Anda di halaman 1dari 39

P Rencana Kerja & Syarat

Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

PENDAHULUAN
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) merupakan dokumen yang berisikan ketentuan-
ketentuan yang dibuat oleh perencana/perancang sebagai panduan/prosedur yang harus diikuti oleh
pelaksana/penyedia/peserta tender, yaitu: pengadaan material, tenaga kerja, peralatan dan
perlengkapan, jenis pekerjaan, serta segala sistem yang diperlukan untuk melaksanakan proyek
pekerjaan.

Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) adalah dokumen yang digunakan oleh Penyedia
sebagai pedoman untuk melaksanakan proyek pekerjaan. RKS proyek berisikan nama pekerjaan
berikut penjelasaannya berupa jenis, besar dan lokasinya, serta prosedur pelaksanaannya, syarat mutu
pekerjaan dan persyaratan lain yang wajib dipenuhi oleh penyedia pekerjaan konstruksi. RKS ini
biasanya akan disampaikan bersama dengan gambar-gambar detail pekerjaan yang semuanya
menjelaskan mengenai proyek yang akan dilaksanakan.

Proyek yang akan dilaksanakan dalam pekerjaan ini adalah Pembangunan Gedung Parkir
BKAD Sekadau mengingat kebutuhan akan rumah dinas sangat diperlukan guna menunjang standar
pelayanan yang telah di tetapkan.

Halaman 1 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

BAB I
SYARAT-SYARAT
UMUM

1. Pemberi Tugas / Pemilik Proyek (Bouwheer).


• K/L/PD : Pemerintah Daerah Kabupaten Sekadau
• Satker : Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
• Alamat : Jalan Merdeka Timur KM.09 Sekadau ,
• Pejabat Pengguna Anggaran
 Nama : Drs. HIRONIMUS
 NIP. : 9650130 199401 1 002

2. Perencana, Pengawas, Penyedia Jasa Konstruksi / Kontraktor.


a. Perencana
1). Konsultan Perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk
melaksanakan pekerjaan perencanaan berdasarkan Kontrak.
2). Konsultan perencana bertugas merencanakan struktur, mekanikal elektrikal,
arsitektur, lanscape, rencana anggaran biaya (RAB) serta dokumen-dokumen
pelengkap lainnya antara lain Rencana kerja dan syarat – syarat pelaksanaan
bangunan (RKS) sebagai pedoman pelaksanaan.
3). Memproyeksikan keinginan-keinginan atau ide-ide pemilik proyek ke dalam
desain bangunan. Melakukan perubahan desain bila terjadi penyimpangan
pelaksanaan pekerjaan dilapangan yang tidak memungkinkan untuk
dilaksanakan.
4). Mempertahankan desain dalam hal adanya pihak – pihak pelaksana bangunan
yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan rencana.
5). Menentukan warna dan jenis material yang akan digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
b. Pengawas
1). Pengawas Konstruksi adalah penyedia jasa perseorangan atau badan usaha
yang memiliki keahlian profesional di bidang pengawasan jasa konstruksi
dari awal pelaksanaan pekerjaan konstruksi sampai selesai dan harus
disesuaikan dengan bestek yang ditunjuk dan menjalankan tugasnya
berdasarkan kontrak.
2). Pekerjaan Pengawasan Konstruksi Lapangan biasa disebut "Pengawasan
Preventive" yaitu meminimalkan kesalahan yang ada di lapangan sehingga
dapat mengakibatkan pembongkaran dan pengulangan pekerjaan yang tidak
perlu karena kesalahan gambar ataupun mutu pekerjaan yang tidak memenuhi
ketentuan.
3). Lingkup tugas Konsultan Pengawas adalah memberikan layanan keahlian
kepada owner (Pemberi Tugas) dan Tim Pengelola Teknis dalam
melaksanakan tugas-tugas koordinasi dan pengendalian seluruh kegiatan
Halaman 2 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

teknis pembangunan tahap pelaksanaan konstruksi dan masa pemeliharaan,


baik yang menyangkut aspek manajemen maupun teknologi.
4). Tahapan sebagaimana dimksud poin 3 (tiga) diatas antara lain sebagai
berikut:
a). Tahap Pekerjaan Persiapan
 Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan
pengawasan.
 Memeriksa Time Schedule/Bar Chart, S-Curve, dan Net Work
Planning yang diajukan oleh kontraktor pelaksana untuk
selanjutnya diteruskan kepada pengelola proyek untuk
mendapatkan persetujuan.

b). Tahap Pelaksanaan Konstruksi


 Mengevaluasi, mengkoordinasi dan mengendalikan program
kegiatan konstruksi yang disusun oleh Kontraktor yang terdiri
atas program pencapaian sasaran konstruksi, program
penyediaan dan penggunaan material, program penyediaan
dan penggunaan informasi, program penyediaan dan
penggunaan dana.
Misalkan Kontraktor mengajukan contoh bahan dari beberapa
produk sesuai ketentuan dalam RKS kepada Konsultan
Pengawas Lapangan, Tim Pemeriksa Pekerjaan dan Pelaksana
Kegiatan.
 Memberikan instruksi-instruksi serta petunjuk-petunjuk yang
perlu kepada Kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan agar
benar-benar berlangsung sesuai dengan ketetapan-ketetapan
kontrak.
Pemberi tugas/Pelaksana Kegiatan dan Konsultan Pengawas
Lapangan berhak mengeluarkan instruksi agar Kontraktor
membongkar pekerjaan apa saja yang telah ditutup untuk
diperiksa atau mengatur untuk mengadakan pengujian bahan
- bahan atau barang-barang baik yang sudah maupun yang
belum dimasukkan dalam pekerjaan atau yang sudah
dilaksanakan. Biaya untuk pekerjaan dan sebagainya menjadi
beban kontraktor untuk disempurnakan sesuai dengan

Halaman 3 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

dokumen kontrak. Selain itu, Pemberi Tugas atau Pelaksana


Kegiatan dan Konsultan Pengawas Lapangan berhak
mengeluarkan instruksi untuk menyingkirkan dari tempat
pekerjaan, pekerjaan - pekerjaan, bahan - bahan atau barang
- barang apa saja yang tidak sesuai dengan dokumen kontrak.
 Melakukan inspeksi dan pemeriksaan atas seluruh daerah
kerja dan semua instansi yang mendukung pelaksanaan
pekerjaan.
 Melaksanakan pengecekan terhadap material konstruksi yang
diperlukan untuk memperoleh jaminan bahwa pekerjaan sudah
dilaksanakan sesuai dengan spesifikasinya.
Dalam hal ini Konsultan Pengawas Lapangan harus mengecek,
bahan bangunan/tenaga kerja lokal/setempat yang memenuhi
syarat teknis, sesuai dengan peraturan yang ada (RKS) dan
dianjurkan untuk dipergunakan dengan mendapatkan ijin
tertulis dari Konsultan Pengawas,
 Memeriksa rencana kerja Kontraktor sehubungan dengan
peralatan-peralatan yang digunakan, lokasi-lokasi sumber
material konstruksi dan menjamin bahwa sifat dan kontrak
dari material tersebut adalah benar-benar memenuhi
persyaratan dalam spesifikasi.
 Mengendalikan kegiatan konstruksi dengan melakukan
pengawasan pekerjaan meliputi:
(1) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi
kualitas, kuantitas serta laju pencapaian progres
pekerjaan.
(2) Mengawasi pekerjaan serta produknya, mengawasi
ketetapan waktu dan biaya pekerjaan agar tidak
menyimpang dari kontrak.
(3) Mengusulkan perubahan-perubahan serta
penyesuaian di lapangan untuk memecahkan persoalan-
persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi.
(4) Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan
konstruksi untuk pembayaran angsuran, pemeliharaan
pekerjaan, serta Serah Terima Pertama dan Kedua
pekerjaan konstruksi.
(5) Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala
dan membuat laporan bulanan atas pelaksanaan
pekerjaan Pengawasan dengan masukan hasil rapat-
rapat lapangan, laporan harian, mingguan

Halaman 4 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh


Kontraktor.
(6) Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk
pelaksanaan kontruksi yang akan dijadikan dasar
dalam pengawasan pekerjaan di lapangan;
(7) Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode
pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu, dan
biaya pekerjaan kontruksi;
(8) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan kontruksi dari segi
kualitas, kuantitas dan laju pencapaian
volume/realisasi fisik;
(9) Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop
drawings) yang diajukan oleh pelaksana konstruksi;
(10) Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk
memecahkan persoalan yang terjadi selama pekerjaan
konstruksi;
(11) Mengkoordinir pembuatan gambar yang sesuai dengan
pelaksanaan di lapangan (as built drawing) untuk
dipersiapkan oleh Kontrakror.
(12) Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan
pelaksanaan di lapangan (As-Built Drawings) sebelum
serah terima ;
(13) Menyusun dan mengevaluasi daftar kekurangan-
kekurangan dan cacat-cacat pekerjaan selama masa
pemeliharaan.
(14) Menyusun berita acara persetujuan kemajuan
pekerjaan, berita acara pemeliharaan pekerjaan,dan
serah terima pertama dan kedua pelaksanaan konstruksi
sebagai kelengkapan untuk pembayaran angsuran
pekerjaan konstruksi;
(15) Membantu Tim Pengelola Teknik dalam penyusunan
dokumen yang terdiri dari:
(a) Menerima dan menyiapkan berita Acara
sehubungan dengan penyelesaian pekerjaan di
lapangan, serta untuk keperluan pembayaran
angsuran.
(b) Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan
nilai pekerjaan, serta penambahan atau
pengurangan pekerjaan guna keperluan
pembayaran.

Halaman 5 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

(c) Mempersiapkan formulir, laporan harian,


mingguan dan bulanan, Berita Acara kemajuan
Pekerjaan, Penyerahan Pertama dan Kedua serta
formulir-formulir lainnya yang diperlukan untuk
kebutuhan dokumen pembangunan.

c. Penyedia Jasa Konstruksi


Ialah Pelaku Usaha yang menyediakan jasa konstruksi berdasarkan kontrak.
Berdasarkan Peraturan Presiden 16 Tahun 2018 sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,
bahwa Pelaku Usaha adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang
berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan
berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik
Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
Penyedia Jasa Konstruksi dipilih melalui proses pemilihan yaitu dan wajib
memenuhi syarat / segala ketentuan yang berlaku,

3. Syarat Peserta.
Syarat Kualifikasi:
a. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)
atau Sertifikat Standar OSS;
b. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Kecil
[Kecil/Menengah/Besar], serta disyaratkan sub bidang klasifikasi/layanan Bangunan
Gedung Jasa Pelaksana Konstruksi Jasa Pelaksana Untuk Konstruksi Bangunan
Gedung Lainnya (K1-BG009) KBLI 41019;
c. Memiliki Nomor NPWP dengan status keterangan Wajib Pajak berdasarkan
hasil Konfirmasi Status Wajib Pajak Valid;
d. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan perusahaan (apabila ada
perubahan);
e. Memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan konstruksi dalam kurun
waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta
termasuk pengalaman subkontrak, kecuali bagi pelaku usaha yang baru berdiri
kurang dari 3 (tiga) tahun;
f. Memenuhi Sisa Kemampuan Paket (SKP)dengan perhitungan: SKP = 5 - P, dimana
P adalah Paket pekerjaan yang sedang dikerjakan (hanya untuk peserta Kualifikasi
Usaha Kecil).
4. Prosedur pengadaan/pelelangan mulai dari bentuk Surat Penawaran dan cara
penyampaiannya, sesuai dokumen pemilihan Pekerjaan kosntruksi (SPSE Tender).

Halaman 6 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

BAB II
SYARAT-SYARAT
ADMINISTRASI

1. Rencana kerja.
a. Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan, Penyedia wajib membuat Rencana
Kerja Pelaksanaan dari bagian-bagian pekerjaan berupa bar chart dan S-curve bahan dan
tenaga;
b. Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Konsultan Pengawas, paling lambat dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah
Perjanjian Surat Perjanjian diterima oleh Penyedia. Rencana Kerja yang telah disetujui
oleh Konsultan Pengawas akan disahkan oleh Pemberi Tugas / Pemimpin / Ketua
Proyek;
c. Penyedia wajib memberikan salinan Rencana Kerja rangkap 2 (dua) kepada Konsultan
Pengawas untuk diberikan kepada Pemilik Proyek dan Perencana. 1 (satu) salinan
Rencana Kerja harus ditempel pada dinding bangsal Penyedia di lapangan yang selalu
diikuti dengan grafik kemajuan / prestasi kerja;
d. Penyedia harus selalu dalam pelaksanaan pembangunan pekerjaan sesuai dengan
Rencana Kerja tersebut;
e. Konsultan Pengawas akan menilai prestasi pekerjaan Penyedia berdasarkan Rencana
Kerja tersebut;
f. Peserta lelang harus meneliti tempat pekerjaan atas resiko dan dengan biaya sendiri
untuk mendapatkan segala keterangan tentang keadaan lapangan/lokasi yang
bersangkutan dalam arti seluas luasnya, guna mengajukan penawaran;
g. Apabila ada perbedaan-perbedaan antara gambar-gambar dengan ketentuan-
ketentuan didalam RKS, maka pasal-pasal dalam RKS adalah yang mengikat.

2. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan.


a. Selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah tanggal perintah kerja pelaksanaan
pekerjaan, pihak Penyedia harus sudah memulai melaksanakan pembangunan fisik
secara nyata di lapangan;
b. Apabila setelah 14 (empat belas) hari Penyedia yang ditetapkan belum melaksanakan
pembangunan fisik secara nyata di lapangan, maka akan diberlakukan ketentuan yang
telah dibuat oleh Pemberi Kerja / Owner;
c. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi harus sudah selesai/diserahterimakan
selama: 90 (Smbilan Puluh) hari kalender, terhitung sejak diterbitkannya Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK). dan;

Halaman 7 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

d. Jangka waktu pemeliharaan pekerjaan konstruksi selama 12 Bulan atau setara 365
(Tiga Ratus Enam Puluh Lima) hari kalender. Terhitung sejak diterbitkannya Serah
Terima Pertama (BAST I).
3. Tanggal Waktu Penyerahan.
Ditentukan kemudian sesuai kontrak / Surat Perjanjian.
4. Syarat Pembayaran.
Sebagaimana tercantum dalam Surat Perjanjian
5. Denda Atas Keterlambatan.
Sebagaimana tercantum dalam Surat Perjanjian.
6. Besar Jaminan Penawaran.
Tidak dipersyaratkan.
7. Besar Jaminan Pelaksanaan.
Tidak dipersyaratkan
8. Penandatanganan Surat Perintah Kerja Surat Perjanjian.
a. Kontrak / Perjanjian Surat Perjanjian ditandatangani setelah diterbitkannya Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ);
b. Penandatanganan kontrak/Surat Perjanjian dilakukan kepada Penyedia Jasa yang lulus
dalam proses pemilihan pengadaan langsung dan Penyedia Jasa tersebut diwajibkan
menanggung biaya-biaya pembuatan dokumen Surat Perjanjian beserta lampirannya;
c. SPPBJ diterbitkan setelah dilakukannya dan memenuhi segala ketentuan pada rapat
persiapan penunjukan Penyedia;
d. Surat Perjanjian dibuat rangkap 5 (lima) dan dilampirkan dengan:
1) Surat penawaran lengkap dengan lampiran;
2) Rencana kerja dan syarat-syarat;
3) Gambar-gambar;
4) Berita Acara Hasil Pelelangan beserta Lampirannya;

9. Perubahan Surat Perjanjian.


a. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 12 tahun
2021 tentang Model Dokumen Pengadaan pada bagian Syarat-syarat Umum Surat
Perjanjian Klausul Perubahan Surat Perjanjian menyebutkan bahwa Surat Perjanjian
hanya dapat diubah melalui adendum Surat Perjanjian.
b. Perubahan Surat Perjanjian dapat dilaksanakan dalam hal terdapat perbedaan antara
kondisi lapangan pada saat pelaksanaan dengan Surat Perjanjian dan disetujui oleh para
pihak, meliputi:
1) menambah atau mengurangi volume yang tercantum dalam Surat Perjanjian;
2) menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan;
3) mengubah Kerangka Acuan Kerja sesuai dengan kondisi lapangan; dan/atau
4) mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan.
c. Untuk kepentingan perubahan Surat Perjanjian, Pejabat Penandatangan Kontrak
dapat meminta pertimbangan dari Pengawas Pekerjaan.

Halaman 8 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

10. Perubahan Pekerjaan.


a. Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan dengan
gambar dan/atau spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen Surat Perjanjian,
Pejabat Penandatangan Kontrak bersama Penyedia dapat melakukan perubahan
pekerjaan, yang meliputi:
1) menambah atau mengurangi volume yang tercantum dalam Kontrak;
2) menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan/pekerjaan;
3) mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar pekerjaan; dan/atau
4) mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan.
b. Dalam hal tidak terjadi perubahan kondisi lapangan seperti yang dimaksud pada huruf a
diatas namun ada perintah perubahan dari Pejabat Penandatangan Kontrak , Pejabat
Penandatangan Kontrak bersama Penyedia dapat menyepakati perubahan pekerjaan
yang meliputi:
1) menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan/pekerjaan;
2) mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar pekerjaan; dan/atau
3) mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan.
c. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh Pejabat Penandatangan Kontrak secara
tertulis kepada Penyedia kemudian dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan harga
dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam Surat Perjanjian awal;
d. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai dasar penyusunan
adendum Surat Perjanjian;
e. Dalam hal perubahan pekerjaan mengakibatkan penambahan Harga Kontrak, perubahan
Surat Perjanjian dilaksanakan dengan ketentuan penambahan Harga Kontrak akhir tidak
melebihi 10% (sepuluh persen) dari harga yang tercantum dalam Surat Perjanjian awal
dan tersedianya anggaran.

11. Laporan Hasil Pekerjaan.


a. Laporan hasil pekerjaan terdiri atas harian, mingguan atau bulanan sesuai dengan
kebutuhan;
b. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh
aktivitas kegiatan pekerjaan dilokasi pekerjaan dicatat dalam buku harian sebagai
bahan laporan kemajuan hasil pekerjaan yang berisi rencana dan realisasi pekerjaan
dan catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan;
c. Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan kontrak untuk menetapkan
volume pekerjaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil
pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan kemajuan hasil
pekerjaan;
d. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi, Pejabat Penandatangan
Kontrak dan Penyedia membuat foto-foto dokumentasi dan video pelaksanaan
pekerjaan di lokasi pekerjaan sesuai kebutuhan;
e. Laporan kemajuan hasil pekerjaan dibuat oleh Penyedia, diperiksa oleh Pengawas
Pekerjaan, dan disetujui oleh Pejabat Penandatangan Kontrak / pihak Pejabat
Penandatangan Kontrak.

