Anda di halaman 1dari 20

PENGAWASAN ATAS PELAKSANAAN

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN


YANG RESPONSIF GENDER

Oleh
Plt. Inspektur
Dr. SYAFRUDDIN KITTA, S.T, M.Si., M.Si.

Disampaikan pada:

PENGUATAN PELAKSANAAN UPG BAGI OPD TINGKAT


PROVINSI SULAWESI SELATAN

Hotel Ramcy Makassar, 20 Juli 2022


 Instruski Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2000 tentang
LATAR Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam pembangunan, telah
mengamanatkan kepada seluruh Menteri/Kepala Lembaga Non-
BELAKANG Kemneterian, Gubernur dan Bupati/Walikota seluruh Indonesia
untuk melaksanakan PUG dalam pembangunan.
 Kementerian dalam Negeri telah mengeluarkan
PERMENDAGRI No. 67 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan
Pengarusutamaan Gender di Daerah.
 Pemerintah menyepakati percepatan pelaksanaan PUG yang
ditetapkan dengan Strategi Nasional (STRANAS) Tentang
Percepatan pelaksnaan PUG melalui Perencanaan dan
Penganggaran Responsif Gender (PPRG) melalui Surat Edaran
BAPPENAS, Kemenkeu, Kemendagri, dan KPP-PA.
 Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 1 Tahun
2016 Tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan
Daerah
KATEGORI PENGAWASAN
 Pengawasan dari tingkat pemerintahan yang lebih
tinggi kepada tingkat pemerintahan yang lebih
rendah yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kementerian
Dalam Negeri kepada Pemerintah Provinsi dan
Inspektorat Provinsi kepada Pemerintah
Kota/Kabupaten;
 Pengawasan internal yang dilaksanakan oleh
Inspektorat Provinsi yang bertanggung jawab langsung
kepada gubernur dan Inspektorat Kabupaten/Kota yang
bertanggung jawab langsung kepada bupati/walikota.
Pengawasan PUG & PPRG
 Kebijakan Pengawasan:  Pengawasan pelaksanaan
PUG merupakan salah PPRG untuk Pemerintah
satu fokus pengawasan Daerah dapat dimasukkan
dalam rangka dalam pengawasan regular
peningkatan kinerja maupun pengawasan
penyelenggaraan tertentu yang penentuannya
pemerintahan baik di disesuaikan dengan
Provinsi maupun kebutuhan daerah.
kabupaten/kota.
TUJUAN Menguatkan pelaksanaan Perencanaan
dan Penganggaran yang Responsif Gender
(PPRG )di Daerah melalui sistem
pengawasan dengan tujuan:
 Memastikan mutu (Quality Assurance)
atas penyelenggaraan PUG dan PPRG;
 Mendorong komitmen Gubernur, dan
Bupati/Walikota;
 Memastikan program/kegiatan telah
responsif gender;
 Memastikan ketersediaan instrumen
PPRG;
 Mengoptimalkan efektifitas pelaksanaan
PPRG;
LINGKUP & ARTI PENTING

 Penguatan pelaksanaan dan pelembagaan PPRG dalam sistem perencanaan dan


penganggaran di daerah
 Lingkup pengawasan PPRG sampai kepada output kegiatan, untuk memastikan
bahwa indikator kinerja output yang terdapat isu gender didalamnya telah tercapai
dan berkontribusi kepada kesetaraan dan keadilan gender yang dalam
pelaksanaannya akan dilakukan oleh Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota.
 Melengkapi lingkup monitoring dan evaluasi PPRG yang dijelaskan dalam
Peraturan Menteri PP dan PA No 2 Tahun 2013 tentang Panduan
Monitoring dan Evaluasi Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender
di Daerah yang merupakan instrumen bagi pelaksana (SKPD, Bappeda,
Dinas/Badan Keuangan Daerah) dalam melakukan monitoring dan evaluasi
PPRG.
METODOLOGI PENGAWASAN
Metodologi PPRG untuk Pemerintah Daerah mencakup
7 tahapan kegiatan berikut ini:
 Menentukan kriteria, Peraturan Menteri PP dan PA

No 2 Tahun 2013 tentang Panduan Monitoring dan


Evaluasi Perencanaan dan Penganggaran Responsif
Gender di Daerah; Permendagri No. 15 Th 2008;
PMK 104 Th 2010
 Mengukur kegiatan yang dilakukan

 Membandingkan realisasi dengan kriteria


 Memberikan saran rekomendasi perbaikan
 Memaparkan hasil temuan dan rekomendasi

 Melakukan pemantauan tindak lanjut


 Menyusun laporan.
KOMPONEN PENGAWASAN
 Instrumen PPRG yang dinyatakan dalam Peraturan/Surat
Keputasan/Surat Edaran Gubernur, Bupati dan
 Obyek pengawasan, yaitu dokumen-dokumen yang berkaitan
dengan program/ kegiatan responsif gender, yaitu Gender Budget
Statement (GBS), RKA-SKPD, dan DPA SKPD dan dokumen
perencanaan penganggaran yang terkait mulai dari dokumen
RPJMD, Renstra SKPD, Renja SKPD, RKPD, KUA-PPAS-APBD
 Pelaku Pengawasan, yaitu Pejabat Pengawas Urusan
Pemerintahan Daerah yang dalam pelaksanaannya dapat
melibatkan stakeholder yang lain
 Hasil Pengawasan, berupa Laporan Hasil Pengawasan Pelaksanaan
PPRG untuk Pemerintah Daerah.
INSTRUMEN PENGAWASAN
 Format Program Kerja Pengawasan, SEBAGAIMANA
format program kerja pengawasan tahunan (PKPT), dengan
memasukkan kegiatan pengawasan pelaksanaan PPRG sebagai
salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan.
 Format Kertas Kerja Pengawasan Pelaksanaan PPRG,

modifikasi atas format GBS dan check list pertanyaan kunci


untuk memandu membandingkan antara Rencana dan
Realisasi.
 Format Laporan Pengawasan, berdasarkan Permendagri

Nomor 8 Tahun 2009


TAHAPAN PENGAWASAN
PPRG
Tahapan Persiapan Pengawasan
Pelaksanaan PPRG

Tahapan Pelaksanaan Pengawasan


Pelaksanaan PPRG

Tahapan Penyampaian Laporan Hasil


Pengawasan Pelaksanaan PPRG dan
Pemantauan Tindak Lanjut
TAHAPAN PERSIAPAN
 Menyusun PKPT yang didalamnya mencakup kegiatan Pengawasan
PPRG
Inspektorat Daerah perlu memasukkan kegiatan pengawasan
pelaksanaan PPRG dalam PKPT, obyek pengawasan, SDM, waktu dan
anggaran yang dibutuhkan.

 Pembuatan Surat Pemberitahuan dan Surat Tugas


Pada saat kegiatan pengawasan akan dilakukan, Inspektorat membuat surat tugas bagi
Tim yang akan melakukan proses pengawasan dan surat pemberitahuan kepada pihak-
pihak yang terkait. Surat pemberitahuan membuat:
 Rencana pelaksanaan pengawasan PPRG

 Permintaan bahan-bahan, berupa data dan informasi yang berkaitan


P P EL A K SA NAAN 1) Menentukan Kriteria
TAHA Pn:
e ngawasa
h- la ng kah
Langka
2) Mengukur Kegiatan yang Dilakukan

3) Membandingkan Realisasi dengan Kriteria

4) Memberikan Saran Rekomendasi


Perbaikan

5) Memaparkah Hasil Pengawasan dan Rekomendasi

6) Melakukan Pemantauan Tindak Lanjut Tahun Sebelumnya

7) Menyusun Laporan Hasil Pengawasan


LANGKAH 1: Menentukan
Kriteria
Pada tahap ini, yang dilakukan adalah menyusun kriteria dan standar berdasarkan
Strategi Nasional Percepatan PUG melalui PPRG, kebijakan daerah tentang
PPRG (baik dalam bentuk peraturan daerah, peraturan kepala daerah, dan bentuk
lainnya) dan dokumen perencanaan dan penganggaran daerah (terutama RPJMD,
RKPD dan APBD).
Gender Budget Statement
Kriteria yang digunakan dalam pengawasan (GBS) merupakan dokumen
pelaksanaan PPRG adalah kriteria yang yang disusun oleh SKPD di
disusun berdasarkan Juklak PPRG untuk program/kegiatan terpilih
Pemerintah Daerah, yang mencakup: sebagai bukti bahwa PPRG
• Pemenuhan atas ketersediaan GBS telah dilaksanakan oleh
• Kualitas GBS SKPD bersangkutan.
• Pelaksanaan GBS
LANGKAH 2:
Mengukur Program/Kegiatan yang Dilakukan

 Review dokumen ketersediaan GBS


 Wawancara kualitas GBS
pelaksanaan GBS
 Diskusi

Pengumpulan informasi
difokuskan untuk mengetahui
praktik pelaksanaan PPRG di
tingkat SKPD
LANGKAH 3:
Membandingkan Realisasi dengan Kriteria
Langkah ini dilakukan dengan membandingkan antara
hasil pengukuran kegiatan dengan kriteria dan standar
yang telah ditetapkan di langkah pertama.
Ketersediaan GBS
ASPEK KRITERIA
Regulasi Standar
Pemenuhan a. Permendagri No. 67 Tahun SKPD menyusun GBS
ketersediaan GBS 2011 pasal 5A
b. SEB Stranas Percepatan PUG
melalui PPRG
LANGKAH 4:
Menyusun Saran & Rekomendasi Perbaikan

Rekomendasi difokuskan pada perbaikan pelaksanaan PPRG di masa


berikutnya yang disesuaikan dengan capaian pelaksanaan PPRG saat ini

 Bagi SKPD yang belum menyusun GBS, maka rekomendasi ditekankan


pada perlunya komitmen SKPD untuk menyusun GBS.
 Bagi SKPD yang sudah menyusun GBS, namun belum berkualitas,
maka rekomendasi ditekankan untuk meningkatkan kualitas dari GBS
yang disusun
 Bagi SKPD yang sudah menyusun GBS dan sudah
berkualitapengembangan. s, maka rekomendasi ditekankan pada
penguatan implementasi dan
LANGKAH 5:
Melakukan Pemantauan Tindak Lanjut
 Pengawas menyampaikan hasil temuan dan saran
rekomendasi yang disusun dalam proses pengawasan
kepada pelaksana.
 Bertujuan untuk mendapatkan tanggapan atau
klarifikasi agar pengawasan tidak hanya dilakukan secara
sepihak. Masukan yang didapat dalam tahapan ini
digunakan sebagai bahan untuk menyusun laporan.
LANGKAH 6:
Melakukan Pemantauan Tindak Lanjut Tahun Sebelumnya

 Pengawas mengumpulkan informasi mengenai sejauh


mana tindak lanjut yang telah dilakukan atas saran dan
rekomendasi laporan hasil pengawasan tahun sebelumnya.
 Pengawas perlu mencatat hal-hal yang telah dilaksanakan
dan capaiannya serta kendala yang dihadapi dalam
melaksanakan rekomendasi tahun sebelumnya.
 Hasil dari pemantauan tindak lanjut akan dituangkan
dalam draft laporan, di bab tentang Pemantauan Tindak
Lanjut
LANGKAH 7:Menyusun laporan yang bahannya berasal dari

Menyusun Laporan hasil analisis dan rekomendasi perbaikan dengan


format sesuai Permendagri Nomor Permendagri
Nomor 8 Tahun 2009
 Pada pengawasan reguler, maka format laporan
mengacu pada Lampiran II Permendagri Nomor
Permendagri Nomor 8 Tahun 2009, dengan
menambahkan sub bab khusus di Bab 2, yaitu
menambahkan sub bab mengenai Hasil
Pengawasan Pelaksanaan PPRG.
 Pada pengawasan tertentu, maka format laporan
mengacu pada Lampiran II Permendagri Nomor
8 Tahun 2009 yang telah disesuaikan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai