Anda di halaman 1dari 62

BERGERAK SEREMPAK

UNTUK REFORMASI BIROKRASI BERDAMPAK


Penajaman RoadMap Reformasi Birokrasi Tahun 2020-2024

Paulus J. Rahakbauw

13 Maret 2023
2

MANDAT RB
3

GRAND DESIGN REFORMASI BIROKRASI


VISI
Terwujudnya Pemerintahan Berkelas Dunia

2024 • Pemerintahan yang bebas KKN


• Profesional
DYNAMIC GOVERNANCE 03 • Memberikan pelayanan prima
Birokrasi semakin efektif, efisien,
dan bersih, dengan ciri agile dan
adaptif sehingga setara dengan
birokrasi kelas dunia. 2019
02 PERFORMANCE BASED
BUREAUCRACY
2014 Birokrasi berorientasi hasil,

RULE BASED BUREAUCRACY 01 manajemen kinerja diterapkan,


dan didukung SPBE.
Birokrasi cenderung kaku dan berorientasi
pada aturan.

Sumber: Perpres 81 Tahun 2010


Ekspektasi Presiden Tentang Reformasi Birokrasi
“Dalam memasuki era kompetisi antar negara yang semakin sengit ini, Reformasi Birokrasi tidak bisa kita
tunda-tunda lagi, saya ingin mengingatkan bahwa tujuan Reformasi Birokrasi bukan hanya untuk
mendapatkan birokrasi yang professional, yang mampu melayani rakyat, tetapi juga
meletakan fondasi bagi bangsa untuk memenangkan pertandingan global, tanpa reformasi
birokrasi kita akan semakin tertinggal dengan negara lain dalam meraih kemajuan”
Pidato Presiden pada Rapat Terbatas mengenai Penataan Lembaga Non Struktural, Manajemen
Aparatur Sipil Negara, serta Rencana Pembentukan Badan Siber Nasional.

BIROKRASI YANG MENCIPTAKAN HASIL BIROKRASI YANG BIROKRASI YANG LINCAH DAN CEPAT
(RESULT ORIENTED BUREAUCRACY) “MAKING DELIVERED” (AGILE BUREAUCRACY)
Sering kali birokrasi melaporkan bahwa program sudah saya tidak mau birokrasi pekerjaannya “Di Era Distrupsi, Pemerintah harus bergerak
dijalankan, anggaran telah dibelanjakan, dan laporan hanya sending-sending saja. Saya minta lebih lincah dan lebih cepat karena diera
akuntabilitas telah selesai. Kalau ditanya, jawabnya dan akan saya paksa bahwa tugas persaingan antar negara yang semakin sengit
“Programnya sudah terlaksana, Pak.” Tetapi, setelah dicek di birokrasi adalah making delivered. yang cepat akan mengalahkan yang lambat,
lapangan, setelah saya tanya ke rakyat, ternyata masyarakat Tugas birokrasi kita itu menjamin yang cepat beradaptasi dengan teknologi akan
belum menerima manfaat. Ternyata rakyat belum agar manfaat program itu dirasakan mengalahkan yang gagap teknologi.”
merasakan hasilnya. Sekali lagi, yang utama itu bukan oleh masyarakat.
prosesnya. Yang utama itu adalah hasilnya. Pidato Presiden Pada Kongres Internasional
Pidato Pelantikan Presiden Jokowi 2019 Notaris
Pidato Pelantikan Presiden Jokowi 2019
REFORMASI BIROKRASI SEBAGAI TOOLS PERCEPATAN PRIORITAS
KERJA PRESIDEN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PRIORITAS KERJA

RB
BIROKRASI YANG BERSIH &
AKUNTABEL

BIROKRASI YANG KAPABEL

PELAYANAN PUBLIK YANG PRIMA


Reformasi Birokrasi dan Pembangunan

PROGRAM
Reformasi Birokrasi
PEMBANGUNAN

Banyak Pembangunan Gagal karena Birokrasi yang tidak Kapabel dan Akuntabel

Reformasi Birokrasi tidak boleh hanya pemenuhan dokumen (RB Kertas atau RB Dokumen)

Reformasi Birokrasi harus memberikan Dampak untuk percepatan Pembangunan


7

PROGRES PENCAPAIAN RB
(INDIKATOR NASIONAL DAN
INTERNASIONAL)
BIROKRASI YANG SEDERHANA, LINCAH DAN CEPAT (AGILE)

46.259 struktur organisasi pada 91 K/L telah


REFORMASI BIROKRASI:
disederhanakan dan sebanyak 44.870 Jabatan APA YANG SUDAH DIHASILKAN?
administrasi telah dialihkan ke Jabatan Fungsional
45 Jabatan Fungsional baru (berdasarkan keahlian), 124
usulan JF baru, sebagai tindak lanjut penyederhanaan
birokrasi
37 LNS telah dibubarkan dan diintegrasikan pada K/L yang Rata-rata nilai RB Tahun 2016-2021
sesuai
91% Kementerian telah memiliki tata kelola SPBE yang 73,85 75,65
72,57 72,26 74,93
baik 69,4

BIROKRASI YANG BERORIENTASI HASIL


56,69 62,15 60,56 64,23 64,28 65,63
Sampai dengan tahun 2022, implementasi SAKIP berhasil
mencegah potensi pemborosan APBN/APBD sebesar
±121,9 Triliun 55,94 57,72 56,66 55,97 53,85 54,44

BIROKRASI DENGAN PELAYANAN PRIMA & BEBAS KKN


Terbentuk 2165 unit percontohan pelayanan prima & 2016 2017 2018 2019 2020 2021
anti korupsi, termasuk pada sektor penegak hukum Kabupaten/Kota Provinsi K/L
Program RB telah terkonsolidasi dalam kegiatan STRANAS
PK
Integrasi penyelenggaraan pelayanan publik melalui
pembentukan 103 Mall Pelayanan Publik (MPP) di daerah
TARGET KINERJA DALAM RPJMN
MEWUJUDKAN REFORMASI BIROKRASI YANG BERKUALITAS
Indikator : % IP yang memiliki indeks RB “Baik” (kategori B ke atas)
Target : K/L: 96% | Prov: 82% | Kab/Kota: 65%

SEBARAN NILAI RB MINIMAL “B” PADA PEMDA KAB/KOTA


REALISASI (2022)
K/L: 98,75%
Dari 79 dari 80 K/L yang di evaluasi sudah
berpredikat B ke atas,dengan rincian. B: 9; BB:
58; A:13.

Prov: 88.23%
30 dari 34 Provinsi sudah berpredikat B ke
atas dengan perincian: B: 24; BB: 2; A: 4

Perubahan predikat:
Naik ke B :2
Naik ke A :3

Kab/Kota: 32.09%
163 Kab/Kota sudah berpredikat B ke atas
dengam perincian: B: 140; BB: 21; A: 2

Perubahan predikat:
Naik ke B : 24 Pada tahun 2022, terdapat kenaikan predikat RB minimal baik (“B”) pada 36 Pemerintah Daerah,
Naik ke BB : 11 16 Pemda diantaranya berada di luar jawa. Sehingga tren persebaran Pemda dengan RB
Naik ke A :2 Minimal baik, meningkat dari 136 Pemda (2021) menjadi 175 Pemda tahun 2022.
Worldwide Governance Indicators
Peringkat persentil Indonesia pada:
Capaian Indonesia masih belum unggul jika dibandingkan dengan
a. Sebagian besar indikator cenderung stagnan selama 3 India, Malaysia, dan Singapore.
tahun terakhir.
b. Beberapa indikator mengalami peningkatan namun
tidak signifikan.

Source: http://info.worldbank.org/governance/wgi/Home/Reports
Corruption Perceptions Index
Ease of Doing Business Rank

Indeks Persepsi Korupsi Indonesia tahun 2022 berada pada


peringkat ke-110 dari 180 dengan nilai 34 (turun 4 poin dan turun 14
peringkat dari tahun 2021).

E-Government Development Index

Tingkat Kemudahan Berbisnis Indonesia tahun 2019 berada pada


peringkat ke-73 dari 190, masih belum unggul jika dibandingkan dengan
India, Malaysia, Singapore, Thailand, Brunei Darussalam, dan Vietnam.

Sejak tahun 2016, E-Government Development Index dan E-


Participation Index Indonesia terus mengalami peningkatan yang
signifikan.
Sources:
World Bank
Transparency International
United Nations
Trust Barometer
World Competitiveness Ranking 2022
World World Digital
Country World Talent
Competitiveness Competitiveness
Indonesia 44 51 51
Singapore 3 4 12
Malaysia 32 31 33
Thailand 33 40 45

• Peringkat World Competitiveness dan World Talent Indonesia tahun


2022 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
• Peringkat World Digital Competitiveness Indonesia naik dua peringkat
pada tahun 2022.
• Namun demikian, Indonesia masih belum unggul pada ketiga indikator
tersebut jika dibandingkan dengan Singapore, Malaysi, dan Thailand.

Sources:
https://www.edelman.com/trust/2022-trust-barometer
https://www.imd.org/centers/world-competitiveness-center/rankings/world-competitiveness/
https://www.imd.org/centers/world-competitiveness-center/rankings/world-digital-
Indonesia bertahan pada peringkat 3
competitiveness/
dengan peningkatan score menjadi 75
https://www.imd.org/centers/world-competitiveness-center/rankings/world-talent-
pada tahun 2022
competitiveness/
KEKURANGAN & KRITIKAN
ATAS CAPAIAN RB

01 02 03 04
RB DIPANDANG TERTINGGAL JIKA MASIH MENGUKUR PELAKSANAANYA
BELUM BERDAMPAK DIBANDINGKAN DENGAN PROSES/ADMINISTRATIF TIDAK KOLABORATIF
Capaian RB selama ini NEGARA LAIN Penilaian kemajuan RB dipandang
dipandang belum
Dilihat dari berbagai indikator RB selama ini hanya sebatas
memberikan dampak dianggap lebih proyek dan
yang signifikan terhadap tata Kelola Pemerintahan, baik
secara nasional dan global, banyak mengukur dikerjakan oleh
capaian pembangunan.
kualitas tatakelola proses bukan pada Kementerian/unit
pemerintahan terus mengalami hasil/dampak tertentu.
peningkatan dari tahun ke
tahun namun jika
diperbandingkan dengan
negara-negara lain terutama di
ASEAN atau di ASIA, capaian
tersebut masih jauh tertinggal.
EKSTERNAL

URGENSI PENAJAMAN
ROADMAP RB 2020-2024
Pengguna
Indonesia
Middle Internet Terbesar
Emas 2045
Income Trap

Pandemi
COVID-19 Bonus
Demografi

RB Telah berhasil
memperbaiki tatakelola
1. Mendukung dalam berbagai aspek 2. Memberikan
capaian target Namun, upaya tersebut dampak kepada
pembangunan dianggap belum masyarakat.
nasional memperikan manfaat
nyata:

INTERNAL
15

ROADMAP RB 2020-2024
PERUBAHAN
16

POIN-POIN PENAJAMAN ROAD MAP

PENAJAMAN GOAL SETTING

PENAJAMAN INDIKATOR REFORMASI


BIROKRASI

PENETAPAN PROGRAM/KEGIATAN UTAMA


YANG LEBIH FOKUS DAN BERDAMPAK

FOKUS RB TEMATIK UNTUK PERCEPATAN


PENYELESAIAN MASALAH HILIR
5

PENETAPAN ARAH KEBIJAKAN RB KE DEPAN

TUJUAN:
Terciptanya Birokrasi yang Berdaya Saing, Bersih, dan Efektif untuk
Mendorong Pembangunan Nasional
MELALUI ARAH KEBIJAKAN
GENERAL
TEMATIK

Percepatan Digitalisasi Birokrasi Reformasi Birokrasi Tematik untuk


dan Pem bangunan Budaya mendorong percepatan penyelesaian isu
berAkhlak prioritas pembangunan nasional/daerah
(Digital Structure,Digital Culture, yang dapat dirasakan oleh masyarakat
Digital Competence)
PERLUNYA REFORMASI
BIROKRASI TEMATIK
PROBLEM HILIR
PROBLEM HULU (eksiting) (Perlu diperhatikan)
1. Kebijakan tata kelola pemerintahan pada level pusat (antar K/L) 1. Pelayanan publik
masih terkesan silo (fragmented) dan tumpang tindih, sehingga a. Dasar (pendidikan, kesehatan, akses pada air bersih)
menghasilkan kebijakan yang inkonsisten bagi Pemda.
b. Administratif (KTP, KK, SIM, Akte)
2. Birokrasi yang Belum Kolaboratif c. Perijinan
3. Korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan akibat lemahnya d. Sosial (bantuan sosial)
pengawasan dan sistem merit
4. Inefisiensi dan pemborosan penggunaan anggaran 2. Stunting
5. Budaya birokrasi: berAKHLAK yang belum terimplementasi 3. Kemiskinan
dengan baik
6. Kualitas SDM ASN yang belum merata 4. Lapangan kerja
7. Birokrasi belum adaptif terhadap perkembangan ilmu 5. Perizinan
pengetahuan dan teknologi (Contoh: transformasi digital)
8. RB hanya bersifat proyek dan pemenuhan administrasi
6. Inflasi

