Anda di halaman 1dari 11

Bab VII :

Monitoring dan Evaluasi Sanitasi Kota


Bogor
7.1. Gambaran Umum Struktur Monitoring dan Evaluasi
Sanitasi

Tujuan utama strategi monitoring dan evaluasi (monev) ini adalah menetapkan
kerangka kerja untuk mengukur dan memperbaharui kondisi dasar sanitasi, juga
memantau dampak, hasil dan keluaran dari kegiatan sektor sanitasi kota, untuk
memastikan bahwa tujuan dan sasaran sanitasi, rencana pengembangan dan
target tertentu sanitasi kota, serta kepatuhan pada standar pelayanan minimum
yang ada sudah dilaksanakan secara efektif. Strategi ini adalah alat pengelolaan
multi fungsi – alat pengendali yang dapat meningkatkan pembelajaran,
transparansi dan akhirnya proses pengambilan keputusan.

Strategi monev akan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan monitoring dan


evaluasi pembangunan sanitasi sesuai Strategi Sanitasi Kota Bogor. Untuk
menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan,
akuntabel, efisien dan efektif dalam perencanaan pembangunan di bidang
sanitasi, diperlukan adanya tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan
evaluasi perencanaan pembangunan sanitasi.
Dalam penyusunan program , kegiatan dan pendanaan disusun berdasarkan :
a. Pendekatan kinerja, kerangka pengeluaran jangka menengah serta
perencanaan dan penganggaran terpadu;
b. Kerangka pendanaan dan pagu indikatif;
c. Program prioritas urusan wajib dan urusan pilihan yang mengacu pada
standar pelayanan minimal sesuai dengan kondisi nyata daerah dan
kebutuhan masyarakat.

BAPPEDA KOTA BOGOR | POKJA SANITASI TAHUN 2012 VII - 1





Dalam tahapan, tata cara pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan


sanitasi Kota Bogor berpedoman pada Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor : 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan
Peraturan Pemerintah nomor: 8 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
Pengendalian dan evaluasi pembangunan dimaksudkan untuk :
1. Meningkatkan konsistensi antar kebijakan yang dilakukanberbagai
organisasi publik dan antara kebijakan makro dan mikro maupun
antarakebijakan dan pelaksanaan;
2. Meningkatkan transparansi dan partisipasi dalam proses perumusan
kebijakan danperencanaan program;
3. Menyelaraskan perencanaan program dan penganggaran;
4. Meningkatkan akuntabilitas pemanfaatan sumber daya dan keuangan
publik;
5. Terwujudnya penilaian kinerja kebijakan yang terukur, perencanaan
dan pelaksanaan sesuai RPJMD sehingga tercapai efektivitas
perencanaan.

Pelaksanaan pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan sanitasi


dilakukan pada setiap tahapan perencanaan, yaitu meliputi tahapan:
a. Penyusunan rancangan awal;
b. Pelaksanaan Musrenbang;
c. Perumusan rancangan akhir dan;
d. Penetapan rencana

Pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan sanitasi dilakukan oleh


Tim Anggaran, Kepala SKPD kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
serta masyarakat dapat melaporkan program dan kegiatan yang tidak sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan disertai dengan data dan informasi yang
akurat. Penganggaran program kegiatan dilakukan oleh SKPD terkait
dimana pengendalian dan evaluasi dilakukan oleh Kepala SKPD dan Tim

BAPPEDA KOTA BOGOR | POKJA SANITASI TAHUN 2012 VII - 2





Anggaran dengan cara menganalisa RKA yang pelaksanaannya setelah


penyusunan KUA-PPAS.

7.2. Struktur Kelembagaan Monitoring dan Evaluasi


Sanitasi

Struktur Kelembagaan Monitoring dan Evaluasi Sanitasi didasarkan pada


kebutuhan peran dan tanggung jawab yang perlu diemban dalam pelaksanaan
monitoring dan evaluasi sanitasi serta disesuaikan dengan kedudukan institusi
bersangkutan dalam struktur birokrasi Pemerintah Kota. Keberadaan Pokja
Sanitasi kota yang secara formal dilegalkan dengan Surat Keputusan Walikota
dapat berperan optimal dalam mengkoordinir, mengkompilasi, menganalisa dan
menyusun laporan hasil monitoring dan evaluasi sektor sanitasi dengan didukung
penuh oleh SKPD terkait sektor sanitasi. Sedangkan tugas pengambilan
datalapangan dapat dilakukan masing-masing oleh SKPD pelaksana program
kegiatan terkait sanitasi. Kegiatan Pokja Sanitasi dalam monitoring dan evaluasi
di bawah tanggung jawab Sekretaris Daerah sekaligus sebagai ketua Pokja
Sanitasi. Secaralebih rinci dan lengkap dapat dilihat pada struktur kelembagaan
di bawah.

BAPPEDA KOTA BOGOR | POKJA SANITASI TAHUN 2012 VII - 3





PENANGGUNG
JAWAB
SEKRETARIS DAERAH

SEKRETARIS
KA. BAPPEDA KOTA

SKPD Pokja San Bid Pokja San Bid Pokja San Bid
Pengambil MONEV MONEV MONEV
Data Kompilasi Data Pengolah Data Penyusun Laporan

Gambar 7.1 Struktur kelembagaan Monitoring dan Evaluasi Pokja

Tugas khusus Pokja Sanitasi yang terkait monev adalah:


a. Koordinasi semua kegiatan yang terkait dengan evaluasi kebijakan,
strategi dan program sanitasi kota untuk memastikan bahwa instrumen
yang digunakan banyak membantu pencapaian sasaran, visi dan tujuan.
b. Evaluasi kinerja sektor yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan sanitasi,
untuk memastikan sejauh mana sasaran Rencana Tindak SSK dapat
tercapai.

7.3. Monitoring Strategi Sanitasi

Monitoring adalah suatu cara untuk mengetahui apakah suatu kegiatan berjalan
sesuai dengan rencana serta menggunakan sumber daya secara tepat. Monitoring
merupakan proses proses pengumpulan data secara rutin sebagai bagian dari
kegiatan, untuk membandingkan rencana dengan situasi nyata, sebagai bagian

BAPPEDA KOTA BOGOR | POKJA SANITASI TAHUN 2012 VII - 4





dari proses internal Pemerintah Kota. Manfaat monitoring sanitasi adalah sebagai
umpan balik bagi pengambil keputusan berkaitan dengan :
1. Kemajuan relatif pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan
sanitasi dengan dilaksanakannya kegiatan-kegiatan pembangunan dalam
kerangka kebijakan dan strategi yang telah disepakati.
2. Usaha peningkatkan kinerja dan akuntabilitas SKPD dalam usaha
pencapaian visi pembangunan sanitasi
Monitoring sanitasi yang diterapkan Pemerintah Kota terdiri dari tiga
tingkatan yaitu monitoring strategi, pelaksanaan dan pengambilan keputusan.
Secara lebih rinci gambaran dari setiap tingkatan diuraikan sebagai berikut :

7.3.1. Monitoring Strategi


Merupakan monitoring untuk melihat sejauh mana capaian strategis sesuai dengan
indikator dan target tujuan dan sasaran pembangunan sanitasi yang telah
ditetapkan dalam perencanaan. Pelayanan yang dimonitoring berupa pelayanan
sub sektor air limbah, persampahan, drainase mikro, sektor air bersih dan PHBS.

Monitoring dalam perencanaan pembangunan Kota Bogor selama ini dilakukan


sesuai dengan proses perencanaan tahunan dalam rangka penyusunan APBD.
Tahapan monitoring perencanaan dilakukan secara umum dalam konteks
perencanaan pembangunan kota dengan fokus pada kegiatan masing-masing
instansi/ SKPD dan pemangk ukepentingan lainnya yang terlibat
dalam pembangunan kota dan bukan secara khusus / sektoral.Proses monitoring
dilakukan sejak penyelenggaraan penjaringan aspirasi masyarakat melalui
musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tingkat Rukun Warga
(RW), Musrenbang Kelurahan, Kecamatan dan Kota. Selanjutnya monitoring
dilakukan dalam kerangka penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan
Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD), penyusunan RAPBD dan terakhir pada saat
penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
(DPA-SKPD).

BAPPEDA KOTA BOGOR | POKJA SANITASI TAHUN 2012 VII - 5





Monitoring yang dilakukan pada saat Musrenbang adalah usulan kegiatan yang
berasal dari kelurahan, kecamatan dan SKPD. Secara berjenjang dari bawah
disampaikan usulan yang kemudian dibahas satu tingkat diatasnya untuk
ditemukan dengan usulan yang lain dan selanjutnya dimusyawarahkan untuk
menentukan urutan prioritas kegiatan dari tingkat prioritas yang paling tinggi
sampai yang rendah, untuk semua sektor pembangunan termasuk sector
sanitasi. Proses perencanaan yang berlangsung dimonitor kesesuaiannya dengan
peraturan, petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) yang ada.
Kemudian hasilnya disampaikandalam bentukrekapan usulan kegiatan,
rancangan usulan program dan rekaman jalannya proses yang disampaikan
dalam penjelasan atau narasi.

Monitoring saat penyusunan RKA-SKPD dilakukan pada kegiatan-kegiatan yang


ditetapkan sebagai kegiatan terpilih dari daftar prioritas yang diajukan dalam
musrenbang. Dalam hal ini monitoring ditujukan untuk mengetahui apakah
kegiatan yang dipilih sesuai dengan daftar urutan prioritas usulan kegiatan,
proporsi dan rasionalitas kegiatan dengan biaya kegiatan, kesesuaian jenis
kegiatan dengan tugas pokok dan fungsi, penetapan indikator kinerja yang akan
diwujudkan. Pada saat ini biasanya dilakukan asistensi RKA-SKPD oleh tim
asistensi kota yang terdiri dari Bappeda, Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan
dan Aset, dan Bagian Pembangunan.

Monitoring pada saat penyusunan RAPBD dilakukan untuk mengetahui apakah


usulan SKPD untuk RAPBD sesuai dengan RKA-SKPD beserta penyempurnaannya,
proporsi pemanfaatan plafon sementara untuk SKPD sesuai dengan PPAS,
proporsi anggaran belanja aparatur (tidak langsung/ administrasi umum/ rutin)
dan anggaran publik (langsung/OP dan Modal/pembangunan) dimasing-masing
SKPD sehingga dapat ditemukan proporsi anggaran belanja daerah. Monitoring
dilakukan oleh Tim Anggaran Pemerintah Kota Bogor dan Panitia Anggaran DPRD
Kota Bogor.

BAPPEDA KOTA BOGOR | POKJA SANITASI TAHUN 2012 VII - 6





7.3.2. Monitoring Pelaksanaan


Monitoring pelaksanaan atau implementasi untuk melihat atau memantau atau
sejauh mana kesesuaian rencana awal dengan hasil atau capaian investasi yang
diberikan oleh Pemerintah, swasta dan masyarakat dengan keluaran yang
dihasilkan dari proses tersebut, baik berupa fisik maupun non fisik, serta melihat
masalah yang dihadapi pada saat implementasi.

Monitoring yang dilakukan terhadap pelaksanaan rencana tindak dapat


dibedakan menjadi 3 bagian yaitu (1) monitoring yang dilakukan dengan metode
kunjung lapang atau biasa dikenal dengan pemeriksaan fisik, yang dilakukan oleh
tim pemeriksaan yang terdiri dari beberapa SKPD yang dipimpin Bagian
Pembangunan Kota Bogor, (2) monitoring yang dilakukan melalui dokumen
pelaporan realisasi fisik dan keuangan masing-masing kegiatan
diselenggarakanoleh Bagian Pembangunan Kota Bogor secara periodik
bulanan, dan (3) monitoring yang dilakukan pada saat atau pasca pelaksanaan
kegiatan oleh Inspektorat.

Monitoring yang dilakukan dengan metode kunjung lapangan (pemeriksaan fisik)


ditujukan untuk memonitor pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan
kesesuaian dan ketepatan pelaksanaan kegiatan dengan rencana. Dalam hal ini
yang dimonitor adalah apakah bangunan sesuai dengan rencana anggaran dan
biaya (RAB), baik dari segi konstruksi, bahan yang dipergunakan sampai dengan
ukuran bangunan.

Monitoring yang dilakukan melalui metode realisasi fisik dan kegiatan dilakukan
oleh Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah melalui laporan semua SKPD
tentang realisasi pencairan anggaran SKPD dan realisasi fisik dari kegiatan yang
dilaksanakan. Untuk RFK disusun oleh Pelaksana Kegiatan, Konsultan Perencana,
dan Tim Monev Kecamatan. Rekapitulasi laporan rencana fisik dan keuangan
(RFK) dibuat setiap bulan, dari rekapitulasi tersebut dapat dilihat prosentase
realisasi anggaran yang sudah dicairkan dan prosentase pencapaian kegiatan

BAPPEDA KOTA BOGOR | POKJA SANITASI TAHUN 2012 VII - 7





yang dilaksanakan. Sehingga dapat dilihat perbandingan secara proporsional


antara anggaran yang telah diserap dengan kegiatan yang telah dicapai.

7.3.3. Monitoring terkait dengan Pengambilan Keputusan


Tujuan utama monitoring ini adalah untuk menetapkan kerangka penyediaan
informasi yang akurat dan berkala mengenai keluaran (produk) dan hasil
(tahunan dan jangka menengah/ lima tahunan) dari Rencana Tindak Strategi
Sanitasi Kota.Mengukur dan memahami keluaran dan hasil kegiatan, dengan
interval tahunan atau jangka menengah, penting artinya untuk menentukan apakah
kota sudah mencapai target sanitasi, yang akhirnya akan memberikan kontribusi
pada SSK; serta visi, misi, sasaran dan tujuan dari dokumen RPJMD, RPJMN dan
MDGs. Selain itu, monitoring keluaran dan hasil dalam kurun waktu tertentu dapat
memberikan indikasi keberlanjutan layanan yang lebih baik, misalnya
monitoring ini dapat mengatakan berapa banyak orang yang terhubung dengan
sarana baru dan yang akan terhubung dalam kurun waktu tertentu.

Membandingkan keluaran dan hasil dengan biaya, juga membantu menentukan


efisiensi proyek, dan membandingkannya dengan tujuan proyek membantu
menentukan efektivitas proyek. Hasil pemeriksaan (audit) dari Inspektorat dapat
digunakan untuk mengukur kuantitas dan kualitas keluaran kegiatan sanitasi
berdasarkan target dan biaya yang ada. Hasil monitoring dianalisa dan disajikan
dalam format khusus disampaikan kepada pengambil kebijakan sebagai dasar
dalam pengambilan keputusan pembangunan Pemerintah Kota jangka pendek,
menengah dan panjang.

7.4. Pendokumentasian

Dokumen merupakan bukti otentik pelaksanaan suatu kegiatan, bermanfaat


sebagai pertangungjawaban pelaksanaan serta bahan referensi.
Pendokumentasian dilakukan dengan 3 (tiga) langkah yaitu :

BAPPEDA KOTA BOGOR | POKJA SANITASI TAHUN 2012 VII - 8





Langkah 1
Pendokumentasian laporan-laporan kegiatan sanitasi secara periodik (semesteran)
oleh SKPD pelaksana kegiatan sanitasi. Langkah ini dilakukan dengan cara
mencari, mengumpulkan dan mengolah data kegiatan pembangunan sanitasi yang
telah dilaksanakan secra langsung dari masyarakat melalui teknik wawancara
dengan alat bantu quesioner.
Langkah 2
Menganalisa data dengan melihat indikator kinerja yang ditargetkan terutama
yang berkaitan dengan hasil kegiatan (outcome). Mengolah data yang diperoleh
dalam bentuk simpulan-simpulan secara komprehensif tentang manfaat
pembangunan sanitasi.
Langkah 3
Menyusun laporan dan ekomendasi tentang optimalisasi manfaat pembangunan
sanitasi baik bagi pemerintah, swasta maupun masyarakat.

7.5. Evaluasi Strategi Sanitasi Kota

Evaluasi adalah penilaian tentang bagaimana program dijalankan, apakah


proses dan dampaknya sudah sesuai dengan yang diharapkan, serta mengecek
faktor-faktor penghambat yang dihadapi, dan faktor-faktor pendukung yang
dimiliki, untuk mencapai tujuan. Evaluasi dapat juga diartikan sebagai proses
penilaian yang sistematis terhadap konsep, desain, pelaksanaan, dan manfaat
program dan kegiatan sebuah institusi. Evaluasi berdasarkan waktu
pelaksanaannya dapat dibedakan menjadi :
1. Evaluasi formatif dilakukan pada waktu program/ kegiatan berjalan
dengan tujuan untuk memperbaiki pelaksanaan;
2. Evaluasi sumatif dilakukan pada saat program/ kegiatan sudah berakhir,
dengan tujuan untuk mengukur dampak serta menghimpun pelajaran/
pengalaman yang berguna.

BAPPEDA KOTA BOGOR | POKJA SANITASI TAHUN 2012 VII - 9





Sedangkan evaluasi berdasarkan jenisnya dapat dibedakan atas :


1. Evaluasi atas Proses.
Evaluasi atas Proses berfokus pada apa yang telah dilakukan, bagaimana
melakukannya, siapa yang menjadi penerima manfaat, serta apa respon
mereka terhadap kegiatan program.
2. Evaluasi Dampak
Evaluasi Dampak berusaha mengungkapkan siapa sebenarnya yang
memperoleh manfaat dari program dan berapa besar manfaatnya.

Adapun evaluasi pembangunan sanitasi meliputi :


1. Kebijakan perencanaan pembangunan sanitasi
2. Pelaksanaan pembangunan sanitasi
3. Hasil rencana pembangunan sanitasi

7.6. Pelaporan

Pelaporan monitoring dan evaluasi manfaat sanitasi umum akan disusun secara
berkala setiap semester. Laporan semester adalah kompilasi perkembangan
program selama enam bulan berjalan dilengkapi dengan hasil- hasilmonitoring
danevaluasidan penanganan pengaduan. Laporan ini menjelaskan status indikator
seperti yang disebutkan dalam SSK, dan kaitan status ini dengan kebijakan,
strategi dan program nasional dan internasional. Laporan ini dimaksudkan untuk
pembaca umum, jadi bersifat tidak terlalu teknis tapi lebih menekankan aspek
lingkungan, sosial dan politis dari sanitasi.

Pokja Sanitasi Kota Bogor akan mempertimbangkan bentuk laporannya seperti


Buku Putih Sanitasi Kota yang aktual dengan beberapa penyesuaian atau berupa
format baru Laporan Kondisi Sanitasi Kota disajikan dalam bentuk artikel atau
bahan presentasi. Laporan hasil monitoring dan evaluasi sanitasi diharapkan
dapat bermanfaat bagi Walikota,Tim Pengarah, SKPD terkait dan DPRD

BAPPEDA KOTA BOGOR | POKJA SANITASI TAHUN 2012 VII -10





dalammengambil kebijakan dalam pembangunan sanitasi kota serta bermanfaat


bagi masyarakat umum, swasta dan stakeholder.

Penyampaian laporan dilakukan sesuai dengan standart birokrasi Pemerintah


Kota berupa telaah staf kepada atasan secara rutin, selain itu diupayakan
adanya laporan berupa audiensi dengan pejabat terkait, siaran pers (press
release) melalui koran, radio dan televisi, serta penyampaian langsung sebagai
bahan presentasi.

BAPPEDA KOTA BOGOR | POKJA SANITASI TAHUN 2012 VII -11

Anda mungkin juga menyukai