Cara sitasi: Lestari S, Rinto, Huriyah SB. 2018. Peningkatan sifat fungsional bekasam menggunakan
starter lactobacillus acidophilus. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. 21(1): 179-187.
Abstrak
Kualitas bekasam dapat ditingkatkan dengan menggunakan starter bakteri asam laktat (BAL) untuk
mengontrol proses fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan starter
Lactobacillus acidophilus pada proses fermentasi bekasam terhadap karakteristik mikrobiologi, kimia
dan sensoris, serta mengkaji sifat fungsional (kandungan lovastatin) dari bekasam ikan seluang (Rasbora
argyrotaenia) yang telah diberi perlakuan penambahan starter L. acidophilus. Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat taraf perlakuan (0, 105, 107, 109 CFU/mL). Masing-
masing perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali, dengan ulangan sebagai kelompok. Parameter
yang diamati meliputi analisis total BAL, kimia, dan sensoris mutu hedonik. Hasil penelitian menunjukan
bahwa perbedaan konsentrasi penambahan starter L. acidophilus dalam pembuatan bekasam ikan seluang
berpengaruh nyata terhadap kadar protein, N-amino dan lovastatin bekasam. Starter L. acidophillus bisa
ditambahkan dalam pembuatan bekasam sampai dengan konsentrasi 107 CFU/mL untuk meningkatkan
kandungan lovastatin.
Kata kunci: bekasam, ikan seluang, Lactobacillus acidophillus, lovastatin
Abstract
The quality of bekasam can be increased with lactic acid bacteria as a starter to control of fermentation
process. The purpose of the research was to investigate the effect of starter Lactobacillus acidophilus
addition at bekasam fermentation process to microbiological, chemical, and sensory characteristics. This
study also examined the functionaly properties (lovastatin content) in bekasam silver rasbora (Rasbora
argyrotaenia) which has been treated with the addition of starter L. acidophilus. This research used the
randomized block design with four levels of treatments (0, 105, 107, 109 CFU/mL). Each treatment was
repeated three times, with a replication as a group. The observed parameters were total LAB and chemical
characteristics. The result of this research showed the difference of concentration addition of starter L.
acidophilus in production of silver rasbora bekasam had a significantly effect to the protein, N-amino, and
lovastatin of bekasam. Starter L. acidophilus could be added in bekasam production until 107 CFU/mL to
increase lovastatin content.
bekasam telah dilakukan. Bakteri asam lovastatin yang dikenal sebagai antikolestrol.
laktat dari bekasam dimanfaatkan Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
sebagai starter produk fermentasi kualitas bekasam secara mikrobiologi,
(Yanti dan Dali 2013), sebagai bakteri penghasil kimiawi, dan sensoris serta meningkatkan
zat antibakteri/bakteriosin (Desniar et al. 2011; kandungan senyawa bioaktif yaitu lovastatin
Desniar et al. 2016), dan sebagai bakteri pada bekasam.
probiotik (Marini et al. 2016). Bakteri asam
laktat (BAL) telah digunakan secara luas BAHAN DAN METODE
sebagai kultur starter untuk fermentasi Bahan dan Alat
daging, susu, dan sayur-sayuran. Peranan BAL Bahan utama yang digunakan pada
adalah untuk memperbaiki cita rasa produk penelitian ini adalah ikan seluang (Rasbora
fermentasi, memberikan sifat mengawetkan argyrotaenia), starter L. acidophilus, garam,
suatu produk dan dapat meningkatkan nasi, lovastatin (Sigma Aldrich), metanol
nilai daya cerna zat gizi. Hal ini disebabkan (Sigma Aldrich), MRS broth (Oxoid), asam
karena adanya proses hidrolisis protein triflouro asetat (Merck), formalin (Merck),
menjadi asam amino bebas selama fermentasi indikator phenolptalein (Sigma Aldrich).
(Widowati et al. 2011). K2SO4 (Merck), HgO (Merck), NaOH
Bakteri asam laktat selama proses (Merck) dan H3BO3 (Merck), Alat utama
fermentasi juga menghasilkan komponen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
bioaktif yang berfungsi bagi kesehatan, spektrovotometer UV mini-1240 (Shimadzu),
diantaranya yaitu antihipertensi, sentrifugasi (Shimadzu), tanur (Thermo
antibakteri, dan antikolestrol Lactobacillus Scientific), autoklaf (Hyramaya), serta pipet
acidophilus, salah satu BAL yang diisolasi volumetrik (Pipete 100-1000 µL) dan Smart
dari bekasam ikan seluang diketahui 0,5-10 µL).
menghasilkan lovastatin sebagai penghambat
sintesis kolestrol (Rinto et al. 2015b; Metode Penelitian
Wikandari dan Yuanita 2014). Lovastatin Penelitian ini menggunakan metode
tergolong dalam senyawa statin yang dikenal Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan
juga dengan nama monakolin K atau mevinolin. 4 taraf perlakuan penambahan starter
Rinto dan Thenawidjaja (2016) menyebutkan L. acidophilus, masing-masing taraf perlakuan
bahwa senyawa lovastatin berperan sebagai dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali,
inhibitor kompetitif bagi enzim HMG-KoA dengan ulangan sebagai kelompok. Taraf
(3-hidroksi-3 metilglutaril Koenzim A) perlakuan yang diterapkan adalah sebagai
reduktase, yaitu enzim penentu biosintesis berikut Kontrol, tanpa penambahan starter
kolesterol sehingga dapat membantu (A1); Penambahan starter 105 CFU/ml (A2);
menurunkan kadar kolestrol dalam darah. Penambahan starter 107 CFU/ml (A3); dan
Kasim et al. (2005), menyatakan bahwa Penambahan starter 109 CFU/ml (A4).
lovastatin dapat menurunkan kadar kolesterol
darah sebesar 11%-32% dan kadar trigliserida Persiapan Kultur L. acidophilus
sebesar 12%-19%. Persiapan kultur yang dilakukan
Penambahan bakteri asam laktat sebagai pada penelitian ini mengacu pada
starter dalam pembuatan bekasam bukan Rinto et al. (2006), adalah sebagai berikut:
hanya dapat dilakukan untuk memperbaiki Biakan murni L. acidophilus sebanyak 1 ampul
kualitas gizi (daya cerna) bekasam namun diremajakan dalam 5 mL MRS broth dan
diharapkan juga dapat meningkatkan nilai diinkubasi pada suhu 37oC selama 1x24 jam,
fungsional bekasam, oleh karena itu dalam kemudian diambil 1 mL kultur L. acidophilus
penelitian ini dilakukan penambahan dari hasil peremajaan dan ditambahkan
L. acidophilus sebagai starter dalam pembuatan dalam 9 mL MRS broth, diinkubasi pada
bekasam yang diharapkan berpengaruh suhu 37oC selama 3x24 jam. Hasil kultur
positif terhadap karakteristik bekasam dan sebanyak 10 mL ditambahkan 90 mL MRS
sifat fungsional bekasam dalam memproduksi broth dan diinkubasi pada suhu 37oC selama
meningkat dibandingkan dengan ikan nilai kadar protein berkisar antara 6,20%-
segar dikarenakan adanya penambahan 14,68%. Perlakuan yang menghasilkan kadar
garam dapur (NaCl). Data rerata nilai kadar protein terendah yaitu pada perlakuan tanpa
abu bekasam ikan seluang yang diperoleh penambahan starter, dan berturut-turut kadar
didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan proteinnya meningkat yaitu pada penambahan
Kalista et al. (2012), yang melaporkan bahwa starter 109, 107, dan 105 CFU/mL. Nilai rata-
kadar abu bekasam ikan tawes berkisaran rata kadar protein bekasam ikan seluang dapat
antara 11,63% - 15,27%. dilihat pada Tabel 1.
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan Hasil analisis sidik ragam menunjukkan
bahwa perlakuan penambahan starter, bahwa perlakuan penambahan starter,
memberikan pengaruh yang berbeda tidak menghasilkan nilai kadar protein bekasam
nyata pada taraf 5% terhadap kadar abu yang berbeda nyata pada taraf 5%.
bekasam ikan seluang. Hal ini menunjukkan Berdasarkan hasil uji lanjut beda nyata terkecil
bahwa penggunaan starter L. acidophilus, (BNT) yang dilakukan, menunjukan bahwa
tidak berpengaruh signifikan terhadap kadar kadar protein bekasam ikan seluang pada
abu bekasam. Penambahan jumlah bakteri perlakuan tanpa penambahan starter berbeda
pada produk fermentasi tidak berpengaruh tidak nyata dengan perlakuan penambahan
terhadap kadar mineralnya, yang disebabkan starter 105 CFU/mL, tetapi berbeda nyata
karena bakteri tidak menghasilkan mineral dengan perlakuan penambahan starter 107
dan hanya memanfaatkan mineral untuk dan 109 CFU/mL. Hal ini menunjukan bahwa
pertumbuhannya dalam jumlah kecil, namun penambahan starter L. acidophillus lebih dari
BAL memproduksi beberapa metabolit seperti 107 CFU/mL mempengaruhi peningkatan
asam organik seperti asam laktat, asam asetat, protein pada bekasam. Tabel 1 menunjukan
hidrogen peroksida, diasetil, dan bakteriosin bahwa kadar protein selama fermentasi
(Desniar et al. 2012b). cenderung mengalami peningkatan.
Peningkatan kadar protein tersebut diduga
Kadar Protein karena L. acidophilus merupakan bakteri yang
Protein merupakan sumber asam-asam salah satu struktur selnya terdiri dari protein,
amino yang mengandung unsur N yang sehingga penambahan starter L. acidophilus
tidak dimiliki oleh lemak dan karbohidrat. berkontribusi dalam peningkatan protein
Disamping itu beberapa protein juga bekasam ikan seluang. Bakteri asam laktat
mengandung unsur-unsur lain, terutama P, juga menghasilkan bakteriosin yang juga
Fe, Zi dan Cu. Berdasarkan hasil penelitian, termasuk dalam golongan protein/peptide.
nilai kadar protein ikan seluang segar adalah Selain itu peningkatan jumlah protein pada
9,79%, setelah difermentasi menjadi bekasam
fermentasi bekasam disebabkan karena diduga karena adanya enzim proteolitik dari
adanya enzim dari strain L. plantarum, L. L. acidophilus yang mampu mendegradasi
pentosus, dan Pediococcus pentosaceus pada protein ikan menjadi protein-protein terlarut,
bekasam Wikandari et al. (2012a). peptida-peptida, maupun asam-asam amino.
Herawati dan Wibawa (2011) menyatakan Data ini didukung dengan data total bakteri
bahwa semakin banyak jumlah bakteri asam asam laktat yang menunjukkan fermentasi
laktat dalam suatu produk fermentasi maka bekasam ikan seluang dengan penambahan
akan semakin tinggi kadar proteinnya, starter L. acidophilus menghasilkan jumlah
karena sebagian besar komponen penyusun BAL yang lebih tinggi, sehingga degradasi
bakteri asam laktat adalah protein. Soetrisno protein ikan menjadi protein-protein terlarut
dan Apriyantono (2005) melaporkan bahwa maupun asam-asam amino juga lebih banyak.
bekasam ikan teri dengan adanya penambahan Hasil ini juga sesuai dengan penelitian
kultur menghasilkan kadar protein yang lebih yang dilakukan Wikandari et al. (2012a), yang
tinggi jika dibandingkan bekasam dengan telah membuktikan bahwa bakteri asam laktat
fermentasi secara spontan. mempunyai enzim proteolitik yang dapat
mendegradasi protein ikan menjadi peptida-
Kadar N-amino peptida. Protein dapat mengalami degradasi
Hasil analisis menunjukkan bahwa yaitu pemecahan molekul kompleks menjadi
kadar N-amino bekasam ikan seluang rata- molekul-molekul sederhana oleh pengaruh
rata berkisar antara 1,98%-3,27%. Perlakuan asam, basa atau enzim. Hasil degradasi
yang menghasilkan kadar N-amino terendah protein dapat berupa bentuk protease, pepton,
yaitu perlakuan tanpa penambahan starter, polipeptida asam amino, NH3 dan unsur N.
sedangkan kadar N-amino tertinggi yaitu
perlakuan penambahan starter 109, 107, dan Nilai pH
105 CFU/mL. Nilai rata-rata kadar N-amino Nilai pH menunjukkan derajat keasaman
bekasam ikan seluang dapat dilihat pada suatu bahan. pH merupakan konsentrasi ion
Tabel 1. hidrogen yang terdapat di dalam larutan. Nilai
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan pH pada pengolahan pangan sangat berperan
bahwa perlakuan penambahan starter, dalam menentukan daya awet suatu makanan.
menghasilkan nilai kadar N-amino Keasaman (pH) sangat mempengaruhi
bekasam yang berbeda nyata pada taraf mikroorganisme yang dapat tumbuh selain
5%. Berdasarkan hasil uji lanjut beda nyata itu juga pH berpengaruh pada pertumbuhan
terkecil (BNT) yang dilakukan, menunjukan sel mikroba dan pembentukan produk selama
bahwa kadar N-amino bekasam ikan seluang fermentasi. Analisis pH dimaksudkan untuk
pada penambahan starter 109 CFU/mL mengetahui adanya peningkatan senyawa-
berbeda nyata dengan semua perlakuan senyawa asam selama fermentasi. Hasil
penambahan starter (0, 105 dan 107 CFU/ analisis menunjukkan bahwa kadar pH
mL). Hal ini menunjukan bahwa peningkatan bekasam ikan seluang rata-rata berkisar antara
penambahan starter L. acidophilus lebih dari 5,89-6,05. Perubahan nilai pH pada bekasam
107 CFU/mL telah menyebabkan perbedaan ikan seluang dengan perbedaan perlakuan
yang nyata terhadap kadar N-amino bekasam. konsentrasi starter dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 menunjukkan bahwa total Perlakuan tanpa penambahan starter
asam amino bebas berbeda-beda setiap menunjukan bahwa nilai pH yang lebih
perlakuan. Perlakuan penambahan rendah (asam) dibandingkan dengan
starter L. acidophilus lebih tinggi perlakuan lainnya. Hasil analisis sidik ragam
dibandingkan tanpa penambahan starter. menunjukkan bahwa perlakuan penambahan
Hal ini menunjukkan bahwa penambahan starter, berpengaruh tidak nyata pada taraf
L. acidophilus mampu meningkatkan 5% terhadap nilai pH pada bekasam ikan
kandungan asam amino bebas selama proses seluang. Hal tersebut disebabkan karena
fermentasi. Kadar N-amino yang tinggi dalam rerata total BAL yang tumbuh berbeda
proses fermentasi dengan penambahan starter tidak nyata pada setiap perlakuan, yang
memungkinkan metabolit asam laktat yang lovastatin bekasam ikan seluang pada
dihasilkan oleh BAL akan mempengaruhi perlakuan tanpa penambahan starter berbeda
tingkat keasaman bekasam. Penurunan nilai nyata dengan semua perlakuan penambahan
pH seiring dengan meningkatnya aktivitas starter 105, 107 dan 109 CFU/mL.
bakteri asam laktat. Selain itu menurut Kandungan statin pada perlakuan tanpa
Usmam et al. (2012), menyatakan bahwa penambahan starter lebih tinggi dibandingkan
penurunan pH dipengaruhi oleh kandungan pada penambahan starter 105 CFU/mL.
asam laktat yang dihasilkan oleh BAL. Hal tersebut disebabkan karena proses
fermentasi bekasam yang berlangsung secara
Sifat Fungsional Bekasam (Kandungan spontan menyebabkan mikroorganisme
Lovastatin) yang berperan tidak hanya BAL sehingga
Sifat fungsional bekasam sebagai penurun diduga ada mikroorganisme yang dapat
kolesterol dapat dilihat dari kandungan menghasilkan metabolit sekunder lovastatin
lovastatin yang terdapat pada bekasam. Hasil misalnya kapang dan khamir. Peneliti
analisis kandungan lovastatin menunjukkan sebelumnya melaporkan bahwa terdapat
bahwa bekasam ikan seluang mengandung kandungan lovastatin pada Aspergillus terreus
lovastatin rata-rata berkisar antara 165,08- (Nauli dan Udin 2006), pada Monascus sp.
248,27 ppm. Perlakuan penambahan starter (Singgih et al. 2013) dan Monascus purpureus
yang menghasilkan kandungan lovastatin (Tedjautama dan Zubaedah 2014). Lovastatin
terendah yaitu pada bekasam dengan starter merupakan produk metabolit sekunder
105 CFU/mL, dan berturut-turut kandungan yang diproduksi ketika mikroorganisme
lovastatin tertinggi yaitu pada bekasam tidak tumbuh dengan baik. Fungsi
dengan penambahan starter 107, bekasam lovastatin bagi mikroorganisme salah
tanpa penambahan starter dan bekasam satunya adalah sebagai agen antagonisme
dengan starter 109 CFU/mL. Nilai rata-rata terhadap mikroorganisme lainnya
kandungan lovastatin bekasam ikan seluang (Rinto et al. 2015b). Berdasarkan hasil
dapat dilihat pada Tabel 1. penelitian Astuti et al. (2009), diketahui
Berdasarkan penelitian Rinto et al. bahwa mengkonsumsi produk fermentasi
(2015a), rata-rata kandungan lovastatin yang mengandung bakteri asam laktat dapat
bekasam ikan seluang dan ikan gabus menurunkan kadar kolesterol baik pada
yaitu 101,65 ppm dan 98,50 ppm. hewan maupun manusia.
Zubaidah dan Oktanesia (2016), melaporkan
bahwa kandungan lovastatin pada angkak KESIMPULAN
yang difermentasi selama 8 hari yaitu 105,360 Perbedaan konsentrasi penambahan
ppm sedangkan pada angkak bekatul dengan starter L. acidophilus dalam pembuatan
adanya penambahan kultur Saccharomyces bekasam ikan seluang berpengaruh nyata
cerevisiae 105 CFU/mL dapat meningkatkan terhadap kadar protein, kadar N-amino, dan
kandungan lovastatin yaitu 150,120 ppm. kandungan lovastatin bekasam. Perlakuan
Kandungan lovastatin bekasam ikan terbaik yang menghasilkan bekasam dengan
seluang secara umum mengalami fluktuasi kandungan lovastatin tertinggi (248,27 ppm)
yang menurun pada perlakuan penambahan terdapat pada perlakuan dengan penambahan
starter 105 dan 109 CFU/mL dan mengalami starter L. acidophillus sebanyak 107 CFU/mL.
peningkatan kandungan lovastatin pada
perlakuan penambahan starter 107 CFU/mL. UCAPAN TERIMAKASIH
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa Ucapan terimakasih disampaikan kepada
perlakuan penambahan starter, menghasilkan Universitas Sriwijaya yang telah mendanai
nilai kandungan lovastatin bekasam yang penelitian ini melalui hibah SATEKS UNSRI
berbeda nyata pada taraf 5%. Berdasarkan 2016 melalui Kontrak No. 591/UN9.3.1/
hasil uji lanjut beda nyata terkecil (BNT) yang LT/2016 Tanggal 22 April 2016.
dilakukan, menunjukan bahwa kandungan