Anda di halaman 1dari 41

PEDOMAN PENGAWASAN

PELAKSANAAN
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
YANG RESPONSIF GENDER (PPRG)
UNTUK PEMERINTAH DAERAH
(PERATURAN MENTERI PP DAN PA NOMOR 4 TAHUN 2014)

Farida Hayati
LATAR PELAKANG
 Instruski Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender
(PUG) dalam pembangunan, telah mengamanatkan kepada seluruh Menteri/Kepala
Lembaga Non-Kemneterian, Gubernur dan Bupati/Walikota seluruh Indonesia
untuk melaksanakan PUG dalam pembangunan.
 PUG menjadi salah satu isu lintas bidang dalam Peraturan Presiden (Perpres)
Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) Tahun 2010-2014.
 Kementerian dalam Negeri telah mengeluarkan PERMENDAGRI No. 67 Tahun
2011 tentang Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah.
 Pemerintah menyepakati percepatan pelaksanaan PUG yang ditetapkan dengan
Strategi Nasional (STRANAS) Tentang Percepatan pelaksnaan PUG melalui
Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) melalui Surat Edaran
BAPPENAS, Kemenkeu, Kemendagri, dan KPP-PA. Saat ini sedang dikembengkan
menjadi Perpres.
 Untuk menilai komitmen dan implementasi PUG khususnya pelaksanaan PPRG
diperlukan satu Panduan pengawasan pelaksanaan PPRG sebagai Instrumen PPRG
di Daerah.
MAKSUD DAN TUJUAN
 Memberikan acuan Menguatkan pelaksanaan Perencanaan dan
bagi pengawas, Penganggaran yang Responsif Gender di Daerah
pelaksana, dan melalui sistem pengawasan dengan tujuan:
pihak-pihak yang  Memastikan mutu (Quality Assurance) atas
terkait dengan penyelenggaraan PUG dan PPRG;
pengawasan untuk  Mendorong komitmen Gubernur, dan
melakukan Bupati/Walikota;
pengawasan  Memastikan program/kegiatan telah responsif
pelaksanaan gender;
Perencanaan dan  Memastikan ketersediaan instrumen PPRG;
Penganggaran yang  Mengoptimalkan efektifitas pelaksanaan
Responsif Gender di PPRG;
Pemerintahan
Daerah.
LINGKUP & ARTI PENTING
 Penguatan pelaksanaan dan pelembagaan PPRG dalam sistem
perencanaan dan penganggaran di daerah
 Lingkup pengawasan PPRG sampai kepada output kegiatan, untuk
memastikan bahwa indikator kinerja output yang terdapat isu gender
didalamnya telah tercapai dan berkontribusi kepada kesetaraan dan
keadilan gender yang dalam pelaksanaannya akan dilakukan oleh
Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota.
 Melengkapi lingkup monitoring dan evaluasi PPRG yang dijelaskan
dalam Peraturan Menteri PP dan PA No 2 Tahun 2013 tentang
Panduan Monitoring dan Evaluasi Perencanaan dan
Penganggaran Responsif Gender di Daerah yang merupakan
instrumen bagi pelaksana (OPD, Bappeda, Dinas/Badan Keuangan
Daerah) dalam melakukan monitoring dan evaluasi PPRG.
KATEGORI PENGAWASAN
 Pengawasan dari tingkat pemerintahan yang lebih
tinggi kepada tingkat pemerintahan yang lebih
rendah yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kementerian
Dalam Negeri kepada Pemerintah Provinsi dan
Inspektorat Provinsi kepada Pemerintah
Kota/Kabupaten;
 Pengawasan internal yang dilaksanakan oleh
Inspektorat Provinsi yang bertanggung jawab langsung
kepada gubernur dan Inspektorat Kabupaten/Kota yang
bertanggung jawab langsung kepada bupati/walikota.
 Kebijakan Pengawasan:  Pengawasan pelaksanaan
PUG merupakan salah PPRG untuk Pemerintah
satu fokus pengawasan Daerah dapat
dalam rangka dimasukkan dalam
peningkatan kinerja pengawasan regular
penyelenggaraan maupun pengawasan
pemerintahan baik di tertentu yang
Provinsi maupun penentuannya
kabupaten/kota. disesuaikan dengan
Permendagari nomor 110 than 2017 tentang kebutuhan daerah.
Kebijakan Pengawasan Atas Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Tahun 2017
REGULER & TERTENTU