Halaman 9 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

12. Pemberian pekerjaan kepada pihak ketiga.


Tidak diperkenankan.
13. Perselisihan.
Pejabat Penandatangan Kontrak dan penyedia berkewajiban untuk berupaya sungguh-
sungguh menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul dari atau berhubungan
dengan Surat Perjanjian ini atau interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan pekerjaan.
Jika perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka perselisihan akan
diselesaikan melalui Mediasi, Konsiliasi, atau arbitrase.
14. Resiko
Keadaan Kahar, Peristiwa Konpensasi, Penghentian dan Pemutusan Surat Perjanjian,
Pembayaran, Denda dan Ganti Rugi dan lain-lain sebagaimana tercantum dam SSUK Surat
Perjanjian pada Model Dokumen Pengadaan.
15. Aturan pembayaran

a. Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh Pejabat


Penandatangan Kontrak , dengan ketentuan:
1) Penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan tidak boleh melebihi kemajuan hasil pekerjaan yang telah
dicapai dan diterima oleh Pejabat Penandatangan Kontrak ;
3) pembayaran dilakukan terhadap pekerjaan yang sudah terpasang;
4) pembayaran dilakukan dengan sistem bulanan atau sekaligus sesuai ketentuan
dalam Surat Perjanjian;
5) pembayaran harus memperhitungkan:
i. angsuran uang muka;
ii. denda dan/atau ganti rugi (apabila ada);
iii. pajak; dan/atau
iv. uang retensi.
b. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai dan Berita Acara Serah
Terima Pertama Pekerjaan ditandatangani oleh Pejabat Penandatangan Kontrak dan
Penyedia;
c. Sebelum pembayaran terakhir dilakukan, Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan
kepada Pengawas Pekerjaan rincian perhitungan nilai tagihan terakhir yang jatuh tempo.
Pejabat Penandatangan Kontrak berdasarkan hasil penelitian tagihan oleh Pengawas
Pekerjaan berkewajiban untuk menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan angsuran
terakhir paling lambat 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak tagihan dan dokumen
penunjang dinyatakan lengkap dan diterima oleh Pengawas Pekerjaan;
d. Pejabat Penandatangan Kontrak dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah
pengajuan permintaan pembayaran dari Penyedia diterima harus sudah mengajukan
Surat Permintaan Pembayaran kepada Pejabat Penandatanganan Surat Perintah
Membayar (PPSPM);
e. apabila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi alasan
untuk menunda pembayaran. Pejabat Penandatangan Kontrak dapat meminta Penyedia
untuk menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan mengesampingkan hal-hal
yang sedang menjadi perselisihan;

Halaman 10 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

f. Pejabat Penandatangan Kontrak dapat menangguhkan pembayaran setiap angsuran


prestasi pekerjaan Penyedia jika Penyedia gagal atau lalai memenuhi kewajiban
kontraktualnya, termasuk penyerahan setiap Hasil Pekerjaan sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan melalui pemberitahuan tertulis.

Halaman 11 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

BAB III
SYARAT-SYARAT
TEKNIS

1. KETERANGAN SPESIFIKASI TEKNIS


Spesifikasi teknis disusun pengadaan berdasar jenis pekerjaan yang akan dilelangkan,
dengan ketentuan :
a. Dapat mengarah kepada merk/produk tertentu, mengutamakan produksi dalam
negeri;
b. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional;
c. Metoda pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan;
d. Jadual waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan;
e. Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
f. Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan;
g. Harus mencantumkan kriteria kinerja produk (output performance) yang diinginkan;
h. Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran

2. PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN


a. Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali jika ditentukan lain dalam Rencana Kerja
dan Syarat-syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan di bawah ini
termasuk segala perubahan dan tambahannya sebagai berikut :
1). Peraturan umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau
Algemene Voowaarden Vorr De Uitvoering Bij Aanneming Van Openbare
Werken (AV);
2). Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) 1991 SK.SNI T.15
1919.03; 3). Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran Beton SNI.03-3976 –
1995;
4). Peraturan umum tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik (PUIL) SNI 04-0225-
1987;
5). Peraturan umum dari Dinas Keselamatan Kerja Departemen Tenaga Kerja;
6). Peraturan Semen Portland Indonesia N.8 1972;
7). Mutu Kayu Bangunan SNI.03-3527-1984;
8). Ubin Lantai Keramik Mutu dan Cara Uji SNI. 03-3976-1995;
9). Tata Cara Pengecatan Tembok Untuk dengan cat emulsi SNI. 03-2410-1991;

Halaman 12 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

10). Ketentuan dan peraturan lain yang dikeluarkan oleh jawatan/ instansi
pemerintah setempat yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan.
11). Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 2021 tentang Bangunan Gedung;
12). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 22/PRT/M/2018 Tentang Pembangunan Bangunan Gedung
Negara;
13). Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah Setempat yang
bersangkutan dengan permasalahan bangunan.

b. Untuk melaksanakan pekerjaan ini berlaku dan mengikat pula :


1). Gambar bestek yang dibuat oleh konsultan Perencana yang sudah disahkan
oleh Pemberi Tugas termasuk juga gambar detail yang diselesaikan oleh
kontraktor dan sudah disahkan/disetujui oleh Direksi;
2). Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS);
3). Berita Acara Penjelasan Pekerjaan;
4). Berita Acara Hasil Pemilihan;
5). Surat Perjanjian;
6). Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya;
7). Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang disetujui Konsultan
Pengawasa dan Direksi Teknis (jika ada).

3. PETUNJUK UNTUK PENYEDIA JASA


Penyedia jasa konstruksi harus membaca dan mempelajari seluruh gambar kerja,
spesifikasi teknis ini dengan seksama untuk memahami benar-benar maksud dan isi
dokumen tersebut secara keseluruhan maupun setiap bagian. Tidak ada gugatan yang akan
dipertimbangkan jika gugatan itu disebabkan karena peserta tidak membaca, tidak
memahami, tidak memenuhi petunjuk , ketentuan dalam gambar, atau pernyataan kesalah-
pahaman apapun mengenai arti dari isi dokumen ini.

4. PERSYARATAN KHUSUS PEKERJAAN


Setiap Personil / Tenaga Kerja yang bekerja di dalam kawasan wajib menggunakan
perlengkapan standar keselamatan kerja (Rompi, Safety Boot, Helm).

5. PEMERIKSAAN PEKERJAAN
a. Sebelum memulai pekerjaan selanjutnya yang apabila pekerjaan ini telah selesai, akan
tetapi belum diperiksa oleh konsultan pengawas, kontraktor wajib memintakan
persetujuan kepada konsultan pengawas. Setelah konsultan pengawas telah menyetujui
bagian pekerjaan tersebut, kontraktor dapat meneruskan pekerjaan.
b. Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2 x 24 jam (dihitung dan
diterima surat permohonan pemeriksaan, tidak dihitung hari raya/libur) tidak dapat
dipenuhi oleh konsultan pengawas, kontraktor dapat

Halaman 13 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

c. meneruskan pekerjaannya dan bagian yang seharusnya diperiksa dianggap telah


disetujui konsultan pengawas, hal ini dikecualikan bila konsultan pengawas meminta
perpanjangan waktu.
d. Pelanggaran terhadap ketentuan dalam RKS ini, maka konsultan pengawas berhak
menyuruh pembongkaran dan pemasangan kembali, yang menjadi tanggung jawab
kontraktor.

6. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup Pekerjaan yang akan dilaksanakan yaitu:
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
II. PEKERJAAN TANAH
III. PEKERJAAN PONDASI SETEMPAT P1
IV. PEKERJAAN PONDASI SETEMPAT P2
V. PEKERJAAN KOLOM PONDASI 20 x 20 cm K1
VI. PEKERJAAN KOLOM PONDASI 15 X 15 CM K2
VII. PEKERJAAAN BALOK LANTAI SLOOF 15 X 30 cm
VIII. PEKERJAAN KOLOM TERAS 15 X 15 cm
IX. PEKERJAAN KOLOM PRAKTIS 10 X 10 cm
X. PEKERJAAN RING BALOK 10 X 15 cm
XI. PEKERJAAN DAK VENTILASI DAN TERAS
XII. PEKERJAAN DINDING
XIII. PEKERJAAN LANTAI
XIV. PEKERJAAN RANGKA ATAP
XV. PEKERJAAN PLAFOND
XVI. PEKERJAAN PINTU JENDELA DAN VENTILASI
XVII. PEKERJAAN SANITASI
XVIII. PEKERJAAN PENGECATAN
XIX. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
XX. PEKERJAAN LAIN - LAIN.

7. SYARAT DAN MUTU BAHAN YANG DIGUNAKAN.


Syarat bahan bangunan konstruksi yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini:
a. Semua bahan sebelum digunakan harus diperiksa oleh pemberi tugas;
b. Apabila hal tersebut diatas ditolak oleh pemberi tugas, maka dalam waktu paling
lama 2 x 24 jam harus disingkirkan dari lokasi;
c. Pemberi tugas memerintahkan Penyedia Jasa Konstruksi untuk menambah dan
mengganti peralatan yang disediakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi bila dipandang
peralatan tersebut tidak memenuhi syarat dan mutu, kelancaran dan waktu yang telah
ditetapkan. Semua biaya penggantian peralatan ditanggung oleh Penyedia Jasa
Konstruksi.

Halaman 14 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

8. SPESIFIKASI PERLATAN UTAMA MINIMAL


a. Semua alat bantu dan alat perlengkap pekerjaan sebelum digunakan harus
diperiksa oleh pemberi tugas.
b. Apabila hal tersebut diatas ditolak oleh pemberi tugas, maka dalam waktu paling
lama 2 x 24 jam harus disingkirkan dari lokasi.
c. Pemberi tugas memerintahkan Penyedia Jasa Konstruksi untuk menambah dan
mengganti peralatan yang disediakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi bila dipandang
peralatan tersebut tidak memenuhi syarat dan mutu, kelancaran dan waktu yang telah
ditetapkan. Semua biaya penggantian peralatan ditanggung oleh Penyedia.
d. Daftar Alat Utama
No. Jenis Kapasitas Satuan Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Dump Truck 7.500 KG – 8.500 KG Unit 1 (satu)
2 Pick Up 2.575 KG – 2.755 KG Unit 1 (satu)
3 Concrete Mixer 0,3 m3 Unit 1 (satu)

9. SPESIFIKASI JABATAN TENAGA KERJA KONSTRUKSI


Jabatan dalam Pekerjaaan Pengalaman
Jumlah Sertifikasi Kompetensi Kerja
No. yang akan Kerja
(Orang)
dilaksanakan (Th)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Pelaksana Lapangan 1 (satu) 1 (satu) SKTK Mandor Pemasangan Rangka
Atap Baja Ringan TS056
Atau
SKK MANDOR
PEMASANGAN
(INSTALLER) RANGKA
ATAP BAJA RINGAN
SI013030
2 Petugas Keselamatan 1 (satu) 0 (Nol) Memiliki Sertifikat K3 Kontruksi
Kontruksi yang menunjukan yang bersangkutan
dapat ditugaskan sebagai petugas
K3

Halaman 15 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

10. INDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENETAPAN RISIKO KESELAMATAN KONSTRUKSI


(1). Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PP 50 Tahun 2012).
(2). Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah sebuah ilmu untuk antisipasi,
rekognisi, evaluasi dan pengendalian bahaya yang muncul di tempat kerja
yang dapat berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan pekerja, serta
dampak yang mungkin bisa dirasakan oleh komunitas sekitar dan lingkungan
umum.
(3). Penyedia Jasa (Kontraktor) Wajib menyediakan sarana dan memperhitungkan
biaya penyelenggaraan SMK3 Konstruksi dan melampirkan RK3 pada
Dokumen Penawaran;
(4). Penyedia Jasa (Kontraktor) Melaksanakan RK3K dan meninjau ulang apabila
terdapat ketidaksesuaian dalam penerapan di lapangan.
(5). Penyedia Jasa (kontraktor) sebagai upaya penerapan K3 Konstruksi,
penyedia wajib menerapkan program K3 pada tiap Item pelaksanaan
pekerjaannya (Safety).
Dibawah ini Tabel identifikasi Bahaya dan Penetapan Resiko Keselamatan Konstruksi

No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Tingkat


Resiko
1. PEKERJAAN PENDAHULUAN  Terluka akibat terkena alat Kecil
kerja;
2 PEKERJAAN TANAH  Terluka Akibat peralatan Keci
Kerja l
 Tertimpa matrial tanah sisa Keci
galian l
3 PEKERJAAN BETON  Terluka Akibat Perlatan Keci
Kerja l
 Terkena Potongan Besi, paku Keci
(material ) l
 Terhirup Debu semen ( bahan
Kimia) Kecil
4 PEKERJAAN DINDING  - Terluka akibat terkena alat Keci
kerja dan material;
 -Sesak akibat menghisap debu l
material;
 Terjatuh saat pemasangan Keci
batako dan material batu
alam l

Keci

Halaman 16 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

Halaman 17 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

4 PEKERJAAN LANTAI  - Terluka akibat terkena alat Keci


kerja dan material;
 -Sesak akibat menghisap debu l
material;
 Tertimpa matrial keramik Keci

Kecil
5 PEKERJAAN RANGKA ATAP  Terluka akibat terkena alat Kecil
kerja dan material;
 Terjatuh dari ketinggian Keci
akibat pemasangan atap
 Tersengat aliran Listrik l

Keci

l
6 PEKERJAAAN PLAFOND  Terluka akibat terkena alat Keci
kerja dan material;
 Terjatuh dari ketinggian l
akibat pemasangan Rangla
dan Plafond Keci
 Tersengat aliran Listrik
l

Keci

7 PEKERJAAAN PINTU  Terluka akibat terkena alat Keci


JENDELA DAN VENTILASI kerja dan material;
 Terjatuh dari ketinggian l
akibat pemasangan Aksesoris
pintu dan jendela Keci

Kecil
8 PEKERJAAAN SANITASI  Terluka akibat terkena alat Keci
kerja dan material;
 Terjatuh dari ketinggian l
akibat pemasangan Aksesoris
Keci
Halaman 18 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

9 PEKERJAAAN PENGECATAN  Terluka akibat terkena alat Keci


kerja dan material;
 Terjatuh dari ketinggian l

Keci

10 PEKERJAAAN INSTALASI  Terluka akibat terkena alat Kecil


LISTRIK kerja dan material;
 Terjatuh dari ketinggian Keci
akibat pemasangan Aksesoris
 Tersengat Ailiran Listrik l

Keci

Halaman 19 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

11 PEKERJAAAN LAIN - LAIN  Terluka akibat terkena alat Keci


kerja dan material;
 Terjatuh dari ketinggian l
akibat pemasangan Aksesoris
Keci

Kecil

11. PEKERJAAN PENDAHULUAN


a. Pembersihan Lokasi
Pembersihan lahan adalah pekerjaan yang terdiri dari pembersihan lahan dari semua
pohon, halangan - halangan, semak – semak, sampah, dan bahan lainnya yang tidak
dikehendaki atau menggangu keberadaannya dalam pelaksanaan proyek selanjutnya.
b. Pengukuran dan Pemasangan Bowplank
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemetaan/ Survey terhadap lokasi proyek yang
akan dilaksanakan yaitu antara lain:
 Pengukuran batas luas lahan (site);
 Pengukuran batas luas Bangunan;
 Pengukuran As Bangunan;
 Penemuan Peil Bangunan berdasarkan titik ukur tetap yang telah ditentukan
(Bench Mark).
a). Bahan
Benang Nilon, Selang Waterpass, Paku, Kaso, Pensil Tukang, Gergaji dan
Papan. b). Cara Pelaksanaan Langkah-langkah Cara Pembuatan dan Pemasangan
serta
syaratnya
 Langkah-langkah Cara Pembuatan dan Pemasangan:
(1) Sebelum memasang bowplank, harus dipastikan terlebih dahulu
pembuatan bowplank memenuhi syarat-syaratnya. Salah satunya
harus menggunakan jarak tertentu dari titik atau lokasi yang akan
dijadikan sebagai tempat untuk membuat lubang galian pondasi,
rekomendasi jarak yang paling bagus adalah sekitar satu meter.
(2) Pekerjaan pembuatan dan pemasangan bowplank akan
menyesuaikan luas bangunan yang akan dibangun. Untuk
bangunan yang besar dan memiliki banyak ruang, bowplank
dipasang dengan mengelilingi seluruh area calon bangunan.
Namun pada bangunan yang kecil, bowplank cukup ditempatkan
di lokasi sudut (siku-siku) atau pertemuan bangunan. Dengan
demikian sudut pertemuan bowplank harus benar-benar
membentuk segi tiga siku-siku karena ini sebagai acuan kesikuan
dari pertemuan antar dinding.

Halaman 20 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

(3) Berikut ini adalah langkah-langkah cara membuat bowplank:


i. Membuat Garis Siku-siku
Langkah pertama untuk membuat bowplank adalah
membuat garis siku pada lahan yang akan dibangun
sebuah bangunan. Untuk membuat garis dengan sudutnya
siku-siku dapat digunakan dalil pythagoras. Perhatikan
gambar di bawah, perbandingan sisi datar (AC) dan sisi
tegak (AB) dengan sisi miring (BC) berturut- turut adalah
AC : AB : BC = 3 : 4 : 5.

Untuk mengontrol hasil pekerjaan dapat dilakukan dengan


langkah-langkah sebagai berikut:

ii. Pemasangan bowplank pada sudut siku-siku pertemuan


dinding;

Halaman 21 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

Patokan sudut siku-siku ini akan menentukan ketepatan


berbagai pekerjaan konstruksi yang meliputi pembuatan
pondasi dan dinding, pemasangan ubin dan plafon, dan bahkan
suatu saat nanti juga memengaruhi ukuran pembuatan atau
perletakan furnitur.

Titik-titik As bangunan pada papan bowplank ditandai dengan


paku yang berfungsi untuk menarik benang agar tercipta garis
yang lurus dan selanjutnya bisa membuat sudut siku 90 derajat
dengan tepat sebagai sumbu tembok. Benang ini nantinya akan
menjadi pedoman untuk pekerjaan pondasi, kolom, dan
pemasangan dinding bata. Untuk menghindarkan kesalahan
yang disebabkan letaknya paku, pada peletakan paku diberi
tanda panah dengan cat/meni.

Bidang atas bowplank harus diketam rata agar bidang atas


papan dapat membentuk bidang datar (bidang waterpas).
Bidang atas papan bowplank ini biasanya dipasang pada
kedudukan ± 0,00 sebagai titik duga lantai. Sudut pertemuan

Halaman 22 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

papan bowplank harus benar-benar siku, karena hal tersebut


sebagai acuan untuk kesikuan pertemuan dinding.

Proses pengerjaan pemasangan bowplank harus dilakukan


dengan penuh hati-hati dan teliti, serta memperhitungkan
sudut siku-siku dengan benar, karena pemasangan bowplank
adalah langkah awal dalam proses pembangunan. Jika
pemasangan bowplank miring, maka akan menghasilkan
bangunan miring pula.

