Anda di halaman 1dari 38

INSPEKTORAT

DAERAH KABUPATEN GARUT

PEDOMAN
PELAKSANAAN AUDIT KINERJA

KEPUTUSAN INSPEKTUR
DAERAH KABUPATEN GARUT
NOMOR :
TANGGAL : September 2019
KEPUTUSAN INSPEKTUR
DAERAH KABUPATEN GARUT
NOMOR
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN AUDIT KINERJA
BAGI APARAT PENGAWAS INTERN PEMERINTAH (APIP)
DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN GARUT

INSPEKTUR DAERAH KABUPATEN GARUT

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka menilai Organisasi Perangkat Daerah


(OPD)/Auditan telah melaksanakan kegiatan dan telah mengelola
keuangan daerah secara ekonomis, efisien dan efektif;
b. Bahwa dalam rangka mendeteksi adanya kelemahan sistem
pengendalian intern;
c. Bahwa dalam rangka mendeteksi ketidakpatuhan terhadap
Peraturan perundang-undangan;
d. Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b
dan c di atas maka perlu ditetapkan Keputusan Inspektur Daerah
Kabupaten Garut tentang Pedoman Pelaksanaan Audit Kinerja Bagi
APIP di Lingkungan Inspektorat Daerah Kabupaten Garut.
;

Mengingat: 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan


Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang
Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah;

6. Peraturan Bupati Kabupaten Garut Nomor 47 Tahun 2016 Tentang


Kedudukan …….

6. Perka BPKP Nomor 6 tahun 2015 tentang Grand Desain


Peningkatan Kapabilitas APIP.
2

MEMUTUSKAN
Menetapkan : Keputusan Inspektur Daerah Kabupaten Garut tentang Pedoman
Pelaksanaan Audit Kinerja Bagi APIP di Lingkungan Inspektorat Daerah
Kabupaten Garut.

BAB I PENDAHULUAN
Pasal 1
Latar Belakang
Kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD)/Auditan merupakan wujud pelaksanaan
tugas dan fungsi organisasi, sebagai bentuk layanan Pemerintah Daerah kepada
masyarakat dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang perlu
dipertanggungjawabkan.
Bentuk pertanggungjawaban kinerja organisasi perangkat daerah (OPD) dinilai
melalui Audit Kinerja.

Pasal 2
Maksud dan Tujuan
Maksud Keputusan Inspektur Daerah Kabupaten Garut ini untuk dapat memberikan
kesamaan pemahaman tentang audit kinerja kepada seluruh aparat pengawas
internal di Inspektorat Daerah Kabupaten Garut dan para mitra kerja.
Tujuan Keputusan Inspektur Daerah Kabupaten Garut ini adalah sebagai
petunjuk/acuan bagi Aparat Pengawas Internal Pemerintah pada Inspektorat Daerah
Kabupaten Garut dalam melakukan audit kinerja pada organisasi perangkat daerah
(OPD) di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Garut.

Pasal 3
Ruang Lingkup
Ruang lingkup Audit Kinerja meliputi pengelolaan keuangan daerah dan
pelaksanaan tugas dan fungsi OPD/Auditan yang mencakup aspek ekonomis,
efisiensi dan efektifitas dalam mencapai Indikator Kinerja Utama (IKU) sejak dari
proses perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan, yang merupakan kinerja
utama serta proses penatausahaan (administrasi) dan pertanggungjawaban baik
secara administrasi maupun keuangan yang merupakan kinerja penunjang.

3
Pasal 4
Metodologi Audit
1) Audit dilakukan menggunakan instrumen audit kinerja yang memuat unsur/sub
unsur, parameter/sub parameter dan bobot kinerja baik secara kualitatif maupun
kuantitatif;
2) Penilaian kinerja setiap unsur/sub unsur dan parameter/sub parameter dilakukan
mendasar pada tingkat kelengkapan proses dan dokumentasi serta capaian
output dan outcome yang dikonversikan dalam skor kinerja dan atau predikat
kinerja berdasarkan tabel kinerja;
3) Bobot kinerja dan predikat kinerja disusun bersama antara Inspektorat dan
auditan yang dituangkan ke dalam Instrumen Bobot Kinerja dan Predikat
Kinerja; (Periksa Lampiran 1)
4) Semua proses penilaian audit kinerja dituangkan dalam Berita Acara. (Periksa
Lampiran 2)

BAB II
TAHAPAN AUDIT KINERJA
Pasal 5
Tahapan Audit Kinerja meliputi:
1) Perencanaan yang setidak-tidaknya memuat :
a. Surat Tugas dan kelengkapannya;
b. Program Kerja Audit; (Periksa Lampiran 3)
c. Dokumen pendukung;
d. Sistem Pengendalian Intern yang dilakukan pengujian.
2) Pelaksanaan, yang meliputi :
a. Pemeriksaan Dokumen;
b. Wawancara/Konfirmasi;
c. Klarifikasi;
d. Uji fisik lapangan;
e. Teknik audit lain yang relevan.
3) Pelaporan
Hasil audit kinerja dibahas bersama antara Inspektorat dengan Auditan yang
dituangkan ke dalam Berita Acara. (Periksa Lampiran 4).
Laporan hasil audit kinerja dituangkan dalam Laporan Hasil Audit. (Periksa
Lampiran 5).
4) Tindak Lanjut
Seluruh rekomendasi yang dihasilkan dari audit kinerja ini harus ditindaklanjuti
oleh OPD/Auditan yang diperiksa paling lama 60 hari kerja setelah tanggal

4
laporan hasil audit diterima oleh Auditan. Pemantauan tindak lanjut dilakukan
oleh Inspektorat melalui mekanisme yang telah ada.
BAB III
PENUTUP
Pasal 6
Pedoman Pelaksanaan Audit Kinerja bagi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
(APIP) wajib dipergunakan sebagai acuan bagi seluruh APlP di lingkungan Inspektorat
DIY.

Pasal 7
Keputusan Inspektur DIY ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Garut

Pada tanggal : September 2019 2014

Inspektur

Daerah Kabupaten Garut

Drs. H. Zat Zat Munajat, M. Si


NIP. 19631229 199303 1 005

5
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN INSPEKTUR DAERAH KABUPATEN
GARUT NOMOR
TENTANG JUKNIS PELAKSANAAN AUDIT
KINERJA BAGI APIP DI LINGKUNGAN
INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN GARUT

INSTRUMEN
BOBOT KINERJA DAN PREDIKAT KINERJA
Nilai
No Unsur-Unsur yang dievaluasi Bobot Capaian Predikat
Bobot
I Capaian Kinerja Utama (90%)

1 Capaian Kinerja Perencanaan 25 0.00 0.00


2 Capaian Kinerja Penganggaran 15 0.00 0.00

3 Capaian Kinerja Pelaksanaan 50 0.00 0.00

Capaian Kinerja Penunjang


II (10%)

4 Capaian Kinerja Administrasi 10 0.00 0.00


Keuangan
Simpulan Predikat Kinerja 100 0.00

Kriteria Predikat

0-25 Kurang Sekali


25,01 - 50 Kurang
50,01 - 75 Cukup
75,01 - 90 Baik
90,01 - 100 Baik Sekali

LAMPIRAN II
KEPUTUSAN INSPEKTUR DAERAH KABUPATEN
GARUT NOMOR
TENTANG JUKNIS PELAKSANAAN AUDIT
KINERJA BAGI APIP DI LINGKUNGAN
INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT


I N S PE KTO RAT DAE RAH
Jalan Patriot No. 3, Garut - 44151
Telp. / Faks (0262) 233882 e-mail : inspektorat@garutkab.go.id

BERITA ACARA KESEPAKATAN


METODOLOGI AUDIT KINERJA
PADA OPD/AUDITI…………………………TAHUN ANGGARAN …..

