Anda di halaman 1dari 16

DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA

KABUPATEN MUSI RAWAS

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


KEGIATAN PENGAWASAN PENINGKATAN JALAN DALAM
KECAMATAN MUARA KELINGI
(KONSULTANSI)

DINAS PU BINA MARGA KABUPATEN MUSI RAWAS


DANA APBD TAHUN ANGGARAN 2017
Komplek Pemkab. Musi Rawas Km. 12,5 Muara Beliti

1
A. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

1. LATAR a. Program Pembinaan Jaringan Jalan dan Jembatan


BELAKANG merupakan salah satu upaya pemerintah dalam
menunjang pencapaian sasaran Pembangunan Nasional
dan menunjang visi utama Dinas PU Bina Marga
Kabupaten Musi Rawas untuk membuka keterisoliran
daerah terpencil dan daerah sentra produksi.
b. Pembinaan Jaringan Jalan sangat terkait dengan
pembinaan jaringan jalan raya secara menyeluruh yang
merupakan unsur yang sangat penting dalam sarana
transportasi darat dan terkait erat dengan upaya
pemerataan pembangunan beserta hasil-hasilnya. Selain
itu, melalui pengembangan prasarana transportasi yang
bertujuan untuk meningkatkan kondisi jalan agar sesuai
tuntutan perkembangan laju pertumbuhan lalu lintas yang
diakibatkan oleh perkembangan pertumbuhan ekonomi.
c. Mengingat keterbatasan sumber daya manusia dan
keterbatasan waktu Dinas PU Bina Marga, maka agar
pelaksanaan kegiatan pembangunan jalan dapat diawasi
dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan baik dari
segi kualitas, kuantitas, efisiensi waktu dan biaya
maupun administrasi proyek serta menghindari
kegagalan pekerjaan/bangunan maka untuk
melaksanaan kegiatan “Pengawasan Peningkatan Jalan
Dalam Kecamatan Muara Kelingi” diperlukan adanya
Konsultan Pengawas.
d. Dalam pekerjaan pengawasan teknis ini, Konsultan
Pengawas bertanggungjawab kepada Kepala Dinas PU
Bina Marga Kabupaten Musi Rawas, dan dalam kegiatan
operasionalnya Konsultan Pengawas akan dibantu dari
pengelola kegiatan yang terdiri dari Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK), PPTK Fisik, Panitia, Pengelola
Administrasi, Bendahara, Pengelola Teknis yang ditunjuk
dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas PU Bina
Marga Kabupaten Musi Rawas

2. MAKSUD DAN Maksud


TUJUAN Membantu Pemerintah Kabupaten Musi Rawas, dalam hal
ini melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dalam
melakukan pengawasan teknis pembangunan jalan di
Kabupaten Musi Rawas.

2
Tujuan
Tersedianya laporan berkala yang meliputi Laporan
Bulanan, Laporan Mingguan, Laporan Harian serta Laporan
Akhir.

3. SASARAN 1. Tersedianya laporan kemajuan pekerjaan.


2. Terlaksananya kegiatan fisik pembangunan jalan dengan
baik dan memenuhi standar teknik.
4. NAMA DAN Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kab. Musi Rawas
ORGANISASI
PENGGUNA JASA

5. SUMBER Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang


PENDANAAN lebih Rp. 78.000.000,- (Tujuh Puluh Juta Rupiah) termasuk
PPN dibiayai APBD Kabupaten Musi Rawas Tahun
Anggaran 2017.

6. LINGKUP, LOKASI Layanan jasa pengawasan teknis jalan dibagi dalam


KEGIATAN, DATA beberapa tahap yaitu :
DAN FASILITAS a. Mengukur kuantitas pekerjaan dan pengesahan
PENUNJANG pembayaran sela/intrim dan pembayaran akhir kepada
SERTA ALIH kontraktor;
PENGETAHUAN b. Merencanakan pekerjaan dan mengelola kontrak untuk
menjamin penyelesaian pekerjaan pada waktunya dan
menghindari persoalan-persoalan pada batas lingkup
antara kontrak-kontrak;
c. Memeriksa dan menguji mutu hasil kerja dan bahan-
bahan;
d. Penasehat mengenai perubahan pekerjaan dan tuntutan
(claims);
e. Rekomendasi pengoperasian dan pemeliharaan.
f. Faktor-faktor lain yang terkait misalnya tinjauan disain
(Review Design) jika diminta, pembuatan atau
pemeriksa “Gambar Terbangun” (As Bulit Drawing).

6.1. Lingkup Pekerjaan Jasa Konsultansi dan Teknis


Pelaksanaan
6.1.1. Pengawasan teknis jalan tersebut dapat dibagi
dalam beberapa tahapan, yaitu :
a. Memantau dalam pelaksanaan pengawasan
mutu,
b. Membantu dalam review design,
c. Memeriksa dengan sungguh – sungguh bahwa
pengukuran volume pekerjaan dilaksanakan
dengan benar, teliti dan sempurna,
d. Menjamin bahwa semua laporan (report) yang
diserahkan tepat pada waktunya dan dibuat

3
sesuai aturan yang benar, teliti dan memuat
semua catatan kemajuan serta hal–hal lain
yang berkaitan dengan proyek,
e. Bekerja sama dengan staf proyek/ Bina Marga
dalam hal–hal yang menyangkut masalah–
masalah teknis.

6.1.2. Lingkup Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh


konsultan sesuai dengan tahapan sebagai
berikut :
A. Membantu dalam pelaksanaan pengawasan
mutu.
Konsultan akan bertindak sebagai Wakil
Pelaksana Kegiatan (Engineer’s
Representative) dalam pengawasan
pelaksanaan pekerjaan/proyek dan menjamin
bahwa semua hasil pekerjaan itu sesuai dan
memenuhi syarat perencanaan teknis,
spesifikasi teknis dari dokumen kontrak.
Uraian detail pekerjaan pengawasan yang
akan dilaksanakan :
1. Melaksanakan pengawasan harian
terhadap pekerjaan/ proyek sehingga
dengan demikian dapat menjamin
kebenaran material yang dipakai dan
prosedur pelaksanaan sesuai dokumen
kontrak dan peraturan – peraturan Bina
Marga,
2. Memberikan instruksi/ penjelasan secara
tertulis kepada Kontraktor dengan cara
yang sejelas– jelasnya terhadap
pelaksanaan pekerjaan yang dikehendaki
sehingga dengan demikian dapat diperoleh
hasil pelaksanaan/ mutu yang lebih baik,
3. Memeriksa semua bahan/ material yang
ditempatkan di lapangan/ proyek betul–
betul memenuhi persyaratan spesifikasi
sesuai dengan testing material yang
dilaksanakan secara benar,
4. Memeriksa semua gambar–gambar (Shop
Drawing, Detail Drawing & As Built
Drawing) dengan teliti dan disetujui bila
memenuhi dokumen kontrak,
5. Memeriksa dan memberikan instruksi
tertulis kepada kontraktor untuk
memperbaiki semua kerusakan–
kerusakan/ kekurangan pekerjaan, yang
tidak memenuhi persyaratan spesifikasi,

4
6. Ikut serta dalam inspeksi pemeriksaan
akhir proyek sebelum pelaksanaan Serah
Terima Sementara (Take Over).

B. Membantu dalam Review Design.


Uraian dalam pelaksanaan Review Design
adalah sebagai berikut :
1. Mengkoordinir pengambilan data lapangan
secara akurat, yang dilakukan oleh
kontraktor guna review design untuk
perubahan– perubahan yang
direkomendasikan / diperlukan,
2. Menyelenggarakan review design terhadap
disain yang ada sesuai dengan
perubahan– perubahan yang
direkomendasikan / diperlukan,
3. Menyiapkan perkiraan biaya dan
addendum serta perubahan dokumen
tender sehubungan dengan review design
tersebut.

C. Memeriksa dengan sungguh– sungguh


bahwa pengukuran volume pekerjaan
dilaksanakan dengan benar, teliti dan
sempurna.

D. Menjamin bahwa semua laporan (report)


yang diserahkan tepat pada waktunya dan
dibuat sesuai aturan yang benar, teliti dan
memuat semua catatan kemajuan serta hal–
hal lain yang berkaitan dengan proyek,
laporan itu meliputi :

1. Menyiapkan/ menyerahkan laporan


bulanan tepat pada waktunya, teliti dan
menunjukan secara fisik dan finansial
kemajuan proyek,
2. Melaporkan dengan secara tertulis
terhadap setiap kesulitan–kesulitan yang
mungkin akan terjadi dalam pelaksanaan
pekerjaan sehubungan dengan kondisi
proyek dalam waktu mendatang atau lain–
lain sebab yang diperkirakan dapat
menyulitkan/ merugikan pelaksanaan
pekerjaan. Laporan itu juga harus memuat
usulan pemecahannya terdapat hal–hal
yang dikuatirkan tersebut,
3. Melaporkan secara lengkap dan tertulis
serta saran pemecahannya terhadap hal–

5
hal yang akan menyebabkan
keterlambatan penyelesaian pekerjaan,
4. Selalu membuat catatan harian tentang
pekerjaan yang telah selesai, bahan–
bahan/ material yang telah dipakai, tenaga
kerja dilapangan, keterlambatan peralatan,
keadaan cuaca dan peristiwa–peristiwa
lainnya,
5. Membuat file yang baik sehubungan
dengan korespondensi/ surat–menyurat
dengan pihak Kontraktor, Dinas PU Bina
Marga Kabupaten Musi Rawas, Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan
lain – lainnya,
6. Membuat catatan–catatan dan
menyimpannya secara baik terhadap hasil
pekerjaan, hasil tes material, sertifikasi
pembayaran (Payment Certificates),
pengukuran volume pekerjaan dilapangan,
back up perhitungan dan As Built
Drawings,
7. Melaksanakan inspeksi, sebelum inspeksi
akhir dan membuat laporan tentang
kekurangan– kekurangan/ kerusakan hasil
pekerjaan yang tidak memenuhi
persyaratan dalam suatu daftar,
8. Menyiapkan laporan penyelesaian
pekerjaan untuk Bina Marga yang memuat
masalah yang dihadapi selama pekerjaan
dan penyelesaiannya serta lampiran –
lampirannya yang meliputi : File change
order, file As Built Drawing dan file hasil
Test.

E. Bekerja sama dengan staf Proyek/ Bina


Marga dalam hal–hal yang menyangkut
masalah– masalah teknis, antara lain :
1. Mengesahkan bersama–sama dengan Staf
Proyek terhadap Monthly Progress,
Payment Certificate dan Final Payment
Certificates.
2. Mengusulkan pemecahan terhadap
kesulitan– kesulitan pelaksanaan dimasa
datang dengan memberikan gambaran/
sketsa dan perhitungan–perhitungan untuk
dijadikan sebagai bahan pertimbangan
oleh pimpinan.
3. Membuat usulan penyelesaian atas klaim
kontraktor, penyelesaian pertikaian,

6
perpanjangan waktu kontrak atau hal–hal
lainnya.
4. Menyiapkan Change Order, sesuai dengan
kebutuhan lapangan,
menghitung/mengajukan usulan perubahan
rencana/ design, spesifikasi dan
menyiapkan harga satuan yang baru untuk
negosiasi disertai dengan bahan–bahan
pendukungnya.
5. Memeriksa seluruh jenis pekerjaan atau
bahan yang telah dilaksanakan oleh
kontraktor sesuai dengan kontrak seperti :
kantor, bengkel (workshop), gudang
peralatan dan lainnya.

6.1.3. Selama berlangsungnya pekerjaan, setiap


kemajuan pekerjaan sesuai dengan lingkup
tugasnya harus dilaporkan kepada Pelaksana
Kegiatan Pengawasan Teknis Jalan Dinas PU
Bina Marga Kabupaten Musi Rawas.

6.1.4. Setiap hasil pengawasan pembangunan jalan


diketahui dan disetujui oleh Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan (PPTK) Fisik

6.2. Data dan Fasilitas Penunjang


6.2.1. Penyediaan oleh pengguna jasa
Data dan fasilitas yang disediakan oleh
pengguna jasa yang dapat digunakan dan harus
dipelihara oleh penyedia jasa:
a). Laporan dan Data (bila ada)
Kumpulan laporan dan data sebagai hasil
studi terdahulu serta photografi (bila ada).
-
b). Akomodasi dan Ruangan Kantor (bila ada)
-
c). Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
Konsultan dan Pengawas Lapangan PU Bina
Marga
PPK : Ardi Irawan, ST
PPTK Fisik : Akan ditentukan
kemudian
Pengawas dari PU : Akan ditentukan
kemudian
d). Fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa
yang dapat digunakan oleh penyedia jasa

7
(bila ada)
-

6.2.2. Penyediaan oleh penyedia jasa


Penyedia jasa harus menyediakan dan
memelihara semua fasilitas dan peralatan yang
dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan.
-

6.3. Alih Pengetahuan


Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka
penyedia jasa harus mengadakan pelatihan, kursus
singkat, diskusi dan seminar terkait dengan substansi
pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih
pengetahuan kepada staf proyek.

7. METODOLOGI Dalam rangka untuk mencapai tujuan dalam pengawasan


proyek selama masa yang telah ditentukan, maka konsultan
akan mempersiapkan rencana detail operasi. Untuk maksud
itu perlu memperhatikan bentuk dan volume pekerjaan,
organisasi konsultan yang optimum untuk melaksanakan
tugas, sistem pelaporan yang penting, efisiensi dan
keterlibatan langsung Dinas PU Bina Marga dalam pekerjaan
sehari–hari dengan pengalaman terakhir pada proyek
sejenis. Langkah awal yang akan dilakukan konsultan adalah
mengadakan survei ke seluruh daerah proyek untuk
mencatat pekerjaan yang memerlukan perhatian khusus dan
membuat inventarisasi yang diperlukan untuk menunjang
Review Design yang diperlukan.

7.1. Kegiatan Konstruksi (Pengawasan Mutu)


Kegiatan ini terdiri dari beberapa hal yaitu :
A. Kegiatan Pra Konstruksi (Pre Construction Activity)
a. Persiapan mobilisasi staf konsultan
b. Mereview pekerjaan persiapan kontraktor yang
terdiri dari :
1. Persiapan base camp, batching plant, kantor,
ruang laboraturium
2. Daftar peralatan dan jadwal mobilisasinya
3. Construction schedule dan personel schedule
c. Rencana pengawasan sehari–hari, testing dan
prosedur pelaporan
d. Mengadakan pertemuan pendahuluan antara

8
PPTK Fisik, Kontraktor dan Konsultan

B. Pre Conctruction Conference


Sebelum dimulainya konstruksi, perlu diadakan rapat
yang bertujuan untuk mengadakan hubungan kerja
dengan kontraktor. Dalam rapat ini akan didiskusikan
pula rencana kerja, jadwal dan cara kerja (metode
operasi), hambatan yang mungkin terjadi,
pemindahan sarana umum, masalah ROW,
pengaturan lalu lintas, dan masalah lain yang
menyangkut hubungan Konsultan dengan Kontraktor.
Pertemuan ini dipimpin PPTK Fisik.

7.2. Pengawasan Kontrak Pekerjaan

Supervision Engineer dari Konsultan dengan


Pengarahan PPTK Fisik akan merasa yakin bahwa
pengawasan harian secara terus–menerus pada
pekerjaan adalah cukup untuk mendapatkan hasil yang
sesuai dengan spesifikasi teknis.
Supervision Engineers akan mengawasi, melalui
stafnya, terhadap seluruh pekerjaan yang tercakup
dalam kontrak antara lain :

1. Field Survey dan Design;


2. Mengadakan pertemuan dengan Kontraktor
secukupnya, tetapi paling tidak 1 (satu) minggu
sekali dan mencatat seluruh hasil pertemuan;
3. Mengadakan test lapangan dan laboratorium tanah,
kerikil dan material lain;
4. Mencatat hujan harian;
5. Memelihara prosedur administrasi standar;
6. Memperbaharui daftar peralatan kontraktor;
7. Mengecek dan menyetujui seluruh shop drawing dan
detailed drawing;
8. Mengontrol kualitas campuran beton;
9. Mengontrol prosedur campuran beton;
10. Mengontrol penghamparan aspal di lantai jembatan
dan oprit;
11. Mengontrol seluruh mutu bahan–bahan konstruksi
sebelum dipakai;
12. Menyakinkan bahwa seluruh staf professional/
SubProfessional memiliki buku harian untuk
pengawasan;

9
13. Mengecek gambar–gambar yang dibuat oleh
Kontraktor;
14. Memelihara catatan volume pekerjaan untuk
pembayaran;
15. Melakukan pemeriksaan atas As Built Drawing;
16. Penyiapan Contract Change Order ( CCO );
17. Mengecek dan menyetujui perkiraan volume
pekerjaan yang diusulkan Kontraktor untuk Monthly
Certificate;
18. Melaporkan ke PPTK Fisik dan PPK Konsultan
mengenai kemajuan pekerjaan;
19. Melaporkan bila ada keterlambatan pelaksanaan
kegiatan fisik;

7.3. Contractor Schedule

Lintasan kritis dari jadwal pelaksanaan kontrol perlu


dicek dan dilengkapi, supaya logis untuk dilaksanakan.
Jumlah alat–alat yang dimiliki oleh kontraktor, tenaga
dan bahan material harus dicek. Bila memungkinkan
dikoreksi dan dibuat sampai didapat jadwal yang
diterima oleh kedua belah pihak.

7.4. Field Engineering Survey (Pengukuran Lapangan)

Dalam rangka pelaksanaan yang sesuai dengan disain,


maka survey lapangan sebelum Stake Out sangat
diperlukan. Dalam pelaksanaan pengukuran oleh
Kontraktor, perlu diawasi oleh Konsultan, seluruh hasil
survey harus dicatat pada suatu buku untuk
dokumentasi. Pengecekan kondisi lapangan, daerah-
daerah yang terkena banjir, kontrol survey harus selalu
dilaksanakan, agar konstruksi sesuai dengan gambar–
gambar.

7.5. Pemeriksaan ( Inspection )

Ini harus diyakini bahwa seluruh pekerjaan kontraktor


akan selalu dimonitor dan diawasi terus–menerus.
Metode pelaksanaan harus dicek agar sesuai dengan
spesifikasi. Bila tidak sesuai, kontraktor harus
mengadakan penyesuaian untuk perbaikan.
Pekerjaan yang diawasi adalah : mutu bahan,
pemadatan, kadar air, perataan, teknis kerja, komposisi
campuran agregat, kualitas bahan dan campuran beton

10
(test beton) harus selalu dikontrol agar didapat hasil
yang sesuai.

7.6. Pemeriksaan Bahan Material


Pemeriksaan bahan material seperti yang telah
disebutkan dalam dokumen kontrak harus dimonitor.
1. Pada dasarnya, semua bahan material harus ditest
sebelum dibawa ke lokasi pekerjaan. Metode test
harus sesuai dengan standar Bina Marga;
2. Bahan olahan seperti campuran aspal, beton dan
aggregat, harus mengikuti job mix formula;
3. Pengawasan, concrete compressive test, aggregate
soundness test, aggregate abrations test dan lain –
lain harus dilaksanakan secara periodik;
4. Pemeriksaan hasil akhir diperlukan secara random
atau fixed location criteria.

7.7. Tugas dan Tanggung Jawab Personil


A. Supervision Engineer (Team Leader)
 Mengikuti petunjuk–petunjuk dan persyaratan
yang telah ditentukan terutama sehubungan
dengan :
 Inspeksi secara teratur ke paket pekerjaan
untuk melakukan monitoring kondisi pekerjaan
dan melakukan perbaikan–perbaikan agar
pekerjaan dapat direalisasikan sesuai dengan
ketentuan dan persyaratan yang telah
ditentukan.
 Pengertian yang benar tentang spesifikasi.
 Metode pelaksanaan untuk setiap jenis
pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi di
lapangan.
 Metode pengukuran volume pekerjaan yang
benar sesuai dengan pasal – pasal dalam
dokumen kontrak tentang cara–cara
pengukuran dan pembayaran.
 Rincian teknis sehubungan dengan “Change
Order” yang diperlukan.
 Membuat pernyataan penerimaan (Acceptance)
atau penolakan (Rejection) atas material dan
produk pekerjaan.

 Melakukan pemantauan dengan ketat atas


prestasi kontraktor. Segera melaporkan kepada

11
Pelaksana Kegiatan Fisik apabila kemajuan
pekerjaan ternyata mengalami keterlambatan lebih
dari 10 % dari rencana. Membuat saran–saran
penanggulangan serta perbaikan.
 Melakukan pengecekan secara cermat semua
pengukuran pekerjaan dan secara khusus harus
ikut serta dalam proses pengukuran akhir
pekerjaan.
 Menyusun Laporan Bulanan tentang kemajuan
fisik dan finansial serta menyerahkan kepada
Pelaksana Kegiatan.
 Menyusun Justifikasi Teknis, termasuk gambar
dan perhitungan, sehubungan dengan usulan
perubahan kontrak.
 Mengecek dan menandatangani dokumen
pembayaran bulanan (Monthly Certificate).
 Mengecek dan menandatangani dokumen tentang
pengendalian mutu dan volume pekerjaan.
 Melakukan supervisi terhadap penyusunan,
organisasi dan tata teknik dari laboratorium di
lapangan milik kontraktor, memantau mobilisasi
peralatan uji, serta menjamin bahwa semua
keperluan laboratorium akan sudah siap bila
pekerjaan konstruksi dimulai dan memenuhi
persyaratan yang diminta dalam kontrak.
 Melakukan supervisi terhadap pemasangan Stone
Crusher, untuk proyek yang memerlukan, dan
menjamin bahwa semua peralatan yang dipakai
adalah memenuhi syarat.
 Melaksanakan supervisi kegiatan harian dari
semua pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh
kontraktor untuk kenali mutu dari material/bahan
ataupun tenaga teknisi laboratorium.
 Melaksanakan supervisi terhadap semua
pengujian lapangan seperti Test Kubus Beton,
Hammer Test, DCP Test, Sand Cone Test, Tespit,
Extraksi Campuran Aspal dan lain-lain yang
dilaksanakan oleh kontraktor, menjamin bahwa
jumlah titik test atau kuantitas kubus beton yang
diambil tidak kurang dari persyaratan minimum
dari spesifikasi serta cukup untuk mendapatkan
data yang memadai guna untuk keperluan analisa
statistik dari tebal lapisan ulang.

12
C. Inspector
 Berkedudukan dilokasi atau ditempat yang paling
dekat dengan lokasi proyek.
 Mengikuti petunjuk Supervision Engineer/Chief
Inspector atau Pelaksana Kegiatan Fisik dalam
melaksanakan tugasnya.
 Mengadakan pengawasan yang terus – menerus
di lokasi proyek yang sedang dikerjakan dan
memberikan laporan kepada Supervision Engineer
/ Chief Inspector atas pekerjaan yang tidak sesuai
dengan kontrak dokumen. Semua hasil
pengamatan di lapangan harus dilaporkan secara
tertulis pada hari itu juga.
 Terus–menerus mengawasi dan mencetak serta
mengecek hasil pengukuran.
 Menyiapkan pengawasan yang terus menerus di
lokasi proyek setiap harinya, termasuk
menyiapkan catatan-catatan harian untuk
peralatan, tenaga dan bahan digunakan oleh
kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaan harian.
 Mengecek semua bahan/material yang dikirim
kelapangan apakah sesuai dengan spesifikasi
atau belum.
 Setiap hari senantiasa meringkas semua kegiatan
konstruksi, mencatat cuaca, material yang dikirim
ke lapangan, perubahan dan kebutuhan tenaga
kerja dan peralatan di lapangan, jumlah pekerjaan
yang telah selesai dan pengukuran dilapangan,
hal–hal khusus dan sebagainya, dengan formulir
laporan yang standar dan dikirim ke Supervision
Engineer atau Quantity Engineer.
 Membantu Direksi Lapangan unuk melakukan
Opname hasil pekerjaan yang telah selesai.

8. JANGKA WAKTU Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 60


PELAKSANAAN (Enam puluh) hari kalender.

9. TENAGA AHLI/ Untuk melaksanakan tugas yang akan diberikan pada


PERSONIL Pekerjaan ini sesuai dengan lingkup pekerjaannya, maka
diperlukan tenaga–tenaga sebagai berikut:

a. Supervision Engineer/ Team Leader


Ketua Tim disyaratkan minimal seorang Sarjana Teknik
Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil lulusan universitas
negeri atau yang telah disamakan, berpengalaman dalam
memimpin tim pengawasan jalan sekurang-kurangnya 5
(lima) tahun. Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah
memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota
tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan selama 2 (dua)

13
bulan penuh sampai dengan pekerjaan dinyatakan
selesai.
b. Inspector (Pengawas Lapangan)
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah minimal Sarjana
Teknik Sipil Strata Satu (S1) lulusan
universitas/pergururan tinggi negeri atau yang disamakan
yang berpengalaman sebagai pengawas lapangan
pembangunan jalan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.
Jumlah personil ini sebanyak 2 (dua) orang

10. KELUARAN Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini


adalah
Laporan dari Konsultan dan Fisik Bangunan dengan
kualitas baik dan sesuai dengan spesifikasi dokumen
lelang.

11. LAPORAN Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna


jasa adalah:
1. Laporan Pendahuluan, berisi :
1). Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh;
2). Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung
lainnya;
3). Jadual kegiatan penyedia jasa.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima)
eksemplar laporan.

2. Laporan Mingguan, terdiri dari :


Laporan ini mencakup himpunan kegiatan terutama
masalah rencana dan kemajuan pekerjaan yang
dilaksanakan setiap minggu.
Laporan ini disampaikan secara periodik tiap minggu
sebanyak masing-masing 2 (dua) eksemplar laporan.

3. Laporan Bulanan, terdiri dari :


Laporan ini mencakup himpunan kegiatan terutama
masalah rencana dan kemajuan pekerjaan pekerjaan
yang dilaksanakan setiap bulan.
Secara garis besar Laporan Bulanan tersebut berisikan :
a. Rencana total kemajuan sejak permulaan dan
melaporkan keterlambatan–keterlambatan yang
terjadi dengan menyebutkan penyebabnya,
selanjutnya saran–saran untuk mengatasinya dan
tindakan–tindakan yang telah dilakukan.
b. Perubahan lingkup dan jadwal bila ada.
c. Merinci pertemuan pada tahap–tahap tertentu yang
diusulkan untuk pemberian keputusan yang bertalian
dengan adanya tahapan yang mendatang.

14
d. Merinci program dan cara kerja untuk tahap
berikutnya.

Pada laporan bulanan pertama akan memuat semua


data yang didapat tentang rencana pelaksanaan
pekerjaan serta metode pelaksanaannya dan saran–
saran apabila terjadi perubahan penanganan
pelaksanaan pekerjaan berikut perhitungan kembali
volume pekerjaan yang terulang dalam rekayasa
lapangan / field engineering
Laporan ini disampaikan secara periodik tiap bulan
sebanyak masing-masing 5 (lima) eksemplar laporan

4. Laporan Khusus (bila diperlukan), berisikan Review


Design (Laporan ini berisikan masalah–masalah yang
bersifat khusus seperti : sifat geologi di lokasi, keadaan
dan perlakuan khusus bagi pondasi, dan hal–hal yang
bersifat khusus atau unik)

5. Laporan Akhir, berisikan rangkuman tanggapan dan


perubahan yang telah disepakati, isi Laporan Akhir ini
meliputi :
a. Fakta dan dokumentasi yang menggambarkan
pendekatan dan metodologi yang dipilih oleh
konsultan dalam memberikan jasa
b. Saran–saran dan estimasi pekerjaan yang
diperlukan untuk penanganan paket pekerjaan
lanjutan secara rinci perkilometer
c. Bagian pokok yang memuat urutan dan hasil
pelaksanaan pekerjaan
d. Kesimpulan dan saran (Executive Summary).

Laporan ini disampaikan sebelum konsultan mengakhiri


tugasnya dan dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar.

Menyetujui, Lubuk Lin


ggau, Februari 2009
Muara Beliti, Februari 2017
Mengetahui Mengesahkan
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Dinas PU. Bina Marga Kab. Musi Rawas

H. AZHARI, ST ARDI IRAWAN, ST


NIP. 19650312 198803 1 005 NIP. 19720525 200604 1 003

15
16

Anda mungkin juga menyukai