 Syarat-syarat :
(1) Kedudukan patoknya harus berjarak cukup dari rencana pekerjaan
galian, hal ini untuk menghindari adanya bowplank goyah akibat
pelaksanaan pekerjaan galian pondasi.
(2) Pilih papan kayu sebagai bowplank yang bisa dipakai untuk
posisi pemasangan paku pengikat benang.
(3) Harus dibuat sisi atas bowplank harus terletak satu bidang rata
(horizontal) dengan sambungan papan bowplank lainnya,
(4) Letak pemasangan papan bowplank harus seragam (menghadap
ke dalam bangunan semua);
(5) Garis benang yang dipasang pada bowplank merupakan As (garis
tengah) dari rencana pemasangan Pondasi dan Dinding batu bata,
jadi harus benar-benar sejajar dan siku.

c. Cerucuk
Pada pekerjaan ini yaitu pengadaan cerucuk
d. Papan Nama Proyek
Papan Nama Proyek minimal memuat Informasi:
 Nama Dinas;

Halaman 23 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

 Nama Pekerjaan;
 Lokasi Pekerjaan;
 Nilai Pekerjaan;
 Masa Pelaksanaan;
 Tahun Anggaran;
 Nama Kontraktor Pelaksana;
 Nama Konsultan Pengawas.

12. PEKERJAAN TANAH


Pekerjaan tanah di sini meliputi pekerjaan galian, timbunan, pengangkutan, dan pemadatan
tanah.
Ada 3 jenis pekerjaan tanah dalam persiapan pembangunan yaitu pekerjaan penggalian
tanah, pekerjaan pengurugan pasir dan pekerjaan perataan atau pengurugan tanah / Urugan
Kembali Tanah Galian serta pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan itu, yang
disesuaikan dengan gambar-gambar.

Pekerjaan ini merupakan pembuatan lubang galian untuk pondasi. Pekerjaan ini disesuaikan
dengan jenis pondasi yang akan dibuat, kalau misalkan pondasi dibuat dari pasangan batu
kali maka penggalian tanah dilakukan sepanjang denah bangunan. Bila akan dibuat pondasi
tapak atau pondasi sumuran maka penggaliannya hanya di sudut-sudut bangunan atau pada
tumpuan yang merupakan tempat pemasangan kolom, dan bila akandibuat pondasi pancang
maka pekerjaan penggalian tanah tidak dilakukan karena pondasinya langsung dipancang ke
tanah atau dibor ke tanah. Untuk pondasi tapak atau lajur dari beton, ukuran galiannya sama
dengan besar tapak.

a. Bahan dan Alat


Adapun alat-alat yang digunakan dalam pekerjaan ini antara lain;
Cangkul, Penggali, Meteran ukur, Waterpas benang dll.

b. Cara Pelaksanaan
1). Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi permukaan dan
kedalaman yang perlu untuk dasar pondasi yang dipersyaratkan atau diperlihatkan
pada gambar- gambar. Penggalian mencakup pemindahan tanah serta batu-batu dan
bahan lain yang dijumpai dalam pengerjaannya.
Kalau ternyata dijumpai kondisi yang tak memuaskan pada kedalaman yang
diperlihatkan dalam gambar-gambarmaka penggalian harus diperdalam, diperbesar
atau diubah sampai disetujui Konsultan Pengawas, untuk manapekerjaan ini akan
dinilai sebagai pekerjaan tambah.

Halaman 24 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

Kalau terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi sehingga
dicapai
kedalaman yang melebihi apa yang tertera dalam gambar atau yang dapat disetujui
oleh Konsultan Pengawas, maka kelebihan diatas harus ditimbun kembali dengan
pasir yang dipadatkan tanpa pembebanan biaya tambahan kepada pemilik. Pada
pekerjaan penggalian untuk mencapai/ membentuk permukaan tanah rencana maka
Penyedia Jasa Konstruksi harus mengusahakan dan meyakini bahwa pada pekerjaan
galian tersebut tidak merusak/ mengganggu bangunan atau konstruksi yang sudah
ada.

2). Penimbunan dan Penimbunan Kembali Penimbunan dan penimbunan kembali


harus dilaksanakan didaerah-daerah ataupun bagian-bagian pekerjaan, serta
mengikuti ukuran-ukuran ketinggian, kemiringan-kemiringan dan bentukbentuk
seperti yang ditunjukkan dalam gambar-gambar.
Penimbunan harus dilaksanakan dalam bentuk-bentuk lapisan-lapisan dengan
ketebalan maksimum 20cm gembur. Padatkan sesuai dengan Instruksi Konsultan
Pengawas. Penimbunan dan timbun kembali, kecuali ditentukan lain oleh
Konsultan Pengawas, harus dari bahan galian pekerjaan ini.
Bahan timbunan harus bebas dari kotoran-kotoran, tumbuh-tumbuhan, batu- batuan
atau bahan lain yang dapat merusak pekerjaan.

3). Perlindungan Terhadap Air


Selama pekerjaan berlangsung Penyedia Jasa Konstruksi harus dengan semua cara
yang disetujui Konsultan Pengawas, menjamin agar tidak terjadi genangan-
genangan air yang dapat mengganggu/ merusak semua pekerjaan galian atau
urugan.

4). Penghamparan dan Pemadatan


Tanah harus dihamparkan dalam lapisan-lapisan setebal tidak lebih dari 20cm
gembur, agar dapat mengatur kepadatan yang merata untuk seluruh
ketebalannya.Tanah urugan harus dibasahi secukupnya (sebelum dipadatkan) untuk
mencapai kepadatan yang dipersyaratkan.

5). Permukaan Tanah


Sebelum memulai suatu penggalian, harus memeriksa permukaan tanah, bisa
setempat maupun garis transisi yang tertera dalam kontrak adalah betul. Jika tidak
sesuai Pelaksana harus memberitahu secara tertulis kepada Pemberi
Tugas/Pengawas, jika tidak maka tuntutan mengenai ketidaksamaan permukaan
tanah tidak akan dipertimbangkan.

Halaman 25 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

6). Tinggi Pendugaan (Peil)


Dasar ukuran tinggi + 0,00 adalah dasar tinggi permukaan lantai bangunan induk, ,
seperti yang dinyatakan dalam gambar, dan selanjutnya menurut petunjuk
Pelaksana.
Tinggi lantai ini harus disesuaikan dengan tinggi lantai gedung yang telah ada/
selesai dibangun, sehingga dalam pekerjaan ini, termasuk pula pekerjaan
pengurugan tanah

c. Pengukuran untuk Pembayaran


1). Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada
Pengawas
2). Pekerjaan, gambar detail penampang melintang yang menunjukkan elevasi tanah
asli sebelum operasi pembersihan, memasang patok - patok batas galian, dan
penggalian yang akan dilaksanakan.
3). Pekerjaan galian di luar ketentuan seperti di atas harus diukur untuk pembayaran
sebagai pembayaran dalam meter kubik bahan yang dipindahkan.
4). Dasar perhitungan kuantitas galian ini haruslah gambar penampang melintang
profil tanah asli sebelum digali yang telah disetujui dan gambar

d. Dasar Pembayaran
Kuantitas galian yang diukur menurut ketentuan di atas, akan dibayar menurut satuan
pengukuran dengan harga yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk
masing-masing Mata Pembayaran.

13. PEKERJAAN KAYU


a. Lingkup Pekerjaan Kayu
Pekerjaan kayu meliputi penyediaan tenaga kerja yang terampil sesuai dengan jenis
pekerjaan, penyediaan bahan yang cukup, peralatan tukang baik maksinal maupun
manual guna kelancaran pekerjaan ini.
Macam-macam pekerjaan kayu yang akan dilaksanakan dalam Pekerjaan:
1). Kusen Pintu dan jendela;
2). Pintu Panel ( Pintu Utama );
3). Jendela Kaca ( J1+J2+J3 ) Kaca Mati Depan
Kelas; 4). Jendela Kaca Hidup ( J2A+J3A )
Belakang;
5). Pekerjaan ventilasi ram kayu;
6). Pekerjaan Bekisting.

b. Persyaratan bahan

Halaman 26 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

1). Kayu yang dipakai harus sesuai dengan PPKI 1961 (NI-5) lampiran, kayu
berkualitas baik, tua, kering dan tidak bercacat, pecah-pecah dan tidak terdapat
kayu mudanya (spint) sesuai pasal III PKKI 1961 mutu A.
2). Selama pelaksanaan, mutu dan kekeringan kayu harus dijaga dengan
menyimpannya ditempat kering,
3). terlindung dari hujan dan panas terutama kusen-kusen dan rangka pintu yang
telah selesai.
4). Semua pekerjaan kayu yang akan difinish harus diketam rata dan halus dengan
menggunakan ketam mesin, tidak ada lubang ataupun mata kayu, kecuali bila
ditentukan lain.
5). Semua ukuran yang tertera dalam gambar maupun yang tersebut dalam pasal ini
adalah ukuran setelah
6). kayu selesai dikerjakan/dipasang dengan toleransi rata-rata maksimum 3 mm
untuk setiap permukaan kayu yang sudah dikerjakan.

c. Klasifikasi bahan dan macam pekerjaan


Klasifikasi bahan berdasarakan PPKI dan macam pekerjaan untuk jenis pekerjaan kayu
kasar dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Klasifikasi / Penggunaan dan Dimensi
Jenis Kayu
Kekuatan kayu Bahan
Kls. I Ketam Bengkirai/ Tekam / Ventilasi uk 1/8
Penyauk / Sejenisnya Kusen Pintu dan Jendela
Pintu
Jendela (frame Jendela Kaca)

Kls. III Durian / Sejenisnya Papan Bouwplank, papan mall

d. Peralatan
Didalam pelaksanaannya, pelaksana harus menggunakan peralatan kerja yang memadai
dan mencukupi seperti alat ukur waterpass, selang air dan benang ukur, serta meteran.

e. Pelaksanaan
1). Pekerjaan Pintu, jendela dan ventilasi
a). Semua pintu – pintu ini dibuat dengan bentuk panel terdiri dari bahan kayu klas
I sejenis tekam/bengkirai
b). Untuk rangka jendela menggunakan kayu klas I sejenis tekam/ bengkirai
dengan ukuran dan tebal rangka sesuai dengan gambar kerja.
c). Pekerjaan ventilasi terdiri dari ventilasi pintu dan jendela dan rangka ventilasi
menggunakan kayu sejenis mabang. Semua daun ventilasi harus diketam rapi
keempat sisinya dan dipasang dengan bentuk sesuai gambar rencana.

Halaman 27 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

2). Pekerjaan Pelengkap dan penunjang.


Yang dimaksud dengan pekerjaan pelengkap disini adalah pekerjaan kayu guna
pelengkap bangunan sebagai sarana penunjang dan pelengkap keberadaan
bangunan, yakni :
 Direksi keet / Bangsal Kerja.
Rumah Direksi keet dibuat terpisah dari bangunan, dimana bangunan ini
dibuat untuk kantor direksi pengawas selama pekerjaan berlangsung dengan
bahan dan bentuk sesuai dengan gambar rencana. Pada akhir setelah
bangunan dilaksanakan, bangunan Direksi keet ini dibongkar. Untuk
penempatan lokasi bangunan harus mendapat persetujuan pemberi tugas dan
pengawas lapangan.

14. PEKERJAAN BETON


a. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengadaan dan pengerjaan semua tenaga kerja, equipment, peralatan dan
bahan untuk semua pekerjaan beton.
b. Klasifikasi dan Macam Pekerjaan
Klasifikasi Mutu Pengunaan
Beton Biasa (tidak bertulang) Beton mutu fc 7,4 Mpa  Non Struktur
(K100)  Lantai Kerja

Beton Bertulang  Struktur


Beton mutu fc 9,8 Mpa  Cor Beton Pondasi
(K125)  Kolom
 Slof
 Ring Balok

c. Standard Pekerjaan
Semua bahan dan konstruksi apabila tidak diberi catatan khusus harus memenuhi
standar yang berlaku dan dipakai di Indonesia. Untuk struktur digunakan mutu beton fc’
= 9,8 Mpa (K.125). Dengan persetujuan dari Konsultan Pengawas, Kontraktor dapat
melaksanakan pekerjaan cor beton dengan menggunakan sistem beton dengan adukan
molen (mix concrete) yang terlebih dahulu memberikan data – data spesifikasi mutu
beton kepada Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan.

d. Persyaratan Bahan
(1). Portland Cement (PC)
a). Semen yang dipakai harus semen Portland yang telah disetujui oleh
Konsultan Perencana, dan memenuhi syarat menurut standart Semen
Indonesia (NI- 8 -1972).

Halaman 28 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

b). Untuk seluruh pekerjaan beton harus menggunakan mutu semen yang
baik dari satu jenis merk atas persetujuan Direksi/Pengawas.
c). Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya tidak diperkenankan
untuk dipergunakan.
d). Penyimpanan semen Portland harus diusahakan sedemikian rupa
sehingga bebas dari kelembaban dimana gudang tempat penyimpanan
mempunyai ventilasi cukup dan tidak kena air, diletakkan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai.
e). Tidak boleh ditumpukkan sampai tingginya melampaui 2 m sesuai
dengan syarat penumpukan semen dan setiap pengiriman semen baru
harus dipisahkan dari semen yang lama dan diberi tanda maksud agar
pemakaian semen dilakukan menurut urutan pengirimannya.

(2). Split / Pasir


a). Pasir harus keras, tahan lama dan bersih dari bahan organis, lumpur, zat
– zat alkali dan substansi – substansi yang dapat memperlemah
kekuatan beton.
b). Pasir laut tidak boleh digunakan untuk beton
c). Memenuhi SNIS 1798 – 1989 – F
d). Batu Pecah 1-2 yang digunakan harus bersih dan tidak mengandung
debu
(3). Air
Air harus bersih dan bebas dari bahan organik, alkali, garam dan kotoran lain
dalam jumlah yang cukup besar. Sebaiknya dipakai air yang dapat diminum.

15. BETON BERTULANG


a. Lingkup Pekerjaan
Termasuk didalamnya adalah pekerjaan pembetonan struktur bangunan yang
menggunakan beton bertulang dengan spesifikasi sesuai dengan gambar kerja, Yaitu
Kolom , Sloof dan Ring Balok.
b. Syarat Bahan
1). Beton
Beton yang digunakan dalam pekerjaan struktur ini adalah beton mutu fc 9,8
Mpa (K125).

2). Tulangan
PEKERJA TULANG
AN AN
 Pondasi
 Kolom Besi Polos, Tul Pokok dia 10
 Sloof mm, Beugel dia 8 mm.
 Ring Balok

Halaman 29 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

c. Pelaksanaan
1). Pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan standart spesifikasi dari bahan dan
campuran yang digunakan sesuai dengan petunjuk dari pengawas/direksi;
2). Pekerjaan pembetonan dapat dilaksanakan bilamana bidang yang akan
dikerjakan telah disetujui oleh pengawas/direksi. Dan dalam melaksanakan
pekerjaan ini harus mengikuti pula semua petunjuk dalam gambar, terutama
pada gambar detail dan gambar potongan mengenai ukuran tebal / tinggi peil
dan bentuk profilnya;
3). Pengecoran lantai harus dikontrol dengan menggunakan alat sehingga bidang
lantai rata tidak bergelombang;
4). kontraktor bersama konsultan pengawas memeriksa semua sisi cor beton,
bagian yang tidak rata harus diisi dengan baik agar diperoleh permukaan
yang licin, seragam dan merata;
5). Perbaikan baru boleh dikerjakan setelah adanya pemeriksaan dan perintah
tertulis dari konsultan pengawas dan pekerjaan tersebut harus benar-benar
mengikuti petunjuk dari konsultan pengawas;
6). Beton yang menunjukkan rongga, lubang, keropos atau cacat sejenis yang
lain harus dibongkar dan diganti. Semua perbaikan dan penggantian
sebagaimana diuraikan disini harus dilaksanakan secepatnya oleh kontraktor
dengan biaya sendiri;
7). Semua perbaikan harus dilaksanakan dan dibentuk sedemikian rupa sehingga
pekerjaan yang diselesaikan sesuai dengan ketentuan dan tidak mengganggu
pengikatan, pengurangan kekuatan, penurunan atau peretakan;
8). Mata Pembayaran untuk Pekerjaan ini adalah Meter Kubik (m3) untuk cor
beton, untuk Pembesian Satuan Pembayaran adalah Kilogram (Kg).

16. PEKERJAAN BEKISTING


a. Bekisting berupa suatu konstruksi yang di dalamnya beton akan dicor. Bekisting
harus dibuat dari kayu atau bahan lain yang digunakan untuk mencetak beton
sehingga sesudah beton itu mengeras, beton akan sesuai dengan ukuran – ukuran dan
posisi seperti yang ditunjukkan pada Gambar Rencana.
b. Bekisting untuk permukaan beton tanpa dirawat halus terdiri dari hal – hal sebagai
berikut:
(1). Kayu bermutu baik, siap sesuai dengan keadaan untuk pelaksanaan dan
penyimpanan seperti yang disebutkan dalam PKKI, sehubungan dilaksanakan
dengan lidah dan lubang dan diselesaikan halus permukaan dalam.
(2). Baja, dengan sambungan paku keling atau baut dibuat dengan kepala
tenggelam, halus rata dan kedap air.

Halaman 30 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

(3). Polywood dengan ukuran yang sesuai dan jarak ikatan perkuatan sesuai
dengan instruksi Konsultan Pengawas dan/atau Direksi Teknik.
(4). Kayu kasar dapat digunakan untuk permukaan yang tidak akan diexpose
pada konstruksi yang selesai.

c. Pelaksanaan
(1). Perencanaan :
a). Semua Bekisting harus dilaksanakan sesuai dengan instruksi –
instruksi yang diberikan oleh Konsultan Pengawas dan/atau Direksi
Teknik. Gambar Rencana yang terinci yang penunjukkan bentuk
Bekisting harus disetujui oleh Konsultan Pengawas dan/atau Direksi
Teknik.
b). Bekisting harus direncanakan untuk menjamin bahwa pembongkaran
Bekisting Beton tidak akan merusak beton atau perancah. Bekisting
beton harus cukup kuat untuk menahan getaran yang disebabkan oleh
alat getar. Penurunan antar dua perletakan tidak boleh melebihi satu
pertiga ratus (1/300) bentang, atau bagaimanapun juga penurunan
tidak boleh lebih dari 3 mm.
(2). Pemasangan Bekisting :
a). Permukaan bagian dalam Bekisting harus diberi lapis minyak, atau
bahan lain yang disetujui oleh Konsultan Pengawas dan/atau Direksi
Teknik sedemikian sehingga permukaan Bekisting dapat dilepaskan
dengan mudah apabila beton telah mengeras. Material harus dari suatu
type yang tidak mempengaruhi mutu beton dan tidak menyebabkan
noda warna pada permukaan beton dikemudian hari.
b). Minyak Bekisting harus dilapisi sebelum pemasangan tulangan untuk
menjamin agar minyak tersebut tidak melekat pada permukaan baja
tulangan dan mengurangi ikatan antara baja dan beton. Penggunaan
kawat pengikat besi atau baja yang akan tinggal tertanam pada beton
harus disetujui oleh Konsultan Pengawas dan/atau Direksi Teknik.
c). Bekisting untuk dinding vertical/bagian konstruksi yang tipis yang
selama operasi pengecoran akan menyebabkan adukan tersebut jatuh
lebih tinggi dari satu setengah meter harus dilaksanakan sesuai
dengan salah satu dari metode – metode berikut :
 Salah satu dari sisi Bekisting harus dibuka dari bawah ke atas
yang akan ditutup berturut – turut mengikuti kemajuan
pengecoran dengan cara sedemikian sehingga tinggi adukan beton
yang jatuh selama pengecoran tidak boleh melebihi 1.50 m

Halaman 31 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

 Bekisting harus terdiri dari bagian – bagian yang dapat dibuka,


ukurannya tidak lebih tinggi dari 1.50 m dan tidak lebih dari 2 m
 Semua Bekisting harus tertutup rapat dan beton dituang melalui
sebuah pipa/corong, dengan ujung dipegang dekat dengan
permukaan beton segar yang dituang. Pipa/corong tersebut harus
selalu dijaga agar penuh dengan beton selama bekerja.
d). Segera sebelum pekerjaan pengecoran, Bekisting harus dibersihkan
dari semua kotoran/ material lepas, serbuk gergaji, debu dan lain-
lain.Kerusakan-kerusakan seperti penurunan, deformasi dan lain-lain
harus diperbaiki segera. Apabila selama pekerjaan pengecoran,
ternyata diamati ada perubahan bentuk bekisting, beton pada tempat
yang bersangkutan harus dibuang dulu dan bekisting diperkuat sesuai
dengan instruksi Konsultan Pengawas dan/atau Direksi Teknik.

(3). Pembongkaran Bekisting :


Bekisting harus dibongkar dengan statis, tanpa goncangan, getaran atau
kerusakan pada beton. Pembongkaran bekisting dapat dilakukan setelah umur
beton telah mencapai umur yang disyaratkan sesuai dengan mutu beton
rencana (dibuktikan dengan pengujian beton pada umur tertentu) dan dengan
persetujuan Konsultan Pengawas secara tertulis, atau dengan pedoman
sebagai berikut :
Bagian Waktu Pengerasan Normal
Kolom, dinding, dan sisi balok 14 hari
Plat 28 hari
Balok 28 hari

17. PEKERJAAN RANGKA ATAP


Pada pekerjaan ini rangka atap menggunakan konstruksi rangka atap baja ringan yaitu
pekerjaan pembuatan dan pemasangan struktur atap berupa rangka batang yang telah
dilapisi lapisan anti karat. Rangka batang berbentuk segitiga yang terdiri dari rangka utama atas
(top chord), rangka utama bawah (bottom chord), dan rangka pengisi (web). Seluruh rangka
tersebut disambung menggunakan baut menakik sendiri (self drilling screw) dengan jumlah
yang cukup. Rangka reng (batten) langsung dipasang diatas struktur rangka atap utama
dengan jarak sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan (gambar kerja).

a. Lingkup Pekerjaan
1). Pengukuran bentang bangunan sebelum dilakukan fabrikasi;
2). Pekerjaan pambuatan kuda-kuda;
3). Pengiriman kuda-kuda dan bahan lain yang terkait ke lokasi proyek;

Halaman 32 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

4). Penyediaan tenaga kerja beserta alat/bahan lain yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan;
5). Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda-kuda meliputi struktur
rangka kuda-kuda (truss), balok tembok (top plate/murplat), reng, sekur
overhang, ikatan angin dan bracing (ikatan pengaku).
b. Syarat Bahan
Material struktur rangka atap harus SNI
c. Pelaksanaan
1). Persyaratan Pra-Konstruksi
a). Kontraktor wajib menyerahkan gambar kerja yang lengkap berserta
detail dan bertanggung jawab terhadap semua ukuran-ukuran yang
tercantum dalam gambar kerja. Dalam hal ini meliputi dimensi profil,
panjang profil dan jumlah alat sambung pada setiap titik buhul;
b). Perubahan bahan/detail karena alasan apapun harus diajukan secara
tertulis ke Konsultan Pengawas dan PPK untuk mendapatkan
persetujuan secara tertulis;
c). Kontraktor Pelaksana menjamin keakurasian hasil perakitan
(prefabrikasi).

2). Persyaratan Pelaksanaan


Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait, harus
dilaksanakan sesuai gambar dan desain yang telah dihitung dengan aplikasi
khusus perhitungan baja ringan sesuai dengan standar perhitungan mengacu
pada standar peraturan yang berlaku.
Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar kerja; Pihak
kontraktor harus menyiapkan semua struktur balok penopang dengan kondisi
rata air (waterpas level) untuk dudukan kuda-kuda sesuai dengan desain
sistem rangka atap;
Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur
yang dipakai untuk tumpuan kuda-kuda. Berkenaan dengan hal itu, pihak
konsultan ataupun tenaga ahli berhak meminta informasi mengenai reaksi-
reaksi perletakan kuda-kuda;

3). Jaminan Struktural


a). Jaminan yang dimaksud di sini adalah jika terjadi deformasi yang
melebihi ketentuan maupun keruntuhan yang terjadi pada struktur
rangka atap Baja Ringan, meliputi kuda-kuda, pengaku-pengaku dan
reng. Bentuk jaminan struktur harus diwujudkan dalam bentuk Surat
Garansi dari Fabrikator dan berlaku paling tidak 10 (sepuluh) tahun
dari masa serah terima bangunan.

Halaman 33 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

b). Kekuatan struktur Baja Ringan dijamin dengan kondisi sesuai dengan
Peraturan Pembebanan Indonesia.

18. Penutup Atap


a. Lingkup Pekerjaan
Pengukuran dan Pemasangan Penutup atap
b. Syarat Bahan
1). Digunakan seng spandek warna type lurus dengan ketebalan Min 0.3 mm.
2). Penutup atap yang digunakan harus dalam kondisi Baru, tahan lama, tidak
berkarat dan tidak berjamur atau rapuh.
c. Pelaksanaan
1). Bahan penutup atap berupa atap spandek motif lurus harus diajukan kepada
Konsultan Pengawas dalam beberapa pilihan, dan baru boleh digunakan
setelah mendapat persetujuan dari PPK melalui konsultan Pengawas;
2). Pemasangan atap dibuat sedemikian rupa agar mendapatkan pasangan yang
rapi dan teratur;
3). Apabila terjadi kebocoran setelah pemasangannya, maka bagian yang bocor
tersebut harus dibongkar dan dipasang baru.

19. PEKERJAAN DINDING


a. Lingkup Pekerjaan
1). Meliputi pengadaan semua tenaga kerja, peralatan dan bahan-bahan untuk
pemasangan semua dinding pasangan batako, sesuai dengan gambar dan
persyaratan;
2). Mengadakan koordinasi yang baik dengan pekerjaan lain, yaitu perkerjaan
pemasangan batu belah,tembokan site dan plesteran, pemipaan air dan lain-
lain pekerjaan yang berkaitan erat dengan pekerjaan pasangan batako.
b. Syarat Bahan
Batako, pasir pasang, PC

c. Pelaksanaan
1). Untuk pasangan dinding dipakai spesi 1 PC : 4 Ps. Untuk Trasraam
dipakai sesi 1 PC : 2 Ps;
2). Ketinggian trasraam dari permukaan Sloof minimal adalah 30 cm, kecuali
kamar mandi termasuk daerah rawa atau mengandung air, maka ketinggian
Trasraam adalah 1,5 m;
3). Ketinggian per-hari dalam pemasangan dinding batako untuk menjaga
kekuatan dinding batako adalah 1,5 m;
4). Bidang dinding yang luasnya lebih besar 12 m² harus ditambahkan kolom
praktis dengan tulangan besi minimal 4 Ø 8 mm, beugel Ø 6 mm dengan
jarak 15 cm;

Halaman 34 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

5). Bagian pasangan batako yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan
beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek Ø 10 mm, jarak 50 cm, yang
terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian
yang ditanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm, kecuali
ditentukan lain;

20. PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN


a. Lingkup Pekerjaan
Plesteran dilakukan untuk pekerjaan pasangan maupun beton seperti tersebut
dalam gambar pelaksanaan;
Plesteran halus penutup lantai coran beton tumbuk;
b. Syarat Bahan
Semen Portland, Pasir dan Air
c. Pelaksanaan
1). Pemakaian plesteran (adukan) harus disesuaikan dengan jenis dan macam
pekerjaan sesuai dengan perbandingan campuran adukan yang digunakan
seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut ini :
PERBANDINGAN PENGGUNAAN
1 PC : 4 PS  Plesteran dinding batako
(1 zak PC : 0,024 M3  Plesteran tebing layar bangunan
PS)  Plesteran halus lantai coran beton tumbuk

2). Pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan standard spesifikasi dari bahan
dan campuran yang digunakan sesuai dengan petunjuk dari Konsultan
Pengawas;
3). pekerjaan ini harus mengikuti semua petunjuk dalam gambar arsitektur
terutama pada gambar detail dan gambar potongan mengenai ukuran tebal
/ tinggi peil dan bentuk profilnya.Semua jenis adukan tersebut, masing –
masing harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaan
baik dan tidak mengering. Campuran adukan tersebut dapat diaduk memakai
mesin pengaduk atau secara manual sesuai petunjuk pengawas dan
diusahakan agar jarak waktu pencampuran dan pemasangan tidak melebihi 30
menit terutama untuk campuran kedap air;
4). Kelembaban plesteran harus tetap dijaga dengan disiram minimum 3 kali
dalam 24 jam selama 7 hari berturut-turut sehingga tidak terjadi pecah dan
sobek/retak;
5). Untuk Plesteran dinding diupayakan menggunkana pasir halus, agar
permukaan dinding terlihat rapi dan menutupi pori – pori;
6). Plesteran yang retak, bergelembung/cembung, terjadi pengotoran atau
perubahan warna, tidak akan diterima. Plesteran tersebut harus dibersihkan

Halaman 35 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

dan diganti dengan adukan plesteran yang sesuai denganspesifikasi dan


mendapat persetujuan dari pengawas. Tambahan tersebut harus sesuai dengan
tekstur dan warna hasil pekerjaan yang ada semula;
7). Sebelum melaksanakan pekerjaan acian, permukaan plesteran harus disiram
minimal 12 jam sebelumnya dan pada saat pekerjaan acian akan dilaksanakan
disiram kembali untuk menjaga kelembaban dari permukaan plesteran;
8). Pelaksanaan pekerjaan acian dilakukan setelah pasangan plesteran berumur
minimal 14 hari setelah pekerjaan plesteran diterima dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas;

21. PEKERJAAN LANTAI


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat- alat
bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang bermutu baik;
Cor Lantai tumbuk;
Pemasangan lantai keramik tiles ini dipasang pada seluruh detail yang disebutkan /
ditunjukkan dalam gambar Kerja.
b. Syarat Bahan
Semen Portland, Batu Pecah 1-2, Pasir Kasar/Halus, Keramik Uk. 60 cm x 60 cm
Polish dan Unpolish, untuk Ruangan dan teras, serta Uk. 40 x 40 cm utk Tangga,
WC dan dan Air.
c. Pelaksanaan
1). Untuk cor lantai menggunakan campuran beton mutu fc 14,5 Mpa (K175);
2). Setelah pekerjaan cor lanati tumbuk selesai, maka di lanjutkan dengan
pemasangan keramik.
3). Untuk lantai Keramik WC yang menggunakan keramik 40 x 40 cm
homogeneus, warna ditentukan kemudian, untuk bangunan Utama
menggunakan keramik 60 x 60 Polished, dan teras Uk. 60 x 60 Upolished
4). Jika terdapat kekurang sempurnaan konstruksi yang berada di bawah lantai,
maka Kontraktor wajib menyempurnakannya. Dan apabila terdapat cacat atau
kurang baik yang diakibatkan kurang sempurnanya konstruksi- konstruksi
yang berada di bawah lantai maka Kontraktor harus membomgkar dan
memperbaikinya dengan biaya ditanggung oleh Kontraktor;

Halaman 36 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

22. PEKERJAAN PLAFOND


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang bermutu baik;
Pemasangan Rangka Plafond Baja Ringan;
Pemasangan Plafond Gypsum Board.

b. Syarat Bahan
Seluruh bahan yang akan digunakan pada pekerjaan ini harus ber- SNI;
c. Pelaksanaan
Untuk ukuran rangka plafond baja ringan dengan dimensi ukuran sebagaimana
pada gambar kerja;

23. PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat- alat
bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang bermutu baik;
b. Syarat Bahan
Kayu Kls 1, Kaca
c. Pelaksanaan
 Kusen Kayu dipasang bersamaan dengan Cor lantai Tumbuk; dan untuk
jendela bersamaan dengan pasangan dinding.
 Untuk semua pekerjaan menggunakan frame Kayu dengan kualitas baik
 Semua ukuran frame yang tersebut dalam gambar adalah ukuran jadi
terpasang.
 Ukuran tebal frame daun pintu maupun daun jendela harus sesuai gambar.
 Pada tiap-tiap daun pintu dipasang 3 pasang engsel biasa yang dipasang
dengan sekrup kembang dan dipasang baut angin.
 Pemasangan sekrup engsel harus mengebor lubang kusen terlebih dahulu,
tidak boleh membuat lubang dengan paku

24. PEKERJAAN SANITASI


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat- alat
bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang bermutu baik;
b. Syarat Bahan
Bahan yang digunakan harus berkualitas baik dan ber SNI
c. Pelaksanaan
 Tempat dimana akan dipasang alat-alat plumbing, harus dipersiapkan lebih
dahulu dengan teliti. Ukuran-ukuran harus diperiksa kembali, apakah masih
sesuai dengan gambar perencanaan. Khusus untuk semua tipe kloset, lubang

Halaman 37 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

yang tersedia harus diukur kembali posisinya terhadap syarat kemiringan


pipa buangan dan elevasi septictank, apakah sudah tepat seperti yang
tertera dalam gambar ;
 Kesalahan pemasangan yang berakibat tidak berfungsinya peralatan sanitair
atau salurannya, atau adanya bagian sanitair yang cacat, sehingga menurut
Pengawas Lapangan atau Direksi harus diperbaiki atau harus diganti, maka
seluruh biaya akibat kesalahan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Kontraktor

25. PEKERJAAN PENGECATAN

d. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang bermutu baik;
e. Syarat Bahan
Bahan yang digunakan harus berkualitas baik dan ber SNI
f. Pelaksanaan
 Bidang yang akan dicat tembok sebelumnya harus dibersihkan dengan cara
menggosok memakai kain yang dibasahi dengan air. Setelah kering didempul
pada tempat yang berlubang sehingga permukaannya rata dan licin.
Selanjutnya diplamour secara merata dan di amplas/diambril, baru kemudian
dicat paling sedikit 2 (dua) kali dengan roller minimal 20 cm sampai baik
atau dengan cara yang telah ditentukan oleh pabrik dan tertera pada brosur
pemakaian dari pabrik penghasil cat.;
 Kerapian merupak salah satu aspek yang sangat penting dan perlu
mendapatkan perhatian
26. As-BUILT DRAWING (ABD)
a. Sebelum Penyerahan Pekerjaan ke I, Penyedia Jasa sudah harus menyelesaikan
gambar sesuai pelaksanaan yang terdiri atas :
(1). Gambar Rancangan Pelaksanaan yang tidak mengalami perubahan dalam
pelaksanaannya dan atau Gambar Rancangan Pelaksanaan sesuai dengan
kondisi dilapangan.
(2). Shop Drawing sebagai penjelasan detail maupun yang berupa gambar -
gambar perubahan.
b. Penyelesaian yang dimaksud pada ayat butir 1 di atas harus diartikan telah
memperoleh persetujuan Direksi Teknis, Konsultan Pengawas dan PPK setelah
dilakukan pemeriksaan secara teliti.
c. Gambar sesuai pelaksanaan merupakan bagian pekerjaan yang harus diserahkan
pada saat Penyerahan ke I. Kekurangan dalam hal ini akan berakibat
Penyerahan Pekerjaan ke I tidak dapat dilakukan.

Halaman 38 dari 36
P Rencana Kerja & Syarat
Spesifikasi Teknis Gedung Parkir BPKAD Sekadau

27. PEMBERSIHAN LOKASI DAN PENGEMBALIAN FASILITAS UMUM


a. Selama pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa harus menjaga agar lokasi proyek
bebas dari semua halangan yang tidak perlu dan akan menyimpan atau menyisihkan
setiap peralatan dan kelebihan material milik Penyedia Jasa dan membersihkan serta
memindahkan segala rongsokan dan sampah yang tidak perlu dari lokasi proyek.
Hal ini harus dilakukan setiap hari sehabis pekerjaan selesai.
b. Pembersihan lokasi dan pembuangan bahan-bahan sisa pelaksanaan harus
dilaksanakan sebelum masa kontrak berakhir.
c. Lokasi pekerjaan harus benar-benar bersih dan tertata kembali dengan baik. Bekas-
bekas adukan mortar dan adukan beton yang mengotori badan jalan dan atau
yang mengotori tempat lain harus dibersihkan sebelum masa kontrak berakhir.
d. Lokasi tempat pembuangan material sisa yang tidak terpakai harus sudah disetujui
oleh Direksi Teknis dan Konsultan Pengawas dengan mempertimbangkan tidak
akan mengganggu masyarakat disekitar tempat pembuangan.
e. Termasuk dalam lingkup pekerjaan pengembalian fasilitas umum ini adalah
pekerjaan pembenahan / perbaikan kembali yang harus dilaksanakan oleh Penyedia
Jasa yang menyangkut komponen-komponen konstruksi lainnya atau keadaan
lingkungan di luar pekerjaan pokok yang mengalami kerusakan akibat pelaksanaan
konstruksi
f. Pemindahan / penggeseran pipa-pipa dan kabel atas perintah dan kesepakatan
bersama PPK, Direksi Teknis, dan Konsultan Pengawas dalam rangka untuk
kesempurnaan konstruksi jaringan drainase yang mempunyai konsekuensi terhadap
penambahan biaya akan dimasukkan dalam Addendum Kontrak.

28. PENUTUP
Syarat-syarat lain yang belum tercantum dalam pasal Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini
akan diatur dalam Surat Perjanjian Pekerjaan (Kontrak Kerja) yang akan dibuat kemudian.

Halaman 39 dari 36

Anda mungkin juga menyukai