Anda di halaman 1dari 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/277175313

Pemanfaatan Analisis Spasial untuk Pengolahan Data Spasial Sistem Informasi


Geografi

Article · January 2005

CITATIONS READS

13 31,999

3 authors, including:

Dewi Handayani Untari Ningsih


Universitas Stikubank Semarang
8 PUBLICATIONS   19 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Cultural Electronic Heritagejava View project

electronic encyclopedia of natural color batik View project

All content following this page was uploaded by Dewi Handayani Untari Ningsih on 07 March 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume X, No.2 Mei 2005 : 108-116 ISSN : 0854-9524

Pemanfaatan Analisis Spasial untuk Pengolahan Data Spasial


Sistem Informasi Geografi
Studi Kasus : Kabupaten PEMALANG

Dewi Handayani U.N, R.Soelistijadi dan Sunardi


Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang
email : dewi@unisbank.ac.id; didik@unisbank.ac.id; sunardi@unisbank.ac.id

ABTRAK : Sistem Informasi Geografi (SIG) merupakan sistem informasi berbasis computer yang
digunakan secara dijital untuk menggambarkan dan menganalisa ciri-ciri geografi yang digambarkan pada
permukaan bumi dan kejadian-kejadiannya. Sistem Informasi Geografi menghasilkan aspek data spasial
dan data non spasial. Data geografi yang sudah terkomputerisasi berperan penting menemukan perubahan
bagaimana menggunakan dan mengetahui informasi tentang bumi. Karakteristik utama sistem informasi
geografi adalah kemampuan menganalisis sistem seperti analisa statistik dan overlay yang disebut analisa
spasial yaitu dengan menambahkan dimensi ‘ruang (space)’ atau geografi. Analisa Spasial dilakukan
dengan mengoverlay dua peta yang kemudian menghasilkan peta baru hasil analisis. Proses Analisa Spasial
meliputi kegiatan membuat buffer disekitar titik (point), garis (line) dan area (polygon), menganalisis peta
dengan titik, garis dan area dengan proses overlay mengunakan metode intersection, union, identitas,
hapus, dan klip. Analisa proximity merupakan analisa geografis yang berbasis pada jarak antar layer
menggunakan metode Shortest Path Trace, yaitu menganalisis untuk menemukan jarak terpendek dari dua
lokasi menggunakan metode Flood Trace, yaitu mengetahui posisi jarak sebuah titik pada arah yang sama
dalam radius tertentu.

Kata kunci : sistem informasi geografi, analisa spasial, buffer, overlay.

PENDAHULUAN tidak seperti sistem informasi yang lain yaitu


dengan menambahkan dimensi ‘ruang (space)’
Pengelolaan data spasial merupakan hal atau geografi. Kombinasi ini menggambarkan
yang penting dalam pengelolaan data Sistem attribut-attribut pada bermacam fenomena
Informasi Geografi. Proses pengolahan seperti umur seseorang, tipe jalan, dan
dilakukan dengan menerapkan kaidah-kaidah sebagainya, yang secara bersama dengan
relasional terkait secara simultan. Sistem informasi seperti dimana seseorang tinggal atau
Informasi Geografis (SIG) tidak hanya berfungsi lokasi suatu jalan [Keele,1997].
untuk memindahkan / mentransformasi peta
Sistem Informasi Geografi mempunyai
konvensional (analog) ke bentuk digital (digital
keistimewaan analisa yaitu analisa overlay dan
map), lebih jauh lagi sistem ini mempunyai
analisa proximity dimana analisa overlay
kemampuan untuk mengolah dan menganalisis
merupakan proses integrasi data dari lapisan-
data yang mengacu pada lokasi geografis
lapisan yang berbeda sedangkan analisa
menjadi informasi berharga.
proximity merupakan analisa geografis yang
Karakteristik utama Sistem Informasi berbasis pada jarak antar layer. Analisa Spasial
Geografi adalah kemampuan menganalisis dilakukan dengan meng-overlay dua peta yang
sistem seperti analisa statistik dan overlay yang kemudian menghasilkan peta baru hasil analisis.
disebut analisa spasial. Analisa dengan
menggunakan Sistem Informasi Geografi yang
sering digunakan dengan istilah analisa spasial ,

108 Pemanfaatan Analisis Spasial Untuk Pengolahan Data Spasial Sistem Informasi Geografi
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume X, No.2 Mei 2005 : 108-116 ISSN : 0854-9524

LANDASAN TEORI bergerak, atau berkembang). Tipe-tipe spasial ini


memiliki propertis topografi dasar yang
Sistem Informasi Geografi memiliki lokasi, dimensi, dan bentuk (shape).
Hampir semua SIG memiliki campuran tipe-tipe
Sistem Informasi Geografi (SIG)
entitas spasial dan non-spasial. Tipe-tipe non-
merupakan sistem informasi berbasis komputer
spasial tidak memiliki properti topografi dasar
yang digunakan secara digital untuk
lokasi .
menggambarkan dan menganalisa ciri-ciri
geografi yang digambarkan pada permukaan Basisdata spasial meliputi kondisi tekstur
bumi dan kejadian-kejadiannya ( atribut-atribut tanah, erosi, lereng, ketinggian, jenis tanah,
non spasial untuk dihubungkan dengan studi tempat pengambilan sumber bahan bangunan
mengenai geografi) [Feick et dan penyebaran pemukiman yang
all,1999;Tuman,2001]. dikonstruksikan sebagai ulasan dalam suatu
vektor Sistem Informasi Geografi. Dimana
Sistem Informasi Geografi menghasilkan
atribut-attributnya disimpan sebagai database
aspek data spasial dan data non spasial. Data
relasional yang bisa diimpor ke model tata ruang
geografi yang sudah komputerisasi berperan
[Prahasta,2001].
penting menemukan perubahan bagaimana
menggunakan dan mengetahui informasi tentang Model Data Spasial di Dalam SIG
bumi.
Secara umum persepsi manusia mengenai
SIG bisa dikenali berdasar bermacam bentuk representasi entitas spasial adalah konsep
definisi seperti yang diberikan dibawah ini raster dan vektor. Data spasial direpresentasikan
di dalam basisdata sebagai raster atau vektor
1. Sistem Informasi Geografi adalah sistem
[Prahasta,2001].
komputer yang digunakan untuk
memasukkan (capturing) , menyimpan , Data Spasial
memeriksa , mengintegrasikan,
Data Spasial merupakan data yang
memanipulasi, menganalisa, dan
menunjuk posisi geografi dimana setiap
menampilkan data-data yang berhubungan
karakteristik memiliki satu lokasi yang harus
dengan posisi-posisi di permukaan bumi
ditentukan dengan cara yang unik. Untuk
[Rice,2000].
menentukan posisi secara absolut berdasar
2 Sistem Informasi Geografi adalah kombinasi sistem koordinat. Untuk area kecil, sistem
perangkat keras dan perangkat lunak koordinat yang paling sederhana adalah grid
komputer yang memungkinkan untuk segiempat teratur. Untuk area yang lebih besar,
mengelola (manage), menganalisa, berdasarkan proyeksi kartografi yang umum
memetakan informasi spasial berikut data digunakan [Tuman,2001].
attributnya (data deskriptif) dengan akurasi
Analisa Spatial
kartografi [Basic,2000].
Karakteristik utama Sistem Informasi
Teknologi SIG digunakan untuk
Geografi adalah kemampuan menganalisis
membantu pembuat keputusan menyelesaikan
sistem seperti analisa statistik dan overlay yang
masalah-masalah spasial dengan menunjuk
disebut analisa spasial. Analisa dengan
bermacam alternatif dalam pengembangan dan
menggunakan Sistem Informasi Geografi yang
perencanaan dengan pemodelan yang
sering digunakan dengan istilah analisa spasial ,
menghasilkan serangkaian skenario yang
tidak seperti sistem informasi yang lain yaitu
potensial [Miller,1993;Feick et
dengan menambahkan dimensi ‘ruang (space)’
all,1999;Keenan,1997].
atau geografi. Kombinasi ini menggambarkan
Basisdata Spatial attribut-attribut pada bermacam fenomena
seperti umur seseorang, tipe jalan, dan
Basisdata Spasial mendeskripsikan
sebagainya, yang secara bersama dengan
sekumpulan entitas baik yang memiliki lokasi
informasi seperti dimana seseorang tinggal atau
atau posisi yang tetap maupun yang tidak tetap
lokasi suatu jalan [Keele,1997].
(memiliki kecenderungan untuk berubah,

Pemanfaatan Analisis Spasial Untuk Pengolahan Data Spasial Sistem Informasi Geografi 109
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume X, No.2 Mei 2005 : 108-116 ISSN : 0854-9524

Analisa Spasial dilakukan dengan meng- Overlay Peta


overlay dua peta yang kemudian menghasilkan
Merupakan proses dua peta tematik
peta baru hasil analisis [Tuman,2001].
dengan area yang sama dan menghamparkan
Overlay Spasial satu dengan yang lain untuk membentuk satu
layer peta baru. Kemampuan untuk
Salah satu cara dasar untuk membuat atau
mengintegrasikan data dari dua sumber
mengenali hubungan spasial melalui proses
menggunakan peta merupakan kunci dari fungsi-
overlay spasial. Overlay Spasial dikerjakan
fungsi analisis Sistem Informasi Geografi.
dengan melakukan operasi join dan
menampilkan secara bersama sekumpulan data Konsep Overlay Peta
yang dipakai secara bersama atau berada
� Alamat Overlay Peta merupakan hubungan
dibagian area yang sama. Hasil kombinasi
interseksi dan saling melengkapi antara
merupakan sekumpulan data yang baru yang
fitur-fitur spasial.
mengidentifikasikan hubungan spasial baru.
Pencocokan Alamat (Geocoding) � Overlay Peta mengkombinasikan data
spasial dan data attribut dari dua theme
Alamat jalan merupakan bentuk umum masukan.
dari informasi lokasi. Walaupun masih
merupakan informasi dalam bentuk teks yang Tiga tipe fitur masukan, melalui overlay
berisi nomor rumah, nama jalan, arah dan yang merupakan polygon yaitu :
kodepos. SIG memerlukan satu mekanisme 1) Titik – dengan - poligon, menghasilkan
untuk mentransfer infromasi dalam bentuk teks keluaran dalam bentuk titik-titik
ini untuk menghitung koordinat geografi
2) Garis – dengan - poligon, menghasilkan
sebelum satu alamat bisa ditampilkan pada satu
keluaran dalam bentuk garis
peta. Pencocokan alamat (geocoding)
merupakan proses untuk menggabungkan satu 3) Poligon – dengan - poligon menghasilkan
alamat fisik lokasi di bumi dengan alamat keluaran dalam bentuk polygon
logiknya. Untuk melakukannya SIG
menggabungkan alamat-alamat yang disimpan METODE OVERLAY UNION,
dalam berkas tabel dengan data spasialnya INTERSEKSI, IDENTITI
yang ada alamatnya. SIG kemudian
menggunakan koordinat fitur-fitur jalan untuk 1. UNION
menghitung dan menandai koordinat satu alamat
Operasi Union / operator Boolean “OR”
dalam satu file. Hasilnya adalah layer data
spasial yang baru dari titik lokasi yang
menggambarkan alamat dari file. Pencocokan
alamat digunakan untuk membuat coverage
ARC/INFO .
Analisa Buffer Gambar 1. Union
Analisa Buffer digunakan untuk
mengidentifikasi area sekitar fitur-fitur geografi. Tujuannya untuk membuat coverage baru
Proses mengenerate sekitar lingkaran buffer dengan melakukan tumpukan (overlay) dua
yang ada fitur-fitur geografi dan kemudian coverage polygon. Operasi union bisa
mengidentifikasi atau memilih fitur-fitur dilakukan dengan ketentuan semua coverage
berdasarkan pada apakah mereka berada di luar harus dalam bentuk polygon.
atau didalam batas buffer. Keluaran coverage baru berisi :
- polygon kombinasi
- attribut-attribut kedua coverage asal

110 Pemanfaatan Analisis Spasial Untuk Pengolahan Data Spasial Sistem Informasi Geografi
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume X, No.2 Mei 2005 : 108-116 ISSN : 0854-9524

Gambar 2. Keluaran union Gambar 6. Keluaran identity

2. INTESEKSI / IRISAN Geoprocessing

- Operasi Interseksi atau operator Boolean Geoprocessing menunjuk ke tool dan


“AND” proses yang digunakan untuk menghasilkan
- Membuat coverage baru dengan cara sekumpulan data yang diinginkan. Sistem
melakukan overlay dua himpunan fitur- Informasi Geografi meliputi sekumpulan besar
fitur coverage . tool yang bekerja dengan dan proses informasi
geografi. Sekumpulan tool ini digunakan untuk
Gambar 3. Inteseksi / irisan mengoperasikan informasi obyek SIG sebagai
kumpulan data, attribut, dan elemen kartograpi
untuk cetakan peta. Secara bersama pemahaman
perintah-perintah dan bentuk objek data
merupakan dasar dari framework geoprocessing.
Keluaran Coverage, hanya berisi bagian Data + Tools = Data Baru
fitur-fitur dalam area yang terisi oleh kedua
masukan dan merupakan irisan dari Tool SIG merupakan sekumpulan blok
coverage. bangunan untuk menggabungkan banyak
tahapan operasi. Satu tool melakukan suatu
operasi ke data yang ada untuk menghasilkan
data baru. Framework geoprocessing dalam SIG
digunakan untuk menyambung secara bersama
serangkaian operasi ini.
Gambar 4. Keluaran inteseksi / irisan
OPERASI PROSES GEOPROSESSING
3. IDENTITI
Dissolve Fitur berdasarkan Attribut
- Membuat satu coverage baru dengan
melakukan overlay dua himpunan fitur. Operasi ini dilakukan dengan melakukan
- Keluaran coverage berisi : aggregasi (menyatukan) fitur yang memiliki
1. semua masukan fitur nilai yang sama berdasarkan attribut yang
2. hasilnya hanya berisi bagian dari ditentukan.
identitas fitur coverage yang Contoh :
meliputi masukan coverage.

Gambar 5. Identiti Gambar 7. Dissolve fitur

Pemanfaatan Analisis Spasial Untuk Pengolahan Data Spasial Sistem Informasi Geografi 111
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume X, No.2 Mei 2005 : 108-116 ISSN : 0854-9524

Menggabungkan Theme Secara Bersama polygon dari overlay satu theme untuk
menghasilkan output theme yang berisi attribut-
Operasi ini dilakukan dengan
attribut dan secara penuh pengembangan dari
menambahkan dan melampirkan fitur-fitur dua
kedua theme. Contoh :
atau lebih theme menjadi satu theme tunggal.
Attribut akan tetap dipakai jika memiliki nama
yanga sama.
Contoh :

Gambar 11. Union theme

Gambar 8. Gabungan theme Menandai Data dengan Lokasi

Klip Salah Satu Theme Berdasarkan Theme Operasi ini dilakukan dengan melakukan
yang Lain operasi join hanya untuk data dengan fitur theme
2 ke fitur theme 1 dimana menggunakan lokasi
Operasi in dilakukan dengan yang sama. Contoh :
menggunakan satu klip theme seperti potongan
kue pada masukan theme. Attribut masukan
theme tidak diubah.Contoh :

INPUT KLIP HASIL


THEME THEME THEME
Gambar 12. Menandai data dengan lokasi
Gambar 9. Klip theme berdasarkan theme lain
ANALISA
Irisan Dua Theme
Data Spasial
Operasi ini dilakukan dengan memotong
dan memasukkan theme dengan fitur-fitur dari Data Spasial adalah elemen – elemen yang
theme overlay untuk menghasilkan output theme bisa disimpan dalam bentuk peta / ruang .
denga fitur-fitur yang memiliki attribute data Elemen-elemen ini dikumpulkan menjadi lokasi
dari kedua theme. Contoh : yang dikenali secara unik pada permukaan bumi.
Data spasial juga digambarkan sebagai
“beberapa data menyangkut fenomena dengan
daerah yang besar” dalam dua atau lebih dimensi
(Peuquet and Marble, 1990).
Ada dua metode utama untuk melakukan
INPUT OVERLAY HASIL masukan, , menyimpan, dan visualisasi (input,
THEME THEME store and visualize) data yang dipetakan dalam
Gambar 10. Irisan theme Sistem Informasi Geografi dalam bentuk data
spasial yaitu model data vektor dan model data
Union Dua Theme raster.
Operasi ini dilakukan dengan
mengkombinasikan masukan theme dengan

112 Pemanfaatan Analisis Spasial Untuk Pengolahan Data Spasial Sistem Informasi Geografi
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume X, No.2 Mei 2005 : 108-116 ISSN : 0854-9524

PENGOLAHAN DATA SPASIAL langsung menjadi peta dijitalnya atau dengan


cara scanning peta kartografi, foto udara, atau
Metoda Pemodelan Data satelit yang kemudian dilakukan proses dijitasi
dengan cara diimport ke perangkat lunak yang
Pada kegiatan pembuatan peta tata
bisa mentransformasikan peta hasil scanning ke
ruang, integrasi berbagai data geologi (input)
peta dijital seperti Autocad atau Autocad Map
merupakan proses yang sangat membantu dalam
atau MapInfo bila menggunakan perangkat SIG
rangka memprediksi daerah-daerah yang
ArcView proses digitasi bisa langsung dilakukan
mempunyai potensi di dalam perencanaan kota
di lembar kerjanya dan kemudian dikonversi
(output). Mengingat data geologi mempunyai
untuk membentuk topologi dari data spasial
dimensi spasial, maka teknologi Sistem
yang terbentuk dengan ArcInfo.
Informasi Geografis dapat diimplementasikan
untuk mengevaluasi daerah-daerah yang Masukan Data Spasial
mempunyai potensial dan dayaguna di dalam
- Layer Batas Wilayah Kabupaten
perencanaan tata ruang kota.
PEMALANG
- Layer Struktur Tanah
Prosedur Kerja dari Sistem Informasi
Geografi - Layer Jalan
Data Raster, foto udara, - Layer Curah Hujan
image processing
- Layer Fungsi Kawasan Hutan
- Layer Penggunaan Tanah
Digitasi dengan
ANALISIS DATA SPASIAL
INPUT digitizer, scanning
Analisis meliputi kegiatan-kegiatan seperti
Overlay, pembuatan peta tematik dan
Data- data objek, data sebagainya. Dimana secara umum kegiatan
ANALISIS tabular analisi ini meliputi :
1. Membuat buffer di sekitar titik, garis dan
poligon.
Path Trace nodes, flood 2. Menganalisis peta dengan titik, garis dan
OUTPUT
trace dan overlay poligon dan mengoverlaynya dengan metode
irisan, union, identitas, hapus, klip dan
operasi paste.
Data grafik dan non
grafik ANALISA SPASIAL DENGAN BUFFER
Gambar 13. Prosedur kerja SIG Dengan membuat buffer, maka akan
terbentuk suatu area, polygon, atau zone baru
Masukan Data Spasial yang menutupi (atau melingkupi) objek spasial (
Masukan data spasial adalah membuat buffered object) yang berupa objek-objek titik ,
peta untuk data geografisnya. Apabila peta yang garis atau area (polygon tertentu) dengan jarak
dibuat hanya melalui perkiraan biasa maka hasil tertentu.
dari peta digital yang akan dihasilnya pun Analisa Kawasan Rawan Bencana Alam
menjadi tidak valid. Proses digitasi bisa
dilakukan dengan cara digitasi langsung Kawasan rawan bencana alam adalah
menggunakan alat input data digitizer yang bisa daerah yang rawan terhadap bencana alam tanah

Pemanfaatan Analisis Spasial Untuk Pengolahan Data Spasial Sistem Informasi Geografi 113
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume X, No.2 Mei 2005 : 108-116 ISSN : 0854-9524

longsor, yang tersebar di beberapa wilayah OUTPUT


kecamatan Watukumpul, Belik dan Pulosari
Hasil analisis dari penggabungan beberapa
serta sepanjang kali Comal di wilayah
peta dapat berupa peta tematik, diagram model,
Kabupaten Pemalang.
atau yang lain. Secara umum hasil output bisa
Untuk mengetahui daerah yang rawan secara grafis atau non grafis (Teks).
tehadap bencana dilakukan dengan operasi
Analisa Daerah Sawah Tadah Hujan
buffer untuk mengetahui dan menganalisa
daerah di sekitar kawasan dalam radius bencana Analisa kawasan untuk mengetahui daerah
yang bisa terjadi di beberapa wilayah. dengan lahan sawah tadah hujan dilakukan
dengan cara overlay dua theme atau lebih yaitu
theme Guna Tanah dan theme curah hujan dalam
bentuk dua layer yang kemudian akan
membentuk area baru hasil irisan keduanya.
Areal lahan sawah tadah hujan digambarkan
dengan asumsi curah hujan yang dipakai untuk
pemakaian lahan persawahan dengan curah
hujan 5000-6000 mm/thn atau > 6000 mm/thn .

Gambar 14. Kawasan rawan bencana alam

Gambar 15. Areal sawah tadah hujan

Gambar 16. Atribut sawah tadah hujan

114 Pemanfaatan Analisis Spasial Untuk Pengolahan Data Spasial Sistem Informasi Geografi
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume X, No.2 Mei 2005 : 108-116 ISSN : 0854-9524

Output Hasil Analisis

Gambar 17. Hasil analisis

Analisa Inventarisasi Sumberdaya Air Pemalang dari Bendung Tandon seluas


Permukaan di Kabupaten Pemalang 560 Ha.
Sesuai dengan format inventarisasi 4. Sungai Genting terletak di perbatasan
Sumberdaya air Permukaan di Kabupaten dengan Kabapaten Pekalongan yang
Pemalang ada 3 jenis air permukaan yaitu : Mata alirannya mencakup daerah seluas
Air, Sungai dan Bendungan. 5.440,5 Ha.
a. MATA AIR Dari keempat sungai besar tersebut
Mata Air di Kabupaten Pemalang ada 74 mempunyai cadangan air potensial sebesar
buah Mata Air dengan jumlah cadangan 2.184.688,022 m3.
74.355.284 m3.
Analisa Spasial dilakukan dengan
b. SUNGAI menentukan letak Sumber mata air di setiap
Di Kabupaten Pemalang terdapat 4 buah wilayah dan kapasitas air dalam jumlah
sungai besar yaitu : debit/detik setiap sumber mata air serta luas
daerah yang bisa dijangkau.
1. Sungai Waluh terletak 4 km dari pusat
Kota, mempunyai debit air rata-rata
4.746,56 m3.detik yang alirannya KESIMPULAN
mengairi daerah seluas 17.931 Ha.
1. Perangkat Lunak Sistem Informasi Geografi
2. Sungai Comal yang terletak 14 km dari
memiliki kemampuan untuk melakukan
pusat kota mempunyai debit air
analisa yang dilakukan secara spasial pada
16.744,58 m3/detik yang alirannya
suatu permasalahan yang berkenaan dengan
mencakup daerah seluas 78.120 Ha.
masalah keruangan.
3. Sungai Rambut terletak diperbatasan
dengan Kabupaten Tegal alirannya
mencakup wilayah Kabupaten Pemalang
dan Tegal mengairi sawah Kabupaten

Pemanfaatan Analisis Spasial Untuk Pengolahan Data Spasial Sistem Informasi Geografi 115
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume X, No.2 Mei 2005 : 108-116 ISSN : 0854-9524

Gambar 18. Inventarisasi sumber daya air permukaan

2. Pengelolaan data spasial merupakan hal 4. Eddy Prahasta, 2001, Konsep-konsep Dasar
penting dalam pengolohan data dimana Sistem Informasi Geografis, Penerbit
kemampuan ini dimiliki oleh Sistem Informatika, Bandung.
Informasi Geografi dalam mengolah dan
5. I Wayan Nuarsa, 2005, Menganalisa Data
menganalisis data yang mengacu pada lokasi
Spasial dengan ArcView GIS 3.3, Penerbit
geografis menjadi informasi keruangan.
Informatika, Bandung.
3. Analisa spasial dilakukan dengan cara
6. Keele ,1997,”An Introduction to GIS using
membuat buffer disekitar titik, garis, dan
ArcView : Tutorial”,Issue 1,Spring 1997
area (poligon) dan melakukan overlay
based on Arcview release 3,
dengan metode interseksi (irisan), union,
http://www.keele.ac.uk/depts/cc/helpdesk/ar
identitas dan operasi klip serta dengan
cview/av_prfc.htm
metode Flood Trace, untuk mengetahui
posisi jarak sebuah titik pada arah yang 7. Keenan, Peter , 1997,“Using a GIS as a DSS
sama dalam radius tertentu. Generator”, Dept. of Management
Information Systems, University College
DAFTAR PUSTAKA Dublin,
http://mis.ucd.ie/staff/pkeenan/gis_as_a_dss.
1. BAPPEDA.(2002), Neraca Sumberdaya html
Alam dan Lingkungan Hidup Daerah 8. Miller, Harvey J., 1996, "GIS and geometric
Kabupaten Pemalang, PEMKAB Pemalang, representation in facility location problems,"
Pemalang. International Journal of Geographical
2. Basic 2000 ,”GIS Basic Information Systems, 10, 791-816,
Principles”,http://www.cdm.com/ http://www.geog.utah.edu/~hmiller/papers/g
Svcs/infomgt/GIS/ gisbasic.htm isgeoab.htm
3. Dody Sulistiyo, (1999), Analisa Curah 9. Rice, 2000,”GIS/Data Center : GIS Links”,
Hujan Rencana Pada Daerah Aliran Sungai http://riceinfo.rice.edu/Fondren/GDC/gislink
Waluh, Jurusan Teknik Sipil Sekolah Tinggi s.shtml
Teknologi Nasional, Yogyakarta. 10. Tuman, 2001,” Overview of GIS”,
http://www.gisdevelopment.net/tutorials/
tuman006.htm

116 Pemanfaatan Analisis Spasial Untuk Pengolahan Data Spasial Sistem Informasi Geografi

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai