Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA


Jl. Propinsi KM. 9 Kel. Nipah-Nipah Kec. Penajam (Gedung Dome Anden Oko)
Kabupaten Penajam Paser Utara Telp / Fax. (0542) 7211567 Kode Pos 76141

PROGRAM
PENGELOLAAN PENDIDIKAN

KEGIATAN
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

KERANGKA ACUAN KERJA

PAKET PEKERJAAN
PENGAWASAN REHAB RKB SD MUHAMMADIYAH BABULU

LOKASI
KECAMATAN BABULU

TAHUN ANGGARAN
2023
KERANGKA ACUAN KERJA
(K A K)
Pekerjaan : Pengawasan Rehab RKB SD Muhammadiyah Babulu
Lokasi : SD MUHAMMADIYAH BABULU
Sumber Dana : APBD-P Kabupaten Penajam Paser Utara
Tahun Anggaran : 2023

I. UMUM
1. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan gedung negara yang dilakukan oleh
kontraktor pelaksana harus mendapat pengawasan secara teknis dilapangan, agar
rencana teknis yang telah disiapkan dan dipergunakan sebagai dasar pelaksanaan
kontruksi dapat berlangsung operasional efektif.
2. Pelaksanaan pengawasan lapangan harus dilakukan oleh pemberi jasa pengawasan
yang kompeten, dan dilakukan secara penuh dengan menempatkan tenaga-tenaga
ahli pengawasan di lapangan sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.
3. Konsultan pengawas bertujuan secara umum mengawasi pekerjaan konstruksi, dari
segi biaya, mutu, dan waktu kegiatan pelaksanaan.
4. Kinerja pengawasan lapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan intensitas
pengawasan, serta yang secara menyeluruh dapat melakukan kegiatannya
berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah disepakati.

II. LATAR BELAKANG


1. Data Kegiatan
Pekerjaan : Pengawasan Rehab RKB SD Muhammadiyah Babulu
Lokasi : Babulu
Sumber Dana : APBD-P Kabupaten Penajam Paser Utara
Masa Pelaksanaan : 45 ( empat puluh lima ) Hari Kalender
Tahun Anggaran : 2023
2. Pemegang Mata Anggaran dan Pemberi Tugas adalah Kuasa Pengguna Anggaran
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Penajam Paser Utara.

III. MAKSUD DAN TUJUAN


Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan Pengawas yang
berisi uraian lingkup pekerjaan kegiatan yang berisi tahapan, masukan, azas, dan kriteria
pekerjaan yang semuanya merupakan proses pekerjaan yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugasnya sebagai petunjuk
bagi konsultan dan dapat sebagai acuan koreksi pekerjaan terhadap pelaksana konstruksi
(kontraktor).
IV. SASARAN KEGIATAN
Sasaran kegiatan adalah Pengawasan Rehab RKB SD Muhammadiyah Babulu

V. LOKASI KEGIATAN
Kegiatan Pengawasan Rehab RKB SD Muhammadiyah Babulu berlokasi di Jl.
Provinsi KM 48, Babulu Darat, Kec. Babulu, Kab. Penajam Paser Utara Prov.
Kalimantan Timur.

VI. SUMBER DANA


Keseluruhan pekerjaan pengawasan adalah yang termuat pada DPAP-SKPD dengan
sumber Dana APBD-P Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun Anggaran 2023.
1. Besarnya biaya yang dialokasikan untuk pekerjaan Pengawasan Rehab RKB SD
Muhammadiyah Babulu adalah sebesar Rp. 25.000.000,- ( dua puluh lima juta
rupiah ) dan Nilai HPS Rp. 24.994.000,- ( dua puluh empat juta Sembilan ratus
Sembilan puluh empat ribu rupiah ).
2. Besarnya biaya Konsultan Pengawas merupakan biaya tetap dan pasti.
3. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti Surat Perintah Kerja (SPK) yang dibuat
oleh Pemberi Tugas dan Konsultan pengawas.
4. Biaya pekerjaan pengawasan dan tata cara pembayaran diatur secara kontraktual,
meliputi komponen sebagai berikut:
a. Biaya Langsung Personil;
b. Biaya Langsung Non Personil;
c. Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

VII. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Syamsul Adha, SE
Satuan Kerja : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Penajam Paser Utara.

