PENGANGGARAN RESPONSIF
GENDER
Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER
01 (PPRG)
06. SE Bersama Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas No S-122/MK.2/2020 dan B-517/M.PPN/D.8/PP.04.03/05/2020
• Pedoman Redesain Perencanaan dan Penganggaran
PMK JUKSUNLAH RKA-K/L: PP 17 tahun 20017 KMK 807/MK.01/2018 SE Bersama Menteri Keuangan
PMK 119/PMK.02/2009 PMK 94/PMK.02/2017 PMK 142/PMK.02/2018 dan Menteri PPN/Kepala Bappenas
PMK 104/PMK.02/2010 Permen PPN/Bappenas 9 /2017 PMK 208/PMK.02/2019
PMK 93/PMK.02/2011 No S-122/MK.2/2020 dan B-
PMK 94/PMK.02/2017 517/M.PPN/D.8/PP.04.03/05/2020
PMK 112/PMK.02/2012
PMK 94/PMK.02/2013 Perdirjen Anggaran 5/AG/2020
PMK 136/PMK.02/2014 Per Men PPN/Bappenas 1/2021
PMK 119/PMK.02/2015
PMK 163/PMK.02/2016
SE BERSAMA 4 MENTERI STRANAS
PERCEPATAN PUG MELALUI PPRG
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF
GENDER (PPRG)
DEFINISI PPRG SYARAT IMPLEMENTASI
R G
URGENSI PPRG HASIL PPRG
1 2
Meningkatkan kesadaran dan Peningkatan efisiensi,
pemahaman para pembuat efektivitas,transparansi dan
keputusan tentang pentingnya
akuntablilitas anggaran dalam
akomodasi isu gender sesuai
dengan tugas dan fungsi K/L
mewujudkan kesetaraan
Anggaran yang merespon kebutuhan, 1. ARG bukanlah program dan anggaran 1. ARG bukan pendekatan yang
permasalahan, aspirasi dan yang terpisah untuk laki-laki dan berfokus pada klasifikasi anggaran.
pengalaman laki-laki dan perempuan perempuan 2. ARG lebih menekankan pada
dalam rangka mewujudkan keadilan 2. ARG bukanlah dasar atau alasan untuk masalah kesetaraan dalam
dan kesetaraan gender meminta tambahan alokasi anggaran penganggaran. Kesetaraan proses
3. ARG sebagai pola anggaran yang akan maupun dampak alokasi anggaran
menjembatani kesenjangan status, dalam program/kegiatan bertujuan
TAHAPAN PENYUSUNAN ARG partisipasi dan tanggung jawab antara menurunkan kesenjangan gender.
laki-laki dan perempuan 3. ARG bekerja dengan cara
4. ARG bukan berarti ada jumlah program menelaah dampak dari belanja
1. Analisis Gender
dan alokasi dana 50% untuk laki-laki suatu kegiatan terhadap
(pada proses perencanaan anggaran)
dan 50% untuk perempuan dalam perempuan dan laki-laki, dan
2. Penyusunan Kerangka Acuan Kerja
setiap kegiatan kemudian menganalisa apakah
(pada proses perencanaan dan
alokasi anggaran tersebut telah
penganggaran)
menjawab kebutuhan perempuan
3. Penyusunan Gender Budget
serta lelaki secara memadai.
Statement
(pada proses perencanaan da
penganggaran)
KATEGORI ARG
1) ANGGARAN KHUSUS TARGET GENDER
CONTOH ARG KHUSUS TARGET GENDER
“Anggaran untuk pemenuhan
kebutuhan yang ditujukan
1. Penyediaan ruang laktasi
secara spesifik sesuai jenis
2. Penyediaan toilet terpisah laki dan perempuan
kelamin baik laki-laki dan 3. Penyediaan ruang layanan prioritas ibu hamil
perempuan berdasarkan hasil 4. Kebijakan maternity leave dan paternity leave (cuti
analisis gender. melahirkan dan mendampingi kelahiran tanpa potongan
Termasuk juga pemenuhan tunjangan kinerja)
kebutuhan bagi kelompok 5. Penyediaan daycare dan ruang main anak
rentan (lansia, anak-anak, 6. Program Woman Leadership Coaching
perempuan hami dan
menyusui serta penyandang
disabilitas).”