9. Komitmen pimpinan daerah terhadap RB yang rendah. (Contoh:


belum ada reward and punishment)
Penyempurnaan Road Map Reformasi Birokrasi Nasional 2020-2024
TUJUAN RB 2020-2024 SASARAN RB 2020-2024
RB GENERAL
BIROKRASI YANG BERSIH, EFEKTIF
DAN BERDAYA SAING MENDORONG
PEMBANGUNAN NASIONAL
Terciptanya tata kelola Terciptanya Budaya
pemerintahan digital yang Birokrasi BerAKHLAK
lincah, kolaboratif dan dengan ASN yang
INDIKATOR OUTCOME akuntabel Profesional
• Indeks Reformasi Birokrasi Nasional
• Indeks SPBE • Survei Penilaian Integritas
• Tingkat Capaian Kinerja • Employer Branding
(Penajaman Nilai AKIP dan • Survei Kepuasan Masyarakat
Indeks Perencanaan)
INDIKATOR IMPACT • Tingkat akuntabilitas Keuangan
• Penurunan Angka Kemiskinan
• Peningkatan Realisasi Investasi
• Pengendalian Tingkat Inflasi RB TEMATIK
• Penggunaan Produk Dalam Negeri
• Corruption Perception Index RB yang mempercepat pengentasan kemiskinan dan mendorong daya saing Indonesia
dengan penyelesaian masalah tata kelola pada berbagai program pengentasan
• E-Government Development Index
kemiskinan, peningkatan Investasi, akselerasi digitalisasi administrasi pemerintahan,
• Government Effectiveness Index RB Tematik Prioritas Presiden.
• Ease of Doing Business
Indikator:
• Penurunan Tingkat Kemiskinan
• Peningkatan Realisasi Investasi
• Laju penurunan stunting
• Laju inflasi
• Tingkat Penggunaan PDN
LAMA BARU
TUJUAN RB: “PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERSIH” TUJUAN RB: “BIROKRASI YANG BERSIH, EFEKTIF DAN BERDAYA SAING MENDORONG PEMBANGUNAN
NASIONAL”
Indikator Outcome: Indikator Impact: INDIKATOR OUTCOME
• Indeks RB • Ease of Doing Business • Government Perception Index • Indeks Reformasi Birokrasi INDIKATOR IMPACT
• Corruption Perception Index • Trust Barometer • Penurunan Angka Kemiskinan • Corruption Perception Index
• Peningkatan Realisasi Investasi • E-Government Development Index
• Pengendalian Tingkat Inflasi • Government Effectiveness Index
• Penggunaan Produk Dalam Negeri • Ease of Doing Business

SASARAN RB GENERAL SASARAN RB TEMATIK


3 SASARAN RB
Pelayanan Publik Tata Kelola Budaya Birokrasi Nasional (Meningkatnya Kualitas
Birokrasi yang Bersih Birokrasi yang Kapabel:
Pemerintahan Digital BerAKHLAK dengan Tata Kelola dan Hasil Pada 4
dan Akuntabel: • Indeks Kelembagaan yang Prima:
• IPAK • Nilai SAKIP • Indeks SPBE • Indeks Pelayanan yang Efektif, Lincah, ASN yang Tema Prioritas RB Tematik)
• Opini BPK • Indesk Profesionalitas ASN Publik
Dan Kolaboratif Profesional
Instansional (Meningkatnya
Kualitas Tata Kelola dan Hasil
• Indeks SPBE • Nilai Survei Penilaian Penanganan Tema yang Dipilih)
• Capaian Akuntabilitas Integritas
Kinerja • Nilai Employer Branding • Capaian Kinerja RB
8 AREA PERUBAHAN • Capaian Akuntabilitas • Indeks BerAKHLAK Tematik
Keuangan • Nilai Survei Kepuasan
SASARAN PROGRAM & Masyarakat
PROGRAM & KEGIATAN MIKRO
KEGIATAN MESO
Area 1 Area 2 Area 3
Sasaran RB 1: 5 Sasaran Program
Program Program Program
𝛁 𝛁 𝛁 𝛁
Kegiatan Meso Kegiatan Kegiatan Kegiatan KEBIJAKAN PERCEPATAN RENCANA AKSI TEMATIK
Area 4 Area 5 Area 6
Sasaran RB 2: 4 Sasaran Program Program Program Program
𝛁 𝛁 𝛁 𝛁
Kegiatan Meso Kegiatan Kegiatan Kegiatan
Kegiatan Utama
Area 7 Area 8
Sasaran RB 3: 2 Sasaran Program Program Program
𝛁 𝛁 𝛁
Kegiatan Meso Kegiatan Kegiatan
Penyederhanaan & Penajaman
Indikator Penilaian RB
EVALUASI LAMA (SEBELUM REFOCUSING ) EVALUASIBARU
EVALUASI BARU(SETELAH
(SETELAHREFOCUSING)
PENAJAMAN)

1. Sebagian besar indikator penilaian RB yang 1. Indikator Penilaian RB yang digunakan


dipakai masih berfokus untuk mengukur Sebagian besar sudah mengukur
proses dan pemenuhan. hasil/outcome ataupun (intermediate
2. Masih terdapat redudansi atau duplikasi dalam outcome dari program/kegiatan RB
beberapa komponen indikator penilaian RB 2. Komponen indikator Penilaian RB yang
3. Belum terdapat peta keterkaitan antar memiliki irisan/redudansi dengan indikator
komponen indikator penilaian RB penilaian lainnya, diintegrasikan, disinergikan
4. Metode pengumpulan data indikator Penilaan dan diharmonisasikan (Disederhanakan)
RB kepada masing-masing K/L/D 3. Setiap indikator Penilaian RB telah dipetakan
menggunakan metode self-assessment dengan keterkaitannya berdasarkan pada kontribusi
aplikasi masing-masing yang waktunya terhadap pencapaian sasaran strategis.
bersamaan (memberatkan IP yang dinilai). 4. Metode pengumpulan data indikator penilaian
5. Metode penyampaian informasi hasil kepada RB dan metode penyampaian informasi hasil
masing-masing instansi yang dinilai belum kepada Instansi Pemerintah telah
terstandar. terstandarisasi dan terintegrasi melalui portal
6. Indikator Penilaian RB terdiri atas: (157 RB.
pertanyaan pemenuhan, 22 indikator hasil 5. Indikator Penilaian RB terdiri atas (4 strategi
antara, 102 pertanyaan Reform). dan 26 indikator hasil)
Penajaman Indikator Penilaian RB (2)

Road Map RB 2020-2024 Road Map RB 2020-2024 Penajaman


1.Indeks Kepemimpinan Perubahan Indikator 1 tidak dilanjutkan
2.Indeks Reformasi Hukum Indikator 2 dan 3 dilanjutkan, disinergikan, dan disederhanakan,
3.Indeks Kualitas Kebijakan untuk mengukur

4.Indeks Kelembagaan Dilanjutkan dan disinergikan dengan Indikator 5


5.Indeks SPBE Indikator 5 dilanjutkan
Indikator 6 s.d 8 dilanjutkan, disederhanakan dan disinergikan ke
6.Indeks Pengawasan Kearsipan
dengan Indikator 5
7.Indeks Pengelolaan Keuangan Indikator 9 tidak dilanjutkan
8.Indeks Pengelolaan Aset
9.Indeks Pemerintahan Daerah
Penajaman Indikator Penilaian RB (3)

Road Map RB 2020-2024 Road Map RB 2020-2024 Penajaman


10. Indeks Profesionalitas ASN
11.Indeks Sistem Merit Indikator 10 s.d 12 diintegrasikan ke dalam Indikator 11
12.Indeks Tata Kelola Manajemen ASN
13. Nilai SAKIP
Indikator 13 dan 14 dilanjutkan, disinergikan, disederhanakan
14.Indeks Perencanaan Pembangunan
15. Maturitas SPIP Indikator 15 dilanjutkan, disinergikan dengan Indikator 13 dan 14
Indikator 16 diintegrasikan dengan Indikator 15
16. Kapabilitas APIP (IACM)
Indikator 17 dilanjutkan dan ditambah tindak lanjut rekomendasi hasil
17. Opini BPK audit
18. Indeks Tata Kelola Pengadaan Barang & Jasa Indikator 18 dilanjutkan, disederhanakan, disinergikan Indikator 5
Indikator 19 digantikan dengan Nilai hasil Survei Penilaian Integritas
19. Indeks Persepsi Anti Korupsi
Indikator 20 dan 21 dilanjutkan, disinergikan
20. Indeks Pelayanan Publik
21.Tingkat Kepatuhan Terhadap Standar
Pelayanan Publik
22.Survei Kepuasan Masyarakat Indikator 22 dilanjutkan, disempurnakan
24

Penyederhanaan Evaluasi
Pelaksanaan RB

BEFORE
AFTER

Terdapat 10 proses tahapan dalam Hanya Terdapat 4 proses Tahapan


pelaksanaan evaluasi RB Evaluasi

Terdapat Penilaian Mandiri oleh KLD yang Instansi Pemerintah tidak perlu
berfokus pada proses dan kepatuhan melakukan penilaian Mandiri RB diganti
dengan adanya Portal RB
Instansi Pemerintah mengisi 259 indikator
penilaian mandiri RB dan mengupload Indikator Penilaian terdiri dari 4 pertanyaan terkait
ribuan lembar bukti dukung. Strategi RB dan 26 Pertanyaan Hasil/Dampak

Berfokus pada proses dan pemenuhan Berfokus pada dampak/hasil Pembangunan


dokumen
26

RB GENERAL
Tujuan :
ULTIMATE
OUTCOME BIROKRASI YANG BERSIH, EFEKTIF DAN BERDAYA SAING MENDORONG
PEMBANGUNAN NASIONAL dan PELAYANAN PUBLIK

SASARAN RB SASARAN RB
INTERMEDIATE TEMATIK GENERAL
OUTCOME
Sasaran Strategis 1 (Hard Element) Sasaran Strategis 2 (Soft Elemen)
Rencana Aksi TATA KELOLA PEMERINTAHAN DIGITAL
BUDAYA BIROKRASI BERAKHLAK
YANG LINCAH, KOLABORATIF dan
AKUNTABEL DENGAN ASN YANG PROFESIONAL

INTERMEDIATE 1.1 Kelembagaan dan 1.2 Sistem Akuntabilitas 1.4 Regulasi yang 2.1 SDM ASN yang 2.2 Budaya Birokrasi
1.3 Transformasi Profesional Berakhlak
OUTCOME Tata Laksana yang Lincah dan Pengawasan yang Harmonis dan Berbasis
Digital pada
dan Efektif Berkualitas Bukti
Pelayanan Publik Meningkatnya
Terwujudnya Percepatan Terwujudnya
Transformasi Digital Budaya Pelayanan
Terimplementasikan- Rekrutmen
Manajemen ASN Pegawai ASN Yang Prima
nya Kebijakan Terimplementasikannya
Penyederhanaan Sistem Perencanaan, Terbangunnya Meningkatnya Efektif dan Efisien
Birokrasi Penganggaran dan Pelayanan Publik Kualitas Kebijakan
IMMEDIATE Informasi Kinerja yang
Digital (aDigital Terwujudnya Sistem
Terintegrasi, Berbasis dan Regulasi
OUTCOME Services) Kesejahteraan ASN Terwujudnya Percepatan
Terimplementasikannya Teknologi Informasi yang
Mendorong Peningkatan Yang Adil, Layak dan Peningkatan Kapasitas
kebijakan sistem kerja Berbasis Kinerja Pegawai ASN
Akuntabilitas Kinerja
baru dan fleksibilitas Pemerintah
bekerja pegawai ASN
Terwujudnya
Rekrutmen Pegawai
Meningkatnya Kualitas ASN Yang Efektif dan Terwujudnya
Terimplementasinya Pengadaan Barang dan Efisien Percepatan
Kebijakan Arsitektur Jasa Pemerintah, Transformasi
SPBE Nasional Pengelolaan Keuangan Jabatan Fungsional
dan Aset
Meningkatnya
Meningkatnya Kualitas Kepatuhan terhadap
Meningkatnya Kualitas
Pengelolaan Arsip Sistem Merit dan Sistem
Pengawasan
Digital dan Data Manajemen ASN
Statistik Sektoral

OUTPUT
OUTPUT – OUTPUT KEGIATAN UTAMA
28

SASARAN STRATEGIS 1 (HARD ELEMENT)


TATA KELOLA PEMERINTAHAN DIGITAL YANG
LINCAH, KOLABORATIF dan AKUNTABEL
1.1 Kelembagaan dan 1.2 Sistem Akuntabilitas 1.3 Transformasi 1.4 Regulasi yang
Tata Laksana yang dan Pengawasan yang Digital pada Pelayanan Harmonis dan Berbasis
Lincah dan Efektif Berkualitas Publik Bukti
Terimplementasikannya Terimplementasikannya Terbangunnya Pelayanan Meningkatnya Kualitas
Kebijakan Sistem Perencanaan, Publik Digital (Digital Kebijakan dan Regulasi
Penyederhanaan Birokrasi Penganggaran dan Services)
Informasi Kinerja yang
Terimplementasikannya Terintegrasi, Berbasis Terwujudnya Rekrutmen
kebijakan sistem kerja Teknologi Informasi yang Pegawai ASN Yang Efektif
baru dan fleksibilitas Mendorong Peningkatan dan Efisien
bekerja pegawai ASN Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah
Terimplementasinya
Kebijakan Arsitektur SPBE Meningkatnya Kualitas
Nasional Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah, Pengelolaan
Meningkatnya Kualitas Keuangan dan Aset
Pengelolaan Arsip Digital
dan Data Statistik Sektoral Meningkatnya Kualitas
Pengawasan
29

SASARAN STRATEGIS 2 (SOFT ELEMENT)


BUDAYA BIROKRASI BERAKHLAK DENGAN ASN YANG
PROFESIONAL

2.1 SDM ASN yang Profesional 2.2 Budaya Birokrasi Berakhlak

Terwujudnya Percepatan Terwujudnya Rekrutmen Meningkatnya Budaya


Transformasi Digital Pegawai ASN Yang Efektif Pelayanan Prima
Manajemen ASN dan Efisien

Terwujudnya Sistem Terwujudnya Percepatan


Kesejahteraan ASN Yang Peningkatan Kapasitas
Adil, Layak dan Berbasis Pegawai ASN
Kinerja
Terwujudnya Percepatan
Terwujudnya Rekrutmen Transformasi Jabatan
Pegawai ASN Yang Efektif Fungsional
dan Efisien

Meningkatnya Kepatuhan
terhadap Sistem Merit dan
Sistem Manajemen ASN
32

RB TEMATIK
RB TEMATIK UNTUK INTERVENSI
33

TATA KELOLA DARI HILIR


WHAT?
WHY?
• KEMISKINAN: anggaran kemiskinan besar tidak
• Mempercepat manfaat sebanding dengan hasil Penurunan Kemiskinan
• INVESTASI: mendorong percepatan kebijakan
program pembangunan agar
omnibuslaw dan meningkatan competitiveness indeks
dapat dirasakan langsung oleh yang rendah, sehingga Investasi dapat menggerakan
masyarakat. perekonomian
• DIGITALISASI ADIMINSTRASI PEMERINTAHAN:
• Menunjukkan kontribusi RB
mempercepat terciptanya agile goverment dan daya
secara langsung terhadap saing digital di ASEAN & ASIA
program prioritas • RB TEMATIK PRIORITAS PRESIDEN: merespon hal-hal
yang mendesak (urgen) karena resiko persoalannya
pembangunan nasional.
akan muncul segera dan memiliki dampaknya serius
• Mempercepat penyelesaian pada masyaraks. (Inflasi & Penggunaan PDN)
permasalahan utama di
masyarakat.
HOW?

WHO? Debottlenecking atau


mengurai dan
• Seluruh K/L/P yang menyelesaikan secara
terkait dengan tema konkret akar masalah
Prioritas yang yang terkait tata kelola
ditetapkan pada isu/program
prioritas pemerintah
REFORMASI
BIROKRASI
HARUS DAPAT
DIRASAKAN
HASILNYA OLEH
MASYARAKAT REFORMASI BIROKRASI TEMATIK
Menyelesaikan permasalahan nyata di tengah masyarakat

RB TEMATIK
PRIORITAS
RB TEMATIK
PRESIDEN
PENANGGULANGAN RB TEMATIK RB TEMATIK
KEMISKINAN PENINGKATAN DIGITALISASI
INVESTASI ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN
35

RB TEMATIK
RB Tematik Peningkatan Investasi
RB Tematik Pengentasan Kemiskinan
Presiden selalu menyampaikan bahwa investasi adalah
Fokus Presiden untuk segera menyelesaikan jangkar pemulihan ekonomi Indonesia. Investasi yang
permasalahan kemiskinan dengan target meningkat akan berimplikasi pada meningkatnya
turunnya angka kemiskinan menjadi 7% dan lapangan kerja, meningkatnya daya beli masyarakat,
daerah dengan kemiskinan ekstrim menjadi 0% meningkatnya konsumsi masyarakat dan pada akhirnya
di tahun 2024, maka seluruh elemen birokrasi akan memberikan dampak yang positif pada
wajib berkolaborasi dan bersinergi dalam pertumbuhan ekonomi nasional. RB perlu
menyelesaikan permasalahan kemiskinan mengintervensi dengan menyederhanakan proses
tersebut. bisnis perizinan, perbaikan kebijakan yang tumpang
tindih, termasuk meningkatkan budaya pelayanan
prima bagi para investor.

RB TEMATIK DIGITALISASI
RB TEMATIK PRIORITAS PRESIDEN Administrasi Pemerintahan

Tematik Prioritas Presiden. Isinya Presiden selalu berpesan agar ‘’Pemerintah harus
merespon hal-hal yang mendesak (urgen) bergerak lebih lincah dan lebih cepat karena diera
persaingan antar negara, yang cepat beradaptasi
karena resiko persoalannya akan muncul
dengan teknologi akan mengalahkan yang gagap
segera dan dampaknya juga serius pada teknologi.’’ Pemerintah harus bersiap menghadapi
masyarakst. Hal tersebut perlu dikawal disrupsi teknologi dan iklim digital yang dicirikan dalam
oleh seluruh level pemerintah. (Inflasi & era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan
Penggunaan PDN) Ambiguity).. Pemerintah harus berbenah dan
membangun birokrasi digital dengan fokus
perbaikan pada digitalisasi struktur, culture
maupun kompetensi.
MEKANISME KERJA RB TEMATIK

MEMBANGUN LOGICAL IDENTIFIKASI MELAKSANAKAN


FRAMEWORK DEBOTTLENECKING RENAKSI
Membangun logical Mengidentifikasi hal-hal Pelaksanaan rencana
framework yang dianggap yang berdasarkan kondisi aksi bersama RB Tematik
paling ideal atau mampu ideal (logical framework)
mempercepat dampak belum dilakukan pada
atas tema yang dipilih. kondisi eksisting

1 2 3 4 5 6 7

PEMILIHAN TEMA MEMBANDINGKAN DENGAN MONEV RENASKI


MENETAPKAN
Memilih tema yang akan KONDISI EKSISTING
ditetapkan sebagai RB RENAKSI
Membandingkan kesesuaian Melaksanakan
Tematik Menetapkan rencana
kondisi eksisting dengan kondisi Monitoring dan evaluasi
aksi untuk mengurai
ideal (Logical framework) yang atas capaian dari setiap
masalah/bottleneck
telah ditetapkan sebelumnya. renaksi.
37

KERANGKA LOGIS RB TEMATIK


Implementasi
Kinerja yang Diinginkan` Kinerja Existing Identifikasi Masalah Rencana Aksi
& Monev
KL 3

KINERJA YANG Penetapan


DIINGINKAN Pelaksanaan
kegiatan &
Rencana Aksi
tahapannya,
dan
beserta
Monitoring
penanggung
evaluasi
KINERJA EKSISTING jawab

• Gap
• Penetapan kinerja didasarkan pada Output dan Outcome • Akar
Logical framework yang dihasilkan antar Masalah
• Prinsip: Sharing outcome K/L masih silo
Debottlenecking Birokrasi: Akuntabilitas Kinerja
Debottlenecking Birokrasi:
37PROSES, TATA KELOLA DAN
AKUNTABILITAS KINERJA, BISNIS
KELEMBAGAAN, SDM, REGULASI, PENGAWASAN,PELAYANAN PUBLIK
38

STRATEGI IMPLEMENTASI
39

PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI

Tingkat pelaksanaan makro mencakup


penetapan arah kebijakan RB secara
NASIONAL nasional serta monitoring dan evaluasi
pencapaian program-program RB pada level
MAKRO meso dan mikro.

Tingkat pelaksanaan meso mencakup


pelaksanaan program RB oleh instansi yang
MESO ditetapkan sebagai leading institution

Mencakup implementasi kebijakan/ program


MIKRO INSTANSIONAL RB yang telah ditetapkan pada tingkat makro
dan meso di masing-masing K/L/P
40

MANAJEMEN PENGELOLAAN RB MAKRO

KPRBN
• Menetapkan arah kebijakan nasional TRBN
• Menetapkan kebijakan dan program strategis • Merumuskan kebijakan dan strategi
pelaksanaan RB operasional RB Nasional
• Menyelesaikan permasalahan dan hambatan • Monev kemajuan pelaksanaan RB Nasional;
yang tidak dapat diselesaikan oleh TRBN • Menetapkan langkah-langkah penegakkan
• Menyampaikan laporan kepada Presiden kepatuhan standarr pelaksanaan RB;
• Melaksanakan komunikasi dengan
stakeholders
• Melaporkan kemajuan pelaksanaan RB
Nasional kepada KPRBN.
SE KPRBN
Menyiapkan dukungan administrasi, teknis dan
substansi kepada ketua KPRBN
41

MANAJEMEN PENGELOLAAN RB MESO

TPKRBN UPRBN
• Memastikan pelaksanaan RB sesuai dengan Grand • Membantu TRBN dalam perumusan &
Design dan Road Map RB Penajaman implementasi kebijakan RB
• Memberikan saran pemecahan masalah terkait • Memantau perkembangan RB Nasional;
dengan penjamin kualitas pelaksanaan program RB • Memberikan saran dan masukan atas
Nasional kepada KPRBN; pelaksanaan RB
• Melakukan identifikasi dan analisis terhadap risiko • Melaporkan kemajuan pelaksanaan RB
kegagalan pelaksanaan RB dan perencanannya; nasional setiap triwulan kepada TRBN.
• Monev pelaksanaan RB pada K/L tertentu
• Perumusan rekomendasi kepada komite pengarah.

K/L LEADING INSTITUTIONS


Merumuskan dan mengkoordinasi pelaksanaan kebijakan,
TIRBN melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan,
Memberikan saran dan masukan secara memberikan pembinaan dan pelatihan perumusan kebijakan,
independen kepada TRBN dan KPRBN tentang dan melaporkan pelaksanaan kebijakan kepada KPRBN.
pelaksanaan RB
42

MANAJEMEN PENGELOLAAN RB MIKRO


TUGAS TIM RB INTERNAL K/L/D
MONITORING & EVALUASI
Inspektorat Jenderal/Inspektorat
Utama/Inspektorat/Satuan
• Merumuskan Road Map Pelaksanaan RB
Pengawas Internal di K/L/D di lingkungan Instansi dan unit kerja;
KOORDINASI IMPLEMENTASI
• Melaksanakan Road Map RB dan
Sekretaris Jeneral/ Dikoordinatori oleh
Sekretaris Utama/ Strategic Transfirmation
program prioritas di setiap K/L/P serta
Sekretaris K/L/D Unit Unit kerja;
• Menjaga kesinambungan program yang
telah berjalan dengan baik;
• Melakukan monev berkala terhadap
pelaksanaan RB di instansi dan unit
kerjanya;
• Melakukan penyesuaian yang diperlukan
agar target yang dihasilkan selalu dapat
menyesuaikan kebutuhan stakeholders.
43

STRATEGI LEVEL MIKRO


• Melaksanakan Kebijakan level meso yang telah
ditetapkan oleh leading institution dan telah
DIMENSI PRIORITAS
diakomodir dalam roadmap RB
NASIONAL • Melaksanakan Kebijakan Nasional yang ditetapkan
oleh Presiden/Wakil Presiden terkait RB

Mendesain kegiatan dan Rencana Aksi RB internal


yang sesuai dengan kekhasan masalah/isu terkait
tata Kelola internal yang dianggap dapat
DIMENSI PRIORITAS menghambat pencapaian kinerja dan peningkatan
INSTANSIONAL
kualitas pelayanan publik
10

Tahapan Pembangunan RB
Instansi Pemerintah
Proses Pembangunan RB Instansi Pemerintah Proses Evaluasi Eksternal

Penyusunan Penyusunan Pelaksanaan Rencana Kerja


Roadmap RB Rencana Aksi RB
Evaluasi pasca pelaksanaan
(Ex-post)
Evaluasi
Perencanaan Monitoring dan Evaluasi
(ex-ante) pelaksanaan (on going)

Penyampaian Laporan Hasil


Penyusunan Rencana Aksi
Evaluasi Eksternal
Tindak Lanjut (RATL)
20

HASIL SERTA OUTPUT YANG


DIHARAPKAN DALAM PELAKSANAAN
REFORMASI BIROKRASI 2022- 2024
LEVEL MIKRO
Sasaran (Immediate Outcome) Kegiatan Utama
SS.1: Terciptanya Tata Kelola Pemerintahan Digital yang Lincah, Kolaboratif, dan Akuntabel
Penyederhanaan Birokrasi (Penyederhanaan Struktur
S.1 Terimplementasikannya Kebijakan Penyederhanaan Birokrasi
Organisasi)/transformasi organisasi berbasis kinerja dan agile
Terimplementasikannya kebijakan sistem kerja baru dan
S.2 Pelaksanaan Sistem Kerja Baru dan Fleksibilitas Bekerja Pegawai ASN
fleksibilitas bekerja pegawai ASN dengan Baik
S.3 Terimplementasikannya Kebijakan Arsitektur SPBE Nasional Pelaksanaan Arsitektur SPBE Nasional
Terimplementasikannya Sistem Perencanaan, Penganggaran dan
Informasi Kinerja yang Terintegrasi, Berbasis Teknologi Informasi Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang
S.4
yang Mendorong Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Instansi terintegrasi
Pemerintah
S.5 Terbangunnya Pelayanan Publik Digital (Digital Services) TerPelaksanaan Pelayanan Publik Digital
Pembangunan Zona Integritas di unit kerja
Penguatan implementasi sistem pengendalian intern pemerintah
S.6 Meningkatnya Kualitas Pengawasan (SPIP)
Penguatan Pengelolaan Pengaduan Masyarakat
Penguatan Upaya Pencegahan Korupsi
Pelaksanaan Tata Kelola Kebijakan Publik
S.7 Meningkatnya Kualitas Kebijakan dan Regulasi
Pelaksanaan Pembentukan Peraturan Perundangan-undangan
Meningkatnya kualitas pengelolaan arsip digital dan data statistik Pelaksanaan Arsip Digital
S.8
sektoral Pelaksanaan Data Statistik Sektoral
Meningkatnya kualitas pengadaan barang dan jasa pemerintah, Penguatan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
S.9
pengelolaan keuangan dan aset Penguatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Sasaran (Immediate Outcome) Kegiatan Utama
SS.2: Budaya Birokrasi BerAKHLAK dengan ASN yang Profesional
S.1 Terwujudnya percepatan transformasi jabatan fungsional Penataan Jabatan Fungsional
Terselenggaranya manajemen talenta ASN yang efektif dan
S.2 Penguatan Manajemen Talenta ASN
efisien
S.3 Terwujudnya percepatan peningkatan kapasitas pegawai ASN Pelaksanaan Learning and Development dan Digital Midnset ASN

S.4 Terwujudnya rekrutmen pegawai ASN yang efektif dan efisien Pelaksanaan Rekrutmen Pegawai ASN yang efektif dan efisien

S.5 Terwujudnya percepatan transformasi digital manajemen ASN Pelaksanaan transformasi digital ASN

Terwujudnya sistem kesejahteraan ASN yang adil, layak, dan


S.6 Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN
berbasis kinerja
Penguatan Sistem Merit
Meningkatnya kepatuhan terhadap sistem merit dan sistem
S.7 Pelaksanaan Core Values ASN
manajemen ASN
Pelaksanaan Pelayanan Publik Prima
48

PORTAL RB SEBAGAI WADAH


KOLABORASI PELAKSANAAN
EVALUASI REFORMASI
BIROKRASI
PROGRES PORTAL
REFORMASI BIROKRASI NASIONAL
Update kondisi per 13 Maret 2023

1. Portalnya telah selesai didesign (90%) dan


dalam proses memasukkan data interface
dari Sistem Informasi Evaluasi (SIE) RB,
dashboard RB, dan Ruang Belajar RB. Target
dapat digunakan pada akhir maret/awal april.
2. Fitur SIE RB: dalam proses perbaikan hasil
ujicoba input nilai RB tahun lalu; sedang
dibangun subfitur input rencana aksi dan
subfitur output LHE.
3. Fitur Ruang Belajar: dalam proses
pembangunan sistem pengelolaan informasi
best practice RB. Diharapkan setelah 31 maret
bisa langsung siap pemindahan dr aplikasi
pengumpulan data best practice (googleform),
Mengagendakan akan bertemu dengan
kedeputian yanlik untuk memasukan berbagai
inovasi2 pelayanan publik ke dalam portal RB.
4. Fitur Dashbordnya: dalam proses penginputan
data2 nilai SAKIP, RB, ZI IP

https://portal.dev.reformasi-birokrasi.id/#
17

PENAJAMAN DAN PENYEDERHANAAN


EVALUASI REFORMASI BIROKRASI
Salah satu upaya percepatan pelaksanaan Reformasi Birokrasi adalah dengan penajaman pelaksanaan
evaluasi yang lebih melihat hasil dan dampak dibandingkan dengan proses. Penajaman evaluasi reformasi
birokrasi diharapkan agar terjadi keselarasan antara pelaksanaan reformasi birokrasi dengan tujuan dan
hasil pembangunan

LEBIH MENGUKUR HASIL DAN HARMONISASI, INTEGRASI DAN


MENGHILANGKAN KESAN
DAMPAK DIBANDINGKAN SINERGITAS INDIKATOR
PENILAIAN YANG BERSIFAT
DENGAN PROSES PENILAIAN REFORMASI
ADMINISTRATIF
BIRORKASI
18

KOLABORASI DALAM PELAKSANAAN


EVALUASI EKSTERNAL REFORMASI
BIROKRASI
Pelaksanaan
Evaluasi Reformasi
Birokrasi akan
dilaksanakan
dengan
mengedepankan
prinsip sinergitas,
integrasi dan
penyederhanaan

MELALUI KOLABORASI
DENGAN INSTANSI MESO
19

PERBANDINGAN KERANGKA EVALUASI

KERANGKA EVALUASI PERMENPAN 26 TAHUN 2020 KERANGKA EVALUASI REFORMASI BIRORKASI BERDAMPAK

KOMPONEN PERTANYAAN INDIKATOR PENILAIAN

157 102 4 26
PEMENUHAN REFORM STRATEGI HASIL
Pengukuran RB Tematik pada K/L
Implementing Agency Non-Implementing Agency
(K/L yang mengampu program & kegiatan terkait tema berdasarkan (K/L yang tidak terlibat dalam program & kegiatan terkait tema berdasarkan
perencanaan pembangunan) perencanaan pembangunan)

Dukungan kebijakan

Diukur dengan Dukungan anggaran


mempertimbangkan
kontribusi terhadap
tema berdasarkan: Instruksi harian
Diukur dengan perhitungan capaian indikator program & kegiatan yang
terkait dengan tema
Support lapangan
(Pemetaan dan ketersediaan data oleh Kementerian PPN/BAPPENAS)

Pengukuran RB Tematik pada Pemerintah Daerah

Strategi pembangunan RB tematik Capaian Dampak


HASIL PENILAIAN EVALUATOR MESO
DALAM EVALUASI RB
BOBOT
PENILAIAN PUSAT PEMDA

RB GENERAL

A. Capaian Sasaran Strategis 50 50 + 90%


Sasaran 1 : Tata Kelola Pemerintahan Digital yang Efektif Lincah dan Kolaboratif 26 26 PENILAIAN
Sasaran 2 : Budaya Birokrasi BerAKHLAK dengan ASN yang Profesional 24 24 RB GENERAL
B. Capaian Pelaksanaan Kebijakan RB 40 40 MELIBATKAN
Sasaran 1 : Tata Kelola Pemerintahan Digital yang Efektif Lincah dan Kolaboratif 28 28 EVALUATOR
Sasaran 2 : Budaya Birokrasi BerAKHLAK dengan ASN yang Profesional 12 12 MESO
C. Capaian Strategi Pelaksanaan RB General 10 10
Total RB General 100 100
RB TEMATIK
A. Strategi Pelaksanaan RB Tematik 10 5
B. Capaian Dampak RB Tematik - 15
Total RB Tematik 10 20
Total Nilai RB 110 120
38
KONSTRUKSI UMUM EVALUASI
REFORMASI BIROKRASI GENERAL
BOBOT
PENILAIAN PUSAT PEMDA

RB GENERAL

A. Capaian Sasaran Strategis 50 50

Hard Element (Sasaran 1) 26 26

Soft Element (Sasaran 2) 24 24


B. Capaian Pelaksanaan Kebijakan RB 40 40
Hard Element (Sasaran 1) 28 28
Soft Element (Sasaran 2) 12 12
C. Capaian Strategi Pelaksanaan RB General 10 10
Total RB General 100 100
A. CAPAIAN SASARAN STRATEGIS SASARAN STRATEGIS 1

Bobot Bobot
Indikator dalam Road Map RB Leading Institution 2023 2024
(PUSAT) (DAERAH)
Indeks SPBE Kementerian PANRB V V

Capaian Akuntabilitas Kinerja Kementerian PANRB dan V V


Kementerian PPN/ Bappenas
• Capaian Prioritas Nasional (K/L) / Capaian IKU Makro (Daerah) V V
• Capaian IKU (K/L) / Capaian IKU non Makro (daerah) V V
Capaian Akuntabilitas Keuangan Badan Pemeriksa Keuangan V V
• Opini BPK V V
• Tindak Lanjut Rekomendasi V V
Total

SASARAN STRATEGIS 2
Leading Institution Bobot Bobot
Indikator dalam Road Map RB 2023 2024
(PUSAT) (DAERAH)
Employer Branding ASN Kementerian PANRB V V
Indeks BerAkhlak Kementerian PANRB V V
Nilai Survei Penilaian Integritas Komisi Pemberantasan Korupsi V V
Nilai Survei Kepuasan Masyarakat Kementerian PANRB V V
Total
B. Capaian Pelaksanaan Kebijakan RB SASARAN STRATEGIS 1-
Hard Element
Bobot Bobot Mendukung Indikator
Indikator dalam Road Map RB Leading Institution 2023 2024
(PUSAT) (DAERAH) Sasaran Strategis (ISS)

Tingkat Implementasi penyederhanaan birokrasi Kementerian PANRB ISS 1.2 V -

Tingkat Implementasi kebijakan Sistem Kerja Baru dan ISS 1.1


Kementerian PANRB - V
Fleksibilitas berkerja pegawai ISS 1.2

Kementerian PANRB dan


Tingkat implementasi inisiatif Strategi Arsitektur SPBE Kementerian/Lembaga Teknis ISS 1.1 V V
Terkait

Indeks Perencanaan Pembangunan Kementerian PPN/ Bappenas ISS 1.2 V V

Nilai SAKIP Kementerian PANRB ISS 1.2 V V

Transformasi MPP Digital Kementerian PANRB ISS 1.1 V V

Tingkat Keberhasilan Pembangunan ZI Kementerian PANRB ISS 1.2 V V

ISS 1.2
Tingkat maturitas SPIP BPKP V V
ISS 1.3

Tingkat tindak lanjut pengaduan masyarakat (LAPOR) Kementerian PANRB ISS 1.2 V V

Indeks Kualitas kebijakan publik Lembaga Administrasi Negara ISS 1.2 V V

Indeks Reformasi Hukum Kementerian Hukum dan HAM ISS 1.2 V V


B. Capaian Pelaksanaan Kebijakan RB SASARAN STRATEGIS 1-
Hard Element

Bobot Bobot Mendukung Indikator Sasaran


Indikator dalam Road Map RB Leading Institution 2023 2024
(PUSAT) (DAERAH) Strategis (ISS)
Tingkat Digitalisasi Arsip Arsip Nasional Republik Indonesia ISS 1.1 V V
Tingkat Kematangan Penyelenggaraan
Badan Pusat Statistik ISS 1.1 V V
Statistik Sektoral
Lembaga Kebijakan Pengadaan
Indeks Tata Kelola Pengadaan ISS 1.3 V V
Barang dan Jasa Pemerintah
Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Kementerian Keuangan ISS 1.3 V V
Indeks Pengelolaan Aset Kementerian Keuangan ISS 1.3 V V
B. Capaian Pelaksanaan Kebijakan RB
SASARAN STRATEGIS 2-
Soft Element

Bobot Bobot Mendukung Indikator Sasaran


Indikator dalam Road Map RB Leading Institution 2023 2024
(PUSAT) (DAERAH) Strategis (ISS)
Tingkat Penerapan Kebijakan Transformasi ISS 1.2
Kementerian PANRB V V
Jabatan Fungsional ISS 2.4
ISS 1.2
Tingkat Implementasi Manajemen Talenta Kementerian PANRB V V
ISS 2.4
KERANGKA LEMBAR KERJA EVALUASI RB TEMATIK
KEMENTERIAN/LEMBAGA

LKE KEMENTERIAN/LEMBAGA
KERANGKA LEMBAR KERJA EVALUASI RB TEMATIK PEMERINTAH
DAERAH
Rapat Koordinasi
Kebijakan RB
bersama
KemenPANRB-BPS
21 Februari 2023
DUKUNGAN BPS DALAM KEBIJAKAN RB

BPS menyediakan data-data pembangunan yang


diperlukan untuk mengukur indeks RB (RB
General & RB Tematik).

BPS sebagai salah satu leading institution untuk


mengawal implementasi kebijakan tatakelola
statistik sektoral di masing-masing K/L/D.
KEBUTUHAN DATA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai