2023
PEDOMAN PENILAIAN
PENCEGAHAN KORUPSI
PEMERINTAH DAERAH
melalui Monitoring Center for Prevention (MCP)
Disusun oleh:
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas ridho-Nya
sehingga “Pedoman Penilaian atas Upaya Pencegahan Korupsi Pemerintah Daerah Tahun
2023 bisa diselesaikan dengan baik. Mengacu pada Pasal 8 huruf b dan e UU No. 19 Tahun
2019 tentang Perubahan Kedua atas UU No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Korupsi), sehubungan dengan tugas koordinasi, KPK menetapkan sistem
pelaporan dalam kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi dan meminta laporan
kepada instansi berwenang mengenai upaya pencegahan sehingga tidak terjadi Tindak
Pidana Korupsi. KPK menetapkan pelaporan atas upaya pencegahan korupsi pemerintah
daerah melalui Monitoring Center for Prevention (MCP).
Pedoman ini disusun untuk memberikan petunjuk bagi Pemerintah Daerah
dalam melaporkan upaya pencegahan korupsi. Selain itu, bagi Kedeputian Bidang
Koordinasi dan Supervisi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kementerian Dalam
Negeri (Kemendagri), dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP),
pedoman ini digunakan untuk memfasilitasi dalam melakukan penilaian.
Sebagian permasalahan korupsi di daerah berasal dari titik rawan korupsi
daerah, namun sebagian lainnya karena kebijakan pusat belum dapat diimplementasikan
dengan baik di daerah. Pencegahan korupsi daerah juga perlu ditindaklanjuti melalui
program antikorupsi sektor politik. Melalui program pencegahan korupsi diharapkan
mendorong sinergi dari K/L terkait membangun sistem pencegahan korupsi daerah,
termasuk mendorong pembangunan program integritas sektor politik.
Pembaruan program pencegahan korupsi daerah 2023 antara lain evaluasi
indikator dan subindikator menuju pada output yang substantif. Pemerintah Daerah
perlu bersiap menuju output efektivitas sistem pencegahan korupsi. Beberapa perubahan
fokus substansi tahun 2023 antara lain bantuan pemerintah, alokasi anggaran wajib,
pengadaan langsung dan e-purchasing, pendalaman reviu/ audit APIP dengan tetap
membawa program sebelumnya, yaitu pencegahan jual beli jabatan, penguatan database
dan optimalisasi pajak, penagihan tunggakan pajak, penguatan database BMD, sertifikasi
dan penertiban BMD. Adapun tata kelola desa di tahun ini menjadi bagian terpisah dari
area lainnya dengan pembobotan dan dashboard berbeda.
Penyusunan pedoman ini merupakan salah satu bentuk dari Pengelolaan
Bersama MCP dengan melibatkan Kemendagri dan BPKP. Pedoman ini tentunya masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun tentunya
diperlukan untuk perbaikan dalam penyusunan program pencegahan korupsi daerah di
tahun berikutnya. Penyusun mengucapkan terima kasih atas peran serta seluruh pihak
yang berpartisipasi dalam upaya pencegahan korupsi daerah.
1
DAFTAR ISI
Hal
Halaman Judul
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
Daftar Gambar 3
Daftar Tabel 4
I. Pendahuluan 4
A. Latar Belakang 4
B. Titik Rawan Korupsi Daerah 6
C. Maksud dan Tujuan 8
D. Ruang Lingkup 8
E. Sasaran 9
F. Metodologi 9
G. Pelaksana, Tahapan, Waktu Pelaksanaan 9
H. Disclaimer 10
II. Penilaian Upaya Pencegahan Korupsi Daerah 12
A. Perencanaan dan Penganggaran 13
B. Pengadaan Barang dan Jasa 22
C. Perizinan 30
D. Pengawasan APIP 34
E. Manajemen ASN 46
F. Optimalisasi Pajak Daerah 52
G. Pengelolaan BMD 56
H. Tata Kelola Desa 62
III. Penutup 64
Lampiran 65-66
2
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1. Penanganan TPK oleh KPK Berdasarkan Instansi Tahun 2004 –2022 4
Gambar 2. Pengaruh Indeks Pencegahan Korupsi Daerah terhadap Pengaduan 5
dan Kasus Korupsi Daerah
Gambar 3. Penanganan TPK oleh KPK Berdasarkan Modus Operandi Th 2004 – 7
2022
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1. Highlight Survey Penilaian Integritas 2022 7
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1. Referensi Pakta Integritas Perencanaan dan Pelaksanaan APBD 65
Lampiran 2. Referensi Pakta Integritas Pemanfaatan BMD 66
3
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Korupsi masih menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi di Indonesia. Dari
data penanganan korupsi yang dilakukan oleh KPK pada tahun 2004 sampai 2022,
Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten/ Kota) merupakan pelaku korupsi
terbanyak berdasarkan instansi, yaitu sebanyak 695 orang atau 54% (Gambar 1).