Pada hari ini, …….tanggal ... Tahun …………., bertempat di ………………., kami :

1. Nama :

NIP :

Jabatan : Inspektur Daerah Kabupaten Garut

Sebagai “Pihak Pertama”

2. Nama :

NIP :

Jabatan : Kepala OPD/auditi ……………

Sebagai “Pihak Kedua”

Telah mengadakan pembahasan dan kesepakatan bersama mengenai metodologi Audit Kinerja
pada OPD/auditi…………….. Tahun ……….
Kedua belah pihak telah sepakat terhadap metodologi yang akan dipakai oleh Inspektorat untuk
melakukan hasil audit kinerja pada OPD/Auditi yang menyangkut Indikator, bobot kinerja,
kelompok simpulan hasil audit kinerja, serta mekanisme lain yang dipakai.

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,

(……………………….) (…………………….)

7
LAMPIRAN III
KEPUTUSAN INSPEKTUR DAERAH
KABUPATEN GARUT NOMOR
TENTANG JUKNIS PELAKSANAAN AUDIT
KINERJA BAGI APIP DI LINGKUNGAN
INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN GARUT

PROGRAM KERJA PEMERIKSAAN AUDIT KINERJA

Inspektorat Daerah Kabupaten Garut

Nama Auditan : OPD/Auditan


Sasaran Auditan : Audit Kinerja
Periode yang diaudit : Tahun .........

RENCANA REALISASI Ref.


No Dilaksanakan Alokasi Dilaksanakan Alokasi No Ket
oleh waktu oleh waktu KKA
I PERSIAPAN AUDIT
A Audit Pendahuluan
Tujuan: Untuk memperoleh informasi umum
mengenai auditan
Prosedur Audit
1. Lakukan pembicaraan pendahuluan dengan
Pimpinan Satker, serta pejabat struktural untuk
memperoleh gambaran menyeluruh tentang
kegiatan organisasi OPD/auditan

2. Dapatkan dan pelajari data/informasi umum


yang meliputi:
a) Dokumen perecanaan dan penganggaran;
RPJM, Renstra, Renja, LKjIP, RKP/RKA, APBD,
DPA, dan Perjanjian Kinerja.

b) Struktur Organisasi OPD/auditi...... dan uraian


tugas masing-masing struktur/fungsi.

c) SOP yang terkait tentang perencanaan,


penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,
dan pertanggungjawaban tingkat organisasi.

d) Peraturan terkait penyelenggaraan pemerintah


daerah (OPD/auditi).......
e) Dokumen rencana dan realisasi seluruh kegiatan
di masing-masing struktur yang terkait dengan
struktur organisasi dan perjanjian kinerja tahun
yang diaudit.

8
3. Buat analisa dalam Kertas Kerja dari dokumen
yang didapatkan dengan menguji kontrol
hubungan dimulai dari perencanaan sampai
dengan pertanggungjawaban dengan substansi
tentang ketepatan waktu penyusunan
pelaporan, jumlah anggaran yang dikelola,
pelaku kegiatan, tercapai atau tidaknya
perjanjian kinerja dan penilaian hal-hal lain
yang bersifat mandatory bagi satker yang
diaudit.
4. Buat simpulan hasil audit Pendahuluan.

B Lakukan evaluasi SPI


Tujuan:
Untuk memperoleh keyakinan tingkat keandalan
perancangan dan pelaksanaan Sistem
Pengendalian Intern Instansi.

Langkah-langkah kerja pemeriksaan:

a. Dapatkan rancangan Sistem Pengendalian


Intern yang meliputi, Lingkungan
Pengendalian, Penilain Risiko, Kegiatan
pengendalian, Informasi dan Komunikasi, serta
Pemantauan pengendalian intern;
b. Lakukan Pengujian terhadap pelaksanaan
Sistem Pengendalian Intern yang meliputi,
Lingkungan Pengendalian, Penilain Risiko,
Kegiatan pengendalian, Informasi dan
Komunikasi; serta Pemantauan pengendalian
intern;
c. Buat kesimpulan terhadap hasil pemeriksaan
pengelolaan Sistem Pengendalian Intern
Instansi.
II PELAKSANAAN AUDIT

A Audit atas Perencanaan OPD

Tujuan audit: meyakini perencanaan tingkat


OPD/program/kegiatan telah sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi telah sesuai dengan aturan yang
berlaku.
Prosedur Audit:
1. Penyusunan Renstra dan Renja

a. Dapatkan dokumen kajian keselarasan renstra


dengan RPJMD dan teliti apakah terdapat
keselarasan antara renstra dengan RPJMD. Teliti
pula apakah Renja mengacu pada renstra yang
telah disusun.
b. Teliti apakah proses penyusunan Renstra dan
renja telah melibatkan stakeholder sesuai
dengan tugas dan fungsi OPD serta
berkoordinasi dengan Bappeda DIY.
c. Teliti apakah renstra dan renja telah
diterbitkan tepat waktu.
d. Teliti apakah renstra dan renja OPD ditetapkan
melalui peraturan kepala SKPD.
e. Teliti apakah dokumen Renstra dan renja OPD
yang telah ditetapkan Kepala SKPD telah
disampaikan ke Bappeda DIY.
9
f. Nilai/hitung % kelengkapan proses/dokumen
dengan membandingkan realisasi
proses/dokumen dengan proses/dokumen yang
seharusnya (sebagai target) dan tuangkan
dalam KKA.
Berikan nilai/skor atas capaian % kelengkapan
proses penyusunan Renstra yang ada untuk
dapat memberikan nilai kinerja penyusunan
Renstra.
g. Lakukan analisis atas hasil audit dan buat
simpulan hasil audit terhadap aspek
perencanaan serta susun temuan beserta
rekomendasi perbaikan atas perencanaan
kegiatan di tingkat OPD.
B Audit atas Penganggaran
Tujuan audit: meyakini proses penganggaran
kegiatan dan pembangunan telah sesuai aturan
yang berlaku. (Permendagri 13 tahun 2006 dan
perubahannya)
Prosedur audit
1. Teliti apakah RKA-OPD disusun menggunakan
pendekatan kerangka pengeluaran jangka
menengah daerah, penganggaran terpadu dan
penggaran berdasarkan prestasi.
2. Teliti apakah RKA-OPD telah sesuai dengan
kebijakan umum APBD, prioritas dan plafon
anggaran sementara, prakiraan maju yang telah
disetujui tahun anggaran sebelumnya dan
dokumen perencanaan lainnya, serta capaian
kinerja dan standar pelayanan minimal.
3. Teliti apakah OPD membuat dokumentasi
pembahasan RKA-OPD bersama tim anggaran
pemerintah daerah.
4. Nilai/hitung % kelengkapan proses/dokumen
dengan membandingkan realisasi
proses/dokumen dengan proses/dokumen yang
seharusnya.
Berikan nilai/ skor atas setiap kelengkapan
proses penganggaran yang ada untuk dapat
memberikan nilai kinerja penganggaran OPD
berdasar tabel kinerja yang ditetapkan.
5. Lakukan analisis atas hasil audit dan buat
simpulan hasil audit serta susun temuan
beserta rekomendasi perbaikan atas
penganggaran OPD.
C. Audit atas Pelaksanaan Kegiatan
1 Ketaatan Administratif

