01 02 03 04
RB DIPANDANG TERTINGGAL JIKA MASIH MENGUKUR PELAKSANAANYA
BELUM BERDAMPAK DIBANDINGKAN DENGAN PROSES/ADMINISTRATIF TIDAK KOLABORATIF
Capaian RB selama ini NEGARA LAIN Penilaian kemajuan RB dipandang
dipandang belum
Dilihat dari berbagai indikator RB selama ini hanya sebatas
memberikan dampak dianggap lebih proyek dan
yang signifikan terhadap tata Kelola Pemerintahan, baik
secara nasional dan global, banyak mengukur dikerjakan oleh
capaian pembangunan.
kualitas tatakelola proses bukan pada Kementerian/unit
pemerintahan terus mengalami hasil/dampak tertentu.
peningkatan dari tahun ke
tahun namun jika
diperbandingkan dengan
negara-negara lain terutama di
ASEAN atau di ASIA, capaian
tersebut masih jauh tertinggal.
PERLUNYA REFORMASI
BIROKRASI TEMATIK
PROBLEM HILIR
PROBLEM HULU (eksiting) (Perlu diperhatikan)
1. Kebijakan tata kelola pemerintahan pada level pusat (antar K/L) 1. Pelayanan publik
masih terkesan silo (fragmented) dan tumpang tindih, sehingga a. Dasar (pendidikan, kesehatan, akses pada air bersih)
menghasilkan kebijakan yang inkonsisten bagi Pemda
b. Administratif (KTP, KK, SIM, Akte)
2. Korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan akibat lemahnya c. Perijinan
pengawasan dan sistem merit
d. Sosial (bantuan sosial)
3. Inefisiensi dan pemborosan penggunaan anggaran
4. Budaya birokrasi: berAKHLAK yang belum terimplementasi 2. Stunting
dengan baik
3. Kemiskinan
5. Kualitas SDM ASN yang belum merata
6. Birokrasi belum adaptif terhadap perkembangan ilmu 4. Lapangan kerja
pengetahuan dan teknologi (Contoh: transformasi digital)
5. Perizinan
7. RB hanya bersifat proyek dan pemenuhan administrasi
8. Komitmen pimpinan daerah terhadap RB yang rendah. (Contoh:
6. Inflasi
belum ada reward and punishment)
Penyempurnaan Road Map Reformasi Birokrasi Nasional 2020-2024
TUJUAN RB 2020-2024 SASARAN RB 2020-2024
RB GENERAL
BIROKRASI YANG BERSIH, EFEKTIF
DAN BERDAYA SAING MENDORONG
PEMBANGUNAN NASIONAL
Terciptanya tata kelola Terciptanya Budaya
pemerintahan digital yang Birokrasi BerAKHLAK
INDIKATOR OUTCOME lincah, kolaboratif dan dengan ASN yang
• Indeks Reformasi Birokrasi Nasional akuntabel Profesional
• CPI (Corupption Perception index)
• EGDI (E-Government Development • Indeks SPBE • Survei Penilaian Integritas
Index) • Tingkat Capaian Kinerja • Employer Branding
• GEI (Government Effectiveness Index) (Penajaman Nilai AKIP dan • Survei Kepuasan Masyarakat
Indeks Perencanaan)
• Tingkat akuntabilitas Keuangan
INDIKATOR IMPACT
Capaian Indikator Kinerja RB TEMATIK
Pemerintah: RB yang mempercepat pengentasan kemiskinan dan mendorong daya saing Indonesia
• Tingkat kemiskinan Nasional dengan penyelesaian masalah tata kelola pada berbagai program pengentasan
• Tingkat realisasi investasi kemiskinan, peningkatan Investasi, akselerasi digitalisasi administrasi pemerintahan,
Nasional RB Tematik Prioritas Presiden.
• Tingkat Inflasi nasional Indikator:
• Penurunan Tingkat Kemiskinan
• Peningkatan Realisasi Investasi
• Laju penurunan stunting
• Laju inflasi
• Tingkat Penggunaan PDN
LAMA BARU
TUJUAN RB: “PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERSIH” TUJUAN RB: “BIROKRASI YANG BERSIH, EFEKTIF DAN BERDAYA SAING MENDORONG PEMBANGUNAN
NASIONAL dan PELAYANAN PUBLIK”
Indikator Outcome: Indikator Impact: INDIKATOR OUTCOME
• Indeks RB • Ease of Doing Business • Government Perception Index • Indeks Reformasi Birokrasi INDIKATOR IMPACT
• Corruption Perception Index • Trust Barometer • Penurunan Angka Kemiskinan • Corruption Perception Index
• Peningkatan Realisasi Investasi • E-Government Development Index
• Pengendalian Tingkat Inflasi • Government Effectiveness Index
• Penggunaan Produk Dalam Negeri • Ease of Doing Business
RB TEMATIK
RB Tematik Peningkatan Investasi
RB Tematik Pengentasan Kemiskinan
Presiden selalu menyampaikan bahwa investasi adalah
Fokus Presiden untuk segera menyelesaikan jangkar pemulihan ekonomi Indonesia. Investasi yang
permasalahan kemiskinan dengan target meningkat akan berimplikasi pada meningkatnya
turunnya angka kemiskinan menjadi 7% dan lapangan kerja, meningkatnya daya beli masyarakat,
daerah dengan kemiskinan ekstrim menjadi 0% meningkatnya konsumsi masyarakat dan pada akhirnya
di tahun 2024, maka seluruh elemen birokrasi akan memberikan dampak yang positif pada
wajib berkolaborasi dan bersinergi dalam pertumbuhan ekonomi nasional. RB perlu
menyelesaikan permasalahan kemiskinan mengintervensi dengan menyederhanakan proses
tersebut. bisnis perizinan, perbaikan kebijakan yang tumpang
tindih, termasuk meningkatkan budaya pelayanan
prima bagi para investor.
RB TEMATIK DIGITALISASI
RB TEMATIK PRIORITAS PRESIDEN Administrasi Pemerintahan
Tematik Prioritas Presiden. Isinya Presiden selalu berpesan agar ‘’Pemerintah harus
merespon hal-hal yang mendesak (urgen) bergerak lebih lincah dan lebih cepat karena diera
persaingan antar negara, yang cepat beradaptasi
karena resiko persoalannya akan muncul
dengan teknologi akan mengalahkan yang gagap
segera dan dampaknya juga serius pada teknologi.’’ Pemerintah harus bersiap menghadapi
masyarakst. Hal tersebut perlu dikawal disrupsi teknologi dan iklim digital yang dicirikan dalam
oleh seluruh level pemerintah. (Inflasi & era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan
Penggunaan PDN) Ambiguity).. Pemerintah harus berbenah dan
membangun birokrasi digital dengan fokus
perbaikan pada digitalisasi struktur, culture
maupun kompetensi.
MEKANISME KERJA RB TEMATIK
1 2 3 4 5 6 7
• Gap
• Penetapan kinerja didasarkan pada Output dan Outcome • Akar
Logical framework yang dihasilkan antar Masalah
• Prinsip: Sharing outcome K/L masih silo
Debottlenecking Birokrasi: Akuntabilitas Kinerja
Debottlenecking Birokrasi:
11PROSES, TATA KELOLA DAN
AKUNTABILITAS KINERJA, BISNIS
KELEMBAGAAN, SDM, REGULASI, PENGAWASAN,PELAYANAN PUBLIK
12
STRATEGI IMPLEMENTASI
13
KPRBN
• Menetapkan arah kebijakan nasional TRBN
• Menetapkan kebijakan dan program strategis • Merumuskan kebijakan dan strategi
pelaksanaan RB operasional RB Nasional
• Menyelesaikan permasalahan dan hambatan • Monev kemajuan pelaksanaan RB Nasional;
yang tidak dapat diselesaikan oleh TRBN • Menetapkan langkah-langkah penegakkan
• Menyampaikan laporan kepada Presiden kepatuhan standarr pelaksanaan RB;
• Melaksanakan komunikasi dengan
stakeholders
• Melaporkan kemajuan pelaksanaan RB
Nasional kepada KPRBN.
SE KPRBN
Menyiapkan dukungan administrasi, teknis dan
substansi kepada ketua KPRBN
15
TPKRBN UPRBN
• Memastikan pelaksanaan RB sesuai dengan Grand • Membantu TRBN dalam perumusan &
Design dan Road Map RB Penajaman implementasi kebijakan RB
• Memberikan saran pemecahan masalah terkait • Memantau perkembangan RB Nasional;
dengan penjamin kualitas pelaksanaan program RB • Memberikan saran dan masukan atas
Nasional kepada KPRBN; pelaksanaan RB
• Melakukan identifikasi dan analisis terhadap risiko • Melaporkan kemajuan pelaksanaan RB
kegagalan pelaksanaan RB dan perencanannya; nasional setiap triwulan kepada TRBN.
• Monev pelaksanaan RB pada K/L tertentu
• Perumusan rekomendasi kepada komite pengarah.
LEADING INSTITUTIONS
18
LEADING INSTITUTIONS
No. Instansi Pemerintah Peran
LEADING INSTITUTIONS
No. Instansi Pemerintah Peran
10. Badan Pengawasan Keuangan dan •Penguatan pengawasan internal pemerintah dan program pembangunan nasional;
Pembangunan •Penguatan penerapan manajemen risiko.
14. Badan Pusat Statistik (BPS) •Penguatan penyelenggaraan data statistik sektoral.