600 45%
40%
500
35%
400 30%
25%
300
20%
200 15%
10%
100
5%
0 0%
Pemkab/ Kementerian Pemerintah BUMN/
DPR RI Komisi
Pemkot / Lembaga Provinsi BUMD
JUMLAH 548 422 174 109 76 22
% 41% 31% 13% 8% 6% 2%
JUMLAH %
Gambar 1. Penanganan TPK oleh KPK Berdasarkan Instansi Tahun 2004 –2022
4
karena pandemi covid-19 maka upaya sistem pencegahan korupsi menurun dan
mengakibatkan terjadinya kenaikan kasus korupsi di tahun 2021 (Gambar 2).
Gambar 2. Pengaruh Indeks Pencegahan Korupsi Daerah terhadap Pengaduan dan Kasus
Korupsi Daerah
1 Cressey, Donald. R. (1953). Other People’s Money. Montclair, NJ: Patterson Smith,
pp.1-300
2 Pope, Jeremy. 2003. Strategi Memberantas Korupsi: Elemen Sistem Integritas Nasional. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia
5
integritas seorang pejabat negara dan ASN yang kuat. Pun dengan pilihan “penindakan
adalah pencegahan korupsi yang paling efektif” jika memang dirasa pencegahan korupsi
sudah sangat sulit dilakukan sehingga perlu diberikan efek jera.
Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan oleh Kedeputian Bidang Koordinasi dan
Supervisi, sebagian permasalahan di daerah berasal dari titik rawan korupsi Pemerintah
Daerah, namun sebagian lainnya karena kebijakan Pemerintah yang belum dapat
diimplementasikan dengan baik oleh Pemerintah Daerah. Oleh karena itu, melalui
program pencegahan korupsi diharapkan menimbulkan keterbukaan dan sinergi dari
berbagai Kementerian/ Lembaga terkait dalam membangun sistem pencegahan korupsi
daerah. Diseminasi dan pendampingan dari Pemerintah Pusat serta peran serta dari
seluruh stakeholder Pemerintah Daerah dirasa masih perlu dilakukan mengingat
tingginya korupsi daerah juga menjadi salah satu kendala bagi kemajuan perekonomian.
6
300 60%
250 50%
200 40%
150 30%
100 20%
50 10%
0 0%
Pengadaan Penyalahgu
Gratifikasi/ Pungutan/ Merintangi
Barang/ naan TPPU Perizinan
Penyuapan Pemerasan Proses KPK
Jasa/ KN Anggaran
JUMLAH 277 92 57 50 27 25 11
% 51% 17% 11% 9% 5% 5% 2%
Gambar 3. Penanganan TPK oleh KPK Berdasarkan Jenis Perkara Th 2004 – 2022
Merujuk pada data Survey Penilaian Integritas (SPI) Tahun 2022, skor SPI
Pemerintah Daerah di Indonesia 69,2. Beberapa highlight yang dapat diperhatikan dalam
memetakan titik rawan korupsi daerah antara lain:
7
C. MAKSUD DAN TUJUAN
D. RUANG LINGKUP
Berdasarkan hasil identifikasi titik rawan korupsi pada Pemerintah Daerah yang
dilakukan oleh Kedeputian Koordinasi dan Supervisi serta memperhatikan data
penanganan kasus korupsi yang ditangani oleh KPK dan hasil Survey Penilaian Integritas
(SPI) Tahun 2022, maka fokus area pencegahan korupsi daerah tahun 2023 adalah:
8
E. SASARAN
Upaya koordinasi dalam pencegahan korupsi daerah ini menekankan pada pihak
yang berkaitan dalam melakukan upaya pencegahan korupsi daerah. Sasaran kegiatan
monitoring dan evaluasi adalah:
F. METODOLOGI
Kegiatan penilaian atas upaya pencegahan korupsi daerah tahun 2023 ini
dilaksanakan oleh Kedeputian Bidang Koordinasi dan Supervisi bersama Kementerian
Dalam Negeri dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), selanjutnya
disebut dengan Penilai.
Kegiatan ini dilakukan oleh Tim Penilai Kemendagri untuk menilai dokumen
kelengkapan yang disampaikan Pemerintah Daerah melalui Monitoring Center for
Prevention (MCP) pada laman JAGA.ID. Rincian dokumen kelengkapan yang perlu
disampaikan dapat dilihat pada Bab II. Penilaian Upaya Penecegahan Korupsi
Pemerintah Daerah.
9
2. Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan ini dilakukan oleh Tim Koordinasi KPK dan Tim BPKP untuk melakukan
penilaian terhadap efektivitas upaya pencegahan korupsi.
BULAN
NO KEGIATAN PELAKSANA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1
1. Input dokumen Pemda
kelengkapan
2. Koordinasi Upaya KPK
Pencegahan Korupsi
3. Penilaian Upaya Kemendagri
Pencegahan Korupsi
4. Pemantauan Upaya KPK,
Pencegahan Korupsi Kemendagri,
BPKP
5. Penjaminan Kualitas KPK, BPKP
(Quality Assurance)
Nilai akhir atas upaya pencegahan korupsi Pemerintah Daerah sebagai Indeks Upaya
Pencegahan Korupsi Daerah diperoleh pada bulan Januari 2024.
H. DISCLAIMER
10
Indeks Upaya Pencegahan Korupsi Daerah dinilai berdasarkan atas upaya-upaya
yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam membangun sistem pencegahan korupsi
daerah. Pembangunan sistem merupakan salah satu dari 3 strategi pemberantasan
korupsi (TRISULA). Apabila terdapat SULA lain yang merusak sistem yang telah dibangun,
maka KPK dapat memberlakukan FAKTOR PENGURANG apabila:
1. Terjadi tindak pidana korupsi (Penetapan Tersangka) yang dilakukan baik oleh
Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah, Sekretaris Daerah maupun unsur legislatif,
baik Ketua, Wakil Ketua, maupun Anggota DPRD.
2. Sistem pencegahan korupsi Pemerintah Daerah yang dibangun belum efektif
dalam memberantas korupsi daerah.
3. Faktor lain dalam konteks pencegahan korupsi yang relevan digunakan sebagai
unsur pengurang.
Besarnya nilai pengurang akan ditentukan melalui mekanisme yang ditentukan lebih
lanjut oleh Kedeputian Bidang Koordinasi dan Supervisi.
11
II. PENILAIAN UPAYA PENCEGAHAN KORUPSI PEMERINTAH DAERAH
Pedoman ini disusun untuk memberikan pedoman baik bagi Pemerintah Daerah
maupun Penilai.
Pelaporan Pemerintah Daerah ke dalam MCP secara teknis dilakukan oleh Admin
MCP yang ditunjuk oleh Sekretaris Daerah. Masing-masing Kelompok Kerja
menyampaikan evidence kepada Admin MCP untuk diunggah ke dalam MCP dan
selanjutnya dilakukan penilaian oleh KPK, Kemendagri, dan BPKP.
Pedoman teknis penilaian atas upaya pencegahan korupsi daerah dapat dilihat
sebagai berikut:
12
AREA 2: PENGADAAN BARANG DAN JASA
22
TITIK RAWAN KORUPSI/ SUB
NO INDIKATOR DOKUMEN KELENGKAPAN PENILAIAN
PERMASALAHAN INDIKATOR
Reviu/ Audit IT Implementasi e-Purchasing
Laporan pelaksanaan reviu APIP atas
implementasi e-purchasing yang memuat
beberapa evaluasi, antara lain:
1. Mekanisme pemilihan penyedia tanpa
praktik penyuapan/ gratifikasi
2. Negosiasi harga implementasi e-purchasing
3. Evaluasi penyedia
Laporan ini dapat menjadi bagian dari Reviu Tata
Kelola PBJ yang dilakukan oleh APIP.
Laporan ini dapat juga berupa Laporan Hasil
Audit IT atas Implementasi e-purchasing.
2. Pokok pikiran menjadi modus Pencegahan Pengadaan Langsung Melalui Sistem Pengadaan Langsung Melalui Sistem (50)
untuk mendapatkan proyek Korupsi 1. Daftar Pengadaan Langsung dalam RUP; % Pengadaan Langsung melalui e-PL
bagi oknum Anggota DPRD. Pengadaan 2. Daftar Pengadaan Langsung yang telah dibandingkan dengan Data Pengadaan
Praktik penyuapan dilakukan Langsung dilaksanakan berikut sistem yang digunakan Langsung dalam SIRUP. Jika sudah semua
ketika melaksanakan proyek (SPSE atau manual); Pengadaan Langsung memakai e-PL maka
yang berasal dari pokok 3. Daftar SPK hasil Pengadaan Langsung yang diberikan nilai 50, jika kurang maka
pikiran. sudah terealisasi. diberikan nilai proporsional.
Masih banyak kegiatan PBJ 4. Regulasi internal Pemda untuk mendorong Catatan:
melalui pengadaan langsung kewajiban input e-PL sebagai salah satu
yang tidak transparan untuk Diberikan nilai maksimal jika dipastikan
persyaratan pencairan anggaran.
mengakomodir proyek SIRUP sudah 100%.
“pesanan”
Banyak pemecahan paket Konsolidasi Pengadaan
Konsolidasi Pengadaan (50)
pekerjaan sejenis menjadi Daftar pengadaan yang kemudian dilakukan
Pelaksanaan Konsolidasi pengadaan yang
pengadaan langsung yang konsolidasi dilengkapi dengan: nama OPD, nama
semula melalui Pengadaan Langsung pada 5
berpotensi pembagian proyek pengadaan, nilai HPS, jadwal pelaksanaan
OPD tertentu untuk pengadaan yang sejenis.
dan menguntungkan pihak pengadaan konsolidasi, nama pemenang hasil
tertentu. konsolidasi, Nilai Pengadaan Hasil Konsolidasi Utamakan untuk mendorong pelaksanaan
(dibuat dalam tabel). konsolidasi pada Dinas PUPR, Dinas
Perlu didorong upaya untuk
Pendidikan, Dinas Kesehatan, Kecamatan
menurunkan risiko korupsi
(Pemilihan OPD yang dilakukan konsolidasi
pemecahan pengadaan,
23
TITIK RAWAN KORUPSI/ SUB
NO INDIKATOR DOKUMEN KELENGKAPAN PENILAIAN
PERMASALAHAN INDIKATOR
efektivitas dan efisiensi Metode konsolidasi dapat berupa tender berdasarkan data RUP Pemda yang banyak
anggaran. bersama atau penyatuan paket terpusat untuk memilih metode Pengadaan Langsung).
kemudian di tenderkan. Jika masih banyak pengadaan langsung yang
bisa dikonsolidasi namun tidak dilakukan
konsolidasi atau tidak direkomendasikan
melalui e-Purchasing maka bisa diberikan
faktor pengurang.
3. Beberapa kegiatan PBJ, seringkali Pengendalian Reviu dan Pelaksanaan Reviu Perencanaan Pengadaan Reviu Perencanaan Pengadaan (50)
tidak ada perencanaan pengadaan Pengadaan Transparansi Reviu ini dilaksanakan oleh UKPBJ untuk Nilai diberikan atas efektivitas pelaksanaan
yang baik dan dikoordinasikan Rencana mendorong OPD memilih metode PBJ yang tepat reviu melalui koreksi UKPBJ yang bertujuan:
dengan UKPBJ. Hal ini dilakukan Pengadaan dan membantu UKPBJ dalam menyusun timeline o Mencegah mens rea pemecahan
untuk menyembunyikan modus PBJ selama tahun berjalan, mendorong proyek;
korupsi antara lain: pelaksanaan inovasi PBJ, serta kebijakan lain o Mendorong transparansi dan
Pemecahan paket untuk sehubungan dengan pelaksanaan PBJ yang akuntabilitas pengadaan;
menghindari tender karena transparan, akuntabel, dan berintegritas. o Mencegah korupsi pada kegiatan
pelaksana kegiatan PBJ sudah 1. Dokumen RUP masing masing OPD; pengadaan.
ditentukan 2. Dokumen Hasil Reviu Pengadaan minimal Jika reviu perencanaan pengadaan dinilai
Kegiatan PBJ tidak transparan berupa RUP Pemda Hasil Reviu Besama kurang memadai maka diberikan faktor
karena tidak disampaikan lengkap dengan Nama Pengadaan, jadwal pengurang.
melalui SPSE sebelum dan sesudah reviu, metode
Pada akhirnya kegiatan PBJ pengadaan sebelum dan sesudah reviu,
menimbulkan TPK antara lain rencana kebutuhan masing masing paket % Penayangan SIRUP per 31 Maret 2023
penyuapan/ gratifikasi dan pengadaan dll, di TTD oleh Sekda (dilengkapi (50)
kerugian keuangan negara. dokumentasi kegiatan, data Jumlah (Nilai 50 jika 100% RUP tertayang dalam
Pengadaan melalui rekapitulasi jumlah SIRUP sampai selambat lambatnya 31 Maret
Tender, Jumlah Pengadaan Pengadaan 2023), jika belum 100% maka dihitung
Langsung, Jumlah Penunjukan Langsung, (realisasi Nilai RUP tertayang di SIRUP
Jumlah Paket E-Purchasing, Jumlah Paket dibandingkan Total Anggaran PBJ) x 50
Swakelola)
3. Daftar Rencana Pengadaan Konsolidasi
(minimal ada 5 pekerjaan)
Penayangan SIRUP
Penayangan SIRUP 100% per 31 Maret 2023
24
TITIK RAWAN KORUPSI/ SUB
NO INDIKATOR DOKUMEN KELENGKAPAN PENILAIAN
PERMASALAHAN INDIKATOR
4. Proyek Strategis Pemerintah Pencegahan Reviu HPS pada Proyek Strategis Reviu HPS 10 Kegiatan pada Proyek
Daerah rawan dengan kepentingan Korupsi Proyek Reviu dilakukan oleh APIP. Proyek strategis yang Strategis (70)
tertentu sehingga perlu Strategis Daerah diutamakan untuk dilakukan reviu adalah Proyek Penilaian dilakukan atas:
diantisipasi dengan reviu untuk Strategis yang mendukung Visi Misi Kepala - Kedalaman reviu
mencegah terjadinya: Daerah dan Konstruksi. ditetapkan setiap - Efektivitas Reviu HPS dalam pencegahan
Proyek dadakan yang tidak ada tahunnya oleh Kepala Daerah. korupsi
perencanaan sebelumnya 1. Daftar 10 Proyek strategis melalui SK Kada; - Tindak lanjut atas reviu yang dilakukan
Proyek tidak sesuai dengan 2. HPS dari 10 Proyek strategis; Masing-masing laporan yang memenuhi
kebutuhan masyarakat 3. Kertas Kerja Kaji Ulang untuk 10 proyek unsur penilaian diberikan nilai 7.
Mark up harga strategis (HPS dilengkapi dengan sumber
Tim Penilai akan melakukan pendalaman atas
Pemenang sudah ditentukan data pendukung kaji ulang dan analisanya.
Reviu HPS yang dilakukan. Jika reviu tidak
Proses tender yang mendekati 4. Hasil Kaji Ulang yang dittd Ketua Pokja untuk
memadai (tidak memenuhi ketiga point di
akhir tahun sehingga potensi diserahkan kepada PPK untuk 10 Proyek
atas) maka diberikan nilai pengurang.
gagal tender tinggi Strategis
Penyuapan/ gratifikasi dan/ (Jika reviu HPS menjadi bagian probity audit
Catatan: Pokja bersama APIP melakukan reviu
atau kerugian keuangan maka evidence diperbolehkan sama).
HPS dan jika tidak memiliki kemampuan teknis
negara maka untuk kaji ulang dapat dibantu oleh Tenaga
Ahli yang telah dilengkapi dengan perjanjian Lelang Dini pada PBJ Strategis (30)
Kegiatan pengadaan terutama di kerahasiaan. 5 Lelang Dini pada kegiatan PBJ strategis,
sektor konstruksi seringkali masing-masing nilainya 5.
terlambat karena perencanaan Lelang Dini pada PBJ Strategis Diberikan nilai jika Lelang Dini sudah
yang terlambat. Pada akhirnya dilakukan Reviu HPS.
1. Daftar kegiatan Lelang Dini yang merupakan
spesifikasi tidak sesuai dengan
proyek strategis Pemda. Lelang Dini dilakukan di tahun 2023, reviu
yang diharapkan. Hal ini
2. Daftar pelaksanaan Lelang Dini, pagu, HPS, HPS juga sudah dilakukan di tahun 2023.
berpotensi kerugian keuangan
dan daftar pemenang.
negara. Pada beberapa kasus, hal
ini menjadi modus korupsi yang
mengakibatkan praktik Lelang Dini dilakukan sebelum APBD 2024
penyuapan. berjalan, sehingga dilaksanakan di tahun 2023.
Reviu HPS juga sudah dilakukan di tahun 2023.
25
TITIK RAWAN KORUPSI/ SUB
NO INDIKATOR DOKUMEN KELENGKAPAN PENILAIAN
PERMASALAHAN INDIKATOR
5. Tindak lanjut atas hasil reviu perlu Tindak Lanjut 1. Daftar jumlah dan Isi Rekomendasi hasil % Tindak lanjut Hasil Reviu yang
segera ditindaklanjuti sebagai Reviu Tata Kelola Reviu tahun 2022. ditindaklanjuti atas reviu Tata Kelola PBJ.
upaya perbaikan dan PBJ 2. Daftar reviu yang telah ditindaklanjuti.
meningkatkan profesionalisme 3. Dokumen Bukti Tindak Lanjut reviu tata
Jika Reviu Tata Kelola PBJ yang disampaikan
dalam melaksanakan PBJ guna kelola PBJ telah dilaksanakan.
bukan per tahun 2022 atau 2023 maka tidak
mencegah terjadinya potensi- 4. Penghitungan % Tindak lanjut Hasil Reviu
dilakukan penilaian.
potensi penyimpangan yang ditindaklanjuti atas reviu Tata Kelola
PBJ
Reviu Tata Kelola PBJ dilakukan setiap 2 tahun
sekali (Tahun 2022 atau 2023).
6. Masih adanya persekongkolan Survey Kepuasan Survey ini dilakukan oleh UKPBJ (bekerjasama 1. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat atas
penetapan pemenang dalam Masyarakat dengan OPD terkait lainnya) untuk mendapatkan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa
pelaksanaan kegiatan PBJ respon atas kegiatan PBJ mencakup pada point: dibandingkan dengan total nilai
PBJ tidak memberikan - Kepuasan pemberian layanan PBJ keseluruhan (tahun 2023) (70)
manfaat/ barang tidak dapat - Transparansi dan akuntabilitas kegiatan PBJ Perhatikan penentuan populasi
digunakan - Integritas SDM yang melaksanakan PBJ (mencakup pelaksanaan PBJ oleh UKPBJ
(UKPBJ, Panitia PBJ dari OPD) dan Perangkat Daerah)
- Kemanfaatan barang/ jasa Responden terdiri dari vendor dan
- Kualitas barang/ jasa penerima manfaat (masyarakat).
Penilaian proporsional jika belum
memenuhi ketentuan di atas.
Survey dilaksanakan di tahun 2023 untuk 2. Tindak Lanjut Pemda dalam melakukan
kegiatan pengadaan barang dan jasa yang Perbaikan atas Hasil Survei Kepuasan
dilaksanakan pada tahun 2022. Masyarakat Layanan Pengadaan Barang
dan Jasa di Tahun 2022 (30)
Dokumen Kelengkapan: Jika belum ada Survei Kepuasan
Masyarakat Layanan Pengadaan Barang
1. Hasil Survey Kepuasan Masyarakat atas
dan Jasa di Tahun 2022 mencakup point a
Layanan Pengadaan Barang dan Jasa
– e maka tidak diberikan nilai.
2. Indeks Kepuasan Masyarakat atas Layanan
Pengadaan Barang dan Jasa
Survey dilakukan oleh UKPBJ (bekerjasama
dengan OPD terkait lainnya) yang bertujuan
untuk:
26
TITIK RAWAN KORUPSI/ SUB
NO INDIKATOR DOKUMEN KELENGKAPAN PENILAIAN
PERMASALAHAN INDIKATOR
a. Meminimalkan potensi penyuapan/
Gratifikasi atas layanan pengadaan
barang dan jasa.
b. Memastikan kemanfaatan atas barang
dan jasa
Survey dilakukan dengan responden: (1).
Vendor; (2). Peneriman manfaat/
masyarakat yang menerima manfaat atas
kegiatan PBJ yang dilakukan.
Point-point Survey dan respondennya
adalah:
c. Layanan - vendor
d. Transparansi - vendor
e. Integritas UKPBJ/ Panitia PBJ dari OPD -
vendor
f. Kemanfaatan barang/ jasa – penerima
manfaat/ masyarakat
g. Kualitas barang/ jasa – penerima
manfaat/ masyarakat
27
TITIK RAWAN KORUPSI/ SUB
NO INDIKATOR DOKUMEN KELENGKAPAN PENILAIAN
PERMASALAHAN INDIKATOR
7. Pada beberapa kasus korupsi Vendor 1. Database Penyedia dilengkapi dengan nama Database Penyedia (50)
ternyata penyedia merupakan Manajemen penyedia, alamat, nama direksi, nama Jika database penyedia lengkap sesuai data
perusahaan yang tidak mampu System pengadaan yang dilaksanakan, periode pengadaan yang telah serah terima 100%
melaksanakan pekerjaan, waktu pelaksanaan, Hasil Penilaian PPK maka diberikan nilai 50, jika belum 100%
bahkan sudah pernah diblack (Sesuai PerLKPP 4/2021 tentang Pembinaan maka dihitung proporsional.
list. Pelaku Usaha Penyedia Barang/Jasa
PPK seringkali tidak pernah Pemerintah), catatan hasil temuan BPK atas
melakukan penilaian atas penyedia, nama pokja pelaksana permasing Penilaian Kinerja Penyedia (50)
penyedia yang melaksanakan masing pengadaan (dibuat dalam Tabel) Jika penilaian Kinerja penyedia seluruhnya
pekerjaan. Hal ini yang 2. Contoh Lembar Penilaian Kinerja Penyedia dilakukan atas seluruh penyedia pemenang
kemudian mengakibatkan sebanyak 10% dari total pengadaan pengadaan yang telah serah terima pekerjaan
tidak diketahui penyedia mana tender/seleksi yang telah dilakukan dalam 1 100% maka diberikan nilai 50. Jika ada yang
yang bermasalah atau yang tahun belum diberikan penilaian maka diberikan
berkinerja baik sehingga nilai secara proporsional. Penilaian dilakukan
memudahkan Tim Pemilihan per triwulan pada tahun berjalan dan
Penyedia dalam memilih diakumulasi per triwulan selanjutnya.
vendor.
8. Pada beberapa daerah masih Penguatan Penguatan SDM UKPBJ memiliki 4 fungsi, yaitu: Pokja UKPBJ permanen sesuai ABK (50)
terdapat beberapa permasalahan Profesionalisme UKPBJ - Pengelola PBJ; Jika kurang dari ABK dihitung secara
terkait SDM UKPBJ antara lain: UKPBJ - Pengelola LPSE; proporsional dengan rumus = (jumlah
Pokja UKPBJ masih merangkap - Pembinaan SDM dan Kelembagaan; fungsional pengadaan permanen di
dengan OPD lain. - Pendampingan dan konsultasi/bimtek PBJ UKPBJ/jumlah kebutuhan sesuai ABK) x 50.
Jumlah SDM UKPBJ masih - Fungsi lainnya yang ditugaskan oleh Kepala
kurang karena belum sesuai daerah
Pelaksanaan Seluruh Fungsi (25)
dengan ABK Dokumen yang harus disampaikan:
LPSE masih ditempatkan di Masing masing fungsi memiliki nilai 5.
1. Dokumen SK Kada pengangkatan Personil di
Dinas Kominfo sehingga UKPBJ;
bandwith kurang karena 2. Struktur Organisasi UKPBJ Pemenuhan ABK (25)
berbagi dengan OPD lain 3. Data jumlah Fungsional Pengadaan yang ada Jika personil UKPBJ kurang dari ABK maka
Belum ada personil khusus di Pemda disertai SK (baik SK Fungsional dihitung secara porposional dengan rumus =
yang menangani fungsi lain di Pengadaan yang ada di UKPBJ maupun OPD (jumlah personil di UKPBJ/Jumlah sesuai ABK
luar fungsi pengelola PBJ di lainya) atau mengacu pada data yang ada di untuk UKPBJ) x 25.
UKPBJ https://ppsdm.lkpp.go.id/jumlah-dan-
persebaran-jabfung-ppbj/pemda
28
TITIK RAWAN KORUPSI/ SUB
NO INDIKATOR DOKUMEN KELENGKAPAN PENILAIAN
PERMASALAHAN INDIKATOR
4. Data ABK masing-masing Fungsi UKPBJ dan
data Riil yang ada di masing-masing Fungsi
UKPBJ;
5. Daftar Penempatan Personel di masing
masing fungsi UKPBJ berdasarkan Surat
Keputusan Kepala UKPBJ.
9. Integritas SDM UKPBJ rendah salah TPP Khusus PBJ 1. Kertas Kerja Dasar Perhitungan TPP - Konsep TPP kepada Pelaksana Fungsi
satunya disebabkan oleh Pengadaan yang memperhitungkan faktor pada UKPBJ (30)
rendahnya penghasilan ASN SDM resiko pengadaan; (dikaitkan dengan Beban - TPP diimplementasikan (70)
UKPBJ. Oleh karena itu perlu Kerja yang ada di UKPBJ)
didorong dengan pemberian TPP 2. SK Kepala Daerah tentang Penetapan TPP
Khusus kepada SDM UKPBJ. UKPBJ (khusus) berikut besarannya
3. Daftar Penerima TPP UKPBJ;
4. Bukti Pembayaran TPP kepada pegawai
UKPBJ (SP2D)
29
III. PENUTUP
Penyusun
65
LAMPIRAN
Pada hari ……. tanggal ……… bulan …… tahun 2023, kami yang bertandatangan di
bawah ini menyatakan secara bersama-sama dengan penuh kesadaran dan komitmen
tinggi dengan menjunjung nilai integritas:
66
Lampiran 2. Referensi Pakta Integritas Pemanfaatan BMD
Pada hari ……. tanggal ……… bulan …… tahun ……., saya yang bertanda tangan di
bawah ini:
Nama : __________________________________________
Jabatan : __________________________________________
Alamat : __________________________________________
Dengan penuh kesadaran dan komitmen tinggi dengan menjunjung nilai integritas
menyatakan:
1. Saya akan menjaga aset yang saya manfaatkan ketika saya menjabat sebagai ___________
dengan penuh tanggungjawab, termasuk bertanggungjawab apabila terjadi kerusakan
atau kekurangan.
2. Setelah menjalankan tugas sebagai _______________, saya akan menyerahkan kembali
semua aset milik/ tercatat sebagai Barang Milik Daerah yang bergerak maupun tidak
bergerak serta semua yang digunakan dalam rangka membantu tugas jabatan.
3. Pakta Integritas ini berlaku sebagai Surat Kuasa kepada Kepala Badan Pengelolaan
Aset Daerah untuk menarik kembali secara langsung Barang Milik Daerah bergerak
dan tidak bergerak seketika saat saya tidak menjabat.
4. Apabila saya melanggar pernyataan dalam Pakta Integritas ini, saya bersedia
bertanggungjawab mutlak dan siap dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Demikian Pakta Integritas dan Surat Kuasa ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
____________________________________
67