2.2. Tujuan :
Adalah pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan di
lapangan untuk mendapatkan hasil pekerjaan konstruksi yang
memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam spesifikasi
teknik (tepat mutu), dilaksanakan secara tepat biaya dan tepat
waktu serta tepat sasaran. Sehingga tercapai kinerja yang
direncanakan secara akuntabel, efisien dan efektif guna
menjamin ketersediaan infrastruktur jalan yang handal.
3. SASARAN Sasaran pengadaan jasa konsultansi pengawasan teknis jalan
dan jembatan ini, adalah agar tercapainya hasil pekerjaan sesuai
dengan kinerja yang direncanakan secara akuntabel, efisien dan
efektif guna menjamin ketersediaan infrastruktur jalan yang
handal. Diharapkan kinerja jalan yang ditangani dapat
memberikan layanannya sampai akhir umur rencana.
Disamping itu, sebagian tugas Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan
Bebas Hambatan Cisumdawu yang bersangkutan, khususnya
dalam hal menyangkut masalah pengendalian teknis dilapangan,
administrasi teknis dan progress pembayaran fisik, dilimpahkan
kepada Penyedia jasa ini.
4. Sumber Pendanaan Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN Tahun
Anggaran 2020
5. NAMA DAN Nama dan Organisasi Pengguna jasa adalah :
ORGANISASI DAN Pejabat Pembuat Komitmen Pengawasan Jalan Bebas
PEJABAT PEMBUAT Hambatan Cisumdawu pada Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan
KOMITMEN Bebas Hambatan Cisumdawu.
Kedudukan Pejabat Pembuat Komitmen Pengawasan Jalan
Bebas Hambatan Cisumdawu berada di dalam struktur organisasi
Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu.
6. LINGKUP, LOKASI 1.1. Lingkup Kegiatan
KEGIATAN, DATA
Lingkup kegiatan ini meliputi :
DAN FASILITAS
PENUNJANG SERTA 1. Persiapan:
ALIH a) Tujuan
PENGETAHUAN
Tujuan supervisi / pengawasan adalah mengawasi
pelaksanaan pekerjaan Jalan dan Jembatan agar berjalan
efisien dan efektif serta sesuai dengan dokumen kontrak
yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan.
b) Lingkup
(1) Menyusun Rencana Mutu Kontrak (RMK)
Pengawasan sesuai dokumen kontrak pekerjaan
konstruksi.
(2) Mempelajari hal-hal yang terkait dokumen kontrak
pekerjaan konstruksi, termasuk pengendalian
manajemen dan keselamatan lalu-lintas serta SMK3
Konstruksi, dan Dokumen Lingkungan.
(3) Mempersiapkan formulir-formulir isian, antara lain:
(a) Laporan Harian
(b) Laporan Mingguan
(c) Laporan Bulanan / Monthly Progress Report
(d) Laporan Teknis (jika diperlukan).
(e) Pengecekan kesesuaian desain di lapangan.
(f) Persiapan Gambar Kerja.
(g) Perhitungan Volume / Back-up Data serta Interim
Payment Certificate (IPC).
(h) Quality Control / kontrol kualitas selama periode
pelaksanaan.
(i) Request Penyedia jasa untuk : memulai pekerjaan,
pengujian bahan
(4) Menjelaskan Struktur Organisasi Direksi Teknis dan
tugas dari masing-masing personil Direksi Teknis.
(5) Memberikan usulan teknik pelaksanaan yang lebih
efisien.
(6) Menjelaskan rencana kerja (bila ada):
(7) Menyampaikan dan mempresentasikan RMK kepada
Employer.
(8) Mengkaji Rencana Mutu Kontrak (RMK) penyedia
jasa konstruksi.
(9) Melakukan pengawasan, pengujian, pengecekan
kuantitas dan kualitas serta kelayakan peralatan,
fasilitas dan perlengkapan yang dimobilisasi
Penyedia Jasa.
(10) Mengecek Daftar peralatan, fasilitas dan
perlengkapan yang disampaikan Penyedia Jasa.
(11) Mengecek masa laku kalibrasi peralatan yang akan
digunakan oleh Penyedia Jasa.
(12) Menyampaikan rekomendasi kepada Employer atau
memeriksa dana menyetujui tentang jumlah, mutu
dan kelayakan peralatan, fasilitas dan perlengkapan
yang dimobilisasi Penyedia Jasa.
(13) Menandatangani Berita Acara mobilisasi.
(14) Menyampaikan laporan pelaksanaan mobilisasi
kepada Employer.
(15) Membuat analisis untuk merumuskan parameter
desain berdasarkan gambar kerja dan parameter
desain.
(16) Identifikasi kondisi lapangan dan gambar desain
yang ada serta mencatat hal-hal yang diperlukan
terkait perubahan desain.
(17) Pengecekan hasil pengukuran topografi yang
dilakukan oleh penyedia jasa konstruksi.
(18) Mengusulkan kepada Employer terkait perubahan
desain dan membuat gambar rencana revisi
desain jika diperlukan.
(19) Menghitung kembali kuantitas yang diperlukan
berdasarkan hasil revisi desain yang telah disetujui
dan sesuai kebutuhan lapangan.
(20) Melakukan pemeriksaan dan pembahasan konsep
gambar kerja.
(21) Memeriksa gambar kerja yang terkait dengan
metode kerja diajukan oleh Penyedia Jasa dan
mengendalikan kuantitas pekerjaan terkait
(22) Melaporkan progres pekerjaan yang telah
diselesaikan Penyedia Jasa.
(23) Membuat daftar kekurangan untuk masa Defect and
Liability Period berdasarkan hasil pemeriksaan
lapangan.
(24) Memeriksa data administrasi dan teknis pekerjaan.
2. Pelaksanaan Pengawasan:
a) Melaksanakan rekayasa lapangan (Field Engineering)
bersama-sama Penyedia Jasa yang akan menjadi dasar
untuk menyusun dan mengevalusi Gambar Kontrak.
b) Memeriksa dan menyetujui gambar kerja (shop drawing)
yang disiapkan oleh Penyedia Jasa.
c) Melaksanakan pengawasan teknis secara
professional, efektif dan efisien sesuai dengan
spesifikasi sehingga terhindar dari resiko kegagalan
konstruksi.
d) Memeriksa dan menyetujui laporan harian, laporan
mingguan dan laporan bulanan pekerjaan konstruksi
yang disampaikan Penyedia Jasa.
e) Mengevaluasi dan menyetujui Interim Payment
Certificate (IPC).
f) Mengendalikan mutu pekerjaan dilapangan dengan
menerapkan prosedur kerja dan uji mutu pada setiap
tahapan kegiatan pekerjaan sesuai dokumen kontrak.
g) Membuat laporan bulanan terkait progress pekerjaan
dilapangan dan membuat rekomendasi setiap
permasalahan yang timbul dilapangan kepada Pengguna
Jasa.
h) Membuat laporan teknis (bila diperlukan) pada setiap
terjadinya perubahan pekerjaan.
8. JANGKA WAKTU Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 7 (Tujuh) bulan.
PELAKSANAAN
9. TENAGA AHLI Tenaga ahli yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini
adalah:
1. Ketua Tim
Ketua Tim disyaratkan seorang sarjana minimal S1 Jurusan
Teknik Sipil atau yang setara yang telah lulus dari suatu
perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta atau
internasional yang diakui. Ketua Tim disyaratkan mempunyai
pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan
Jalan dan/atau Jembatan sekurang-kurangnya Pernah
sebagai Ketua tim proyek sejenis atau Co Ketua tim
selama sekurang-kurangnya 7 (tujuh) tahun, yang
dibuktikan dengan referensi pengalaman pekerjaan, mampu
berbahasa inggris aktif dan pasif minimum yang dibuktikan
pada saat klarifikasi.
Mempunyai sertifikat keahlian Ahli Teknik Jalan (202) atau
Jembatan (203) – Ahli Madya yang dikeluarkan oleh
asosiasi terkait dengan dilegalisasi oleh LPJK.
Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan
mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam
pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan
dinyatakan selesai.
Tugas-tugas Ketua Tim akan meliputi, namun tidak terbatas
pada hal-hal yang tersebut di bawah ini :
a. Melakukan koordinasi secara teratur dengan PPK
Pelaksanaan Fisik dan Kontraktor pada Satuan Kerja
Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu dan
memeriksa metode kerja dan hasil pekerjaan konstruksi
(performance of works) dan memberikan rekomendasi
tertulis hasil pemeriksaan mengenai apa yang sebenarnya
dituntut dalam pekerjaan tersebut, bila dalam kontrak
hanya dinyatakan secara umum.
b. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
di lapangan yang dilakukan Penyedia Jasa Konstruksi
sehingga dapat memudahkan PPK pelaksanaan Fisik
mengambil keputusan-keputusan yang diperlukan,
termasuk untuk pekerjaan pengembalian kondisi dan
pekerjaan minor mendahului pekerjaan utama serta
rekayasa terperinci lainnya.
c. Memastikan kontraktor untuk memahami dokumen
Kontrak secara benar, melaksanakan pekerjaannya
sesuai dengan spesifikasi teknis, gambar-gambar kontrak
serta gambar-gambar pelaksanaan.
d. Mengendalikan dan memeriksa secara seksama terkait
dengan usulan perubahan desain dan perubahan
pekerjaan sebagai bahan usulan teknis kepada PPK
Pelaksanaan Fisik.
e. Mencatat kegiatan pelaksanaan pekerjaan kontraktor
secara harian sebagai bahan laporan progres mingguan
dan bulanan yang dicapai kontraktor pada lembar
kemajuan pekerjaan (progress schedule) yang telah
diterima.
f. Membuat laporan kepada PPK Pelaksanaan Fisik tentang
progres dan kualitas pekerjaan yang diterima atau ditolak
dengan penjelasan teknis.
g. Memonitor secara seksama kemajuan dari semua
pekerjaan dan melaporkannya segera/tepat waktu bila
kemajuan pekerjaan terlambat sebagaimana tercantum
pada Syarat-syarat Umum kontrak konstruksi dan hal itu
benar-benar berpengaruh terhadap jadual penyelesaian
yang direncanakan. Dalam hal demikian, maka Ketua Tim
juga merekomendasikan secara tertulis langkah-
langkah dalam hal mengejar keterlambatan tersebut.
h. Memeriksa dengan teliti setiap usulan perubahan desain,
lingkup pekerjaan atau perubahan kontrak yang
disampaikan oleh penyedia jasa.
i. Memberi rekomendasi teknis kepada PPK pelaksanaan
Fisik menyangkut usulan perubahan pekerjaan/kontrak
(jika ada) yang telah melalui pembahasan bersama antara
penyedia jasa dan konsultan pengawas dengan alasan
yang dapat diterima oleh para pihak.
j. Memeriksa dan menyetujui Gambar Terbangun/
Terpasang (as built drawing) dan memonitor agar semua
gambar tersebut dapat diselesaikan sebelum Serah
Terima Pertama Pekerjaan.
k. Bertanggung jawab memelihara arsip korespondensi
proyek, laporan harian, laporan mingguan, bagan
kemajuan pekerjaan, pengukuran, gambar-gambar dan
lainnya.
l. Membuat laporan bulanan, laporan triwulan, laporan
teknis, dan laporan Akhir kemudian menyerahkan kepada
PPK serta instansi lain yang terkait secara tepat waktu.
4. Ahli Geoteknik.
Ahli Geoteknik yang disyaratkan Minimal S1 Jurusan
Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi yang
telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah dilegalisasir.
Tenaga Ahli Geoteknik disyaratkan yang telah
mempunyai pengalaman sekurang-kurangnya 4 (empat)
tahun pada pekerjaan sejenis yang dibuktikan dengan
referensi pengalaman pekerjaan serta mempunyai sertifikat
keahlian (SKA) sebagai Ahli Geoteknik – Ahli Madya
yang dikeluarkan oleh asosiasi terkait dengan dilegalisasi
oleh LPJK.
Tenaga ahli tersebut tugas utamanya
:
a. Melakukan evaluasi stabilitas terhadap gambar desain
yang ada dengan kebutuhan kondisi lapangan pada saat
persiapan pelaksanaan.
b. Memeriksa Gambar Kerja (shopdrawing) yang
diajukan
olek Kontraktor.
c. Memberikan panduan kepada pihak yang terkait dengan
standard dan pedoman perencanaan/pelaksanaan
pekerjaan galian dan timbunan.
d. Melakukan pengawasan dan pemantauan atas pengaturan
dan pengadaan peralatan yang diperlukan dalam
pelaksanaan galian dan timbunan.
e. Mengevaluasi terhadap metode kerja kontraktor baik untuk
kesesuaian alat yang digunakan, kesesuaian material yang
digunakan mapun urutan pekerjaan galian dan timbunan.
f. Melakukan review desain apabila diperlukan akibat
kondisi
lapangan, desain tidak memenuhi kaidah teknis, dan
desain belum tersedia dalam dokumen kontrak.
g. Menyerahkan kepada Ketua tim himpunan data bulanan
pengendalian pekerjaan geoteknik paling lambat tanggal 10
bulan berikutnya. Himpunan data harus mencakup semua
data kegiatan pekerjaan.
5. Ahli Geodesi.
Tenaga ahli Geodesi disyaratkan adalah S1 Jurusan Geodesi
atau Geomatika lulusan universitas/perguruan tinggi yang
telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
Tenaga Ahli Geodesi disyaratkan telah mempunyai
pengalaman Sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun pada
pekerjaan sejenis yang dibuktikan dengan referensi
pengalaman pekerjaan.
Mempunyai sertifikat keahlian (SKA) sebagai Ahli Geodesi –
Ahli Madya yang dikeluarkan oleh asosiasi terkait dengan
dilegalisasi oleh LPJK.
Tenaga ahli tersebut tugas utamanya
:
a. Melakukan evaluasi stabilitas terhadap gambar desain
yang ada dengan kebutuhan kondisi lapangan pada saat
persiapan pelaksanaan.
b. Memeriksa Gambar Kerja (shopdrawing) yang diajukan
olek Kontraktor.
c. Memberikan panduan kepada pihak yang terkait dengan
standard dan pedoman perencanaan/ pelaksanaan
pekerjaan.
d. Melakukan pengawasan dan pemantauan atas pengaturan
dan pengadaan peralatan yang diperlukan dalam
pelaksanaan pengukuran.
e. Mengevaluasi terhadap metode kerja kontraktor baik untuk
kesesuaian alat yang digunakan, kesesuaian material yang
digunakan mapun urutan pekerjaan pengukuran.
f. Melakukan review desain apabila diperlukan akibat
kondisi
lapangan, desain tidak memenuhi kaidah teknis, dan
desain belum tersedia dalam dokumen kontrak.
g. Menyerahkan kepada Ketua tim himpunan data bulanan
pengendalian pekerjaan geoteknik paling lambat tanggal 10
bulan berikutnya. Himpunan data harus mencakup semua
data kegiatan pekerjaan.
a. Surveyor
Tugas utama Surveyor adalah pengendalian kegiatan yang
berhubungan dengan aspek desain dan pengukuran di
lapangan sepanjang waktu pelaksanaan proyek.
Tugas dan tanggung jawab Surveyor mencakup tapi tidak
terbatas pada hal-hal sebagai berikut :
1. Bertanggung jawab terhadap semua pengukuran
kuantitas dan pekerjaan sementara serta membuat
catatan untuk semua pengukuran, perhitungan kuantitas
dan sertifikasi pembayaran untuk memastikan kontraktor
dibayar sesuai dengan kontrak.
2. Mengawasi survey teknik lapangan yang dilakukan
kontraktor untuk memastikan pengukuran dengan akurat
telah mewakili kuantitas untuk pembayaran sertifikat
bulanan atau untuk pembayaran akhir (final).
3. Membantu dan berhubungan dengan tim supervisi
dalam sumua hal yang berhubungan dengan
pengukuran kuantitas.
4. Menyelesaikan atau memeriksa perhitungan kuantitas
kontraktor.
5. Mencatat rencana kemajuan yang terbaru dan membantu
Chief Inspector dalam penyerahan data fisik dan
keuangan (finansial) pada waktu yang diperlukan.
6. Membuat laporan harian untuk kemajuan
pekerjaan, terdiri dari cuaca, material yang datang
(termasuk), perubahan bentuk dan ukuran dari
pekerjaan, peralatan dilapangan, kuantitas dari
pekerjaan yang telah diselesaikan, pengukuran
dilapangan dan kejadian- kejadian khusus.
7. Membuat catatan lengkap dengan peralatan, tenaga
kerja, dan material yang digunakan dalam setiap
pekerjaan yang merupakan atau mungkin akan menjadi
pekerjaan tambahan (extra).
8. Membantu Chief Inspector dalam melaksanakan dan
melaporkan serah terima pekerjaan sementara (PHO).
b. Inspector
Tugas utama Inspector adalah pengendalian yang
berhubungan dengan aspek desain, pengukuran volume
bahan dan volume hasil pekerjaan sebagai dasar
pembayaran prestasi pekerjaan.
Tugas dan tanggungjawab Inspector mencakup tapi tidak
terbatas hal-hal sebagai berikut :
c. Laboratorium Technician
Tugas utama Laboratorium Technician adalah pengendalian
kegiatan yang berhubungan dengan aspek mutu bahan dan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor berdasarkan
ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan dalam
dokumen kontrak.
Tugas dan tanggung jawab Laboratorium Technician
mencakup tapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut :
1. Membantu melakukan pengawasan dan pemantauan
ketat atas pengaturan personil dan peralatan laboratorium
Kontraktor, agar pelaksanaan pekerjaan selalu didukung
tersedianya tenaga dan peralatan pengendalian mutu
sesuai dengan persyaratan dalam dokumen kontrak.
2. Melakukan pengawasan setiap hari terhadap semua
kegiatan pemeriksaan mutu bahan dan pekerjaan, serta
memberikan laporan kepada Tenaga Ahli Kualitas setiap
timbul permasalahan sehubungan dengan pengendalian
mutu bahan dan pekerjaan.
3. Melakukan analisis semua hasil test, termasuk usulan
komposisi campuran (job mix formula), baik untuk
pekerjaan aspal, soil cement, dan beton, serta
memberikan rekomendasi dan justifikasi teknik atas
persetujuan dan penolakan usulan tersebut.
4. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan “Coring”
perkerasan jalan yang dilakukan oleh Kontraktor sehingga
baik jumlah serta lokasi “Coring” dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan dan persyaratan.
5. Memberi petunjuk kepada staf kontraktor, agar semua
teknisi laboratorium dan staf pengendali mutu mengenai
dan memahami semua prosedur dan tata cara
pelaksanaan test sesuai dengan yang tercantum dalam
spesifikasi.
6. Membuat/mencatat semua kegiatan hasil-hasil test
Laboratorium dan dilaporkan secara rutin kepada Quality
Engineer setelah pelaksanaan.
7. Melakukan pengawasan dan analisis terhadap
Pelaksanaan soil investigasi terkait kebutuhan perubahan
desain.
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Lab. Technician
bertanggung jawab kepada Ahli Kualitas/Quality Engineer.
Adapun jumlah tenaga Sub-Professional Staff atau Asissten
Ahli dan Suppoting Staf sebagai berikut :
1. Tenaga Sub-Profesional Staff :
a. Surveyor sebanyak 6 orang;
b. Inspector sebanyak 12 orang;
c. Laboratorium Teknisi sebanyak 4 orang;
d. Assisten Ahli Dokumen Kontrak sebanyak 1 orang;
e. Asisten Ahli Perencanaan Jalan sebanyak 1 orang;
f. Asisten Ahli Struktur/ Jembatan sebanyak 1 orang;
g. Asisten Ahli Geoteknik sebanyak 1 orang;
h. Asisten Ahli Geologi sebanyak 1 orang;
i. Asisten Ahli Drainase sebanyak 1 orang;
j. Asisten Ahli Lingkungan sebanyak 1 orang;
k. Asisten Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
sebanyak 1 orang;
l. Assisten Quality sebanyak 3 orang;
m. Assisten Quantity sebanyak 3 orang;
I CORE TEAM
10. KELUARAN Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah berupa Laporan
yang berisi kegiatan pengawasan teknis yaitu :
Laporan Bulanan
Laporan Triwulan
Laporan Teknis
Laporan Pengujian Mutu
Laporan Akhir.
Semua pelaporan dibuat dalam 2 (dua) Bahasa Indonesia dan
Inggris, serta dalam bentuk Compact Disk (CD)
11. LAPORAN Setiap isi laporan harus jelas dan dapat dibaca serta disusun
dalam bahasa Indonesia dengan tata bahasa yang baik dan
benar
Ukuran kertas masing-masing laporan adalah A4 (210 x 297
mm), jumlah dan pengiriman laporan ditetapkan sebagai berikut :
a. Laporan Bulanan
Laporan ini dibuat secara berkala setiap akhir bulan sebanyak
10 (sepuluh) rangkap/buku.
Setiap akhir bulan, Ketua Tim akan menyerahkan laporan
kemajuan secara singkat yang menggambarkan pencapaian
pemenuhan untuk masing-masing kegiatan-kegiatan proyek ,
seperti:
b. Laporan Triwulan
Laporan ini dibuat secara berkala setiap akhir triwulan
sebanyak 10 (sepuluh) rangkap/buku.
Setiap akhir triwulan tahun anggaran (akhir September dan
Desember), Ketua Tim akan menyerahkan laporan
Triwulanan, terdiri dari kegiatan Penyedia Jasa selama tiga
bulan yang telah berjalan.
Laporan Triwulan ini termasuk informasi status personil yang
dimobilisasi, kemajuan dari pekerjaan lapangan, variasi
kontrak dan Change Order, status klaim Penyedia Jasa
termasuk usulan eskalasi harga jika ada, deskripsi singkat
mengenai masalah teknis atau masalah kontrak yang terjadi
termasuk terjadinya keterlambatan pencapaian kemajuan
pekerjaan dan informasi lain yang berkaitan dengan semua
jaringan jalan yang sedang berjalan dan pekerjaan
penggantian jembatan di dalam Provinsi dibawah
pengawasannya.
Isi dari masing-masing laporan disajikan dalam 16 format:
a. Judul lembar.
b. Surat Pengantar.
c. Daftar isi.
d. Data Proyek.
e. Peta Lokasi.
f. Peta Mobilisasi.
g. Daftar Peralatan Penyedia Jasa.
h. Daftar Personil Penyedia Jasa.
i. Sertifikat Pembayaran Bulanan.
j. Ringkasan Kemajuan Pekerjaan Bulanan.
k. Kurva S.
l. Status Change Order.
m. Status klaim Penyedia Jasa.
n. Narrative.
o. Status konstruksi struktur.
p. Laporan Direksi Teknis.
c. Laporan Teknis Audit Keselamatan Jalan
Laporan Teknis Audit Keselamatan Jalan ini dibuat sebanyak
10 (sepuluh) rangkap/buku. Dimana Tenaga Audit
Keselamatan Jalan diwajibkan membuat Laporan Teknis
khususnya berkaitan dengan kegiatan-kegiatan Pelaksanaan
Audit Keselamatan Jalan serta dilaporkan secara berkala
melalui Ketua Tim dan PPK.
d. Laporan Teknis
Direksi Teknis akan membuat laporan sesuai keperluan,
laporan teknis dan/atau persetujuan teknis yang muncul
selama berlangsungnya kegiatan. Terutama, untuk
perubahan pekerjaan utama yang memerlukan pembicaraan
sebelumnya dengan pihak Pengguna Jasa, Ketua Tim akan
membantu PPK untuk mempersiapkan suatu laporan
justifikasi teknis atau revisi desain yang terdiri atas data
original yang menjadi dasar desain tender dibuat :
a. Rekaman semua data desain yang lengkap
berkaitan
dengan revisi desain.
b. As-built drawing yang menunjukan lokasi dan detail
dimensi dari semua pekerjaan yang telah dilaksanakan
sesuai kontrak.
c. Foto copy dari Change Order dan Addendum kontrak
sebelumnya yang telah disetujui.
d. Foto copy dokumen lelang Penyedia Jasa, termasuk
semua analisa harga satuan dan harga satuan bahan,
upah, analisa peralatan.
e. Suatu penjelasan mengenai asumsi desain yang
digunakan.
f. Gambar yang secara jelas menunjukan gambar desain
original dan revisinya.
g. Penjadwalan ulang daftar kuantitas dan biaya, berkaitan
dengan usulan revisi desain.
h. Gambar yang menunjukan lokasi yang tepat dari usulan
perubahan desain.
e. Laporan Pengujian Mutu
Laporan ini dibuat sebanyak 10 (sepuluh) rangkap/buku,
bilamana terdapat kegiatan pengujian bahan dan/atau mutu
hasil pekerjaan, baik dilaboratorium maupun dilapangan yang
dilaksanakan pada bulan sebelumnya.
Isi laporan ini berupa kesimpulan yang disertai dengan
rekapitulasi dari semua hasil pengujian tersebut di atas,
sedangkan data otentik/bukti pengujian pada formulir
laboratorium/lapangan cukup disertakan beberapa lembar
yang mewakili.
Laporan ini diserahkan sebelum tanggal 14 pada bulan
berikutnya.
f. Laporan Akhir
Dengan berakhirnya jasa pelayanan Direksi Teknis (akhir
kegialan konstrukst untuk liap-liap kontrak), suatu laporan
akllir harus diserahkan, merupakan ringkasan metode
konstruksr, pelaksanaan pengawasan konstruksi,
rekornencasl pada kebutuhan pemeliharaan di masa yang
akan datang, semua aspek teknis yang muncul selama masa
konstruksi pekerjaan jalan dan jembatan, permasalahan
potensiaJ untuk konstruksi baru yang mungkin muncul, dan
pemberian solusinya, jika ada, untuk beberapa variasi
perbaikan dalam kegiatan akan datang dengan tampilan
yang sama dalam lingkup tanggung jawab Pengguna
Jasa. Laporan akhir juga metarnpirkan foto kegiatan dan toto
copy "As Built Drawing" dari jalan sebagaimana
kelengkapan data unluk "leqer' jalan.
Masing-masing laporan lerdiri dari suatu ringkasan laporan
akhir pengawasan lapangan dan kegiatan-kegiatan mereka
selama pertode pelayanan Direksi Teknis. Satu bulan
sebelum berakhirnya pelayanan sebuah draft laporan akhir
sudan harus diserahkan ke PPK yang berisi penjelasan
sebagai berikut:
- Deskripsi mendetau dari pelaksanaan pelayanan, dan
pemenuhan penyelesaiannya, dalam kerangka
perbaikan kegiatan-kegiatan Pengawasan di lingkungan
unit kerjanya.
- Rekomendasi dalam perubahan kebijakan-kebijakan,
prosedur, dan operasional dengan maksud memperbaiki
kemampuan pengawasan paqa program pekerjaan di
lingkungan unit kerjanya.