VIII. KEGIATAN PENGAWASAN


Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas adalah berpedoman
pada ketentuan yang berlaku, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14 Tahun 2020
tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Barang Jasa Konstruksi Melalui Penyedia.
Lingkup Kegiatan tersebut antara lain adalah:
1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan
dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
2. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta mengawasi
ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.
3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan laju
pencapaian volume / realisasi fisik.
4. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang
terjadi selama pelaksanaan konstruksi.
5. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan Mingguan
dan laporan Bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukkan hasil rapat-rapat
lapangan, Laporan harian, Mingguan dan Bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat
oleh Pemborong.
6. Menyusun Berita Acara Kemajuan Pekerjaan Pemeliharaan pekerjaan, serah terima
pertama dan Kedua pekerjaan Konstruksi.
7. Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drawing) yang diajukan oleh
Pemborong.
8. Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As-Built Drawings)
sebelum Serah Terima Pertama.
9. Menyusun daftar cacat/kekurangan sebelum Serah Terima Pertama, mengawasi
perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan Laporan Akhir Pekerjaan Pengawasan.
10. Bersama Konsultan perencana menyusun petunjuk pemeliharaan dan penggunaan
bangunan gedung.

IX. TANGGUNG JAWAB PENGAWAS


1. Konsultan Pengawas bertanggung jawab secara profesional atas jasa pengawasan
yang dilakukan sesuai dengan ketentuan dan kode tata 'laku' profesi yang berlaku.
2. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut:
a. Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan dokumen pelelangan/pelaksanaan
yang dijadikan pedoman, serta peraturan, standar dan pedoman teknis yang
berlaku.
b. Kinerja pengawasan telah memenuhi standar hasil pengawasan yang berlaku.
c. Hasil evaluasi pengawasan dan dampak yang ditimbulkan.
3. Penanggung jawab profesional pengawasan adalah tidak hanya konsultan sebagai
suatu perusahaan tetapi juga bagi para tenaga ahli profesional pengawasan yang
terlibat.

X. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Pengawas berdasarkan Kerangka Acuan Kerja
ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam Surat Perintah Kerja (SPK) yang minimal
meliputi:
1. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan berisi keterangan tentang: Tahap Pelaksanaan dari aspek
pengendalian mutu, biaya dan administrasi termasuk setiap lampirannya seperti rapat
lapangan, laporan pengujian, visual lapangan, laporan kemajuan pekerjaan, surat
menyurat dan lain-lain.
Jumlah laporan yang diserahkan kepada pemberi tugas sebanyak 5 Examplar.
2. Laporan Mingguan dan Bulanan
Laporan Mingguan dan Bulanan berisi :
o Uraian kemajuan pekerjaan yang telah dicapai oleh pelaksana/kontraktor setiap
minggu dan bulannya.;
o Jenis dan jumlah peralatan yang digunakan pada proyek;
o Permasalahan dan hambatan yang terjadi selama masa pelaksanaan;
o Posisi realisasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dibandingkan dengan rencana
kerja dan jadwal pelaksanaan (Curva S)
o Tindakan koordinasi, koreksi teknik dan saran-saran, pada masa pelaksanaan
pekerjaan;
o Catatan-catatan penting dari konsultan pengawas terhadap pelaksanaan pekerjaan
yang dilaksanakan oleh kontraktor dari aspek waktu, mutu, dan biaya
pelaksanaan;
o Evaluasi terhadap pelaksanaan pekerjaan antar lain meliputi:
- Sebab terjadinya keterlambatan disertai sasaran mengenai upaya yang harus
dilakukan untuk menaggulangi lkesalahan yang sedang terjadi;
- Kemungkinan akan terjadinya keterlambatan disertai sasaran mengenai upaya
yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya keterlambatan.
o Hasil-hasil rapat yang diadakan tentang pembahasan pekerjaan yang diserahkan
konsultan pengawas kepada pemberi tugas selambat lambatnya pada rapat
berikutnya;
o Surat masuk dan keluar selama masa pelaksanaan selama minggu yang
bersangkutan.
Jenis laporan mingguan : sampai dengan minggu ke 4
Jumlah laporan yang diserahkan kepada pemberi tugas sebanyak 5 Examplar.
3. Laporan Akhir
Laporan Akhir berisi rangkuman data-data yang telah diperoleh dalam pelaksanaan
pekerjaan, laporan ini juga berisikan hal-hal berikut :
o Evaluasi menyeluruh terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan ditinjau dari aspek
biaya, waktu, dan kualitas;
o Pengesahan gambar gambar sesuai dengan pelaksanaan (As Built Drawing) yang
dibuat oleh pelaksanaan pekerjaan;
4. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk angsuran pembayaran.
5. Surat perintah perubahan pekerjaan dan berita acara pemeriksaan pekerjaan tambah
kurang (apabila ada);
6. Gambar rencana pelaksanaan (shop drawings) dan Time Schedule yang dibuat oleh
Kontraktor Pelaksana.
7. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (As-built drawings) dan manual
peralatan-peralatan yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.

XI. KRITERIA
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas pada Kerangka Acuan Kerja
ini harus memperhatikan persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
1. Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan secara benar dan tuntas
sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh
Pemberi Tugas.
2. Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yang obyektif untuk kelancaran
pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas, dan kuantitas dari setiap bagian
pekerjaan sesuai standar hasil kerja pengawasan yang berlaku.
3. Persyaratan Fungsional
Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik harus dilaksanakan dengan profesionalisme
yang tinggi sebagai Konsultan Pengawas yang secara fungsional dapat mendorong
peningkatan kinerja kegiatan.
4. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrasi sehubungan dengan pekerjaan dilapangan harus
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
5. Persyaratan Teknis Lainnya.
Selain kriteria umum di atas, untuk pekerjaan pengawasan berlaku pula ketentuan-
ketentuan seperti standar, pedoman, dan peraturan yang berlaku, antara lain:
a. Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan yang bersangkutan, yaitu Surat
Perintah Kerja (SPK) beserta kelengkapannya, dan ketentuan-ketentuan sebagai
dasar perjanjiannya.
b. Yang termuat dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:
22/PRT/M/2018 tanggal 14 September 2018 tentang, Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

XII. PROSES PEKERJAAN PENGAWASAN


1. Umum
Konsultan Pengawas dalam menjalankan tugasnya diperlukan pula oleh Pengelola
Kegiatan agar fungsi dan tanggung jawab Konsultan Pengawas dapat terlaksana
dengan baik, dan menghasilkan keluaran sebagaimana yang diharapkan oleh
Pemberi Tugas.

2. Uraian Tugas Operasional Konsultan Pengawas


Konsultan Pengawas harus membuat uraian kegiatan secara terinci yang sesuai
dengan setiap bagian pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang dihadapi dilapangan
yang secara garis besar adalah sebagai berikut :
a. Pekerjaan Persiapan
o Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan
pengawasan;
o Memeriksa Time Schedule/Bar Chart, S-Curve, dan Net Work Planning yang
diajukan oleh Kontraktor Pelaksana untuk selanjutnya diteruskan kepada
Pengelola Kegiatan untuk mendapat persetujuan;
o Menyelenggarakan rapat yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi;
o Mengkoordinir penempatan fasilitas penunjang sementara (prasarana kerja);
o Mengkoordinir penempatan peralatan konstruksi;
o Mengkoordinir persiapan pekerjaaan;
o Membantu Pemberi Tugas dalam pemberian penjelasan/penerangan kepada
masyarakat sekitar lokasi pembangunan baik dari segi manfaat maupun
konsekuensi yang timbul dari suatu proses pembangunan;
o Menyusun dan mengawasi sistem keamanan dan keselamatan (Security &
Safety) yang diberlakukan dalam lingkungan proyek;
o Memberi saran/rekomendasi kepada Pemberi Tugas bilamana terjadi
perselisihan di lapangan dengan memperhatikan aspek biaya, waktu dan
mutu;
o Melaporkan kepada Pemberi Tugas semua masalah sehubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan termasuk keterlambatan pencapaian target fisik, serta
usaha-usaha penanggulangan dan tindakan yang diperlukan.
b. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan
o Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan lapangan,
koordinasi dan inspeksi kegiatan kegiatan pembangunan agar pelaksanaan
teknis yang dilakukan dapat secara terus menerus sampai dengan pekerjaan
diserahkan untuk kedua kalinya;
o Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau
komponen bangunan, peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan
pelaksanaan dilapangan atau ditempat kerja lainnya;
o Melakukan monitoring dan pengecekan secara terus menerus terhadap segala
kegiatan yang berhubungan dengan pengendalian mutu dan volume
pekerjaan;
o Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat dan
cepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan;
o Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau
pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan
serta berpengaruh pada ketentuan Surat Perintah Kerja (SPK), untuk
mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas.;
o Memberi petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan
penambahan biaya dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari
kontrak, dapat langsung disampaikan kepada Pemborong, dengan
pemberitahuan tertulis kapada Pemberi Tugas;
o Memberi bantuan dan petunjuk kepada Pemborong dalam mengusahakan
perijinan sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan;
o Menyusun dan menetapkan hasil perubahan pekerjaan (change order) setelah
memperoleh persetujuan dari Pemberi Tugas;
o Memeriksa dan merekomendasikan material/peralatan yang diajukan oleh
kontraktor untuk mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas;
o Melaporkan kepada Pemberi Tugas semua masalah yang berhubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan baik teknis, administratif termasuk
keterlambatan pencapaian target fisik, serta usaha-usaha penanggulangan dan
tindakan yang diperlukan;
o Membuat dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan.
c. Konsultasi
o Melakukan konsultasi kepada Pemberi Tugas untuk membahas segala
masalah dan persoalan yang timbul selama masa pembangunan;
o Mengadakan rapat lapangan secara berkala sedikitnya dua kali dalam
sebulan, dengan Pemberi Tugas, Perencana dan Pemborong dengan tujuan
untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan,
kemudian membuat risalah dan mengirimkan kepada semua pihak yang
bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat 1 (satu) minggu kemudian;
o Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila dianggap mendesak.
d. Laporan
o Memberi laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis teknologis
kepada Pemberi Tugas, mengenai volume, Prosentase dan nilai bobot bagian-
bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh pemborong.
o Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan, dan dibandingkan
dengan jadwal yang telah disetujui.
o Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan
alat yang digunakan.
o Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh Pemborong
terutama yang mengakibatkan tambah atau berkurangnya pekerjaan, dan juga
perhitungan serta gambar konstruksi yang dibuat oleh Pelasakana (Shop
Drawings).
e. Dokumen
o Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian
pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan pembayaran angsuran;
o Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan dilapangan
serta penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran;
o Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan, Berita
Acara kemajuan pekerjaan, penyerahan pertama dan kedua serta formulir-
formulir lainnya yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen pembangunan.

XIII. MASUKAN
1. Informasi
a. Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas harus mencari sendiri
informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pemberi
Tugas termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
b. Konsultan Pengawas harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan
dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pemberi Tugas maupun yang
dicari sendiri. Kesalahan pengawasan/kelalaian pekerjaan sebagai akibat dari
kesalahan informasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari Konsultan
Pengawas.
c. Informasi pengawasan antara lain:
o Dokumen Pelaksanaan yaitu:
 Gambar-gambar pelaksanaan,
 Rencana kerja dan syarat-syarat,
 Berita Acara Aanwijzing sampai dengan penunjukan penyedia,
 Dokumen Surat Perintah Kerja (SPK).
o Bar Chart dan S-Curve dan Net Work Planning dari pekerjaan yang dibuat
oleh Pelaksana Konstruksi (setelah disetujui.
o Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pengawasan.
o Peraturan-peraturan, standar dan pedoman yang berlaku untuk pekerjaan
pengawasan teknis konstruksi, termasuk petunjuk teknis simak pengawasan
mutu pekerjaan dll.
o Informasi lainnya

2. Peserta harus memiliki surat izin yang masih berlaku yaitu :


a. NIB/IUJK;
b. Klasifikasi Usaha Kecil : Sub Bidang klasifikasi/layanan Bidang jasa
Pengawasan Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung (RE 201) yang masih
berlaku atau Jasa Rekayasa Konstruksi Gedung Hunian dan Non Hunian
(RK001)

3. Tenaga Personil
Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas harus menyediakan Tenaga
Personil yang memenuhi kebutuhan proyek. Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam
kegiatan pengawasan ini minimal terdiri dari: (kualifikasi tenaga ahli disesuaikan
berdasarkan kebutuhan/kompleksitas pekerjaan.

Tenaga Personil yang dibutuhkan untuk kegiatan pengawasan ini terdiri dari:
NO POSISI JML KUALIFIKASI
TENAGA AHLI
1 Inspektur 1 Org  Memiliki pendidikan minimal Diploma
III (DIII) Teknik Sipil Lulusan
Perguruan Tinggi Negeri ataupun
Swasta
 Sertifikat Keterampilan Kerja ( SKT )
TA 024 Pengawasan Bangunan
Gedung
 Berpengalaman profesional minimal
1 (satu ) tahun, dalam mengawasi
pelaksanaan Konstruksi bangunan,
dibuktikan dengan daftar riwayat
pekerjaan dan Referensi Kerja
 Memiliki KTP dan NPWP

Catatan:
a. Tenaga Ahli yang diusulkan harus melampirkan copy: Ijazah, KTP, SKT, NPWP,
Curiculum Vitae, Surat Keterangan Pengalaman Kerja yang sejenis dari
Pengguna Jasa/instansi/kantor/dinas/badan (referensi kerja), serta surat
pernyataan bersedia untuk ditugaskan pada kegiatan ini.

XIV. PROGRAM KERJA


1. Sebelum melaksanakan tugasnya Konsultan Pengawas harus segera menyusun:
a. Program kerja termasuk jadwal kegiatan secara detail.
b. Alokasi tenaga ahli yang lengkap (disiplin dan jumlahnya), tenaga yang
diusulkan oleh konsultan Pengawas harus mendapatkan persetujuan dari Pemberi
Tugas.
c. Konsep penanganan pekerjaan pengawasan.

2. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pemberi


Tugas.
XV. PENUTUP
Segala sesuatu yang dipandang perlu dan belum tercantum didalam KAK Pengawasan ini
akan disampaikan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan Pengawasan dan merupakan
lampiran yang mengikat dan tak terpisahkan dengan Kerangka Acuan Kerja Pekerjaan
Pengawasan.

Penajam, 26 Oktober 2023


Kuasa Pengguna Anggaran
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen,
DISDIKPORA KAB. PPU

SYAMSUL ADHA, SE
NIP. 19761030 200701 1 012

Anda mungkin juga menyukai