Tujuan audit: meyakini bahwa proses dan


dokumentasi pelaksanaan kegiatan telah sesuai
dengan peraturan.
Prosedur audit
a. Teliti apakah realisasi kegiatan yang dilaksanakan
di OPD telah termuat dalam DPA . Hitung %
kesesuaiannya untuk masing2 kelompok kegiatan
tersebut secara proposional.

10
b. Teliti apakah setiap kegiatan dimaksud huruf a.
telah didukung dengan RAB/KAK dan
ketentuan lain sesuai pedoman pengadaan dan
pelaksanaan lainnya yang berlaku dan disahkan
oleh pejabat berwenang . Hitung % secara
proposional ketaatan setiap kegiatan yang
didukung RAB/KAK
c. Teliti apakah terdapat SK Pimpinan tentang tim
pelaksanaan kegiatan (PPTK, Pejabat Pengadaan
dan Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan)
d. Teliti apakah penentuan pelaksana kegiatan
fisik/non fisik yang melibatkan pihak ketiga
sesuai ketentuan pengadaan yang berlaku
(misal perpres 54/2010).
Hitung % secara proposional kegiatan
pengadaan dengan melibatkan pihak ketiga
yang sesuai ketentuan dan mana yang tidak.
e. Teliti apakah pelaksanaan kegiatan sudah
menyiapkan:
1)jadwal pelaksanaan;
2) kebutuhan material;
3) gambar rencana;
4) spesifikasi teknis kegiatan;
5) RAB;
f. Teliti apakah kebutuhan material melalui
pelelangan telah didukung dengan:
1)RAB dengan harga paling ekonomis hasil
pembandingan harga termasuk transport sd
lokasi kegiatan;
2) gambar rencana;
3) spesifikasi teknis;
4) negosiasi harga termurah; dan hal lain sesuai
peraturan pengadaan , misal perpres 54/2010
g. Apakah proses serah terima kegiatan baik
melalui swakelola atau pihak ketiga melalui
mekanisme yang tepat. Hitung %tase secara
proporsional kegiatan serah terima hasil
kegiatan yang sesuai ketentuan dan yang tidak
h. Nilai/hitung % kelengkapan proses/dokumen
huruf a sd g di atas dengan membandingkan
realisasiproses/dokumendengan
proses/dokumen yang seharusnya. Berikan
nilai/ skor atas setiap kelengkapan administrasi
yang ada untuk dapat memberikan nilai kinerja
administrasi pelaksanaan kegiatan berdasarkan
tabel kinerja yang ditetapkan.
i. Lakukan analisis atas hasil audit dan buat
simpulan hasil audit serta susun temuan
beserta rekomendasi perbaikan atas
administrasi pelaksanaan kegiatan di OPD.

2 Audit atas Pelaksanaan Kegiatan yang menjadi


Core Business (IKU) OPD pada Program
Peningkatan Produksi Hasil Peternakan.
Tujuan: meyakini apakah Kegiatan telah
dilaksanakan secara efisien dan efektif

2.1 Prosedur audit efisiensi

11
a. Dapatkan laporan/daftar rencana dan realisasi
seluruh kegiatan yang mendukung tercapainya
IKU, dan petakan pilihan pengambilan sampel
untuk audit rinci kegiatan di program yang
mendukung IKU baik fisik/Non berdasarkan
kemungkinan tingkat risiko dengan
mempertimbangkan:
1) nilai anggaran;
2)gap antara target dengan realisasi
berdasarkan laporan (fisik, anggaran, waktu),
dan pertimbangan lain.
Berikan bobot tertimbang untuk setiap kegiatan
terpilih dengan bobot total kegiatan terpilih
sebesar 100%.
Apabila berdasarkan nilai anggaran, maka
penghitungan % bobot tertimbang dihitung
berdasar nilai anggaran setiap kegiatan
dibanding nilai anggaran keseluruhan kegiatan
terpilih.
b. Lakukan pemeriksaan rinci atas setiap kegiatan
pembangunan tepilih dengan langkah sbb:

1) Dapatkan dan manfaatkan hasil audit


kelengkapan administrasi seperti angka 1 di
atas.
2) Lakukan pemeriksaan fisik dan penghitungan
realisasi volume fisik , serta buat berita acara
hasil pemeriksaan fisik/non fisik kegiatan di
program yang mendukung IKU
3) Bandingkan hasil pemeriksaan fisik dengan
target yang sudah ditetapkan. Hitung %
tertimbang capaian output (fisik kegiatan)
dengan membandingkan realisasi fisik hasil
pemeriksaan, dengan target fisik (berdasar
DPA, Perkin , gambar rencana, spesifikasi
teknis, RAB.) kemudian hasilnya dikalikan
dengan bobot tertimbang kegiatan
sebagaimana tersebut angka 2.1.a.
4) Lakukan analisis permasalahan hasil
pemeriksaan fisik dan non fisik dengan
memperhatikan juga hasil pemeriksaan
administrasi atas kegiatan yang disampel.
5) Susun temuan pemeriksaan dan
rekomendasi berdasarkan hasil analisis tsb
angka 4)
6) Dapatkan dokumen SPJ pembayaran setiap
kegiatan dan teliti kelengkapan dan validitas
dokumen pendukungnya. Simpulkan
kecukupan dan validitas kelengkapan
dokumen SPJ.
Hitung % capaian tertimbang pembayaran
dengan membandingkan realisasi
pembayaran dengan anggaran menurut
DPA/kontrak/RAB/Perkin dikalikan dengan
bobot tertimbang kegiatan sebagaimana
tersebut angka 2.1.a.
7) Hitung % capaian tertimbang efisiensi
SETIAP kegiatan dengan membandingkan %
capaian tertimbang output tersebut angka 3)
dengan % capaian tertimbang biaya tersebut
angka 6). dengan mengurangkan %tase
12
capaian output point 3) dengan % capaian
tertimbang biaya di angka 6)
Berikan skor dan predikat kinerja efisiensi
setiap kegiatan berdasar % capaian
tertimbang efisiensi kegiatan berdasar tabel
kinerja.
8) Hitung % capaian tertimbang efisiensi untuk
TOTAL kegiatan yang disampel dengan
membandingkan jumlah % capaian
tertimbang out put dengan jumlah %
capaian tertimbang biaya.
Berikan skor dan predikat kinerja efisiensi
untuk seluruh kegiatan berdasar % capaian
tertimbang efisiensi seluruh kegiatan
berdasar tabel kinerja.
9) Analisis dan buat simpulan dukungan
capaian efisiensi dan penyebab tidak
efisiensi hasil kegiatan dan susun temuan
dan rekomendasi atas kondisi capaian tidak
efisiensi.
2.2. Prosedur audit efektivitas kegiatan Program
Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
1) Lakukan pemeriksaan fisik kegiatan di Program
yang mendukung IKU (lihat PKA C.2.1 huruf b
angka 1) sd 9) dan amati apakah hasil kegiatan
dapat berfungsi/bermanfaat/mencapai
outcome sebagaimana tujuan pembangunan
yang telah ditetapkan semula.
2) Pelajari target outcome/manfaat (bila ada) yang
telah ditetapkan/ditargetkan dalam APBD/
RPJMD dan indikator pengukurannya.
3) lakukanpenghitunganrealisasi
kemanfaatan/outcomehasilkegiatan
berdasarkan indikator pengukuran
hasil/kemanfaatan/outcome.
4) hitung % capaian efektivitas/outcome dengan
membandingkan antara realisasi
kemanfaatan/outcome dengan target outcome.
Hitung nilai/skor kinerja efektivitas kegiatan
berdasarkan konversi % capaian efektivitas ke
tabel kinerja yg ditetapkan berdasar tabel
kinerja.
5) analisis dan buat simpulan dalam kertas kerja
dukungan capaian efektivitas dan penyebab
tidaktercapainyaefektivitashasil
pembangunan dan susun temuan dan
rekomendasi atas kondisi capaian tidak
efektivitas.
Pada prinsipnya prosedur audit non fisik sama
dengan kegiatan fisik, misal untuk kegiatan diklat
untuk perencanaan ttp ada KAK, efisiensi diukur
dari target efisiensi dari output meliputi jumlah SESUAIKAN UNTUK KEGIATAN NON
peserta dan biaya. Untuk efektivitas/ outcome
dapat diukur dari hasil post test yang meningkat FISIK
dari pre test

D Audit penatausahaan/Administrasi
Organisasi
13
1 Tujuan: meyakini pelaporan keuangan telah
dilaksanakan secara tepat waktu Prosedur
Audit
1. Dapatkan dokumen/rekening koran/BA
Penutupan Kas.
Bendahara Pengeluaran telah melaksanakan
pengembalian sisa UP dan/atau TU dalam
tahun anggaran berjalan (Pasal 67 - Pergub
Nomor 24 Tahun 2017 tentang Sistem dan
Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah)
2. Tuangkan hasi pengecekan dalam kertas kerja

3. Nilai/hitung % capaian ketepatan waktu pada


pengembalian sisa UP dan/atau TU dalam
tahun anggaran berjalan.

4. Lakukan analisis atas hasil audit dan buat


simpulan hasil audit serta susun temuan
beserta rekomendasi perbaikan atas ketepatan
waktu pengembalian sisa UP.
2 Tujuan: meyakini ketepatan jumlah atas
pelaksanaan dan pelaporan keuangan yang
dibuat
Prosedur Audit
1. Dapatkan dokumen pertanggungjawaban atas
keuangan baik gaji, perjalanan dinas dll.
2. Hitung berapa kali Bendahara Gaji melakukan
kesalahan dalam melakukan perhitungan gaji
setiap karyawan dalam setahun.
3. Hitung berapa kali OPD melakukan kesalahan
dalam mempertanggungjawabkan keluarnya
uang dalam setahun dan buat prosentase
ketepatan jumlah secara proposional dalam
kertas kerja.
4. Nilai/hitung % kelengkapan proses/dokumen
dengan membandingkan realisasi
proses/dokumen dengan proses/dokumen
yang seharusnya.
Berikan nilai/ skor atas setiap kelengkapan
administrasi yang ada untuk dapat
memberikan nilai kinerja administrasi
pelaksanaan kegiatan berdasarkan tabel kinerja
yg ditetapkan.
III Simpulan Audit
1. Jumlahkan seluruh nilai kinerja organisasi dari
setiap kelompok penilaian ( huruf A sd D) untuk
mendapatkan nilai kinerja organisasi dan
predikatnya

2. Resumekan/ buat ikhtisar simpulan/notisi hasil


pemeriksaan, temuan dan rekomendasi dari
setiap parameter sebagai bahan pembicaraan
dengan auditan.
IV Pembahasan hasil audit dengan
Auditan
1. Bicarakan dengan auditan serta minta
tanggapan tertulis.

14
2. Buat berita acara kesepakatan tindak lanjut

V PELAPORAN
1. Penyusunan Daftar Temuan Hasil Audit dan
Konsep Laporan Audit
2. Lakukan reviu secara berjenjang
3. Penandatanganan laporan oleh Inspektur

Pengendali Teknis: Ketua Tim:

Totok Purwoirawan, SKM

15
LAMPIRAN IV
KEPUTUSAN INSPEKTUR DAERAH
KABUPATEN GARUT NOMOR
TENTANG JUKNIS PELAKSANAAN
AUDIT KINERJA BAGI APIP DI
LINGKUNGAN INSPEKTORAT
DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT


I N S PE KTO RAT DAE RAH
Jalan Patriot No. 3, Garut - 44151
Telp. / Faks (0262) 233882 e-mail : inspektorat@garutkab.go.id

BERITA ACARA PEMBAHASAN


HASIL AUDIT KINERJA
PADA OPD/AUDITI………… TAHUN ANGGARAN………….

Pada hari ini, ………. tanggal ... Tahun …………., bertempat di ………………., kami :
1. Nama :
NIP :
Jabatan : Inspektur Daerah Kabupaten Garut

Sebagai “Pihak Pertama”

2. Nama :
NIP :
Jabatan : Kepala OPD/Auditi….

Sebagai “Pihak Kedua”

Telah mengadakan pembahasan bersama mengenai hasil Audit Kinerja pada


OPD/AUDITI………Tahun ANGGARAN……….. dengan hasil tingkat kinerja “….” dengan skor
…...
Kedua belah pihak telah sepakat terhadap hasil audit dan Pihak Kedua akan melaksanakan
Rekomendasi seperti pada resume hasil audit terlampir dalam waktu paling lama 60 hari kerja.
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pihak Pertama Pihak Kedua,


……………….. ………………………….
NIP ………………………….. NIP ………………………………

16
LAMPIRAN V
KEPUTUSAN INSPEKTUR DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA NOMOR 21a/KPTS/2018
TENTANG JUKNIS PELAKSANAAN AUDIT
KINERJA BAGI APIP DI LINGKUNGAN
INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN GARUT

INSPEKTORAT

DAERAH KABUPATEN GARUT

……………………………………………

LAPORAN HASIL AUDIT KINERJA

Pada

OPD/AUDITI

DAERAH KABUPATEN GARUT

Tahun …………

Nomor LHA : ………..

Tanggal : ………..

17
BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI.............................................................................1

I.1. Simpulan.................................................................................................................1

I.2. Rekomendasi........................................................................................................1

BAB II URAIAN HASIL AUDIT KINERJA..............................................................................3

II.1. Pendahuluan........................................................................................................3

II.1.1. Dasar Audit Kinerja.........................................................................3

II.1.2. Tujuan Audit Kinerja.........................................................................3

II.1.3. Sasaran Audit Kinerja......................................................................3

II.1.4. Ruang Lingkup Audit Kinerja........................................................3

II.1.5. Uji Petik Audit Kinerja......................................................................3

II.1.6. Metode Pemeriksaan......................................................................3

II.2. Data Umum...........................................................................................................4

II.2.1. Tugas dan Fungsi.............................................................................4

II.2.2. Keuangan............................................................................................5

II.2.3. Sumber Daya Manusia...................................................................6

II.2.4. Sarana dan Prasarana.................................................................10

II.2.5. Sistem Pengendalian Intern.......................................................12

II.3 Hasil Audit Kinerja.............................................................................................13

II.3.1. Pencapaian Target Keuangan....................................................13

II.3.2. Penilaian atas Kinerja...................................................................13

II.3.3. Temuan Hasil Audit Kinerja........................................................20

BAB III PENUTUP...........................................................................................................................26

LAMPIRAN :

1. Rekapitulasi Kinerja OPD/Auditi Aktivitas Utama


2. Berita Acara Pembahasan Hasil Audit Kinerja
3. Berita Acara Kesepakatan Metodologi Audit Kinerja

18
PEMERINTAH KABUPATEN GARUT
I N S PE KTO RAT DAE RAH
Jalan Patriot No. 3, Garut - 44151
Telp. / Faks (0262) 233882 e-mail : inspektorat@garutkab.go.id

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN AUDIT KINERJA


PADA OPD/AUDITI..................

TAHUN ANGGARAN .......

BAB I
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

I.1 Simpulan

Berdasarkan hasil Audit Kinerja pada OPD/AUDITI..... diperoleh simpulan sebagai


berikut:

1. Keuangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja OPD/Auditi ...........................masing masing
sebesar Rp…………dan Rp………., dengan realisasi masing-masing sebesar
Rp………atau ……..% dan Rp………. atau …..%. (tampilkan keseluruhan data
keuangan OPD Auditi.....)

Kinerja keekonomisan realisasi DPA total (terkait kegiatan yang diukur efisien dan
efektif) adalah sebagai berikut;

Nilai DPA Total OPD :Rp……………………….

Nilai Realisasi OPD :Rp……………………… -

Keekonomisan :Rp……………………….

Atau …………% dari nilai DPA

Nilai Temuan OPD : Rp………………………

Atau………….% dari nilai DPA

% tase keekonomisan pengadaan OPD ...... netto sebesar=…..% (adalah nilai %


tase keekonomisan awal dikurangi % tase temuan) (apabila nilai keekonomisan
netto adalah positip maka disimpulkan kegiatan ekonomis, apabila nilai
keekonomisan netto negative maka disimpulkan kegiatan tidak ekonomis, dan
apabila nilai keekonomisan positip namun tidak efisien dan efektif maka
disimpulkan kegiatan tidak ekonomis)
19
2. Penilaian Kinerja Organisasi
Pencapaian kinerja organisasi OPD/ Auditi..... berdasarkan penjumlahan penilaian
kinerja individu atas aspek perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan, yang
merupakan kinerja utama serta proses penatausahaan (administrasi) dan
pertanggungjawaban baik secara administrasi maupun keuangan yang merupakan
kinerja penunjang kegiatan utama yang diambil secara sampel menurut perhitungan
risiko besarnya anggaran yang dikelola, adalah sebesar ……% atau dalam kategori
……, dengan uraian sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan
Kinerja tahap perencanaan secara umum dapat dikategorikan “Baik
Sekali/Baik/Cukup/Kurang/Kurang Sekali” (pilih sesuai hasil penilaian) dengan
capaian skor …..% atau berkontribusi pada kinerja Organisasi sebesar …..%.

Uraikan resume kondisi yang mendukung kinerja ≥ baik atau yang


menyebabkan kinerja ≤ cukup

Pencapaian kinerja ini disebabkan OPD/Auditi telah memiliki infrastruktur yang


berkaitan dengan perencanaan di tingkat organisasi dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsinya, antara lain memiliki:

-Renstra

-Perjanjian kinerja, dsb

Catatan :

Resume disini maksudnya adalah diambil dari subtansi yang paling besar
bobot parameternya dalam setiap aspek tahapan pengelolaan pemerintah
di OPD / Auditi......

b. Tahap Penganggaran
Kinerja tahap penganggaran secara umum dapat dikategorikan “Baik
Sekali/Baik/Cukup/Kurang/Kurang Sekali” (pilih sesuai hasil penilaian) dengan
capaian skor ….% atau berkontribusi pada kinerja Organisasi sebesar …..%.

Uraikan resume kondisi yang mendukung kinerja ≥ baik atau yang


menyebabkan kinerja ≤ cukup

Pencapaian kinerja ini disebabkan OPD/ Auditi..... telah menjalankan proses


penganggaran yang secara substansi kegiatannya telah selaras dengan RPJMD
dan telah mematuhi permendagri tentang penyusunan anggaran

c. Tahap Pelaksanaan
Kinerja tahap pelaksanaan secara umum dapat dikategorikan “Baik
Sekali/Baik/Cukup/Kurang/Kurang Sekali” (pilih sesuai hasil penilaian) dengan
capaian skor ……% atau berkontribusi pada kinerja Organisasi sebesar …..%.

20
Uraikan resume kondisi yang mendukung kinerja ≥ baik atau yang
menyebabkan kinerja ≤ cukup

Pencapaian kinerja ini disebabkan OPD/ Auditi..... telah menjalankan fungsi


utama secara uji petik pada ........bidang teknis bidang….., bidang…… , dan
bidang ….. dengan penjelasan singkat masing masing untuk aspek keefisienan
dan kefektifan sebagai berikut:

1) Bidang/Program ……………….
Kinerja Bidang/Program ………….(kurang/cukup) efisien karena kinerja
sumber daya yang diperlukan (lebih besar/lebih kecil) dari kinerja output,
namun demikian output yang dihasilkan (efektif/tidak efektif) dengan melihat
table efektifivitas …(sebutkan alasanannya dan penyebabnya untuk kearah
rekomendasi )
Hal tersebut disebabkan …………………………………..
2) Bidang/Program ……………….
Kinerja bidang ………….(kurang/cukup) efisien karena kinerja sumber daya
yang diperlukan (lebih besar/lebih kecil) dari kinerja output, namun demikian
output yang dihasilkan (efektif/tidak efektif) dengan melihat table efektifivitas
…(sebutkan alasanannya dan penyebabnya untuk kearah
rekomendasi ) Hal tersebut disebabkan …………………………………..

3) Bidang/Program ……………….
Kinerja bidang ………….(kurang/cukup) efisien karena kinerja sumber daya
yang diperlukan (lebih besar/lebih kecil) dari kinerja output, namun demikian
output yang dihasilkan (efektif/tidak efektif) dengan melihat table efektifivitas
…(sebutkan alasanannya dan penyebabnya untuk kearah rekomendasi )
Hal tersebut disebabkan …………………………………..
4) Dst ….(tergantung bidang/unit yang diambil untuk diukur dalam aspek
pelaksanaan)

d. Tahap Penilaian Tertib administrasi


Kinerja tahap pelaksanaan secara umum dapat dikategorikan “Baik
Sekali/Baik/Cukup/Kurang/Kurang Sekali” (pilih sesuai hasil penilaian) dengan
capaian skor ……atau berkontribusi pada kinerja OPD/ Auditi..... sebesar …..%.

Uraikan resume kondisi yang mendukung kinerja ≥ baik atau yang


menyebabkan kinerja ≤ cukup

Pencapaian kinerja ini disebabkan OPD/ Auditi..... telah menjalankan tertib


administrasi dalam pengelolaan keuangan untuk kelompok ketepatan waktu dan
ketepatan jumlah (tergantung kondisinya)

3. Temuan Hasil Pemeriksaan/Audit ….. Istilah Lihat nomenklatur AAIPI


Uraikan secara ringkas permasalahan yang dijumpai dalam pelaksanaan audit.

21
1. ...................
2. ...................
3. ...................

I.2 Rekomendasi

Terhadap permasalahan yang diuraikan dalam temuan hasil audit pada laporan ini, kami
rekomendasikan agar:

1. .....................
2. ...................
3. ...................

BAB II

URAIAN HASIL AUDIT KINERJA

II.1 Pendahuluan

II.1.1 Dasar Audit Kinerja


Dasar audit kinerja OPD/Auditi…. adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata
Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
e. Peraturan Daerah Istimewa Daerah Kabupaten Garut Nomor 3 Tahun 2015
tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah Daerah Kabupaten Garut;
f. Perka BPKP Nomor 6 tahun 2015 tentang Grand Desain Peningkatan
Kapabilitas APIP;
g. Surat Perintah Tugas Inspektur Daerah Kabupaten Garut Nomor .....
No……. tanggal 12
Februari 20.. tentang Pemeriksaan Audit kinerja pada OPD/Auditi......
II.1.2 Tujuan Audit Kinerja
Tujuan audit kinerja OPD/Auditi adalah untuk menilai keberhasilan pelaksanaan
dalam menjalankan tugas dan fungsinya, dan memberikan rekomendasi perbaikan
dalam rangka peningkatan tata kelola, efektivitas dan efisiensi, serta ketaatan
terhadap peraturan perundang-undangan.

II.1.3 Sasaran dan Ruang Lingkup Audit Kinerja


a. Sasaran Audit

22
Pelaksanaan OPD/Auditi …..dalam menjalankan tugas dan fungsinya meliputi
kegiatan ………………..sesuai Peraturan…………….

b. Ruang Lingkup Audit dan Penetapan Sampel


1) Ruang lingkup audit meliputi seluruh aktivitas kegiatan perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, dan tertib administrasi keuangan pada
OPD/Auditi .............dalam menjalankan tugas dan fungsinya tahun 20….
2) Penetapan sampel kegiatan pada bidang teknis diambil berdasarkan tingkat
risiko setiap kegiatan dari besarnya anggaran yang dikelola di masing-masing
bidang teknis.

II.1.4 Sasaran Data Umum OPD/Auditi


a. Tugas dan Fungsi
b. Keuangan
c. Sumber Daya Manusia
d. Sarana dan Prasarana
e. Sistem Pengendalian Intern
II.1.5 Uji Petik Audit Kinerja
Untukmemberikangambarankomprehensiftentangcapaiankinerja
OPD/Auditi...................... , dilakukan uji petik pelaksanaan program/kegiatan
sebanyak .......... program kegiatan atau ................ % dari ......... kegiatan yang
direncanakan, sebagai berikut :

a. Bidang/Program ........ kegiatan atau ......% dari seluruh kegiatan dalam


pelayanan fungsi .................
b. Bidang/Program ........ kegiatan atau ......% dari seluruh kegiatan dalam
pelayanan fungsi .................
c.

II.2 Hasil Audit Kinerja


II.2.1 Pencapaian Target Keuangan
Pencapaian target keuangan OPD/AUDITI........ Tahun ...... sampai dengan 31
Desember ........... berdasarkan sumber pembiayaan adalah sbb:

Anggaran Realisasi %
No Jenis Dana Rp Rp Realisasi
1 Pendapatan

…………

………….

2 Belanja

……

……………

23
Jumlah

Uraikan secara jelas hasil evaluasi terkait informasi keuangan, meliputi Jumlah
anggaran dan realisasi anggaran sampai dengan akhir periode dan penyebab tidak
tercapainya anggaran

II.2.2 Penilaian atas Kinerja


Penilaian kinerja OPD/Auditi...... dilakukan meliputi tahap perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, dan tertib administrasi keuangan. Penilaian
pencapaian kinerja dilakukan dengan memberikan nilai skor pada setiap indikator
utama dan parameter penilaian antara 0 s.d 100. Hasil penilaian kinerja
OPD/Auditi...... dikelompokkan pada 5 kategori penilaian sebagai berikut:

NO Skala Penilaian Kategori

1 90,01 ≤ X < 100,00 Baik Sekali

2 75,01 ≤ X < 90,00 Baik

3 50,01 ≤ X < 75,00 Cukup

4 25,01 ≤ X < 50,00 Kurang

5 0,00 ≤X< 25,00 Kurang Sekali

Kinerja OPD/Auditi ...... Tahun ...... merupakan penjumlahan kontribusi kinerja dari
setiap tahapan pengelolaan pemerintah OPD/Auditi ....... Tahun ........ , sebagai
berikut :

No Tahapan/Aspek Nilai Bobot Kinerja


Pengelolaan OPD/Auditi Kinerja OPD/Auditi
%
%

1 Perencanaan .......... 25 ..........

2 Penganggaran .......... 15 ..........

3 Pelaksanaan .......... 50 ..........

4 Administrasi Keuangan .......... 10 ..........

Jumlah .......... 100 ..........

Berdasarkan hasil audit kinerja terhadap pemerintahan OPD/Auditi ............ Tahun


........ , sebagaimana tergambar pada tabel di atas, dapat simpulkan bahwa kinerja

24
OPD/Auditi ............ secara umum masuk dalam kategori “Baik
Sekali/Baik/Cukup/Kurang/Kurang Sekali” (pilih sesuai hasil penilaian) yang
ditunjukkan dengan pencapaian kinerja total sebesar …..%.

Hasil audit kinerja atas setiap tahapan pengelolaan pemerintahan OPD/


Auditi.........Tahun .............. diuraikan sebagai berikut:

a. Penilaian atas Tahap Perencanaan


Kinerja tahap perencanaan secara umum dapat dikategorikan “Baik
Sekali/Baik/Cukup/Kurang/Kurang Sekali” (pilih sesuai hasil penilaian) dengan
capaian skor kinerja individu perencanaan ........% atau nilai bobot .......% dari
keseluruhan kinerja organisasi.
Capaian Kinerja yang optimal di atas disebabkan oleh adanya kepemilikan
infrastruktur pendukung untuk perencanaan organisasi berupa
-Rentra
-Renja
-Perjanjian Kinerja
Dsb…….

Apabila capaian kinerja belum optimal harus diberikan alasan berikut


Belum optimalnya (jika kinerja ≤ cukup/baik) capaian indikator kinerja
utama tahap perencanaan disebabkan masih adanya
kelemahan/penyimpangan pada parameter sebagai berikut:

(uraikan penyebab tidak optimalnya kinerja yang ada)

(Uraikan rekomendasi perbaikan)

(Jika kinerja > baik, agar diuraikan secara ringkas dukungan kinerja yang
telah dilaksanakan berupa )

b. Penilaian atas Tahap Penganggaran


Kinerja tahap penganggaran secara umum dapat dikategorikan “Baik
Sekali/Baik/Cukup/Kurang/Kurang Sekali” (pilih sesuai hasil penilaian) dengan
capaian skor kinerja individu penganggaran ................% atau nilai
bobot.......................% dari keseluruhan kinerja organisasi

Belum optimalnya capaian indikator kinerja utama tahap penganggaran


disebabkan …………..(Sebutkan alasannya)

Apabila capaian kinerja belum optimal harus diberikan alasan berikut Belum
optimalnya (jika kinerja ≤ cukup/baik) capaian indikator kinerja utama tahap
perencanaan disebabkan masih adanya kelemahan/penyimpangan pada
parameter sebagai berikut:
25
(uraikan penyebab tidak optimalnya kinerja yang ada)

(Uraikan rekomendasi perbaikan)

(Jika kinerja > baik, agar diuraikan secara ringkas dukungan kinerja yang telah
dilaksanakan).

c. Penilaian atas Tahap Pelaksanaan


Pencapaian target fisik dan realisasi berdasarkan laporan OPD/Auditi........ Tahun
..........
adalah sebagai berikut:

No Kegiatan Target Realisasi % Capaian


Fisik
1. ........
2. ........
3 .........
Dst

Kinerja tahap pelaksanaan berdasarkan uji petik secara umum dapat


dikategorikan “Baik Sekali/Baik/Cukup/Kurang/Kurang Sekali” (pilih sesuai hasil
penilaian) dengan capaian skor kinerja individu pelaksanaan tugas dan fungsi

utama adalah .......% atau nilai bobot .......% dari keseluruhan kinerja organisasi.

Pelaksanaan kegiatan utama OPD/Auditi..............yang telah dilakukan uji petik


sebagai berikut :

1) Bidang/Program .......sebanyak...... kegiatan dari ..........kegiatan, berupa :


- Kegiatan ............
- …………………dst
2) Bidang/Program .......sebanyak...... kegiatan dari ..........kegiatan, berupa :
- Kegiatan ............
- …………………dst

26
Capaian kinerja efisiensi dan efektifitas serta belum optimalnya (jika kinerja ≤
cukup/baik) yang ditunjukkan dengan capaian indikator kinerja utama tahap
pelaksanaan setiap bidang diuraikan sebagai berikut:
1) Bidang/Program...........
Kinerja keekonomisan realisasi DPA total Bidang/Program...........(terkait
kegiatan yang diukur efisien dan efektif) adalah sebagai berikut;

Nilai DPA Total OPD :Rp……………………….

Nilai Realisasi OPD :Rp……………………… -

Keekonomisan :Rp……………… Atau …………% dari nilai DPA

Nilai Temuan OPD : Rp………………Atau………….% dari nilai DPA

% tase keekonomisan pengadaan OPD ...... netto sebesar =…..%

(adalah nilai % tase keekonomisan awal dikurangi % tase temuan)

(apabila nilai keekonomisan netto adalah positip maka disimpulkan


kegiatan ekonomis, apabila nilai keekonomisan netto negative maka
disimpulkan kegiatan tidak ekonomis, dan apabila nilai keekonomisan
positip namun tidak efisien dan efektif maka disimpulkan kegiatan tidak
ekonomis)

Kinerja Bidang/Program .............. sangat efisien/efisien/kurang efisien/sangat


kurang efisien/ karena kinerja sumber daya yang diperlukan lebih besar dari
kinerja output dengan capaian efisiensi ................, namun demikian output
yang dihasilkan cukup efektif dengan telah dimanfaatkan oleh obyek sasaran
dengan capaian efektifitas ...........

Hal tersebut disebabkan karena adanya:

Sebutkan penyebab keberhasilan/tidak keberhasilan dari tinjauan nilai


efisiensi dan efektivitas
(Uraikan rekomendasi perbaikan)
Jika kinerja > baik, agar diuraikan secara ringkas dukungan kinerja yang
telah dilaksanakan.

2) Bidang/Program...........
Kinerja keekonomisan realisasi DPA total Bidang/Program...........(terkait
kegiatan yang diukur efisien dan efektif) adalah sebagai berikut;

Nilai DPA Total OPD :Rp……………………….

Nilai Realisasi OPD :Rp……………………… -

Keekonomisan :Rp……………… Atau …………% dari nilai DPA

27
Nilai Temuan OPD : Rp………………Atau………….% dari nilai DPA

% tase keekonomisan pengadaan OPD ...... netto sebesar =…..%

(adalah nilai % tase keekonomisan awal dikurangi % tase temuan)

(apabila nilai keekonomisan netto adalah positip maka disimpulkan


kegiatan ekonomis, apabila nilai keekonomisan netto negative maka
disimpulkan kegiatan tidak ekonomis, dan apabila nilai keekonomisan
positip namun tidak efisien dan efektif maka disimpulkan kegiatan tidak
ekonomis)

Kinerja Bidang/Program .............. sangat efisien/efisien/kurang efisien/sangat


kurang efisien/ karena kinerja sumber daya yang diperlukan lebih besar dari
kinerja output dengan capaian efisiensi ................, namun demikian output
yang dihasilkan cukup efektif dengan telah dimanfaatkan oleh obyek sasaran
dengan capaian efektifitas ...........

Hal tersebut disebabkan karena adanya:

Sebutkan penyebab keberhasilan/tidak keberhasilan dari tinjauan nilai


efisiensi dan efektivitas
(Uraikan rekomendasi perbaikan)
Jika kinerja > baik, agar diuraikan secara ringkas dukungan kinerja yang
telah dilaksanakan.

3) Bidang/Program...........
Kinerja keekonomisan realisasi DPA total Bidang/Program...........(terkait
kegiatan yang diukur efisien dan efektif) adalah sebagai berikut;

Nilai DPA Total OPD :Rp……………………….

Nilai Realisasi OPD :Rp……………………… -

Keekonomisan :Rp……………… Atau …………% dari nilai DPA

Nilai Temuan OPD : Rp………………Atau………….% dari nilai DPA

% tase keekonomisan pengadaan OPD ...... netto sebesar =…..%

(adalah nilai % tase keekonomisan awal dikurangi % tase temuan)

(apabila nilai keekonomisan netto adalah positip maka disimpulkan


kegiatan ekonomis, apabila nilai keekonomisan netto negative maka
disimpulkan kegiatan tidak ekonomis, dan apabila nilai keekonomisan
positip namun tidak efisien dan efektif maka disimpulkan kegiatan tidak
ekonomis)

28
Kinerja Bidang/Program .............. sangat efisien/efisien/kurang efisien/sangat
kurang efisien/ karena kinerja sumber daya yang diperlukan lebih besar dari
kinerja output dengan capaian efisiensi ................, namun demikian output
yang dihasilkan cukup efektif dengan telah dimanfaatkan oleh obyek sasaran
dengan capaian efektifitas ...........

Hal tersebut disebabkan karena adanya:

Sebutkan penyebab keberhasilan/tidak keberhasilan dari tinjauan nilai


efisiensi dan efektivitas
(Uraikan rekomendasi perbaikan)
Jika kinerja > baik, agar diuraikan secara ringkas dukungan kinerja yang
telah dilaksanakan.

d. Penilaian atas Tahap Tertib Administrasi


Kinerja tahap pertanggungjawaban OPD/Auditi...... Tahun ............... secara umum
dapat dikategorikan “Baik Sekali/Baik/Cukup/Kurang/Kurang Sekali” (pilih sesuai
hasil penilaian) dengan capaian skor kinerja individu pelaksanaan tugas

dan fungsi utama adalah ............ atau nilai bobot ..............% dari keseluruhan
kinerja organisasi.

Belum optimalnya (jika kinerja ≤ cukup/baik) capaian indikator kinerja utama


tahap administrasi disebabkan masih adanya kelemahan/penyimpangan pada
parameter sebagai berikut:

(uraikan penyebab tidak optimalnya kinerja yang ada)

(Uraikan rekomendasi perbaikan)

Jika kinerja > baik, agar diuraikan secara ringkas dukungan kinerja yang
telah dilaksanakan.

II.2.3 Temuan Hasil Audit


Berdasarkan Hasil Audit Kinerja OPD/Auditi..... Tahun ............ seperti telah diuraikan
butir 2 tentang Penilaian Indikator Utama, terdapat temuan audit sebagai berikut:

1. ........
2. ........
3. ...............

uraiakan temuan hasil audit dengan lengkap meliputi kondisi, kriteria, sebab, akibat
dan rekomendasi atas semua permasalah yang ada (tidak terbatas hanya pada
permasalahan pada parameter dengan bobot tertinggi)

29
BAB III

PENUTUP

Demikian Laporan Hasil Pemeriksaan Audit Kinerja pada ............. Tahun Anggaran ....... agar
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Garut, September 2019

INSPEKTUR
DAERAH KABUPATEN GARUT

Drs. H. Zat Zat Munajat, M.Si


NIP. 19631229 199303 1 005

30
Lampiran 1

Rekapitulasi Kinerja

OPD/Auditi.........

Bobot
No Unsur-Unsur yang dievaluasi Capaian Nilai Bobot Predikat
%

I Capaian Kinerja Utama (90%)

1 Capaian Kinerja Perencanaan 25 ........ ........

2 Capaian Kinerja Penganggaran 15 ........ ........

3 Capaian Kinerja Pelaksanaan 50 ........ ........

II Capaian Kinerja Penunjang (10%)

4 Capaian Kinerja administrasi keuangan 10 ........ ........

Simpulan Predikat Kinerja 100 ........

Kriteria Predikat

0- 25 Kurang Sekali

25,01- 50 Kurang

50,01-75 cukup

75,01-90 Baik

90,01-100 Baik Sekali

31
Lampiran 2

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT


I N S PE KTO RAT DAE RAH
Jalan Patriot No. 3, Garut - 44151
Telp. / Faks (0262) 233882 e-mail : inspektorat@garutkab.go.id

BERITA ACARA PEMBAHASAN


HASIL AUDIT KINERJA
PADA OPD/AUDITI………… TAHUN ANGGARAN………….

Pada hari ini, ………. tanggal ... Tahun …………., bertempat di ………………., kami :
1. Nama :
NIP :
Jabatan : Inspektur Daerah Kabupaten Garut

Sebagai “Pihak Pertama”

2. Nama :
NIP :
Jabatan : Kepala OPD/Auditi….

Sebagai “Pihak Kedua”

Telah mengadakan pembahasan bersama mengenai hasil Audit Kinerja pada


OPD/AUDITI………Tahun ANGGARAN……….. dengan hasil tingkat kinerja “….” dengan skor
…...
Kedua belah pihak telah sepakat terhadap hasil audit dan Pihak Kedua akan melaksanakan
Rekomendasi seperti pada resume hasil audit terlampir dalam waktu paling lama 60 hari kerja.
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pihak Pertama Pihak Kedua,

……………….. ………………………….
NIP ………………………….. NIP ………………………………
32
Lampiran 3

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT


I N S PE KTO RAT DAE RAH
Jalan Patriot No. 3, Garut - 44151
Telp. / Faks (0262) 233882 e-mail : inspektorat@garutkab.go.id

BERITA ACARA KESEPAKATAN


METODOLOGI AUDIT KINERJA
PADA OPD/AUDITI…………………………TAHUN ANGGARAN …..

Pada hari ini, …….tanggal ... Tahun …………., bertempat di ………………., kami :

1. Nama :

NIP :

Jabatan : Inspektur Daerah Kabupaten Garut

Sebagai “Pihak Pertama”

2. Nama :

NIP :

Jabatan : Kepala OPD/auditi ……………

Sebagai “Pihak Kedua”

Telah mengadakan pembahasan dan kesepakatan bersama mengenai metodologi Audit Kinerja
pada OPD/auditi…………….. Tahun ……….

Kedua belah pihak telah sepakat terhadap metodologi yang akan dipakai oleh Inspektorat untuk
melakukan hasil audit kinerja pada OPD/Auditi yang menyangkut Indikator, bobot kinerja,
kelompok simpulan hasil audit kinerja, serta mekanisme lain yang dipakai.

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,

(……………………….) (…………………….)
33

Anda mungkin juga menyukai