Tujuan utama strategi monitoring dan evaluasi (monev) ini adalah menetapkan
kerangka kerja untuk mengukur dan memperbaharui kondisi dasar sanitasi, juga
memantau dampak, hasil dan keluaran dari kegiatan sektor sanitasi kota, untuk
memastikan bahwa tujuan dan sasaran sanitasi, rencana pengembangan dan
target tertentu sanitasi kota, serta kepatuhan pada standar pelayanan minimum
yang ada sudah dilaksanakan secara efektif. Strategi ini adalah alat pengelolaan
multi fungsi – alat pengendali yang dapat meningkatkan pembelajaran,
transparansi dan akhirnya proses pengambilan keputusan.
PENANGGUNG
JAWAB
SEKRETARIS DAERAH
SEKRETARIS
KA. BAPPEDA KOTA
SKPD Pokja San Bid Pokja San Bid Pokja San Bid
Pengambil MONEV MONEV MONEV
Data Kompilasi Data Pengolah Data Penyusun Laporan
Monitoring adalah suatu cara untuk mengetahui apakah suatu kegiatan berjalan
sesuai dengan rencana serta menggunakan sumber daya secara tepat. Monitoring
merupakan proses proses pengumpulan data secara rutin sebagai bagian dari
kegiatan, untuk membandingkan rencana dengan situasi nyata, sebagai bagian
dari proses internal Pemerintah Kota. Manfaat monitoring sanitasi adalah sebagai
umpan balik bagi pengambil keputusan berkaitan dengan :
1. Kemajuan relatif pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan
sanitasi dengan dilaksanakannya kegiatan-kegiatan pembangunan dalam
kerangka kebijakan dan strategi yang telah disepakati.
2. Usaha peningkatkan kinerja dan akuntabilitas SKPD dalam usaha
pencapaian visi pembangunan sanitasi
Monitoring sanitasi yang diterapkan Pemerintah Kota terdiri dari tiga
tingkatan yaitu monitoring strategi, pelaksanaan dan pengambilan keputusan.
Secara lebih rinci gambaran dari setiap tingkatan diuraikan sebagai berikut :
Monitoring yang dilakukan pada saat Musrenbang adalah usulan kegiatan yang
berasal dari kelurahan, kecamatan dan SKPD. Secara berjenjang dari bawah
disampaikan usulan yang kemudian dibahas satu tingkat diatasnya untuk
ditemukan dengan usulan yang lain dan selanjutnya dimusyawarahkan untuk
menentukan urutan prioritas kegiatan dari tingkat prioritas yang paling tinggi
sampai yang rendah, untuk semua sektor pembangunan termasuk sector
sanitasi. Proses perencanaan yang berlangsung dimonitor kesesuaiannya dengan
peraturan, petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) yang ada.
Kemudian hasilnya disampaikandalam bentukrekapan usulan kegiatan,
rancangan usulan program dan rekaman jalannya proses yang disampaikan
dalam penjelasan atau narasi.
Monitoring yang dilakukan melalui metode realisasi fisik dan kegiatan dilakukan
oleh Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah melalui laporan semua SKPD
tentang realisasi pencairan anggaran SKPD dan realisasi fisik dari kegiatan yang
dilaksanakan. Untuk RFK disusun oleh Pelaksana Kegiatan, Konsultan Perencana,
dan Tim Monev Kecamatan. Rekapitulasi laporan rencana fisik dan keuangan
(RFK) dibuat setiap bulan, dari rekapitulasi tersebut dapat dilihat prosentase
realisasi anggaran yang sudah dicairkan dan prosentase pencapaian kegiatan
7.4. Pendokumentasian
Langkah 1
Pendokumentasian laporan-laporan kegiatan sanitasi secara periodik (semesteran)
oleh SKPD pelaksana kegiatan sanitasi. Langkah ini dilakukan dengan cara
mencari, mengumpulkan dan mengolah data kegiatan pembangunan sanitasi yang
telah dilaksanakan secra langsung dari masyarakat melalui teknik wawancara
dengan alat bantu quesioner.
Langkah 2
Menganalisa data dengan melihat indikator kinerja yang ditargetkan terutama
yang berkaitan dengan hasil kegiatan (outcome). Mengolah data yang diperoleh
dalam bentuk simpulan-simpulan secara komprehensif tentang manfaat
pembangunan sanitasi.
Langkah 3
Menyusun laporan dan ekomendasi tentang optimalisasi manfaat pembangunan
sanitasi baik bagi pemerintah, swasta maupun masyarakat.
7.6. Pelaporan
Pelaporan monitoring dan evaluasi manfaat sanitasi umum akan disusun secara
berkala setiap semester. Laporan semester adalah kompilasi perkembangan
program selama enam bulan berjalan dilengkapi dengan hasil- hasilmonitoring
danevaluasidan penanganan pengaduan. Laporan ini menjelaskan status indikator
seperti yang disebutkan dalam SSK, dan kaitan status ini dengan kebijakan,
strategi dan program nasional dan internasional. Laporan ini dimaksudkan untuk
pembaca umum, jadi bersifat tidak terlalu teknis tapi lebih menekankan aspek
lingkungan, sosial dan politis dari sanitasi.