Anda di halaman 1dari 11

ASPEK HUKUM DALAM KONSTRUKSI GILANG ROMADHON

3336120591
LATAR BELAKANG
Proses Kegiatan yang dilakukan oleh manusia bertolak pada salah satu prasarana penunjang
dalam hal komponen fisik bangunan untuk dapat mengerjakan serta mengembangkan
berbagai usahanya. Hingga saat ini kita dapat melihat bahwa pembangunan disegala
bidang sedang giat-giatnya dilaksanakan baik proyek fisik berupa gedung, rumah, dsb
maupun berupa nonfisik berupa fasilitas-fasilitas umum. Dari pelaksanaan proyek tersebut
banyak tujuan (Goal Setting) yang dapat dicapai, namun harus kita akui juga, bahwa ada
banyak proyek-proyek yang tidak berhasil bahkan gagal sama sekali. Kegagalan suatu
proyek dapat dilihat dengan adanya proyek-proyek yang terlambat penyelesaiannya baik
ditinjau dari segi waktu (time), biaya (Cost), dan mutu hasil pengerjaan (Quality Project),
atau dalam hal lain dikarenakan tidak berfungsinya suatu bangunan sebagaimana awalnya
perencanaannya (baik karena perubahan lingkungan, orang-orang yang terlibat, dsb),
dan juga buruknya bangunan yang rusak dalam waktu yang relatif singkat (tidak mencapai
umur rencana) setelah proyek selesai dikerjakan, hal ini tentunya memberi dampak pada
pemborosan dana pembangunan.
GLOBALISASI
Globalisasi perdagangan ini telah melanda semua sektor, baik sektor produk barang maupun
produk jasa. Tak ketinggalan produk jasa pelayanan konsultan yang dihasilkan atas dasar
interaksi penggunaan pikiran manusia (man braind) sebagai output yang dihasilkan dari
sekelompok orang yang menghasilkan produk jasa konsultan tersebut. Untuk mencapai mutu
produk jasa konsultan yang mampu memuaskan pelanggan, maka setiap badan usaha
konsultan dituntut untuk memiliki kemampuan kompetitif yang berdasarkan pada paradigma
sebagai berikut
1. Pencapaian tingkat harapan pelanggan yang menyangkut kinerja (performance) konsultan,
2. Peningkatan efisiensi dalam pesaingan (competitifness) diantara para konsultan,
3. Manajemen badan usaha konsultan yang harus bersifat progresif fleksibel,
4. Berorientasi pada kemampuan kompetisi (competitifness oriented), bukan profit oriented.
PENGERTIAN
Beberapa Pengertian Awal
Pemilik Proyek
Adalah Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili Pemerintah daerah propinsi Dati I
Sulawesi Tengah.
Pemimpin Proyek
Adalah pejabat yang ditunjuk dengan surat keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
Sulawesi Tengah, yang mewakili dan bertindak untuk dan atas nama Pemerintah daerah
tingkat I, untuk mengendalikan pekerjaan yang tercantum dalam dokumen kontrak.
Proyek
Adalah suatu rangkaian kegiatan yang menggunakan berbagai sumber daya yang dibatasi
dimensi waktu dan biaya untuk mewujudkan gagasan serta tujuan yang telah ditetapkan.
PENGERTIAN
Peserta lelang
Adalah rekanan yang bergerak dalam bidang jasa pemborongan, yang berhak mengikuti dan hadir pada saat pelelangan.
Rekanan
Adalah badan hukum yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi yang berhak mengikuti prakualifikasi dan pelelangan.
Kontraktor
Adalah badan hukum yang mengajukan penawaran harga pekerjaan yang telah ditunjuk oleh pemilik atau pemimpin proyek
dan telah menandatangani kontrak untuk melaksanakan pekerjaan.
Kontrak
Adalah suatu perikatan yang dituangkan dalam perjanjian tertulis dan isi kontrak telah disepakati oleh pemberi kerja dan
mitra kerja, setelah ditanda tangani merupakan hukum bagi kedua belah pihak yang menandatangani.
Dokumen kontrak
Adalah suatu dokumen yang memuat persyaratan-persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi untuk
melaksanakan pekerjaan yang diperjanjikan, sesuai dengan dokumen pengadaannya.
DOKUMEN PENGADAAN
Adalah suatu dokumen yang memuat persyaratan-persyaratan dan ketentuan-
ketentuan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan pekerjaan yang terdiri dari :
a. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
b. Gambar-gambar pekerjaan
c. Perubahan-perubahan RKS dan gambar-gambar pekerjaan
d. Berita acara penjelasan pekerjaan dan peninjauan lapangan berupa
perubahan-perubahannya.
Dokumen pelelangan
Adalah dokumen pengadaan yang digunakan dalam suatu pelelangan pekerjaan yang
diterbitkan oleh pemilik
Penawar
Adalah peserta lelang yang telah diundang oleh pemilik untuk mengajukan penawaran
berdasarkan ketentuan pelelangan yang berlaku.
Engginers Estimate (EE) atau Estimasi Perencanaan
Adalah perkiraan biaya pekerjaan proyek / bagian proyek yang dibuat oleh perencana
dan atau konsultan.
Owners Estimate (OE) atau estimasi pemilik
Adalah perkiraan biaya pekerjaan proyek / bagian proyek yang dibuat oleh panitia yang
merupakan peninjauan kembali Engineers Estimate (EE) disahkan oleh pemimpin proyek.
INDIKATOR KELEMAHAN ATAU
PERMASALAHAN DALAM PROSES
PELELANGAN
Indikator kelemahan atau permasalahan dalam proses pelelangan
Proses pelaksanaan suatu proyek konstruksi dapatlah berjalan dengan efektif bila
didukung dengan adanya suatu hubungan kerja sama (Coordinating) yang terkontrol
diantara pihak-pihak yang terlibat didalam suatu proyek. Oleh sebab itu,sebelum
dilaksanakannya suatu proyek konstruksi perlu dilakukannya proses
pengadaan barang dan jasa konstruksi yang nantinya akan bertugas didalam
melaksanakan dan menyelesaikan konstruksi bangunan dilapangan. Untuk menunjang
ketepatan didalam mengambil keputusan pemenang dalam suatu pelelangan,
diperlukan peninjauan secara objektif dan transparan baik dari segi kelengkapan
surat-surat maupun penawaran yang dilakukan oleh pihak penyedia barang
dan jasa konstruksi.
RENCANA MUTU PROYEK
Rencana Mutu Proyek (RMP)
Rencana Mutu Proyek (RMP) menjadikan bagian yang amat penting dalam kegiatan
Satuan Kerja di lingkungan Departemen PU, sebagai amanat Kepmen PU No.
362/KPTS/M2004 tentang Penerapan Sistem Manajemen Mutu di Lingkungan
Departemen PU Sebagaimana yang didefinisikan dalam standar SNI 19-9000:2001,
bahwa proyek adalah suatu proses yang unik terdiri dari suatu set kegiatan yang
terkoordinasi dan terkendali, mempunyai batasan oleh waktu (dari saat awal hingga
akhir) untuk mencapai suatu tujuan sesuai persyaratan tertentu dengan pengelolaan
yang sangat dipengaruhi oleh adanya kendala waktu, biaya dan sumber daya.
Dengan demikian proses penyelenggaraan proyek harus dilaksanakan secara efektif,
maka diperlukan adanya Rencana Mutu Proyek atau RMP. Dokumentasi RMP
merupakan salah satu bukti otentik yang sangat penting dalam sistem manajemen
mutu penyelenggaraan proyek.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
- Proses pelaksanaan pengadaan barang jasa konstruksi dapatlah berjalan dengan
efektif bila didukung dengan adanya suatu hubungan kerja sama (Coordinating) yang
terkontrol diantara pihak-pihak yang terlibat didalam suatu proyek.
- Proses Kegiatan yang dilakukan oleh manusia bertolak pada salah satu prasarana
penunjang dalam hal komponen fisik bangunan untuk dapat mengerjakan serta
mengembangkan berbagai usahanya.
- RMP merupakan bagian yang sangat penting dalam penerapan sistem manajemen
mutu, dimana RMP dokumen perencanaan yang harus dibuat sebelum proses realisasi
penyelenggaraan proyek dengan tujuan memberikan kepastian jaminan mutu (quality
assurance) atas konsistensi proses dan produk yang akan dihasilkan.
SARAN
SARAN
Mata kuliah aspek hukum dalam pembangunan sangat membantu mahasiswa dalam
mengenal dunia jasa konstuksi terutama dalam bidang pengadaan barang dan jasa
sebagai mahasiswa tentunya penulis sangat mengharapkan adanya studi lapangan
baik pada suatu institusi, lembaga maupun proyek guna memperdalam pengetahuan
dan siap bila nantinya terjun dalam dunia jasa konstruksi

Anda mungkin juga menyukai