Anda di halaman 1dari 12

PERTUMBUHAN L.

CASEI PADA BERBAGAI LAMA FERMENTASI MINUMAN


SINBIOTIK DARI EKSTRAK CINCAU HIJAU (PREMNA OBLONGIFOLIA MERR)

L.CASEI GROWTH ON VARIOUS FERMENTATION TIME SINBIOTIC BEVERAGE OF


GREEN CINCAU EXTRACT (PREMNA OBLONGIFOLIA MERR)

Suharyono¹), Samsul Rizal¹), Fibra Nurainy¹), Muhamad Kurniadi²)


1)
Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Jl.Ir.Sumantri
Brojonegoro No.1 Bandar Lampung 35145
2)
Peneliti UPT.Balai Pengembangan Proses dan Teknologi LIPI, Desa Gading, Playen Gunungkidul,
Yogyakarta, Tlp.0274392570, email :HM_KUR@yahoo.com
ABSTRACT
The objective of this research was to get optimal fermentation time in creating of sinbiotic beverage from
green cincau leave extract in such a way that high total content of lactic acid bactery will be obtained. The
design which was utilized to conduct this research was Completely Randomized Design. The experiment was
arranged in three times repetation with single factor i.e fermentation duration which consist of 7 stage i.e 0 hour
as a control, 8, 16, 24, 32, 40, and 48 hours at temperature of 37oC. The result of obtained observation then was
examined its homogenity with Bartlett test and growing data with Tuckey test, then the data were analyzed its
heteregoneity to know the presence of difference betwen 1% and 5% of Less Significant Differential. The result
showed that the appropriate and optimal duration of fermentation to produce sinbiotic beverage of green cincau
leaves extract was16 hours with product characteristic possess highest total amount of LAB at 1,78x10 10 CFU/ml
with pH 3,40 and acid total 3.30%.
Keywords : Extract of green cincau leave, Fermentation, Lactobacillus casei, Sinbiotic beverage
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan waktu fermentasi optimal dalam pembuatan
minuman sinbiotik dari ekstrak cincau hijau sehingga didapat total kandungan bakteri asam laktat. Rancangan
percobaan dalam penelitian ini adalah rancangan kelompok acak lengkap. Penelitian disusun dalam tiga kali
pengulangan dengan satu faktor lama fermentasi yang terdiri dari 7 tahap yaitu 0 sebagai kontrol,, 8, 16, 24, 32,
40, dan 48 jam pada suhu 37oC. Hasil pengamatan kemudian diuji dengan Uji Bartlett dan dengan Uji Tuckey,
untuk mengetahui adanya perbedaan antara 1% dan 5% dari perbedaan yang kurang signifikan. Hasilnya
menunjukkan bahwa lama fermentasi optimal untuk menghasilkan minuman sinbiotic cincau hijau ekstrak daun
adalah 16 jam dengan karakteristik produk memiliki jumlah tertinggi di BAL 1,78 x1010 CFU / ml dengan pH
3,40 dan total asam 3,30%.
Kata kunci: ekstrak daun cincau hijau, fermentasi, Lactobacillus casei. minuman sinbiotik

PENDAHULUAN dalam pembuatan minuman sinbiotik. Untuk


membuat suatu produk sinbiotik diperlukan
Cincau merupakan bahan makanan kandungan substrat (prebiotik) yang mampu
tradisional yang telah lama dikenal menjaga kelangsungan hidup dan
masyarakat dan digunakan sebagai isi pertumbuhan bakteri yang menguntungkan
minuman segar. Cincau disenangi karena bagi inangnya (probiotik). Apabila suatu
mempunyai rasa khas, segar dan dingin serta minuman mengandung kombinasi dari
harganya murah. Menurut Nurdin,dkk. keduanya dan bersifat sinergis maka
(2006), berdasarkan pengujian in vitro dan in minuman tersebut disebut sebagai minuman
vivo Komponen Pembentuk Gel (KPG) sinbiotik (Anonim, 2008).
cincau berpotensi sebagai prebiotik dan Proses fermentasi dapat berlangsung
mampu meningkatkan total BAL. Hal ini dengan baik dengan adanya inokulum
dikarenakan KPG cincau hijau memiliki sifat sebagai starter dan media fermentasi yang
laksatif dan sekaligus mampu meningkatkan menyediakan nutrient untuk pertumbuhan
densitas bakteri asam laktat (BAL) digesta bakteri (prebiotik), bahan pembentuk sel, dan
tikus percobaan. biosintesis produk metabolisme. Jenis bakteri
Salah satu bentuk pengembangan asam laktat (BAL) dan substrat yang
produk olahan dari daun cincau hijau yaitu digunakan merupakan faktor yang penting
dengan memanfaatkannya sebagai substrat untuk memperoleh minuman fermentasi

117 Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Vol. V, No. 2, Agustus 2012


laktat yang berkualitas. Selain itu, penetapan Merr) yang dipetik mulai dari daun ke 5 ke
lama fermentasi juga akan berpengaruh arah pangkal. Daun cincau hijau ini diperoleh
terhadap sifat organoleptik minuman dari THP Universitas Lampung Bandar
fermentasi laktat yang dihasilkan. Lama Lampung. Inokulum kultur murni
fermentasi akan mempengaruhi karakteristik Lactobacillus casei diperoleh dari Pusat
minuman fermentasi yang dihasilkan karena Antar Universitas (PAU) Pangan dan Gizi
adanya perbedaan total asam yang dihasilkan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
oleh BAL dan akan berimbas pada Enzim untuk analisis kadar serat seperti
menurunnya pH produk dan rasa yang enzim -amilase, pepsin dan pankreatin.
dihasilkan. Waktu fermentasi yang terlalu Bahan kimia yang digunakan seperti asam
lama menghasilkan minuman sinbiotik sitrat, buffer fosfat, MRS Broth dan MRS
dengan pH yang rendah, hal ini disebabkan Agar untuk pertumbuhan kultur, NaCl
produksi asam laktat oleh bakteri asam laktat 0,85%, etanol, NaOH 0,1 N, air destilat,
terus berlangsung sehingga kandungan total indikator phenolphtalein dan bahan analisis
asam meningkat dan pertumbuhan bakteri kimia lainnya.
asam laktat juga meningkat (Trivalianza, Alat-alat yang digunakan adalah
2004). Akibat pH yang terlalu rendah maka timbangan dua digit (Mettler PJ 3000),
rasa minuman sinbiotik menjadi terlalu asam timbangan 4 digit (OHAUS, Explorer Pro),
sehingga dapat menurunkan penerimaan blender (Phillips), inkubator (Memmert), pH
konsumen dan kemampuan untuk tumbuh meter (Hanna Instruments 8424), autoklaf
(viabilitas) sel bakteri probiotik. Sehingga (Wise Clave, Daihan Scientific), stirrer
nantinya dapat mengurangi efektifitas (VWR Hotplate/Stirrer), waterbath
konsumsi minuman sinbiotik. Bila waktu (Polyscience Waterbath), microwave
fermentasi terlalu singkat maka pH masih (Panasonic), oven (Heraeus dan Phillips
stabil, total asam masih rendah, dan Harris Ltd), furnace (Thermolyne 1500),
pertumbuhan bakteri asam laktat juga rendah colony counter (Stuart Scientific), baskom
(Trivalianza, 2004). plastik, kain saring (Hero), wadah botol,
Hasil penelitian Nurainy dan Samsu spatula, pisau stainless steel, alumunium foil,
(2007), menunjukkan bahwa konsentrasi erlenmeyer, dan alat-alat gelas untuk analisis
ekstrak cincau hijau terbaik yang dapat kimia dan mikrobiologi.
difermentasi oleh Lactobacillus casei adalah
Rancangan Penelitian
0,5% dengan lama fermentasi 48 jam.
Sedangkan untuk konsentrasi susu skim dan Penelitian ini dilaksanakan dalam
sukrosa terbaik masing-masing 2% Rancangan Acak Kelompok Lengkap
(Suharyono dkk., 2009). Penelitian lebih (RAKL). Percobaan disusun 3 kali ulangan
lanjut untuk menentukan lama fermentasi dengan faktor tunggal yaitu lama fermentasi
yang optimum bagi Lactobacillus casei yang terdiri dari 7 taraf yaitu 0 jam sebagai
masih diperlukan agar menghasilkan kontrol, 8, 16, 24, 32, 40, dan 48 jam pada
minuman sinbiotik dari ekstrak daun cincau suhu 37oC.
hijau dengan karakteristik terbaik yang Data hasil pengamatan yang diperoleh
ditunjukkan oleh kadar serat pangan yang diuji kesamaan ragamnya dengan uji Bartlett
dan kemenambahan data diuji dengan uji
1x107 koloni/ml atau setara dengan jumlah Tuckey, kemudian data dianalisis sidik
total BAL minuman prebiotik pada ragam untuk mengetahui ada tidaknya
umumnya. perbedaan antar perlakuan. Data selanjutnya
dianalisis lanjut dengan uji Beda Nyata
METODE PENELITIAN Terkecil (BNT) pada taraf nyata 1% dan 5%.

Bahan dan Alat


Bahan utama yang digunakan dalam
penelitian ini adalah daun cincau dari
tanaman cincau pohon (Premna oblongifolia

Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Vol. V, No. 2, Agustus 2012 118


Pelaksanaan Penelitian stok ke dalam tabung reaksi berisi media
MRS Broth steril, selanjutnya diinkubasi
1. Ekstraksi daun cincau hijau
selama 24 jam pada suhu 37oC. Kemudian
1.1. Pembuatan bubuk daun cincau
sebanyak 1-2 ose kultur Lactobacillus casei
Pembuatan bubuk daun cincau
diinokulasikan ke dalam media yang
dilakukan dengan menggunakan metode
mengandung susu skim steril (0,5 gram susu
Nurdin,dkk. (2004). Daun cincau yang
skim dalam 10 ml aquadest, disterilisasi pada
digunakan adalah daun cincau yang tidak
suhu 121o C selama 15 menit), selanjutnya
terlalu tua dan tidak terlalu muda, yaitu 5
diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37oC.
ruas dari pucuk cabang dahan cincau.
Kultur yang dihasilkan disebut sebagai kultur
Daun cincau yang diperoleh kemudian
induk.
dicuci hingga bersih dan tangkai
Selanjutnya dari kultur induk
daunnya dibuang. Daun cincau yang
diinokulasikan ke media yang mengandung
telah dibersihkan kemudian dipotong
susu skim steril yaitu sebanyak 4% (v/v) (0,4
menjadi ukuran sekitar 3 cm x 1,5 cm.
ml kultur induk ditambahkan ke dalam 9,6
Daun tersebut lalu dikeringkan dengan
ml media susu skim) dan diinkubasi selama
menggunakan oven pada suhu 50 oC
48 jam pada suhu 37oC sehingga dihasilkan
selama 24 jam. Daun cincau dianggap
kultur antara. Kultur antara diinokulasikan
kering bila daun terasa renyah bila
sebanyak 4% (v/v) (4 ml kultur antara
diremas. Daun cincau yang telah kering
ditambahkan ke dalam 96 ml media susu
kemudian dihancurkan dengan
skim) ke dalam media yang mengandung
menggunakan blender hingga menjadi
susu skim steril dengan penambahan sukrosa
bubuk.
3% (b/v), kemudian diinkubasi pada suhu
1.2.Proses ekstraksi bubuk daun cincau 37oC selama 24 jam untuk mendapatkan
Sebanyak 25 gram bubuk daun kultur kerja.
cincau hijau dicampurkan dengan air Pada proses pembuatan minuman
panas (suhu + 100oC) sebanyak 500 sinbiotik ekstrak daun cincau hijau, kultur
ml. Air yang akan digunakan kerja sebanyak 4% (v/v) (4 ml kultur kerja
sebelumnya ditambahkan asam sitrat ditambahkan ke dalam 96 ml media) akan
0,1% (b/v). Kemudian dilakukan digunakan sebagai starter atau inokulum.
Kultur induk disimpan di dalam lemari
pendingin (suhu kurang dari 10oC) dan setiap
15 menit untuk membantu proses seminggu diperbaharui kembali dengan cara
ekstraksi. Campuran tersebut disaring mengambil 1 sampai 2 oose starter induk
dengan menggunakan kain saring kemudian dimasukkan susu skim yang telah
disterilisasikan. Untuk penyimpanan kultur
peremasan hingga diperoleh cairan dilakukan pada media MRS Agar dengan
kental ekstrak daun cincau. Cairan menggunakan metode tusuk, karena bakteri
ekstrak daun cincau tersebut dikeringkan bersifat mikroaerofilik.
dalam oven pada suhu 50 oC selama 48 3. Pembuatan minuman sinbiotik ekstrak
jam. Hasil pengeringan tersebut daun cincau hijau
kemudian dihancurkan dengan
Proses pembuatan minuman sinbiotik
menggunakan blender hingga tingkat
dari ekstrak cincau hijau diterapkan dengan
kehalusan tertentu. Diagram alir proses
menggunakan metode Suharyono dkk.,
ekstraksi bubuk daun cincau hijau dapat
(2009). Sebanyak 2%(b/v) susu skim dan
dilihat pada Gambar 1.
2%(b/v) sukrosa ditambahkan aqudes hingga
2. Persiapan starter volumenya menjadi 100 ml, selanjutnya
Persiapan starter dilakukan dengan dilakukan penambahan ekstrak cincau hijau
memodifikasi metode Trivalianza (2004). sebanyak 0,5% (b/v), kemudian campuran ini
Kultur bakteri yang akan digunakan diaduk hingga rata mengunakan stirer selama
(Lactobacillus casei) dipindahkan dari kultur 2 menit. Campuran ini dipasteurisasi pada

119 Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Vol. V, No. 2, Agustus 2012


Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Bubuk Ekstrak Daun Cincau
Sumber : Nurdin, dkk. (2004)

suhu 80-85oC selama 15 menit, kemudian ini diratakan dengan cara menggerakkan
didinginkan hingga suhu 37 oC. Selanjutnya secara vertikal membentuk angka 8 dan
dilakukan inokulasi kultur kerja biarkan sampai membeku, kemudian cawan
Lactobacillus casei sebanyak 4% (v/v) dan diinkubasi dengan posisi terbalik pada suhu
diinkubasi dalam inkubator pada suhu 37 oC 37oC selama 24 jam dan dihitung koloni yang
selama 0, 8, 16, 24, 32, 40, dan 48 jam. tumbuh dengan menggunakan alat
Diagram alir proses pembuatan minuman penghitung koloni (colony counter). Total
sinbiotik ekstrak daun cincau hijau dapat koloni yang terhitung harus memenuhi
dilihat pada Gambar 2. standar
(ICMF) yaitu antara 30
Analisis
sampai dengan 300 koloni per cawan petri
1. Total Bakteri Asam Laktat (BAL) (Fardiaz, 1987).
Sebanyak 1 ml sampel diencerkan
dengan 9 ml larutan garam fisiologis steril. Total BAL (CFU/ml )
Dari campuran tersebut diperoleh 1
Jumlah koloni terhit ung x
pengenceran 10-1. Campuran kemudian Faktor Pen genceran
dihomogenkan dan diambil 1 ml larutan dari
tabung pertama dan dimasukkan kedalam
tabung reaksi kedua yang juga berisi 9 ml 2. Total Asam Tertitrasi
larutan garam fisiologis sehingga diperoleh Sebanyak 1 ml sampel ditambahkan 9
pengenceran 10 -2 dan seterusnya sampai ml air destilat. Campuran tersebut kemudian
diperoleh pengenceran yang diinginkan. Dari dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N. Untuk
pengenceran yang dikehendaki diambil mengamati perubahan warna dari tidak
dengan pipet 1 ml sampel lalu dimasukkan ke berwarna menjadi merah muda digunakan
dalam cawan petri steril, lalu ditambahkan phenolphtalein sebagai indikator titik akhir
kira-kira 10-15 ml media MRS Agar steril. titrasi.
Cawan yang telah berisi media dan sampel

Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Vol. V, No. 2, Agustus 2012 120


Gambar 2. Diagram Alir Pembuatan Minuman Sinbiotik Ekstrak Daun Cincau Hijau
(Sumber : Suharyono dkk., 2009)

Total asam tertitrasi ditentukan sebagai asam HASIL DAN PEMBAHASAN


laktat dengan persamaan :
Total asam tertitrasi (% b / v) Total Bakteri Asam Laktat Minuman
Sinbiotik Ekstrak Daun Cincau Hijau
ml NaOH N NaOH 90 0,1
x 100% Hasil analisis ragam menunjukkan
Volume sampel (ml)
bahwa lama fermentasi berpengaruh sangat
nyata terhadap total bakteri asam laktat
Keterangan : N = Normalitas larutan NaOH (BAL) minuman sinbiotik ekstrak daun
cincau hijau. Log total BAL tertinggi
dihasilkan oleh minuman sinbiotik yang
3. Derajat Keasaman (pH) difermentasi selama 16 jam, yaitu sebesar
10,25. Berdasarkan Uji Beda Nyata Terkecil
Nilai pH ditentukan dengan
(BNT) pada taraf 5%, nilai ini tidak berbeda
menggunakan pH meter. Sebelum dilakukan
nyata dengan minuman sinbiotik yang
pengukuran, pH meter harus dikalibrasi
difermentasi selama 24 dan 32 jam.
terlebih dahulu dengan menggunakan
Pertumbuhan merupakan salah satu ciri
laruitan buffer 7,0 dan 4,0. Selanjutnya
atau sifat mikroorganisme yang penting
dilakukan pengukuran terhadap larutan
dalam fermentasi. Pertambahan jumlah
sampel dengan mencelupkan elektrodanya ke
Lactobacillus casei dapat didefinisikan
dalam larutan sampel dan dibiarkan beberapa
sebagai pertumbuhan. Selama fermentasi 0
saat sampai diperoleh pembacaan yang stabil.
hingga 8 jam terjadi peningkatan jumlah sel

121 Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Vol. V, No. 2, Agustus 2012


11

10,5
10,25 10,21
10,04 10,09
10,02
10 9,90

9,59
9,5
a a a a
9 b b b b
c c c
8,5 d

08
0 8 16 24 32 40 48
Lama Fermentasi (jam)

Gambar 3. Log Total BAL Minuman Sinbiotik Ekstrak Daun Cincau Hijau yang
Difermentasi selama 0 hingga 48 jam
Keterangan : Nilai tengah yang diikuti dengan huruf yang sama dinyatakan
tidak berbeda menurut uji BNT 5% = 0,187

bakteri asam laktat, dari 8,29x109 CFU/ml dapat pula terjadi sangat cepat, tanpa
menjadi 1,09x1010 CFU/ml atau sebesar 0,1 melewati fase lag, diduga berhubungan
log total bakteri (Gambar 3). Pertambahan dengan kondisi lingkungan dan media
jumlah mikroba tidak terjadi secara pertumbuhan yang sama seperti media dan
signifikan, diduga bakteri asam laktat berada lingkungan sebelumnya, sehingga
dalam fase lag atau pertumbuhan awal. Fase dimungkinkan tidak perlu waktu adaptasi.
ini berlangsung segera setelah inokulasi pada Namun berdasarkan hasil penelitian,
media nutrien dan merupakan periode pertambahan jumlah bakteri asam laktat pada
adaptasi. fermentasi ke 0 menuju 8 jam berjalan
Jika mikroba dipindahkan ke dalam lambat, hal ini mungkin disebabkan sel masih
suatu media, mula-mula akan mengalami berada dalam fase adaptasi dan tingkat
fase adaptasi untuk menyesuaikan dengan pertumbuhannya belum optimal.
kondisi lingkungan sekitarnya yang baru. Peningkatan jumlah sel bakteri terus
Lamanya fase adaptasi dipengaruhi oleh berlanjut hingga waktu fermentasi 16 jam,
beberapa faktor, diantaranya media dan yaitu nilai log total BAL menjadi 10,25. Pada
lingkungan pertumbuhan serta jumlah fermentasi 8 hingga 16 jam, sel berada dalam
inokulum awal. Media dan lingkungan fase logaritmik yaitu fase dimana bakteri
pertumbuhan sama seperti media dan asam laktat membelah dengan cepat dan
lingkungan sebelumnya, mungkin tidak konstan mengikuti kurva logaritmik. Fase
diperlukan waktu adaptasi. Begitu pula logaritmik merupakan periode pertumbuhan
dengan jumlah inokulum, semakin tinggi seimbang atau status mantap dengan laju
jumlah awal sel maka fase adaptasi akan pertumbuhan spesifik konstan
berlangsung singkat (Marniza dan S.Rizal, (Judoamidjojo,dkk., 1990). Dalam seluruh
2004). proses fermentasi, komposisi kimia media
Setelah fase adaptasi sel, yaitu terjadi mengalami perubahan karena nutrien akan
perubahan-perubahan yang diperlukan, sel dikonsumsi dan zat-zat metabolit akan
beranjak ke fase pertumbuhan lambat. Pada diproduksi, sehingga lingkungan berada
fase ini bakteri asam laktat akan mulai dalam suatu status yang mantap. Menurut
membelah dengan kecepatan rendah karena Caldwell (1994), sel akan membelah diri
baru mulai menyesuaikan diri dengan kondisi dengan laju yang konstan, massa sel
lingkungan dan media yang baru. bertambah dan pertumbuhan sel berada
Pertambahan jumlah Lactobacillus casei

Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Vol. V, No. 2, Agustus 2012 122


10,4
10,25
10,21
10,2
10,09
10,04 10,02
10
9,90
9,8
9,59
9,6

9,4

9,2
0
0 8 16 24 32 40 48
Lama fermentasi (j am)

Gambar 4. Kurva Pertumbuhan Bakteri Asam Laktat pada Minuman Sinbiotik Ekstrak Daun
Cincau Hijau selama Fermentasi 0 hingga 48 jam

dalam keadaan seimbang pada fase bertahan hidup pada waktu fermentasi 48 jam
pertumbuhan logaritmik. yaitu 9,59. Penurunan jumlah populasi
Pada waktu fermentasi 24 jam mikroba ini dapat disebabkan oleh telah
pertumbuhan sel bakteri mulai menurun, habisnya nutrisi di dalam media dan energi
namun nilainya relatif konstan dan tidak cadangan di dalam sel telah habis. Selain itu
terlalu signifikan (Gambar 4). Pada waktu hasil-hasil metabolisme mikroba itu sendiri
fermentasi ini jumlah log total sel bakteri kemungkinan beracun, sehingga dapat
asam laktat sebanyak 10,21. Jumlah sel yang menjadi penyebab kematian sel. Menurut
relatif konstan ini menunjukkan bahwa sel Caldwell (1994), jumlah sel yang mati lebih
bakteri berada dalam fase pertumbuhan tetap banyak sehingga terjadi penurunan jumlah
(statis). Menurut Judoamidjojo,dkk. (1990), populasi mikroba.
fase stasioner akan terjadi bila semua sel
Total Asam Tertitrasi Minuman Sinbiotik
berhenti membelah diri atau bila sel hidup
Ekstrak Daun Cincau Hijau
dan sel mati mencapai keseimbangan. Pada
fase ini jumlah populasi yang relatif konstan Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa
karena jumlah sel yang tumbuh sama dengan lama fermentasi berpengaruh sangat nyata
jumlah sel yang mati. terhadap total asam minuman sinbiotik
Penurunan laju pertumbuhan kembali ekstrak daun cincau hijau. Minuman
terjadi pada waktu fermentasi 32 hingga 40 sinbiotik ekstrak daun cincau hijau yang
jam, namun nilai penurunan log total bakteri difermentasi selama 48 jam menghasilkan
asam laktat cukup signifikan dari 10,21 pada nilai total asam tertinggi, yaitu 4,95 %/ml.
waktu fermentasi 24 jam menjadi 10,02. Berdasarkan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)
Menurunnya jumlah sel bakteri ini pada taraf 5%, nilai tersebut menunjukkan
menunjukkan sel telah memasuki fase perbedaan yang nyata dengan nilai total asam
menuju kematian. Pada fase ini jumlah sel lainnya (Gambar 5).
yang hidup lebih sedikit dibandingkan Dari Gambar 5, terlihat bahwa pada 0
dengan sel yang mati, hal ini diduga jam, jumlah total asam yang terhitung sangat
disebabkan oleh nutrisi yang telah sangat kecil yaitu 1,50%. Asam yang terdapat di
berkurang dan kondisi lingkungan yang dalam minuman sinbiotik ini diduga berasal
kurang mendukung untuk bertahan hidup. dari asam sitrat yang tersisa pada ekstrak
Fase kematian terjadi setelah waktu daun cincau hijau, karena pada proses
fermentasi ke-40 jam. Hal ini diketahui dari pembuatan bubuk ekstrak daun cincau
penurunan log total bakteri asam laktat. ditambahkan asam sitrat yang berfungsi
Jumlah log total sel bakteri yang masih sebagai penghambat terbentuknya gel dari

123 Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Vol. V, No. 2, Agustus 2012


6,00

4,95
5,00
4,50

3,90
4,00 3,60
3,30

3,00 e
2,40
d
2,00
1,50 c c c
1,00
b
a
0,00
0 8 16 24 32 40 48
Lama fermentasi (jam)

Gambar 5. Nilai Perubahan Total Asam Minuman Sinbiotik Ekstrak Daun Cincau Hijau
yang Difermentasi selama 0 hingga 48 jam
Keterangan : Nilai tengah yang diikuti dengan huruf yang sama dinyatakan
tidak berbeda menurut uji BNT 5% = 0,688

ekstrak daun cincau sehingga seluruh serbuk menjadi asam-asam lemak rantai pendek
daun cincau hijau dapat terlarut. Selain itu seperti asetat, propionat, dan butirat.
asam sitrat digunakan untuk membantu Selama proses fermentasi, komposisi
proses pemecahan pektin dari dinding sel kimia media mengalami perubahan sebagai
serbuk daun cincau hijau. akibat penggunaan nutrisi oleh bakteri asam
Pada fermentasi ke 16 jam, jumlah total laktat dan produksi zat-zat metabolit. Asam
asam yang terhitung sebesar 3,30%. Jumlah laktat yang terbentuk merupakan metabolit
ini meningkat dari perlakuan sebelumnya, primer dari proses fermentasi ini. Pada fase
diduga Lactobacillus casei telah melakukan stasioner, massa sel total mungkin konstan
proses fermentasi terhadap substrat ekstrak tetapi banyaknya sel hidup cenderung
daun cincau hijau dan menghasilkan asam menurun, proses metabolisme mungkin saja
laktat sebagai produk fermentasinya. Jumlah masih berlangsung dan terjadi penimbunan
total asam pada lama fermentasi 16 jam tidak produk (metabolit primer dan sekunder)
berbeda nyata dengan lama fermentasi 24 dalam media. Dengan demikian, meskipun
dan 32 jam yaitu sebesar 3,60 dan 3,90%. terjadinya penurunan jumlah sel bakteri,
Dalam penelitian ini, laju peningkatan total namun jumlah asam sebagai produk
asam tidak selalu berbanding lurus dengan metabolitnya tetap tinggi.
peningkatan jumlah sel bakteri asam laktat. Menurut Judoamidjojo,dkk. (1990),
Walaupun Lactobacillus casei telah sintesis metabolit sekunder dimulai pada saat
memasuki fase stasioner, namun pada fase habisnya beberapa zat gizi di dalam medium
ini, jumlah total asam yang terdapat dalam pertumbuhan bakteri asam laktat.
minuman sinbiotik terus meningkat. Menurut Keterbatasan zat gizi tersebut menyebabkan
Judoamidjojo,dkk. (1990), selama fase terakumulasinya induser enzim metabolit
pertumbuhan logaritmik akan dihasilkan sekunder dan terlepasnya gen-gen yang dapat
asam laktat yang merupakan metabolit memicu sintesis metabolit sekunder.
primer. Setelah sel memasuki fase stasioner, Biosintesis metabolit sekunder berkaitan
laju pertumbuhannya menurun karena dengan terjadinya induksi enzim yang berasal
substrat berkurang dan juga penumpukan dari hasil metabolisme sel sendiri. Beberapa
metabolit primer. Penumpukan asam laktat zat yang diduga sebagai metabolit sekunder
dapat mengaktifkan enzim-enzim yang adalah asam-asam lemak rantai pendek
memetabolisir asam laktat lebih lanjut seperti asam asetat, propionat dan butirat
serta beberapa senyawa antibakteri.

Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Vol. V, No. 2, Agustus 2012 124


5,00 4,81

4,50

4,03
4,00

3,50 3,40
a 3,16
3,09 3,04 3,02
3,00 b
c
2,50 d d d
e e e
02,00
0 8 16 24 32 40 48
Lama fermentasi (j am)

Gambar 6. Nilai Perubahan pH Minuman Sinbiotik Ekstrak Daun Cincau Hijau yang
Difermentasi selama 0 hingga 48 jam

Menurut Nur (2005), asam-asam laktat berlangsung menurut persamaan reaksi


organik yang terbentuk dari hasil fermentasi sebagai berikut :
merupakan hasil hidrolisis substrat (dalam
hal ini ekstrak cincau hijau) dan akibat 3CH3-CHOH-COOH
aktivitas bakteri. Bakteri Lactobacillus casei (laktat)
mempunyai sifat heterofermentatif yang akan 2CH3-CH2-COOH + CH3-COOH +
memfermentasi monosakarida (glukosa) (propionat) (asetat)
menjadi senyawa-senyawa dengan struktur
CO2 + H2O
lebih sederhana (asam laktat sebagai produk
utama, dan sejumlah kecil asam asetat,
butirat, propionat, CO2, dan beberapa produk Derajat Keasaman (pH) Minuman
akhir lainnya). Sinbiotik Ekstrak Daun Cincau Hijau
Total asam yang terhitung dalam Hasil analisis ragam menunjukkan
minuman sinbiotik ini sebagian besar bahwa lama fermentasi berpengaruh sangat
merupakan asam laktat dan sebagian kecil nyata terhadap pH minuman sinbiotik ekstrak
merupakan asam-asam lemak rantai pendek daun cincau hijau (Tabel 1). Minuman
seperti asam asetat, propionat, dan butirat. sinbiotik ekstrak daun cincau hijau yang
Akan tetapi, persentase asam propionat dan difermentasi selama 48 jam menghasilkan
butirat lebih sedikit dibandingkan dengan nilai derajat keasaman (pH) terendah, yaitu
asam asetat, karena asam propionat dan 3,02 akan tetapi nilai tersebut tidak berbeda
butirat akan terurai lebih lanjut menjadi nyata dengan pH minuman sinbiotik ekstrak
asam asetat. Hal ini karena struktur yang daun cincau hijau yang difermentasi selama
dimiliki oleh asam asetat lebih sederhana jika 32 dan 40 jam (Gambar 6).
dibandingkan dengan struktur asam Selama masa fermentasi 0 hingga 48
propionat dan butirat. Asam asetat hanya jam, jumlah asam yang terbentuk semakin
memiliki dua atom karbon sehingga berat banyak. Peningkatan jumlah asam laktat akan
molekulnya akan lebih rendah dibandingkan mempengaruhi pH lingkungan. Semakin
dengan asam propionat yang memiliki tiga tinggi jumlah asam laktat dalam lingkungan,
atom karbon dan asam butirat yang memiliki maka potensi menurunnya pH lingkungan
empat atom karbon (Anonim, 2007). Reduksi juga semakin besar sehingga pH produk yang
asam laktat menjadi asam propionat terjadi dihasilkan menurun. Pada lama fermentasi 0
melalui alur metil malonil KoA. dan 8 jam, nilai pH yang terhitung pada pH-
Pembentukan asam propionat dari asam meter adalah 4,81 dan 4,03. Pada pH 4, asam

125 Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Vol. V, No. 2, Agustus 2012


Tabel 1. Total Asam, pH, serta Persentase Perubahan Jumlah Asam dan pH Minuman
Sinbiotik Ekstrak Cincau selama Fermentasi 0 hingga 48 jam.
Lama Total Persentase Persentase
Fermentasi Asam Perubahan Jumlah pH Perubahan Nilai
(jam) (%/ml) Asam pH
0 1,50 4,81
60 16,23
8 2,40 4,03
37,5 15,48
16 3,30 3,40
9,09 7,05
24 3,60 3,16
8,33 2,32
32 3,90 3,09
15,38 1,72
40 4,50 3,04
10 0,55
48 4,95 3,02

laktat mudah mengalami disosiasi sehingga cincau hijau yang berupa karbohidrat
menghasilkan H+ dalam jumlah banyak. Pada kompleks menjadi monosakarida, dan
pengukuran pH-meter, ion H+ inilah yang selanjutnya monosakarida tersebut akan
akan terukur. Oleh karena itu, semakin difermentasi menjadi senyawa-senyawa
banyak jumlah asam laktat maka dengan struktur yang lebih sederhana,
+
semakinbesar pula ion H yang terukur, termasuk asam laktat.
sehingga pH semakin rendah. Dari Tabel 1 diketahui bahwa
Penguraian substrat dan senyawa persentase peningkatan total asam tidak
pektin oleh bakteri asam laktat akan sebanding dengan persentase penurunan pH.
menghasilkan energi untuk aktivitas bakteri Pada fermentasi 32, 40, dan 48 jam nilai pH
asam laktat, serta menghasilkan senyawa- produk tidak berbeda nyata, hal ini
senyawa lain termasuk asam laktat. Asam disebabkan oleh kemampuan mikroba untuk
laktat yang dihasilkan oleh Lactobacillus merombak senyawa-senyawa organik sudah
casei tersebut akan tersekresikan keluar sel menurun. Bakteri asam laktat telah
dan akan terakumulasi dalam produk memasuki fase kematian, dengan demikian
fermentasi. Dengan meningkatnya jumlah penurunan pH tidak akan terjadi secara
asam yang disekresikan tersebut, maka signifikan. Penurunan pH tetap terjadi
keasaman produk sinbiotik akan meningkat, sebagai akibat terakumulasinya total asam,
dan peningkatan akumulasi asam ini akan namun sebagian besar bukan lagi berupa
menyebabkan terjadinya penurunan pH asam yang esensial (asam laktat) melainkan
(Misgiyarta dan Widowati, 2003). asam-asam lemah rantai pendek seperti asam
Dalam penelitian ini, laju penurunan asetat, propionat dan butirat yang merupakan
pH berbanding lurus dengan laju peningkatan hasil hidrolisis asam laktat.
total asam. Semakin lama waktu fermentasi Akibat metabolisme sel bakteri asam
maka total asam akan meningkat, maka laktat akan dihasilkan senyawa lain termasuk
derajat keasaman (pH) minuman sinbiotik asam laktat. Asam laktat yang dihasilkan
akan semakin menurun. Penurunan pH ini oleh bakteri asam laktat akan terekskresikan
disebabkan oleh penumpukan asam-asam keluar sel dan akan terakumulasi dalam
organik sebagai hasil dari proses fermentasi. cairan fermentasi. Dengan meningkatnya
Asam organik terbentuk akibat terjadinya jumlah asam yang diekskresikan oleh bakteri
pemecahan polimer pektin menjadi monomer asam laktat karena proses akumulasi asam
yang lebih sederhana oleh bakteri asam dalam substrat, maka akan meningkatkan
laktat. Bakteri asam laktat akan keasaman produk. Peningkatan akumulasi
menghidrolisis serat (pektin) pada ekstrak

Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Vol. V, No. 2, Agustus 2012 126


asam dalam produk ini dapat diketahui Caldwell, D.R. 1994. Microbial Physiology
dengan penurunan pH. and Metabolism. Wm.C. Brown
Selama masa fermentasi, jumlah asam Publishers.
yang terbentuk semakin meningkat. Semakin
Nurainy, F dan Samsu U.2007. Optimasi
lama waktu fermentasi maka semakin
Produksi Minuman sinbiotik dari
memicu terbentuknya asam dengan struktur
ekstrak Cincau Hijau (Premna
yang lebih sederhana, yang memiliki rantai
oblogiofolia).Laporan Penelitian Dosen
terpendek. Terbentuknya asam-asam lemah
Muda. LP Unila. Bandar Lampung
seperti asam asetat, propionat, dan butirat ini
disebabkan oleh hidrolisis asam laktat. Asam Judoamidjojo, M., A.A. Darwis, dan E.G.
asetat, propionat, dan butirat cenderung
memiliki kekuatan yang hampir sama karena Rajawali Pers. Jakarta
memiliki nilai pKa masing-masing yaitu 4,76 Marniza dan S. Rizal. 2004. Teknologi
untuk asam asetat, 4,82 untuk asam Fermentasi (Buku Ajar). TPSDP
propionat, dan 4,87 untuk asam butirat Universitas Lampung. Bandar
sedangkan asam laktat bersifat sedikit lebih Lampung
kuat dengan nilai pKa 3,85 (Anonim,2007).
Sebagian besar asam organik yang Misgiyarta dan Sri Widowati. 2003. Seleksi
merupakan asam lemah, tidak mengalami dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat
ionisasi secara sempurna, bahkan terkadang (BAL) Indigenus (Prosiding Hasil
sebagian besar asam berada dalam larutan Penelitian Rintisan dan Bioteknologi
sebagai molekul yang tidak terionisasi. Tanaman). Balai Penelitian
Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik
SIMPULAN DAN SARAN Pertanian. Yogyakarta
Nur, H.S. 2005.Pembentukan Asam Organik
Simpulan oleh Isolat Bakteri Asam Laktat pada
Berdasarkan hasil penelitian, dapat Media Daging Buah Durian (Durio
disimpulkan bahwa terdapat lama fermentasi ziberthinus Murr). J.Bioscientiae.
yang optimal untuk menghasilkan minuman Vol.2(1). Hal. 1-10
sinbiotik ekstrak cincau hijau dengan total Nurdin,S.U., A.S.Zuidar, dan R.Krisnawati.
bakteri asam laktat (BAL) dan serat pangan 2004. Pengaruh Konsentrasi Asam
yang tinggi yaitu 16 jam. Jumlah total BAL Sitrat terhadap Rendemen dan Sifat
tertinggi sebesar 1,78x1010 CFU/ml, Serat Pangan dari Daun Cincau Pohon
memiliki nilai pH 3,40 dan total asam 3,30%. (Premna oblongifolia Merr.). Prosiding
Saran Seminar Nasional dan Kongres PATPI.
Jakarta, 17-18 Desember 2004
Perlu optimasi lebih lanjut terhadap
sifat organoleptik minuman sinbiotik ekstrak Nurdin,S.U., S. Rizal, dan Suharyono. 2006.
cincau hijau agar dapat diterima konsumen. Potensi Komponen Pembentuk Gel
Cincau Hijau (Premna oblongifolia
DAFTAR PUSTAKA Merr.) sebagai Serat Pangan
dibandingkan dengan Inulin dan
Anonim. 2007. Keasaman dari Asam Selulosa. Prosiding Seminar Nasional
Organik. http://www.chemistry.org PATPI, 2-3 Agustus 2006. Yogyakarta.
diakses 5 Oktober 2007. Suharyono, Samsul R. dan Fibra N. 2009.
Anonim. 2008. Pelopor Probiotik di Karakteristik Minuman Sinbiotik dari
Indonesia - PT Yakult Indonesia Ekstrak Daun Cincau Hijau (Premna
Persada. Oblongiofolia Merr) dengan
http://www.yakult.co.id/profil.html Konsentrasi Sukrosa dan Susu Skim
diakses 12 Februari 2008 yang Berbeda. Prosiding Seminar
Nasional Sains MIPA dan Aplikasinya.

127 Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Vol. V, No. 2, Agustus 2012


Tgl 16-17 November. Fakultas MIPA Teknologi Hasil Pertanian. Universitas
Unila. Bandar Lampung. Lampung. Bandar Lampung
Trivalianza, O. 2004. Pengaruh Penambahan
Gum Xanthan terhadap Karakteristik
Minuman Laktat Sari Kulit Nanas yang
Difermentasi oleh L. Casei Selama
Penyimpanan. Skripsi. Jurusan

Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Vol. V, No. 2, Agustus 2012 128

Anda mungkin juga menyukai