KATEGORI ARG CONTOH ARG KHUSUS TARGET
GENDER
2) KESETARAAN GENDER 1. Kegiatan pendidikan dan pelatihan pegawai
2. Kebijakan Pembiayaan Ultra Mikro
3. Kebijakan Bantuan Langsung Tunai Desa
4. Kebijakan Pajak Ditanggung Pemerintah bagi UMKM
5. Kebijakan penerimaan mahasiswa STAN melalui program
afirmasi dari Prov Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku
Utara, dan Nusa Tenggara Timur
6. Kebijakan rekrutmen CPNS di lingkungan Kemenkeu
dengan formasi khusus yang dapat dilamar oleh
penyandang disabilitas dan putra putri Papua.
UNIT ESELON I
ANALIASIS
GENDER-GAP
PUG DALAM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN-2
1 PERENCANAAN RESPONSIF GENDER 2 PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER 3 MONITORING DAN EVALUASI PPRG
a. Penyusunan rencana kebijakan yang a. Penandaan anggaran (budget tagging) ARG a. Pengujian atas kualitas dan
responsif gender didahuli dengan pada Aplikasi KRISNA RENJA K/L akan terbawa relevansi ARG dalam GBS
analisis gender dengan instrument dalam Aplikasi SAKTI- Modul Penganggaran. sebagai dokumen pedukung RKA-
Gender Analysis Pathway (GAP) b. Lembar pernyataan ARG (Gender Budget K/L sebagai salah satu fokus reviu
pada Rincian Output pada Renja K/L Statement/GBS) sebagai bagian Kerangka Acuan APIP K/L
oleh Unit Eselon I. Kerja (KAK) juga dilampirkan kembali sebagai b. Pengawasan PPRG yang
b. Dituangkan dalam Lembar Pernyataan dokumen pendukung penyusunan RKA-K/L dan diparalelkan bersama
ARG atau Gender Budget Statemen diupload dalam Aplikasi SAKTI Modul pengawasan rutin APIP K/L
(GBS) sebagai bagian dari Kerangka Penganggaran, beserta Form Penandaan
Acuan Kerja (KAK), keduanya sebagai Anggaran
dokumen pendukung Renja K/L c. Proses penandaan anggaran ARG di Kantor
diupload dalam Aplikasi KRISNA Pusat/ Unit Eselon I akan terbawa dalam
RENJA K/L penyusunan RKA-K/L di Satker atas RO yang
c. Penandaan anggaran (budget sama. Satker mengupload GBS sebagai bagian
tagging) ARG pada Aplikasi KRISNA dari KAK dalam rangka penyusunan RKA-K/L
RENJA K/L pada Rincian Output (RO) Satker beserta Form Penandaan Anggaran
ALUR INTEGRASI GENDER DALAM PPRG
PERENCANA
DATA MONEV
AN
TERPILAH PPRG
RESPONSIF
GENDER
ANALISIS PENGANGGA
GENDER RAN
RESPONSIF
GENDER
01 02 03 04 05
TAHAP IDENTIFIKASI POTENSI DAN KEBUTUHAN TAHAP PERENCANAAN TAHAP PENGANGGARAN TAHAP MONEV
1 KEBIJAKAN/PROGRAM/KEGIATAN YANG 6
AKAN DIANALISIS REFORMULASI TUJUAN
2 7
DATA PEMBUKA WAWASAN RENCANA AKSI
3 4 5
FAKTOR SEBAB
8 9
SEBAB
KESENJAGAN KESENJANGAN KESENJANGAN INDIKATOR
GENDER INTERNAL DATA DASAR KINERJA
EKSTERNAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Isu Gender Kebijakan dan Rencana ke Depan Pengukuran Hasil
Pilih Program/
Kegiatan/
Data Pembuka
Rincian Output Sebab
Wawasan Sebab Kesenjangan
yang akan Faktor Kesenjangan Kesenjangan Reformulasi Tujuan Rencana Aksi Data Dasar Indikator Kinerja
dianalisis Eksternal
Internal
Identifikasi dan Sajikan data Temu kenali isu Temu kenali isu Temu kenali Reformulasikan tujuan Tetapkan rencana Tetapkan Tetapkan
tuliskan tujuan pembuka gender di proses gender di internal penyebab faktor kebijakan bila tujuan aksi/kegiatan yang baseline yang indikator kinerja
dari kebijakan/ wawasan, perencanaan dengan lembaga dan/atau kesenjangan gender yang ada saat ini belum merujuk pada diambil dari data (baik capaian
program yang terpilah memperhatikan budaya organisasi yang datang dari responsif gender. tujuan yang pembuka output maupun
kegiatan menurut jenis faktor kesenjangan; yang dapat lingkungan responsif gender wawasan pada outcome) yang
kelamin: akses, partisipasi, menyebabkan eksternal lembaga Tujuan ini harus untuk mengatasi langkah 2 yang mengatasi
kuantitatif/kuali kontrol, dan manfaat. terjadinya isu pada proses menjawab sebab kesenjangan dan relevan dengan kesenjangan
tatif. gender. pelaksanaan kesenjangan yang penyebabnya yang tujuan dan gender di
(Hanya cantumkan program. diidentifikasi di langkah ada di langkah 3, dapat diukur. langkah 3, 4,
faktor kesenjangan 3, 4, dan 5. 4, dan 5. dan 5.
yang relevan).
CONTOH PENGISIAN GAP – KEBIJAKAN TUSI – PEMBIAYAAN ULTRA MIKRO (UMi)
Analisa Situasi Uraian ringkas yang menggambarkan persoalan yang akan ditangani/ dilaksanakan, meliputi: data pembuka wawasan, faktor
kesenjangan, dan penyebab permasalahan kesenjangan gender (laki-laki vs perempuan, manula/anak-anak vs usia dewasa,
normal vs difabel).
Jika data pembuka wawasan berupa data terpilah kuantatif untuk kelompok sasaran tidak tersedia, dapat menggunakan data
kualitatif.
Rincian Output yang akan dihasilkan mempunyai pengaruh kepada kelompok sasaran tertentu
Isu gender pada komponen :
isu/kesenjangan gender yang ada pada komponen inputnya.
Rencana Aksi Rencana Jelaskan rencana aksi yang akan dilakukan untuk
aksi 1 menghilangkan/ mengurangi ketidakadilan/ ketidaksetaraan
(dipilih rencana aksi yang secara langsung mengubah kondisi
kearah kesetaraan gender) gender
Alokasi Anggaran Rincian Jumlah anggaran (Rp) yang dialokasikan untuk mencapai Rincian Output
Output
Dampak/hasil Rincian Output Dampak/hasil secara luas dari Rincian Output yang dihasilkan dan dikaitkan dengan isu gender serta perbaikan ke arah
kesetaraan gender.
CONTOH PENGISIAN GBS – PEMBIAYAAN ULTRA MIKRO
GENDER BUDGET STATEMENT
PERNYATAAN ANGGARAN GENDER
TAHUN ANGGARAN 2021
Kementerian/Lembaga : Kementerian Keuangan
Unit Organisasi : Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Unit Eselon II/Satker : BLU Pusat Investasi Pemerintah
Rincian Output Pendanaan untuk Usaha Mikro yang Terfasilitasi Pembiayaan Ultra Mikro
Indikator Rincian Output Pendanaan untuk Usaha Mikro yang Terfasilitasi Pembiayaan UMi (PN)
Analisis Situasi BLU Pusat Investasi Pemerintah (BLU PIP) merupakan unit organisasi non eselon di bidang pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kundangan. PIP mempunyai tugas melaksanakan koordinasi di bidang pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan
ketentuan peraturan epada Menteri Keuangan melalui Direktur Jenderal Perbendaharaan yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- perundang-undangan
Data UMKM dari Kementerian Koperasi dan UKM adalah sejumlah ± 64 juta. Data pelaku Usaha Mikro sebanyak 44 juta (69,03% dari UMKM). Selama tahun 2020 terdapat 1.765.974 pelaku
usaha mikro yang telah terfasilitasi pembiayaan UMi, dengan nilai penyaluran sebesar Rp6.013.336.909.619. Sehingga secara akumulatif, sejak pembiayaan ini digulirkan pada pertengahan
2017, telah menjangkau sebanyak 3.440.045 pelaku usaha mikro yang terfasilitasi pembiayaan UMi dengan nilai penyaluran sebesar Rp11.050.789.136.287,-, sehingga masih banyak pelaku
usaha ultra mikro yang perlu diberikan fasilitas pembiayaan UMi. Secara komposisi per jenis kelamin, dari jumlah total penerima pembiayaan UMi sebagaimana disebutkan sebelumnya, terdapat
sebanyak 3.221.717 atau 93,65% penerimanya dari kalangan perempuan. Hanya sebesar 6,35% atau sebanyak 218.328 penerima pembiayaan UMi adalah laki-laki.
Usaha ultra mikro kesulitan untuk mengakses pembiayaan usaha khususnya untuk plavon di bawah Rp10 juta karena tidak mampu menyediakan agunan dan tidak mampu memenuhi syarat-
syarat yang diminta perbankan / penyalur kredit KUR. Kebijakan yang telah ada terkait UMKM belum menyentuh seluruh lapisan pelaku UMKM, terutama pelaku usaha mikro yang kebanyakan
dari kalangan pedagang eceran dan dari kalangan perempuan. Kebijakan yang telah ada terkait UMKM belum menyentuh seluruh lapisan pelaku UMKM, terutama pelaku usaha mikro yang
kebanyakan dari kalangan pedagang eceran dan dari kalangan perempuan. Pelaku UMKM usaha skala mikro tidak memperoleh informasi terkait kredit program pemerintah. Adanya
keengganan lembaga penyalur untuk menyalurkan kredit kepada masyarakat miskin karena risiko kredit tinggi.
Dengan UMi, Mempermudah akses pembiayaan bagi pelaku UMKM yang selama ini tidak terfasilitasi pembiayaan perbankan
CONTOH PENGISIAN GBS – PEMBIAYAAN ULTRA MIKRO
Rencana Aksi Rencana Pelaksanaan Sosialisasi Sosialisasi penilaian, kelayakan, manajemen risiko dan analisis hukum dana bergulir usaha mikro
Aksi 1 tentang Pembiayaan Ultra
Mikro
Rencana Pelaksanaan Penyaluran Pembiayaan mudah, cepat bagi pelaku usaha mikro sehingga menambah jumlah usahawan baru yang terfasilitasi kredit
Aksi 2 Pembiayaan Ultra Mikro program dan meningkatkan ilia keekonomian debitur.
Dampak/hasil Rincian Output Pembiayaan UMi bertujuan untuk menyediakan fasilitas pembiayaan yang mudah dan cepat bagi Usaha Ultra Mikro serta menambah jumlah wirausaha yang difasilitasi oleh
Pemerintah. Target tahun 2022 sebanyak 1,9 juta pelaku usaha ultra mikro atau secara akumulatif mencapai 7,1 juta pelaku usaha
Penanggung Jawab Kegiatan
Sochif Winarno
CONTOH PENGISIAN GBS - KEGIATAN PELEMBAGAAN PUG KEMENKEU
GENDER BUDGET STATEMENT
PERNYATAAN ANGGARAN GENDER
TAHUN ANGGARAN 2022
Analisis Situasi Berdasarkan KMK No 807/KMK.01/2018 tentang Pedoman Implementasi Pengarusutamaan Gender (PUG) di Lingkungan Kementerian Keuangan, PUG merupakan strategi untuk mencapai keadilan dan
kesetaraan gender melalui kebijakan, program, dan kegiatan yang memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan serta permasalahan laki-laki dan perempuan dalam proses perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, serta pemantauan dan evaluasi dari seluruh aspek kehidupan dan pembangunan.
Dalam rangka memastikan seluruh jajaran Kementerian Keuangan memahami konsep, prinsip, dan strategi PUG dalam penyelenggaraan pembangunan yang menjadi tugas, fungsi, dan kewenangan
Kementerian Keuangan dan memastikan adanya keberlanjutan, pelestarian, dan pengembangan kualitas penyelenggara PUG di Kementerian Keuangan, Biro Perencanaan dan Keuangan sebagai penanggung
jawab pelaksanaan PUG di lingkungan Kementerian Keuangan merumuskan program dan rencana kegiatan PUG di lingkungan Kementerian Keuangan, melaksanakan, dan memantau serta mengevaluasi
seluruh kegiatan implementasi PUG di setiap Unit eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan serta melaporkan kepada Sekretaris Jenderal.
Berdasarkan PMK No.77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategi Kementerian Keuangan tahun 2020-2024 bahwa telah ditentukan arah kebijakan dan strategi PUG Kementerian Keuangan yaitu:
1) Penguatan pemahaman dan komitmen stakeholder baik internal maupun eksternal
2) Peningkatan kebijakan Kementerian Keuangan yang responsif gender
3) Peningkatan kualitas layanan responsif gender untuk meningkatkan kualitas, efektivitas, dan efisiensi layanan dalam memenuhi ekspektasi stakeholder
Berdasarkan Data Terpilah Pegawai Kementerian Keuangan yang diperoleh dari Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Keuangan per Maret 2021, saat ini Kementerian Keuangan memiliki 81.478
pegawai yang terdiri dari 55.669 pegawai laki-laki atau sebesar 68 %, dan 25.809 pegawai perempuan atau sebesar 32 %.
Data Terpilah Pegawai yang Telah Mengikuti KIE PUG berupa sosialisasi PUG di daerah selama tahun 2010-2019 sebanyak 2.215 pegawai terdiri dari 1.135 pegawai laki-laki dan 1.080 pegawai perempuan.
Yang telah mengikuti e-learning PPRG tahun 2020 sebanyak 1.973 pegawai terdiri dari 1.467 pegawai laki-laki dan 506 pegawai perempuan
Unit Kerja Kementerian Keuangan yang telah mendapatkan evaluasi dan penilaian dalam lomba implementasi PUG sampai dengan tahun 2015-2019 adalah sebanyak 25 satuan kerja instansi vertikal pada
lingkup Ditjen Pajak, Ditjen Bea dan Cukai, Ditjen Perbendaharaan, Ditjen Kekayaan Negara, dan BPPK.
CONTOH PENGISIAN GBS - KEGIATAN PELEMBAGAAN PUG KEMENKEU
Akses dan partisipasi kepesertaan pegawai terhadap upaya peningkatan wawasan terkait PUG dan PPRG masih rendah akibat terbatasnya kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE).
Berdasarkan data jumlah pegawai Kementerian Keuangan adalah 81.478 pegawai. Sedangkan pegawai yang telah mengikuti e-Learning PPRG pada tahun sebelumnya adalah sebanyak 1.973
pegawai.
Adanya kesenjangan pemahaman dan kepekaan terhadap isu gender yang berakibat pada proses perencanaan dan pelaksanaan PUG dapat ditiadakan, sehingga dari level pimpinan hingga ke
level staf memahami PUG dan PPRG serta implementasinya.
Sampai dengan saat ini Kementerian Keuangan telah mendapatkan penghargaan APE tingkat Mentor untuk ketiga kalinya. Kementerian Keuangan menjadi Rjukan implementasi PUG dan
PPRG bagi K/L lain. Namun demikian, masih banyak SDM di lingkungan Kementerian Keuangan yang belum memahami PUG dan PPRG.
Dalam rangka implementasi 7 prasyarat PUG pada Kementerian Keuangan secara berkesinambungan dan memastikan bahwa seluruh jajarannya memahami konsep gender, prinsip PUG dan
PPRG serta implementasinya.
Peningkatan kapasitas SDM kementerian keungan dilakukan melalui Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) PUG sebagaimana amanat Renstra Kemenkeu tahun 2020-2024 tentang arah dan
strategi PUG Kemenkeu
Rencana Aksi Rencana Aksi 1. E-Learning PPRG Pembelajaran jarak jauh materi PUG dan PPRG dengan bekerjasama dengan Pusdiklat AP, sebagai lanjutan e learning PPRG Tahun 2020
Kemenkeu
Rencana Aksi 2. Lomba Evaluasi PUG lingkup Kemenkeu yang dikemas dalam bentuk lomba, sebagai inovasi mempercepat implementasi PUG Kemenkeu
Implementasi PUG
Kemenkeu
Alokasi Rincian Output Rp 106.000.000,00
Dampak/hasil Rincian Output Meningkatkan kualitas pemahaman bagi 1700 pegawai Kementerian Keuangan agar menghasilkan kebijakan dan layanan yang responsif gender di Kementerian Keuangan serta meningkatkan
kualitas kebjakan dan layanan yangresponsif gender bagi satker peserta lomba.
Chalimah Pujihastuti
Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan
PENANDAAN
ANGGARAN
TEMATIK ARG PADA
APLIKASI RENJA K/L
PENANDAAN ANGGARAN TEMATIK ARG
PADA APLIKASI KRISNA RENJA K/L
URGENSI KATEGORI PEDOMAN
KOMITMEN Di dalam Aplikasi KRISNA terdapat pilihan Penandaan anggaran (budget tagging) merupakan
• Menunjukkan komitmen mengurangi kategori untuk melakukan penandaan yaitu merupakan kewajiban bagi K/L dalam
kesenjangan gender di bidang Prioritas Nasional, Nawacita, Janji Presiden pengelompokan keluaran (ouput) anggaran sesuai
pembanguan dan Tematik (dukungan) APBN. dengan kategori yang telah ditentukan.
MEKANISME TRACKING Penandaan Tematik APBN dalam Sistem Ketentuan mengenai penandaan anggaran
Informasi KRISNA adalah: tematik ARG diatur dalam Buku Pedoman
• Ketersediaan sistem untuk melacak Penandaan ARG oleh Kementerian/Lembaga
alokasi anggaran untuk pencapaian 1. Adaptasi Perubahan Iklim
yang dikeluarkan oleh BAPPENAS
SDG’s 2. Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular
• Memantau besaran investasi untuk 3. Kesehatan
menurunkan kesenjangan gender dan 4. Pendidikan
perkembangan dari waktu ke waktu 5. Anggaran Responsif Gender
PROSES 6. Infrastruktur
• Menuju anggaran yg sepenuhnya 7. Mitigasi Perubahan Iklim
responsif gender sehingga tidak perlu 8. Upaya Konvergensi Penanganan Stunting
tagging lagi
SEB RSPP DAN PERDIRJEN ANGGARAN
SEBELUM RSPP
PERUBAHAN NO.5/AG/2020
KOMPONEN KOMPONEN
SUB KOMPONEN SUB KOMPONEN
AKUN AKUN
BELANJA BELANJA
PENANDAAN ANGGARAN TEMATIK ARG
PADA APLIKASI KRISNA RENJA K/L
ANGGARAN RESPONSIF GENDER (ARG) MENJADI PENANDAAN ANGGARAN TEMATIK PADA RINCIAN OUPUT
TAGGING
ARG
PENANDAAN ANGGARAN TEMATIK ARG
PADA APLIKASI KRISNA RENJA K/L
PROSES PENANDAAN ARG
Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan