Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 4 September Suplemen (2018) : S69- S75 S69

DIVERSIFIKASI PRODUK SUSU PASTEURISASI DENGAN PENAMBAHAN SARI BUAH


JAMBU BIJI MERAH (Psidium gujava Linn)
Puspa Fitasari1), Mardi Syahir2), Amirah Mustarin3)
1) Alumni Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian
2) dan 3) Dosen PTP FT UNM

puspafitasari@yahoo.co.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sari buah jambu biji merah (Psidium gujava
Linn) terhadap kandungan vitamin C dalam pembuatan susu pasteurisasi, dantingkat kesukaan
panelis terhadap susu pasteurisasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
pendekatan eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari
perlakuan kontrol yaitu tanpa penambahan sari buah jambu biji merah, perlakuan 3%, perlakuan
6%, dan perlakuan 9%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam uji kimia kandungan vitamin
C tertinggi adalah perlakuan kontrol tanpa penambahan sari buah jambu biji merah. Hasil uji
organoleptik menunjukkan bahwa perlakuan terbaik pada indikator rasa, aroma dan warna
adalah pada perlakuan 6% jus jambu biji merah dan 500 ml susu.
Kata kunci : Susu Murni, Pasteurisasi, Jambu Biji Merah, dan Vitamin C
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of red guava juice (Psidium gujava Linn) on the content of
vitamin C in the manufacture of pasteurized milk, and the level of panelist's preference for
pasteurized milk. The type of this research is quantitative research with experimental approach
using Completely Randomized Design (RAL) consisting of control treatment that is without
addition of red guava juice, 3% treatment, 6% treatment, and 9% treatment. The results showed
that in the chemical test the highest content of vitamin C was the control treatment without the
addition of red guava juice. The results of organoleptic test showed that the best treatment on
taste, aroma and color indicator was on the treatment of 6% red guava juice and 500 ml of milk.
Keywords: Pure Milk, Pasteurization, Guava Red, and Vitamin C
PENDAHULUAN terdapat dalam perbandingan yang lengkap,
Susu merupakan cairan yang berasal mudah dicerna dan diserap. Protein dan
dari ambing ternak perah sehat dan bersih lemak yang terdapat dalam susu bermutu
yang diperoleh dengan cara pemerahan tinggi dari bahan makanan lain karena
yang benar dan sesuai dengan ketentuan mengandung asam amino dan asam lemak
yang berlaku ( Meutia, dkk., (2016) dalam esensial. Salah satu sifat khas susu adalah
Oka, dkk., 2017). mudah terkoagulasi oleh panas maupun
Susu merupakan bahan makanan dengan penambahan asam. pH susu segar
yang baik untuk dikonsumsi karena memiliki yaitu antara 6,6 sampai 6,7 dan nilai pH ini
hampir semua zat-zat nutrisi yang akan turun jika terjadi pengasaman yang
dibutuhkan oleh tubuh mahluk hidup. Zat cukup banyak akibat aktivitas bakteri.
yang terkandung di dalamnya tersebut Nilai gizinya yang tinggi juga
menyebabkan susu merupakan media yang

p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
S70 Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 4 September Suplemen (2018) : S69- S75
Jurnal
Pendidik
an
sangat disukai oleh mikrooganisme untuk pengaduk, alat press, gelas ukur, Saringan,
Teknolog
pertumbuhan dan perkembangannya Baskom.
i
sehingga dalam waktu yang sangat singkat Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam
Pertania
susu menjadi tidak layak dikonsumsi bila penelitian ini adalah air, susu Sapi Perah,
n
tidak ditangani secara benar (Saleh, 2004). buah jambu biji merah (Psidium gujava Linn)
Volume
Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk dan gula pasir.
4
mencegah kerusakan pada susu adalah Adapun prosedur pembuatan sari
Septemb
dengan cara pemanasan (pasteurisasi) baik buah jambu biji merah dan pembuatan susu
er
Supleme
dengan suhu tinggi maupun suhu rendah pasteurisasi dapat dilihat pada gambar
n (2018) yang dapat diterapkan pada peternak. berikut:
: S1- S14 Dengan pemanasan ini diharapkan akan
dapat membunuh bakteri patogen yang
membahayakan kesehatan manusia dan
meminimalisasi perkembangan bakteri lain,
baik selama pemanasan maupun pada saat
penyimpanan (Saleh, 2004).
Jambu biji mengandung vitamin C
yang paling tinggi, vitamin C sebagian besar
terkonsentrasi pada kulit dan daging bagian
luarnya yang lunak dan tebal. Kandungan
vitamin C jambu biji mencapai puncaknya
menjelang matang.Likopen, zat gizi
potensial selain serat yang juga ditemukan
di dalam jambu biji. Likopen adalah
karotenoid (pigmen penting dalam tanaman) Gambar 1
yang terdapat dalam darah (0,5 mol per liter Diagram Proses Pembuatan Sari Buah
darah) serta memiliki aktifitas antioksidan Jambu Biji Merah
(Kumalaningsih, 2006).
Untuk meningkatkan kandungan
nutrisi susu pasteurisasi, dapat ditambahkan
sari buah jambu biji merah sehingga olahan
susu pasteurisasi yang diharapkan dapat
menjadi produk minuman yang
bermanfaat.oleh karena itu dalam penelitian
ini ditambahkan sari buah jambu biji merah
pada pembuatan sari buah jambu biji merah.
METODE PENELITIAN
Alat-alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kompor, tabung LPG,
termometer, gelas pelastik, timbangan,

p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 4 September Suplemen (2018) : S69- S75 S71

b. Penentuan Panjang Gelombang


Serapan Maksimum Larutan Vit. C
Dipipet 1 mL larutan vitamin C 100
ppm dan dimasukkan kedalam labu terukur
50 mL (konsentrasi 2 ppm). Lalu
ditambahkan aquabides sampai tanda batas
dan di homogenkan. Diukur serapan
maksimum pada panjang gelombang 200 –
400 nm dengan menggunakan blanko
aquabides.
c. Pembuatan Kurva Kalibrasi
Dipipet larutan vitamin C 100 ppm
kedalam labu ukur 50 mL masing-masing
sebesar 2 mL, 3 mL, 4 mL, 5 mL dan 6 mL
(4 ppm, 6 ppm, 8 ppm, 10 ppm dan 12
ppm). Kemudian ditambahkan aquabides
hingga tanda batas lalu dihomogenkan dan
diukur serapannya pada panjang gelombang
Gambar 2. maksimum yang diperoleh.
Diagram proses pembuatan susu d. Penentuan Kadar Tiap Sampel
pasteurisasi Sampel dimasukkan ke dalam labu
Teknik pengumpulan data yang ukur 50 mL lalu ditambahkan aquabides
dilakukan pada penelitian ini menggunakan sampai tanda batas kemudian
metode observasi. Metode observasi dihomogenkan, dan disaring dengan kertas
dilakukan dengan cara pengamatan dan saring. Pipet sebanyak 35 mL filtrat,
pencatatan secara sistematik terhadap masukkan ke dalam labu ukur 50 mL
gejala yang tampak pada subjek penelitian. tambahkan aquabides hingga tanda batas.
Data yang dikumpulkan adalah sebagai Selanjutnya, diukur serapannya pada
berikut: panjang gelombangmaksimum yang
Dilakukan 3 kali pengulangan untuk tiap
Analisis kandungan vitamin C
sampel.
Analisis kandungan Vitamin C
dilakukan dengan metode spektrofotometrik HASIL DAN PEMBAHASAN
adalah sebagai berikut:
Vitamin C
a. Pembuatan Larutan Induk Vitamin C Vitamin C berperan penting dalam
100 ppm hidroksilasi prolin dan lisin menjadi
Asam askorbat ditimbang sebanyak hidroksiprolin dan hidroksilisin yang
50 mg kemudian dimasukkan ke dalam labu merupakan bahan pembentukan
ukur 500 mL dan dilarutkan dengan kolagen.Research Council menyarankan
aquades sampai tanda batas. kebutuhan yang dianjurkan untuk vitamin C
adalah 60 mg per hari untuk wanita dan

p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
S72 Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 4 September Suplemen (2018) : S69- S75
Jurnal
Pendidik
an
pria.Tingkat masukan vitamin C ini, juga teroksidasi dan proses tersebut dipercepat
Teknolog
memperbesar penyerapan besi dan oleh panas, sinar, alkali, enzim serta katalis
i
memperbaiki status gizi pada beberapa tembaga dan besi. Oksidasi akan terhambat
Pertania
orang (Olson, dkk., 1991). bila vitamin C dibiarkan dalam keadaan
n
Analisis kandungan vitamin C asam atau pada suhu yang rendah (Winarno
Volume
dilakukan untuk mengetahui kandungan 2002).
4
vitamin C yang terdapat pada susu Penurunan vitamin C dalam penelitian
Septemb
pasteurisasi dengan penambahan sari buah ini disebabkan karena tidak dilakukan
er
Supleme
jambu biji merah. Adapun hasil penelitian pengadukan pada sampel sari buah jambu
n (2018) kandungan vitamin C dapat dilihat pada biji merah. Hal ini menyebabkan sari buah
: S1- S14 Gambar 3 berikut. jambu biji merah yang dibuat mengendap di
bagian bawah, sehingga pada saat
pengambilan sampel sari buah jambu biji
merah yang dijadikan sampel adalah pada
bagian permukaan (air) yang kemudian
dicampurkan dengan susu yang akan
dipasteurisasi. Pada saat dilakukan
pengujian di Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar kandungan Vitamin C
yang terkandung dalam susu pasteurisasi
Gambar 3. dengan penambahan sari buah jambu biji
Hasil Uji Kandungan Vitamin C merah ternyata semakin berkurang.
Hasil analisis vitamin C susu Rasa
pasteurisasi pada berbagai perlakuan Cita rasa makanan merupakan salah
penambahan sari buah jambu biji merah satu factor penentu bahan makanan.
memiliki nilai yang berbeda-beda. Perlakuan Makanan yang memiliki rasa yang enak dan
penambahan sari buah jambu biji merah menarik akan disukai oleh konsumen
memberikan pengaruh yang berbeda sangat (Winarno, (2008) dalam Jusniati, dkk.,
nyata terhadap kandungan vitamin C susu 2017).
pasteurisasi yang dihasilkan. Vitamin C Analisis hedonik rasa dilakukan untuk
tertinggi adalah susu pasteurisasi pada mengetahui tingkat kesukaan panelis
perlakuan K (kontrol) yaitu produk susu terhadap susu pasteurisasi dengan
pasteurisasi diujikan tanpa penambahan penambahan sari buah jambu biji merah.
saribuah jambu biji merah dengan nilai Adapun hasil uji hedonik pada rasa dapat
rerata sebesar 591,037 ug/g. dilihat pada Gambar 4 berikut.
Berkurangnya vitamin C pada susu
pasteurisasi dapat disebabkan karena
sampel mengalami kontak dengan udara
luar dan pengaruh dari pemanasan. Hal ini
didukung oleh literatur bahwa vitamin C
merupakan vitamin yang mudah rusak,
disamping larut dalam air, vitamin C mudah

p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 4 September Suplemen (2018) : S69- S75 S73

Aroma
Aroma meupakan hasil rangsangan
kimia dari syaraf-syaraf olfaktori yang berda
dibagian akhir dari rongga hidung. Aroma
merupakan bau yang dicium karena
sifatnyayang mudah menguap (Pratiwi,
(2008) dalam Larasati, dkk., 2017).
Analisis hedonik aroma dilakukan
Gambar 4. untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis
Hasil uji hedonik rasa terhadap susu pasteurisasi dengan
penambahan sari buah jambu biji merah.
Pada uji hedonik rasa susu
Adapun hasil uji hedonik pada aroma dapat
pasteurisasi yang dilakukan oleh 25 orang
dilihat pada Gambar 5 berikut
panelis, menunjukkan bahwa tingkat
kesukaan panelis tertinggi adalah susu
pasteurisasi pada perlakuan B dengan
konsentrasi perlakuan yaitu susu 500 ml dan
6% sari buah jambu biji merah dengan nilai
sebesar 4,227 yang artinya panelis suka
terhadap rasa susu pasteurisasi yang
diujikan.
Penambahan sari buah jambu biji
merah menjadi salah satu pilihan utama Gambar 5
rasa pada susu pasteurisasi yang dihasilkan Hasil uji hedonik aroma
karena selera dari masing-masing panelis Berdasarkan perolehan data yang
yang lebih menyukai susu pasteurisasi ditunjukkan oleh Gambar 5 dapat
dengan penambahan 6% sari buah jambu disimpulkan bahwa, panelis lebih menyukai
biji merah mempengaruhi rasa susu aroma dari produk susu pasteurisasi dengan
pasteurisasi yang dihasilkan. Hal ini sesuai menambahkan unsur sari buah jambu biji
dengan pernyataan dari Winarno (2004), merah sebanyak 6% pada 500 ml susu.
bahwa konsistensi bahan akan Sementara kesukaan panelis terendah
mempengaruhi citarasa yang ditimbulkan terhadap aroma yang dihasilkan terdapat
oleh bahan tersebut. Perubahan tekstur atau pada perlakuan K (kontrol) dimana belum
viskositas bahan dapat ditimbulkan oleh dilakukan penambahan sari buah jambu biji
bahan tersebut dapat merubah bau dan rasa merah pada 500 ml susu. Pengamatan
karena dapat mempengaruhi kecepatan terhadap aroma susu pasteurisasi dilakukan
timbulnya rangsangan terhadap sel reseptor uji hedonik oleh 25 orang panelis, yang
oleh faktor dari kelenjar air liur. Produk yang diminta penilaiannya terhadap aroma susu
memiliki rasa enak dan menarik akan pasteurisasi. Tingkat kesukaan panelis
disukai oleh konsumen. tertinggi adalah susu pasteurisasi pada
perlakuan C dengan konsentrasi perlakuan
yaitu 500ml susu dan 9% sari buah jambu

p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
S74 Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 4 September Suplemen (2018) : S69- S75
Jurnal
Pendidik
an
biji merah yaitu dengan nilai 4,160 yang Pengamatan terhadap warna susu
Teknolog
artinya panelis suka terhadap aroma susu pasteurisasi dilakukan uji hedonik oleh 25
i
pasteurisasi yang diujikan. orang panelis, yang diminta penilainnya
Pertania
Hal ini disebabkan karena adanya terhadap warna susu pasteurisasi.
n
aroma tambahan yang terdapat pada susu Berdasarkan penilaian tingkat kesukaan
Volume
pasteurisasi yaitu aroma jambu biji merah. panelis tertinggi adalah susu pasteurisasi
4
Konsentrasi perlakuan yang paling pada perlakuan konsentrasi K (kontrol) yaitu
Septemb
disukaipanelis adalah penambahan sari tanpa penambahan sari buah jambu biji
er
Supleme
buah jambu biji merah yang terbanyak dari merah dengan nilai 11,600 yang
n (2018) perlakuan yang lainnya. artinyapanelis suka terhadap warna susu
: S1- S14 Warna pasteurisasi yang diujikan.
Warna makanan memiliki peranan Dalam hal ini beberapa panelis
utama dalam penampilan makanan, mengungkapkan bahwa jika ditinjau dari
meskipun makanan tersebut lezat tetapi bila segi warna, produk susu yang tanpa
penampilan tidak menarik waktu disajikan melakukan penambahan sari buah jambu
akan mengakibatkan selera orang yang biji merah terhadapnya lebih menunjukkan
akan memakannya menjadi hilang (Putri, warna yang alami dan terlihat lebih segar
(2009) dalam Nurlaila, dkk., 2016). dibandingkan yang telah dilakukan
Unsur warna dalam produk pangan penambahan terhadap susu pasteurisasi
tertentu menjadi kesan awal terciptanya tersebut.
penilaian dan parameter bagi penampakan Kesimpulan
produk secara keseluruhan. Dengan Berdasarkan hasil analisis data yang
demikian, warna mengisyaratkan dapat telah dilakukan, maka dapat dibuat
menjadi faktor yang dapat mempengaruhi kesimpulan sebagai berikut:
minat konsumen terhadap suatu produk 1. Hasil uji mutu hedonik yang terdiri atas
pangan. warna, aroma, dan rasa yang terbaik
Analisis hedonik warna dilakukan terletak pada perlakuan B (500 ml susu
untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis dan sari buah jambu biji merah 6%).
terhadap susu pasteurisasi dengan 2. Hasil uji kandungan Vitamin C tertinggi
penambahan sari buah jambu biji merah. yaitu pada perlakuan K (500 ml susu
Adapun hasil uji hedonik pada warna dapat dan sari buah jambu biji merah 0% ).
dilihat pada Gambar 6 berikut.
Saran
1. Disarankan untuk peneliti selanjutnya
diharapkan untuk analisis lemak susu
pasteurisasi.
2. Disarankan untuk peneliti selanjutnya
untuk melakukan penelitian
pasteurisasi susu dilakukan dengan
Gambar 6 menggunakan panci pasteurisasi agar
Hasil uji hedonik warna suhu konstan.

p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 4 September Suplemen (2018) : S69- S75 S75

DAFTAR PUSTAKA C., Stalvey, R.,M. 1991. Pengetahuan


Jusniati, Patang, dan Kadirman. 2017. Gizi Mutakhir Vitamin. PT Gramedia.
Pembuatan Abon Dari Jantung Jakarta. (On line).
Pisang (Musa Paradisiaca) Dengan https://core.ac.uk/download/pdf/32347
Penambahan Ikan Tongkol 010.pdf diakses 17 April 2017.
(Euthynnus Affinis). Jurnal pendidikan Pratiwi, M. A. 2008. Pemanfaatan Tepung
teknologi pertanian. Vol 3 (2017) : 58- Hotong (Setaria Italic Beauv) dan Pati
66. Sagu Dalam Pembuatan
Kumalaningsih, S. 2006. Antioksidan Alami Cookies.Skripsi diterbitkan.Bogor :
Penangkal Radikal Bebas. Surabaya: Departemen Ilmu dan Teknologi
Agrisarana. Pangan, Fakultas Teknologi
Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Larasati, K., Patang, dan Lahming. 2017.
Analisis Kandungan Kadar Serat Dan Putri, E. F. A. 2009. Sifat Fisik Organaleptik
Karakteristik Sosis Tempe Dengan Bakso Daging Sapi Pada Lama
Postmortem Yang Berbada Dengan
Fortifikasi Karagenan Serta
Penggunaan Tepung Terigu Sebagai Penambahan Karagenan. Skripsi.
Bahan Pengikat. Jurnal Pendidikan Bogor: Departemen Ilmu Produksi
Teknologi Pertanian. Vol. 3 (2017) 67- dan Tekmologi Peternakan. Fakultas
77. Peternakan Institute Pertanian Bogor.

Meutia, N., Rizalsyah, T., Ridha, S., dan Saleh, E. 2004.Dasar Pengolahan & Hasil
Sari, M.K. 2016. Residu Antibotika Ikutan Ternak.Fakultas pertanian,
Dalam Air Susu Segar Yang Berasal Universitas Sumetera Utara.
Dari Peternakan Di Wilayah Aceh Sumatera Utara.
Besar. Jurnal Ilmu Ternakan . Vol. 16 Winarno, F.G. 2002. Kimia Pangan Dan
No. 21. Gizi, Cetakan kesembilan, Jakarta:
Nurlaila, Sukainah, A., Amiruddin. 2016. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Pengembangan Produk Sosis Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi,
Fungsional Berbahan Dasar Ikan Cetakan kesembilan, Jakarta: PT.
Tenggiri (Scomberomorus Sp) dan Gramedia Pustaka Utama.
tepung daun kelor (Moringa Oleifera).
Winarno, F.G. 2008. Kimia Pangan dan Gizi
Jurnal Pendidikan Teknologi edisi terbaru.Bogor M-brio press.
Pertanian Vol. 2 (2016) : 105-113.
Oka, B., Wijaya, M., dan Kadirman. 2017.
Karakterisasi Kimia Susu Sapi Perah
di Kabupaten Sinjai. Jurnal
Pendidikan Teknologi Pertanian Vol.
3 (2017) : 195-202.
Olson, R., E., Broquist, H., P., Chichester,
C., O., Darby, W., J., Kalbye, Jr., A.,

p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858

Anda mungkin juga menyukai