Apakah bisa kegiatan swakelola yang dilaksanakan oleh SKPD menggunakan tenaga ahli
perseorangan dari Universitas (mis sebanyak 3 orang). Misalkan kegiatan survei. Tenaga survei
berasal dari para pegawai SKPD sebagai tim pelaksana, sedangkan tenaga ahli sebagai tim
perencana yang merumuskan kegiatan. Apakah perlu lelang ataukah langsung kontrak
perseorangan dengan menunjuk tenaga ahli dari universitas tersebut?
Mohon Pencerahannya para ahli pengadaan....
khalid
Site Admin
Posts: 4218
Joined: 30 Mar 2011, 21:26
Location: DKI Jakarta
Contact:
Contact khalid
Fajri wrote:Apakah bisa kegiatan swakelola yang dilaksanakan oleh SKPD menggunakan tenaga
ahli perseorangan dari Universitas (mis sebanyak 3 orang). Misalkan kegiatan survei. Tenaga
survei berasal dari para pegawai SKPD sebagai tim pelaksana, sedangkan tenaga ahli sebagai tim
perencana yang merumuskan kegiatan. Apakah perlu lelang ataukah langsung kontrak
perseorangan dengan menunjuk tenaga ahli dari universitas tersebut?
Mohon Pencerahannya para ahli pengadaan....
Itu namanya swakelola yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah Lain. Jawabannya boleh
dengan didahului oleh MoU antara pimpinan institusi dan dilanjutkan Kontrak antara PPK
dengan Fakultas/Jurusan yang sesuai.
Nanti fakultas/jurusan akan menugaskan tenaga dosen yang sesuai dengan keahlian.
====
Info PBJ terbaru silakan klik:
http://www.khalidmustafa.info
====
ca
cahyo7
Newbie
Posts: 2
Joined: 15 Mar 2013, 07:26
saya ingin bertanya tentang swakelola penelitian dan pengembangan. Bagaimana prosedurnya,
misalnya ada kegiatan penelitian xyz dimana tenaga peneliti di instansi tidak ada yg memiliki
keahlian di bidang xyz. Apakah kegiatan penelitian xyz ini bisa di swakelolakan ke lemlit
universitas atau ke instansi lainnya yg berkompeten di bidang xyz? prosedurnya gimana ya ?
Satu lagi tentang Tenaga Pendamping kegiatan Penelitian itu maksudnya bagaimana? Jika boleh
ada, bagaimana menghitung honor yg dibayarkan? honor tsb dikenakan pajak kah? jika ya,
berapa % kah? bolehkah tenaga pendamping berasal dari SKPD pemilik anggaran? Terima kasih.
si
simbahganteng
Procurement Junior Lv. 1
Posts: 131
Joined: 16 Mar 2012, 01:00
di SKPD ane bermaksud melaksanakan kegiatan studi / penelitian kerjasama dengan Lembaga
Instansi lain (LPPM suatu Universitas)
yang jadi pertanyaan :
1. masalah honorarium apakah honor TA dari LPPM tserbut bisa distandarkan dengan honor
Tenaga Ahli yang non Pemerintah?
2. klo tim perencana dan Pelaksana bisa dilaksanakan oleh baik SKPD kami maupun LPPM
namun tim pengawas nya dari mana ya?
3. apakah KAK disusun setelah MOU dan RAB atau sebelum MOU
4. apakah dalam pencairan danannya sama dengan jika kerjasama dengan Pihak ke-3 non
pemerintah? (by termin atau monly sertificate)? atau menggunakan pola GU / SPJ?
5. boleh dong minta contoh dokumen administrasi model seperti ini
gu
guskun
Procurement Senior Lv. 4
Posts: 2305
Joined: 01 Apr 2011, 20:43
Location: Jakarta, Surabaya
Contact:
Contact guskun
cahyo7 wrote:saya ingin bertanya tentang swakelola penelitian dan pengembangan. Bagaimana
prosedurnya, misalnya ada kegiatan penelitian xyz dimana tenaga peneliti di instansi tidak ada yg
memiliki keahlian di bidang xyz. Apakah kegiatan penelitian xyz ini bisa di swakelolakan ke
lemlit universitas atau ke instansi lainnya yg berkompeten di bidang xyz? prosedurnya gimana ya
?
cahyo7 wrote:Satu lagi tentang Tenaga Pendamping kegiatan Penelitian itu maksudnya
bagaimana?
cahyo7 wrote:Satu lagi tentang Tenaga Pendamping kegiatan Penelitian itu maksudnya
bagaimana? Jika boleh ada, bagaimana menghitung honor yg dibayarkan? honor tsb dikenakan
pajak kah? jika ya, berapa % kah? bolehkah tenaga pendamping berasal dari SKPD pemilik
anggaran? Terima kasih.
cahyo7 wrote:Satu lagi tentang Tenaga Pendamping kegiatan Penelitian itu maksudnya
bagaimana? Jika boleh ada, bagaimana menghitung honor yg dibayarkan? honor tsb dikenakan
pajak kah? jika ya, berapa % kah?
Pembayaran honorarium atas beban APBN/D dikenakan PPh pasal 21 final, tarif 5% utk gol III
dan 15% utk gol IV
Happy Procure !!!
http://aguskuncoro.id
URGENT by WA 085694760077
ca
cahyo7
Newbie
Posts: 2
Joined: 15 Mar 2013, 07:26
bl
bloer3y
Newbie
Posts: 16
Joined: 02 Jan 2014, 12:55
khalid wrote:Itu namanya swakelola yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah Lain.
Jawabannya boleh dengan didahului oleh MoU antara pimpinan institusi dan dilanjutkan Kontrak
antara PPK dengan Fakultas/Jurusan yang sesuai.
Nanti fakultas/jurusan akan menugaskan tenaga dosen yang sesuai dengan keahlian.
Maaf pak khalid, pertanyaan sy sama dengan thread yg sy buat di forum ini, bukannya perguruan
tinggi/universitas termasuk dalam kategori "Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola" ya,
sebagaimana yg dinyatakan dalam Penjelasan pasal 26 ayat (4) huruf c Perpres 54/2010?
Ha
Hamdani agus
Newbie
Posts: 70
Joined: 07 Jun 2011, 09:06
Location: padangp
bloer3y wrote:
khalid wrote:Itu namanya swakelola yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah Lain.
Jawabannya boleh dengan didahului oleh MoU antara pimpinan institusi dan dilanjutkan Kontrak
antara PPK dengan Fakultas/Jurusan yang sesuai.
Nanti fakultas/jurusan akan menugaskan tenaga dosen yang sesuai dengan keahlian.
Maaf pak khalid, pertanyaan sy sama dengan thread yg sy buat di forum ini, bukannya perguruan
tinggi/universitas termasuk dalam kategori "Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola" ya,
sebagaimana yg dinyatakan dalam Penjelasan pasal 26 ayat (4) huruf c Perpres 54/2010?[/quote
Bukan pak, perguruan tinggi/universitas merupakan sebuah satker, jadi tidak pas kalo di
golongkan dalam kelompok masyarakat...lebih ke instansi pak...
hidup tanpa ilmu
bagai sibuta tanpa tongkat
ma
marwan
Newbie
Posts: 1
Joined: 02 Nov 2015, 10:03
bagaimana dengan besaran honor tenaga ahli yang dibayarkan? apakah mengacu pada standar yg
di keluarkan inkindo atau standar yang di tetapkan oleh pemerintah daerah? terima kasih atas
bantuannya..
si
simbahganteng
Procurement Junior Lv. 1
Posts: 131
Joined: 16 Mar 2012, 01:00
Postby simbahganteng 06 Nov 2015, 07:35
Klo dalam dokumen penganggaran bisa di samakan dg yg di pihak ke3 kan? Satuan nya volume
paket...
BAB I
PENDAHULUAN
Berkaitan dengan hal tersebut di atas maka pihak-pihak yang berkepentingan dengan adanya
kebutuhan akan informasi yang lebih detail tentang kondisi topografi suatu daerah dengan
terpaksa mengadakan survey dan pemetaan sendiri berhubung tertinggalnya atau terlambatnya
Indonesia dalam memetakan seluruh wilayahnya untuk peta skala besar.
Peta topografi adalah peta yang menggambarkan relief permukaan bumi/tanah yang dinyatakan
dengan garis ketinggian (kontur) memperlihatkan unsur-unsur asli atau alam dan unsur-unsur
buatan manuasia seperti jalan, bangunan, sungai, saluran dan lain sebagainya diatas muka bumi
ini. Unsur-unsur tersebut dapat dikenal (diidentifikasi) dan pada umumnya diusahakan untuk
diperlihatkan pada posisi sebenarnya.
Peta topografi disebut juga sebagai peta umum (bersifat umum) sebab dalam peta topografi
tersebut unsur-unsur yang disajikan bukan hanya satu jenis saja, tetapi justru dicoba untuk
menyajikan semua unsur yang ada pada permukaan bumi ini. Penyajian tersebut sudah tentu
dengan memperhitungkan skala. Jadi peta topografi dapat digunakan untuk bermacam-macam
tujuan.
Peta topografi dikenal sebagai peta dasar yang digunakan sebagai sarana perencanaan umum
untuk suatu pekerjaan perencanaan pemgembangan suatu wilayah.
2. Pelaksanaan
Pematokan dan Pemasangan Tugu/Bench Mark
Pengukuran Kerangka Horisontal dan Vertikal
Pengukuran Situasi
3. Pekerjaan Studio
Pengolahan data
Editing data dan Penggambaran
Plotting peta hasil penggambaran (hard copy)
Pelaporan
3. Asisten Surveyor
Merupakan tenaga pelaksana lapangan dan mengawasi pekerjaan tenaga lokal.
4. Data processing
Data Processing diwajibkan yang mempunyai latar belakang pendidikan geodesi, agar dapat
menganalisasi kesalahan yang disebabkan dalam pekerjaan. Data processing merupakan
pelaksana untuk editing dan proses pembuatan peta digital hingga pembuatan peta garis dalam
bentuk hard copy.
BAB II
PERSIAPAN PEKERJAAN
1. Tim Pengukuran/Personil
Untuk melaksanakan kegiatan ini diperlukan tenaga-tenaga survey yang berpengalaman. Personil
yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah :
1. Team Leader/Geodetic Engineer
2. Chief Surveyor
3. Surveyor
4. Asisten Surveyor
5. Data Processing
6. Crew Survey
Peralatan Survey
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai harus ditentukan terlebih dahulu peralatan yang akan
digunakan. Peralatan yang digunakan harus memenuhi spesifikasi teknis yang ada sehingga data
pengukuran memenuhi kriteria yang diinginkan (telah dikalibrasi).
Peralatan yang harus dipersiapkan antara lain :
1. Alat ukur teodolite Total Station yang mempunyai ketelitian pembacaan sudut terkecilnya 1
(satu) detik dan akurasi pengukuran jaraknya 5 + 3 ppm serta perlengkapannya
2. Komputer (hardware dan software) + printer ukuran A3
3. Kamera
4. Kompas (Shunto), GPS Handheld
5. Perlengkapan lapangan
BAB III
PELAKSANAAN LAPANGAN
Pemetaan topografi dilaksanakan dengan melakukan pengukuran kerangka dasar yang terdiri dari
pengukuran kerangka dasar horisontal dan vertikal. Pengukuran tersebut dilakukan pada seluruh
batas (garis terluar) dari area yang akan dipetakan. Tujuan pembuatan kerangka dasar ini adalah
untuk membuat titik kontrol dan referensi untuk keperluan pengukuran selanjutnya, misalkan
pembuatan poligon cabang (cut lines), pengukuran situasi dan detail topografi.
Secara umum tahapan pelaksanaan lapangan adalah sebagai berikut :
1. Pembuatan dan pemasangan tugu (Bench Mark)/Patok Poligon
2. Pengukuran Kerangka dasar Horisontal dan Vertikal
3. Pengukuran situasi dan detail topografi
b. Secara umum pemasangan BM harus ditempatkan pada tempat yang stabil dan mengutamakan
keamanan dan mudah ditemukan bila saat diperlukan, hal tersebut menjadi penting karena tugu
yang terpasang tersebut akan dipakai untuk rekonstruksi. Agar mudah terlihat warna tugu
tersebut diberi warna yang mencolok. Hal tersebut berlaku juga untuk pemasangan patok
poligon.
c. Jarak antar patok poligon dapat dipasang 50 m atau disesuaikan dengan keadaan medan dan
kemampuan jangkauan alat. Persyaratan tersebut dimaksudkan untuk mengontrol kesalahan-
kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran.
d. Bench Mark dibuat sepasang pada posisi :
1. Titik Awal Pengukuran
2. Pojok/titik sudut batas-batas utama area pemetaan (kerangka dasar)
3. Pada setiap kerapatan 1000 meter dari seluruh area pemetaan
BAB IV
PEKERJAAN KANTOR/STUDIO
Pekerjaan kantor/studio merupakan kegiatan yang berhubungan dengan proses pekerjaan tahap
akhir yang meliputi :
1. Pengolahan data-data kerangka dasar horizontal dan vertikal serta situasi
2. Pembuatan Peta (digital/garis)
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses penggambaran peta antara lain :
1. Peta topografi harus memuat :
a. Judul peta
b. Peta lokasi proyek
c. Peta indeks
d. Lembar sheet
e. Arah Utara peta
f. Legenda
g. Garis kontur dengan interval 1 meter
h. Gambar situasi : jalan, bangunan, sungai, rawa, alur, dll.
i. Bench Mark
j. Garis dan angka grid dengan interval 200 meter
3. Pada peta digital (softcopy), setiap elemen/objek harus dibuat dalam layer tersendiri
BAB V