelaksanaan pekerjaan setiap hari kedalam buku

laporan harian.

USULAN TEKNIS

75
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Melakukan perhitungan terhadap kemajuan pekerjaan (progress) setiap

minggu.

Meneliti data pengajuan pembayaran sesuai dengan hasil pekerjaan yang

sudah memenuhi persyaratan.

Menyelenggarakan rapat mingguan untuk membahas permasalahan-

permasalahan yang ada dan mencari cara pemecahannya.

Memberikan laporan tertulis kepada pemberi tugas tentang pelaksanaan

pekerjaan setiap bulannya (sesuai kontrak).

Selalu mengingatkan dan mengevaluasi program kesehatan dan

keselamatan kerja (K3).

Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan

manajerial yang timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun

tangan, serta melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan.

Melakukan kegiatan pengawasan kepada Kontraktor dan tugas Konsultan

Manajemen Konstruksi yang terdiri atas:

a. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi

yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.

b. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan,

serta mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.

c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,

kuantitas, dan laju pencapaian volume/ realisasi fisik.

d. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan

persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi.

e. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat

laporan mingguan dan bulanan pekerjaan manajemen konstruksi,

dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan

dan bulanan pekerjaan konstruksi fisik yang dibuat oleh pelaksana

konstruksi.

USULAN TEKNIS

76
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

f. Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan pekerjaan

dan pembayaran angsuran pekerjaan pelaksanaan konstruksi.

g. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang

diajukan oleh pelaksana konstruksi.

h. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan

(As Built Drawings) sebelum serah terima.

i. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima, dan

mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan.

j. Bersama-sama dengan penyedia jasa perencanaan menyusun petunjuk

pemeliharaan dan penggunaan bangunan Gedung.

k. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, serah

terima, berita acara pemeliharaan pekerjaan, sebagai kelengkapan

untuk pembayaran angsuran pekerjaan konstruksi.

Melakukan kegiatan terselenggaranya pendampingan terhadap

pelaksanaan kegiatan konstruksi dengan melakukan pengendalian,

monitoring dan pengawasan terhadap kegiatan:

pelaksanaan konstruksi, dan menjaga agar proyek memiliki kinerja

sebagai berikut :

a. Ketepatan waktu penyusunan dokumen perencanaan, pelaksanaan,

pemeliharaan, monitoring evaluasi dan pelaporan sesuai batas waktu

berlakunya anggaran / waktu yang telah ditetapkan.

b. Ketepatan biaya sesuai batasan anggaran yang tersedia atau yang

telah ditetapkan.

c. Ketepatan kualitas dan kuantitas sesuai standar dan peraturan yang

berlaku.

d. Ketertiban administrasi kontrak dan pelaksanaan konstruksi.

USULAN TEKNIS

77
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

B4.2.1 Tahapan Pelaksanaan MK Pekerjaan Tanah

SEBELUM PEKERJAAN PADA SAAT PEKERJAAN SETELAH PEKERJAAN


DIMULAI BERLANGSUNG SELESAI
1. Check kondisi cuaca 1. Check staking out 1. Pengukuran dimensi
2. Check kondisi tinggi lokasi dan luas lahan galian baik volume
muka air tanah galian. dan bentuk galian
3. Check hasil pengujian 2. Kontrol metode (Volume and Shape)
material yang akan kontruksi sesuai Shop Drawing.
digunakan , yaitu 3. Kontrol Produktivitas 2. Uji lapangan
material stabilisasi peralatan dan kepadatan tanah
tanah / soil grouting. kemajuan pekerjaan dasar bassement
4. Check Reuest Document (Work Progress) (Plate boarding test
– Kontraktor : 4. Uji lapangan (feld dan Sand come test)
Gambar kerja / test) material / Bahan 3. Mengajukanperbaikan
shop drawing kontruksi. pekerjaan (Jika ada)
Metode kerja 5. Kontrol arus angkutan 4. Memverifikasi
Volume pekerjaan pembuangan tanah. kemajuan pekerjaan
galian 6. Kontrol penggunaan yang di ajukan
Jadwal kerja peralatan K3. kontraktor.
Kesiapan peralatan 7. Kontrol dimensi 5. Menyususn dan
meliputi : (volume dan bentuk) menyetujui berita
Excavator, Loader, galian acara kemajuan
Dozer, Dump 8. Pencataan kegiatan pekerjaan.
Truck, Water harian (daily report),
Pump, dll meliputi :
Kesiapan Jenis, jumlah dan
meterial / bahan jam pemakaian
dilapangan peralatan dan
Kesiapan tenaga angkutan berat
manusia Kondisi cuaca
Kesiapan K3 Jumlah sumber
Arus angkutan daya manusia
buangan tanah yang berkerja
5. Check kondisi aktivitas Volume dan
sekitar proyek kualitas material
yang digunakan
Jam kerja
Hal-hal khusus /
kejadian khusus

USULAN TEKNIS

78
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

B4.2.2 Tahapan Pelaksanaan MK Pekerjaan Struktur Pondasi

PADA SAAT SETELAH


SEBELUM PEKERJAAN
PEKERJAAN PEKERJAAN
DIMULAI
BERLANGSUNG SELESAI
1. Check kondisi cuaca 1. Check staking out 1. Pengukuran jumlah
2. Check kondisi tinggi lokasi pondasi dan ketepatan
muka air tanah dan 2.Kontrol metode lokasi pondasi yang
kedaleman tanah keras konstruksi dipasang.
3. Check hasil pengujian 3.Kontrol produktivitas 2. Uji lapangan
bahan/material yang peralatan dan kapasitas pondasi
akan digunakan, cast in kemajuan pekerjaan (loading test),
place atau tiang (work progress) static loading atau
pancang 4.Uji lapangan tiang vertical test
4. Check Request pancang (hammer test, (ASTM D 1143-81),
Document –Kontraktor: flexure strengh test- jika menggunakan
Jadwal kerja simple with third point pondasi tiang
Gambar kerja / loading) pancang.
shop drawing 5.Kontrol arus kendaraan 3. Mengajukan
Metode kerja pengangkut tiang perbaian pekerjaan
Volume pekerjaan pancang (jika ada).
struktur pondasi 6.Kontrol jumlah, 4. Memverifikas
Kesiapan peralatan kedalaman, ketepatan i kemajuan
meliputi : pile (presisi) dan kapasitas pekerjaan yang
driver/hammer, pondasi yang dipancang diajukan
truck trailer, water 7.Kontrol penggunaan K3 kontraktor.
pump, dll 8.Pencatatan kegiatan 5. Menyusun dan
Kesiapan material / harian (daily report), menyetujui berita
bahan dilapangan meliputi : acara kemajuan
Kesiapan tenaga Jenis, jumlah dan pekerjaan.
manusia jam pemakaian
Kesiapan K3 peralatan dan
Arus angkutan angkutan berat
pengangkut tiang, Kondisi cuaca
truck trailer Jumlah sumber
5. Check kondisi aktivitas daya manusia
sekitar proyek yang berkerja
Jumlah dan
kualitas pondasi
yang dipasang
Jam kerja
Hal-hal khusus /
kejadian khusus

USULAN TEKNIS

79
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

B4.2.3 Tahapan Pelaksanaan MK Pekerjaan Struktur Bangunan Atas

Pekerjaan utama dari pekerjaan struktur bangunan atas adalah

pekerjaan beton/ concrete works pada struktur kolom, struktur balok,

dan plat beton.

USULAN TEKNIS

80
SEBELUM PEKERJAAN PADA SAAT PEKERJAAN SETELAH PEKERJAAN
DIMULAI BERLANGSUNG SELESAI

1. Check kondisi cuaca 1. Check pemasangan 1. Pengukuran volume,


2. Check kondisi kesiapan bekisting dan perancah dimensi dan presisi
lapangan (form work) pekerjaan beton
3. Check bahan/material MANAJEMEN
2. Check sertifikat bahan KONTRUKSI
yang PEMBANGUNAN
telah
RUMAH SUSUN MBR
yang akan digunakan : dan material yang terpasang
KOTA MADIUN
Desi sampai di lapangan 2. Uji lapangan
gn mix dan trial mix terhadap kualitas dan terhadap
beton volume pekerjaan yang
Qua 3. Uji lapangan dan telah terpasang :
lity of water pemngambilan sampel, Surface
Kua meliputi : texture of
t tekan beton Making and curing concrete (voids
(compressive strength concrete test test of
test) ASTM C 39, BS specimens concrete)
1881. Slump test and air Testing driled
Agg content test cores of
regate concrete SII Bend test for bars concrete
0136-84, SII 0784-83, for concrete Water
SII 1315-85, SII 1462 reinforcement retention of
– 85, SII 1463-85, Bleeding of concrete
ASTM/IASS S concrete Schmidt
Sam Water retention by Rebound
pling freshky mixed concrete curing Hammer test
concrete ASTM C 172 materials (ASTM C805
Stu Kuat tekan beton dan B.S.4408)
mp test (compressive Crack meter
Wei strenght test) 3. Mengajukan
ght per cubic meter Weight per cubic perbaikan
concret meter of concrete pekerjaan (jika
Mak Kontrol kuat tekan ada)
ing and curing concrete beton untuk 4. Memverifikasi
test specimens pelepasan form kemajuan
4. Check Request Document work pekerjaan yang
–kontraktor : 4. Kontrol metode diajuan kontraktor
Jad konstruksi terhadap volume,
wal kerja 5. Kontrol produktivitas dimensi dan
B4.2.4 5. Check Request Document peralatan dan kemajuan kualitas pekerjaan
Contractor (Lanjutan) : pekerjaan (work 5. Menyusun dan
Manajemen Gam progress) menyetujui berita
bar kerja / Shop 6. Kontrol volume, dimensi acara pekerjaan
Konstruksi
Drawing
Pekerjaan Che
c metode konstruksi
Plumbing
SEBELUM PEKERJAAN PADA SAAT PEKERJAAN SETELAH PEKERJAAN
DIMULAI BERLANGSUNG SELESAI
(plumbing
Volu 7. dan ketetapan (presisi)
works)
me pekerjaan struktur pekerjaan beton
basement (concrete works) baik
Kesi pada kolom, balok, plat,
apan peralatan dan shear wall
meliputi : Tower & 8. Kontrol arus kendaraan
crane, ready mix truck, pengangkut bahan /
concrete spreader material
truck, water tank truck, 9. Kontrol penggunaan K3
pompa air, concrete 10. Pencatatan kegiatan
vibrator, bekisting dan harian (daily report),
perancah (form work) meliputi :
Kesi Jenis, jumlah dan
apan material / bahan jam
U S U Lpemakaian
AN T EKNIS
dilapangan peralatan dan
Kesi angkutan berat
81
apan tenaga manusia Kondisi cuaca
Kesi Jumlah sumber daya
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

A. Fire Fighting Work

USULAN TEKNIS

82
PADA SAAT SETELAH
SEBELUM PEKERJAAN
PEKERJAAN PEKERJAAN
DIMULAI
BERLANGSUNG SELESAI
1. Check kondisi lapangan 1. Check sertifikasi bahan 1. Pengukuran volume,
2. Check bahan/material material yang sampai di jenis, spesifikasi
yang akan digunakan lapangan terhadap
MANAJEMEN dan lokasi
KONTRUKSI peralatan
PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
sesuai dengan dimensi, spesifikasi dan yang dipasang
KOTA MADIUN
spesifikasi dalam quantity 2. Uji coba peralatan
dokumen kontrak, (Manufacturer yang dipasang
meliputi: Certificates) terhadap dengan
B.
Bahan/material in 2. Kontrol cara dihadiri oleh
Manajemen door –out door fire pemasangan, jumlah, otoritas pemadam
hydrant: jenis spesifikasi dan kebakaran
Konstruksi Valves, check lokasi pemasangan setempat.
diameter dan harus sesuai dengan Prosedur
material gambar. pengujian harus

PADA SAAT SETELAH


SEBELUM PEKERJAAN
PEKERJAAN PEKERJAAN
DIMULAI
BERLANGSUNG SELESAI

Hoses, check 3.Kontrol pemasangan mengikuti


diameter dan pipa, meliputi : peratuaran dari
material otoritas
Nozzle, check Kedalaman pipa pemadam
material dibawah kebakaran
Joint tanah setempat
Fire hydrant box, 4. Kemiringan pipa Sebelum conceating
check dimensi, tebal 5. Interval dan penutupan tanah
dan material penyangga pipa pada pipa, pipa harus
Pipa dan joint, check 6. Pemberian tanda diuji terhadap :
material ; umumnya pada pipa a) Uji tekan air
pipa baja hitam (identification (water
(black steel pipe) mark) pressure test)
Sealing, check 7. Kontrol b) Fire hydrant
material pemasangan anti harus diuji
Anti korosi, check korosi dan terhadap :
jenis material dan pengecatan pada c) Uji tekan air
ketebalan pipa, terutama (water
Pipe support, check terhadap jumlah pressure test)
diameter pelapisan d) Water
Painting, check 8. Kontrol discharge test
spesifikasi produktifitas dan Hasil pengujian
3. Fire extinguishers, kemajuan harus mendapat
check : pekerjaan (work persetujuan dari
Berat, berat powder, Progress ) otoritas
jangkauan tembakan 9. Kontrol pemadam
Check Request penggunaan K3 kebakaran
Document – 10. Pencatatan setempat
Kontraktor: kegiatan harian 3. Mengajuan
Gambar Kerja (daily report), penggantian
Jadwal kerja meliputi : material jika ada
Lokasi, jumlah yang 11. Jumlah, jenis, kerusakan
akan dipasang, sesuai spesifikasi, dan 4. Memverifikasi
dengan gambar kerja lokasi alat yang kemajuan pekerjaan
Kesiapan peralatan dipasang yang diajukan
Kesiapan material / 12. Jumlah dan kontraktor
bahan kualifikasi sumber terhadap volume,
Kesiapan tenaga daya manusia yang jenis dan kualitas
kerja berkerja pekerjaan
Kesiapan K3 13.UJam
SU LAN T
kerja E5.K NIS
Menyusunan dan
menyetujui berita
acara kemajuan 83
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Pemasangan Sistem Supply Air Bersih


SETELAH
SEBELUM PEKERJAAN PADA SAAT PEKERJAAN
PEKERJAAN
DIMULAI BERLANGSUNG
C. SELESAI
1. Check kondisi kesiapan 1. Check bahan material (pipa 1. Pengukuran volume,
Manajemen lapangan dan asesorisnya) yang jenis, spesifikasi
2. Check bahan/material yang sampai di lapangan terhadap dan lokasi
akan digunakan sesuai dimensi, spesifikasi, peralatan yang
dengan spesifikasi dalam kuantitas, dan manufacture dipasang
dokumen kontrak, meliputi: certificates sesuai dengan 2. Uji coba peralatan
Pipa yang disyaratkan dalam yang dipasang
- Jenis pipa, steel pipe, kontrak. terhadap kapasitas,
PVC pipe 2. Kontor cara pemasangan: powes consumption,
- Diameter, tebaldan Pipa dan asesorisnya, overcurrent relay,
kekuatan pipa - Posisi pipa dan dll
(hidrostatik) koneksinya dengan 3. Mengajukan
Fiting Pipa peralatan lainnya, perbaikan
- Jenis fitting - Gradient pipa pekerjaan (jika
- Diameter, tebal dan - Pipa utama harus ada)
kekuatan memiliki flange joints 4. Memverifikasi
Joint pada jarak yang cukup kemajuan
- Jenis joint : flanged - Penggunaan anti korosi pekerjaan yang
joint, weiding joints, Lokasi dan cara diajukan
screw treaded joints pemasangan valve (sluice kontraktor
- Spesifikasi dan kekuatan valve dan check valve) terhadap volume,
joint Pemasangan Automatic jenis dan kualitas
Valve control meliputi: control pekerjaan
- Sluice valve, check panel, power supply 5. Menyusun dan
diameter, pressure system, Detectors, menyetujui berita
resistance, dan material manual push button, acara kemajuan
- Check valve, periksa Alarm bell, fixtures. pekerjaan
diameter, pressure 3. Kontrol jumlah, jenis,
resistance dan material spesifikasi dan lokasi
Hangers and support peralatan yang terpasang
pipe tools 4. Kontrol produktifitas dan
Fixtures connection kemajuan pekerjaan (work
Water meter, progress)
termasuk fitting dan gate 5. Kontrol penggunaan K3
valve 6. Pencatatan kegiatan harian
Automatic control, (daily report),
meliputi: Jumlah, jenis, spesifikasi
3. Chec Request Document- dan lokasi alat yang
Kontraktor : dipasang
Gambar kerja Jumlah dan kualifikasi
Jadwal kerja sumber daya manusia
Lokasi, jumlah yang yang bekerja
akan dipasang, sesuai Jam kerja
dengan gambar kerja
Kesiapan peralatan
Kesiapan material /
Bahan
Kesiapan tenaga kerja
Kesiapan K3
Konstruksi Pemasangan Drainase, Sewage dan Vent Piping

USULAN TEKNIS

84
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

SETELAH
SEBELUM PEKERJAAN PADA SAAT PEKERJAAN
PEKERJAAN
DIMULAI BERLANGSUNG
SELESAI
1. Check kondisi kesiapan 1.Check bahan dan material 1. Pengukuran
lapangan yang sampai di lapangan volume, jenis,
2. Check bahan/material yang terhadap dimensi, kualitas, spesifikasi dan
akan digunakan sesuai kuantitas dan manufacture lokasi peralatan
dengan spesifikasi dalam certificates yang dipasang
dokumen kontrak, meliputi: 2. Kontrol cara pemasangan, 2. Uji coba
Pipa, check terhadap meliputi : peralatan yang
kelas, dimensi dan Lokasi pemasangan dipasang
kekuatan pipa, umumnya pipa, fittting, velve dan terhadap
menggunakan hard PVC penyanggaa pipa kapasitas,
Fitting pipa, check Gradient pipa kalancaran aliran
dimensi dan kemampuan Interval penyangga (water test),
tekanan pipa test teanan
Drainase fitting, check Untuk pipa drainase udara (AIR
jenis dan spesifikasi diluar bangunan (out door) TEST)
Penyangga pipa, check check pipa kedalaman pipa 3. Mengajukan
jenis dan spesifikasi terhadap muka tanah perbaikan
3. Check Request Document – Pemotongan pipa PVC pekerjaan (jika
Kontraktor: harus tegak lurus ada)
Gambar kerja Pipa harus terjaga 4. Memverifikasi
Jadwal kerja dari kotoran kemajuan
Lokasi, jumlah yang Kontrol jumlah, jenis, pekerjaan yang
akan dipasang, sesuai spesifikasi dan likasi diajukan
dengan pemasangan kontraktor
gambar kerja 3. Kontrol produktivitas dan terhadap
Kesiapan peralatan kemajuan pekerjaan (work volume, jenis dan
Kesiapan material / progress) kualitas
bahan 4. Kontrol penggunaan K3 pekerjaan
Kesiapan tenaga kerja 5. Pencatatan kegiatan harian 5. Menyusun dan
Kesiapan K3 (daily report). Meliputi : menyetujui
Jumlah, jenis, spesifikasi berita acara
dan lokasi alat yang kemajuan
dipasang pekerjaan
Jumlah dan kualifikasi
sumber daya manusia
yang berkerja
Jam kerja

B4.2.5 Manajemen Kontruksi Pekerjaan Elektrikal

A. Manajemen Konstruksi Pemasangan Power Supply System

USULAN TEKNIS

85
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

SETELAH
SEBELUM PEKERJAAN PADA SAAT PEKERJAAN
PEKERJAAN
DIMULAI BERLANGSUNG
SELESAI
1. Check kondisi kesiapan 1. Check bahan dan material yang 1. Pengukuran volume,
B. lapangan sampai di lapangan terhadap jenis, spesifikasi dan
2. Check bahan/material yang kualitas, kuantitas dan lokasi peralatan yang
akan digunakan sesuai manufacture certificate dipasang
dengan spesifikasi dalam 2. Kontrol cara pemasangan 2. Uji coba peralatan
dokumen kontrak, meliputi: Ijin pemasangan dari PLN yang dipasang
Pipa, check terhadap atau Telkom 3. Mengajukan
kelas, dimensi dan Condult meliputi : perbaikan pekerjaan
kekuatan pipa, umumnya - Lokasi pemasangan condult (jika ada)
menggunakan hard PVC baik yang terdapat di 4. Memverifikasi
Fitting pipa, check dinding atau lantai kemajuan pekerjaan
dimensi dan kemampuan - Pemasangan penyangga yang diajukan
tekanan (support) dan kontraktor terhadap
Drainase fitting, check volume, jenis dan
pengencangannya (fasten)
jenis dan spesifikasi kualitas pekerjaan
- Pemasangan bends
Penyangga pipa, check 5. Menyusun dan
- Flexible connection
jenis dan spesifikasi menyetujui berita
- Telephone dan sistem signal
3. Check Request Document – acara kemajuan
Kontraktor : - Locknut and bushing peerjaan
Gambar kerja - Boxes (pull boxes, joint
Jadwal kerja boxes, terminal boxes)
Lokasi, jumlah yang akan - PVC condult
dipasang, sesuai dengan Wire, cable dan tape
gambar kerja meliputi, conductor, ode
Kesiapan peralatan warna, insulation, connector,
Kesiapan material / terminal, insulation tape, low
bahan Voltage cable
Kesiapan tenaga kerja Out door wiring :
Kesiapan K3 - Kedalaman kabel bawah
tanah
- Pemasangan manhole
3. Kontrol jumlah, jenis,
spesifikasi dan lokasi
pemasangan
4. Kontrol produktivitas dan
kemajuan pekerjaan (work
progress)
5. Kontrol penggunaan K3
6. Pencatatan kegiatan harian
(daily report) meliputi:
Jumlah, jenis,
spesifikasi, dan lokasi alat
yang dipasang
Jumlah dan kualifikasi
sumberdaya manusia yang
bekerja
Jam kerja

Manajemen Konstruksi Pemasangan Power House Equipment

USULAN TEKNIS

86
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

SETELAH
SEBELUM PEKERJAAN PADA SAAT PEKERJAAN
PEKERJAAN
DIMULAI BERLANGSUNG
SELESAI
1. Check kondisi kesiapan 1. Check bahan dan material 1. Pengukuran
C. lapangan yang sampai di lapangan volume, jenis,
2. Check bahan/material yang terhadap dimensi, kualitas, spesifikasi dan lokasi
akan digunakan sesuai kuantitas dan manufacture peralatan yang telah
dengan spesifikasi dalam certificates dipasang
dokumen kontrak, meliputi: 2. Kontrol cara pemasangan, 2. Uji coba peralatan
Transformer set, meliputi: yang dipasang
check terhadap; power Pemasangan desel terhadap kapasitas
rating, voltage rating, generatorset dan keamanan
impedance, dan frekuensi Transformer set 3. Mengajukan
Diesel Generator Fuel system perbaikan pekerjaan
SETELAH
SEBELUM
set, checkPEKERJAAN
terhadap: PADA SAAT PEKERJAAN
High voltage system (jika ada)
PEKERJAAN
DIMULAI
- Power rating, voltage BERLANGSUNG
Kabel 4. Memverivikasi
SELESAI
rating Kabel antara power kemajuan pekerjaan
1. Check kondisi kesiapan 1. Check bahan dan material 1. Pengukuran
- Tipe mesin speed (rpm) house dan bangunan yang diajukan
lapangan
cooling system, fuel
yang sampai
Main
di lapangan
distribution
volume, jenis
kontraktor terhadap
2. Check
type bahan / material terhadap
panel dimensi, spesifikasi
volume, jenisdandan
yang
- Panelakan digunaan
(meter dan power 3. kualitas,
Kontrol kuantitas
jumlah, dan jenis, lokasipekerjaan
kualitas peralatan
sesuai dengan
control, indikator lamp. manufacture certificates
spesifikasi equipment yang 5. yang telah
Menyusun dan
spesifikasi
Automatic dalam transfer, 2. Kontrol cara pemasangan,
dipasang dan lokasi dipasang
menyetujui berita
indikcator)
dokumen kontrak, pemasangan
meliputi: 2.acara
Uji coba kemajuan
- Storage tank
meliputi: 4. Kontrol produktivitas dan
Kabel pekerjaan
peralatan yang
- Battery and automatic kemajuan pekerjaan (work
Switchgear Paneldipasang
battery charger progress)
Panels, check Damp terhadap
- High voltage system, 5. Kontrol penggunaan K3
terhadap terhadap
check
Hanger
kapasitas dan
6. Pecatatan kegiatan harian
- Tipe, voltase,
voltage, dan
arus, isolasi, Grounding box :
keamanan:
(daily report), meliputi
phase, busbar dan
frekuensi 3. Kontrol jumlah, jenis,jenis,
Jumlah,Insulation
connection,
- Kabel; cable,
high voltage, low spesifikasi
spesifikasi,equipment
resitance dari
dan lokasi alat
cover
voltage yang
yangdipasang
dipasang dan lokasi
cabel dan wire
- Main distribution
Circuit breaker,panel, Jumlah dan kualifikasi
pemasangan Performance
check terhadap;
check interupting sumber daya manusia yang
4. Kontrol produktivitas
test dan
kapasitas voltase, berkerja
rating kemajuan pekerjaan
Mengajukan 3.
circuit breaker Jam kerja
Kabel; tipe (work progress) perbaikan
3. Check Request Document –
konduktor, ukuran,
kontraktor:
5. Kontrol pnggunaan K2 pekerjaan (jika
voltase,
Gambardan 6. Pencatatan kegiatan
kerja dan ada)
insulation
jadwal kerja harian (daily report), 4. Memverifikasi
Cable
Lokasi,tray (rack)
meliputi:
jumlah yang kemajuan
3. Check
akan Request Jumlah, jenis,
dipasang, sesuai perkerjaan yang
dengan gambar
Document – kerja
spesifikasi, dan lokasi diajukan
Kontraktor: peralatan
Kesiapan alat yang dipasang kontraktor
dan material / bahan
Gambar kerja dan Jumlah dan kualifikasi terhadap volume,
Kesiapan tenaga
jadwal kerja sumber daya manusia jenis dan
kerja
Lokasi, jumlah yang
Kesiapan K3
yang bekerja kualitas
akan dipasang, Jam kerja pekerjaan
Manajemen Konstruksi
sesuai dengan Pemasangan Power Distribution System
5. Menyusun dan
gambar kerja menyetujui
Kesiapan peralatan berita acara
dan material / kemajuan
bahan U S U L A N T E K NIS
pekerjaan
Kesiapan tenaga
kerja 87
Kesiapan K3
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

D. Manajemen Konstrusi Pemasangan Fire Alarm System

SEBELUM PEKERJAAN PADA SAAT PEKERJAAN SETELAH PEKERJAAN


DIMULAI BERLANGSUNG SELESAI
B4.2.6 1. Check kondisi kesiapan 1. Check bahan dan material 1. Pengukuran volume, jenis,
lapangan yang sampai di lapangan spesifikasi dan lokasi
Manajemen 2. Check terhadap dimensi, kualitas, peralatan yang telah
bahan/material yang kuantitas dan manufacture dipasang
Konstruksi akan digunakan sesuai certificates 2. Uji coba peralatan yang
dengan spesifikasi dalam 2. Kontrol cara pemasangan, dipasang terhadap
Pekerjaan dokumen kontrak, meliputi: kapasitas, dan
meliputi: Fire Alarm Control performance, meliputi:
Arsitektur Pipa in door dan Panel (FACP) Uji kabel
pipa flexsible: Anunciator Panel Uji connection
- Check diameter, Power Supply Zone Testing
tebal dan kuat tekan System Test FACP dan
Kabel, check; Detector, heat, Annunciator
- Jenis kabel, damp, smoke dan gas Test Battery
hanger Terminal Boxes 3. Mengajukan perbaikan
Heat detector, Wiring pekerjaan (jika Ada)
check jenis fixed Manual Push 4. Memverifikasi kemajuan
temperatur atau Buttong pekerjaan yang diajukan
rate of rise Grounding of kontraktor terhadap
temperatur Equipment volume, jenis dan kualitas
Smoke detector, 3. Kontrol jumlah, jenis, pekerjaan
gas detector, check spesifikasi equipment yang 5. Menyusun dan menyetujui
tipe dipasang dan lokasi berita acara kemajuan
Manual push button pemasangan pekerjaan
Alarm bell, check 4. Kontrol produktivitas dan
tipe, dimensi, kemajuan pekerjaan (work
voltase dan sound progress)
pressure level 5. Kontrol penggunaan K3
Fire Alarm Control 6. Pencatatan kegiatan harian
Panel (FACP), (daily report), meliputi:
check: Jumlah, jenis,
- Tipe, Voltase, spesifikasi, dan lokasi
Battery, Telepon alat yang dipasang
connection, Jumlah dan
Switches, Alarm kualifikasi sumber daya
Lamps manusia yang berkerja
3. Check Request Jam kerja
Document– kontraktor:
Gambar kerja dan
jadwal kerja
Lokasi, jumlah
yang akan dipasang,
sesuai dengan gambar
kerja
Kesiapan
peralatan dan
material / bahan
Kesiapan tenaga
kerja
Kesiapan K3

USULAN TEKNIS

88
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

(Architectural Works)

A. Manajemen Konstruksi Pekerjaan Pasangan Batu (Masonry Work)


PADA SAAT
SEBELUM PEKERJAAN SETELAH PEKERJAAN
PEKERJAAN
DIMULAI SELESAI
BERLANGSUNG
1. Check Kondisi 1. Check bahan dan 1.Pengukuran volume,
Kesiapan Lapangan material yang sampai di dimensi, jenis, spesifikasi
2.Check bahan/material lapangan terhadap dan lokasi pekerjaan yang
yang akan digunakan kualitas, bentuk telah dilaksanakan
sesuai dengan (texture) dan volume 2. Pemeriksaan
spesifikasi dalam 2. Kontrol cara performance hasil
dokumen kontrak, pemasangan, meliputi: pekerjaan :
meliputi: Proporsi mortar Bentuk
Check cement Presisi
spesifikasi material; Kerataan Kekuatan
batu, semen, pasir, pasangan batu (brick 3. Mengajukan perbaikan
kapur, dan air pitching) pekerjaan (jika ada)
Check Sambungan 4. Memverifiasi kemajuan
campuran, antara diantara batu, jenis pekerjaan yang diajukan
lain: material pengisi, tebal kontraktor terhadap
- Stone dan brick dan kerataan volume, jenis dan
masonry 3. Kontrol jumlah, jenis, kualitas pekerjaan
- Trasraam spesifikasi bahan/ 5. Menyusun dan
- Plain masonry material yang dipasang menyetujui berita acara
3.Check Request dan lokasi pemasangan kemajuan pekerjaan
Document –Kontraktor 4. Kontrol produktivitas
: dan kemajuan pekerjaan
Gambar kerja (Work Progress )
dan jadwal kerja 5. Kontrol penggunaan K3
Lokasi, jumlah 6. Pencatatan kegiatan
yang akan dipasang, harian (daily report),
sesuai dengan meliputi :
gambar kerja Jumlah, jenis,
Kesiapan spesifikasi, dan lokasi
peralatan dan pekerjaan yang
material / bahan dipasang
Kesiapan tenaga Jumlah dan
Kesiapan K3 kualifikasi sumber
daya manusia yang
berkerja
Jam kerja

B. Manajemen Konstruksi Pekerjaan Pemasangan Ubin Lantai (Tile

Work)

USULAN TEKNIS

89
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

SEBELUM PEKERJAAN PADA SAAT PEKERJAAN SETELAH PEKERJAAN


DIMULAI BERLANGSUNG SELESAI
1. Check kondisi kesiapan 1. Check bahan dan 1. Pengukuran volume,
lapangan, pekerjaan ini material yang sampai dimensi, jenis, spesifikasi
dilakukan setelah lapangan terhadap dan lokasi pekerjaan yang
pekerjaan plumbing dan kualitas, dimensi, bentuk telah dilaksanakan
elektrikal selesai di (texture) dan Volume 2. Pemeriksaan
pasang dan di uji coba 2. Kontrol cara pemasangan, performance hasil
2. Check bahan/material meliputi: pekerjaan :
yang akan digunaan Jarak antar ubin Bentuk
sesuai dengan (joint width) Presisi
spesifikasi dalam Kerataan pasangan Kekuatan pasangan
dokumen kontak , ubin (tile pitching) 3. Mangajukan perbaikan
meliputi: Campuran martar pekerjaan (jika ada)
Warna ubin dan (martar mixes) 4. Memverifikasi kemajuan
texture 3. Kontrol jumlah, jenis, pekerjaan yang diajukan
Jenis ubin, spesifikasi bahan/ kontraktor terhadap
keramik atau granit material yang dipasang volume, jenis dan kualitas
Dimensi ubin dan lokasi pemasangan pekerjaan
Ketebalan ubin 4. Kontrol produktivitas dan 5. Menyusun dan
3. Check Request kemajuan pekerjaan menyetujui berita acara
Document – (work progress) kemajuan pekerjaan
Kontraktor : 5. Kontrol penggunaan K3
Gambar kerja 6. Pencatatan kegiatan
dan jadwal kerja harian (daily report)
Lokasi, jumlah meliputi:
yang akan dipasang, Jumlah, jenis,
sesuai dengan gambar spesifikasi, dan lokasi
kerja pekerjaan yang
Kesiapan dipasang
peralatan dan Jumlah dan
material / bahan kualifikasi sumber daya
Kesiapan tenaga manusia yang berkerja
kerja Jam kerja
Kesiapan K3 Hal-hal khusus
lainnya

C. Manajemen Konstruksi Pekerjaan Pemasangan Pintu dan jendela

(Doors and Windows Work)

USULAN TEKNIS

90
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

SEBELUM PEKERJAAN PADA SAAT PEKERJAAN SETELAH PEKERJAAN


DIMULAI BERLANGSUNG SELESAI
1. Check kondisi kesiapan 1. Check bahan dan material 1. Pengukuran volume,
lapangan, pekerjaan ini yang sampai di lapangan dimensi, jenis, spesifikasi
dilakukan setelah terhadap kualitas, dan lokasi pekerjaan yang
pekerjaan pemasangan dimensi, bentuk (texture) telah dilaksanakan
ubin selesai dan volume 2.Pemeriksaan performance
2.Check bahan/material 2.Kontorl cara pemasangan, hasil pekerjaan:
yang akan digunakan meliputi: Bentuk
sesuai dengan Celah antara Presisi
spesifikasi dalam pintu/jendela dengan Kekuatan pasangan
dokumen kontrak, kusen 3.Mengajukan perbaikan
meliputi: Arah bukaan pintu/ pekerjaan (jika ada)
Warna kayu dan jendela 4.Meverifikasi kemajuan
texture Kerataan pintu / pekerjaan yang diajukan
Jenis kayu jendela kontraktor terhadap
Dimensi pintu dan 3.Kontrol jumlah, jenis, volume, jenis dan kualitas
jendela spesifikasi bahan / pekerjaan
Ketebalan kayu material yang 5.Menyusun dan menyetujui
untuk pintu dan dipasangdan lokasi berita acara kemajuan
jendela pemasangan pekerjaan
Kualitas engsel 4.Kontrol produktivitas dan
Kualitas kunci kemajuan pekerjaan
berikut rumahnya (work progress)
3. Check Request 5.Kontrol Penggunaan K3
Document – Kontraktor: 6.Pencatatan kegiatan
Gambar kerja dan harian (daily report),
jadwal kerja meliputi:
Lokasi, jumlah yang Jumlah, jenis,
akan dipasang. spesifikasi, dan lokasi
Sesuai dengan pekerjaan yang
gambar kerja dipasang
Kesiapan peralatan Jumlah dan
dan material/bahan kualifikasi sumber daya
Kesiapan tenaga manusia yang berkerja
kerja Jam kerja
Kesiapan K3 Hal-hal khusus
lainnya

B4.2.7 Manajemen konstruksi pekerjaan pengecatan (painting work)

USULAN TEKNIS

91
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

SEBELUM PEKERJAAN PADA SAAT PEKERJAAN SETELAH PEKERJAAN


DIMULAI BERLANGSUNG SELESAI

1. Check kondisi kesiapan 1. Check bahan dan material 1. Pengukuran volume dan
lapangan, pekerjaan ini yang sampai di lapangan lokasi pekerjaan yang telah
dilakukan setelah terhadap kualitas, jenis, dilaksanakan
pekerjaan seluruh warna, dan kuantitas 2. Pemeriksaan performance
pekerjaan telah selesai 2. Kontrol cara pemasangan, hasil pekerjaan :
dilaksanakan meliputi: Kerataan permukaan
2. Check bahan/material Permukaan yang akan Warna cat
yang akan dipergunakan dicat harus bersih, 3. Mengajukan perbaikan
sesuai dengan rata, dan tidak ada pekerjaan (jika ada)
spesifikasi dalam keretaan 4. Memverifikasi kemajuan
dokumen kontrak, Takaran pencairan cat pekerjaan yang diajukan
meliputi: Liter per M2 volume kontraktor terhadap
Warna cat cat yang digunaan volume, jenis dan kualitas
Jenis cat Kesesuaian warna pekerjaan
Takaran pencairan 3. Kontrol jumlah, jenis, 5. Menyusun dan menyetujui
cat spesifikasi bahan/ material berita acara kemajuan
3. Check Request yang akan dipasang dan pekerjaan
Document –Kontraktor: lokasi pemasangan
Gambar kerja dan 4. Kontrol produktivitas dan
jadwal kerja kemajuan pekerjaan (work
Lokasi, jumlah yang progress)
akan dipasang sesuai 5. Kontrol penggunaan K3
dengan gambar kerja 6. Pencatatan kegiatan harian
Kesiapan peralatan (daily report), meliputi:
dan material / bahan Jumlah, jenis,
Kesiapan tenaga spesifikasi, dan lokasi
kerja pekerjaan yang
Kesiapan K3 dipasang
Jumlah dan kualifikasi
sumber daya manusia
yang berkerja
Jam kerja
 Hal-hal khusus
lainnya

B4.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (K3)

Dalam melaksanakan tugas sebagai Konsultan MK, maka Konsultan harus

menyiapkan Pra-Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak

(Pra-RK3K). Pra-RK3K ini akan diimplemantasikan di lapangan. Pada saat

pelaksanaan kontruksi, Konsultan MK akan menginstruksikan ke Kontraktor

untuk menerapkan K3 dan mempunyai organisasi khusus terkait dengan K3

ini.

Bentuk Pra-RK3K yang disiapkan oleh Konsultan adalah seperti yang

terlihat pada Gambar E.4 Pra-RK3K berikut ini. Pra-RK3K ini akan

USULAN TEKNIS

92
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

disempurnakan dan akan diterapkan di lapangan pada saat Konsultan akan

melaksanakan tugas di lapangan.

PRA RENCANA KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA-RK3K)

1. KEBIJAKAN K3

Perusahaan akan melakukan melakukan identifikasi bahaya & resiko K3

yang mungkin timbul dari pelaksanaan pekerjaan ini, dari identifikasi ini

dapat diketahui pengendalian bahaya dan resiko K3 yang akan dilakukan.

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini perusahaan akan melengkapi tenaga ahli

yang bekerja dengan alat perlindungan diri yang diperlukan dalam setiap

tahapan kegiatan dan akan memberikan asuransi jiwa terhadap tenaga ahli

selama kegiatan berlangsung.

2. PERENCANAAN

USULAN TEKNIS

93
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN
a)
Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko Bahaya;
b)
Pemenuhan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya;

Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang wajib

dipunyai dan dipenuhi dalam melaksanakan paket pekerjaan ini adalah:

a) UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;

b) UU No.18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;

c) Peraturan Menteri PU No.09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi

Bidang PU.

3. SASARAN K3 dan PROGRAM K3

Sasaran K3:

a) Tidak ada kecelakaan kerja yang bersampak korban jiwa (Zero Fatal

Accident);

b) Tingkat penerapan elemen SMK3 minimal 80%;

c) Semua pekerja wajib memakai APD yang sesuai dengan bahaya dan

resiko pekerjaannnya masing-masing.

Program K3:

a) Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3 (APD,

Rambu-rambu, Spanduk, Poster, Pagar Pengaman, Jaring Pengaman,

dan sebagainya) secara konsisten;

b) Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja

berbahaya;

c) Memastikan semua pekerja untuk memenuhi pertauran yang telah

ditetapkan.

Organisasi K3:

Pada posisi lapangan dalam pelaksanaan proyek perlu menyediakan petugas

K3 sesuai dengan struktur organisasi yang lengkap dari komposisi

kontraktor, konsultan MK dan Direksi.

USULAN TEKNIS

94
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Contoh Rambu – Rambu K3

Pelaksanaan K3

USULAN TEKNIS

95
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Berkaitan dengan K3 (Pandemic Covid 19), Konsultan ikut Mengendalikan

Resiko Penularan Covid 19 di area kerja.

Adapun kegiatan yang perlu dilakukan antara lain :

a. Jaga Jarak fisik. Misalnya: meminimalisir kontak fisik antara

pekerja, kontraktor, Pemilik Proyek, Pengguna Sekolah dan Orang-

USULAN TEKNIS

96
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

orang yang ada disekitar sekolah dan langkah-langkah penerapan untuk

mengurangi risiko ini; pengorganisasian kerja dengan cara yang

memungkinkan jarak fisik antara orang-orang; ketika memungkinkan

harus menggunakan panggilan telepon, surat elektronik atau rapat

virtual dibandingkan dengan pertemuan tatap muka; memperkenalkan

jadwal kerja untuk menghindari konsentrasi besar pekerja di tempat

kerja pada satu waktu tertentu.

b. Higienitas. Sebagai contoh: Menyediakan desinfektan untuk tangan

termasuk penyanitasi tangan dan tempat-tempat yang mudah diakses

untuk mencuci tangan dengan sabun dan air; mempromosikan budaya

mencuci tangan; mempromosikan higienitas pernapasan yang baik di

tempat kerja (misalnya menutup mulut dan hidung dengan siku yang

menekuk atau dengan tisu saat batuk atau bersin).

c. Kebersihan. Misalnya: Mempromosikan budaya untuk membersihkan

permukaan meja dan tempat kerja secara teratur, gagang pintu,

telepon, papan tombol dan benda kerja dengan disinfektan dan harus

secara rutin memberikan disinfektan untuk area umum seperti kamar

kecil.

d. Pelatihan dan Komunikasi. Misalnya: Melatih manajemen, pekerja dan

perwakilan mereka tentang langkah-langkah yang dapat diadopsi untuk

mencegah risiko pajanan terhadap virus dan tentang bagaimana

bertindak dalam kasus infeksi COVID-19; pelatihan tentang

penggunaan, pemeliharaan, dan pembuangan alat pelindung diri yang

benar; memelihara komunikasi yang teratur dengan pekerja untuk

memberikan informasi terkini terkait situasi di tempat kerja, wilayah

atau negara; menginformasikan pekerja tentang hak mereka untuk

menyingkir dari situasi kerja yang menimbulkan bahaya serius bagi

kehidupan atau kesehatan, sesuai dengan prosedur yang ditetapkan

dan segera memberi tahu atasan langsung terkait situasi tersebut.

USULAN TEKNIS

97
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

e. Alat pelindung diri (APD). Bila perlu, berikan APD yang memadai dan

sediakan tempat pembuangan tertutup untuk membuang bahan-bahan

tersebut secara higienis;

f. Asupan Vitamn C dan Antioksidan, untuk menjaga Imun tetap baik

disemua yang ada beraktifitas di sekolah, dianjurkan konsumsi Vitamin

C dan antioksidan minimal setiap 2-3 hari;

g. Tanggapan. Misalnya: Sejalan dengan panduan pemerintah setempat,

mendorong pekerja dengan gejala yang dicurigai COVID-19 agar tidak

datang ke tempat kerja dan memperluas akses untuk cuti sakit,

tunjangan sakit, dan cuti orang tua/perawatan/ pengasuhan dan

memberikan informasi kepada semua pekerja; mengatur isolasi siapa

saja yang mengidap gejala COVID-19 di tempat kerja seraya

menunggu pemindahan ke fasilitas kesehatan yang sesuai; cukup

melakukan disinfektasi tempat kerja; menyediakan pengawasan

kesehatan terhadap orang-orang yang telah melakukan kontak dekat

dengan pekerja yang terinfeksi tersebut;

Contoh Perlengkapan Covid 19

USULAN TEKNIS

98
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

B4.4 Penyerahan Hasil Pekerjaan

Sebelum pelaksanaan penyerahan hasil pekerjaan oleh kontraktor ke

pemilik (pemberi tugas), Konsultan MK akan melakukan pemeriksaan,

pengujian serta test commisioning terhadap sistem secara menyeluruh

untuk memastikan bahwa apabila ada pekerjaan-pekerjaan ME dapat

bekerja dengan baik.

Didalam pelaksanaan penyerahan hasil pekerjaan, konsultan MK akan

membantu pemberi tugas dalam melakukan pemeriksaan terhadap seluruh

hasil pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor.

B5. ORGANISASI DAN PERSONIL

B5.1 Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan

Untuk mencapai hasil kerja yang optimal dalam pelaksanaanpekerjaan

inidiperlukan perangkat organisasi dan tata laksana kerja yang baik dan efisien,

USULAN TEKNIS

99
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

baik dalam kaitan hubungan dengan pihak Pemberi Tugas maupun secara internal

di dalam perusahaan konsultan dan tim pelaksana pekerjaan.

Struktur organisasi yang dibentuk dalam MK untuk pekerjaan ini dilakukan

dengan tujuan agar pekerjaan yang dilaksanakan oleh konsultan dapat

dilaksanakan dengan baik dan tepat waktu dengan melibatkan tenaga-tenaga

ahli yang profesional dalam bidangnya masing-masing sesuai dengan yang

disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja.

Sikap profesional konsultan ditunjukkan tidak hanya pada kemampuan individu

personil dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, tetapi juga

kemampuan dalam mensinkronkan tugas dan tanggungjawabnya dengan tugas

dan tanggungjawab personil lainnya dalam tim. Selain kemampuan individu dan

tim, kemampuan seorang Team Leader mengkoordinasi, mengendalikan,

mengelola dan menguasai terhadap lingkup pekerjaan dan mengenali seluruh

permasalahan pekerjaan yang ada di satuan wilayah kerjanya serta mampu

mendistribusikan/mendelegasikan tugas dan peran dengan baik kepada staf

yang dipimpinnya adalah suatu hal yang diperlukan dalam melaksanakan proyek.

Secara lebih rinci, Tim yang akan dibentuk oleh konsultan dalam pelaksanaan

Pekerjaan Konsultan Manajemen Konstruksi ini sebagai berikut :

a.Tim Ahli (antara lain: Team Leader, Quality Engineer Struktur, Quality

Enginer Arsitektur, Quality Engineer MEP, Quantity Engineer, HSE).

b.Tim Inspector meliputi : -

c.Tenaga Penunjang / Field Time meliputi : Supervisi Struktur, Supervisi

Arsitektur dan Supervisi MEP.

Dalam struktur organisasinya, konsultan akan membagi ke dalam 2 (dua) jenis

hubungan yaitu:

a. Hubungan Struktural/Komando. Hubungan komando/struktural terjadi antara

Team leader dengan tenaga ahli dan tenaga pendukung, maupun hubungan

USULAN TEKNIS

100
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

koordinasi Internal. Hubungan ini terjadi antar tenaga ahli dan tenaga

pendukung. Untuk lebih jelasnya lihat Bagan B4.1.

b. Hubungan Koordinasi Eksternal. Hubungan ini terjadi antara Tim Konsultan

dengan Pihak Pemberi Pekerjaan. Untuk lebih jelasnya lihat Bagan Alir B4.2

Bagan Alir : B4.1

Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan

Team Leader
Ir. Kemas Benjamin Agoes, MT
USULAN TEKNIS

101
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Quality Engineer Arsitektur


Madyan Wiradinata, ST, MT

Health Safety Engineering


Muliyawan, ST

Field Time / Tenaga Penunjang Field Time / Tenaga Penunjang


Supervisi Struktur Supervisi Arsitektur
Teguh Handayani, ST Harli Budi Setiapraja, ST

Field Time / Tenaga Penunjang


Supervisi MEP
Farido Firmansyah, ST

Koordinasi kerja pada pekerjaan ini meliputi koordinasi Kerja Eksternal adalah

hubungan kerja antara Konsultan dengan PPK (sebagai pengguna jasa) atau pihak

instansi yang terkait dengan pekerjaan. Sedangkan koordinasi kerja internal

adalah hubungan kerja antar personil konsultan dalam menangani proyek

tersebut.

USULAN TEKNIS

102
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tim konsultan akan berkoordinasi pula dengan instansi / dinas lain yang terkait

dalam pekerjaan ini. Koordinasi juga diwujudkan dalam bentuk konsultasi,

asistensi dan penyerapan masukan sesuai dengan tugas atau otoritas yang dimiliki

oleh instansi / dinas.

Bagan Alir : B4.2 Organisasi Proyek

PPK

Bidang Administrasi Bidang Teknis


Terkait

Dinas Instansi Terkait

Pemimpin Proyek

Unsur Teknis
Tim Teknis Terkait

Badan Pemeriksa
Urusan Administrasi
Pekerjaan

Konsultan Team Tenaga Tenaga


Manajemen Leader Ahli Pengawas
Konstruksi

USULAN TEKNIS

103
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

B6. JADWAL WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

Adapun jadwal kegiatan dalam melaksanakan pekerjaan Manajemen Kontruksi Pembangunan Rumah Susun MBR Kota

Madiun. adalah sebagai berikut:

Jadwal Waktu Pelaksanaan Pekerjaan (Time Schedule)

USULAN TEKNIS
104
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

B7. KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN

Adapun komposisi Tenaga Ahli yang ditugaskan dalam melaksanakan pekerjaan Manajemen Kontruksi Pembangunan Rumah

Susun MBR Kota Madiun. adalah sebagai berikut:

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
Tim Inti (Core Team)
1. Ir. Kemas Benjamin Agoes, MT Tetap Lokal S1, Teknik Sipil Team Leader Mengkoordinasikan 8 OB
S2,Megister seluruh tenaga ahli
Teknik Sipil pengawasan
konstruksi untuk
setiap pelaksanaan
pengukuran/rekayasa
lapangan yang
dilakukan Pelaksana
dan menyampaikan
laporan kepada PPK
sehingga dapat

USULAN TEKNIS
105
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
dilakukan dengan
cepat keputusan-
keputusan yang
diperlukan, termasuk
untuk pekerjaan
pengembalian kondisi
dan pekerjaan minor
mendahului pekerjaan
utama serta rekayasa
terperinci lainnya;
Mengkoordinasikan
seluruh tenaga ahli
pengawasan
konstruksi secara
teratur dan
memeriksa pekerjaan
pada semua lokasi di
lapangan dimana
pekerjaan konstruksi

USULAN TEKNIS
106
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
sedang dilaksanakan
serta member
penjelasan tertulis
kepada Pelaksana
mengenai apa yang
sebenarnya dituntut
dalam pekerjaan
tersebut, bila dalam
kontrak hanya
dinyatakan secara
umum;
Memastikan bahwa
pelaksana memahami
Dokumen Kontrak
secara benar,
melaksanakan
pekerjaannya sesuai
dengan spesifikasi
serta gambar-gambar,

USULAN TEKNIS
107
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
dan pelaksana
menerapkan teknik
pelaksanaan
konstruksi yang
tepat/cocok dengan
keadaan lapangan
untuk berbagai macam
kegiatan pekerjaan;
Membuat rekomendasi
kepada PPK untuk
menerima atau
menolak pekerjaan
dan material;
Mengkoordinasikan
pencatatan kemajuan
pekerjaan setiap hari
yang dicapai Pelaksana
pada lembar kemajuan
pekerjaan (progress

USULAN TEKNIS
108
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
schedule) yang telah
disetujui;
Memonitor dan
mengevaluasi secara
seksama kemajuan
dari semua pekerjaan
dan melaporkannya
segera/tepat waktu
kepada PPK bila
kemajuan pekerjaan
terlambat
sebagaimana
tercantum pada buku
Spesikasi Umum dan
hal itu benar-benar
berpengaruh terhadap
jadwal penyelesaian
yang direncanakan.
Dalam hal demikian,

USULAN TEKNIS
109
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
maka Supervision
Engineer juga
membuat rekomendasi
secara tertulis
bagaimana caranya
untuk mengejar
keterlambatan
tersebut;
Memeriksa dengan
teliti semua kuantitas
hasil pengukuran
setiap pekerjaan yang
telah selesai yang
disampaikan oleh
Quantity Engineer;
Menjamin bahwa
sebelum pelaksana
diijinkan untuk
melaksanakan

USULAN TEKNIS
110
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
pekerjaan berikutnya,
maka pekerjaan-
pekerjaan sebelumnya
yang akan tertutup
atau menjadi tidak
tampak harus sudah
diperiksa/diuji dan
sudah memenuhi
persyaratan dalam
Dokumen Kontrak;
Memberi rekomendasi
kepada PPK
menyangkut mutu dan
jumlah pekerjaan yang
telah selesai dan
memeriksa kebenaran
dari setiap bukti
pembayaran bulanan

USULAN TEKNIS
111
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
Pelaksana;
Mengkoordinasikan
perhitungan dan
pembuatan sketsa-
sketsa yang benar
untuk bahan PPK pada
setiap lokasi
pekerjaan;
Mengawasi dan
memeriksa pembuatan
Gambar Sebenarnya
Terbangun/Terpasang
(as-built drawings)
dan megupayakan agar
semua gambar
tersebut dapat
diselesaikan sebelum
Penyerahan Pertama

USULAN TEKNIS
112
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
Pekerjaan (PHO);
Memeriksa dengan
teliti/seksama setiap
gambar-gambar kerja
dan
analisa/perhitungan
konstruksi dan
kuantitasnya, yang
dibuat oleh Pelaksana
sebelum pelaksanaan;
Melakukan inspeksi
secara teratur dan
memeriksa pekerjaan
pada semua lokasi
pekerjaan dalam
kontrak membuat
laporan kepada PPK
terhadap hasil

USULAN TEKNIS
113
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
inspeksi lapangan;
Memberi rekomendasi
kepada PPK hasil
penjaminan mutu dan
keluaran hasil
pekerjaan serta
pemenuhan tingkat
layanan jalan terkait
dengan usulan
pembayaran yang
diajukan Pelaksana;
Mengkoordinasikan
pembuatan
laporanlaporan
mengenai kemajuan
fisik dan keuangan
proyek yang ada
dibawah wewenangnya
dan menyerahkan

USULAN TEKNIS
114
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
kepada PPK serta
instansi lain yang
terkait tepat pada
waktunya; dan
Menyusun/memelihara
arsip korespondensi
kegiatan, laporan
harian, laporan
mingguan, bagan
kemajuan pekerjaan,
pengukuran
pembayaran, gambar
desain, laporan hasil
inspeksi lapangan,
laporan pemenuhan
tingkat layanan jalan
dan lainnya.
2. Teguh Handayani, ST Tetap Lokal S1, Teknik Sipil Quality Memeriksa kesesuaian 6 OB
Engineer

USULAN TEKNIS
115
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
Struktur antara gambar
perencanaan dengan
pelaksanaan di
lapangan terkait
pekerjaan struktur;
Mengharuskan
Pelaksana untuk
melaksanakan
peraturan tentang
keamanan dan
keselamatan kerja;
Memantau hasil
pekerjaan serta cara
pelaksanaan pekerjaan
struktur yang
dijalankan Pelaksana;
Memberi instruksi
kepada Pelaksana, bila
cara pelaksanaan

USULAN TEKNIS
116
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
pekerjaan struktur
dinilai tidak benar
atau membahayakan.
Dalam segala hal,
semua instruksi harus
dicatat dalam buku
harian (log book)
serta segera memberi
tahu kepada Team
Leader;
Mencatat keadaan
pekerjaan serta
semua perubahan dan
penyimpangan dari
perencanaan (pada
lembar gambar
Kemajuan Pekerjaan);
dan

USULAN TEKNIS
117
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
Memeriksa dan
menyetujui laporan
harian yang dibuat
oleh Pelaksana.
3. Madyan Wiradinata, ST, MT Tetap Lokal S1, Teknik Arsitek Quality Memeriksa kesesuaian 6 OB
S2, Teknik Engineer antara gambar
Arsitek Arsitektur perencanaan dengan
pelaksanaan di
lapangan terkait
pekerjaan arsitektur;
Mengharuskan
Pelaksana untuk
melaksanakan
peraturan tentang
keamanan dan
keselamatan kerja;
Memantau hasil
pekerjaan serta cara

USULAN TEKNIS
118
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
pelaksanaan pekerjaan
arsitektur yang
dijalankan Pelaksana;
Memberi instruksi
kepada Pelaksana, bila
cara pelaksanaan
pekerjaan arsitektur
dinilai tidak benar
atau membahayakan.
Dalam segala hal,
semua instruksi harus
dicatat dalam buku
harian (log book)
serta segera memberi
tahu kepada Team
Leader;
Mencatat keadaan
pekerjaan serta
semua perubahan dan

USULAN TEKNIS
119
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
penyimpangan dari
perencanaan (pada
lembar gambar
Kemajuan Pekerjaan);
dan
Memeriksa dan
menyetujui laporan
harian yang dibuat
oleh Pelaksana.
4. Edwin Makarim, ST Tetap Lokal S1, Teknik Mesin Quality Memeriksa kesesuaian 5 OB
Engineer MEP antara gambar
perencanaan dengan
pelaksanaan di
lapangan terkait
pekerjaan mekanikal
elektrikal;
Mengharuskan
Pelaksana untuk

USULAN TEKNIS
120
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
melaksanakan
peraturan tentang
keamanan dan
keselamatan kerja;
Memantau hasil
pekerjaan serta cara
pelaksanaan pekerjaan
mekanikal elektrikal
yang dijalankan
Pelaksana;
Memberi instruksi
kepada Pelaksana, bila
cara pelaksanaan
pekerjaan mekanikal
elektrikal dinilai tidak
benar atau
membahayakan. Dalam
segala hal, semua
instruksi harus

USULAN TEKNIS
121
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
dicatat dalam buku
harian (log book)
serta segera memberi
tahu kepada Team
Leader;
Mencatat keadaan
pekerjaan serta
semua perubahan dan
penyimpangan dari
perencanaan (pada
lembar gambar
Kemajuan Pekerjaan);
dan
Memeriksa dan
menyetujui laporan
harian yang dibuat
oleh Pelaksana.
5. Krisna Adi Utama, ST, MT Tetap Lokal S1, Teknik Quantity Melakukan survei yang 6 OB
Arsitektur Engineer

USULAN TEKNIS
122
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
S2, Manajemen diperlukan untuk
Proyek Konstruksi memeriksa pekerjaan
dan volume pekerjaan
yang telah
dilaksanakan;
Membuat
catatan/laporan
harian tentang
kemajuan pekerjaan di
lapangan, serta selalu
memberikan informasi
tentang rincian
pekerjaan kepada
Supervision Engineer;
Menghitung kembali
kuantitas pekerjaan
yang dilaksanakan;
Setiap saat mengikuti
petunjuk teknis dan

USULAN TEKNIS
123
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
nasihat dari
Supervision Engineer
dalam melaksanakan
tugas-tugasnya serta
bekerjasama dengan
Quality Engineer
untuk menyesuaikan
metoda pelaksanaan di
lapangan dengan di
laboratorium.;
Melakukan
pengawasan di
lapangan secara terus
menerus pada
semualokasi pekerjaan
konstruksi yang
sedang dilaksanakan,
dan memberitahu
dengan segera kepada

USULAN TEKNIS
124
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
Supervision Engineer
tentang semua
pekerjaan yang tidak
memenuhi/sesuai
Dokumen Kontrak;
Semua hasil
pengamatan tersebut
dilaporkan secara
tertulis kepada
Supervision Engineer
pada hari itu juga;
Secara terus menerus
mengawasi, membuat
catatan dan
memeriksa semua
hasil pengukuran,
perhitungan kuantitas
dan bukti pembayaran
serta menjamin bahwa

USULAN TEKNIS
125
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
pembayaran terhadap
pelaksana sudah benar
dan sesuai dengan
ketentuan dalam
Dokumen Kontrak;
Bersama-sama
pelaksana setiap hari
membuat
ringkasan/risalah
tentang kegiatan
konstruksi, keadaan
cuaca, pengadaan
material, jumlah dan
keadaan tenaga kerja,
peralatan yang
digunakan, jumlah
pekerjaan yang telah
diselesaikan,
pengukuran

USULAN TEKNIS
126
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
dilapangan,
kejadiankejadian
khusus dan sebagainya
dengan menggunakan
formulir laporan
standar (Laporan
Harian) yang harus
diserahkan/dikirim
kepada Supervision
Engineer dan PPK
setiap hari setelah
selesai kerja;
Melakukan
pengawasan
dilapangan secara
terus menerus
terhadap semua
pekerjaan harian (day
work), termasuk

USULAN TEKNIS
127
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
membuat catatan
mengenai peralatan,
tenaga kerja dan
bahan-bahan yang
digunakan pelaksana
dalam melaksanakan
pekerjaan harian
tersebut;
Mengevaluasi
prosedur kerja yang
diajukan oleh
Pelaksana dan evaluasi
hasil pekerjaan
(performa pekerjaan)
di lapangan;
Melakukan inspeksi
lapangan terkait
keluaran hasil

USULAN TEKNIS
128
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
pekerjaan;
Semua hasil inspeksi
dan monitoring
tersebut dilaporkan
secara tertulis kepada
Supervision Engineer
sebagai bahan
masukan yang
disampaikan kepada
PPK;
Memeriksa dan
melakukan pengukuran
keluaran hasil
pekerjaan,
perhitungan bobot
pekerjaan terkait
dengan usulan
pembayaran serta
menjamin bahwa

USULAN TEKNIS
129
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
pembayaran terhadap
Pelaksana sudah benar
dan sesuai dengan
ketentuan dalam
Dokumen Kontrak; dan
Membantu
Supervision Engineer
mengadakan
pengukuran akhir
secara keseluruhan
dari bagian pekerjaan
yang telah
diselesaikan dan
mutunya memenuhi
syarat.
6. Muliyawan, ST Tetap Lokal S1, Teknik Sipil Health Mengidentifikasi dan 8 OB
Safety memetakan potensi
Engineering bahaya yang mungkin

USULAN TEKNIS
130
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
(HSE) terjadi di lingkungan
kerja. Hal ini
termasuk membuat
tingkatan dampak dari
bahaya (impact) dan
kemungkinan
terjadinya bahaya
tersebut
(probability);
Menyusun rencana
program keselamatan
dan kesehatan kerja
yang meliputi upaya
preventif dan upaya
korektif. Upaya
preventif bertujuan
untuk mengurangi
terjadinya bahaya
atau kecelakaan di