PENGAWASAN REGULER PENGAWASAN TERTENTU

 Terintegrasi dengan mekanisme  Dapat dilakukan secara


dan siklus pengawasan tahunan mendalam
di Pemda.  Fokus pada OPD tertentu yang
 Dapat mencakup seluruh OPD bersifat pelayanan atau yang
 Tidak membutuhkan dana yang telah didampingi oleh Pokja.
banyak  Membutuhkan dana khusus
 Tidak mendalam karena untuk melakukan pengawasan.
keterbatasan waktu dan sumber  Perlu penguatan kapasitas
daya.
auditor secara mendalam.
 Perlu penguatan kapasitas
auditor secara menyeluruh.
METODOLOGI PENGAWASAN
Metodologi PPRG untuk Pemerintah Daerah mencakup
7 tahapan kegiatan berikut ini:
 Menentukan kriteria

 Mengukur kegiatan yang dilakukan

 Membandingkan realisasi dengan kriteria

 Memberikan saran rekomendasi perbaikan

 Memaparkan hasil temuan dan rekomendasi

 Melakukan pemantauan tindak lanjut

 Menyusun laporan.
KOMPONEN PENGAWASAN
 Instrumen PPRG yang dinyatakan dalam Peraturan/Surat
Keputasan/Surat Edaran Gubernur, Bupat/Walikota
 Obyek pengawasan, yaitu dokumen-dokumen yang berkaitan
dengan program/ kegiatan responsif gender, yaitu Gender Budget
Statement (GBS), RKA-OPD, dan DPA OPD dan dokumen
perencanaan penganggaran yang terkait mulai dari dokumen
RPJMD, Renstra OPD, Renja OPD, RKPD, KUA-PPAS, APBD
 Pelaku Pengawasan, yaitu Pejabat Pengawas Urusan
Pemerintahan Daerah yang dalam pelaksanaannya dapat
melibatkan stakeholder yang lain
 Hasil Pengawasan, berupa Laporan Hasil Pengawasan
Pelaksanaan PPRG untuk Pemerintah Daerah.
INSTRUMEN PENGAWASAN
 Format Program Kerja Pengawasan, SEBAGAIMANA
format program kerja pengawasan tahunan (PKPT),
dengan memasukkan kegiatan pengawasan pelaksanaan
PPRG sebagai salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan.
 Format Kertas Kerja Pengawasan Pelaksanaan PPRG,
modifikasi atas format GBS dan check list pertanyaan
kunci untuk memandu membandingkan antara Rencana
dan Realisasi.
 Format Laporan Pengawasan, berdasarkan Permendagri
Nomor 23 Tahun 2007)
TAHAPAN PENGAWASAN
PELAKSANAAN PPRG
TAHAPAN UTAMA
PENGAWASAN
Tahapan Persiapan Pengawasan
Pelaksanaan PPRG

Tahapan Pelaksanaan Pengawasan


Pelaksanaan PPRG

Tahapan Penyampaian Laporan


Hasil Pengawasan Pelaksanaan
PPRG dan Pemantauan Tindak
Lanjut
TAHAPAN PERSIAPAN
 Menyusun PKPT yang didalamnya mencakup kegiatan
Pengawasan PPRG
Inspektorat Daerah perlu memasukkan kegiatan pengawasan
pelaksanaan PPRG dalam PKPT, obyek pengawasan, SDM, waktu
dan anggaran yang dibutuhkan.

 Pembuatan Surat Pemberitahuan dan Surat Tugas


Pada saat kegiatan pengawasan akan dilakukan, Inspektorat membuat
surat tugas bagi Tim yang akan melakukan proses pengawasan dan
surat pemberitahuan kepada pihak-pihak yang terkait. Surat
pemberitahuan membuat:
 Rencana pelaksanaan pengawasan PPRG

 Permintaan bahan-bahan, berupa data dan informasi yang berkaitan


Format Laporan GBS

KEUANGAN KINERJA
Program/Kegiatan
No. yang dilengkapi
dengan GBS Alokasi
Realisasi Persentase Target Realisasi Persentase
Anggaran

(1) (2) (3) (4) (5)= (6) (7) (8)=


[(4)/(3)] x [(7)/(6)] x
100% 100%

1
2
3
… Dan seterusnya
Kompetensi Tim Pengawas
Dalam rangka menjamin kualitas hasil pengawasan pelaksanaan PPRG,
penyusunan tim pengawas dilaksanakan dengan mempertimbangkan
persyaratan kompetensi yang secara kolektif harus terpenuhi, yaitu:
 Menguasai Juklak PPRG untuk pemerintah daerah yang merupakan

lampiran dari SEB 4 Menteri tentang Strategi Nasional Percepatan PUG


melalui PPRG.
 Menguasai peraturan perundangan terkait PUG dan PPRG.

 Memahami proses bisnis siklus APBD, mulai dari perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban APBD.


 Memahami analisis gender dan penyusunan GBS.

 Menguasai dasar-dasar pengawasan .

 Menguasai teknik komunikasi.

 Memahami analisis data.


TAHAP PELAKSANAAN
Langkah-langkah Pengawasan:
1) Menentukan Kriteria

2) Mengukur Kegiatan yang Dilakukan

3) Membandingkan Realisasi dengan Kriteria

4) Memberikan Saran Rekomendasi


Perbaikan

5) Memaparkah Hasil Pengawasan dan Rekomendasi

6) Melakukan Pemantauan Tindak Lanjut Tahun Sebelumnya

7) Menyusun Laporan Hasil Pengawasan


LANGKAH 1: Menentukan Kriteria
Pada tahap ini, yang dilakukan adalah menyusun kriteria dan standar berdasarkan
Strategi Nasional Percepatan PUG melalui PPRG, kebijakan daerah tentang PPRG
(baik dalam bentuk peraturan daerah, peraturan kepala daerah, dan bentuk lainnya)
dan dokumen perencanaan dan penganggaran daerah (terutama RPJMD, RKPD dan
APBD).
- Pergub Riau Nomor 18 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan PUG di Provinsi
Riau

Kriteria yang digunakan dalam GBS merupakan dokumen


pengawasan pelaksanaan PPRG adalah yang disusun oleh OPD di
kriteria yang disusun berdasar berdasarkan program/kegiatan terpilih
Juklak PPRG untuk Pemerintah Daerah, sebagai bukti bahwa PPRG
yang mencakup: telah dilaksanakan oleh OPD
• Pemenuhan atas ketersediaan GBS bersangkutan.
• Kualitas GBS
• Pelaksanaan GBS
HIRARKI PENGAWASAN
PPRG
Pergub Riau Nomor 18 Tahun 2018
tentang Pedoman Pelaksanaan PUG di Provinsi Riau
LANGKAH 2:
Mengukur Program/Kegiatan yang Dilakukan

 Review dokumen ketersediaan GBS


kualitas GBS
 Wawancara
pelaksanaan GBS
 Diskusi

Pengumpulan informasi
difokuskan untuk
mengetahui praktik
pelaksanaan PPRG di
tingkat SKPD
LANGKAH 3:
Membandingkan Realisasi dengan Kriteria

Langkah ini dilakukan dengan membandingkan antara hasil


pengukuran kegiatan dengan kriteria dan standar yang telah
ditetapkan di langkah pertama.

Ketersediaan GBS
ASPEK KRITERIA
Regulasi Standar
Pemenuhan a. Permendagri No. 67 Tahun OPD menyusun GBS
ketersediaan 2011 pasal 5A
GBS b. SEB Stranas Percepatan PUG
melalui PPRG
c. …….
Posisi Analisis Gender
 Menganalisis adanya isu kesenjangan gender dalam output
kegiatan dengan menggunakan Gender Analisis Pathway
(GAP) atau analisis lainnya.
 Dalam pengawasan PPRG, posisi GAP atau alat analisis
lainnya merupakan kertas kerja dari anggaran responsif
gender (ARG). Sehingga analisis gender yang tidak sesuai
dengan standar, serta ketidaksesuaian analisis dengan
Gender Budget Statement (GBS) bukan menjadi target
dari pengawasan pelaksanaan PPRG. Tetapi jika terjadi
ketidakjelasan dalam komponen GBS, pengawas dapat
menjadikan GAP atau alat analisis lain sebagai referensi.
Matrik Gender Analysis Pathway (GAP)
Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6 Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9

Kebijakan dan Rencana


Isu Gender Pengukuran Hasil
Nama   Kedepan
Kebijakan/ Data
Program/ Pembuka Sebab Sebab Reformulasi
Faktor Rencana Basis Data Indikator
Kegiatan Wawasan Kesenjangan Kesenjangan Tujuan
Kesenjangan Aksi (Base-line) Kinerja
Internal Eksternal  
Identifikasi dan Sajikan data Temu kenali Temu kenali Temu kenali Reformulasi- Tetapkan Tetapkan Tetapkan
tuliskan tujuan pembuka isu gender di penyebab penyebab kan tujuan rencana base-line yang indikator
dari wawasan, proses faktor faktor kebijakan bila aksi/ diambil dari kinerja (baik
Kebijakan/Pro yang terpilah perencanaan kesenjangan kesenjangan tujuan yang kegiatan data pembuka capaian
gram/Kegiatan jenis kelamin dengan gender yang gender yang ada saat ini yang wawasan output
dan usia, memperhati- datang dari datang dari belum merujuk pada langkah maupun
kuantitatif kan faktor- internal lingkungan responsif pada tujuan 2 yang relevan outcome)
dan kualitatif faktor pelaksana eksternal gender. yang dengan tujuan yang
kesenjangan program. lembaga pada Tujuan ini responsif dan dapat mengatasi
akses, proses harus gender untuk diukur. kesenjangan
partisipasi, pelaksanaan menjawab mengatasi gender di
kontrol dan program. sebab kesenjangan langkah 3,4,
manfaat kesenjangan dan dan 5.
(cantumkan yang di penyebabnya
hanya faktor identifikasi di yang ada di
kesenjangan langkah 3,4, langkah 3, 4,
yang relevan). dan 5. dan 5.
Gender Budget Statement (GBS)

 Gender Budget Statement (GBS) adalah Pernyataan


Anggaran Gender (PAG) disebut juga dengan Lembar
Anggaran Responsif Gender (Lembar ARG).
 Merupakan dokumen akuntabilitas yang berperspektif
gender dan disusun oleh lembaga pemerintah untuk
menginformasikan suatu kegiatan telah responsif terhadap
isu gender yang ada, dan apakah telah dialokasikan dana
yang memadai pada kegiatan bersangkutan untuk
menangani permasalahan gender tersebut.
Komponen GBS

1. Kebijakan/Program/Kegiatan, merupakan informasi


mengenai kebijakan/program/kegiatan yang telah dianalisis
dan dialokasikan anggarannya untuk merespon isu gender,
dimana rumusannya sesuai hasil restrukturisasi
program/kegiatan yang tercantum dalam dokumen
perencanaan (RKA).
2. Analisis Situasi, Mencakup:
 Data pembuka wawasan

 Faktor kesenjangan dan penyebabnya

 Keterangan bahwa keluaran dan hasil kegiatan yang akan

dihasilkan mempunyai pengaruh kepada kelompok


sasaran tertentu.
3. Rencana Aksi
Terdiri atas kegiatan, berikut masukan, keluaran, dan hasil yang
diharapkan. Kegiatan yang dicantumkan merupakan kegiatan
prioritas yang secara langsung mengubah kondisi ke arah
kesetaraan gender.
4. Indikator Kinerja
Indikator kinerja yang akan dicapai dengan adanya kegiatan-
kegiatan untuk mendukung tercapainya tujuan program.
5. Anggaran
Jumlah keseluruhan alokasi anggaran yang dibutuhkan untuk
pencapaian tujuan dari program yang dianalisis.
6. Tanda Tangan
Penanda tangan GBS adalah Kepala SKPD
ANALISIS MENGGUNAKAN ANALISIS DENGAN INSTRUMEN
GAP LAIN

 Jika analisis gender  Jika analisis tidak


menggunakan GAP, maka menggunakan GAP,
beberapa komponen GBS
maka isi komponen
bisa diambilkan dari
substansi analisis GBS dapat dijelaskan
sebagaimana yang telah dengan format dalam
dirumuskan dalam format pedoman.
GAP, sebagaimana format
yang dicontohkan dalam
Juklak PPRG.
Pada prakteknya, beberapa daerah melakukan penyesuaian dengan kebutuhan daerah dan
dilegalkan dengan peraturan/kebijakan daerah. Perbedaan format GBS yang digunakan oleh SKPD
dengan format GBS yang dicontohkan dalam Juklak PPRG juga bukan menjadi target pengawasan.
PERNYATAAN ANGGARAN GENDER
(GENDER BUDGET STATEMENT)
SKPD : (Nama SKPD)
TAHUN ANGGARAN : (Tahun Anggaran)
PROGRAM Nama Program (GAP langkah 1)
KODE PROGRAM Kode Program (Sesuai dengan Form RKA 2.2.1)
ANALISIS SITUASI 1. Data Pembuka Wawasan (Data Pilah Gender). (Diambil dari GAP langkah 2)
2. Isu dan Faktor Kesenjangan Gender
a. Faktor Kesenjangan (Diambil dari GAP langkah 3)
b. Penyebab Internal (Diambil dari GAP langkah 4)
c. Penyebab Eksternal (Diambil dari GAP langkah 5)
CAPAIAN PROGRAM 1. Tolok Ukur
Tujuan Program yang telah diformulasi (Diambil dari GAP langkah 6)
2. Indikator dan Target Kinerja (Diambil dari GAP langkah 9)
JUMLAH NGGARAN Informasinya sama dengan yang ada dalam form 2.2 RKA SKPD
PROGRAM
RENCANA AKSI Kegiatan (Diambil dari GAP langkah 7) , Sama dengan yang tercantum dalam Form RKA 2.2.1
1 Masukan Rp.
Keluaran
Hasil
Kegiata (Diambil dari GAP langkah 7), Sama dengan yang tercantum dalam Form RKA 2.2.1
n Masukan Rp.
2 Keluaran
Hasil
Kualitas GBS
ASPEK KRITERIA
Regulasi Standar
Kualitas a. SEB Stranas Percepatan PUG a. Program/kegiatan yang dipilih untuk disusun GBS
GBS melalui PPRG merupakan program strategis dan prioritas, yaitu
program/kegiatan yang:
 mendukung pencapaian prioritas pembangunan
nasional dan target-target MDGs
 merupakan kegiatan prioritas sebagaimana termuat
dalam dokumen perencanaan pembangunan
daerah, khususnya RPJMD dan RKPD
 penting dilakukan untuk mengatasi isu gender di
sektor terkait.

b. Petunjuk Pelaksanaan PPRG b. Analisis situasi menyajikan data yang relevan, baik
(Lampiran Stranas PPRG) berupa data terpilah atau data spesifik gender
c. Petunjuk Pelaksanaan PPRG c. Analisis Situasi menyajikan isu gender secara jelas
(Lampiran Stranas PPRG)
d. Petunjuk Pelaksanaan PPRG d. Ada keterkaitan secara logis antara analisis situasi
(Lampiran Stranas PPRG) dengan rencana aksi dan indikator kinerja
Aspek Kualitas GBS
 Program/kegiatan yang dipilih untuk disusun GBS merupakan program strategis dan
prioritas, yaitu program/kegiatan yang:
 mendukung pencapaian prioritas pembangunan nasional dan target-target MDGs;
 merupakan kegiatan prioritas sebagaimana termuat dalam dokumen perencanaan
pembangunan daerah, khususnya RPJMD dan RKPD; dan
 penting dilakukan untuk mengatasi isu gender di sektor terkait.
 Analisis situasi menyajikan data yang relevan, baik berupa data terpilah atau data
spesifik gender.
 Analisis situasi menyajikan isu gender secara jelas.
 Ada keterkaitan secara logis antara analisis situasi dengan rencana aksi dan indikator
kinerja.
 Indikator Kinerja SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic, Timebond)

Isu kesenjangan Kegiatan

Data yang Indikator


relevan
Pelaksanaan GBS
ASPEK KRITERIA
Regulasi Standar
Pelaksanaan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Indikator output
GBS Permendagri tentang Pedoman Umum Penyusunan tercapai
APBD (Permendagri No. 38 tahun 2018 tentang
Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2019)

Aspek Pelaksanaan GBS:


 Apakah kegiatan terlaksana sesuai rencana?
 Apakah indikator yang telah ditetapkan tercapai?
 Berapa jumlah alokasi anggaran yang terealisasi dibandingkan dengan
anggarannya?
 Apakah ada varian positif/negatif dari setiap pertanyaan di atas. Jika ya, apa
penyebabnya.
 Untuk memudahkan proses analisis, lembar kertas kerja pengawasan PPRG
dapat digunakan sebagai alat bantu
Potensi Temuan
ASPEK POTENSI TEMUAN
Pemenuhan SKPD tidak menyusun GBS
ketersediaan GBS
Kualitas GBS Program/kegiatan yang dipilih bukan program/kegiatan yang strategis dan
prioritas
a. Data tidak disajikan
b. Data disajikan, namun tidak relevan
a. Isu gender tidak teridentifikasi secara jelas yang berakibat rencana aksi juga
tidak jelas tujuannya.
Tidak ada keterkaitan logis antara analisis situasi, rencana aksi dan indikator
kinerja
Pelaksanaan GBS Indikator output tidak tercapai, dengan beberapa potensi penyebab antara lain:
a. Target tidak realistis
b. Strategi pencapaian tidak mengacu pada target, misanyal: target komposisi
peserta laki-laki dan perempuan ditetapkan namun pemilihan peserta seadanya
saja dan tidak mempertimbangkan hal tersebut.
c. Salah sasaran, misalnya pembangunan jalan tidak dilakukan di daerah dengan
kasus AKI tinggi, padahal GBS menyebutkan lokasi kegiatan adalah daerah
dengan AKI tinggi
d. GBS tidak dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan
LANGKAH 4:
Menyusun Saran & Rekomendasi Perbaikan

Rekomendasi difokuskan pada perbaikan pelaksanaan PPRG di


masa berikutnya yang disesuaikan dengan capaian pelaksanaan PPRG
saat ini

 Bagi OPD yang belum menyusun GBS, maka rekomendasi ditekankan


pada perlunya komitmen SKPD untuk menyusun GBS.
 Bagi OPD yang sudah menyusun GBS, namun belum berkualitas,
maka rekomendasi ditekankan untuk meningkatkan kualitas dari
GBS yang disusun
 Bagi OPD yang sudah menyusun GBS dan sudah berkualitas, maka
rekomendasi ditekankan pada penguatan implementasi dan
pengembangan.
LANGKAH 5:
Melakukan Pemantauan Tindak Lanjut

 Pengawas menyampaikan hasil temuan dan saran


rekomendasi yang disusun dalam proses pengawasan kepada
pelaksana.
 Bertujuan untuk mendapatkan tanggapan atau klarifikasi
agar pengawasan tidak hanya dilakukan secara sepihak.
Masukan yang didapat dalam tahapan ini digunakan sebagai
bahan untuk menyusun laporan.
LANGKAH 6:
Melakukan Pemantauan Tindak Lanjut Tahun Sebelumnya

 Pengawas mengumpulkan informasi mengenai sejauh


mana tindak lanjut yang telah dilakukan atas saran dan
rekomendasi laporan hasil pengawasan tahun
sebelumnya.
 Pengawas perlu mencatat hal-hal yang telah dilaksanakan
dan capaiannya serta kendala yang dihadapi dalam
melaksanakan rekomendasi tahun sebelumnya.
 Hasil dari pemantauan tindak lanjut akan dituangkan
dalam draft laporan, di bab tentang Pemantauan Tindak
Lanjut
LANGKAH 7:
Menyusun Laporan

 Menyusun laporan yang bahannya berasal dari hasil analisis


dan rekomendasi perbaikan dengan format sesuai
Permendagri Nomor 23 Tahun 2007.
 Pada pengawasan reguler, maka format laporan mengacu
pada Lampiran II Permendagri Nomor 23 Tahun 2007,
dengan menambahkan sub bab khusus di Bab 2, yaitu
menambahkan sub bab mengenai Hasil Pengawasan
Pelaksanaan PPRG.
 Pada pengawasan tertentu, maka format laporan mengacu
pada Lampiran II Permendagri Nomor 23 Tahun 2007
yang telah disesuaikan.
Aspek Kriteria Potensi Temuan
Pemenuhan Unit Organisasi atau Unit Kerja menyusun GBS Unit Organisasi atau Unit Kerja tidak
ketersediaan menyusun GBS
GBS
Kualitas GBS a. Program/kegiatan yang dipilih untuk disusun Program/kegiatan yang dipilih bukan
GBS merupakan program strategis dan program/ kegiatan yang strategis dan
prioritas, yaitu program/kegiatan yang: prioritas.
 mendukung pencapaian prioritas pembangunan
nasional dan target-target SDGs
 merupakan kegiatan prioritas sebagaimana
termuat dalam dokumen perencanaan K/L,
khususnya Renstra dan RKPD
 penting dilakukan untuk mengatasi isu gender
di sektor terkait.
a. Analisis situasi menyajikan data yang relevan,  Data tidak disajikan
baik berupa data terpilah atau data spesifik  Data disajikan, namun tidak relevan
gender
a. Analisis Situasi menyajikan isu gender secara Isu gender tidak teridentifikasi
jelas secara jelas yang berakibat rencana
aksi juga tidak jelas tujuannya.
a. Ada keterkaitan secara logis antara analisis  Tidak ada keterkaitan logis antara
situasi dengan rencana aksi dan indikator analisis situasi, rencana aksi dan
kinerja indikator kinerja
a. Indikator kinerja SMART  Indikator kinerja tidak memenuhi
kriteria SMART
a. Penyusunan GBS dilakukan pada saat  Penyusunan GBS dilakukan tidak
penyusunan Rencana Kerja Pembangunan (RKP) tepat waktu, misalnya setelah
atau Rencana Kerja (Renja). penyusunan RKA.
LAPORAN HASIL PENGAWASAN PELAKSANAAN PPRG
PEMERINTAH PROVINSI....../KABUPATEN....../KOTA....
TAHUN ANGGARAN .............................

Bab I : Pendahuluan
• Simpulan
• Saran
Bab II : Uraian Hasil Pengawasan
• Data Umum[D11] 
• Dasar
• Tujuan
• Ruang Lingkup
• Batasan
• Hasil Pengawasan
• Tahapan dalam melakukan Pengawasan
• Sumber informasi: dokumen maupun hasil wawancara dan
diskusi
• Temuan Pengawasan
• Kalimat penutup[D12] 
PENYAMPAIAN LAPORAN
 Mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka
mengkomunikasikan hasil pengawasan pelaksanaan PPRG
dalam bentuk Laporan Hasil Pengawasan kepada para
pemangku kepentingan dalam rangka perbaikan pelaksanaan
PPRG di Pemda.
 Rekomendasi Tindak Lanjut merupakan satu agenda yang
harus disampaikan kepada para pemangku kepentingan ini
untuk selanjutnya bisa diturunkan dalam rencana kerja
masing-masing SKPD sesuai dengan perannya dalam rangka
perbaikan pelaksanaan PPRG di masa berikutnya.
 Peran penting Inspektorat memastikan rekomendasi tindak
lanjut dilaksanakan oleh pihak terkait
TERIMA KASIH

TERIMA KASIH
PRAKTEK PENGAWASAN
 Praktek dilakukan dalam kelompok (6 kelompok).
 Masing-masing kelompok melakukan pengawasan
terhadap 1 OPD.
 GBS OPD disediakan oleh panitia.
 Kelompok mendiskusikan dan mempraktekkan
tahapan pengawasan.
 Kelompok menuliskan laporan hasil pengawasan.
 Kelompok mempresentasikan hasil diskusi.

Anda mungkin juga menyukai