USULAN TEKNIS
131
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
lingkungan kerja.
Upaya korektif
bertujuan untuk
menanggulangi
kecelakaan yang
terjadi di lingkungan
kerja;
Membuat dan
memelihara dokumen
terkait kesehatan dan
keselamatan kerja.
Dokumentasi yang
baik termasuk faktor
penting dalam
mencegah dan
menanggulangi bahaya.
Hal ini termasuk
merancang prosedur
baku dan memelihara

USULAN TEKNIS
132
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
borang atau catatan
terkait kesehatan dan
keselamatan kerja;
dan
Mengevaluasi insiden
kecelakaan yang
mungkin terjadi, serta
menganalisis akar
masalah termasuk
tindakan preventif
dan korektif yang
diambil.
Field Time/Tenaga Penunjang 1
7. Seken Fri, ST Tetap Lokal S1, Teknik Sipil Supervisi Mengumpulkan data 7 OB
Struktur geoteknik dan
parameter tanah pada
lokasi yang dipilih
Melakukan
perhitungan struktur

USULAN TEKNIS
133
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
atas dan struktur
bawah bangunan
gedung
Membuat gambar
rencana struktur
bangunan gedung
Membuat gambar
rencana detail
struktur bangunan
gedung
Menyiapkan data
teknis untuk
penyusunan
spesifikasi teknis
bangunan gedung
Melakukan kegiatan
staking out bangunan
gedung
Melakukan persiapan
pelaksanaan

USULAN TEKNIS
134
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
konstruksi
Melaksanakan
pekerjaan konstruksi
sesuai gambar
rencana
Menyiapkan kegiatan
uji fungsi bangunan
dan sarana dalam
bangunan gedung
Menyiapkan data
serah terima
pekerjaan
Membuat laporan
pekerjaan
8. Harli Budisetiapraja, ST Tetap Lokal S1, Teknik Arsitek Supervisi Melakukan Perancangan 7 OB
Arsitektur/ Arsitektur
MEP Melakukan
pendalaman
pengetahuan
arsitektur

USULAN TEKNIS
135
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
Melakukan
pendalaman seni
Melakukan
perencanaan dan
perancangan kota
Memahami hubungan
antara manusia,
bangunan, dan
lingkungan
Mendalami
pengetahuan daya
dukung lingkungan
Memahami peran
arsitek di masyarakat
Melakukan persiapan
pekerjaan
perancangan
Memahami pengertian
antar disiplin
Memahami fisik dan

USULAN TEKNIS
136
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
fisika bangunan
Menerapkan batasan
anggaran dan
peraturan bangunan
Memahami industry
konstruksi dalam
perencanaan
Memahami manajemen
proyek
Field Time/Tenaga Penunjang
9. Farido Firmansyah, ST Tetap Lokal S1, Teknik Arsitek Supervisi Melakukan 7 OB
Arsitektur/ Perancangan
MEP Arsitektur
Melakukan
pendalaman
pengetahuan
arsitektur
Melakukan
pendalaman seni
Melakukan

USULAN TEKNIS
137
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
perencanaan dan
perancangan kota
Memahami hubungan
antara manusia,
bangunan, dan
lingkungan
Mendalami
pengetahuan daya
dukung lingkungan
Memahami peran
arsitek di masyarakat
Melakukan persiapan
pekerjaan
perancangan
Memahami pengertian
antar disiplin
Memahami fisik dan
fisika bangunan
Menerapkan batasan
anggaran dan

USULAN TEKNIS
138
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Tenaga
Ahli TA
Posisi yang Org
NO Nama Personil Tetap/Ti Lokal/ Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan
diusulkan Bulan
dak Asing
Tetap
peraturan bangunan
Memahami industry
konstruksi dalam
perencanaan
Memahami manajemen
proyek
TOTAL ORANG BULAN 60 OB

B8. ORGANISASI DAN PENUGASAN TENAGA AHLI

Adapun komposisi Jadwal Tenaga Ahli yang ditugaskan dalam melaksanakan pekerjaan Manajemen Kontruksi Pembangunan

Rumah Susun MBR Kota Madiun sebagai berikut:


JADWAL PENUGASAN PERSONIL

BULAN KE
NO NAMA PERSONIL POSISI I II III IV V VI VII VIII OB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
USULAN TEKNIS
TIM INTI (CORE TEAM)
139
1 Ir.Kemas Benjamin Agoes, MT Team Leader 8

2 Teguh Handayani, ST Quality Engineer Struktur 6


4 Edwin Makarim, ST Quality Engineer MEP 5

5 Krisna Adi Utama, ST, MT Quantity Engineer 6

6 Muliyawan, ST Health Safety Engineering (HSE) 8

7 Seken Fri, ST Supervisi Struktur 7


MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
8 Harli Budisetiapraja, ST Supervisi Arsitektur RUMAH SUSUN MBR 7
KOTA MADIUN
9 Farido Firmansyah, ST Supervisi Arsitektur/MEP 7

60

Penuh Waktu Paruh Waktu

Struktur Organisasi

Team Leader
Ir. Kemas Benjamin Agoes, MT

USULAN TEKNIS
140
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN

Quality Engineer Struktur Quality Engineer Arsitektur Quality Engineer MEP Quantity Engineer Health Safety Engineer
Teguh Handayani, ST Madyan Wiradinata, ST, MT Edwin Makarim, ST Krisna Adi Utama, ST, MT Muliyawan, ST

Supervisi Struktur Supervisi Arsitektur Supervisi MEP


Seken Fri, ST Harli Budisetiapraja, ST Farido Firmansyah, ST

USULAN TEKNIS
141
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN
B9. FASILITAS PENUNJANG

Adapun Fasilitas atau alat-alat yang dibutuhkan untuk menunjang pekerjaan Manajemen

Kontruksi Pembangunan Rumah Susun MBR Kota Madiun yang menjadi panduan
informasi dari awal pekerjaan sampai selesai adalah sebagai berikut :

B9.1. Fasilitas penunjang berupa Dokumen Gambar Kerja, Spesifikasi Teknis, Kurva S,

Literatur-literatur, Form-form dan Check List, dan lain sebagainya.

B9.2. Hasil-hasil dokumentasi Berupa Surat, Nota, Berita Acara Rapat, dan lain

sebagainya yang dibuat baik dalam laporan harian, Mingguan maupun Bulanan.

B9.3. Peralatan pendukung pekerjaan, antara lain:

NO URAIAN ALAT FUNGSI


1 Personal Computere (PC)/Laptop Alat untuk mengolah data input dan menghasilkan
output berupa data/informasi sesuai dengan
keinginan user (pengguna). Baik tulisan maupun
gambar secara digital.
2 Software Program atau aplikasi untuk mempermudah atau
mempercepat kinerja komputer.
3 Printer A4, Printer A3, Ploter A1 Alat print atau plot data Softcopy menjadi
Hardcopy
4 Scanner A3 Alat untuk menscan data Hardcopy menjadi
Softcopy
5 GPS GPS digunakan untuk menentukan kordinat posisi,
kecepatan, arah dan waktu saat survey.
6 Kamera Digital Mendokumentasikan kegiatan survey
7 Total Station Total Station merupakan teknologi alat yang
menggabungkan secara elektronik antara teknologi
theodolite dengan teknologi EDM (electronic
distance measurement). EDM merupakan alat ukur
jarak elektronik yang menggunakan gelombang
elektromagnetik sinar infra merah sebagai
gelombang pembawa sinyal pengukuran dan dibantu
dengan sebuah reflektor berupa prisma sebagai
target (alat pemantul sinar infra merah agar kembali
ke EDM)
8 Teodolit alat ukur sudut baik horizontal maupun vertikal
sehingga pada alat ini teropong harus dapat berputar

USULAN TEKNIS

142
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN MBR
KOTA MADIUN
pada dua lingkaran berskala, yaitu lingkaran berskala
tegak dan mendatar.
9 Waterpass/Auto Level Alat untuk menentukan elevasi dan sudut kemiringan
lahan
10 Drone + Kamera Kendaraan udara remote control berkamera
digunakan untuk menggambil gambar foto/video dari
ketinggian tertentu
11 Kompas Alat navigasi untuk menentukan arah berupa sebuah
panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan
dirinya dengan medan magnet bumi secara akurat
12 Kendaraan Roda 4 Alat mobilisasi yang digunakan untuk mengantar
para personal dan alat kerja pada saat pelaksanaan
pekerjaan.
13 Kendaraan Roda 2 Alat mobilisasi yang digunakan untuk mengantar
para personal dan alat kerja ke lokasi yang lebih
sulit dijangkau.
14 Alat-alat Safety Alat untuk keselamatan kerja, seperti: Helm
Proyek, Rompi, Sepatu Safety, Kaca Mata Safety,
dll
15 LCD Projector Alat Audio Visual untuk presentasi

16 Walking Distance Meter Alat untuk mengukur Jarak pada jalan dan survey
jalan raya.

17 Meteran Laser Alat ukur jarak

USULAN TEKNIS

143

Anda mungkin juga menyukai